Upload
yenny-rahma
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt sumber hukum islam tugas
Citation preview
PAI 34
SUMBER HUKUM ISLAM
Yenny Rahma (120210103101)
Nurul Komariyah (120210204018)Pungki Tri Asmoro (120210204144)Alfiyatus Sholicha (120210204145)
Kelompok 3
Pengertian Sumber Hukum
Islam
Ijtihad sebagai Sumber hukum
Islam
Sumber Hukum
Al –Qur’an sebagai sumber Hukum
Islam
Al –Hadits sebagai sumber hukum
Islam
Istilah hukum Islam berasal dari dua kata dasar, yaitu ‘hukum’ dan ‘Islam’.
Hukum : Bisa diartikan dengan peraturan dan undang-undang sedang Islam berarti agama Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Dengan kalimat yang lebih singkat, hukum Islam dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran Islam.
Pengertian sumber Hukum Islam
Sumber-sumber
Hukum Islam
Al-Qur’an
Al-hadits
ijtihad
Al-Qur’an ialah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw., dan membacanya adalah ibadah.
AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dengan perantaraan malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir Al-Qur’an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah Al-Maidah ayat 3. Al-Qur’an turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya.
CARA AL-QUR’AN DIWAHYUKAN
Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surah, 6326 ayat , sistematikanya ditetapkan oleh Allah sendiri melalui malaikat Jibril yang disampaikan kepada Rasul-Nya Muhammad. Allahlah yang menentukan kemana ayat yang turun kemudian disisipkan di antara ayat yang turun lebih dahulu. Sistematiknya tidak seperti sistematik buku (ilmiah), mengikuti metode tertentu, suatu masalah dibicarakan dalam beberapa bab, bagian dan butir-butir. Maksud sistematik demikian adalah agar orang mempelajari dan memahami al-Quran sebagai satu kesatuan yang harus ditaati pemeluk agama Islam secara keseluruhan tanpa memilah-milah (bagian) yang satu dengan (bagian) yang lain
Penamaan ayat-ayat yang turun pada kelompok turunnya disebut Ayat Makkiyah karena turunnya di Kota Makkah, sedangkan yang turun di Kota Madinah disebut ayat Madaniyah.
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur,an terkandung kandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok, yaitu:
1. Aqidah/Akidah 2. Ibadah3. Akhlaq/Akhlak4. Hukum-Hukum 5. Peringatan/Tadzkir6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah7. Dorongan Untuk Berpikir
Isi Kandungan Al-Qur’an
Kandungan Al-Qur’an mencakup semua aspek kebutuhan manusia yang ada di bumi ini, maka tidak satupun yang tertinggal. Al-Qur’an telah memberikn dasar-dasar hukum. Hal ini terdapat dalam firman Allah swt :
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang kami luputkan di dalam kitab.(QS. Al-An’am (6) : 38)
KEDUDUKAN AL-QUR’AN
1. Al-Quran sebagai Mukjizat
2. Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
3. Al-Quran sebagai Korektor
FUNGSI AL-QUR’AN
Pengertian: Hadits menurut bahasa (etimologi) berarti “baru dari segala sesuatu”. Hadits secara terminologis sinonim dengan sunnah. bila disebut kata hadits, umumnya dipakai sebagai segala sesuatu yang diriwayatkan dari rasul SAW setelah kenabian baik berupa sabda, perbuatan, maupun taqrir.
Al-hadits sebagai sumber hukum Islam
Sejarah Perkembangan Hadist
Hadits pada periode Rasul: Periode ini disebut dengan masa turun wahyu dan pembentukan masyarakat Islam
Hadits pada periode sahabat: Masa ini terhitung sejak tahun 11 sampai 40 hijriyah, yang disebut juga masa sahabat besar.
Hadits pada periode Tabi’in: Pada masa Tabi’in juga masih terdapat kehati-hatian dalam melakukan periwayatan hadits.
STRUKTUR AL-HADISTSanad: Menurut istilah, sanad hadits
berarti jalan yang menyampaikan kita kepada matan hadits
Matan : Matan secara terminologis adalah redaksi hadits yang menjadi unsur pendukung pengertiannya.
Makhaarij: orang yang mengeluarkan atau yang meriwayatkan sebuah hadits atau orang yang menukilkan sebuah hadist Nabi Saw.
Hadis adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an. Perbedaan kedudukan dengan Al-Qur’an dalam menetapkan sesuatu.Segala yang ditetapkan oleh Al-Qur’an adalah
absolut nilainya.Penerimaan seorang muslim terhadap Al-
Qur’an adalah dengan keyakinan.Karena pengalaman sejarah yang berbeda
dengan pengalaman sejarah kondifikasi Al-Qur’an ini, maka timbul usaha di bidang seleksi hadis dan kemudian melahirkan ilmu hadis
Kedudukan Al-Hadist
Menurut ulama ahl al-ra’y : Bayan Taqrir, Bayan Tafsir, Bayan Tabdil atau bayan Naskh.
Menurut Imam Malik: Bayan Taqrir, Tawdhih,Bayan Taqrir, Bayan Tafshil, Bayan Tabsith, Bayan Tasyri’
Menurut Ahmad Ibn Hanbal: Bayan Ta’qid, Bayan Tafsir, Bayan Tasyri’, Bayan Takhshish dan Taqyid
FUNGSI AL-HADIST TERHADAP AL-QUR’AN
Pengertian Ijtihad: menurut istilah Ijtihad adalah “mengerahkan segala potensi dan kemampuan semaksimal mungkin untuk menetapkan hukum-hukum syari’ah. Objek ijtihad adalah perbuatan yang secara eksplisit tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam
Macam-Macam Ijtihad
Dalam pelaksanaann
ya
Ijtihad jama’i
Ijtihad fardi
Qiyas
Ijmaihtihasa
nMashalihul
Mursalah
Ulama Fiqih membagi hukum Ijtihad menjadi 3: Pertama, ijtihad itu fardu ‘ain Kedua, ijtihad itu fardu kifayah Ketiga, ijtihad itu mandub atau sunah
Dasar Hukum Ijtihad
Mujtahid adalah orang yang melakukan ijtihad. ijtihad sangat penting dan diperlukan. Oleh karena pentingnya, dalam hadis Rasulullah dijelaskan bahwa jika hasil ijtihad seseorang benar akan mendapat balasan dua pahala, sebaliknya jika keliru tetap mendapatkan pahala satu.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Saw. yang artinya: “seorang hakim apabila berijtihad kemudian ternyata ijtihadnya benar,maka ia mendapat dua pahala. Apabila ia berijtihad dan ternyata keliru ( Tidak mencapai kebenaran ) maka ia mendapat satu pahala.”(H.R. BUKHARI)
Ijtihad harus dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:1. Mengetahui serta memahami Alquran
dan Hadist2. Mengetahui hukum-hukum yang di
tetapkan dengan ijma’3. Mengetahui dan memahami bahasa
arab4. Mengetahui ilmu usul fiqih5. Mengetahui ilmu nasakh dan mansukh
Ijtihad menempati kedudukan ketiga setelah Al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum Islam
”Mahasuci Allah yang memberikan bimbingan kepada utusan rasul-Nya dengan satu sikap yang disetujui rasul-Nya.” (H.R. Abu- Dau-d dan Tirmiz.i - ). Jika pada kedua sumber tersebut tidak ditemukan ketentuan hukum secara konkret, kita boleh berijtihad dengan akal sehat kita.
Kedudukan Ijtihad