2
1. Pendahuluan Menipisnya cadangan minyak bumi di dunia menjadi perhatian yang sangat serius dari berbagai kalangan [1]. Oleh karena itu, penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar utama untuk berbagai macam kegiatan perlu dibatasi dan dicari sumber energy penggantinya. Berbagai macam penelitian tentang energy alternative telah dilakukan, salah satunya biodiesel [2]. Biodiesel memiliki banyak keuntungan dibandingkan petroleum diesel. Biodiesel merupakan bahan yang bisa diperbaharui, rendah emisi, dan biodegradable [3]. Biodiesel dapat diproduksi dengan proses transesterifikasi yang menggunakan minyak nabati yang direaksikan dengan alcohol monohidrat (methanol). Secara umum biodiesel yang dihasilkan menunjukan sifat yang sama sebagai bahan bakar convensional [4]. Saat ini, produksi biodiesel biasanya menggunakan katalis homogen. Dengan menggunakan katalis homogen baik asam atau basa, reaksi pembentukan biodiesel akan berjalan cepat dan konversi reaksi juga tinggi. Tetapi kelemahan dari proses ini adalah katalis yang digunakan tidak dapat di recycle dan akan terbuang sebagai limbah [5]. Untuk mengatasi kelemahan dari katalis homogeny tersebut penelitian untuk mengembangkan katalis alternative telah banyak dilakukan dan fokusnya adalah pengembangan katalis heterogen. Beberapa katalis heterogen telah diteliti dan digunakan sebagai katalis biodiesel

Kelebihan Katalis Cao

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kelebihan katalis Cao dalam pembuatan biodiesel

Citation preview

1. PendahuluanMenipisnya cadangan minyak bumi di duniamenjadi perhatian yang sangat serius dari berbagaikalangan [1]. Oleh karena itu, penggunaan minyakbumi sebagai bahan bakar utama untuk berbagaimacam kegiatan perlu dibatasi dan dicari sumberenergy penggantinya. Berbagai macam penelitiantentang energy alternative telah dilakukan, salahsatunya biodiesel [2]. Biodiesel memiliki banyakkeuntungan dibandingkan petroleum diesel.Biodiesel merupakan bahan yang bisa diperbaharui,rendah emisi, dan biodegradable [3]. Biodieseldapat diproduksi dengan proses transesterifikasiyang menggunakan minyak nabati yang direaksikandengan alcohol monohidrat (methanol). Secaraumum biodiesel yang dihasilkan menunjukan sifatyang sama sebagai bahan bakar convensional [4].Saat ini, produksi biodiesel biasanyamenggunakan katalis homogen. Denganmenggunakan katalis homogen baik asam ataubasa, reaksi pembentukan biodiesel akan berjalancepat dan konversi reaksi juga tinggi. Tetapikelemahan dari proses ini adalah katalis yangdigunakan tidak dapat di recycle dan akan terbuangsebagai limbah [5]. Untuk mengatasi kelemahandari katalis homogeny tersebut penelitian untukmengembangkan katalis alternative telah banyakdilakukan dan fokusnya adalah pengembangankatalis heterogen. Beberapa katalis heterogen telahditeliti dan digunakan sebagai katalis biodieseladalah KNO3/Al2O3 [6] , MgO [7], hydrotalcites [8],CaO [2],[3],[4],[9], dan SrO [10]. CaO lebih banyakdigunakan karena CaO tergolong bahan ramahlingkungan.Kelebihan CaO sebagai katalis heterogenadalah murah dan ramah lingkungan, di samping itukonversi reaksi pembentukan biodiesel juga cukuptinggi. CaO dapat diperoleh dari berbagai macamsumber, baik dari hasil tambang maupun darirumah hewan kerangkerangan. Pemanfaatan CaOyang diperoleh dari limbah kerang telah banyak dipelajari belakangan ini. Kerang Tiram [11],Cangkang kepiting Lumpur [12], dan golden applesnail shell [2] telah digunakan sebagai sumberbahan baku CaO dan dievaluasi keefektifannyasebagai katalis pembuatan biodiesel. Sementara itulimbah cangkang kerang batik (Phapia undulate)belum pernah diteliti kemampuannya sebagaibahan baku pembuatan katalis untuk produksibiodiesel. Di Indonesia populasi kerang batiktersebar banyak di pulau Lombok, Nusa Tenggaradan Sidoarjo. Pulau Lombok bisa menghasilkan 200ton per tahun kerang batik sedangkan di Sidoarjomencapai 7.700 ton per tahun [13],[14]. Olehkarena itu sangat disayangkan bila limbah darikerang ini hanya dibuang siasia.