Upload
yovidwiyana
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
moto gp
Citation preview
Kenapa pembalap motoGP waktu belok posisinya miring banget tapi gak jatuh? January 8, 2014 Wisnu OPS 31 Comments
Hei, diantara lo ada yang suka nonton MotoGP ? Pernah lihat Valentino Rossi, Dani Pedrosa, atau
pembalap lain menikung? Kalau lo perhatiin, motor mereka tuh selalu miring ketika menikung
tajam. Dan kalau lo perhatiin bener-bener, semakin tajam tikungannya, maka semakin miring
juga motornya. Sekarang coba lo pikirin jawaban dari dua pertanyaan ini:
Kenapa mereka bisa miring dan nggak jatuh?
Kalau di tikungan tajam tapi miringnya sedikit, emang apa akibatnya?
Untuk jawab dua pertanyaan itu, kita coba analisis dikit deh dari segi Fisika.
Btw, sebelum kita analisis macem-macem, gue mau bikin aturan dalam baca blog ini. Aturannya
gampang aja kok:
Setiap kali lo ketemu pertanyaan, coba lo pikirin dulu. Jangan buru-buru scroll down buat lihat jawabannya
Kalau lo udah setuju, okay… kita lanjut yah…
Pertama, kita gambar dulu motor yang lagi menikung dengan miring. Lihat gambarnya di bawah.
Nah, sekarang pertanyaan pertama… Ada gaya apa aja yang bekerja pada motor? Coba
gambar gaya-gaya itu!
Well, yang pasti ada gaya berat (W) lah ya, arahnya ke bawah. Untuk yang satu ini lo pasti bisa.
Kalau ada gaya berat, pasti ada gaya normal (N) yang arahnya ke atas. Yang ini juga pasti bisa.
Berikutnya ada satu gaya lagi, yaitu gaya … yang arahnya ke ….
”klik-di-sini-untuk-mencontek-isi-titik-titik-di-atas”
Jadi konsepnya gini. Setiap tikungan itu bisa dianggap sebagai gerak melingkar. Untuk tikungan
yang tajam, jari-jari lingkarannya kecil. Sementara untuk tikungan yang nggak tajam, jari-jari
lingkarannya besar. Lo bisa lihat itu di gambar di bawah ini:
Terus, waktu kelas 10 lo udah pernah belajar kalau setiap gerak melingkar, pasti ada yang
namanyapercepatan sentripetal dong. Arahnya ke pusat lingkaran dan besarnya:
Kalau ada percepatan sentripetal, berarti ada gaya sentripetal juga yang arahnya ke pusat
lingkaran dan besarnya:
Konsep percepatan dan gaya sentrifugal ini juga ada kok di zenius.net. Ada di kelas 10 dan di
Fisika Persiapan SBMPTN.
Nah, pertanyaan lagi nih… pada gerak motor tadi, gaya apa yang bekerja sebagai gaya
sentripetal ini?
”klik-di-sini-untuk-lihat-jawabannya”
Okay… kita udah berhasil analisis semua gaya nih. Tapi kita belum bisa jawab pertanyaan di
awal,kenapa bisa nggak jatuh meskipun miring? Nah, untuk bagian ini, lo harus ngerti dua
konsep:
1. Konsep Gaya Sentrifugal
2. Konsep Torsi
Gaya SentrifugalGaya ini adalah salah satu contoh dari gaya fiktif, seperti gaya yang terjadi pada pengemudi
ketika mobil dipercepat ke depan (lihat gambar di bawah).
Keterangan : Mobil mengalami percepatan (a) ke depan karena ada gaya (F) yang mendorong mobil tersebut. Sedangkan pengemudi merasakan "dorongan" ke belakang. Seakan-akan ada gaya yang mendorong dia ke belakang. Gaya itu sebenernya gak ada, hanya gaya fiktif. Besar percepatan orang ke belakang = Besar percepatan mobil ke depan.
Gaya fiktif kadang perlu kita masukkan dalam perhitungan ketika pengamat berada pada sistem
yang dipercepat. Untuk contoh di atas, pengamat berada di dalam mobil yang dipercepat.
Pada kasus MotoGP kita, gaya fiktifnya adalah gaya sentrifugal, yaitu gaya yang berlawanan arah
dengan gaya sentripetal. Gaya ini sebenernya nggak ada. Tapi perlu kita masukkan dalam
perhitungan karena motor seakan-akan terdorong keluar lintasan lingkaran ketika dia bergerak
melingkar. Jadi, analisis gayanya menjadi begini:
Konsep TorsiBerikutnya, konsep torsi. Konsep torsi ini lo pelajarin di Fisika kelas 11 awal-awal semester 2 di
babdinamika rotasi. (Buat yang kelas 11, yeap… lo lagi belajar ini sekarang). Untuk pengertian
dan definisi yang lebih tepat tentang torsi, lo tonton di sini. Intinya, supaya dia tidak berputar ke
kanan atau ke kiri, maka jumlah torsi yang bekerja pada benda tersebut harus nol. Jadi
agar suatu benda itu setimbang, selain , harus berlaku juga .
Nah, jumlah torsi ini bisa kita hitung. Ambil aja sumbu putar di roda, sehingga gaya gesek dan
gaya normal menghasilkan torsi yang nol (karena gaya tersebut melalui sumbu putar). Berarti
jumlah torsi yang bekerja pada motor bisa dihitung menjadi:
Nah, sekarang jelas dong kalau gitu. Kenapa nggak jatuh meskipun miring? Jawabannya, karena
hubungan antara sudut kemiringan motor, kecepatan motor, dan jari-jari
lintasan membuat jumlah gayanya nol, dan torsinya nol juga. Kalau jumlah gaya dan torsinya
nol, dia nggak akan terjatuh.
Dari rumus itu juga kelihatan bahwa:
Semakin kencang laju motor, maka semakin besar sudut kemiringannya.
Semakin kecil jari-jarinya lintasannya (atau semakin tajam tikungannya), semakin besar
juga sudut kemiringannya.
Pada tikungan yang tajam, jika sudut kemiringannya ingin tetap kecil, maka laju
motornya harus dikurangi. Well, kalau di MotoGP sih, para pembalap itu nggak akan mau
ambil opsi yang ini.
Btw, berapa sih sudut kemiringan MotoGP? Kalau menurut informasi di sini sih, sudutnya bisa
mencapai 64o. Ini sudut yang besar banget, memungkinkan para pembalap untuk bisa melaju
sekitar 150 km/jam pada tikungan berjari-jari 86m.
[Catatan Editor : Btw kalo lo kepikiran ada hal yang bikin lo penasaran dan pengen
dibedah fenomenanya secara saintifik, lo request aja dengan cara comment di bawah
artikel ini. Nanti gua pertimbangkan buat dibahas dan kita bikin blog-nya. Buat lo
yang belum gabung jadi regular member di zenius.net, pastiin lo gabung sama kita
dengan sign up zenius disini ]