121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagai Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Kriya Seni/ Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh: FIRMAN WARDIANTO C0903016 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

  • Upload
    donhu

  • View
    273

  • Download
    21

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA

MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK

SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagai Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Kriya Seni/ Tekstil Fakultas Sastra dan

Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

FIRMAN WARDIANTO

C0903016

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama: Firman Wardianto

Nim : C0903016

Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul Makna busana

Raden Werkudara Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta adalah betul-betul karya

sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya

saya dalam Skripsi ini diberi tanda citas (kutipan) dan ditunjukan dalam daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan Skripsi dan gelar yang diperoleh dari

Skripsi tersebut.

Surakarta April 2011.

Yang membuat pernyataan,

Firman Wardianto

Page 5: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Sekalipu aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala

rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang

sempurna untuk memindahkan Gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai KASIH, aku

sama sekali tidak berguna”(1Korintus 13:2)

Page 6: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

1. Keluarga Besar Sri

Rahayu Apartin Djoko

Warsito

2. Temen-temen Kriya Seni

Tekstil

3. Para pemerhati dan

penggemar Wayang Kulit.

Page 7: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan berkat-berkat-Nya dalam pelaksanaan dan penyusunan Skripsi yang

berjudul “ Makna Busana Raden Werkudara Wanda Mimis Wayang Kulit Purwa

Gagrak Surakarta” ini dengan baik.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Seni di Jurusan Kriya Seni/Tekstil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini dapat terselesaikan juga dengan bantuan dari berbagai pihak, baik

secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Drs. Sudarno M. A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Senirupa

Universitas Sebebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Theresia Widiastuti M.Sn. selaku Ketua Jurusan Kriya Seni/Tekstil

UNS Surakarta dan Pembimbing Akademis yang telah memberikan pengarahan dan

dan bimbingan dalam studi penulis selama di Universitas Sebelas Maret ini.

3. Bapak Ir. Aji Isworo Josep M.Sn. selaku Pembimbing Skripsi atas

bimbingannya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak F. Ari Dartono M.Sn selaku koordinator mata kuliah Tugas Akhir

5. Bapak Abdul Asngadi yang telah membantu penulis dalam mengurus

pendadaran.

6. Bapak/Ibu seluruh dosen serta staf administrasi di Jurusan Kriya Seni/Tekstil

UNS, yang telah turut membantu penulis hingga menyelesaikan studi S1.

7. Bapak/Ibu Karyawan Perpustakaan UNS, dan Perpustakaan ISI Surakarta yang

telah memberikan kesempatan untuk menambah referensi dalam penulisan.

8. Almarhum Bapak Narwanta Tri Wibawa S. Kar., saudari Niken Parahita, Bapak

Suratno S.Kar. M. Mus., Pdt. Rahmat Kristiono S. Th. Yang telah berkenan

meminjamkan koleksi bukunya.

Page 8: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

9. Bapak Bambang Suwarno S. Kar. M. Hum., Bapak Suratno S. Kar. M . Mus.,

Wahyu Dunung Raharjo serta Arief Hartarta S. Ss yang telah bersedia meluangkan

waktu memberikan pendapat serta beberapa terjemaah sehingga penulis dapat

menambah referensi dalam penulisan Skripsi ini.

10. Ibu dan Kakak-kakaku tercinta atas doa, motivasi, dan dukungan material

maupun spiritual selama penulis melaksanakan studi S1 di Kriya Seni/Tekstil UNS.

11. Teman-teman PMK FSSR “Ceria”, para penghuni Gerpoez tercinta, dan teman-

teman Kos Kana 1 dan 2 yang telah mendukung dalam semangat dan doa bagi

penulis.

12. Rekan-rekan PKMB BPD Surakarta Pdt. Sumarno S.Th., Dwi “Ringgo”, Resky

Permata, Maria Sabatini, Archa “Rujakpedes”, Arisasongko, Yohanes Firdaus, yang

setia melayani bersama.

13. Rekan - rekan Kriya Seni/Tekstil angkatan 2002, 2003, 2004,2005 terima kasih

atas kerjasamanya selama ini.

14. Hanariska Prihatiningsih, Sendy Nurcahyo Putra dan Adwin Agung Kurniawan

yang telah bersedia meminjamkan kamera dan menemani mencari data wawancara.

15. Tendy Irwanto S. T untuk print geratisnya, Yudi Mahendra, Adi Kusumo, dan

Indrajati rekan senasib seperjuangan yang saling mendukung dan membantu dalam

menyelesaikan Skripsi.

16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membantu

pelaksanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis

harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan

kita semua. Amin.

Penulis

Page 9: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i

PERSETUJUAN ...........................................................................................................ii

PENGESAHAN...........................................................................................................iii

PERNYATAAN...........................................................................................................iv

MOTTO.........................................................................................................................v

PERSEMBAHAN .......................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................vii

DAFTAR ISI................................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................xv

ABSTRAK..................................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................1

B. Batasan Masalah......................................................................................................4

C. Perumusan Masalah ................................................................................................4

D. Tujuan Penelitian.....................................................................................................5

E. Manfaat Penelitian....................................................................................................5

F. Sistematika Penulisan...............................................................................................7

Page 10: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II KAJIAN TEORI

A. Busana.......................................................................................................................8

B. Busana Wayang.........................................................................................................9

C. Wayang Dalam Masyarakat Jawa...........................................................................19

D. Sejarah perkembangan Wayang..............................................................................22

E. Raden Werkudara....................................................................................................25

F. Wanda Wayang.......................................................................................................28

G. Wanda Mimis..........................................................................................................34

H. Wayang Gagrak Surakarta......................................................................................37

I. Kerangka Pikir .......................................................................................................38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian.....................................................................................................42

B. Jenis Penelitian.......................................................................................................42

C. Bentuk Penelitian ...................................................................................................42

D. Sumber Data .........................................................................................................44

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................45

F. Analisis Data..........................................................................................................45

Page 11: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV BUSANA RADEN WERKUDARA GAGRAK SURAKARTA

A. Bentuk Busana Raden Werkudara Wanda Mimis.................................................49

B. Makna Busana Raden Werkudara..........................................................................60

C. Hakekat Busana Raden Werkudara Wanda Mimis.................................................97

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ...............................................................................................................97

B. Saran.......................................................................................................................98

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................104

LAMPIRAN..............................................................................................................106

Page 12: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Garuda Mungkur, Bledhegan atau Gelapan...............................................10

Gambar 2: Beberapa macam bentuk Gaya Rambut...............................................11-13

Gambar 3: Hiasan Kepala.....................................................................................14&15

Gambar 4:Beberapa contoh Jamang dan Sumping......................................................16

Gambar 5 : Berbagai busana yang dikenakan pada badan dan tangan wayang....17&18

Gambar 6 : Dodot Jangkahan, Rapekan, dan Bokongan.............................................19

Gambar 7: Perwujudan Bungkus dalam wayang kulit................................................26

Gambar 8: Pertarungan Gajah Sena dengan Raden Werkudara..................................27

Gambar 9: Beberpa macam bentuk mata dan hidung wayang....................................32

Gambar 10: Raden Werkudara Dalam Wanda Mimis.................................................36

Gambar 11 : Kerangka Pikir........................................................................................38

Gambar 12 Mode analisi interaktif..............................................................................48

Gambar 13: Raden Werkudara dan letak busananya...................................................51

Gambar 14: Dodot Poleng Bang Bintulu Aji...............................................................52

Page 13: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Gambar 15 : Gelung Minangkara................................................................................53

Gambar 16 : Pupuk Mas Rineko Jaroting Asem.........................................................54

Gambar 17: Sumping Kastuba Jati atau Pudak Sinumpet..........................................55

Gambar 18: Anting-anting Panunggul Sotya Maniking Warih atau Toya..................56

Gambar 19: Kalung Nagabanda...................................................................................57

Gambar 20: Kelat Bahu Balibar Manggis kang Binelah Sakendhagane...................57

Baratasena dengan Rambut yang terurai

Gambar 21 : Gelang Candra Kirana............................................................................58

Gambar 22: Paningset atau Sabuk Cinde Wilis Kembar Beranipun Kang Binelah

Numpang Wentis Kanan tanapi Kering.......................................................................59

Gambar 23: Porong Nagaraja Mungwing Dhengkul...................................................60

Gambar 24: Resi Anoman .........................................................................................67

Gambar 25: Wil Jajalwreka.........................................................................................68

Gambar 26: Liman Situbanda......................................................................................69

Gambar 27: Begawan Maenaka...................................................................................70

Gambar 28 : Bratasena dengan rambut yang terurai...................................................74

Page 14: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar 29: Dewa Ruci ..............................................................................................76

Gambar 30: Werkudara Gagrak Cirebon.....................................................................84

Gambar 31: Pertarungan antara Raden Werkudara dengan Rukmuka dan

Rukmakala...................................................................................................................91

Gambar 32: Perkelahian antara Raden Werkudara Dengan Naga Nemburnawa........93

Gambar 33: Kuku Pancanaka......................................................................................95

Page 15: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambar Wayang Raden Werkudara yang belum diwarnai

2. Gambar Wayang Raden Werkudara Wanda Bedhil.

3. Gambar Wayang Raden Werkudara Wanda Lindu Panon

4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong

5. Gambar Wayang Raden Werkudara Wanda Bugis.

6. Gambar Wayang Raden Werkudara Wanda Lindu

7. Gambar Raden Werkudara Gagrak Yogyakarta.

8. Gambar Raden Werkudara Ketika Menyamar Menjadi Jagal Abilawa

9. Gambar penulis bersama Bambang Suwarno salah satu dari Narasumber

dalam wawancara

10. Gambar Dunung Raharjo Narasumber dalam Wawancara.

11. Gambar Sekema letak busana Raden Werkudara dalam buku “ Penuntun

Menonton Pertunjukan Wayang “

12. Gambar sekema letak busana Raden Werkudara dalam situs “ Kaskus”

Page 16: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Firman Wardianto. C0903016. 2011. Makna Busana RadenWerkudara Wanda Mimis

Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta. Skripsi Jurusan Kriya Seni/Tekstil Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1)bagaimana bentuk

busana Raden Werkudara tersebut dalam Wanda Mimis? (2) makna apakah yang

terdapat dalam busana tokoh wayang Raden Werkudara Wanda Mimis?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk busana Raden

Werkudara dalam Wanda Mimis. (2) Untuk mengetahui makna makna yang

terkandung dalam busana Raden Werkudara Wanda Mimis.

Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode penelitian Kualitatif

deskriptif dengan pendekatan hermeneutika untuk mengkaji makna busana Raden

Werkudara.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:Raden Werkudara wanda mimis

wayang kulit purwa gagrak Surakarta bentuk busananya meliputi Dodot Poleng Bang

Bintulu Aji, Gelung Minangkara Cinandra Rengga Endek Ngarep Dhuwur Buri,

Pupuk Mas Rineko Jaroting Asem, Sumping Kastuba Jati atau Pudak Sinumpet,

Anting-anting Panunggul Sotya Maniking Warih, Sangsangan Nagabanda, Kelat

Bahu Balibar Manggi kang Binelah Sakendaghane, Gelang Candrakirana, Sabuk atau

Paningset Chinde Wilis Kembar Beranipun kang Binelah Numpang Wentis Kanan

Tanapi Kering, dan Porong Nagaraja Mungwing Dengkul. Makna yang terkandung

dalam seluruh busana Raden Werkudara wanda Mimis Wayang kulit purwa gagrak

Surakarta pada hakekanya merupakan perlambang seorang Jawa yang sempurna

yang disebut sebagai Satriya Pinandita

Page 17: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Kebudayaan Jawa merupakan salah satu kebudayaan yang berkembang di

Indonesia. Kebudayaan tersebut berkembang didaerah-daerah yang mayoritas

didiami suku Jawa. Kebudayaan Jawa memiliki berbagai macam kesenian, salah-

satu dari kesenian tersebut adalah Wayang.

“Wayang dan masyarakat Jawa dalam perkembanganya sangat sulit untuk

dipisahkan karena salah satu bentuk kesenian ini masih hidup, masih dihidupi dan

menghidupi apa yang disebut sebagai manusia Jawa hingga sekarang., Ia

tampaknya menjadi sebuah bagian yang tak terpisahkan dari Jawa, kejawaan dan

manusia Jawa setidaknya hingga saat ini”( Kayam2001:2)

“Wayang berkembang di Jawa diperkirakan sejak jaman kerajaan Mataram

kuno. Berita tertulis mengenai pertunjukan wayang tersebut tergores pada sebuah

prasasti yang diterbitkan oleh raja Balitung dari kerajaan Mataram kuno di Jawa

Tengah”(Soedarsono1997:3). Dengan demikian sampai sekarang telah menemani

dan bahkan memandu kehidupan orang Jawa selama berabad-abad, selama itu

pulalah ia telah terlibat dalam pergulatan manusia Jawa menghadapi berbagai

perubahan yang terjadi didalam masyarakat Jawa, berusaha menyerap dan diserap

1

Page 18: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

oleh berbagai arus kehidupan dan kebudayaan baru yang terbentuk dari dari dalam

maupun dari luar lingkungan kehidupan masyarakat Jawa.

Mencoba membaca, menonton, dan memahami wayang dalam keberadaannya

seperti sekarang dapat berarti setidaknya dua hal: Pertama membaca, menonton,

dan memahami sejarah wayang itu sendiri, mencoba menangkap jejak sejarah

yang terekam didalamnya, mencoba mengerti bagaimana kiat dan strategi yang

digunakan untuk tetap bertahan hidup dalam berbagai pergolakan dan perubahan

yang terjadi sepanjang hidupnya. Kedua, hal itu dapat pula berarti membaca,

memahami dan menonton sejarah manusia Jawa itu sendiri dalam rentang panjang

sejarahnya dengan berbagai kiat dan strategi bertahanya(Kayam2001:4)

“Wayang kulit purwa merupakan salah satu jenis wayang yang masih

memiliki banyak pengemar, sehingga dapat lestari hidup dalam masyarakat, hal

itu tidak mengherankan karena wayang kulit purwa memiliki berbagai nilai yang

sesuai dan dibutuhkan oleh anggota masyarakat”( Sunarto, 1997: 1). Wayang ini

merupakan wayang yang terbuat dari kulit Sapi atau Kerbau, sumber ceritanya

berasal dari kisah epos Ramayana dan Mahabarata. Wayang kulit purwa

merupakan suatu kesatuan seimbang, seirama yang meliputi beberapa unsur seni

diantaranya adalah: seni drama yang biasa ditemukan dari dialog dalam setiap

adegan cerita wayang yang dimainkan oleh dalang, seni rupa yaitu berbagai

bentuk, gambar, dan warna didalam tokoh wayang yang beranekaragam, seni

pahat yang dapat ditemukan dalam tatahan yang terdapat pada ukiran hiasan

dalam masing-masing tokoh wayang, dan seni musik yang terlihat dalam iringan

Page 19: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

wayang ketika pementasan wayang, serta seni suara yang terdapat dalam nyanyian

para Pesinden ataupun Gerong.

Wayang dalam ceritanya adalah penggambaran hidup manusia di dunia yang

divisualisasikan dalam bentuk karya seni dengan watak masing-masing tokoh

yang menggambarkan watak manusia yang beranekaragam. Ada tokoh wayang

yang pemberani, penakut, ragu-ragu, periang, dan bermacam watak tokoh yang

lain. Dalam wayang perwatakan tiap tokoh digambarkan dengan berbagai macam

bentuk, dan wujud dalam setiap boneka wayangnya. Boneka tokoh wayang

purwa ada bermacam-macam jenisnya, dari berbagai macam jenis itu terdapat

seorang tokoh yang memiliki bentuk boneka yang berbeda dari tokoh wayang

yang lain, tokoh tersebut adalah Raden Werkudara.

Raden Werkudara merupakan kesatriya yang gagah perkasa, sakti

mandraguna, memiliki berbagai pusaka serta ajian yang dianugerahkan oleh para

dewa dari khayangan. Werkudara oleh karena kesaktiannya tersebut diangkat

menjadi panglima perang kerajaan Amarta dalam perang Bharatayuda. Tokoh

Raden Werkudara di dalam wujud boneka wayang kulit divisualisasikan

memiliki ke-khasan dalam perwujudannya, memiliki busana berbeda dari tokoh-

tokoh wayang yang lain. Busana yang ia pakai di dalam wayang kulit memiliki

kisah yang menarik dalam perjalanan kehidupannya sehingga busana tersebut

kemudian menjadi ciri khas dari tokoh tersebut. Raden werkudara dari lahirnya

hingga proses dalam mencari jatidirinya untuk menjadi satria yang sakti

mandraguna, dalam proses pendewasaan jatidirinya tersebut busana yang

digunakannya juga mengalami perubahan, perubahan busana tersebut memiliki

Page 20: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

makna karena dari beberapa busana tersebut adalah anugerah dari dewa. Oleh

karena hal tersebut maka penulis ingin membahas hal tersebut dalam karya tulis

ini, disamping itu penulis juga melihat Visualisasi wayang kulit kurang dibahas

dalam pertunjukan wayang, karena gambaran visulal wayang hanya dianggap

sebagai pelengkap dalam pertunjukan wayang kulit.

B.Batasan Masalah.

Agar permasalahan tidak meluas maka pembahasan tokoh Raden Werkudara

difokuskan ketika dia sudah dewasa dan menemukan jatidirinya. Wayang yang

terdiri dari berbagai jenis, maka penelitian memfokuskan pada wayang kulit

Purwa. Wayang kulit purwa yang berkembang memiliki berbagai macam

Gagrak, maka untuk pembahasan ini difokuskan pada wayang kulit purwa

Gagrak Surakarta. Tokoh Raden Werkudara ternyata diwujudkan dalam

berbagai wanda yang berbeda, maka diambilah salah satu wanda yaitu wanda

Mimis Wanda Mimis dipilih karena wanda ini sering dipakai dalam pewayangan

ketika Raden Werkudara berperang,

C. Rumusan Masalah.

Dari permasalahan di atas dapat diambil beberapa perumusan masalah

diantaranya:

1. Bagaimanakah bentuk busana Raden Werkudara tersebut dalam wanda

Mimis?

Page 21: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Makna apakah yang terdapat dalam busana tokoh wayang Raden Werkudara

wanda Mimis ?

D. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah tersebut dapat ditemukan pemecaha masalah yang

berupa :

1. Untuk mengetahui bentuk busana Raden Werkudara dalam wanda Mimis

2. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam busana Raden Werkudara

wanda Mimis

E. Manfaat Penulisan

Penulisan hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Lembaga

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan penggetahuan tentang

makna motif busana Raden Werkudara wayang kulit Purwa gaya Surakarata bagi

jurusan Kriya Seni/Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret Surakarta sehingga dapa memberi ide inspiratif untuk tujuan masing-

masing.

Page 22: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Pihak dan Masyarakat Terkait

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemahaman tentang

makna motif busana Raden Werkudara wayang kulit Purwa gaya Surakarta.

Secara garis besar ditujukan untuk bahan tambahan informasi dan pengetahuan

bagi pihak-pihak terkait seperti akademisi,desainer tekstil dan pengamat budaya

dalam rangka pengembagan karya tekstil.

3. Keilmuan

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan,wawasan

dalam keilmuan tekstil dan sebagai referensi pada jurusan Kriya Seni/Tekstil

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta tentang

makna motif busana Raden Werkudara wayang kulit purwa gaya Surakarta.

4. Penulis

Digunakan untuk penulisan Skripsi yang telah diprogramkan pada semester

akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana, dan digunakan untuk

menambah wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Selain itu juga digunakan

sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah diperoleh pada bangku perkuliahan.

Page 23: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dalam format karya ilmiah, yang

diklasifikasikan menjadi beberapa Bab menurut kajian dan pola pikir dari peneliti

yaitu:

Bab I merupakan bab Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

batasan masalah , rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan

sistematika penulisan

Bab II berisi tentang Kajian Pustaka yang mendukung penulisan penelitian

yang berisi mengenai busana, busana wayang, Wayang dalam masyarakat Jawa,

sejarah perkembangan wayang, Raden Werkudara, wanda wayang, wanda mimis,

wayang gagrak Surakarta, dan kerangka pikir.

Bab III merupakan metodologi penelitian yang meliputi lokasi penelitian,

jenis penelitian, bentuk penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan

analisis data yang digunakan dalam proses penelitian.

Bab IV merupakan temuan yang diperoleh dengan pengumpulan dan analisis

data yaitu Raden Werkudara wanda mimis, makna busana Raden werkudara

wanda mimis, dan hakekat busana Raden Werkudara wanda mimis.

Bab V merupakan penutup dalam penelitian yang berisi tentang simpulan hasil

penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah, dan saran yang berisi

pemantapan hasil peneitian yang dicapai.

Page 24: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Page 25: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Busana

Busana merupakan salah satu kebutuhaan pokok manusia disamping pangan dan

papan. Jaman manusia belum mengenal alat tenun pemakaian busana hanyalah

sebagai pelindung tubuh dari sengatan Matahari dan dinginya cuaca. Bahan yang

dipakai pada waktu itu adalah kulit binatang, kulit pohon maupun tumbuh-tumbuhan,

namun dengan seiring perkembangan jaman maka manusia mulai mengolah kedua

bahan tersebut menjadi pakaian yang memiliki makna tertentu.

Busana bila dilihat dari asal kosakata bahasa sansekerta Βhùûáòa

yang berarti hiasan,perhiasan,pakaian dan pesta. Dari pengertian diatas dapat

diopahami bahwa kata busana pada mulanya memang berarti perhiasan yang

dipakai untuk menghias diriatau memperindah diriatau memperindah tubuh

dari asal kata bhúû yang berarti menghias Busana ialah segala sesuatu yang

kita pakai mulai dari kepala hingga ujungh kaki,di dalam hal ini termasuk:

semua benda yang melekat pada badan seperti baju,sarung,dan kain

panjang.(Riyanto,:2007:23)

”Busana dalam kosakata bahasa Indonesia secara harfiah diartikan pakaian yang

lengkap(yang indah-indah), Busana yang tidak terlalau mewah” ( KBBI 1988:140),

maka busana mencakup berbagai aspek antara lain aspek etika (kepantasan dan

kesopanan) aspek estetika (keindahan) dan fungsinya dalam menutupi tubuh

pemakainya sehingga nyaman untuk digunakan. Pada dasarnya busana terdiri dari

pakaian, tata rias, perhiasan. ”Berbusana sangat erat hubungannya dengan individu,

latar belakang budaya, dan tingkat peradaban seseorang. Dalam tata cara budaya adat

Jawa maka muncul sebuah pepatah yang mengatakan ajining diri saka lathi, ajining

8

Page 26: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

raga saka ing busana yang berarti harga diri seseorang dilihat dari cara

berbicara dan tubuh seseorang dihargai dari cara berbusananya”(Trifena,2004:18).

B. Busana Wayang

Wayang yang berada di Indonesia sudah berkembang dari sejak jaman dahulu

ketika di pulau Jawa masih banyak berdiri kerajaan. Penciptaan boneka wayang serta

busana yang dipakaia atau digambar dalam boneka wayang dipengaruhi pula oleh

pasang-surut, muncul ataupun berdirinya kerajaan-kerajaan baru, hal tersebut seperti

yang dikemukakan oleh Soedarsono dalam bukunya yang berjudul ”Wayang

Wong”(1997:294)

”Boneka-boneka wayang yang sekarang ini sebenarnya adalah merupakan

perkembangan dari boneka wayang dari masa Jawa Timur(abad ke-10 sampai abad

ke-16). Gaya tata busana boneka-boneka wayang Bali sangat mirip dengan gaya

busana para pahlawan yang dipahatkan pada relief candi Jawa Timur seperti candi

Panantaran, Jago, Tigawangi, Surawana, dan Kedathon”

Busana paling atas dalam wayang adalah hiasan kepala, yang sering banyak

digunakan adalah gaya rambut gelung Sapit Urang. Gaya rambut dari boneka

wayang Bali dibentuk seperti gelung Sapit Urang, tentu meniru gaya rambut Jawa

Timur seperti yang digambarkan pada relief naratif Ramayana dan Kresnayana pada

candi Penataran.selain Sapit Urang gaya rambut yang lain yaitu nGore Polos, nGore

Gembel, nGore Gimbal, nGore Udhalan, Udhalan Gimbal, Jangkang atau Songkok,

Mekuta atau Tropong, Gelung Keling, Gelung Keling Balik, Kethu Dewa,Kethu

Page 27: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pandhita, dan Kethu Udheng atau besekan atau trombosan. Untuk gaya rambut tokoh

wanita meliputi Gelung Gondhel, Gelung Putri Polos, Gelung Putri Udhal, dan

Gelung Putri Sekar(Soedarsono,1997:308). Hisan lain di kepala adalah hiasan

Garuda Mungku, ,Jamang, dan Sumping. Garuda Mungkur ini oleh Kanjeng

Jayadipura, perancang tata busana wayang wong dari keraton Yogyakarta diganti

nama dengan nama Bledhegan atau Gelapan. Garuda Mungkur hanya dibedakan atas

ukuran kecil sekali, kecil, medium, besar, dan besar sekali(Soedarsono,1997:296).

Gambar: 1

Garuda Mungkur, Bledhegan atau Gelapan

(Sumber: Buku Wayang Wong halaman 306)

Page 28: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gelung Praba Ngore Polos

Ngore Gembel Ngore Gimbal

Ngore Udalan Udalan Gimbal

Page 29: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Gelung Polos Gelung Leleh

Gelung Keling Gelung Minangkara

Gelung Sanggan Gelung Gembel

Page 30: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Gelung Putri Polos Gelung Putri Udal

Gelung Putri Sekar Gelung Putri Gondel

Gelung Putri Keling

Gambar: 2

Beberapa macam bentuk Gaya Rambut

(sumber: buku ”Princening Gambar Ringgit Purwa” hal 20-24)

Page 31: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Jangkang Polos Jangkang Lungsen

Jangkang Praba Makuta

Topong Topong Makutha

Page 32: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Ketu Dewa Ketu Pandita

Ketu Udeng Gelung Putri Makuta

Gambar :3

Hiasan Kepala

(Sumber: Buku ” Princening Gambar ringgit Purwa 20-24)

Page 33: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Untuk Jamang ada tiga tipe pokok dari Jamang pada penutup kepala boneka

wayang yaitu Jamang Lamba( jamang yang hanya terdiri dari satu lapis), Jamang

Sungsun (jamang dengan dua atau tiga lapis), dan Jamang Sada sa’ler (jamang yang

bermotif lidi daun kelapa) untuk Sumping ada empat tipe Sumping, yaitu: Sumping

Waderan (hiasan telinga dibentuk seperti ikan), Sumping Sekar Kluwih (hiasan

telinga yang dibentuk seperti bunga Kluwih), Sumping Gajah nGoling (hiasan

telingga yang dibentuk seperti Gajah yang sedang bergerak), dan Sumping Surengpati

(hiasan telinga khusus bagi para prajurit pemberani)(Soedarsono,1997:296-297).

Gambar: 4

Beberapa contoh Jamang dan Sumping

( Sumber: Buku ”Wayang Wong” halaman 304)

Page 34: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Hiasan dan bagian busana lain yang digambarkan dalam wayang adalah

Sangsangan(kalung), Ulur-ulur(kalung panjang), Sabuk(ikat pinggang),

Timang(pengencang ikat pinggang), Kampuh atau Dodot (kain lebar dan panjang

yang dikenakan sebagai busana bagian bawah), Uncal Wastra(ujung dari bagian

dodot sebagai pengikat), Badhong( hiasan di bawah perut), Uncal Kencana (kain

kecil yang berjuntai ke bawah dari pinggang), Kathok atau Lancingan(celana

pendek), Celana(celana panjang), Kunca(bagian ujung dari Dodot) Klatbau(gelang

lengan), Gelang(gelang tangan), dan Kroncong( gelang kaki). Kecuali para dewa,

sebagian besar boneka wayang tidak mengenakan keris. Boneka-boneka wayang

hanya mememiliki satu macam kalung yang disebut Sangsangan Tanggalan(kalung

yang berbentuk seperempat bulan),

serta memiliki tiga tipe gelang lengan, yaitu

Kelatbau Nagamangsa(dipakai oleh para raja, pangeran, dan para puteri),

Klatbau Clumpringan(dikenakan oleh para raksasa serta pejabat rendahan), dan

Kelatbau Candrakirana(dikenakan oleh Bima, Antareja, Anoman dan Bayu)

(Soedarsono,1997:315-316).

Ulur-ulur Sangsangan atau kalung

Page 35: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Gambar : 5

Berbagai busana yang dikenakan pada badan dan tangan wayang kulit

(Sumber : buku” Princening Gambar Ringgit Purwa” halaman 28, 32 dan 34)

Badhong Uncal Kencana dan Uncal Wastra

Dodot Gelang Klatbau Clumpringan

Klatbau Nagamangsa Klatbau Candrakirana

Page 36: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dodot merupakan busana yang dikenakan pada bagian bawah tokoh wayang,

dodot tersebut memiliki tiga macam bentuk utama dalam boneka wayang kulit yaitu:

Jangkahan yang terdiri dari Jangkahan Bambang, Putran, Katongan, Sena, Denawa

Raton. Rapekan yang terdiri atas Rapekan Bala, Pandita, dan Dagelan. Bokongan

terdiri atas Bokongan Putran, Satriya, Raton, Lebekan, Dewa, dan Bokongan

Rapekan.

Gambar : 6

Dodot Jangkahan, Rapekan, dan Bokongan

(Sumber : buku ”Princening Gambar Ringgit Purwa” halaman 29, 30, 31)

C. Wayang Dalam Masyarakat Jawa.

Wayang merupakan kesenian asli yang berasal dari Indonesia, dan berkembang di

Pulau Jawa tetapi dalam perkembangannya di Pulau Sumatra, Bali, Lombok,

Kalimantan juga ada kesenian Wayang. Wayang didalam pertunjukanya terdapat

beberapa cabang kesenian yang membangun sebuah pertunjukan wayang diantaranya

adalah seni lukis, seni suara, seni musik, seni drama. Beberapa bentuk cabang

kesenian tersebut menjadi unsur yang membangun kesenian wayang sehingga sangat

Jangkahan Rapekan Bokongan

Page 37: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

indah dan Adiluhung. S. Haryanto dalam bukunya ”Pratiwimba Adiluhung”

(1988:18-19)mengutip penggambaran wayang menurut Empu Kanwa sebagai berikut:

Hanonton ringgit menangis asekal muda hidepan, huwus tohin yan walulang

inukir malah abangucap, hatur ning wang tresneng wiyasa malaha tan wikana ri

tatwan yan maya sahana-hananing bhawa siluman yang berarti orang yang

menonton ringgit(wayang) menangis, terpesona, sedih, meskipun sudah tahu yang

ditonton itu adalah kulit dipahat, dieri bentuk manusia,dapat bertingkah dan

berbicara. Para menonton ibarat orang yang tamak akan harta dunia yang nikmat,

akibatnya mereka terjerat hatinya, tidak tahu bahwa sebenarnya hanya bayangan yang

tampil laksana siluman atau sulapan belaka. Menurut Clifford Geertz dalam buku

”Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa” (1981:350) berpendapat

”Wayang yang menggunakan boneka kayu atau kulit untuk mendramatisasikan cerita-

cerita epos India, Mahabarata dan Ramayana versi Jawa, Atau sejarah kerajaan-

kerajaan Jawa sebelum masa kolonial versi mitologis” Geertz mengelompokan

wayang dalam kelompok ”Seni Alus” yang merupakan bagian dari tiga rumpun

pengelompokan kesenian yang dikumpulkannya. Wayang juga merupakan seni yang

paling tersebar luas, yang paling berakar dalam, paling dielaborasi secara filosofis

dan religius yang umumnya dilakukan oleh para priyayi.

Kata wayang diambil dari bahasa Jawa yaitu wewayangan atau bayang- bayang.

Kata tersebut digunakan untuk menamakan pertunjukan bayang-bayang yang

dihasilkan dari boneka yang merupakan kulit pipih yang diukir, kemudian dicat

dengan berbagai warna yang memang dibuat untuk menimbulkan bayangan pada

layar putih yang disebut Kelir. Di depan Kelir diletakan lampu minyak yang disebut

Page 38: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Blencong (tetapi sekarang sudah digantikan dengan lampu listrik yang moderen) yang

bertujuan untuk menciptakan bayangan dibelakang Kelir sehingga pertunjukan

wayang tampak hidup bila disaksikan dari belakan Kelir. Wayang pada waktu

pertama kali diciptakan mempunyai fungsi sebagai alat suatu upacara yang ada

hubungannya dengan kepercayaan, boneka-boneka wayang yang dilihat dari belakan

Kelir sebagai symbol arwah nenek moyang yang hidup kembali.

Menurut Clara van Gronendael dalam bukunya Dalang Dibalik Wayang(1987:4-

5) perkataan wayang mengandung sejumlah pengertian. Pengertian pertama adalah

gambaran tentang suatu tokoh, boneka lebih tegas lagi adalah boneka pertunjukan

wayang. Pengertian ini kemudian diperluas sehingga meliputi juga pertunjukan

wayang yang dimainkan dengan boneka-boneka tersebut, demikian pula, lebih luas

lagi ialah bentuk-bentuk seni drama tertentu. Dengan demikian disamping wayang

kulit yang dalam hal ini bayangan boneka-boneka kulit berpahat diproyeksikan di atas

kelir dengan bantuan sebuah lampu, adalah wayang klithik yang menggunakan

boneka-boneka kayu pipih yang bercat, dan wayang golek yang menggunakan boneka

kayu tiga dimensi yang berbusana, dan tanpa menggunakan kelir bagi kedua-duanya

itu. Kecuali itu ada sebuah bentuk pertunjukan dengan seorang pemain mengisahkan

ceritanya dan dibantu oleh adegan-adegan cerita yang dilukiskan pada kain atau

kertas, dan digelarnya(mbeber) selagi kisah berlangsung. Pertunjukan itu disebut

wayang beber. Selanjutnya ada dua bentuk pertunjukan lakon dengan pelaku

manusia(wong), bukan boneka. Bentuk ini biasa dibagi-bagi menurut perbendaharaan

cerita, teknik panggung dan perlengkapan panggung, dalam wayang wong yang para

pelakunya tidak bertopeng, dan dalam wayang topeng para pelaku lakon selalu

Page 39: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menggunakan topeng. Dengan demikian perkataan wayang, kecuali berarti boneka,

juga manusia pemain-pemain panggung baik aktor maupun penari.

D. Sejarah Perkembangan Wayang

Sejarah asal mula wayang sangatlah panjang dan mengalami berbagai

perkembangan menurut R.M Sajid dalam buku ”Bauwarna Wayang” (1958:53)

periodisadi perkembangan wayang sebagai berikut:

Dimulai di tahun 939 Masehi Sri Jayabaya raja di Kediri memulai membuat

wayang dari daun lontar yang kemudian dibangun Raden Panji dari Jenggala di tahun

1223 dengan iringan gamelan Slendro, menggunakan sulukan tembang kawi.

Kudalaleyan dari Pajajaran, Putera dari Raden Panji membuat wayang yang berasal

dari dluwang atau kertas yang berbahan dasar dari batang padi pada tahun 1244. Jaka

Suruh dari Majapahit di tahun 1283 membuat wayang dari kain yang disebut wayang

Beber, wayang tersebut diiringi dengan gamelan Slendro yang mulai menggunakan

instrumen tambahan yang berupa Rebab yaitu alat musik gesek. Di tahun 1309

putera Sang Prabu Brawijaya yang bernama Sungging Prabangkara mulai mewarnai

wayang, diwaktu itu wayang juga mulai menggunakan tanceban untuk mementaskan

wayang. Ketika jaman Para Wali, Raden Patah raja di Demak membuat wayang

dari kulit lembu di tahun 1434 dengan dibantu para wali,Sunan Giri membuat wayang

Wanara atau kera bermata dua, Sunan Bonang menambahkan instrumen gamelan

yang disebut Bonang, Kelir ditambahkan oleh Sunan Kalijaga dan dengan iringan

gamelan Slendro. Pada tahun 1443 Raden Patah membuat Gunungan, wayang

Page 40: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

semakin sempurna disaat itu wayang Beber mulai ditinggalkan. Penerus Raden

Patah yaitu Sultan Trenggana di tahun 1477 membuat wayang yang diukir atau

ditatah dibagian muka. Di tahun 1480 dibuat wayang Kidang Kencana dengan pulas

prada dari Emas. Memasuki tahun 1485 Sunan Giri membuat wayang yang disebut

wayang Gedog dengan menggunakan iringan gamelan Pelog, wayang tersebut tanpa

tokoh wanara atau kera dan denawa atau raksasa dengan menggunakan cerita yang

bersumber dari kisah raja-raja Jawa seperti Singasari, Jenggala, Kediri dan lain-lain.

Selisih satu tahun Sunan Bonang membuat wayang Beber-Gedog dengan iringan

Rebana dan Angklung yang disebut Ketiprak. Tahun 1503 Jaka Tingkir membuat

wayang dengan kampuh dan celana lengkap, 1505 bersama dengan diciptakannya

tembang Mijil yaitu salah satu jenis dari tembang Macapat juga tercipta wayang

Purwa dan wayang Golek yang menggunakan pakaian selayaknya prajurit. wayang

Golek tanpa Kelir yang diiringi dengan gamelan Slendro konon yang membuat

adalah Sunan Kudus. Panembahan Senopati di tahun 1541 membuat wayang dengan

tatahan di seluruh bagian wayang, selisih sebelas tahun Raden Mas Jolang

mengubah wayang dengan sopakan yaitu tangan yang di sambung sehingga wayang

lebih terlihat hidup.

Sultan Amangkurat di tahun 1605 menciptakan wayang Krucil ini terbuat dari

kayu, bentuknya sama dengan wayang kulit. Banyak orang menyebut wayang ini

dengan sebutan wayang Khlitik. Sumber cerita menceritakan riwayat Damarwulan

dan Majapahit .untuk menancapkan wayang ini tidak memekai batang pisang seperti

wayang kulit melainkan menggunakan kayu yang diberi lobang-lobang dan dengan

menggunakan titi laras slendro sebagai pengiring pementasan. Rada masa

Page 41: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pemerintahan Raku Buwana ke-X (1893-1938) di kraton Kasunanan Surakarta

mulailah wayang wong dipertunjukan di luar tembok kraton( Sal Mugianto, 1988:80).

Memasuki abad ke-20, seiring dengan pergerakan nasional terjadi

demokratisasi dan komersialisasi. Seni pertunjukan yang semula dihayati

sebagai ekspresi budaya berlahan-lahan berubah menjadi produk atau

komoditas.tontonan keraton yang semula merupakan kelangenan kaum

ningrat, diproduksi secara populer untuk rakyat biasa Sunan Paku Buwono X

ketika membuka taman Sriwedari dipentaskan pertunjukan wayang orang

yang main setiap malam(Sal Mugianto,2000:46).

Seiring dengan wayang orang muncul pula wayang Dupara yaitu wayang yang

mengambil cerita dadi babad tanah Jawa ketika awal mula bangsa asing (Belanda)

masuk ketanah Jawa, yang membuat adalah seorang kerabat kraton Mangkunegara

yang bernama Raden Mas Danuatmaja. Ketika jaman kemerdekaan di tahun 1946

pemerintah Indonesia membuat wayang Suluh. Wayang ini tergolong wayang jenis

baru, terbuat dari kulit dan gambarnya seperti manusia sekarang. Wayang Suluh juga

mempergunakan busana seperti manusia yaitu peci, rok ,celana, dan lain-lainnya.

Sumber cerita cerita diambil dari kisah perjuangan dan program pemerintah seperti

penyuluhan pertanian maupun keluarga berencana. Pada awal abad 18

Mangkunegara ke-IV juga menciptakan wayang madya yaitu wayang yang

menceritakan pandawa setelah perang Baratayuda mulai dari Jumenengan Parikesit.

Didalam perkembangannya wayang juga berpengaruh terhadap para imigran

asing yang datang ke Nusantara, itu dibuktikan dengan adanya wayang Thithi atau

wayang Po Tie Hie yaitu wayang yang berkembang di perkampungan orang-orang

Tionghoa. sumber cerita wayang ini adalah cerita kuno dari negeri China dan biasa

dipentaskan di perkampungan China atau Klenteng. Wayang Wahyu atau Wayang

Beble yang mengambil cerita dari pakem kitab Injil baik perjanjian lama maupun

Page 42: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

perjanjaian baru, diciptakan oleh Bruder Temotheos Mardji Wingnjasoebrata untuk

menyebarkan agama Kristen, wayang ini berceritanya tentang:

1. Peperangan antara malaikat baik dan malaikat jahat yang kemudian menjelma

menjadi setan. Setan tersebut dihukum Tuhan di Neraka.

2. Proses penciptaan Adam dan Hawa oleh Tuhan, yang kemudian ditempatkan di

Firdaus, sampai mereka berdosa karena memakan buah pengetahuan baik dan buruk

karena bujukan Setan

3. Lahirnya Isa Almasih dan perjalanan kehidupanya sampai dia meninggal di

Salib(Sastroamidjojo1964:54).

E. Raden Werkudara.

Raden Werkudara adalah salah satu tokoh dalam wayang kulit purwa dari epos

cerita Mahabarata. Ia merupakan salah satu dari Pandawa Lima yaitu putera dari

Prabu Pandudewanata raja di kerjaan Astinapura, Dewi Kunti Talilibrata adalah

ibunya. Pada waktu lahir dia terbungkus, dalam cerita ”Bima Bungkus” dia dibuang

oleh ayahnya Prabu Pandudewanata ke hutan Minangsraya yaitu hutan yang lebat

penuh binatang buas dan angker dengan maksud untuk membuka bungkus tersebut,

tetapi dalam perjalanan kisahnya para Korawa yang merupakan musuh pandawa

dalam memperebutkan kerajaan Astina menginginkan untuk menyingkirkan bungkus

tersebut, tetapi tidak berhasil bahkan bungkus tersebut mengamuk dan membuat

mereka kalang kabut.

Page 43: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar: 7

Perwujudan bungkus dalam wayang kulit

(sumber: Facebook Purbo Asmoro)

Dalam perjalanan cerita tersebut Dewa mengetahui keadaan bungkus tersebut karena

Raden Werkudara yang masih dalam bungkus tersebut ternyata juga bertapa sehingga

Dewa mengetahui keadaanya dan mengirim utusan yaitu Bathara Narada yang

ditemani Gajah dari Khayangan yang bernama Gajah Sena(Bambang Susilo

dkk1994:39-40). Bathara Narada dan Gajah Sena turun ke dunia dengan maksud

untuk membuka bungkus tersebut, dan ternyata berhasil tetapi Gajah Sena ketika

berhasil membuka bungkus ia kemudian bertarung dengan Werkudara, Sang Bima

berhasil membunuh Gajah Sena, dan kekuatan sang Gajah tersebut menyatu dengan

tubuh Raden Werkudara sehingga dia juga memiliki sebutan Raden Arya Sena atau

Bratasena.

Page 44: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar: 8

Pertarungan Gajah Sena dengan R. Werkudara

(sumber: Facebook Purbo Asmoro)

Selain nama tersebut Raden werkudara juga memeiliki berbagai nama lain

diantaranya : Bima, Bimasena, Jayalaga, Kusumayuda, Kusumadilaga, Wayuninda,

Gandawastratmaja, Pandusiwi, Kunthisunu, dan Bayuputra. Nama yang terakir

merupakan sebutan bagi dia karena ketika dia dikandung, ibunya mengunakan ajian

Pameling untuk memangil Bathara Bayu untuk memberkati kandungan dan

mengangkat bayi dalam kandungan tersebut sebagai murid dan anak ketika dia lahir

sehingga ia memiliki nama Bayuputra anak laki-laki Bathara Bayu. Sebagai seorang

putera angkat Bathara Bayu ia juga memiliki saudara tunggal Bayu yaitu: Resi

Anoman, Wil Jajah Werka, Begawan Maenaka, Gajah Setubanda. Menurut versi lain

Page 45: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

saudara tunggal Bayu ada sembilan selain kelimanya yaitu Bhatara Bayu,

Nagakuwara, Garuda Mahambira dan Dewaruci(Wirastodipuro,2006:78).

Raden Werkudara bertempat tinggal di kasatriyan Jodipati, memiliki 2 isteri yaitu:

1. Dewi Arimbi yang berputera Raden Gatotkaca

2. Dewi Nagagini yang berputera Raden Antareja

Raden Werkudara merupakan kesatria yang gagah perkasa dan unggul dalam

peperangan. Dalam berperang ia dibekali dengan ajian Blabak Penganto-antol yaitu

ajian berlari secepat angin,berkekuatan delapan ekor Gajah dan bersenjatakan Kuku

Pancanaka, Gadha rujakpolo, dan Gadha Lukitasari. Selain pusaka tersebut Ia juga

mempunyai senjata andalan yaitu panah Bargowarstro, panah tersebut adalah

pemberian Dewa Ramabargawa yang merupakan guru dari Resi Durna yang

merupakan guru Raden Werkudara(Bambang Susilo dkk1994:39-40).

F. Wanda Wayang

Wanda dalam wayang konon diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo

beliau menciptakan wayang dengan berbagai wanda untuk menegaskan watak dan

karakter tokoh yang diberi wanda tersebut. Menurut R.M. Sulardi dalam buku

”Princening Gambar Ringgit Purwa”(1953:7) wanda disebutkan dalam bahasa

Jawa” Wanda punika gambaraning wewatekanipun menungsa ingkang boten nate

pejah. Mila gambaraning ringgit purwa kinten-kinten boten saged pejah ngantos

benjing sabujading jaman. Uger watak-wataking manungsa boten ewah, inggih

anggening boten ewah wau ingkang netepaken dayanipun kagunan mesti namani

Page 46: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dateng manahipun tiyang” yang berarti: wanda adalah gambaran dari watak manusia

yang tidak pernah mati, jadi gambaran Wayang Kulit kira-kira tidak akan mati hingga

akhir Jaman. Kalau watak manusia tidak berubah, ya karena tidak berubah itu yang

menyebabkan pengaruh kegunaan tentu memberi pengaruh kepada pikiran manusia.

Sultan Agung membuat wayang dengan sebelas Wanda atau karakter muka

yaitu:

1. Wanda Geger dengan tokoh Prabu Baladewa

2. Wanda Gendreh dengan tokoh Kresna

3. Wanda Mangu dengan tokoh Janaka

4. Wanda Rangkung dengan tokoh Dewi Warasumbadra

5. Wanda Jangkung dengan tokoh Prabu Duryudana

6. Wanda Golek dengan tokoh Dewi Banowati

7. Wanda Brebes dengan tokoh Semar

8. Wanda Mimis dengan tokoh Raden Werkudara

9. Wanda Gilut dengan tokoh Bagong

10. Wanda Jeglong dengan tokoh Petruk

11. Wanda Barong dengan tokoh para Raksasa

R. M. Sudarsono dalam bukunya ”Wayang Wong”(1997:317) mengemukakan

tentang wanda sebagai berikut:

”Pahlawan-pahlawan utama dalam wayang kulit biasanya ditampilkan dengan

dua, tiga, empat atau lebih boneka dari berbagai konfigurasi yang menandai Umur,

status, dan bahkan keadaan emosi tertentu yang disebut Wanda”. Pendapat Umar

Kayam dalam bukunya ”Kelir Tanpa Batas”(2001:116) ”Secara kasar Wanda dapat

Page 47: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

diartikan sebagai tampilan bentuk fisik wayang kulit”. Wanda dalam

perkembanganya mungkin hampir sama dengan istilah Dhapur dalam dunia

Perkerisan. Wanda berkaitan dengan penggambaran air muka tokoh yang

berhubungan dengan keadaan jiwa. Bisa juga dikatakan wanda merupakan pasemon

raenan. Penggambaran suasana hati tokoh wayang tertentu dalam kondisi yang

tertentu pula. Misalnya wajah manusia yang sedang marah atau kesal, tentunya akan

sangat berbeda dengan wajah yang sedang senang dan sebagainya. Oleh karena itu

wanda secara mudah diartikan sebagai penggambaran air muka atau Pasemon.

Penggambaran air muka atau pasemon pada umumnya seperti yang dikemukakan

oleh Seno Sastroamidjojo dalam buku ”Renungan Tentang Pertunjukan Wayang

Kulit”(1964:32-33).

Pada Umumnya air muka wayang kulit itu bersifat tenang atau ruruh,

seolah-olah segala hawa nafsu dalam tubuhnya telah dikendalikan sedemikian,

hingga orang lain sukarlah kiranya untuk untuk menetapkan keadaan

suksmanya yang tersembunyi dibelakan air muka itu. Dalam pada itu air muka

tersebut menunjukan pula adanya kepercayaan atas diri pribadi yang kuat .

Mata yang terbuka luas pada umumnya menggambarkan(mencerminkan)

watak yang agak keras dan kasar. Mata yang mencerminkan suksma yang

tenang(ruruh) pada umumnya setengah tertutup. Jika cela mata mata itu lebih

kecil lagi maka air muka yang bersangkutan memberi kesan bahwa yang

memilikinya ialah seorang yang berwatak dusta(jahil atau drengki) ataupun

sedang diliputi oleh suasana sedih.

Adapun bentuk mata pada boneka wayang kulit masing-masing itu

dibagi menjadi tujuh golongan yaitu mata:

1. Gabahan : mirip dengan bentuk biji padi(gabah) misalnya pada tokoh

wayang arjuna,kresna atau karna. Wataknya halus,berketetapan hati,

ketekunan, pacak dalam peperangan, tepat dan berguna, berani, cekat dan

tangkas.

2. Kadelen: mirip dengan biji kedelai misalnya pada tokoh Baladewa,

Styaki. Wataknya berani, tepat dan tangkas.

3. Kadongdongan : mirip dengan bentuk buah kedongdong, misalnya pada

tokoh wayang Kartomarmo, Hario Sengkuni, wataknya keroh, dusta dan

cidra

Page 48: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Penanggalan : mirip dengan bentuk Bulan Sabit pada permulaan tiap

bulan, misalnya pada tokoh wayang Buta Cakil, Batara Narada, Pandita

Durna, wataknya tidak dapat dipercaya penuh.

5. Kelipan atau Kolikan : hanya kelihatan bulat separoh, misalnya pada

tokoh wayang Semar.

6. Telengan : bentuknya bulat penuh, kelopak matanya tidak terlihat,

misalnya pada tokoh wayang Werkudara, Gatutkaca, wataknya berani,

berpendirian tegas dan tetap, tepat dalam berbagai hal, tenang, tenteram,

jujur, selalu bersungguh hati. Jika jatuh marah berbahaya bagi yang menjadi

sasarannya.

7. Plelengan: bentuknya bulat, kelopak matanya terlihat, misalnya pada

tokoh wayang Dursasana, Burisrawa, Inderajit. Wataknya kasar, tak terdidik

atau kurang ajar, tiada kesungguhan hati,bangasa Denawa(raksasa) yang

berwatak seperti binatang buas.

Pada tokoh wayang Bagong dan Togok bentuk matanya adalah mata

Plolon, tegasnya bulat besar.dalam pada itu lubang berbagai jenis mata

tersebut masing-masing berbentuk Jaitan, Brebesan , dan Blarak Ngirit.

Sesuai dengan bentuk hidung, boneka wayang kulit masing-masing

dinamakan Wali Miring (pada Arjuna, Kresna), Buntulan(Werkudara,

Gatutkaca), Pangotan(pada tokoh Boma, Kangsa), Pelokan(Pragalba),

Bruton(Bagong), Sumpel(Semar) Terong Glatik( pada Buto Terong), Pisekan

(pada Togok, Kera)

Berbagai bentuk mata dan hidung wayang tersebut merupakan salah satu dari

beberapa pembentuk karakter air muka atau wanda, untuk memperjelas penjelasan

diatas ada beberapa contoh bentuk hidung dan mata yang diambil dari buku ”

Princening Gambar Ringgit Purwa ” sebagai berikut:

Page 49: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar: 9

Beberapa macam bentuk mata dan hidung wayang

(Sumber: buku ” Princening Gambar Ringgit Purwa” halaman 8 )

Page 50: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sejak jaman dahulu gambar dan bentuk wayang sebagai alat untuk mendongeng.

Adanya Wayang adalah untuk menggambarakan kehidupan manusia, itu disebabkan

karena dibawa oleh keinginan manusia untuk menggambarkan kehidupan manusia

dalam wujud lukisan yang berbeda. Kehidupan manusia terdapat berbagai macam

pengalaman hidup baik susah, senang, sedih, marah, berdiam diri adalah sesuatu yang

sangat nyata terlihat dalam roman wajah manusia. Oleh sebab itu maka Wanda

diciptakan agar lebih mempertegas suasana sesungguhnya yang sedang dialami oleh

tokoh masing-masing.

Walaupun ada beberapa tokoh wayang yang memiliki wanda yang

jumlahnya lebih dari sepuluh, namun pada dasarnya wanda dalam wayang

kulit purwa hanya dibedakan menjadi tiga macam yakni :

1. Wanda yang menggambarkan dalam keadaan tenang, tidak menunjukkan

apa-apa, digambarkan dengan posisi muka paling menunduk dengan badan

paling condong ke depan. Wanda ini ditampilkan pada adegan pasewakan atau

jejeran.

2. Wanda wayang yang menggambarkan sikap yang tegap siaga dan aktif

yang digambarkan dengan posisi tubuh yang tegak muka sedikit lebih

tengadah dan jatuh arah pandangan lebih jauh dimanfaatkan untuk tokoh yang

dalam perjalanan, perlawatan atau adegan yang memerlukana kesiapan

mental.

3. Wanda yang menggambarkan keadaan tokoh dalam emosional yang tinggi

dan meluap-luap, diwujudkan dengan muka tokoh lebih tengadah tinggi

dengan badan sangat tegak bahkan sedikit condong ke belakang. Wanda yang

demikian digunakan dalam adegan perang atau amuk-amukan atau perang

kasar yang telah meninggalkan aturan yang ada(Supriono dkk, 2008: 60-61).

Dalam pergelaran wayang tokoh-tokoh wayang mempunyai peran sesuai cerita

yang dimainkan . untuk menghidupkan suasana dalam cerita wayang tersebut, agar

Page 51: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sesuai dengan keadaan yang sedang dialami oleh tokoh wayang, maka perlu adanya

wanda wayang. Walaupun bagi penonton umum mereka tidak lagi memperhatikan

wanda wayang, karena perhatian mereka lebih tercurah pada penampilan Dalang

didalam olah Sabetan, cerita, Gending atau hanya sekedar menikmati banyolan

dalang dalam adegan Gara-gara atau Limbukan saja.

G. Wanda Mimis

Wanda mimis merupakan salah satu bentuk wanda yang diciptakan oleh Sultan

Agung Hanyakrakusuma dari kerajaan Mataram, mimis yang berarti Peluru senapan

dalam bahasa Jawa ini disesuaikan dengan karakter wayang Raden Wekudara yang

merupakan seorang Senopati atau Panglima perang negara Amarta. wanda mimis ini

merupakan salah satu dari berbagai wanda yang dimiliki oleh tokoh Raden

Werkudara.

Raden Werkudara Wanda Mimis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Praupan-Longok, runcing

Leher-Pendek atau cekak

Pundak-Lurus, rata

Badan-Ramping, singset

Kaki-Tegak, langkah lebar

Sanggul-Bulat

biasa digunakan untuk melompat saat menggunakan ajian Bandunbondowoso dan

perang dalam patet Manyuro( Sutarso dkk 1978:18-22). Ciri-ciri yang lain dari

Page 52: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

wanda mimis menurut R. Sutrisno dalam buku ”Pitakon lan Wangsulan bab Wanda

Wayang Purwa”(1964:15):

a. Praupan tumanduk utawi longok sawetawis.

b. Gelung radi alit

c. Bahu pajeg utawi jejeg

d. Badan ageng

e. Adegipun pajeg utawi jejeg

f. Saranduning badan katingal singset.

Muka menunduk, gelung rambut kecil, bahu lurus, badan besar, keseluruhan tubuh

lurus, keseluruhan badan terlihat ramping.

Wanda mimis dalam perwujudanya selalu dipulas atau diwarna dengan warna

hitam dalam sekujur badan tokoh wayang Werkudara tersebut karena dengan diberi

warna hitam bentuk boneka wayang akan terlihat lebih ramping. Warna Hitam yang

digunakan guna memulas atau mewarnai boneka wayang Werkudara wanda mimis

juga sesuai dengan pemakaian wanda dalam patet pertunjukan wayang, dalam

pertunjukan wayang penggunaan wanda disesuaikan dengan Patet dan sabet, kedua

hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi. R. Sutrisna

menyatakan dalam buku ”Pitakon lan Wangsulan bab Wanda Wayang

Purwa”(1964:5-6)

Wanda wayang ingkan kabekta ing patet inggih punika wanda-wanda wayang

ingkang mestinipun kawekdalaken ing salebeting patet ingkang laras kaliyan

kawontenaning wandanipun. Mila mestinipun kedah wonten wayang inkang

namung kenging kawekdalaken ing patet enem kemawon, utawi patet sanga saha

patet manyura. Ingkang sapriki ceta taksih lumampah inggih punika wayang-

wayang Kresna, Bima lan Gatotkaca ingkang kasungging awak-awakan cemeng

namung prayogi kawedalaken ing wanci patet manyura, salajengipun ingkang

kasungging gemblengan, utawi awak-awakan prada/bron namung prayogi

kawedalaken ing patet enem lan patet sanga.yen wonten tiyang ingkang

ngedalaken Kresna, Bima, lan Gatotkaca cemeng ing salebeting jejer utawi patet

enem, tuwin patet sanga bade katingal aneh ing sesawangan jumbuhing kalayan

Page 53: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

raos tumprap tiyang ingkang sampun kulina ningali wayang. Bab anggenipun

ngedalaken kenging kemawon, namung boten laras kaliyan kawruhipun

Dari keterangan di atas pemakaian wanda disesuaikan dengan patet, jika patet

Manyura menggunakan boneka wayang dengan warna hitam dan jika patet enem dan

sanga menggunakan warna emas atau prada, jika ada dalang yang mengeluarkan

wayang dengan warna hitam dalam patet enem dan sanga akan terlihat aneh karena

tidak sesuai dengan kebiasaan orang yang menonton wayang, tetapi bila inggin

mengeluarkanya di patet tersebut sebenarnya boleh saja tetapi tidak sesuai dengan

pengetahuan wayang.

Gambar: 10

Raden Werkudara dalam wanda mimis

(sumber: Bambang Suwarno)

Page 54: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

H. WAYANG GAGRAK SURAKARTA.

Wayang gagrak Surakarta merupakan satu dari beberapa gagrak yang ada di Jawa

Khususnya Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain gagrak

Surakarta terdapat dua gagrak lain yang sampai sekarang masih banyak digunakan

yaitu gagrak Banyumasan yang banyak digunakan oleh para dalang di Jawa Tengah

bagian barat dan gagrak Ngayokjokarta yang banyak ditampilkan oleh dalang-

dalang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Munculnya wayang gagrak Surakarta

diawali ketika pecahnya kerajaan Mataram menjadi dua yaitu Kasunanan di Surakarta

dan Kasultanan di Yogyakarta melalui perjanjian Giyanti pada tahun 1755.

Perjanjian Giyanti terjadi pada masa pemerintahan Paku Buwana IV terdapat

perselisihan antara golongan tua dan muda. Golongan tua yang dipimpin oleh

Pangeran Mangkubumi menyatakan perselisihan dengan Paku Buwana IV yang

mau bekerjasama dan mengakui kedaulatan Belanda atas Mataram, Akibat dari

perjanjian Giyanti sebagai golongan tua pangeran Mangkubumi menjadi Sultan

Hamengkubuwana I kemudian mengembangkan wayang gagrak Mataram

sedangkan Paku Buwana IV memunculkan wayang gagrak baru yaitu gagrak

Surakarta(S. Haryanto,1988: 208-209).

Meskipun dapat dibedakan dengan berbagai macam gagrak wayang kulit Jawa

sebenarnya mempunyai satu ciri umum yang dapat menyatukan keanekaan

kemungkinan gaya itu diantaranya adalah:

a. Persamaan pada materi cerita dan cara penyajian cerita itu.

Page 55: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Materi cerita bersumber pada epos Ramayana dan Mahabarata.

b. Penyajian cerita dituturkan dalam bentuk permainan boneka wayang yang terbuat

dari kulit yang ditatah membentuk sosok manusia, binatang, alam, dan alat-alat

tertentu, dan dimainkan oleh seorang dalang.

c. Persamaan dari segi urutan adegan ( babak / pathet ) ( Kayam2001:76)

I. KERANGKA PIKIR

Lingkungan Budaya Masyarakat

Gambar: 11

Kerangka Pikir

Makna Busana Raden

Werkudara wanda

Mimis wayang kulit

gagrak Surakarta

Hermeneutika

Masyarakat

Page 56: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dalam penulisan ini kerangka berpikir mempunyai fungsi sebagai gambaran

tentang arah penelitian yang akan dilakukan sehingga penelitian yang dilakukan

dapat sesuai harapan. Makna busana Raden Werkudara wanda mimis wayang kulit

purwa gaya Surakarta yang menjadi permasalahan dibahas menggunakan

pendekatan Hermeneutika sehingga menghasilkan analisa dan kesimpulan. Makna

busana Raden Werkudara wanda mimis wayang kulit purwa gagrak Surakarta

diambil sebagai judul penelitian ini, dimulai dari penulisan latar belakang masalah,

kemudian dibentuklah perumusan masalah. Dalam perumusan masalah ini terdapat

dua permasalahan yaitui bentuk busana dan makna busana yang terkandung dalam

busana Raden Werkudara Wanda Mimis Wayang kulit purwa gagrak Surakarta.

Setelah melalui proses metodologi penelitian maka objek penelitian yaitu makna

busana Raden Werkudara Wanda mimis wayang kulit purwa gagrak Surakarta

dibahas dengan menggunakan pendekatan Hermeneutika. Dalam proses ini terdiri

dari beberapa sumber yaitu data kepustakaan, pendapat narasumber dan berdasarkan

penafsiran penulis. Guna menunjang hasil akhir dan validitas data yang diteliti maka

diperlukan pendapat beberapa narasumber yang kompeten serta mengetahui

permasalahan yang diangkat, proses pengambilan data berupa pendapat narasumber

melalui proses wawancara.

Setelah mendapatkan data berupa pendapat narasumber, maka data-data yang

telah ada kemudian dianalisis oleh penulis, dari proses analisis data tersebut

kemudian membentuk suatu kesimpulan, kesimpulan yang ada kemudian digunakan

untuk menjawab permasalahan yang ada.

Page 57: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

“Hermeneutika merupakan metode pendekatan yang diambil guna membahas

permasalahan ini, metode hermeneutik mengharuskan peneliti kembali berulang-

ulang ke sumber data, mengadakan dialog dengan sumber data itu, mencoba

memahami makna bagi pembuatnya, dan mencoba mengintegrasikanya dengan

makna bagi peneliti”(Hoshmand, 1989 dan Hod, 1991).

Penelitian dengan metode Hermeneutik, perbuatan manusia

diperlakukan seolah-olah memiliki struktur”tekstual”. Penelitian dengan

rancangan tersebut ikut terlibat dalam kegiatan praktis sehari-hari dari orang

yang ditelitinya. Metode Hermeneutik beranggapan bahwa suatu kegiatan

tertentu hanya dapat dipahami bersama dengan konteks tempat kegiatan itu

muncul, jadi Hermeneutik berbeda dengan orientasi rasional atau empiris

yang menganggap sebuah kegiatan tertentu bisa dipahami sebagai sebuah

abstraksi atau satu kelompok hubungan sebab-akibat. Dengan kata lain

menyebutkan, perbedaan penjelasan rasional atau empiris dengan sebuah

penafsiran Hermeneutik adalah seperti perbedaan antara peta sebuah kota dan

gambaran mengenai kota itu dari seseorang yang hidup di dalamnya dan

melewati jalan-jalannya(Packer, 1985:1091).

Wayang kulit purwa merupakan kesenian yang berkembang dalam masyarakat

Jawa. Lingkungan pembentuk wayang kulit adalah masyarakat yang dengan cipta,

rasa dan karsanya menciptakan sebuah kaya seni yang disebut dengan Wayang kulit

purwa. Masyarakat Jawa adalah sebuah lingkungan sosial yang juga merupakan

lingkungan kebudayaan sebagai tempat berkembang dan lestarinya kesenian Wayang

kulit purwa. Masyarakat selain sebagai tempat lahirnya wayang kulit juga merupakan

tempat bertahanya kesenian ini, bertahanya kesenian ini dengan syarat masyarakat

masih mau menikmati kesenian ini. Wayang yang dahulu merupakan sarana

pemujaan terhadap arwah nenek moyang, maupun Dewa-Dewa kemudian sebagai

sarana dakwah agama Islam, pada masa kemerdekaan khususnya pada masa Orde

Baru sebagai sarana penyampaian program pemerintah, dan dewasa ini hanyalah

Page 58: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sebagai hiburan saja. Wayang yang pada mulanya adalah sebagai sarana tuntunan

dan tontonan tetapi dewasa ini hanyalah sebagai sarana tontonan saja. Makna busana

Raden Werkudara Wanda mimis wayang kulit purwa gagrak Surakarta merupakan

judul yang diambil dalam penelitian ini, wayang kulit yang merupakan kesenian dan

gagrak Surakarta yang merupakan salah satu bentuk pertunjukan wayang dari

berbagai gagrak yang ada menunjukan letak lingkungan budaya tersebut yaitu

Surakarta. Busana Raden Werkudara Wanda mimis yang merupakan hal yang ingin

dibahas dalam penulisan ini adalah salah satu tokoh dalam wayang dan bentuk

wayang yang ada. Wayang kulit yang berkembang dalam masyarakat Surakarta juga

dinikmati oleh masyarakat Surakarta juga tetapi tidak menutup kemungkinan

dinikmati oleh masyarakat dari daerah lain. Penonton wayang gagrak Surakarta yang

pada umumnya adalah masyarakat daerah Surakarta tentulah memiliki latar belakang

yang berbeda-beda pula. Perbedaan latar belakang masyarakat penikmat wayang

tersebut tentulah akan menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda tentang apapun

juga yang berhubungan degan wayang kulit gagrak Surakarta. Perbedaan tersebut

tidak menutupi kemungkinan akan ada bila membahas makna busana Raden

Werkudara Wanda mimis. Masing-masing masyarakat tentunya akan memiliki tafsir

yang berbeda-beda tentang makna busana tersebut. Dengan perbedaan penafsiran

tersebut peneliti akan menafsirkan pula berbagai penafsiran tersebut sehingga

menjadi satu kesatuan tafsir.

Page 59: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Kajian penelitian kualitatif ini dilakukan pada subjek penelitian berada, yaitu di

daerah Surakarta sehingga tidak menyulitkan pada saat proses penelitian berlangsung.

Penelitian dilakukan pada saat ini dengan kajian makna busana raden Werkudara

Wanda Mimis Wayang kulit purwa gagrak Surakarta.

B. Jenis penelitian.

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah riset yang cenderung menggunakan

analisa dengan pendekatan induktif yaitu mengambil kesimpulan dari pendapat umum

kemudian difokuskan hasilnya. Proses dan makna (prespektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

C. Bentuk Penelitian.

Bentuk penelitian disesuaiakan berdasarkan masalah yang diteliti dalam

penelitian ini yaitu mengenai makna busana Raden Werkudara Wanda Mimis

wayang kulit purwa gagrak Surakarta. Maka bentuk penelitian yang dipakai adalah

dengan pendekatan Hermeneutika. “Pendekatan Hermeneutik diambil karena

mengarah pada penafsiran ekspresif yang penuh makna dan dilakukandengan oleh

manusia”(H.B. Sutopo,1996:29). Pendekatan hermeneutik mengarah kepada

42

Page 60: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

penafsiran ekspresif yang penuh makna dan melakukan interpretasi atas interpretasi

yang telah dilakukan oleh pribadi atau kelompok masyarakat untuk memahami

makna busana Raden werkudara. Setiap karya seni memiliki makna dari interpretasi

para pelaku dan pembuatnya. Karya seni yang merupakan interpretasi atas sesuatu

tersebut, selanjutnya dihadapi pengamat lain dan ditangkap dengan interpretasi pula

sehingga makna ekspresi dalam karya selalu terikat dan tidak mungkin dapat

dipisahkan dari konteksnya dan untuk memahami interpretasi individu.Hermeneutik

mempersyaratkan suatu aktifitas konstan dari interpretasi antara bagian dan

keseluruhan , yang merupakan suatu proses tanpa awal dan juga tanpa akhir. “Oleh

karena itu didalam penelitian kualitatif seorang peneliti hanya dapat menyajikan suatu

interpretasi (didasarkan pada nilai-nilai, minat, dan tujuan) atas interpretasi orang

lain atau subjek yang diteliti yang juga didasarkan pada nilai-nilai, minat, dan tujuan

mereka sendiri”(Smith dan Heshusius, 1986)

Peneliti yang sedang melakukan penelitian menggunakan kemampuanya sendiri

untuk menemukan makna dari apa yang diteliti. Peneliti tidak pernah menganggap

bahwa setiap deskripsi bersifat tetap atau defenitif. Peneliti akan meningkatkan

kesungguhan dan kemungkinan-kemungkinan untuk menemukan makna yang ada.

Validitas keputusan mengenai sesuatu dapat diwujudkan dari deskripsi yang tegas

bersama-sama dengan pengalaman orang lain dalam suatu konteks antar subjektif.

Hubungan antar peneliti dengan yang diteliti terjadi secara dialektik. Jika ada dua

orang atau lebih didalam interaksi ini, pengalaman tiap orang dapat membawa

kemungkinan suatu revisi atau peninjauan tafsir bagi orang lain. Disamping tidak ada

Page 61: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

tafsir tunggal yang dapat menyatakan pandangan keseluruhan, sejauh yang dapat

didukung oleh fenomenanya. Adalah sangat mungkin keragaman tafsir yang terjadi

dalam pembahasan topik yaitu makna busana Raden werkudara wanda mimis wayang

kulit purwa gaya Surakarta dapat digabungkan ke dalam penafsiran yang lebih kaya

di penelitian yang menggunakan pendekatan hermeneutuka ini.

D. Sumber Data

Sumber data yang dignakan dalam penelitian ini adalah berupa:

1. Karya seni yang berupa wayang kulit purwa gaya Surakarta dengan tokoh Raden

Werkudara denagan Wanda mimis sebagai data dalam pengamatan langsung dalam

penelitian. Karya seni dalam bentuk wayang ini menggunakan Werkudara Wanda

mimis milik Bambang Suwarno dan Wayang Milik Dunung Raharjo sebagai ojek

pengamatan.

2. Informan yang terdiri dari:

Para seniman pewayangan baik akademis maupun profesional yang tahu masalah

tersebut di daerah Surakarta. Diantaranya adalah :

a. Bambang Suwarno seorang dalang dan Pengajar di Institut Seni Indonesia

Surakarta.

b. Suratno S. Kar. M. Mus Pengajar di Institut Seni Indonesia Surakarta.

c. Wahyu Dunung Raharjo seorang dalan muda yang beralamat di Ngabeyan, RT4/2,

Kartasura, Sukoharjo.

d. Arif Hartarta S. Ss Sarjana Sastra Daerah yang mengeluti dunia wayang dan

menjadi staf penelitian Javanologi di LPPM UNS.

Page 62: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

E. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian ini penulis

mendapatkanya melalui:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini termasuk jenis observasi tak

berperan, yaitu peneliti hanya mengandalkan pengamatan langsung pada wayang

kulit raden Werkudara wanda mimis. Bentuk observasi dengan melihat wayang

koleksi Bambang Suwarno dan Wahyu Dunung Raharjo.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara tidak terstruktur karena

narasumber menjelaskan dengan bercerita. Wawancara digunakan untuk mencari data

dikarenakan untuk lebih mengetahui tentang busana wayang khususnya pada

busana tokoh raden Werkudara wanda mimis, wawancara diajukan kepada beberapa

orang yang lebih mengerti tentang wayang tersebut.

F.Analisis Data

Proses analisis dalam penelitian ini terdapat tiga komponen utama yang harus

benar-benar dilakukan, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau

verivikasi. Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses yang saling berkaitan serta

menentukan hasil akhir(H.B Sutopo,1996:82).

Page 63: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstarksi data.

Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang penelitian, bahkan prosesnya diawali

sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya reduksi data sudah berlangsung

sejak penelitian mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan

pemilihan kasus, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu menentukan cara

pengumpulan data yang dipergunakan. Pada waktu pengumpulan data berlangsung

reduksi data dilakukan dengan cara membuat ringkasan dari catatan data yang

diperoleh di lapangan. Dalam menyusun ringkasan dari catatan tersebut peneliti

memusatkan tema, dan menentukan batasan-batasan masalah. Proses reduksi data

berlangsung terus menerus hingga laporan penelitian selesai disusun. Reduksi data

dalam penelitian bertujuan mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga

kesimpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Sajian Data

Adalah suatu sajian rakitan organisasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian

dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan

sistematis sehingga bila dibaca akan bisa dipahami berbagai hal yang terjadi dan

memunngkinkan peneliti untuk membuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain

berdasarkan pemahamannya. Dengan melihat sajian data tentang makna busana raden

Werkudara wanda mimis wayang kulit purwa gagrak Surakarta, peneliti akan dapat

Page 64: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

lebih memahami berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian dan

memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain nya

berdasarkan pemahaman atas masalah dalam penelitian. Sajian data yang meliputi

berbagai hal seperti gambar, skema, ataupun tabel semuanya itu dirancang untuk

merakit informasi yang teratur supaya dapat dilihat dan dimengerti dalam bentuk

yang kompak. Sajian data ini merupakan bagian analisis yang penting sehingga

merupakan bagian terpenting dalam penelitian kualitatif.

3. Penarikan Kesimpulan

Dari awal pengumpulan data peneliti harus sudah memahami apa arti dari

berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan, pola-pola, pernyataan-

pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proporsi.

Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.

Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif, tiga komponen analisis tersebut saling

berkaitan dan berinteraksi serta tidak bisa dipisahkan. ”Oleh karena itu sering

dinyatakan bahwa proses analisis dilakukan dilapangan, sebelum peneliti

meninggalkan lapangan studinya. Analisis dilakukan dengan metode analisis jalinan

atau Flow model analysis”(Miles dan Huberman,1974).

Page 65: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar: 12

Mode analisis interaktif(sumber:H.B Sutopo,1996:87).

Pengumpulan data Sajian data

Reduksi data

Penarikan

kesimpulan/Verifikasi

Page 66: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Page 67: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

BUSANA RADEN WERKUDARA

A. Bentuk Busana Raden Werkudara Wanda Mimis.

Raden werkudara merupakan salah satu tokoh dalam pewayangan yang memiliki

ciri khas dalam busananya. Dia merupakan kesatriya panenggak(anak ke-2) Pandawa

yang gagah perkasa dan memiliki berbagai macam kesaktian yang diberikan padanya

semenjak dia lahir. Kisah hidupnya yang menarik dan unik diawali dari kelahirannya,

pada mulanya Bima lahir dari kandungan ibunya Dewi Kunthinalibrata dalam

keadaan terbungkus, setelah ditunggu beberapa waktu ternyata bungkus tetap utuh.

Prabu Pandudewanata ayah Sang Bungkus merasa bahwa dirinya memperoleh

cobaan dari Dewa hingga dia bersemedi dan dalam semedinya dia mendapat jawaban

dari Dewa bahwa sang bungkus akan menjadi kesatriya yang gagah perkasa dan sakti,

maka Prabu Pandudewanata mengasingkan Sang Bungkus ke hutan Minangsraya

yang angker. Sang Bungkus dalam hutan Minangsraya ternyata juga mendapat

gangguan dari para Kurawa yang ingin membinasakan Sang Bungkus, Kurawa adalah

putra dari Destrarastra yaitu kakak kandung Prabu Pandudewanata yang bermaksud

merebut kerajaan Astina dari para pewaris yang sah yaitu para Pandawa yang

diantaranya adalah Werkudara. Para Kurawa memakai berbagai macam cara untuk

menghancurkan dan melenyapkan Sang Bungkus, tetapi Werkudara yang masih

Page 68: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

berwujud bungkus ternyata memiliki kesaktian yang luar biasa. Senjata para Kurawa

tidak mampu menghancurkan Sang Bungkus.

Masa pengasingan di hutan Minangsraya yang dilukiskan sebagai wana gung

liwang-Liwung, jalma mara jalma mati(hutan yang besar dan lebat yang sunyi

senyap, manusia yang datang pasti akan mati) merupakan masa laku brata atau

bertapa yang hebat. Kesengsaraan Werkudara dalam bungkus akhirnya membuatnya

diberi anugrerah oleh para dewa berupa kesaktian dan busana yang menutupi

tubuhnya. Busana-busana yang dikenakannya diberikan oleh para dewa dengan

seiring kedewasaan sang Werkudara hingga dia menemukan jatidirinya sebagai

seorang kesatriya sejati(Purwadi,2007:101-102). Busana yang dibahas dalam karya

ini adalah busana Raden Werkudara yang berwanda mimis. Werkudara Wanda mimis

memiliki bentuk dan ciri-ciri praupan longgok, runcing, Leher pendek/cekak, pundak

lurus rata, badan ramping, singset, warna pulasan pada badan hitam, kaki tegak,

langkah lebar, sanggul bulat(Sutarso.dkk, 1978:18-22). Ciri-ciri yang lain dari wanda

mimis adalah “praupan tumanduk utawi longok sawatawis, gelung radi alit, bahu

pajeg utawi jejeg, badan ageng, adegipun pajeg utawi jejeg, saranduning badan

katingal singset”(R.Sutrisno,1964:15) muka menunduk, gelung sedikit lebih kecil,

bahu rata dan lurus, badan besar, bentuk tubuh lurus sejajar, seluruh badan terlihat

lebih langsing. Werkudara wanda mimis memiliki pulasan tubuh hitam dikarenakan

werkudara wanda mimis biasa digunakan di dalam adegan wayang ketika memasuki

patet manyura, Werkudara dalam patet manyura akan banyak melalui adegan

peperangan dan digunakan untuk sabetan atau pergerakan wayang ketika adegan

perang sehingga menggunakan wanda mimis.

Page 69: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Bambang Suwarno1 mengatakan bahwa Praupan longgok berarti arah penegakan

paras-muka tidak begitu tinggi, bahkan agak membungkuk kedepan-bawah. Karena

Werkudara digunakan dalam adegan perang maka wayang dengan wanda ini di

bentuk lebih ramping, singset atau ringkas dan lebih nyaman digunakan untuk adegan

perang. Busana-busana yang dikenakan Werkudara berwanda mimis tersebut

diantaranya adalah:

Gambar: 13

Raden Werkudara dan letak busananya

(Sumber: koleksi Bambang Suwarno.)

1. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

2

5

4

3

7

9

8

10

6

1

Page 70: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Letak busana ditunjukan dengan tanda pana dan nomer pada gambar diatas sesuai

dengan urutan keterangan dibawah ini:

1. Dodot Kampuh Poleng Bang Bintulu Aji, Abang Ireng, Ijo,Kuning, Putih.

Gambar: 14

Dodot Poleng Bang Bintulu Aji

(Sumber:Dok. Pribadi)

Dodot atau kampuh Poleng Bang Bintulu ini adalah busana yang menutupi bagian

pinggang sampai dengan kaki. Dodot Poleng berbentuk kain panjang dengan motif

persegi, dari setiap motif persegi tersebut memiliki masing-masing warna yaitu

merah, kuning, hitam, hijau, dan putih yang merupakan symbol hawa nafsu yang ada

dalam kehidupan manusia.

Page 71: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2. Gelung Minangkara Cinandra Rengga Endek Ngarep Dhuwur Buri.

Gambar: 15

Gelung Minangkara ditunjukan oleh tanda lingkaran.

(Sumber:dok. Pribadi)

Gelung Minangkara merupakan bentuk gaya rambut yang berbentuk

melingkar, gelung ini dibuat melingkar seperti bentuk udang yang membungkuk

dimana bagian belakang gelung lebih tinggi daripada bagian depan atau endek ngarep

duwur buri

Page 72: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3. Pupuk Mas Rineka Jaroting Asem.

Gambar: 16

Pupuk Mas Rineko Jaroting Asem (Insert)

(sumber:dok. Pribadi)

Pupuk Mas Rineka Jaroting Asem berbentuk seperti serat buah Asam yang

berruas, pupuk ini tertempel di kening sehingga terlihat menonjol dalam wujud

boneka wayangnya.

Page 73: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4. Sumping Kastuba Jati atau Sumping Pudak Sinumpet.

Gambar: 17

Sumping Kastuba Jati atau Pudak Sinumpet (insert)

(sumber:dok. Prbadi)

Merupakan hiasan dibagian telingga yang berbentuk memanjang seperti tubuh

Ikan dengan bagian belakang yang mengecil dan membengkok ke atas. Di bagian

atas berbentuk seperti bunga teratai, hiasan ini berwarna keemasan dan dihiasi

dengan warna-warna yang lain yang merupakan penggambaran batu-batu mulia yang

menempel di Sumping.

Page 74: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

5. Anting-anting Panunggal Sotya Maniking Toya atau Warih.

Gamabar: 18

Anting-anting panunggul sotyo maniking wari atau toya(insert)

(sumber:dok. Pribadi)

Anting-anting merupakan aksesoris yang dipakai di telingga, bentuk anting-

anting seperti bunga Melati yang mekar berhiaskan ukiran, berwarna keemasan dan

ada beberapa warna lain yang merupakan perwujudan batu mulia. Anting-anting ini

memeiliki pengunci dibagian belakangnya, sebagai penguat dari anting-anting

tersebut.

Page 75: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

6. Sangsangan atau Kalung Nagabanda.

Gambar: 19

Kalung Nagabanda(sumber: Dok. Pribadi)

Sangsangan merupakan aksesoris berbentuk kalung yang bentuknya setengah

lingkaran, seperti Bulan Sabit yang dalam pengambaran dalam boneka wayangnya

dilukiskan berbentuk guratan-guratan seperti sisik Ular.

7. Kelat Bahu Balebar Manggis kang Binelah Sakendhagane

Gambar : 20

Gambar Klat Bahu Balibar Manggis(Insert)

(Sumber: dok pribadi)

Page 76: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Klat Bahu ini terletak di lengan kanan maupun kiri dengan bentuk lingkaran

seperti Gelang tetapi terdapat hiasan disamping kanan maupun kiri Klat Bahu

tersebut berbebtuk seperti kelopak bunga. Kelat Bahu berwarana keemasan dengan

beberapa warna lain sebagai penghiasnya.

8. Gelang Candrakirana.

Gambar: 21

Gelang Candra Kirana(sumber:dok. Pribadi)

Bentuk Gelang Candrakirana hampir mirip dengan Klat Bahu Balibar Manggis

hanya saja pemakaianya yang berbeda, yaitu di pergelangan tangan. Gelang ini di

pakai baik di pergelangan tangan maupun kiri, bentuk yang hampir sama ini membuat

Gelang maupun Klat Bahu terlihat serasi ketika dilukiskan dalam boneka Wayang

Page 77: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

9. Sabuk atau Paningset Chinde Wilis Kembar Beranipun Kang Binelah Numpang

Wentis Kanan tanapi Kering.

Gambar: 22

Paningset atau sabuk Cinde Wilis kembar

Beranipun kang Binelah Numpang wentis Kanan tanapi Kering.

(sumber: Dok. Pribadi)

Sabuk Chinde Wilis Kembar ini berbentuk kain panjang yang menjuntai sebagai

pengikat dodot sehingga bentuk dan wujudnya tertutupi oleh dodot. Fungsi sabuk ini

seperti Stagen dalam busana adat Jawa yaitu sebagai pengikat dan penguat dodot

agar tidak lepas ketika dipakai.

Page 78: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

10. Porong Nagaraja Mungwing Dhengkul.

Gambar: 23

Porong Nagaraja Mungwing Dhengkul

(Sumber:Dok. Pribadi).

Porong Nagaraja ini merupakan busana yang berbentuk seperti celana pendek

yang berhiaskan kepala Naga yang terletak di paha bagian kanan maupun kiri celana

tersebut. Hiasan kepala Naga terletak diantara dodot dan tidak tertutupi oleh dodot.

B. Makna Busana Raden Werkudara Wanda Mimis

Dalam pertunjukan wayang penampilan seorang tokoh kadang diceritakan

dalam pocapan sebagai prolog atau mendeskripsikan seorang tokoh tersebut

sehingga para penonton tahu siapakah yang ditampilkan dalam pertunjukan

tersebut, tak terkecuali Raden Werkudara dalam buku Carita II terbitan ASKI

Surakarta(1983/1984,hal123-125) pocapan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan Raden Werkudara sebagai berikut:

Lah punika ta warnane satriya Munggulpawenang kang kekasih Raden

Bratasena ya Raden Werkudara. Ngadeg njengereng yayah lintang Bimasekti,

aneng madyaning alun-alun praja Batanakawarsa. Ciptaning penggalih harsa

Page 79: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

mituhu dhawuhing raka nata, ngupadi mendrane satriya panegah Pandawa

Dyan Harjuna. Saking kondhenging panggalih karana tan wikan ing gati,

temahan hanjegreg kadya tugu sinukerta, tripandurat datan mobah datan

mosik.

Whauta, wantune sang Sena wus nate tunggal kahanan kahanan

kalawan sang Guru sejati ingkang asarira Dewaruci, sakala tikbrane wong

agung Jodhipati numusi maarang sang Gurunadi. Sanadyan among sarana

osiking nala, sang Rucibatara wus paring wewengan mring sang Sena.

Temahan padhang hanarawang panggalihe sang binagus, kadya pedhut

ngendanu kaserang ing maruta . jroning cipta wus datan kasamaran prenah e

kang arsa den upadi.

Saksana sang Bayusuta sigra samapta rerengganing busana. Apa ta

busanane wong Agung Jodhipati:

Gelung Minangkara cinandi rengga endhek ngarep dhuwur buri,

Pupuk mas rineko jaroting asem, Sumping pudhak sinumpet, anting-anting

panunggul maniking warih, Sangsangan naga banda, kelat bahu rineka

balibar manggis binelah tekan kendhagane, gelng candra kirana, dodot

poleng bang bintulu, abang ireng kuning putih, paningset cindhe bara

tumumpang wentisira kanan tanapi kering, lancingan cindhe wilis tinarapan

porong dhinapur sirahing nagaraja.

Pranyata sadaya busanane Sang Sena, minangka pralampita

kekeraning budi. Gelung cinandhi rengga endhek ngarep dhuwur buri,

sayekti mengku karsa lamun sang Sena wus datan kewran dununging kawula

lan Gusti. Pupuk mas rineka jaroting asem, minangka pratanda lamun

pangalihe Raden Bratasena hangrawit pindha jaroting asem. Sumping pudak

sinumpet pralampita wong pinter api-api balilu, alus bebudene Harya Sena

nanging sinasapah, kang katingal muhung kau lan dhosone. Anting-anting

panunggul maniking warih, padhang panawang e Bratasena wus datan

kasmaran solah kridhane bawana. Sangsangan nagabanda, naga retuning ula

banda tetali, sayekti sung pratanda lamun karosane sang Sena yayah

krurane naga. Yen bandayuda ora watak kalah, kalahe lamun mati, sayekti

satriya terus njaba lan jerone. Binasakake hambeg bawaleksana datan kersa

ngoncati basa kang wus kawedhar. Gelang candrakirana, candra wulan

kirana sorot, sayekti penggalihe Raden Sena padhang sumunar kadya

prabane Hyang Sitaresmi. Kampuh poleng bang bintulu, abang ireng kuning

putih, minangka pralampita lamun Sang Sena wus bias hangunjara napsu

patang prakara. Kang abang marang kaprawiran, kang ireng marang

kasantosan, kang kuning marang kabirahen, dene kang putih marang

kawicaksanan. Sadaya wus bias kapurba dening sang Sena marma kena

binasakake wus mumpuni marang kridaning budi. Paningset cindhe bara

tumumpang wentisira kanan kering, yekti wus bias ambedakake dununging

panembah marang kang sajatine sinembah. Porong adhapur sirahing

nagaraja kang minangka kekancing, pranyata minangka pepeling nalika

nggebyur telenging samodra jinem, ing kana sinaut dening nagaraja

Nemburnawa, tutuking naga sinuwek, ya ing kono margane bias katemu lan

Page 80: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Sang Rucibathara. Sampat rerenganing busana Arya Sena gya samapta

denira lumaksana. Kacarita Harya Sena lamun lumaksana datan kairing

wadyabala,nanging sinurung sindhung riwut bayu bajra, pancawarata lesus

lan prakempa.

Dari pocapan diatas Raden Werkudara dideskrepsikan inilah satriya Munggul

Pawenang( nama lain dari Jodhipati), yang berdiri tegap seperti bintang Bima Sakti,

di tengah alun-alun negara Batanakawarsa( nama lain kerajaan Amarta). Dalam

pikirannya menuruti perintah kakaknya Prabu Puntadewa untuk mencari adiknya

panenggah atau anak tengahan dari pandawa yaitu Raden Harjuna. Karena terlalu

memikirkan hal tersebut dia berdiri tegap tidak bergerak sedikitpun seperti patung.

Dengan keberanian Sang Sena yang pernah bersatu keadaan dengan Sang Guru sejati

yang berwujud Dewaruci, Dia kemudian bersemedi untuk meminta petunjuk kepada

Sang Guru sejati walaupun hanya dengan helaian nafas Sang Rucibathara(nama lain

Dewaruci) sudah memberikan petunjuk kepada Sang Sena. Petunjuk tersebut

membuat pikiran Sang Sena mendapat pencerahan seperti kabut tebal yang tersapu

oleh angin. Di dalam pikirannya sudah tak khawatir dengan apa yang dicari. Dan

segera Sang Sena menyiapkan berbagai macam busananya. Busana-busana yang

seperti telah disebutkan diatas masing-masing memiliki arti atau makna yang Khusus

yang melambangkan watak dan kepribadian Raden Werkudara. Busana yang dipakai

oleh Raden Werkudara, makna, dan penjelasanya adalah sebagai berikut:

Page 81: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1. Dodot Kampuh Poleng Bang Bintulu Aji, Abang Ireng, Ijo,Kuning, Putih.

Dodot poleng bang bintulu ini maknanya berkembang sesuai dengan

perkembangan wayang. Wayang yang dahulu digunakan ritual dalam agama Hindu

maka pemaknaan dodot ini juga dengan pengertian agama Hindu. “Penggambaran

Kampuh Poleng yang dikenakan oleh tokoh Werkudara yang semula hanya

menggunakan tiga warna yaitu merah, hitam dan putih, pada masa sebelum Islam

sebagai simbolisasi dari dewa TriMurti”(Sunarta, 1997:31). Trimurti merupakan

simbolisasi kekuatan yaitu Agni atau api, Udaka atau air, dan Maruta yaitu angin.

Trimurti juga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tiga buah badan atau satu

badan yang berisi tiga badan atau disebut dengan Tritunggal yang melambangkan tiga

dewa yang berkuasa dalam kehidupan yaitu:

a. Dewa Brahma yaitu dewa pencipta seluruh alam semesta, pencipta kitab suci

Weda yang memuat sesuatu yang ada atau berlaku dalam seluruh alam semesta, juga

merupakan perlambang kecerdasan, kebijaksanaan, dan kepintaran.

b. Wisnu yaitu dewa pemelihara kesejahteraan dan kebahagiaan.

c. Ciwa yaitu dewa perusak yang berkuasa atas kematian atau kebinasaan

(Sastroamidjojo, 1964: 109).

Setelah agama Islam masuk ke pulau jawa maka pemaknaan dodot poleng ini juga

mengalami pergeseran makna. dalam pengumpulan data Skripsi ini diperoleh data

dari beberapa sumber sebagai berikut: menurut Siswoharsojo dodot kampuh ini

Page 82: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

memiliki makna bahwa Raden Werkudara dalam hidupnya mampu mengendalikan

panca indranya terhadap godaan nafsu sehingga dia bisa ikut serta dalam memayu

hayuning bawana atau menjaga keharmonisan alam (Purwadi,2007:102-104).

Menurut Bambang Murtiyasa

makna dari dodot tersebut adalah bima dapat

mengendalikan semua nafsu amarah, aluamah, supiyah, mutmainah, sehingga bisa

memayu hayuning bawana (Pranawa,2000:248)

Bambang Suwarno2 berpendapat hampir sama dengan Bambang Murtiyoso

bahwa dodot tersebut bermakna bahwa Werkudara dapat mengendalikan hawa-nafsu

yang dalam istilah filsafat Jawa disebut dengan Amarah yang diperlambangkan

dengan warna merah yang merupakan pengejawantahan atau perwujudan nyata dari

keangkara murkaan yaitu sifat membenci, ingin menguasai dan memiliki sesuatu

yang bukan menjadi miliknya. Nafsu Amarah terjadi karena pengaruh logika

terhadap pikiran yang meyakini bahwa apa yang tidak sesuai dengan akal mudah

menjadi penyebab perselisihan antara dua orang, dua golongan, dan dua bangsa yang

dengan bencana perang sebagai akibatnya. Luamah yang dilambangka dengan warna

hijau sebagai perlambang sifat nafsu terhadap makanan dan tidur atau nafsu yang

mementingkan diri sendiri. Supiyah dilambangkan dengan warna kuning sebagai

perlambang terhadap kabirahen atau nafsu seksual yang akan lebih beradab bila

disalurkan sesuai dengan peradaban. Serta Mutmainah yang diperlambangkan

dengan warna putih sebagai symbol kesucian atau nafsu suci yang cenderung

berdekatan dengan Tuhan atau Sang Khalik. Keempat warna itu menjadi satu dengan

2. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

Page 83: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dilengkapi warna hitam sebagai lambang kasentosan atau kekuatan. Keempat sifat

dasar manusia itu bila bisa dikuasai dengan baik oleh manusia ,maka akan

menjadikan manusia sempurna untuk menjalani hidup.

Dunung Raharjo3

berpendapat bahwa penguasaan ke empat hal tersebut oleh

sang Werkudara boleh dikatakan seseorang yang sudah ahli menguasai gelora hati

atau keingginan hati yang kuat.

Dalam cerita Wayang Bima Suci Dewaruci memberikan petunjuk tentang

Pancamaya Yaitu lima cahaya yang pocapanya dalam buku Carita II terbitan ASKI

Surakarta(1983/1984, hal. 139) sebagai berikut:

Cahya ireng wahananing karosan, darbe watak parkosa, panggawene

dhemen srengen lan runtik, brangasan. Lamun den umbar yekti bakal

ambuntoni pakarti kang utama, temahan tibeng nista dhurhaka.

Kang rekta tuduh tan prayoga, panasten, panasbaran, bisa ngalingi

kawaspadan pramana.

Kang jenar tansah haggulang sipat tan rahayu, muhung kahebegan

kamelikan, bisa nenuntun hanjog ing karusakan.

Putih nenuntun marang kasucen, prawira mumpuni ing aguna, yaiku

kang bisa nampani sasmita sajati ya sasmitaningsun.

Iku kabeh daya durgamanig lakunira, lamun sira kerut yekti bakal

kabuncang aneng alam pepeteng tan bisa bali marang kahanannira kang

sejati.

3. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 84: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Artinya:

Cahaya hitam tempat kekuatan mempunyai watak kuat atau kokoh, khasiyat atau

pekerjaannya membangkitkan iri, amarah, sakit hati, emosional, apabila tidak

dikendalikan akan menghalangi keinginan yang utama atau niat baik sehingga akan

menjadi nista atau jahat.

Yang merah menuju ketidakselarasan, cemburu, dan panas hati sehingga bisa

menghalangi kewaspadaan hati.

Yang kuning selalu melatih sifat yang tidak baik, yaitu jiwa penuh keinginan

memiliki sehingga mengarah menuju kerusakan.

Yang putih menuju kekesucian, sakti dan bisa diandalkan yaitu yang bisa

menerima pertanda atau perintah yang sejati yaitu perintah Dewaruci. Itu semua

penghalang tujuan hidupmu kalau kamu tergiur pasti dibuang kedalam alam

kegelapan tidak bisa kembali dalam keadaan yang sejati.

Dodot poleng menurut Suratno4 juga merupakan perlambang lima saudara

tunggal Bayu yaitu :

4.

4. Suratno, Dosen di ISI Surakarta, dalam Wawancara tanggal 9 Januari 2011

Page 85: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

a. Resi Anoman seorang brahmana berwujud kera yang disimbolkan dengan warna

putih yang berada di jagad wetan atau dunia Timur sebagai perlambang Angin. Resi

Anoman merupakan tokoh wayang yang ada dalam dua jaman yaitu jaman cerita

Ramayana dan Mahabarata yang merupakan cerita wayang yang sering dipentaskan

dalam wayang kulit.

Gambar:24

Resi Anoman(Sumber: dok. Dunung Raharjo)

Page 86: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Wil Jajalwreka yaitu kadang Bayu yang berwujud raksasa berada di jagad kidul

atau selatan disimbolkan dengan warna merah sebagai perlambang api.

Gambar:25

Wil Jajalwreka( Sumber: dok. Dunung Raharjo)

Page 87: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

c. Liman atau Gajah Situbanda, kadang Bayu yang berwujud Gajah berada di jagad

Kulon atau Barat disimbolkan dengan warna kuning sebagai perlambang air

Gambar: 26

Liman Situbanda(Sumber: dok. Dunung Raharjo)

Page 88: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

d. Gunung Maenaka Atau dalam sanggit pewayangan disebut Begawan Maenaka,

kadang Bayu yang berwujud gunung tetapi dalam pakeliran digambarkan sebagai

seorang pertapa dalam wujud bonekah wayangnya, berada di jagat lor atau utara

disimbolka dengan warna hijau sebagai perlambang Bumi.

Gambar: 27

Begawan Maenaka(Sumber: dok. Dunung Raharja)

Keempat kadang bayu tersebut merupakan perlambang empat unsur kehidupan

yaitu Dahono atau api yang merupakan symbol penghancuran yang merupakan

penghancuran nafsu manusia yang tidak bersifat luhur sehingga tercapailah kesucian

lahir dan batin, Bantolo atau bumi yang merupakan symbol tempat penghancuran

tersebut dan sebagai tempat pertukaran antara keadaan hidup dan mati, Tirta atau air

yang merupakan symbol sebagai sarana penghancuran, dan Maruta atau angin yang

merupakan symbol pernafasan yaitu suatu unsur kehidupan yang pokok. Ke-empat

Page 89: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

unsur kehidupan tersebut sebagai perlambang perkembangan pertumbuhan manusia

didahului dan dipengaruhi oleh daya api yang menghidupkan, Bumi sebagai

tempat pertukaran zat, Air sebagai tempat pertukaran zat dan angin sebagai alat

pembawa zat. Dengan perkataan lain Api, Bumi, Air, dan Angin keseluruhanya

merupakan unsure alami yang amat penting dalam perkembangan hidup

manusia(Sastroamidjoyo1964:278-279&281). Ke-empat unsur tersebut dilengkapi

oleh Bratasena atau Werkudara sebagai Bayu pamungkas atau kadang Bayu yang

penutup dan Panunggal yang merupakan suatu keseluruhan segala hal yang ada,

bersifat umum yang meliputi keempat unsur yaitu api, air, bumi, dan angin.

Werkudara merupakan Saudara tunggal Bayu yang paling terakhir dan sempurna

karena Werkudara merupakan Saudara tunggal Bayu satu-satunya yang berwujud

manusia yang sempurna.

Dodot Poleng Bang Bintulu secara keseluruhan memiliki makna sebagai

perlambang menyatunya manusia dengan Tuhan, dalam istilah Kejawen disebut

dengan Manunggaling kawula Gusti. Menyatunya manusia dengan Tuhan dapat

terlaksana bila manusia dapat mengendalikan hawa-nafsu keangkaramurkaan, nafsu

serakah, nafsu seksual, dan kesucian diri. Ke-empat hawa nafsu tersebut harus diatur

dalam jiwa manusia sehingga dapat mensejahterakan atau dapat bermanfaat bagi

manusia dan alam sekitarnya. Manusia yang telah dapat mengendalikan ke-empat

hawa nafsu tersebut akan dapat menyatu dengan Sang Pencipta. Manusia bersatu

dengan Tuhan tidaklah diterjemahkan secara nyata tetapi menyatunya roh Manusia

dengan Roh Tuhan. Ajaran manunggaling kawula Gusti memiliki prinsip bersatunya

Page 90: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

manusia dengan Tuhan adalah bersatunya dua menjadi satu atau dwi tunggal

diumpamakan dengan “wiji saklebeting wit” yaitu biji yang berada di dalam pohon

yang berarti biji yang sebagai perlambang manusia dan pohon sebagai perlambang

Tuhan.

2. Gelung Minangkara Cinandra Rengga Endek Ngarep Dhuwur Buri

Minangkara adalah nama lain adari Udang besar, binatang laut yang memiliki

badan melingkar,sehingga wujud gelung Minangkara seperti lingkaran tubuh Udang

besar. Menurut Bambang Murtiyoso “Gelung ini merupakan perlambang bahwa

Werkudara tidak senang pamer dan sombong tentang pengetahuan yang dipahami,

serta dapat mendudukan dirinya sebagai mahluk Tuhan,selalu pasrah dan berbakti

kepada Tuhan Yang Maha Esa”(Pranawa,2000:248).

Pendapat lain dikemukakan oleh Siswoharsojo yang mengatakan bahwa

“Werkudara senantiasa waspada terhadap dirinya sebagai hamba yang harus pasrah

dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa”(Purwadi,2007:102-104)

Pendapat dari Dunung Raharjo5 Gelung Minangkara merupakan gelung rambut

yang berbentuk rendah didepan tinggi di belakang yang bermakna bahwa Werkudara

sudah sangat mengerti akan kedudukan Tuhan dan umat-Nya.

5. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 91: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Dalam cerita Bima Suci menurut Suratno6 Gelung memilikiki makna

gegelunganing tekat wus nyawiji yaitu menyatunya keinginan dan hati menjadi satu

untuk mencari air suci Perwitasari. Gelung tersebut juga bermakna Werkudara tahu

dan yakin harus menyembah kepada siapa, yaitu suatu keyakinan yang mutlak kepada

siapa yang memiliki dunia. Gelung tersebut dipakai setelah dia akan memasuki

samudera untuk mencari air suci perwitasari. Gelung ini dalam cerita pewayangan

dikenakan oleh Werkudara dengan berbagai cerita, Werkudara yang ketika masih

muda disebutan dengan nama Bratasena rambutnya masih dalam keadaan ngore atau

terurai digelung oleh Batari Durga. Dalam cerita Bima suci Werkudara disuruh

mencari air suci Perwitasari oleh gurunya Resi Durna dan ditunjukan dimana air

Perwitasari itu berada yaitu di sumur Jalatunda atau sumur Dorangga walau dalam

hati sang Resi Durna mengginginkan kematian sang Werkudara karena sang guru

tahu bahwa sumur tersebut sangat angker dan jarang dijamah manusia. Werkudara

dengan kebulatan tekadnya memasuki sumur tersebut tetapi tidak menemukan

siapapun dalam sumur yang dia temukan adalah seekor ular besar yang

menyerangnya

5. Suratno, Dosen di ISI Surakarta, dalam Wawancara tanggal 9 Januari 2011

Page 92: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar: 28

Bratasena dengan rambut yang terurai(sumber: dok. Pribadi)

Di dalam sumur tersebut Werkudara bertarung dengan ular tersebut dan

membunuhnya, ular tersebut ternyata adalah penjelmaan dari Batari Durga yang telah

dikutuk oleh para dewa menjadi Ular. Batari Durga mengucapkan terima kasih

kepada Werkudara dengan menggelung rambut sang kesatria sebagai perlambang

kedewasaannya.

Dalam sanggit pergelaran wayang yang lain menurut Bambang Suwarno7 dalang

7. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

Page 93: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Almarhum Ki Narto Sabdo tidak memakai tokoh Werkudara dengan rambut yang

masih ngore tetapi langsung menggunakan tokoh Werkudara dengan Gelung

Minangkara dalam cerita Bima Suci. Dalam cerita yang sama pertunjukan wayang

dengan dalang Ki Manteb Sudarsono yang diunggah dalam situs Youtube peralihan

antara werkudara dengan rambut ngore dengan werkudara dengan rambut gelung

terjadi ketika sang Sena akan bertemu sang guru sejati yaitu Dewaruci. Werkudara

dikisahkan dalam cerita itu sebelum bertemu Dewaruci dia bertarung dengan naga

raksasa yang kemudian berhasil dibunuhnya, setelah ular tersebut mati munculah

seorang dewa yang berwujud seperti Werkudara dengan wujud kecil yang besarnya

tidak lebih dari sebesar ibujarinya bernama Dewaruci. Werkudara terkejut melihat

replika dirinya yang berwujud kerdil tersebut, dia menceritakan maksud

perjalanannya menuju samudera. Dewa Ruci mengatakan bahwa Sang Sena harus

masuk kedalam tubuh Sang Dewaruci dan Werkudarapun menurutinya masuk

kedalam tubuh Dewaruci. Di dalam tubuh Dewaruci Werkudara melihat seluruh isi

dunia berada di dalam tubuh Dewa yag kecil tersebut. Kemudia dia keluar kembali

dan dewa itu mengatakan bahwa air suci Perwitasari tersebut tidak ada, bahwa

kesaktianya ada dalam dirinya sendiri dan bahwa dia harus melihat dirinya sendiri,

karena itulah sumber kekuatannya. Kalau Tuhan ada dimana-mana di dunia maka

Dia berada dalam dirimu juga, dan kamu harus melihat kedalam dirimu sendiri dan

melihat dunia di sana, baru kamu akan memperoleh kesaktian atau air suci

Perwitasari yang dicari.

Page 94: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Gambar: 29

Dewa Ruci(Sumber:dok. Pribadi)

Masuknya Werkudara dalam tubuh Dewaruci tersebut merupakan sebuah

perlambang menyatunya manusia dengan Tuhan atau dalam filsafat ketimuran

sebagai manunggaling kawula lan Gusti atau warongko manjing curiga, curiga

manjing warongko serta Wor-winoring loro-loroning atunggal yaitu bersatu-padunya

jiwa atau roh Tuhan Yang Maha Esa dan jiwa atau roh hambanya, dalam hal ini

manusia( Sastroamidjojo,1964:108).

Page 95: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gelung Minangkara dari uraian di atas memiliki makna Raden Werkudara

merupakan kesatriya yang rendah hati, dan dia mengerti kedudukanya sebagai

mahluk Tuhan. Sebagai mahluk Tuhan haruslah berbakti dan berserah kepada sang

pencipta, berserah dan berbaktinya manusia sebagai mahluk Tuhan haruslah dengan

kebulatan tekad yang kuat dan sebuah keingginan hati atau suara hati.

3. Pupuk Mas Rineka Jaroting Asem.

Pupuk menurut Bambang Suwarno8 merupakan aura cahaya keemasan yang

terdapat di kening Werkudara, aura cahaya yg dimaksud adalah sebuah tetenger atau

tanda bahwa siapa saja yang memiliki Pupuk Mas Rineko Jaroting Asem tersebut

adalah Kadang tunggal Bayu atau saudara tunggal Bayu.

Menurut Siswaharsojo “Pupuk ini melambangkan Werkudara mempunyai watak

dan budi pekerti luhur dengan selalu mengasah kebenaran dan pengetahuanya karena

dia sudah diambil putra oleh sang Hyang Bayu” (Purwadi,2007:102-104).

Menurut Bambang Murtiyoso makna pupuk ini “Werkudara memiliki akal pikiran

yang sangat canggih, berwatak dan berbudi luhur, dengan selalu berlandaskan

kebenaran dan pengetahuan” (Pranawa,2000:248).

Sedangkan Dunung Raharjo9 berpendapat pupuk merupakan hiasan di dahi

berupa emas yang bentuknya seperti serat pohon Asem merupakan pertanda bahwa

8. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

9. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 96: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

yang memiliki pupuk tersebut diangkat sebagai murid Sang Hyang Bayu, pupuk

tersebut bermakna pula bahwa hati Werkudara Rumit seperti serat pohon Asem,

rumitnya hati Raden Werkudara memiliki maksud bahwa keingginan hatinya sulit

dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya.

Dalam cerita Wayang Bima Suci Werkudara yang sudah memiliki kesaktian tak

tertandinggi masih inggin mencari ilmu yang lebih sempurna lagi kapada guna untuk

mengasah ilmu yang sudah di dapat. Keingginan tersebut ditentang oleh para

Pandawa lain dan Ibunya Dewi Kuntitalibrata, walaupun mendapatkan tentangan

Werkudara tetap melanjutkan keinginannya, para Pandawa tidak mengetahui

kerumitan isi hati sang Werkudara yang ingin mencari kesempurnaan ilmunya.

Kerumitan hati dan tekad sang Werkudara yang kuat dituliskan dalam syair tembang

macapat sebagai berikut:

Amberot Sang Werkudara

Tan kena den gegujengi

Ngintar lampahe wus tebar

Kadya tinilar ngemasi

Sadaya ingkang kari

Apah tan arsa anusul

Amprih pangampahira

Sira Prabu Harimurti

Dadya kendhel sadaya wayang-wayangan

Page 97: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Saenggon-enggon karuna

Sakathahe santanestri

Kakunge ngadep sadaya

Ing Narendra Harimurti

Tan pegat mituturi

Kang rayi pra samya ndheku

Dadya wau kang raka

Makuwon sajroning puri

Kawuwusa wau kang andreng ing lampah(Purwadi,2007:217-218)

Kedua bait syair tembang macapat tersebut merupakan tembang “Sinom” yang

memiliki arti :

Di bait I

Bertekad Sang Werkudara tak dapat dicegah, jalanya cepat sudah jauh seperti

ditinggal mati, semua yang tertinggal tidak hendak menyusul agar menahanya yaitu

Prabu Harimurti( nama lain dari Prabu Puntadewa kakak dari Werkudara) membuat

semua kebingungan.

Dibait II

Dimana tempat susah semua putra-putri, semua kerabat menghadap kepada Prabu

Harimurti tidak berhenti member nasihat sang adik yang tertunduk dan Sang Prabu

pun menunduk didalam Istana tapi tetap melanjutkan perjalanannya.

Page 98: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan makna Pupuk Mas Rineko

Jaroting Asem adalah merupakan sebuah symbol bahwa Raden Werkudara

merupakan putra angkat dari Batara Bayu sehingga dia memiliki pengetahuan yang

luas, pintar, watak dan budi pekertinya luhur,tapi watak dan pengetahuanya sulit

dimengerti oleh orang lain, bahkan oleh keluarganya sendiri.

4. Sumping Kastuba Jati atau Sumping Pudak Sinumpet.

Busana pelengkap yang ketiga ini berbentuk sumping yang merupakan hiasan

yang terletak di telinga. Sumping Kastuba Jati menurut Siswoharsojo bermakna

“Werkudara menguasai ilmu kesempurnaan hidup, syariat, tarikat, hakikat, dan

makrifat, tetapi tidak pernah menyombongkan diri. Dia sering berpura-pura bodoh”.

(Purwadi,2007:102-104).

Menurut Bambang Suwarno10

sumping Kastuba Jati memiliki nama lain yaitu

sumping Gajah Ngoling Rineka Jaroting Asem tinumpangan sekar pudak, nama

tersebut memiliki makna dalam setiap bagianya yaitu Sumping Gajah Ngoling Rineka

Jaroting asem yang berarti walaupun Werkudara merupakan kesatria yang gagah

Perkasa dia memiliki hati yang halus dan rumit seperti serat pohon Asem,

Tinumpangan sekar Pudak yang berarti seperti bunga pudak yang putih dan harum

Werkudara memiliki hati yang suci lahir dan batinya seputih bunga Pudak yang

10. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

Page 99: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Putih dalam dan luarnya. Sedangkan menurut Dunung Raharjo11

sumping Pudak

Sinumpet atau Kastuba Jati memiliki makna Hiasan telinga yang berbentuk daun

pandan yang disumbat sebagai perlambang seorang yang cerdas tetapi senang

berpura-pura bodoh, halus budinya tetapi senantiasa ditutup-tutupi, yang terlihat

adalah kepribadian yang yang seakan-akan tidak berpendidikan.

Bambang Murtiyoso berpendapat sumping tersebut memiliki arti bahwa

Werkudara memiliki pengetahuan agama yang mendalam dan seluas samodera

tetapi dirahasiakan, berpura-pura pandir (Pranawa,2000:248).

Arif Hartarta12

mengemukakan tentang makna sumping ini bahwa Werkudara

merupakan gambaran manusia yang Wangi atau harum namanya, hidupnya gambuh

atau lahir dan batinya sesuai. Menurut Seno Sastroamidjojo dalam buku “Renungan

Tentang Pertunjukan Wayang Kulit”, “sumping ini bermakna sang Werkudara dapat

mengendalikan hawa nafsunya, ia tidak dapat terombang-ambingkan lagi oleh

keadaan yang berbagaimanapun juga”(Sastroamidjojo,1964:122).

11. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011.

12. Arief Hartarta, sarjana Sastra Jawa Staf Penelitian Javanologi di LPPM UNS yang bisa mendalang

dalam wawancara 18 April 2011]]

Page 100: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Sumping Pudak Sinumpet secara garis besar memiliki makna, bahwa Raden

Werkudara suci lahir dan batinya, telah menguasai ilmu kesempurnaan hidup, cerdas,

halus budinya serta dapat mengendalikan hawa-nafsunya. Segala kebaikan yang ada

pada Raden Werkudara selalu ditutupinya dengan berpura-pura bodoh sehingga dia

tidak diombang-ambingkan oleh keadaan.

5. Anting-anting Panunggal Sotya Maniking Toya atau Warih.

Busana yang ke-mpat ini berbentuk perhiasan yaitu anting-anting.Menurut

Bambang Suwarno13

anting-anting ini bermakna hati Werkudara jernih dan bersih.

Menurut Bambang Murtiyasa anting-anting ini memiliki makna bahwa “Werkudara

memiliki ketajaman penglihatan, sulit untuk dibohongi, serta tidak pernah khawatir

terhadap segala yang akan terjadi” (Pranawa,2000:248).

Sedangkan Siswoharsojo berpendapat anting-anting ini bermakna bahwa

“Werkudara memiliki pikiran waskita, ngerti sadurunge winarah (bijaksana, tahu

sebelum diajari), serta tidak pernah khawatir terhadap segala apa yang akan

terjadi(Purwadi,2007:102-104).

13. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

Page 101: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Dunung Raharjo14

menerjemahkan makna anting-anting ini dari setiap kata adalah

panunggul yang berarti pertama atau paling tinggi, sotya yang beratri permata yang

indahan, maniking warih yang berarti tetesan air, yang secara keseluruhan diartikan

anting-anting permata yang utama berbentuk seperti tetesan air. Anting-anting ini

menurutnya memiliki makna Werkudara sudah menemukan pencerahan dan tidak

lagi tergiur keinginan duniawi.

Arif Hartarta15

memiki pendapat lain tentang busana ini, anting-anting ini

memiliki makna Raden Werkudara dapt berjala diatas air seperti di darat, Werkudara

diibaratkan seperti manusia yang pintar sehingga dia dapat menemukan strategi

untuk berjalan diatas air .

Makna Anting-anting Panunggul Sotyo Maniking Warih setelah melihat uraian

diatas adalah bahwa Raden Werkudara mempunyai hati yang bersih dan jernih. Dari

kebersihan hati tersebut dia memiliki pikiran yang bijaksana, tidak mudah dibohongi

sehingga tidak tergiur oleh keinginan duniawi.

14 Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

15. Arief Hartarta, sarjana Sastra Jawa Staf Penelitian Javanologi di LPPM UNS yang bisa mendalang

dalam wawancara 18 April 2011

Page 102: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

6. Sangsangan atau Kalung Nagabanda.

Sangsangan atau Kalung Nagabanda merupakan busana yang dipakai di leher.

Dalam wayang Gagrak Surakarta bentuk kalung digambarkan secara tidaknyata

dalam wujud naga, hanya guratan-guratan dekoratif saja. Menurut Dunung Raharjo16

guratan-guratan tersebut dibentuk dengan ujung tatah sehingga terbentuk guratan-

guratan yang membentuk sebuah kalung.

Gambar: 30

Raden Werkudara Gagrak Cirebon(Sumber: dok. Pribadi)

16 Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 103: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Menurut Bambang Suwarno17

wayang Gagrak Cirebonan( seperti gambar no:30)

yang melukiskan secara nyata gambar Ular Naga tersebut didalam leher tokoh

wayang sehingga terlihat secara jelas dan nyata Wujud kalung tersebut.

Bambang Murtiyoso memiliki pendapat tentang makna kalung ini “Werkudara

bila menghadapi lawan memiliki kekuatan dasyat seperti raja Ular yang sedang

marah,pantang menyerah sebelum mati” (Pranawa,2000:248). Pendapat yang sama

juga dikemukakan oleh Arif Hartarta18

Kalau berperang kekuatan Raden Werkudara

seperti ular Naga yang perkasa, kalau berperang tidak mengaku kalah sebelum mati.

Bambang Suwarno19

berpendapat mengenai makna kalung ini bahwa Werkudara

kalau Perang tidak memiliki watak kalah, mengaku kalah kalau sudah menemui ajal

atau mati.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Dunung Raharjo20

yang

menyatakan kalung tersebut berarti kalung berbentuk ular Naga yang terikat(banda=

terikat) memiliki makna bahwa kekuatan sang Werkudara seperti seekor Naga,

apabila berperang tidak pernah kalah, bersedia kalah asalkan kalah mati. Dari

beberapa makna tersebut menunjukan bahwa Werkudara merupakan Senopati atau

panglima perang yang gagah berani, tidak takut menghadapi siapapun, dan tidak takut

mati.

17& 19. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

18. Arief Hartarta, sarjana Sastra Jawa Staf Penelitian Javanologi di LPPM UNS yang bisa mendalang

dalam wawancara 18 April 2011

20 Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 104: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Dalam cerita pewayangan Sang Werkudara sering dijadikan Senopati ataupun

melakukan adu kesaktian dengan Senopati Negara lain. Dalam cerita “Wirataparwa”

Werkudara yang menyamar dengan nama Jagal Abilawa bertanding dengan

Rajamala yaitu panglima dari Rupakenca dan Kencakarupa yang ingin merebut

kekuasaan Raja Matswapati raja Kerajaan Wirata. Werkudara dapat mengalahkan

Rajamala, senopati manusia setengah raksasa yang sakti.

Dalam cerita “Kongso adu Jago” Werkudara dimintai tolong oleh Prabu

Basudewa yang merupakan kakak dari ibu Werkudara yaitu Dewi Kunti, dia

ditandingkan dengan Suratrimantra yang merupakan Senapati Kadipaten Sengkopura

dengan Raja Kangsadewa yang ingin merebut tahta Prabu Basudewa, dalam

perangan tanding tersebut Werkudara menang adu kesaktian dengan Suratrimantra

dan melindungi kekuasaan Prabu Basudewa di kerajaan Mandura. Kesaktian

Werkudara selain dikarenakan dia berguru dengan Resi Durna dia juga berguru

dengan Ramabargawa atau Ramaparasu seorang pertapa yang sakti yang memberikan

kepada Werkudara panah sakti yang bernama Bargawarstra. Panah tersebut

merupakan panah sakti yang dulu merupakan senjata dari raja Harjunasasrabahu yang

merupakan titisan Dewa Wisnu.

Werkudara juga memiliki nama lain karena dia sangat sakti dan seorang

panglima perang yang gagah berani, nama lainnya yaitu:

a. Bimasena yang bermakna panglima yang memimpin perang, yang menjadi

andalan Pandawa ketika sedang bertemu musuh-musuhnya.

Page 105: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

b. Jodipati yang bermakna Raja prajurit yang bisa diandalkan karena kesaktianya

dalam menguasai ilmu perang. Werkudara tidak mau menaklukan musuh dengan tipu

muslihat.

c. Jayalaga yang bermakna unggul dalam setiap peperangan, kalau sudah berperang

dia malu dikalahkan, hanya saja kemenangan tidak semata-mata untuk kenikmatan

sendiri.

d. Kusumayuda yang bermakna menjadi bunga, bintang, pemenang dalam setiap

peperangan. Werkudara berperang dengan segenap kelincahan dan keanggunannya.

e. Kusumadilaga yang bermakna dia selalu menjadi bintang dan kembang

dalam gelanggang apa saja termasuk pertempuran dan persidangan. Pendapat-

pendapat yang dikemukakan selalu mendasar dan argumentatif(Purwadi,2007:99-

100).

Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan makna dari Sangsangan

Nagabanda merupakan symbol bahwa Raden Werkudara memiliki kekuatan yang

luar biasa sekuat Ular raksasa. Dia juga tidak pengecut ketika berperang, pantang

menyerah, tidak takut mati, berjuang hingga titik darah penghabisan.

Page 106: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

7. Kelat Bahu Balebar Manggis kang Binelah Sakendhagane

Busana berupa kelat bahu yaitu hiasan seperti gelang yang pemakaianya

terletak di lengan atas. makna dari kelat bahu ini menurut Bambang Suwarno21

Werkudara jika mengatakan sesuatu selalu ditepati dan tidak pernah mencla-mencle.

Werkudara konsekuen dalam setiap perkataanya itu sesuai dengan nama kelat bahu

tersebut yaitu balibar manggis ingkang binelah sakendhagane yaitu buah manggis

yang dibelah tengah sampai kulit luarnya yang melambangkan kejujuran.

Menurut Bambang Murtiyoso mengenai Kelat Bahu ini adalah “Werkudara

selalu memegang teguh janjinya, berhati emas, suci lahir dan batinnya, dan tidak mau

berjanji kalau tidak ada buktinya”(Pranawa,2000:248), hal tersebut sama seperti

pendapat yang dikemukakan oleh Siswoharsojo.

Pendapat Dunung Raharjo22

tentang kelat bahu ini sedikit berbeda, dia

berpendapat sebuah kelat bahu yang berbentuk buah Manggis yang terbelah sehingga

terlihat bagian dalamnya. Kelat bahu ini sungguh melambangkan watak seorang

Kesatriya yang tulus luar dan dalamnya, boleh dikatakan hambeg ber budhi bawa

laksana yang berarti selalu menepati janji dan perkataanya.

Dalam cerita Bima Suci dia konsekuen dengan apa yang diucapkannya dengan

mencari ilmu sangkan paraning dumadi dan air suci Perwitasari walaupun kakaknya

Yudistira, dan kluarga pandawa yang lain mengatakan pencarian air suci Perwitasari

21. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

22. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 107: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

adalah sia-sia belaka karena Resi Durna atas perintah para Kurawa menginginkan

kematianya, karena sebelum disuruh menceburkan diri ke samudera Werkudara

terlebih dahulu disuruh naik ke puncak Gunung Reksamuka dan di sana Werkudara

tidak menemukan apa yang di perintahkan Gurunya Resi Durna.

Makna keseluruhan dari Kelat Bahu Balibar Manggis merupakan symbol

kejujuran dari Raden Werkudara dalam memegang teguh perkataanya dalam

mengatakan sesuatu dan selalu menepati janjinya.

8. Gelang Candra Kirana

Perhiasan yang terletak di tangan ini merupakan hiasan yang banyak ditemukan

dalam tokoh wayang baik kesatriya maupun rakyat jelata. Tetapi gelang Candra

Kirana ini memiliki makna khusus. Menurut Bambang Suwarno23

Candra yang

berarti bulan dan kirana yang berarti cahaya memilikki makna bahwa Werkudara

memiliki Ilmu yang cemerlang bagaikan sinar bulan yang cemerlang. Menurut

Dunung Raharjo24

gelang Candra Kirana sungguh melambangkan perasaan

Werkudara yang terang bersinar seperti sinar cahaya Sang Hyang Sitaresmi atau dewa

bulan. Sedangkan Siswoharsojo berpendapat “Werkudara selalu mengarahkan agar

23. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

24. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011.

Page 108: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

ilmu pengetahuannya terang benderang seperti purnama sumorot atau Bulan

purnama bercahaya” (Purwadi,2007:102-104).

Bambang Murtiyoso memaknai Gelang Candra Kirana yaitu bahwa “Werkudara

memiliki pengetahuan yang benar dan luas untuk diamalkan bagi sesamanya”

(Pranawa,2000:248). Setelah Werkudara memperoleh ilmu sangkan paraning dumadi

dalam cerita Bima Suci, dia keluar dari samudera dan menjadi pendeta dengan nama

Bima Suci di sumur Jalatunda untuk mengamalkan ilmu yang didapatkanya

Makna dari Gelang Candra Kirana dari beberapa pendapat dui atas dapat

disimpulkan bahwa Raden Werkudara mempunyai ilmu pengetahuan yang bersinar

cemerlang seperti sinar bulan purnama sehingga bermanfaat bagi sesama.

9. Paningset atau sabuk Cinde Wilis kembar Beranipun kang Binelah Numpang

wentis Kanan tanapi Kering

Menurut Dunung Raharjo25

paningset Cinde Wilis Kembar merupakan ikat

pinggang yang berasal dari kain Cinde(Cinde:kain batik Jawa) yang ujungnya berda

di atas atau sampai keatas dua betis kanan maupun kiri yang memiliki makna

melambangkan seseorang yang telah mampu membedakan yang mana yang layak

untuk disembah. Menurut Siswoharsojo makna dari Paningset ini adalah “Werkudara

bisa berkonsentrasi dalam bermeditasi(khusyu) sehingga hati dan pikiranya menyatu”

(Purwadi,2007:102-104).

25. Dunung Raharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

Page 109: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pendapat hampir serupa dikemukakan oleh Bambang Murtiyoso

bahwa

“Werkudara telah menguasai keyakinan religi secara tuntas, dan mampu

berkonsentrasi dalam bermeditasi sehingga hati dan pikirannya menyatu”

(Pranawa,2000:248).

Sabuk Cinde wilis kembar ini dalam lakon cerita wayang Bima Suci

dianugrahkan oleh Batara Indra dan Batara Bayu ketika Werkudara diutus sang Guru

Resi Durna mencari Air suci Perwitasari(didalam versi cerita wayang yang lain

mencari kayu gung susuhing angin) di gunung Reksamuka. Di Gunung tersebut

ternyata tidak ditemukan air suci tersebut, yang ditemukan adalah dua Raksasa yang

bernama Rukmuka sebagai perlambang nafsu panca indra yang selalu membawa

manusia menuju kesesatan dan Rukmakala sebagai perlambang pikiran yang sering

lepas kendali sehingga membahayakan bagi keselamatan diri pribadi.

Gambar: 31

Pertarungan antara Werkudara Dengan Rukmuka dan Rukmakala.

(Sumber: Facebook Ki Purba Asmoro)

Page 110: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Kedua raksasa tersebut kemudian mati terbunuh oleh Werkudara. Terbunuhnya

dua raksasa tersebut ternyata berubah menjadi Batara Indra dan Batara Bayu, karena

kedua Dewa tersebut telah ditolong oleh Werkudara sehingga dapat kembali berubah

wujud menjadi Dewa maka diberikanlah Sabuk cindhe wilis dengan barra kembar dan

dapat dipakai dipaha kanan-kiri. Sabuk cinde Wilis kembar tersebut sebagai

perlambang orang yang berpetualang mencari ilmu dengan tekad kuat laksana ikat

pinggang dan melepaskan segala hal yang berhubungan dengan keduniawian.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan makna dari Paningset Cindhe Wilis

Kembar Beranipun Kang Binelan numpang wentis kanan tanapi kering memiliki

makna bahwa Raden Werkudara dapat berkonsentrasi dalam bermeditasi, hati dan

pikiranya menyatu, sehingga dapat membedakan mana yang layak disembah dan

tidak layak untuk disembah.

10. Porong Nagaraja Mungwing Dhengkul

Menurut Dunung Raharjo26

dan Bambang Suwarno27

porong merupakan hiasan

yang ditempelkan di ikat pinggang sebagai pengancing ikat pinggang. Benda ini

dibuat untuk mengingat bahwa Werkudara pernah menyelami samudera untuk

mencari air suci Perwitsari, ketika di dalam laut dia diserang oleh naga Nemburnawa,

di dalam peperangan tersebut Werkudara berhasil membunuh Naga tersebut dengan

26. Dunung R aharjo, seorang Dalang muda dari Kartasura dalam Wawancara tanggal 29 Januari 2011

27. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

Page 111: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

merobek mulutnya. Kepala Naga tersebut kemudian menyatu dipaha kanan maupun

kiri Werkudara. Dalam penjelasanya Bambang Suwarno juga menambahkan Porong

Nagaraja ini di dalam penggambaran perwujudan bentuk boneka wayang gagrak

Surakarta dalam Wujud celana pendek yang berwarna Hijau, tetapi pada kenyataanya

Gambar: 32

Perkelahian antara Werkudara dengan Naga Nemburnawa

(Sumber: Facebook Ki Purba Asmoro)

sekarang para pembuat wayang mewarnai celana tersebut dengan warna Merah atau

warna lain, hal tersebut dikarenakan banyak para pembuat wayang yang kurang

paham, atau ingin membuat kreasi yang berbeda dalam membuat boneka wayang.

Page 112: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Pendapat lain tentang Porong Nagaraja ini dikemukakan oleh Suratno28

bahwa

Porong Nagaraja di dalam wayang Gagrak Surakarta di wujudkan seperti celana

tetapi di Gagrak YogyakartaPorong Nagaraja diwujudkan seperti Tatto yang

menempel dipaha kanan maupun kiri. Sedangkan makna porong Nagaraja ini

menurut Bambang Murtiyoso Dan Siswoharsojo bahwa “Werkudara selalu

memegang teguh kebenaran dan memantapkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki

dengan selalu membuka diri terhadap kritik dan pendapat dari orang lain”.

(Purwadi,2007:102-104&Pranawa,2000:248)

Kesimpulan dari penjelasan di atas Porong Nogorojo merupakan perlambang

Raden Werkudara selalu memegang teguh kebenaran dan tidak menolak untuk

dikritik guna semakin memantapkan pengetahuanya.

Selain busana-busana diatas yang sering disebutkan dalam Pocapan untuk

menggambarkan atau menarasikan sang Werkudara terdapat anggota tubuhnya yang

ternyata juga memiliki makna yaitu Kuku Pancanaka.

Menurut Bambang Suwarno29

Kuku Pancanaka ini merupakan salah satu tanda

bahwa yang memiliki kuku ini adalah putra angkat Bathara Bayu, yang dalam

perwujudan boneka wayang Hanoman juga memiliki kuku ini. Kuku ini sebenarnya

terdapat dalam kelima jari Sang Werkudara, hal tersebut sesuai dengan pengertian

28. Suratno, Dosen di ISI Surakarta, dalam Wawancara tanggal 9 Januari 2011

29. Bambang Suwarno, Dalang dan dosen di ISI Surakarta, dalam wawancara tanggal 13 Januari 2011

Page 113: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

namanya yaitu Panca yaitu lima dan Naka yang bermakana Kuku tetapi dalam

perwujudanya hanya terlihat satu kuku. Dalam penjelasannya Bambang Suwarno

mengatakan bahwa sejak lahir jari-jemari Werkudara mengenggam karena didalam

telapak tangannya terdapat ajian Narasingga, yaitu ajian yang membuat Sang

Gambar: 33

Kuku Pancanaka(ditunjukan dengan tanda Panah)

(Sumber:dok. Pribadi)

Werkudara lebih sakti dalam menggunakan senjatanya yang berupa Gadha yaitu

Gadha Rujakpolo dan Gadha Lukitasari. Ke-dua Gadha tersebut merupakan senjata

andalan dari beberapa senjata yang dimiliki oleh Werkudara. Ajian Narasingga

tersebut digunakan dalam perang Bharatayuda akan selesai ketika Werkudara

berhadapan dengan Duryudana dan di perang tersebut terjadi adu kesaktian

menggunakan Gadha. Karena keduanya merupakan murid Resi Durna yang pandai

mengajarkan ilmu berperang maka terjadi pertarunggan yang sengit, oleh karena Sang

Page 114: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Werkudara mempergunakan ajian tersebut dan juga karena Kecerdikan Kresna maka

Werkudara dapat memenangi pertarungan tersebut dan membunuh Duryudana.

Pendapat lain dikemukakan oleh Arif Hartarta30

tentang kuku Pancanaka ini, dia

berbendapat memaknai nama Panca itu lima dan naka itu tajam, dapat diartikan

Werkudar bisa mengatur ketajaman inderanya sehingga bisa berkonsentrasi lebih

sempurna karena daya konsentrasi bisa merubah kodrat dari Sang Pencipta.

Selain kuku Pancanaka penulis juga menemukan sebuah busana pelengkap yang

dipakai oleh Werkudara tetapi dalam cerita wayang pada umumnya dan dalam

perwujudan bonekah wayang tidak digambarkan secara nyata. Didalam pertunjukan

wayang dengan lakon “Bima Suci” Ki Manteb Sudarsono yang di Unggah dalam

situs Youtube, ketika Werkudara mencari Kayu Gung Susuhing Angin(didalam versi

cerita lain Air suci Perwitasari) di Gunung Reksamuka kemudian bertemu dengan

dua raksasa penjaga Gunung tersebut yaitu Rukmuka dan Rukmakala. Werkudara

kemudian bertarung dengan kedua raksasa tersebut.dan membunuhnya, matinya

kedua raksasa tersebut kemudian berubah menjadi Batara Bayu dan Batara Indra yang

kemudian memberikan sebuaah Cincin yang bernama Sesotya Mustika Manik

Candrama. Cincin yang diberikan kepada Werkudara tersebut merupakan sebuah

Paningset atau Ikatan bahwa yang memakai cincin tersebut Mendekatkan diri

Kepada Sang Pencipta. Cincin tersebut juga memiliki kegunaan bahwa siapa saja

30. Arief Hartarta, sarjana Sastra Jawa Staf Penelitian Javanologi di LPPM UNS yang bisa mendalang dalam

wawancara 18 April 2011

Page 115: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

yang memakai cincin tersebut dapat tinggal didalam air dalam waktu yang lama dan

mengarungi dasar samudera yang luas.

C. Hakekat Busana Raden Werkudara Wanda Mimis

Boneka wayang kulit pada hakekatnya memang melukiskan Watak(kepribadian,

luhur-rendahnya, kasar-halusnya budi-pekerti ) manusia. “Bentuk badan, corak,

warna, bentuk dan, cara pemakaian pakaianya atau perhiasannya boneka wayang kulit

seolah hidup lebih lagi bila dimainkan oleh Dalang yang prigel atau trampil dalam

memainkan bonekah wayang. Hampir setiap masyarakat Jawa pada jaman dahulu

dapat merasakan, menyadari hal itu sehingga menjadi darah dagingnya(hambalung

sungsum)”(Sastroamijoyo,1964:30). Bonekah wayang yang yang terbuat dari kulit

Kerbau atau Sapi yang terkerat atau terukir secara istimewa dan masing-masing

bentuk khusus itu memiliki sifat yang istimewa, berbeda antara satu dengan yang

lainnya, lebih spesifik lagi tiap bentuk bonekah wayang mengandung arti tersendiri

yang khusus. Untuk megetahui, melihat, merasakan dan mengalami sesuatu sifat yang

terkandung dalam sebuah boneka wayang kulit suatu rasa keingintahuan dari diri

pribadi masing-masing orang. Kegemaran, minat, pengertian akan berbagai masalah

pewayangan ini pada umumnya diperoleh dengan sendirinya semenjak masa anak-

anak, pada waktu kita sambil lalu oleh karena mengikuti atau menonton pertunjukan

wayang kulit dengan seksama, hingga terbawalah kita kearah kegemaran atau

menggandrunginya.

Page 116: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Makna khusus tiap boneka wayang tersebut juga dimiliki oleh bonekah wayang

tokoh Raden Werkudara. Raden Werkudara merupakan salah satu bagian dari

Pandawa lima yang merupakan lambang perwatakan utama, banyak masyarakat

yang menggunakanya sebagai symbol kehidupan. Ke-limanya merupakan suatu

kesatuan dan memiliki perwatakan yang baik sehingga banyak digunakan sebagai

pedoman hidup dan sikap hidup.

Watak jujur, selalu berpegang teguh kepada pendirian yang member

suatu keyakinan baik kepadanya, tulus ikhlas dalam melaksanakanya, selalu

bertujuan menuju kea rah yang benar , dalam arti kata yang suci saja sambil

memberantas segala sesuatu jang salah atau menghalag-halanginya dan selalu

membantu pihak yang lemah. Bersifat berani karena benar,tanpa hasrat untuk

mementingkan diri sendiri. Hal-hal tersebut tentunya membutuhkan jasmani

dan rohani yang gagah-berani dan kokoh atau kuat. Watak yang demikian

tersebut dimiliki oleh Raden Werkudara(Sastroamijoyo,1964:35).

Masyarakat Jawa sangat menghayati watak tokoh Raden Werkudara sebagai

Lambang urip atau tuntunan kehidupan yang menjadi anutan dalam kehidupan sehari-

hari. Teladan Raden Werkudara banyak sekali ditemukan dalam lakon carangan

dalam wayang kulit purwa, keteladanan tersebut meliputi usaha pembinaan budi

pekerti luhur, ketekunan, ketaatan, kegigihan, kesungguhan, kedisiplinan,

kepahlawanan, kepemimpinan, kerakyatan, keilmuan, keikhlasan, kebersamaan,

keberanian, kejujuran, dan keadilan.

Makna watak secara tokoh sangatlah menjadi contoh dan tuntunan dalam

kehidupan, tetapi dari tokoh Raden Werkudara busana yang dikenakanya juga

mempunyai makna khusus. Busana yang dikenakan oleh Raden Werkudara

merupakan sebuah symbol seorang manusia sempurna, dia merupakan tokoh yang

Page 117: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

memiliki gelar satriya pinandita. Raden Werkudara memberikan ilmu lahir batin,

memiliki kekuatan yang dasyat, berlandaskan kebenaran dan kenyataan, sangat

bersahaja, ahli dalam peperangan, dapat menjadi bintang perang, memiliki hati yang

teguh serta perbuatanya konsekuen dengan perkataan. Dalam cerita wayang Bima

Suci Raden Werkudara mengalami sebuah pembentukan manusia yang menuju

kesempurnaan, manusia yang sempurna meliputi manusia suci, manusia murni,

manusia jujur, lurus, terbuka, manusia tulus dan manusia alami yaitu manusia yang

memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan kebenaran yang suci. Manusia yang sempurna

dalam cerita Bima Suci disimbolkan ketika sang Werkudara memasuki tubuh sang

Dewaruci, hal tersebut merupakan bentuk simbolisasi Suksma sejati atau hidup

sejati dan sempurna.“Hubungan antara Tuhan dan mahluknya terutama

manusia(jumbuhing kawula lan Gusti) keadaan mati didalam hidup, dan hidup

didalam mati(heneng, hening, henong, hawas, atau makrifating makrifat)”

(Sastroamijoyo,1964:78). Menyatunya manusia dengan Tuhan harus melalui

beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menyatukan diri dengan Sang Pencipta,

langkah tersebut meliputi menyucikan hati dengan mengatur keempat nafsu yang ada

dalam manusia yaitu luamah yaitu nafsu keangkaramurkaan atau rakus, supiyah yaitu

nafsu seksual, amarah yaitu nafsu pemarah, dan mutmainah yaitu nafsu kejujuran.

Ke-empat nafsu tersebut bila terjadi pertentangan akan menimbulkan ketidak serasian

hidup manusia, tetapi bila manusia dapat mengatur dengan baik ke-empat nafsu

tersebut akan menyempurnakan manusia. Langkah yang selanjutnya adalah harus

memiliki pemikiran yang kuat, memiliki watak yang tidak sombong walau memiliki

pengetahuan yang luas, memiliki tubuh jasmani yang kuat, memiliki kesucian hati

Page 118: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

serta kemurahan hati. Beberapa hal tersebut merupakan beberapa kekuatan manusia

agar bisa bermanfaat bagi sesama mahluk hidup, manusia diberi berbagai kemampuan

harus dimanfaatkan sehingga tercipta kesejahteraan bagi sesama. Setelah kedua

langkah tersebut terpenuhi maka langkah terakhir harus dilaksanakan yaitu

menghadap kepada Sang Pencipta denga khusyuk melalui semedi atau doa. Bila

langkah-langkah tersebut dilaksanakan maka manusia layak bersatu dengan Sang

Pencipta.

Kesemua makna yang terkandung dalam tokoh Raden Werkudara maupun

busananya tersebut merupakan semua hal yang ada dalam diri manusia yang bila ada

di dalam diri manusia dan dapat saling melengkapi maka akan menjadikan manusia

sempurna. Manusia yang sempurna bagi masyarakat Jawa merupakan manusia yang

sudah dapat mengendalikan Jasmani dan rohaninya secra seimbang, hubungan antara

Tuhan Yang Maha Esa sangat dekat dan hubungan dengan manusia seutuhnya juga

sangat dekat yang oleh Masyarakat Jawa manusia yang ideal sempurna tersebut

disebut Satriya Pinandita hal ini sesuai dengan Tokoh Werkudara dalam cerita

wayang yang sering disebut dengan Satria Pinandita setelah dia mendepatkan ilmu

Kasampurnaning dumadi dalam Cerita Bima Suci atau Dewaruci.

Page 119: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari beberapa bab yang telah dibahas didepan,

sesuai dengan acuan rumusan masalah yang telah ditentukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Raden Werkudara wanda mimis wayang kulit purwa gagrak Surakarta bentuk

busananya meliputi Dodot Poleng Bang Bintulu Aji, Gelung Minangkara Cinandra

Rengga Endek Ngarep Dhuwur Buri, Pupuk Mas Rineko Jaroting Asem, Sumping

Kastuba Jati atau Pudak sinumpet, Anting-anting Panunggul Sotya Maniking Warih,

Sangsangan Nagabanda, Kelat Bahu Balibar Manggi kang Binelah Sakendaghane,

Gelang Candrakirana, Sabuk atau Paningset Chinde Wilis Kembar Beranipun kang

Binelah Numpang Wentis Kanan Tanapi Kering, dan Porong Nagaraja Mungwing

Dengkul.

Makna yang terkandung dalam busana Raden Werkudara wanda Mimis Wayang

kulit purwa gagrak Surakarta meliputi dari Rambut Gelung Minangkara sebagai

perlambang menyatunya Tuhan dengan manusia yang oleh masyarakat Jawa disebut

dengan manunggaling kawula Gusti, didahinya terdapat Pupuk Mas Rineka Jaroting

Asem sebagai lambang kekuatan pikiran manusia, Di Telingga terdapat Sumping

101

Page 120: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

102

Pudak Sinumpet sebagai perlambang memiliki watak yang tidak sombong walau

memiliki pengetahuan yang lebih dibanding manusia yang lain. dan Anting-anting

Panunggul Sotya Maniking Warih sebagai perlambang memiliki pengetahuan yang

luas dalam segala hal. Sampai ke leher terdapat Kalung Nagabanda yang

melambangkan kekuatan jasmani manusia. Di lengan kanan maupun kiri terdapat

Kelat Bahu Balibar Manggis sebagai pelambang kesucian hati yang murni atau

ketulusan hati. Sedangkan di pergelangan tangan terdapat Gelang Candrakirana yang

melambangkan kemurahan hati Sang Werkudara kepada sesama umat. Di Pinggang

terdapat Paningset Cindhe Bara Binelah sebagai perlambang wujud kekusyukan umat

manusia ketika menghadap kepada Sang Pencipta. Kampuh Poleng Bang Bintulu

sebagai perlambang hawa nafsu manusia yang mempengaruhi kehidupan manusia dan

yang terakhir Porong Nagaraja Mungwing Dhengkul sebagai perlambang kemantapan

hati dalam memegang kebenaran. Kesemua makna tersebut merupakan semua hal

yang ada dalam diri manusia yang bila saling melengkapi dalam satu tubuh manusia

akan menjadikan manusia sempurna.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka masukan diberikan kepada pihak terkait

seperti akademisi maupun penggemar wayang

Wayang kulit merupakan sebuah karya seni yang adiluhung, diciptakan oleh para

nenek moyang. Pembuatan wayang tidaklah hanya sebuah bentuk karya seni yang

hanya dijadikan tontonan saja tetapi dalam pembuatanya terkandung berbagai makna

Page 121: MAKNA BUSANA RADEN WERKUDARA WANDA …/Makna...MIMIS WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SKRIPSI ... 4. Gambar Wayang Raden Werkudara dalam Wayang Rai Wong 5. Gambar Wayang …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

103

filosofis yang merupakan simbolisasi kehidupan manusia. Berbagai makna tersebut

juga ada dalam setiap unsure dalam wayang termasuk busana yang dikenakan dalam

setiap bonekah wayang. Setiap makna yang terkandung dalam busana wayang

tersebut tentulah merupakan sebuah simbolisasi kehidupan yang pada jaman sekarang

sudah tidak diperhatiak lagi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. maka dari hasil

penelitian ini diharapkan makna yang terkandung dalam busana Raden Werkudara

Wanda mimis wayang kulit gagrak Surakarta dapat dikeatahui dan dimengerti

sehingga dapat dijadikan acuan dalam menciptakan sebuah karya seni atau produk

baru.

Penelitian ini masih perlu dilanjutkan demi semakin dalamnya pemahaman yang

mungkin belum terungkap melalui hasil penelitian ini. Penelitian-penelitian yang

mengambil tema semacam ini perlu sekali dilakukan karena masih banyak makna-

makna yang terkandung dalam wayang kulit yang masih belum terungkap.