Upload
riskon-patria
View
248
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
1/44
MODUL TRADING FOREX]
KELAS DASAR
1. STRATEGI MENGGUNAKAN TREND LINE2. FIBONACCI RETRACEMENT
3. MOVING AVERAGE
4. BOLLINGER BANDS5. COMMODITY CHANNEL INDEX
6. STOCHASTIC OSCILLATOR7. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI
!. MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD
KELAS DASAR
Anda akan diperkenalkan dengan pilar-pilar dasar yang harus Anda ketahui untukmelakukan transaksi dengan baik. Penguasaan akan dasar-dasar inilah nanti
yang akan mempermudah Anda mempelajari teori-teori dan trik-trik trading yang
lebih canggih. Ibarat calon tentara, Anda tetap harus belajar berbaris dulu
sebelum mempelajari strategi bertempur.
Di Tingkat Pemula, Anda telah berkenalan dengan bisnis perdagangan berjangka. Kini saatnya Anda
akan naik ke jenjang yang lebih tinggi, di mana Anda akan mempelajari dasar-dasar yang Anda
perlukan untuk bisa bertransaksi dengan baik.
Di Tingkat Dasar ini, Anda akan diperkenalkan dengan pilar-pilar dasar yang harus Anda ketahui
untuk melakukan transaksi dengan baik. Penguasaan akan dasar-dasar inilah nanti yang akan
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
2/44
mempermudah Anda mempelajari teori-teori dan trik-trik trading yang lebih canggih. Ibarat calon
tentara, Anda tetap harus belajar berbaris dulu sebelum mempelajari strategi bertempur.
Pastikan Anda mempelajari topik demi topik di Tingkat Dasar ini. Jika ada hal-hal yang kurang Anda
pahami, Anda bisa bertanya pada tim kami lewat chat yang tersedia di website ini.
Jadi, apa yang Anda tunggu? Mari segera kita mulai!
STRAT!I "#!!$#A%A# TR#& 'I#
Anda telah mempelajari dasar-dasar analisis teknikal mulai dari support, resistance, trend line, serta
channel. Sekarang, Anda akan mempelajari strategi meraih peluang pasar berdasarkan dasar-dasar
analisis teknikal tersebut.
Sebelum kita lanjutkan, ingatlah bahwa pada dasarnya trend line dan channel juga adalah support
dan resistance. Pada saat down trend, trend line berfungsi sebagai resistance. Sebaliknya, pada saat
uptrend, trend line berfungsi sebagai support.
Pada dasarnya ada dua strategi yang bisa Anda terapkan berdasarkan support dan resistance. Yang
pertama disebut"#$%&' )*+,-&/, yang ke dua disebut"#*+0$%) )*+,-&/.B$%&' )*+,-&
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
3/44
Metode trading ini memanfaatkan pantulan harga ketika harga sudah mencapai support atau
resistance dan memantul dari sana. Ilustrasi di bawah ini akan menjelaskan apa yang dimaksud
denganbounce tradingini.
bounce trading
Intinya Anda menunggu ada pantulan dari area support atau resistance untuk melakukan trading.
Mengapa tidak melakukan sell tepat pada resistance atau buy tepat pada support? Karena Anda
memerlukan semacam konfirmasi bahwa support atau resistance tersebut belum tembus. Bisa jadi
pergerakan harga naik atau turun begitu tajam dan cepat hingga langsung menembus support atau
resistance. Nah, pantulan inilah yang menjadi semacam pertanda bahwa level support atau
resistance itu masih kuat. Di level pembahasan yang lebih lanjut, Anda juga akan mempelajari
konfirmasi seperti apa yang bisa Anda kenali.
B*+0$%) )*+,-&
Dalam dunia trading, support dan resistance tidak akan selamanya bertahan. Pada suatu saat level-
level tersebut pasti akan tembus. Pada saat seperti itu Anda masih bisa mencoba mencari peluang
dengan strategi yang dinamakanbreakout trading. Strategibreakout tradingini seratus persen
berbeda dengan bounce trading. Jika pada bounce trading Anda menunggu pantulan untuk buy atau
sell, pada strategi breakout Anda malah memanfaatkan tembusnya support dan resistance dengan
asumsi bahwa tembusnya support atau resistance cenderung diikuti oleh rally.
Ilustrasi di bawah ini menggambarkan strategi breakout trading dengan memanfaatkan tembusnya
support atau resistance.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
4/44
breakout trading
Strategi yang digambarkan di atas merupakan strategi agresif, di mana transaksi langsung dilakukan
setelah mendapatkan konfirmasi tembusnya level support atau resistance. Yap, lagi-lagi konfirmasi
dibutuhkan untuk melakukan aksi.
Suatu support atau resistance dianggap tembus jika memenuhi paling tidak salah satu dari dua hal
berikut:
1. Jika Anda menggunakan candlestick chart, maka body dari candlestick tersebut harus
memotong/menembus garis support atau resistance.
valid & false break
2. Pada saat terjadi breakout, terjadi peningkatan volume. Semakin signifikan peningkatannya, maka
breakout dianggap semakin valid. Mengenai volume ini, akan kita di kesempatan lain.
Nah, itu tadi adalah strategi breakout trading yang agresif. Tapi ada trader yang memilih untuk
menunggu konfirmasi selanjutnya.
Golongan trader yang tidak agresif ini menerapkan strategi breakout yang agak konservatif. Supaya
lebih gampang, kita sebut saja strategi breakout konservatif. Bagaimanasihstrategi konservatif ini?
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
5/44
Strategi breakout konservatif ini sebenarnya memadukan strategi breakout dan bounce trading. Begini
ceritanya:
Ketika breakout sudah terkonfirmasi, Anda tidak langsung mengambil posisi buy atau sell seperti
strategi breakout agresif, melainkan Anda menunggu terjadi pullback kembali ke area support atau
resistance. Setelah terjadi pullback, Anda menunggu lagi terjadi pantulan dari level support atau
resistance tersebut. Barulah kemudian Anda melakukan transaksi buy atau sell.
Supaya Anda bisa lebih mudah dalam memahami pemaparan di atas, kami sudah menyiapkan
ilustrasi untuk menggambarkan strategi ini.
conservative breakout trading
Baik strategi breakout agresif maupun konservatif memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Jika
Anda menggunakan strategi breakout yang agresif, keuntungan yang Anda peroleh adalah Anda bisa
segera entry dan tidak akan ketinggalan momen. Tapi tentu saja strategi ini memiliki kelemahan.
Misalnya Anda telah melakukan sell segera ketika support tembus, namun ternyata harga naik lagi
dan kembali berada di atas support tadi.
Nah, strategi konservatif memiliki keunggulan dalam hal itu. Dengan menggunakan strategi ini,
kemungkinan Anda untuk terjebak adalah lebih kecil karena Anda menunggu pullback dulu dan
mencari konfirmasi pantulan. Namun perlu diketahui juga bahwa PULLBACK TIDAK SELALU
TERJADI setelah terjadi breakout. Di sinilah kelemahan strategi konservatif, yaitu Anda akan
berpotensi kehilangan kesempatan untuk entry karena harganya sudah telanjur lari.
Setiap trader punya gaya yang berbeda-beda. Anda bisa memutuskan apakah Anda akan menjadi si
Agresif atau sang Konservatif. Bagi Anda yang penyabar, strategi konservatif mungkin cocok untuk
Anda terapkan. Namun jika Anda adalah pribadi yang gesit dan menyukai tantangan, mungkin lebihcocok menggunakan strategi agresif.
FIBONACCI RETRACEMENT
H-0++) F-#$&+''-
Rasio Fibonacci cukup populer di dunia trading. Angka-angka yang dihasilkan dari perhitungan rasio
ini bisa membantu Anda dalam menentukan level entry dan exit.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
6/44
Rasio Fibonacci pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika abad pertengahan asal
Italia. Namanya Leonardo Fibonacci yang berasal dari kota Pisa. Ia memperkenalkan deret angka
yang rasionya terdapat dalam proporsi bentuk-bentuk di alam. Deret angka tersebut juga ia libatkan
dalam perhitungan perkembangbiakan kelinci dalam situasi yang ideal. Di kemudian hari, deret ini
dikenal dengan deret Fibonacci atau angka Fibonacci.
Deret tersebut adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dan seterusnya.
Fibonacci
Trivia quizuntuk Anda: berapakah yang muncul setelah 89? Kalau Anda menjawab dengan benar
tanpa bertanya pada Google atau Wikipedia, maka sepertinya Anda memiliki potensi yang besar
untuk menjadi trader handal.
Dari deret tersebutlah ditemukan ada rasio yang paling ditemui di setiap bentuk benda di alam ini,
yaitu kira-kira 1 : 1.618 atau 0.618 : 1. Rasio ini yang kemudian disebut sebagaigolden ratio.
Itulah sedikit hikayat Fibonacci. Oke, Anda akan segera keluar dari segala kerumitan matematika ini
(Akhirnya!)
&*++& D++ T*+,-& F-#$&+''- R)*+'&)
Tenang, Anda sama sekali tidak perlu menghitung rasio Fibonacci dalam praktek trading. Platform
trading yang kita pakai (Metatrader) telah menyediakan tool yang sangat membantu kita untuk
mengaplikasikan ilmu warisan Fibonacci ini secara instan. Nama tool tersebut adalah Fibonacci
retracement.
Para trader menggunakan level-level yang diberikan oleh Fibonacci retracement untuk membantu
menentukan kisaran area yang potensial sebagai support dan resistance. Alat ini bisa dimanfaatkan
dengan baik pada saat pasar sedang dalam keadaan trending, baik itu saat up trend maupun down
trend, namun kurang efektif jika diterapkan pada saat pasar dalam kondisi sideways. Konsep dasar
penggunaan Fibonacci retracement adalah mencari peluang buy ketika harga berada di kisaran
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
7/44
support. Sebaliknya, Anda bisa mencari peluang sell ketika harga berada di kisaran resistance yang
diperoleh dari Fibonacci retracement.
Untuk bisa menemukan level-level retracement, Anda harus terlabih dahulu menemukan titik-titik
tertinggi dan terendah yang signifikan. Titik-titik tersebut kita sebut sebagai swing high dan swing
low.
Pada pergerakan di saat up trend, yang Anda lakukan adalah menarik Fibonacci retracement dari
swing low ke swing high seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini.
Fibonacci Swing Up
Sebaliknya, pada pergerakan di saat down trend, yang Anda lakukan adalah menarik Fibonacci
retracement dari swing high ke swing low seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini.
Fibonacci Swing Down
Terlihat dalam kedua gambar di atas bahwa level-level Fibonacci yang kita gunakan dalam trading
adalah level 0.0%, 23.6%, 38.2%, 50.0%, 61.8%, 76.4% dan 100.0%. Level-level itulah yang dijadikan
sebagai acuan atau referensi untuk menentukan area support dan resistance.
Dengan menggunakan Fibonacci retracement ini, Anda juga dapat mengambil beberapa level untuk
Anda jadikan area referensi yang akan berguna untuk menentukan level entry. Level-level yang
populer adalah 38.2%, 50.0% dan 61.8%. Di kisaran level-level tersebut seringkali muncul sinyal buy
atau sell yang akurasinya cukup tinggi.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
8/44
Fibonacci area referensi
Level-level Fibonacci retracement sebenarnya adalah level-level support dan resistance. Jadi,+*+
**&8- %&)%0 &'+*- 8-&+ 8 8#&+*&+ +,++9 +*+ *8-8)+&'. D&+&
,-0-+&: +*+ **&8- %&)%0 &'+*- 8-&+ #% 8#&+*&+ +,++9 +*+8%$*).
Strateginya mirip dengan bounce trading. Anda menunggu pullback hingga ke area referensi dan
mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell. Namun karena Anda belum mempelajari sinyal
buy maupun sell, untuk sementara Anda menggunakan Fibonacci retracement saja dulu. Ketika
pergerakan harga tertahan di area referensi tersebut, maka Anda bisa mencoba untuk melakukan sell
atau buy.
Sekarang, mari kita lihat aplikasinya pada grafik pergerakan harga.
S)*+)- B%
Seperti yang sudah dijelaskan, Anda bisa memanfaatkan area referensi Fibonacci untuk mencari level
buy. Tentu saja hal ini Anda lakukan pada saat up trend. Di bawah ini ada contoh grafik berdasarkan
pergerakan GBP/USD pada sekitar tanggal 3 November 2011 hingga 8 November 2011. Anda akan
mempelajari praktek strategi buy dengan menggunakan area referensi berdasarkan Fibonacci
retracement. Anda siap? Sebaiknya demikian.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
9/44
Fibonacci practice buy 1
Dalam contoh di atas Anda telah menggambar Fibonacci retracement dengan acuan swing low di
1.59445 (100.0%) dan swing high di 1.60630 (0.0%). Area yang berwarna kuning itu adalah area
referensi Anda, di mana Anda akan mencoba mencari konfirmasi pantulan yang merupakan sinyal
buy bagi Anda. Di dalam area referensi itu ada tiga level retracement, yaitu: 1.60177 (38.2%), 1.60038
(50.0%) dan 1.59898 (61.8%). Ketiga level ini merupakan support.
Anda menunggu sampai harga masuk ke area referensi itu. Level terbaik untuk Buy adalah di sekitar61.8%, namun ada kalanya Anda juga mendapatkan konfirmasi pantulan di sekitar 50.0%.
Fibonacci practice buy 2
Nah, sekarang Anda bisa melihat bahwa harga berkali-kali mencoba menembus level 1.59898
(61.8%). Terlihat level tersebut diuji hingga empat kali, namun selalu candlestick ditutup di atas
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
10/44
1.59898. Ini merupakan pertanda bahwa support itu kuat dan inilah saatnya Anda melakukan buy, di
sekitar 1.60038. Targetnya adalah level 1.60630 (0.0%), sementara antisipasinya berada di exit point
(1) atau exit point (2). Jadi kalau harga ternyata malah turun, Anda akan lepas posisi buy Anda di
salah satu dari kedua level tersebut.
Mengapa harus ada exit point? Untuk antisipasi jika ternyata pasar berkehendak lain, yang
berlawanan dengan perkiraan Anda.
INGAT SELALU BAH;A TIDAK ADA ANALISIS TEKNIKAL YANG 1
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
11/44
S)*+)- S
Strategi ini sebenarnya hanya merupakan kebalikan dari strategi buy. Kalau strategi buy dilakukan
pada saat up trend, maka strategi sell ini dilaksakanan pada saat down trend.
Di bawah ini adalah grafik pergerakan EUR/USD.
Pada saat ini Anda menunggu terjadi pullback ke area referensi sell yang berada di kisaran antara
1.37461 (38.2%) hingga 1.38995 (61.8%). Di tengah-tengah ada level 50.0% yang berada di level1.38228. Ingat ya, ketiga level ini adalah level resistance dan area referensi Anda itu sebenarnya
adalah area resistance.
Fibonacci practice sell
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
12/44
Nah, sekarang pullback telah terjadi dan Anda bisa melihat bahwa harga telah berada di dalam area
referensi. Perhatikan bahwa harga tidak mampu menembus ke atas level 1.38995 (61.8%), bahkan
malah turun dan tembus ke bawah 1.38228 (50.0%). Inilah sinyal bahwa Anda boleh melakukan sell
dengan target di level 1.34980 (0.0%). Jangan lupa, antisipasinya adalah di exit point (1) atau (2),
seandainya ternyata perkiraan Anda salah.
Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya.
Fibonacci practice sell
Yap, hari yang indah.
Dalam menerapkan Fibonacci retracement ini, kebanyakan trader melakukan kesalahan dalam
menentukan swing high dan swing low. Maka dari itu, diperlukan pengamatan yang jeli dan latihan
untuk mengasah ketajaman Anda mengenali swing high dan swing low. Juga, kesabaran untuk
menanti konfirmasi di area referensi mutlak diperlukan untuk bisa mempraktekkan teori ini dengan
baik. Jangan ragu untuk menghubungi Tim Edukasi kami untuk mendapatkan bantuan atau
penjelasan yang lebih detail.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
13/44
MOVING AVERAGE
Mulai dari chapter ini Anda akan mempelajari indikator teknikal. Perlu Anda ketahui bahwa indikator
teknikal bukanlah alat yang bisa menjadikan Anda seperti cenayang. Indikator teknikal hanya
membantu Anda untuk mengenali potensi pergerakan harga.
Kali ini Anda akan mempelajari indikator teknikal yang bernama Moving Average. Moving average
(selanjutnya akan kita sebut sebagai MA) merupakan salah satu indikator tren yang cukup populer.
Indikator ini memperhalus pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu, sehingga Anda
dipermudah untuk mengenali tren atau arah pergerakan harga secara umum. Mari kita lihat gambar
berikut ini.
Gambar di atas adalah grafik 1 jam-an AUD/USD. Garis berwarna merah yang terlihat grafik tersebut
adalah salah satu contoh indikator moving average yang memiliki periode 50 (MA 50). Artinya,
indikator tersebut mengambil data harga dari 50 candlestick terakhir, lalu menggambarkannya
sebagai garis yang Anda lihat itu. Standar harga yang digunakan biasanya adalah harga penutupan
(close), namun ada beberapa metode yang menggunakan harga open, high, atau low. Namun kitatidak akan membahas hal tersebut kali ini.
Kembali ke gambar di atas, Anda bisa melihat bahwa MA bisa memperlihatkan kepada Anda tren
yang sedang berlangsung. Jika harga pada umumnya berada di bawah MA, maka tren saat itu adalah
downtrend.
Sebaliknya, jika harga secara umum bergerak di atas MA, maka tren saat itu adalah uptrend. Dari
contoh di atas terlihat bahwa trend untuk AUD/USD pada grafik 1 jam-an (hourly) adalah turun
(downtrend). Semakin curam kemiringan MA tersebut, maka itu artinya tren yang terjadi semakin kuat.
Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah memperkirakan potensi arah pergerakan selanjutnya.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
14/44
MA juga bisa berfungsi sebagai support dan resistance. Istilahnya adalah8%$*) ,+&
*8-8)+&' ,-&+-8 (,&+-' 8%$*) +&, *8-8)+&'. Dinamakan demikian karena ia
bergerak sesuai dengan pergerakan harga.
+,+ 8++) %)*&,: MA #*%&8- 8#++- 8%$*). S#+-0&+ +,+ 8++)
,$>&)*&,: MA #*%&8- 8#++- *8-8)+&'.
Oke, mungkin Anda sudah tidak sabar ingin segera mencicipi resep trading menggunakan MA ini.
Sabar bahkan Utut Adianto juga belajar dasar-dasar catur dulu kok sebelum menjadi Grand
Master.
Baiklah, kita akan segera melangkah lebih jauh lagi.
Dalam pembelajaran mengenai MA ini, Anda hanya akan membahas dua jenis MA yang populer saja,
yaitu:
(. Simple "o)ing A)erage *S"A+
. ponential "o)ing A)erage * "A+
Anda akan mempelajari dasar-dasarnya dulu, baru nanti Anda akan pelajari strateginya. Oke, ini
dia.
S- M$?-& A?*+ (SMA
Simple Moving Average (SMA) ini merupakan MA yang paling sederhana. Ya, sesuai dengan
namanya: simple. Tapi jangan remehkan kemampuan si SMA yang sederhana ini, karena dengan
penggunaan yang tepat ia pun bisa menuntun Anda untuk mengenali pergerakan harga.
Jika Anda menggunakan SMA 50 di grafik 1 jam-an, maka SMA 50 yang Anda lihat adalah hasil dari
penjumlahan 50 harga penutupan terakhir, lalu hasil penjumlahan itu dibagi lagi dengan 50. Dari
perhitungan itulah Anda bisa memperoleh nilai rata-rata dari harga penutupan dalam 50 jam terakhir.
Sudah dapat gambarannya kan? Oke, kita lanjutkan.
Seperti yang pernah disampaikan, pada prakteknya Anda tidak perlu susah-susah lagi menghitung
SMA ini, platform trading yang Anda gunakan sudah menyediakan alatnya. Lho, lalu mengapa repot-
repot mempelajari perhitungannya? Tujuannya hanya agar Anda memiliki gambaan mengenai apa
sebenarnya SMA ini. Juga agar Anda memiliki dasar jika nanti Anda ingin memodifikasi SMA ini
sesuai dengan strategi Anda nantinya.
Seperti yang telah disampaikan di awal tadi: MA memperhalus pergerakan harga. Semakin besar
periode yang digunakan maka semakin halus pula MA yang dihasilkan. Semakin halus MA yang
dihasilkan maka akan semakin lambat ia bereaksi terhadap pergerakan harga.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
15/44
Mari kita lihat perbandingan antara SMA 20 dengan SMA 50 berikut ini.
MA Sample
#ah, kelihatan kan S"A / yang ber0arna biru memiliki liukan-liukan yang lebih agresi1
dibandingkan dengan S"A 2/ yang ber0arna merah. Ini menunjukkan bah0a S"A /
yang memiliki periode lebih pendek lebih cepat bereaksi terhadap pergerakan harga,
sedangkan S"A 2/ cenderung lebih lambat daripada S"A /. S"A 2/ terlihat lebih
3kalem4, tidak se-3liar4 S"A /.
Dengan mengamati kedua SMA di atas Anda bisa melihat bahwa pasar tengah dalam keadaan
trending. Kedua SMA yang Anda lihat pada grafik di atas menggambarkan arah tren secara umum,
yaitu downtrend.
Pada topik yang lebih lanjut Anda akan mempelajari strategi penggunaan SMA ini, kelemahannya
serta cara mengantisipasi kelemahan SMA tersebut.
E@$&&)-+ M$?-& A?*+ (EMA
Perhitungan EMA tidaklah sesederhana SMA. EMA memberikan bobot yang lebih dalam perhitungan
harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu. Efeknya adalah EMA cenderung lebih sensitif terhadap
pergerakan harga , sehingga EMA bergerak sedikit lebih agresif daripada SMA.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
16/44
Gambar di atas memperlihatkan SMA dan EMA yang diplot pada grafik yang sama. Periode yang
digunakan juga sama-sama 50 namun metode perhitungannya berbeda. MA yang berwarna biru
adalah EMA, sedangkan MA yang berwarna merah adalah SMA. Anda bisa melihat bahwa EMA 50
selalu lebih dekat kepada SMA 50. Ini artinya EMA lebih merepresentasikan pergerakan harga (price
action) daripada SMA. Dengan kata lain, EMA lebih menggambarkan apa yang terjadi di pasar saat
ini.
SMA +)+% EMA
Mungkin sekarang Anda akan berteriak, Jadi yang mana yang harus saya pakai? SMA atau EMA?
Hehe jangan bingung ya. EMA maupun SMA memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Kita
bahas satu per satu.
Kalau Anda adalah trader yang agresif dan ingin menggunakan MA yang bereaksi cepat terhadap
pergerakan harga, maka EMA merupakan pilihan yang tepat. EMA bisa membantu Anda menangkap
peluang lebih cepat dibandingkan SMA. Dengan demikian profit yang bisa Anda dapatkan tentunya
akan lebih besar pula. Namun kekurangannya adalah Anda bisa saja terjebak oleh fake signal (sinyal
palsu) yang diberikan oleh EMA.
Nah, SMA sendiri adalah kebalikan dari EMA. SMA bereaksi lebih lamban pada pergerakan harga
daripada EMA. Dengan demikian, peluang yang diberikan pun akan lebih lambat muncul. Artinya,
profit yang dihasilkan pun akan lebih kecil. Namun kemungkinan terjebak oleh fake signal lebih kecil.
Jadi pilih yang mana? Terserah Anda. Ya, benar-benar terserah Anda. Anda sudah tahu kekurangan
dan kelebihan masing-masing MA. Pilih yang sesuai dengan karakter Anda.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
17/44
Penggunaan Moving Average
Ingat selalu kalimat ini:
JIKA HARGA SECARA UMUM BERGERAK DI ATAS MA, MAKA TREN YANG
BERLANGSUNG ADALAH UPTREND. SEBALIKNYA JIKA HARGA SECARA UMUM
BERGERAK DI BAWAH MA, MAKA TREN YANG BERLANGSUNG ADALAH
DOWNTREND.
Mudah kan? Inilah*-&8- ,+8+*penggunaan MA. Dengan demikian, berhati-hatilah jika harga
bergerak menembus MA (terjadi breakout), karena hal tersebut merupakan-&,-0+8- +>+ (#%0+&
0+8)-+& #+9>+ )*& +0+& #*%#+9 +*+9.
Ingat juga bahwa pada saat uptrend strategi yang terbaik adalah Buy. Sebaliknya, pada saat
downtrend strategi yang terbaik adalah Sell.
Pada saat uptrend, MA bisa Anda pergunakan sebagai area referensi untuk buy. Sebaliknya, pada
saat downtrend, MA bisa Anda pergunakan sebagai area referensi untuk melakukan sell. Strategi
yang biasanya diterapkan adalah bounce trading.
Mari kita cermati gambar berikut ini:
MA uy Strategy
Dalam gambar di atas terlihat indikator SMA 50 yang diplot pada grafik 1 jam-an. Terlihat bahwa
harga terkoreksi dan mendekati SMA 50 dan memantul. Dengan demikian Anda memperoleh
konfirmasi bahwa terjadi pantulan. Level stop loss yang terlihat di gambar adalah exit point
berdasarkan support yang terdekat. Level target yang diambil adalah resistance yang terdekat. Perlu
diingat bahwa jika Anda akan melakukan buy menggunakan MA, maka pastikan bahwa garis MA
sedang menanjak (naik).
Kita lihat apa yang terjadi kemudian.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
18/44
Ternyata bounce yang terjadi valid dan target Anda tercapai.
Pada strategi sell, yang dilakukan sebenarnya hanya kebalikan dari strategi buy. Ketika harga
mengalami pullback ke area MA, yang Anda lakukan adalah menunggu konfirmasi bounce untuk
melakukan sell. Perhatikan gambar di bawah ini.
MA Sell Strategy
Contoh di atas juga mempergunakan SMA 50. Yang pertama kali harus Anda perhatikan adalah
apakah garis SMA tersebut sedang turun. Ketika harga mengalami pullback ke area SMA, pastikan
bahwa kemiringannya SMA tetap ke bawah (turun). Dalam gambar di atas, kita melihat bahwa harga
persis menyentuh garis SMA. Memang ada false break, namun segera harga bergerak turun danbergerak di bawah SMA. Keadaan ini menggambarkan bahwa tekanan bearish lebih besar daripada
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
19/44
bullish. Pada saat ini Anda boleh langsung mengambil posisi sell dengan target di support terdekat
dan stop loss di resistance terdekat.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Ya ya sederhana memang, tapi ingat:)-,+0 8++&+ 80&+*-$&+ 8*)- -&-.
T*0+,+& #$%&' +& )*+,- ++ ,+& 9+*+ ++9 #*#+-0 ,+& %8
MA ,&+& 8+,-8&+. I)%+9 8#+#&+ A&,+ *% &+)0+& 8)$ $88.
Nantinya, dengan strategi ditambah manajemen resiko yang baik (akan dipelajari nanti pada level
yang lebih tinggi), strategi yang sederhana pun bisa menghasilkan profit yang konsisten.
Nah, ada pengembangan dari penggunaan MA sebagai entry point. Salah satu pengembangan yang
populer adalah mengkombinasikan dua buah MA di dalam satu grafik. Kombinasi yang cukup populer
adalah kombinasi SMA 20 dan SMA 50. Strategi ini kita sebut sebagai",$%# MA/.
Double MA Strategy
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
20/44
Idenya adalah memanfaatkan celah yang merupakan area di antara dua MA (apakah nanti Anda akan
menggunakan SMA ataupun SMA, sama saja. Hanya saja dalam contoh ini kami menggunakan
SMA). Dari gambar di atas Anda bisa melihat bahwa sell dilakukan ketika harga masuk ke dalam area
yang dimaksud.
Kalau Anda akan melakukan transaksi dengan strategi double MA maka minimal dua kondisi berikut
harus terpenuhi:
(. %edua "A harus memiliki arah kemiringan yang sama. 5ika akan 6$7, maka
kemiringan kedua "A harus ke atas *naik+. Sebaliknya, jika akan S'', maka
kemiringan kedua "A harus ke ba0ah *turun+.
. 8arga sudah berada di dalam celah yang merupakan area di antara dua "A.
Contoh di bawah ini adalah menggunakan strategi double MA untuk melakukan Buy.
Double MA uy Strategy
Oke, Anda sudah tahu bahwa celah MA tersebut bisa Anda manfaatkan untuk entry. Pertanyaannya
kemudian adalah: kapan persisnya Anda bisa buy atau sell?
Untuk sementara, Anda gunakan saja dulu area tersebut. Jadi ketika harga masuk dan candlestickditutup di area tersebut, maka pada saat itulah Anda melakukan transaksi. Nantinya, akan ada alat
bantu tambahan yang bisa membantu Anda untuk menentukantimingkapan harus melakukan aksi.
Itu akan dipelajari di tingkat yang lebih lanjut.Stay tune!
D$%# MA C*$88$?*
Perpotongan antara dua MA bisa Anda jadikan sinyal atau indikasi awal bahwa tren akan berubah
arah. Hal tersebut juga bisa Anda pergunakan sebagai sinyal untukentry.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
21/44
Double MA !rossover Sell
Gambar di atas memperlihatkan SMA yang diplot di grafik 1 jam-an untuk currency pair GBP/USD.
Pergerakan dari tanggal 27 Mei 2011 hingga lebih kurang 31 Mei 2011 adalah naik. Sekitar tanggal 1
Juni 2011, terjadi crossover (perpotongan) antara SMA 20 dan SMA 50. Setelah terjadi pullback
sedikit, terlihat GBP/USD meluncur turun mulai tanggal 1 Juni 2011 hingga 2 Juni 2011.
Jika Anda melakukan sell ketika kedua SMA itu berpotongan, maka pada tanggal 2 Juni Anda sudah
memperoleh setidaknya 100 pips. Yummy!
Kalau buy bagaimana? Sederhana saja, perpotongan dari bawah ke atas merupakan sinyalnya.
Double MA !rossover uy
Perpotongan dua MA tersebut juga bisa Anda manfaatkan sebagai exit point jika Anda seandainya
telah melakukan Buy berdasarkan strategi double MA sebelumnya. Jadi, selain sebagai entry point,
perpotongan dua MA juga bisa digunakan sebagai exit point.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
22/44
BOLLINGER BANDS
Bollinger Bands (selanjutnya akan kita sebut sebagai BB) merupakan salah satu indikator yang juga
populer di kalangan para trader. Indikator ini dinamakan sesuai dengan nama penciptanya, yaitu5ohn
6ollinger.
Bollinger Bands bisa membantu Anda untuk mengukur volatilitas pasar dan
memperkirakanrange(rentang) pergerakan harga. Indikator ini terdiri atas tiga garis yang bergerak
mengikuti pergerakan harga. Ketiga garis yang dimaksud adalah%* #+&,,-,,
#+&,dan$>* #+&,.
ollinger ands
Middle band sendiri sebenarnya adalah moving average, yang merupakan dasar bagi perhitungan
upper band dan lower band. Biasanya yang digunakan adalah simple moving average. Jarak antara
upper band dan lower band juga middle band dipengaruhi oleh volatilitas yang terjadi. Semakin besar
volatilitas maka jarak antar band akan semakin lebar dan sebaliknya.
Dengan demikian, BB membantu Anda untuk mengenali apakah pasar sedang ramai atau justru
sedang sepi. Ketika BB melebar, artinya pasar sedang ramai, sedangkan ketika BB menyempit dan
cenderung bergerak datar, artinya pasar sedang sepi.
http://en.wikipedia.org/wiki/John_Bollingerhttp://en.wikipedia.org/wiki/John_Bollingerhttp://en.wikipedia.org/wiki/John_Bollingerhttp://en.wikipedia.org/wiki/John_Bollingerhttp://en.wikipedia.org/wiki/John_Bollingerhttp://en.wikipedia.org/wiki/John_Bollinger7/26/2019 KELAS DASAR.docx
23/44
Anda tidak perlu mempelajari perhitungan BB yang melibatkan perhitungan matematika tingkat tinggi.Anda cukup mempelajari penggunaan BB secara praktis sehingga bisa Anda manfaatkan untuk
membaca peluang dari pergerakan harga.
&*++& S)*+)- B$%&' T*+,-&
Strategi bounce trading bisa Anda terapkan pada BB. Anda akan memanfaatkan upper band dan
lower band sebagai resistance dan support dinamis (upper band sebagai resistance dinamis, lower
band sebagai support dinamis). Middle band juga nanti akan Anda libatkan, terutama sebagai target.
Harga cenderung memantul kembali ke middle band setelah mencapai upper band atau lower band.
Gejala inilah yang Anda gunakan untuk mencari entry point. Strateginya, Anda mencari level buy di
area lower band atau mencari level sell di area upper band. Targetnya tentu saja adalah area middle
band.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
24/44
ollinger ands ounce Sideway
Ketika harga sampai di upper band, sulit bagi kita untuk memastikan apakah harga akan berhenti di
situ atau justru akan tembus ke atas upper band tersebut. Padahal area ini adalah area yang bagus
untuk sell. Nah, tipsnya adalah: tunggu konfirmasi pantulan berupa candlestick atau bar chart yangditutup di bawah upper band tersebut. Kalau Anda sudah menemukan konfirmasinya, Anda bisa sell.
Targetnya di middle band.
Begitu pula caranya untuk menentukan apakah saatnya sudah tepat untuk buy ketika harga telah
sampai di lower band.
Stop loss-nya di mana? Mudah saja. Cari saja support atau resistance terdekat.
Strategi bounce trading dengan BB efektif digunakan pada saat pasar sedang dalam keaadaan
sideway dan menggunakan time frame yang panjang, misalnya grafik 4 jam-an atau grafik harian.
Namun tidak menutup kemungkinan bisa juga dipakai pada saat trending meskipun harus penuh
dengan kehati-hatian.
ollinger ands ounce
Catatan:tia! ian"#$!an %&n''#na!an (t$at&'i BB )*#n+& t$ain' aa%
!&aaan t$&nin' %&(!i-#n %&%#n'!in!an
&*++& S)*+)- B*+0$%) T*+,-&
Dengan menggunakan BB, Anda juga bisa mengenali peluang breakout. Kita telah bahas sebelumnya
bahwa BB cenderung akan menyempit bila pasar sedang tenang. Filosofinya adalah pada saat itupara pelaku pasar sebenarnya tidak yakin akan dibawa ke mana. Pada saat itu, penjual dan pembeli
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
25/44
(supply dan demand) sama kuat, sehingga harga bergerak dalam range yang relatif sempit. Karena
harga bergerak dalam range sempit, bollinger band juga menyempit.
Breakout yang terjadi biasanya diikuti oleh BB yang secara cepat melebar dan harga menembus
upper band atau lower band. Kondisi itulah yang menjadi sinyal bagi Anda untuk melakukan aksi. Jikaupper band yang ditembus, maka strateginya adalah buy. Sebaliknya, jika lower band yang ditembus,
maka strateginya adalah sell.
ollinger ands reakout
Seperti yang pernah Anda pelajari di modul edukasi ini, baik strategi bounce maupun breakout
memiliki kekurangan dan kelebihan. Demikian juga dengan penerapan strategi bounce dan breakout
pada BB.
Dengan menerapkan strategi breakout, Anda dimungkinkan untuk segera menangkap peluang yang
muncul seteleh breakout. Namun ada kalanya yang terjadi justru false breakout, yang Anda sudah
paham apa resikonya.
Untuk mengantisipasi false breakout, strategi breakout menggunakan BB biasanya diterapkan pada
time frame yang lebih kecil, misalnya grafik 1 jam-an atau lebih kecil (15 menitan atau 30 menitan).
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
26/44
COMMODITY CHANNEL INDEX
Commodity Channel Index (CCI) adalah indikator teknikal yang dikembangkan oleh&onald
'ambert. Awalnya indikator ini memang dikembangkan untuk menganalisis pergerakan komoditi,
namun ternyata berkembang menjadi salah satu indikator yang populer dan banyak digunakan para
trader untuk menganalisis pergerakan indeks saham maupun mata uang.
Kali ini kita akan membahas penggunaan CCI sebagai alat bantu dalam melakukan analisis teknikal.
Diharapkan, indikator ini akan meningkatkan kemampuan Anda dalam trading.
!ommodity !"annel #nde$
Gambar di atas memperlihatkan indikator CCI yang diplot pada grafik. CCI memiliki tiga komponen,yaitu:
!aris 99I
Area o)erbought *jenuh beli+
Area o)ersold *jenuh jual+
Sederhananya, ketika garis CCI mengarah ke atas, itu artinya pasar sedang dalam keadaan bullish
(harga sedang naik). Sebaliknya, ketika garis CCI mengarah ke bawah artinya pasar sedang dalam
keadaan bearish (harga sedang turun). Semakin curam kemiringan garis CCI menunjukkan bahwa
tekanan bullish atau bearishnya semakin kuat.
http://en.wikipedia.org/wiki/Donald_Lamberthttp://en.wikipedia.org/wiki/Donald_Lamberthttp://en.wikipedia.org/wiki/Donald_Lamberthttp://en.wikipedia.org/wiki/Donald_Lambert7/26/2019 KELAS DASAR.docx
27/44
Kemudian ada area overbought dan area oversold. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
overbought artinya adalah jenuh beli. Ketika CCI masuk ke area overbought maka diperkirakan harga
sudah terlalu tinggi sehingga ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan. Pada CCI, area
overbought ini berada di atas level 100.
Sebaliknya, oversold artinya adalah jenuh jual. Jadi ketika CCI masuk ke area oversold maka
diperkirakan harga pada saat itu sudah cukup rendah sehingga ada kemungkinan harga akan naik.
Pada CCI, area oversold ini berada di bawah level -100.
Dalam contoh di atas, grafik AUD/USD terlihat bullish, namun CCI terlihat mulai bergerak turun di
area overbought. Ini merupakan salah satu indikasi bahwa tekanan bullish mulai berkurang. Dengan
demikian, ada kemungkinan harga akan mengalami koreksi turun.
CCI juga bisa Anda manfaatkan sebagai konfirmasi sinyal buy dan sell. Caranya cukup
sederhana.S-&+ 8 +,++9 0)-0+ +*-8 CCI )%*%& ,+*- +*+ $?*#$%9) ,+&
)%*%& 0 #+>+9 ? 1
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
28/44
!!# buy signal
Jadi, tetap saja Anda harus mencermati dulu tren yang tengah berlangsung di pasar. Yang pertama
kali harus Anda amat adalah price action-nya dulu (yang terlihat dari grafik), baru kemudian
indikatornya. Ingatlah selalu bahwa indikator hanya bersifat membantu Anda untuk menemukan
momen yang tepat.
M&%0+& D-?*&'
Selain memberikan informasi oversold dan overbought, CCI juga bisa Anda pergunakan untuk
menemukan divergence. Divergence biasanya diikuti oleh koreksi harga.
Ada dua jenis divergence, yaitu)&a$i(/ i0&$'&n+&dan)#i(/ i0&$'&n+&.
Bearish divergence terjadi pada saat uptrend. Ketika bearish divergence ini terkonfirmasi maka
cenderung akan terjadi koreksi turun.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
29/44
!!# bearis" divergence
Konfirmasi bearish divergence yang paling mudah adalah ketika garis CCI turun melewati garis level
0.00. Pola atau formasi candlestick juga bisa dipergunakan sebagai konfirmasi (akan dipelajari pada
level yang lebih lanjut). Namun perlu diingat bahwa bearish divergence biasanya cenderung hanya
akan diikuti oleh koreksi turun saja, sehingga target pergerakannya pun tidak akan jauh. Dalam hal ini,
trend line atau support terdekat bisa Anda pergunakan sebagai target pergerakan terjauhnya.
!!# bullis" divergence
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
30/44
Konfirmasi bullish divergence adalah ketika garis CCI naik dan melewati garis level 0.00. Seperti
halnya bearish divergence, bullish divergence pun biasanya hanya diikuti oleh koreksi naik (meskipun
tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada pergerakan yang lebih panjang). Oleh sebab itu,
bijaksanalah dalam memanfaatkan divergence sebagai sinyal entry.
STOCHASTIC OSCILLATOR
Stochastic oscillator (lebih sering disebut sebagai stochastic saja) merupakan salah satu indikator
yang juga bisa membantu Anda untuk menemukan momentum yang baik untuk menentukan entry
point. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang dokter yang juga adalah trader saham
dan analis teknikal yang bernama George Lane di tahun 1950-an.
Stochastic juga merupakan salah satu indikator yang populer di kalangan para trader karena mudah
dimengerti dan digunakan. Di samping itu, dengan metode yang baik, indikator ini juga bisa
menghasilkan profit dengan konsistensi yang cukup baik. Itulah sebabnya indikator ini masih populer
hingga saat ini.
Indikator ini memiliki dua garis: yaitu garis=Kdan garis=D. Demi kemudahan untuk
membedakannya, biasanya keduanya diberi warna yang berbeda. Warna yang biasa digunakan
adalah warna#-*% %,+untuk=Kdan warna*+9untuk=D. Selain itu, %D juga biasanya
ditampilkan sebagai garis putus-putus. Tentu saja warna-warna itu nantinya bisa Anda ganti sesuai
selera, yang penting nanti Anda bisa membedakan mana yang %K dan mana yang %D.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
31/44
Stoc"astic
Komponen lain adalah area overbought dan oversold. Pada stochastic, area overbought ini berlokasi
di atas level 80, sedangkan area oversold berlokasi di bawah level 20.
Di awal telah dikatakan bahwa stochastic bisa membantu Anda menemukan momen entry yang baik.
Yang menjadi sinyal adalah crossover (persilangan/perpotongan) antara garis %K dan %D. Sinyal sell
yang baik sering muncul ketika stochastic telah berada di area overbought. Sebaliknya, sinyal buy
yang baik seringkali muncul ketika stochastic telah berada di area oversold.
Stoc"astic signal
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
32/44
Stochastic biasanya bekerja dengan baik pada saat market berada dalam keadaan sideway. Oleh
karena itu, Anda harus berhati-hati menerjemahkan sinyal buy ataupun sell dari stochastic pada saat
market trending.
Kalau begitu, stochastic tak berguna ketika market trending dong?
Tidak sepenuhnya demikian, sebab masih ada cara mempergunakan stochastic meskipun market
sedang trending.
Ketika market sedang trending, Anda masih bisa menggunakan stochatic sebagai referensi.
Syaratnya: sinyal yang muncul harus searah dengan tren yang sedang berlangsung. Jadi pada saat
downtrend, yang dicari adalah sinyal sell. Sebaliknya pada saat uptrend, yang Anda cari adalah sinyal
buy.
Stoc"astic signal buy
Stoc"astic signal sell
Nah, petuah bijaknya adalah: buy-lah engkau pada saat uptrend dan sell-lah engkau pada saat
downtrend.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
33/44
M&%0+& ,-?*&' ,&+& 8)$'9+8)-'
Selain memberikan informasi overbought dan oversold, stochastic juga bisa dimanfaatkan untuk
mencari bullish divergence dan bearish divergence. Caranya mirip dengan mencari pola divergence
pada CCI.
Stoc"astic bullis" divergence
Di atas adalah contoh bullish divergence yang diperoleh dengan menggunakan stochastic pada grafik
AUD/USD. Bullish divergence akan memperoleh konfirmasi ketika stochastic naik melampaui level 50.
Stoc"astic bearis" divergence
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
34/44
Di atas ini adalah contoh bearish divergence yang terlihat pada grafik AUD/USD dengan
menggunakan stochastic. Konfirmasi bearish divergence adalah ketika stochastic turun melewati level
50.
Bagaimana, cukup sederhana kan? Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah memperbanyak latihan
dengan mengamati stochastic.
RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI
Relati)e Strength Inde *selanjutnya akan kita sebut sebagai RSI+, memiliki kemiripan
dengan stochastic dalam hal membantu untuk mengenali kondisi o)erbought dan
o)ersold. Indikator ini dikembangkan oleh 5. :elles :ilder, 5r dan diperkenalkan pada
tahun (;
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
35/44
%S#
Pada umumnya RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell, seperti halnya indikator yang lain.
Sinyal sell dicari ketika RSI sudah memasuki area overbought, sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI
sudah memasuki area oversold.
Konfirmasi sinyal sell adalah ketika RSI turun dari area overbought dan berada di bawah 70,
sedangkan konfirmasi buy adalah ketika RSI naik dari area oversold dan berada di atas 30.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
36/44
%S# S#'A(
RSI tidak seagresif stochastic. RSI termasuk indikator yang jarang memunculkan sinyal buy atau sell.
Oleh sebab itu RSI mungkin tidak cocok bagi trader yang agresif, yaitu trader yang ingin melakukan
transaksi sebanyak dan sesering mungkin.
Namun karena RSI jarang memunculkan sinyal, biasanya kemunculan sinyal diikuti oleh pergerakan
yang cukup panjang. Oleh karena itulah RSI cocok bagi trader yang cenderung kalem, yang sangat
sabar menanti sinyal RSI untuk melakukan transaksi.
Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan dalam menggunakan RSI untuk mengantisipasi
munculnya fake signal. Kita sebut saja sebagai"%*%8 &+ +&0+9 RSI/.
A)%*+& %&)%0 #%
(. RSI harus berada di area o)ersold *di ba0ah >/+.
. Tunggu sampai RSI lepas dari area o)ersold *naik ke atas >/+.>. Sebagai penguat, pastikan ada candlestick bullish ketika RSI lepas dari area
o)ersold.
?. Tunggu sampai candlestick tersebut selesai *close+.
2. ntry *buy+ pada pembukaan candlestick berikutnya.
@. Tempatkan stop loss sedikit di ba0ah s0ing lo0 yang terakhir.
Ilustrasi langkah-langkah di atas adalah sebagai berikut:
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
37/44
L+&0+9 1 3
L+&0+9 4 6
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
38/44
Dan kejadian selanjutnya ternyata:
Tips: jangan tempatkan stop loss persis di swing low terakhir Sebagai antisipasi
jauhkan sedikit di bawah swing low tersebut
Seiring pengalaman dan banyaknya latihan, Anda nanti akan lebih mengenal karakteristik pasar
sehingga bisa memperkirakan di mana sebaiknya stop loss Anda tempatkan.
A)%*+& %&)%0 8
(. RSI harus berada di area o)erbought *di atas
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
39/44
Praktek dari jurus-jurus di atas adalah sebagai berikut:
L+&0+9 1 3
L+&0+9 4 6
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
40/44
Dan voila!
D-?*&' ,&+& RSI:1/2 n*t
RSI juga bisa mengenali saat terjadi divergence. Caranya sama dengan mengenali divergence pada
indikator lain semisal stochatic dan CCI.
Contoh bullish divergence dengan menggunakan RSI:
%S# bullis" divergence
Yang berikut ini adalah contoh bearish divergence dengan RSI:
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
41/44
%S# bearis" divergence
Baiklah, demikian pembahasan kita mengenai RSI. Berlatihlah terus, agar kepekaan Anda semakin
terasah!
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
42/44
MOVING AVERAGE CONVERGENCE
DIVERGENCE (MACD
Pada akhir tahun 1970-an, ada seorang dokter di Amerika Serikat yang juga aktif di perdagangan
saham mengembangkan sebuah indikator teknikal yang bernama Moving Average Convergence
Divergence (MACD). Ia adalah Prof. Gerald Appel.
MACD merupakan salah satu indikator teknikal yang bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi
perubahan arah. Selain itu, MACD bisa memberikan informasi apakah tren yang berlangsung cukup
kuat atau tidak.
Dari namanya mungkin Anda sudah bisa menebak bahwa dasar yang digunakan MACD adalah
Moving Average. Benar sekali. Tapi kita tidak akan membahas dasar teori dan perhitungannya. Dalam
chapter ini kita akan membahas cara membaca MACD untuk menemukan peluang, karena itulah
tujuan kita mempelajari analisis teknikal: mencari uang dari pasar finansial. Ya kan?
MA!D
MACD standar yang merupakan bawaan dari platform Metatrader memiliki komponen-komponen
sebagai berikut:
(. ero 'ine
. 8istogram, yang berupa garis-garis )ertikal
>. "A9& Signal 'ine, yang biasanya ditampilkan sebagai garis merah putus-putus.
Histogram merupakan indikator apakah tren yang terjadi cukup kuat atau tidak. Jika histogram
semakin panjang, itu artinya momentum bertambah besar (tren turun bertambah kuat). Tetapi jika
histogram semakin pendek, itu merupakan indikasi bahwa momentumnya semakin berkurang. Hal
tersebut biasanya akan diikuti oleh koreksi.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
43/44
MACD juga bisa dimanfaatkan untuk mencari entry signal. Caranya adalah dengan memperhatikan
histogram dan MACD signal line. Ketika MACD signal line melepaskan diri dari histogram, itulah
yang menjadi sinyalnya.
Sinyal buy adalah ketika MACD signal line lepas dari histogram di bawah zero line, sedangkan sinyal
sell adalah ketika MACD signal line lepas dari histogram di atas zero line.
MA!D Signal
MACD ini memiliki kelemahan. Pengaturan standar dari MACD seringkali memunculkan fake signal.
Untuk itu Anda harus lebih berhati-hati menggunakan MACD ini dan disarankan untuk dipakai di time
frame yang agak panjang, misalnya grafik 4 jam-an atau grafik harian.
M&%0+& D-?*&'
Bagaimana cara menemukan divergence dengan menggunakan MACD?
Pada dasarnya, caranya sama dengan mengenali divergence pada indikator lain seperti stochastic,
CCI, atau RSI.
Pada MACD, yang Anda perhatikan adalah puncak-puncak dan lembah-lembah histogram.
Bullish divergence adalah ketika lembah grafik makin rendah namun lembah histogram makin tinggi.
Pada saat tersebut histogram berada di bawah zero level. Konfirmasi dari bullish divergence adalah
ketika histogram naik ke atas zero level. Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh kejadian
bullish divergence pada MACD.
7/26/2019 KELAS DASAR.docx
44/44
MA!D bullis" divergence
Bearish divergence adalah ketika puncak grafik makin tinggi namun puncak histogram makin rendah.
Pada saat tersebut histogram berada di atas zero level. Konfirmasi dari bearish divergence adalah
ketika histogram turun ke bawah zero level. Di bawah ini adalah contoh bearish divergence yang
terlihat pada MACD.
MA!D bearis" divergence