65
(PlenoTutorial Kasus 1 Blok Genitourinary Sistem) “Bibirku sariawan”

kel 8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nzannaknkanakn nakn kznxnan nnkaka

Citation preview

Bibirku sariawan

(PlenoTutorial Kasus 1 Blok Genitourinary Sistem)Bibirku sariawan

Kelompok 8

Aini putri 1118011002Andina selia nur 1118011004Anisa nuraisa djausal 1118011010Gusti ayu putu kriswedhani 1118011054I gusti putu indra wirawan 1118011058M agung prasetya AY 1118011069Magista Vivi Anisa1118011071Prayudho Prio A1118011099Rizqun Nisa A1118011113Sandra Rini1118011121Tiara Anggraini 1118011134

Skenario

Bibirku sariawan

An sandy 9 tahun. Datang ke klinik dengan keluhan sariawan di bibir dan lidah sejak 4 hari yang lalu, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan ulkus kemerahan dibibir, nyeri dan nyeri saat menelan makanan, sehingga selera makan berkurang. Anak tersebut sudah beberapa kali mengalami sariawan. Hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan kelainan.

Step 1(-)Step 21. Apakah diagnosis banding dari gejala-gejala pada skenario?2. Jelaskan faktor predisposisi dan klasifikasi penyakit pada skenario? 3. Bagaimana tatalaksana pada DD penyakit-penyakit di skenario?

Step 3

1. Diagnosis banding pada kasus:- Kandidiasis oral- Leukoplakia- Ulkus aftosa- Angina ludwig- Karies gigi- Parotitis- Gejala-gejala inflamasi, contoh: glositis.

2. Faktor-faktor predisposisi kasus:

GenetikDefisiensi nutrisHormonal HIV / AIDSPasta gigiKebiasaan hidupGigi palsuDiabetes melitusKemoterapi ; menurunkan system imun sehingga eptel lebih sensitifPenggunaan antibiotik yang tidak tepatUsia

3. Etiologi yang mungkin dari kasus adalah:

Infeksi mikroorganismeSistemikKeganasan

Step 4Patofisologi kasusDiagnosis banding pada skenaro

Kandidiasissuatu penyakit infeksi pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh jamur candida.candida tersebut candida albicana merupakan spesies yang paling umum menyebabkan infeksi di rongga mulut.

Etiologi dan Patogenesis

pasien pengguna protesa, xerostomia (Sjorgen syndrome), penggunaan radio theraphy, obat-obatan sitotoksis, konsentrasi gula dalam darah (diabetes),penggunaan antibiotic atau kortikosteroid,penyakit keganasan (neoplasma),kehamilan, defisisnesi nutrisi, penyakit kelainan darah,dan penderita immunosupresi (AIDS).

Klasifikasi dan Gambaran Klinis

Akut1.Kandidiasis Pseudomembranosus Akut2. Kandidiasis Atropik Akut

Kronik1.Kandidiasis Atropik Kronik2.Kandidiasis Hiperplastik Kronik3.Median Rhomboid Glossitis

Keilitis Angularis

Keilitis angularis merupakan infeksi candida albican pada sudut mulut, dapat bilateral maupun unilateral. Sudut mulut yang terkena infeksi tampak merah dan pecah-pecah, dan terasa sakit ketika membuka mulut. Keilitis angularis ini dapat terjadi pada penderita defisiensi vitamin B12 dan anemia defisiensi besi

pengobatanJaga kebershan mulut

Golongan antijamur yang efektif :Amfotericine BNystatinMiconazoleClotrimazoleKetokonazole (ktz) Itrakonazole, FlukonazoleGlositis

Definisi peradangan atau infeksi pada lidah. Glossitis dapat terjadi akut atau kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah sendiri atau merupakancerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah. Glositis dapatmenyerang semua umur. Penyakit ini sering pada laki-laki dibandingkan permpuan.

Gambar glositis

Etologi Primer Penyebab lokalBakteri dan infeksi virus,Trauma atau iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan gigiRokokAlcoholAlergi pasta gigi atau obat kumurMakanan panasSekunder Defisiens besi, contoh; anemiaDefisiens vitamin bSyphilisUlkus apthosa

Tanda dan gejala GejalaLidah terasa sakit atau panas terbakar dan bengkakSulit untuk berbicara ataupun mengunyah makanan

Tanda Lidah licin tanpa papilWarna menjadi merah tua seperti daging

Tatalaksana

Jika nyeri dan ada tanda infeksi periodontitis (gusi / wajah bengkak) berilah antibiotic yang sesuai atau anti fungi bila penyebabnya adalah jamurBeri analgetikAnti inflamasi steroidObat kumur

Edukasi

Jaga kebersihan mulutHindari factor pencetus, makanan pedas panas dan rokok

Karies Gigi

Definisi

Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan keras gigi itu sendiri (lubang pada gigi).

Penyebab

Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak. Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans.

klasifkasiBerdasarkan stadium kariesKares superfisialisKaries mediaKaries profunda

Berdasarkan keparahanKaries ringanKaries sedaangKaries berat

Penatalaksanaan

pembersihan jaringan gigi yang terkena karies dan penambalan (restorasi)Pada karies yang sudah mengenai jaringan pulpa, perlu dilakukan perawatan saluran syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutanPencegahan

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda.Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena pembentukan benih gigi dimulai pada awal trimester kedua.Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik.

Angina Ludwig

infeksi atau peradangan jangan ikat pada area dbawah lidah dan dagu melibatkan kedua ruang sub mandibularis (sublingualis dan submaksilaris) pada kedua gigi (bilateral).EtologiOdontogen (infeks gigi, oral hygiene yang kurang) biasanya infeksi gigi molar 3 dan nfeksi gusi sekitar gigi molar 3 bawah dan molar 2 rahang bawah karena terletak di tingkat M.myohlod dan abses dar perimendibular menyebar ke sub mandibularFraktur mandibula terbukaInfeksi sekunder akibat keganasanAbses peritensilarEpiglositisTrauma endotrakeal

Luka tenbus lidahISPATrauma dasar mulutStreptococcus virdansStaphylococcus aureusBakteri anaerobBakteri (+)Bakteri (-)Manifestasi klinisEkstra oralEritemaBengkakTeraba kerasPeningkatan suhu pada leherEkstra oralBengkakNyeri dan pennggian lidahNyeri telanHipersalivasiSulit dalam artikulasi bicara

tatalaksanaMenjaga jalan nafas dengan inkubasi nasal, trakeostomiTerapi antibiotik secara progresif (IV)penisiln G dosis tinggi 2-4 unit IV/4jamDekompresi ruang submandibular, sublingual, submentalStomatitis Aftosa

Etiologi

AlergiGangguan hormonal / endokrin.Emosi dan stress mentalHipovitaminaosisKadar vitamin C dalam darah penderita stomatitis aftosa umumnya rendah.Virus

3 jenis stomatitis aftosa, yaitu:(1) ulserasi minor bila diameter kurang dari 1 cm dengan penyembuhan tanpa skar; (2) ulserasi mayor bila diameter lebih dari 1 cm, penyembuhan lebih lama, dan meninggalkan skar; (3) ulserasi herpetiformis bila ulserasi kecil-kecil dan berkumpul.

Tatalaksana

Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya, selain diberikan emolien topikal, seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2-3 lesi ulserasi minor. Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti triamsinolon atau fluosinolon topikal, sebanyak 3 atau 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur. Pemberian tetrasiklin dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan jumlah ulserasi. Bila tidak responsif terhadap kortikosteroid atau tetrasiklin, dapat diberikan dapson dan bila gagal juga maka diberikan talidomid.

Parottis / gondongan

DefinsiInfeksi virus yang mengenai kelenjar ludah

EtologiVirus mumps

Factor resikoDaya tahan tubuh yang lemah

PrevalensiAnak usia SD 5-9 tahun

Penderita dapat menularkan kurang lebih 7hari sebelum timbulnya gejala sampai kurang lebih 9hari setelahnya melalui percikan ludah, alat makan dan minuman yang dipakai bersamaan.

Gejala

Demam tidak terlalu tinggiTidak nafsu makanMualMuntahSakit daerah telinga yang bertambah berat saat mengunyahPembengkakkan disertai nyeri daerah kelenjar parotis (rahang)

PencegahanHindari kontak dengan penderitaTingkatkan daya tahan tubuhImunisasi

Tatalaksana Diberikan obat antipiretik ( parasetamol / ibuprofen)

Leukoplakia

DefinisiLesi prekanker yang berkembang di daerah lidah dan pasda bagian dalam pipi karena iritasi kronis

Etiologi ; idiopatik

Predispose1.Factor local Trauma :gigitan tepi atau akar gigi yang tajamIritasi dari gigi malposisiKebiasan mengigit jaringan mulutInfeksi bakteriKimia :Karena alcohol tembakau bakteri

Kimia :Karena alcohol tembakau bakteri

2. Factor sistemikSiphylisAnemia sidrofenikXerostoemia

Tanda dan gejala

Plak putih didaerah alfeolar, mukosa lidah, bibir, palatum, daerah dasar mulut,mukosa lipatan bukal, serta mendibular alfeolar ridge.Lesi awal warna kelabu atau sedikit putih agak transparan, berfisura keriput, secara khas lunak dan datar biasanya batas tegas bias juga tidak tegas.

Step 5Anatom ggi dan mulutLeukoplakiaAngina LudwigKaries gigiKelainan congenital rongga mulutNutrisi pada gigi dan mulut

Step 6(-)

ANATOMI RONGGA MULUT

Bibir

- Bibir : lekukan jaringan lunak yang mengelilingi bagian yang terbuka dari mulutTerdiri atas otot orbikULARISBibir bagian atas terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari sisi vermilion pada bagian inferior. Bibir bagian bawah terbentang dari bagian atas sisi vermilion sampai ke bagian komisura pada bagian lateral dan ke bagian mandibula pada bagian inferior.

Palatum

-Palatum merupakan sebuah dinding atau pembatas yang membatasi antara rongga mulut dengan rongga hidung sehingga membentuk atap bagi rongga mulutTerbagi atas :1). Palatum Durum (keras) terletak di bagian anterior dari atap rongga mulut2). Palatum Mole (lunak) bagian posterior atap rongga mulutLidah

Lidah dibagi menjadi dua bagian yang lateral simetris oleh septum median yang berada disepanjang lidah. Lidah menempel pada tulang hyoid pada bagian inferior, prosesus styloid dari tulang temporal dan mandibula.Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas lidah) dan permukaan lateral lidah, lidah ditutupi oleh papila.Gigi

Gigi susu berjumlah 24 buah :-4 gigi seri (insisivus), 2 gigi taring (caninum) dan 4 gigi geraham (molar) pada setiap rahang.Gigi permanen berjumlah 32 buah : -4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 buah gigi premolar, dan 6 gigi geraham pada setiap rahang .Gigi Lanjutan

Lima permukaan adalah:1.bukal (menghadap kearah pipi atau bibir),2. lingual (menghadap kearah lidah), 3.mesial (menghadap kearah gigi), 4.distal (menghadap kearah gigi), dan5.bagian pengunyah (oklusal untuk gigi molar dan premolar, insisal untuk insisivus, dan caninus)LEUKOPLAKIA

lesi putih keratosis sebagai bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat diangkat dengan cara usapan atau kikisan

Etiologi : belum diketahui dengan pasti Faktor predisposisi 1. Faktor lokal (iritasi kronistrauma, bahan kimia, atau termal, infeksi bakteri, penyakit periodontal, oral higiene yang jelek)2. Faktor sistemik (penyakit sistemik ex: sifilis tertier, anemia sidrofenik, dan xerostomia,alkhohol, obat-obat anti metabolit

Defisiensi nutrisiDefisiensi vitamin A diperkirakan meningkatkan metaplasia dan keratinisasi dari susunan epitel, terutama epitel kelanjar dan epitel mukosa respiratorius.Klasifikasi :Homogen Non homogenverukosa

Terapimenghilangkan seluruh iritasiada tanda-tanda keganasanpengangkatan lesi lewat proses pembedahan

ANGINA LUDWIG

Selulitis ruang suprahyoid Infeksi yang terbatas pada salah satu atau lebih ruang submandibulare disebut pseudoangina ludoviciEtiologi: Berasal dari gigi Peradangan supuratif kelenjar limfe servikal didalam ruangan submandibulareGejala dan Tanda : Nyeri di tenggorok dan leher Pembengkakan di daerah submandibulare hiperemis dan keras pada palpasi Dasar mulut membengkak Sesak nafasDiagnosa : Berdasarkan riwayat sakit gigi, mengorek, atau cabut gigi Pada pseudoangina ludovici terjadi fluktuasiTerapi: Antimikroba dosis tinggi Eksplorasi tujuan dekompresi Evaluasi pus (jarang pada angina ludovici) Insisi Terapi kausal infeksi gigiKARIES GIGI

adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas.

EtiologiKomponen dari gigi dan air ludah (saliva) Komponen mikroorganisme (Streptococcus, Laktobasilus)Komponen makananKomponen waktuStadiumKaries SuperfisialisKaries MediaKaries Profunda

57Terapi1. Penambalan (filling) dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih lanjut. 2. Perawatan saluran akar (PSA) atau root canal treatment dilakukan bila sudah terjadi pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa3. Ektraksi gigi, ekstraksi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi palsu (denture), implant atau jembatan (brigde).

LABIAL CLEFT (LABIALSKIZIS) PALATE CLEFT PALATELABIALSKIZIS)

Labial cleft adalah celah pada bibir atas, baik komplit, tidak komplit, unilateral maupun bilateral dijumpai sejak lahir atau merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas, lokasinya tepat dibawah hidung. palate cleft adalah celah yang melibatkan palatum, baik satu sisi maupun dua sisi.

Etiologibelum diketahui secara pasti. faktor herediter, trauma, dan obat penyebab kelainan kongenital. Obat-obatan yang termasuk golongan thalidomid, aminotrepin, kina, obat anti kejang,obat penekan selera makan, dan kortisonalkohol, asap rokok, dan kekurangan gizi juga dicurigai sebagai penyebab kelainan bawaan.defisiensi zat gizi (seng vitamin B6 dan B kompleks)

Manifestasi klinisadanya celah pada bibir atas atau langitlangit rongga mulut Menimbulkan beberapa komplikasi :1. Kesulitan saat menghisap ASI2. Gangguan dalam berbicara3. Gangguan dalam pendengaran4. Gangguan pertumbuhan gigi5. Masalah estetika6. Efek psikologis

Terapi Operasi penutupan celah bibir dan palatum.

`DEFISIENSI NUTRISI PADA RONGGA MULUT

Defisiensi kalsium :absorpsi tulang rahang dan destruksi ligamentum periodontal , &berkurangnya kekuatan gigi.Defisiensi fosfor : gangguan pertumbuhan rahang & erupsi gigi serta maloklusi.Defisiensi magnesium :hipoplasia enamel.Defisiensi besi :glossitis Defisiensi flour :kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi

Defisiensi vitamin A : gingivitis, hiperplasia gingiva , Xeropthalmia, lesi-lesi periodontalDefisiensi vitamin D :hipoplasia enamel Defisiensi vitamin E : pendarahan gingival, keluarnya pus dari poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.Defisiensi vitamin K :pendarahan spontan pada gingival Defisiensi vitamin C : Scurvy akut : Mukosa mulut mudah terkena infeksi sekunder,Gigi mudah terlepas

Defisiensi protein : rongga mulut terasa kering dan nampak kotor. Resistensi terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga mudah terjadi infeksi pada jaringan periodontalDefisiensi Vitamin B kompleks :gingival nampak pucat ,Glosodynia (rasa sakit pada lidah), Glssopyrosis (rasa terbakar pada lidah)