18
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM SIMULASI INDUSTRI TRANSPORTASI Kelompok 6 Nama : NIM : Riadi Fajrin Ramadhan 1009025052 Saddam Bustomi 1009025058 Sulfikar 1009025017 Ivan Hansen Siburian 1009025040 LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

Kelompok 9 Transportasi New

Embed Size (px)

DESCRIPTION

transportasi

Citation preview

TUGAS PENDAHULUANPRAKTIKUM SISTEM SIMULASI INDUSTRITRANSPORTASI

Kelompok 6Nama :NIM :Riadi Fajrin Ramadhan1009025052Saddam Bustomi1009025058Sulfikar1009025017Ivan Hansen Siburian1009025040

LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRIPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MULAWARMANSAMARINDA2013A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai antara lain:1. Menganalisa sistem antrian yang timbul pada proses produksi, dan2. Menganalisa entitas yang terbentuk dalam kegiatan produksi dan pengaruhnya terhadap proses produksi.

B. Studi Kasus

CV. Batu Mulia Borneo adalah salah satu perusahaan di bidang jasa. Dimana perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan angkutan batu bara dari lokasi penambangan menuju ke stockfile yaitu tempat dimana batu bara akan melalui proses penghancuran. Batu bara yang diangkut akan melalui 3 proses, yakni pemilihan kalori, crushing, dan inspeksi Proses pemilihan kalori dilakukan hanya pada satu jenis kalori yang terpilih saja yaitu kalori 6 up, oleh karena itu jenis proses yang dipilih adalah seize delay release dengan estimasi waktu antara 5 hingga 14 menit. Sama dengan proses pemilihan batu bara, proses crushing juga memakai seize delay release dengan estimasi waktu yaitu 0,5 menit hingga 14 menit. Setelah melalui proses crushing, maka akan mengalami proses inspeksi yang dilakukan per produk (seize delay release), dengan perkiraan waktu antara antara 2 menit sampai dengan 11 menit.Batu bara yang telah mengalami proses inspeksi maka akan kembali diperiksa dan akan dihadapkan pada 2 keputusan yaitu layak atau tidaknya batu bara tersebut dimasukkan ke dalam pontoon. Tentu saja dengan kemungkinan batu bara layak setelah diinspeksi adalah 70%. Setelah itu simulasi dijalankan dalam 10 kali replikasi, dengan setiap replikasi berlangsung selama 8 jam kerja. Satuan output yang dipakai adalah 10.000 metrikton per output. Setelah terpenuhinya inspeksi yang dilakukan maka selanjutnya betu bara tersebut siap ditransfer ke pengangkut batubara kemudian di inspeksi pada jumlah batubara yang dikirim ke agen sebelum kea gen diperiksa dulu apakah batubara yang dikirim sudah sesuai permintaan agen apa tidak, setelah itu di didstribusikan ke PLTU km. 8 Loa Janan.

C. PertanyaanBerdasarkan studi kasus di atas, maka jalankan model simulasi dengan waktu 8 jam selama 10 hari, kemudian analisa outputnya.D. Solusi Pemecahan

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka digunakanlah software Arena, yaitu dengan menetapkan entity, proses yang dilakukan, pengambilan keputusan, dan pelatakkan pada ponton.1. EntityPada kasus perusahaan batu bara ini, yang bertindak sebagai entity adalah batu bara tiu sendiri. Adapun perkiraan waktu antar kedatangan acak dengan nilai 10 menit. Entity per kedatangan sebanyak 1 produk = 10.000 metrikton.

2. ProcessPada simulasi ini resources akan melalui 5 proses, yakni pemilihan kalori, crushing, dan inspeksi. Proses pemilihan kalori dilakukan hanya pada satu jenis kalori yang terpilih saja yaitu kalori 6 up, oleh karena itu jenis proses yang dipilih adalah seize delay release dengan estimasi waktu antara 5 hingga 14 menit.

Sama dengan proses pemilihan batu bara, proses crushing juga memakai seize delay release dengan estimasi waktu yaitu 0,5 menit hingga 14 menit.

Setelah melalui proses crushing, maka akan mengalami proses inspeksi yang dilakukan per produk (seize delay release), dengan perkiraan waktu antara antara 2 menit sampai dengan 11 menit.

Setelah melalui proses crushing, maka akan mengalami proses inspeksi yang dilakukan per produk (seize delay release), dalam pengiriman ke agen dengan perkiraan waktu antara antara 2 menit sampai dengan 14 menit.

dalam pengiriman ke agen dengan perkiraan waktu antara antara 2 menit sampai dengan 14 menit. maka akan mengalami proses inspeksi yang dilakukan per produk (seize delay release),

3. DecisionBatu bara yang telah mengalami proses inspeksi maka akan kembali diperiksa dan akan dihadapkan pada 2 keputusan yaitu layak atau tidaknya batu bara tersebut dimasukkan ke dalam ponton. Tentu saja dengan kemungkinan batu bara layak setelah diinspeksi adalah 70%. Setelah itu simulasi dijalankan dalam 10 kali replikasi, dengan setiap replikasi berlangsung selama 8 jam kerja. Satuan output yang dipakai adalah 10.000 metrikton per output.

4. StationStation adalah tempat persinggahan untuk komponen yang telah disiapkan oleh proses sebelumnya. Adapun modul station kali ini diberi nama stockfile, dimana stockfile ini adalah tempat batu bara diletakkan untuk menunggu antrian request pengiriman.

5. RequestRequest berguna untuk mensimulasikan kecepatan dalam transportasi. Dalam hal ini diberi nama pengiriman batu bara, Velocity dalam modul ini yaitu 10 per menit.

6. TransportTransport digunakan untuk mengirim batu bara ke tempat yang diinginkan dari tempat yang telah ditentukan sebelumnya.

7. StationStation dalam hal ini diberi nama area conveyor, yaitu sebagai tempat batu bara akan diarahkan ke PLTU KM 8. Dimana batu bara aan dipergunakan untuk kegiatan pembangkit listrik tenaga uap.

8. FreeFree dalam hal ini diberi nama conveyor, conveyor digunakan untuk mentransferkan batu bara dari area conveyor menuju PLTU KM 8.

9. DisposeSetelah dilakukan pemeriksaan pengiriman batubara maka ada yang tidak layak dalam pengiriman batubara yaitu 2 kali pengiriman untuk dikembalikan ke pendistribusian batubara kembali.

Langkah terakhir pada sistem ini adalah dengan memasukkan batu bara ke PLTU KM 8 Loa Janan, dimana batu bara tersebut akan dilakukan proses perubahan energy dari energy uap menjadi energy listrik.

Pada studi kasus ini maka dilakukan simulasi dengan jumlah replikasi sebanyak 10 kali. Dengan tiap replikasi berlangsung selama 8 jam kerja.

Maka hasil akhir dari model simulasi sistem ini adalah sebagai berikut:

E. Analisa

Simulasi dengan software Arena menghasilkan data rekam sebagai berikut:

Dengan 10 kali replikasi dihasilkan nilai rata-rata output sebesar 10 produk = 10 x 10.000 mmt = 100.000 mmt batu bara. Maka dapat disimpulkan dengan sistem operasi penanganan batu bara yang dimiliki CV. Batu Mulia Borneo menghasilkan rata-rata 100.000 mmt per hari.Adapun beberapa hasil analisa dari software Arena yang lain adalah sebagai berikut:

1. Output category by replicationBerikut ini adalah hasil analisa dari report category of replication

Disini dijelaskan bahwa jumlah replikasi dari sistem ini adalah dllakukan sebanyak 10 kali replikasi. Adapun jumlah produk yang dihasilkan sama besar dengan jumlah produk yang datang yaitu sebnyak 10 produk dengan rata-rata waktu kedatangan random yang terlihat adalah setiap 5 menit sekali.

2. EntitiesBerikut ini adalah hasil anaisa dari report entities yang memperkuat analisa sebelumnya yaitu category of replication

Disini dijelaskan bahwa rata-rata jarak antar waktu kedatangan setiap produk adalah selama 5 menit. Serta besarnya jumlah output adalah sesuai dengan jumlah input produk yaitu sebesar 10 produk.

3. QueuesBerikut ini adalah hasil anaisa dari report queues yang menjelaskan bahwa waktu menunggu dari proses pemilihan kalori = 0, crushing = 0, serta pada proses inspeksi batu bara = 0. Sehingga total waktu menunggu produk adalah 0 menit.

4. ResourcesBerikut ini adalah hasil analisa dari report category of replication

Disini dijelaskan bahwa setiap tenaga kerja dari masing-masing proses memiliki kemampuan yang berbeda untuk menyelesaikan pekerjaannya, adapun untuk pemanfaatan dari masing-masing pekerja adlah sebagai berikut:1. Anton memilki tingkat kesibukan yaitu 0,11 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,112. Bambang memilki tingkat kesibukan yaitu 0,13 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,133. Fikar memilki tingkat kesibukan yaitu 0,03 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,034. Ivan memilki tingkat kesibukan yaitu 0,18 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,185. Jeffry memilki tingkat kesibukan yaitu 0,05 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,056. Riad memilki tingkat kesibukan yaitu 0,15 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,157. Saddam memilki tingkat kesibukan yaitu 0,04 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,048. Anton memilki tingkat kesibukan yaitu 0,13 dengan pemanfaatan tenaga kerja 0,13

F. Kesimpulan

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Perencanaan simulasi system pada pekerjaan itu dapat diperhitungkan sesuai dengan kinerja yang ada dalam system tersebut. Jadi system simulasi industri salah satunya bertujuan untuk mengengatahui tingkat produksi dan waktu pengerjaan dan menganalisa tingkat kesibukan pekerja. 1. Entitas yang terbentuk dalam kegiatan produksi ini terbagi pada proses dan alokasi sumber daya yang digunakan. Dari hasil output yang didapatkan maka entitas yang dihasilkan (number out) adalah sebanyak 10 produk dalam 1 hari. Sehingga untuk 10 hari kerja maka aka nada 100 produk yang ditransportasikan.