2
http://gurumuda.com/bse/category Kelarutan senyawa dalam sebuah pelarut dinyatakan sebagai jumlah gram terlarut dalam 100 mL pelarut pada 250C. Suatu senyawa dapat larut jika pelarut yang digunakannya sesuai. Sebagai contoh, senyawa yang polar akan larut dalam pelarut polar, dan sebaliknya. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain didasarkan pada prinsip kelarutan. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Jika kedua fasa tersebut adalah zat cair yang tidak saling bercampur, disebut ekstraksi cair -cair. Dasar metode ekstraksi cair-cair adalah distribusi senyawa diantara dua fasa cair yang berada dalam keadaan kesetimbangan. Perbandingan konsentrasi di kedua fasa disebut koefisien distribusi (K = Ca/Cb). Perpindahan senyawa terlarut dari satu fasa ke fasa lain sebanding dengan jumlah ekstraksi d ilakukan, bukan dengan volume pelarut. Kebanyakan senyawa organik memiliki senyawa kovalen, senyawa anorganik, terutama terutama garam, diikat oleh ikatan ion. Walaupun ada senyawa anorganik yang beikatan kovalen seperti H 2 O, HCl, B 2 H 6 , SO 2 , NH 3 , dan PCl 3 , ikatan kovalen adalah ciri khas senyawa karbon. Selain karbon, masih ada beberapa unsur ( silikon, boron dan belerang ) yang diketahui berikatan kovalen dengan sesamanya untuk membentuk rantai pendek atau cincin, tetapi karbon jauh lebih mudah melakukan hal ini. Kemampuan karbon beikatan dengan atom karbon lain

Kelarutan Senyawa Dalam Sebuah Pelarut Dinyatakan Sebagai Jumlah Gram Terlarut Dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelarutan Senyawa Dalam Sebuah Pelarut Dinyatakan Sebagai Jumlah Gram Terlarut Dalam

http://gurumuda.com/bse/categoryKelarutan senyawa dalam sebuah pelarut dinyatakan sebagai jumlah gram terlarut dalam 100 mL pelarut pada 250C. Suatu senyawa dapat larut jika pelarut yang digunakannya sesuai. Sebagai contoh, senyawa yang polar akan larut dalam pelarut polar, dan sebaliknya.

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain didasarkan

pada prinsip kelarutan. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang

diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Jika kedua fasa tersebut adalah zat cair yang

tidak saling bercampur, disebut ekstraksi cair -cair.

Dasar metode ekstraksi cair-cair adalah distribusi senyawa diantara dua fasa cair yang

berada dalam keadaan kesetimbangan. Perbandingan konsentrasi di kedua fasa disebut

koefisien distribusi (K = Ca/Cb). Perpindahan senyawa terlarut dari satu fasa ke fasa lain

sebanding dengan jumlah ekstraksi d ilakukan, bukan dengan volume pelarut.

Kebanyakan senyawa organik memiliki senyawa kovalen, senyawa anorganik, terutama

terutama garam, diikat oleh ikatan ion. Walaupun ada senyawa anorganik yang beikatan

kovalen seperti H2O, HCl, B2H6, SO2, NH3, dan PCl3, ikatan kovalen adalah ciri  khas

senyawa karbon. Selain karbon, masih ada beberapa unsur ( silikon, boron dan belerang )

yang diketahui berikatan kovalen dengan sesamanya untuk membentuk rantai pendek

atau cincin, tetapi karbon jauh lebih mudah melakukan hal ini. Kemampuan karbon

beikatan dengan atom karbon lain membentuk rantai yang tak terhingga menyebabkan

sangat beragamnya senyawaan organik. Umumnya perbedaan yang dapat diamati antara

senyawa organik dan anorganik disebabkan oleh sifat ikatan kovalen pada karbon.