46
KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 (Skripsi) Oleh DWI KURNIAWAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYAKECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

(Skripsi)

Oleh

DWI KURNIAWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

ABSTRAK

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SD NEGERI 1MARGAMULYA KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG

SELATAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh

DWI KURNIAWAN

Masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara

siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

Lampung Selatan tahun pelajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

mendeskripsikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan

Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2017/2018 dalam hal

berbicara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik

pengumpulan data menggunakan teknik tes. Populasi dalam penelitian ini yaitu

seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung

Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 32 orang.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa siswa yang memiliki

kemampuan berbicara tergolong baik sekali sebanyak 23 orang dengan nilai rata-

rata sebesar 71,875%. Siswa yang memiliki kemampuan berbicara tergolong baik

sebanyak 6 orang dengan nilai rata-rata sebesar 18,75%. Siswa yang memiliki

Page 3: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

kemampuan berbicara tergolong cukup sebanyak 3 orang dengan nilai rata-rata

sebesar 9,375%. Siswa yang memiliki kemampuan berbicara tergolong kurang

tidak ada. Siswa yang memiliki kemampuan berbicara tergolong kurang sekali

juga tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas V

SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan

tahun pelajaran 2017/2018 tergolong baik. Adapun nilai rata-rata kemampuan

berbicara siswa secara keseluruhan adalah 82,9%.

Kata kunci: kemampuan, berbicara, siswa

Page 4: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYAKECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh

Dwi Kurniawan

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Bahasa dan SeniProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonrsia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten
Page 6: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten
Page 7: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Margamulya, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten

Lampung Selatan pada 17 Desember 1994, anak kedua dari tiga bersaudara buah

kasih Bapak Dulakhir dan Ibu Katinem.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Margamulya,

Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007; sekolah

menengah pertama di SMP Negeri 2 Jati Agung, Kecamatan Jati Agung,

Kabupaten Lampung Selatan lulus tahun 2010; dan pendidikan menegah atas di

SMA Negeri 1 Jati Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan

lulus pada tahun 2013.

Selanjutnya, pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, melalui

jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Pada tahun pelajaran 2016/2017 penulis melakukan praktik pengalaman lapangan

(PPL) dan kuliah kerja nyata (KKN) di SMP Negeri 1 Lumbok Seminung,

Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat.

Page 8: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

Motto

لاة وانها لكبیرة إلا على الخاشعین بر والص واستعینوا بالصالذین یظنون أنهم ملاقو ربهم وأنهم إلیه راجعون

ـــــرة( )46-45:البق

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dansesungguhnya yang demikian itu sungguh orang-orang yangakan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali

kepada-Nya”.

(Al-Baqarah [2]: 45-46)

Page 9: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah diberikan

Allah Subhanahu Wataala, kupersembahkan karya kecilku ini kepada

1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan restunya untuk

keberhasilanku;

2. Kakakku (Fitri Aprianti) dan adikku (Septiyadi Ferdiansyah) yang selalu

mendukung dan memberikan semangat;

3. keluarga besar dan orang-orang terbaik di sekelilingku, yang selalu

memberikan motivasi dan doa yang terus mengalir tiada henti untuk

keberhasilanku;

4. seseorang yang selalu sabar menunggu, mendoakan, dan menyemangatiku;

5. almamater yang telah mendewasakanku dalam berpikir dan bertindak.

Page 10: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

SANWACANA

Segala puji bagi Allah Swt. yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. suri teladan terbaik dalam kehidupan.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, masukan, dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih kepada

1. Eka Sofia Agustina, M. Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I

dalam menyelesaikan skripsi ini yang telah menyediakan waktunya dalam

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik sebagaimana yang diharapkan;

2. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M. Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik;

3. Dr. Iing Sunarti, M. Pd., selaku penguji utama yang telah memberikan saran

dan masukan demi perbaikan skripsi ini;

Page 11: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

4. Dr. Munaris, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung;

5. Dr. Mulyanto Widodo, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni, FKIP Universitas Lampung;

6. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung;

7. Bapak dan Ibu dosen FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu

dan pengalamannya selama penulis mengikuti perkuliahan;

8. Siti Juairiah, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Margamulya,

Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan;

9. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan restunya untuk

keberhasilanku;

10. Kakakku (Fitri Aprianti) dan adikku (Septiyadi Ferdiansyah) yang selalu

mendukung dan memberikan semangat;

11. keluarga besar Bapak Agus Murtono, Bapak Sugiyono, dan Mas Nur yang

telah memberikan arahan dan ilmu untuk terus berjuang dalam menghadapi

hidup yang sesungguhnya;

12. keluarga besar Bapak Edi Pujianto yang telah memberikan pengertian dan

kesabarannya dalam menunggu kelulusan penulis;

13. seseorang yang selalu sabar menunggu kelulusan penulis;

Page 12: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

14. teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat untuk terus maju

dan berjuang kepada penulis: Ardion Pandu Winata, M. Muhfid Choiruddin,

M. Ghufroni An’Ars, M. Suhendra, Romanda Pratama Putra, Firman Septihadi,

dan Kharisma Ega Julianza;

15. teman-teman mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia seluruh

angkatan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk

kebersamaan, bantuan, dan wawasannya yang sangat bermanfaat bagi penulis;

16. teman-teman KKN dan PPL Kecamatan Lumbok Seminung yang telah

berbesar hati berbagi ilmu dan pengalamannya kepada penulis: Agus Suryono,

Elok Suci Wahyuni, Enti Yulita, Erni Mentari, Fery Desrian Octama, Restu

Hartini, Riska Luvita yanti, Tri Yuliza, dan Yeni Oktaviani;

17. semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini.

Semoga ketulusan dan kebaikan Bapak, Ibu, dan rekan-rekan mendapat pahala

dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat untuk

kemajuan pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandar Lampung, November 2018

Penulis

Dwi Kurniawan

Page 13: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL .................................................................................... iABSTRAK .................................................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iiiRIWAYAT HIDUP ...................................................................................... ivMOTTO ........................................................................................................ vHALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viSANWACANA ............................................................................................. viiDAFTAR ISI................................................................................................. viiiDAFTAR TABEL ......................................................................................... ixDAFTAR GRAFIK ....................................................................................... x

I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 11.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 61.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 61.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 61.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 7

II LANDASAN TEORI2.1 Pengertian Bahasa .............................................................................. 82.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa .......................................................... 92.3 Hakikat Keterampilan Bahasa............................................................ 102.4 Keterampilan Berbicara ..................................................................... 10

2.4.1. Hakikat Berbicara ..................................................................... 112.4.2 Tujuan Berbicara ....................................................................... 122.4.3 Jenis-Jenis Berbicara ................................................................. 132.4.4 Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara ..................... 152.4.5 Pembelajaran Kemampuan Berbicara ....................................... 17

2.5 Definisi Operasional .......................................................................... 20

III DESAIN PENELITIAN3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 213.2 Populasi............................................................................................. 213.3 Sampel............................................................................................... 223.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................ 223.5 Teknik Analisis Data......................................................................... 23

Page 14: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 27

4.1.1 Data Kemampuan Berbicara Siswa secara Keseluruhan ..... 274.1.2 Data Kemampuan Berbicara Siswa per Aspek ....................... 29

4.1.2.1 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari AspekKelancaran................................................................ 30

4.1.2.2 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari Aspek Lafal.................................................................................. 32

4.1.2.3 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari AspekIntonasi .................................................................... 33

4.1.2.4 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari AspekKosakata .................................................................. 35

4.1.2.5 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari AspekPemahaman ............................................................. 37

4.1.2.6 Nilai Rata-Rata Kemampuan Berbicara Siswa secaraKeseluruhan ............................................................ 39

4.2. Bahasan Penelitian .......................................................................... 41

V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan .......................................................................................... 735.2 Saran ................................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 15: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Berbicara .................................................. 24

3.2 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Berbicara .............................................. 26

4.1 Hasil Tes Kemampuan Berbicara Berdasarkan Film the Joy Story pada SiswaKelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung KabupatenLampung Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018.............................................. 28

4.2 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari Aspek Kelancaran .................... 30

4.3 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari Aspek Lafal .............................. 32

4.4 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari Aspek Intonasi ......................... 34

4.5 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari Aspek Kosakata ....................... 36

4.6 Kemampuan Berbicara Siswa Ditinjau dari Aspek Pemahaman ................... 38

4.7 Nilai Rata-Rata Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri 1Margamulya secara Keseluruhan .................................................................. 40

Page 16: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman4.1 Persentase Kemampuan Berbicara pada Siswa Kelas V SD Negeri

1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten LampungSelatan Tahun Pelajaran 2017/2018 ........................................... 29

4.2 Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V Ditinjau dari AspekKelancaran .................................................................................. 31

4.3 Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V Ditinjau dari Aspek Lafal..................................................................................................... 33

4.4 Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V Ditinjau dari Aspekintonasi ....................................................................................... 35

4.5 Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V Ditinjau dari AspekKosakata .................................................................................... .37

4.6 Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V Ditinjau dari AspekPemahaman ................................................................................ 39

4.7 Nilai Rata-Rata Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten LampungSelatan Tahun Pelajaran 2017/2018 ........................................... 41

Page 17: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

1

I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan

manusia dalam bermasyarakat. Atas dasar fungsi tersebut, maka pengguna bahasa

dituntut untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar agar pesan yang akan

disampaikan dapat dipahami oleh mitra tutur. Penguasaan terhadap bahasa ini

melebihi atribut apapun, sehingga bahasa membedakan manusia dengan makhluk

hidup lainnya (Achmad dan Alek, 2012: 3).

Dalam menguasai bahasa, terdapat empat keterampilan dasar, yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis (Saddhono dan Slamet, 2014: 5). Menyimak

dan membaca merupakan kegiatan yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan

menulis merupakan kegiatan yang bersifat produktif. Empat keterampilan tersebut

sangat berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Misalnya, menyimak

berkaitan dengan menulis, berbicara berkaitan dengan membaca, dan seterusnya.

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang mendalam untuk menguasai

keempat keterampilan tersebut.

Pembahasan mengenai keterampilan berbahasa, terdapat salah satu keterampilan

yang harus dikuasai oleh seseorang, yaitu keterampilan berbicara. Berbicara

merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dalam prosesnya melibatkan

Page 18: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

2

banyak kompetensi, baik kompetensi berpikir maupun kompetensi memilih kata

atau kalimat yang harus diucapkan sesuai dengan konteksnya.

Dalam hal ini, diperlukan bahan pembelajaran yang memadai agar siswa mampu

menguasai keterampilan berbicaranya dengan baik. Dengan bahan pembelajaran

yang mendukung maka siswa akan sangat terbantu dalam menguasai keterampilan

tersebut. Akan tetapi, penguasaan kemampuan berbicara dari setiap siswa akan

berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan oleh latar belakang kehidupan siswa yang

berbeda-beda pula. Latar belakang yang dimaksud di antaranya yaitu sosial

budaya, ekonomi, wilayah tempat tinggal, dan juga kegiatan sehari-hari siswa.

Dari permasalahan yang muncul tersebut peneliti mencoba mengadakan penelitian

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai salah satu keterampilan

berbahasa yaitu berbicara.

Alasan mengapa peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berkaitan dengan

keterampilan berbicara yaitu bahwa secara teoritis, keterampilan berbicara

melibatkan banyak kompetensi, baik kompetensi berpikir maupun kompetensi

memilih kata atau kalimat yang harus diucapkan sesuai dengan konteksnya.

Seseorang yang mempunyai keterampilan berbicara akan lebih mudah dalam

menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain. Sebaliknya, seseorang yang

kurang memiliki kemampuan berbicara akan mengalami kesulitan dalam

menyampaikan ide dan gagasannya kepada orang lain (Saddhono dan Slamet,

2014: 52-53).

Page 19: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

3

Selain itu, pembelajaran keterampilan berbicara juga tertuang dalam silabus, KI,

dan KD kelas 5 Sekolah Dasar. Materi tersebut terletak pada KI4 yang berbunyi:

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia; dan pada KD 4.3 mata pelajaran Bahasa Indonesia

yang berbunyi: menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media

cetak atau elektronik yang menggunakan kosakata baku atau kalimat efektif

secara lisan, tulis, dan visual (gambar, film).

Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas V karena menurut penulis siswa kelas

V merupakan masa peralihan dari masa bermain menuju masa belajar secara

murni. Pada kelas V juga mulai diperkenalkannya berbagai macam ilmu pelajaran,

salah satunya yaitu pelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pada masa inilah

kita harus mengetahui kemampuan awal siswa dalam menguasai bahasa Indonesia

yang dalam hal ini difokuskan pada keterampilan berbicara, sehingga belum

terlambat untuk menambah dan memperbaiki pengetahuannya tentang materi

tersebut yang akan dijadikan bekal untuk tingkat selanjutnya.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung

Kabupaten Lampung Selatan dengan alasan karena (1) sekolah tersebut terletak di

sebuah pedesaan dengan jarak kurang lebih 40 KM dari perkotaan, sehingga

bahasa yang digunakan di desa tersebut yaitu bahasa daerah. Bahkan, di sekolah

pun siswa masih menggunakan bahasa daerah dalam bercakap-cakap dengan

teman sebayanya, atau bahkan masih ada siswa yang menggunakan bahasa daerah

saat berbicara dengan guru, (2) SD Negeri 1 Margamulya merupakan salah satu

Page 20: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

4

Sekolah Standar Nasional (SNN), (3) siswa SD Negeri 1 Margamulya memiliki

banyak prestasi baik dalam bidang akademik maupun nonakademik sehingga

seluruh perangkat sekolah khususnya siswa harus memiliki keterampilan

berbicara yang memadai. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilihat

kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan berbicara dan hal inilah yang

melatarbelakangi penulis untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan

berbicara berdasarkan teknik tes yang yang dilakukan kepada siswa SD Negeri 1

Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran

2017/2018.

Penelitian ini menggunakan teknik tes yaitu dengan menyajikan film tanpa suara

dengan judul ―the Joy Story‖. Adapun alasan mengapa menggunakan film tersebut

yaitu pertama, bahwa film the Joy Story merupakan film bergenrekan linguistik,

yang di dalamnya berisi suatu kejadian atau adegan namun tanpa adanya suara

sehingga sangat tepat dijadikan sebagai perangkat tes penelitian berbicara awal

siswa secara murni. Apabila film yang dipilih di dalamnya terdapat percakapan,

maka yang dikhawatirkan siswa akan meniru kata-kata dalam percakapan tersebut

sehingga hasil yang diperoleh bukan lagi kemampuan berbicara siswa secara

murni melainkan hasil dari meniru. Kedua, film the Joy Story merupakan film

yang di dalamnya mengajarkan sikap untuk saling peduli terhadap makhluk lain,

sehingga film tersebut sangat cocok dipertontonkan kepada siswa SD sebagai

bahan pembelajaran moral dan sikap. Ketiga, film the Joy Story merupakan film

pendek dengan durasi 03:05 menit sehingga dengan durasi tersebut sangat tepat

digunakan sebagai perangkat tes penelitian. Keempat, fim the Joy Story

merupakan film animasi. Oleh karena itu, film tersebut sangat tepat dijadikan

Page 21: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

5

sebagai perangkat tes penelitian karena menginat subjek yang diteliti adalah anak-

anak sehingga anak-anak cenderung lebih menyukai film animasi. Dengan

dipilihnya film animasi bertujuan untuk menarik fokus atau perhatian anak-anak

sehingga anak-anak mengetahui alur kejadian dalam film tersebut yang nantinya

hasil berbicara yang diungkapkan akan disesuaikan dengan kejadian di dalam film

apakah anak-anak memahami atau tidak isi dari film yang ditontonnya. Kelima,

film the Joy Story merupakan film yang memperoleh penghargaan piala Oscar,

sehingga film tersebut sangat tepat disajikan kepada anak-anak di desa

Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan supaya anak-

anak di desa tersebut tidak mengalami ketertinggalan akan informasi di jaman

modern.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh mahasiswa bernama Sorta Frida

Silaen dengan judul “Peningkatan kemampuan menceritakan kembali cerita anak

yang dibaca melalui metode diskusi pada siswa kelas VII semester ganjil SMP

Negeri 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013‖. Penelitian tersebut

bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam menceritakan kembali

cerita anak yang dibaca melalui metode diskusi. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bernama Sorta Frida Silaen yaitu

bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa,

sedangkan penelitian terdahulu dilakukan dengan memfokuskan pada kemampuan

bercerita. Selain itu, penelitian terdahulu diberlakukan kepada siswa kelas VII

sehingga dalam kemampuan berbicaranya sudah memperoleh masukan atau ilmu

tentang berbicara baik dari sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, sedangkan

dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas V Sekolah Dasar sehingga hasil

Page 22: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

6

yang diperoleh yaitu kemampuan awal siswa dalam menguasai keterampilan

berbicara. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti dalam melakukan penelitian

berkaitan dengan kemampuan berbicara siswa.

1.2 Rumasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu ―Bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 1

Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun

Pelajaran 2017/2018?‖

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara siswa kelas

V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan

Tahun Pelajaran 2017/2018.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi guru yaitu untuk mengetahui dan menginformasikan

kemampuan berbicara siswa sehingga guru dapat menindaklanjuti langkah

selanjutnya yang harus dilakukan kepada siswa berkaitan dengan kemampuan

berbicara khususnya pada siswa kelas V sekolah dasar. Manfaat bagi siswa yaitu

untuk memberikan wawasan dan pengalaman belajar kemampuan berbicara

menggunakan media film. Adapun manfaat bagi peneliti yaitu untuk memperoleh

wawasan mengenai kemampuan berbicara anak-anak di sekolah dasar.

Page 23: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan

Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Objek penelitian adalah kemampuan berbicara siswa meliputi aspek kefasihan,

lafal, intonasi, kosakata, dan pemahaman.

3. Tempat penelitian di SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung

Kabupaten Lampung Selatan, 35365.

4. Waktu penelitian April 2018.

Page 24: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

8

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para

anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasi diri (Achmad dan Alek, 2012: 3). Tokoh lain berpendapat bahasa

adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota

masyarakat lain pemakai bahasa itu (Putrayasa, 2009: 1). Bahasa berisi gagasan,

ide, pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara. Agar apa

yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakannya dapat diterima oleh pendengar

atau orang yang diajak bicara, hendaklah bahasa yang digunakan dapat

mendukung maksud atau pikiran dan perasaan pembicara secara jelas.

Untuk menyampaikan maksud atau pesan dari seseorang kepada orang lain, maka

terjadilah sebuah peristiwa komunikasi. Komunikasi ini dapat berupa komunikasi

satu arah, dua arah, dan multiarah (Saddhono dan Slamet, 2014: 5). Komunikasi

satu arah terjadi ketika seseorang mengirim pesan kepada orang lain, sedangkan

penerima pesan tidak menanggapi isi pesan tersebut. Komunikasi dua arah terjadi

ketika pemberi pesan dan penerima pesan saling menanggapi isi pesan.

Komunikasi multiarah terjadi ketika pemberi pesan dan penerima pesan yang

jumlahnya lebih dari dua orang saling menanggapi isi pesan (Abd. Gofur dalam

Saddhono dan Slamet, 2014: 5).

Page 25: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

9

Dalam kegiatan komunikasi, pengirim pesan aktif mengirim pesan yang

diformulasikan dalam lambang-lambang berupa bunyi atau tulisan, yang

kemudian proses ini disebut dengan encoding. Selanjutnya, si penerima pesan

aktif menerjemahkan lambang-lambang tersebut menjadi bermakna sehingga

pesan tersebut dapat diterima secara utuh dan proses ini disebut dengan decoding

(Saddhono dan Slamet, 2014: 5).

2.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa

Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa nasional dan juga sebagai

bahasa negara (Arifin dan Amran, 2008: 3). Dalam kedudukan bahasa Indonesia

sebagai bahasa nasional memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai lambang

kebanggaan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat pemersatu, dan alat

komunikasi antardaerah dan antarkebudayaan. Sebagai lambang kebangsaan

bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari

rasa kebanggan kita (Arsjad dan Mukti, 1988: 10). Dalam kedudukan sebagai

bahasa negara, bahasa Indonesai memiliki fungsi di antaranya yaitu bahasa resmi

kenegaraan, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, alat perhubungan pada

tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,

dan alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi (Arifin dan

Amran, 2009: 13-14).

Sebagai pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern, bahasa Indonesia

harus mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit dalam berbagai

bidang ilmu, teknologi, dan hubungan antarmanusia. Ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kehidupan modern harus dapat dicapai melalui bahasa. Memiliki kemampuan

Page 26: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

10

berbahasa telah memungkinkan manusia memikirkan suatu masalah secara terus

menerus. Dengan bahasa, manusia dapat mengkomunikasikan apa yang sedang

dipikirkannya dan dapat pula mengekspresikan sikap dan perasaannya (Arsjad dan

Mukti, 1988: 11).

2.3 Hakikat Keterampilan Berbahasa

Sehubungan dengan kemampuan berbahasa, terdapat empat keterampilan dasar

berbahasa yang harus dikuasai oleh seseorang. Empat keterampilan tersebut yaitu

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Saddhono dan Slamet, 2014: 5).

Keterampilan-keterampilan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain.

Menyimak dan membaca bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis

bersifat produktif. Akan tetapi, pada penelitian ini akan difokuskan pada satu

keterampilan yaitu keterampilan berbicara. Dengan alasan bahwa berbicara

merupakan keterampilan yang paling kompleks yang berhubungan erat dengan

perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak (Tarigan, 2008: 3).

2.4 Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari keempat keterampilan

berbahasa. Untuk bisa menguasai keterampilan berbicara dengan baik, ada

beberapa hal yang perlu untuk diketahui, baik itu hakikat berbicara, tujuan

berbicara, jenis-jenis berbicara, dan juga bagaimana pembelajaran keterampilan

berbicara yang baik dan benar. Untuk lebih jelasnya, hal-hal tersebut akan

dipaparkan satu per satu berikut ini.

Page 27: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

11

2.4.1 Hakikat Berbicara

Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup dalam kelompok. Anggota dalam

kelompok tersebut selalu terjadi interaksi. Untuk berinteraksi tersebut manusia

memerlukan alat yaitu bahasa yang dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Untuk dapat berkomunikasi secara lisan dengan efektif diperlukan kemampuan

berbicara (Saddhono dan Slamet, 2014: 53).

Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud bisa berupa

gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain (Saddhono dan Slamet,

2014: 53). Adapun Henry Guntur Tarigan juga menjelaskan pengertian dari

berbicara, yaitu suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan

anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa

tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari (Tarigan, 2008: 3).

Berbicara lebih dari sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara

adalah sarana untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar atau penyimak (Saddhono dan

Slamet, 2014: 54). Pada saat berkomunikasi, berbicara merupakan salah satu alat

yang terpenting untuk dapat menyampaikan maksud atau pesan dari pembicara.

Selain itu berbicara juga digunakan anggota masyarakat untuk menyatakan diri

dalam lingkungan. Dengan kata lain untuk menghubungkan sesama anggota

masyarakat diperlukan komunikasi sehingga berbicara digunakan sebagai alat

komunikasi yang tepat di dalam bermasyarakat (Saddhono dan Slamet, 2014: 55).

Page 28: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

12

Dalam hal ini, Logan (dalam Saddhono dan Slamet, 2014: 54) mengemukakan

konsep berbicara mencakup sembilan hal. Kesembilan hal tersebut di antaranya

sebagai berikut.

(1) Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resiprokal.

(2) Berbicara adalah proses individu berkomunikasi.

(3) Berbicara adalah ekspresi kreatif.

(4) Berbicara adalah tingkah laku.

(5) Berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari.

(6) Berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman.

(7) Berbicara adalah sarana memperlancar cakrawala.

(8) Kemampuan linguistik dan lingkungan berkaitan erat.

(9) Berbicara adalah pancaran pribadi.

Berbicara paling sedikit dapat dimanfaatkan untuk dua hal. Pertama, untuk

mengomunikasikan ide, perasaan, dan kemauan. Kedua, berbicara dapat juga

dimanfaatkan untuk lebih menambah pengetahuan dan cakrawala pengalaman

(Saddhono dan Slamet, 2014: 57). Selain itu, seseorang yang memiliki

kemampuan berbicara akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan

kepada orang lain. Sebaliknya, seseorang yang kurang memiliki kemampuan

berbicara akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide atau gagasannya

kepada orang lain (Saddhono dan Slamet, 2014: 52-53).

Page 29: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

13

2.4.2 Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Untuk dapat meyampaikan

pikiran, gagasan, perasaan, dan kemauan secara efektif, seyogyanya pembicara

memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan (Saddhono dan

Slamet, 2014: 58).

Gorys Keraf menyatakan bahwa tujuan berbicara sebagai berikut;

(1) Mendorong pembicara untuk memberi semangat, membangkitkan kegairahan,

serta menunjukan rasa hormat dan pengabdian.

(2) Meyakinkan.

(3) Berbuat atau bertindak.

(4) Memberitahukan.

(5) Menyenangkan. (Keraf dalam Saddhono dan Slamet, 2014: 58-59).

Sejalan dengan pendapat di atas, Djago Tarigan menyatakan bahwa tujuan

berbicara meliputi (1) menghibur, (2) menginformasikan, (3) menstimulus, (4)

meyakinkan, dan (5) menggerakan (Tarigan, 1987).

2.4.3 Jenis-Jenis Berbicara

Berbicara dapat ditinjau sebagai seni dan sebagai ilmu. Berbicara sebagai seni

menekankan penerapannya sebagai alat komunikasi dalam masyarakat, dan yang

menjadi perhatiannya antara lain (1) berbicara di muka umum, (2) semantik:

pemahaman makna kata, (3) diskusi kelompok, (4) argumentasi, (5) debat, (6)

prosedur parlementer, (7) penafsiran lisan, (8) seni drama, (9) berbicara melalui

udara. Jika dilihat dari sudut pandang berbicara sebagai ilmu menelaah hal-hal

yang berkaitan dengan (1) mekanisme berbicara dan mendengar, (2) latihan dasar

Page 30: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

14

tentang ujaran dan suara, (3) bunyi-bunyi bahasa, dan (4) bunyi-bunyi dalam

rangkaian ujaran, (5) vowel-vowel, (6) diftong-diftong, (7) konsonan-konsonan,

(8) dan patologi ujaran (Tarigan, 2008: 22-23).

Akan tetapi, secara garis besar, jenis-jenis berbicara dibagi atas dua jenis, yaitu (1)

berbicara di muka umum, yang mencakup berbicara yang bersifat pemberitahuan,

kekeluargaan, bujukan, dan perundingan, dan (2) berbicara pada konferensi, yang

meliputi diskusi kelompok, prosedur parlementer, dan debat (Haryadi dan

Zamzami dalam Saddhono dan Slamet, 2014: 60).

Membahas tentang jenis-jenis berbicara, banyak tokoh yang membedakan

berbicara menjadi beberapa jenis, di antaranya yaitu Gorys Keraf yang

membedakan jenis berbicara ke dalam tiga macam, yaitu persuasif, instruktif, dan

rekreatif (Keraf 1980). Menurutnya, berbicara yang termasuk jenis persuasif

adalah mendorong, meyakinkan, dan bertindak. Berbicara jenis intruktif yaitu

berbicara yang bertujuan untuk memberitahukan. Berbicara rekreatif bertujuan

untuk menyenangkan. Jenis-jenis berbicara tersebut menghendaki reaksi dari para

pendengar yang beraneka.

Tokoh lain yang juga mengemukakan jenis-jenis berbicara yaitu Djago Tarigan

(1987) yang membedakan jenis-jenis berbicara berdasarkan pada (1) situasi, (2)

tujuan, (3) metode penyampaian, (4) jumlah penyimak, dan (5) peristiwa khusus

(Tarigan, 1987).

Page 31: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

15

2.4.4 Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara

Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi

atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan

gagasan, pikiran, dan perasaan (Arsjad dan Mukti, 1988: 17). Adapun dalam

penyampaiannya, ada beberapa faktor berbicara yang harus diperhatikan

pembicara agar apa yang ingin disampaikannya dapat dipahami oleh pendengar

atau orang lain. Faktor-faktor tersebut di antaranya yaitu faktor kebahasaan dan

nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi (1) ketepatan ucapan; (2) penempatan

tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai; (4) pilihan kata (diksi); dan (4)

ketepatan sasaran pembicaraan. Adapun faktor nonkebahasaan meliputi (1) sikap

yang wajar, tenang, dan tidak kaku; (2) pandangan harus diarahkan kepada rekan

bicara; (3) kesediaan menghargai pendapat orang lain; (4) gerak-gerik dan mimik

yang tepat; (5) kenyaringan suara juga sangat menentukan; (6) kelancaran (Arsjad

dan Mukti, 1988: 17-21)

Adapun tokoh lain yang mengemukakan faktor-faktor yang berkaitan dengan

keterampilan berbicara yaitu A. Efendi Sanusi. Menurutnya, ruang lingkup

berbicara ada lima indikator yang dapat dilihat, yaitu kefasihan dan kelancaran,

lafal, intonasi, kosakata, dan pemahaman. Kefasihan adalah kemampuan

seseorang untuk mempergunakan struktur bahasa secara tepat dengan

memusatkan diri pada isi dan bukan pada bentuk, dan mempergunakan satuan dan

pola secara otomatis dalam percakapan biasa (Kridalaksana, 2009: 115). Dalam

kelancaran, yang perlu diperhatikan apakah pembicaraannya lancar tidak

tersendat-sendat, jelas, dan menggunakan kecepatan yang wajar? Pembicaraan

Page 32: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

16

yang terlampau cepat akan membingungkan pendengar. Sebaliknya, pembicaraan

yang terlampau lambat akan menimbulkan kejenuhan (Sanusi, 2013: 109).

Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat

bahasa mengucapkan bunyi bahasa (Kridaklaksana, 2009: 139). Dalam lafal, yang

perlu dilihat apakah lafalnya baik? Baik dalam pengertian tidak terdengar lafal

kedaerahan atau lafal asing (Sanusi, 2013: 109).

Intonasi adalah pola perubahan nada yang dihasilkan pembicara pada waktu

mengucapkan ujaran atau bagian-bagiannya (Kridalaksana, 2009: 95). Intonasi

dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam pembedaan maksud kalimat.

Bahkan, dengan dasar kajian pola-pola intronasi ini, kalimat bahasa Indonesia

dibedakan menjadi kalimat berita (deklaratif), kalimat tanya (interogatif), dan

kalimat perintah (imperatif) (Muslich, 2010: 115-116). Dalam intonasi yang perlu

diperhatikan apakah naik turun suaranya tepat? Tepat dalam pengertian sesuai

dengan maksud kalimat dan tidak monoton sehingga menjenuhkan (Sanusi, 2013:

109).

Kosakata merupakan kumpulan kata, khazanah kata, atau leksikon (Kridalaksana,

2009: 137). Dalam hal kosakata, yang perlu diperhatikan apakah kosakata yang

digunkanan tepat dan baku? Penggunaan kosakata yang tidak baku perlu dihindari

jika berbicara dalam suasan yang formal (Sanusi, 2013: 110).

Pemahaman adalah kemahiran dasar berbahasa berupa kemampuan untuk

mendengarkan dan memahami bahasa lisan atau kemampuan untuk membaca dan

memahami bahasa tulisan (Kridalaksana, 2009: 177). Dalam hal pemahaman yang

perlu diperhatikan apakah isi pembicaraannya dapat dipahami? Pemahaman

Page 33: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

17

bahasa ragam lisan, selain dipengaruhi oleh komunikatif atau tidaknya kosakata

yang digunakan, dipengaruhi pula oleh tinggi-rendah dan panjang-pendeknya

suara (Sanusi, 2013: 110).

2.4.5 Pembelajaran Kemampuan Berbicara

Menurut Tarigan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta

menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan dalam Saddhono dan

Slamet, 2014: 89). Mengingat bahwa berbicara merupakan salah satu dari

keterampilan berbahasa, Arsjad dan Mukti menjelaskan pengertian dari

keterampilan berbicara, yaitu kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi

atau mengucapkan kata-kata untuk mengapresiasi, menyatakan, menyampaikan

pikiran, gagasan, dan perasaan (Arsjad dan Mukti dalam Saddhono dan Slamet,

2014: 90).

Adapun dalam mengemukakan gagasan diperlukan pengetahuan mengenai ilmu

atau teori berbicara yang sangat bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta

keberhasilan seni atau praktik berbicara. Itulah sebabnya maka diperlukan

pendidikan berbicara (Tarigan, 2008: 23).

Konsep-konsep dasar yang mendasari pendidikan berbicara dapat dikelompokan

ke dalam tiga kategori, yaitu:

1) hal-hal yang berkenaan dengan hakekat atau sifat dasar ujaran;

2) hal-hal yang menyatakan proses-proses intelektual yang diperlukan untuk

mengembangkan kemampuan berbicara dengan baik;

Page 34: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

18

3) hal-hal yang memudahkan seseorang untuk mencapai keterampilan-

keterampilan berbicara (Tarigan, 2008: 23).

Agar dapat memahami sifat dasar ujaran, maka perlu mengingatnya serta

memberlakukannya sebagai suatu tipe perilaku manusia yang mengandung

implikasi-implikasi sosial, ekonomi, dan kultural dalam kehidupan setiap pribadi.

Selain itu menyadari bahwa bahasa atau ujaran merupakan suatu kegiatan yang

rumit di mana hubungan-hubungan antara pembicara dan pendengar mungkin

sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan sang pembicara dan nada emosional

berikut caranya mengekspresikan ide-ide tersebut. (Tarigan, 2008: 23).

Berbicara mengenai pembelajaran berbicara, terdapat istilah kompetensi

komunikatif. Kompetensi komunkatif adalah kemampuan untuk menerapkan

kaidah-kaidah gramatikal suatu bahasa untuk membentuk suatu kalimat-kalimat

yang benar secara gramatikal dan untuk mengetahui apabila dan di mana

menggunakan kalimat-kalimat tersebut dan kepada siapa. Kompetensi

komunikatif meliputi:

(1) pengetahuan mengenai tata bahasa dan kosakata bahasa yang bersangkutan;

(2) pengetahuan mengenai kaidah-kaidah berbicara;

(3) mengehatui bagaimana cara menggunakan dan memberi responsi terhadap

berbagai tipe tindak tutur;

(4) mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa secara tepat dan memuaskan

(Tarigan, 2009: 31-32).

Page 35: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

19

Sehubungan dengan penjelasan tersebut, maka kemampuan berbicara ini dapat

dilatih atau pun dibelajarkan, yang tentunya didukung juga dengan materi-materi

yang berkaitan dengan pembelajaran berbicara. Adapun cakupan materi berbicara

dalam kurikulum meliputi kegiatan seagai berikut: (1) berceramah, (2) berdebat,

(3) bercakap-cakap, (4) berkhotbah, (5) bertelepon, (6) bercerita, (7) berpidato, (8)

bertukar pikiran, (9) bertanya, (10) bermain peran, (11) berwawancara, (12)

berdiskusi, (13) berkampanye, (14) menyampaikan sambutan, selamat, pesan, (15)

melaporkan, (16) menanggapi, (17) menyanggah pendapat, (18) menolak

permintaan, tawaran, ajakan, (19) menjawab pertanyaan, (20) menyatakan sikap,

(21) menginformasikan, (22) membahas, (23) melisankan (isi drama, cerpen,

puisi, bacaan), (24) menguraikan cara membuat sesuatu, (25) menawarkan

sesuatu, (26) meminta maaf, (27) memberi petunjuk, (28) memperkenalkan diri,

(29) menyapa, (30) mengajak, (31) mengundang, (32) memperingatkan, (33)

mengoreksi, dan (34) tanya-jawab (Saddhono dan Slamet, 2014: 92).

Keberhasilan sebuah pembelajaran berbicara dapat diketahui hasilnya melalui

penilaian pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur kemampuan siswa setelah

dilaksanakan proses pembelajaran tersebut. Lee mengungkapkan bahwa alat

penilaian (tes) itu harus dapat menilai kemampuan mengomunikasikan gagasan

yang tentu saja mencakup kemampuan menggunakan kata, kalimat, dan wacana,

yang sekaligus mencakup kemampuan kognitif dan psikomotorik (Lee dalam

Saddhono dan Slamet, 2014: 92). Lee juga mengemukakan beberapa teknik

penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara, di

antaranya yaitu (1) tes bercerita, dan (2) tes berdiskusi. Tes bercerita dilakukan

dengan cara meminta siswa untuk mengungkapkan sesuatu (pengalaman atau

Page 36: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

20

topik tertentu). Bahan cerita akan disesuaikan dengan perkembangan atau keadaan

pembicara (siswa). Sasaran utamanya berupa unsur linguistik (penggunaan bahasa

dan cara bercerita), serta hal yang diceritakan, ketepatan, kelancaran, dan

kejelasannya. Tes diskusi dilakukan dengan cara disajikan suatu topik dan

pembicara diminta untuk mendiskusikannya. Tes ini dimaksudkan untuk

mengetahui kemampuan berbicara dalam menyampaikan pendapat,

mempertahankan pendapat, serta menanggapi ide dan pikiran yang disampaikan

oleh peserta lain (Lee dalam Saddhono dan Slamet, 2014: 93).

2.5 Definisi Operasional

Departemen Pendidikan Nasional (2008: 869) menyebutkan bahwa kemampuan

adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan yang dimiliki oleh setiap orang.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara adalah

kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan yang dimiliki seseorang untuk

menyampaikan maksud berupa gagasan, pikiran, atau isi hati seseorang kepada

orang lain. Penerapan pada penelitian ini dapat dilakukan dengan memberikan

suatu objek untuk diamati yaitu film tanpa suara, maka dari objek tersebut siswa

diminta untuk mengungkapkan atau menceritakan secara lisan alur dari film yang

telah ditontonnya. Dari tes tersebut, maka peneliti akan melihat kemampuan

berbicara siswa melalui aspek berbicara (kelancaran, lafal, intonasi, kosakata, dan

pemahaman) yang dijadikan sebagai indikator penilaian dalam penelitian.

Page 37: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

21

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best dalam Sukardi, 2003:

157). Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang

diteliti secara tepat. Penelitian kualitatif itu sendiri adalah penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

objek yang alamiah (Sugiyono, 2012: 15). Dengan menggunakan metode

deskriptif kualitatif ini, tingkat kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 1

Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun ajaran

2017/2018 dapat disajikan secara empirik.

3.2 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya

Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun ajaran 2017/2018 yang

hanya terdiri atas satu kelas. Alasan mengapa peneliti hanya menggunakan satu

kelas dalam penelitiannya yaitu karena SD Negeri 1 Margamulya terletak di

pedesaan sehingga terbatasnya jumlah anak-anak yang ada di desa tersebut. Oleh

karena itu, siswa kelas V hanya berjumlah 32 siswa dan menjadi satu populasi.

Page 38: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

22

3.3 Sampel

Pengambilan sampel berpedoman pada pendapat Sukardi (2003: 55) yang

menyebutkan bahwa apabila jumlah populasi terlalu besar, maka peneliti dapat

mengambil sebagian dari jumlah total populasi. Apabila populasi dalam jumlah

kecil sebaiknya seluruh populasi digunakan sebagai sumber pengambilan data.

Sebagian dari populasi yang terpilih untuk penelitian ini jumlahnya harus

memenuhi syarat mewakili populasi yang ada.

Berdasarkan ketentuan tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian populasi

karena objek yang akan diteliti terdiri atas populasi kecil.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik tes, obsevasi atau

pengamatan, dan catatan lapangan. Tes yang diberikan yaitu berupa penyajian

film tanpa suara (visual) yang nantinya siswa diminta untuk menceritakan secara

lisan alur cerita dari film yang telah ditontonnya.

Berikut langkah-langkah dalam pengumpulan data penelitian.

1. Penyajian atau pemutaran film tanpa suara yang berjudulthe Joy Story dengan

durasi 03:05 menit.

2. Siswa diminta untuk mengamati film tersebut dan mencatat hal-hal yang

penting.

3. Film diputar sebanyak 2 kali putaran.

Page 39: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

23

4. Siswa diminta untuk maju satu per satu dan menceritakan alur cerita film the

joy Story tersebut.

5. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti merekam suara siswa yang maju

yang nantinya hasil rekaman tersebut akan dijadikan sumber data untuk diolah.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbicara

berdasarkan film the Joy Story pada siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya

Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dilihat dari data rekaman tes

berbicara siswa.

Berikut langkah-langkah dalam analisis data penelitian.

1. Mengumpulkan semua data.

2. Mendengarkan dengan saksama hasil berbicara siswa melalui media rekam

kemudian ditranskripsikan ke dalam teks yang nantinya dijadikan sebagai

lampiran.

4. Memberikan skor hasil tes siswa berdasarkan indikator yang telah ditentukan.

5. Menghitung skor akhir yang diperoleh setiap siswa dengan menggunakan

rumus:

x100%.

6. Menghitung jumlah skor rata-rata yang diperoleh seluruh siswa menggunakan

rumus

;

Page 40: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

24

Skala penilaian menggunakan model penilaian dengan skala 0-100. Untuk lebih

jelasnya, indikator dan skor penilaian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Berbicara

ASPEK INDIKATOR SKOR SKOR

MAKSIMAL

Berbicara Beberapa tolok ukur

dalam penilaian

berbicara:

A. Kelancaran:

a. semua kata lancar

dan jelas

b. terdengar 1—5

kata yang tidak

lancar/tidak jelas

c. terdengar 6—10

kata yang tidak

lancar/tidak jelas

d. terdengar 11—15

kata yang tidak

lancar/tidak jelas

e. terdengar ≥ 16 kata

yang tidak

lancar/tidak jelas

B. Lafal:

a. tidak terdengar lafal

daerah atau lafal

asing

b. terdengar 1—5 lafal

daerah atau lafal

asing

c. terdengar 6—10

lafal daerah atau

lafal asing

d. terdengar 11—15

lafal daerah atau

lafal asing

e. terdengar ≥ 16 lafal

daerah atau lafal

asing

20

15

10

5

1

20

15

10

5

1

100

Page 41: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

25

C. Intonasi

a. naik-turun suara

sesuai dengan

maksud kalimat

b. terdengar 1—5 naik-

turun suara yang

tidak sesuai dengan

maksud kalimat

c. terdengar 6—10

naik-turun suara yang

tidak sesuai dengan

maksud kalimat

d. terdengar 11—15

naik-turun suara yang

tidak sesuai dengan

maksud kalimat

e. terdengar > 16 naik

turun suara yang

tidak sesuai dengan

maksud kalimat

D. Kosakata

a. semua kata yang

digunakan tepat dan

baku

b. terdengar 1-5

penggunaan kata

yang tidak tepat/tidak

baku

c. terdengar 6-10

penggunaan kata

yang tidak tepat/tidak

baku

d. terdengar 11-15

penggunaan kata

yang tidak tepat/tidak

baku

e. terdengar > 16

penggunaan kata

yang tidak tepat/tidak

baku

E. Pemahaman

a. semua kata dapat

dipahami

b. terdengar 1-5 kata

yang tidak dapat

dipahami

20

15

10

5

1

20

15

10

5

1

20

15

Page 42: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

26

c. terdengar 6-10 kata

yang tidak dapat

dipahami

d. terdengar 11-15 kata

yang tidak dapat

dipahami

e. terdengar > 16 kata

yang tidak dapat

dipahami

10

5

1

(Sanusi, 2013: 111-112)

Hasil yang diperoleh setiap siswa kemudian dikelola berdasarkan indikator

penilaian di atas. Selanjutnya, tingkat kemampuan siswa dikelompokan

berdasarkan tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Berbicara

Interval Presentasi Tingkat

Kemampuan Keterangan

85 – 100% Baik Sekali

75 – 84% Baik

60 – 74% Cukup

40 – 59% Kurang

0 – 39% Kurang Sekali

(Nurgiyantoro, 2001: 399)

Adapun alasan mengapa menggunakan teori Sanusi yaitu di dalam teori Sanusi

dijelaskan cara penilaian dan penskoran dan juga teknik penilaian dan penskoran

yang tidak rumit sehingga sangat tepat dijadikan sebagai indikator penilaian

berbicara siswa SD yang kemampuan berbicaranya masih sangat dasar.

Page 43: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

73

V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung

Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat disimpulkan

bahwa kemampuan berbicara berdasarkan film the Joy Story pada siswa kelas V

tergolong baik dengan nilai rata-rata 82,9. Adapun rincian persentase kemampuan

berbicara siswa dapat dilihat berikut ini:

1) siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang tergolong baik sekali

sebanyak 23 orang dengan persentase sebesar 71,875%;

2) siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang tergolong baik sebanyak 6

orang dengan persentase sebesar 18,75%;

3) siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang tergolong cukup sebanyak 3

orang dengan persentase sebesar 9,375%;

4) siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang tergolong kurang tidak ada

dengan persentase sebesar 0%;

5) siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang tergolong kurang sekali juga

tidak ada dengan persentase 0%.

Page 44: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

74

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan, dan simpulan yang dikemukakan

sebelumnya, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan siswa terhadap

kemampuan berbicaranya. Oleh karena itu penulis menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut.

1) Guru bahasa Indonesia SD Negeri 1 Margamulya diharapkan lebih

meningkatkan kemampuan berbicara siswa terutama dalam hal kelancaran dan

intonasi. Selain itu, lafal dan kosakata juga perlu diperdalam lagi agar tidak

terdengar kata atau kosakata yang tidak tepat terutama ketika siswa berbicara

di dalam suasana yang resmi.

2) Siswa harus lebih giat lagi dalam mempelajari keterampilan berbicara terutama

aspek kelancaran dan intonasi, karena kedua aspek tersebut sangat berpengaruh

terhadap keefektifan berbicara agar makna yang terkandung dalam kegiatan

berbicara dapat dipahami oleh orang lain terutama saat berbicara di dalam

forum resmi.

Page 45: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Alek Abdullah. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.

Arifin E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta: Akademika Pressindo

Arsjad Maidar G. dan Mukti U.S. 1988. Pembinaan Kemampuan BerbicaraBahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Efendi, A. Sanusi. 2013. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. BandarLampung: Universitas Lampung

Frida, Sorta Silaen. 2013. Peningkatan Kemampuan Menceritakan KembaliCerita Anak yang Dibaca melalui Metode Diskusi pada Siswa KelasVII Semester Ganjil SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran2012/2013. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Ghazali, A. Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa: DenganPendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT Refika Aditama

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Silabus Mata Pelajaran SekolahDasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). Jakarta: Menteri Pendidikandan Kebudayaan

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. EndeFlores: Nusa Indah

Kridalaksana, Harimukti. 2009. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia PustakaUtama

Muslich, Masnur. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Saddhono, Kundharu dan Y. Slamet. 2014. Pembelajaran KeterampilanBerbahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Page 46: KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS 5 SDN 1 MARGAMULYA ...digilib.unila.ac.id/54939/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tarigan, Djago. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung:Aksara

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara. Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 2009: Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung:Angkasa