12
CASE STUDY KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG KEPERAWATAN JIWA Present by: Kelompok 6

KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kepemimpinan yang cocok bagi kepala ruang jiwa

Citation preview

Page 1: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

CASE STUDYKEPEMIMPINAN KEPALA RUANG

KEPERAWATAN JIWA

Present by:Kelompok 6

Page 2: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Kelompok 6ADELHAIDE RISWANTI H

AZKA FATHIYATIR R.ELLIE ARIESTI

ERIK ILHAM LUTFHIFARIDA MAEMUNAH

LILIK SETIAWANPRIMASARI MAHARDIKA RSISKA CHRISTIANINGSIH

http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 2

Page 3: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

LATAR BELAKANG

Gaya kepemimpinan (kepala ruangan) mempengaruhi iklim kerja di ruangan

Gaya kepemimpinan kepala ruangan baik iklim kerja kondusif motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana meningkat

Gaya kepemimpinan baik: memilki pengetahuan yang adekuat baik dalam kepemimpinan maupun bidang profesinya, memiliki kesadaran diri dan mampu memahami pribadi orang lain, mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif, memobilisasi energi untuk aktivitas kepemimpinan, memiliki tujuan yang jelas kongruen dan bermakna, serta bertindak nyata.

OUTCOME

LATAR BELAKANG

Page 4: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep kepemimpinan

Gaya kepemimpinan

Kepemimpinan kepala ruang dalam keperawatan jiwa

Page 5: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Kepemimpinan kepala ruang dalam keperawatan jiwa

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Pengendalian

Page 6: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Ny. T 45 tahun, seorang manajer keperawatan di RS Jiwa Kab. Malang menemukan suatu permasalahan diruang perawatan laki-laki yang disampaikan oleh perawat jaga ketika melakukan supervisi keperawatan. Dari sharing dan laporan perawat jaga sore, didapatkan LOS (Lenght of stay) pasien dengan gangguan jiwa yang dirawat diruang perawatan laki-laki menjadi bertambah lama (Rata-rata 2 bulan), yang biasanya hanya 1 bulan perawatan, pasien sudah kembali keluarganya. Dari laporan didapatkan adanya ketidakharmonisan diruangan antar perawat pelaksana.

Case Study…

Page 7: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Lanjutan Case Study…• Berdasarkan penulusuran manajer

keperawatan kepada perawat jaga didapatkan Ketidakharmonisan antar perawat tersebut memicu indisipliner sehingga berimbas kepada kinerja perawat dan kualitas asuhan keperawatan yang rendah ditatanan klinik, misalnya perawat ogah-ogahan melakukan terapi individual pada pasien dengan gangguan mental karena merasa bukan jobdisknya, karena berdasarkan metode asuhan keperawatan, ruangan tersebut masih menganut model fungsional, dimana perawat hanya diberikan jobdisk tertentu, belum menerapkan MAKP, perawat tidak melakukan SOAP pada lembar observasi, selain itu juga kepala ruangan cenderung pilih kasih hanya kepada perawat yang loyal kepadanya. Hal inilah yang menyebabkan munculnya ketidakharmonisan diruang perawatan laki-laki.

• Berdasarkan laporan diatas manajer keperawatan akan mencoba memanggil kepala ruangan untuk meminta klarifikasi atas beberapa permasalahan yang dilaporkan perawat jaga sore.

Page 8: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

ALTERNATIF SOLUSI??? Hendaknya kepala ruangan lebih terbuka

terhadap adanya perubahan didunia keperawatan jiwa

Menerapkan asuhan keperawatan diruangan dengan model MAKP sehingga peran, tugas dan kewajiban perawat lebih jelas

Kepala ruangan lebih aktif lagi dalam hal manajerial diruangan, karena munculnya permasalahan berawal dari tidak maksimalnya fungsi manajerial

Tidak mendasari penilaian subyektif dalam pengambilan keputusan dan kebijakan sehingga akan memunculkan like dan dislike, harus memakai penilaian obyektif sehingga perawat mendapatkan hak dan reward yang sama bukan hanya yang loyal kepadanya saja.

Page 9: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Kasus tersebut menunjukkan minimnya fungsi pengendalian (bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan) dari kepala ruang keperawatan jiwa terhadap perawat pelaksana di ruangannyaMinimnya pengendalian

pemimpin dapat berakibat pada hilangnya produktifitas

kerja pegawai dan juga berakibat pada menurunnya

produktifitas industri (Northouse, 2013). Hal

tersebut sesuai dengan kasus bahwa tidak adanya

pengendalian dari kepala ruang secara tidak langsung

berakibat pada masa perawatan pasien yang tinggi yang mencapai 2x lipat dari masa perawatan biasanya.

Analisa Kasus

Page 10: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Seorang pemimpin harus memotivasi para bawahannya dan tidak pilih kasih. Pemimpin harus memakai penilaian obyektif sehingga

perawat mendapatkan hak dan reward yang sama bukan hanya yang loyal kepadanya saja. Pemimpin dalam keperawatan ditantang dalam model praktik, menginspirasi visi bersama, dan memimpin

dalam hati.

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

GAYA KEPEMIMPINAN yang tepat untuk kasus:

Page 11: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

Pendekatan MPKP (Manajemen Praktek Keperawatan

Profesional)

• MPKP mencakup komponen manajerial ruangan jiwa mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

• Aplikasi model MPKP sudah ada pembagian jobdesk yang jelas antar perawat, proses pengawasan dan pengarahan kepala ruang terhadap perawat ruangannya juga sudah jelas

• Dengan mengaplikasikan MPKP Kepala ruang dapat dengan mudah mengevaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan yang direncanakan di awal dengan metode pengawasan seperti pendelegasian, manajemen konflik, iklim motivasi yang tinggi, komunikasi efektif dan supervisi

Page 12: KEPEMIMPINAN kepala ruang JIWA

MATUR TENGKYU. . . . . .