22
Kenali Penyakit ISPA ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) disebabkan oleh virus. Secara garis besar, ISPA dibedakan menjadi common cold (pemicunya adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dll) dan influenza (dipicu oleh virus influenza dengan berbagai tipe). Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba akibat sirkulasi virus di udara yang meningkat. Selain itu, perubahan udara dari panas ke dingin seringkali memperlemah daya tahan tubuh anak. Akibatnya, mereka pun menjadi lebih rentan terhadap penyakit ini. Gejala: Bervariasi, mulai dari demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan gatal, batuk berdahak, dan bahkan bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia (radang paru) dengan gejala sesak napas. Umumnya, influenza dikaitkan dengan gejala yang lebih berat dan lama, serta lebih sering menimbulkan komplikasi pneumonia. Pada bayi, bisa pula timbul bronkhiolitis (radang di saluran pernapasan halus di paru-paru) dengan gejala sesak dan napas berbunyi ngik-ngik. Selain itu, bisa pula terjadi laryngitis (peradangan pada daerah laring atau dekat pita suara) yang menimbulkan croup dengan gejala sesak saat menarik napas dan batuk menggonggong (barking cough). Menularkah? Virus penyebab ISPA sangat menular. Penularannya bisa terjadi akibat si kecil menghirup droplet atau percikan lendir yang dikeluarkan penderita ISPA. Jadi, selalu biasakan anak untuk menutup mulut dan hidungnya saat batuk dan pilek. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua: Untungnya, ISPA yang disebabkan virus sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya, yakni dilawan oleh daya tahan tubuh. Jika anak demam, Anda bisa menyeka tubuhnya dengan air hangat, atau memandikannya dengan air hangat, untuk membuatnya lebih nyaman. Bila demam cukup tinggi, Anda bisa memberinya antipiretik atau pereda demam yang aman, seperti parasetamol. Ingat, tidak dianjurkan untuk memberi aspirin pada anak dengan ISPA akibat virus, sebab obat ini bisa merusak fungsi hati (liver) sehingga menimbulkan sindroma Reye (sindroma yang disertai dengan kemunduran fungsi hati). Pastikan juga ia banyak minum, sehingga lendir di saluran napas tidak kental dan mudah dikeluarkan. Menurut banyak penelitian, pemberian obat batuk pilek pada anak di bawah 6 tahun ternyata tidak memberi manfaat, malah berisiko menimbulkan efek samping obat. Kapan ke dokter? ISPA karena virus, meski sebagian besar akan membaik dengan sendirinya, tetap perlu mendapat perhatian terhadap terjadinya komplikasi. Jika anak tampak sesak, bernapas dengan cepat disertai ‘terlibatnya’ berbagai otot tambahan (seperti hidung kembang kempis, atau dada dan perut tertarik), segera bawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, dokter akan memeriksa penyebab sesaknya: Apakah pneumonia, bronkhiolitis, atau croup. Jika perlu, akan dilakukan pemeriksaan rontgen dada dan pemeriksaan darah. Anak yang napasnya sesak akan menjalani pemeriksaan kadar oksigen dalam darah. Bila hasilnya rendah, ia perlu mendapat terapi oksigen. Jika si kecil mengeluh nyeri telinga atau keluar cairan dari telinga, segera periksa kemungkinan terjadi infeksi telinga tengah (otitis media akut). Mungkinkah bisa dicegah? Penyakit infeksi menular sebenarnya bisa dicegah. Secara umum, menjaga daya tahan tubuh anak bisa dilakukan dengan cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan minum yang cukup. Untuk mencegah influenza, si kecil bisa

Kenali Penyakit ISPA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kenali Penyakit ISPA.docx

Kenali Penyakit ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) disebabkan oleh virus. 

Secara garis besar, ISPA dibedakan menjadi common cold (pemicunya adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dll) dan influenza (dipicu oleh virus influenza dengan berbagai tipe). Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba akibat sirkulasi virus di udara yang meningkat. Selain itu, perubahan udara dari panas ke dingin seringkali memperlemah daya tahan tubuh anak. Akibatnya, mereka pun menjadi lebih rentan terhadap penyakit ini.

Gejala: Bervariasi, mulai dari demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan gatal, batuk berdahak, dan bahkan bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia (radang paru) dengan gejala sesak napas. Umumnya, influenza dikaitkan dengan gejala yang lebih berat dan lama, serta lebih sering menimbulkan komplikasi pneumonia. Pada bayi, bisa pula timbul bronkhiolitis (radang di saluran pernapasan halus di paru-paru) dengan gejala sesak dan napas berbunyi ngik-ngik. Selain itu, bisa pula terjadi laryngitis (peradangan pada daerah laring atau dekat pita suara) yang menimbulkan croup dengan gejala sesak saat menarik napas dan batuk menggonggong (barking cough).

Menularkah? Virus penyebab ISPA sangat menular. Penularannya bisa terjadi akibat si kecil menghirup droplet atau percikan lendir yang dikeluarkan  penderita ISPA. Jadi, selalu biasakan anak untuk menutup mulut dan hidungnya saat batuk dan pilek.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua: Untungnya, ISPA yang disebabkan virus sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya, yakni dilawan oleh daya tahan tubuh. Jika anak demam, Anda bisa menyeka tubuhnya dengan air hangat, atau memandikannya dengan air hangat, untuk membuatnya lebih nyaman. Bila demam cukup tinggi, Anda bisa memberinya antipiretik atau pereda demam yang aman, seperti parasetamol.

Ingat, tidak dianjurkan untuk memberi aspirin pada anak dengan ISPA akibat virus, sebab obat ini bisa merusak fungsi hati (liver) sehingga menimbulkan sindroma Reye (sindroma yang disertai dengan kemunduran fungsi hati). Pastikan juga ia banyak minum, sehingga lendir di saluran napas tidak kental dan mudah dikeluarkan. Menurut banyak penelitian, pemberian obat batuk pilek pada anak di bawah 6 tahun ternyata tidak memberi manfaat, malah berisiko menimbulkan efek samping obat.

Kapan ke dokter? ISPA karena virus, meski sebagian besar akan membaik dengan sendirinya, tetap perlu mendapat perhatian terhadap terjadinya komplikasi. Jika anak tampak sesak, bernapas dengan cepat disertai ‘terlibatnya’ berbagai otot tambahan (seperti hidung kembang kempis, atau dada dan perut tertarik), segera bawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, dokter akan memeriksa penyebab sesaknya:

Apakah pneumonia, bronkhiolitis, atau croup. Jika perlu, akan dilakukan pemeriksaan rontgen dada dan pemeriksaan darah. Anak yang napasnya sesak akan menjalani pemeriksaan kadar oksigen dalam darah. Bila hasilnya rendah, ia perlu mendapat terapi oksigen. Jika si kecil mengeluh nyeri telinga atau keluar cairan dari telinga, segera periksa kemungkinan terjadi infeksi telinga tengah (otitis media akut).

Mungkinkah bisa dicegah? Penyakit infeksi menular sebenarnya bisa dicegah. Secara umum, menjaga daya tahan tubuh anak bisa dilakukan dengan cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan minum yang cukup. Untuk mencegah influenza, si kecil bisa diberikan vaksin influenza. Namun, ISPA akibat virus lain tidak bisa dicegah oleh vaksin ini. Cara lainnya adalah dengan mengajari anak mencuci tangan untuk meminimalkan kontak dengan virus penyebab ISPA. 

Page 2: Kenali Penyakit ISPA.docx

9 Penyebab ISPA Pada Anak dan DewasaAdvertisement

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yakni infeksi yang menyerang saluran pernafasan mulai dari bagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paru-paru yang umumnya terjadi selama 14 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada musim pancaroba yang mengakibatkan meningkatnya sirkulasi virus di udara. Bukan hanya orang dewasa, anak-anakpun bisa terkena penyakit ini. Jika terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim dingin, biasanya anak-anak mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga kondisi kesehatan mereka sangat rentan terhadap penyakit ini.

Gejala ISPA

Penyakit ISPA bisa ditandai melalui beberapa gejala seperti batuk, sesak nafas, pilek, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, suara serak dan lemas. Gejala seperti ini walaupun terlihat tidak terlalu parah, namun akan membahayakan jika telah berubah menjadi penyakit ISPA Pneumonia yang paling tinggi dalam klasifikasinya. Menurut WHO, ISPA dapat membunuh kurang lebih 2,6 juta anak-anak setiap tahunnya di seluruh dunia.

Klasifikasi Penyakit ISPA

Adapun klasifikasi penyakit ISPA itu sendiri antara lain:

1. Pneumonia atau radang paru yang ditandai dengan nafas yang cepat.2. Pneumonia Berat yang ditandai dengan tarikan dinding dada ke dalam.3. Bukan Pneumonia yang ditandai dengan batuk, pilek, demam, tanpa tarikan dinding dada ke

dalam dan tanpa nafas yang cepat.

Penyebab ISPA bisa terjadi karena serangan mikroorganisme virus, bakteri dan jamur. Dari tiga penyebab ISPA ini, viruslah yang sering menimbulkan ISPA. Berikut beberapa mikroorganisme yang membuat ISPA muncul:

1. Adenovirus

Adenovirus merupakan virus yang tidak memiliki selubung dengan diameter 70 hingga 80 nanometer. Virus ini memiliki jenis lebih dari lima puluh dan menyebabkan infeksi saluran

Page 3: Kenali Penyakit ISPA.docx

pernafasan bagian atas, infeksi kandung kemih dan ginjal, hingga infeksi selaput bola mata. Selain itu, pasien memiliki daya tahan tubuh yang sedang hingga rendah, biasanya rentan terhadap komplikasi adenovirus.

2. Rhinovirus

Rhinovirus merupakan virus yang memiliki RNA dan merupakan bagian dari Picornaviridae famili. Virus ini memiliki jenis yang banyak hingga 99 jenis dalam famili tersebut. Masalah pilek merupakan gangguan yang juga bisa diakibatkan oleh Rhinovirus. Faktanya, 30% hingga 80% pada semua kasus rhinovirus, virus inilah yang sering dan banyak ditemukan pada penderita pilek. Namun pada anak-anak, pilek ini bisa berubah menjadi ISPA yang serius jika sistem kekebalan tubuhnya lemah.

3. Coronavirus

Coronavirus merupakan virus yang bisa menyebabkan penyakit ISPA. Virus ini ditemukan pada manusia pertama kali tahun 1960-an. Bukan hanya manusia, hewan pun juga bisa terinfeksi oleh virus ini. Pada manusia, siapapun bisa terserang virus ini. Namun, anak-anaklah yang paling rentan terinfeksi. Penyebaran virus ini bisa terjadi melalui udara pada penderita batuk dan bersin, serta melalui kontak langsung dengan menyentuh atau berjabat tangan yang kemudian bisa terkontaminasi jika menyentuh mulut, hidung, ataupun mata kita sendiri.

4. Pneumokokus

Pneumokokus merupakan bakteri yang sering mengancam anak-anak. Ciri khas dari bakteri ini adalah kapsul polisakarida yang selalu menyelubunginya. Bakteri ini datang dengan mudah melalui percikan air ludah. Kalau sudah begini, bakteri bisa masuk ke paru-paru hingga menyebabkan radang paru. Pada penelitian di Bandung, sebanyak 2000 anak yang mengalami radang paru menunjukkan 65% diantaranya mengandung pneumokokus pada tenggorokannya. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang sangat menular dan pengobatannya juga sulit. Cara yang terbaik untuk mencegah bakteri ini adalah dengan memberikan vaksin yang sangat efektif untuk mengurangi jumlah pembawa bakteri.

5. Streptokokus

Streptokokus adalah salah satu genus pada bakteri nonmotil dan mengandung sel gram positif. Nama lain dari virus ini adalah Step Throat. Bentuknya bulat, bisa berpasangan ataupun membentuk rantai. Sampai saat ini, sudah sekitar 20 jenis bakteri Streptokokus yang ditemukan. Infeksi Streptokokus bisa menyerang siapa termasuk anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Bakteri ini merupakan bakteri yang bisa menyebabkan ISPA karena bakteri ini sering menimbulkan meningitis, pneumonia, erisipelas, radang tenggorokan, radang paru-paru dan endokarditis.

6. Respiratory Syncytial Virus

Respiratory syncytial merupakan virus yang bisa mengakibatkan seseorang terserang gejala bersin-bersin, batuk, hidung berair hingga demam. Hal ini bisa terjadi karena virus ini menginfeksi paru-paru dan saluran pernafasan. Virus ini bisa menginfeksi semua kalangan dari orang dewasa hingga anak-anak. Namun, anak-anaklah yang paling rentan terhadap virus

Page 4: Kenali Penyakit ISPA.docx

ini sebab anak-anak merupakan masa untuk proses pembentukan kekebalan tubuh. Dengan sifatnya yang menular, virus ini bisa saja membutuhkan perawatan yang lebih serius sebab bisa mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia dan bronkiolitis, serta munculnya masalah pernafasan berat yang berujung pada kematian.

7. Virus Influenza

Virus Influenza merupakan virus yang sangat menular terutama jika seseorang sedang mengalami batuk atau bersin. Virus ini juga merupakan virus penyebab terjadinya influenza atau yang dikenal dengan penyakit flu yang biasanya merupakan gejala dari penyakit ISPA. Dengan tiga tipe yang dimiliki, virus ini mampu menyerang manusia hingga hewan sekalipun. Bahkan pada alam, virus ini biasa ditemukan pada unggas liar.

Penyebab ISPA Selain Virus

8. Debu dan ASAP

Selain karena serangan mikroorganisme, penyakit ISPA juga bisa terjadi karena terkena debu dan asap. Debu atau asap yang halus dan tidak terlihat, dapat masuk ke lapisan mukosa hingga terdorong menuju faring karena tidak dapat disaring oleh rambut yang ada pada hidung.

Umumnya udara yang tercemar bisa menyebabkan pergerakan silia hidung lambat, kaku, hingga dapat berhenti. Akibatnya, saluran pernafasan teriritasi karena tidak dapat membersihkannya dari bahan yang tercemar. Saluran pernafasan juga bisa mengalami penyempitan dan sel pembunuh bakteri bisa rusak pada saluran pernafasan jika produksi lendir terus meningkat. Kalau hal ini sudah terjadi, seseorang akan sulit bernafas hingga bakteri tidak bisa dikeluarkan, benda asing tertarik masuk ke saluran pernafasan dan terjadilah infeksi saluran pernafasan.

9. Perokok dan Koki

Hal ini tentu juga berlaku untuk perokok dan pemasak. Perlu diketahui, penyebab lainnya yang bisa menyebabkan ISPA semakin meningkat adalah kebiasaan merokok dan kebiasaan memasak, walaupun kebiasaan memasak ini sendiri jarang terbukti. Hal ini terjadi karena asap yang timbul dari rokok maupun dari dapur, bisa membuat silia dalam saluran pernafasan menjadi rusak sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, perlu kebiasaan baik yang terpola untuk menanggulangi penyebab ISPA.

Cara Diagnosis ISPA

Cara diagnosis penyakit ISPA yang paling umum adalah dengan melakukan X-Ray atau dengan CT Scan untuk mengetahui kondisi paru paru yang mengalami masalah. Selain itu gejala awalnya mungkin ahli atau dokter akan menganalisis suara dan pemeriksaan sekitar hidung dan tengorokan.

Page 5: Kenali Penyakit ISPA.docx

Cara Mencegah ISPA

Dengan mengetahui penyebab penyakit ISPA, sebaiknya setiap orang harus waspada akan penyakit ini. Apalagi penyakit ini juga bisa menular melalui hirupan atau percikan yang dikeluarkan oleh penderita ISPA. Untuk itu, cara termudah untuk mengantisipasinya adalah dengan membiasakan diri untuk menutup mulut dan hidung saat batuk dan pilek terjadi. Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ISPA antara lain:

1. Mengkonsumsi makanan penuh gizi agar daya tahan tubuh menjadi kuat.2. Rajin membersihkan diri serta lingkungan yang ada disekitar kita.3. Mencuci tangan sesering mungkin apalagi jika berada di tempat umum.4. Menjaga hubungan untuk tidak terlalu dekat dengan penderita ISPA.5. Mengurangi intensitas merokok, karena bahaya merokok sudah sangat mengkhawatirkan.6. Menggunakan masker saat berkendara.

Pengobatan ISPA

Dokter mungkin akan memberikan antibiotik, jenis antibiotik yang akan diberikan tergantung dari jenis virus yang menjadi penyebab anda terkena ISPA. Selain itu kemungkinan dokter juga akan melakukan prosedur medis lainnya untuk mengurangi keluhan Penyakit ISPA seperti memberikan obat lain yang dapat meringankan ISPA.

Advertisement

Page 6: Kenali Penyakit ISPA.docx

Manifestasi Klinis IspaRatings: (0)|Views: 480|Likes: 2

Published by Satria Panca Karta

See more

 

LO:4Satria & Sri Rezeki

MANIFESTASI KLINIS ISPA

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhandan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadilebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan danmungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkanpenatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perludiusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepatditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tandalaboratoris.

Tanda-tanda klinis

• Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dindi

ngthorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, gruntingexpiratoir dan wheezing.

• Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan

cardiac arrest.

• Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah t

erangsang, sakit kepala, bingung, papilbendung, kejang dan coma.

• Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Tanda-tanda laboratoris

• hypoxemia,• hypercapnia dan• acydosis (metabo

lik dan atau respiratorik)Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisaminum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya padaanak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnyamenurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang,

Page 7: Kenali Penyakit ISPA.docx

kesadaranmenurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin.Referensi : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3775/1/fkm-rasmaliah9.pdf 

Page 8: Kenali Penyakit ISPA.docx

makalah ISPA pada AnakBAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi. Data morbiditas penyakit pneumonia di Indonesia per tahun berkisar antara 10 -20 % dari populasi balita. Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas (www.balitasehat.com)

TujuanTujuan Umum Untuk mengetahui gambaran penyakit ISPA pada balita sehingga dapat melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk menenkan angka morbiditas dan mortalitas balita akibat penyakit ISPA.Tujuan KhususUntuk mengetahui pengertian penyakit ISPAUntuk mengetahui penyebab penyakit ISPAUntuk mengetahui klasifikasi penyakit ISPAUntuk mengetahui komplikasi penyakit ISPAUntuk mengetahui patofisiologis penyakit ISPAUntuk mengetahui penatalaksanaan penyakit ISPA

Page 9: Kenali Penyakit ISPA.docx

BAB IIPEMBAHASAN

PengertianISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. (FKUI, 1998).

EtiologiEtiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotic.ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan pediatri. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik. (www.google.com)

Klasifikasi ISPA

Page 10: Kenali Penyakit ISPA.docx

Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA. Klasifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun. sebagai berikut: Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta). Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih. Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat (DEPKES, 1998).

Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada 2 klasifikasi penyakit yaitu : Pneumonia berada: diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding pada bagian bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 60 kali per menit atau lebih. Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas cepat. 

KomplikasiPenyakit ini sebenarnya merupakan self limited disease, yang sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya. Komplikasi yang dapat terjadi adalah sinusitis paranasal, penutupan tuba eusthacii dan penyebaran infeksi. 

Sinusitis paranasalKomplikasi ini hanya terjadi pada anak besar karena pada bayi dan anak kecil sinus paranasal belum tumbuh. Gejala umum tampak lebih besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan biasanya didaerah sinus frontalis dan maksilaris. Proses sinusitis sering menjadi kronik dengan gejala malaise, cepat lelah dan sukar berkonsentrasi (pada anak besar). Kadang-kadang disertai sumbatan hidung, nyeri kepala hilang timbul, bersin yang terus menerus disertai secret purulen dapat unilateral ataupun bilateral. Sinusitis paranasal ini dapat diobati dengan memberikan antibiotic.Penutupan tuba eusthachii Tuba eusthachii yang buntu memberi gejala tuli dan infeksi dapat menembus langsung kedaerah telinga tengah dan menyebabkan otitis media akut (OMA). Gejala OMA pada anak kecil dan bayi dapat disertai suhu badan yang tinggi (hiperpireksia) kadang menyebabkan kejang demam.Anak sangat gelisah, terlihat nyeri bila kepala digoyangkan atau memegang telinganya yang nyeri (pada bayi juga dapat diketahui dengan menekan telinganya dan biasanya bayi akan menangis keras). Kadang-kadang hanya ditemui gejala demam, gelisah, juga disertai muntah atau diare.Penyebaran infeksiPenjalaran infeksi sekunder dari nasofaring kearah bawah seperti laryngitis,

Page 11: Kenali Penyakit ISPA.docx

trakeitis, bronkiis dan bronkopneumonia. Selain itu dapat pula terjadi komplikasi jauh, misalnya terjadi meningitis purulenta (Adelle, 2002)

Patofisiologis Penyakit ini adalah virus. Masa menular beberapa jam sebelum gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah gejala hilang. Komplikasi timbul akibat invasi sekunder bakteri pathogen seperti pneumokokus, streptokokus, haemophilus influenzae atau stafilokokus. Masa tunasnya adalah 1-2 hari, dengan faktor predisposisi kelelahan, gizi buruk, anemia dan kedinginan. Pada umumnya penyakit terjadi pada waktu pergantian musim. Komplikasi lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil dari pada anak yang lebih besar. (Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit : 1995) 

Pencegahan dan Pemberantasan Pencegahan dapat dilakukan dengan : Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. ImmunisasiMenjaga kebersihan prorangan dan lingkungan. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA. 

Pemberantasan yang dilakukan adalah : Penyuluhan kesehatan yang terutama di tuj ukan pada para ibu. Pengelolaan kasus yang disempurnakan. Immunisasi.

PenatalaksanaanPemeriksaan artinya memperoleh informasi tentang penyakit anak dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibunya, melihat dan mendengarkan anak. Hal ini penting agar selama pemeriksaan anak tidak menangis (bila menangis akan meningkatkan frekuensi napas), untuk ini diusahakan agar anak tetap dipangku oleh ibunya. Menghitung napas dapat dilakukan tanpa membuka baju anak. Bila baju anak tebal, mungkin perlu membuka sedikit untuk melihat gerakan dada. Untuk melihat tarikan dada bagian bawah, baju anak harus dibuka sedikit. Tanpa pemeriksaan auskultasi dengan steteskop penyakit pneumonia dapat di diagnosa dan diklasifikasi. Pengobatan berdasarkan klasifikasi ISPA

Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya. 

Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain. 

Page 12: Kenali Penyakit ISPA.docx

Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari (Adelle, 2002).

Perawatan dirumahBeberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA. Mengatasi panas (demam) Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).Mengatasi batuk Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari. Pemberian makanan Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.Pemberian minuman Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Lain-lain Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang (www.google.com).

Page 13: Kenali Penyakit ISPA.docx

BAB IIITINJAUAN KASUS

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Penyakit ISPA

Nama Anak : Nabila Susanti Nama Ibu : MaryamUmur : 11 bulan Umur : 29 tahunJenis Kelamin : Perempuan Alamat : A. Mujeng Tanggal : Selasa, 22 Juni 2010Jam : 10.20 WIB

S : Ibu datang ke Poli Anak II Rumah Sakit Ibu Dan Anak bersama anaknya. Ibu mengatakan anaknya batuk berdahak, pilek dan demam sudah 2 hari yang lalu. sudah diberikan obat penurun panas semalam tapi demamnya belum juga turun. Ibu kahawatir dengan keadaan anaknya dan anaknya masih diberikan ASI dengan tambahan makanan lain seperti pisang dan nasi. 

O : BB : 8 Kg T : 37,30CRR : 40x/m Denyut jantung : 100x/mAuskultasi : Tidak ada retraksi dada saat bernafas

A : Bayi 11 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akutk/u bayi baikP : • Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu → bayi dengan ISPAMenjelaskan pengertian penyakit ISPA yaitu merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru → Ibu sudah mengerti pengertian dari penyakit ISPA.

Page 14: Kenali Penyakit ISPA.docx

Menjelaskan penyebab penyakit ISPA yakni dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus → Ibu sudah mengerti penyebab dari penyakit ISPA.Menganjurkan ibu untuk menghindari kontak langsung bayinya dengan teman seumurnya atau anggota keluarga yang lain karena penyakit ini dapat menular melalui udara → Ibu sudah mengerti.Menganjurkan ibu untuk memberikan ASInya kepada bayi → Ibu bersedia memberikan ASInya kepada bayi.Menganjurkan ibu untuk tidak memberikan makanan yang banyak penyedap dan pengawet kepada bayinya → Ibu sudah mengerti dan bersedia melakukannya.Memberikan terapi oral untuk bayi :Cefadroxil sirup 2 x 1Paracetamol sirup 3 x 1GG ½ tab Efedrin ¼ tab di pulvis X bungkus 3x1 bks Metil prednisone ¼ tabXanvit sirup 3 x 1Menjelaskan kepada ibu apabila dalam 2 hari demam tidak juga turun, ibu harus segera datang ke tenaga kesehatan terdekat → Ibu sudah mengerti.BAB IVPENUTUP

KesimpulanPenyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter, para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan angka kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.

SaranKarena yang terbanyak penyebab kematian dari ISPA adalah karena pneumonia, maka diharapkan penyakit saluran pernapasan penanganannya dapat diprioritaskan. Disamping itu penyuluhan kepada ibu-ibu tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan, serta penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA yang sudah dilaksanakan sekarang ini, diharapkan lebih ditingkatkan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Kenali Penyakit ISPA.docx

DepKes RI. 1992.Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. ____________1987.Gawat Darurat Dibidang Pulmonologi .Simposium Gawat Darurat Pada Anak. Surabaya. Ranuh, IG. G, 1980. Pendekatan Risiko Tinggi Dalam Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Anak. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak. FK-UNAIR Santosa, G. 1980. “Masalah Batuk pada Anak. Continuing Education Anak”. FK-UNAIR. Pilliteri Adelle. 2005. “Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak”. Jakarta : EGC.

Posted by @diadiadiand at 07.02 

Page 16: Kenali Penyakit ISPA.docx

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT ISPA

November 19, 2013 · by purekidsido · in Kesehatan, Mama Siaga, Pengobatan. ·

      ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali

menular. Penularan ISPA terutama droplet (partikel-partikel kecil) yang keluar saat penderita batuk

atau bersin. Penularan ISPA juga dapat terjadi melalui kontak langsung (menyentuh penderita

langsung) dengan penderita maupun kontak tidak langsung yaitu menyentuh benda yang

terkontaminasi droplet infeksius.

      ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan moralitas penyakit menular di dunia. Hampir

empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran

pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia,

terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula,

ISPA merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan

kesehatan terutama pada bagian perawatan anak. Kematian karena penyakit ISPA seringkali

disebabkan karena penderita yang datang untuk berobat sudah dalam keadaan menderita

penyakit ISPA yang berat dan sering disertai penyulit-penyulit serta kurang gizi. Sementara itu

dimasa tumbuh kembangnya setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap

tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan pasien di Puskesmas adalah disebabkan oleh penyakit ISPA.

Untuk mencegah penularan ISPA dan mengobatinya bunda dapat melakukan hal berikut ini :

1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada

bayi anda.

2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.

3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer

terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci

tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.

Page 17: Kenali Penyakit ISPA.docx

4. Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya

imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.

5. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan

dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.

6. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah, pengobatan penyakit ispa

*(Diambil dari beberapa sumber)

Share this: