Upload
nguyencong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
KEMENTERIAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III TERNATE TAHUN 2018
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………
B. Kondisi Umum, Potensi dan Permasalahan …………………………………..
1
1
2
BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
A. Tujuan ……………………………………………………………………….........
B. Sasaran Strategis …………………………………………………………..........
23
24
24
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional …………………………..
B. Arah Kebijakan Dan Strategi Ditjen Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit …………………………………………..
C. Arah Kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate …………...
26
26
29
30
BAB IV TARGET KINERJA
A. Target Kinerja Kegiatan PKSE ………………………………………………….
B. Target Kegiatan PRL dan UKLW ………………………………………………
C. Target Kinerja Tata Usaha ……………………………………………….........
33
33
33
34
BAB V
PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN
A. Pemantauan ………………………………………………………………………
B. Penilaian ………………………………………………………………………….
C. Pelaporan ………………………………………………………………………...
36
36
36
38
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………………………. 39
LAMPIRAN
ii
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
kedua). Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan penjabaran Rencana Aksi Program
Pengendalian Penyakit
sebelumnya.
Seba
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2015-2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
berdasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Ternate
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
penjabaran dari indiakator Program
Peneyakit
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
Semoga upaya kita semua mendapat Rahma
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan penjabaran Rencana Aksi Program
Pengendalian Penyakit
sebelumnya.
Sebagai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Ternate
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
penjabaran dari indiakator Program
Peneyakit dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
Semoga upaya kita semua mendapat Rahma
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan penjabaran Rencana Aksi Program
Pengendalian Penyakit. Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
gai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
penjabaran dari indiakator Program
dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
Semoga upaya kita semua mendapat Rahma
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
KATA
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan penjabaran Rencana Aksi Program
Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
gai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
penjabaran dari indiakator Program Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Penge
dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
Semoga upaya kita semua mendapat Rahma
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan penjabaran Rencana Aksi Program
Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
gai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Penge
dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
Semoga upaya kita semua mendapat Rahmat, Hidayah, dan Ridha dari Allah SWT.
Ternate, Kepala Kantor Suharto, SKM, M.KesNIP. 196311111986031046
iii
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan penjabaran Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan Dan
Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
gai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Penge
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
t, Hidayah, dan Ridha dari Allah SWT.
Ternate, Desember 2017 Kepala Kantor Suharto, SKM, M.KesNIP. 196311111986031046
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan
Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
gai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Penge
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
t, Hidayah, dan Ridha dari Allah SWT.
Desember 2017
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.Kes NIP. 196311111986031046
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015-2019 (Revisi
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan
Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
gai dokumen perencanaan, RAK ini bersifat indikatif menguraikan kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan.
t, Hidayah, dan Ridha dari Allah SWT.
Desember 2017
NIP. 196311111986031046
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rencana Aksi
(Revisi
. Dokumen RAK ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Strategis Kementerian
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan
Dokumen ini merupakan revisi dari RAK yang telah disusun
kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam kurun waktu
2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini, maka uraian disusun
dasarkan tugas dan fungsi dari setiap bagian yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan
RAK ini juga dilengkapi dengan uraian kegiatan serta indikator yang merupakan
ndalian
Dalam penyusunan RAK ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Sesuai dengan Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, telah ditetapkan arah RPJMN tahap III adalah Memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem-bangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan
iptek.
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK)
2005-2025 dalam tahapan ke-3 (2015-2019), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan
mampu mewujudkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah
mulai mantap yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber
daya manusia seperti peningkatan derajat kesehatan dan status gizi, meningkatnya kesetaraan
gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak,
terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar
individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, telah
ditetapkan dengan peraturan presiden . Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional tercantum dalam Bab II RPJMN, dalam Bidang Pembangunan Sosial
Budaya dan Kehidupan Beragama.
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan di
bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Setelah tersusunnya Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015- 2019, selanjutnya
untuk melaksanakan Program dan Kegiatan pembangunan kesehatan maka unit utama (eselon
I) menyusun Rencana Aksi Program (RAP) dan masing masing eselon II dan/atau Satuan
Kerja (Satker) menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan periode waktu yang sama
tahun 2015–2019, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dengan demikian, RAK Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Ternate merupakan penjabaran lebih lanjut dari RAP
Ditjen PP&PL dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
1
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
RAK KKP Kelas III Ternate ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif
yang menguraikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Ternate dalam kurun waktu 2015-2019. Disamping uraian kegiatan, RAK ini juga
dilengkapi dengan indikator-indikator yang merupakan penjabaran lebih rinci dari indikator
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, serta perkiraan anggaran yang
dibutuhkan.
Dokumen RAK ini disusun menyesuaikan struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Ternate, yaitu berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari seksi-seksi dan sub bagian
yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate.
B. Kondisi Umum, Potensi dan Permasalahan
Gambaran kondisi umum pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan didapatkan dari
hasil pencapaian kegiatan. Pada Kondisi umum KKP Kelas III Ternate akan digambarkan
pencapaian program kesehatan, sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana,
anggaran, jangkauan pelayanan dan kondisi penyakit.
1. Upaya Kesehatan
A. Upaya Pengendalian Kekarantiaan dan Surveilans Epidemiologi
Kapal luar negeri diperiksa sesuai dengan dengan standar kekarantinaan. Pencapain dari tahun 2010-2014 mencapai 100%,hal tersebut berarti bahwa seluruh
kapal dari luar negeri yang masuk dilakukan pemeriksaan kekerantinaan meliputi
dokumen kekarantinaan kapal dan faktor risiko di atas kapal.
Kedatangan Kapal dan Pesawat. Jumlah kedatangan kapal dari dalam dan luar negeri
cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2010-2014, kecuali untuk kedatangan
kapal dari luar negeri tahun 2014 mengalami penurunan yang signifikan karena hampir
seluruh kapal luar negeri yang masuk merupakan kapal pengangkut bahan tambang,
sedangkan pada tahun 2014 pemerintah memberlakukan UU Minerba yang baru yang
melarang ekspor bahan tambang dalam bentuk mentah, yang memberikan pengaruh
terhadap jumlah kapal luar negeri yang masuk
2
7,410 8,956 11,266 12,428 12,518
224 248 286 387 18 -
5,000
10,000
15,000
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kedatangan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri
Dari Dalam Negeri Dari Luar Negeri
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Untuk kedatangan pesawat jumlah tertinggi pada tahun 2011, jumlah terendah
pada tahun 2013, dan pada tahun 2014 jumlahkedatangan pesawat mengalami
kenaikan dibandingkan tahun 2013.
Jumlah kedatangan kapal dan pesawat cenderung meningkat tetapi tidak dibarengi
dengan peningkatan SDM baik kuantitas maupun kualitas dan peralatan dalam
melakukan pengawasan khususnya pengawasan kapal dari luar negeri yang belum
sesuai standar.
Pemberian Dokumen SSCEC,SSCC, PHC
Grafik di atas menunjukkan kecenderungan penerbitan SSCEC, yaitu penerbitan
dokumen kapal tanpa dilakukan tindakan penyehatan, selama periode 2010-2013
cenderung meningkat, dan pada tahun 2014 turun. Sedangkan grafik dibawah
menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan sesuai faktor risiko yang ditemukan pada
saat melakukan pemeriksaan sebelum penerbitan dokumen SSCC.
3
3878 4113 3888 3501 3662
0 0 0 0 00
2000
4000
6000
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kedatangan Pesawat Dari Dalam dan LuarNegeri
Dari Dalam Negeri Dari Luar Negeri
453 486612
764593
0200400600800
1000
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Penerbitan SSCEC
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Grafik di atas menunjukkan kecenderungan penerbitan PHQC (izin berlayar kesehatan)
bagi kapal.
Pemberian buku Kesehatan Kapal
Grafik di atas menunjukkan kecenderungan jumlah buku kesehatan kapal yang diberikan,
menunjukkan kecenderungan meningkat.
Surveilans epidemiologi. KKP Kelas III ternate telah melakukan jejaring surveilans
dengan instansi terkait antara lain dinas kesehatan Propinsi Kabupaten/ kota. Jejaring
lainnya yang dilakukan adalah jejaring kegawat daruratan medik dan simulasi, sosialisasi
IHR 2005 pada beberapa kabupaten, dan sosialisasi system kewaspadaan dini terhadap
KLB/wabah. Pencapaian penanganan kasus penyakit potensial KLB/wabah ditangani <
4
0 0 0
2418
05
1015202530
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Penerbitan SSCC
7,629 9,245
11,557 12,792 12,522
-2,000 4,000 6,000 8,000
10,000 12,000 14,000
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Penerbitan PHQC
328 408 417599
986
0
500
1000
1500
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Penerbitan Buku kesehatan kapal
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
24 jam. Sepanjang tahun 2010-2014 tidak ada kejadian KLB, sehingga pencapaian
dianggap 100%.
Kegiatan surveilans penyakit tidak menular (PTM) pada area buffer, dengan
mengumpulkan data kejadian penyakit dari puskesmas yang wilayah kerjanya masuk
area buffer. Berdasarkan data dari beberapa puskesmas jenis penyakit meliputi penyakit
hipertensi yang dilaporkan sebanyak 1.436 kasus. Kasus penyakit menular di wilayah
buffer tertinggi yang dilaporkan adalah penyakit ISPA sebanyak 11.659 kasus.
Sedangkan kasus penyakit menular potensial wabah di wilayah buffer tertinggi yang
dilaporkan adalah malaria sebanyak 2.794 kasus.
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah sebagai berikut :
- SDM untuk melaksanakan kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi sudah
ada, tantangannya bagaimana meningkatkan kompetensi dan mengoptimalkan
tenaga yang ada utamanya di wilker, dengan mengikutkan pelatihan kekarantinaan
atau pelatihan pemeriksaan kapal.
- Meningkatnya jumlah kapal yang masuk, juga akan meningkatkan jumlah orang dan
barang yang masuk melalui pelabuhan dan bandara, yang merupakan faktor risiko
baik dari alat angkut itu sendiri maupun orang dan barang, tantangan yang timbul
adalah bagaimana agar pengawasan terhadap semua faktor risiko tersebut dapat
lebih dioptimalkan lagi, utamanya terhadap kapal dari luar negeri.
- Selama 2 tahun yaitu 2013-2014 sudah dilakukan penerbitan SSCC bagi kapal, hal
tersebut berarti sebelum penerbitan dokumen kapal sudah dilakukan tindakan
penyehatan bagi kapal ditemukan faktor risiko, yang sebelumnya belum pernah
5
4
7255
2794
1
KoleraPes
DBDCampak
PolioDifteri
PertusisRabies
MalariaAvian Influensa (H5N1)
AntraksLeptospirosis
HepatitisInfluenza A Baru
MeningitisYellow FeverChikungunya
Surveilans Penyakit Menular Potensial Wabah Pada Area Buffer
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
-
-
B. Upaya
Pengawasan Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pad
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
95%, sudah mencapai target.
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
mengkhawatirkan. Pencap
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferHouse Indeks (HI) area perimeter sudah menga
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
Indeks (CI) pada area perimer, pada tahun 2010 angkan
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
sebesar <1%.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/k
selalu terbebas dari faktor risiko.
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
sehingga pertukaran informasi menjadi lebih b
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
berlangsung.
Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan
Pengawasan Sanitasi kapalPersentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pad
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
95%, sudah mencapai target.
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
mengkhawatirkan. Pencap
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferHouse Indeks (HI) area perimeter sudah menga
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
Indeks (CI) pada area perimer, pada tahun 2010 angkan
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
sebesar <1%.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/k
selalu terbebas dari faktor risiko.
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
sehingga pertukaran informasi menjadi lebih b
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
berlangsung.
Pengendalian Risiko Lingkungan
Sanitasi kapalPersentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pad
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
95%, sudah mencapai target.
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
mengkhawatirkan. Pencap
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferHouse Indeks (HI) area perimeter sudah menga
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
Indeks (CI) pada area perimer, pada tahun 2010 angkan
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
20.040.060.080.0
100.0120.0
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/k
selalu terbebas dari faktor risiko.
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
sehingga pertukaran informasi menjadi lebih b
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
Pengendalian Risiko Lingkungan
Sanitasi kapal. Persentase sanitasi kapal, pada tahun 2010 sebesar 95,1%.
Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pad
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
95%, sudah mencapai target.
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
mengkhawatirkan. Pencapaian sampai dengan tahun 2014 hanya sebesar 49,2%,
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferHouse Indeks (HI) area perimeter sudah menga
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
Indeks (CI) pada area perimer, pada tahun 2010 angkan
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
95.1
20.040.060.080.0
100.0120.0
2010
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/k
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
sehingga pertukaran informasi menjadi lebih baik.
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
Pengendalian Risiko Lingkungan
Persentase sanitasi kapal, pada tahun 2010 sebesar 95,1%.
Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pad
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
aian sampai dengan tahun 2014 hanya sebesar 49,2%,
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferHouse Indeks (HI) area perimeter sudah mengalami penurunan dari 7,5% pada tahun
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
Indeks (CI) pada area perimer, pada tahun 2010 angkan
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
97.3 99.1
2011 2012
% Kapal sehat
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/k
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
aik.
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
Persentase sanitasi kapal, pada tahun 2010 sebesar 95,1%.
Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pad
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
aian sampai dengan tahun 2014 hanya sebesar 49,2%,
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferlami penurunan dari 7,5% pada tahun
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
Indeks (CI) pada area perimer, pada tahun 2010 angkanya mencapai 10,5%, menjadi
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
99.1 98.7
2012 2013
% Kapal sehat
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/k
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
Persentase sanitasi kapal, pada tahun 2010 sebesar 95,1%.
Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014 terjadi sedikit
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
aian sampai dengan tahun 2014 hanya sebesar 49,2%,
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan bufferlami penurunan dari 7,5% pada tahun
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
ya mencapai 10,5%, menjadi
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
98.7 98.6
2013 2014
dilakukan. Yang harus menjadi perhatian lagi yaitu kondisi alat angkut/kapal agar
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
Persentase sanitasi kapal, pada tahun 2010 sebesar 95,1%.
Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
a tahun 2014 terjadi sedikit
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
aian sampai dengan tahun 2014 hanya sebesar 49,2%,
sedangkan target yang ditetapkan untuk dicapai sampai tahun 2014 sebesar 85%.
House indeks (HI) dan container indeks (CI) area perimeter dan buffer. Pencapaian
lami penurunan dari 7,5% pada tahun
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
ya mencapai 10,5%, menjadi
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
apal agar
Jejaring surveilans sudah dilakukan, tantangannya adalah bagaimana agar koordinasi
dan komunikasi dengan seluruh anggota jejaring dapat lebih ditingkatkan lagi
Pentingnya peningkatan SKD dalam kegiatan surveilans, utamanya terhadap penyakit
menular dan potensial wabah. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana
meningkatkan koordinasi penanganan KLB/wabah utamanya pada saat kejadian
Persentase sanitasi kapal, pada tahun 2010 sebesar 95,1%.
Persentase tersebut meningkat pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan
a tahun 2014 terjadi sedikit
penurunan menjadi 98,6%, tetapi dibandingkan dengan target yang akan dicapai sebesar
Pencapaian kapal yang dilakukan tindakan disinsecsi, disinfeksi, dan fumigasi yang cukup
aian sampai dengan tahun 2014 hanya sebesar 49,2%,
Pencapaian
lami penurunan dari 7,5% pada tahun
2010 menjadi 3,5% pada tahun 2014, tetapi pencapaian tersebut belum mencapai target
yang ditetapkan yaitu 0%. Kondisi yang sama juga terjadi pada pencapaian Container
ya mencapai 10,5%, menjadi
1,8% pada tahun 2014, pencapaian tersebut juga belum mencapai target yang ditetapkan
6
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Berdasarkan grafik di atas, menunjukkan bahwa angka HI dan CI area perimeter masih
cukup tinggi, begitu juga dengan angka HI dan CI area buffer seperti pada gambar di
bawah ini.
Pengawasan lalat dan Kecoak. Pencapaian kepadatan lalat, pada tahun 2010 sebesar 3,6. Pada tahun 2011 tingkat
kepadatan lalat menurun menjadi 8,6, pada tahun 2012 meningkat menjadi 5,9. Pada
tahun 2013 meningkat menjadi 2,8 dan mencapai 2,3 pada tahun 2014. Capaian tersebut
telah mencapai target yang ditetapkan sebesar <5. Pencapaian bangunan bebas kecoak,
pada tahun 2012 mencapai 81,6%, pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi
65,3%, dan meningkat kembali pada tahun 2014 menjadi 74,6%, pencapaian tesebut
belum mencapai target ditetapkan tahun 2014 sebesar 80%.
7
4.2
1.5
4.83.5
2.8
0.71.8 1.8
2011 2012 2013 2014
HI dan CI Area Perimeter
HI Perimeter CI Perimeter
0.5
25
3.4 4.3
0.3
15.9
1.7 2.12011 2012 2013 2014
HI dan CI Area Buffer
HI Buffer CI Buffer
8.6
5.9
2.8 2.3
2011 2012 2013 2014
Rata-Rata Tingkat Kepadatan Lalat
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Grafik di atas adalah rata-rata tingkat kepadatan lalat, yang menunjukkan bahwa tingkat
kepadatan lalat di pelabuhan dan bandara cenderung menurun.
Grafik di atas, menunjukkan persentase bangunan bebas kecoak di wilayah pelabuhan
sampai dengan tahun 2014 sebesar 74,6%, yang berarti bangunan yang ada belum
seluruhnya bebas kecoak.
Pengawasan Tikus dan Pinjal. Pencapaian tikus diperiksa/diidentifikasi sampai dengan
tahun 2014 mencapai 97% dari target sebesar 80%.
Grafik di atas menunjukkan jumlah tikus tertangkap, dan tikus diidentifikasi/periksa.
Sedangkan grafik di bawah adalah jumlah dan indeks pinjal yang ditemukan pada tikus
yang tertangkap dan dilakukan identifikasi/pemeriksaan. Jumlah pinjal ditemukan
cenderung naik, tetapi indeks pinjal cenderung turun
8
0
81.665.3
74.6
2011 2012 2013 2014
Persentase bangunan tidak ditemukan kecoak
55
136
247166
074
247
161
054.4%
100% 97.0%
2011 2012 2013 2014
Jumlah Tikus Tertangkap, Tikus Teridentifikasi dan Persentase Tikus Diidentifikasi
Jmlh Tikus Tertangkap Jmlh Tikus Diidentifikasi
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan Sarana air bersih memenuhi syaratmemenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
belum mencapai target ditetapkan sebesar 100%.
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan Sarana air bersih memenuhi syaratmemenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
belum mencapai target ditetapkan sebesar 100%.
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan Sarana air bersih memenuhi syaratmemenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
belum mencapai target ditetapkan sebesar 100%.
Tahun
Hasil Pemeriksaan
Kimia Air Bersih
Baik 353 369 584 193 40
1539
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
2
0.04
2011
200
400
600
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan Sarana air bersih memenuhi syaratmemenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
belum mencapai target ditetapkan sebesar 100%.
Tabel Hasil Pemeriksaan Air Bersih
Hasil Pemeriksaan
Kimia Air Bersih Tidak Baik
0 0 0 0 17 17
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
0.04
2011
Jumlah Pinjal Ditemukan dan Indeks Pinjal
Jumlah Pinjal Ditemukan
0
200
400
600
2010
0 0
SAB Risiko Tinggi
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Pengawasan Sarana air bersih memenuhi syaratmemenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
belum mencapai target ditetapkan sebesar 100%.
Tabel Hasil Pemeriksaan Air Bersih
Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Air
Baik 10 12 6 0 8
36
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
3
0.02
2012
Jumlah Pinjal Ditemukan dan Indeks Pinjal
Jumlah Pinjal Ditemukan
2011
0 0
SAB Risiko Tinggi
Pengawasan Sarana air bersih memenuhi syarat. Pencapaian sarana air bersih
memenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
belum mencapai target ditetapkan sebesar 100%.
Tabel Hasil Pemeriksaan Air Bersih
Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Air
Hasil Pemeriksaan
Tidak Baik Baik
0 7 5 0 9
21
Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM). Pencapaian TPM memenuhi
syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
4
0.02
2013
Jumlah Pinjal Ditemukan dan Indeks Pinjal
Jumlah Pinjal Ditemukan Indeks Pinjal
2012 2013
2 20383
SAB Risiko Rendah
Pencapaian sarana air bersih
memenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
Tabel Hasil Pemeriksaan Air Bersih
Hasil Pemeriksaan Fisik Air
Baik Tidak Baik
0 00 0 0
258 258
Pencapaian TPM memenuhi
syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
0.05
2014
Jumlah Pinjal Ditemukan dan Indeks Pinjal
Indeks Pinjal
2013 2014
2283
516
SAB Risiko Rendah
Pencapaian sarana air bersih
memenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
Hasil Pemeriksaan
Tidak Baik
0 0 0 0 0 0
Pencapaian TPM memenuhi
syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
8
0.05
2014
Pencapaian sarana air bersih
memenuhi syarat kesehatan, capaian pada tahun 2012 sebesar 60%, pada tahun 2013
meningkat menjadi 80,6%, dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 96%, meskipun
Pencapaian TPM memenuhi
syarat juga menunjukkan hasil yang bermakna, meskipun pencapaiannya mengalami
9
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
ditetapkan sebesar 90%.
Pengawasan Gedung/TTUpencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
sebesar 90%.
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
ditetapkan sebesar 90%.
Tahun Organoleptik Makanan
2010 2011 2012 2013 2014
Pengawasan Gedung/TTUpencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
sebesar 90%.
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
ditetapkan sebesar 90%.
Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel
Hasil Pemeriksaan Organoleptik Makanan
Baik Tidak Baik0 0 0 0 0 0
Pengawasan Gedung/TTUpencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah
0.0
50.0
100.0
150.0
020406080
100120
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel
Hasil Pemeriksaan Organoleptik Makanan
Tidak Baik 0 0 0 0 0 0
Pengawasan Gedung/TTU. Pencapaian TTU memenuhi syarat kesehatan juga
pencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah
87.4
0.0
50.0
100.0
150.0
2010
100
020406080
100120
2010
% TTU/Bangunan sehat
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel
Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Makanan
Baik
Pencapaian TTU memenuhi syarat kesehatan juga
pencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah
82.9
2011
% TPM Sehat
96.9
2011
% TTU/Bangunan sehat
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan/Minuman
Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Makanan
Tidak Baik0 0 0 0
23 23
Pencapaian TTU memenuhi syarat kesehatan juga
pencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
Melihat uraian di atas, maka potensi dan tantangan adalah sebagai berikut :
99.8 98.9
2012 2013
% TPM Sehat
100 99.4
2012 2013
% TTU/Bangunan sehat
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
Makanan/Minuman
Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Makanan
Hasil Pemeriksaan Kimia Makanan
Tidak Baik Baik0 0 210 1590 1122 1082 400
Pencapaian TTU memenuhi syarat kesehatan juga
pencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
sebagai berikut :
98.9 99.5
2013 2014
99.4 93.5
2013 2014
% TTU/Bangunan sehat
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
Makanan/Minuman
Hasil Pemeriksaan Kimia Makanan
Baik Tidak Baik0
21 159 112 108 400
Pencapaian TTU memenuhi syarat kesehatan juga
pencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
pencapaiannya sebesar 100%, tahun 2011 pencapaian menurun menjadi 96,9%,
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
sebagai berikut :
2014
93.5
2014
peningkatan dan penurunan, pencapaian pada akhir 2014 mencapai 99,5% dari target
Hasil Pemeriksaan Kimia Makanan
Tidak Baik 0
12 0
11 7
30
Pencapaian TTU memenuhi syarat kesehatan juga
pencapaiannya juga mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010
96,9%,
pencapaian naik lagi menjadi 100% pada tahun 2012, tahun 2013 terjadi penurunan lagi
menjadi 88,9%. Pencapaian pada tahun 2014 naik menjadi 93,5% dari target ditetapkan
10
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Terdapatnya wilayah buffer pelabuhan dalam pelaksanaan kegiatan khususnya
pengendalian vector nyamuk, tantangannya bagaimana mengoptimalkan kegiatan di
area buffer tersebut, dan pemberdayaan masyarakat agar berperan aktir dalam
pengendalian vector di lingkungannya
Survey dan pengendalian nyamuk aedes sudah dilakukan secara rutin oleh petugas.
Diperlukan pemberdayaan masyarakat melalui kader yang dapat membantu
pelaksanaan kegiatan khususnya survey, dan melakukan pembinaan secara terus
menerus agar kader secara aktif melakukan kegiatannya.
TPM sehat di pelabuhan dan bandara sudah menunjukkan hasil yang baik,
tantangannya adalah bagimana menerapkan pengawasan laik sehat pada TPM sesuai
aturan yang berlaku, utamanya pelaksanaan pengujian laboratorium (kimia dan
bakteriologi makanan/minuman) untuk penerbitan laik sehat TPM. Hal lainnya adalah
pembinaan terhadap pemilik dan atau penjamah makanan itu sendiri.
Kegiatan pengendalian vector sudah dilaksanakan secara rutin meskipun masih
terdapat hasil yang belum mencapai target. Faktor pendukung yaitu adanya lintas
sektor maupun swasta dan masyarakat pelabuhan lainnya. Tantangannya adalah
bagaimana agar lintas sektor maupun swasta berperan aktif, karena itu perlunya
dilakukan sosialisasi pengendalian vector kepada lintas sektor dan swasta
C. Upaya Kesehatan Lintas Wilayah
Kasus penyakit menular yang terjadi sebagian besar masih merupakan penyakit yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan, karena itu bagaimana agar masyarakat
pelabuha dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Kasus penyakit tidak menular juga mengalami peningkatan, oleh karena itu sangat
penting untuk dilakukan deteksi dini secara proaktif dengan mendatangi sasaran, karena
ketidaktahuan bahwa dirinya sudah menderita penyakit tersebut. Upaya yang harus
dilakukan dalam rangka deteksi dini yaitu melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) penyakit tidak menular.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai penyakit baru dan beberapa penyakit
telah masuk serta merebak di beberapa daerah di Indonesia seperti SARS dan flu
burung. Sementara itu di Negara Timur tengah muncul dan berkembang penyakit
MERS.Penularan dan penyebaran penyakit-penyakit baru tersebut sangat besar
kemungkinannya di Maluku Utara, karena mobilitas penduduk yang relatif cepat akibat
kemajuan di bidang transportasi dan perjalanan
11
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan jenazahdari tahun 2010
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
pengawasan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
sampai dengan tahun 2014.
Pelayanan Laboratorium Dasarpelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
rutin, dan pemeriksaan laboratorium urin rutin.
Pelayanan Kegawatdaruratan. sebanyak 2 kejadian (100%), yang merupa
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasivaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan jenazahdari tahun 2010
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
pengawasan orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
sampai dengan tahun 2014.
Pelayanan Laboratorium Dasarpelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
rutin, dan pemeriksaan laboratorium urin rutin.
Pelayanan Kegawatdaruratan. sebanyak 2 kejadian (100%), yang merupa
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasivaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Pengawasan jenazah. Pengawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
dari tahun 2010-2014 mencapai target 100%.
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
sampai dengan tahun 2014.
Pelayanan Laboratorium Dasarpelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
rutin, dan pemeriksaan laboratorium urin rutin.
Pelayanan Kegawatdaruratan. sebanyak 2 kejadian (100%), yang merupa
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasi. Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
vaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
180
2010
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
engawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
2014 mencapai target 100%.
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
sampai dengan tahun 2014.
Pelayanan Laboratorium Dasar. Pelayanan laboratorium dasar yang dilakukan adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
rutin, dan pemeriksaan laboratorium urin rutin.
Pelayanan Kegawatdaruratan. Jumlah penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi
sebanyak 2 kejadian (100%), yang merupa
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
vaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
58 39
180
87
2010 2011Pemeriksaan Kelayakan Angkut JenazahJenazahPemeriksaan Kelayakan Angkut Orang Sakit
2010 2011
0 860
Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Dasar Darah dan Urine
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
engawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
2014 mencapai target 100%.
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
Pelayanan laboratorium dasar yang dilakukan adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
rutin, dan pemeriksaan laboratorium urin rutin.
Jumlah penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi
sebanyak 2 kejadian (100%), yang merupakan jenis kegawatdaruratan medic, yang
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
vaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
39 51
87
185
2011 2012Pemeriksaan Kelayakan Angkut JenazahJenazahPemeriksaan Kelayakan Angkut Orang Sakit
2011 2012
86 1410
Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Dasar Darah dan Urine
Darah
engawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
2014 mencapai target 100%. Dari keseluruhan
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
Pelayanan laboratorium dasar yang dilakukan adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
Jumlah penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi
kan jenis kegawatdaruratan medic, yang
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
vaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
51 56
185 194
2012 2013Pemeriksaan Kelayakan Angkut JenazahJenazahPemeriksaan Kelayakan Angkut Orang Sakit
2012 2013
1535
24 22
Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Dasar Darah dan Urine
Darah Urine
engawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
Dari keseluruhan pengawasan yang
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular.
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
Pelayanan laboratorium dasar yang dilakukan adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
Jumlah penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi
kan jenis kegawatdaruratan medic, yang
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
vaksinasi Yello Fever, Cholera, Meningitis, dan vaksinasi Typoid.
56 59
194 199
2013 2014Pemeriksaan Kelayakan Angkut JenazahJenazahPemeriksaan Kelayakan Angkut Orang Sakit
2014
651
22 18
Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Dasar Darah dan Urine
engawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
pengawasan yang
dilakukan tidak ditemukan penyebab kematian karena penyakit menular. Pencapaian
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
Pelayanan laboratorium dasar yang dilakukan adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
Jumlah penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi
kan jenis kegawatdaruratan medic, yang
terjadi di bandara sebanyak 1 kasus dan di pelabuhan sebanyak 1 kasus.
Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
59
199
2014
engawasan jenazah yang diangkut melalui pesawat dan kapal
pengawasan yang
Pencapaian
orang sakit serta pengawasan obat dan P3K kapal juga menunjukkan
kondisi yang sama dengan pencapaian pengawasan jenazah yang mencapai 100%
Pelayanan laboratorium dasar yang dilakukan adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium terbatas meliputi pemeriksaan laboratorium darah
Jumlah penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi
kan jenis kegawatdaruratan medic, yang
Pelayanan vaksinasi internasional yang dilakukan meliputi
12
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Penerbitan buku ICV2014 pencapaiannya sebesar 100%.
Pelayanan Kesehatan Dasarpoliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
kecelakaan kerja, jantung, dan
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Penerbitan buku ICV2014 pencapaiannya sebesar 100%.
Pelayanan Kesehatan Dasarpoliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
kecelakaan kerja, jantung, dan
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Tahun Yello Fever2010 2011 2012 2013 2014
Penerbitan buku ICV. Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010
2014 pencapaiannya sebesar 100%.
Pelayanan Kesehatan Dasarpoliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
kecelakaan kerja, jantung, dan
Gambar Pola Penyakit Menular Berdasarkan Kunjungan Di Poliklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
155
2010
0
50
100
150
200
250
ISPA
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Yello Fever 0 0 0
19 14
Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010
2014 pencapaiannya sebesar 100%.
Pelayanan Kesehatan Dasar. Kondisi penyakit berdasarkan data kunjungan berobat di
poliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
kecelakaan kerja, jantung, dan penyebab lainnya.
Gambar Pola Penyakit Menular Berdasarkan Kunjungan Di Poliklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
160
2011
Penerbitan Buku ICV
ISPA Diare
210
25
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Cholera Meningitis0 0 0 0 0
Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010
Kondisi penyakit berdasarkan data kunjungan berobat di
poliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
penyebab lainnya.
Gambar Pola Penyakit Menular Berdasarkan Kunjungan Di Poliklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
197
2012
Penerbitan Buku ICV
Malaria
11
Meningitis Typoid1
56 149 523 491
Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010
Kondisi penyakit berdasarkan data kunjungan berobat di
poliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
penyebab lainnya.
Gambar Pola Penyakit Menular Berdasarkan Kunjungan Di Poliklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
562
2013
Penerbitan Buku ICV
TBC HIV
6 2
Typoid 0 0 0 0 0
Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010
Kondisi penyakit berdasarkan data kunjungan berobat di
poliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
Gambar Pola Penyakit Menular Berdasarkan Kunjungan Di Poliklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010-2014
496
2014
Demam Berdarah
1
Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010
Kondisi penyakit berdasarkan data kunjungan berobat di
poliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
Gambar Pola Penyakit Menular Berdasarkan Kunjungan
Pelayanan vaksinasi dan penerbita buku ICV dari tahun 2010-
Kondisi penyakit berdasarkan data kunjungan berobat di
poliklinik KKP Kelas III Ternate, terdiri dari kasus penyakit menular yaitu ISPA, Diare,
Malaria, TBC, HIV, Demam Berdarah. Kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi,
13
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
KKP Kelas III terdiri dari ISPA, D
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
KKP Kelas III terdiri dari ISPA, D
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Grafik
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
KKP Kelas III terdiri dari ISPA, D
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Grafik Pola Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kunjungan Di Poliklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
Grafik Trend Pola Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III ternate
Grafik Trend Pola Penyakit Tidak Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III
Lain
17
0
51
25
101
16
ISPA
0 0 20
406
2010Jantung
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
KKP Kelas III terdiri dari ISPA, Diare, Malaria, TBC, HIV, dan Demam Berdarah.
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Pola Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kunjungan iklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
Trend Pola Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III ternate
Trend Pola Penyakit Tidak Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III
Lain-lain Hipertensi
5716
0 029 13
1
Diare2010
4 19 29
406667
2011Jantung Hipertensi
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
iare, Malaria, TBC, HIV, dan Demam Berdarah.
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Pola Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kunjungan iklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
Trend Pola Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III ternate
Trend Pola Penyakit Tidak Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III
Hipertensi Kecelakaan kerja
157
02 22 2 0
TBC2011 2012
6 12 41
667845
2012Hipertensi Kecelakaan Kerja
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
iare, Malaria, TBC, HIV, dan Demam Berdarah.
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Pola Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kunjungan iklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010
Trend Pola Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III ternate
Trend Pola Penyakit Tidak Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III ternate
Kecelakaan kerja
Jantung
120
02 30 0 0
HIV Malaria2013 2014
4 54 15
845
1722
2013Kecelakaan Kerja
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
iare, Malaria, TBC, HIV, dan Demam Berdarah.
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
penyebab lainnya, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Pola Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kunjungan iklinik KKP Kelas III ternate Periode 2010-2014
Trend Pola Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit Berdasarkan Tahun di KKP Kelas III ternate
Trend Pola Penyakit Tidak Menular Menurut Jenis Penyakit ternate
Jantung
20
0 07
01 0
MalariaDemam Berdarah2014
1 9 0
1722
177
2014Kecelakaan Kerja Lain-lain
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
iare, Malaria, TBC, HIV, dan Demam Berdarah.
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
Pola Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kunjungan
Trend Pola Penyakit Menular Menurut Jenis Penyakit
Trend Pola Penyakit Tidak Menular Menurut Jenis Penyakit
0 1 0
Demam Berdarah
177
lain
Berdasarkan grafik di atas, kasus penyakit menular berdasarkan kunjungan di poliklinik
iare, Malaria, TBC, HIV, dan Demam Berdarah.
Sedangkan penyakit tidak menular yaitu hipertensi, kecelakaan kerja, jantung, dan
14
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
2. Sarana dan Prasarana
Keadaan sarana dan prasarana KKP Kelas III ternate sampai dengan tahun 2014
Tanah
No Uraian Satuan Jumlah
1 Tanah bangunan perumahan/gedung tempat tinggal M² 371 2 Tanah untuk bangunan tempat kerja M² 1200
Jaringan
No Uraian Satuan Jumlah 1 Jaringan listrik lainnya 3
Gedung dan Bangunan
No Uraian Satuan Jumlah
1 Bangunan gedung kantor Unit 6 2 Rumah negara gollongan II Unit 2 3 Pagar Unit 1
Aset Tetap Lainnya
No Uraian Satuan Jumlah
1 Audio visual Buah 1 Peralatan dan Mesin
No Uraian Satuan Jumlah
1 Kendaraan bermotor penumpang Unit 2 2 Kendaraan bermotor beroda dua Unit 15 3 Kendaraan bermotor khusus Unit 2 4 Perkakas khusus (special tools) Buah 2 5 Peralatan ukur, gip, feting Buah 1 6 Alat ukur universal Buah 4 7 Alat ukur/pembanding Buah 1 8 Alat pengolahan tanah dan tanaman Buah 3 9 Alat pemeliharaan tanaman/ikan/ternak Buah 4
10 Alat penyimpanan hasil percobaan pertanian Buah 27 11 Alat pasca panen Buah 5 12 Mesin ketik Buah 16 13 Mesin hitung/mesin jumlah Buah 6 14 Alat penyimpan perlengkapan kantor Buah 44 15 Alat kantor lainnya Buah 4
15
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
16 Meubelair Buah 191 17 Alat pengukur waktu Buah 2 18 Alat pendingin Buah 26 19 Alat dapur Buah 1 20 Alat rumah tangga lainnya Buah 8 21 Peralatan studio video dan film Buah 1 22 Peralatan cetak Buah 1 23 Alat komunikasi radio SSB Buah 1 24 Alat komunikasi radio VHF Buah 10 25 Alat-alat sandi Buah 1 26 Peralatan antena VHF/FM Buah 1 27 Alat kedokteran umum Buah 84 28 Alat kedokteran gigi Buah 1 29 Alat kedokteran keluarga berencana Buah 1 30 Alat kesehatan kebidanan dan penyakit kandungan Buah 10 31 Alat kedokeran THT Buah 4 32 Alat kedokteran mata Buah 4 33 Alat kedokteran bagian penyakit dalam Buah 4 34 Alat kedokteran anak Buah 45 35 Alat kedokteran poliklinik Buah 52 36 Alat kedokteran gawat darurat Buah 4 37 Alat kesehatan umum lain Buah 12 38 Alat kesehatan umum lainnya Buah 6 39 Alat laboratorium umum Buah 7 40 Alat laboratorium mikrobiologi Buah 13 41 Alat laboratorium kimia Buah 4 42 Alat laboratorium patologi Buah 8 43 Alat laboratorium pertanian Buah 17 44 Alat laboratorium lingkungan perairan Buah 2 45 Alat laboratorium kesehatan kerja Buah 1 46 Laboratory safety aquipment Buah 5 47 Radiation detector Buah 5 48 Modular counting and scientific electronik Buah 1 49 Alat laboratorium kualitas air dan tanah Buah 6 50 Alat nuklir biologi dan kimia Buah 8 51 Alat dalmas/alat dakhura Buah 13 52 Instrumen analisis lab forensik Buah 20 53 Personal komputer Buah 34 54 Peralatan mini komputer Buah 1 55 Peralatan personal komputer Buah 21 56 Peralatan jaringan Buah 6 57 Alat kerja bawah air Buah 6
16
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Laporan Barang Milik Negara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
Periode 2010-2014 Kode Uraian Jumlah 2010
(Rp) Jumlah 2011
(Rp) Jumlah 2012
(Rp) Jumlah 2013
(Rp) Jumlah 2014
(Rp)
131111 Tanah 270.718.700,- 270.718.700,- 470.718.700,- 769.738.700,- 769.738.700,-
132111 Peralatan dan mesin
881.009.700,- 2701384700,- 3.024.834.700,- 5.124.904.062,- 5.292.384.894,-
133111 Gedung dan bangunan
1.984.506.000,- 1.984.506.000,- 3.050.656.000,- 4.717.829.900,- 4.717.829.900,-
134113 Jaringan - - - 42.000.000,- 42.000.000,-
135121 Aset tetap lainnya
- - - 14.100.800,- 14.100.800,-
Jumlah 10.836.054.294 10.836.054.294 10.836.054.294 10.836.054.294 10.836.054.294
3. Anggaran
Dukungan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan KKP Kelas III Ternate selama 5 tahun
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
4. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai di KKP Kelas III ternate sampai dengan 31 Desember 2014 sebanyak
44 orang, dengan distribusi di kantor induk sebanyak 36 orang dan di wilker sebanyak 8
orang. Jumlah dan kompetensi pendidikan SDM pada KKP kelas III Ternate sebagai
berikut.
17
2,975,702,000
2,890,846,000
5,738,191,000
10,164,329,000
6,615,547,000
2010
2011
2012
2013
2014
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Tabel Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Pendidikan di KKP Kelas III Ternate Per 31 Desember 2014
No Jenis Pendidikan Jumlah Standar KKP (Kepmenkes 1314)
Keterangan
Induk Wilker Total Induk Wilker 1 S2 Kesehatan Masyarakat 4 0 4 2 1 2 Dokter 0 0 0 5 1 2 kontrak, 1 PTT 3 S1 Kesehatan Masyarakat 5 3 8 4 1 4 Kesehatan Lingkungan
- D3 8 0 8 10 1 - SPPH 2 1 3
5 Keperawatan - D3 8 2 10 10 1 - D4 0 2 2 - SPK 4 0 4
6 S1 Apoteker 0 0 0 1 0 7 D3 Analis Kesehatan 1 0 1 1 0 8 S1 Ekonomi 1 0 1 1 0 9 S1 Hukum 1 0 1
10 D3 Akuntansi 0 0 0 2 0 11 D3 Komputer 0 0 0 1 1 12 SMEA/SMU Sederajat 2 0 2 2 1 13 SLTP 0 0 0 1 1
Jumlah 36 8 44 40 8
Dengan semakin meningkatnya jumlah SDM yang ada, meskipun dirasakan masih
kurang terutama di wilayah kerja disamping itu masih ada beberapa jenis tenaga yang
belum terpenuhi kebutuhannya. Dengan SDM yang tersedia tersebut KKP Kelas III
ternate melaksanakan semua kegiatan. Tantangannya sekarang adalah pemberdayaan
dan mengupayakan peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM melalui pendidikan
dan pelatihan yang sesuai dengan tupoksi.
5. Lingkungan Strategis Lokal dan Nasional
Lingkungan strategis ditingkat nasional maupun local, yang dapat memberikan
pengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan
a. Jangkauan pelayanan/wilayah kerja pelabuha/bandara. Kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh KKP Kelas III Ternate meliputi area perimeter pelabuhan
dan area buffer pelabuhan. Wilayah perimeter merupakan wilayah kerja pelabuhan
sesuai batas pelabuhan. Buffer adalah wilayah penyangga diluar wilayah pelabuhan
yang panjangnya 400 meter dari batas wilayah pelabuhan. Kegiatan yang
18
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
dilaksanakan di area buffer yaitu pelaksanaan pengendalian nyamuk aedes aegypti
meliputi survey jentik nyamuk aedes aegypti dan pelaksanaan fogging,
pelaksanaan pengendalian nyamuk malaria meliputi survey nyamuk dewasa
(umpan body), dan pelaksanaan surveilans epidemiologi meliputi surveilans
penyakit menular dan tidak menular pada puskesmas yang wilayahnya masuk area
buffer pelabuhan.
b. Berlakunya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2014 tantang Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat, yang bertujuan untuk
mewujudkan wilayah pelabuhan dan Bandar udara yang tidak menimbulkan risiko
kesehatan masyarakat dan mewujudkan kondisi wilayah pelabuhan atau Bandar
udara yang bersih, aman, nyaman, dan sehat untuk komunitas pekerja serta
masyarakat pelabuhan atau bandara untuk melaksanakan aktifitasnya. Setiap
instansi dan badan usaha yang berada di lingkungan pelabuhan dan Bandar udara
bertanggungjawab menyelenggarakan pelabuhan dan Bandar udara sehat.
Penyelenggaaan pelabuhan dan Bandar udara sehat diwujudkan melalui kegiatan
yang terintegrasi meliputi 1) Penyelenggaraan kesehatan lingkungan, 2) Penataan
sarana dan fasilitas, 3) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, 4)
Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, dan 5) Peningkatan keamanan dan
ketertiban. Untuk mendukung terselenggaranya pelabuhan sehat dibentuk forum
pelabuhan sehat atau forum Bandar udara sehat sebagai wadah untuk
mengkomunikasikan dan mengkoodinasikan kebijakan penyelenggaraan pelabuhan
dan banda udara sehat.
Dengan terbentuknya forum pelabuhan sehatan diharapkan adanya koordinasi dan
kerja sama lintas sektor dalam penyelenggaraan pelabuhan sehat yang diharapkan
dapat meningkatkan efektivitas dan produktifitas masyarakat pelabuhan
6. Lingkungan strategis lainnya
KKP Kelas III Ternate mempunyai wilayah kerja yang cukup besar dan sangat strategis
karena perbatasan dengan Negara tetangga seperti Australia, Philipina, Papua Nugini
dan jepang. Demikian juga pintu masuk kapal pelayaran international (kapal eksport)
mengingat banyak pelabuhan-pelabuhan khusus eksport pertambangan dan perikanan
yang tersebar di propinsi Maluku Utara. Demikian juga kapal-kapal yang melakukan
pelayaran dari barat menuju dan/atau dari Indonesia Timur sebagian besar singgah di
Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Dengan letak geografis yang strategis tersebut, maka
KKP Kelas III Ternate sangat potensial untuk dikembangkan dalam memberikan
19
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
pelayanan kepada masyarakat, maskapai penerbangan, agen pelayaran maupun
pengembangan dalam upaya pengendalian faktor risiko di wilayah kerjanya.
Penanganan masalah kesehatan di wilayah pelabuhan/ bandara harus melibatkan
instansi-instansi yang berkepentingan (stakeholders) yang berada di pelabuhan/
bandara dalam suatu jaringan kerja. Secara de facto, jejaring kerja sudah dilaksanakan
antar instansi terkait di dalam pelabuhan, namun secara yuridis formal belum semuanya
dibakukan dalam bentuk kesepakatan bersama. Akibatnya, pada tataran pelaksanaan
kegiatan masih ditemukan kesulitan, terutama dalam hal koordinasi. Kesulitan
koordinasi terjadi karena masih adanya perbedaan persepsi dan kepentingan yang
cukup besar, terutama dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang
dan perlu penanganan segera. Selain itu, sosialisasi program kesehatan pada instansi
terkait masih dirasakan kurang. Di lain pihak, sebenarnya lintas sektor yang berada di
lingkungan pelabuhan/bandara sangat membutuhkan peran serta dari KKP Kelas III
Ternate. Oleh karenanya, sangat potensial untuk dilibatkan dalam membentuk jejaring
kerja dalam mengatasi masalah kesehatan, khususnya di lingkungan
pelabuhan/bandara. Pembentukan jejaring kerja tidak terbatas hanya di lingkungan
pelabuhan/bandara saja, tetapi juga bisa mencakup antar KKP maupun dengan instansi
lainnya. Misalnya, dalam pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji.
Kegiatan kemitraan dan jejaring kerja antara lain, meliputi Pertemuan Jejaring dalam
Rangka Kekarantinaan termasuk dalam mengatasi penyakit yang baru muncul maupun
penyakit lama yang muncul kembali; Pertemuan Jejaring dalam Rangka Surveilans
Epidemiologi; Pertemuan Jejaring dalam Rangka Pengendalian Vektor; dan Pertemuan
Jejaring dalam Rangka Pengendalian Risiko Lingkungan.
Implementasi International Health Regulation (IHR) 2005 merupakan kesepakatan
bersama antara bangsa-bangsa anggota WHO, termasuk Indonesia. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit/masalah kesehatan
yang sering disebut sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC). IHR tahun 2005 mengamanatkan dalam melakukan deteksi masalah PHEIC
harus dilaksanakan lebih optimal, namun tidak menghambat arus lalulintas barang/tidak
menghambat arus perekonomian atau perdagangan.
Terjadinya perubahan iklim global yang secara langsung atau tidak akan berpengaruh
terhadap muncul penyakit baru (emerging diseases) dan/atau penyakit yang selama ini
sudah bukan masalah kesehatan (re-emerging diseases), serta kondisi rawan dalam
negeri dan luar negeri akan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Disamping
hal tersebut, muncul pula tuntutan dari pengguna jasa akan percepatan dan mutu
pelayanan yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan tidak optimalnya proses
20
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
pengawasan yang dikhawatirkan akan menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit
karantina dan penyakit menular berpotensi wabah lainnya.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum dipraktekkan oleh masyarakat
khususnya di lingkungan Pelabuhan / bandara. Misalnya, masih banyaknya anggota
masyarakat yang mengkonsumsi makanan yang tidak sehat/ lingkungan sanitasinya
buruk. Kondisi ini berdampak pada peningkatan angka kejadian penyakit menular.
Keadaan ini perlu diwaspadai mengingat banyaknya Tenaga Bongkar Muat (TKBM),
penjamah makanan yang ada di pelabuhan rata-rata pendidikannya rendah. Disamping
itu, para TKBM ini dalam bekerja kurang memperhatikan aspek kesehatan kerja,
sehingga rawan menimbulkan terjadinya penyakit akibat kerja dan terjadinya KLB yang
disebabkan karena konsumsi makanan yang kurang hygiene dan saniter.
Disamping itu, dengan mudahnya tranportasi saat ini yang memungkinkan seseorang
melakukan perjalanan antar daerah/antar negara yang waktunya jauh lebih pendek dari
masa inkubasi penyakit penyakit menular yang potensial wabah. Oleh karena itu,
kejadian KLB/bencana di suatu negara/daerah merupakan ancaman di setiap pintu
masuk negara lain. Diantaranya, KLB Influenza A H1N1, H5N1, Flu Burung, SARS,
Ebola, Cholera di Afrika, Antraks dan lain-lain.
Sebagian DM di KKP Kelas III Ternate belum terampil untuk melaksanakan tugas tugas
pokok maupun untuk mengatasi/menghadapi kejadian-kejadian PHEIC. Demikian juga
pemahaman terhadap prosedur pelayanan/ kegiatan yang belum seluruh petugas
memahaminya.
Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi di lapangan antara instansi terkait di wilayah
pelabuhan. Sebagai contoh adalah kurangnya koordinasi antara KKP dengan Bea
Cukai terkait dengan pengawasan lalulintas komoditi OMKABA di pelabuhan. Demikian
juga koordinasi dengan para penyedia jasa pelayaran, penerbangan, dan lain-lain.
Meningkatnya teknologi transportasi mengakibatkan makin cepatnya arus perjalanan
orang, barang dan alat angkut, sehingga penjalanan dan penularan penyakit antar
negara semakin cepat, terutama masalah yang berkaitan dengan kesehatan manusia,
seperti New Emerging Disease, seperti Avian Influenza, SARS, Legionnaires Disease,
Nipah Virus, dan Paragoniasis Pulmonallis. Emerging Disease antara lain HIV/AIDS,
dan penyakit menular lainnya, seperti Dengue Haemorragic Fever, Chikungunya,
Cholera, Salmonellosis, dan Filariasis. Emerging Disease yang berpotensi masuk ke
Indonesia antara lain HIV/AIDS sedangkan Re-emerging disease antara lain : Pes,
TBC, Scrub thypus, Malaria, Anthrax, dan Rabies.
Pemanasan global dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut akibat pencairan
di kutub, perubahan pola angin, perubahan pola hujan dan siklus hidrologi. Disamping
21
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
itu, pemanasan global dapat menyebabkan musim menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan
musim ini berdampak pada peningkatan populasi dan jenis organisme penyebab
penyakit yang berdampak pada kesehatan manusia. Ancaman global kian mengancam.
Pemberantasan penyakit menular menjadi lebih sulit akibat perubahan iklim ini karena
transmisi beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi oleh faktor iklim khususnya
suhu dan kelembaban udara. Penyakit-penyakit tropis yang ditularkan melalui vektor,
seperti Malaria, Demam Berdarah dan Fillariasis akan makin meningkat bukan hanya di
negara yang beriklim tropis tetapi juga di negara-negara sub tropis bahkan di negara
yang bermusim dingin. Di Indonesia penyakit-penyakit tersebut semula terjadi di
dataran rendah, mungkin pada waktu akan datang akan menyebar ke daerah
pegunungan yang berhawa dingin, karena pemanasan global tempat yang berhawa
dingin pun juga akan menjadi bersuhu panas.
22
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 dan Rencana Aksi
Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit 2015-2019 tidak ada visi dan misi. Rencana
Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate mendukung pelaksanaan
Renstra dan Rencana Aksi Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang
melaksanakan visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu :
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin
diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
23
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh
Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
A. Tujuan Tujuan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate pada Tahun 2015-2019 yaitu 1)
Meningkatnya cegah tangkal penyakit potensial wabah; 2) Meningkatnya pelabuhan dan
bandara sehat , pengendalian faktor risiko penyakit dan pelayanan kesehatan
Dalam meningkatnya cegah tangkal penyakit potensial wabah, indikator yang akan dicapai
adalah :
1. Meningkatnya alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebanyak
66.000 alat angkut
2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP sebesar 100%
3. Meningkatnya upaya deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit melalui lalulintas alat angkut dari dalam dan luar negeri serta pelaksanaan
surveilans rutin sebanyak 8.000 kegiatan
Dalam pelabuhan dan bandara sehat , pengendalian faktor risiko penyakit dan pelayanan
kesehatan, indikator yang akan dicapai adalah :
1. Meningkatnya pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
sebanyak 4 pelabuhan/bandara
2. Meningkatnya pelabuhan/bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan
buffer area sebanyak 2 pelabuhan/bandara
3. Meningkatnya upaya pengendalian factor risiko penyakit menular melalui deteksi
penyakit menular sebanyak 10.000 pemeriksaan
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan pada situasi khusus melalui pembentukan posko
pelayanan kesehatan sebanyak 10 posko.
B. Sasaran Strategis Sasaran starategis KKP Kelas III Ternate dalam Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III
Ternate merupakan sasaran strategis yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi
KKP. Sasaran tersebut adalah meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit di
pintu masuk Negara sampai dengan akhir tahun 2019 yang ditandai dengan :
24
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
1. Meningkatnya pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan sebanyak 70.000
2. Jumlah pelabuhan/bandara yang melaksanakan pelayanan kesehatan pada situasi
khusus situasi sebanyak 15 pelabuhan/bandara
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
sebanyak 8.000 kegiatan
4. Jumlah pelabuhan/bandara yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan berupa rencana
kontijensi dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebanyak 6 pelabuhan
5. Meningkatnya layanan kesehatan lintas wilayah yang dilaksanakan sebanyak 11.000
6. Jumlah pelabuhan melaksanakan scrining penyakit menular langsung sebanyak 10
pelabuhan
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM memenuhi syarat layak/laik
hygiene, tempat-tempat umum sehat dan sarana penyediaan air bersih memenuhi
syarat kesehatan sebanyak 4 pelabuhan
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0, HI
buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan kepadatan
lalat < 6 sebanyak 2 pelabuhan
25
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Arah kebijkan dan strategi KKP Kelas III Ternate didasarkan pada arah kebijakan dan
strategi Ditjen Pencegahan dan pengendalian Penyakit. Arah kebijakan dan strategi ini juga
berguna untuk mengoptimalkan pelaksanaan peran dan fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Ternate dalam memberikan pelayanan.
Arah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate yaitu meningkatkan
pencegahan dan pengendalian penyakit dalam rangka cegah tangkal di pintu masuk
Negara, melalui :
1. Penguatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan pengendalian penyakit, dalam
rangka cegah tangkal penyakit di pintu masuk wilayah. Kemampuan teknis untuk
melaksanakan deteksi dini terhadap masalah kesehatan yang mungkin timbul.
2. Penguatan sistem informasi kesehatan pelabuhan dan bandara, untuk mendapatkan
data dan informasi masalah kesehatan dan capaian pelaksanaan kegiatan, yang
dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
3. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah di wilayah pelabuhan dan alat angkut
4. Meningkatkan pengendalian faktor risiko lingkungan
5. Penguatan kapasitas wilayah kerja
6. Mendorong peran aktif unsur-unsur yang terdapat di wilayah pelabuhan baik
pemerintah maupun swasta, dan pemberdayaan masyarakat pelabuhan
7. Peningkatan kualitas tenaga melalui diklat sesuai kebutuhan
8. Penyediaan bahan dan peralatan kesehatan pendukung kegiatan
B. Strategi Strategi KKP Kelas III Ternate dalam Rencana Aksi Kegiatan dilakukan melalui :
1. Untuk pengendalian kekarantinaan dan surveilans epidemiologi, strategi yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan cegah tangkal penyakit karantina, penyakit menular, dan PHEIC.
Upaya yang dilakukan :
26
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
1. Identifikasi faktor risiko penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah.
Identifikasi dilakukan kepada alat angkut, manusia, dan lingkungan
pelabuhan/bandara.
Identifikasi pada alat angkut dilakukan pada alat angkut yang singgah/berlabuh
dalam waktu pendek atau panjang perlu diwaspadai sebagai faktor risiko
timbulnya penyakit menular potensial wabah seperti SARS, flu burung, Afian
influenza, dan penyakit potensial lannya.
Identifikasi pada penumpang kapal meliputi awak kapal dan orang yang diantar
dari pelabuhan ke pelabuhan tujuan dengan menggunakan alat angkut, dimana
penumpang merupakan faktor risiko yang paling rentan untuk terjadinya suatu
penyakit. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi ada tidaknya penumpang kapal
yang sedang sakit, ada tidaknya penumpang kapal yang menderita penyakit
menular, jumlah penumpang kapal yang menderita penyakit menular, jenis
penyakit menular yang menyerang penumoang kapal, dan ada tidaknya
penumpang yang berasal dari wilayah terjangkit suatu penyakit
Barang yang dibawa penumpang atau awak kapal juga bisa menjadi faktor risiko
munculnya penyakit menular potensial wabah, mkarena itu perlu diperhatikan ada
tidaknya bahan berbahaya, ada tidaknya makanan/minuman mudah busuk, serta
ada tidaknya binatang/tumbuhan yang terbawa penumpang.
2. Pengawasan dan pemeriksaan kekarantinaan dan dokumen kesehatan alat
angkut. Pengawasan dan pemeriksaan karantina kapal dilakukan terhadap setiap
kapal yang datang dari pelabuhan luar negeri yang akan memasuki pelabuhan di
Indonesia. Pengawasan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan alat
angkut dan penerbitan dokumen kesehatan kapal
3. Pengawasan terhadap lalulintas OMKABA
4. Penerbitan dokumen kesehatan kapal. Jenis dokumen yang diterbitkan meliputi
penerbitan buku kesehatan kapal (Health BookI, penerbitan dokumen
SSCC/SSCEC, penerbitan Certifikat of pratique (COP), penerbitan dokumen Port
Healt Clereance (PHC).
5. Pengawasan dan dokumentasi pengangkutan pengangkutan orang sakit dan
jenazah. Pengawasan orang sakit dilakukan untuk memastikan bahwa orang sakit
baik yang berangkat maupun yang datang tidak menderita penyakit karantina.
Sedangkan pengawasan jenazah untuk memastikan bahwa pemberangkatan dan
kedatangan jenazah sesuai prosedur, dan meninggal bukan karena penyakit
karantina/penyakit menular tertentu.
6. Peningkatan kapasitas SDM yang terlibat dalam kegiatan kekarantinaan
27
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
b. Meningkatkan surveilans epidemiologi penyakit dan faktor risiko, serta system
kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD-KLB), upaya yang dilakukan :
1. Kajian kekarantinaan, risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan.
2. Melaksanakan investigasi dan penanggulangan KLB <24 jam setelah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang
3. Memperkuat system pencatatan dan pelaporan penyakit berbasis elektronik
4. Memperkuat jejaring kerja dalam rangka kekarantinaan dan surveilans epidemiologi
dengan pihak-pihak terkait, utamanya kabupaten/kota yang merupakan pintu masuk
daerah/wilayah, dalam mendukung implementasi pelaksanaan International Health
Regulation (IHR) dalam upaya cegah tangla terhadap kemungkinan masuk dan
keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan petugas yang terlibat dalam pelaksanaan surveilans
epidemiologi SKD-KLB dan penanggulangan KLB.
6. Melakukan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan
penyakit yang muncul kembali dalam rangka SKD-KLB penyakit, termasuk di
wilayah buffer pelabuhan, dengan melakukan surveilans rutin. Surveilans dilakukan
dengan melakukan pengumpulan data penyakit pada fasilitas kesehatan yang ada
pada area buffer pelabuhan/bandara
7. Melakukan surveilans terhadap jemaah yang selesai melaksanakan haji dan umroh
sesuai dengan masa incubasi penyakit. Dalam melakukan surveilans terhadap
jemaah haji dan umroh, dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi serta
peningkatan peran kabupaten/kota
c. Pengendalian factor risiko dan dampak kesehatan lingkungan dalam rangka
kekarantiaan kesehatan. Upaya yang dilakukan :
1. Pengawasan penyediaan air minum di pelabuhan, dengan melakukan kegiatan
inspeksi sanitasi sarana air bersih dan melakukan pengambilan serta pemeriksaan
kualitas air bersih, dan memberikan rekomendasi tindak lanjut hasil inspeksi.
2. Pengawasan makanan dan minuman di pelabuhan, dengan melakukan kegiatan
pemeriksaan tempat pengelolaan makanan (TPM), melakukan pembinaan terhadap
TPM yang tidak memenuhi syarat, melakukan pengambilan serta pemeriksaan
sampel makanan/minuman dalam rangka pemeriksaan rutin atau pada saat terjadi
KLB/keracunan makanan
28
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
3. Mengoptimalkan peran pemilik/penanggung jawab dan penjamah makanan di TPM,
dengan melakukan sosialisasi atau pelatihan tentang hygiene sanitasi makanan dan
minuman, dan mendorong kemandirian pemilik/penanggung jawab untuk
memeriksakan kesehatan karyawan khususnya penjamah makanan minimal 2 kali
dalam setahun
4. Pengawasan hygiene sanitasi bangunan/gedung dan perusahaan, dengan
melakukan pemeriksaan kondisi bangunan dan fasilitas
bangunan/gedung/perusahaan yang ada di pelabuhan, dan memberikan
rekomendasi tindak lanjut hasil pemeriksaan kepada pemilik/pengelola.
5. Pemeriksaan kondisi sanitasi alat angkut yang dilakukan secara rutin, pemeriksaan
dalam rangka penerbitan dokumen kesehatan, dan pemeriksaan dalam kondisi
khusus (KLB), dan melakukan tindakan penyehatan alat angkut sesuai rekomendasi
hasil pemeriksaan.
6. Pengawasan pencemaran udara, air, dan tanah, dengan melakukan pengukuran
kualitas udara, air, dan tanah
7. Melakukan rujukan sampel dalam rangka ujipetik sampel air dan sampel makanan ke
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)
8. Meningkatkan koordinasi dengan stake holder yang ada dalam rangka pelaksanaan
pengawasan sanitasi lingkungan di wilayah pelabuhan
9. Membentuk jejaring kerja mengenai penyehatan lingkungan di wilayah pelabuhan,
yang melibatkan semua unsur yang terkait.
10. Meningkatkan kapasitas tenaga pelaksana penyehatan lingkungan.
11. Sosialisasi dan Pembentukan Pokja pelabuhan sehat, untuk mendorong peran aktif
lintas sektor dan seluruh komponen yang ada di wilayah pelabuhan, dalam rangka
mewujudkan pelabuhan sehat
d. Pencegahan dan Pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik dalam rangka dalam
rangka kekarantinaan kesehatan. Upaya yang dilakukan :
1. Pengendalian nyamuk aedes aegypty, dengan melakukan pengamatan faktor risiko
dan sumber penular DBD yang meliputi surveilans vektor, pembentukan serta
pelatihan kader jumantik, Kampanye PSN, melakukan larvasiding di area buffer dan
perimeter, melakukan fogging dilingkungan perimeter serta buffer
2. Pengendalian nyamuk malaria, dengan melakukan pengamatan faktor risiko dan
sumber penular malaria yang meliputi surveilans vektor
3. Pengendalian tikus dan pinjal, dengan melakukan trapping tikus di wilayah pelabuhan
dan pengamatan tanda-tanda kehidupan tikus di alat angkut
29
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
4. Pengendalian lalat dan kecoak sebagai vektor diare, dengan melakukan pengukuran
tingkat kepadatan lalat, melakukan pengamatan kehidupan kecoak di pelabuhan serta
alat angkut, dan melakukan tindakan pengendalian apabila diperlukan
5. Melakukan pemetaan tempat perindukan potensial vektor, untuk memudahkan dalam
kegiatan pengendalian
6. Peningkatan kemampuan tenaga dalam pengendalian vektor dan binatang
pengganggu
2. Untuk upaya kesehatan wilayah, strategi yang dilakukan adalah a. Meningkatkan pelayanan kesehatan terbatas dan rujukan. Upaya yang dilakukan :
1. Melakukan pelayanan kesehatan dasar terbatas di pelabuhan, untuk melayani
masyarakat pelabuhan. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan di dalam gedung
(poliklinik) mapun di luar gedung di dalam wilayah pelabuhan, termasuk pelayanan
gawat darurat dan konseling penyakit.
2. Mengoptimalkan kegiatan pelayanan kesehatan dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit berupa pelayanan penyakit menular (PM) dan penyakit tidak
menular (PTM), serta melakukan analisis faktor risiko dan pencegahan penyakit
menular dan tidak menular di wilayah pelabuhan.
3. Melakukan pelayanan laboratorium dasar kepada masyarakat pelabuhan meliputi
pemeriksaan cholerterol, uric acid, gula darah, golongan darah
4. Meningkatkan kapasitas petugas dalam melakukan pelayanan kesehatan
5. Mensinergikan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak-pihak lain, yang
diberikan kepada masyarakat di wilayah pelabuhan, seperti pelayanan kesehatan
kepada buruh pelabuhan/TKBM yang dilakukan oleh BPJS ketenagakerjaan.
6. Memenuhi kebutuhan obat-obatan, peralatan dan bahan habis pakai dalam
melakukan pelayanan kesehatan terbatas
7. Melakukan penemuan dan tatalaksana kasus penyakit infeksi menular seksual (IMS)
8. Membentuk Posbindu pada setiap pelabuhan/bandara, serta mendorong peran serta
aktif masyarakat pelabuhan dan atau sektor terkait dalam rangka pemberdayaan
masyarakat.
b. Meningkatkan pelayanan jemaah haji dan umroh Dan Pelayanan Vaksin Internasional.
Upaya yang dilakukan :
1. Pemeriksaan akhir terhadap fisik calon jemaah haji dan umroh, untuk mengetahui
kondisi calon jemaah sebelum diberangkatkan
2. Mensosialisasikan kepada calon jemaah haji mengenai kesehatan penerbangan
30
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
3. Pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan calon jemaah haji
4. Pembinaan mengenai cara pengisian buku ICV kepada petugas kabupaten/kota
5. Pemberian vaksinasi
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan kerja. Upaya yang dilakukan :
1. Promosi kesehatan dan lingkungan kerja kepada para pekerja di lingkungan
pelabuhan
2. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pada kasus-kasus kecelakaan kerja
yang terjadi di wilayah pelabuhan
3. Pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada pekerja yang ada di wilayah
pelabuhan
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan Matra dan Kegawatdaruratan, upaya yang
dilakukan :
1. Penanganan kegawatdaruratan medic, kecelakaan alat transportasi dan akibat
bencana alam di wilayah bandara dan pelabuhan
2. Pelayanan kesehatan pada situasi khusus seperti arus mudik lebaran, natal, dan
tahun baru, dengan membuka pos-pos pelayanan kesehatan di pelabuhan/bandara,
melakukan pemeriksaan faktor risiko terhadap alat angkut.
e. Meningkatkan pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah
1. Pengawasan terhadap orang sakit dan jenazah yang akan diberangkatkan
2. Pengawasan terhadap syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk angkut jenazah
f. Meningkatkan pengawasan obat-obatan dan peralatan P3K di alat angkut
1. Pemeriksaan kelengkapan obat dan P3K kapal baik untuk keperluan rutin maupun
pemeriksaan dalam rangka penerbitan dokumen.
2. Sosialisasi kepada cru kapal mengenai pentingnya obat dan P3K untuk alat angkut.
3. Untuk dukungan manajemen, strategi yang dilakukan : a. Penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran, yang kegiatannya terdiri dari
penyusunan dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019, penyusunan dokumen
RKA-KL satker sebagai dokumen tahunan, pembahasan, penajaman dan penelaahan
usulan dokumen perencanaan dan penganggaran
31
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
b. Membuat dokumen data dan informasi, yang kegiatannya terdiri dari penyusunan profil
satker, penyusunan buku situasi serta kecenderungan penyakit dan penyehatan
lingkungan, dan media KIE Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian
Peneyakit
c. Membuat dokumen evaluasi dan pelaporan, yang kegiatannya terdiri dari penyusunan
laporan pelaksanaan program, penyusunan laporan PP39 dan penyusunan Laporan
Tahunan
d. Membuat laporan aset Negara, yang kegiatannya terdiri dari penyusunan laporan BMN,
inventarisasi BMN, dan unit layanan pengadaan
e. Layanan administrasi kepegawaian, yaitu koordinasi/konsolidasi kepegawaian
f. Melakukan pembinaan SDM, yaitu peningkatan kapasitas pegawai
g. Membuat dokumen urusan ketatausahaan dan gaji, yaitu penatalaksanaan kearsipan
h. Menyusun laporan keuangan, yang terdiri dari penyusunan laporan keuangan asi
tingkat satker, melakukan rekonsiliasi anggaran satker dengan kementerian keuangan,
dan menyusun laporan keuangan tingkat wilayah
i. Membuat target dan pagu PNBP, yang kegiatannya terdiri dari penyusunan target dan
penggunaan PNBP, melakukan sosialisasi peraturan PNBP tahun anggaran
berjalan/revisi jenis dan tarif PNBP, membuat laporan realisasi penerimaan dan
penggunaan PNBP tahun anggaran berjalan
j. Melakukan konsultasi pengelolaan PNBP ke pusat, dan melakukan Bimtek pengelolaan
PNBP
k. Membuat dokumen pengelolaan APBN, yang kegiatannya terdiri dari penatausahaan
laporan pertanggungjawaban keuangan, dan konsolidasi pelaksanaan anggaran,
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan, dan rencana penarikan dana
l. Menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
m. Membuat dokumen penataan organisasi, meliputi penyusunan ABK dan peta jabatan,
penyusunan SOP AP,
n. Membuat dokumen akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yang terdiri dari
penyusunan LAKIP setiap tahun anggaran, dan melakukan evaluasi SAKIP
o. Membuat layanan perkantoran, yang terdiri dari pembayaran gaji dan tunjangan, dan
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
p. Melakukan penyusunan dokumen pengadaan dan pengadaan barang/jasa dalam
rangka peningkatan sarana dan prasarana yang memenuhi standar
32
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
BAB IV TARGET KINERJA
Sesuai degan Rencana Aksi Program, tujuan, arah kebijakan dan strategi KKP Kelas III
Ternate sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah target kinerja
Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate Tahun 2015-2019. Target kinerja
merupakan penilaian atas pencapaian kegiatan yang diukur secara berkala dan dilakukan
evaluasi. Target kinerja KKP Kelas III Ternate sampai dengan tahun 2019 sebagai berikut :
1. Target Kinerja Kegiatan Pengendalian Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi Kegiatan yang dilaksanakan yaitu yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan surveilans,
imunisasi, karantina, dengan sasaran kegiatan yaitu menurunkan angka kesakitan akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina
kesehatan. Indikator kinerja yang ditetapkan dalam kegiatan ini meliputi :
2. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan sebesar 70.000 sertifikat
PHQC, SSCEC
3. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD) KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP sebesar 100%
4. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
sebesar COP, GENDEC dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di kinik layanan
lainnya sebanyak 500 layanan
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
sebesar 6 pelabuhan/bandara
2. Target Kinerja Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah Kegiatan yang dilaksanakan yaitu berkaitan dengan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik dan kegiatan penyakit menular langsung,
dengan sasaran kegiatan yaitu meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular
vector dan zoonotik dan menurunnya penyakit menular langsung Indikator kinerja yang
ditetapkan dalam kegiatan ini meliputi :
33
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
1. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebanyak 13 posko yang melakukan
pelayanan kesehatan pada situasi khusus.
2. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah meliputi sertifikat laik
terbang, sertifikat izin angkut orang sakit, sertifikat izin angkut jenazah dan jumlah
penerbitan/legalisasi ICV sebanyak 11.000 sertifikat
3. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebanyak 4
pelabuhan/bandara yang mempunyai TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene dan
tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.
4. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer area
sebanyak 3 pelabuhan/bandara dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0, HI
buffer <1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak rendah dan kepadatan
lalat < 6.
5. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung sebanyak 10.000
orang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan
lainnya.
3. Target Kinerja Tata Usaha Kegiatan yang dilaksanakan yaitu dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya pada program Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit,
dengan sasaran kegiatan yaitu meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
Indikator kinerja yang ditetapkan dalam kegiatan ini yaitu :
1. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 40 dokumen
terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, laporan keuangan 2 dok,
laporan BMN 2 dok, LAKIP 1 dok, profil 1 dok, proposal PNBP 1 dok, dokumen
kepegawian 2 dok (kontrak dan penilaian), E-Monev DJA 12 dok, E-Monev Bappenas 4
dok, LEB 12 dok.
2. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebanyak 6 jenis peningkatan
kapasitas bidang P2P yang diikuti.
3. Jumlah pengadaan sarana prasarana sebanyak 5 Unit.
34
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN
A. PEMANTAUAN
Pemantauan dilakukan untuk mengetahui perkembangan pencapaian kegiatan pada
indicator-indikator yang ditetapkan. Pemantauan pencapaian kinerja yang ditetapkan,
dilakukan melalui pemantauan terhadap pencatatan dan pelaporan kegiatan yang
mendukung pencapaian kinerja yang dilaksanakan oleh masing-masing bagian.
Pemantauan kinerja dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan rekonsiliasi data dan
pencapaian kinerja.
B. PENILAIAN Penilaian kinerja suatu organisasi/instansi dilakukan menurut pola pengukuran kinerja.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui pencapaian target dan menilai kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam pencapaian target kinerja. Untuk memudahkan dalam melakukan
penilaian terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka dibuat Difinisi operasional
dari setiap indicator kinerja yang akan dicapai dan cara penghitungan sebagai berikut :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
a. Defenisi Operasional
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
dalam periode satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC, SSCEC dalam satu tahun.
2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD) KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP
a. Defenisi Operasional
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam
dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Jumah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam
dibagi dengan jumlah SKD KLB dikali 100%.
35
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
a. Defenisi Operasional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan di klinik layanan lainnya
dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dalam periode satu
tahun
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di
klinik layanan lainnya dalam satu tahun.
4. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
a. Defenisi Operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa
dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah dalam satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Jumlah pelabuhan/Bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan
berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah dalam satu tahun.
5. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
a. Defenisi Operasional
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus tertentu
seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain-lain dalam periode satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah posko yan melakukan pelayanan kesehatan pada saat lebaran,
natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun.
6. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
a. Defenisi Operasional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan yang
diterima dalam periode satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah sertifikat laik terbang, sertifikat izin angkut orang sakit, sertifikat
izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam satu tahun.
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
a. Defenisi Operasional
36
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum
dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan
air bersih memenuhi syarat kesehatan dalam satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM memenuhi
syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat
kesehatan dalam satu tahun.
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer area
a. Defenisi Operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤1, HI perimeter = 0, HI
buffer <1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak rendah dan
kepadatan lalat < 6.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤1, HI
perimeter = 0, HI buffer <1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak
rendah dan kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun.
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
a. Defenisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB,
HIV/AIDS dan lainnya.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahun.
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
a. Defenisi Operasional
Jumlah dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis dokumen antara lain RKAKL/DIPA,
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, LAKIP, Profil, proposal
PNBP, dokumen kepegawaian, e Monev DJA, e Monev Bappenas, LEB dalam
periode satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal
dan revisi) 2 dokumen, Laporan Tahunan 1 dokumen, Laporan Keuangan 2
dokumen, Laporan BMN 2 dokumen, LAKIP 1 dokumen, Profil 1 dokumen, proposal
PNBP 1 dokumen, dokumen kepegawaian 2 dokumen, e Monev DJA 12 dokumen,
e Monev Bappenas 4 dokumen, LEB 12 dokumen.
37
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
a. Defenisi Operasional
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM dalam kurun
waktu satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM
dalam kurun waktu satu tahun.
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana
a. Defenisi Operasional
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran,
kendaraan dalam satu tahun.
b. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun.
C. PELAPORAN Pelaporan pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap bagian sebagai pelaksana teknis
kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian kinerja. Mekanisme pelaporan dilakukan
secara berkala yaitu dilakukan setiap bulan yang disampaikan kepada Kepala Kantor.
38
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
2019 revisi 2
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
kurun waktu lima tahun ke depan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Ternate.
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
tahun 2019 dapat lebih terarah dan terukur
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2015-2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini di
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Ternate.
Apabila
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
revisi 2 ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
kurun waktu lima tahun ke depan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Ternate.
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
tahun 2019 dapat lebih terarah dan terukur
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini di
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Ternate.
Apabila dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
kurun waktu lima tahun ke depan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
tahun 2019 dapat lebih terarah dan terukur
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini di
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Ternate.
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
kurun waktu lima tahun ke depan, sehingga hasil pencapaiannya terukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
tahun 2019 dapat lebih terarah dan terukur.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini di
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
BAB VI PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
, sehingga hasil pencapaiannya terukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini diucapkan terima kasih yang sebesar
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
, sehingga hasil pencapaiannya terukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
ucapkan terima kasih yang sebesar
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Suharto, SKM, M.Kes NIP. 196311111986031046
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
, sehingga hasil pencapaiannya terukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai de
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
ucapkan terima kasih yang sebesar
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019, maka akan
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.KesIP. 196311111986031046
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate dalam
, sehingga hasil pencapaiannya terukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Diharapkan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate sampai dengan
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
2019, maka akan
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.Kes IP. 196311111986031046
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-
ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
ernate dalam
, sehingga hasil pencapaiannya terukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
ngan
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate
2019 ini melibatkan seluruh bagian yang ada. Kepada semua pihak yang terlibat dalam
besarnya.
Tentunya dokumen ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur yang ada di Kantor Kesehatan
dalam pelaksanaannya dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada
2019, maka akan
39
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
MATRIKS TARGET INDIKATOR KINERJA YANG AKAN DICAPAI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III TERNATE TAHUN 2015-2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satker Target Satuan Defenisi Operasional Cara Perhitungan
2015 2016 2017 2018 2019 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
13,000
13,658
14,340
13,296
18,500 Sertifikat
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan dalam periode satu tahun
Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC, SSCEC dalam satu tahun
2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 100 100 100 100 Persentase
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibagi jumlah SKD KLB dikali 100%
3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 71 95 141 168 7800 Sertifikat/
dokumen
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan di klinik layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dalam periode satu tahun
Akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik layanan lainnya dalam satu tahun
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus 10 10 10 13 15 Posko
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam periode satu tahun
Akumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada saat lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun
5 Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 1 2 4 Pelabuhan
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
41
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
1,462
1,609
1,769
1,922
2,570 Sertifikat
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan yang diterima dalam periode satu tahun
Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikat izin angkut orang sakit, sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam satu tahun
7 Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 10 10 10 10 4 Pelabuhan
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
8 Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 10 10 10 10 4 Pelabuhan
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun
Menurunnya Penyakit Menular Langsung
9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 500 500 500 500 5000 Orang
Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya
Akumulasi jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahun
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 40 40 40 40 Dokumen
Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas, LEB dalam periode satu tahun
Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dok, e monev Bappenas 4 dok, LEB 12 dok
41
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
11 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
12 Jumlah pengadaan sarana prasarana
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Jumlah pengadaan sarana prasarana
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
5
Jumlah pengadaan sarana
5
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
7 4
53 18
2 20
5 32
Jenis
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu tahun
Unit
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu tahun Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.KesNIP. 196311111986031046
Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu tahun
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.Kes NIP. 196311111986031046
Akumulasi jumlah jenis kapasitas bidang P2P
yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu tahun
jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
MATRIKS TARGET INDIKATOR KINERJA KEGIATAN YANG AKAN DICAPAI DAN ALOKASI ANGGARAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III TERNATE TAHUN 2015-2019
Tujuan (T1) Kemenkes
Sasaran Strategis
(SS2) Kemenkes
Sasaran Strategis Satker Program Kegiatan Indikator Kinerja Satker
Target Pelak
sana
Alokasi Anggaran
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
Meningkatkan Pengendalian Penyakit
Meningkatnya Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Peningkatan Pembinaan surveilans dan karantina kesehatan
1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 13,000 13,658 14,340
13,296
18,500
Seksi PK dan SE
2,254,272,000
2,254,272,000
2,367,566,000
2,486,592,000
2,611,628,000
2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 100 100 100 100
Seksi PK dan SE
3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 71 95 141 168 7800
Seksi PK dan SE
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
10 10 10 13 15
Seksi PRL dan KLW
5 Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 1 2 4 Seksi PK dan SE
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan 1,462 1,609 1,769
1,922
2,570
Seksi PRL dan KLW
7 Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 10 10 10 10 4
Seksi PRL dan KLW
Pencegahan dan Pengendalian penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
8 Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 10 10 10 10 4 Seksi
PRL dan KLW
489,788,000
289,788,000
514,210,000
539,858,000
566,792,000
43
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015
Peningkatan Pengendalian Pengendalian Penyakit Menular Langsung
9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada program P2PL
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
11 Jumlah peningkatan kapasitas SDM
12 Jumlah pengadaan sarana prasarana
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate 2015-2019
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Jumlah pengadaan sarana prasarana
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
500 500
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis 40 40
Jumlah peningkatan kapasitas 5 7
Jumlah pengadaan sarana 5 53
500 500 5000
40 40
4 2
18 5
5000
Seksi PRL dan KLW
336,640,000
40 Subag TU
10,575,150,000
20 Subag TU
32 Subag TU
336,640,000 336,640,000
10,575,150,00 10,575,150,000
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.KesNIP. 196311111986031046
353,132,000
370,436,000
10,935,321,000
11,309,809,000
Kepala Kantor
Suharto, SKM, M.Kes NIP. 196311111986031046
370,436,000
388,587,000
11,309,809,000 11,693,816,000
44