Upload
edwardi-bin-mohd-daud
View
26
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap
individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat
diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi
via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
diterima oleh keluarga, maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur
keluarga, Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu
paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain.
Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya
mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga
cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose terapeutik padasetiap tahap
sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan paraanggota
sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu rumahtangga, atau jika
mereka hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut
sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru
menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-
apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok
membuat makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan
baru menikah.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan
masalah Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah,
yaitu :
1. Apa pengertian Keluarga ?
2. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan pasangan
baru menikah ?
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
sebagai pemenuhan tugas keluarga yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap
Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah”.
b. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga binaan baru menikah
2. Mampu melakukan dan mendirikan diagnosa keperawatan pada keluarga
binaan baru menikah
3. Mampu membuat intervensi untuk keluarga binaan baru menikah
4. Mampu melakukan implementasi kepada keluarga binaan baru menikah
5. Mampu melakukan evaluasi kepada keluarga binaan baru menikah
1.4 Metode Penulisan
Di dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode
deskripsi, yaitu antara lain :
a) Metode perpustakaan
Yaitu metode pengambilan materi dikumpulkan dari berbagai sumber-sumber
buku yang ada mengenai keluarga dengan anak sekolah
2
b) Metode Internet
Penulis menggunakan metode internet dalam penambahan bahan-bahan serta
pemilahan yang diambil dari website,dan sumber-sumber lain yang dapat
dipercaya sesuai bahan permasalahan.
3
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang
berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI :
1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
4
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu
rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan
menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus
menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan
mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998) :
5
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
6
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.
2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi
pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan juga harus
melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal
perkawinan keadaan akan makin sulit jika pasangan juga harus melakukan
penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, misal : melanjutkan sekolah,
tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kepada orangtua (tempat tinggal,
finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan
pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain :
(Duvall, sociological perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada
siapa (pembagian peran & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri
7
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat
pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan
dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya.
Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
2.4 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
8
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi
sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
9
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.T (PASANGAN
BARU MENIKAH) RT 01 KAMPUNG WONOYOSO TANJUNGPINANG
3.1 PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur : 25 tahun
3. Alamat : Kampung wonoyoso jln. cendrawasih km.8 no
52
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Swasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga: SMK
6. Komposisi Keluarga :
No Nama JKHub dgn KK
UmurPendi-Dikan
AgamaStatus Imunisasi
KetBCG
Hepati-tis
DPT PolioCam-pak
1 Ny. T P Isteri 26 thn SMK Islam
10
7. Genogram
Keterangan:
Tn. A merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Tn. A memiliki adik laki-laki.
Bapak Tn. A memiliki 3 saudara masing-masing 1 laki-laki dan satu perempuan.
Sedangkan ibu nya Tn. A memiliki 4 saudara yang terdiri dari 3 laki-laki dan 1
perempuan.
Ny. T merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Ny. T memiliki 1 kakak laki-
laki. Bapak Ny. T memiliki 5 saudara yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2
perempuan. Sedangkan ibu nya Ny. T memiliki 4 saudara yang terdiri dari 2 laki-
laki dan 2 perempuan.
Tn. A dan Ny. T baru menikah sekitar 1 bulan.
8. Tipe Keluarga : Keluarga inti
9. Suku Bangsa
Tn. A dan Ny. T sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka bisa
menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang
11
hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap
perbedaan.
10. Agama
Agama Tn. A adalah Islam, begitu pula dengan Ny.T. Tn. A dan Ny. T
selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di
rumah kecuali jika Tn. A dan Ny. T sedang kerja, mereka melakukan shalat
sendiri-sendiri di tempat kerja.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah Tn. A sebagai
kepala rumah tangga. Penghasilan keluarga berdua sekitar Rp 1.000.000,- sampai
dengan Rp 1.500.000.- dan saat ini belum tahu pengelolaannya bagaimana karena
masih baru dan belum ada kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan keuangan
nantinya. Sementara ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan makan
dan lain-lain. Namun, keluarga Tn. A dan Ny. T mempunyai juga tabungan.
12. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-
kadang saja jika ada acara.
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dan Ny. T baru menikah 1 bulan yang lalu dan belum
mempunyai anak, jadi keluarga Tn. A dan Ny. T berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.
12
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga Ny. T dan Tn. A sebagai keluarga baru belum memiliki
anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Ny. T nanti setelah 1 tahun
menikah, berapa jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan
suaminya. Menurut Ny. T saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Ny. T
pula bahwa dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang dulu baru
merencanakan punya anak. Saat ini keluarga Ny. T dan Tn. A masih menumpang
di rumah orang tuanya Ny. T dan belum ada rencana untuk memiliki rumah
sendiri.
15. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. A dan Ny. T terbentuk karena hubungan pacaran di antara
keduanya.
Ny. T : Menurut Ny. T pernah mengalami sakit malaria dan pernah dirawat di
rumah sakit. Sekarang dinyatakan sudah sembuh.
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya batuk pilek biasa
saja
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama.
Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit kronis
maupun penyakit keturunan.
13
LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Denah rumah
3 6 7
5
1 3
2
4
3
Keterangan:
1. Teras rumah
2. Ruang Tamu
3. Kamar tidur
4. Ruang keluarga
5. Dapur
6. Kamar mandi
7. wc
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah Keluarga Ny. T dan Tn. A masih menumpang di rumah orang
tua Ny. T. Rumah merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan
milik pribadi orang tua Ny. T. Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah
menggunakan plester. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka dan
tampak ventilasi rumah berdebu. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar,
dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap
14
hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. T
karena mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang
dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap.
Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat
ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan
rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur terutama
untuk bagian dalam rumah dan dapur. Ny T juga mengatakan sering terserang
flu disebabkan debu yang jarang di bersihkan. Ny T juga mengatakan takut
terserang penyakit pernafasan lain akibat terlalu banyaknya debu yang tidak
pernah dibersihkan.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan ditanami pohon
mangga dan rambutan. Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan sumur gali dengan pompa listrik untuk sumber air bersih dan
air minum. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke
kebun di sebelah rumahnya dan hanya dialirkan begitu saja, karena jaraknya
cukup jauh dari kamar mandi dialirkan menggunakan pipa melewati jalan kea
rah kebun. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak
lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup.
Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat
penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah dan
jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan terbuka. Secara
umum kebersihan rumah cukup.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. A dan Ny. T jarak antara satu
rumah dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Ny. T di wilayah RT 01 ini
15
juga memiliki kegiatan seperti Arisan RT, pengajian dan kegiatan lain seperti
PKK.
19. Mobilitas geografis keluarga
Menurut Ny. T selama ini keluarganya sejak menikah (1 bulan menikah)
sering ke tempat keluarga suaminya.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut Ny. T dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak
terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul
hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau seperti acara pernikahannya
kemarin semua keluarga berkumpul.
Interaksi keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik
sehingga saat pernikahannya banyak tetanga yang membantu dan di wilayahnya
sudah menjadi kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. T dan Tn. A
sendiri belum banyak bersosialisasi dengan masyarakat hanya tetangga-tetangga
yang dekat rumah saja.
21. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit,
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.
STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Menurut Ny. T dalam keluarganya berkomunikasi dengan system terbuka,
setiap ada permasalahan dalam keluarga selalu di bahas bersama-sama.
16
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. T selalu
memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah.
24. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Ny. T, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban
mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. T yang turut bekerja
membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri
yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah. Menurutnya di
rumah jarang masak karena cuma berdua sehingga sering membeli yang sudah
jadi saja.
25. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga
memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang
tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau
malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.
FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi Afektif
Menurut Ny. T karena mereka merupakan pasangan baru sampai sejauh
ini belum pernah menemukan masalah dan selama mereka pacaran pun jarang
sekali mengalami keributan-keributan. Tn. A dan Ny. T selalu memberikan
17
dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai
sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu
menumbuhkan sikap saling menghargai.
27. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan
hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan orang
lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. T sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui
tentang bagaimana mempersiapkan kehamilan dan bagaimana membina
keintiman dengan suami.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Sejauh ini dirinya hanya bertanya pada teman-temannya.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas atau bidan setempat.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak
membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
29. Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. T tidak menggunakan alat kontrasepsi, mereka sering
menggunakan cara interuptus, perencanaan kapan akan memiliki anak dan berapa
jumlah anak yang diinginkan belum ada. Aktifitas seksual cukup aktif dan
menurut Ny. T kadang-kadang mereka merasa takut terjadi kehamilan karena
merasa belum siap, menunggu sampai usia pernikahan 1 tahun, tapi kalau
18
memang terjadi kehamilan kami siap menerima saja. Menurut Ny. T selama ini
dia belum pernah membaca atau mencoba mempelajari tentang hubungan seksual
dan bagaimana seharusnya sebagai seorang wanita dirinya belum tahu, bagaimana
menyiapkan kehamilan juga dirinya belum tahu dan menurut Ny. T dirinya juga
belum tahu apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi.
30. Fungsi Ekonomi
Ny. T mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan Ny. T
tersebut.
STRES DAN KOPING KELUARGA
31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Menurut Ny. T dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang
mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah
adaptasi dengan rumah tangganya yang masih baru.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Baik, menurut Ny. T dirinya yakin perlakuan dari keluarga suaminya
tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi ibu
rumah tangga yang baik dengan belajar memasak, mengurus suami dan rumah.
33. Strategi koping yang digunakan
Untuk menghadapi stressor Ny. T lebih banyak belajar pada orang tuanya
tentang cara mengurus rumah tangga.
19
HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang dating ke rumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah
tangga yang baru dibangunnya.
3.2 PEMERIKSAAN FISIK
NO
Pemeriksaan FisikNama Anggota Keluarga
Tn. A Ny. T
1. Keadaan UmumBBTB
60 kg
168 cm
40 kg
150 cm
2. Kepala :Rambut
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Ikal, hitam, dan bersih
Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik
sinusitis (-),polip (-), penciuman baikmulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.Pendengaran baik, serumen (-)
Lurus, hitam, halus dan bersihKonjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik
sinusitis (-),polip (-), penciuman baikmulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.Pendengaran baik, serumen (-)
3. Leher JVPKelenjar Tiroid
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada pembengkakan
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada pembengkakan
4. DadaMamae
20
Inspeksi
Palpasi
Paru Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kananTidak ada pembengkakan
Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikuler, RR normal
Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6Irama teratur, suara tambahan tidak adaTD : 120/90 mmHg
Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kananTidak ada pembengkakan
Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikuler, RR normal
Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6Irama teratur, sura tambahan tidak adaTD : 110/80 mmHg
5. Abdomen Inspeksi
Palpasi
Auskultasi Perkusi
Simetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus normalOrgan pada abdomen normal
Simetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus normalOrgan pada abdomen normal
6. Genetalia - -
7. Eksremitas atas dan bawah
Inspeksi Perkusi
Berfungsi dengan baik Reflek patella (+)
Berfungsi dengan baik Reflek patella (+)
21
3.3 ANALISA DATA
DataKemungkinan
PenyebabMasalah / Diagnosis
Data Subjektif :
- Ny. T mengatakan
belum merencanakan
kapan akan punya
anak dan berapa
jumlah anak yang
diinginkan
- Ny. T mengatakan
belum tahu tentang
apa itu kesehatan
reproduksi
- Ny. T mengatakan
belum tahu tentang
sex yang sehat
- Ny. T mengatakan
belum tahu apa yang
harus dipersiapkan
untuk hamil
- Ny. T mengatakan
rencana punya anak
nanti setelah usia
pernikahan 1 tahun
Data Objektif :
- Usia pernikahan 1
bulan
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah tugas
perkembangan
keluarga baru menikah
gangguan pemenuhan tugas
perkembangan keluarga baru
menikah
22
- Usia Ny. T 26 tahun
dan Tn. A 25 tahun
Data Subjektif :
- Ny. T mengatakan
malas untuk membuka
jendela karena di
rumah sering tinggal
sendiri
Ny. T mengatakan
sering flu karena di
sebabkan debu
Ny.T mengatakan
takut terserang
penyakit lain akibat
terlalu banyak debu
yang tidak pernah di
bersihkan.
Ny. T mengatakan
tidak ada waktu untuk
membersihkan rumah
karena terlalu sibuk
membantu suaminya
bekerja.
Data Objektif :
- Ruangan dalam
rumah tampak gelap
- Jendela sebagian
besar tertutup hanya
pintu depan yang
Ketidakmampuan
keluarga memodifikasi
lingkungan
Resiko tinggi gangguan
pernapasan
23
terbuka
- Penataan perabotan
kurang teratur
terutama bagian dalam
rumah dan dapur dan
tampak berdebu.
3.4 SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
1. Gangguan pemenuhan tugas perkembangan keluarga baru menikah pada
keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran1. a. Sifat Masalah
Situasi Krisis 1
1 1/3 x 1 = 1/3
Sifat masalah ini termasuk situasi krisis karena berhubungan dengan suatu kehidupan pernikahan dimana Tn. A dan Ny. T berubah peran menjadi suami dan istri
b. Kemungkinan masalah dapat di ubah
Dengan Mudah 2
2 2/2 x 2 = 2
Latar belakang pendidikan Tn. A adalah SMK dan Ny. T adalah SMK, sehingga memudahkan untuk menerima informasi dan penjelasan yang diberikan oleh petugas dan lebih mudah untuk dilakukan intervensi oleh mahasiswa
Potensi masalah 1 3/3 x 1 Potensi masalah
24
untuk dicegah
Tinggi 3
= 1 untuk dicegah tinggi karena seharusnya Ny. T atau Tn. A bisa menanyakan pada orang tua atau keluarga mereka yang telah berpengalaman menikah
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera ditangani
2
1 2/2 x 1 = 1
Masalah ini harus segera ditangani karena bisa menganggu ketentraman rumah tangga Tn. A dan Ny. T karena mereka sudah 1 bulan menikah dan belum mengetahui tugas-tugas apa saja bagi pasangan yang baru menikah
Jadi 1/3 + 2 + 1 + 1 = 4 1/3
2. Resiko tinggi gangguan pernapasan pada keluarga Tn. A b.d
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah.
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran1. a. Sifat Masalah
Ancaman Kesehatan 2
1
2/3 x 1 = 2/3
Sifat masalah ini termasuk ancaman kesehatan karena rumah yang tidak sehat bisa mengancam kesehatan dari anggota keluarga
b. Kemungkinan masalah dapat di ubah
2 2/2 x 2 = 2
Masalah ini bisa diubah dengan mudah yakni dengan selalu
25
Dengan mudah 2 menyempatkan diri untuk bersih-bersih rumah dan menata barang-barang yang ada di rumah Tn. A dan Ny. T pada tempatnya
c. Potensi masalah untuk dicegah
Cukup 2
1
2/3 x 1 = 2/3
Potensi masalah untuk dicegah pada masalah ini cukup karena mungkin waktu Ny. T dan Tn A sedikit karena mereka berdua bekerja sampai sore hari. Tapi hal ini bisa dicegah dengan menyempatkan sebagian waktu mereka
Menonjolnya masalah
Masalah tidak perlu segera ditangani
1
1
1/2 x 1 = 1/2
Tn. A dan Ny. T mengetahui jika penataan perabotan dalam rumah mereka tidak teratur tapi mereka selalu berusaha meluangkan waktu untuk membersihkan rumah ketika mereka libur saja
Jadi 2/3 + 2 + 2/3 + 1/2 = 3 5/6
3.5 DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
26
1. Gangguan pemenuhan tugas perkembangan keluarga baru menikah pada keluarga
Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga baru menikah
2. Resiko tinggi gangguan pernapasan pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan rumah.
27