22

Kelompok 3 Pull Apart Basin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bjbl

Citation preview

Page 1: Kelompok 3 Pull Apart Basin
Page 2: Kelompok 3 Pull Apart Basin

KELOMPOK PULL APART : 1. Muhammad Mahendra Y. W (410012260)

2. Marisi Yoel Syahputra (410012230)

3. Surya Endra Laksana ( 410012240)

4. Wahyu Prayoga (410012036)

5. Alvin Ghivari (410012207)

6. Wildan aulia rahman (410012251)

7. Yohanes Kabes (412213188)

Page 3: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Fisiografi• Ombilin Basin adalah

cekungan Tersier intermontane terletak di pegunungan Barisan

• Luas area sekitar 1.500 km2 dan beberapa tempat ditemukan sumber daya alam batubara yang telah ditambang di daerah Sawahlunto sejak 1891.

• Dari data seismik dan sumur menunjukkan bahwa cekungan telah diisi sedimen sejak pertengahan Eosen sampai awal Miosen

Page 4: Kelompok 3 Pull Apart Basin

• Cekungan terletak pada bagian tengah jalur Pegunungan Barisan, mengandung batuan sedimen mencapai ketebalan 4.600 m (Koning, 1985) serta diendapkan pada lingkungan darat atau danau sampai laut dangkal.

• Pada kala Eosen akhir ditandai dengan pembentukan cekungan ombilin berupa graben yang secara regional dibentuk oleh dua sesar geser menganan, yaitu sesar Sitangkai disebelah barat dan sesar Tigojangko disebelah timur.

• Sesar Tigojangko semakin kearah tenggara berkembang menjadi sesar naik Takung (Sitomorang, dkk, 1991).

Page 5: Kelompok 3 Pull Apart Basin

STRATIGRAFI

General lithostratigraphic column of Ombilin Basin (Noeradi et al, 2005)

Page 6: Kelompok 3 Pull Apart Basin

•Formasi Brani

•Formasi Sawah Tambang

•Formasi Sawah Lunto

•Formasi Sangkarewang

Page 7: Kelompok 3 Pull Apart Basin

STRATIGRAFI

• Formasi Brani yang menjemari dengan Formasi Sangkarewang menurut P.H.Silitonga dan Kastowo berumur Eosen-Oligosen.

• Selaras diatas Formasi Sangkarewang menurut P.H. Silitonga dan Kastowoadalah Anggota Bawah Formasi Ombilin yang berumur Oligo-Miosen.

• Selaras diatasnya lagi menurut P.H. Silitonga dan Kastowo adalah AnggotaAtas Formasi Ombilin yang berumur Miosen Awal-Tengah.

• Secara tidak selaras diatasnya lagi diendapkan hasil produksi volkanik yangmenurut P.H. Silitonga dan Kastowo dinamakan Volkanik tak terpisahkan,Tuf Batuapung dan Tuf Basal.

• Formasi Brani terdiri dari konglomerat sisipan batupasir, berwarna abu-abu sampai keungu-unguan. Formasi ini menjemari dengan Formasi Sangkarewang.

• Formasi Sangkarewang merupakan formasi pembawa bitumen padat, terdiridari serpih yang berselang seling dengan batulanau dan batupasir berbutirhalus sampai kasar, kadang-kadang dijumpai sisipan tipis atau pita-pitabatubara.

Page 8: Kelompok 3 Pull Apart Basin

• Formasi Sawahlunto Terdiri dari perulangan batupasir kuarsa, konglomerat, serpih dan batubara. Tersingkap di bagian baratlaut dan tenggara daerah yaitu daerah Koto Gadang, Salak dan Sawah Lunto. Menurut P.H. Silitonga dan Kastowo Anggota Bawah Formasi Ombilin berumur Oligo Miosen

• Formasi SawahTambang terdiri dari batulempung, napal, sisipan batupasir, konglomerat dan batupasir tufaan. Menurut P.H. Silitonga dan Kastowo Anggota Atas Formasi Ombilin berumur Miosen Awal-Tengah

• Formasi Ombilin yang terdiri dari batupasir dengan batugamping melensis, diendapkan pada lingkungan neritik (Noeradi et al, 2005)

• Formasi Ranau yang terdiri dari Bahan Volkanik yang merupakan produk dari aliranlahar, konglomerat dan endapan koluvium yang bersifat andesitis sampai basaltis.Tersingkap dibagian baratlaut daerah yaitu sekitar daerah Tanjung Emas. MenurutP.H. Silitonga dan Kastowo satuan ini berumur Plio Plistosen.

Page 9: Kelompok 3 Pull Apart Basin
Page 10: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Pola Struktur Cekungan Ombilin

Page 11: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Pola Struktur Cekungan Ombilin

• Perkembangan struktur pola cekungan ombilin dikontrol oleh pergerakan sistim sesar sumatera yang membuat sesar tua yang telah terbentuk ditimpah oleh sesar yang lebih muda oleh sistim sesar yang sama

• Menurut Sitomorang, dkk (1991) keseluruhan geometri cekungan ombilin memanjang dengan arah umum barat laut – tenggara, dibatasi oleh Sesar Sitangkai berarah barat laut tenggara di utara dan Sesar Silungkang di selatan yang keduanya kurang lebih paralel terhadap sistim Sesar Sumatera

• Menurut Situmorang, dkk (1991), secara umum keseluruhan Cekungan Ombilin dibentuk oleh dua terban berumur Paleogen dan Neogen , dibatasi oleh sesar Tanjung Ampalu berarah utara –selatan

Page 12: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Evolusi Tektonik

Hipotesa Pertama

Hipotesa Kedua

Van Bemmelen, 1949)

Koning, 1985)

Page 13: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Van Bemmelen, 1949)

• Cekungan Ombilin terjadi oleh pengangkatan akibat aktivitas magma (intrusi) batuan granit yang penyebarannya terlihat disekitar Cekungan Ombilin.

• Umur granit tersebut adalah 206 sampai 112 juta tahun atau pada Jaman Jura Atas sampai Kapur Bawah. Umur tersebut sedikit lebih tua dibandingkan dengan umur Cekungan Ombilin, yaitu Kapur sampai dengan Awal Tersier yang diperkirakan berdasarkan umur batuan sedimen di dalam cekungan tersebut. Kenyataan ini mendukung hipotesa pertama.

Page 14: Kelompok 3 Pull Apart Basin

menyatakan bahwa Cekungan Ombilin terbentukakibat pensesaran blok oleh pensesaran mendatar.Mekanisme terjadinya disebut pull apart atau tarikpisah. Disebut demikian di dalamnya terdapat prosespenarikan kerak bumi yang menimbulkan sesar-sesarnormal. Cekungan yang terbentuk dikenal sebagaipull apart basin atau cekungan tarik pisah

Penyelidikan-penyelidikan lain terhadap cekungantarik pisah menunjukan adanya bentuk pull apartbasin

Koning, 1985)

(Buchfiel and Stewart, 1966)

Page 15: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Ciri-Ciri Umum Cekungan tersebut sebagai berikut:

Semua ciri tersebut di atas terdapat di cekunganOmbilin/Sawahlunto, sehingga merupakan bukti pendukung hipotesa Koning (1985) atau hipotesa kedua.

Endapan sedimen cukup tebal denganukuran luas relatif kecil.

Komposisi dan tekstur sedimen menunjukan tingginya kecepatan sedimentasi.

Siklus tekstur sedimennya menunjukan adanya aktifitas tektonik.

Penyebab sesar mendatar di Cekungan Ombilin, kita kenal adanya sesar mendatar Sumatra yang bersifat dekstral, yaitu akibat penyusupan lempeng Hindia-Australia (Plate Tectonic Theory).

Page 16: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Peta Regional Pulau Sumatera

Cekungan Ombilim

Page 17: Kelompok 3 Pull Apart Basin

• Hubungan sistem geser di lapangan, offest danbifurkasi di dalam sesar strike slip menyebabkanarea transpressional dan transtensional.

• Transtensional akan menghasilkan pull apartbasin/cekungan sedangkan transpressional akanmenghasilkan push up, deretan pegunungan.

• Transtensional disebabkan sesar stike slip yang bergerakan secara bertahap ke kanan (right stepping) sedangkan transpressional disebabkan sesar stike slip bergerakan secara bertahap ke kiri (left stepping).

Page 18: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Model pull apart basin pada suatu zona sesar

Page 19: Kelompok 3 Pull Apart Basin

Hubungan sistem ekstensional di penampang cross–section, sesarstrike slip biasanya menunjukkan kemiringan yang curam dari PDZ (principle displacement zone) yang mana berhubungan dengansesar sampai cabang sesar ke arah luar dari dasar yang curamsampai permukaan

Pada mekanisme pure shear, Reider shear akan mendominasi. Di sepanjang PDZ akan menghasilkan cekungan sedimen yang bisamembentuk struktur bunga.

Belokan PDZ merupakan zona lemah dari lapisan subhorisontalyang membentuk detachment bagian atas yang disebut sesarcembung ke atas (palm structure), sedangkan kombinasi gayatransform dengan tensional akan menghasilkan sesar listrik atautulips structure, dengan bentuk sesar cekung ke bawah.

Page 20: Kelompok 3 Pull Apart Basin

1. Berpotensi Penghasil Batubara

Unit batuan dari Formasi Sawahlunto terdiri daribatulempung, batulempung lanauan dan batulanau yangberselang – seling dengan batupasir kuarsa, dan dicirikandengan kehadiran batubara. Bagian atas dari formasi iniadalah penghasil batubara yang ekonomis. Ketebalan formasiini adalah 274 m dan maksimum 500 m (Koesoemadinata danMatasak, 1981). Formasi Sawahlunto menindih selarasformasi Brani dan Formasi Sangkarewang.

Page 21: Kelompok 3 Pull Apart Basin

2. Berpotensi Penghasil Hidrokarbon

Formasi Sangkarewang menindih tidak selaras batuan pratersier di bawahnya, ditindih secara selaras oleh formasisawahlunto. Formasi inni di beberapa lokasi menjemaridengan formasi Brani, bahkan Formasi Sangkarewang inimenurut Koesoemadinata dan Matasak (1981)kemungkinan bisa dianggap sebagai lensa di dalam FormasiBrani. Formasi ini juga menjemari dengan FormasiSawahlunto. Lingkungan pengendapan formasi ini adalahlingkungan danau. Formasi ini dalam Cekungan Ombilinmempunyai arti yang penting karena merupakan batuansumber penghasil hidrokarbon (Koning, 1985)

Page 22: Kelompok 3 Pull Apart Basin