68
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT JENDERAL INSPEKTORAT IV PANDUAN REVIU ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH KEMENTERIAN/LEMBAGA PADA UNIT AKUNTANSI PENGGUNA BARANG DAN PENGELOLA BARANG TAHUN 2019

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT JENDERAL

INSPEKTORAT IV

PANDUAN REVIU ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH

KEMENTERIAN/LEMBAGA PADA UNIT AKUNTANSI PENGGUNA BARANG DAN

PENGELOLA BARANG

TAHUN 2019

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

BAB I : PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Dasar Hukum 5

C. Tujuan 5

D. Sistematika 6

E. Definisi 6

BAB II : RUANG LINGKUP REVIU ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN 9

A. Objek dan Kegiatan Penilaian Kembali BMN 9

1. Penyediaan Data Awal 9

2. Inventarisasi 9

3. Penilaian 9

4. Penyusunan Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian 9

5. Tindak Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian 10

6. Monitoring dan Evaluasi 10

7. Pelaporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN 10

B. Waktu Pelaksanaan Reviu atas Penilaian Kembali BMN 10

1. Waktu Pelaksanaan Reviu APIP K/L atas Kegiatan Perbaikan Penilaian Kembali oleh Pengguna Barang

10

2. Waktu Pelaksanaan Reviu APIP Kemenkeu atas Kegiatan Perbaikan Penilaian Kembali oleh Pengelola Barang

11

C. Proses Reviu atas Penilaian Kembali BMN dan Mekanisme Take Out 11

1. Reviu APIP K/L atas Kegiatan Penilaian Kembali BMN dan Mekanisme Take Out oleh Pengguna Barang

12

2. Reviu APIP Kementerian Keuangan atas Kegiatan Penilaian Kembali BMN dan Mekanisme Take Out oleh Pengelola Barang

12

BAB III : PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN

PELAPORAN REVIU ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN

14

A. Perencanaan Reviu 14

B. Pelaksanaan Reviu 15

1. Penyusunan Program Kerja Reviu 15

2. Pelaksanaan Reviu 16

C. Pelaporan Hasil Reviu 16

LAMPIRAN :

1. Proses Bisnis Penilaian Kembali BMN

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 2

2. Identifikasi Risiko dan Pengendalian Kegiatan Penilaian Kembali BMN

3. Program Kerja Reviu untuk APIP K/L pada Unit Akuntansi Pengguna Barang

4. Program Kerja Reviu untuk APIP K/L atas Mekanisme Take Out Hasil Penilaian Kembali BMN pada LKKL

5. Program Kerja Reviu untuk APIP Kementerian Keuangan pada Pengelola Barang

6. Program Kerja Monitoring Penyusunan Kebijakan dan Pengolahan Data Proses Take Out Revaluasi Aset

7. Format Kertas Kerja Reviu (KKR) atas Penilaian Kembali BMN untuk APIP K/L

8. Format Kertas Kerja Reviu (KKR) atas Penilaian Kembali BMN untuk APIP Kementerian Keuangan

9. Format Catatan Hasil Reviu (CHR) atas Penilaian Kembali BMN

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 3

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Buku Panduan

Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara (BMN) Bagi Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah Kementerian/Lembaga (APIP K/L) ini selesai disusun pada waktunya.

Buku Panduan Reviu ini dibuat dalam rangka menindaklanjuti temuan BPK RI atas penilaian

kembali BMN dan juga sebagai referensi bagi APIP K/L dalam mengembangkan program

kerja reviu atas Penilaian Kembali BMN. Buku ini berisi tata cara reviu secara umum atas

penilaian kembali BMN, serta dilengkapi dengan gambaran proses bisnis atas penilaian

kembali BMN, program kerja reviu penilaian kembali BMN dan pelaporan hasil reviu dalam

bentuk catatan hasil reviu.

Panduan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang

Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D), peraturan menteri keuangan dan

peraturan direktur jenderal kekayaan negara yang telah ada, yang terkait dengan pedoman

pelaksanaan penilaian BMN. Dalam hal telah diterbitkan peraturan presiden, peraturan

menteri keuangan dan peraturan direktur jenderal kekayaan negara sebagai pengganti / revisi

dari peraturan penilaian kembali BMN yang telah ada, maka akan dilakukan penyesuaian

pada panduan ini.

Akhirnya dengan diterbitkannya buku Panduan ini, diharapkan seluruh APIP K/L dapat lebih

mudah dalam melaksanakan reviu atas penilaian kembali BMN dan menindaklanjuti temuan

BPK RI bersama-sama dengan satker K/L terkait sehingga dapat dihasilkan nilai wajar BMN

yang dapat dipertanggungjawabkan dalam Laporan Keuangan.

Jakarta, Februari 2019

Sumiyati

Inspektur Jenderal

Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM)

pada tanggal 25 September 2018, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati,

menyampaikan bahwa aset yang termasuk dalam Barang Milik Negara (BMN) harus bisa

dikelola dengan baik. Tanpa pengelolaan yang baik, aset yang dimiliki tidak dapat

memberikan nilai tambah, melainkan hanya menjadi monumen yang tidak bermanfaat.

Beliau mengungkapkan, “Di negara maju, tidak ada uang, barang, dan modal yang

menganggur, semuanya dipaksa bekerja keras untuk menghasilkan nilai. Kita harus bisa

seperti itu, jangan sampai ada satu barang pun yang dibiarkan begitu saja”. Lebih lanjut

beliau menyampaikan, “Kualitas pengelolaan yang baik mencerminkan peradaban

bangsa yang menghargai apa yang telah dia bangun sendiri, tiap rupiah digunakan untuk

mewariskan sesuatu kepada generasi yang akan datang”.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri Keuangan di atas, Pemerintah sudah

sejak lama berupaya melaksanakan pengelolaan BMN secara baik. Hal tersebut

diwujudkan dengan pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian (IP) sejak tahun 2007

hingga 2010 atas seluruh BMN yang diperoleh sampai dengan tahun 2004 dan tercermin

dalam neraca awal LKPP. Berdasarkan hasil penilaian BMN yang pertama kali ini nilai

BMN tercatat sebesar Rp1.184,3 triliun.

Selanjutnya dalam rangka penyajian nilai aset tetap dalam LKPP sesuai nilai wajarnya

dan guna membangun database aset yang lebih baik untuk kepentingan pengelolaan

BMN, dipandang perlu melakukan penilaian kembali (revaluasi) atas BMN. Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN mengatur bahwa

dalam kondisi tertentu Pengelola Barang dapat melakukan penilaian kembali atas nilai

Barang Milik Negara/Daerah yang telah ditetapkan dalam neraca Pemerintah

Pusat/Daerah. Pasal 52 ayat (2) menyatakan bahwa keputusan mengenai penilaian

kembali atas nilai Barang Milik Negara dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pemerintah

yang berlaku secara nasional. Sesuai dengan penjelasan Pasal 52 ayat (2), yang

dimaksud dengan ketentuan Pemerintah yang berlaku secara nasional adalah kebijakan

yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk seluruh entitas Pemerintah Pusat. Pemerintah

kemudian menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2017 tentang

Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah, sebagai dasar hukum Penilaian Kembali

BMN maupun Barang Milik Daerah (BMD). Sebagai pedoman atas pelaksanaan Perpres

tersebut, diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang

Pedoman Penilaian Kembali BMN, dan beberapa pedoman teknis lain mengenai

Penilaian Kembali BMN. Dalam rangka menjalankan amanat Perpres tersebut,

Pemerintah pada tahun 2017 dan 2018 telah melaksanakan IP Jilid II yang selanjutnya

disebut penilaian kembali BMN, atas Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan

Jaringan.

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 5

Terhadap pelaksanaan penilaian kembali BMN tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) telah melakukan pemeriksaan dan menyampaikan temuan

hasil pemeriksaan sesuai Surat Auditor Utama Keuangan Negara II BPK RI Nomor

341/S/XV/12/2018 tanggal 28 Desember 2018 perihal Penyampaian Konsep Laporan

Hasil Pemeriksaan atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilaksanakan, BPK RI antara lain

merekomendasikan agar Menteri Keuangan mereviu dan memperbaiki kembali data hasil

inventarisasi/penilaian, serta data hasil penilaian pada aplikasi SIMAN. Dalam rangka

menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

menyusun Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN.

B. Dasar Hukum

Penilaian Kembali BMN 2017-2018 diatur dalam peraturan perundangan sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah, khususnya Pasal 52.

2. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik

Negara/Daerah;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Penilaian Barang

Milik Negara;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara;

5. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 7/KN/2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Penilaian Barang Milik Negara;

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor

246/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan Bangunan,

Jalan, Jembatan, Bangunan Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian Dalam Rangka

Penilaian Kembali Barang Milik Negara;

7. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-1510/KN/2017 dan S-

1511/KN/2017 tanggal 7 November 2017 perihal Pedoman Penilaian Kembali BMN;

8. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

9. Nota Dinas Direktur Barang Milik Negara DJKN nomor ND-49/KN/2019 tanggal 30

Januari 2019 terkait Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI atas Pelaksanaan Penilaian

Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

C. Tujuan

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kualitas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada

Kementerian/Lembaga;

2. Menjadi referensi bagi APIP K/L dan Kementerian Keuangan dalam menyusun dan

mengembangkan Program Kerja Reviu atas Penilaian Kembali BMN pada tiap-tiap

Kementerian/Lembaga.

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 6

D. Sistematika

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN disusun dengan sistematika penyajian

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, dasar hukum, tujuan, sistematika

serta definisi istilah yang terdapat pada panduan.

Bab II Ruang Lingkup Reviu atas Kegiatan Penilaian Kembali BMN

Bab ini menguraikan objek dan kegiatan penilaian kembali BMN, serta

waktu dan proses pelaksanaan reviu atas kegiatan penilaian kembali

BMN oleh APIP K/L.

Bab III Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Reviu atas Penilaian

Kembali BMN

Bab ini menguraikan tahapan-tahapan dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan reviu atas penilaian kembali BMN.

Lampiran Lampiran dalam panduan ini terdiri dari:

1. Proses Bisnis Kegiatan Penilaian Kembali BMN;

2. Program Kerja Reviu untuk APIP K/L;

3. Program Kerja Reviu untuk APIP Kementerian Keuangan;

4. Format Kertas Kerja Reviu (KKR) atas Penilaian Kembali BMN untuk

APIP K/L;

5. Format Kertas Kerja Reviu (KKR) atas Penilaian Kembali BMN untuk

APIP Kementerian Keuangan;

6. Format Catatan Hasil Reviu (CHR) atas Kegiatan Penilaian Kembali

BMN.

E. Definisi

1. Penilaian Kembali BMN adalah proses revaluasi sesuai Standar Akuntansi

Pemerintahan yang metode penilaiannya dilaksanakan sesuai Standar Penilaian.

2. Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu

objek penilaian berupa Barang Milik Negara/Daerah pada saat tertentu.

3. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang

sah.

4. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua

belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan

pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

5. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan

pelaporan hasil pendataan Barang Milik Negara/Daerah.

6. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab

menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik

Negara.

7. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan Barang Milik

Negara.

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 7

8. Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh

Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya

dengan sebaik-baiknya.

9. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) adalah unit akuntansi Barang

Milik Negara pada tingkat Satuan Kerja KPB yang memiliki wewenang mengurus

dan/atau menggunakan Barang Milik Negara.

10. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) adalah unit

akuntansi Barang Milik Negara pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang

ditetapkan sebagai UAPPB-W dan melakukan kegiatan penggabungan laporan

Barang Milik Negara dari UAKPB.

11. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-El) adalah unit

akuntansi Barang Milik Negara pada tingkat eselon 1 yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan Barang Milik Negara dari UAPPB-W dan UAKPB yang

langsung berada dibawahnya.

12. Penilai Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang

selanjutnya disebut Penilai Direktorat Jenderal adalah Penilai Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Direktorat Jenderal yang diangkat oleh kuasa Menteri Keuangan serta

diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan Penilaian, termasuk

atas hasil penilaiannya secara independen.

13. Kementerian Negara yang selanjutnya disebut Kementerian adalah perangkat

pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

14. Lembaga adalah organisasi non Kementerian Negara dan instansi lain Pengguna

Barang yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau Peraturan Perundang-

undangan lainnya.

15. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) adalah Unit Eselon I pada

Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang, dan lelang.

16. Direktur Jenderal Kekayaan Negara adalah salah satu pejabat unit eselon I di

lingkungan Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara,

piutang, dan lelang.

17. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) adalah

instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal.

18. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) adalah instansi vertikal

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Kanwil DJKN.

19. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses

dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber

yang sama.

20. Sistem Aplikasi Penatausahaan Barang Milik Negara adalah subsistem dari

Sistem Akuntansi Instansi yang merupakan serangkaian prosedur yang saling

berhubungan untuk mengolah dokumen sumber guna menghasilkan informasi untuk

penyusunan Neraca dan Laporan Barang Milik Negara (Sistem Informasi Manajemen

dan Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara/SIMAK BMN).

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 8

21. Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan aplikasi yang

digunakan untuk otomasi kegiatan pengelolaan BMN mulai dari perencanaan,

penggunaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,

pemusnahan, penghapusan, sampai dengan pengawasan dan pengendalian BMN.

22. Sistem Informasi Penilaian Revaluasi (SIPREVAL) merupakan aplikasi yang

menjadi alat bantu kegiatan penilaian, alat kontrol, monitoring, serta alat untuk

pengolahan data yang digunakna oleh DJKN.

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 9

BAB II

RUANG LINGKUP REVIU ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN

A. Objek dan Kegiatan Penilaian Kembali BMN

Objek Penilaian Kembali BMN berdasarkan Pasal 5 Perpres 75 Tahun 2017 dilakukan

terhadap:

1. Tanah;

2. Gedung dan bangunan;

3. Jalan, irigasi dan jaringan yang meliputi jalan, jembatan dan bangunan air.

pada K/L sesuai dengan kodefikasi BMN yang diperoleh sampai dengan 31 Desember

2015. Selain Aset Tetap di atas, Penilaian Kembali BMN dilaksanakan juga terhadap

Aset Tetap K/L yang sedang dilaksanakan Pemanfaatan.

Kegiatan Penilaian Kembali BMN berdasarkan Pasal 4 Perpres 75 Tahun 2017 dan

Pasal 2 PMK 118 Tahun 2017 meliputi:

1. Penyediaan Data Awal

Dalam Penilaian Kembali BMN, UAKPB menyediakan data awal BMN yang terdiri

atas :

a. Data BMN yang menjadi objek Penilaian Kembali yang berasal dari Sistem

Aplikasi Penatausahaan BMN (SIMAK-BMN) pada masing-masing Pengguna

Barang/KPB;

b. Profil KPB;

c. Formulir pendataan objek Penilaian Kembali; dan

d. Dokumen lain terkait BMN yang diperlukan.

Data awal BMN disampaikan kepada KPKNL sebelum pelaksanaan Penilaian.

2. Inventarisasi

Inventarisasi dilakukan berdasarkan Kertas Kerja Inventarisasi. Pelaksanaan

Inventarisasi dilakukan oleh Tim Pelaksana dari unsur KPB. Hasil pelaksanaan

Inventarisasi dituangkan dalam Laporan Hasil Inventarisasi.

3. Penilaian

Penilaian BMN dilakukan dengan menggunakan :

a. Pendekatan data pasar;

b. Pendekatan biaya; dan/atau

c. Pendekatan pendapatan.

Penggunaan pendekatan penilaian tersebut di atas mempertimbangkan efisiensi

anggaran dan waktu penyelesaian penilaian.

Berdasarkan pertimbangan dalam penggunaan pendekatan penilaian tersebut,

penilaian dilakukan dengan:

a. Survei lapangan, untuk objek penilaian kembali berupa Tanah; dan

b. Tanpa survei lapangan, untuk objek penilaian kembali selain Tanah.

4. Penyusunan Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian

Berdasarkan hasil Inventarisasi dan Penilaian BMN, Tim Pelaksana menyusun

Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian (LHIP) untuk setiap KPB. LHIP pada

Kuasa Pengguna Barang terdiri atas:

a. Resume Inventarisasi dan Penilaian;

b. Laporan Hasil Inventarisasi (LHI); dan

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 10

c. Laporan Hasil Penilaian (LHP).

5. Tindak lanjut hasil Inventarisasi dan Penilaian

Tindak lanjut atas hasil Penilaian Kembali BMN terdiri atas:

a. Penyelesaian BMN berlebih;

b. Penyelesaian BMN yang tidak ditemukan;

c. Penyelesaian BMN dalam sengketa;

d. Penyelesaian BMN yang dikuasai/dimanfaatkan oleh pihak lain sebelum

mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang;

e. Penyelesaian BMN yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan

fungsi Pengguna Barang/ KPB; dan

f. Koreksi data dan nilai BMN pada Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga

melalui Sistem Aplikasi Penatausahaan BMN berdasarkan laporan hasil

Inventarisasi dan Penilaian.

Rekonsiliasi hasil Inventarisasi dan Penilaian BMN dilakukan antara KPB dan

KPKNL ditandai dengan terbitnya Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Inventarisasi dan

Penilaian (BAR IP).

6. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN paling sedikit

meliputi:

a. Capaian target;

b. Kendala yang dihadapi; dan

c. Usulan rekomendasi.

Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh:

a. KPKNL atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada KPB di wilayah

kerjanya;

b. Kanwil DJKN atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada KPKNL di

wilayah kerjanya;

c. Tim Koordinasi Tingkat Pusat atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada

Pengguna Barang, Kanwil DJKN; dan

d. Pengguna Barang atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada KPB.

7. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali

Pengguna barang dan pengelola barang melakukan pelaporan pelaksanaan

Penilaian Kembali BMN secara berjenjang dari tingkat satker sampai dengan

tingkat kementerian/lembaga.

Tahapan kegiatan penilaian kembali tersaji dalam lampiran I.

B. Waktu Pelaksanaan Reviu atas Penilaian Kembali BMN

1. Waktu Pelaksanaan Reviu APIP K/L atas Kegiatan Perbaikan Penilaian Kembali

oleh Pengguna Barang

Kegiatan perbaikan penilaian kembali BMN yang dilakukan oleh Pengguna Barang

mencakup penyediaan data awal, inventarisasi, tindak lanjut hasil inventarisasi &

penilaian, serta kegiatan monitoring & evaluasi yang terkait. Reviu dilaksanakan

secara paralel dengan pelaksanaan perbaikan penilaian kembali BMN oleh

Pengguna Barang. Yang dimaksudkan dengan paralel adalah reviu dilakukan

bersamaan atau sepanjang pelaksanaan penilaian kembali BMN, serta tidak

menunggu setelah penilaian kembali BMN tersebut selesai. Hal ini perlu dilakukan

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 11

mengingat keterbatasan waktu tindak lanjut penilaian kembali BMN dan sebelum

pemeriksaan kembali oleh BPK. Dengan waktu pelaksanaan reviu sebagaimana

tersebut di atas, diharapkan APIP K/L memiliki cukup waktu untuk dapat

membantu Menteri/Pimpinan Lembaga menghasilkan Laporan Hasil Inventarisasi

dan Penilaian yang berkualitas.

Sehubungan dengan rencana pemeriksaan BPK sekitar bulan September-Oktober

2019 atas Perbaikan Penilaian Kembali BMN, diharapkan seluruh Pengguna

Barang, Pengelola Barang, dan APIP terkait dapat menyelesaikan kegiatan

inventarisasi dan penilaian pada bulan Juli 2019, untuk kemudian dilakukan

pengecekan kembali sekitar bulan Agustus 2019. Selanjutnya bulan November-

Desember 2019 direncanakan dilakukan proses input hasil Perbaikan Penilaian

Kembali BMN ke SIMAK BMN dan Laporan Keuangan.

2. Waktu Pelaksanaan Reviu APIP Kemenkeu atas Kegiatan Perbaikan Penilaian

Kembali oleh Pengelola Barang

Kegiatan perbaikan penilaian kembali BMN yang dilakukan oleh Pengelola Barang

meliputi kegiatan penilaian, monitoring & evaluasi, serta penyusunan laporan

pelaksanaan penilaian kembali. Pelaksanaan penilaian BMN oleh Pengelola

Barang dilaksanakan segera setelah pelaksanaan inventarisasi oleh Pengguna

Barang selesai dilakukan. Seluruh proses penilaian diharapkan dapat diselesaikan

pada bulan Juli 2019, untuk kemudian dilakukan pengecekan kembali sekitar bulan

Agustus 2019.

Selain itu Pengelola Barang juga melakukan revisi atas penyusunan Daftar Biaya

Bangunan Gedung (DBBG), Daftar Biaya Bangunan Air (DBBA), dan Daftar Biaya

Jalan & Jembatan (DBJJ).

C. Proses Reviu atas Penilaian Kembali BMN dan Mekanisme Take Out

Reviu merupakan penelaahan dokumen suatu kegiatan untuk memperoleh keyakinan

terbatas bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan,

standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan.

Proses Reviu atas Kegiatan Penilaian Kembali BMN meliputi Reviu atas kegiatan

Penyediaan Data Awal, Inventarisasi, Penilaian, Tindak Lanjut Hasil Penilaian

Kembali, dan Monitoring dan Evaluasi.

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 12

1. Reviu APIP K/L atas Kegiatan Penilaian Kembali BMN oleh Pengguna Barang

bertujuan untuk memastikan seluruh data hasil inventarisasi satker telah

dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sasaran Reviu atas kegiatan Penilaian Kembali BMN oleh Pengguna Barang

adalah:

a. Penyediaan Data Awal;

b. Pelaksanaan Inventarisasi;

c. Tindak Lanjut Hasil Penilaian Kembali;

d. Monitoring dan Evaluasi;

e. Pelaporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN.

Selain itu, sasaran reviu juga mencakup mekanisme take out yang dilakukan oleh

manajemen KL. Amanat untuk melakukan reviu ada pada S-35/KN/2019 angka 3

huruf h yang menyatakan bahwa Aparat Pengawasan Internal Pemerintah

(APIP) pada KL melakukan reviu atas pelaksanaan koreksi pencatatan hasil

Penilaian Kembali BMN. Sehubungan dengan angka 3 huruf h tersebut, terlampir

kami sampaikan langkah reviu yang harus dilakukan terkait mekanisme take out

pada LK KL 2018. (lampiran IIIb).

2. Reviu APIP Kementerian Keuangan atas Kegiatan Penilaian Kembali BMN oleh

Pengelola Barang.

Sasaran Reviu atas kegiatan Penilaian Kembali BMN oleh Pengelola Barang

adalah:

a. Penyusunan Daftar Biaya;

b. Penilaian BMN;

c. Monitoring dan Evaluasi;

d. Pelaporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN.

Selain itu, sasaran reviu juga mencakup penyediaan data nilai dan jurnal take out

yang akan disampaikan Kementerian Keuangan kepada KL. Proses penyediaan

data nilai dan jurnal take out melibatkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Sehubungan dengan hal tersebut kami

sampaikan langkah reviu yang harus dilakukan APIP Kementerian Keuangan

terkait penyediaan data nilai dan jurnal take out. (lampiran IVb).

Selain itu dapat kami sampaikan bahwa, mekanisme take out yang harus dilakukan

KL telah diatur sesuai surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor S-35/KN/2019

tanggal 29 Januari 2019 tentang Kebijakan Penyajian Hasil Penilaian Kembali BMN

pada angka 3 huruf a,b,c,d,e,f,g,i yang menyatakan:

1. Perlu dilakukan perhitungan koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN.

2. Laporan Keuangan Tingkat Satuan Kerja/Wilayah/Eselon I Tahun 2018 masih

menyajikan angka hasil Penilaian Kembali BMN.

3. Laporan Barang Tingkat Satuan Kerja/Wilayah/Eselon 1/KL/LBMN Tahun 2018

masih menyajikan angka hasil Penilaian Kembali BMN.

4. Penjelasan atas perbedaan data BMN pada LKKL dan Laporan Barang Tingkat KL

(Laporan Barang Pengguna/LBP) perlu diungkapkan secara memadai pada

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) LKKL dan Catatan Ringkas Barang Milik

Negara (CRBMN).

5. Perhitungan koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN sebagaimana huruf

a, dilakukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan data BMN yang telah

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 13

diinput dalam Aplikasi SIMAK BMN yang telah diunggah dalam Aplikasi e-Rekon

& LK. Perhitungan koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN berupa jurnal

akuntansi tingkat KL, rincian jurnal akuntansi tingkat satuan kerja, dan perhitungan

per Nomor Urut Pendaftaran (NUP) BMN.

6. Dalam rangka penyusunan LKKL Tahun 2018, KL bertanggung jawab untuk

melakukan koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN pada Satuan Kerja

Konsolidasi (Satkon).

7. KL menyampaikan rincian jurnal akuntansi tingkat satuan kerja dan perhitungan

per NUP BMN kepada satuan kerja masing-masing. Perhitungan koreksi

pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN tersebut merupakan dokumen yang tidak

terpisahkan dari Laporan Barang Tingkat Satuan Kerja dan Laporan Keuangan

tingkat Satuan Kerja.

8. Sebagai bagian dari proses koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN, akan

dilakukan forum rekonsiliasi antara Kementerian Keuangan dengan KL yang

direncanakan pada tanggal 14 Februari 2019 (Tahap I) dan tanggal 21 Februari

2019 (Tahap II).

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 14

BAB III

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN

PELAPORAN REVIU ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN

A. Perencanaan Reviu

Dalam menyusun rencana objek reviu (UAKPB dan Nilai Wajar BMN) atas penilaian

kembali BMN, APIP K/L mempertimbangkan:

1. Materialitas. UAKPB yang mempunyai nilai wajar BMN hasil penilaian di atas 5

milyar. Nilai wajar BMN hasil penilaian di atas 5 milyar terdiri atas 46.896 NUP

(5,95% dari total jumlah BMN) dengan total nilai Rp5.453,07 triliun (95,19% dari

total nilai BMN). Rincian BMN per UAKPB terlampir.

2. Signifikansi. UAKPB yang menghadapi permasalahan hasil penilaian kembali

BMN yang signifikan, yang antara lain tercermin dalam hasil pemeriksaan dengan

tujuan tertentu BPK RI atas penilaian kembali BMN tahun 2017-2018 pada

Kementerian Keuangan selaku Pengelola Barang, Kementerian/Lembaga selaku

Pengguna Barang, dan instansi terkait lainnya.

3. Ketersediaan Sumber Daya. Penentuan jumlah UAKPB yang akan direviu

disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya pereviu.

Untuk mendukung dan menjamin efektivitas reviu atas penilaian kembali BMN, perlu

dipertimbangkan kompetensi pereviu yang akan ditugaskan. Sesuai dengan tujuan

reviu atas penilaian kembali BMN, maka tim reviu secara kolektif seharusnya

memenuhi kompetensi sebagai berikut:

1. Menguasai Sistem Akuntansi dan Penatausahaan BMN;

2. Memahami proses penilaian kembali BMN;

3. Menguasai dasar-dasar audit/reviu;

4. Menguasai teknik komunikasi; dan

5. Memahami analisis basis data.

Pereviu juga harus obyektif dalam melaksanakan kegiatan reviu. Prinsip obyektivitas

mensyaratkan agar pereviu melaksanakan reviu dengan jujur dan tidak

mengkompromikan kualitas. Pereviu harus membuat penilaian seimbang atas semua

situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau orang lain

dalam mengambil keputusan.

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 15

B. Pelaksanaan Reviu

Reviu atas Penilaian Kembali BMN dilaksanakan mulai dari proses reviu penyediaan

data awal, inventarisasi, penilaian dan tindak lanjut hasil inventarisasi dan penilaian

BMN.

1. Penyusunan Program Kerja Reviu

Pelaksanaan reviu dimulai dari penyusunan program kerja reviu. Program kerja

reviu merupakan rancangan prosedur dan teknik minimal yang disusun secara

sistematis yang harus dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan reviu untuk

mencapai tujuan reviu. Program kerja reviu mempertimbangkan risiko dan

pengendalian pada setiap tahapan kegiatan penilaian kembali BMN. Terdapat 26

risiko utama beserta pengendaliannya pada tujuh tahapan kegiatan penilaian

kembali BMN (lampiran II).

Program kerja reviu meliputi kegiatan/program yang akan diawasi, tujuan reviu,

peraturan yang mendasari, dan langkah kerja reviu. Program kerja ditandatangani

oleh ketua tim, pengendali teknis, dan pengendali mutu. Namun, apabila dalam

tim pengawas tidak terdapat pengendali mutu, maka program kerja reviu dapat

ditandatangani oleh ketua tim dan pengendali teknis.

Program kerja reviu dalam panduan ini dibagi menjadi dua jenis:

a. Penyusunan Program Kerja Reviu untuk APIP K/L.

Program kerja reviu untuk APIP KL meliputi:

1) Reviu atas proses perbaikan penilaian kembali BMN oleh KL pada tahap

penyediaan data awal, pelaksanaan inventarisasi, tindak lanjut hasil

penilaian kembali, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

penilaian kembali BMN. Reviu atas proses tersebut diamanatkan pada

angka 5 surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor S-44/KN/2019

tanggal 29 Januari 2019 tentang Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI dalam

Laporan Hasil Pemeriksaan atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018, APIP pada masing-masing KL melakukan reviu atas

perbaikan inventarisasi dan memonitor pelaksanaan tindak lanjut

rekomendasi BPK. Pelaksanaan reviu tersebut menggunakan program

kerja reviu sebagaimana pada lampiran IIIa.

2) Reviu atas pelaksanaan koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN

(Mekanisme Take Out). Reviu atas proses tersebut diamanatkan pada

angka 3 huruf h surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor S-

35/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 tentang Kebijakan Penyajian Hasil

Penilaian Kembali BMN. Berkenaan dengan hal tersebut, APIP KL dapat

menggunakan program kerja reviu terkait mekanisme take out pada LK KL

2018. (lampiran IIIb).

b. Penyusunan Program Kerja Reviu untuk APIP Kementerian Keuangan.

Program kerja reviu untuk APIP Kementerian Keuangan meliputi:

1) Reviu atas proses perbaikan penilaian kembali BMN oleh Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara, meliputi antara lain revisi penyusunan daftar

biaya, penilaian BMN, monitoring dan evaluasi serta pelaporan

pelaksanaan penilaian kembali BMN. (lampiran IVa).

2) Reviu atas proses penyediaan data nilai dan jurnal take out penilaian

kembali BMN yang akan disampaikan Kementerian Keuangan kepada KL.

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 16

Proses penyediaan data nilai dan jurnal take out penilaian kembali BMN

tersebut melibatkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan. Dalam rangka meningkatkan kualitas

penyediaan data tersebut, perlu dilakukan reviu oleh APIP Kementerian

Keuangan. Berkenaan dengan hal tersebut, APIP Kementerian Keuangan

dapat menggunakan program kerja reviu/monitoring atas proses

penyediaan data nilai dan jurnal take out penilaian kembali BMN. (lampiran

IVb).

2. Pelaksanaan Reviu

Sebelum pelaksanaan reviu atas penilaian kembali BMN, penanggungjawab reviu

memberikan arahan kepada tim pengawas mengenai:

a. tujuan reviu;

b. ruang lingkup reviu meliputi periode reviu, aktivitas/kegiatan/proses penilaian

kembali BMN, dan besarnya sampling;

c. temuan pemeriksaan BPK RI atas penilaian kembali BMN, rekomendasi dan

tindak lanjutnya;

d. pendekatan reviu yang efisien dan efektif; dan

e. langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila ditemukan adanya anomali.

Selanjutnya berdasarkan arahan dari penangggung jawab reviu, Tim Pengawas

melaksanakan reviu atas penilaian kembali BMN yang meliputi kegiatan:

a. Pertemuan pendahuluan (entry meeting)

Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan maksud, tujuan dan ruang

lingkup reviu. Dalam kegiatan ini, Tim Pengawas juga dapat menyampaikan

surat permintaan data dalam rangka mendukung kegiatan reviu.

b. Penyusunan kertas kerja dan simpulan hasil reviu

Kegiatan ini berupa pendokumentasian langkah kerja reviu sebagaimana

yang tertuang dalam program kerja reviu ke dalam suatu kertas kerja. Dari

kertas kerja tersebut, selanjutnya disusun suatu simpulan hasil reviu.

Simpulan hasil reviu tersebut selanjutnya disampaikan dan dibahas dengan

auditi untuk mendapatkan tanggapan dan kesepakatan atas simpulan hasil

reviu.

c. Pembicaraan akhir (exit meeting)

Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan simpulan hasil reviu yang telah

disepakati auditi kepada pimpinan auditi.

Dalam rangka menjamin kualitas hasil reviu, pada setiap tahapan

pelaksanaan reviu dilakukan supervisi berupa:

a) ketua tim melakukan reviu atas kertas kerja yang disusun oleh anggota

tim;

b) pengendali teknis melakukan reviu terhadap pekerjaan ketua tim;

c) pengendali mutu melakukan kegiatan, antara lain mereviu hasil supervisi

pengendali teknis, mereviu dan menetapkan laporan hasil reviu,

melakukan inspeksi atau kunjungan kerja ke lokasi tim pengawas.

C. Pelaporan Hasil Reviu

Pelaporan reviu pada pokoknya mengungkapkan tujuan dan alasan pelaksanaan

reviu, prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui,

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 17

langkah perbaikan yang disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan

saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan.

Pelaporan reviu dibuat pada kegiatan reviu yang dilaksanakan di unit pengguna

barang (UAKPB sampai dengan UAPB) yang disajikan dalam bentuk Catatan Hasil

Reviu (CHR). CHR dari APIP K/L digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

melaksanakan penilaian oleh tim penilai KPKNL.

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 18

PROSES BISNIS PENILAIAN KEMBALI BMN

Lampiran I

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 19

IDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PENILAIAN KEMBALI BMN

1. Penyediaan Data Awal

Identifikasi Risiko Utama dan Pengendalian pada tahap penyediaan data awal BMN:

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

1 Petugas SIMAK BMN KPB tidak memutakhirkan transaksi BMN pada aplikasi SIMAK BMN

Verifikasi dari tim pelaksana KPB terhadap kesesuaian data

R01

2 Terdapat perbedaan data awal yang disajikan dalam form pendataan dengan data SIMAK sebelum inventarisasi BMN antara lain, kode satker, kode barang, NUP, tahun perolehan, kondisi aset dan luas

Tim pelaksana KPB memverifikasi dan memvalidasi pemutakhiran data SIMAK BMN pada SIMAN

R02

R01

01

R02

01

Lampiran II

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 20

2. Inventarisasi BMN

Identifikasi Risiko Utama dan Pengendalian pada tahap Inventarisasi BMN:

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

1 Tim pelaksana KPB tidak melaksanakan inventarisasi ke lapangan

Reviu berjenjang oleh Pengguna Barang

R03

2 Tim pelaksana KPB tidak mengisi seluruh isian form pendataan antara lain luas, kondisi, jenis, tahun perolehan, tahun renovasi, klasifikasi aset, data perkerasan yang dilakukan, penggunaan dan pemanfaatan BMN, BMN yang teridentifikasi idle, informasi sengketa, dll.

Verifikasi oleh penanggung jawab satker yang ditunjuk

R04

3 Tim pelaksana KPB tidak akurat dalam mengisi seluruh isian form pendataan antara lain kodefikasi BMN, pendataan antara lain luas, kondisi, jenis, tahun perolehan, tahun renovasi, klasifikasi aset, data perkerasan yang dilakukan, penggunaan dan pemanfaatan BMN, BMN yang teridentifikasi idle, informasi sengketa, dll.

Verifikasi oleh penanggung jawab satker yang ditunjuk

R05

R04

01

R05

01

R06

01

R03

01

R07

01

Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 21

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

4 Perekaman hasil inventarisasi pada aplikasi SIMAN tidak sesuai dengan isian form pendataan BMN antara lain pendataan antara lain luas, kondisi, jenis, tahun perolehan, tahun renovasi, klasifikasi aset, data perkerasan yang dilakukan, penggunaan dan pemanfaatan BMN, BMN yang teridentifikasi idle, informasi sengketa, dll.

- Verifikasi oleh penanggung jawab satker yang ditunjuk;

- Verifikasi oleh Seksi PKN (KPKNL)

R06

5 Upload form pendataan pada aplikasi SIMAN tidak sesuai dengan form pendataan yang seharusnya dan tidak lengkap

- Verifikasi oleh penanggung jawab satker yang ditunjuk;

- Verifikasi oleh Seksi PKN (KPKNL)

R07

Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 22

3. Penilaian BMN

Identifikasi Risiko Utama dan Pengendalian pada tahap Penilaian BMN:

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

1 Kesalahan petugas dalam melakukan perhitungan nilai wajar BMN.

Reviu berjenjang oleh Kepala Seksi Penilaian

R08

2 Kesalahan petugas dalam perekaman nilai wajar hasil reval pada aplikasi SIP Reval (human error) dan/atau keseragaman pembulatan nilai wajar yang disebabkan antara lain: perekaman dilakukan oleh orang yang tidak berhak (bukan oleh penilai sesuai surat tugas)

Validasi secara sistem oleh peer reviu sesuai surat Direktur BMN nomor S-105/KN.06/2018

R09

4 LPK yang belum diunggah atau diunggah ke aplikasi SIP Reval namun belum dilengkapi dengan dokumen penilaian yang dipersyaratkan (foto objek, foto pembanding, KIB, Dokumen Legalitas, Surat Tugas, Berita Acara Survey, Form Pendataan, Kertas Kerja Penilaian)

Verifikasi oleh Kanwil DJKN terhadap LPK yang diunggah ke aplikasi SIP Reval sesuai S-35/KN.6/2018

R10

5 Data pembanding tanah tidak didokumentasikan dalam kertas kerja penilaian

Reviu berjenjang melalui routing slip Laporan Penilaian

R11

Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 23

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

6 Adjusment pada kertas kerja penilaian tidak didukung dengan penjelasan yang memadai

Reviu berjenjang oleh Kasi Penilaian atas kelengkapan pengungkapan alasan/dasar ajdusment pada kertas kerja penilaian

R12

Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 24

4. Penyusunan Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian

Identifikasi Risiko Utama dan Pengendalian pada tahap Penyusunan Laporan Hasil

Inventarisasi dan Penilaian:

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

1 Tim pelaksana mencetak LHIP sebelum koreksi perekaman nilai wajar hasil koreksi oleh tim penilai selesai dilakukan

Pengendalian pada aplikasi SIMAN fitur Revaluasi berupa keterangan status perekaman nilai wajar hasil koreksi

R13

2 Tim pelaksana tidak menyampaikan LHIP kepada Kepala KPKNL dan Kepala Satker

Tanda tangan kedua belah pihak yaitu pengguna dan pengelola barang pada LHIP

R14

R13

01

R14

01

Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 25

5. Tindak Lanjut Inventarisasi dan Penilaian BMN

Identifikasi Risiko Utama dan Pengendalian pada tahap Tindak Lanjut Inventarisasi dan

Penilaian BMN:

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

1 Tim pelaksana tidak melakukan pemutakhiran data BMN berlebih hasil inventarisasi

- Verifikasi oleh penanggung jawab satker yang ditunjuk;

- Verifikasi oleh Seksi PKN (KPKNL)

R15

2 Kesalahan penyajian BMN berlebih pada Laporan Inventarisasi BMN (BA01 dan BA05)

- Verifikasi oleh penanggung jawab satker yang ditunjuk;

- Verifikasi oleh Seksi PKN (KPKNL)

R16

3 Penggunan barang tidak melakukan pencatatan atas BMN berlebih pada SIMAK BMN

Reviu berjenjang penatausahaan BMN pada KPB

R17

4 KPB tidak membentuk tim internal dalam rangka melakukan penelusuran BMN tidak ditemukan

Reviu berjenjang yang dilaksanakan oleh Kanwil, Eselon I, dan/atau UAPB atas penelusuran BMN tidak ditemukan

R18

5 Identifikasi dan penelusuran BMN tidak ditemukan tidak dilaksanakan sampai tuntas

Reviu berjenjang yang dilaksanakan oleh Kanwil, Eselon I, dan/atau UAPB atas penelusuran BMN tidak ditemukan

R19

Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 26

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

6 Penyelesaian BMN dalam Sengketa belum/tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Reviu berjenjang/monev yang dilaksanakan oleh Kanwil, Eselon I, dan/atau UAPB atas penyelesaian BMN dalam sengketa

R20

7 Kuasa Pengguna Barang tidak melaporkan BMN idle yang berada dibawah penguasaanya

Pengawasan dan pengendalian BMN oleh Pengguna Barang dan Pengelola Barang

R21

8 Kuasa Pengguna Barang belum melaporkan pemanfaatan BMN

Pengawasan dan pengendalian BMN oleh Pengelola Barang

R22

9 KPB belum/tidak melakukan koreksi pada SIMAK BMN berdasarkan LHIP

Satker tidak bisa mencetak BAR selama KPB belum melakukan perekaman hasil koreksi melalui SIMAK

R23

Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 27

6. Pelaporan atas Koreksi Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN

Identifikasi Risiko Utama dan Pengendalian pada tahap Pelaporan atas Koreksi

Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN

No Risiko Utama Pengendalian IDRisk

1 UAKPB tidak meyusun dan menyampaikan Laporan atas Koreksi Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN secara berjenjang ke Kanwil.

Reviu berjenjang dari UAPPBWilayah, dan atau UAPPB-Eselon I.

R24

2 Pengelola Barang tidak meyusun dan menyampaikan Laporan atas Koreksi Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN secara berjenjang ke Kanwil.

Reviu berjenjang dari UAPPBWilayah, dan atau UAPPB-Eselon I.

R25

3 UAPB tidak menyampaikan Laporan atas Koreksi Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN kepada DJKN

- R26

R24

01

R25

01

R26

01

Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 28

KERTAS KERJA PEMBAGIAN WAKTU REVIU ATAS

PENILAIAN KEMBALI BMN OLEH APIP K/L PADA PENGGUNA BARANG

Objek Reviu : Nama Satker : ................

Kode Satker : ................

Ruang Lingkup Reviu : Pelaksanaan Inventarisasi BMN pada KPB dalam rangka tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK RI atas pelaksanaan penilaian kembali BMN tahun 2017-2018

Periode Reviu : Tahun Anggaran 2017 - 2018

Waktu Pelaksanaan Reviu : Selama ....... hari, dengan rincian sebagai berikut:

1. Reviu oleh Pengendali Teknis atas pelaksanaan reviu selama ... hari atau ... jam ( hari x ... jam/hari), terdiri dari: a. Pelaksanaan reviu = x 6,5 jam = jam b. Hasil reviu = x 6,5 jam = jam c. Menilai kinerja Ketua dan Anggota Tim = x 6,5 jam = jam d. Melakukan pembahasan dengan Auditi = x 6,5 jam = jam

jam 2. Pelaksanaan reviu (Ketua dan Anggota Tim), masing-masing dilakukan selama ... hari atau ... jam (... hari x 6,5

jam/hari), terdiri dari: a. Ketua Tim

1) Melakukan reviu = x 6,5 jam = jam 2) Melakukan reviu format dan fisik KKR = x 6,5 jam = jam 3) Melakukan reviu atas hasil reviu/temuan = x 6,5 jam = jam 4) Melakukan pembahasan dengan Auditi = x 6,5 jam = jam 5) Penyusunan Konsep CHR = x 6,5 jam = jam

jam b. Anggota Tim

1) Melakukan reviu = x 6,5 jam = jam 2) Melakukan pembahasan dengan Auditi = x 6,5 jam = jam

jam

Jakarta, 2019 Mengetahui, Pengendali Mutu Pengendali Teknis Ketua Tim Nama Pengendali Mutu Nama Pengendali Teknis Nama Ketua Tim NIP 19999999 NIP 199999999 NIP 1999999

Lampiran IIIa

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 29

PROGRAM KERJA REVIU APIP K/L PADA UNIT AKUNTANSI PENGGUNA BARANG

ATAS KEGIATAN PENILAIAN KEMBALI BMN PADA KPB

DALAM RANGKA TINDAK LANJUT TEMUAN PEMERIKSAAN BPK RI

ATAS PELAKSANAAN PENILAIAN KEMBALI BMN TAHUN 2017-2018

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

A. Reviu atas Tahap Persiapan Inventarisasi

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa persiapan pelaksanaan inventarisasi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pedoman tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK RI atas pelaksanaan penilaian kembali BMN tahun 2017-2018.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran

Pelaksanaan tahapan persiapan inventarisasi berupa: 1. pembentukan tim inventarisasi; 2. pemetaan pelaksanaan inventarisasi; 3. persiapan data awal BMN; 4. penyiapan kertas kerja inventarisasi BMN 5. penyiapan form pendataan objek

penilaian BMN.

Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 30

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

telah dilaksanakan oleh satker K/L.

Langkah Reviu

1. Pastikan tim inventarisasi pada satker K/L telah dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dalam rangka tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI atas pelaksanaan penilaian kembali BMN tahun 2017-2018.

2. Apabila terdapat mutasi pejabat/pegawai K/L yang tergabung dalam Tim Inventarisasi sebelumnya, pastikan telah disusun dan ditetapkan Tim Inventarisasi yang baru.

3. Pastikan KPB telah melakukan pemutakhiran perekaman data transaksi perolehan BMN s.d. 31 Desember 2015 ke dalam aplikasi SIMAK BMN.

4. Pastikan KPB telah melakukan sinkronisasi antara data SIMAK BMN dengan data pada Aplikasi SIMAN.

5. Pastikan KPB telah mencetak Kertas Kerja Inventarisasi (KKI) dari Aplikasi SIMAN, dan Tim Pelaksana KPB telah menandatangani KKI.

6. Pastikan seluruh BMN yang menjadi objek penilaian kembali, telah seluruhnya dibuatkan form pendataan melalui aplikasi SIMAN, dengan cara membandingkan jumlah form pendataan yang dicetak dengan jumlah NUP dalam KKI.

7. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja

dan simpulkan.

B. Reviu atas Pelaksanaan Inventarisasi

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa pelaksanaan inventarisasi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pedoman tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK RI atas pelaksanaan penilaian kembali BMN tahun 2017-2018

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman

Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 31

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Sasaran

Pelaksanaan inventarisasi berupa: 1. Pendataan dan Identifikasi BMN; 2. Pencatatan Hasil Inventarisasi dalam

Form Pendataan BMN; 3. Verifikasi dan Pengecekan Form

Pendataan BMN; 4. Pengesahan Hasil Inventarisasi oleh

Satker; 5. Penginputan Hasil Inventarisasi dalam

Aplikasi SIMAN; 6. Verifikasi dan Pengecekan Update Data

Form Pendataan BMN; 7. Penyampaian Hasil Inventarisasi kepada

KPKNL; telah dilaksanakan oleh satker K/L.

Langkah Reviu

1. Dapatkan form pendataan BMN yang telah selesai dilakukan Inventarisasi oleh Tim. Lakukan pengujian sebagai berikut: a. Teliti form pendataan BMN, pastikan

telah ditandatangani oleh tim inventarisasi.

b. Pastikan form pendataan BMN telah dicek, dan dibubuhi paraf/tandatangan oleh penanggung jawab satker/ pejabat yang ditunjuk.

c. Lakukan uji petik atas hasil pengisian form pendataan BMN: 1) Teliti luasan tanah, bangunan, dan

Jalan Irigasi dan Jembatan yang tertera pada form pendataan telah sesuai dengan dokumen pendukung a.l. Sertipikat, Letter C,

Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 32

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

Petok, IMB, cetak biru, sketsa, dan dokumen lain sejenis.

2) Dalam hal BMN tidak didukung dokumen, pastikan telah dilakukan pengukuran fisik untuk aset tanah, dan sketsa untuk kondisi selain tanah;

3) Cek pengisian kondisi BMN hasil inventarisasi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan foto objek BMN yang terakhir;

4) Pastikan akurasi pengisian informasi tahun perolehan BMN;

5) Pastikan akurasi pengisian informasi tahun renovasi terakhir BMN telah sesuai dengan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan pada data SIMAK BMN (Kode Akun 533121);

6) Pastikan pengukuran atas perkerasan seperti lantai, jalan, koridor, paving blok dan sejenisnya serta barang pendukung berupa pagar yang menyatu sebagai bagian dari perolehan atas BMN objek penilaian kembali telah dilaksanakan oleh tim inventarisasi, yang dibuktikan dengan Berita Acara Hasil Pengukuran;

7) Teliti kesesuaian kode barang pada form pendataan hasil inventarisasi dengan ketentuan yang berlaku;

8) Pastikan pengisian informasi pada form pendataan BMN terkait: a) Penggunaan BMN; b) Pemanfaatan BMN; c) Terindikasi sebagai BMN Idle; d) Status Sertifikasi BMN; e) Informasi Sengketa (Jika

Ada); f) Detail terkait penghunian

(Rumah Negara); g) Data pengelolaan BMN yang

lain, telah sesuai dengan kondisi BMN yang sebenarnya.

2. Pastikan KPB telah melakukan perekaman seluruh hasil inventarisasi pada form pendataan BMN ke dalam aplikasi SIMAN.

3. Pastikan kesesuaian hasil invetarisasi pada form pendataan BMN dengan hasil perekaman pada aplikasi SIMAN melalui uji petik.

4. Pastikan file/softcopy form pendataan BMN hasil inventarisasi yang diunggah sesuai dengan NUP BMN yang ada pada aplikasi SIMAN melalui uji petik.

5. Pastikan tim inventarisasi telah menyusun dan menandatangani Laporan

Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 33

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

Hasil Inventarisasi (LHI). Penyusunan LHI menggunakan aplikasi SIMAN.

6. Cek kelengkapan LHI terdiri atas: a. Rekapitulasi Hasil Inventarisasi (BA-

01 ); b. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

Barang Baik (BA-02) ; c. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

Barang Rusak Ringan (BA-03) ; d. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

Barang Rusak Berat (BA-04) ; e. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

Barang Berlebih (BA-05) ; f. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

Barang Tidak Ditemukan (BA-06) ; g. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

Barang Dalam Sengketa (BA-07) ; h. Catatan atas Hasil Inventarisasi (BA-

08) ; dan i. Surat keterangan dari KPB/ pejabat

yang ditunjuk mengenai ke benaran hasil pelaksanaan Inventarisasi.

7. Pastikan Tim pelaksana KPB telah melakukan unggah softcopy LHI pada

aplikasi SIMAN dan menyampaikan hardcopy LHI ke KPKNL; Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

C Reviu atas Penyusunan Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa penyusunan Laporan Hasil Inventarisasi dan Penilaian telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 34

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nomor S-1510/KN/2017 dan S-

1511/KN/2017 tanggal 7 November 2017

perihal Pedoman Penilaian Kembali BMN;

8. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

9. Nota Dinas Direktur Barang Milik Negara DJKN nomor ND-49/KN/2019 tanggal 30 Januari 2019 terkait Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI atas Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran

1. Penyusunan dan penyampaian LHIP 2017-2018

2. Kelengkapan LHIP dan dokumen pendukungnya

Langkah Reviu

1. Pastikan tim pelaksana telah menyusun dan mencetak LHIP.Terdiri dari :

2. Resume inventarisasi penilaian 3. LHI meliputi BA-01, BA-02, BA-03, BA-04,

BA-05, BA-06, BA-07, BA-08 4. LHP meliputi LHP-01 dan LHP-02 5. Pastikan tim pelaksana telah

menandatangani resume, tim pelaksana KPB menandatangani LHI beserta lampirannya, dan tim pelaksana dari pengelola barang telah menandatangani LHP beserta lampirannya.

6. Pastikan tim pelaksana telah menyampaikan LHIP kepada Kepala Satker dan Kepala KPKNL.

7. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

D. Reviu Atas Tindak Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian Kembali BMN

D.1. Reviu Penyelesaian BMN Berlebih

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa penyusunan dan tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN Berlebih telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 35

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Sasaran

1. Hasil Inventarisasi BMN Berlebih telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN Berlebih telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Langkah Reviu

1. Pastikan BMN Berlebih yang merupakan barang yang berdasarkan bukti dan klasifikasi merupakan BMN yang sebelumnya belum dicatat dalam Daftar BMN Pengguna Barang dan/atau belum dicatat sesuai dengan golongan dan kodefikasi yang tepat, telah dimutakhirkan dalam: a. Formulir Objek Pendataan Penilaian

BMN; dan b. Kertas Kerja Inventarisasi BMN.

Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 36

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

2. Pastikan BMN Berlebih telah disajikan dalam Rekapitulasi Hasil Inventarisasi (BA-01), Daftar Barang Hasil Inventarisasi Barang Berlebih (BA-05).

3. Pastikan KPB telah mencatat barang berlebih hasil pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian BMN ke dalam aplikasi SIMAK BMN dengan menggunakan transaksi Barang Berlebih dengan nilai wajar sesuai Laporan Hasil Penilaian-Barang Berlebih (LHP-02).

4. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

D.2. Reviu Penyelesaian BMN Tidak Ditemukan

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa penyusunan dan tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN Tidak Ditemukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 37

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

Sasaran

1. Hasil Inventarisasi BMN Tidak Ditemukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN Tidak Ditemukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Langkah Reviu

1. Pastikan KPB telah membentuk Tim Internal dalam rangka melakukan penelusuran atas Daftar Barang Hasil Inventarisasi Barang Tidak Ditemukan.

2. Pastikan Hasil Inventarisasi BMN Tidak Ditemukan merupakan barang yang secara fisik hilang, tidak diketahui keberadaannya, atau sudah diserahkan ke Pemerintah Daerah/pihak lain, bukan karena kesalahan golongan/kodefikasi.

3. Pastikan BMN Tidak Ditemukan telah disajikan dalam Rekapitulasi Hasil Inventarisasi (BA-01), Daftar Barang Hasil Inventarisasi Barang Tidak Ditemukan (BA-06).

4. Dapatkan Berita Acara Hasil Verifikasi dan Penelitian BMN Tidak Ditemukan dari Tim Internal, lakukan pengujian tindak lanjut: a. BMN Tidak Ditemukan Indikasi

Kesalahan telah ditindaklanjuti dengan menyelesaikan proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR), dan dilanjutkan dengan usulan penghapusan.

b. BMN Tidak Ditemukan Dengan Tidak Ada Indikasi Kesalahan telah ditindaklanjuti dengan mengajukan usulan penghapusan dari KPB ke Pengelola Barang.

c. BMN Tidak Ditemukan karena sudah diserahkan ke Pemda/Pihak Lain telah ditindaklanjuti dengan menyelesaikan proses pemindahtanganan BMN.

5. Atas hasil verifikasi dan penelitian BMN yang dapat ditemukan, pastikan KPB mengajukan penilaian BMN kepada Pengelola Barang.

6. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

D.3. Reviu Penyelesaian BMN dalam Sengketa

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa penyusunan dan tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN dalam Sengketa telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

Page 39: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 38

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Sasaran

1. Hasil Inventarisasi BMN dalam Sengketa telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN dalam Sengketa telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Langkah Reviu

1. Pastikan Hasil Inventarisasi BMN dalam Sengketa merupakan barang yang masih memiliki sengketa baik perkara pidana/perdata di pengadilan ataupun non pengadilan.

2. Terhadap BMN yang menjadi objek sengketa non pengadilan, pastikan telah dilakukan upaya tindak lanjut oleh KPB melalui pendekatan secara persuasif dengan pihak terkait melalui musyawarah.

3. Terhadap BMN yang menjadi objek sengketa pengadilan baik perkara perdata maupun pidana, pastikan KPB

Page 40: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 39

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

mengumpulkan bukti kuat dan melakukan penyelesaian melalui upaya hukum.

4. Dapatkan dokumen atas BMN sengketa yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dan tidak memiliki payung hukum lain, pastikan progres penyelesaian tindak lanjut telah dilakukan sebagaimana Lampiran V PMK 118/PMK.06/2017.

5. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan

D.4.

Reviu Tindak Lanjut Penyelesaian BMN yang tidak digunakan untk menyelenggarakan tugas dan fungsi K/L (Idle).

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN yang tidak digunakan untk menyelenggarakan tugas dan fungsi K/L telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan BMN yang Tidak Digunakan yang Tidak Digunakan untuk Menyelenggaran Tugas dan Fungsi Kementerian Negara/Lembaga.

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

Sasaran

1. Hasil Inventarisasi BMN Idle telah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. 2. Tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN Idle

telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Langkah Reviu

1. Pastikan Hasil Inventarisasi BMN Idle

merupakan BMN dalam penguasaan Pengguna Barang yang tidak digunakan

Page 41: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 40

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

dan yang digunakan tetapi tidak sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga.

2. Pastikan progres penyelesaian BMN Idle telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2016 .

3. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan

D.5.

Reviu Tindak Lanjut Penyelesaian BMN yang dikuasai/ dimanfaatkan oleh pihak lain sebelum mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang.

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa tindak lanjut Penyelesaian BMN yang dikuasai/ dimanfaatkan oleh pihak lain sebelum mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.06/2015 tentanga Penataan Pemanfaatan BMN di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan BMN yang Tidak Digunakan yang Tidak Digunakan untuk Menyelenggaran Tugas dan Fungsi Kementerian Negara/Lembaga.

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

8. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran

Penyelesaian BMN yang dikuasai/ dimanfaatkan oleh pihak lain sebelum

Page 42: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 41

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang oleh KPB.

Langkah Reviu

1. Memastikan akurasi Hasil Inventarisasi BMN yang dikuasai/ dimanfaatkan oleh pihak lain sebelum mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Memastikan tindak lanjut Hasil Inventarisasi BMN yang dikuasai/ dimanfaatkan oleh pihak lain sebelum mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk BMN KPB TNI mengacu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.06/2015.

3. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

D.6. Reviu Tindak Lanjut Penyelesaian Koreksi Data dan Nilai BMN

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa KPB telah melaksanakan tindak lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian BMN sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

Page 43: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 42

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Sasaran

1. Perekaman koreksi data dan hasil penilaian BMN meliputi: a. Perubahan Nilai, b. Perubahan Kondisi, c. Perubahan atas Data dan Informasi

BMN, sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan inventarisasi dan penilaian kembali BMN pada aplikasi SIMAK.

2. Penerbitan BAR IP.

Langkah Reviu

1. Pastikan KPB telah mendapatkan LHIP yang telah ditandatangani oleh Tim pelaksana.

2. Pastikan KPB telah melaksanakan koreksi nilai dan pembaruan data BMN melalui aplikasi SIMAK BMN berdasarkan LHIP tersebut.

3. Pastikan pelaksanaan koreksi nilai dan pembaruan data BMN telah dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR-IP) dan dibubuhi tandatangan dan cap basah oleh Satker dan KPKNL.

4. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan

E. Reviu atas kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Kembali BMN.

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa KPB telah melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi atas Hasil Inventarisasi dan Penilaian BMN sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

Page 44: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 43

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Sasaran

Penyusunan dan tindak lanjut hasil kegiatan monitoring dan evaluasi penilaian kembali BMN

Langkah Reviu

1. Dapatkan Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi kegiatan Inventarisasi dan Penilaian Kembali BMN.

2. Pastikan Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi: a. Capaian target telah tercapai. b. Identifikasi masalah dan

rekomendasi perbaikannya telah selesai ditindaklanjuti.

3. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

F. Reviu atas Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN.

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa KPB telah menyusun dan menyampaikan Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN.

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

Page 45: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 44

No Uraian Sasaran

Dilaksa-

nakan

Waktu

KKM

No. Ket.

Renc.

(Jam)

Dilaksa-

nakan

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang

Perubahan Kedua atas Keputusan

Direktur Jenderal Kekayaan Negara

nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan

Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian

Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang

Milik Negara;

7. Surat Dirjen Kekayaan Negara Nomor S-

44/KN/2019 tanggal 29 Januari 2019 hal

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas

Penilaian Kembali Barang Milik Negara

Tahun 2017-2018.

Sasaran

Penyusunan dan penyampaian Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN tahun 2017-2018

Langkah Reviu

1. Pastikan UAKPB, UAPPB-W , UAPPB-E

1 dan UAPB telah menyusun laporan pelaksanaan Penilaian Kembali BMN.

2. Pastikan laporan pelaksanaan Penilaian Kembali BMN telah disampaikan secara berjenjang dari UAKPB sampai UAPB.

3. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

G. Exit Meeting

Total

Nama Kota, Tanggal-Bulan-Tahun

Disetujui oleh, Pengendali Mutu Nama NIP

Direviu oleh, Pengendali Teknis Nama NIP

Disusun oleh, Ketua Tim Nama NIP

Page 46: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 45

PROGRAM KERJA REVIU

ATAS MEKANISME TAKE OUT HASIL PENILAIAN KEMBALI BMN PADA LAPORAN

KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

No Prosedur Audit Keterangan

1 Langkah Umum Penyajian data BMN pada Laporan Keuangan

Tujuan:

Untuk memastikan saldo data BMN pada Aplikasi e-Rekon&LK telah terbentuk dengan nilai sesuai saldo pada Laporan BMN.

Sasaran:

Kesesuaian saldo data BMN pada Aplikasi e-Rekon&LK dengan nilai saldo pada Laporan BMN

Langkah Kerja:

a. Lakukan pengujian atas kesesuaian saldo Saldo awal data BMN tahun 2018 dengan saldo pada Laporan BMN dan Laporan Keuangan tahun 2017 audited.

b. Pastikan bahwa rekonsiliasi internal antara SIMAK dan SAIBA telah dilakukan dan pastikan angka Rph SIMAK dengan Rph SAIBA telah sesuai. Selisih diperbolehkan dalam hal diakibatkan adanya kebijakan atau kesepakatan bersama antara K/L, BPK, dan Kementerian Keuangan yang dapat dijelaskan secara memadai, diantaranya selisih akibat koreksi pencatatan hasil revaluasi (takeout revaluasi) yang dilakukan pada Satker Konsolidasi (Satkons). Pengecekan melalui e-rekon&LK: Monitoring BMN >> Rekonsiliasi Internal

c. Untuk K/L yang melakukan penilaian kembali BMN (revaluasi BMN) pada tahun 2017, pastikan telah dilakukan jurnal balik atas jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang telah dilakukan pada Satker Konsolidasi (Satkons). Jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi didasarkan pada dokumen rekonsiliasi antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara. Pengecekan melalui e-rekon&LK: 2017: penelusuran atas jurnal koreksi takeout revaluasi Daftar >> Jurnal Umum Penyesuaian <Filter JRNUMUM> 2018: pengecekan atas jurnal balik Daftar >> Jurnal Umum Penyesuaian> <Filter JRNUMUM>

d. Pastikan bahwa penjelasan atas perbedaan data BMN pada LKKL dan Laporan BMN tingkat K/L (Laporan Barang Pengguna/LBP) telah diungkapkan secara memadai pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Catatan Ringkas Barang Milik Negara (CRBMN).

2 Pengujian atas jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi (takeout revaluasi) pada akun 391114 (Revaluasi Aset Tetap) (kode transaksi 205, 224, dan 225)

Lampiran IIIb

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 47: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 46

Tujuan:

a. Untuk memastikan bahwa pada LKKL dan LKPP Tahun 2018 tidak menyajikan hasil revaluasi BMN dalam face LK KL dan LKKP tahun 2018 (Namun telah diungkapkan secara memadai dalam CaLK)

b. Untuk memastikan bahwa jurnal koreksi yang terbentuk untuk mengeliminasi hasil revaluasi BMN pada akun 391114 (Revaluasi Aset Tetap) telah dilakukan secara tepat pada satker konsolidasi.

Sasaran:

a. Hasil revaluasi BMN tidak disajikan dalam face LK KL dan LKKP tahun 2018.

b. Jurnal koreksi yang terbentuk untuk mengeliminasi hasil revaluasi BMN pada akun 391114.

Langkah:

1. Dapatkan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara. Khusus untuk koreksi yang melibatkan akun Revaluasi Aset Tetap (391114) dapat diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK pada menu Monitoring BMN >> Rekap Reval Aset, yang mencakup data revaluasi BMN tahun 2017 dan 2018. Tampilan tersebut akan menyajikan daftar rekapitulasi revaluasi BMN untuk tahun 2017 dan 2018 sebagai berikut:

*(Dalam juta rupiah) No Kode

BA Uraian Akun Uraian Akun Jumlah

2017 Jumlah

2018 Jumlah

Total

1 123 K/L ABC 133111 Gedung dan Bangunan

700 0 700

2 123 K/L ABC 134112 Irigasi 300 100 400

3 123 K/L ABC 134111 Jalan dan Jembatan

-400 -100 -500

4 123 K/L ABC 131111 Tanah 500 0 500

5 123 K/L ABC 161111 Kemitraan dengan Pihak Ketiga

0 250 250

5 123 K/L ABC 137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan

200 0 200

6 123 K/L ABC 137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi

90 10 100

7 123 K/L ABC 137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan

200 5 205

8 123 K/L ABC 169111 Akumulasi Penyusutan Kemitraan dengan Pihak Ketiga

0 90 90

Penjelasan:

Nilai positif menunjukkan bahwa akun tersebut berada pada posisi Debet dan nilai negatif menunjukkan bahwa akun tersebut berada pada posisi Kredit.

Page 48: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 47

a. Akun Aset tetap/ Aset Kemitraan dengan nilai Positif (di sisi debet) menunjukkan terjadinya kenaikan nilai Aset Tetap

b. Akun Aset Tetap/ Aset Kemitraan dengan nilai negatif (sisi kredit) menunjukkan terjadinya penurunan nilai Aset Tetap.

c. Akun Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/ Aset Kemitraan dengan nilai positif (sisi debet) menunjukkan terjadinya penurunan nilai akumulasi penyusutan Aset Tetap.

d. Akun Akumulasi penyusutan Aset Tetap/ Aset Kemitraan dengan nilai negatif (di sisi kredit) menunjukkan terjadinya kenaikan nilai akumulasi penyusutan Aset Tetap.

2. Pastikan daftar rekapitulasi revaluasi BMN yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK telah sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

3. Pastikan bahwa Unit Akuntansi Pengguna Anggaran LKKL telah membuat jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi atas akun 391114 (Revaluasi Aset Tetap) pada Satkons melalui penelusuran ke Laporan Perubahan Ekuitas LKKL.

4. Pastikan nilai Selisih Nilai Revaluasi Aset Tetap pada LPE bersaldo nihil. Dalam hal tidak bersaldo nihil, lakukan penelusuran ke jurnal koreksi yang dibuat pada Satkons yang dapat diunduh melalui aplikasi e-rekon&LK.

5. Lakukan penelusuran jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi atas akun 391114 (Revaluasi Aset Tetap) pada Satkons yang dapat dilihat melalui aplikasi e-rekon-LK: Filter: kode Satkons Daftar >> Jurnal Umum Penyesuaian <Filter JRN UMUM>

a. Bandingkan jurrnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang dibuat pada Satkons dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

b. Lakukan penelitian dan penelusuran apakah jurnal koreksi tersebut telah mengeliminasi akun-akun pada daftar rekapitulasi revaluasi BMN yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK. Jika tidak saling mengeliminasi baik akun maupun nilainya, lakukan usulan koreksi.

- Apabila berdasarkan daftar rekapitulasi revaluasi BMN yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK terjadi kenaikan nilai aset tetap (aset tetap positif/debit), maka Satker Konsolidasi melakukan jurnal koreksi untuk menurunkan kembali nilai aset tetap (aset tetap negatif/kredit), dan sebaliknya

- Apabila berdasarkan daftar rekapitulasi revaluasi BMN yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK terjadi kenaikan nilai akumulasi penyusutan aset tetap (akumulasi penyusutan aset tetap negatif/kredit), maka Satker Konsolidasi melakukan jurnal koreksi untuk menurunkan kembali nilai akumulasi penyusutan aset tetap (akumulasi penyusutan aset tetap positif/debet), dan sebaliknya

- Contoh: Daftar rekapitulasi revaluasi BMN yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK untuk Gedung dan Bangunan bernilai positif (di sisi debet) Rp200 juta menunjukkan bahwa

Page 49: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 48

revaluasi pada tahun 2017 dan 2018 pada K/L ABC berdampak kenaikan nilai bersih gedung dan bangunan (posisi akun aset tetap di debet) sebesar Rp200 juta. Untuk itu, tim reviu memastikan bahwa jurnal koreksi yang dibuat pada Satkons menurunkan nilai Gedung dan Bangunan dengan kontra akun Revaluasi Aset Tetap (391114)

D Revaluasi Aset Tetap (391114) 700 juta

K Gedung dan Bangunan (133111) 700 juta

c. Jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang dibuat pada Satkons, harus didukung dengan memo penyesuaian dan pastikan jurnal yang dilakukan telah sesuai.

d. Buat simpulan.

3 Pengujian atas jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi (takeout revaluasi) atas transaksi barang berlebih (kode transaksi 120 dan 130)

Tujuan:

a. Untuk memastikan bahwa pada LKKL dan LKPP Tahun 2018 tidak menyajikan hasil revaluasi BMN dalam face LK KL dan LKKP tahun 2018 (Namun telah diungkapkan secara memadai dalam CaLK)

b. Untuk memastikan bahwa jurnal koreksi yang terbentuk telah dilakukan secara tepat pada satker konsolidasi sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara

Sasaran:

a. Hasil revaluasi BMN tidak disajikan dalam face LK KL dan LKKP tahun 2018.

b. Kesesuaian jurnal koreksi pada satker konsolidasi sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara

Langkah:

1. Dapatkan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara. Khusus data koreksi barang berlebih dapat diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK untuk transaksi dengan kode 120 dan 130 pada menu Monitoring BMN >> Rekap Barang Berlebih, yang mencakup data transaksi barang berlebih tahun 2017 dan 2018. Sedangkan untuk koreksi penyusutannya diperoleh dari perhitungan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, dalam hal ini Ditjen Kekayaan Negara. Tampilan tersebut akan menyajikan daftar rekapitulasi barang berlebih untuk tahun 2017 dan 2018 sebagai berikut:

*(Dalam juta rupiah) No Kode BA Uraian Akun Uraian Akun Jumlah

2017 Jumlah

2018

Jumlah Total

1 123 K/L ABC 133111 Gedung dan Bangunan

900 200 1.100

2 123 K/L ABC 134112 Irigasi 650 150 750

3 123 K/L ABC 134111 Jalan dan Jembatan

800 0 800

4 123 K/L ABC 131111 Tanah 1.000 0 1.000

Penjelasan:

Page 50: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 49

Seluruh akun aset tetap bersaldo positif (berada di sisi debet) karena

pada prinsipnya perekaman transaksi barang berlebih digunakan

untuk mencatat perolehan aset pertama kali. Dengan demikian, jurnal

koreksi yang harus dilakukan oleh satker sehubungan dengan

transaksi berlebih adalah menurunkan nilai asset tetap dengan

menjurnalnya pada posisi saldo negatif (berda di sisi kredit) dengan

kontra akun Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada posisi saldo

positif (berada di sisi debet).

Contoh:

Daftar rekapitulasi barang berlebih yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK untuk Gedung dan Bangunan bernilai positif (di sisi debet) Rp1,1 M. Untuk itu, tim reviu memastikan bahwa jurnal koreksi yang dibuat pada Satkons menurunkan nilai Gedung dan Bangunan dengan kontra akun Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (391116). D Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (391116) 1,1 M

K Gedung dan Bangunan (133111) 1,1 M

2. Pastikan daftar rekapitulasi barang berlebih yang telah diunduh dari Aplikasi e-Rekon&LK telah sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

3. Pastikan K/L telah memperoleh data jurnal dan nilai koreksi atas perhitungan nilai penyusutan aset tetap akibat munculnya barang berlebih pada proses penilaian kembali (revaluasi) aset tetap. Untuk mendapatkan nilai yang dicantumkan pada jurnal koreksi tersebut, K/L agar berkoordinasi dan menyampaiakan data Laporan Barang Pengguna (LBP) kepada Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara tahun 2018 dalam Aplikasi SIMAK BMN tingkat K/L kepada Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

4. Pastikan bahwa Unit Akuntansi Pengguna Anggaran LKKL telah membuat jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi atas transaksi barang berlebih pada Satkons dengan tepat.

5. Lakukan penelusuran jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi atas transaksi barang berlebih pada Satkons yang dapat dilihat melalui aplikasi e-rekon-LK: Filter: kode Satkons Daftar >> Jurnal Umum Penyesuaian <Filter JRN UMUM>

6. Bandingkan kesesuaian antara jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang dibuat pada Satkons dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

7. Jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang dibuat pada Satkons, harus didukung dengan memo penyesuaian dan pastikan jurnal yang dilakukan telah sesuai.

8. Buat simpulan.

4 Pengujian atas jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi (takeout revaluasi) terkait transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi revaluasi dan barang berlebih (berupa penyusutan transaksional, koreksi nilai, penghentian, penghapusan, transfer masuk, transfer keluar, reklasifikasi masuk, reklasifikasi keluar, hibah masuk, hibah keluar, normalisasi)

Page 51: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 50

Tujuan:

a. Untuk memastikan bahwa transaksi lanjutan BMN yang terjadi setelah revaluasi telah dilakukan koreksi dan pemulihan nilai sesuai dengan kondisi sebelum dilakukan revaluasi.

b. Untuk memastikan bahwa jurnal koreksi yang terbentuk telah dilakukan secara tepat pada satker konsolidasi sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

Sasaran:

a. Koreksi atas transaksi lanjutan BMN setelah revaluasi. b. Kesesuaian jurnal koreksi pada satker konsolidasi sesuai dengan

Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara

Langkah Kerja:

1. Pastikan K/L telah memperoleh data jurnal dan nilai koreksi atas transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi revaluasi dan barang berlebih (berupa penyusutan transaksional, koreksi nilai, penghentian, penghapusan, transfer masuk, transfer keluar, reklasifikasi masuk, reklasifikasi keluar, hibah masuk, hibah keluar, normalisasi). Untuk mendapatkan nilai yang dicantumkan pada jurnal koreksi tersebut, K/L agar berkoordinasi dan menyampaiakan data Laporan Barang Pengguna (LBP) kepada Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara tahun 2018 dalam Aplikasi SIMAK BMN tingkat K/L kepada Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

2. Dapatkan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara, dan pastikan telah memuat perhitungan koreksi atas transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi revaluasi dan barang berlebih.

3. Pastikan bahwa Unit Akuntansi Pengguna Anggaran LKKL telah membuat jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi atas transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi revaluasi dan barang berlebih dengan tepat.

4. Lakukan penelusuran jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi atas transaksi-transaksi lanjutan yang terjadi setelah transaksi revaluasi dan barang berlebih (berupa penyusutan transaksional, koreksi nilai, penghentian, penghapusan, transfer masuk, transfer keluar, reklasifikasi masuk, reklasifikasi keluar, hibah masuk, hibah keluar, normalisasi) pada Satkons yang dapat dilihat melalui aplikasi e-rekon-LK:

Filter: kode Satkons Daftar >> Jurnal Umum Penyesuaian <Filter JRN UMUM>

5. Bandingkan kesesuaian antara jurrnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang dibuat pada Satkons dengan Berita Acara Rekonsiliasi Hasil Penilaian Kembali BMN antara K/L dengan Tim Pembina K/L di Ditjen Kekayaan Negara.

6. Jurnal koreksi pencatatan hasil revaluasi yang dibuat pada Satkons, harus didukung dengan memo penyesuaian dan pastikan jurnal yang dilakukan telah sesuai.

7. Buat simpulan.

Page 52: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 51

KERTAS KERJA PEMBAGIAN WAKTU REVIU ATAS ATAS KEGIATAN PENILAIAN KEMBALI BMN

PADA PENGELOLA BARANG

Objek Reviu : 1. ................

2. ................

Ruang Lingkup Reviu : 1. Penilaian Kembali BMN

2. Tindak Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian Melalui Aplikasi SIMAN

3. Monitoring dan Evaluasi KPKNL, Kanwil, dan Tim Koordinasi Pusat

4. Metodologi Penilaian

Periode Reviu : Tahun Anggaran ...........

Waktu Pelaksanaan Reviu : Selama ....... hari, dengan rincian sebagai berikut:

1. Reviu oleh Pengendali Teknis atas pelaksanaan reviu selama ... hari atau ... jam ( hari x ... jam/hari), terdiri dari: a. Reviu atas pelaksanaan reviu = x 6,5 jam = jam b. Reviu atas hasil reviu = x 6,5 jam = jam c. Menilai kinerja Ketua dan Anggota Tim = x 6,5 jam = jam d. Melakukan pembahasan dengan Auditi = x 6,5 jam = jam

jam 2. Pelaksanaan monitoring (Ketua dan Anggota Tim), masing-masing dilakukan selama ... hari atau ... jam (... hari

x 6,5 jam/hari), terdiri dari: a. Ketua Tim

1) Melakukan reviu = x 6,5 jam = jam 2) Melakukan reviu format dan fisik KKM = x 6,5 jam = jam 3) Melakukan reviu atas hasil reviu/temuan = x 6,5 jam = jam 4) Melakukan pembahasan dengan Auditi = x 6,5 jam = jam 5) Penyusunan Konsep CHR = x 6,5 jam = jam

jam b. Anggota Tim

1) Melakukan reviu = x 6,5 jam = jam 2) Melakukan pembahasan dengan Auditi = x 6,5 jam = jam

jam

Jakarta, 2019 Mengetahui, Pengendali Mutu Pengendali Teknis Ketua Tim Nama Pengendali Mutu Nama Pengendali Teknis Nama Ketua Tim NIP 19999999 NIP 199999999 NIP 1999999

Lampiran IVa

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 53: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 52

PROGRAM KERJA REVIU BAGI APIP KEMENTERIAN KEUANGAN PADA PENGELOLA BARANG

ATAS KEGIATAN PENILAIAN KEMBALI BMN OLEH PENGELOLA BARANG

DALAM RANGKA TINDAK LANJUT TEMUAN PEMERIKSAAN BPK RI

ATAS PELAKSANAAN PENILAIAN KEMBALI BMN TAHUN 2017-2018

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

A. Reviu atas Mekanisme Take Out Hasil Penilaian Kembali BMN Tahun 2017-2018

Tujuan

1. Memastikan akurasi dan validitas nilai take out hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018.

2. Memastikan jurnal take out sesuai dengan SAP. 3. Memastikan akurasi rincian nilai take out hasil

penilaian kembali BMN per NUP/satker.

Kriteria

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

111/PMK.6/2017 tentang Penilaian Barang Milik

Negara.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

3. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nomor 124/KN/2016 tentang Standar Laporan

Penilaian.

4. Standar Akuntansi Pemerintah

Sasaran

Sasaran Reviu meliputi: 1. Akurasi pengambilan data BMN melalui aplikasi

e-rekon & LK oleh DJPB. 2. Akurasi penyusunan script pengolahan data nilai

take out per satker. 3. Akurasi penyusunan jurnal take out per KL dan

satker. 4. Akurasi rincian nilai take out per satker/NUP

BMN. 5. Akurasi identifikasi transaksi lanjutan yang

mempengaruhi nilai dan jurnal take out per satker. 6. Penyampaian jurnal dan nilai take out ke KL.

Langkah Reviu

1. Pastikan pengambilan data BMN hasil penilaian kembali tahun 2017-2018 telah mencakup seluruh KL dan NUP.

2. Lakukan pengujian script pengolahan data untuk menghasilkan nilai take out per satker akurat.

3. Lakukan pengujian script pengolahan data untuk menghasilkan nilai take out per NUP BMN per

satker telah akurat. 4. Lakukan telaah penyusunan jurnal take out per

satker per KL telah mempertimbangkan: a. Standar Akuntansi Pemerintah. b. Kebijakan akuntansi jurnal hasil

penilaian kembali BMN tahun 2017-2018.

c. Kebijakan akuntansi jurnal take out. d. Jurnal transaksi lanjutan BMN yang

mempengaruhi hasi penilaian kembali.

Page 54: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 53

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

5. Pastikan DJPB telah menyampaikan dan mensosialisasikan jurnal take out ke seluruh KL.

6. Pastikan UAPA BA 15 telah merekam jurnal take out.

7. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

B. Reviu atas Penyusunan DKPB dan Daftar Biaya Tahun 2017 - 2018

Tujuan

1. Memastikan bahwa penyusunan DKPB 2017 dan 2018 telah dilaksanakan oleh KPKNL dan telah diverifikasi serta ditetapkan oleh Kanwil DJKN

2. Memastikan bahwa penyusunan DBBG, DBBA, dan DBJJ 2017 dan 2018 telah dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kantor Pusat DJKN

Kriteria

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

111/PMK.6/2017 tentang Penilaian Barang Milik

Negara.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

3. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nomor 124/KN/2016 tentang Standar Laporan

Penilaian.

4. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang Milik Negara;

5. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-1510/KN/2017 dan S-1511/KN/2017 tanggal 7 November 2017 perihal Pedoman Penilaian Kembali BMN;

6. Nota Dinas Direktur Barang Milik Negara DJKN nomor ND-49/KN/2019 tanggal 30 Januari 2019 terkait Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI atas Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran

Sasaran Reviu paling sedikit meliputi: 1. Penyusunan revisi DKPB 2017-2018 oleh KPKNL 2. Verifikasi dan Penetapan DKPB oleh Kanwil

DJKN; 3. Penyusunan revisi DBBG, DBBA, dan DBJJ 2017

dan 2018 oleh Kantor Pusat DJKN

Langkah Reviu Sasaran 1

1. Pastikan KPKNL telah melakukan penelitian ulang dan mendokumentasikan revisi DKPB dengan langkah sebagai berikut: a. melakukan pengecekan kembali atas seluruh

isian bahan survei material yang telah ditetapkan menjadi DKPB Tahun 2017 dan 2018, termasuk atas hasil sinkronisasi yang

Page 55: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 54

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

telah dilakukan dengan Kanwil dalam penetapan DKPB dimaksud.

b. Melakukan uji terhadap DKPB 2017 dan DKPB 2018 yang meliputi: 1) uji kenaikan/penurunan harga material

antar tahun; 2) uji harga antar Kabupaten/Kota dengan

acuan Kabupaten/Kota dimana KPKNL berada.

3) uji terhadap konversi satuan material, salah input, salah jenis material, dan harga isian bahan material yang identik/sama; dan

c. Dalam hal terdapat kesalahan, maka pastikan KPKNL telah melakukan perbaikan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Apabila terdapat kesalahan berupa

kenaikan/penurunan harga material yang tidak wajar atau kesalahan pada jenis material, perbaikan dilakukan dengan menggunakan harga material yang ditetapkan oleh Pemerintah setempat, buku jurnal, dan sumber data dukung lainnya. Selain itu, apabila kesalahan hanya terdapat pada 1 tahun DKPB, maka untuk harga material yang baru dapat menggunakan data inflasi/deflasi atau faktor pengali lainnya dikalikan dengan harga material yang benar.

2) Apabila terdapat kesalahan berupa konversi satuan dan/atau kesalahan input, maka dapat dilakukan perbaikan dengan melakukan konversi terlebih dahulu dan menginput harga material yang benar.

3) Apabila terdapat isian bahan material yang identik/sama pada Kab/Kota yang berbeda, maka agar dilakukan perbaikan dengan melakukan pengisian harga material sesuai masing-masing Kab/Kota.

4) Agar semua data/dokumen yang menjadi dasar dalam perbaikan isian bahan survei material didokumentasikan atau ditatausahakan dengan baik sebagai satu kesatuan dengan dokumen-dokumen penyusunan DKPB.

d. Membuat berita acara hasil pelaksanaan identifikasi dan verifikasi kembali terhadap form isian bahan survei DKPB tahun 2017 dan DKPB tahun 2018

2. Pastikan formulasi yang digunakan dalam menyusun DKPB oleh KPKNL telah sesuai dengan formulasi yang disusun oleh Kantor Pusat DJKN.

3. Pastikan isian survei jenis material pada DKPB yang telah ditetapkan sesuai dengan berita acara verifikasi dan validasi atas DKPB.

4. Pastikan penyusunan DBBG telah menggunakan DKPB yang telah diperbaiki

Page 56: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 55

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

5. Pastikan Kanwil DJKN telah melakukan penelitian ulang dan mendokumentasikan langkah sebagai berikut: a. melakukan verifikasi kembali terhadap DKPB

Tahun 2017 dan Tahun 2018 yang telah dilakukan pengecekan kembali dan perubahan oleh KPKNL;

b. menandatangani berita acara hasil pelaksanaan identifikasi dan verifikasi kembali terhadap form isian bahan survei DKPB tahun 2017 dan DKPB tahun 2018; dan

c. penetapan kembali DKPB tahun 2017 dan DKPB tahun 2018 yang sudah dilakukan perbaikan dan softcopy DKPB yang telah ditetapkan agar disampaikan kepada Direktorat Penilaian melalui alamat email [email protected] dan [email protected] sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

6. Pastikan seluruh Kanwil DJKN telah menandatangani berita acara hasil pelaksanaan identifikasi dan verifikasi kembali terhadap form isian bahan survei DKPB tahun 2017 dan DKPB tahun 2018.

7. Pastikan perbaikan atas DBBA dan DBJJ telah mengakomodir rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Yaitu: a. DBBA: mengkoreksi komponen penyusutan

pada penyusunan daftar biaya saluran air, mempertimbangkan kondisi fisik bangunan air dalam perhitungan penyusutan, menyamakan mekanisme penyusunan daftar biaya bangunan air tahun anggaran 2017-2018

b. DBJJ : memperhitungkan pengerasan bahu jalan dalam penyusunan DBJJ, menggunakan indeks inflasi sesuai rekomendasi BPK dalam penyusunan DBJJ, menyamakan metode penyusunan DBJJ tahun anggaran 2017-2018

8. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

C. Reviu atas Kegiatan Penilaian BMN di Tingkat

KPKNL

Tujuan:

Memberikan keyakinan terbatas bahwa kualitas penilaian dan pelaporan hasil penilaian yang dilaksanakan oleh Tim Penilaian Kembali KPKNL telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Kriteria:

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.6/2017 tentang Penilaian Barang Milik Negara.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

3. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 124/KN/2016 tentang Standar Laporan Penilaian.

Page 57: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 56

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

4. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nomor: 12/KN/2019 tentang Perubahan Kedua

atas Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan Bangunan,

Jalan, Jembatan, Bangunan Air, dan Penyusunan

Laporan Penilaian Dalam Rangka Penilaian

Kembali Barang Milik Negara;

5. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor

S-1510/KN/2017 dan S-1511/KN/2017 tanggal 7

November 2017 perihal Pedoman Penilaian

Kembali BMN;

6. Nota Dinas Direktur Barang Milik Negara DJKN nomor ND-49/KN/2019 tanggal 30 Januari 2019 terkait Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI atas Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran:

1. Pelaksanaan penilaian telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

2. Penyusunan laporan penilaian telah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

3. Penyusunan LHIP telah sesuai ketentuan yang

berlaku

Langkah Kerja:

1. Pastikan tim penilai KPKNL telah menyusun dan menandatangani laporan penilaian kembali BMN atas seluruh hasil inventarisasi yang dilakukan oleh KPB.

2. Lakukan reperformance (pengujian ulang) atas

hasil penilaian kembali atas tanah secara sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Kebenaran pencantuman Kode Satker, Kode

Barang, dan NUP b. Pembulatan Nilai Wajar tanah agar tidak

dilakukan dalam Nilai Wajar/M2, namun dilakukan pada Nilai Wajar tanah setelah dikalikan dengan luas tanah;

c. Pembulatan dilakukan dalam ribuan terdekat d. Kebenaran pencantuman luas tanah. e. Kebenaran perhitungan (komputasi) dan

pembobotan. f. Kesesuaian input Nilai Wajar hasil penilaian

ke dalam aplikasi SIP Reval g. Penulisan besaran pembobotan dan

penyesuaian maksimal 2 (dua) angka di belakang koma.

h. Kebenaran penulisan koordinat lokasi tanah. i. Kelengkapan pendokumentasian kertas kerja

data pembanding tanah dengan langkah-langkah sebagai berikut: o melakukan penelusuran kembali data

objek pembanding untuk memastikan keberadaannya.

Page 58: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 57

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

o melengkapi dokumentasi (antara lain: foto primer, karakteristik properti, kontak sumber informasi yang dapat dihubungi) data objek pembanding yang digunakan.

o dalam hal objek pembanding tidak dapat ditelusuri lagi keberadaannya, dicari objek pernbanding baru yang sebanding untuk menguatkan validitas objek pembanding yang digunakan sebelumnya.

j. Kelengkapan penjelasan atas penyesuaian/adjustment yang dilakukan oleh

penilai dengan langkah-langkah sebagai berikut: o melakukan pengecekan kertas kerja

penilaian untuk memastikan kesesuaian dengan standar penilaian untuk tujuan Penilaian Kembali BMN 2017-2018 (PMK 111/2017, Perdirjen 7/KN/2017, dan Kepdirjen 246/KN/2017 jo Kepdirjen 398/KN/2018) dan bila perlu melengkapinya dengan pertimbangan yang memadai.

o melengkapi laporan penilaian kembali dengan kertas kerja yang memuat pertimbangan memadai dari penilai untuk melakukan penilaian tanah.

3. Lakukan reperformance (pengujian ulang) atas hasil penilaian kembali atas non tanah secara sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Kode Satker, Kode Barang, dan NUP b. Kewajaran Dimensi (Luas/Volume) c. Kesesuaian Tipe/Jenis Bangunan d. Kebenaran Perhitungan NRC e. Kebenaran Perhitungan Penyusutan f. Kebenaran Perhitungan Nilai Wajar g. Kesalahan/Kekeliruan Lainnya atau

Permasalahan Lain 4. Lakukan reperformance (pengujian ulang) atas

kesesuaian nilai wajar pada aplikasi SIP Reval dengan nilai wajar hasil penilaian pada LPK.

Keterangan : Nilai Wajar per NUP BMN pada aplikasi SIPREVAL disajikan di menu MONITORING REKAP HASIL PENILAIAN, dengan filter pencarian nama KPKNL, tahun 2017 dan 2018, bulan laporan, dan jenis BMN (tanah/bukan tanah)

5. Lakukan reperformance (pengujian ulang) atas pelaporan penilaian secara sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Dapatkan LPK satker K/L di wilayah kerja

KPKNL terkait.

LPK dapat diunduh pada SIPREVAL menu MONITORING VERIFIKASI - LAPORAN PENILAIAN. Pada filter pencarian tentukan nama KPKNL, tahun revaluasi 2017 dan 2018, dan cek di setiap Bulan.

Page 59: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 58

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

b. Pastikan kelengkapan Laporan Penilaian Kembali telah sesuai dengan ketentuan, yaitu: 1) Foto Objek Penilaian; 2) Kartu Identitas Barang; 3) Fotokopi dokumen pendukung terkait

aspek legalitas; 4) Fotokopi Surat Tugas dan Keputusan

mengenai pembentukan Tim; 5) Berita Acara Survei Lapangan (BASL)

yang ditandatangani oleh Tim Penilai dan mengetahui pihak terkait di lapangan;

6) Surat Keterangan; 7) Formulir Pendataan; 8) Kertas Kerja Penilaian.

c. Lakukan identifikasi atas LPK yang dianggap kurang memadai untuk di-upload dalam SIPREVAL.

Keterangan : Kurang memadai dalam hal ini jika LPK diunggah tidak dalam bentuk scan dari LPK asli (LPK berupa word yang di-PDF-kan, tanda tangan hanya tempel, atau LPK yang lampirannya tidak lengkap)

6. Pastikan tim pelaksana telah menyusun dan mencetak LHIP.Terdiri dari :

7. Resume inventarisasi penilaian 8. LHI meliputi BA-01, BA-02, BA-03, BA-04, BA-05,

BA-06, BA-07, BA-08 9. LHP meliputi LHP-01 dan LHP-02 10. Pastikan tim pelaksana telah menandatangani

resume, tim pelaksana KPB menandatangani LHI beserta lampirannya, dan tim pelaksana dari pengelola barang telah menandatangani LHP beserta lampirannya.

11. Pastikan tim pelaksana telah menyampaikan LHIP kepada Kepala Satker dan Kepala KPKNL.

12. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan

D. Reviu atas Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Tujuan

Memastikan bahwa KPKNL, Kanwil, dan Tim Koordinasi Tingkat Pusat telah melakukan monev atas kegiatan penilaian kembali.

Kriteria

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

111/PMK.6/2017 tentang Penilaian Barang Milik

Negara.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

3. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nomor 124/KN/2016 tentang Standar Laporan

Penilaian.

4. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Nomor: 12/KN/2019 tentang Perubahan Kedua

atas Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan

Negara nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk

Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan Bangunan,

Jalan, Jembatan, Bangunan Air, dan Penyusunan

Page 60: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 59

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

Laporan Penilaian Dalam Rangka Penilaian

Kembali Barang Milik Negara;

5. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor

S-1510/KN/2017 dan S-1511/KN/2017 tanggal 7

November 2017 perihal Pedoman Penilaian

Kembali BMN;

6. Nota Dinas Direktur Barang Milik Negara DJKN nomor ND-49/KN/2019 tanggal 30 Januari 2019 terkait Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI atas Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran

Sasaran Monev paling sedikit meliputi: 1. capaian target; 2. kendala yang dihadapi; dan 3. usulan rekomendasi.

Langkah Reviu

1. Pastikan bahwa KPKNL, Kanwil, dan Tim Koordinasi Tingkat Pusat telah melakukan monev atas kegiatan penilaian kembali dan mendokumentasikannya dalam bentuk antara lain laporan monev atau notulen rapat.

2. Lakukan reperformance (pengujian ulang) atas

monev yang dilaksanakan KPKNL, Kanwil, dan Tim Koordinasi Tingkat Pusat secara sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Dapatkan Laporan Monitoring dan Evaluasi pada KPKNL, Kanwil, dan Tim Koordinasi Tingkat Pusat.

b. Pastikan: 1) KPKNL telah melakukan Monev atas

pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada KPB di wilayah kerjanya;

2) Kanwil DJKN telah melakukan Monev atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada KPKNL di wilayah kerjanya;

3) Tim Koordinasi Tingkat Pusat telah melakukan Monev atas pelaksanaan Penilaian Kembali BMN pada Pengguna Barang dan Kanwil DJKN.

3. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

E. Pelaporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN

Tujuan

Memberikan keyakinan terbatas bahwa Pengelola Barang telah menyusun dan menyampaikan Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN secara berjenjang

Kriteria

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah/Daerah.

3. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah

Page 61: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 60

Sasaran/Langkah Reviu Dilaksa-nakan

Waktu KKM No.

Ket. Renc. (Jam)

Real. (Jam)

1 2 3 4 5 6

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.6/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.

6. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor: 12/KN/2019 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor 246/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan, Jembatan, Bangunan Air, dan Penyusunan Laporan Penilaian Dalam Rangka Penilaian Kembali Barang Milik Negara;

7. Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-1510/KN/2017 dan S-1511/KN/2017 tanggal 7 November 2017 perihal Pedoman Penilaian Kembali BMN;

8. Nota Dinas Direktur Barang Milik Negara DJKN nomor ND-49/KN/2019 tanggal 30 Januari 2019 terkait Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI atas Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018.

Sasaran

Penyusunan dan penyampaian Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN tahun 2017-2018

Langkah Reviu

1. Pastikan KPKNL, Kanwil DJKN ,dan Kantor Pusat

DJKN telah menyusun laporan pelaksanaan Penilaian Kembali BMN.

2. Pastikan laporan pelaksanaan Penilaian Kembali BMN telah disampaikan secara berjenjang dari KPKNL sampai dengan Menteri Keuangan

3. Susun hasil pengujian dalam kertas kerja dan simpulkan.

F. Exit Meeting

Total

Nama Kota, Tanggal-Bulan-Tahun

Disetujui oleh, Pengendali Mutu Nama NIP

Direviu oleh, Pengendali Teknis Nama NIP

Disusun oleh, Ketua Tim Nama NIP

Page 62: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 61

PROGRAM KERJA MONITORING

PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN PENGOLAHAN DATA PROSES TAKE OUT

REVALUASI ASET

No Prosedur Kerja Keterangan

1 Monitoring Penyusunan Kebijakan Take Out Revaluasi Aset TA 2018

Tujuan: Meyakinkan bahwa kebijakan Take Out yang disusun telah sesuai dengan SAP dan meyakinkan penyajian data LK yang akurat.

Sasaran: Kesesuaian kebijakan take out dengan SAP dan keakuratan penyajian data LK

Langkah Kerja: a. Lakukan diskusi dengan Dit APK DJPB terkait rencana

penyusunan kebijakan take out mengenai:

Transaksi yang terkait dengan revaluasi aset

Transaksi lainnya yang berhubungan dengan aset yang

direvaluasi

b. Teliti draft kebijakan akuntansi atas proses take out yang

akan dilakukan, apakah telah memuat mengenai:

Mekanisme take out yang akan dilakukan K/L

Jurnal koreksi yang harus dilakukan

Pengendalian yang harus dilakukan untuk memastikan

bahwa proses take out telah mengeliminasi hasil take

out

2 Monitoring penarikan data aset dari aplikasi e-rekon-LK

Tujuan: a. Untuk meyakinkan bahwa penarikan data aset terkait

revaluasi aset pada aplikasi e-rekon-LK dilakukan dengan

lengkap dan benar.

b. Untuk memastikan bahwa pengolahan data ∆ revaluasi aset

dan aset berlebih telah dilakukan dengan benar

Sasaran: a. Kelengkapan dan keakuratan penarikan data revaluasi aset

pada aplikasi e-rekon-LK.

b. Keakuratan pengolahan data ∆ revaluasi aset dan aset

berlebih.

Langkah: a. Lakukan diskusi dengan Dit SITP terkait proses penarikan

data terkait revaluasi aset pada aplikasi e-rekon-LK.

b. Pastikan pengendalian pada saat penarikan data

dilaksanakan, antara lain kontrol jumlah data, struktur data,

dan kelengkapan data.

Lampiran IVb

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 63: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 62

c. Dapatkan data ∆ revaluasi aset dan aset berlebih per satker

dan kertas kerja yang dibuat, lakukan penelitian apakah

terdapat perbedaan. Lakukan konfirmasi terhadap selisih

dan berikan saran perbaikan.

3. Monitoring Perhitungan Koreksi Transaksi Revaluasi Aset dan Transaksi Lanjutan

Tujuan: Untuk meyakinkan bahwa nilai dan akun yang akan dikoreksi sebagai transaksi yang terpengaruh proses revaluasi telah dihitung dengan memadai.

Sasaran: Nilai dan akun yang akan dikoreksi sebagai transaksi yang terpengaruh proses revaluasi.

Langkah: 1. Dapatkan data koreksi yang akan dilakukan oleh Satker

Konsolidasian, data transaksi lanjutan yang terpengaruh

revaluasi aset, ∆ revaluasi aset, aset berlebih dan kertas

kerja pendukungnya.

2. Lakukan penelitian apakah data koreksi tersebut telah

mencakup nilai ∆ revaluasi aset, aset berlebih, serta

transaksi lanjutan yang terpengaruh revaluasi aset.

3. Pastikan bahwa data koreksi yang disampaikan kepada K/L

mencakup jumlah dan akun yang akan dikoreksi dengan

benar dan dilengkapi dengan rincian koreksi per satker dan

rincian koreksi per NUP.

Page 64: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 63

CONTOH FORMULIR KERTAS KERJA REVIU (KKR) ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN

UNTUK APIP K/L

[Nama Kementerian Negara/Lembaga] [Inspektorat Jenderal/ unit pengawasan intern lainnya]

No. Indeks KKR [1]

Disusun oleh/Tanggal [2]

Direviu oleh/Tanggal [3]

Disetujui oleh/Tanggal [4]

Jenjang dan Nama Unit Pengguna Barang □ [5]

Jenjang dan Nama Unit Pengguna Barang □ [6]

Jenjang dan Nama Unit Pengguna Barang □ [7]

Tahap Inventarisasi BMN [8] □ Penyediaan Data Awal □ Inventarisasi

□ Tindak Lanjut □ Monev □ Pelaporan

Langkah-Langkah Reviu

[9]

Hasil Pelaksanaan Langkah-Langkah Reviu (Daftar KKR Pendukung) No. Indeks KKR

[10] [11]

Simpulan

[12]

Komentar

[13]

Petunjuk Pengisian :

[1] Diisi dengan Nomor Indeks KKR.

[2] Diisi dengan nama penyusun KKR dan tanggal penyusunan.

[3] Diisi dengan nama pereviu KKR dan tanggal pelaksanaan reviu.

[4] Diisi dengan nama pengendali teknis tim reviu (yang berwenang menyetujui).

[5] s.d. [7] Diisi dengan tingkatan dan nama unit BUN secara berjenjang dari yang tertinggi hingga terendah (boleh ditambahkan baris baru jika diperlukan).

[8] Dicontreng tahap inventarisasi BMN yang direviu.

[9] Diisi dengan lane;kah-langkah reviu yang dipilih.

[10] Diisi dengan judul KKR Pendukung untuk tiap langkah reviu.

[11] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[12] Diisi dengan simpulan atas pelaksanaan langkah-langkah reviu.

[13] Diisi dengan Komentar-komentar dari Pereviu KKR atau pemberi persetujuan KKR.

Lampiran V

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 65: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 64

CONTOH FORMULIR KERTAS KERJA REVIU (KKR) ATAS PENILAIAN KEMBALI BMN

UNTUK APIP KEMENTERIAN KEUANGAN

[Nama Kementerian Negara/Lembaga] [Inspektorat Jenderal/ unit pengawasan intern lainnya]

No. Indeks KKR [1]

Disusun oleh/Tanggal [2]

Direviu oleh/Tanggal [3]

Disetujui oleh/Tanggal [4]

Jenjang dan Nama Unit Pengelola Barang □ [5]

Jenjang dan Nama Unit Pengelola Barang □ [6]

Jenjang dan Nama Unit Pengelola Barang □ [7]

Tahap Penilaian BMN [8] □ Penyusunan Daftar Biaya □ Penilaian BMN

□ Monev □ Pelaporan

Langkah-Langkah Reviu

[9]

Hasil Pelaksanaan Langkah-Langkah Reviu (Daftar KKR Pendukung) No. Indeks KKR

[10] [11]

Simpulan

[12]

Komentar

[13]

Petunjuk Pengisian :

[1] Diisi dengan Nomor Indeks KKR.

[2] Diisi dengan nama penyusun KKR dan tanggal penyusunan.

[3] Diisi dengan nama pereviu KKR dan tanggal pelaksanaan reviu.

[4] Diisi dengan nama pengendali teknis tim reviu (yang berwenang menyetujui).

[5] s.d. [7] Diisi dengan tingkatan dan nama unit BUN secara berjenjang dari yang tertinggi hingga terendah (boleh ditambahkan baris baru jika diperlukan).

[8] Dicontreng tahap penilaia BMN yang direviu.

[9] Diisi dengan lane;kah-langkah reviu yang dipilih.

[10] Diisi dengan judul KKR Pendukung untuk tiap langkah reviu.

[11] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[12] Diisi dengan simpulan atas pelaksanaan langkah-langkah reviu.

[13] Diisi dengan Komentar-komentar dari Pereviu KKR atau pemberi persetujuan KKR.

Lampiran VI

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 66: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 65

CONTOH FORMULIR CATATAN HASIL REVIU (CHR)

[Nama Kementerian Negara/Lembaga] [Inspektorat Jenderal/unit pengawasan intern lainnya]

CATATAN HASIL REVIU

PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA

[NAMA UNIT PENGGUNA BARANG]

Lampiran VII

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali BMN bagi APIP K/L

Page 67: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 66

[Nama Kementerian Negara/Lembaga] [Inspektorat Jenderal/unit pengawasan intern lainnya]

Disusun oleh/Tanggal [1]

Direviu oleh/Tanggal [2]

Disetujui oleh/Tanggal [3]

Jenjang dan Nama Unit Pengguna Barang □ [4]

Jenjang dan Nama Unit Pengguna Barang □ [5]

Jenjang dan Nama Unit Pengguna Barang □ [6]

Uraian Catatan Hasil Reviu Indeks KKR

I. Tujuan dan Ruang Lingkup

A. Tujuan Pelaksanaan Reviu atas Penilaian Kembali BMN

[7]

Reviu atas penilaian kembali BMN pada Satker ... sesuai dengan Surat Tugas nomor ST-XX/XX/2019 tanggal XX 2019 bertujuan untuk melakukan perbaikan kembali data hasil inventarisasi serta data hasil penilaian pada aplikasi SIMAN

[8]

B. Ruang Lingkup Pelaksanaan Reviu atas Penilaian Kembali BMN

[9]

Ruang lingkup atas penilaian kembali BMN pada Satker ... berupa BMN sesuai Pasal 5 Peraturan Presiden nomor 75 Tahun 2017 sesuai kodefikasi BMN yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015 dan menjadi target penilaian kembali berupa: 1. Tanah; 2. Gedung dan bangunan: 3. Jalan, irigasi dan jaringan yang meliputi jalan, jembatan dan bangunan air.

[10]

II. Hasil Reviu

A. Hasil Reviu atas Penyediaan Data Awal

[11] [12]

B. Hasil Reviu atas Inventarisasi BMN

[13] [14]

C. Hasil Reviu atas Tindak Lanjut Hasil Penilaian Kembali BMN

[15] [16]

D. Hasil Reviu atas Monitoring dan Evaluasi

[17] [18]

E. Hasil Reviu atas Pelaporan Penilaian Kembali BMN

[19] [20]

Koreksi/Perbaikan yang Belum Dilakukan/Tidak Disetujui

Page 68: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT

Panduan Reviu atas Penilaian Kembali Barang Milik Negara bagi APIP K/L 67

[21]

[22] [23] [24] [25]

[26] [27] [28] [29]

Petunjuk Pengisian :

[1] Diisi dengan nama penyusun KKR dan tanggal penyusunan.

[2] Diisi dengan nama pereviu KKR dan tanggal pelaksanaan reviu.

[3] Diisi dengan nama pengendali teknis tim reviu (yang berwenang menyetujui).

[4] s.d. [6] Diisi dengan tingkatan dan nama unit BUN secara berjenjang dari yang tertinggi hingga terendah (boleh ditambahkan baris baru jika diperlukan).

[7] Diisi dengan tujuan pelaksanaan reviu atas penilaian kembali BMN.

[8] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[9] Diisi dengan ruang lingkup pelaksanaan reviu atas penilaian kembali BMN.

[10] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[11] Diisi dengan catatan hasil reviu atas Penyediaan Data Awal.

[12] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[13] Diisi dengan catatan hasil reviu atas Inventarisasi BMN.

[14] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[15] Diisi dengan catatan hasil reviu atas Tindak Lanjut Hasil Penilaian Kembali BMN.

[16] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[17] Diisi dengan catatan hasil reviu atas Monitoring dan Evaluasi

[18] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[19] Diisi dengan catatan hasil reviu atas Pelaporan Penilaian Kembali BMN

[20] Diisi dengan Nomor Indeks KKR Pendukung.

[21] Diisi dengan koreksi/perbaikan yang belum dilakukan atau tidak disetujui oleh unit pengguna barang berdasarkan usulan dari pereviu .

[22] Diisi dengan tahggal penyusunan CHR.

[23] Diisi dengan nama peran dalam tim reviu yang menandatangani CHR.

[24] Diisi dengan nama Ketua Tim atau Pengendali Teknis yang menandatangani CHR.

[25] Diisi dengan nomor induk pegawai Ketua Tim atau Pengendali Teknis yang menandatangani CHR.

[26] Diisi dengan tanggal penandatanganan CHR oleh pejabat penanggung jawab unit akuntansi.

[27] Diisi dengan nama jabatan penanggung jawab unit akuntansi yang menandatangani CHR.

[28] Diisi dengan nama pejabat penanggung jawab unit akuntansi yang menandatangani CHR.

[29] Diisi dengan nomor induk pegawai pejabat penanggung jawab unit akuntansi yang menandatangani CHR.