Upload
trinhdien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIATENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanDiploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan keperawatan 2015
OLEH:
PENDIPOO320012026
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN2015
2
HALAMAN PERSETUJUAN
GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIATENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA
DisusundanDiajukanOleh
PENDIP00320012026
TelahMendapatkan Persetujuan dari Tim Pembimbing
Menyetujui:
HALAMAN PENGE
Pembimbing II
Hj. Nuraeni Noer., SSTNip.140 085 162
Pembimbing I
Lena Atoy, SST., MPHNip. 196503151989032001
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan
Muslimin L., A.Kep.,S.Pd.,M.Si.NIP. 19560311 198106 1 001
3
GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIATENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA
Disusun dan Diajukan Oleh:
PENDINIM P00320012026
Telah dipertahankan didepan dewan pengujiPada tanggal 10 juli 2015 dan dinyatakan
telah memenuhi syarat
Tim Penguji
1. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes (……………………………)
2. Hj. SitiNurhayani, S.Kep., Ns., M.Kep (……………………………)
3. Asminarsih Z.P, M.Kep., Sp., Kom (……………………………)
4. Lena Atoy, SST., MPH (……………………………)
5. Hj. Nuraeni Noer, SST (…….………………………)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan
Muslimin L., A.Kep.,S.Pd.,M.Si.NIP. 19560311 198106 1 001
4
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
1. Nama : Pendi
2. Tempat/Tanggal Lahir : katapang, 7 januari 1989
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Lasitarda II
B. JENJANG PENDIDIKAN
1. SD Negeri 01 Seram Bagian Barat, Tamat Tahun 2002
2. MTS Al-Hilal Katapang Kendari, Tamat Tahun 2005
3. SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat, Tamat Tahun 2008
4. Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan Tahun 2012 - Sekarang
5
Motto
Aku bukanlah orang yang hebat
Tapi aku mau belajar
Dari orang-orang yang hebat ………..
Aku adalah orang biasa
Tapi aku ingin menjadi orang yang luar biasa
Dan aku bukanlah orang yang istimewa
Tapi aku ingin membuat seseorang menjadi istimewa…….
Kuperesembahkan Untuk Almamaterku
Ayahanda Dan Ibundaku Tercinta
Suadaraku Tersayang Serta
Keluarga Besarku Dan
Juga Demi Bangsa Dan Negaraku ……….
6
ABSTRAK
Pendi (P00320012026). “Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti KurniaTentang Alat Pelindung Diri Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia”. dibawahBimbingan Ibu Lena Atoy, SST., MPH., dan Ibu Hj Siti Nuraeni Noer (xii+ 40Halaman + 8 Tabel + 9 Lampiran). Berdasarkan data awal yang diperoleh dari pabrikroti kurnia, jumlah karyawan pabrik tersebut berjumlah 37 orang, dari tahun 2013sampai tahun 2015 jumlah karyawan yang mengalami kecelakaan kerja berjumlah 6orang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan olehpekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian tubuhnya dari kemungkinanadanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan danpenyakit akibat kerja.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengetahuan KaryawanPabrik Roti Kurnia Tentang Alat Pelindung Diri (APD) di Wilayah Kerja PuskesmasPoasia.Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasilpenginderaan.Varibel yang di teliti adalah alat pelindung kepala, mata, pernapasan,tangan, kaki dan pakaian.penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 Mei – 29Mei 2015 dengan metode penelitian deskriptif. sampel sebanyak 37 orang denganmenggunakan teknik total Sampling. Hasil penelitian yang pengetahuan tentang APDyang Baik, diperoleh 21 responden (56.76%) sedangkan yang pengetahuannyaKurang diperoleh 16 responden (43.24%). Disarankan kepada Pemilik Pabrik Rotiagar mengupayakan pengadaan alat pelindung diri untuk para karyawan yang bekerjadi pabrik sesuai kebutuhan masing.
Kata Kunci :Pengetahuan, Alat pelindung diriDaftar Pustaka : 9 Literatur (2002-2014)
7
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim, Assalamu’aliakum Wr,Wb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia
Tentang Alat Pelindung Diri (APD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia”
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing dalam hal ini Ibu Lena Atoy, SST., MPH selaku Pembimbing I dan Ibu
Hj. Nuraeni Noer selaku Pembimbing II yang banyak memberikan bimbingan kepada
penulis dan penuh kesabaran dan tangguang jawab sehingga penyusun karya tulis ini
menjadi lebih baik.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kendari
2. Bapak Drs H Bachrun M.Si selaku Kepala Badan Riset SULTRA
3. Bapak Hasan Bete., Selaku pemilik pabrik roti kurniah Yang telah
memberikan saya izin penelitian bagi peneliti
4. Bapak Muslimin L.A Kep., SP.d., M.Siselaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
5. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kesselaku pemnguji I, Ibu Hj. Siti Hurhayani,
S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji II dan Ibu Asminarsih Z.P, M.Kep., Sp.,
Kom selaku penguji III yang telah memberikan banyak masukan.
8
6. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari khususnya Jurusan
Keperawatan yang telah banyak memberikan banyak pengetahuan kepada
penulis selama proses pendidikan hingga proses penulisan karya tulis ini.
7. Terkhusus Pada Rekan-Rekan Penulis ( Maman Indrayana, Hasrun Setiawan,
Paumba, Parmin, Mardianti Liberti, Siti Salfia, Serli Dwita Sanampe,
Muh.Zulfian, Akbar Tria Fadli, Hesti Sulastri Alan Hidayah Sukni, Rahman,
Siti Salfiah, Sri Padma Jayanti Sampulawa, serta seluruh Mahasiswa Jurusan
Keperawatan Angkatan 2012.
Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan penelitian dalam bidang kesehatan dimasa yang akan datang
Wasalamualaikum Wr,Wb.
Kendari, Juni 2015
Penulis
9
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL ...................... ................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ..................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ................................................. 5B. Tinjauan Tentang Alat Pelindung Diri (APD) ...................................... 9
BAB III KERANGKA KONSEPA. Dasar Pemekiran.................................................................................... 22B. Bagan Kerangka Konsep ....................................................................... 22C. Variabel Penelitian ................................................................................ 23D. Definisi Operasional.............................................................................. 23
BAB IV METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25B. Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................................. 25C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 26D. Instrumen Penelitian.............................................................................. 26E. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ....................................................... 27F. Teknik dan Pengelolaan Data................................................................ 28G. Analisa Data .......................................................................................... 28
10
H. Penyajian Data....................................................................................... 29
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................... 30B. Karakteristik Responden ....................................................................... 31C. Hasil penelitian ..................................................................................... 32
BAB VI PENUTUPA. Kesimpulan............................................................................................ 39B. Saran ...................................................................................................... 39
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan umur di pabrik RotiKurnia wilayah kerja puskesmas poasia................ 31
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikandi pabrik Roti Kurnia wilayah kerjapuskesmas poasia ……………………. ………….. 31
Table 5.3 Distribusi responden berdasarkan Lama Bekerja di pabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia …………… 32
Table 5.4 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin di pabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia …………… 32
Tabel 5.5 Distribusi responden tentang Alat Pelindung pernapasan diPabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia ……. 33
Tabel 5.6 Distribusi responden tentang Alat Pelundung Tangan di pabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia ………………. 33
Tabel 5.7 Distribusi responden tentang Alat Pelundung Kakidi pabrik Roti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia..……… 34
Tabel 5.8 Distribusi responden tentang Alat Pelundung Diri dipabrik Roti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia............. 34
12
LAMPIRAN
1. Surat Permintaan Menjadi Responden
2. Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden
3. Lembar Kuesioner Penelitian
4. Tabulasi Hasil Penelitian
5. Master Tabel Penelitian
6. Surat Izin Pengantar Penelitian
7. Surat Izin Penelitian Dari Poltekkes Kemnekes Kendari
8. Surat Izin Penelitian Dari Badan Pengembangan Dan Penelitian Provinsi
Sulawesi Tenggara
9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya ( Ana 2009 ).
Pengetahuan merupakan sumber strategis dalam meraih keunggulan
kompetitif.Keunggulan kompetitif secara berkelanjutan di lingkungan pasar yang
hiperkompetitif hanya dapat diraih dengan berinovasi. Proses inovasi sendiri
sangat bergantung kepada sumber pengetahuan (Daveni 1999).
Pengetahuan dalam penggunaan APD pada saat bekerja merupakan suatu
keharusan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan demi menjaga kesehatan
dan keselamatan kerja.Seperti halnya sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, sikap
penggunaan APD yang kurang baik kemungkinan disebabkan oleh beberapa
faktor lain seperti tingkat pengetahuan, apabila pekerja tidak mengetahui
tentang APD dapat berpengaruh terhadap perubahan sikap.
Penggunaan Alat Pelindung Diri(APD) merupakan salah satu metode
pencegahan kecelakaan kerja, yang digunakan pada saat bekerja, dimana
terdapat dalam waktu singkat dan pada jarak dekat dengan bahan pencemar dalam
konsentrasi yang membahayakan (Suma’mur, 1996).
14
Menurut H.W. Heinrich (1980) yang dikutip oleh Haryono (2007)
mengungkapkan bahwa 80% kecelakaan kerja disebabkan oleh perbuatan yang
tidak aman, sehingga pengendaliannya harus bertitik tolak dari perbuatan yang
tidak aman dalam hal ini adalah perilaku tenaga kerja terhadap penggunaan
APD.
Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi, meskipun
cenderung turun dari tahun ke tahun. Tahun 2000 terjadi 98.920 kasus, tahun 2001
terjadi 104.774 kasus, tahun 2002 terjadi 103.804 kasus, tahun 2004 terjadi 95.418
kasus, tahun 2005 terjadi 99.023 kasus, tahun 2006 terjadi 95.624 kasus, tahun 2007
terjadi 83.714 kasus, tahun 2008 terjadi 93.823 kasus, tahun 2009 terjadi 96.314
kasus, tahun 2010 terjadi 98.711 kasus, tahun 2011 terjadi 96.400 kasus, dan tahun
2012 terjadi 103.000 kasus (PT. Jamsostek dan Depnaker RI)
Angka kecelakaan kerja di Sulawesi tenggara pada tahun 2007 terjadi 30
kasus dan tahun 2008 terjadi 10 kasus (Dinaskertrans Sultra).
Berdasarkan data yang diperoleh dari pabrik roti kurnia, jumlah karyawan
pabrik tersebut berjumlah 37 orang, dari tahun 2013 sampai tahun 2015 jumlah
karyawan yang mengalami kecelakaan kerja berjumlah 6 orang, rata – rata
kecelakaaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimanakah gambaran pengetahuan karyawan pabrik roti kurnia
tentang alat pelindung diri di wilayah kerja puskesmas poasia ?
15
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mendapat Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia
Tentang Alat Pelindung Diri di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mendapat gambaran pengetahuankaryawan pabrik roti kurnia
tentang alat pelindung pernapasan.
b) Untuk mendapat gambaran pengetahuankaryawan pabrik roti kurnia
tentang alat pelindung tangan.
c) Untuk mendapat gambaran pengetahuankaryawan pabrik roti kurnia
tentang alat pelindung kaki.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Karyawan
Untuk menambah pengetahuan karyawan tentang alat pelindung diri di
Wilayah Kerja Puskesmas Poasia.
2. Bagi Institusi
Sebagai sumbang ilmiah dan masukan bagi institusi yang terkait untuk
pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan
pustaka atau bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
16
3. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai bahan masukan terhadap petugas kesehatan agar dapat memberikan
penyuluhan dankonseling khususnya tentang alat pelindung diri yang harus
digunakan dalam bekerja.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini sebagai data dasar dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan menambah wawasan penulis mengenai pengetahuan tentang
alat pelindung diri.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi perubahan
perilaku. Pengetahuan akan membentuk sikap, dan sikap akan mempengaruhi
perilaku. Semakin banyak informasi yang masuk, maka semakin banyak pula
pengetahuan didapat (Manuaba, 2006).
Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap suatu obyek
sehingga dapat menimbulkan prilaku dalam mengambil keputusan untuk
menentukan pilihan akan dirinya (Depkes, 2005).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan initerjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba (Notoatmodjo, 2003 : 33).
Pengetahuan atau kognitif merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang didalam meneliti suatu obyek yang didasarkan kepada penalaran
secara ilmiah, logis, sesuai dengan kaidah – kaidah ilmu pengetahuan
(Nursalam, 2002 : 134).
18
2. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoadmojo, 2003
adalah sebagai berikut :
a. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan
1) Cara coba salah (Trial And Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya kebudayaan. Cara coba salah ini dilakukan
dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan
apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba kemungkinan
yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahakan.
2) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-
pemimpin masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,
pemegang pemerintahan dan berbagai prinsip lain yang menerima
mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik
berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi masa lalu.
19
b. Cara Modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular
disebut metodologi penelitian.Cara ini mula-mula dikembangkan oleh
Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van
Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang
dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu
yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan
untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan
untuk mendapat informasi misalnya hal – hal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB
Mantra yang dikutip Notoatmojo (2003), pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola
hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan. Pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan dan
proses perawatan kesehatan, karena pendidikan berperan penting
dalam proses pemikiran mengenai bagaimana perawatan kesehatan
yang benar.
20
2) Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),
pekerjaan adalah keburuan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah
sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari
nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.
Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita
waktu.
3) Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia
adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
kematangan jiwa. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan dan proses
perawatan kesehatan, karena semakin bertambahnya usia, maka proses
pikir seseorangpun akan berubah. Proses pikir yang dewasa akan
menalarkan atau mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya,
sehingga umur yang dewasa dapat dengan maksimal melakukan proses
perawatan.
21
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan
Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003)
lingkungan merupakan seluruh kondisi yang berada disekitar manusia
dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok. Lingkungan dapat mempengaruhi
pengetahuan dan proses perawatan kesehatan, seperti kondisi tempat
tinggal yang jauh dari fasilitas kesehatan sehingga kurang
mendapatkan informasi penyuluhan mengenai suatu penyakit
khususnya tentang perawatan kesehatan.
2. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi. Sosial budaya
masyarakat yang masih menggunakan prinsip tradisional dapat
memepengaruhi pengetahuan dan proses pikir mengenai perawatan
kesehatan, Karena masyarakat tradisional membatasi segala sesuatu
yang bertentangan dengan pemikiran mereka.
B. Tinjauan Umum Alat Pelindung Diri
1. PengertianAlat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat keselamatan yang
digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian
tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan
22
kerja terhadapkecelakaan dan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008 dalam Siti
Dessy, 2010).
Alat Pelindung diri merupakan suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang berfungsi
mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja (Milos Nedved dan
Imamkhasani, 1991 dalam Siti Dessy, 2010).
Perlindungan tenaga kerja melalui usaha-usaha teknis pengamanan
tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu di
utamakan.Namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum dapat
dikendalikan sepenuhnya, sehingga digunakan alat-alat pelindung diri.Alat
pelindung haruslah enak dipakai, tidak mengggangu kerja dan memberikan
perlindungan yang efektif (Suma’mur, 2009 dalam Siti Dessy 2010).
Suma’mur (1996) menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemakaian alat pelindung diri, yaitu:
a. Pengujian mutu
Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ditentukan
untuk menjamin bahwa alat pelindung diri akan memberikan
perlindungan sesuai dengan yang diharapkan. Semua alat pelindung diri
sebelum dipasarkan harus diuji lebih dahulu mutunya.
b. Pemeliharaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri yang akan digunakan harus benar-benar sesuai
dengan kondisi tempat kerja, bahaya kerja dan tenaga kerja sendiri agar
23
benar-benar dapat memberikan perlindungan semaksimal mungkin pada
tenaga kerja.
c. Ukuran harus tepat
Adapun untuk memberikan perlindungan yang maksimum pada
tenaga kerja, maka ukuran alat pelindung diri harus tepat. Ukuran yang
tidak tepat akanmenimbulkan gangguan pada pemakaiannya.
d. Cara pemakaian yang benar
Sekalipun alat pelindung diri disediakan oleh perusahaan, alat-alat ini
tidak akanmemberikan manfaat yang maksimal bila cara memakainya
tidak benar. Tenaga kerja harus diberikan pengarahan tentang :
1) Manfaat dari alat pelindung diri yang disediakan dengan potensi
bahayayang ada.
2) Menjelaskan bahaya potensial yang ada dan akibat yang akan
diterima oleh tenaga kerja jika tidak memakai alat pelindung diri yang
diwajibkan.
3) Cara memakai dan merawat alat pelindung diri secara benar harus
dijelaskan pada tenaga kerja.
4) Perlu pengawasan dan sanksi pada tenaga kerja menggunakan alat
pelidung diri.
5) Pemeliharaan alat pelindung diri harus dipelihara dengan baik agar
tidak menimbulkan kerusakan ataupun penurunan mutu.
6) Penyimpaan alat pelindung diri harus selalu disimpan dalam keadaan
bersih ditempat yang telah tersedia, bebas dari pengaruh kontaminasi.
24
2. Pemilihan Alat Pelindung Diri
Setiap tempat kerja mempunyai potensi bahaya yang berbeda-beda
sesuai dengan jenis, bahan dan proses produksi yang dilakukan. Dengan
demikian, sebelum melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang
tepat digunakan, diperlukan adanya suatu investarisasi potensi bahaya yang
ada di tempat kerja masing - masing. Pemilihan dan penggunaan alat
pelindung diri harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut (Tarwaka,
2008 dalam Siti Dessy, 2010) :
a. Aspek Teknis, meliputi :
1) Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan bentuk alat
pelindung diri harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang dilindungi.
2) Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat pelindung diri
akanmenentukan tingkat keparahan dan suatu kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang mungkin terjadi. Semakin rendah mutu alat
pelindung diri, maka akan semakin tinggi tingkat keparahan atas
kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang terjadi. Adapun untuk
menetukan mutu suatu alat pelindung diri dapat dilakukan melalui uji
laboratorium untuk mengetahui pemenuhan terhadap standar.
3) Penentuan jumlah alat pelindung diri. Jumlah yang diperlukan
sangat tergantung dari jumlah tenaga kerja yang terpapar potensi
bahaya di tempat kerja. Idealnya adalah setiap pekerja menggunakan
alat pelindung diri sendiri-sendiri atau tidak dipakai secara bergantian.
4) Teknik penyimpanan dan pemeliharaan. Penyimpanan
25
investasiuntuk penghematan dari pada pemberian alat pelindung diri.
b. Aspek Psikologis
Di samping aspek teknis, maka aspek psikologis yang
menyangkut masalah kenyamanan dalam penggunaan alat pelindung diri
juga sangat penting untuk diperhatikan. Timbulnya masalah baru bagi
pemakai harus dihilangkan, seperti terjadinya gangguan terhadap
kebebasan gerak pada saat memakai alat pelindung diri. Penggunaan alat
pelindung diri tidak menimbulkan alergi atau gatal-gatal pada kulit, tenaga
kerja tidak malu memakainya karena bentuknya tidak cukup menarik.
Ketentuan pemilihan alat pelindung diri meliputi (Tarwaka,
2008dalam Siti Dessy, 2010) :
1) Alat pelindung diri harus dapat memberikan perlindungan yang
adekuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang
dihadapi oleh tenaga kerja.
2) Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3) Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4) Bentuknya harus cukup menarik.
5) Alat pelindung tahan lama untuk pemakaian yang lama.
6) Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya, yang dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau
karena salah dalam penggunaanya.
7) Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
26
8) Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris
pemakaiannya.
9) Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
3. KriteriaAlat Pelindung Diri
Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas, maka perlu diperhatikan
pulabeberapa kriteria dalam pemilihan alat pelindung diri sebagai berikut
(Tarwaka,2008) :
a. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif
kepada pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi ditempatkerja.
b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin,
nyamandipakai dan tidak menjadi beban tambahan bagi pemakainya.
c. Bentuknya cukup menarik, sehingga tenaga kerja tidak malu memakainya.
d. Tidak menimbulkan gangguan kepada pemakainya, baik karena
jenisbahayanya maupun kenyamanan dan pemakiannya.
e. Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali.
f. Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran dan pernafasan serta
gangguan kesehatan lainnya pada waktu dipakai dalam wktu yang cukup
lama.
g. Tidak mengurangi persepsi sensoris dalam menerima tanda-tanda
peringatan.
h. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia
dipasaran.
i. Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan.
27
j. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan sebagainya (Siti Dessy, 2010).
4. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri
Jenis-jenis alat pelindung diri berdasarkan fungsinya terdiri dari
beberapa macam. Alat pelindung diri yang digunakan tenaga kerja sesuai
dengan bagian tubuh yang dilindungi, antara lain :
a. Alat Pelindung Pernafasan
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi pernafasan
dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun,
korosi atau yang bersifat rangsangan. Sebelum melakukan pemilhan
terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat, maka perlu
mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar kontaminan yang
ada di lingkungan kerja. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain :
1) Bentuk kontaminan di udara, apakah gas, uap, kabut, fume, debu atau
kombinasi dari berbagai kontaminan tersebut.
2) Kadar kontaminan di udara lingkungan kerja.
3) Nilai Ambang Batas (NAB) yang diperkenanakan untuk masing-
masingkontaminan.
4) Reaksi fisilogis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi
mata dan kulit.
5) Kadar oksigen di udara tempat kerja.
Secara umum, jenis alat pelindung pernafasan yang banyak
digunakan di Pabrik roti kurnia antara lain :
28
1) Masker
Digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel-partikel
yang lebih besar masuk ke dalam saluran pernafasan.
b. Alat Pelindung Tangan
Digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari dari
benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak
dengan arus listrik.Sarung tangan terbuat karet untuk melindungi
kontaminasi terhadap bahan kimia dan arus listrik; sarung tangan dari
kain/katun untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sarung tangan sebagai
berikut :
1) Potensi bahaya yang ada di tempat kerja, apakah berupa bahan kimia
korosif, benda panas, dingin, tajam atau benda keras.
2) Kepekaan objek yang digunakan, seperti pekerjan yang halus
dengan memberikan benda-benda halus lebih tepat menggunakan
sarung tangan yang tipis.
3) Bagian tangan yang dilindungi, apakah hanya bagian jari saja,
tangan, atau sampai bagian lengan.
c. Alat Pelindung Kaki
29
Digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-
benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak
dengan arus listrik. Menurut jenis pekerjaan yang dilakukan sepatu
keselamatan dibedakan menjadi :
1) Sepatu pengaman pada pengecoran baja
Sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dilapisi krom atau asbes
dan tingginya sekitar 35 cm. Pada pemakaian sepatu ini, celana
dimasukkan ke dalam sepatu lalu dikencangkan dengan tali pengikat.
2) Sepatu pengaman pada pekerjaan yang mengandung bahaya peledakan.
Sepatu ini tidak boleh memakai paku- paku yang dapat
menimbulkanpercikan bunga api.
3) Sepatu pengaman untuk pekerjaan yang berhubungan dengan listrik.
Sepatu ini terbuat dari karet anti elektronik, tahan terhadap tegangan
listrik sebesar 10.000 volt selama 3 menit.
4) Sepatu pengaman pada pekerjaan bangunan konsentrasi.
Sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dilengkapi dengan baja pada
ujung depannya.
Agar alat pelindung diri tetap dapat digunakan secara baik,
harus disimpan pada tempat penyimpanan yang bebas debu, kotoran,
dan tidak terlalu lembab serta terhindar dari gigitan
binatang.Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa sehingga mudah
diambil dan dijangkau oleh pekarja dan diupayakan disimpan di almari
khusus pelindung alat pelindung diri.
30
5. PerundangUndangan Alat Pelindung Diri
Perundang-undangan yang mengatur mengenai alat pelindung diriantara
lain :
a. Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
1) Pasal 3 ayat 1 sub f
Dengan peraturan perundang - undangan ditetapkan syarat - syarat
keselamatan kerja untuk memberi alat-alat perlindungan diri pada
para tenaga kerja.
2) Pasal 9 ayat 1
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang :
a) Kondisi-kondisi dan bahaya - bahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerja.
b) Semua pengaman dan alat-alat perlindungan yang diharuskan
dalam tempat kerja.
c) Alat-alat perlindungan bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
d) Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
3) Pasal 9 ayat 2
Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yang
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat - syarat tersebut diatas.
31
4) Pasal 9 ayat 3
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan
pertama pada kecelakaan.
5) Pasal 12 sub c
Dengan peraturan perundang-undangan diatur kewajiban dan atau
hak tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri yang diwajibkan.
6) Pasal 12 sub e
Dengan peraturan perundang-undangan diatur kewajiban dan atau
hak tenaga kerja untuk menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan
di mana syarat Keselamatan dan Keselamatan Kerja serta alat - alat
perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam
hal - hal khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas - batas yang
masih dapat dipertanggung jawabkan.
7) Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan
menaati semua petunjuk kesehatan kerja dan memakai alat - alat
perlindungan diri yang diwajibkan.
8) Pasal 14 sub c
Menyediakan secara cuma - cuma semua alat pelindung diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan
32
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja
tersebut, disertai dengan petunjuk - petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli - ahli keselamatan
kerja.
b. Permenakertrans No. PER-01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan
Penyakit Akibat Kerja
1) Pasal 4 ayat 3
Kewajiban pengurus menyediakan secara cuma-cuma alat pelindung
diriyang diwajibkan penggunaannya bagi tenaga kerja yang
berada dibawah pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
2) Pasal 5 ayat 2
Tenaga kerja harus memakai alat - alat pelindung diri yang
diwajibkan untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
BAB III
33
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang, tinjauan
pustaka dan landasan teori, maka dikembangkan kerangka konsep yang
merupakan panduan dari teori tersebut.
Pada penelitian ini memperoleh gambaran mengenai pengetahuan
Karyawan Pabrik Roti Kurniah tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia dengan variable bebas pengetahuan
karyawan pabrik roti kurniah tentang alat pelindung diri APD sedangkan variable
terikat yaitu alat pelindung pernapasan, pelindung tangan dan pelindung kaki
B. Kerangka Pikir Penelitian
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan : : Variabel Yang di Teliti
C. Variabel Penelitian
Karyawan PabrikRoti Kurnia
Penggunaan APD
Pengetahuan TentangAlat Pelindung Tangan
Pengetahuan TentangAlat Pelindung
Pernapasan
Pengetahuan TentangAlat Pelindung Kaki
34
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu :
1. Variabel independent (variabel bebas) dalam penelitian ini yaitu Gambaran
Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
2. Variabel dependent (variable terikat) dalam penelitian ini yaitu Penggunaan
Alat Pelindung Diri antara lain: Alat Pelindung Pernapasan, Tangan, Dan
Kaki.
D. Devinisi Operasional
1. Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja
di pabrik roti kurnia.
2. Penggunaan APD yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu karyawan pabrik
roti kurnia yang menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja.kemampuan
karyawan dalam mengetahui tentang alat pelindung pernapasan.Jika benar
nilainya 1 dan salah nilainya 0
Kriteria objektif :
a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %
b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %
3. Pengetahuan tentang alat pelindung pernapasan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kemampuan karyawan dalam mengetahui tentang alat
pelindung pernapasan.Jika benar nilainya 1 dan salah nilainya 0
Kriteria objektif :
35
a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %
b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %
4. Pengetahuan tentang alat pelindung tangan yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kemampuan karyawan dalam mengetahui tentang alat pelindung
tangan.Jika benar nilainya 1 dan salah nilainya 0
Kriteria objektif :
a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %
b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %
5. Pengetahuan tentang alat pelindung kaki yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan karyawan dalam mengetahui tentang alat pelindung
kaki.Jika benar nilainya 1 dan salah nilainya 0
Kriteria objektif :
a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %
b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %
BAB IV
36
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian
survey.Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang
suatu keadaan secara obyektif.Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang (Notoatmojo, 2002).Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran pengetahuan karyawan pabrik roti kurnia tentang alat pelindung diri di
wilayah kerja puskesmas poasia.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Pabrik Roti Kurnia wilayah kerja Puskesmas
Poasia.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 – 29 Mei 2015
37
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang akan diteliti
(Notoatmojo, 2002). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan yang bekerja di pabrik roti kurnia wilayah kerja puskesmas poasia
yang berjumlah 37 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti
(Arikunto, 2006).Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang
bekerja di pabrik roti kurnia wilayah kerja puskesmas poasia yang di temukan
selama penelitian berlangsung. Tehnik pengambilan sampel dengan
menggunakan Total sampling yaitu tekhnik penentuan sampel dengan
mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel
(Sugiyono, 2009). Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dari
seluruh jumlah karyawan di pabrik roti kurnia.Jumlah sampel dalam
penelitian ini berjumlah 37 orang.
D. Instrument Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah “ lembar kuesioner ”
yang berisi daftar pertanyaan mengenai pengetahuan karyawan tentang alat
pelindung diri.
38
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data sekunder, yaitu:
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
wawancara langsung dengan menggunakan lembar kuesioner yang berisi
daftar pertanyaan mengenai pengetahuan karyawan tentang alat pelindung
diri.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pabrik roti kurnia yaitu
jumlah karyawan pabrik roti kurnia.
2. Prosedur Pengumpulan Data
a. Izin Penelitian
Penelitian dimulai setelah mendapat izin dari institusi tempat penelitian.
b. Pelaksana Penelitian
Pelaksana penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri.
c. Informed Consent
Setiap responden diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari
penelitian, dan diberikan kesempatan bertanya tentang penelitian ini.
Responden yang setuju diminta untuk menandatangani surat bersedia
menjadi reponden.
39
d. Prosedur Pelaksanaan
Setelah responden ditetapkan, peneliti melakukan pengumpulan data
untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan karyawan tentang
alat pelindung diri.
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan akan diolah dengan langkah - langkah sebagi berikut:
1. Edit (editing)
Memeriksa setiap halaman kuesioner sehingga tidak terjadi kesalahan baik
dalam penempatan maupun penjumlahan.
2. Koding (coding)
Memberikan kode pada setiap data yang ada dengan maksud memudahkan
dalam analisa data.
3. Skoring (scoring)
Penghitungan pada jawaban responden yang telah diisi pada penjelasan
kuesioner dari berbgai variable yang diteliti.
4. Tabulasi (tabulating)
Menyusun data dalam bentuk table distribusi frekuensi setelah dilakukan
perhitungan data secara manual.
G. Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan untuk mendapatkan
persentase hasil identifikasi setiap variabel yang diteliti untuk memperoleh
gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung diri. Data yang sudah
diolah dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
40
=Keterangan:
: frekuensi
n : jumlah sampel penelitian
K : konstanta (100%)
: persentase hasil yang dicapai (arikunto, S. 2006:34)
H. Penyajian Data
Data dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk table distribusi
frekuensi yang disertai dengan narasi untuk dapat memberikan gambaran
pengetahuan karyawan tentang alat pelindung diri.
41
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Letak Geografis
Pabrik Roti Kurnia terletak di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara
tepatnya di Kelurahan Poasia Kecamatan Anduonohu Kota Kendari. Awal
berdirinya Pabrik Roti Kurnia pada tahun 1997 dengan luas pabrik 20 x 22
m2sampai sekarang dengan jumlah karyawan 37 orang. Lokasi ini cukup
strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan.
2. Status
Pabrik Roti yang di bangun pada tahun 1997 telah mendapatkan izin
resmi pada tahun 2000.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat pada pabrik yaitu terdiri dari :
a. Bangunan Pabrik
b. Mess Karyawan
c. Mobil
42
B. Karakteristik Responden
Tabel 5.1Distribusi Responden berdasarkan Umur di Pabrik Roti Kurnia Wilayah
Kerja Puskesmas PoasiaNo. Umur f %1. < 20 tahun 14 37,82. 20 – 35 tahun 23 62,2
3. > 35 tahun 0 0
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden terbanyak berumur 20 – 35
tahun yang berjumlah 23 responden (62,2%) dan responden terkecil berumur <
20 tahun yang berjumlah 14 responden (37,8%) (sugiyono, 2008).
Tabel 5.2Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan di Pabrik Roti Kurnia
Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Pendidikan F %1. SD 1 2,72. SMP 14 37,83. SMA 22 59,54. PT 0 0
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berpendidikan SMA
yaitu sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden terkecil adalah yang
berpendidikan SD yang berjumlah 1 responden (2,7%).
43
Tabel 5.3Distribusi Responden berdasarkan Lama Bekerja di Pabrik Roti Kurnia
Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Lama Bekerja f %1. < 1 Tahun 6 16,22. 1 Tahun 6 16,23. 2 Tahun 10 27,14. 3 Tahun 6 16,25. 4 Tahun 6 16,26. > 4 Tahun 3 8,1
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa lama bekerja terbanyak dari responden
adalah 2 tahun berjumlah 10 responden (27,1%) dan yang terkecil adalah > 4
tahun berjumlah 3 responden (8,1%).
Tabel 5.4Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Pabrik Roti Kurnia
Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Jenis Kelamin f %1. Laki – Laki 16 43,22. Perempuan 21 56,8
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah
berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 21 responden (56,8%) dan
responden terkecil berjenis kelamin laki – laki yang berjumlah 16 responden
(43,2%).
C. Hasil Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 23 Mei 2015 dengan
judul Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Alat
44
Pelindung Diri (APD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Pengetahuan Alat Pelindung Pernapasan
Tabel 5.5Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung Pernapasan Di
Pabrik Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Alat Pelindung Pernapasan f %1. Baik 34 91,92. Kurang 3 8,1
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan tentang alat pelindung pernapasan yang baik berjumlah 34
responden (91,9%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang
berjumlah 3 responden (8,1%).
b. Pengetahuan Alat Pelindung Tangan
Tabel 5.6Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung TanganDi
Pabrik Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Alat Pelindung Tangan f %1. Baik 26 70,3
2. Kurang 11 29,7Jumlah 37 100
Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan tentang alat pelindung tangan yang baik berjumlah 26 responden
(70,3%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 11
responden (29,7%).
45
c. Pengetahuan Alat Pelindung Kaki
Tabel 5.7Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung Kaki Di Pabrik
Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Alat Pelindung Kaki f %1. Baik 22 59,52. Kurang 15 40,5
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.7 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan tentang alat pelindung kaki yang baik berjumlah 22 responden
(59,5%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 15
responden (40,5%).
d. Pengetahuan Tentang Alat Pelindung Diri
Tabel 5.8Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung Diri di
Pabrik Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo Alat Pelindung Diri (APD) f %1 Baik 22 59.462 Kurang 15 40.54
Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015
Tabel 5.11 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan tentang alat pelindung diri yang baik berjumlah 21 responden
(56,76%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 16
responden (43,24%).
46
D. Pembahasan
Setelah dilakukan pengolahan dan penyajian data, maka diperoleh
Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poasia, dari 37 responden diperoleh hasil yang berpengetahuan baik
sebanayak 21 responden (56,76%) disebabkan karena tingkat pendidikan
responden yaitu SMA sebanyak 22 orang (59,5%). Salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan.Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin cepat kemampuanya untuk memahami suatu
objektif.Termasuk dalam hal ini responden penelitian yang sebagian besar
tingkat pendidikannya adalah SMA.Namum, kemampuan responden untuk
menerima dan mengolah informasi bergantung pada setiap orang.Salah satunya
yaitu kemampuan kognitif seseorang (Notoatmodjo, 2007).
berdasarkan variabel yang diteliti yaitu alat pelindung kepala, alat
pelindung mata, alat pelindung pernapasan, alat pelindung tangan, alat pelindung
kaki, dan pakaian pelindung. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Pernapasan
Dari hasil penelitian pada 37 responden yang terdapat di pabrik roti
kurnia, didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik
berjumlah 34 responden (91,9%), dan responden yang memiliki pengetahuan
kurang berjumlah 3 responden (8,1%).
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan
responden selama penelitian didapatkan bahwa tingginya jumlah responden
yang mengetahaui tentang alat pelindung pernapasan namun tidak
47
menggunakannya disebabkan karena Responden tidak memperdulikan
manfaat bagi kesehatan menggunakan alat pelindung pernapasan,sehingga
responden tidak menggunakan alat tersebut.
Hal ini sejalan dengan teori notoatmodjo, (2003) bahwa pengetahuan
adalah sesuatu yang diketahui melalui pengalaman dan banyaknya informasi
yang diperoleh.pengetahuan dalah segala sesuatu yang diketahui, dilihat dan
didengar.
Pada pengetahuan karyawan tentang alat pelindung pernapasan
umumnya penulis simpulkan dapat dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan
oleh daya ingat responden dan motivasi, sehingga sebagian besar responden
memiliki pengetahuan baik.Ini dapat diartikan sebagai kemampuan
responden untuk mengingat suatu informasi yang didapat dari media masa,
media cetak dan media elektronik.
2. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Tangan
Dari hasil penelitian pada 37 responden yang terdapat di pabrik roti
kurnia, didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik
berjumlah 26 responden (70,3%), dan responden yang memiliki pengetahuan
kurang berjumlah 11 responden (29,7%).
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan
responden selama penelitian didapatkan bahwa tingginya jumlah responden
yang mengetahaui tentang alat pelindung tangan namun tidak
menggunakannya disebabkan karena tidak tersedianaya alat pelindung
48
tangan di pabrik, sehingga Responden tidak menggunakan alat pelindung
tangan tersebut.
Hal ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa pengetahuan
adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan, dipahami dan pengenalan
terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara objektif.Pengetahuan juga
berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan diperoleh dari
hasil belajar formal, informal dan non formal. (Notoatmodjo.S,2005).
Pada pengetahuan karyawan tentang alat pelindung tangan umumnya
penulis simpulkan dapat dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan oleh daya
ingat responden dan motivasi, sehingga sebagian besar responden memiliki
pengetahuan baik.Ini dapat diartikan sebagai kemampuan responden untuk
mengingat suatu informasi yang didapat dari media masa, media cetak dan
media elektronik.
3. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Kaki
Dari hasil penelitian pada 37 responden yang terdapat di pabrik roti
kurnia, didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik
berjumlah 22 responden (59,5%), dan responden yang memiliki pengetahuan
kurang berjumlah 15 responden (40,5%).
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan
responden selama penelitian didapatkan bahwa tingginya jumlah responden
yang mengetahaui tentang alat pelindung kaki namun tidak
menggunakannya disebabkan karena tidak tersedianya ditempat bekerja,
49
sehingga responden tidak menggunakan alat pelindung kaki yang memenuhi
standar keselamatan.
Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh (Notoatmojo, 2003),
menyebutkan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan yang dimiliki maka
akan semakin rendah pula kemampuan yang akan dimiliki seseorang dalam
menyikapi suatu permasalahan.
Pada pengetahuan karyawan tentang alat pelindung kaki umumnya
penulis simpulkan dapat dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan oleh daya
ingat responden dan motivasi, sehingga sebagian besar responden memiliki
pengetahuan baik.Ini dapat diartikan sebagai kemampuan responden untuk
mengingat suatu informasi yang didapat dari media masa, media cetak dan
media elektronik.
50
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas tentang Gambaran
pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Alat Pelindung Diri di
Wilayah Kerja Puskesmas Poasia dapat dilihat pada penjabaran sebagai berikut :
1. Gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung pernapasan yang
baik berjumlah 34 responden (91,9%), dan responden yang memiliki
pengetahuan kurang berjumlah 3 responden (8,1%).
2. Gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung tangan yang baik
berjumlah 26 responden (70,3%), dan responden yang memiliki pengetahuan
kurang berjumlah 11 responden (29,7%).
3. Gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung kaki yang baik
berjumlah 22 responden (59,5%), dan responden yang memiliki pengetahuan
kurang berjumlah 15 responden (40,5%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis menyarankan
bahwa:
1. Bagi karyawan pabrik agar aktif mengikuti kegiatan penyuluhan dan mencari
informasi tentang alat pelindung diri sehingga dapat mengaplikasikanya
dalam bekerja.
51
2. Bagi Pemilik Pabrik Roti agar mengupayakan pengadaan alat pelindung diri
untuk para karyawan yang bekerja di pabrik sesuai kebutuhan masing –
masing karyawan.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan variabel penelitian yang
diteliti mengenai penelitian ini.
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi-ketujuhRineka Cipta. Jakarta.
Direktorat Pengawas Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DPNK3).2007.Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan KesehatanKerja.Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI.
Notoatmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Notoatmojo, S. (2003). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. AndiOffset. Yogyakarta
Saryono. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. NuhaMedika. Jakarta
Setiyowati, Siti Dessy. (2010). Penerapan Penggunaan Alat Pelindung DiriTerhadap Tenaga Kerja di PT Bayer Indonesia. Surakarta : FakultasKedokteran Universitas Sebelas Maret.
Suharjo. (2002). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. Nuha Medika.Jakarta
Suma’mur P. K, 2002.Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta
Wawan, A.dkk. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan PrilakuManusia. Nuha Medika. Yogyakarta
53
Lampiran 1
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Ibu/Saudara (i) ………
Di –
Tempat ……………..
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari Jurusan Keperawatan, saya akan melakukan penelitian tentang
“GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIA
TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI”. Untuk keperluan tersebut saya
mohonKesediaan ibu/saudara (i) untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan
dengan kejujuran dan apa adanya.
Demikian Permohonan Ini, Atas Bantuan Dan Partisipasinya Saya Ucapkan
Terima Kasih.
Kendari, ……………..2015
Peneliti
Pendi
54
Lampiran 2
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan yang berjudul
“GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIA
TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI”.Tanda tangan sayaini menunjukan
bahwa saya diberikan informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Kendari, ………………..2015
Responden
(…………………………)
55
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Alat Pelindung
Diri (APD) di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia
I. Identitas Respoden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Lama Bekerja :
II. Petunjuk Soal
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama
2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap tepat dan benar
III. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Diri
A. Alat Pelindung Pernapasan
1. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung pernapasan ?
a. Alat yang digunakan untuk melindungi pernapasan dari suhu panas.
b. Alatyang digunakan untuk melindungi pernapasan dari bau tidak
sedap.
c. Alatyang digunakan untuk melindungi pernapasan dari resiko
paparan gas, uap, debu atau udara yang terkontaminasi.
2. Alat pelindung pernapasan yang umum digunakan yaitu ?
a. Chemical Respirator
b. MechanicalRespirator
c. Masker
3. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat pernapasan yaitu ?
a. Bentuk kontaminasi di udara.
b. Bentuk alat pernapasan
c. Daya tahan alat pernapsan
56
4. Alat pelindung pernapasan yang berfungsi mengurangi paparan debu
dan partikel-partikel besar masuk ke saluran pernapasan yaitu ?
a. Chemical Respirator
b. Masker
c. Mechanical Respirator
5. Alat pelindung pernapasan yang berfungsi mengurangi paparan debu,
asap dan gas – gas berbahaya masuk ke saluran pernapasan yaitu ?
a. Respirator
b. Masker
c. Kain penutup mulut dan hidung
B. Alat Pelindung Tangan
6. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung tangan ?
a. Alatyang digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam,
goresan, benda panas dan dingin, bahan kimia dan kontak dengan
arus listrik.
b. Alat yang digunakan untuk melindungi tangan dari kotoran.
c. Alat yang digunakan untuk melindungi tangan dari gigitan hewan.
7. Yang tidak termaksud sarung pelindung tangan yaitu ?
a. Sarung tangan karet
b. Sarung tangan plastik
c. Sarung tangan kain
8. Fungsi dari alat pelindung tangan yang terbuat dari karet yaitu ?
a. Untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin.
b. Untuk melindungi dari benda tajam.
c. Untuk melindungi kontaminasi bahan kimia dan arus listrik.
9. Fungsi dari alat pelindung tangan yang terbuat dari kain yaitu?
a. Untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin
b. Untuk melindungi dari benda tajam
c. Untuk melindungi kontaminasi bahan kimia dan arus listrik.
57
10. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat pelindung tangan
yaitu ?
a. Ukuran alat pelindung tangan
b. Potensi bahaya yang ada di tempat kerja
c. Mudah atau sulit di temukan.
C. Alat Pelindung Kaki
11. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung kaki ?
a. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari benturan.
b. Alatyang digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda keras,
benda tajam, panas dan kontak dengan arus listrik.
c. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari hewan berbahaya.
12. Sepatu pengaman pada pengeboran baja terbuat dari ?
a. Kulit yang dilapisi krom atau asbes.
b. Karet anti elektronik dan tahan terhadap tegangan listrik.
c. Kulit yang dilengkapi baja pada ujung depannya
13. Pada pekerjaan yang mengandung bahaya ledakan, sepatu pengaman
yang digunakan yaitu ?
a. Sepatu yang dilengkapi dengan besi pada ujung sepatu.
b. Sepatu yang dilengkapi dengan besi pada dasar sepatu
c. Sepatu yang terbuat dari bahan karet.
14. Sepatu pengaman yang digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan
dengan listrik yaitu ?
a. Kulit yang dilapisi krom atau asbes.
b. Karet anti elektronik dan tahan terhadap tegangan listrik.
c. Kulit yang dilengkapi baja pada ujung depannya
15. Sepatu pengaman yang digunakan untuk pekerjaan bangunan yaitu ?
a. Kulit yang dilapisi krom atau asbes.
b. Karet anti elektronik dan tahan terhadap tegangan listrik.
c. Kulit yang dilengkapi baja pada ujung depannya
58
KUNCI JAWABAN
Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia
A. Alat Pelindung Pernapasan
1. C
2. C
3. A
4. B
5. A
B. Alat Pelindung Tangan
6. A
7. B
8. C
9. A
10. B
C. Alat Pelindung Kaki
11. B
12. A
13. C
14. B
15. C