Upload
jitu-joao
View
36
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
L/O/G/O
OKLUSI GIGI
www.themegallery.com
pengertian
• Oklusi adalah kontaknya permukaan oklusal gigi rahang atas dengan permukaan oklusal gigi rahang bawah
L/O/G/O
Klasifikasi oklusi
www.themegallery.com
• Klas 1• Hubungan ideal yang bisa
ditolerir. Ini adalah hubungan antero-posterior yang sedemikian rupa, dengan gigi-gigi berada pada posisi yang tepat di lengkung rahang, ujung gigi kaninus atas berada pada bidang vertical yang sama seperti ujung distal gigi kaninus bawah. Gigi-gigi premolar atas berinterdigitasi dengan cara yang sama dengan gigi-gigi premolar bawah.
www.themegallery.com
• Klas 2• Pada hubungan klas 2,
lengkung gigi bawah terletak lebih posterior daripada lengkung gigi atas dibandingkan pada hubungan klas 1. Karena itulah, keadaan ini kadang disebut sebagai “hubungan postnormal”.
• Ada 2 tipe hubungan Klas 2 yang umum dijumpai,Klas 2 ini umumnya dikelompokkan menjadi dua devisi.
www.themegallery.com
Klas 3• Pada hubungan Klas
3, lengkung gigi bawah terletak lebih anterior terhadap lengkung gigi atas dibandingkan pada hubungan Klas 1. Oleh karena itu, hubungan ini kadang-kadang disebut juga sebagai “hubungan prenormal”.
• Ada dua tipe utama dari hubungan Klas 3. Yang pertama, biasanya disebut Klas 3 sejati, dimana rahang bawah berpindah dari posisi istirahat ke oklusi Klas 3 pada saat penutupan normal. Pada tipe yang kedua, gigi-gigi insisivus terletak sedemikian rupa sehingga gerak menutup mandibula menyebabkan insisivus bawah berkontak dengan insisivus atas sebelum mencapai oklusi sentrik.
L/O/G/O
maloklusi
www.themegallery.com
Pengertian
• Maloklusi adalah hubungan antara gigi rahang atas dan bawah yang tidak sesuai dengan bentuk morfologi maxillodentofacial. Maloklusi adalah Keadaan gigi yang tidak harmonis secara estetik mempengaruhi penampilan seseorang dan mengganggu keseimbangan fungsi baik fungsi pengunyahan maupun bicara (Daroewati, 2001).
L/O/G/O
Jenis-Jenis Maloklusi
www.themegallery.com
Protusi
Gigi yang posisinya maju ke depan. Protusi dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan jelek seperti menghisap jari dan menghisap bibir bawah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan menelan yang salah serta bernafas melalui mulut.
www.themegallery.com
Intrusi dan ekstrusi
• Intrusi adalah pergerakan gigi menjahui bidang oklusal. Pergerakan intrusi membutuhkan kontrol kekuatan yang baik.
• Ekstrusi adalah pergerakan gigi yang mendekati bidang oklusal.
www.themegallery.com
Crossbite
• Crossbite anterior
Suatu keadaan rahang dalam relasi sentrik, namun terdapat satu atau beberapa gigi anterior maksila yang posisinya terletak di sebelah lingual dari gigi anterior mandibula.
• Crossbite posterior
Hubungan bukolingual yang abnormal dari satu atau beberapa gigi posterior mandibula.
www.themegallery.com
Deepbite
• Suatu keadaan dimana jarak menutupnya bagian insisal insisivus maksila terhadap insisal insisivus mandibula dalam arah vertikal melebihi 2-3mm. Pada kasus deep bite, gigi posterior sering lingoversi atau miring ke mesial dan insisivus mandibula sering berjejal, linguo versi, dan supra oklusi.
www.themegallery.com
Open bite
• Keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat rahang atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi sentrik.
• Anterior open bite
Klas I angle anterior open bite terjadi karena rahang atas yang sempit, gigi depan inklinasi ke depan
• Posterior open bite pada regio premolar dan molar.• Kombinasi anterior dan posterior (total open bite)
terdapat baik di anterior, posterior, dapat unilateral atau bilateral.
www.themegallery.com
Crowded
• Keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang normal. Penyebab crowded adalah lengkung basal yang terlalu kecil daripada lengkung koronal. Lengkung basal adalah lengkung pada prossesus alveolaris tempat dari apeks gigi itu tertanam, lengkung koronal adalah lengkungan yang paling lebar dari mahkota gigi atau jumlah mesiodistal yang paling besar dari mahkota gigi geligi.
• Crowded ringan• Crowded berat
www.themegallery.com
Diastema
• Suatu keadaan adanya ruang diantara gigi geligi yang seharusnya berkontak.
• Lokal, jika terdapat 2 atau 3 gigi, dapat disebakan karena dens supernumerary, frenulum labii yang abnormal, gigi yang tidak ada, kebiasaan jelek, dan persistensi.
• Umum, jika terdapat pada sebagian besar gigi, dapat disebabkan oleh faktor keturunan, lidah yang besar dan oklusi gigi yang traumatis.
L/O/G/O
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MALOKLUSI
www.themegallery.com
SPESIFIK
GENETIK
PENGARUH
LINGKUNGANRahardjo, 2009
www.themegallery.com
FAKTOR SPESIFIK
• Gangguan pertumbuhan tulang
• Disfungsi otot• Gangguan
perkembangan gigi• Gigi sulung tanggal
prematur• persistensi gigi• Trauma• Pengaruh jaringan lunak• Kebiasaan buruk
FAKTOR GENETIK
a. Terjadinya disharmoni antar ukuran rahang dengan ukuran gigi yang menghasilkan crowded atau diastema
b. Terjadinya disharmoni antar ukuran rahang atas dengan ukuran rahang bawah yang menyebabkan tidak adanya hubungan oklusi. Hal ini terjadi karena adanya persilangan genetic dari individu satu dengan yang lain sehingga menghasilkan individu baru yang mewarisi sebagian dari individu induk
www.themegallery.com
FAKTOR PENGARUH LINGKUNGAN
• Pengaruh lingkungan selama pertumbuhan dan perkembangan pada wajah, rahang, dan gigi sebagian besar terdiri dari tekanan dan kekuatan terkait dengan aktivitas fisiologis. Fungsi harus beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya, bagaimana Anda mengunyah dan menelan akan ditentukan oleh apa yang Anda harus makan, tekanan terhadap rahang dan gigi akan mempengaruhi pertumbuhan rahang dan erupsi gigi.
• Faktor Iatrogenik, rasal dari tindakan profesional karena adanya perawatan ortodonsi yang salah (kesalahan desain piranti).
L/O/G/O
Akibat dari Maloklusi
www.themegallery.com
• Maloklusi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada pengunyahan, bicara serta estetik
www.themegallery.com
• Gangguan pengunyahan yang terjadi yaitu
1. dapat berupa rasa tidak nyaman saat mengunyah,
2. terjadinya rasa nyeri pada TMJ dan juga mengakibatkan nyeri kepala dan leher.
3. Pada gigi yang berjejal dapat mengakibatkan kesulitan dalam pembersihan.
4. Tanggalnya gigi-gigi akan mempengaruhi pola pengunyahan misalnya pengunyahan pada satu sisi, dan pengunyahan pada satu sisi ini juga dapat mengakibatkan rasa sakit pada TMJ.
www.themegallery.com
• Maloklusi dapat mempengaruhi kejelasan bicara seseorang. Apabila ciri maloklusinya berupa disto oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf p dan b. Apabila ciri maloklusinya berupa mesio oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf s, z, t, dan n
www.themegallery.com
• Menurut Bruggeman anomali dental yang mengakibatkan gangguan bicara adalah
• 1. Ruang antar gigi (spaces) yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan semua huruf terutama s, sh, z, zh kecuali huruf n dan y.
• 2. Lebar lengkung yaitu terjadi kelainan saat mengucapkan huruf s, z, th.
• 3. Open bite yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh, z, zh, th, dan kadang kadang pada huruf t dan d.
• 4. Derajat protrusi yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh,z, zh.
• 5. Pada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang terjadi sama dengan kelainan pada ruang antar gigi.
www.themegallery.com
• Maloklusi dapat mempengaruhi estetis dari penampilan seseorang.
• Penampilan wajah yang tidak menarik mempunyai dampak yang tidak menguntungkan pada perkembangan psikologis seseorang, apalagi pada saat usia masa remaja.
• Pengalaman psikis yang tidak menguntungkan dapat sangat menyakitkan hati sehingga remaja korban penindasan tersebut akan menjadi sangat depresi.
www.themegallery.com
Kehilangan gigi
• Pola kehilangan gigi adalah struktur kehilangan gigi yang diklasifikasikan atas kehilangan gigi sebagian berdasarkan Klasifikasi Kennedy dan kehilangan seluruh gigi. Kehilangan gigi baik sebagian atau seluruhnya merupakan indikator kesehatan mulut suatu populasi. Jumlah kehilangan gigi merupakan penilaian dari sukses atau tidak suatu prosedur pencegahan dan perawatan kesehatan gigi – geligi (Mokhtar, 2002).
L/O/G/O
Dampak Kehilangan Gigi
www.themegallery.com
Umum
1. Fungsional
Individu yang kehilangan gigi sebagian atau seluruhnya hanya dapat memakan makanan yang lembut sehingga nutrisi bagi tubuh menjadi terbatas.
www.themegallery.com
2. Sistemik
Dampak sistemik yang timbul akibat kehilangan gigi berupa penyakit sistemik seperti defisiensi nutrisi, osteoporosis dan penyakit kardiovaskular (artherosclerosis). Penyebabnya adalah status gigi yang buruk dan perubahan pola konsumsi.
www.themegallery.com
3. Emosional
Dampak emosional adalah perasaan atau reaksi yang ditunjukkan pasien sehubungan dengan status kehilangan seluruh gigi yang dialaminya. Kehilangan gigi dapat merubah bentuk wajah, tinggi muka dan vertikal dimensi serta rahang yang prognasi sehingga menimbulkan reaksi seperti merasa sedih dan depresi, kehilangan kepercayaan diri, merasa tua, perubahan tingkah laku, merasa tidak siap untuk menerima kehilangan gigi dan tidak ingin orang lain melihat penampilannya saat tidak memakai gigitiruan serta mengubah tingkah laku dalam bersosialisasi.
www.themegallery.com
Khusus
1. Migrasi dan Rotasi
Hilangnya kesinambungan pada gigi dapat menyebabkan pergeseran,miring atau berputarnya gigi. Karena gigi tidak lagi menempati posisi yang normal, pada saat pengunyahan maka akan mengakibatkan kerusakan struktur periodontal.
www.themegallery.com
2. Erupsi berlebihan
Bila gigi sudah tidak mempunyai gigi antagonisnya lagi, maka akan terjadi erupsi berlebihan. Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran, sehingga gigi mulai ekstruksi
www.themegallery.com
3. Penurunan Efisiensi Kunyah
Mereka yang sudah kehilangan gigi cukup banyak, apalagi gigi belakang akan merasakan betapa efisiensi kunyahnya menurun
www.themegallery.com
4. Gangguan pada sendi temporomandibular
Kebiasaan mengunyah yang buruk, penutupan berlebih atau over clessure, hubungan rahang yang eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada TMJ
www.themegallery.com
5. Beban berlebih pada jaringan pendukung
Bila penderita yang sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan berlebih (over loading). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan membrane periodontal dan lama kelamaan gigi yang tidak akan menjadi goyang dan akhirnya terpaksa dicabut
www.themegallery.com
6. Kelaianan Bicara
Kehilangan gigi depan atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara. Karena giginya (khususnya gigi depan) termasuk bagian organ fonetik (penghasil suara)
7. Memburuknya penampilan Gigi yang hilang mengurangi daya tarik wajh seseorang
www.themegallery.com
8. Terganggunya kebersihan mulut
Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan gigi tetangganya, demikian pula gigi yang kehilangan lawan giginya. Adanya ruang interproksimal ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi sisa makanan. Dengan sendirinya kebersihan mulut terganggu dan mudah terjadi plak. Pada tahap berikut terjadinya karies dapat meningkat.
www.themegallery.com
9. Efek terhdap jaringan lunak mulut
Bila ada gigi yang hilang, ruang yang di tinggalkanya akan ditempati jaringan lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan kesukaran adaptasi terhadap geligi tiruan yang kemudian dibuat, karena terdesaknya kembali jaringan lunak tadi tempat yang di tempati protesi. Dalam hal ini, pemakaian gigi tiruan akan dirasakan sebagai suatu benda asing yang cukup mengganggu (Haryanto dkk, 1995).
L/O/G/O
TMJ
www.themegallery.com
Definisi
Temporomandibula merupakan sendi yang
bertanggung jawab terhadap pergerakan
membuka dan menutup rahang mengunyah
dan berbicara yang letaknya dibawah depan
telinga. Sendi temporomandibula merupakan
satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila
terjadi sesuatu pada salah satu sendi ini, maka
seseorang mengalami masalah yang serius
(Pedersen, 1996).
www.themegallery.com
Dampak kehilangan gigi pada TMJ
• Kehilangan gigi menyebabkan ketidak seimbangan oklusi, yang mana merupakan salah satu faktor penyebab disfungsi TMJ.
• Perubahan posisi (tetangga/antagonis), menyebabkan kurve oklusal berubah bentuk, lengkung menjadi gelombang sehingga gerakan artikulasi menjadi tidak lancar. (Madjono, 1989)
www.themegallery.com
• Kebiasaan menguyah dengan satu sisi menyebabkan terjadinya disharmoni oklusi. Misalnya menguyah dengan sisi kanan saja maka gangguan sendi terjadi pada diskus sebelah kiri dengan terdengarnya keletuk sendi pada saat membuka dan menutup mulut (Madjono, 1989)
L/O/G/O
Oklusi Gigi Pada Saat Gerakan
Mastikasi Mandibula
www.themegallery.com
• Kontak gigi geligi karena gerakan mandibula dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Intercupal Contact Position (ICP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi dengan antagonisnya
2. Retruded Contact Position (RCP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi pada saat mandibula bergerak lebih ke posterior dari ICP, namun RB masih mampu bergerak secara terbatas ke lateral.
3. Protrusif Contact Position (PCP) adalah kontak gigi geligi anterior pada saat RB digerakkan ke anterior
4. Working Side Contact Position (WSCP) adalah kontak gigi geligi pada saat RB digerakkan ke lateral (Hamzah, 2009).
L/O/G/O
HUBUNGAN MALOKLUSI DENGAN TEMPOROMANDIBULAR JOINT
www.themegallery.com
MALOKLUSI TMJ
Contents
Contents
ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
• Description of the contents• Description of the contents
Description of the business
Description of the business
Description of the business
www.themegallery.com
MALOKLUSI
Kelainan susunan gigi geligi
Menyebabkan gangguan TMJ dan Proses mastikasi
www.themegallery.com
Gangguan TMJ dikarenakan adanya kelainan posisi dan fungsi gigi-geligi serta
otot penyunyahan.
Mempengaruhi gerakan mandibula ketika membuka dan menutup rahang
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Keadaan maloklusi menyebabkan keausan pada kondilus dan diskus artikularis pada fossa glenoideus. Sehingga diskus dan kondilus berpindah dari posisi normalnya. Hal ini tidak bisa lepas dari peran otot pengunyahan.
www.themegallery.com
Perpindahan diskus dan kondilus dikarenakan ligament sendi dan otot mastikasi bekerja berlawanan. Ligament sendi tidak mampu mempertahankan diskus pada posisinya, sehingga diskus dan kondilus berpindah dari posisi normalnya akibat kontraksi otot pterygoideus lateral.
L/O/G/O
KLICKING
Bunyi Pada Sendi
www.themegallery.com
PENGERTIAN
• Clicking (kliking) sebagai salah satu bunyi pada sendi temporomandibula yang dapat terjadi setiap waktu selama gerakan membuka dan menutup mandibula tepukan (Dimitroulis dkk., 1995).
• Bunyi kliking adalah suatu suara dengan durasi yang pendek tepukan (Dimitroulis dkk., 1995).
• Suara ini relatif kuat terdengar dan kadng-kadang terdengar seperti satu tepukan (Dimitroulis dkk., 1995)
• Kliking merupakan gejala tersering yang menandakan adanya gangguan sendi temporomandibula dan dislokasi diskus artikularis (Suryonegoro, 1995)
www.themegallery.com
• Mekanisme kliking terjadi jika pada gerakan diskus tidak sinkron dengan gerakan kondil
• Kliking dapat terjadi karena ketidak teraturan permukaan sendi
• Bertambahnya usia juga mempunyai hubungan dengan bertambahnya insiden
kliking
(Jubhari dkk., 1999)
www.themegallery.com
Single Clicking:Bunyi yanng terdengar pada saat
mempuka mulut
Double Clicking :Bunyi klliking ekdua saat menutup mulut setelah kliking tunggal terdengar pada waktu membuka
mulut
CLICKING(Nazruddin, 2002)
www.themegallery.com
Etiologi Kliking Sendi Temporomandibula
Gangguan Pada Tulang Rahang
Otot – otot Mastikasi
Gangguan Oklusiatau
Gangguan Akibat Perubahan Pola Oklusi
(Gray dkk., 1994)
www.themegallery.com
Gangguan Pada Tulang RahangFaktor Luar kelainan bawaan dan penyakit sistemikFaktor Dalam Trauma
Kliking dapat terjadi karena osteoathritis (Gross, 1991) Otot – Otot mastikasi
Otot yang paling berperan Pterygoideus eksternus Shicer (1960), menjelaskan secara fisiologis adanya aksi otot yang
berlawanan dengan normal sebagai akibat dari hiperaktifitas otot atau tidak terkoordinasinya otot
Gangguan Oklusi Atau Gangguan Akibat Perubahan Pola OklusiKehilangan gigi merupakan penyebab terjadinya ketidak harmonisan
dari oklusi sentrik karena hilangnya kontak antara gigi rahang atas dan rahang bawah (Neil, 1983)
Kliking sering dihubungkan dengan oklusi yang tidak benar. Adanya perubahan oklusi selalu menghasilkan suatu perubahan koordinasi oto-otot. Permukaan oklusal yang tidak sesuai dengan aksi otot-otot dan sendi temporomandibula selalu menghasilkan hiperaktivitas otot dan perubahan posisi diskus (Hasson, 1986)
www.themegallery.com
Terdapat gejala klinis yang dapat dikenali pada kliking, Yaitu antara lain sebagau berikut:- Nyeri pada sekitar telinga- Lock jaw: Kesulitan membuka rahang, tetapi Posisi Diskus artikularisnya berbeda dengan kliking-Close lock: Proc condilaris mengarah ke posterior padahal
diskus ke anterior, jadi menghambat gerak kondil.- Sakit pada rahang- Kesulitan mengunyah- Sakit kepala- Sulit menggerakan rahang- Nyeri pada otot pengunyahan- Rasa pada rahang terkunci pada saat menguap- Gigitan yang tidak pas (Marpaung dkk., 2003).
www.themegallery.com
THANK YOU