Upload
ahmadripai
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hpt jagung dan pengendalianya
Citation preview
Kelompok 14(kelas A)
• Sulvana S. Kasuma
• Juriaty Ibrahim • Hermin Makuta • Refna Sakum• Ahmad Rifai • Wiwin A. Rahman
HAMA PENYAKITJAGUNG &
PENGENDALIANYA
1. Belalang Gejala
Serangan
Pengendalian
Hama ini menyerang terutama pada bagian daun, daun terlihat rusak karena serangan dari belalang tersebut, jika populasinya banyak dan belalang sedang dalam keadaan kelaparan, hama ini bisa menghabiskan sekaligus dengan tulang – tulang daunnya.
Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan
penyemprotan insektisida berbahan aktif
profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin
atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai
dengan petunjuk pada kemasan.
2. Lalat Bibit Gejala
Serangan
Pengendalian
Tanaman muda menguning karena larva yang baru menetas melubangi batang, kemudian membuat terowongan hingga ke dasar batang sehingga tanaman menguning, akhirnya mati. Jika tanaman mengalami proses pemulihan, maka pertumbuhannya akan kerdil.
a). Pengendalian hayatib). Kultur teknis dan pola tanamc). Varietas Resistend). Kimiawi
3. Ulat Grayak
Gejala Serangan
Pengendalian
Larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara
serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis
bagian atas, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja.
1) Pergiliran tanaman, 2) Tanam serempak, 3) Sanitasi inang liar, 4) Penyemprotan dengan
insektisida : monokrotofos, klorpirifos
5) Aplikasi parasitoid, Trichogramma evanescens
4. Penggerek Batang
Gejala Serangan
Larva Membuat Lubang Pada
Daun
Larva Menggorok
Batang
Membuat Batang Patah
4. Penggerek Batang
Pengendalian
a). Kultur teknis- Waktu tanam yang tepat.- Tumpang sari jagung dengan kedelai atau kacang tanah.- Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman).
b). Pengendalian hayatiPemanfaatan musuh alami seperti : Parasitoid Trichogramma spp, Predator Euborellia annulata dan Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki
c). Pengendalian kimiawiPenggunaan insektisida yang berbahan aktif monokrotofos, triazofos, diklhrofos, dan karbofuran efektif untuk menekan penggerek batang jagung.
5. Penggerek Tongkol
Gejala Serangan
Pengendalian
Imago betina akan meletakkan telur pada silk jagung dan
sesaat setelah menetas, larva akan menginvasi masuk kedalam
tongkol dann akan memakan biji yang sedang mengalami
perkembangan.
c). Kimiawi b). Pengendalian
Hayati a). Kultur teknis
6. Kumbang Bubuk Gejala
Serangan
PengendalianBiji jagung berlubang-
lubang dan bercampur kotoran serangga serta banyak kumbang bubuk. Kumbang bubuk menyerang mulai dari lapangan sampai digudang penyimpanan biji.
a). Pengelolaan tanamanb). Varietas tanamanc). Kebersihan dan pengelolaan gudangd). Persiapan biji jagung yang disimpane). Pengendalian secara fisik dan mekanisf). Pengendalian hayatig). Fumigasi
1. Bulai
Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari disisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur.
Gejala Serangan
Pengendalian-Menanam varietas tahan
-Penanaman jagung secara serempak
-Eradikasi tanaman yang terinfeksi
bulai
-Penggunaan fungisida metalaksil pada
benih jagung (perlakuan benih) dengan
dosis 0,7 g bahan aktif per kg benih.
2. Bercak daun
bercak berwarna coklat kemerahan dengan bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu atau mati dalam waktu 3_4 minggu setelah tanam.
Gejala Serangan
Pengendalian- Menanam varietas tahan serangan bercak daun, seperti Bima-1, Srikandi Kuning-1, Sukmaraga atau Palakka- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai akarnya (Eradikasi tanaman) pada tanaman terinfeksi bercak daun- Penggunaan fungisida menggunakan bahan aktif mancozeb atau karbendazim. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
3. Hawar Daun
gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat
Gejala Serangan
Pengendalian
-Menanam varietas tahan Bisma, Pioner2, pioner 14, Semar 2 dan 5-Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun-Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate.
4. Karat Daun
Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin.
Gejala Serangan
Pengendalian-Menanam varietas tahan Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima 1 dan Semar 10-Eradikasi tanaman yang terinfeksi karat daun dan gulma-Penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil
5. Busuk Pelepah
Gejala penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung umumnya terjadi pada pelepah daun, bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu, bercak meluas dan seringkali diikuti pembentukan sklerotium dengan bentuk yang tidak beraturan mula-mula berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.
Gejala Serangan
Pengendalian-Menggunakan varietas/galur yang tahan : Semar 2, Rama, Galur GM 27,-Pengaturan jarak tanam-drainase lahan yang baik-Mengadakan pergiliran tanaman, -Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim
6. Busuk Batang
Tanaman jagung tampak layu atau kering seluruh daunnya. Pangkal batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk, sehingga mudah rebah, pada bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang terinfeksi tersebut ada yang memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.
Gejala Serangan
Pengendalian-menanam varietas tahan BISI-1, BISI-4, BISI-5, Surya, Exp.9572, -Pergiliran tanaman, pemupukan berimbang, menghindari pemberian N tinggi dan K rendah, dan drainase yang baik.-Pengendalian hayati dengan cendawan antagonis Trichoderma sp.
7. Busuk Tongkol
Pengendalian-pemupukan seimbang-Tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lapangan, jika musim hujan bagian batang dibawah tongkol dipatahkan agar ujung tongkol tidak mengarah keatas-Mengadakan pergiliran tanaman
Penyakit busuk tongkol dapat disebabkan oleh beberapa jenis cendawan antara lain:a. Busuk tongkol Fusariumb. Busuk tongkol Diplodiac. Busuk tongkol Gibberella
8. Virus Mosaik
Gejala penyakit ini tanaman menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau dengan diselingi garis-garis kuning, dilihat secara keseluruhan tanaman tampak berwarna agak kekuningan mirip dengan gejala bulai tetapi apabila permukaannya daun bagian bawah dan atas dipegang tidak terasa adanya serbuk spora
Gejala Serangan
Pengendalian-Mencabut tanaman yang terinfeksi seawal mungkin agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman lain-Mengadakan pergiliran tanaman, -Penggunaan pestisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi-Tidak penggunakan benih yang berasal dari tanaman yang terinfeksi virus.