45
MINERAL Bagian terluar dari bumi yang disebut kerak bumi dan disusun oleh batuan dan mineral, merupakan bagian yang sangat tipis dibandingkan dengan bagian bumi lainnya. Tetapi bnagian ini merupakan bagian bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia sangat membutuhkan segala sesuatu dari bagian bumi ini seperti minyak bumi, bahan baku industri dan juga bahan perhiasan seperti emas. Kebanyakan orang menganggap batuan adalah segala sesuatu yang keras, sedangkan mineral adalah segala bahan galian atau batu mulia yang ditambang dan mempunyai nilai ekonomis. Tetapi anggapan tersebut sangat jauh dari keadaan yang sebenarnya. Batuan dengan sederhana didefinisikan sebagai agregasi dari satu atau beberapa jenis mineral yang bercampur menjadi satu, tetapi sifat dasar dari tiap mineral tersebut masih tetap terlihat. Meskipun kebanyakan batuan tersusun dari bermacam-macam mineral, tetapi hanya mineral tertentu saja yang umumnya dijumpai dalam jumlah yang dominan, sehingga materi tersebut dapat bertindak sebagai batuan atau mineral.

KELAS ELEMEN NATIV

  • Upload
    irhami

  • View
    30

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geo

Citation preview

KELAS ELEMEN NATIV

MINERAL

Bagian terluar dari bumi yang disebut kerak bumi dan disusun oleh batuan dan mineral, merupakan bagian yang sangat tipis dibandingkan dengan bagian bumi lainnya. Tetapi bnagian ini merupakan bagian bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia sangat membutuhkan segala sesuatu dari bagian bumi ini seperti minyak bumi, bahan baku industri dan juga bahan perhiasan seperti emas.

Kebanyakan orang menganggap batuan adalah segala sesuatu yang keras, sedangkan mineral adalah segala bahan galian atau batu mulia yang ditambang dan mempunyai nilai ekonomis. Tetapi anggapan tersebut sangat jauh dari keadaan yang sebenarnya.

Batuan dengan sederhana didefinisikan sebagai agregasi dari satu atau beberapa jenis mineral yang bercampur menjadi satu, tetapi sifat dasar dari tiap mineral tersebut masih tetap terlihat. Meskipun kebanyakan batuan tersusun dari bermacam-macam mineral, tetapi hanya mineral tertentu saja yang umumnya dijumpai dalam jumlah yang dominan, sehingga materi tersebut dapat bertindak sebagai batuan atau mineral.

Mineral merupakan bahan padat bentukan alam, umumnya tersusun oleh material anorganik, mempunyai struktur atom tertentu dan sifat kimia yang spesifik. Meskipun definisi tersebut dikatakan tepat tetapi masih ada juga beberapa pengecualian. Batubara dan minyak bumi yang tersusun oleh material organik, oleh beberapa ahli geologi dikategorikan sebagai mineral. Ada juga beberapa mineral yang mempunyai komposisi yang bervariasi.

Pada bagian ini terutama akan dibahas tentang mineral, meskipun tetap diingat bahwa batuan merupakan agregat dari mineral.

Sifat Fisik Mineral

Mineral merupakan benda padat yang terbentuk oleh proses anorganik. Tiap mineral memiliki susunan atom yang teratur dan komposisi kimia tertentu, yang memberikan sifat fisik yang spesifik. Untuk menentukan struktur atom dan komposisi kimia suatu mineral diperlukan test dan peralatan yang sopistikated. Oleh sebab itu sifat fisik mineral sering digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral. Sifat fisik mineral yang sering digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral antara lain :

Bentuk kristal (form)

Bentuk kristal merupakan kenampakan luar mineral yang mencerminkan susunan atom yang teratur dari mineral tersebut. Kadangkala suatu mineral memiliki lingkungan yang memungkinkan mineral tersebut dapat membentuk individu kristal dengan teratur. Beberapa kristal seperti mineral kuarsa, dapat mengkristal dengan bentuk yang teratur, sehingga sangat memudahkan dalam mendeterminasi kristal tersebut. Sebaliknya kebanyakan mineral mengkristal dengan bentuk yangtidak beraturan, karena masing-masing membutuhkan ruangan yang cukup untuk membentuk kristal yang teratur. Akibatnya kristal-kristal akan saling tumbuh sehingga tidak membentuk kristal yang sempurna.

Kilap (Luster)

Kilap merupakan kenampakan refleksi cahaya pada bidang kristal. Mineral dengan kenampakan seperti logam disebut memiliki kilap logam (metalik), mineral dengan kilap non metalik mempunyai kilap yang bervariasi, antara lain vitreous (kilap seperti kaca), pearly, silky, erathy, dll. Beberapa mineral mempunyai kilap antara logam dan non logam disebut kilap submetalik.

Warna (colour)

Meskipun warna merupakan sifat fisik yang paling mudah dikenali, tetapi sifat fisik yang paling mudah dikenali, tetapi sifat fisik ini tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan jenis mineral. Warna mineral kadang-kadang sudah mengalami pengotoran, sehingga mineral yang sama dapat memiliki warna yang berbeda.

Cerat (Streak)

Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk (diketahui dengan menggoreskan pada keping porselen). Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-macam, tetapi ceratnya selalu sama. Jadi warna cerat lebih merupakan warna asli dari mineral. Cerat dapat juga membantu untuk membedakan mineral metalik dan non metalik. Mineral dengan kilap metalik biasanya mempunyai cerat lebih gelap daripada cerat mineral dengan kilap non metalik.

Kekerasan (Hardness)

Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan, yaitu daya tahan mineral terhadap abrasi atau goresan. Kekerasan suatu mineral yang belum diketahui dapat diukur dengan menggoreskan pada mineral lain yang telah diketahui kekerasannya, atau sebaliknya. Nilai kekerasan dapat disebandingkan dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan mineral yang terdiri dari 10 mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10.

1. Talk

2. Gipsum

3. Kalsit

4. Fluorit

5. Apatiti

6. Ortoklas

7. Kuarsa

8. Topaz

9. Korondum

10. Intan

Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga dibandingkan dengan benda lain yang diketahui kekerasannya. Beberapa benda yang diketahui kekerasannya antara lain kuku manusia mempunyai kekerasan 2,5, kaca 5,5 dan logam tembaga 3. Mineral gipsum dapat dengan mudah digores dengan kuku, sedangkan kalsit dapat menggores kuku manusia. Mineral intan merupakan yang paling keras yang sangat umum, dan dapat digunakan untuk memotong kaca dengan mudah.

Belahan (Cleavager)

Belahan adalah kecenderungan mineral untuk pecah melalui bidang yang rata. Mineral yang mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan adanya bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Contoh mineral dengan belahan yang baik adalah mika. Karena mika mempunyai belahan satu arah, maka bila mineral tersebut dihancurkan akan membentuk lembaran-lembaran yang tipis. Mineral dapat mempunyai belahan beberapa arah, tetapi ada pula mineral yang tidak mempunyai bidang belahan. Mineral yang mempunyai belahan lebih dari satu arah dikenal dengan jumlah bidang rata yang ditunjukkan dan sudut yang dibentuk oleh bidang belahannya.

Pecahan (Fracture)

Pecahan merupakan kenampakkan pecahan dari mineral. Kenampakkan ini kebanyakan ditunjukkan oleh mineral yang tidak mempunyai bidang belahan. Mineral kuarsa menunjukkan kenampakkan seperti pecahan kaca yang disbut konkoidal. Kebanyakan mineral menunjukkan pecahan tidak rata.

Berat jenis (specifik gravity)

Berat jenis merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara berat mineral dengan berat dari volume air. Jika mineral mempunyai berat 3 kali dari berat air dengan volume yang sama, maka mineral tersebut mempunyai berat jenis 3. secara praktis berat jenis mineral dapat diperkirakan dengan menimbang di tangan. Bila mineral tersebut terasa berat, seperti beratnya satu contoh batuan, maka berat jenisnya sekitar 2,5 sampai 3 mineral. Mineral logam umumnya memiliki 3 kali lipatnya. Galena mempunyai berat jenis 7,5 sedangkan berat jenis emas 24 karat adalah 20.

Mineral dengan berat jenis lebih besar dari 2,89 disebut dengan mineral berat. Mineral berat ini diperoleh dengan memisahkannya dari mineral ringan dengan menggunakan cairan berat biasanya dipakai cairan bromoform. Asosiasi kumpulan mineral berat dapat digunakan untuk mengetahui sumber material dari sedimen atau batuan sedimen.

Penggolongan Mineral

Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini, dan usaha-usaha untuk mendapatkan mineral-mineral baru jenis terus dilakukan. Dari jumlah tersebut hanya beberapa yang umum atau sering dijumpai. Mineral-mineral yang dominan sebagai pembentuk batuan penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan (Rock Forming Minerals). Selain itu hanya sekitar 8 unsur yang dominan menyusun mineral-mineral tersebut. Dua unsur yang paling dominan adalah pksigen dan silikon yang bergabung untuk menyusun kelompok mineral yang sangat umum yaitu mineral silikat. Setiap mineral silikat disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali kuarsa, ditambah dengan satu atau lebih unsur lainnya untuk membentuk sifat kelistrikan yang netral. Setelah mineral silikat, group mineral yang umum adalah mineral karbonat dengan mineral kalsit merupakan mineral yang paling umum. Mineral yang umum sebagai pembentuk batuan adalah gipsum dan halit.

Beberapa mineral pembentuk batuan merupakan mineral-mineral yang mempunyai sifat ekonomis yang tinggi. Mineral-mineral tersebut biasanya merupakan mineral bijih dari logam seperti hematit (besi), sfalerit (seng) dan galena (timbal). Selain itu group mineral hanya disusun oleh satu unsur saja yang disebut native mineral seperti emas, platina dan karbon (intan). Perlu juga dicatat, mineral pembentuk batuan lainnya juga banyak mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti mineral kuarsa dapat digunakan untuk industri kaca, mineral kalsit sebagai mineral utama dalam industri semen.

Tabel Kelimpahan dari Unsur-unsur dalam Kerak Bumi

Oxygen (O)46,6 %

Silicon (Si)27,7 %

Aluminium (Al)8,1 %

Iron (Fe)5,0 %

Calcium (Ca)3,6 %

Sodium (Na)2,8 %

Potassium (K)2,6 %

Magnesium (Mg)2,1 %

Lainnya 1,5 %

Mineral felspar merupakan kelompok mineral yang santa dominan. Mineral ini menyusun lebih dari 50% kerak bumi. Kuarsa merupak mineral yang umu yang kedua pada kerak bunua, hanya disusun oleh unsur silikon dan oksigen.

Setiap group dari mineral silikat mempunyai struktur sislikat yang karakteristik. Struktur dalam dari mineral berhubungan erat dengan sifat belahan dari mineralnya. Karena ikatan antara silikon dan oksigen sangat kuat, maka mineral-mineral silikat cenderung untuk membelah melalui struktur silikon oksigen daripada memotong struktur tersebut. Contohnya mika mempunyai struktur lebaran dan cenderung untuk membelah melalui bidang lembaran yang tipis. Kuarsa yang mempunayi ikatan silikon oksigen sangat kuat pada semua arahnya, tidak mempunayi bidang belahan.

MineralKomposisi KimiaBelahanStruktur Silikat

Alivin(Mg,Fe)SiOTidak adaTetrahedron tunggal

Group Piroksin(Mg,Fe)SiO3Dua arah saling tegak lurusStruktur rantai

Group Amfibol(Ca2Mg5)Si8O22(OH)2Dua arah 600 dan 1200 Rantai ganda

Group Amfibol (Biotot)KAL3Si3O10(OH)2

K(Mg,Fe)2Si2O10(OH)2Satu arahLembaran

Feldspar (Ortoklasi) (Plagioklas)KALSi3O8Dua arah saling tegak lurusLembaran

KuarsaSiO2Tidak adaRangkaian tiga dimensi

Kebanyakan mineral-mineral silikat terbentuk ketika cairan magna mulai mendingin. Proses pendingan ini dapat terjadi dekat permukaan bumi atau jauh dibawah permukaan bumi dimana tekanan dan temperatur lingkungannya sangat tinggi. Lingkungan pengkristalan dan komposisi kimia dari magma sangat mempengaruhi macam mineral yang terbentuk. Contoh, mineral olivin mengkristal pada temperatur tinggi. Sebaliknya kuarsa mengkristal pada temperatur yang rendah.Beberapa mineral silikat sangat stabil pada permukaan bumi dan tetap menunjukkan sifat fisiknya padahasil pelapukan dari batuan. Mineral silikat lainnya terbentuk pada kondisi tekanan yang ekstrim yang berasosiasi dengan proses metamorfisme. Setiap mineral silikat akan mempunyai struktur dan komposisi kimia yang dapat menunjukkan kondisi pada waktu pembentukkannya.

Macam mineral silikat dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimianya. Mineral silikat ferromagnesian adalah mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium disebut mineral non feromagnesian. Mineral-mineral silikat feromegnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis antara 3,2 sampai 3,6. Sebaliknya mineral-mineral silikat non feromagnesian pada umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7. perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh ada tidaknya unsur besi didalam mineral tersebut.

Olivin adalah mineral silikat feromagnesian yang tersebentuk pada temperatur tinggi, berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilat gelas dan pecahan konkoidal. Mineral olvin pada umumnya menunjukan kenapakan butiran bentuk relatif kecil dan bundar. Olivin disusun oleh tetra hidra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium yang merangkai atom oksigen bersama-sama. Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan strktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang yang lemah.

Piroksin, berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah membentuk sudut 900 . Strktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedra yang diikat bersama-sama dengan ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur silikat, maka firoksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang merupakan batuan yang umumpada kerak samudera.

Hornblende merupakan mineral yang umum dikelompok amfibol. Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahan dua arah membentuk sudut 600 dan 1200. didalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah yang umumnya membedakan dengan firoksin yang umumnya berbentuk prismatuik pendek. Hornblende umunya dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua.

Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lebaran yang memberikan belahan satu arah. Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti hornblende, biotit banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk batuan beku granit.

Garnet merupakan mineral yang strukturnya mirip orifin yaitu disusun oleh tetrahidra tunggal yang dirangkai oleh ion-ion logam. Garnet juga mempunyai kilat kaca, tidak mempunyai bbidang belahan dan pecahan konkoidal. Warna mineral garnet sangat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah coklat sampai merah tua. Garnet umumnya berbentuk kristal yang krismatik dan umumnya pada batuan metamorf. Garnet yang transparan sering dijadikan batu mulia.

Moskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah. Didalam batuan muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.

Feldpart merupakan huruf mineral yang sangat umum, dapat terbentuk pada rentang temperatur dan tekanan yang besar. Group mineral feldspart mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 900, relatif keras dan kilap bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Didalam batuan mineral ini dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan permukaan yang licin. Struktur mineral feldspard adalah rangkaian tiga dimensi dari atom oksigen bergabung dengan a\tom silikon. Seperempat dari ataom silikon tergantikan oleh atom aluminium. Perbendaan valinesi antara aliminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi 1 atau lebih ion-ion seperti potasium (-1), sodium (-1) dan kalsium (+2). Karena adanya perbedaan inklusi didalam strukturnya, mineral feldspard dapat dibedakan menjadi dua macam. Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium didalam struktur kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium didalam struktur kristalnya.

Mineral ortoklas berwarna krem terang sampai merah jambu, sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempuntai warna yang berbeda tetapi warna tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakannya adalah adanya striasi yang sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.

Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. karena struktur kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral. Struktur kristak kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat keras dan resistan terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal eksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna menyebabkan adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu) kuarsa rose (ping), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).

Lempung adalah terminologi untuk kompleks mineral yang seperti mika mempunyai struktur lembaran. Mineral lempung pada umumnya berbutir sangat halus dan hanya dapat dipelajari dengan bantuan mikroskop. Mineral lempung merupakan hasil dari pelapukan kimia mineral silikat, sehingga mineral ini sangat dominan menyusun fosil yang terdapat pada permukaan bumi. Salah satu mineral lempung ynag sangat umum adalah kaolinit yang sering dimanfaatkan dalam bermacam-macam industri seperti keramik.

Meskipun mineral ini sangat bernilai ekonomis tetapi ada juga yang sangat jarang dijumpai bila dibandingkan dengan mineral silikat

Group MineralFormulaKegunaan

OksidaHematit

Magnetit

KorondumFe2O3Fe3O4Al2O3Bijih besi

Bijih besi

Abrasive

SulfidaGalena

Sfalerit

Firit

KalkofiritPbS

ZnS

FeS2CuFeS2Bijih umbal

Bijih seng

Bijih tembaga

SulfatGipsum

AnhidritCaSO4.2H2O

CaSO4Untuk Perekat

Untuk Perekat

HalidaHalit

FluoritNaCl

CaF2Garam manapun

Industri logam

KarbonatKalsit

Dolomit

MalasitCaCO3CaMg(CO3)2Cu(OH)2CO3Semen portland

Semen portland

Bijih tembaga

Unsur nativeEmas

Tembaga

Intan

Sulfur

GrafitAu

Cu

C

S

C

Mineral karbonat mempunyai struktur yang lebih sederhana dibadningkan dengan mineral silikat. Group mineral ini disusun oleh ion karbonat kompleks (CO32), , dan satu atau lebih ion positif. Dua macam mineral karbonat yang sangat umum adalah kalsit CaCO3 dan dolomit (CaMgCO3)2. Kedua mineral tersebut sangat sulit dibedakan karena keduanya mempunyai sifat fisik dan kimia yang relatif sama. Keduanya mempunyai kilap vetrous, kekerasan 3-4, dan mempunyai belahan rombik. Tetapi keduanya dapat dibedakan dengan larutan asam klorida, tetapi dolomit hanya dapat bereaksi dalam kedaan bubuk. Kalsit dan dolomit dapat dijumpai bersama sebagai penyusun batu gamping dan doloston. Bila mineral kalsit yang dominan batuannya disebut batua gamping, sedang bila dolomit yang dominan disebut doloston. Batu gamping sangat banyak kegunaannya seperti sebagai bahan bangunan dan bahan pokok dalam industri semen. Sedangkan dolomit disebut batu kapuir pertanian, karena sering digunakan untuk meyuburkan tanah.

Dua macam mineral non silikat lainnya yang sering dijumpai dalam batuan sedimen adalah halit dan gipsum. Halit adalah nama mineral untuk garam dapur, sedang gipsum adalah minerak yang sering digunakan sebagai perekat dan sebagai material bahan bangunan.

TABEL MINERAL UMUM

KELAS ELEMEN NATIV

Emas, AU

Sistem kristal dan hebit: Isometrik; 4/m 3 2/m; umumnya berbentuk oktahedral, dodekahedral atau kubus; sering memperlihatkan tekstur mendaun (leafy), dendritik, filiform (merambut atau membenang), atau seperti sepon; dapat juga maslv, membudar, atau berbutir gepeng.

Kilap dan opaksitas : Metalik; opak

Warna : kuning-emas

Goresan : kuning

Belahan dan pecahan : Tak ada; hakli (pecahan bergerigi dengan ujung yang tajam).

Kekerasan : 2,5-3

Berat jenis : 19,3

Genesis : kebanyakan emas terdapar dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas molapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-kerakal.

Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.

Perak, Ag

Sistem kristal dan hebit : Isometrik; /m 3 2/m; umumnya berbentuk kubus, oktahedral, atau dodekahedral; sebagai masssa yang masiv, mendaun, lempeng-lempeng tipis, atau meliuk-liuk seperti kawat.

Kilap dan opaksitas : Metalik; opak

Warna : putih-perak

Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam

Belahan dan pecahan : Tak ada; hakli.

Kekerasan : 2,5-3.

Berat jenis : 10,5

Genesis : sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam zone oksidasi pad suatu deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu 1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Barasosiasi dengan arsenida dan sulfida kobalt, nikel dan perak, dan bismut nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineral-mineral nikel-kobalt.

Manfaat : sumber logam perak; dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi film fotografi.

Tembaga, Cu

Sistem kristal dan hebit: isometrik; 4/m 3 2/m; umumnya berbentuk kubus, atau dodekahedral; sering berupa massa yang maslv, filiform, dendritik, atau seperti kawat.

Klip dan opaksitas; metalik; opak

Warna : merah-tembaga, atau merah-mawar terang

Goresan : merah metalik

Belahan dan pecahan : tak ada; hakli

Kekerasan : 2,5-3.

Berat jenis : 8,94

Genesis : sejumlah kecil tembaga nativg dijumpai pada zone oksidasi dalam deposit tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakhit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa ekstrutif, dan tembaga nativ terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak nativ.

Manfaat: sumber minor bijih tembaga; banyak digunakan dalam kelistrikan, umumnya sebagai kawat; dan untuk membuat logam-logam campuran, seperti kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan timah dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).

Platina, Pt

Sistem kristal dan hebit: isometrik; 4/m 3 2/m; umumnya berbentuk kubus; dan dijumpai dalam bentuk butiran-butiran kecil, kadang-kadang sebagai massa tak teratur, atau berbungkal-bungkal (nugget)

Kilap dan opaksitas: Metalik; opak

Warna : abu-abu baja sampai abu-abu kehitaman

Goresan : Abu-abu saja

Belahan dan pecahan : Tak ada; hakli.

Kekerasan :4-4,5; membesar seiring dengan naiknya kandungan besi.

Berat jenis : 14-19; 21,46 bila murni

Genesis : Platina nativ terdapat dalam batuan ultrabasa, khususnya dunit, berasosiasi dengan olivin, khromit, piroksen dan magnetit. Selain itu, dapat dijumpai berupa butiran-butiran, atau bungkal-bungkal dalam padir dan kerakal-kerikil disungai, yaitu sebagai endpaan letakan.

Manfaat : sumber logam platina; dipakai sebagai katalis untuk mengontrol emisi gas buangan otomobil, dalam industri kimia dan minyak; dibuat perhiasan, pelapis gigi, alat-alat bedah dan kedokteran pada umumnya dan alat-alat listrik.

Sulfur, S

Sistem kristal dan hebit: Ortorombik; 2/m 2/m 2/m; umumnya berkristal dipiramidal, dapat juga masiv, reniform, stalaktitik atausebagai kerak kilap dan opaksitas: Resin sampai lemak; transparan sampai translusen.

Warna : kuning sampai coklat kekuningan.

Goresan : putih

Belahan dan pecahan : Tak ada; konkoidal sampai tidak rata

Kekerasan : 1,5-2,5

Berat jenis : 2,07

Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batugamping.

Manfaat : sulfur digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur, seperti asam sulfat (H2SO4); dalam pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet, sabun; dalam industri tekstil, kulit, kertas, cat, pencelupan dan penggilingan minyak.

Intan, C

Sistem kristal dan hebit : isometrik; 4/m 3 2/m; umumnya berkristal oktahedral, dodekahedral, kubus, atau tetrahedra, dengan dengan permukaan yang melengkung, atau rata pada (111), dan sering kembar pada bidang (111)

Kilap dan opaksitas: Adamantin; transparan sampai translusen

Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau hitam.

Goresan : putih

Belahan dan pecahan : sempurna pada (111) ; konkoidal

Kekerasan :10

Berat jenis : 3,50

Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.

Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata.

Grafit, C

Sistem kristal dan hebit: Heksagol; 6/m 2/m 2/m; umumnya sebagai massa berfoliasi, kolumnar, butir-butir tabular, atau radial.

Kilap dan opaksitas: Metalik sampai pudar/buram (dull); opak.

Warna : hitam.

Goresan : hitam

Belahan dan pecahan : sempurna/mudah pada (0001); tak ada

Kekerasan :1-2

Berat jenis : 2,09-2,23

Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorfisme regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada batugamping kristalin, genes, sekis, kuarsit dan lapisan batubara termetamorf.

Manfaat : dipakai dalam industri baja, pembuatan logam campuran, pengecoran logam; sebagai campuran di pelumas, isi pensil, pembuatan baterai dan elektrode.

KELAS OKSIDA

Korundum, AI2O2Sistem kristal danhebit : Heksagol : 3 2/m; kristalnya tabular pada (0001) sampai prismatik pendek (11 20) sepanjang sumbu c ; sering pula masiv, berputar kasar, atau halus.

Kilap dan opaksitas : Adamantin sampai kaca; transparan sampai translusen.

Warna: Biru (safir), merah muda sampai merah-darah (rubi), juga kuning, coklat-kuning, hijau, merah lembayung sampai lembayung; dapat juga tak berwarna.

Goresan : Putih

Belahan : Tak ada

Kekerasan : 9

Berat Jenis : 4,0-4,1

Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagao mineral asasori dalam batugamping kristalin, sekis-mikadan genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan beku, khususnya sienit dan sienit nefelin; dalam pegmatif, retas lamprofir, dan pada lingkungan sedimen yaitu dalam pasir, kerikil-kerakal di sungai. Sering berasosiasi dengan khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit dan diaspor.

Manfaat : Dibuat batupermata dan pengasah (amplas)

Hematit, Fe2O3

Sistem kristal dan hebit: Heksagonal; 3 2/m; kristalnya tabular tebal sampai tipis pada (0001), sering pula tumbuh subparalel pada (0001), atau rombohedral, mikaseus sampai lempengan, kompak, kolumnar, menyerat (fibrus), radial, sebagai massa yang reniform dengan pecahan halus, botrioidal, atau stalaktitik, dapat juga granular yang repui (friable) sampai kompak, konkresian, atau oolitik.

Kilap dan opaksitas : Metalik sampai submetalik; translusen

Warna : Abu-abu baja, atau coklat kemerahan sampai hitam.

Goresan : Merah atau coklat kemerahan

Belahan dan pecahan : Tak ada; tidak rata.

Kekerasan : 5,5 6,5

Berat Jenis : 5,26

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, hidrotermal temperatur tinggi dan metamorfisme kontak; juga dalam lingkungan sedimen.

Manfaat : sumber logam besi; juga digunakan sebagai bubuk pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang berwarna hitam dapat dibuat batupermata.

Magnetit, Fe3O4Sistem kristal dan hebit: Isometrik; 4/m 3 2/m; kristalnya oktahedral, kadang-kadang dodekahedral, sering masiv, granular kasar, atau halus.

Kilap dan opaksitas : Metalik; opak

Warna : Hitam-besi

Belahan : Tak ada, kadang-kadang tak jelas pada (111)

Kekerasan : 5,5 6,5

Berat jenis : 5,2

Magnetisme : Magnetik ; ada yang bersifat magnet alam, dikenal sebagai iodestona.

Genesis : Dapat terbentuk pada 1. lingkungan batuan beku sebagai mineral asesori, atau sebagai deposit segregasi magmatik bersama apatit dan piroksen, 2. batugamping yang termetamorfisme kontak, berasosiasi dengan gamet, diopsid, olivin, pirit, hematit dan khalkopirit, serta terdapat sebagai kristal dalam sekis khlorit, 3. pegmatit, 4. hidrotermal temperatur tinggi, terdapat dalam urat-urat, dan 5. lingkungansedimen sebagai mineral rombakan dalam pasir sungai, atau pantai.

Manfaat : Mineral bijih sumber logam besi

Kasiterit, SnO2Sistem kristal dan hebit: Tetragonal; 4/m 2/m 2/m; biasanya berkristal prismatik pendek, kadang-kadang piramid, dengan prisma bidang (100), (110), (210), dipiramid (111), (101), (321), dapat juga masiv, sebagai massa botrioidal yang menyerat radial, sebagai kerakal-kerakal membundar coklat berstruktur konkresi atau seperti butiran pasir halus (deposit letakan).

Klip dan opaksitas: Adamantin sampai submetalik dan buram/pudar; transparan sampai translusen.

Warna: Kuning, atau coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan, dapat juga putih (jarang)

Goresan : putih, keabuan, atau kecoklatan.

Belahan dan pecahan : (100) sempurna, (110) tidak sempurna; konkoidal,

Kekerasan : 6-7

Berat Jenis : 6,8-7,1

Genesis: Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan terdapat dalam urat-urat, atau proses metasomatisme yang secara genetik berhubungan dengan batuan beku silikaan. Kasiterit sering berasosiasi dengan wolframit, tumalin, topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit, mika-Li, bismutirit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk pada retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai mineral aluvial.

Manfaat : Sumber logam timah (timah putih)

KELAS SULFIDA

Khalkosit, Cu2S

Sistem kristal dan hebit : Ortorombik; 2/m 2/m 2/m: berkristal prismatik sepanjang sumbu c, atau a, atau tabular tebal pada bidang (001), dapat juga kompak, atau masiv.

Kilap dan opaksitas : Metalik; opak

Warna : Hitam

Goresan : Hitam keabu-abuan

Belahan dan pecahan: (110) tidak jelas; konkoidal.

Kekerasan: 2,5-3

Berat Jenis : 5,5-5,8

Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dan sering terdapat dalam deposit sulfida, pada mintakat pengayaan supergen. Pada daerah beriklim kering, atau semi kering, oksidasi air permukaan terhadap bijih sulfida primer, khalkopirit, bomit, pirit, enargit dan lain-lain, menghasilkan larutan sulfat-sulfat. Pada kedalaman oyang lebih dalam, larutan itu bereaksi dengan sulfida primer, dan mengendaplah khalkosit sekunder sebagai deposit selimut khalkosit di bawah muka airtanan.

Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga

Galena, PbS

Sistem kristal dan hebit: Isometrik; /m 3 2/m; berkristal kubus, atauoktahedral-kubus dan oktahedral. Umumnya berbentuk masiv, berbutir sangat halus sampai kasar.

Kilap dan opaksitas : Metalik, opak

Warna : Abu-abu timbal

Belahan dan pecahan : (001) sempurna

Kekerasan : 2,5

Berat Jenis : 7,58

Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, sfalerit, pirit, markasit, khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa, barit dan fluorit. Dapat puladitemukan dalam deposit metamorfisme kontak.

Manfaat : Sumber logam timbal atau timah hitam (Pb)

Sfalerit, (Zn, Fe)S

Sistem kristal dan hebit : Isometrik; 4 3 m; berkristal tetrahedral, dodekahedral, atau kubus. Sering memperlihatkan tekstur berbutir halus sampai kasar, fibrus (menyerat), konkresi, atau botrioidal.

Kilap dan opaksitas: Resin sampai submetalik, atau adamantin; transparan sampai translusen.

Warna : Kuning, coklat sampai hitam

Goresan : Putih sampai terang dan coklat

Belahan : (110) sempurna

Kekerasan : 3,5-4

Berat Jenis : 3,9-4,1

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat dalam urat-urat dan berasosiasi dengan pirotit, pirit dan magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak.

Manfaat : Mineral bijih sumber logam seng. Selain itu dapat pula menjadi sumber kadmium (Cd), indium (In), galium (Ga) dan germanium (Ge)

KELAS KARBONAT

Kalsit, CaCO3Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; 3 2/m; umumnya berkristal dan sangat bervariasi, seperti prismatik sepanjang sumbu c, tabular pada (0001), rombohedral (01 12), (40 41), skalenohedral (21 31), berupa agregat-agregat yang paralel dan subparalel, masiv, berbutir sangat halus sampai kasar, stalaktitik, nodular, berbentuk koraloidal, oolitik, atau pisolitik.

Kilap dan opaksitas : Kaca; transparan sampai translusen.

Warna : Tak berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warnaabu-abu, merah, hijau, biru, kuning, bahkan coklat sampai hitam bila tidak murni.

Goresan : Putih sampai keabuan

Belahan : (10 11) sempurna

Kekerasan : 3

Berat Jenis : 2,71

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan mela;ui proses hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau pualam/marmer (marble). Dapat juga diendapkan disekitar/disekeliling mata air, atau aliran air, berupa travertin, tufa, atau sinter-gamping.

Manfaat : Kalsit merupakan sumber senyawa CaO, yang digunakan untuk membuat semen, campuran adukan semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia, industri besi-baja dan embenah tanah.

Magnesit, MgCO3Sistem kristal dan hebit: Trigonal; 3 2/m; kristalnya rombohedral (10 11), atau prismatik sepanjang sumbu c, tetapi jarang; umumnya masiv, berbutir halus sampai kasar, atau sangat kompak, lamelar, atau berserat kasar.

Kilp dan opaksitas : Kaca; transparan sampai translusen

Warna : Tak berwarna, putih, putih keabuan, dan kekuningan sampai coklat

Goresan : putih

Belahan : Sempurna pada (10 11)

Kekerasan : 3,5-5

Berat Jenis : 3,0-3,2

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen; secara hidrotermal, sehingga terdapat dalam urat-urat, atau sebagai hasil ubahan pada batuan yang banyak mengandung silikat kalsium (serpentin, olivin, dan piroksen) yang disebabkan oleh air karbonat.

Manfaat : sumber senyawa MgO yang digunakan dalam pembuatan batubara tahan api, semen, industri kimia, dan sebagai sumber loham magnesium.

Dolomit, CaMg (CO3)2Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; 3; umumnya berkristal rombohedral, dapat juga prismatik, atau tabular, masiv, berbutir halus sampai kasar, atau kolumnar.

Kilap dan opaksitas : Kaca sampai mutiara; transparan sampai stranslusen.

Warna : Tak berwarna, putih, abu-abu, atau kehijauan, yang menjadi coklat kekuningan, atau coklat, dengan semakin meningkatnya kadar Fe2, dapat juga merah muda, atau merah mawar.

Goresan : Putih

Belahan : Sempurna pada (10 11)

Kekerasan : 3,5-4

Berat Jenis : 2,85

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, serta berasosiasi dengan fluorit, barit, kalsit, siderit, kuarsa, mineral-mineral bijih metalik. Dapat juga terbentuk secara metamorfisme.

Manfaat : Sumber logam magnesium, atau kalsium, dan senyawa magnesium oksida yang digunakan untuk membuat batubara tahan api. Dapat juga dibuat batu-hias.

KELAS SULFAT

Anhidrit, CaSO4

Sistem kristal dan hebit: Ortorombik; 2/m 2/m 2/m; kristalnya jarang, biasanya masiv, berbutir halus, dan radial, atau plumos.

Kilap dan opaksitas : Kaca sampai mutiara; transparan sampai translusen.

Warna : Tak berwarna sampai kebiruan atau lembayung (violet), kadangkala abu-abu sampai abu-abu gelap.

Goresan : Putih sampai putih keabuan

Belahan : (010) sempurna, (100) hampir sempurna dan (001) baik.

Kekerasan : 3-3,5

Berat Jenis : 2,89-2,98

Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan gipsum, batugamping, dolomit dan garam-garam. Dapat juga terbentuk melalui proses hidrotermal, dan terdapat sebagai mineral geng dalam urat-urat metaliferus.

Manfaat : sebagai pembenah tanah dan bahan untuk membuat semen Portland

Gipsum, CaSO4.2H2O

Sistem kristal dan hebit : Monoklin; 2/m; sering ditemukan berkristal sederhana, tabular pada (010), prismatik panjang, dpaat juga granular, masiv, berbutir sangat halus sampai kasar, foliasi, atau berserat halus.

Kilap dan opaksitas: Kaca, kadang-kadang mutiara pada belahan (010); transparan sampai translusen.

Warna : Tak-berwarna dan tranparan, dapat pula putih, abu-abu, dan kekuningan bila masiv.

Goresan : Putih

Belahan dan pecahan : (010) sempurna ; (100) dengan permukaan konkoidal; dan (011) dengan pecahan yang fibrus.

Kekerasan : 2Berat Jenis : 2,32

Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam buatan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.

Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai pembenah tanah dan pupuk. KELAS SILIKAT

SUBKELAS TEKTOSILIKAT

KELOMPOK SILIKA

Kuarsa, SiO2Sistem kristal dan hebit: Trigonal; 3 2; umumnya berkristal prismatik, dibatasi oleh dua set rombohedron, dapat juga masiv, kristal-kristal berbutir halus sampai kasar, atau kriptoristalin.

Kilap dan opaksitas : Kaca, kadangkala lilin, atau buram/pudar; transparan sampai translusen.

Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang karena pengotoran.

Goresan : Putih

KELOMPOK MIKA

Muskovit, KAI2 (AISi3O10) (OH)2Sistem kristal dan hebit: Monoklin; 2/m; biasanya berupa massa lamelar, atau serpihan kecil, dan berkristal tabular (jarang yang jelas).

Kilap dan opaksitas: Kaca, terkadang mutiara; transparan sampai translusen.

Warna : Tak-berwarna, atau hijau pucat, abu-abu, atau coklat pada lembaran tipis.

Goresan : Putih

Belahan : (001) sempurna

Kekerasan : 2-2,5

Berat Jenis : 2,8-2,9

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit (dalam pegmatif granit), lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah (dalam sakis dan genes), atau pada lingkungan sedimen.

Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, kertas, dinding, bahan isian (liter), minyak pelumas dan material tahan panas.

SUBKELAS NESOSILIKAT

Olivin, (Mg, Fe)2SiO4Sistem kristal dan hebit: Ortorombik; 2/m 2/m 2/m; kristalnya jarang, biasanya berbentuk massa granular dan sebagai butir-butir yang bundar.

Kilap dan opaksitas : Kaca; transparan sampai translusen

Warna : Biasanya hijau pudar (olive-green), dapat juga putih dan coklat sampai hitam.

Goresan : Putih, atau abu-abu

Belahan dan pecahan : (010) tak jelas; konkoidal.

Kekerasan : 6,5-7

Berat Jenis : 3,27-4,37; membesar seiring dengan bertambahnya Fe.

Genesis: Terbentuk pada lingkugan batuan beku, khususnya dalam lingkungan batuan beku basa dan ultrabasa. Dapat menjadi penyusun utama dalam batuan beku ultrabasa, yaitu dunit.

Manfaat : Dibuat batupermata, khususnya varitas hijau cerah-disebut juga peridot, dan dibuat pasir refraktori yang dipakai dalam industri pengecoran.

Unsur

Senyawa

Organik

Anorganik

Mineral

Dan lain sebagainya

Unsur

Tembaga

Intan

Emas

Grafit

Besi

Platina

Perak

Sulfur

Unsur + Oksigen

OKSIDA

Cassiterite

Corundum

Hematite

Ice

Magnetite

Unsur + Sulfur

SULFIDA

Chalcocite

Galena

Pyrite

Sphalerite

Unsur + CO3 ion

CARBONAT

Calcite

Dolomite

Magnesite

Unsur + SO4 ion

SULFAT

Anhydrite

Gypsum

Unsur + SiO4 ion

SILIKAT

Non ferromagnesian

Quartz, Feldspars, Orthoclase, Albite, Anorthite, Muscovite

Ferromagnesian

Biotite, Hornblende, Augite, Olivine.