2
xi INTISARI Penelitian ini berjudul Kemiskinan Struktural Dalam Perspektif Teologi Pembebasan Asghar Ali Engineer dan Aloysius Pieris. Sudah sejak lama, banyak sekali pihak yang mendiskusikan tentang permasalahan manusia, khususnya kemiskinan. Walaupun hingga saat ini, permasalahan kemiskinan masih tetap penting untuk diperbincangkan. Manusia yang menderita kemiskinan seringkali merasakan penderitaan, keputusasaan, dan tidak berguna secara terus menerus dan menjadi masalah mendasar bagi masyarakat. Asghar Ali Engineer dan Aloysius Pieris percaya bahwa di atas segala pengetahuan apapun, manusia membutuhkan pertolongan spriritual dan religius, yang pada prakteknya melalui jalan Teologi Pembebasan. Objek material dari penelitian ini adalah kemiskinan. Sedangkan objek formal yang digunakan adalah Teologi Pembebasan, khususnya pemikiran Asghar Ali dan Pieris. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yang menggunakan metode interpretasi, kesinambungan historis, deskripsi, komparasi, dan heuristika. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial yang membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata. Kedua, inti dari pemikiran teologi pembebasan Asghar Ali adalah konsep tawhid yang tidak hanya berarti keesaan Tuhan namun juga persatuan umat manusia (unity of mankind). Sedangkan inti pemikiran teologi pembebasan Pieris adalah religiusitas dan kemiskinan. Ketiga, dalam pandangan Asghar Ali, kemiskinan struktural adalah buah dari ketidakadilan, yang harus dijadikan sebagai tantangan untuk dijawab dengan cara dihapuskan dari muka bumi. Bagi Pieris, kemiskinan struktural terjadi akibat adanya Mamon dalam diri manusia. Mammon adalah musuh yang harus diperangi, dengan jalan meniadakan keinginan duniawi dan menjadi miskin secara sukarela. Hasil yang keempat, relevansi pemikiran kedua tokoh dengan kondisi kemiskinan di Indonesia adalah teologi aksi yang merupakan tugas bagi agama sebagai institusi, dan dimensi spiritual-religius yang harus dimiliki oleh kaum miskin. Penelitian ini perlu untuk dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian- penelitian berikutnya. Kata Kunci : Teologi Pembebasan, Kemiskinan, Profetis. KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN ASGHAR ALI ENGINEER DAN ALOYSIUS PIERIS WAWAYSADHYA Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/87813/potongan/S2-2015-320333-abstract.pdf · untuk dijawab dengan cara dihapuskan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/87813/potongan/S2-2015-320333-abstract.pdf · untuk dijawab dengan cara dihapuskan

xi

INTISARI

Penelitian ini berjudul Kemiskinan Struktural Dalam Perspektif Teologi

Pembebasan Asghar Ali Engineer dan Aloysius Pieris. Sudah sejak lama, banyak

sekali pihak yang mendiskusikan tentang permasalahan manusia, khususnya

kemiskinan. Walaupun hingga saat ini, permasalahan kemiskinan masih tetap

penting untuk diperbincangkan. Manusia yang menderita kemiskinan seringkali

merasakan penderitaan, keputusasaan, dan tidak berguna secara terus menerus dan

menjadi masalah mendasar bagi masyarakat. Asghar Ali Engineer dan Aloysius

Pieris percaya bahwa di atas segala pengetahuan apapun, manusia membutuhkan

pertolongan spriritual dan religius, yang pada prakteknya melalui jalan Teologi

Pembebasan.

Objek material dari penelitian ini adalah kemiskinan. Sedangkan objek

formal yang digunakan adalah Teologi Pembebasan, khususnya pemikiran Asghar

Ali dan Pieris. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yang menggunakan

metode interpretasi, kesinambungan historis, deskripsi, komparasi, dan heuristika.

Hasil dari penelitian ini adalah pertama, kemiskinan struktural adalah

kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial yang membuat anggota atau

kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara

merata. Kedua, inti dari pemikiran teologi pembebasan Asghar Ali adalah konsep

tawhid yang tidak hanya berarti keesaan Tuhan namun juga persatuan umat manusia

(unity of mankind). Sedangkan inti pemikiran teologi pembebasan Pieris adalah

religiusitas dan kemiskinan. Ketiga, dalam pandangan Asghar Ali, kemiskinan

struktural adalah buah dari ketidakadilan, yang harus dijadikan sebagai tantangan

untuk dijawab dengan cara dihapuskan dari muka bumi. Bagi Pieris, kemiskinan

struktural terjadi akibat adanya Mamon dalam diri manusia. Mammon adalah musuh

yang harus diperangi, dengan jalan meniadakan keinginan duniawi dan menjadi

miskin secara sukarela. Hasil yang keempat, relevansi pemikiran kedua tokoh dengan

kondisi kemiskinan di Indonesia adalah teologi aksi yang merupakan tugas bagi

agama sebagai institusi, dan dimensi spiritual-religius yang harus dimiliki oleh kaum

miskin. Penelitian ini perlu untuk dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian-

penelitian berikutnya.

Kata Kunci : Teologi Pembebasan, Kemiskinan, Profetis.

KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN ASGHAR ALI ENGINEERDAN ALOYSIUS PIERISWAWAYSADHYAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/87813/potongan/S2-2015-320333-abstract.pdf · untuk dijawab dengan cara dihapuskan

xii

ABSTRACT

The title of this research is Structural Poverty in Perspective of Asghar Ali

Engineer and Aloysius Pieris’ Theology of Liberation. Since a very long time ago,

many people have discussed about human in related with the problems of mankind,

especially poverty. Even until now the problem of poverty still up to date to be

explored. Human often feel pain, hopeless, and useless that is already overwhelming

human soul and causing the fundamental problem of society. Asghar Ali Engineer

and Aloysius Pieris believed that for the knowledge of any truth whatsoever man

needs spirituality and religious help, which the act concludes in Theology of

Liberation.

Material object in this research is poverty, and the formal object is theology

of liberation, especially Asghar Ali Engineer’s Islamic and Aloysius Pieris’s

Catholic Theology of Liberation theology of liberation.. This research is a library

research which uses interpretation, historical coherence, description, comparison and

heuristics as its methodical elements.

The results of this research are: first, structural poverty is poverty which

caused by some social structure that lack of main facility and access for its own

society. Second, the point of Asghar Ali’s theology of liberation is tawhid that came

from Islamic theology. He represents a thought about tawhid as a unity of mankind.

Meanwhile, Pieris’s point of thought is about religiosity and poorness. Third, poverty

is a challenge that should be solved, according to Asghar Ali. Pieris, in the other side

thought that poverty should not be forced as a structural poverty nowadays. Is should

be a part of faith, because to be poor is a way to fight the Mamon. The last result, is

the relevance with poverty in Indonesia, which is should be an alternate way of

action based on theology, and a spiritual mind of faith for the poor. However, the

purpose of this research is not to find the solution of poverty. It mean to be a part of

thoughts about poverty, and still needs to be continued by the next researches.

Keywords: Theology of Liberation, Poverty, Prophetic.

KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PEMBEBASAN ASGHAR ALI ENGINEERDAN ALOYSIUS PIERISWAWAYSADHYAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/