3
MAJULAH BANGSAKU DAN JAYALAH NEGERIKU Potret Hakekat Kemerdekaan Suatu Bangsa Prolog Negeri ini sudah merdeka, tak terasa sudah …. th lamanya, maka berbagai perubahan dan kemajuan negeri ini telah kita saksikan bersama. Kondisi ini sudah sepantasnya harus kita syukuri dengan menjadikan kemerdekaan bangsa ini sebagai upaya agar kehidupan saat ini dan masa yang akan datang akan menjadi lebih baik. Bahkan dalam perjalanannya, kemerdekaan bangsa ini saat ini, sudah menampakkan kakinya di era zaman modern, tentu tantangan dan tuntutannya yang dihadapi dalam realita kehidupan berbeda dari masa ke masa. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi negeri yang terjajah. Mereka diidnetifikasikan sebagai Negara yang terbelakang, terbelenggu terhadap diri sendiri, mengalami inferior complex (rendah diri) serta menggantungkan nasibnya dengan Negara lain. Lalu apa yang harus kita siapkan agar kita bisa menjadi bagian dari Negara yang betul-betul merdeka di era modernitas zaman saat ini, zaman yang ditandai selalu ingin maju (berkemajuan) dan unggul serta berperadaban mulia, sehingga menjadi bangsa yang mandiri dan bersaing ditengah persaingan global. Ciri Bangsa yang Merdeka: Di Era Kemajuan Zaman (berkemakuan) 1. Memiliki Ke-Mandirian dan Ke- bebasan yang sebenarnya. Kemandirian dan Kebebasan: Meliputi segala aspek kehidupan tanpa tekanan dari pihak manapun dan selalu berkepribadian sesuai dengan watak dan jati dirinya. Sebagai orang mukmin, kemandirian dan kebebasan bisa meliputi dalam beberapa aspek pokok sesuai dengan muatan ajaran agamanya, yaitu: Aspek Aqidah: Tidak ada paksaan dalam beragama (Laa Ikrooha Fid diin), tetapi ketika memilih agama harus sesuai dengan pilihan yang benar dan mengamalkan ajaran agamanya dengan benar pula. 85 33 Aspek Ibadah: Senantiasa ihklas semata-mata mencari Ridho Allah Swt dan Selalu berbuat Ikhsan (ibadah yang terbaik). 207 22 Aspek ke Islaman secara Umum: Senantiasa menampakkan nilai-nilai Islam (islam sebagai rahmatan Lil alamiin) dalam kehidupannya dan senantiasa memberikan kemanfaatan baik dirinya dan orang lain (Islamiyatul Hayyah wa Islamiyatul Minhaj).

Kemerdekaan_Modal Kemajuan Dan Kejayaan

  • Upload
    joko35

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kemerdekaan_Modal Kemajuan Dan Kejayaan

Citation preview

Page 1: Kemerdekaan_Modal Kemajuan Dan Kejayaan

MAJULAH BANGSAKU DAN JAYALAH NEGERIKU Potret Hakekat Kemerdekaan Suatu Bangsa

Prolog

Negeri ini sudah merdeka, tak terasa sudah …. th lamanya, maka berbagai perubahan dan kemajuan negeri ini telah kita saksikan bersama. Kondisi ini sudah sepantasnya harus kita syukuri dengan menjadikan kemerdekaan bangsa ini sebagai upaya agar kehidupan saat ini dan masa yang akan datang akan menjadi lebih baik.

Bahkan dalam perjalanannya, kemerdekaan bangsa ini saat ini, sudah menampakkan kakinya di era zaman modern, tentu tantangan dan tuntutannya yang dihadapi dalam realita kehidupan berbeda dari masa ke masa.

Hal ini jelas berbeda dengan kondisi negeri yang terjajah. Mereka diidnetifikasikan sebagai Negara yang terbelakang, terbelenggu terhadap diri sendiri, mengalami inferior complex (rendah diri) serta menggantungkan nasibnya dengan Negara lain.

Lalu apa yang harus kita siapkan agar kita bisa menjadi bagian dari Negara yang betul-betul merdeka di era modernitas zaman saat ini, zaman yang ditandai selalu ingin maju (berkemajuan) dan unggul serta berperadaban mulia, sehingga menjadi bangsa yang mandiri dan bersaing ditengah persaingan global.

Ciri Bangsa yang Merdeka: Di Era Kemajuan Zaman (berkemakuan) 1. Memiliki Ke-Mandirian dan Ke-

bebasan yang sebenarnya. Kemandirian dan Kebebasan: Meliputi segala aspek kehidupan tanpa tekanan dari pihak manapun dan selalu berkepribadian sesuai dengan watak dan jati dirinya. Sebagai orang mukmin, kemandirian dan kebebasan bisa meliputi dalam beberapa aspek pokok sesuai dengan muatan ajaran agamanya, yaitu: Aspek Aqidah: Tidak ada paksaan dalam beragama (Laa Ikrooha Fid diin), tetapi ketika memilih agama harus sesuai dengan pilihan yang benar dan mengamalkan ajaran agamanya dengan benar pula.

85

33 Aspek Ibadah: Senantiasa ihklas semata-mata mencari Ridho Allah Swt dan Selalu berbuat Ikhsan (ibadah yang terbaik).

207

22

Aspek ke Islaman secara Umum: Senantiasa menampakkan nilai-nilai Islam (islam sebagai rahmatan Lil alamiin) dalam kehidupannya dan senantiasa memberikan kemanfaatan baik dirinya dan orang lain (Islamiyatul Hayyah wa Islamiyatul Minhaj).

Page 2: Kemerdekaan_Modal Kemajuan Dan Kejayaan

Tidak mudah mengikuti trend atau pola-pola kehidupan diluar syariat agamannya.

Peringatan Nabi Saw: Budaya Taassub/Westernisasi

"Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka manempuh (masuk) ke dalam lobang biawak kalian pasti akan mengikutinya". Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah yang baginda maksud Yahudi dan Nashrani?". Beliau menjawab: "Siapa lagi (kalau bukan mereka) ".

2. Selalu Berfikir Untuk maju dan Bekerja secara professional serta Berusaha Mengedepankan Kerja sesuai dengan skala prioritas (tidak asal-asalan). Dalam bergumulan peradaban sudah semestinya kita berfikir ke depan untuk mewujudkan impian yang besar.

Dalam istilah lain, “Think Globaly and Act Lokaly”. Namun amplikasinya harus memacu diri kita untuk mengerjakan apa yang sudah menjadi keinginan dan cita-cita tersebut. Orang yang demikian, karena mereka selalu:

a. Menghargai Waktu dan Masa Depan. QS Al_Hasr: 18

b. Menghargai Hasil kerja dan Karya

Manusia.

"Sungguh seseorang yang membawa tali, kemudian ia membawa seikat kayu di punggungnya lantas dijualnya, maka dengan itu Allah menjaga dirinya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka yang diminta itu memberi atau menolaknya." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Allah tidak mengutus seorang Nabi pun melainkan

dia itu menggembala kambing. Waktu para sahabat mendengar perkataan itu, mereka kemudian bertanya: Dan engkau, ya Rasulullah? Jawab Nabi: Ya! Saya juga menggembala kambing dengan upah beberapa karat, milik penduduk Makkah." (Riwayat Bukhari)

"Tidak makan seseorang satu makanan sedikitpun yang lebih baik, melainkan dia makan atas usahanya sendiri,dan Nabi Daud makan dari hasil pekerjaanya sendiri." (Riwayat Bukhari).

c. Menghargai Ilmu Pengetahuan; dengan ditandai selalu: c.1. Bukan Jiplak dan Taklid Buta.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS Al-Isro: 36 Maka kecintaan kita terhadap seorang alim atau sesuatu jangan sampai menjadikan kita keluar dari dhawabith (patokan-patokan berpikir)

yang ditentukan ajaran Islam.

Page 3: Kemerdekaan_Modal Kemajuan Dan Kejayaan

Nabi Saw bersabda:

--

“Kecintaanmu kepada sesuatu itu

dapat membutakan dan menulikan

kamu”.

c.2. Kritis dan Korektif.

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. QS Al-Hujurot: 6

c.3. Menempatkan keilmuan dalam bingkai syari’ah agamanya.

190191

3. Selalu berusaha dan terbiasa menumbuhkan sikap bersaing dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

48 Kasus local di Indonesia: biasanya di hari ulang tahun kemerdekaan diadakan berbagai perlombaan dan perayaan, semua berorientasi agar semangat perjuangan dan upaya untuk menang (mandiri dan unggul) selalu meberi atsar (pengaruh) terhadap watak dan prilaku ummat (bangsa).

4. Memiliki Istiqomah (Komitmen diri) dan Tawakkal (Sabar dan Siap Menerima segala Resiko)

30

200 Penutup

Semoga Bangsa yang mayoritas pendudk negeri ini Muslim, mampu menjadi Negara hebat yang penduduknya senantiasa memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt

Bangsa yang selalu

mendapatkan berkah dan rahmat dalam kehidupannya dan menjadi “Baldatun Thoyyibatun Wa Roobun Ghofuur,” sesuai yang dicita-citakannya.

Allah swt berfirman:

96