11
KE MA MP U A N MENDONGENG G UR U SD DENG A N T E K NI K P AGE L A RA N W A YA NG B E BER UNTU K P E MBE L A J A R AN SAS T RA S E K OL A H DAS AR Mil a Ro y s a , S . P d . , M. P d . m ta _pgs du m k @ y a h o o . c o m P GS D F K I P Un iv e r s i t a s Mu r i a K u d u s ABS T R AK D u ni a d o ng e ng m e rup ak an d u ni a y an g m e n ak j u b k an t e r u t ama u ntu k an ak - an ak . Me la l u i d o n g e n g k o m u ni k a s i d a n k e d e k at an e m o s i o n a l a k an t e r b e ntuk ant a r a pendong en g de nga n p e nd en g a r don geng . T r a ns f er n i l ai - ni l a i y a n g t er ka ndu ng d a l a m s e b u ah d o n g e ng d ap at d i p ah ami d e ng an c a r a me nd o n g e n g . K e g i a tan b e l a j a r - m e nga j a r me r u p a ka n su a t u pro se s ke g i a ta n y a ng me l i ba tka n anta ra gur u da n si swa me l ak uk a n p em b e l a j ar a n d an b e r in t e r ak s i u nt uk m e n c ap ai tu j u an p e m b e l a j aran . A ga r t u j ua n pembe l a j a r a n da p a t d ic a p ai , k hu susn y a unt u k p emb el a j a r a n m e n d o n g e n g m a k a g ur u d i tun t u t u n t uk me mi l i k i k e m am p u an m e n do n g e n g d a n g u ru har us m amp u m e mp e r s i a p kan k o mpo n e n - ko m p o n e n p e nu n j a n g p e mb e l a j ar a n , mu l a i d ari m e n j ab ark an kur i ku l umh i n g g a me mb u at s k e n a r i o p e m b e l a j ar an d i ke l as . P em b e l a j ar an de n g a n m e n g i n t e g r a s i k a n m e d i a , d i an gg a p l eb i h e f ek t i f dib an d i n gkan d e n g an t a n p a me n g in t e g r a s i k an me d i a a p a l a g i p a d a t i n g k at p e n d i d i k a n d as ar . Te kn i k p a g e l a r a n w a y an g b e b e r d a p at d i g un a k an s e b ag a i a l t e rn at i f y a n g t e p a t un t uk me n y a mp a i k a n p e m b e l a j ar an m e n d o n g e n g k a r e n a t e kni k p a g e l ar an in i t i d ak s e ru m i t p a g e l a r a n w ay an g y a n g l a inn y a . K a ta ku n c i: me n do nge n g d a n p age la r a n wa y a n g b e b e r . P E N D AH U L U A N Ke gi a ta n b e l a j a r me nga j a r merupa ka n p ro se s ke g i a t a n y ang te r j a di antara s iswa da n gur u b e r i n t e r a ks i untu k m e n ca p a i t u j u an p em b e l a j ar a n . A g ar t u j u an p e m b e l a j ar an te r c ap ai , g ur u h a r u s m amp u me m p e r s i ap k a n k o mp o n e n - k o m po n e n p e nun j a n g p e m b e l a j a r an , m u l ai d ar i m e n j ab a rk an k ur i ku l um hi n g g a m e mb u at r e n c an a p e m b e l a ja r an d i k e l a s . P e n j a b a r an tu j u a n p e mb e l a j ar an y a n g m e ny e n a n g k an d an d ap at d i s e r ap s i s w a d e n g a n op t im a l . G ur u h ar u s b i s a m e n g o p t im a lk an p e m b e l a j ar an d e n g an c ar a p e m anf a at an m o d e l , t e knik , d an me d i a p e m b e l a j a r an . Ak an t e t a p i , p a d a | sa a t ini g ur u ma s ihj ara ng meng int e g r as i ka n m ed ia dal a m pro s e s p e mbel a j ara n . i I K emam p u a n s e o r an g g uru da l am me n c i p t ak an me di a b ar u a t a u p e manf aa t a n m e d i a da p at i I m enun j ang kem a mpua n si s wa s e c ara o ptim al dal a m p ros e s b e l a j ar. S e bali kny a , keti dakma mpuan | 212 P R O S I DI NG S e mi n a r Nas i o n a l 3 0 Ma re t 2 0 13 i

KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIKPAGELARAN WAYANG BEBER UNTUK PEMBELAJARAN

SASTRA SEKOLAH DASAR

Mila Roysa, S. Pd., M. Pd.

[email protected] FKIP Universitas Muria Kudus

ABSTRAK

Dunia dongeng merupakan dunia yang menakjubkan terutama untuk anak-

anak. Melalui dongeng komunikasi dan kedekatan emosional akan terbentuk antara

pendongeng dengan pendengar dongeng. Transfer nilai-nilai yang terkandungdalam sebuah dongeng dapat dipahami dengan cara mendongeng. Kegiatan belajar-

mengajar merupakan suatu proses kegiatan yang melibatkan antara guru dan siswamelakukan pembelajaran dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai, khususnya untuk pembelajaran

mendongeng maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan mendongeng dan

guru harus mampu mempersiapkan komponen-komponen penunjang pembelajaran,

mulai dari menjabarkan kurikulum hingga membuat skenario pembelajaran di kelas.Pembelajaran dengan mengintegrasikan media, dianggap lebih efektif dibandingkan

dengan tanpa mengintegrasikan media apalagi pada tingkat pendidikan dasar.

Teknik pagelaran wayang beber dapat digunakan sebagai alternatif yang tepatuntuk menyampaikan pembelajaran mendongeng karena teknik pagelaran ini tidak

serumit pagelaran wayang yang lainnya.

Kata kunci: mendongeng dan pagelaran wayang beber.

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar merupakan proses kegiatan yang terjadi antara siswa dan guru

berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai, guru harus

mampu mempersiapkan komponen-komponen penunjang pembelajaran, mulai dari menjabarkan

kurikulum hingga membuat rencana pembelajaran di kelas. Penjabaran tujuan pembelajaran

yang menyenangkan dan dapat diserap siswa dengan optimal. Guru harus bisa mengoptimalkan

pembelajaran dengan cara pemanfaatan model, teknik, dan media pembelajaran. Akan tetapi, pada

| saat ini guru masih jarang mengintegrasikan media dalam proses pembelajaran.

iI Kemampuan seorang guru dalam menciptakan media baru atau pemanfaatan media dapat

iI menunjang kemampuan siswa secara optimal dalam proses belajar. Sebaliknya, ketidakmampuan

| 212 PROSIDING Seminar Nasional 30 Maret 2013

i

Page 2: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

I atau keengganan guru dalam penggunaan media belajar menjadi kendala bagi tercapainya tujuan

I pembelajaran bahasa Indonesia.

| Menurut pengamatan guru, dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas, siswa masih

j dianggap kurang optimal dalam menangkap apa yang dibicarakan guru di kelas, siswa kurang

I mampu mengungkapkan gagasan dengan runtut, siswa kurang, mampu memilih kata yang tepat,

* dan siswa dianggap kurang mampu menyusun kalimat yang baik dan benar. Hasil pengamatan guru

I dan hasil penelitian para ahli pendidikan tentang kemampuan berbahasa siswa ini dijadikan

ir sebagai landasan pengembangan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia SD dan MI.

Khususnya untuk tujuan pembelajaran keterampilan menulis dalam pengajaran sastra

: kelas V sekolah dasar adalah siswa diarahkan pada kemampuan mengetahui tokoh dan alur cerita,

t siswa diharapkan terbiasa untuk menulis sesuatu dengan runtut. Siswa sekolah dasar yang

' duduk di kelas tinggi, mulai kelas III hingga VI (usia 8 hingga 12 tahun) dianggap telah

: memiliki kemampuan berbahasa yang memadai, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu juga

dianggap memiliki kosakata yang cukup untuk membuat kalimat yang baik. Dalam pemilihan kata-

kata pun dianggap dapat memilih kata-kata yang sesuai dengan konteksnya.

Pengaj aran yang menyenangkan dengan media yang tepat, selain dapat membantu siswa dalam

memahami pesan yang disampaikan dan dapat merangsang keampuan berbahasa anak. Penyajian yang

menarik dan langsung akan memberikan stimulus yang yang positif untuk taraf perkembangan siswa.

Dongeng merupakan salah satu materi kesastraan yang digemari oleh siswa sekolah dasar. Melalui

dongeng siswa dapat mengekspresikan dirinya secara langsung mengenai pendidikan yang diajarkan.

Mendongeng dalam pembelajaran sastra juga memiliki konstribusi bagi pembelajaran bidang studi

lain terutama dalam pengembangan intelektual atau daya penalaran anak bila dilaksanakan secara

kreatif dengan pilihan bahan ajar yang baik. Oleh karena itu, diperlukan guru-guru yang kreatif.

Di dalam dongeng terdapat, alur cerita, penokohan, amanat, imajinasi, bahasa, moral.

Unsur-unsur tersebutlah yang dapat membantu siswa dalam memahami arti hidup dan kehidupan.

Oleh karena itu, dalam menyampaikan suatu dongeng, seorang guru harus mempersiapkannya

dengan sungguh-sungguh. Kenyataan di lapangan, mendongeng bukanlah suatu kegiatan yang

dipersiapkan dengan baik. Mendongeng masih dianggap sebagai kegiatan selingan untuk mengisi

waktu kosong tanpa ada tujuannya.

Teknik pagelaran wayang, khususnya teknik pagelaran wayang beber sebagai media

tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber

memiliki dimensi yang berbeda dibandingkan dengan wayang lainnnya. Wayang beber tidak

menggunakan dimensi bayang, seperti wayang kulit, atau dimensi bentuk manusia, seperti wayang

golek atau wayang orang. Dalam penyajiannya, wayang beber berdimensi gambar. Ada muatan lain

Peranan Guru Profesional dan Berkarakter dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di Era Global 213

Page 3: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

apabila seorang guru menggunakan media tradisional tersebut. Muatan tersebut adalah adanya

pengembangan dan pemanfaatan media yang telah ada, sekaligus memperkenalkan kembali salah

satu produk budaya bangsa.

DONGENG DALAM PEMBELAJARAN SASTRA

Dongeng merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seorang yang kemudian

diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa

pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan

pesan moral yang akan disampaikan.

Mendongeng berbeda dengan bercerita. Bercerita adalah suatu seni dalam menyampaian ilmu

pesan, nasihat kepada orang lain baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua dan mendongeng

lebih banyak disisipi khayalan yang dikembangkan dengan menarik (Mai, 2008), artinya dongeng

sudah pasti cerita dan cerita belum tentu dongeng.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dongeng dapat melatih

kognisi, afeksi secara inajinatif dan anak-anak akan lebih kreatif. Melalui mendongeng anak akan

terlatih komunikasi dengan mendengarkan kosa kata dari pendongeng. Lewat pesan dongeng yang

disampaikan dengan tema-tema tertentu anak menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Banyak faktor yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Menurut Iskandarwassid (2004: 3) faktor yang mempengaruhi yaitu siswa (raw

input), faktor lingkungan (environmental input), faktor instrumen (instrumental input) dan proses

belajar mengajar (learning teaching process).

Skema 1. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

Enviromental Input

Rawlnnut >> Learning-Teaching Proses Output

Instrumental Input

Sumber: Iskandarwassid, 2004: 4

214 PROSIDING Seminar Nasional 30 Maret 2013

Page 4: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

Dari skema tersebut tergambar bahwa proses belajar mengajar mempengaruhi hasil belajar.

Proses belajar mengajar sendiri didukung oleh faktor-faktor lain seperti kualitas atau pengetahuan

awal siswa, faktor lingkungan seperti lingkungan sosial budaya dan alam, fasilitas, dan faktor

instrumen kurikulum. Selain hal tersebut yang penting dalam proses belajar mengajar adalah guru

yang berkualitas. Guru yang berkualitas adalah guru yang dapat memahami dan menguasai kompetensi

keguruan. Guru yang berkualitas adalah guru yang dapat memahami dan menguasai kompetensi

. keguruan yang telah disepakati secara umum.

a) Kompetensi Guru dalam Mendongeng

Menurut Tampubolon (2001: 3) mengklasifikasikan kemampuan dasar yang dijadikan acuan

untuk melihat apakah seorang guru memenuhi syarat atau tidak berdasarkan Pendidikan Guru

Berdasarkan Kompetensi (PGBK), menjadi 11 Kompetensi Dasar Guru. Kesebelas kompetensi dasar

digambarkan seperti berikut ini, (1) mampu memilih dan menggunakan media/sumber belajar, (2)

mampu mengadakan interaksi dengan siswa, (3) mampu mengidentifikasi bekal awal (pengetahuan

dan keterampilan) siswa, (4) mampu mengikuti cara berpikir siswa, (5) mampu mencari dan

menemukan informasi yang bermakna bagi siswa, (6) Mampu mengadministrasikan bahan ajar dan

kemajuan belajar siswa, (7) mampu menilai hasil belajar siswa, (8) mampu memotivasi siswa untuk

belajar bahan ajar, (9) mampu mengenal lingkungan, (10) mampu menguasai, dapat mengerjakan

dan menerapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari, (11) mampu meningkatkan kemampuan dirinya.

Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, guru harus bisa mengaplikasikan, menentukan dan

merancang media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dibahas. Hal ini bertujuan agar

siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. oleh karena itu, guru yang kreatif akan

memaksimalkan kemampuan yang dimiliki untuk menyampaikan materi pembelalajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran disertai dengan media pembelajaran.

Penyampaian pembelajaran mendongeng yang sesuai akan dapat menstimulus kemampuan

siswa dalam berimajinasi sehingga siswa menjadi tertarik dan senang mengikuti pembelajaran

mendongeng. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru kaitannya dalam kemampuan

mendongeng, berikut adalah teknik mendongeng yang baik melalui wayang beber adalah sebagai

berikut.

1. Read a Story: Membacakan Cerita

I a. Bacalah terlebih dahulu sebelum dibacakan didepan anak-anak

k. Pastikan tempat duduk didepan agar dapat dilihat dari berbagai arah

c. Sampaikan tata tertib selama mendengar cerita

4. Jangan terpaku pada buku perhatikan juga reaksi anak-anak pada saat membacakan buku

e Sebutkan identitas buku, seperti judul dan pengarang supaya anak-anak belajar menghargai karya

orang lain

Peranan Guru Profesional dan Berkarakter dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di Era Global 215

I

Page 5: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

f. Pegang buku di samping kiri bahu, bersikap tegak lurus ke depan j

g.Bacatah dengan lambat dengan kualitas tutur yang lebih dramatis daripada penuturan biasanya

h. Saat tangan kanan menunjuk gambar, arah pehatian disesuaikan dengan urutan cerita j

i. Tetaplah bercerita pada saat tangan membuka halaman berikutnya ]

j. Pada bagian-bagian tertentu, berhentilah sejenak untuk memberikan komentar, atau untuk {

memberikan kesempatan anak berkomentar I

k. Perhatikan semua anak dan berusahalah untuk menjalin kontak mata dengan mereka, cek apakah j

mereka masih berminat menyimak cerita atau sudah mulai menujukkan kebosanan 1

1. Sering-seringlah berhenti untuk menunj ukkan gambar-gambar dalam buku pada anak, dan pastikan |

semua anak dapat melihat gambar tersebut |

m. Pastikan semua jari selalu dalam posisi siap untuk membuka halaman selanjutnya I

n. Lakukan pembacaan sesuai rentang atensi anak. Jangan bercerita lebih dari 10 menit S

o. Libatkan anak dalam cerita supaya terjalin komunikasi dua arah. j

2. Peraga Wayang Beber j

a. Pilihlah cerita kemudian buat menjadi wayang beber yang sesuai isi cerita berukuran agak besar, j

dicetak dalam kertas relatif tebal, memiliki tata warna yang indah dan menarik. j

b.Urutkan gambar terlebih dahulu, kuasai dengan baik detail cerita yang dikandungi oleh gambar |

dalam setiap lembarnya \

. Perlihatkan gambar pada anak secara merata sambil terus bercerita, gambar harus selalu menghadap >

anak. I

d.Sinkronkan cerita dengan gambar, hati-hati jangan salah mengambil gambar !

e. Gambar dalam posisi kiri atau di dada, dan tidak menutup wajah guru j

f. Jika perlu gunakan telunjuk untuk menunjukkan objek tertentu dalam gambar demi kejelasan |

seperti menunjuk gambar binatang, pohon, atau benda lain. j

g.Sambil bercerita, perhatikanlah reaksi anak, amati apakah mereka memperhatikan gambar atau j

tidak. {

3. Menceritakan Fiksi f

a. Satukan perhatian anak: Ciptakan Suasana Kondusif, fokus melalui instruksi khusus, aneka tepuk, |

lagu penenang, hadiah, tata tertib dan sebagainya. I

b.Friendship: Sikap dasar, sapaan dan mimik ceriam sebaiknya selalu kita tunjukkan kepada anak- !

anak, supaya tidak ada hambatan emosional antara pendongeng dengan pendengarnya. \

.Total/Antusias/bersungguh sungguh: masi ingat dengan hukum "Stimuli berbanding lurus dengan j

respons", dalam hal bertutur cerita ini, bila kita tampil sungguh-sungguh maka tanggapan anak-anak j

216 PROSIDING Seminar Nasional 30 Maret 2013 j

Page 6: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

akan sebanding dengan kesungguhan kita, jadi jika kita ingin mereka responsif dan komunikatif,

maka kesungguhan atau totalitas kita akan sangatmenentukan.

d. Tentukan tujuan dan alur cerita: Apa yang akan kita capai harus tertuang sebagai pesan dari

cerita yang akan kita sampaikan (positifistik), tidak patut kita sampaikan cerita yang tak jelas

juntrungannya (tuna makna). Maka tatalah penyampaian pesan tersebur dalam suatu alur yang

sederhana dan mudah dimengerti anak-anak, sehingga pada akhirnya nilai-nilai yang kita

transferkan dapat tersampaikan dengan baik dan akurat.

e. Pilihlah setting awalnya: Untuk memulai cerita, anda bisa dengan memilih setting tempat seperti

: Di sebuah desa yang damai ..., Di Tengah Hutan lebat ..., Di Kerajaan Majapahit..., Di Planet

Mars...dan sebagainya. Atau anda boleh juga memulainya dengan setting waktu, seperti: Zaman

Dahulu kala..., 2000 tahun sebelum Masehi..., Pada suatu malam yang gelap gulita .... dan

sebagainya.

f. Tentukan tokoh-tokohnya (antagonis, protagonist, maupun tritagonis)

g.Munculkan konflik antar tokoh diatas, dalam konflik inilah terjadi suatu pergulatan dan

pembandingan antara kebaikan dan keburukan yang diwakili okeh para tokoh dalam cerita, konflik

ini akan diikuti oleh anak-anak sehingga terjdi proses penilaian serta identifikasi diri pada perilaku

tokoh dalam cerita.

h. Detailkan cerita/terperinci: Supaya lebih hidup dalam imajinasi anak-anak maka kita perlu

menyampaikan secara detail personifikasi tokoh-tokohnya, adegan-adegannya, dialog-dialognya.

i. Ilustrasi suara: Sangat disarankan, para pendongeng memiliki kemampuam mengubah-ubah

karakter suaranya, sehingga cerita menjadi lebih menarik, dialog pun akan lebih berkesan, dan

cerita menjadi lebih hiduop serta segar.

j. Suspence/ketegangan dan humor: Kejutan-kejutan yang mengarahkan perhatian, serta humor

untuk memecah kebekuan perlu secara sengaja maupun spontan dilakukan, agar menjamin rentang

perhatian dan day a tangkap anak selalu optimal.

k. Perhatikan situasi dan kondisi: para pendongeng harus jeli melihat gelagat antusiasme, ketertiban

maupun kejenuhan anak dalam mendengarkan cerita. supaya proses bercerita kita dapat tetap

menarik dan tidak mengalami kegagalan.

1. Happy ending: Jangan lupa, akhiri cerita secara happy ending, artinya lakon yang baik mendapatkan

keberhasilan, kebahagiaan atau kemenagan. Alangkah sedihnya mereka, apabila mendengar lakon

idola mereka kalah atau mati. Jika lakon itu harus mati, tetaplah dalam kebahagiaan, seperti "la

pun meninggal dengan tersenyum ... dan para malaikat dan bidadari menyambut ruh pahlawan itu,

masuk ke dalam surga yang indah dan tempat yang sangat wangi".

Peranan Guru Profesional dan Berkarakter dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di Era Global 217

Page 7: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

MEDIA PENGAJARAN SASTRA

Media dalam kegiatan pembelajaran menjadi mutlak adanya agar tujuan pembelajaran yang

telah dibuat oleh guru dapat tercapai optimal, yang termasuk klasifikasi media pengajaran sastra yaitu,

media pendidikan, jenis-jenis media pendidikan, wayang beber, teknik pagelaran wayang beber.

a.Media Pendidikan

Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) media

merupakan bentuk-bentuk komunikasi, baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media

hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca (Sadiman 2005: 7). Dalam dunia

pendidikan media diartikan sebagai suatu komponen atau alat fisik yang dapat merangsang siswa

untuk belajar, misalnya buku, film, kaset, dan lainnya. Jadi, media merupakan alat bantu mengajar

guru yang terintegrasikan dalam proses pembelajaran, karena fungsinya sebagai perantara pesan.

b.Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam memilih media untuk proses pembelajaran, maka perlu memerlukan kriteria-kriteria

sebagaimana yang diuraikan oleh Susilana dan Riyana (2008: 70).

a.) Kesesuaian dengan tujuan

b.) Kesesuaian dengan materi pembelajaran

c.) Kesesuaian dengan karakteristik pembelajar atau siswa

d.) Kesesuaian dengan teori

e.) Kesesuaian dengan gaya belajar siswa.

Senada dengan pendapat susilana dan riyana tersebut, Sudjana dan Rivai (2009: 4)

mengungkapkan pendapatnya mengenai kriteria pemilihan media pembelajaran.

a) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar

tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan instruksional tersebut berisikan

unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis yang lebih memungkinkan digunakannya media

pembelajaran.

b) Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran yaitu bahan pelpelajaran yang sifatnya fakta, prinsip,

konsep dan generalisasi yang sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami

siswa.

c) Kemudahan memperoleh media, yaitu meda yang diperlukan mudah diperoleh, juga praktis dalam

penggunaannya.

d) Keterampilan guru dalam menggunakannya, artinya apa pun jenis media yang digunakan, syarat

utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran.

e) Tersedia waktu untuk menggunakannya

218 PROSIDING Seminar Nasional 30 Maret 2013

Page 8: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa, artinya pemilihan media pembelajaran hams sesuai dengan

taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.

c.WayangBeber

Keberadaan wayang di Indonesia mempunyai letak tersendiri di masyarakatnya. Tak ada

catatan kapan pertama kali wayang dimainkan. Berbagai jenis wayang pun muncul seiring dengan

perkembangan jaman. Setelah masuknya agama Hindu dan Islam, wayang mempunyai fungsi lain,

yaitu sebagai alat penyebaran agama. Dipercaya sebagai bentuk pertunjukan wayang tertua adalah

wayang beber. Berbeda dengan penerusnya, wayang dibentuk menyerupai manusia, wayang beber

hanya menggunakan gambar dengan narasi untuk menceritakan kisah-kisahnya. Sesuai dengan

namanya, beber berarti menceritakan.

Di antara berbagai jenis wayang yang sudah sangat tua tradisinya, ialah wayang kulit. Wayang

kulit ini kemudian popular dengan sebutan wayang purwa dan wayang beber.

Menurut Sutarso (1981: 1), wayang beber memiliki dimensi tersendiri dalam teater wayang,

karena wayang beber bukan suatu pentas bayangan, melainkan pentas gambar. Hal tersebut sesuai

dengan makna dari wayang beber menurut Sundase Engkish Dictionary Compiled. Wayang Beber is

wayang scene-painted on oblong-shape cloth which is rolled out during the performance. Wayang

beber adalah wayang layar lukis yang dibuat di atas kain kemudian gulungannya diputar saat

ditampilkan.

d. Teknik Pagelaran Wayang Beber

Wayang beber dijadikan salah satu alternatif penyampaian dongeng karena teknik pagelarannya

tidak serumit pagelaran wayang lainnya. Teknik pagelaran wayang beber ini cukup dengan membeber

gulungan kain atau lebih. Gulungan akan berhenti di setiap episode, di sini pendongeng memaparkan

cerita gambar tersebut.

Wayang beber yang berdimensi gambar ini memeiliki kesamaan dengan gambar seri yang

disajikan melaluiyZ/p chart, yaitu sama-sama menyajikan gambar berseri dari gambar seri satu seri

dua, dari seri dua ke seri tiga, dan seterusnya. Namun, ada hal yang sangat prinsip yang membedakan

antara penyajian cerita gambar dengan wayang beber dan penyajian cerita gambar dengan yang

lainnya. Perbedaan antara penyajian wayang beber dengan penyajian yang lainnya adalah bahwa cerita

gambar dalam wayang beber harus disajikan dalam suasana mendongeng. Misalnya cara pendongeng

duduk, suasana yang diciptakan pendongeng atau dalang saat bercerita, teknik pembuatan, dan teknik

penyampaian gambar.

Wayang beber adalah salah satu jenis permainan bayangan boneka (wayang). Digambar di atas

kulit, kertas, atau kain yang digulung dan ditarik pada bagian lainnya. Ukurannya sangat bervariasi,

Peranan Guru Profesional dan Berkarakter dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di Era Global 219

Page 9: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

pada umumnya lebar 20 cm dan panjang 12 meter. Maksimal gulungan terdiri dari 17 episode.

Pertunjukan wayang beber yang sesungguhnya dicatat oleh ma Huan (Sutarso, 1981:

72) sebagai berikut: Orang itu duduk bersila di tanah dan menempatkan gambar dihadapannya,

membentangkannya bagian (adegan) yang satu ke yang lain dan menghadapkan (gambar adegan)

kea rah penonton. Untuk menyimpan wayang beber seorang dalang dalam hal ini adalah guru, harus

mempersiapkannya dengan baik. Perhatikan bahan yang dibuat sebagai dasar lukisan atau gambar

wayang beber. Kualitas warna harus tahan lama. Agar tidak pudar, tempat menyimpan wayang harus

disesuaikan dengan bahan dasar dari wayang beber tersebut.

Berikut contoh wayang beber yang dapat digunakan dalam pembelajaran mendongeng.

Foto 1. Dalang menyajikan pagelaran wayang beber

Foto 2. Dalang berinteraksi dengan penonton tentang wayang beber

220 PROSIDING Seminar Nasional 30 Maret 2013

Page 10: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

. @ ;. _, @_-._;. . '::@ ristaffl

PENUTUP

Mengakhiri pembahasan ini, perlu dikemukakan bahwa mendongeng (baca: bercerita)

merupakan aktivitas sekaligus salah satu metode pembelajaran bahasa dan sastra yang memiliki

kontribusi penting dalam meningkatkan budaya membaca dan kreativitas menulis di kalangan

siswa. Lebih-lebih pada siswa sekolah dasar, mendongeng memperoleh proporsinya yang strategis

mengingat siswa berada pada usia emas (golden ages). Simpulan yang dapat dari hasil penelitian ini

sebagai berikut.

a. Teknik pagelaran wayang beber dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif media yang

dapat dimanfaatkan dalam pengajaran sastra. Media ini termasuk media yang memberikan

pengalaman langsung karena siswa dapat melihat langsung tokoh-tokoh yang disajikan dalam

wayang beber. Tokoh yang disajikan melalui gambar dengan ilustrasi dan warna yang menarik

dapat memperkuat daya imajinasi dan siswa mengetahui dengan jelas alur cerita yang disajikan

dengan wayang beber.

b. Kemampuan guru dalam menggunakan teknik pagelaran wayang beber ditunjang oleh

kemampuan mendongeng. Guru mampu menggunakan media teknik wayang beber dan juga

harus menyampaikan pesan secara menarik sehingga siswa menjadi paham alur yang terdapat

dalam cerita.

c. Mendongeng memiliki manfaat besar bagi perkembangan kepribadian anak terutama dalam

pengembangan intelektual, emosi, bahasa, estetika, dan etika/moral. Mendongeng berfungsi

sebagai media yang relevan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan moral/etika, sosial,

budaya, adat-istiadat, kemanusiaan, multikulturalisme, dan keagamaan. Oleh karena itu, tidak ada

alasan lagi bagi guru SD untuk tidak mengaplikasikan metode mendongeng dalam pembelajaran

di sekolah dasar.

Peranan Guru Profesional dan Berkarakter dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di Era Global 221

Page 11: KEMAMPUAN MENDONGENG GURU SD DENGAN TEKNIK PAGELARAN WAYANG … · tradisional dapat dijadikan alternatif lain oleh guru dalam kegiatan mendongeng. Wayang beber memiliki dimensi yang

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Depdikbud. 1981. Wayang Beber di Gelaran. Jakarta: Depdikbud.

Iskandarwassid. 2004. Tiga Pilar Pengajaran Sastra. Pidato pengukuhan: UPI Bandung.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Sadiman, A. 2005. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:

PT Raja Grafindo.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

222 PROSIDING Seminar Nasional 30 Maret 2013