97
Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Tomas Tri Utama Kristian NIM: 119114145 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Tomas Tri Utama Kristian

NIM: 119114145

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

i

Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Tomas Tri Utama Kristian

NIM: 119114145

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

ii

SKRIPSI

KEMAMPUAN BELAJAR BERDASAR REGULASI DIRI PADA

MAHASISWA

Oleh:

Tomas Tri Utama Kristian

119114145

Telah disetujui oleh

Dosen pembimbing skripsi

Prof. Dr. A. Supratiknya

Tanggal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

KEMAMPUAN BELAJAR BERDASAR REGULASI DIRI PADA

MAHASISWA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Tomas Tri Utama Kristian

119114145

Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal: 20 Juli 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda tangan

Penguji 1: Prof. Dr. A. Supratiknya Ph. D. …………………….

Penguji 2: Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. …………………….

Penguji 3: P. Eddy Suhartanto, M. Si. …………………….

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

iv

Halaman motto

There‘s no advantage to hurrying through life

--Shikamaru Nara—

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,

Penulis

Tomas Tri Utama Kristian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

vi

Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa

Tomas Tri Utama Kristian

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) kemampuan belajar berdasar

regulasi diri pada mahasiswa, 2) perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi diri

antara perempuan dan laki-laki, 3) hubungan antara usia dengan belajar berdasar

regulasi diri, dan 4) hubungan antara pendapatan keluarga dengan belajar berdasar

regulasi diri. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu perguruan

tinggi swasta di Yogyakarta yang berjumlah 200 orang. Data penelitian diungkap

dengan skala belajar berdasar regulasi diri yang telah disusun dengan metode

penskalaan Likert. Skala belajar berdasar regulasi diri memiliki skor IVI-S 0.904 dan

reliabilitas sebesar 0.916. Data jenis kelamin, usia, dan pendapatan keluarga yang

berupa gaji orang tua diperoleh dari pengakuan subyek yang ditulis di lembar

identitas. Tingkat kemampuan belajar berdasar regulasi diri diperiksa dengan

menguji signifikansi perbedaan mean empirik dan teoritik. Analisis data hubungan

menggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil analisis

menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kemampuan belajar berdasar regulasi diri

yang tinggi (M teoritik 140 < M empirik 165.23, α < 0.05, p = 0.000). Hasil analisis

menunjukkan tidak ada perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi diri antara

perempuan (M = 166.56, SD = 16.927) dan laki-laki (M = 162.39, SD = 17.746; t = -

1.555, p = 0.122). Hasil analisis hubungan juga menunjukkan tidak ada hubungan

antara pendapatan orang tua (M = 5009250, SD = 4101510,561) dengan kemampuan

belajar berdasar regulasi diri (rs = -0.065, p = 0.361) dan tidak ada hubungan antara

belajar berdasar regulasi diri dengan usia (M = 20,44 dan SD = 1.758; r = 0.138, p =

0.051).

Kata kunci: belajar berdasar regulasi diri, usia, jenis kelamin, pendapatan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

vii

Self-Regulated Learning (SRL) Of College Student

Tomas Tri Utama Kristian

ABSTRACT

This study aims to determine 1) self-regulated learning of college student,

2) gender differences in SRL, 3) correlation between SRL and ages, and 4)

correlation between SRL and family incomes. The subject of this research are

college students of one private university in Yogyakarta which amount 200 people.

The data research obtained by self-regulated learning scale which arranged with

Likert scale method. This scale has a scale content validity index of 0.904 and

reliability of 0.916. Sex, age, and family income in the form of parents salary

obtained from recognition of the subject written on the identity sheet. Level of the

SRL checked by test the significance differences between mean empirical and

theoretical. Correlation data analysis using correlation test, and difference analysis

using t test. The analysis results show that college student have high SRL (M

theoretical 140 < M empirical 165.23, α < 0.05, p = 0.000). The t test analysis show

there is no differences between women (M = 166.56, SD = 16.927) and (M =

162.39, SD = 17.746; t = -1.555, p = 0.122) on SRL score. The correlation analysis

show no correlation between family income (M = 5009250, SD = 4101510,561) with

SRL score (rs = -0.065, p = 0.361) and there is no correlation between SRL with age

(M = 20,44 dan SD = 1.758; r = 0.138, p = 0.051).

Keyword: self-regulated learning (SRL), age, sex, family income

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Tomas Tri Utama Kristian

NIM : 119114145

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

KEMAMPUAN BELAJAR BERDASAR REGULASI DIRI PADA MAHASISWA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). dengan demikian saya memberikan

Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta,

Yang menyatakan,

Tomas Tri Utama Kristian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrahNya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak akan mudah tanpa

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak, Ibuk, Kakak, dan Adik, yang telah mendukung saya selama masa studi

saya

2. Bapak Tarsisius Sarkim WR 1 melalui Biro Administrasi Akademik karena

telah memberikan data untuk kelancaran dalam penulisan skripsi.

3. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si Dekan Fakultas Psikologi USD

4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi

USD

5. Bapak C. Adi W. S.Psi., M. Psi selaku dosen pembimbing akademik

6. Bapak Prof. Dr. A. Supratiknya selaku dosen pembimbing skrips yang tidak

pernah jemu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini

7. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

8. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

9. Geng Sambalado (Reza, Nina, Rhintan, Rona, dan Gerson) atas segala ‗ke-

tidak jelasannya‘

10. Teman-teman part time 53rdadu yang selalu memotivasi dalam bentuk apapun

11. Teman-teman ‗Anak-anak Profesor‘ yang selalu mendukung dan berdiskusi

12. Teman-teman mahasiswa yang telah menjadi partisipan dalam penelitian saya

13. Teman-teman angkatan 2011 fakultas Psikologi

14. Seluruh pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

x

Saya merasa skripsi saya jauh dari sempurna, oleh sebab itu saya mohon maaf atas

segala bentuk kekurangan baik sengaja maupun tidak sengaja dalam bentuk apapun.

Saya siap menerima kritik dan saran yang mebangun sehingga skripsi ini bisa

menjadi lebih baik. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta,

Penulis

Tomas Tri Utama Kristian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 9

A. Mahasiswa ......................................................................................................... 9

B. Pengertian Belajar Berdasar Regulasi Diri ...................................................... 10

C. Aspek Belajar Berdasar Regulasi Diri ............................................................ 11

D. Pengukuran Belajar Berdasar Regulasi Diri ................................................... 15

E. Faktor Belajar Berdasar Regulasi Diri ............................................................ 21

F. Kerangka Konseptual ...................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 26

A. Jenis Dan Desain Penelitian ............................................................................ 26

B. Variabel Penelitian ......................................................................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

xii

C. Populasi Dan Sampel ..................................................................................... 29

D. Alat Pengumpul Data ...................................................................................... 29

E. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 38

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 38

B. Pembahasan ..................................................................................................... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 46

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 46

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 47

C. Saran ............................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 48

LAMPIRAN ............................................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penskoran Jawaban Skala Belajar Berdasar Regulasi Diri ........................... 32

Tabel 2 Blueprint Skala Belajar Berdasar Regulasi Diri ............................................ 33

Tabel 3 Bentuk Final Skala Belajar Berdasar Regulasi Diri ....................................... 36

Tabel 4 Perbandingan Mean Teoritik Fan Mean Empirik .......................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Penelitian ........................................................................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba ......................................................................................... 52

Lampiran 2 Reliabilitas Dan Seleksi Item .................................................................. 62

Lampiran 3 Skala Final ............................................................................................... 66

Lampiran 4 Statistik Deskriptif ................................................................................... 74

Lampiran 5 Uji Normalitas ......................................................................................... 76

Lampiran 6 Uji Homogenitas Tes Skor Total ............................................................. 76

Lampiran 7 Uji One Sample Test Skor Total.............................................................. 76

Lampiran 8 Independent Sample Test Jenis Kelamin ................................................. 77

Lampiran 9 Independent Sample Test per aspek antar jenis kelamin ......................... 78

Lampiran 10 Tes Liniaritas Skor Total Dan Pendapatan ............................................ 79

Lampiran 11 Uji Korelasi Skor Total Dan Pendapatan .............................................. 79

Lampiran 12 Uji Liniaritas Skor Total Dan Usia ........................................................ 80

Lampiran 13 Uji Korelasi Skor Total Dan Usia ......................................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Saat ini tidak sedikit mahasiswa yang belum kunjung lulus, melebihi waktu

yang telah ditentukan. Data dari salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta

menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2016/2017 ada 1127 dari 9913 mahasiswa

yang sedang dan lebih dari 5 tahun kuliah, 586 perempuan dan 541 laki-laki. Berdasar

pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49

Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Bab II Pasal 17 (3) masa

studi terpakai oleh mahasiswa diploma empat dan program sarjana adalah 4 sampai 5

tahun. Permasalahan tersebut dapat memengaruhi arus penerimaan mahasiswa baru

(―Kuliah S-1 Maksimal‖, 2014). Banyaknya jumlah mahasiswa yang tidak kunjung

lulus akan menyebabkan antrian yang panjang bagi mahasiswa baru memasuki

perguruan tinggi. Selain itu, semakin lama mahasiswa untuk lulus juga akan

memberikan beban biaya pada orang tuanya (―Polemik Kuliah‖, 2015). Tiap tahun

negara memberikan sumbangan 18 juta per mahasiswa, namun karena tidak

sedikitnya mahasiswa yang belum kunjung lulus membuat negara mengalami

kerugian sebesar 8 triliun (Unmul Sumbang Kerugian, 2012).

Beberapa literatur menyebutkan bahwa perbedaan pada pembelajar yang

sukses dan tidak sukses dalam belajar dapat dijelaskan menggunakan teori self

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

2

regulated learning (belajar berdasar regulasi diri) (Watson, 2004). Belajar berdasar

regulasi diri dapat membantu mahasiswa untuk menetapkan tujuan, mengelola waktu

antara kegiatan kuliah dan kegiatan di luar kuliah, menjaga dan meningkatkan

motivasi, serta hambatan-hambatan lain yang membuat mahasiswa tidak kunjung

lulus. Selain itu, regulasi dalam belajar juga membantu pembelajar untuk menguasai

proses belajarnya (Zimmerman dan Schunk, dalam Latipah, 2010).

Menurut Pintrich (2000; 2004) belajar berdasar regulasi diri adalah proses

aktif, proses konstruktif dimana pembelajar menentukan tujuan, dan berusaha untuk

mengawasi, mengelola, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku mereka agar

sesuai dengan tujuan dan konteks.

Menurut Pintrich (2004), belajar berdasar regulasi diri mencakup beberapa

aspek, yaitu aspek kognitif dan metakognitif, motivasi dan afeksi, perilaku, dan

konteks. Regulasi aspek kognitif merupakan regulasi dimana individu mengelola

kemampuan metakognitif dan kognitif. Pengelolaan kognitif mencakup membuat

tujuan yang spesifik dalam belajarnya dan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya

yang sesuai dengan materi yang akan dipelajarinya. Pengelolaan metakognitif

merujuk pada kesadaran, pengetahuan, dan kontrol terhadap kognisi, yang mencakup

tiga proses, yaitu merencanakan proses belajar mereka, memonitor proses belajar

mereka, dan meregulasi atau merubah proses belajar mereka. Regulasi pada aspek

motivasi dan afeksi mencakup upaya individu untuk menjaga dan mengatur motivasi

belajar mereka, selain itu secara afeksi mereka meregulasi afeksi negatif yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

3

muncul seperti ketakutan dan kecemasan serta memodifikasi dan mengelola respon

emosi (McRae, Ochsner, & Gross, 2011). Regulasi aspek perilaku merupakan upaya

individu untuk mengelola perilaku tampak individu. Aspek perilaku ini mencakup

pengelolaan usaha atau upaya agar sesuai dengan tujuan proses belajar sehingga dapat

mengerjakan suatu tugas dengan baik, dan pengelolaan waktu seperti membuat

jadwal untuk belajar dan aktifitas lainnya. Selain itu, usaha individu untuk mencari

pertolongan atau bantuan dalam mengerjakan sesuatu juga merupakan salah satu

bentuk regulasi perilaku. Regulasi konteks merupakan usaha individu untuk

mengontrol dan mengelola tugas dan konteks yang mereka hadapi di dalam kelas atau

dalam belajar mereka. Namun, dalam lingkungan kelas, hampir setiap tugas dan

konteks diatur oleh guru atau pengajar.

Piotrowski, Lapierre, dan Linebarger (2013) mengungkapkan bahwa ada

beberapa faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan regulasi diri,

yaitu faktor demografis yang meliputi usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan

keluarga. Faktor demografis tersebut dapat digunakan untuk memprediksi

kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada individu. Menurut Piotrowski,

Lapierre dan Linebarger (2013) kemampuan individu untuk meregulasi diri akan

berkembang sesuai usia, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan otak, khususnya

bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengontrol emosi dan kognisi. Pendapat

yang sama juga diutarakan oleh Veenman dan Spaans (dalam Radovan, 2010) yang

mengatakan bahwa perkembangan usia memengaruhi strategi metakognitif individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

4

Terkait jenis kelamin, Piotrowski, Lapierre, & Linebarger (2013), Weis, Heikamp,

dan Trommsdorff (2013) dan Hosseini-Kamkar dan Morton (2014) mengungkapkan

bahwa terdapat perbedaan kemampuan regulasi diri pada anak perempuan dan anak

laki-laki. Perempuan dianggap lebih baik dalam regulasi perilaku dan laki-laki kurang

baik dalam mengontrol kognisi dan perilaku mereka (Piotrowski, Lapierre, dan

Linebarger, 2013). Menurut Entwisle, Alexander, dan Olson (2007) perbedaan jenis

kelamin dalam regulasi diri dimoderasi oleh tingkat pendapatan. Keadaan ekonomi

individu berpengaruh terhadap perkembangan regulasi diri individu. Menurut

Sektnan, McClelland, Acock, dan Morrison (dalam Piotrowski, Lapierre, dan

Linebarger, 2013) tingkat pendapatan keluarga berpengaruh terhadap ketersediaan

sumber daya dan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan dan

mempraktekkan kemampuan regulasi diri.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa belajar berdasar

regulasi diri memiliki kaitan dengan performansi akademik dan merupakan

kemampuan kunci untuk menjadi pelajar yang sukses (Latifah dalam Rachmah, 2015;

Zimmerman dan Schunk, dalam Kitsantas, Winsler, dan Huie, 2008; Jakesova,

Kalenda dan Gavora, 2015; Semmar, 2006; Khaliq dan Alsa, 2015) dan mampu

membantu mahasiswa yang memiliki peran banyak untuk mencapai prestasi

(Rachmah, 2015). Zimmerman dan Pons (dalam Khaliq dan Alsa, 2015) menyatakan

bahwa pelajar yang berprestasi tinggi memiliki pengelolaan diri yang lebih baik

dibandingkan pelajar yang memiliki prestasi rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

5

Terdapat penelitian tentang kemampuan regulasi diri dalam belajar berdasar

aspek demografis. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman dan Pons

(1990) dengan subjek anak tingkat 5, 8, dan 11, menunjukkan bahwa perempuan

lebih sering menggunakan strategi belajar berdasar regulasi diri dibandingkan laki-

laki. Hasil yang serupa juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Matthews, Ponitz, dan Morrison (2009). Penelitian yang dilakukan dengan subjek

anak pada suatu taman kanak-kanak didapati bahwa terdapat perbedaan regulasi diri

antara anak perempuan dan anak laki-laki. Namun, dalam penelitian yang dilakukan

oleh Veloo, Hong, dan Lee (2015) dengan subjek mahasiswa dan mahasiswi di suatu

universitas di Malaysia, ditemukan tidak ada perbedaan kemampuan belajar berdasar

regulasi diri berdasarkan jenis kelamin. Tidak bisa dipungkiri bahwa didapati hasil

penelitian yang berbeda terkait dengan jenis kelamin dengan usia subjek yang

berbeda.

Berdasarkan pendapatan yang diperoleh, individu yang hidup dalam

kemiskinan memiliki kemampuan regulasi perilaku yang rendah (Sektnan,

McClelland, Acock, dan Morrison, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Howse,

Lange, Farran, dan Boyles (2003) pada anak beresiko secara ekonomi dan anak tidak

beresiko secara ekonomi terdapat perbedaan hasil. Pada anak usia taman kanak-kanak

dan tingkat pertama terdapat perbedaan kemampuan regulasi diri, sedangkan pada

subjek yang lebih tua (tingkat 2 dan 3) tidak terdapat perbedaan kemampuan regulasi

diri. Penelitian yang dilakukan oleh Radovan (2010) pada subjek yang bekerja paruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

6

waktu menemukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi

diri pada subjek dengan usia yang berbeda.

Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang sudah ada, terdapat beberapa

defisiensi. (1) penelitian terkait faktor demografik dilakukan pada subjek anak-anak.

Seturut berkembangnya usia, kemampuan pengelolaan kognitif dan afektif akan

berkembang. (2) penelitian terkait faktor jenis kelamin terhadap kemampuan belajar

berdasar regulasi diri lebih banyak dilakukan di luar Indonesia. Menurut Latipah

(2010) perbedaan budaya dapat berpengaruh terhadap strategi belajar berdasar

regulasi diri. Menurut Latipah (2010), Indonesia yang menganut budaya kolektivis

akan memengaruhi beberapa aspek belajar berdasar regulasi diri.

Berangkat dari defisiensi tersebut, peneliti ingin mengetahui kemampuan

belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan rancangan survei. Menurut Creswell (2014) dalam rancangan survei,

peneliti melakukan deskripsi secara kuantitatif kecenderungan terhadap suatu

populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut. Rancangan survei memungkinkan

peneliti untuk mencari tahu pengaruh faktor demografis terhadap kemampuan belajar

berdasar regulasi diri. Selain itu, penelitian ini juga akan mengambil subjek

mahasiswa di salah satu pergutuan tinggi swasta di Yogyakarta dari berbagai

semester dan jurusan. Dalam penelitian ini peneliti juga ingin mengeksplorasi

kemampuan belajar berdasar regulasi diri terkait aspek demografis subjek yang

meliputi jenis kelamin, usia, dan pendapatan keluarga. Pengukuran akan dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

7

menggunakan alat ukur yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek belajar berdasar

regulasi diri menurut Pintrich (2000;2004), dan Pintrich, Smith, Garcia, McKeachie

(1991).

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti menemukan

beberapa masalah penelitian, yaitu:

1. Bagaimana kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa?

2. Apakah ada hubungan kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa

dengan usia?

3. Apakah ada perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi diri antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan?

4. Apakah ada hubungan kemampuan belajar berdasar regulasi diri dengan tingkat

pendapatan keluarga pada mahasiswa?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan belajar berdasar

regulasi diri pada mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta dan

mengeksplorasi lebih lanjut dengan beberapa faktor demografis, yaitu usia, jenis

kelamin, dan pendapatan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

8

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan, khususnya psikologi pendidikan dan dapat dijadikan sebagai

referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan

keingintahuan dan gagasan dari peneliti terkait dengan topik penelitian yang

ada.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Bagi lembaga yang bersangkutan, hasil penelitian ini dapat

memberikan informasi mengenai kemampuan belajar berdasar regulasi diri

mahasiswa sehingga masing-masing lembaga pendidikan, khususnya

universitas dapat selalu mengembangkan dan memfasilitasi mahasiswa untuk

mengembangkan kemampuan belajar berdasar regulasi diri, serta

kemampuan lain yang terkait.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan gambaran umun mengenai

kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa dan

memunculkan kesadaran pentingnya kemampuan tersebut pada konteks

kehidupan akademis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang mahasiswa dan hambatan yang

dialami oleh mahasiswa, dan tentang belajar berdasar regulasi diri, yang meliputi

pengertian, aspek, faktor yang dapat memengaruhi dan memprediksi kemampuan

belajar berdasar regulasi diri, serta alat ukur belajar berdasar regulasi diri. Bab ini

akan ditutup dengan kerangka teoritis penelitian dan hipotesis penelitian.

A. Mahasiswa

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (https://kbbi.web.id/mahasiswa), yang

dimaksud dengan mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Menurut

Santrock (2002) tahap perkembangan mahasiswa masuk ke dalam tahap

perkembangan dewasa awal, ditandai dengan transisi dari sekolah menengah atas

menuju universitas. Menurut Schaie (dalam Santrock, 2002) pada masa dewasa awal

individu masuk pada fase mencapai prestasi, yaitu fase di mana individu melibatkan

penerapan intelektualitas pada situasi yang yang memiliki konsekuensi dalam

mencapai tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karir dan pengetahuan. Menurut

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun

2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Bab II Pasal 17 (3) masa studi

terpakai oleh mahasiswa diploma empat dan program sarjana adalah 4 sampai 5

tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

10

merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi yang diharapkan dapat

menggunakan menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh untuk mengejar target

jangka panjang, seperti karier dan intelektualitas. Dan masa pendidikan mahasiswa

adalah 4-5 tahun.

B. Pengertian belajar berdasar regulasi diri

Belajar berdasar regulasi diri merupakan salah satu bentuk regulasi diri yang

lebih berfokus pada bidang akademik (Zimmerman dan Schunk (dalam Dinsmore,

Alexander, dan Loughlin, 2008). Menurut Pintrich (2000;2004), belajar berdasar

regulasi diri adalah proses aktif dan konstruktif dimana pembelajar menentukan

tujuan, mengawasi, mengelola, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku

mereka agar sesuai dengan tujuan dan konteks atau standar. Pendapat yang serupa

diungkapkan oleh Paris dan Paris (2001) yang menyatakan bahwa belajar berdasar

regulasi diri merupakan kemampuan otonomi dan kontrol individu untuk mengawasi,

mengarahkan, dan mengelola tindakan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi,

mengembangkan kemampuan, dan meningkatkan kualitas diri.

Berdasarkan definisi dari beberapa penelitian sebelumnya, maka dapat

disimpulkaan bahwa belajar berdasar regulasi diri adalah bentuk regulasi diri yang

berfokus pada wilayah akademik dan merupakan kemampuan individu untuk aktif

secara kognitif dan metakognitif, motivasi, dan perilaku dalam proses belajarnya agar

proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dibuat atau sesuai dengan konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

11

yang ada untuk mendapatkan informasi, mengembangkan kemampuan, dan

meningkatkan kualitas diri.

C. Aspek belajar berdasar regulasi diri

Menurut Pintrich (2000) dan Pintrich, Smith, Garcia, McKeachie (1991)

belajar berdasar regulasi diri memiliki 4 aspek:

1. Regulasi aspek kognitif dan metakognitif

Regulasi aspek kognitif melibatkan aktifitas untuk merencanakan, mengawasi,

dan mengelola/ meregulasi kognisi. Pada regulasi aspek kognitif dan metakognitif

individu membuat suatu tujuan spesifik yang dapat digunakannya untuk memandu/

mengarahkan dan mengawasi kognisi mereka, dan menentukan strategi kognitif dan

metakognitif untuk membantu individu dalam mengingat, belajar, menalar,

memecahkan masalah, dan berpikir. Beberapa peneliti menemukan beberapa strategi

kognitif yang sering dipakai oleh individu dalam belajar mereka, yaitu mengulang

kembali (rehearsal), elaborasi, dan strategi-strategi untuk mengatur sesuatu

(organizational strategies) (Pintrich, 2000).

Metakognitif merujuk pada kesadaran, pengetahuan, dan kontrol individu

terhadap kognisi mereka. Menurut Zimmerman (1990), dalam aspek ini, pembelajar

membuat rencana, membuat tujuan, mengorganisasi, memonitor diri, dan

mengevaluasi diri selama proses mereka belajar. Terdapat 3 proses dalam aktifitas

regulasi metakognitif, yaitu perencanaan (planning), pengawasan (monitoring), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

12

pengelolaan (regulating). Proses perencanaan membantu individu untuk

mengaktifkan pengetahuan sebelumnya untuk mengatur/ mengorganisasi dan

memahami tugas dengan lebih mudah. Proses pengawasan adalah proses dimana

individu mengawasi dan mengarahkan perhatian mereka terhadap tugas, dan self-

testing (menguji diri sendiri) atas pemahaman mereka terhadap tugas mereka. Proses

ini membantu individu untuk memahami tugas mereka dan mengintegrasikannya

dengan pengetahuan mereka sebelumnya. Proses pengelolaan adalah proses dimana

individu menyesuaikan dan mengatur aktifitas kognitif seseorang. Proses ini

membantu individu untuk memastikan (checking) dan mengoreksi (correcting)

perilaku mereka dalam proses mereka mengerjakan suatu tugas.

2. Regulasi aspek motivasi dan afeksi

Regulasi aspek motivasi dan afeksi mencakup usaha untuk meregulasi

berbagai keyakinan motivasional seperti orientasi terhadap tujuan (goal orientation),

efikasi diri (self-efficacy), dan keyakinan terhadap pentingnya, kegunaan, dan

relevansi suatu tugas (task value beliefs), dan ketertarikan pribadi terhadap tugas

(personal interest). Sedangkan regulasi afeksi mancakup strategi untuk mengontrol

emosi yang mencakup strategi koping (coping strategies) untuk beradaptasi dengan

afeksi negatif dan emosi seperti kecemasan dan ketakutan (Boekaerts, dalam Pintrich,

2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

13

Menurut Pintrich (2000) terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan oleh

seseorang untuk mengontrol dan meregulasi motivasi dan emosi mereka, yaitu self-

talk untuk menjaga efikasi diri atau mengontrol afeksi negatif maupun kecemasan,

berkomitmen pada diri untuk memberikan hadiah secara ekstrinsik jika mampu

menyelesaikan sebuah tugas atau mencapai suatu tujuan dalam belajarnya,

membangkitkan tujuan ekstrinsik dalam belajar mereka (seperti mendapatkan

rangking yang bagus). Selain itu, pembelajar juga dapat meningkatkan motivasi

intrinsik mereka, misalnya dengan lebih berfokus untuk berorientasi-penguasaan

(mastery oriented) dalam pembelajaran mereka. Individu juga dapat meningkatakan

nilai dari sebuah tugas dengan meningkatkan keyakinan bahwa tugas tersebut akan

bermanfaat bagi karir ataupun masa depan mereka. Individu juga dapat memunculkan

afeksi negatif untuk memotivasi mereka, misalnya mereka akan merasa malu jika

tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Selain itu juga ada self-handicapping yang

dilakukan oleh individu untuk mengurangi usaha mereka dalam mengerjakan suatu

tugas dengan tujuan untuk menjaga harga diri mereka. Berlawanan dengan itu,

terdapat stratgei defensive pessimism yang digunakan oleh individu untuk menahan

afeksi negatif dan kecemasan mereka dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja

mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

14

3. Regulasi aspek perilaku

Regulasi aspek perilaku melibatkan usaha individu untuk meregulasi perilaku

tampak (overt behavior) seseorang. Regulasi perilaku ini mencakup usaha seseorang

untuk mengatur usaha dan waktu. Terkait dengan aspek usaha tersebut, individu

mangalokasikan usaha dan intensitas kerja mereka. Regulasi usaha ini dilakukan

ketika individu mengahadapi gangguan dalam tugasnya atau mengerjakan tugas yang

kurang menarik. Regulasi usaha ini penting karena tidak hanya menunjukkan

komitmen individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tapi juga regulasi

penggunaan strategi belajar yang sesuai. Selain itu, individu juga dapat melakukan

observasi terhadap perilaku mereka selama mereka belajar melalui berbagai strategi

yang bisa mereka lakukan, misalkan dengan membuat track record atas hasil yang

telah mereka capai. Infromasi yang diperoleh melalui observasi tersebut dapat

digunakan oleh individu untuk mengontrol atau meregulasi perilaku mereka. Selain

itu, mencari pertolongan juga merupakan bagian dari regulasi perilaku. Pembelajar

yang baik tahu kapan, kenapa, dan dan kepada siapa mereka bertanya, dan mereka

yang berfokus pada proses belajarnya, mereka akan bertanya hanya pada bagian yang

sulit dalam tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

15

4. Regulasi aspek konteks

Regulasi aspek konteks mencakup regulasi tugas dan konteks yang dihadapi

dalam lingkungan kelas atau saat belajar. Dalam konteks lingkungan kelas, hal ini

bisa berarti peraturan tentang bagaimana cara menyelesaikan sebuah tugas selama di

kelas (misalnya boleh membuka buku referensi lain), peraturan di dalam kelas, dan

suasana di dalam kelas (misalnya sikap guru terhadap siswa).

Regulasi konteks ini juga mencakup pengaturan atau pengelolaan lingkungan

(Corno, dalam Pintrich, 2000). Menurut Zimmerman (dalam Pintrich, 2000)

pengaturan lingkungan ini adalah usaha pembelajar untuk membentuk, mengontrol,

atau membuat lingkungan yang nyaman untuk belajar. Selain itu, regulasi konteks

yang terkait dengan tugas, pembelajar juga bisa melakukan task negotiation

(negosiasi tugas) dimana pembelajar menanyakan cara alternatif dalam mengerjakan

suatu tugas kepada guru (misalnya, dapatkah menggunakan referensi lain?). Salah

satu cara yang bisa dilakukan oleh pembelajar untuk memahami tugas dan konteks

adalah dengan bertanya kepada sesama pembelajar.

D. Pengukuran belajar berdasar regulasi diri

Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang

disusun berdasarkan aspek belajar berdasar regulasi diri Pintrich (2000; 1999) dan

Pintrich, Smith, Garcia, dan McKeachie (1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

16

1. Pengukuran regulasi aspek kognitif dan metakognitif

Pengukuran regulasi aspek kognitif dan metakognitif mencakup

kemampuan individu untuk menentukan tujuan atau standar dalam belajar

mereka, penggunaan strategi belajar (pengulangan kembali, elaborasi, dan

organisasi), dan strategi metakognitif yang meliputi: perencenaan, pengawasan,

dan pengelolaan.

a. Penentuan tujuan atau standar dalam belajar

Individu menentukan tujuan atau standar dalam proses belajar mereka.

b. Strategi belajar

i. Pengulangan kembali (rehearsal)

Pengulangan kembali melibatkan cara individu untuk mengingat sebuah

materi yang telah dipelejarinya, seperti melafalkan item dari sebuah

daftar. Strategi ini diasumsikan mempengaruhi proses perhatian dan

pengkodean. Strategi belajar ini tidak membantu pembelajar untuk

menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan pengetahuan

sebelumnya.

ii. Elaborasi

Strategi belajar ini membantu pembelajar untuk memasukkan informasi

kedalam ingkatan jangka panjang dengan cara membangun sebuah

hubungan antara materi yang sedang dipelajari dengan informasi yang

sudah dimiliki oleh individu. Membuat catatan, rangkuman, paraphrase,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

17

dan membuat sebuah analogi merupakan salah satu bentuk strategi

elaborasi.

iii. Organisasi

Strategi organisasi merujuk pada cara individu memilih informasi tertntu

yang dianggap penting dan membuat suatu hubungan antara informasi

yang ada untuk dipelajari. Penggunaan strategi ini menunjukkan bahwa

pembelajar semakin terlibat dalam tugasnya dan menunjukkan

performansi yang semakin bagus. Mengelompokkan, menggarisbawahi,

dan memilih pikiran pokok dalam sebuah bacaan merupakan beberapa

cara dalam strategi ini.

c. Strategi metakognitif

Regulasi diri metakognitif melibatkan 3 proses, yaitu perencanaan,

pengawasan, dan pengaturan (regulating). Perencanaan merujuk pada

pembuatan suatu tujuan dan analisis tugas yang akan membantu pembelajar

untuk mengorganisasi dan memahami sebauh tugas lebih mudah. Salah satu

bentuk kegiatan pengawasan adalah mengamati (tracking) perhatian mereka

ketika individu membaca , dan menguji diri sendiri dengan sebuah pertanyaan

terkait materi yang sedang dipelajari; hal ini membantu individu untuk

memahami materi dan menggabungkan dengan pengetahuan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

18

2. Pengukuran regulasi aspek motivasi dan afeksi

Pengukuran regulasi aspek motivasi dan afeksi mencakup kemampuan

individu untuk mengelola orientasi tujuannya, baik orientasi intrinsik maupun

ekstrinsik, efikasi diri, keyakinan terhadap pentingnya, kegunaan, dan relevansi

tugas, ketertarikan personal terhadap tugas, dan juga pengelolaan terhadap afeksi

negatif yang meliputi ketakutan dan kecemasan.

1. Orientasi tujuan

Orientasi tujuan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai oleh individu

dalam mengerjakan suatu tugas.

i. Orientasi tujuan intrinsik

Orientasi tujuan intrinsik lebih memperhatikan alasan mengapa pembelajar

terlibat dalam suatu tugas, seperti rasa penasaran, merasa tertantang, atau

ingin menguasai sebuah tugas.

ii. Orientasi tujuan ekstrinsik

Orientasi tujuan ekstrinsik ini berfokus pada seberapa tinggi pembelajar

melihat keterlibatannya dalam suatu tugas dengan alasan seperti hadiah,

performansi, rangking, kompetisi, maupun evaluasi atau perhatian dari

orang lain.

2. Keyakinan terhadap nilai tugas

Nilai tugas merujuk pada pandangan pembelajar tentang seberapa penting dan

seberapa bergunanya sebuah tugas bagi mereka, dan juga ketertarikan secara

personal terhadap suatu materi. Semakin tinggi nilai tugas mengindikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

19

bahwa pembelajar semakin terlibat dalam proses belajar mereka. Nilai tugas

ini dilihat dari pandangan pembelajar terkait dengan tingkat kepentingan,

tingkat ketertarikan, dan tingkat kebergunaan sebuah materi belajar. Individu

memiliki ketertarikan pribadi terhadap materi atau tugas belajar tertentu dan

dapat memunculkan afeksi positif.

3. Efikasi diri

Efikasi diri merujuk pada keyakinan diri bahwa mereka mampu

menyelesaikan atau menguasai sebuah tugas.

4. Kontrol terhadap kecemasan

Komponen afeksi mengukur tingkat kecemasan pembelajar. Kemampuan

untuk mengontrol kecemasan ini mencakup kontrol terhadap pikiran negatif

pembelajar yang akan mengganggu performansi mereka dalam mengerjakan

sebuah tugas dan munculnya rangsangan secara fisik yang disebabkan oleh

rasa cemas.

3. Pengukuran regulasi aspek perilaku

Pengukuran regulasi aspek perilaku mencakup kemampuan individu untuk

mengatur usaha dan waktu, pengaturan waktu, observasi terhadap perilaku, dan

mencari bantuan atau pertolongan.

1. Pengaturan usaha

Pengaturan usaha ini merujuk pada usaha individu untuk mengelola usaha dan

perhatian ketika menghadapi gangguan dan mengerjakan tugas yang tidak

disukai. Regulasi usaha ini menunjukkan manajemen diri, dan komitmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

20

untuk menyelesaikan tujuan yang ingin dicapai, meskipun muncul berbagai

halangan.

2. Pengaturan waktu

Pengaturan waktu ini melibatkan proses penjadwalan, perencanaan, dan

pengaturan waktu untuk belajar, tidak hanya menentukan waktu untuk belajar,

namun juga efektifitas penggunaan waktu belajar, dan membuat tujuan

realistis.

3. Observasi perilaku

Individu melakukan observasi terhadap perilaku mereka selama belajar, dan

kemudian menggunakan hasil observasi ini sebagai dasar bagi individu untuk

mengontrol dan mengelola perilaku mereka agar sesuai dengan standar atau

tujuan yang telah dibuat

4. Pencarian pertolongan (help seeking)

Pencarian pertolongan merupakan salah bentuk penggunaan sumber daya

lingkungan, yang mencakup pertolongan dari teman sebaya dan instruktur

atau guru. Pembelajar yang baik tahu kapan dan kepada siapa mereka akan

bertanya ketika mereka kesulitan dan pencarian pertolongan ini dapat

membantu individu untuk mencapai prestasi.

4. Pengukuran regulasi aspek konteks

Pengukuran regulasi aspek konteks mencakup kemampuan individu

untuk mengatur lingkungan dan melakukan negosiasi tugas (task negotiation).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

21

1. Pengaturan lingkungan belajar

Pengaturan lingkungan belajar adalah pengaturan lingkungan dimana individu

belajar. Lingkungan belajar yang ideal adalah lingkungan belajar yang sudah

di atur, tenang, dan cenderung bebas dari segala bentuk gangguan baik suara

maupun visual.

2. Negosiasi tugas (task negotiation)

Kemampuan individu untuk bernegosiasi terhadap tugas yang akan

dikerjakan. Mereka mecari alternatif dalam belajar mereka agar dapat

mempermudah mereka dalam mencapai tujuan belajar mereka.

E. Faktor belajar berdasar regulasi diri

Menurut Piotrowski, Lapierre, dan Linebarger (2013) dan Pintrich (2000)

terdapat faktor yang dapat memprediksi kemampuan belajar berdasar regulasi diri,

yaitu faktor demografis. Pada penelitian ini peneliti berfokus pada faktor demografis

individu dan demografis keluarga, yang meliputi:

1. Usia

Penelitian yang sudah ada yakin bahwa kemampuan belajar berdasar

regulasi diri akan berkembang sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh tingkat

kematangan seseorang (Raffaelli, Crockett, dan Shen, 2005). Ketika bayi,

individu menghadapi tantangan tentang regulasi secara fisik, seperti pola tidur

dan bangun. Ketika anak-anak, individu mulai belajar regulasi perilaku.

Sesaat sebelum memulai pendidikan formal, anak-anak mulai belajar menahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

22

keinginan. Perkembagan kemampuan regulasi akan meningkat sesuai dengan

meningkatnya kapasitas kognitif saat dewasa (misalnya kemampuan berpikir

abstrak dan kemampuan perencanaan). Perkembangan akan semakin matang

ketika beranjak dewasa. Menurut Radovan (2010) individu yang lebih tua

lebih terampil dalam menggunakan kemampuan belajar berdasar regulasi diri

dibanding mereka yang lebih muda. Hal ini terkait dengan perkembangan

kemampuan berpikir formal dan pengalaman sebelumnya (Moss dan

Azevedo, dalam Radovan, 2010).

2. Jenis kelamin

Menurut American Psychological Association (2012) yang dmaksud

dengan jenis kelamin adalah ciri biologis (kromosom, organ reproduksi

internal, dan lain-lain) yang mencirikan laki-laki dan perempuan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada laki-laki dan perempuan.

Bjorklund dan Kipp (dalam Hosseini-Kamkar dan Morton, 2014)

mengungkapkan bahwa perempuan lebih mampu menahan keinginan (delay

gratification) dibanding pria. Perempuan memiliki kemampuan untuk

mengontrol diri yang lebih baik dibanding laki-laki.

Faktor biologis memiliki kemungkinan untuk memengaruhi perbedaan

kemampuan regulasi diri dan pola perilaku antara perempuan dan laki-laki. Di

dalam otak terdapat mesocorticolimbic dopamine pathways (MCLP) yang

berperan dalam perilaku yang muncul karena motivasi dan hadiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

23

3. Tingkat pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh oleh

perseorangan atau semua anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua

anggota keluarga. Salah satu sumber pendapatan keluarga adalah gaji

(―Konsep Dasar Pendapatan‖, 2014).

Tinggi rendahnya tingkat pemasukan keluarga berpengaruh terhadap

adanya fasilitas atau kesempatan bagi individu untuk mengembangkan

kemampuan belajar berdasar regulasi diri. Ketersediaan sumber daya dan

material untuk belajar bagi individu dapat berpengaruh terhadap kemampuan

regulasi diri pada individu (Sektnan, McClelland, Acock, dan Morrison,

2010).

F. Kerangka konseptual

Mahasiswa merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi, di mana

tugas perkembangan mereka adalah untuk menerapakan pengetahuan yang sudah

mereka miliki untuk tujuan jangka panjang, seperti karier dan intelektualitas. Masa

pendidikan mahasiswa adalah 4-5 tahun.

Belajar berdasar regulasi diri mencakup beberapa aspek, yaitu: aspek kognitif

dan metakognitif, perilaku, motivasi dan afeksi, dan konteks (Pintrich, 2000;2004,

Zimmerman dan Schunk dalam Dinsmore, Alexander, dan Loughlin, 2008, Paris dan

Paris, 2001). Aspek kognitif dan metakognitif mencakup kemampuan untuk individu

membuat suatu tujuan spesifik yang dapat digunakannya untuk memandu/

mengarahkan dan mengawasi kognisi mereka, dan menentukan strategi kognitif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

24

metakognitif untuk membantu individu dalam mengingat, belajar, menalar,

memecahkan masalah, dan berpikir. Aspek perilaku kemampuan individu untuk

mengelola perilaku tampaknya. Aspek motivasi dan afeksi mencakup kemampuan

individu untuk meregulasi berbagai keyakinan motivasional dan pengelolaan individu

terhadap afeksi negative seperti ketakutan dan kekhawatiran. Aspek konteks

mencakup kemampuan individu untuk meregulasi tugas dan konteks yang dihadapi

dalam lingkungan kelas atau saat belajar.

Menurut Piotrowski, Lapierre, dan Linebarger (2013) terdapat beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi belajar berdasar regulasi diri, yaitu usia, jenis kelamin, dan

tingkat pendapatan atau status ekonomi. Faktor usia berpengaruh terhadap

perkembangan fungsi kognitif pada otak manusia dan pengalaman yang dialami oleh

individu terkait dengan belajar berdasar regulasi diri. Faktor jenis kelamin

berpengaruh terhadap fungsi hormonal dan biologis terhadap perilaku individu.

Faktor tingkat pendapatan atau status ekonomi berpengaruh terhadap ada tidaknya

kesempatan dan sumber daya yang dapat digunakan oleh individu untuk berlatih dan

mempraktekkan kemampuan belajar berdasar regulasi diri.

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti memiliki beberapa asumsi/hipotesis ,

yaitu (1) terdapat perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada

perempuan dan laki-laki dan (2) ada hubungan antara usia dan pendapatan orang tua

dengan kemampuan belajar berdasar regulasi diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

25

Gambar 1: skema penelitian

Faktor prediktor

Kemampuan belajar berdasar

regulasi diri tinggi

Aspek kognitif

dan metakognitif

Aspek motivasi

dan afeksi

Aspek perilaku Aspek konteks

Kemampuan belajar berdasar

regulasi diri rendah

Kemampuan

belajar berdasar

regulasi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survei deskriptif

bertujuan mengungkap kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa di

sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Kemampuan itu selanjutnya akan

dieksplorasi dengan usia, jenis kelamin, dan pendapatan keluarga. Data yang

diperoleh diolah menggunakan teknik statistik yang sesuai dengan bantuan perangkat

lunak olah data statistik IBM SPSS Statistics 22.

B. Variabel penelitian

1. Kemampuan belajar berdasar regulasi diri

Variabel utama dalam penelitian ini adalah belajar berdasar regulasi diri,

yang mencakup 4 aspek, yaitu regulasi kognitif dan metakognitif, regulasi

motivasi dan afeksi, regulasi perilaku, dan regulasi konteks (Pintrich

(2000;2004), dan Pintrich, Smith, Garcia, McKeachie (1991).

a. Regulasi kognitif dan metakognitif

Regulasi kognitif dan metakognitif mencakup kemampuan individu

untuk menentukan tujuan atau standar dalam belajar mereka, penggunaan

strategi belajar (elaborasi, pengulangan kembali, dan organisasi), dan strategi

metakognitif yang meliputi: perencanaan, pengawasan, dan pengelolaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

27

Perencanaan mencakup penentuan tujuan dan analisis tugas untuk

membantupengaktifan pengetahuan sebelumnya sehingga tugas mudah untuk

dipahami. Pengawasan mencakup kegiatan untuk mengarahkan perhatian

terhadap tugas dan kegiatan untuk menguji apakah sudah memahami materi

atau tugas yang sedang dipelajari. Pengelolaan mencakup kegiatan untuk

menyesuaikan dan mengatur aktifitas kognitif.

b. Regulasi motivasi dan afeksi

Regulasi motivasi dan afeksi mencakup kemampuan individu untuk

mengelola orientasi tujuannya, baik orientasi intrinsik maupun ekstrinsik,

efikasi diri, keyakinan terhadap pentingnya, kegunaan, dan relevansi tugas,

ketertarikan personal terhadap tugas, dan juga pengelolaan terhadap afeksi

negatif yang meliputi ketakutan dan kecemasan.

c. Regulasi perilaku

Regulasi perilaku mencakup kemampuan individu untuk mengatur

usaha dan waktu, observasi terhadap perilaku, dan mencari bantuan atau

pertolongan.

d. Regulasi konteks

Regulasi konteks mencakup kemampuan individu untuk mengatur

lingkungan dan melakukan negosiasi tugas (task negotiation).

Variabel utama tersebut akan diukur menggunakan skala belajar berdasar

regulasi diri yang dikembangkan oleh peneliti berdasar aspek belajar berdasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

28

regulasi diri oleh Pintrich (2000;2004), dan Pintrich, Smith, Garcia, McKeachie

(1991).

2. Usia

Yang dimaksud dengan usia dalam penelitian ini adalah usia kronologis.

Data usia dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan pengakuan subjek yang

tertulis pada kolom usia di bagian identitas subjek di Skala Belajar berdasar

Regulasi Diri.

3. Jenis kelamin

Menurut American Psychological Association (2012) yang dimaksud

dengan jenis kelamin adalah ciri biologis (kromosom, organ reproduksi internal,

dan lain-lain) yang mencirikan laki-laki dan perempuan. Data jenis kelamin

diperoleh dari pengakuan subjek yang tertulis di kolom jenis kelamin pada

bagian identitas subjek di Skala Belajar berdasar Regulasi Diri.

4. Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh oleh

perseorangan atau semua anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua

anggota keluarga. Salah satu sumber pendapatan keluarga adalah gaji (―Konsep

Dasar Pendapatan‖, 2014). Data gaji diperoleh dari pengakuan subjek atas gaji

keluarganya (berasal dari ayah dan/atau ibu) yang ditulis pada kolom pendapatan

keluarga pada bagian identitas subjek di Skala Belajar berdasar Regulasi Diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

29

C. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa suatu perguruan tinggi swasta

di Yogyakarta yang berjumlah 9945 mahasiswa. Metode pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah nonrandom sample. Nonrandom sample merupakan metode

pengambilan sampel berdasarkan kemudahan atau ketersediaan untuk mengaksesnya

(Supratiknya, 2015). Peneliti mengambil sampel dengan dua cara, yang pertama

adalah dengan membagikan kuesioner secara tatap muka maupun menitipkan teman

dan cara kedua adalah dengan menyebar kuesioner online. Jumlah data yang

diperoleh secara online berjumlah 90, sedangkan jumlah data yang diperoleh secara

tatap muka berjumlah 110.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 200 orang, 64 laki-laki dan 136

perempuan. Berdasarkan data yang diperoleh, usia subjek berkisar 18-26 tahun

dengan M = 20,44 dan SD = 1,758. Dalam penelitian ini subjek juga diminta untuk

menuliskan pendapatan keluarga dalam sebulan. Berdasarkan data yang diperoleh,

pendapatan keluarga subjek bervariasi, mulai dari Rp 500.000,00 sampai dengan Rp

25.000.000,00 dengan M = Rp 5.009.250,00 dan SD = 4101510,561.

D. Alat pengumpul data

Data belajar berdasar regulasi diri mahasiswa diperoleh dengan cara

menggunakan skala belajar berdasar regulasi diri yang dikembangkan oleh peneliti

berdasar aspek belajar berdasar regulasi diri oleh Zimmerman (1989), Pintrich

(2000), dan Pintrich, Smith, Garcia, McKeachie (1991). Sedangkan data jenis

kelamin, usia, dan gaji keluarga diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

30

terkait yang terdapat pada lembar identitas diri pada skala belajar berdasar regulasi

diri.

1. Skala Belajar berdasar Regulasi Diri

Skala Belajar berdasar Regulasi Diri di susun berdasarkan empat aspek

belajar berdasar regulasi diri, yaitu kognitif dan metakognitif, motivasi dan

afeksi, perilaku, dan konteks.

Skala belajar berdasar regulasi diri disusun menggunakan metode

penskalaan Likert, dimana subjek diminta untuk merentangkan kesetujuan-

ketidaksetujuannya dalam sebuah continuum. Dalam skala ini digunakan satu

continuum dengan empat pilihan untuk menghindari jawaban netral, yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS)

(Supratiknya, 2014). Dalam skala ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu

pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Pernyataan favorable jika

diiyakan atau disetujui menunjukkan sikap positif terhadap objek yang menjadi

perhatian, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan jika

diiyakan atau disetujui menunjukkan sikap negatif terhadap objek yang menjadi

perhatian.

Metode penskalaan Likert sering disebut dengan metode penilaian

terjumlahkan, karena jawaban subjek pada masing-masing pernyataan

merupakan sebuah penilaian dan penilaian tersebut dijumlahkan untuk

mendapatkan taraf kepemilikan subjek terhadap atribut psikologis tertentu.

Penskoran skala belajar berdasar regulasi diri menurut model Likert dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

31

kategorisasi penskoran jawaban skala belajar berdasar regulasi diri dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Penskoran jawaban skala belajar berdasar regulasi diri

Jawaban

Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

Pertanggungjawaban mutu skala mencakup:

a. Eksplikasi konstruk

Eksplikasi konstruk adalah proses pengumpulan keyakinan, perilaku, dan

sikap yang mencerminkan keadaan atau ketiadaan suatu konstruk yang diukur.

Proses eksplikasi konstruk melibatkan dua langkah, yaitu perumusan konseptual

konstruk yang diukur dan perumusan definisi operasional konstruk sampai

indikator-indikator baik favorable maupun unfavorable sampai menghasilkan

tabel spesifikasi dan dilanjutkan penulisan item. Untuk blueprint skala belajar

berdasar regulasi diri dapat dilihat pada table di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

32

Tabel 2

Blueprint skala belajar berdasar regulasi diri

Aspek

Pernyataan

Jumlah Presentase

Favorable Unfavorable

Kognitif dan

metakognitif

7, 55, 15, 72, 9,

37, 19, 65, 77,

29

60, 13, 57, 1,

36, 75, 12, 24,

18, 62

20 25%

Motivasi dan afeksi 2, 25, 3, 42, 74,

48, 20, 78, 71,

32

30, 68, 44, 34,

52, 6, 5, 67, 28,

73

20 25%

Perilaku 51, 43, 56, 11,

50, 4, 8, 26, 38,

80

39, 66, 64, 35,

23, 33, 46, 16,

54, 70

20 25%

Konteks 58, 21, 27, 59,

14, 53, 49, 79,

22, 41

45, 31, 69, 10,

47, 17, 40, 76,

61, 63

20 25%

TOTAL 40 40 80 100%

b. Pemeriksaan validitas isi item dan skala

Pemeriksaan validitas isi item maupun skala menggunakan metode indeks

validitas isi item dan indeks validitas isi skala yang dikemukakan oleh Lynn

(dalam Supratiknya, 2016). Indeks validitas isi item (IVI-I) menunjukkan taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

33

relevansi item dengan atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang

diukur. Cara memperoleh IVI-I adalah dengan meminta penilai dari 2 ahli, yaitu

ahli terkait atribut psikologis yang diukur dan ahli terkait pengukuran psikologis.

Ahli memberikan penilaian pada item skala dengan nilai 1 sampai 4, 1 tidak

relevan hingga 4 sangat relevan. Nilai yang sudah ada kemudian dikategorikan

menjadi 2, yaitu item yang memperoleh skor 1 dan 2 diberi skor baru 0 (tidak

relevan); 3 dan 4 diberi skor 1 (relevan). Kemudian menghitung IVI-I masing-

masing item dengan cara menghitung jumlah penilai yang memberikan skor 3

atau 4 dibagi dengan jumlah total penilai. Item dipandang relevan jika memiliki

skor ≥ 0.78. dalam penilaian IVI-I terdapat 19 item yang mendapatkan skor di

bawah 0.78 (lihat lampiran 2).

Setelah melakukan penghitungan IVI-I, dilanjutkan dengan penghitungan

IVI-S. IVI-S adalah indeks validitas isi skala, proporsi item-item yang

memperoleh penilain 3 atau 4 (atau skor baru 1) oleh semua penilai. Cara

menghitung IVI-S adalah dengan menjumlahkan semua IVI-I dibagi dengan

jumlah item. Sebuah skala memiliki validitas isi yang baik jika IVI-S ≥ 0.90.

Alat ukur Belajar Berdasar Regulasi Diri memiliki skor IVI-S sebesar 0.904.

Berdasarkan skor IVI-S, alat ukur Belajar Berdasar Regulasi Diri secara

keseluruhan memiliki validitas isi yang baik, maka semua item yang ada

dipertahankan dan direvisi sesuai dengan saran dari para ahli/penilai. Setelah

dilakukan pengujian validitas isi, dilanjutkan dengan pemeriksaan kinerja item

secara empiris dan dilakukan uji coba alat ukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

34

c. Pemeriksaan kualitas psikometrik item dan seleksi item

Kualitas psikometrik item diperoleh dari segi daya diskriminasi item yang

diestimasi dari korelasi antara distribusi skor item dan distribusi skor total tes

(rit). Untuk memperoleh data tersebut peneliti melakukan uji coba pada 24

Januari sampai 2 Februari dengan 64 subjek Daya diskriminasi item

menunjukkan efektifitas sebuah item dalam membedakan responden yang relatif

menempati posisi tinggi dan responden yang secara relative menempati posisi

rendah dalam dalam hal kriteria atau atribut yang diukur (Supratiknya, 2014).

Item yang baik memiliki skor rit > 0.20 (Supratiknya, 2014). Untuk memperoleh

skor rit maka dilakukan uji coba ke 64 partisipan. Partisipan uji coba tes

merupakan mahasiswa yang masih kuliah.

Setelah melakukan uji coba skala belajar berdasar regulasi diri lalu

dilanjutkan dengan penghitungan rit. Berdasarkan skor rit, terdapat 16 item yang

memiliki skor rit negatif dan dibawah 0.20 (lihat lampiran 2).

Seleksi item mempertimbangkan 2 hal:

1) Struktur skala, seperti disajikan di blue print

2) Kualitas item, meliputi skor IVI-I dan rit.

Berdasarkan skor IVI-I dan rit terdapat 24 item yang digugurkan, dan

menyisakan 56 item yang siap digunakan untuk mengambil data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

35

(Terkait struktur: bobot masing-masing aspek sama, maka jumlah item pada tiap

aspek harus sama; jumlah pernyataan favorable dan unfavorable pada masing-

masing aspek kurang lebih sama)

Setelah dilakukan seleksi item berdasarkan dua pertimbangan tersebut maka

diperoleh skala final yang siap dipakai untuk mengambil data (lihat tabel 3).

Tabel 3

Bentuk Final Alat Ukur Belajar Berdasar Regulasi Diri

Aspek Pernyataan

Jumlah Presentase Favorable Unfavorable

Kognitif dan

metakognitif

5 (.67, .275), 38 (1,

.275), 51 (.67, .275), 7

(1, .322), 13 (.67,

.355), 53 (1, .524), 22 (1, .604)

42 (1, .498), 39 (1,

.231), 1 (1, .301), 10

(.67, .400), 17 (.67,

.505), 12 (1, .374), 44 (1, .652)

14 25 %

Motivasi dan afeksi 18 (1, .485), 2 (1,

.257), 52 (1, .445), 32

(1, .339), 54 (1, .469),

50 (1, .396), 23 (1,

.425)

48 (1, .437), 28 (1,

.361), 36 (1, .605), 4

(1, .437), 3 (1, .408),

47 (1, .480), 21 (.67,

.428)

14 25 %

Perilaku 35 (1, .321), 27 (1,

.322), 9 (1, .352), 34

(1, .429), 6 (1, .368),

19 (1, .407), 56 (1,

.536)

25 (1, .581), 46 (1,

.615), 45 (1, .600), 24

(1, .593), 16 (1, .469),

30 (1, .522), 37 (1,

.391)

14 25 %

Konteks 40 (1, .508), 14 (1,

.471), 20 (1, .579), 41

(1, .584), 11 (1, .363),

33 (.67, .273), 55 (1,

.474), 15 (1, .463)

29 (1, .312), 49 (.67,

.335), 8 (1, .280), 31

(.67, .440), 26 (.67,

.511), 43 (1, .513)

14 25 %

TOTAL 29 27 56 100 %

Keterangan: nomor item (skor IVI-I, skor rit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

36

d. Pemeriksaan kualitas psikometrik skala

Ada 2 kualitas psikometrik yang diperiksa: reliabilitas dan daya

diskriminasi skala

1) Reliabilitas Skala

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur

pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi

individu atau kelompok (Supratiknya, 2014). Pengujian reliabilitas dalam

skala ini menggunakan estimasi reliabilitas konsistensi internal dengan

metode berbasis kovarians item. Dalam estimasi reliabilitas konsistensi

internal cukup didasarkan pada hasil satu kali pengadministrasian tes.

Metode berbasis kovarians item dapat dilakukan salah satu caranya adalah

dengan metode Alpha Cronbach. Reliabilitas bentuk final skala adalah

sebesar 0.916.

2) Daya Diskriminasi Skala

Daya diskriminasi tes merupakan kemampuan suatu tes untuk

menjenjangkan subyek berdasarkan atribut psikologis yang diukur. Salah

satu statistik yang dapat digunakan untuk memeriksa daya diskriminasi

adalah koefisien diskriminasi yang disebut Ferguson’s Delta ( )

(Supratiknya, 2014). Berdasarkan koefisien delta Ferguson, jika skor

koefisien alat tes semakin mendekati 1 maka alat tes memiliki daya

diskriminasi yang baik, namun jika skor koefisien delta Ferguson mendekati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

37

0, maka alat tes memiliki daya diskriminasi yang kurang baik. Tes yang

baik, lazimnya memiliki nilai ≥ 0.90. Nilai delta Ferguson bentuk final

skala belajar berdasar regulasi diri adalah cukup baik yaitu sebesar 0.85.

Berdasarkan pemeriksaan reliabilitas dan daya diskriminasi skala, skala

belajar berdasar regulasi diri dapat dikatakan baik dan siap digunakan untuk

mengambil data.

2. Pertanyaan tertutup untuk mengungkap jenis kelamin, sedangkan pertanyaan

terbuka digunakan untuk mengungkap usia dan tingkat pendapatan keluarga yang

dicantumkan pada bagian identitas responden pada skala belajar berdasar regulasi

diri.

E. Teknik analisis data

Tingkat belajar berdasar regulasi diri diperiksa dengan menguji signifikansi

perbedaan mean empiric skor dan mean teoritiknya. Untuk mengeksplorasi variabel

utama dengan variabel demografis, peneliti menggunakan teknik statistik uji-t untuk

mencari perbedaan mean, dan uji korelasi untuk mencari hubungan variabel utama

dengan pendapatan orang tua dan usia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengambilan data penelitian dilakukan mulai dari 27 Maret sampai dengan 24

April di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Pengambilan data

dilakukan dengan mendatangi mahasiswa satu per satu, menitipkan kepada teman,

dan menyebar secara online. Alat yang digunakan dalam mengambil data adalah

Skala Belajar berdasar Regulasi Diri.

A. Hasil Penelitian

Untuk mengetahui kemampuan belajar berdasar regulasi diri pada mahasiswa,

maka dilakukan penghitungan mean dan membandingkan antara mean teoritik dan

mean empirik. Mean teoritik diperoleh dengan cara menghitung rerata nilai minimal

dan maksimal pada skala belajar berdasar regulasi diri. Sedangkan mean empirik

adalah rata-rata skor yang diperoleh dari hasil penelitian. Mean teoritik belajar

berdasar regulasi diri adalah sebesar 140, sedangkan mean empirik adalah sebesar

165.23 (α < 0.05, p = 0.000). Berdasarkan perbandingan tersebut maka dapat

diakatakan bahwa mahasiswa memiliki kemampuan belajar berdasar regulasi diri

yang tinggi (lihat tabel 4).

Sebelum dilakukan uji statistik untuk menentukan perbedaan kemampuan

belajar berdasar regulasi berdasar jenis kelamin, peneliti melakukan uji normalitas

dan homogenitas. Uji normalitas menunjukkan bahwa data normal atau data berasal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

39

dari populasi yang sebarannya normal (Z = 0.053, p = 0.200). Uji homogenitas ini

bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varian yang sama

atau tidak. Berdasarkan uji homogenitas, data yang diperoleh merupakan data yang

homogen (F = 2.418, p = 0.122). Berdasarkan hasil uji asumsi tersebut, maka teknik

statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik independent sample t-test.

Berdasarkan teknik statistik tersebut didapati bahwa tidak terdapat perbedaan antara

kemampuan belajar berdasar regulasi diri antara laki-laki dan perempuan (t = -1.555,

p = 0.122). Namun, terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek perilaku (M laki-

laki = 39.81, M perempuan = 41.76, p = 0.017, t = -2.418) dan konteks (M laki-laki =

39.72, M perempuan = 41.49, p = 0.046, t = -2.012) (lihat lampiran 9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

40

Tabel 4

Perbandingan mean teoritik dan mean empirik

Teoritis Empiris

Skor minimal

Laki-laki 56 129

Perempuan 56 122

Total 56 122

Skor maksimal

Laki-laki 224 206

Perempuan 224 213

Total 224 213

Mean

Laki-laki 140 162.39

Perempuan 140 166.56

Total 140 165.23

SD

Laki-laki 28 17.746

Perempuan 28 16.927

Total 28 18.025

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

41

Sebelum dilakukan uji statistik untuk mengetahui hubungan antara

pendapatan keluarga (M = 5009250, SD = 4101510,561) dengan kemampuan belajar

berdasar regulasi diri dilakukan uji asumsi linier. Uji asumsi linearitas data

menunjukkan bahwa data tidak linier (F = 0.874, p = 0.351). Untuk mengetahui

apakah ada hubungan antara kemampuan belajar berdasar regulasi diri dengan usia

maka dilakukan uji statistik korelasi non parametrik Spearman. Berdasarkan uji

statistik tersebut diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan belajar

berdasar regulasi dengan pendapatan keluarga (rs = -0.065, p = 0.361).

Sebelum menguji apakah ada perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi

diri berdasar perbedaan usia (M = 20,44 dan SD = 1.758), maka dilakukan uji asumsi

linearitas. Uji asumsi linearitas bertujuan untuk melihat apakah hubungan

antarvariabel yang dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak. Uji asumsi linearitas

menunjukkan bahwa data linier (F = 3.933, p = 0.049). Untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara kemampuan belajar berdasar regulasi diri dengan usia maka

dilakukan uji statistik korelasi parametrik Pearson. Berdasarkan uji statistik tersebut

diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan belajar berdasar regulasi

dengan usia (r = 0.138, p = 0.051). Meskipun tidak ada hubungan antara usia dengan

skor kemampuan belajar berdasar regulasi diri total, namun terdapat hubungan antara

usia dengan aspek konteks (r = 0.156, p = 0.028).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

42

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa mahasiswa memiliki

kemampuan belajar berdasar regulasi diri yang tinggi (α < 0.05, p = 0.000). Hal ini

ditunjukkan dengan mean empirik (M = 140) yang lebih tinggi dibanding mean

teoritik (M = 165.23). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan pembelajar

yang: aktif secara kognitif dan metakognitif, dimana mereka mampu mengelola

kognitif mereka dengan menggunakan strategi belajar dalam belajar mereka dan

menyadari proses kognitif serta mengevaluasinya; aktif secara motivasi dan afeksi,

dimana pembelajar mampu untuk mempertahankan motivasi mereka dalam belajar

dan mampu mengelola perasaan mereka selama proses belajar; dan aktif secara

perilaku, dimana pembelajar mampu mengontrol perilaku tampak mereka demi

mencapi tujuan belajar yang ingn mereka capai; serta mampu mengelola lingkungan

sekitar mereka agar mereka mampu belajar lebih baik.

Hasil analisis uji beda pada kemampuan belajar berdasar regulasi diri berdasar

jenis kelamin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan (t = -1.555, p = 0.122)

walaupun rata-rata skor total perempuan (M = 166.56, SD = 16.927) lebih tinggi

dibanding laki-laki (M = 162.39, SD = 17.746). Meski hasil penelitian ini berbeda

dengan beberapa penelitian sebelumnya, namun hasil ini mendukung temuan Veloo,

Hong, dan Lee (2015). Menurut penelitian sebelumnya tidak adanya perbedaan ini

disebabkan adanya suatu hubungan yang rumit yang hadir antar jenis kelamin.

Menurut mereka, perempuan dan laki-laki memiliki kelebihan masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

43

Perempuan lebih baik dalam penggunaan strategi dan aktifitas reflektif, sedangkan

laki-laki lebih baik dalam efikasi diri dan berpikir kritis.

Meskipun rata-rata skor total kemampuan belajar berdasar regulasi diri

menunjukkan tidak ada perbedaan terkait dengan jenis kelamin, namun rata-rata skor

aspek perilaku (M laki-laki = 39.81, M perempuan = 41.76, p = 0.017, t = -2.418) dan

konteks (M laki-laki = 39.72, M perempuan = 41.49, p = 0.046, t = -2.012) pada

perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan

memiliki kemampuan dalam pengelolaan waktu, usaha, pencarian bantuan,

pengaturan lingkungan dan negosiasi tugas yang lebih baik dibandingkan laki-laki

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Zimmerman dan Pons (1990) dimana

perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal menyimpan catatan dan

menata lingkungan belajar agar nyaman digunakan untuk belajar.

Hasil analisis hubungan belajar berdasar regulasi diri dengan usia

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara belajar berdasar regulasi diri dengan

usia (r = 0.138, p = 0.051). Hasil analisis ini berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Radovan (2010) yang menyatakan bahwa seorang yang lebih tua lebih

sering melihat materi belajar sebagai sesuatu yang menarik dan berguna

dibandingkan dengan orang yang lebih muda atau dengan kata lain usia memiliki

hubungan dengan belajar berdasar regulasi diri. Hasil penelitian ini juga berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman dan Pons (1990) dengan sampel

anak tingkat 5,8, dan 11. Penelitian tersebut menyatakan bahwa kemampuan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

44

berdasar regulasi diri meningkat seturut tingkat kelas mereka. Hasil yang berbeda dari

penelitian sebelumnya ini didukung oleh temuan Raffaelli, Crockett, dan Sheng

(2005) yang menyatakan bahwa perkembangan signifikan regulasi diri hanya terjadi

pada anak usia 4 sampai 5 tahun dan 8 sampai 9 tahun. Hasil temuan Demetriou

(dalam Raffaelli, Crockett, dan Sheng, 2005) juga menyatakan bahwa masih ada

sedikit bukti yang menyatakan bahwa kemampuan regulasi diri akan berkembang

setelah masa pertengahan kanak-kanak. Namun, pada aspek konteks, usia memiliki

hubungan dengan aspek tersebut. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin

bertambahnya usia, individu semakin baik dalam hal mengatur lingkungan belajar

agar sesuai dengan cara belajar dan terhindar dari segala bentuk gangguan, dan

individu juga semakin baik dalam hal negosiasi tugas.

Hasil analisis data hubungan antara belajar berdasar regulasi diri dengan

pendapatan keluarga menunjukkan tidak ada hubungan (r = -0.025, p = 0.728). Hasil

analisis hubungan ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sektnan, McClelland, Acock, dan Morrison (2010). Penelitian yang

dilakukan oleh Sektnan dkk menunjukkan bahwa anak yang hidup dalam keadaan

ekonomi yang kurang memiliki kemampuan regulasi perilaku yang rendah. Penelitian

yang dilakukan oleh Piotrowski, Lapierre, dan Linebarger (2013) anak dengan latar

belakang ekonomi rendah mengalami tantangan yang lebih besar dalam meregulasi

dibanding teman sebaya mereka yang berasal dari latar belakang yang berkecukupan.

Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Howse, Lange, Farran, dan Boyles

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

45

(2003) dengan subjek anak taman kanak-kanak dan anak tingkat dua menunjukkan

bahwa pada anak usia taman kanak-kanak, anak-anak dengan resiko ekonomi

memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar mereka namun anak tanpa resiko

ekonomi memiliki kemampuan untuk meregulasi perhatian mereka terhadap tujuan

yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan belajar berdasar

regulasi diri pada mahasiswa yang kemudian dieksplorasi lebih lanjut berdasar faktor

demografis mahasiswa yang mencakup usia, jenis kelamin, dan pendapatan orang tua.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan:

a. Mahasiswa memiliki kemampuan belajar berdasar regulasi diri yang tinggi (M

teoritik 140 < M empirik 165.23, α < 0.05, p = 0.000).

b. Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan kemampuan belajar berdasar regulasi

diri antara perempuan (M = 166.56, SD = 16.927) dan laki-laki (M = 162.39, SD

= 17.746; t = -1.555, p = 0.122), namun pada aspek perilaku perempuan lebih

tinggi daripada laki-laki (M perempuan = 41.76, M laki-laki = 39.81; t = -2.418, p

= 0.017). pada aspek konteks perempuan juga lebih tinggi daripada laki-laki (M

perempuan = 41.49, M laki-laki = 39.72; t = -2.012, , p = 0.046)

c. Tidak ada hubungan antara pendapatan orang tua (M = 5009250, SD =

4101510,561) dengan kemampuan belajar berdasar regulasi diri (rs = -0.065, p =

0.361).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

47

d. Tidak ada hubungan antara belajar berdasar regulasi diri dengan usia (M = 20,44

dan SD = 1.758; r = 0.138, p = 0.051)

e. Terdapat hubungan antara usia dengan aspek konteks (r = 0.156, p = 0.028).

B. Keterbatasan penelitian

Selama penelitian ini peneliti mengakui ada keterbatasan dalam penelitin ini.

Alat ukur yang digunakan untuk mengambil data belajar berdasar regulasi diri dirasa

kurang maksimal, karena dalam proses seleksi item, peneliti menurunkan skor

minimal IVI-I. Menurut Lynn (dalam Supratiknya, 2016) skor IVI-I minimal adalah

0.78, namun untuk menjaga struktur skala, peneliti menurunkan skor IVI-I menjadi

0.67.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan, kesimpulan dan keterbatasan

dalam penelitian ini, peneliti mengajukan saran bagi peneliti yang tertarik dalam

bidang ini adalah untuk menjaga kualitas psikometrik baik pada taraf item maupun

skala. Peneliti juga menyarankan peneliti selanjutnya untuk mencari variabel lain

yang dapat digunakan sebagai prediktor kemampuan belajar berdasar regulasi diri

pada mahasiswa, misalnya variabel lingkungan sosial. Selain itu, untuk menambah

data yang lebih banyak, peneliti menyarankan untuk menambah metode pengambilan

data dengan cara lain, misalkan dengan wawancara atau observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

48

Daftar acuan

American Psychological Association. (2012). Guidelines for psychological practice

with lesbian, gay, and bisexual clients. American Psychologist, 67(1), 10-42

Bandura, A. (1991). Social cognitive theory of self-regulation. Organizational

Behavior and Human Decision Processes, 50, 248-287

BEM KM UGM. (2015). Polemik kuliah 5 tahun. Retrieved from

http://bemkm.ugm.ac.id/2015/05/03/polemik-kuliah-5-tahun/

Creswell, J. W. (2014). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dinsmore, D. L., Alexander, P. A., & Loughlin, S. M. (2008). Focusing the

conceptual lens onmetacognition, self-regulation, and self-regulated

learning. Educational Psychology Review, 20, 391-409.

Entwisle, D. R., Alexander, K. L., dan Olson, L. S. (2007). Early schooling: the

handicap of being poor and male. Sociology of Education, 80, 114-138

Ghufron, M. N. dan Risnawita, R. (2012). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: AR-

Ruzz Media

Herawaty, Y. & Wulan, R. (2013). Hubungan antara keberfungsian keluarga dan daya

juang dengan belajar berdasar regulasi diri pada remaja. Jurnal Psikologi

9(13), 138-147

Hosseini-Kamkar, N. & Morton, J. B. (2014). Sex differences in self regulation: An

evolutionary perspective. Frontiers in Psychology, 8, 1-8

Howse, R. B., Lange, G., Farran, D. C., dan Boyles, C. D. (2003). Motivation and

self-regulation as predictors of achievement in economically disadvantage

young children. The Journal of Experimental Education, 71(2), 151-174

https://kbbi.web.id/mahasiswa

Husna, A. N., Hidayati, Frieda N. R. & Ariati, J. (2014). Regulasi diri mahasiswa

berprestasi. Jurnal Psikologi Undip, 13(1), 50-63.

Jakesova, J., Kalenda, J., & Gavora, P. (2015). Self-Regulation and Academic Self-

Efficacy of Czech University Students. Procedia-Social and Behavioral

Sciences, 174, 1117-1123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

49

Khaliq, I. & Alsa, A. (2015). Belajar berdasar regulasi diri dan dukungan social

sebagai predictor prestasi belajar matematika. Gadjah Mada Journal Of

Psychology, 1(2), 74-81.

Kitsantas, A., Winsler, S., & Huie, F. (2008). Self-Regulation and Ability Predictors

of Academic Success During College: A Predictive Validity Study. Journal

of Advance Academics, 20(1), 42-68.

Kuliah S-1 maksimal 5 tahun. (2014). Retrieved from

http://www2.jawapos.com/baca/artikel/5789/Kuliah-S-1-Maksimal-Lima-

Tahun

Latipah, Eva. (2010). Strategi self regulated learning dan prestasi belajar: kajian meta

analisis. Jurnal Psikologi, 37(1), 110-129.

Matthews, J. S., Ponitz, C. C., dan Morrison, F. J. (2009). Early gender differences in

self regulation and academic achievement. Journal of Educational

Psychology, 101(3), 689-704

McRae, K., Ochsner, K. N. & Gross, James J. (2011). The reason in passion: A social

cognitive neuroscience approach to emotion regulation. Dalam K. D. Vohs

& R. F. Baumeister (Eds.), Handbook of self-regulation: Research, theory,

and application 2nd

ed (hlm 186-203). New York: The Guilford Press.

Paris, S. G. dan Paris, A. H. (2001). Classroom applications of research on self-

regulated learning. Educational Psychologist, 36(2), 89-101

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun

2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Bab II Pasal 17 (3)

Pintrich, P. R. (1999). The role of motivation in promoting and sustaining self-

regulated learning. International Journal of Educational Research, 31

(1999), 459-470

Pintrich, P. R. (2000). The role of goal orientation in self-regulated learning. Dalam

M. Boekaerts, P.R. pintrich, dan M. Zeidner (Eds.), Handbook of self-

regulation (hlm 452-494). California: Academic Press.

Pintrich, P. R. (2004). A conceptual framework for assessing motivation and self-

regulated learning in college student. Educational Psychology Review, 16

(4)

Pintrich, Raul P., Smith, David A. F., Garcia, Teresa., & McKeachie, Wilbert J.

(1991). A Manual for the Use of the Motivated Strategies for Learning

Questionnaire (MSLQ). National Center for Research to Improve

Postsecondary Teaching and Learning, Michigan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

50

Piotrowski, Jessica T., Lapierre, Matthew A., dan Linebarger, Deborah L. (2013).

INvestigating correlates of self regulation in early childhood with a

representative sample of english-speaking american families. J Child Fam

Stud, 22, 423-436

Rachmah, Dwi Nur. (2015). Regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa yang

memiliki peran banyak. Jurnal Psikologi, 42(1), 61-77.

Radovan, M. (2010). The influence of self regulated learning and age on success in

studying. Journal of Contemporary Educational Studies, 5, 102-124

Raffaeli, M., Crockett, L. dan Shen, Yuh-Ling. (2005). Developmental stability and

change in self-regulation from childhood to adolescence. The Journal of

Genetic Psychology, 166(1), 54-75

Sakti, H. dan Ariati, J. (2014). Peningkatan daya saing siswa menengah kejuruan

swasta melalui pelatihan regulasi diri. Jurnal Psikolog,, 41(1), 89-100

Samekto, D., Syafrudie, H. A., & Sutrisno. (2014). Kecenderungan lama studi dan

prestasi belajar mahasiswa jalur regular dan non-reguler program studi

pendidikan teknik bangunan. Teknologi dan Kejuruan, 37(2), 153-166

Santrock, J. W. (2002). Life-span development: Perkembangan masa hidup (edisi

kelima). Jakarta: Erlangga

Sektnan, M., McClelland, M. M., Acock, A. dan Morrison, F. J. (2010). Relations

between early family risk, children‘s behavioral regulation, and academic

achievement. Early Child Res Q, 25(4), 464-479

Semmar, Y. (2006). Distance learners and academic achievement: The roles of self-

efficacy, self-regulation and motivation. Journal of Adult and Continuing

Education, 12(3), 244-256.

Siswanto, Ibnu & Sampurno, Yoga Guntur. (2015). Faktor-faktor penghambat

pengerjaan tugas akhir skripsi mahasiswa pendidikan tekik otomotif FT

UNY. Jurnal Taman Vokasi, 3(32), 629-641.

Supardi. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih

Komprehensif. Jakarta: Change Publication

Suparyanto. (2014). Konsep dasar pendapatan keluarga. Retrieved from

https://drsuparyanto.blogspot.co.id/2014/03/konsep-dasar-pendapatan-

keluarga.html#comment form

Suryowati, Estu. (2016). Meski pendapatan per kapita naik, kesejahteraan si miskin

belum membaik. Retrieved from

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

51

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/09/064234426/Meski.Pend

apatan.Per. apita.Naik.Kesejahteraan.Si.Miskin.Belum.Membaik

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam

psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi validitas isi dalam asesmen psikologis.

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Triana, Kumala Ayu. (2013). Hubungan antara orientasi masa depan denga

prokrastinasi dalam menyusun skripsi pada mahasiswa fakultas ilmu social

dan ilmu politik (FISIPOL) Universitas Mulawarman Samarinda. eJournal

Psikologi, 1(3), 280-291.

Turingan, J. P. dan Yang, Yong-Chil. (2009). A cross-cultural of self-regulated

learning skills between Korean and Filipino college students. Asian Social

Science, 5(12), 3-10

Unmul sumbang ―kerugian‖ Rp 77 M. (2012). Retrieved from

http://epaper.kaltimpost.co.id/arsip/byTanggal/2012-12-21

Veloo, A., Hong, L. H. dan Lee, S. C. (2015). Gender and ethnicity differences

manifested in chemistry achievement and self-regulated learning.

International Education Studies, 8 (8), 1-12

Watson, M., McSorley, M., Foxcroft, C., dan Watson, A. (2004). Exploring the

motivation orientation and learning strategies of first year university

leraners. Tertiary Education and Management, 10, 193-207

Weis, M., Heikamp, T., dan Trommsdorff, G. (2013). Gender differences in school

achievement: the role of self-regulation. Frontiers in Psychology, 4 (442). 1-

10

Yukselturk, E. dan Bulut, S. (2009). Gender differences in self-regulated online

learning environment. Educational Technology and Society, 12(3), 12-22

Zimmerman, Barry J. (1989). A social cognitive view of self-regulated academic

learning. Journal of Educational Psychology, 81(3), 329-339.

Zimmerman, B. J. dan Pons, M, M. (1990). Student differences in self-regulaed

learning: relating grade, sex and giftedness to self-efficacy and strategy use.

Journal of Educational Psychology, 82(1), 51-59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

52

LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba

SKALA

Disusun oleh:

Tomas Tri Utama Kristian

(119114145)

Fakultas psikologi

Universitas sanata dharma

Yogyakarta

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

53

Yogyakarta, November 2016

Salam sejahtera,

Saya, Tomas Tri Utama Kristian, adalah mahasiswa tingkat akhir dari fakultas

psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

terkait dengan aktifitas selama kuliah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh

gelar sarjana. Saya memohon kesediaan anda untuk mengukur skala ini.

Sebelum Anda mengisi skala ini, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa

data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian ini. Kemudian, Anda diminta

untuk mengisi skala ini sesuai dengan kondisi Anda, Anda tidak perlu ragu-ragu

dalam menjawab semua pernyataan dalam skala ini, karena tidak ada jawaban

benar dan salah. Selain itu, jawaban Anda akan dirahasiakan, sehingga tidak ada

yang mengetahui jawaban Anda selain Anda dan saya. Saya akan sangat menghargai

bila Anda mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya.

Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala ini, silakan memberikan tanda

tanagn atau paraf beserta nama lengkap anda di akhir pernyataan ini. Terima kasih

atas perhatian dan kesedian Anda.

Peneliti,

Tomas Tri Utama Kristian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

54

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN

Setelah membaca penjelasa mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk terlibat

dalam penelitian ini dengan mengisi skala tanpada paksaan dari pihak manapun.

Seluruh jawaban yang saya berikan pada skala ini sungguh sungguh sesuai dengan

apa yang saya alami.

Yogyakarta, Maret 2017

( )

Nama lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

55

IDENTITAS DIRI

1. Inisial : …………………………….

2. Jenis kelamin : L/P (lingkari salah satu)

3. Usia : ………… tahun

4. IPK : …………………………….

5. Tingkat semester : …………………………….

6. Prodi : …………………………….

7. Pendapatan keluarga dalam sebulan : Rp …………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

56

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab dari pernyataan yang ada.

2. Pilihlah salah satu dari empat jawaban yang telah disediakan, yang paling sesuai

dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban.

Terdapat empat pilihan jawab yang tersedia, yaitu:

SS : bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada

S : bila Anda Setuju dengan pernyataan yang ada

TS : bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

STS : bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

3. Apabila Anda akan mengganti jawaban Anda, maka Anda bisa membubuhkan

tanda lingkaran pada jawaban yang keliru, dan berikan tanda silang pada jawban

baru yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan diri Anda.

4. Bacalah dengan cermat dan pilih jawaban yang palin sesuai dengan keadaan diri

Anda. Perlu diperhatikan bahwa jangan sampai ada pernyataan yang belum

terjawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

57

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

1 Saya merasa kesulitan untuk mengaplikasikan ide dari

materi mata kuliah ke dalam aktifitas kelas seperti

diskusi dan ceramah di kelas.

2 Saya menyukai materi belajar yang memunculkan rasa

penasaran bagi saya meskipun itu sulit untuk dipelajari.

3 Saya sangat ingin mendapatkan nilai yang bagus dalam

mata kuliah yang sedang saya ambil.

4 Saya tahu apa yang akan sya lakukan selama satu hari.

5 Saya ragu saya dapat melakukan yang terbaik dalam

semua kelas selama kuliah.

6 Saya tidak tahu apakah materi kuliah yang saya pelajari

saat ini pasti akan berguna bagi pekerjaan saya di masa

depan.

7 Saya menentukan target nilai yang ingin saya capai

pada mata kuliah yang telah saya pilih.

8 Saya tahu aktifitas yang dapat meningkatkan

konsentrasi saya dalam belajar.

9 Saya mencoba mengingat kata kunci dalam materi

kuliah untuk mengingatkan saya konsep penting materi

tersebut.

10 Saya jarang membersihkan atau menata tempat belajar

saya.

11 Saya selalu membuat jadwal pribadi.

12 Ketika berada di dalam kelas, saya sering tidak fokus,

sehingga saya melewatkan poin penting dalam kuliah

tersebut.

13 Saya mengambil mata kuliah tertentu karena banyak

teman saya yang mengambilnya.

14 Saya menjauhi tempat-tempat yang tidak kondusif bagi

saya untuk belajar.

15 Saya mempelajari materi kuliah dengan cara

mengucapkan materi kuliah terhadap diri saya sendiri.

16 Saya tidak menyadari apakah saya sedang konsentrasi

dalam belajar atau tidak.

17 Saya terganggu dengan suasana dan peraturan yang ada

di kelas selama belajar

18 Saya lebih senang untuk segera menyelesaikan bacaan

saya, meskipun saya tidak paham dengan apa yang saya

baca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

58

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

19 Sebelum saya membaca materi kuliah yang baru, saya

jarang membaca sekilas untuk melihat pengaturan

konsep dan isi dalam bacaan tersebut.

20 Saya pasti mampu memahami materi kuliah yang

paling sulit.

21 Saya memiliki tempat favorit untuk belajar.

22 Saya biasanya bertanya kepada dosen tentang cara

pengerjaan tugas yang telah diberikan.

23 Saya tidak pernah membuat jadwal untuk aktifitas saya

selama satu hari.

24 Saya tidak tahu cara yang dapat membantu saya

memahami materi yang sedang saya baca.

25 Saya akan mencoba memahami suatu materi kuliah

semaksimal mungkin.

26 Saya tahu keadaan konsentrasi saya ketika belajar.

27 Saya mengatur tempat belajar saya agar nyaman untuk

belajar.

28 Saat merasa kesulitan dalam ujian, pikiran saya

menjadi kosong.

29 Ketika bacaan yang saya baca terlalu sulit untuk saya

pahami, saya mencari cara membaca yang lain agar

saya dapat lebih memahaminya. (misalnya, membaca

dengan lebih perlahan).

30 Saya memilih mata kuliah karena banyak teman saya

yang telah atau sedang memilihnya.

31 Saya tidak terlalu mempedulikan dimana saya belajar.

32 Saat saya merasa kesulitan dalam suatu materi kuliah,

saya meyakinkan diri saya bahwa saya harus bisa

melewati mata kuliah ini.

33 Saya sering merasa bingung dengan apa yang akan

saya lakukan selama satu hari.

34 Tidak terlalu penting bagi saya untuk menunjukkan

kemampauan saya kepada orang terdekat saya.

35 Saya tidak pernah membuat jadwal untuk belajar.

36 Saya tidak membuat garis bawah pada buku materi atau

buku catatan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

59

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

37 Ketika saya mempelajari mata kuliah tertentu, saya

mencoba mengingat dan mengumpulkan semua

informasi terkait mata kuliah tersebut yang telah saya

peroleh sebelumnya, baik melalui buku bacaan, diskusi

di kelas, maupun dari materi mata kuliah lainnya.

38 Saya meminta bantuan kepada orang lain hanya ketika

saya merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau

memahami materi kuliah.

39 Saya jarang pergi ke perpustakaan atau mencari di

internet untuk menambah referensi belajar saya.

40 Saya belajar di tempat yang seadanya.

41 Saya mengerjakan tugas sesuai dengan cara saya

sendiri yang saya anggap lebih mudah.

42 Yang penting bagi saya adalah meningkatkan IPK saya.

43 Saat saat saya tidak memahami materi kuliah, saya

menambah waktu belajar saya.

44 Saya tidak mempedulikan berapa nilai yang akan saya

dapat.

45 Saya kurang memperhatikan tempat dimana saya

belajar.

46 Saya tidak terlalu memperhatikan aktifitas yang saya

lakukan selama saya belajar.

47 Tempat belajar saya tidak teratur.

48 Saya memiliki ketertarikan pada mata kuliah tertentu.

49 Saya memperhatikan tempat dimana saya belajar.

50 Saya menentukan berapa lama saya akan melakukan

suatu kegiatan

51 Saat masa ujian, saya menambah jam belajar saya.

52 Saya tidak yakin bahwa materi kuliah yang saya

pelajari akan berguna bagi saya.

53 Saya merasa peraturan di dalam kelas membuat

suasana belajar semakin kondusif.

54 Saya merasa malu jika saya harus bertanya kepada

dosen atau teman terkait dengan materi kuliah.

55 Saya biasanya menentukan berapa banyak bahan materi

(lembar atau bab) yang akan saya baca sebelum belajar.

56 Saya belajar tidak terlalu lama pada materi belajar yang

tidak terlalu sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

60

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

57 Ketika membaca materi kuliah, saya jarang mencoba

menghubungkannya dengan pengetahuan lain yang

sudah saya ketahui.

58 Saya biasanya belajar di tempat yang nyaman bagi saya

untuk belajar.

59 Saya mencari tempat yang nyaman untuk belajar.

60 Saya tidak membuat daftar yang ingin saya capai

selama saya kuliah.

61 Saya tidak mempedulikan bagaimana cara mengerjakan

tugas.

62 Saya jarang mempelajari lagi materi selama kuliah,

meskipun saya tidak paham

63 Saya mengerjakan tugas sesuai ketentuan meskipun itu

sulit untuk saya penuhi.

64 Saya tidak pernah mencari referensi lain dalam

mengerjakan tugas.

65 Sebelum membaca materi kuliah, saya membuat suatu

pertanyaan untuk membantu saya tetap fokus dalam

membaca.

66 Saya jarang mencari informasi dari sumber lain jika

saya tidak memahami materi kuliah.

67 Saya ragu saya dapat menghadapi kesulitan yang

berasal dari dosen, materi kuliah, dan kemampuan

saya.

68 Saya tidak merasa tertantang ketika mendapat materi

belajar baru.

69 Meskipun tempat belajar saya kurang nyaman, saya

memaksa diri saya untuk tetap belajar disitu.

70 Saya selalu meminta bantuan kepada teman terkait

dengan materi kuliah maupun tugas.

71 Saat merasa kesulitan dalam ujian, saya meyakinkan

diri saya untuk tetap mengerjakan soal selanjutnya.

72 Saya mempelajari materi kuliah dengan berulang kali

membaca catatan selama di kelas dan buku materi.

73 Ketika saya ragu dengan jawaban saya dalam ujian,

saya memikirkannya terus menerus.

74 Saya yakin bahwa materi kuliah yang sedang saya

pelajari akan berguna bagi materi kuliah saya yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

61

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

75 Saya merasa kesulitan dalam mencari konsep pokok materi

kuliah, baik melalui buku catatan, buku materi, maupun dari

sumber lain.

76 Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen sesuai

dengan yang diperintahkan oleh dosen.

77 Ketika saya tidak paham dengan bacaan yang saya

baca, saya membacanya ulang.

78 Saya yakin saya mampu memahami materi kuliah yang

paling sulit yang diajarkan oleh dosen.

79 Saya bertanya pada dosen terkait dengan materi tugas

yang diberikan untuk mempermudah saya dalam

mengerjakan tugas.

80 Saya tahu saya harus bertanya kepada siapa ketika saya

merasa kesulitan dalam memahami materi kuliah atau

mengerjakan tugas.

--SELESAI--

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

62

Lampiran 2 reliabilitas dan seleksi item (skor IVI-I dan rit)

N %

Cases Valid 64 100.0

Excludeda 0 .0

Total 64 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.916 .917 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

63

* = nilai rit bernilai negative

atau < 0.20

** = nilai IVI-I < 0.78

*** = dihilangkan untuk struktur

Skala

Komponen Item No. IVI-I rit

Aspek

kognitif dan

metakognitif

7 .67 .275

55 1 .275

15 .33* .355

72 .67 .275

9 1 .322

37 1 .156*

19 .67 .355

65 .67** .101*

77 1 .524

29 1 .604

60 1 .498

13 1 .107*

57 1 .231

1 1 .301

36 .33** .518

75 .67** .113*

12 .67 .400

24 .67 .505

18 1 .374

62 1 .652

Aspek

motivasi

dan afeksi

2*** 1 .261

25 1 .485

3 1 .257

42 .67** -.158*

74 1 .445

48 1 .339

20*** 1 .266

78 1 .469

71 1 .396

32 1 .425

30*** .67 .252

68 1 .437

44 1 .361

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

64

34 1 -.016*

52 1 .605

6 1 .437

5 1 .408

67 1 .480

28 .67** .428

73 1 -.264*

Aspek

perilaku 51 1 .321

43 1 .322

56 .67** .050*

11 1 .352

50 1 .429

4 1 .186*

8 1 .368

26 1 .407

38 1 .175*

80 1 .536

39 1 .581

66 1 .615

64 1 .600

35 1 .593

23 1 .469

33*** .67 .444

46 1 .522

16*** 1 .353

54 1 .391

70 1 .114*

Aspek

konteks 58 1 .508

21 1 .471

27 1 .579

59 1 .584

14 1 .363

53 1 -.068*

49 .67** .273

79 1 .474

22 1 .463

41 1 .195*

45 1 .312

31 1 .169*

69 .67** .335

10 1 .280

47 .67** .440

17 .67 .072*

40 .67 .511

76 1 -.503*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

65

61 1 .513

63 .33** .434

JUMLAH 72.33

IVI-S 0.904

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

66

Lampiran 3 skala final

SKALA

Disusun oleh:

Tomas Tri Utama Kristian

(119114145)

Fakultas psikologi

Universitas sanata dharma

Yogyakarta

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

67

Yogyakarta, Maret 2017

Salam sejahtera,

Saya, Tomas Tri Utama Kristian, adalah mahasiswa tingkat akhir dari fakultas

psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

terkait dengan aktifitas selama kuliah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh

gelar sarjana. Saya memohon kesediaan anda untuk mengisi skala ini.

Sebelum Anda mengisi skala ini, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa

data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian ini. Kemudian, Anda diminta

untuk mengisi skala ini sesuai dengan kondisi Anda, Anda tidak perlu ragu-ragu

dalam menjawab semua pernyataan dalam skala ini, karena tidak ada jawaban

benar dan salah. Selain itu, jawaban Anda akan dirahasiakan, sehingga tidak ada

yang mengetahui jawaban Anda selain Anda dan saya. Saya akan sangat menghargai

bila Anda mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya.

Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala ini, silakan memberikan tanda

tangan atau paraf beserta nama lengkap anda di akhir pernyataan ini. Terima kasih

atas perhatian dan kesedian Anda.

Peneliti,

Tomas Tri Utama Kristian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

68

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN

Setelah membaca penjelasa mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk terlibat

dalam penelitian ini dengan mengisi skala tanpada paksaan dari pihak manapun.

Seluruh jawaban yang saya berikan pada skala ini sungguh sungguh sesuai dengan

apa yang saya alami.

Yogyakarta, Maret 2017

( )

Nama lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

69

IDENTITAS DIRI

8. Inisial : …………………………….

9. Jenis kelamin : L/P (lingkari salah satu)

10. Usia : ………… tahun

11. IPK : …………………………….

12. Tingkat semester (tulis dalam angka) : …………………………….

13. Prodi : …………………………….

14. Pendapatan keluarga dalam sebulan* : Rp …………………………

* jika tidak mengetahui jumlah pasti, silahkan ditulis +- atau KURANG LEBIH (misalnya: +-Rp

1.000.000) JANGAN RANGE (misalnya Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

70

PETUNJUK PENGISIAN

5. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan berikut ini.

6. Jawablah masing-masing pernyataan dengan salah satu jawaban yang paling

sesuai dengan keadaan Anda. Caranya, berilah tanda silang (X) pada kolom yang

sesuai di belakang masing-masing pernyataan.

Terdapat empat pilihan jawab yang tersedia, yaitu:

SS : bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada

S : bila Anda Setuju dengan pernyataan yang ada

TS : bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

STS : bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada

7. Apabila Anda akan mengganti jawaban Anda, maka Anda bisa membubuhkan

tanda lingkaran pada jawaban yang keliru, dan berikan tanda silang pada jawban

baru yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan diri Anda.

8. Jawablah seluruh pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

71

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

1 Saya merasa kesulitan untuk mengaplikasikan ide dari

materi mata kuliah ke dalam aktifitas kelas seperti

diskusi dan ceramah di kelas.

2 Saya sangat ingin mendapatkan nilai yang bagus dalam

mata kuliah yang sedang saya ambil.

3 Saya ragu saya dapat melakukan yang terbaik dalam

semua kelas selama kuliah.

4 Saya tidak tahu apakah materi kuliah yang saya pelajari

saat ini pasti akan berguna bagi pekerjaan saya di masa

depan.

5 Saya menentukan target nilai yang ingin saya capai

pada mata kuliah yang telah saya pilih.

6 Saya tahu aktifitas yang dapat meningkatkan

konsentrasi saya dalam belajar.

7 Saya mencoba mengingat kata kunci dalam materi

kuliah untuk mengingatkan saya konsep penting materi

tersebut.

8 Saya jarang membersihkan atau menata tempat belajar

saya.

9 Saya selalu membuat jadwal pribadi.

10 Ketika berada di dalam kelas, saya sering tidak fokus,

sehingga saya melewatkan poin penting dalam kuliah

tersebut.

11 Saya menjauhi tempat-tempat yang tidak kondusif bagi

saya untuk belajar.

12 Saya lebih senang untuk segera menyelesaikan bacaan

saya, meskipun saya tidak paham dengan apa yang saya

baca.

13 Sebelum saya membaca materi kuliah yang baru, saya

jarang membaca sekilas untuk melihat pengaturan

konsep dan isi dalam bacaan tersebut.

14 Saya memiliki tempat favorit untuk belajar.

15 Saya biasanya bertanya kepada dosen tentang cara

pengerjaan tugas yang telah diberikan.

16 Saya tidak pernah membuat jadwal untuk aktifitas saya

selama satu hari.

17 Saya tidak tahu cara yang dapat membantu saya

memahami materi yang sedang saya baca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

72

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

18 Saya akan mencoba memahami suatu materi kuliah

semaksimal mungkin.

19 Saya tahu keadaan konsentrasi saya ketika belajar.

20 Saya mengatur tempat belajar saya agar nyaman untuk

belajar.

21 Saat merasa kesulitan dalam ujian, pikiran saya

menjadi kosong.

22 Ketika bacaan yang saya baca terlalu sulit untuk saya

pahami, saya mencari cara membaca yang lain agar

saya dapat lebih memahaminya. (misalnya, membaca

dengan lebih perlahan).

23 Saat saya merasa kesulitan dalam suatu materi kuliah,

saya meyakinkan diri saya bahwa saya harus bisa

melewati mata kuliah ini.

24 Saya tidak pernah membuat jadwal untuk belajar.

25 Saya jarang pergi ke perpustakaan atau mencari di

internet untuk menambah referensi belajar saya.

26 Saya belajar di tempat yang seadanya.

27 Saat saat saya tidak memahami materi kuliah, saya

menambah waktu belajar saya.

28 Saya tidak mempedulikan berapa nilai yang akan saya

dapat.

29 Saya kurang memperhatikan tempat dimana saya

belajar.

30 Saya tidak terlalu memperhatikan aktifitas yang saya

lakukan selama saya belajar.

31 Tempat belajar saya tidak teratur.

32 Saya memiliki ketertarikan pada mata kuliah tertentu.

33 Saya memperhatikan tempat dimana saya belajar.

34 Saya menentukan berapa lama saya akan melakukan

suatu kegiatan.

35 Saat masa ujian, saya menambah jam belajar saya.

36 Saya tidak yakin bahwa materi kuliah yang saya

pelajari akan berguna bagi saya.

37 Saya merasa malu jika saya harus bertanya kepada

dosen atau teman terkait dengan materi kuliah.

38 Saya biasanya menentukan berapa banyak bahan materi

(lembar atau bab) yang akan saya baca sebelum belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

73

NO PERNYATAAN JAWABAN

STS TS S SS

39 Ketika membaca materi kuliah, saya jarang mencoba

menghubungkannya dengan pengetahuan lain yang

sudah saya ketahui.

40 Saya biasanya belajar di tempat yang nyaman bagi saya

untuk belajar.

41 Saya mencari tempat yang nyaman untuk belajar.

42 Saya tidak membuat daftar yang ingin saya capai

selama saya kuliah.

43 Saya tidak mempedulikan bagaimana cara mengerjakan

tugas.

44 Saya jarang mempelajari lagi materi selama kuliah,

meskipun saya tidak paham.

45 Saya tidak pernah mencari referensi lain dalam

mengerjakan tugas.

46 Saya jarang mencari informasi dari sumber lain jika

saya tidak memahami materi kuliah.

47 Saya ragu saya dapat menghadapi kesulitan yang

berasal dari dosen, materi kuliah, dan kemampuan

saya.

48 Saya tidak merasa tertantang ketika mendapat materi

belajar baru.

49 Meskipun tempat belajar saya kurang nyaman, saya

memaksa diri saya untuk tetap belajar disitu.

50 Saat merasa kesulitan dalam ujian, saya meyakinkan

diri saya untuk tetap mengerjakan soal selanjutnya.

51 Saya mempelajari materi kuliah dengan berulang kali

membaca catatan selama di kelas dan buku materi.

52 Saya yakin bahwa materi kuliah yang sedang saya

pelajari akan berguna bagi materi kuliah saya yang lain.

53 Ketika saya tidak paham dengan bacaan yang saya

baca, saya membacanya ulang.

54 Saya yakin saya mampu memahami materi kuliah yang

paling sulit yang diajarkan oleh dosen.

55 Saya bertanya pada dosen terkait dengan materi tugas

yang diberikan untuk mempermudah saya dalam

mengerjakan tugas.

56 Saya tahu saya harus bertanya kepada siapa ketika saya

merasa kesulitan dalam memahami materi kuliah atau

mengerjakan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

74

Lampiran 4 statistik deskriptif

Statistics

pendapatan usia

N Valid 200 200

Missing 0 0

Mean 5009250.00 20.44

Std. Deviation 4101510.561 1.758

Minimum 500000 18

Maximum 25000000 26

pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 500000 2 1.0 1.0 1.0

600000 1 .5 .5 1.5

1000000 22 11.0 11.0 12.5

1500000 11 5.5 5.5 18.0

1750000 1 .5 .5 18.5

2000000 24 12.0 12.0 30.5

2500000 3 1.5 1.5 32.0

3000000 19 9.5 9.5 41.5

3500000 5 2.5 2.5 44.0

4000000 13 6.5 6.5 50.5

4500000 6 3.0 3.0 53.5

5000000 32 16.0 16.0 69.5

6000000 16 8.0 8.0 77.5

7000000 9 4.5 4.5 82.0

8000000 7 3.5 3.5 85.5

9000000 2 1.0 1.0 86.5

10000000 14 7.0 7.0 93.5

12000000 1 .5 .5 94.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

75

13000000 1 .5 .5 94.5

15000000 6 3.0 3.0 97.5

18000000 1 .5 .5 98.0

20000000 3 1.5 1.5 99.5

25000000 1 .5 .5 100.0

Total 200 100.0 100.0

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 18 30 15.0 15.0 15.0

19 40 20.0 20.0 35.0

20 36 18.0 18.0 53.0

21 39 19.5 19.5 72.5

22 29 14.5 14.5 87.0

23 19 9.5 9.5 96.5

24 2 1.0 1.0 97.5

25 4 2.0 2.0 99.5

26 1 .5 .5 100.0

Total 200 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

76

Lampiran 5 uji normalitas

SKORTOTAL

N 200

Normal Parametersa,b

Mean 165.23

Std. Deviation 17.746

Most Extreme Differences Absolute .053

Positive .053

Negative -.032

Test Statistic .053

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Lampiran 6 uji homogenitas skor total

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 756.111 1 756.111 2.418 .122

Within

Groups 61910.764 198 312.681

Total 62666.875 199

Lampiran 7 uji One-Sample Test skor total

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

skortotal 131.673 199 .000 165.225 162.75 167.70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

77

Lampiran 8 independent Samples Test jenis kelamin

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

skortotal Equal

variances

assumed

.001 .980 -

1.555 198 .122 -4.168 2.680

-

9.454 1.118

Equal

variances

not

assumed

-

1.591 130.791 .114 -4.168 2.620

-

9.352 1.015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

78

Lampiran 9 independent sample t test per aspek antar jenis kelamin

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

TOTAL Equal

variances

assumed

.001 .980 -

1.555 198 .122 -4.168 2.680

-

9.454 1.118

Equal

variances

not

assumed

-

1.591 130.791 .114 -4.168 2.620

-

9.352 1.015

KOGNITIF Equal

variances

assumed

.838 .361 -.976 198 .330 -.640 .655 -

1.932 .652

Equal

variances

not

assumed

-.966 120.238 .336 -.640 .662 -

1.951 .671

MOTIVASI Equal

variances

assumed

.409 .523 .254 198 .800 .198 .778 -

1.337 1.732

Equal

variances

not

assumed

.261 131.884 .795 .198 .758 -

1.302 1.697

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

79

PERILAKU Equal

variances

assumed

.090 .764 -

2.418 198 .017 -1.952 .807

-

3.544 -.360

Equal

variances

not

assumed

-

2.414 122.992 .017 -1.952 .809

-

3.553 -.352

KONTEKS Equal

variances

assumed

.733 .393 -

2.012 198 .046 -1.774 .882

-

3.513 -.035

Equal

variances

not

assumed

-

1.953 114.774 .053 -1.774 .909

-

3.574 .026

Lampiran 10 tes liniaritas skor total dan pendapatan

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

skortotal *

pendapatan

Between

Groups

(Combined) 5989.229 22 272.238 .850 .660

Linearity 279.798 1 279.798 .874 .351

Deviation from

Linearity 5709.431 21 271.878 .849 .656

Within Groups 56677.646 177 320.213

Total 62666.875 199

Lampiran 11 Uji korelasi skor total dan pendapatan

skortotal pendapatan

Spearman's rho skortotal Correlation Coefficient 1.000 -.065

Sig. (2-tailed) . .361

N 200 200

pendapatan Correlation Coefficient -.065 1.000

Sig. (2-tailed) .361 .

N 200 200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

80

Lampiran 12 uji liniaritas skor total dan usia

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

skortotal *

usia

Between

Groups

(Combined) 4671.100 8 583.887 1.923 .059

Linearity 1194.240 1 1194.240 3.933 .049

Deviation from

Linearity 3476.860 7 496.694 1.636 .127

Within Groups 57995.775 191 303.643

Total 62666.875 199

Lampiran 13 uji korelasi kemampuan belajar

berdasar regulasi diri dengan usia

Skortotal usia

skortotal Pearson Correlation 1 .138

Sig. (2-tailed) .051

N 200 200

usia Pearson Correlation .138 1

Sig. (2-tailed) .051

N 200 200

USIA KOGNITIF

Spearman's rho USIA Correlation Coefficient 1.000 .047

Sig. (2-tailed) . .510

N 200 200

KOGNITIF Correlation Coefficient .047 1.000

Sig. (2-tailed) .510 .

N 200 200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Kemampuan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Mahasiswa ...repository.usd.ac.id/12344/2/119114145_full.pdfmenggunakan uji korelasi, dan analisis perbedaan menggunakan uji T. Hasil

81

USIA MOTIVASI

Spearman's rho USIA Correlation Coefficient 1.000 .094

Sig. (2-tailed) . .187

N 200 200

MOTIVASI Correlation Coefficient .094 1.000

Sig. (2-tailed) .187 .

N 200 200

USIA PERILAKU

Spearman's rho USIA Correlation Coefficient 1.000 .052

Sig. (2-tailed) . .463

N 200 200

PERILAKU Correlation Coefficient .052 1.000

Sig. (2-tailed) .463 .

N 200 200

Correlations

USIA KONTEKS

USIA Pearson Correlation 1 .156*

Sig. (2-tailed) .028

N 200 200

KONTEKS Pearson Correlation .156* 1

Sig. (2-tailed) .028

N 200 200

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI