259
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat) TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh: Eduardus Sepryanto Nadur 152222111 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM

MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA

(Studi Kasus Pada Dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat)

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh:

Eduardus Sepryanto Nadur

152222111

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

i

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM

MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI

SISWA

(Studi Kasus Pada Dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat)

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh:

Eduardus Sepryanto Nadur

152222111

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat,

kelimpahan dan tuntunan yang Tuhan berikan kepada penulis selama penyelesaian

tesis ini, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis dengan judul “Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah dalam Membentuk Budaya Sekolah dan

Meningkatkan Prestasi Siswa (Studi Kasus Pada Dua SMA di Kabupaten

Manggarai Barat)”. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar S2 di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Pada kesempatan ini dengan segala penuh kerendahan hati penulis

haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat

1. Dr. F. Ninik Yudianti, M.Acc.,QIA dan Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum

yang sudah dengan sabar membimbing dan setia menuntun saya, memberikan

saran dan masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

2. Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Prodi dan Staf Pengajar Magister

Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia

menerima dan menempa penulis untuk menjadi yang lebih baik

3. Bapak Bernardus Nadur dan Mama Maria Bunur serta adik-adik penulis

Vira, Sony, Revi, Freden dan keponakan Devi yang sudah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi Magister Manajemen.

Terima kasih untuk segala dukungan, perhatian, pengorbanan, tanggung

jawab dan curahan kasih sayang kepada penulis selama perkuliahan hingga

penyelesaian penulisan tesis ini.

4. Kedua kepala sekolah, para pengajar dan seluruh siswa pada dua SMA di

Kabupaten Manggarai Barat, tempat penelitian penulis yang sudah merelakan

waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis mengumpulkan data

penelitian.

5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Barat dan Ketua Yayasan

Pendidikan Arnoldus Labuan Bajo bersama jajarannya yang sudah bersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vi

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xv

ABSTRACT ..................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 9

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

1.5. Sistematika Penulisan .............................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12

2.1. Konsep Kepemimpinan ............................................................................ 12

2.2. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah .................................. 13

2.3. Kepemimpinan Transformasional dalam Kerangka Membentuk

Budaya Sekolah ........................................................................................ 19

2.4. Budaya, Budaya Sekolah, dan Unsur-unsurnya ........................................ 22

a. Pengertian Budaya ................................................................................ 22

b. Budaya Sekolah ................................................................................... 23

c. Unsur-Unsur Budaya Sekolah ............................................................. 26

d. Karakteristik Budaya Sekolah .............................................................. 28

2.5. Prestasi Siswa ........................................................................................... 32

2.6. Penelitian yang relevan ............................................................................ 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

ix

2.7. Kerangka Penelitian ................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 44

3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 44

3.2. Tempat Penelitian ..................................................................................... 45

3.3 Partisipan .................................................................................................. 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46

3.5 Triangulasi ............................................................................................... 49

3.6 Fokus Penelitian ....................................................................................... 49

1. Kepemimpinan transformasional ....................................................... 49

2. Budaya sekolah .................................................................................... 50

3. Prestasi siswa ........................................................................................ 51

3.7 Pengukuran Variabel Penelitian ............................................................... 51

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 60

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 60

4.1.1 Deskrpsi Lokasi Penelitian SMAK St. Ignatius Loyola .......... 60

A. Letak geografis .......................................................................... 60

B. Visi, Misi dan Tujuan SMAK St. Iganatius Loyola ................... 62

C. Keadaan Guru/Tenaga Pengajar serta TU ................................. 63

D. Sarana dan fasilitas pembelajaran di Sekolah ............................ 63

E. Data siswa di SMAK St. Ignatius Loyola ................................ 64

4.1.2. Deskripsi Lokasi Penelitian SMA Negeri I Komodo ................... 65

A. Letak Geografis ......................................................................... 65

B. Visi, Misi SMA Negeri I Komodo-Labuan Bajo ....................... 66

C. Keadaan Guru/ Tenaga Pengajar dan TU .................................. 67

D. Sarana dan Fasilitas Pembelajaran di Sekolah ............................ 67

E. Data siswa di SMA Negeri I Komodo Labuan Bajo .................. 67

4.2. Hasil Penelitian Di SMA Negeri I Komodo ............................................ 68

4.2.1. Peran Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

Dalam Membentuk Budaya Sekolah .................................................... 68

A. Kepemimpinan Transformasional ................................................ 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

x

1. Pengaruh Ideal .......................................................................... 68

2. Aspek Stimulasi Intelektual ...................................................... 72

3. Aspek Motivasi Inspirasional ................................................... 76

4. Aspek Perhatian Terhadap Individu ......................................... 79

5. Hasil Pengukuran Kepemimpinan Transformasional ............... 82

B. Budaya Sekolah ............................................................................ 84

1. Budaya Fisik/Artefak Sekolah .................................................. 84

2. Budaya Akademik .................................................................... 89

3. Budaya Sosial ........................................................................... 94

4. Hasil Pengukuran Budaya Sekolah .......................................... 98

5. Keterkaitan Peran Kepemimpinan Transformasional

Kepala Sekolah dalam Membentuk Budaya Sekolah ............... 100

4.2.2. Dampak Kepemimpinan Transformasonal terhadap Prestasi Siswa ... 103

A. Prestasi Akademik ........................................................................ 103

B. Prestasi Non Akademik ................................................................ 105

4.2.3. Dampak Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa ........................... 109

4.3. Hasil Penelitian di SMA Katolik St. Ignatius Loyola ......................... 113

4.3.1. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

dalam Membentuk Budaya Sekolah ...................................................... 113

A. Kepemipinan Transformasional ..................................................... 113

1. Pengaruh Ideal ............................................................................ 113

2. Stimulasi Intelektual ................................................................... 116

3. Motivasi Inspirasional ................................................................. 119

4. Perhatian Terhadap Individu ....................................................... 122

5. Hasil Pengukuran Kepemimpinan Transformasional ................. 125

B. Budaya Sekolah .............................................................................. 127

1. Aspek Budaya Artifak/Fisik ...................................................... 127

2. Aspek Budaya Akademik .......................................................... 131

3. Aspek Budaya Sosial ................................................................. 135

4. Hasil Pengukuran Budaya Sekolah ............................................ 139

5. Keterkaitan Kepemimpinan Transformasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

xi

Kepala Sekolah Terhadap Budaya Sekolah ............................... 140

4.3.2. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 143

4.3.3. Dampak Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa ........................... 148

4.4. PEMBAHASAN .......................................................................... 150

1. Kepemimpinan Transformasional .......................................... 150

2. Budaya Sekolah ...................................................................... 153

4.4.1. Kepemimpinan Transformasional dalam Membentuk Budaya

Sekolah di SMA Negeri I Komodo dan SMAK Loyola ...................... 157

4.4.2. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

Terhadap Prestasi Siswa di SMA Negeri I Komodo dan

SMAK Loyola ...................................................................................... 167

4.4.3. Dampak Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa

di SMA Negeri I Komodo dan SMAK Loyola .................................... 177

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 186

A. Kesimpulan ....................................................................................... 186

B. Saran .................................................................................................. 187

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 189

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 190

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... 195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skala Jawaban Responden ........................................................... 47

Tabel 2. Pengukuran Variabel Kepemimpinan Transformasional ............ 51

Tabel 3. Pengukuran Variabel Budaya Sekolah ......................................... 54

Tabel 4. Kategori Tingkatan Jawaban Responden

Untuk variabel kepemimpinan transformasional (Cucun, 2011) . 57

Tabel 5. Kategori Tingkatan Jawaban Responden

Untuk variabel budaya sekolah (Desian, 2014) .......................... 58

Tabel 6. Data Siswa SMAK Loyola SMAK Loyola ................................ 64

Tabel 7. Data Siswa SMA Negeri 1 Komodo ............................................ 68

Tabel 8. Deskripsi Persen Aspek Idealized Influence

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo ........ 69

Tabel 9. Deskripsi Persen Aspek Stimulasi Intelektual

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo ........ 72

Tabel 10. Deskripsi Persen Aspek Motivasi Inspirasional

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo ......... 76

Tabel 11. Deskripsi Persen Aspek Perhatian Terhadap Individu

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo ......... 79

Tabel 12. Total Skor Indikator-Indikator Kepemimpinan

Transformasional SMA Negeri 1 Komodo .................................. 83

Tabel 13. Deskripsi Persen Aspek Budaya Artifak/Fisik

SMA Negeri 1 Komodo ............................................................... 85

Tabel 14. Deskripsi Persen Aspek Budaya Akademik

SMA Negeri 1 Komodo ................................................................ 90

Tabel 15. Deskripsi Persen Aspek Budaya Sosial

SMA Negeri 1 Komodo ................................................................ 95

Tabel 16. Total Skor Variabel Budaya Sekolah SMA Negeri 1 Komodo .... 98

Tabel 17. Data Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Komodo ................. 104

Tabel 18. Data Prestasi Belajar Siswa SMAN 1 Komodo ............................ 104

Tabel 19. Daftar Prestasi Nonakademik SMA Negeri I Komodo ................. 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

xiii

Tabel 20. Deskripsi Persen Aspek Pengaruh Ideal

Kepemimpinan Transformasional

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 114

Tabel 21. Deskripsi Persen Aspek Stimulasi Intelektual

Kepemimpinan Transformasional

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 116

Tabel 22. Deskripsi Persen Aspek Motivasi Inspirasional

Kepemimpinan Transformasional

SMA Katolik St. Ignatius Loyola ............................................... 119

Tabel 23. Deskripsi Persen Aspek Perhatian Terhadap Individu

Kepemimpinan Transformasional

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 122

Tabel 24. Total Skor Variabel Kepemimpinan Transformasional

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 126

Tabel 25. Deskripsi Persen Budaya Artifak/Fisik

SMA Katolik St. Ignatius Loyola ............................................... 128

Tabel 26. Deskripsi Persen Budaya Prestasi

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 132

Tabel 27. Deskripsi Persen Budaya Sosial Sekolah

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 136

Tabel 28. Total Skor Variabel Budaya Sekolah

SMA Katolik St. Ignatius Loyola .............................................. 139

Tabel 29. Data Prestasi Belajar Siswa SMAK Loyola ................................. 143

Tabel 30. Data Prestasi Belajar Siswa SMA Katolik St. Ignatius Loyola ... 144

Tabel 31. Daftar Prestasi non akdemik SMAK St. Ignatius Loyola ............. 145

Tabel 32. Deskripsi Persen Kepemimpinan Transformasional

SMA Negeri 1 Komodo dan SMAK St. Ignatius Loyola ........ 150

Tabel 33. Deskripsi Persen Budaya Sekolah di

SMA Negeri I Komodo dan SMAK St. Ignatius Loyola .............. 153

Tabel 34. Tabel rata-rata nilai Ujian Nasional per jurusan ......................... 167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Dari Kepala Sekolah SMAK Loyola ............ 195

Lampiran 2. Surat Keterangan Dari Kepala Sekolah SMA Negeri I Komodo 196

Lampiran 3. Reduksi Data Hasil Wawancara di SMA Negeri I

Komodo Labuan Bajo ................................................................ 197

Lampiran 4. Reduksi Data Hasil Wawancara SMAK St. Ignatius loyola ...... 219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

xv

ABSTRAK

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM

MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI

SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di Manggarai Barat)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana

dampak kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap budaya sekolah

dan prestasi siswa pada dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat. Jenis Penelitian

menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Pengambilan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive

sampling). Jumlah informan sebanyak 28 orang, masing-masing sekolah yaitu 1

kepala sekolah, 5 guru, 6 siswa, dan 2 orang pegawai tata usaha sekolah. Teknik

pengumpulan data menggunakan metode wawancara, pembagian kuesioner,

observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi

metode dan sumber. Data dianalisis secara kualitatif dengan mengacu model

interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi,

penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan kepemimpinan

transformasional dalam membentuk budaya sekolah pada SMAK Loyola lebih

kuat dibandingkan pada SMA Negeri I Komodo. Kondisi ini ditunjukkan oleh

angka deskripsi persen kepemimpinan transformasional SMAK Loyola sebesar

75.00% (kuat) dan pada SMA Negeri I Komodo sebesar 71,26% (kuat).

Sedangkan angka deskripsi persen budaya sekolah pada SMAK Loyola sebesar

53,96% (baik) dan SMA Negeri I Komodo sebesar 47,43% (cukup). (2) Hasil

perbandingan antara SMA Negeri I Komodo dengan SMAK Loyola menunjukkan

bahwa sekolah yang menerapkan kepemimpinan transformasional yang lebih kuat

mampu meraih nilai ujian nasional yang lebih tinggi, dalam hal ini dilihat dari

rata-rata nilai mata pelajaran ujian nasional siswa di SMAK Loyola lebih tinggi

dibandingkan dengan SMA Negeri I Komodo. Selain prestasi akademik, prestasi

non akademik di SMAK Loyola juga lebih baik. (3) Hasil perbandingan antara

SMA Negeri I Komodo dengan SMAK Loyola menunjukkan bahwa sekolah yang

memiliki budaya sekolah yang baik mampu meraih nilai mata pelajaran ujian

nasional yang lebih tinggi dan memiliki prestasi non akademik yang lebih baik.

Hal ini ditunjukkan oleh SMAK Loyola yang memiliki budaya sekolah yang baik

sehingga hasil nilai mata pelajaran ujian nasional dan prestasi non akademik lebih

tinggi dibandingkan dengan SMA Negeri I Komodo.

Kata kunci : Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Sekolah,

Prestasi Siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

xvi

ABSTRACT

PRINCIPAL’S TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP IN CREATING

SCHOOL CULTURE AND IMPROVING STUDENT’S ACHIEVEMENT

(Case Study of Two Different Schools in West Manggarai)

This research aims to find and describe about the impact of principal’s

transformational leadership toward school culture and student’s achievement in

two different high schools in West Manggarai regency. The research method

applied was descriptive qualitative using case study approach. The sampling

technique was purposive sampling. Twenty eight (28) respondents were selected

from the two schools consisted of one principal, five teachers, six students and

two school administrative staff from each school. The data collection technique

were interview, questionaire distribution, observation and documentation. The

test for data validity was done by using triangulation of method and data

source.The data was analyzed qualitatively by referring to Miles and Huberman’s

interactive model which covered the process of data collection, reduction, data

presentation and conclusion.

The research results show that: (1) As indicated by the description of the

percentage of transformational leadership of Loyola Vocational School, 75.00%

(strong) and State Senior High School 1 Komodo, 71.26% (strong), the

implementation of transformational leadership in creating school culture in

Loyola Catholic School was higher than that in the State Senior High School 1

Komodo. Meanwhile, the description of school culture in Loyola Catholic School

was good, 53.96%,and State Senior High School 1 Komodo was quite good,

47.43%. (2) The result of comparison between State Senior High School 1

Komodo and Loyola Catholic School shows that school which implemented

transformational leadership was able to achieve higher national exam scores. In

this case, the average score of students’ national exam in Loyola Catholic School

was higher than that of the students in the State Senior High School 1 Komodo.

Further, the non-academic achievement of Loyola Catholic School was also

better. (3) The result of comparison between State Senior High School 1 Komodo

and Loyola Catholic School shows that school which had good school culture was

able to achieve higher national exam scores and better non-academic

achievement. It was shown by Loyola Catholic School which had good school

culture, thereby the results of national exam scores and non-academic

achievement were higher than those at the State Senior High School 1 Komodo.

Keywords: The Prinicipal’s Transformational Leadership, School Culture,

Student’s Achievement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah memainkan peran penting

dalam mengembangkan budaya sekolah (Ngang,2011). Kepemimpinan

transformasional mempelajari bagaimana para pemimpin dapat mengubah dan

membangun budaya sekolah agar lebih konsisten untuk mencapai sasaran

organisasional (Saarivirta dan Kumpulainen, 2016). Berkenaan dengan

pernyataan tersebut, Balyer (2012) mendefinisikan kepemimpinan

transformasional kepala sekolah sebagai gaya kepemimpinan yang mengutamakan

pemberian kesempatan yang mendorong semua unsur atau elemen sekolah

(guru, siswa, orangtua siswa, masyarakat sekitar dan lainnya) untuk bekerja atas

dasar sistem nilai (values system) yang luhur, sehingga semua unsur yang ada di

sekolah tersebut bersedia untuk berpartisipatif secara optimal dalam mencapai visi

sekolah. Penelitian Hendrawati dan Prasojo (2015) membuktikan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional tepat diterapkan dalam kerangka membentuk

budaya sekolah yang berdampak pada peningkatan prestasi siswa.

Sekalipun demikian, penelitian yang dilakukan oleh Yingxiu (2014)

menemukan beberapa kondisi yang menghambat. Yingxiu menemukan bahwa ada

banyak kepala sekolah yang masa bodoh, tidak menyadari adanya masalah dalam

organisasi sekolah, kepala sekolah yang bingung dengan masalah karena kurang

memiliki pengetahuan rasional, dan kepala sekolah yang tidak memahami budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

2

organisasi sekolah. Tanpa adanya kesadaran mengubah realitas ini, apapun model

pendidikan dan peraturan yang diundangkan, akan sulit bagi kita untuk

membentuk budaya sekolah yang positif. Kondisi ini disebabkan karena kepala

sekolah kurang memahami tugas dan fungsi transformasionalnya dengan baik.

Kepala sekolah masih bersikap pasif dalam memotivasi guru agar lebih

kreatif, inovatif dan produktif. Hal ini menyebabkan guru dan seluruh

komponen sekolah tidak termotivasi sehingga lingkungan organisasi sekolah

kurang kondusif dan inovatif. Dampak yang lebih jauh adalah pada perkembangan

organisasi sekolah semakin menurun.

Sebagaimana yang dikemukakan di atas salah satu model kepemimpinan

yang diakui memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan sekolah yang

berkualitas adalah model kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan

transformasional mempermudah usaha kepala sekolah untuk melakukan

percepatan pertumbuhan kapasitas guru-guru dalam mengembangkan diri,

merumuskan visi secara bersama, menghargai nilai-nilai dan budaya sekolah,

memacu siswa-siswa untuk lebih meningkatkan prestasi dan memberikan

pembinaan ekstra terhadap staf tata usaha untuk dapat memberikan pelayanan

sebaik mungkin dalam melayani kebutuhan siswa, serta memberikan perhatian

pribadi terhadap permasalahan warga di sekolah, membangun keakraban antara

anggota sekolah sehingga tercipta iklim yang kondusif dalam pencapaian tujuan

sekolah (Masaong dan Naway, 2014). Karena itu, Earl, et.al (2002) menyatakan

kepemimpinan transformasional kepala sekolah adalah kunci untuk mendorong

pengembangan budaya sekolah. Keterampilan kepemimpinan transformasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

3

dapat terlihat dalam membentuk ide-ide, membangun visi bersama, membagi

kekuasaan, mendapatkan kepercayaan dan mengalami kesuksesan.

Menurut Horner (1997), kepemimpinan transformasional merupakan

proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya

dengan pekerjaan para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting yang

terkandung dalam pernyataan tersebut yaitu; (1) kepemimpinan itu melibatkan

orang lain baik itu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan

pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara

seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, (3) adanya kemampuan

untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi

tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara. Drath dan Palus (1994) dalam

Horner (1997) menegaskan bahwa keberhasilan sebuah organisasi bukan hanya

tanggung jawab pemimpin melainkan tanggung jawab bersama, di mana setiap

orang dapat secara aktif berpartisipasi dalam sebuah organisasi. Pemimpin yang

sukses itu mampu mengelola organisasi secara bersama, bisa mempengaruhi

secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan serta perilaku yang benar

yang harus dilakukan oleh organisasi.

Bolthouse (2013) menambahkan bahwa kepemimpinan transformasional

yang dijalankan oleh kepala sekolah telah cukup berhasil dalam meningkatkan

pelaksanaan budaya sekolah. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah

secara umum dapat diketahui dari adanya upaya pelibatan semua warga sekolah

dalam proses pengambilan keputusan dan dalam proses pelaksanaan dan

pengevaluasiannya. Keterlibatan tersebut mampu menumbuhkan semangat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

4

rasa memiliki sehingga setiap warga sekolah berupaya untuk menjalankan

peraturan yang sudah ditetapkan sekolah. Penelitian Balyer (2012) menemukan

bahwa perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat membantu

kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dalam hal pengaruh ideal,

motivasi inspirasional, pertimbangan individual dan perilaku stimulasi intelektual.

Karena itu, kepemimpinan transformasional merupakan salah satu pilihan bagi

kepala sekolah untuk memimpin dan mengembangkan budaya sekolah yang

berkualitas dalam menjawab berbagai masalah yang dihadapi sekolah.

Merujuk pada kebijakan pendidikan nasional, salah satu peran utama

kepala sekolah adalah sebagai pencipta budaya sekolah (Depdiknas, 2006).

Budaya sekolah yang kondusif memungkinkan setiap warga sekolah termotivasi

untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul. Budaya sekolah merupakan faktor

penting bagi kinerja organisasi. Hal ini ditegaskan pula oleh Peterson (2002) yang

mengemukakan bahwa "School culture is the set norms, values and belief, rituals

and ceremonies, symbols and stories that make up the `persona' of the school".

Jadi budaya sekolah adalah serangkaian norma-norma, nilai-nilai dan

kepercayaan, ritual, upacara-upacara, dan simbol-simbol yang memperbaiki

semua penghuni sekolah. Pandangan yang sama dikemukan pula oleh Carpenter

(2015), yang mengatakan bahwa budaya sekolah ditentukan oleh nilai-nilai,

keyakinan bersama, dan perilaku dari berbagai pemangku kepentingan dalam

masyarakat sekolah dan mencerminkan norma-norma sosial sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan budaya sekolah

merupakan kajian yang masih relatif baru (Masaong, 2011). Kajian ini dilandasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

5

asumsi dasar, bahwa kepemimpinan kepala sekolah akan efektif apabila didukung

oleh budaya sekolah yang kuat. Kepemimpinan memberi orientasi pada

terbentuknya budaya sekolah yang kuat (strong cultural) guna mendukung

kesuksesan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang

berorientasi pada pengembangan budaya sekolah dapat diartikan sebagai

upaya kepala sekolah untuk mempengaruhi, mengubah atau mempertahankan

budaya sekolah yang kuat untuk mendukung terwujudnya visi, misi dan tujuan

sekolah. Nilai, keyakinan dan perilaku kepala sekolah menjadi bagian penting

untuk melihat keefektifan budaya sekolah, (Masaong, 2011). Mengacu pada

penjelasan yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa kepala sekolah dalam

mengembangkan budaya sekolah senantiasa merujuk pada kemampuannya

mengembangkan budaya unggul di sekolah. Kepala sekolah hendaknya

menekankan pentingnya membangun budaya yang memberikan kontribusi

terhadap peningkatan kualitas proses pendidikan di sekolah.

Dewasa ini, perhatian pemerintah dicurahkan untuk menjadikan sekolah-

sekolah memiliki kualitas yang unggul (Zainuddin, 2016). Kualitas sekolah tidak

saja tertuju pada kemampuan yang bersifat kognitif, tetapi lebih dari itu adalah

kualitas yang bersifat afektif dan psikomotorik yang berupa aspek sikap dan

perilaku. Salah satu keunikan dan keunggulan sebuah sekolah adalah memiliki

budaya sekolah (school culture) yang kokoh. Kulsum (2011) menambahkan

bahwa pemerintah sekarang memang sedang giat berbicara tentang peningkatan

kualitas pendidikan. Namun tanpa adanya budaya sekolah yang baik akan sulit

mencapai hasil pendidikan yang baik bagi peserta didik. Maka perlu dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

6

inovasi peningkatan mutu pendidikan melalui pengembangan budaya atau kultur

sekolah yang baik. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah di mana

peserta didik berinteraksi dengan sesama, guru dengan guru, konselor dengan

peserta didik, antar tenaga pendidikan, dan antara tenaga pendidik dengan

pendidik dan peserta didik, dan antar anggota kelompok masyarakat dengan

warga sekolah yang terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika

bersama yang berlaku di suatu sekolah. Pernyataan ini didukung oleh Sumarni

(2010) yang juga menyatakan bahwa program aksi untuk peningkatan kualitas

sekolah atau mutu pendidikan secara konvesional selama ini hanya bertumpu pada

peningkatan kualitas proses belajar mengajar (PBM), kurang menyentuh aspek

budaya sekolah. Tanpa ada kepedulian untuk mengembangkan budaya tersebut,

apapun model pendidikan dan peraturan yang diundangkan, akan sulit bagi kita

untuk memperbaiki mutu pendidikan Hal tersebut sangat disayangkan, padahal

budaya sekolah yang baik atau positif dapat meningkatkan mutu di sekolah-

sekolah, seperti budaya yang selalu mendukung keunggulan, budaya kedisiplinan,

budaya kebersamaan, budaya-budaya lainnya yang berorientasi pada mutu

pendidikan yang baik dan positif.

Pentingnya membangun budaya sekolah ditegaskan pula oleh Peterson

(1999) yang menyatakan bahwa budaya sekolah dapat meningkatkan motivasi,

komitmen, sumbangan, harapan dan fokus anggota sekolah. Yang

dimaksudkannya adalah budaya sekolah berperan dalam memperbaiki kinerja

sekolah apabila budaya yang berkembang di sekolah tersebut sehat, solid, kuat

dan positif. Budaya sekolah yang memenuhi kualifikasi tersebut mencerminkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

7

jati diri, kepribadian, dan adanya komitmen yang luas pada sekolah tersebut.

Adanya budaya sekolah yang baik di lingkungan sekolah akan mampu mendorong

kepala sekolah, guru dan siswa untuk bekerja dan berusaha mencapai target hasil

tertinggi. Budaya sekolah yang berperan dalam mencapai keberhasilan sekolah

dikemukakan Stover (2005) sebagaimana dikutip Herman (2015) sebagai berikut:

Good climate and culture are key to the success of urban schools,

according to researchers who've spent years studying the subtle

interpersonal dynamics that take place among students and educators.

Many are convinced that a closer look at climate and culture can help

urban boards determine why one school is academically successful and -

more important-why another is poor performing and consistently failing to

improve.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa budaya sekolah

yang baik merupakan kunci kesuksesan atau keberhasilan sekolah. Hal ini

mengingat bahwa budaya sekolah berkaitan erat dengan perilaku dan kebiasaan-

kebiasaan warga sekolah untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, serta

cara memandang persoalan dan memecahkannya di lingkungan sekolah, sehingga

dapat memberikan landasan dan arah pada berlangsungnya suatu proses

pendidikan yang efektif dan efisien. Karena itu upaya pembentukan budaya

sekolah yang kuat dan baik mengharuskan adanya kepemimpinan yang

transformasional.

Menurut Nurdin (2013) kepemimpinan transformasional kepala sekolah

dalam membentuk budaya sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap profesionalisme guru dalam mewujudkan prestasi belajar siswa dan

perilaku siswa. Budaya sekolah yang didesain secara terstruktur, sistematis, dan

tepat sesuai dengan kondisi sosial sekolahnya, pada gilirannya bisa memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

8

kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam

menuju sekolah yang berkualitas. Ahmad dan Saeed (2007) juga mengemukakan

bahwa sekolah-sekolah dengan fasilitas yang lebih baik, lingkungan belajar atau

dengan kata lain sekolah dengan budaya positif, berdampak pada prestasi siswa

yang lebih baik daripada sekolah-sekolah yang tidak memiliki karakteristik

budaya sekolah yang positif. Penelitian Macneil, Prater & Busch (2009)

membuktikan bahwa adanya pengaruh positif antara budaya sekolah dengan

prestasi peserta didik. Hal ini karena budaya sekolah yang positif dapat

mempengaruhi perilaku warga sekolah termasuk peserta didik dalam hal motivasi

dan semangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik. Kartono (1995 ) menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil belajar yang

diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan sejauh

mana siswa menguasai bahan pelajaran yang sudah diberikan serta dinilai oleh

pengajar. Dalam hal ini, prestasi siswa merupakan suatu kemajuan dalam

perkembangan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu di

mana seluruh pengetahuan dan perilaku individu terbentuk dan berkembang

melalui proses belajar.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang

kepemimpinan transformasional dalam membentuk budaya sekolah dan

meningkatkan prestasi siswa pada dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat.

Penelitian semacam ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Kabupaten

Manggarai Barat. Upaya untuk memahami secara mendalam hubungan antara

gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam membentuk budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

9

sekolah akan memiliki pengaruh yang signifikan dalam upaya pemerintah dan

masyarakat meningkatkan prestasi siswa dan mutu pendidikan. Kepemimpinan

transformasional, dalam pandangan penulis, memiliki kesesuaian dengan karakter

budaya lokal, yakni budaya manggrai. Hal ini terlihat dalam prinsip

kepemimpinan pendidikan dalam konteks budaya dan masyarakat Manggarai

“toing, titong, toming, tatong, dan tanang” (memberi nasihat atau merangkul,

menuntun atau menemani, memberi contoh atau menjadi panutan, memberi

motivasi, membangun kepercayaan) (Widiawati, 2012).

1.2. Perumusan Masalah

Dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah yang akan

diteliti dalam studi ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah peran kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam

membangun budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo dan SMAK Loyola?

2. Bagaimanakah dampak kepemimpinan transformasional kepala sekolah

terhadap prestasi siswa?

3. Bagaimana dampak budaya sekolah terhadap prestasi siswa?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Mengkaji dan mendeskripsikan penerapan kepemimpian transformasional

kepala sekolah dalam membangun budaya sekolah pada dua SMA di

Kabupaten Manggarai Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

10

2. Mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana dampak kepemimpinan

transformasional kepala sekolah terhadap prestasi siswa pada dua SMA di

Kabupaten Manggarai Barat

3. Mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana dampak budaya sekolah

terhadap prestasi siswa pada dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sekurang-kurangnya

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Pertama, secara konseptual dapat memperkaya teori tentang budaya

organisasi sekolah dalam mencapai prestasi sebagai suatu subsistem dari

sistem persekolahan. Kedua, dapat menjadi acuan bagi pengembangan teori

kepemimpinan transformasional sesuai dengan konteks budaya masyarakat

lokal.

2. Manfaat Praktis

Pertama, dapat memberikan gambaran kepada para penanggung jawab

pendidikan (Dinas Pendidikan dan Olahraga serta Yayasan pengelola

pendidikan) tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan

karakteristik budaya sekolah dalam mencapai prestasi, sehingga dapat

dijadikan acuan para guru dan penyelenggara sekolah dalam pengambilan

kebijakan.

Kedua, dapat menjadi masukan bagi kepala sekolah SMA, terutama

tentang kreativitas kepala sekolah dalam mengembangkan budaya organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

11

di sekolah. Ketiga, dapat menjadi masukan bagi Dinas Pendidikan Nasional

maupun Yayasan Pendidikan guna mengadakan perbaikan dan

pengembangan yang relevan dan memadai.

1.5. Sistematika Penulisan

Tesis ini disajikan dalam beberapa bab, dengan sistematika sebagai

berikut.

BAB I Pendahuluan, berisi uraian mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka berisi uraian teoritis mengenai kepemimpinan

transformasional, budaya sekolah, prestasi siswa dan strategi kepemimpinan

transformasional dalam pengembangan budaya sekolah.

BAB III Metodologi. Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian,

metode penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan

deskripsi data yang diperoleh, analisis data dan hasil penelitian, serta

interpretasi. Analisis dan pembahasan didasarkan pada teori yang telah

dikemukakan.

BAB V Penutup. Bab ini merupakan bagian akhir penelitian yang

mengemukakan kesimpulan dari hasil analisis dan saran dari penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan

organisasi, terlebih lagi dalam menuju perubahan. Untuk memahami apa yang

dimaksud dengan kepemimpinan (leadership) ada baiknya terlebih dahulu

mengetahui arti pemimpin (leader). Hal ini disebabkan kepemimpinan

dilakukan oleh seorang pemimpin dan ia mengemban tugas dengan beraktivitas

untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut. Menurut Spillane (2006)

sebagaimana dikutip Kahar (2008), pemimpin adalah seorang yang diharapkan

mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, memberi petunjuk dan juga

mampu menentukan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Fattah

(2008), pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai

kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya

menggunakan kekuasaan.

Menurut Hornby (1990) dalam Hermnino (2014), kepemimpinan atau

ledership berarti being a leader power of leading or the qualities. Secara bahasa,

makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas seorang pemimpin dalam

mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Dikaitkan dengan

pendidikan, maka kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam

mempengaruhi, mengkoordinasi, menggerakkan, memberi motivasi, dan

mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

13

pendidikan dan pengajaran dapat lebih efisien dan efektif dalam pencapaian

tujuan pendidikan dan pengajaran. Pemimpin yang ingin mencapai kemajuan

program pendidikan sekolahnya harus menyadari bahwa, hubungan antara

manusia (human relationiship) yang baik merupakan landasan penting dalam

kepemimpinannya. Ciri-ciri kepempimpinan pendidikan adalah manusiawi,

memandang jauh ke depan (visioner), inspiratif (kaya gagasan), dan percaya diri,

(Muslimatum,2010).

Berdasarkan berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan sebuah

kelompok atau organisasi.

2.2 Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pimpinan adalah subjek yang harus melakukan

kepemimpinan transformasional melalui pemberian bimbingan, tuntutan, atau

anjuran kepada yang dipimpinnya agar tujuan sekolah tercapai. Kepala sekolah

merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

sekolah (Daryanto,2008). Penerapan pola kepemimpinan transformasional dapat

menunjang terwujudnya perubahan sistem persekolahan. Menurut Danim dan

Suparno (2009), kepemimpinan transformasional kepala sekolah adalah pimpinan

yang mampu membangun perubahan dalam tubuh organisasi sekolah sesuai

dengan nilai-nilai yang ditetapkan dengan memberdayakan seluruh komunitas

sekolah melalui komunikasi yang terarah, agar para pengikut dapat bekerja lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

14

energik dan terfokus, sehingga pengajaran dan pembelajaran menjadi bersifat

transformatif bagi setiap orang.

Menurut Bass dan Riggio (2006), kepemimpinan transformasional sebagai

pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. Para bawahan merasakan

adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan, dan

mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa yang diharapkan.

Kepemimpinan transformasional harus dapat mengartikan dengan jelas mengenai

visi untuk organisasi, sehingga pengikutnya akan menerima kredibilitas pemimpin

tersebut. Demikianpun fungsi kepemimpinan transformasional yang dijalankan

oleh kepala sekolah dalam memimpin sebuah sekolah dapat menggiring sumber

daya manusia yang dipimpin kearah tumbuhnya sensitivitas pembinaan dan

pengembangan budaya organisasi, pengembangan visi bersama dan

pendistribusian kewenangan.Karena itu, kepala sekolah dalam dalam membentuk

budaya sekolah perlu mengadopsi gaya kepemimpinan transformasional agar

memiliki kepemimpinan kuat, partisipatif, dan demokratis.

Menurut Tony dan Marianne (2008), kepemimpinan transformasional

perlu diterapkan di sekolah dengan alasan sebagai berikut.

1.4.1. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi dalam

proses perubahan.

1.4.2. Mendorong bawahan membentuk kelompok sosial dan membangun tradisi

saling mendukung selama proses perubahan.

1.4.3. Membuka peluang feedback positif bagi semua pihak yang terlibat dalam

perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

15

1.4.4. Sensitif terhadap outcomes proses pengembangan dan menciptakan

kondisi yang kondusif bagi feedback yang dibutuhkan.

Terdapat empat faktor untuk menuju kepemimpinan tranformasional

yang dikenal dengan sebutan 4I, yaitu : idealized influence, inspirational

motivation, intellectual stimulation, dan individual consideration (Bass dan

Riggio (2008) dalam Keung dan Szapkiw (2012) Uraian tentang faktor-faktor

kepemimpinan transformasional sebagai berikut.

1) Idealized influence: kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya, dipercaya, dihormati

dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan sekolah.

2) Inspirational motivation: kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru dan

karyawannya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

sekolah.

3) Intellectual Stimulation: kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas dan

inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan pemikiran

kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke arah yang lebih

baik.

4) Individual consideration: kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih dan

penasihat bagi guru dan stafnya.

Menurut Robbins dan Judge (2009) membagi kepemimpinan

transformasional dalam empat dimensi sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

16

1) Idealized Influence (Pengaruh Ideal)

Idealized influence adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi

dan misi, memunculkan rasa bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan

bawahan. Idealized influence disebut juga sebagai pemimpin yang

kharismatik, dimana pengikut memiliki keyakinan yang mendalam pada

pemimpinnya, merasa bangga bisa bekerja dengan pemimpinnya, dan

mempercayai kapasitas pemimpinnya dalam mengatasi setiap permasalahan.

2) Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)

Inspirational motivation adalah perilaku pemimpin yang mampu

mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara

menarik dengan menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan upaya

bawahan, dan menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang menghasilkan

kemajuan penting bagi organisasi.

3) Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)

Intellectual stimulation adalah perilaku pemimpin yang mampu

meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi

mereka, meningkatkan rasionalitas, dan pemecahan masalah secara cermat.

4) Individualized Consideration (Pertimbangan Individual)

Individualized consideration adalah perilaku pemimpin yang memberikan

perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing bawahan secara individual

sebagai seorang individu dengan kebutuhan, kemampuan, dan aspirasi yang

berbeda, serta melatih dan memberikan saran. Individualized consideration dari

kepemimpinan transformasional memperlakukan masing-masing bawahan sebagai

individu serta mendampingi mereka, memonitor dan menumbuhkan peluang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

17

Pandangan yang sama dikemukakan oleh Yukl (2010). Yukl

menambahkan beberapa pedoman bagi para pemimpin transformatif yang

berusaha untuk menginspirasikan dan memotivasi pengikut sebagai berikut.

1) Menyatakan visi yang jelas dan menarik

Para pemimpin transformasional memperkuat visi yang ada atau

membangun komitmen terhadap sebuah visi baru. Sebuah visi yang jelas

mengenai apa yang dapat dicapai organisasi atau akan jadi apakah sebuah

organisasi itu akan membantu orang untuk memahami tujuan, sasaran dan

prioritas dari organisasi.

2) Menjelaskan bagaimana visi tersebut dapat dicapai

Tidaklah cukup hanya menyampaikan sebuah visi yang menarik,

pemimpin juga harus meyakinkan para pengikut bahwa visi itu

memungkinkan untuk dicapai. Amatlah penting untuk membuat hubungan

yang jelas antara visi itu dengan sebuah strategi yang dapat dipercaya untuk

mencapainya. Hubungan ini lebih mudah dibangun jika strateginya memiliki

beberapa tema jelas yang relevan dengan nilai bersama dari para anggota

organisasi.

3) Bertindak secara rahasia dan optimis

Para pengikut tidak akan meyakini sebuah visi kecuali jika

pemimpinnya memperlihatkan keyakinan diri dan pendirian. Pemimpin harus

tetap optimis tentang kemungkinan keberhasilan organisasi dalam mencapai

visinya, khususnya dalam menghadapi halangan dan kemunduran sementara.

Keyakinan dan optimisme seorang pemimpin dapat amat menular. Keyakinan

diperlihatkan baik dalam perkataan maupun tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

18

4) Memperlihatkan keyakinan terhadap pengikut

Pengikut akan memiliki kinerja yang lebih baik saat pemimpinnya

memiliki harapan yang tinggi bagi mereka dan memperlihatkan keyakinan

terhadap mereka.

5) Menggunakan tindakan dramatis dan simbolis untuk menekankan nilai-nilai

penting.

Tindakan dramatis dengan perilaku kepemimpinan yang konsisten

dengan visi organisasi merupakan cara efektif untuk menekankan nilai

penting. Tindakan simbolis untuk mencapai sebuah sasaran penting atau

mempertahankan sebuah nilai penting akan memberikan pengaruh saat

pemimpin itu membawa resiko kerugian pribadi yang cukup besar,

mengakibatkan pengorbanan diri, atau melakukan hal-hal yang tidak

konvensional.

6) Memimpin dengan memberikan contoh

Salah satu cara seorang pemimpin mempengaruhi komitmen bawahan

adalah dengan menetapkan sebuah contoh dari perilaku yang dapat dijadikan

contoh dalam interaksi keseharian dengan bawahan. Seorang pemimpin

yang meminta bawahan untuk membuat pengorbanan khusus harus

menetapkan sebuah contoh dengan melakukan hal yang sama. Nilai-nilai

yang menyertai seorang pemimpin harus diperlihatkan dalam perilakunya

sehari-hari, dan harus dilakukan secara konsisten bukan hanya saat

diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

19

7) Memberikan kewenangan kepada orang-orang untuk mencapai visi.

Pemimpin mendelegasikan kewenangan kepada bawahan untuk

mengambil keputusan tentang bagaimana melakukan pekerjaan. Ini

berarti pemimpin meminta bawahan untuk menentukan sendiri cara

terbaik untuk menerapkan strategi atau mencapai sasaran.

Dari deskripsi-deskripsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

transformasional adalah gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian

kesempatan yang mendorong semua unsur atau elemen sekolah untuk bekerja

sama, sehingga semua unsur yang ada di sekolah tersebut bersedia untuk

berpartisipatif secara optimal dalam mencapai visi sekolah. Oleh karena itu,

merupakan hal yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat

menampilkan dirinya dengan gaya kepemimpinan transformasional dan

menerapkannya dalam pengelolaan pendidikan di sekolahnya.

2.3 Kepemimpinan Transformasional dalam Kerangka Membentuk Budaya

Sekolah

Menurut Hendrawati dan Prasojo (2015), gaya kepemimpinan

transformasional tepat diterapkan dalam kerangka membentuk budaya sekolah.

Oleh karena itu, kepala sekolah harus menggunakan karakteristik dan kualitas

yang dijelaskan dalam kepemimpinan transformasional ketika membuat keputusan

dalam melaksanakan upaya reformasi budaya sekolah. Pendapat tersebut

diperkuat Ngang (2011) dalam penelitiannya yang menemukan bahwa

kepemimpinan transformasional dapat mentransformasikan budaya sekolah

melalui enam dimensi kepemimpinan transformasional yang terdiri atas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

20

1. Mengidentifikasi dan mengartikulasikan dimensi visi

2. Menyediakan model yang tepat

3. Membina tujuan kelompok penerimaan

4. Memberikan dukungan individual

5. Memberikan stimulasi intelektual

6. Memegang ekspektasi kinerja yang tinggi.

Bolthouse (2013) juga mengemukakan bahwa kepemimpinan

transformasional yang dijalankan oleh kepala sekolah berhasil dalam

meningkatkan pelaksanaan budaya sekolah. Kepemimpinan transformasional

secara umum dapat diketahui dari adanya upaya pelibatan semua warga sekolah

dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan serta pengevaluasian

proses pendidikan di sekolah. Keterlibatan tersebut mampu menumbuhkan

semangat dan rasa memiliki sehingga setiap warga sekolah berupaya untuk

menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan sekolah. Oleh karena itu,

kepemimpinan transformasional merupakan salah satu pilihan bagi kepala sekolah

untuk memimpin dan mengembangkan budaya sekolah yang berkualitas.

Selanjutnya Stephen dan Jerry (2002) menemukan adanya hubungan antara

komponen kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah. Temuan ini

mendukung literatur kepemimpinan pendidikan saat ini, yang menyerukan kepala

sekolah untuk meningkatkan aspek manajerial mereka lebih khusus pada

pembentukan budaya sekolah dalam rangka meningkatkan kapasitas organisasi

yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

21

Studi yang dilakukan oleh Fauzuddin (2011) mengemukakan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh kepala sekolah sangat

efektif dalam menciptakan sebuah sekolah menjadi berprestasi, yaitu melalui

upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah. Ada dua upaya penting yang perlu

dilakukan oleh kepala sekolah. Pertama, dalam mengembangkan visi dan misi

sekolah, kepala sekolah terlebih dahulu melakukan observasi dan mendalami

budaya sekolah, mempelajari kekuatan dan kelemahan sekolah, melibatkan semua

unsur sekolah dalam menciptakan visi dan misi sekolah, mensosialisasikan visi

dan misi sekolah yang ingin dicapai, dan visi tersebut kemudian dioperasionalkan

ke dalam misi dan diterjemahkan ke dalam tujuan yang jelas, serta

dikomunikasikan kepada seluruh warga sekolah. Kedua, dalam melakukan

berbagai perubahan di sekolah, kepala sekolah perlu (1) menerapkan pola

kepemimpinan yang demokratis, (2) membangun jaringan kerjasama dengan

seluruh personil sekolah dan pihak luar baik dalam upaya peningkatan prestasi

siswa maupun dalam upaya peningkatan kualitas profesionalisme guru, (3)

pelibatan staf dalam pengambilan keputusan, (4) memiliki keunggulan dalam

membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak, (5) membangun tim

kerja (teamwork) yang kuat, (6) mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang

kondusif, (7) memfasilitasi bawahannya dalam bekerja dan pengembangan diri,

(8) memotivasi para guru dan siswa agar memiliki minat dan semangat untuk

berkembang dan belajar lebih giat, (9) menciptakan atmosfir yang mendorong

para siswa untuk belajar dengan suasana yang nyaman melalui penyediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

22

fasilitas belajar yang nyaman, layanan khusus, inovasi pembelajaran,

penyelenggaraan kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang menyenangkan.

Masaong dan Naway (2014) menambahkan bahwa kemampuan kepala

sekolah dengan gaya transformasionalnya menentukan budaya sekolah yang

berlaku dan menentukan perkembangan karakter siswanya. Dengan demikian

gaya transformasional kepala sekolah dengan budaya sekolah ikut menentukan

perkembangan karakter siswanya yang merupakan wujud prestasi nonakademik.

Berdasarkan kajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

transformasional kepala sekolah memiliki dampak yang positif dalam

mengembangkan sekolah yang berkualitas. Dampak dari kepemimpinan

transformasional adalah terbentuknya budaya sekolah yang baik sehingga sekolah

menjadi lebih maju dalam berprestasi.

2.4 Budaya, Budaya Sekolah, dan Unsur-unsurnya

a. Pengertian Budaya

Menurut Koentjaraningrat (2003), kebudayaan adalah keseluruhan

kompleks yang terbentuk di dalam sejarah dan diteruskan dari masa ke masa

melalui tradisi yang mencakup organisasi, sosial, ekonomi, agama,

kepercayaan, kebiasaan, hukum, seni, teknik dan ilmu. Dengan demikian,

budaya terbentuk melalui proses perjalanan waktu dalam sejarah yang

berkembang dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya berdasarkan Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1991) didefinisikan dalam dua pandangan yaitu:

pertama, hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti

kepercayaan, kesenian dan adat istiadat; kedua, menggunakan pendekatan ilmu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

23

antropologi yaitu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang

digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang

menjadi pedoman tingkah lakunya.

Memperhatikan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan

keseluruhan konsep dari sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang

meliputi kemampuan berpikir, sosial, teknologi, politik ekonomi, moral dan

seni yang diperoleh dari satu angkatan ke angkatan selanjutnya secara turun

temurun dan tercermin dalam wujud fisik maupun abstrak.

b. Budaya Sekolah

Menurut Peterson (1999), yang dimaksud dengan budaya sekolah adalah

“the concept of school culture embraces a wide variety of beliefs, goals, purposes,

thgoughts, knowledge and expectations”. Jadi, konsep budaya sekolah mencakup

berbagai keyakinan, tujuan-tujuan, pikiran, pengetahuan dan harapan.

Selanjutnya Deal dan Peterson (2009) mendefinisikan budaya sekolah sebagai

sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan

simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi,

siswa, dan masyarakat sekitar sekolah. Suatu pola asumsi-asumsi dasar yang

melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, dan simbol-simbol yang

dipraktikkan.

Menurut Peterson (2002), “School culture is the set norms, values and

belief, rituals and ceremonies, symbols and stories that make up the ‘persona’ of

the school”. Konsep budaya sekolah mencakup serangkaian norma-norma, nilai-

nilai dan kepercayaan, ritual, upacara- upacara, dan simbol-simbol yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

24

memperbaiki semua penghuni sekolah. Peterson (2002) menambahkan bahwa

budaya sekolah juga terbentuk dari tradisi dan upacara sekolah yang dilakukan

untuk membangun komunitas dan meningkatkan nilai-nilai mereka. Setiap

sekolah mempunyai budaya sendiri- sendiri yang berbeda dengan sekolah lainnya.

Sekolah dengan budaya yang positif mempunyai serangkaian yang mendukung

perkembangan profesi guru, rasa tanggung jawab pada pembelajaran siswa,

atmosfir yang positif, dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

Lebih lanjut, Peterson (1999) menyatakan bahwa sekolah yang efektif

memiliki budaya yang kuat ketika mereka memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Misi yang berfokus pada pembelajaran bagi siswa dan guru

2. Kesadaran sejarah dan tujuan sekolah

3. Nilai dan keyakinan yang berfokus pada kolegialitas, kinerja, dan perbaikan

4. Ritual dan upacara yang memperkuat nilai-nilai ini

5. Komunitas profesional yang memanfaatkan pengetahuan dan penelitian untuk

meningkatkan praktek sekolah

6. Kepemimpinan bersama yang menyeimbangkan stabilitas dan kemajuan

7. Cerita yang merayakan keberhasilan orang lain

8. Rasa saling menghormati dan peduli untuk semua.

Sudrajat (2011) pun mengemukakan pandangan yang sama. Budaya

sekolah, menurut Sudrajat, merupakan konteks di belakang layar sekolah yang

menunjukan keyakinan, nilai, norma, dan kebiasaan yang telah dibangun dalam

waktu yang lama oleh semua warga dalam kerja sama di sekolah. Budaya sekolah

berpengaruh tidak hanya pada kegiatan warga sekolah, tetapi juga motivasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

25

semangatnya. Hampir semua sekolah memiliki serangkaian atau seperangkat

keyakinan, nilai, norma dan kebiasaan yang menjadi ciri khasnya dan senantiasa

disosialisasikan dan ditransmisikan melalui berbagai media. Dengan berjalannya

waktu, proses tersebut telah membentuk suatu iklim budaya tertentu dalam

lingkungan sekolah. Iklim tersebut secara langsung menggambarkan perasaan-

perasaan, pengalaman-pengalaman moral yang ada di sekolah. Budaya sekolah

menunjukkan kompleksitas unsur keyakinan, nilai, norma, kebiasaan, bahasa dan

tujuan-tujuan apapun yang lebih baik. Budaya sekolah berada pada unsur yang

lebih dalam dari sekolah.

Ansar & Masaong ( 2011) menambahkan bahwa budaya sekolah diartikan

sebagai sistem makna yang dianut bersama oleh warga sekolah yang

membedakannya dengan sekolah lain. Jadi pada dasarnya budaya sekolah terkait

erat dengan pandangan hidup yang dimiliki oleh sekolah dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah. Budaya sekolah disebut kuat bila guru, staf, stakeholder

lainnya saling berbagi nilai-nilai dan keyakinan dalam melaksanakan pekerjaan.

Budaya sekolah adalah kerangka kerja yang disadari, terdiri dari sikap-sikap,

nilai-nilai, norma-norma, perilaku-perilaku dan harapan-harapan di antara warga

sekolah. Bila sudah terbentuk maka keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan

harapan-harapannya cenderung relatif stabil serta memiliki pengaruh yang kuat

terhadap sekolah.

Zamroni (2011) mengemukakan pentingnya sekolah memiliki budaya atau

kultur yang baik. Sekolah sebagai suatu organisasi harus memiliki: (1)

kemampuan untuk hidup, tumbuh berkembang dan melakukan adaptasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

26

berbagai lingkungan yang ada, dan (2) integrasi internal yang memungkinkan

sekolah untuk menghasilkan individu atau kelompok yang memiliki sifat positif.

Lingkungan sekolah merupakan perpaduan seluruh warga sekolah yang memilki

latar belakang kehidupan sosial yang berbeda dan saling berinteraksi secara

kontinyu, sehingga membentuk sistem nilai yang membudaya dan menjadi milik

bersama di sekolah. Budaya yang berintikan tata nilai mempunyai fungsi dalam

memberikan kerangka dan landasan yang berupa ide, semangat, gagasan

dan cita-cita bagi seluruh warga sekolah. Oleh karena itu, suatu organisasi

termasuk sekolah harus memiliki pola asumsi-asumsi dasar yang dipegang

bersama seluruh warga sekolah.

Memperhatikan konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah

sebagai karakteristik khas sekolah yang dapat diidentifikasi melalui lingkungan,

nilai yang dianutnya, sikap yang dimilikinya, kebiasaan-kebiasaan yang

ditampilkannya, dan tindakan yang ditunjukan oleh seluruh personil sekolah yang

membentuk satu kesatuan khusus dari sistem sekolah.

c. Unsur-Unsur Budaya Sekolah

Dalam hubungannya dengan pengelompokan budaya sekolah, Depdiknas

(2003) menjelaskan budaya sekolah memiliki dua lapisan yaitu lapisan pertama

dan lapisan kedua. Lapisan pertama disebut artifak. Unsur- unsur yang terdapat

dalam lapisan pertama ini, sebagian dapat diamati dan sebagian tidak dapat

diamati. Unsur-unsur yang dapat diamati berupa (1) arsitektur, (2) tata

ruang; (3) eksterior; (4) kebiasaan dan rutinitas, (5) peraturan-peraturan, (6)

upacara, (7) simbol, (8) logo, (9) slogan, (10) bendera, (11) gambar-gambar, (12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

27

tanda-tanda sopan santun, (13) cara berpakaian. Sedangkan unsur yang tidak

dapat diamati secara jelas berintikan norma dan perilaku bersama dari warga

sekolah. Lapisan kedua budaya sekolah berupa nilai-nilai bersama yang dianut

kolompok, berhubungan dengan apa yang penting, yang baik, dan yang benar.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih konkrit, dibawah ini disajikan bagan

lapisan kultur sekolah dengan seluruh aspek yang terdapat di dalamnya,

sebagaimana yang tergambar dalam lapisan-lapisan budaya berikut ini.

Gambar 1. Lapisan-lapisan budaya sekolah, Depdiknas (2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

28

Gambar di atas memperlihatkan bahwa artifak terbentuk dari asumsi, nilai

dan keyakinan yang merupakan lapisan terdalam dari budaya sekolah. Artifak

dapat dikenali melalui tampilan fisik dan perilaku warga sekolah. Sedangkan

aspek yang tidak dapat diamati berupa nila-nilai bersama yang dianut warga

sekolah mengenai sesuatu yang baik dan benar. Dengan demikian dapat diambil

kesimpulan bahwa unsur-unsur budaya sekolah pada dasaranya terdiri dari dua

kelompok, yakni kasat dan tidak kasat mata. Unsur kasat mata dapat

termanifestasikan secara konseptual/verbal maupun visual material sehingga

unsur-unsur tersebut dapat diamati. Unsur-unsur ini meliputi aspek artifak fisik

dan artifak perilaku. Sedangkan unsur yang tidak kasat mata meliputi filsafat atau

pandangan dasar mengenai kenyataan yang luas, makna hidup, dan nilai-nilai.

Unsur-unsur ini termanifestasikan dalam keyakinan, nilai, dan asumsi.

d. Karakteristik Budaya Sekolah

Karaktersitik Budaya Sekolah (Depdiknas,2003) yang direkomendasikan

Depdiknas untuk dikembangkan mencakup aspek-aspek sebagai berikut.

1. Kultur yang terkait akademik/kualitas: (a) semangat membaca dan mencari

referensi; (b) keterampilan siswa mengkritisi data dan memecahkan masalah

hidup; (c) kecerdasan emosional siswa; (d) keterampilan komunikasi siswa,

baik itu secara lisan maupun tertulis; (e) kemampuan siswa untuk berpikir

obyektif dan sistematis.

2. Kultur yang terkait dengan kehidupan sosial: (a) nilai-nilai keimanan dan

ketakwaan; (b) nilai-nilai keterbukaan; (c) nilai- nilai kejujuran; (d) nilai-nilai

menyadari diri sendiri dan keberadaan orang lain; (e) nilai-nilai untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

29

menghargai orang lain; (f) nilai-nilai disiplin diri; (g) nilai-nilai tanggung

jawab; (h) nilai-nilai kebersamaan; (i) nilai-nilai saling percaya; (j) dan

nilai-nilai yang lain sesuai kondisi sekolah.

Sedangkan menurut Sudrajat (2011) setidaknya ada dua budaya yang

perlu dikembangkan di sekolah, yaitu budaya akademik, dan budaya sosial.

Kedua budaya ini harus menjadi prioritas yang melekat dalam lingkungan

sekolah.

Pertama, Budaya akademik.

Budaya akademik dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan

kegiatan yang berhubungan dengan akademik yang dihayati, dimaknai dan

diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan . Budaya

akademik tercermin pada keilmuan, kedisiplinan dalam bertindak, kearifan dalam

bersikap, serta kepiawaian dalam berpikir dan berargumentasi. Kesimpulannnya,

budaya akademik lebih menekankan pada budaya ilmiah yang ada dalam diri

seseorang dalam berpikir, bertindak dan bertingkah laku dalam lingkup kegiatan

akademik.

Kedua, budaya sosial.

Budaya sosial merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan

kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari

unsur sosial budaya. Budaya sosial meliputi suatu sikap bagaimana manusia itu

berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan

bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta

kaitannya satu dengan yang lain. Budaya demokratis menampilkan corak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

30

berkehidupan yang mengakomodasi perbedaan untuk secara bersama membangun

kemajuan suatu kelompok maupun bangsa. Budaya ini jauh dari pola tindakan

disksriminatif serta sikap mengabdi atasan secara membabi buta. Warga sekolah

selalu bertindak objektif dan transparan pada setiap tindakan maupun

keputusan. Budaya demokratis tercermin dalam pengambilan keputusan dan

menghargai keputusan, serta mengetahui secara penuh hak dan kewajiban diri

sendiri dan orang lain, Sudrajat (2011). Jadi yang dimaksud karakteristik budaya

sekolah disini adalah pengetahuan dan hasil karya cipta komunitas sekolah yang

berusaha ditransformasikan kepada peserta didik dan dijadikan pedoman dalam

setiap tindakan komunitas sekolah. Pengetahuan tersebut terwujud dalam sikap

dan perilaku nyata dalam komunitas sekolah, sehingga menciptakan warna

kehidupan sekolah yang bisa dijadikan cermin bagi siapa saja yang terlibat di

dalamnya.

Menurut Gunawan (2012) pengembangan budaya sekolah juga dapat

dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri yaitu:

Kegiatan rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus

menerus dan konsisten setiap saat. Misalnya kegiatan upacara hari Senin,

upacara besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan, piket kelas, shalat

berjamaah, berbaris ketika masuk kelas, berdoa sebelum pelajaran dimulai dan

diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru, tenaga pendidik, dan

teman.

Kegiatan spontan, yakni kegiatan yang dilakukan peserta didik secara

spontan pada saat itu juga. Misalnya, mengumpulkan sumbangan untuk

masyarakat ketika terjadi bencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

31

Keteladanan, merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga

kependidikan dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-

tindakan yang baiksehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain.

Misalnya nilai disiplin, keberhasilan dan kerapian, kasih sayang, kesopanan,

perhatian, jujur, dan kerja keras.

Pengondisian atau conditioning yaitu penciptan kondisi yang mendukung

keterlaksanaan pendidikan karakter. Misalnya kondisi ruangan kelas yang bersih,

tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata

bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas.

Berdasarkan konsep di atas jelaslah bahwa pengembangan budaya sekolah

sangat ditentukan oleh lingkungan fisik, lingkungan sosial, nilai-nilai yang

berkembang di sekolah dan keteladanan. Untuk membangun budaya sekolah

sangat dipengaruhi pengembangan budaya fisik sekolah yang rapi, bersih, dan

sejuk, serta lingkungan sosial yang damai, saling toleran tetapi disiplin dalam

menegakkan aturan dan didukung dengan keteladanan kepala sekolah dan guru.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya

organisasi sekolah adalah nilai, norma dan sikap atau prilaku yang dimiliki oleh

setiap warga sekolah dengan tujuan untuk membentuk karakter sekolah atau

memberikan identitas bagi sekolah tersebut. Budaya sekolah yang harus

dikembangkan di lingkungan sekolah yaitu budaya fisik/artefak, budaya

akademik, dan budaya sosial. Karena itu karakteristik budaya sekolah yang dikaji

peneliti dalam penelitian ini adalah budaya artefak/fisik, budaya akademik dan

budaya sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

32

2.5 Prestasi Siswa

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran

(Wijaya, 1994). Kartono (1995 ) menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil belajar

yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan

sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang sudah diberikan serta dinilai

oleh pengajar.Hal ini berati bahwa prestasi belajar dalah perubahan yang

dihasilkan seseorang atau hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar,

baik berupa nilai atau berupa kecakapan-kecakapan yang lebih tinggi hasilnya

dibandingkan dengan siswa lainnya sebagai usaha dari kegiatan belajar yang

ditempuh. Sehubungan dengan itu, ada beberapa indikator untuk menentukan

kualitas prestasi belajar siswa. Secara operasional, indikator penentuan kualitas

prestasi siswa ini berhubungan dengan ranah psikologis, yang meliputi dimensi

cipta (kognitif), dimensi rasa (afektif), dan dimensi karsa (psikomotor). Dalam

menentukan indikator dari dimensi prestasi belajar siswa tersebut ditemukan

beberapa variasi. Menurut Sudjana (1998) indikator dari dimensi-dimensi prestasi

belajar siswa itu adalah sebagai berikut:

1. Dimensi kognitif dengan indikator sebagai berikut: pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Dimensi afektif dengan indikator sebagai beruikut: kemampuan

menerima rangsangan, kemampuan menjawab, kemampuan menilai,

kemampuan berorganisasi, dan kemampuan pendalaman nilai.

3. Dimensi psikomotor dengan indikator sebagai berikut: keterampilan gerak,

keterampilan gerakan dasar, keperampilan berprestasi, keterampilan dalam

penampilan fisik, keterampilan gerakan skil, keterampilan komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

33

Poerwanto (2007) menambahkan bahwa prestasi siswa yaitu “hasil yang

dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam

nilai”. Selanjutnya Winkel (1997) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah

suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam

melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Sedangkan

menurut Muslimatun (2010), prestasi siswa adalah hasil pendidikan yang

diharapkan oleh sekolah melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah.

Menurut Winkel (1997) prestasi akademik adalah hasil belajar evaluasi

dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif (angka) yang

khusus dipersiapkan untuk proses evaluasi, misalnya nilai pelajaran, mata kuliah,

nilai ujian dan lain sebagainya. Kartono (1995) menambahkan bahwa prestasi

akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di

sekolah yang bersifat kognitif dan sejauh siswa menguasai bahan pelajaran yang

sudah diberikan serta dinilai oleh para pengajar. Selanjutnya Djamarah (2002)

mendefinisikan prestasi akademik adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-

kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil

akhir dari aktivitas belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa

adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar, yang

dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu. Pengertian prestasi siswa

dalam penelitian ini adalah tingkatan pencapaian penguasaan akademis dan non

akademis yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah. Karena itu, prestasi akademik siswa dikaji berdasarkan nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

34

ujian akhir nasional dan prestasi nonakademik siswa dikaji melalui simbol-simbol

atau hasil-hasil perlombaan yang diraih pada kedua sekolah tersebut.

2.6 Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan terkait kepemimpinan transformasional kepala

sekolah dalam membentuk budaya sekolah dilakukan oleh:

Ngang ( 2011) dalam penelitiannya tentang The effect of transformasional

Leadership on school Culture in Male’ Primary Schools Maldives. Sampel total

217 guru terpilih dari lima sekolah dasar. Sebuah desain survei menggunakan

kuesioner kuantitatif dilakukan pada tahun 2008 untuk menilai persepsi guru

tentang perilaku kepemimpinan kepala sekolah di Maladewa. Temuan

menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari perilaku kepemimpinan transformasional

dari kepala sekolah dasar Male memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk

budaya sekolah. Enam dimensi kepemimpinan transformasional memiliki

hubungan korelasi moderat dengan budaya sekolah kecuali dimensi 'memberikan

dukungan individual' yang memiliki hubungan yang kuat dan positif .

Earl, et al., (2002) tentang Transformational Leadership: Principals,

Leadership Teams and School Culture menemukan bahwa adanya hubungan

antara komponen kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang hubungan

antara kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah. Dua belas sekolah

menengah dipilih sebagai sampel. Tiga survei yang digunakan, masing-masing

berfokus pada pengumpulan data yang terkait dengan kepemimpinan kepala

sekolah, kepemimpinan tim, dan budaya sekolah. Data dianalisis dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

35

menggunakan statistik korelasional dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan antara kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah.

Temuan ini mendukung literatur kepemimpinan sekolah saat ini, yang

menyerukan kepala sekolah untuk meningkatkan aspek manajerial mereka dan

lebih khusus pada pembentukan budaya sekolah dalam rangka meningkatkan

kapasitas organisasi yang positif.

Bolthouse (2013) dalam penelitiannya tentang Transformasional

Leadership: Efforts of Culture Creation in the K-8 School Setting, mengemukakan

bahwa kepemimpinan transformasional yang dijalankan oleh kepala sekolah telah

cukup berhasil dalam meningkatkan pelaksanaan budaya sekolah.

Kepemimpinan transformasional secara umum dapat diketahui dari adanya upaya

pelibatan semua warga sekolah dalam proses pengambilan keputusan dan dalam

proses pelaksanaan dan pengevaluasiannya. Keterlibatan tersebut mampu

menumbuhkan semangat dan rasa memiliki sehingga setiap warga sekolah

berupaya untuk menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan sekolah.

Karuppiah et al., (2014) dalam penelitiannya tentang Transformational

Leadership, School Culture and Risk Management Practices at Elementary

Schools in Malaysia. Penelitian ini melibatkan penyelidikan kuantitatif tentang

praktek manajemen risiko dan hubungannya dengan kepemimpinan

transformasional dan budaya sekolah. Sebuah studi kuantitatif akan dilakukan di

sekolah dasar yang dipilih di Malaysia. Pemilihan sekolah akan secara acak yang

meliputi perkotaan dan pedesaan. Survei dilakukan antara guru sekolah. Pada

dasarnya dua instrumen survei kuantitatif akan digunakan untuk mengumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

36

data untuk penelitian: kepemimpinan transformasional kepala, budaya sekolah dan

praktik manajemen risiko. Temuan dari penelitian ini akan memberikan kontribusi

pada pengetahuan dalam manajemen dan praktek risiko di sekolah. Gaya

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan budaya sekolah yang efektif

melalui upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dapat membantu praktik

manajemen risiko pada sekolah-sekolah dasar di Malaysia.

Ahmad dan Saeed (2007) dalam penelitiannya tentang Relationship among

school size, school culture and students' achievement at secondary level in

Pakistan", menemukan adanya hubungan antara budaya sekolah dan prestasi

akademik siswa. Hubungan antara budaya sekolah dan prestasi akademik siswa

ditentukan menggunakan hasil nilai dalam tahun ajaran 2005-2006 dan survey

identifikasi budaya sekolah. Analisis menunjukkan bahwa ada korelasi positif

yang signifikan antara budaya sekolah dan prestasi akademik siswa. Sekolah-

sekolah dengan fasilitas yang lebih baik, lingkungan belajar yang baik atau

dengan kata lain sekolah dengan budaya positif dapat menunjukkan kinerja yang

relatif lebih baik dari siswa di sekolah-sekolah yang kurang memiliki budaya

positif. Fasilitas fisik yang baik, perhatian individu guru atas mereka, manajemen

yang baik kepala sekolah dan pengawasan, dorongan orangtua, atau faktor yang

berkontribusi dalam pengembangan budaya sekolah. Karakteristik sekolah di

mana guru lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan, adanya interaksi

guru dan orang tua, guru yang berkualitas dan disiplin dan memiliki kerjasama

dan hubungan sosial yang lebih baik dengan satu sama lain akan berdampak pada

prestasi sekolah. Di mana prestasi siswa mereka lebih baik dari sekolah lain yang

tidak memiliki karakteristik budaya sekolah yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

37

Macneil, Prater & Busch (2009) dalam jurnalnya yang berjudul “The

effects of school culture and climate on student Achievement” Adanya pengaruh

antara budaya sekolah dengan prestasi peserta didik. Studi ini menunjukkan

bahwa siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada tes standar di sekolah-sekolah

dengan lingkungan belajar yang sehat. Hal ini karena iklim sekolah yang positif

dapat mempengaruhi perilaku warga sekolah termasuk peserta didik dalam hal

motivasi dan semangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

Kythreotis (2010) dalam penelitiannya tentang The influence of school

leadership styles and culture on students' achievement in Cyprus primary schools.

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan studi empiris asli yang menguji

hubungan antara kepemimpinan sekolah, budaya sekolah dan prestasi siswa untuk

memvalidasi kedua model efek langsung dan model efek tidak langsung dari

kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Temuan menyediakan beberapa

dukungan empiris untuk model efek langsung dari kepemimpinan kepala sekolah

pada prestasi akademik siswa. Selain itu, keunggulan prestasi siswa yang

ditemukan berhubungan dengan lima faktor di tingkat sekolah: gaya

kepemimpinan sumber daya manusia para pelaku dan empat dimensi budaya

organisasi. Pada tingkat kelas, tiga dimensi budaya belajar berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar siswa di setiap mata pelajaran. Akhirnya,

hubungan antara faktor efektivitas beroperasi pada tingkat yang berbeda dapat

diidentifikasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala

sekolah dan budaya organisasi sekolah merupakan faktor yang berperan dalam

mendukung prestasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

38

Thamsanqa Thulani Bhengu and Themba Thulani Mthembu (2014) dalam

penelitiannya tentang “Effective leadership, school culture and school

effectiveness:A case study of two „sister‟ schools in Umlazi Township”. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil tersebut ditemukan bahwa

di daerah Nomzamo sekunder tersebut bahwa kepemimpinan kepala sekolah,

guru, budaya sekolah telah berpengaruh terhadap efektivitas sekolah.

Martin (2009) dalam penelitiannya tentang The relations between the

leadership styles of principlas and school culture, menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional secara signifikan dan berhubungan positif dengan

budaya sekolah. Kepemimpinan transformasional sebagai bentuk kepemimpinan

visioner yang positif dengan budaya sekolah. Faktor motivasi inspirasional,

menghasilkan nilai rata-rata tertinggi. Hal ini diperlihatkan oleh beberapa guru

yang merasa bahwa kepala sekolah mereka berhasil dalam berkomunikasi visi dan

memotivasi pengikut mereka untuk mencapai tujuan sekolah.Oleh karena itu,

kepala sekolah harus menggunakan karakteristik dan kualitas yang dijelaskan

dalam kepemimpinan transformasional ketika membuat keputusan dan

melaksanakan upaya reformasi perbaikan sekolah.

Hendrawati dan Prasojo (2015) tentang Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Guru dan Budaya Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar menunjukkan kepemimpinan transformasional kepala

sekolah dan budaya sekolah berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap

prestasi siswa. Merupakan penelitian survey dengan populasi 512 siswa sekolah

dasar dengan sampel 95 sekolah. Analisis data menggunakan teknik analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

39

jalur. Hasil penelitian: (1) terdapat pengaruh langsung kepemimpinan

transformasional KS dengan prestasi belajar siswa; (2) terdapat pengaruh tidak

langsung antara kepemimpinan transformasional KS dengan prestasi belajar siswa

melalui motivasi kerja guru; (3) terdapat pengaruh langsung antara budaya

sekolah dengan prestasi belajar siswa; (4) terdapat pengaruh tidak langsung

antara budaya sekolah dengan prestasi belajar siswa melalui motivasi kerja guru;

(5) terdapat pengaruh langsung antara motivasi kerja guru dengan prestasi belajar

siswa. Secara keseluruhan sumbangan kepemimpinan transformasional Kepala

Sekolah, budaya sekolah, motivasi kerja guru berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar siswa.

Nurdin (2013) dalam penelitiannya tentang Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah Dan Budaya Organisasi Terhadap

Profesionalisme Guru Dalam Mewujudkan Perilaku Dan Prestasi Belajar Siswa.

Penelitian ini mengkaji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap profesionalisme

guru dalam mewujudkan perilaku dan prestasi belajar siswa. Metodologi

penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis model analisis

kausal efektual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dan budaya organisasi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap profesionalisme guru dalam mewujudkan perilaku

dan prestasi belajar siswa.

Masaong dan Naway (2014) dalam penelitiannya tentang Hubungan Gaya

Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

40

Pengembangan Karakter Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gorontalo

menjelaskan tentang adanya hubungan gaya kepemimpinan transformasional

kepala sekolah dan budaya sekolah dengan perkembangan karakter siswa di

SMA Negeri 1 Gorontalo. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasional.Teknik pengumpulan

data yang digunakan yaitu angket, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara nyata kemampuan kepala sekolah dengan gaya

transformasionalnya ikut menentukan perkembangan karakter siswanya sebagai

wujud prestasi nonakademis dan budaya sekolah yang berlaku ikut menentukan

perkembangan karakter siswanya. Dengan demikian gaya transformasional kepala

sekolah bersama-sama dengan budaya sekolah ikut menentukan perkembangan

karakter siswanya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan perkembangan karakter

siswa maka perlu dilakukan peningkatan kedua variabel tersebut yaitu gaya

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan budaya sekolah.

Fauzuddin (2011) dalam penelitiannya tentang kepemimpinan

transformasional kepala sekolah (studi multikasus pada dua SMA negeri dan

satu MA negeri berprestasi di Kota Banda Aceh) menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh kepala sekolah sangat

efektif dalam menciptakan sebuah sekolah menjadi berprestasi, yaitu melalui

upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah, seperti: Pertama, dalam

mengembangkan visi dan misi sekolah, kepala sekolah terlebih dahulu melakukan

observasi dan mendalami budaya sekolah, mempelajari kekuatan dan kelemahan

sekolah, melibatkan semua unsur sekolah dalam menciptakan visi dan misi

sekolah, mensosialisasikan visi dan misi sekolah yang ingin dicapai, dan visi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

41

tersebut kemudian dioperasionalkan ke dalam misi dan diterjemahkan ke dalam

tujuan yang jelas, serta dikomunikasikan kepada seluruh warga sekolah.

Kedua, dalam melakukan berbagai perubahan disekolah kepala sekolah (1)

menerapkan pola kepemimpinan yang demokratis, (2) mampu membangun

jaringan kerjasama dengan seluruh personil sekolah dan pihak luar baik dalam

upaya peningkatan prestasi siswa maupun dalam upaya peningkatan kualitas

profesionalisme guru, (3) pelibatan staf dalam pengambilan keputusan, (4)

memiliki keunggulan dalam membangun komunikasi yang baik dengan semua

pihak, (5) membangun tim kerja (teamwork) yang kuat, (6) mampu menciptakan

budaya dan iklim kerja yang kondusif, (7) memfasilitasi bawahannya dalam

bekerja dan pengembangan diri, (8) memotivasi para guru dan siswa agar

memiliki minat dan semangat untuk berkembang dan belajar lebih giat, (9)

menciptakan atmosfir yang mendorong para siswa untuk belajar dengan

suasana yang nyaman melalui penyediaan fasilitas belajar yang nyaman,

layanan khusus, inovasi pembelajaran, penyelenggaraan kegiatan intra dan

ekstrakurikuler yang menyenangkan.

Dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan budaya sekolah

berpengaruh secara positif dan signifikan dalam mewujudkan prestasi belajar

siswa.

2.7 Kerangka Penelitian

Berdasarkan penjelasan tinjuan pustaka, maka kerangka pemikiran dalam

penelitian ini sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

42

Kerangka di atas menggambarkan bahwa kepemimpinan transformasional

kepala sekolah dapat membentuk budaya sekolah yang dikenali melalui

dampaknya terhadap prestasi siswa. Kepemimpinan transformasional

mengandung empat komponen pokok yaitu idealized influence, inspiratonal

influence, intelectual stimulation, individualized consideration. Pola manajerial

yang diperankan oleh kepala sekolah akan membentuk dan mewarnai

bangunan budaya sekolah yang bersangkutan. Setiap kebijakan yang

dikembangkan yang berhubungan dengan kinerja sekolah secara utuh, baik yang

menyangkut guru, siswa, tenaga administrasi, dan warga sekolah lainnya

termasuk dirinya, akan terefleksi dalam kehidupan keseharian di sekolah. Kepala

sekolah sebagai top manager menjadi aktor utama dalam implementasi nilai-nilai

yang telah disepakati bersama. Segala yang diperbuat berupa keteladanan

tindakan, interaksi sosial, komunikasi, keramahan, etika, penghormatan dan

penghargaan terhadap sesama, kedisiplinan, ketegasan, demokratis dalam

mengambil sikap dan keputusan, serta nilai-nilai lainnya akan dilihat sebagai

panutan yang pada akhirnya meninggalkan kesan yang mendalam kepada seluruh

staf dan siswa.

Kepemimpinan

Transformasional

Budaya Sekolah

Prestasi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

43

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah sesuai dengan uraian di

atas berdampak pada pembentukan budaya sekolah yang baik. Budaya sekolah

yang baik tentunya akan mendorong semua warga sekolah untuk bekerjasama

yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh warga,

mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memberikan kesempatan untuk

terlaksananya pembaharuan di sekolah yang semuanya bermuara pada upaya

pencapaian hasil terbaik yakni prestasi siswa.

Pengembangan budaya sekolah yang baik sangat diperlukan dalam

membentuk budaya sekolah yang unggul. Dengan budaya sekolah yang unggul

maka diharapkan prestasi siswa dapat terbentuk secara kuat, baik prestasi

akademik maupun non akademik. Karena itu kepemimpinan transformasional

merupakan salah satu pilihan bagi kepala sekolah untuk mengembangkan budaya

sekolah dan meningkatkan prestasi siswa yang berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang merupakan

salah satu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari jalan keluar

atau pemecahan masalah terhadap hal yang terjadi, kemudian disajikan data dan

analisa terhadap informasi yang dikumpulkan (Nazir, 2009). Menurut Creswell

(2015) penelitian kualitatif dimulai dari asumsi, sudut pandang, dan dari rumusan

masalah penelitian yang memuat pertanyaan berkenaan dengan masalah manusia

atau fenomena sosial. Kemudian laporan hasil penelitian memuat jawaban atau

pandangan partisipan, refleksi peneliti, dan deskrpsi serta interpretasi yang

lengkap mengenai permasalahan.

Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif ini, peneliti

menggambarkan penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam

membentuk budaya sekolah dan meningkatkan prestasi siswa pada dua SMA di

Kabupaten Manggarai Barat. Selanjutnya Arikunto (1993), menyatakan penelitian

kualitatif dengan deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,

tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan. Hasil

deskrpsi dan analisis digunakan untuk mengambil kesimpulan mengenai peran

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam membentuk budaya

sekolah melalui pembuktian peningkatan prestasi siswa pada dua SMA di

Kabupaten Manggarai Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

45

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua SMA di Kabupaten Manggarai Barat

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dua sekolah SMA yang dipilih berbeda yakni

Sekolah Menengah Atas Negeri I Komodo dan Sekolah Menengah Atas Katolik

Santo Ignatius Loyola milik Yayasan Arnoldus-Labuan Bajo. Pemilihan kedua

sekolah ini berdasarkan kategori Swasta dan Negeri. Pemilihan ini didasari karena

kedua SMA tesebut merupakan sekolah tertua di kabupaten Manggarai Barat.

3.9 Partisipan

Teknik yang digunakan dalam menentukan partisipan adalah sampel

bertujuan (purposive sampling). Purposive sampling ini dimaksudkan untuk

menetapkan sampel dengan memilih beberapa sampel tertentu yang dinilai sesuai

dengan masalah penelitian (Nursalam, 2010). Subjek penelitian merupakan orang-

orang yang dianggap mampu dan memberikan informasi yang selengkap-

lengkapnya dan berkaitan dengan bidang yang diteliti, sehingga data yang

diperoleh diakui kebenarannya. Pihak-pihak yang menjadi informan penelitian

pada kedua SMA tersebut berjumlah 28 orang dapat dilihat sebagai berikut:

1. Satu orang Kepala Sekolah dari masing-masing sekolah. Kepala sekolah

dipilih karena banyak hal yang hanya mampu dijelaskan lebih mendalam oleh

kepala sekolah.

2. Lima orang guru dari masing-masing sekolah yang sudah lama mengajar dan

belum lama mengajar di sekolah tersebut.

3. 6 orang siswa-siswi dari masing-masing sekolah dengan kategori siswa yang

nilai ujian semesternya bagus dan cukup. Siswa dipilih karena mereka juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

46

merasakan baik secara langsung maupun tidak langsung hasil kebijakan

kepala sekolah.

4. Dua orang Pegawai tata usaha dari masing-masing sekolah baik yang sudah

lama bekerja dan belum lama bekerja.

3.10 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

beberapa metode, yaitu:

1. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara semi terstruktur

dengan mengacu pada pedoman namun sifatnya selalu terbuka. Hal ini karena

penulis ingin mengembangkan wawancara yang dilakukan sehingga akan

didapat informasi-informasi baru yang muncul dalam wawancara dan semula

tidak diketahui. Kelompok yang akan menjadi narasumber adalah orang-orang

yang dipilih sesuai dengan objek penelitian yakni kepala sekolah, guru,

pegawai tata usaha dan para siswa. Wawancara terhadap kelompok narasumber

ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang penerapan

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam membentuk budaya

sekolah. Wawancara ini digunakan untuk menjawab permasalahan pertama dan

kedua dalam penelitian ini. Wawancara dimaksudkan untuk melengkapi dan

mengkonfirmasi data-data yang sudah diperoleh dari kuesioner secara khusus

tentang dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah.

Adapun hasil dari wawancara ini direkam, sebagaimana yang disarankan oleh

Cresswell (2015). Perekaman dimaksudkan agar seluruh hasil wawancara dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

47

kembali diperdengarkan sehingga tidak ada satupun informasi dari wawancara

yang tertinggal. Hasil wawancara kemudian ditulis kembali untuk dijadikan

sumber rujukan penulis dalam menganalisis permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini.

2. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini dibuat untuk menggali informasi dan data

tentang masalah penelitian pertama dan kedua yakni kepemimpinan

transformasional dan budaya sekolah. Kuesioner yang dibagikan kepada

responden adalah yang berhubungan dengan dimensi-dimensi kepemimpinan

transformasional dan budaya sekolah. Jawaban dalam kuesioner terdiri dari 4

opsi/jawaban.

Tabel 1.

Skala Jawaban Responden

No Keterangan Skor

1 Sangat setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak setuju 2

4 Sangat tidak setuju 1

Tabel skala di atas dikembangkan dengan menggunakan skala likert

dengan empat skala (Sugiyono,2014). Untuk mengukur tingkatan jawaban

responden atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner. Setiap

jawaban responden dijumlah untuk mendapatkan skor total masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

48

3. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan (Bungin, 2007). Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan di

dua SMA tersebut terhadap hal-hal yang dianggap relevan khususnya

mengenai kondisi sekolah, gedung sekolah, perilaku siswa yang tampak pada

dua sekolah tersebut, suasana kelas, gedung sekolah, ruangan belajar,

ketersediaan laboratorium (IPA, Bahasa dan komputer), perpustakaan, akses

internet, dan fasilitas olahraga yang ada di sekolah. Observasi yang digunakan

adalah observasi non sistematis dimana peneliti tidak membawa instrumen

pengamatan. Peneliti datang di lokasi penelitian untuk melihat dan mengamati

segala kondisi fisik sekolah yang terdapat di lokasi penelitian. Semua yang

dilihat dan diamati tersebut dicatat secara apa adanya, kemudian dari catatan

tersebut diberikan komentar dan tanggapan atau diabstraksikan. Untuk

mempermudah dalam melakukan observasi, maka digunakan alat bantu

perekam yaitu foto kamera.

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk memperoleh data

berupa dokumen-dokumen dan gambar sebagai pendukung penelitian yang

dapat memperkaya hasil penelitian. Kegiatan dokumentasi yang dilakukan

pada dua SMA di Kabupaten tersebut untuk memperoleh data mengenai

sejarah sekolah, letak geografis, program kegiatan sekolah, format nilai atau

data prestasi akademik dan nonakademik siswa yang dimiliki oleh kedua SMA

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

49

3.5. Triangulasi

Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif

untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa dari berbagai

perspektif (Patton, 2001). Metode triangulasi diperlukan untuk memastikan bahwa

penelitian yang dilakukan sudah valid. Ada dua macam teknik triangulasi yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini,yaitu:

1.4.4.1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data dari berbagai

sumber partisipan.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode

dalam teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini digunakan metode

kuesioner, wawancara, observasi dan telaah dokumen.

3.6. Fokus Penelitian

1. Kepemimpinan transformasional

Variabel kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan

indikator sebagai berikut:

a. Idealized influence, yaitu perilaku pemimpin yang mampu

menyampaikan visi dan misi organisasi secara jelas kepada bawahan, serta

menumbuhkan rasa bangga dan kepercayaan pada bawahan.

b. Inspirational motivation, yaitu perilaku pemimpin yang mampu

mengkomunikasikan harapan yang tinggi secara jelas dan menarik,

membangkitkan semangat kerja, serta menginspirasi bawahan untuk selalu

antusias dan optimis dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

50

c. Intellectual stimulation, yaitu perilaku pemimpin yang mampu

merangsang kreativitas dan inovasi bawahan, menghargai ide-ide bawahan,

dan mengarahkan bawahan untuk memecahkan masalah secara cermat.

d. Individual consideration, yaitu perilaku pemimpin yang memberikan perhatian

pada kebutuhan bawahan, menghargai perbedaan individual serta melatih dan

memberi pengarahan kepada bawahan.

2. Budaya sekolah

Variabel budaya sekolah diukur dengan menggunakan indikator sebagai

berikut:

a. Budaya artifak/ fisik: sejumlah hal yang terkait ketersediaan sarana dan

prasarana, kelayakan kondisi fasilitas pendukung pembelajaran, terfasilitasinya

bahan ajar yang dibutuhkan guru dalam proses pembelajaran, kondisi gedung

dan ruang belajar serta lingkungan sekolah yang asri.

b . Budaya akademik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan

yang terdapat dalam diri siswa untuk selalu berusaha atau berjuang

meningkatkan semangat membaca, kedisiplinan dan memelihara situasi

berlangsungnya proses pendidikan baik di dalam maupun di luar kelas dan

segala kegiatan kompetisi ilmiah yang menunjang prestasi sekolah.

c. Budaya sosial adalah bagian dari budaya sekolah yang berhubungan dengan

keseluruhan aktifitas warga sekolah dalam melakukan interaksi dengan sesama

warga sekolah dan melakukan komunikasi secara langsung dan tidak langsung.

Situasi yang ditimbulkan oleh adanya interaksi sosial yang dimaksud, akan

membentuk kultur sosial di sekolah. Interaksi sosial adalah hubungan timbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

51

balik atau aksi dan reaksi antara orang-orang, berhubungan langsung,

terdapat kontak dan komunikasi di antara orang-orang dalam sebuah sekolah.

3. Prestasi siswa

Prestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkatan pencapaian

pengusaan akademis dan non akdemis yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti

proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam penelitan ini prestasi

akademis difokuskan pada hasil prestasi siswa berdasarkan nilai ujian akhir

nasional dan prestasi non akademis.

3.7 Pengukuran Variabel Penelitian

Pengukuran variabel dipaparkan dalam tabel 2 dan 3 di bawah ini.

a. Kepemimpinan Transformasional. Untuk pengukuran kepemimpinan

transformasional dimodifikasi dari Cucun (2011).

Tabel 2.

Pengukuran Variabel Kepemimpinan Transformasional

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

Idealized Influence (kharismatik)

1. Kepala sekolah menjalankan tugasnya sesuai

dengan visi dan misi

2. Kepala sekolah merumuskan visi dan misi sekolah

secara bersama untuk menumbuhkan wawasan guru

3. Kepala sekolah mengingatkan guru untuk saling

menghargai dengan sesama guru

4. Kepala sekolah, memberikan contoh perilaku

yang baik dilingkungan sekolah

5. Kepala sekolah menamkan komitmen yang tinggi

kepada guru terhadap visi sekolah

6. Kepala sekolah mengurangi hukuman terhadap

kekeliruan sebagai upaya profesional

7. Kepala sekolah memberikan kebebasan kepada

guru dalam mengemban tugas yang telah

diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

52

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

Intelctual Stimulation (stimulasi intelektual)

8. Kepala sekolah memberikan buku atau referensi

lainnya kepada guru untuk dijadikan acuan dalam

pengembangan diri guru

9. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada

guru untuk melakukan pendidikan dan pelatihan

10. Kepala sekolah memberikan kebebasan

berpendapat bagi guru mengenai kebijakan yang

diberlakukan disekolah

11. Kepala sekolah melibatkan guru untuk

mengambil keputusan dan melakukan penilaian

terhadap kegiatan sekolah

12. Kepala sekolah punya cara tersendiri dalam

memecahkan masalah yang rumit

Inspirational motivation (motivasi inspirasional)

13. Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk

optimis dalam menghadapi masa depan

14. Kepala sekolah memberikan pengakuan atas kerja

guru dalam bentuk pujian secara personal

15. Kepala sekolah memberikan semangat kepada

guru untuk melaksanakan tugas dengan baik

16. Kepala sekolah memberikan dukungan kepada

guru untuk memperoleh hasil yang baik dalam

mengajar di kelas

17. Kepala sekolah menceitakan succes story kepada

rekan-rekannya untuk memotivasi guru agar

dapat sukses seperti mereka

18. Kepala sekolah memberikan dorongan kepada

guru untuk bekerja keras secara profesional

19. Kepala sekolah memberikan semangat guru untuk

mencari metode lain dalam memecahkan

permasalahan mengenai KBM di kelas

20. Kepala sekolah mendorong guru untuk

mempraktekan pendekatan baru dalam

melaksanakan KBM

21. Kepala sekolah mengkomunikasikan tujuan yang

harus guru capai dengan jelas

22. Kepala sekolah memberikan penghargaan/pujian

kepada guru yang telah menyelesaikan pekerjaan

dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

53

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

23. Kepala sekolah memberikan waktu khusus kepada

guru untuk berdiskusi mengenai bagaimana

menyelesaikan tugas dengan baik

Individual consideration (perhatian terhadap individu)

24. Kepala sekolah memuji dan memberikan

penghargaan terhadap hasil kerja atau prestasi

guru

25. Kepala sekolah menerima saran-saran perbaikan

atas kinerja yang dilakukannya

26. Kepala sekolah secara rutin memberikan waktu

khusus kepada guru dalam menyampaikan setiap

pendapat

27. Kepala sekolah meminta pendapat bapak/ibu

mengenai kepemimpinannya di sekolah

28. Kepala sekolah melaksanakan atau

menindaklanjuti saran yang pernah disampaikan

bapak/ibu guru

29. Kepala sekolah memberitahu guru untuk

memeriksa hasil evaluasi guna melengkapi

kekurangannya

30. Kepala sekolah membimbing dan melatih guru

secara pribadi apabila memiliki permasalahan

31. Kepala sekolah mengetahui keterampilan atau

keahlian yang guru miliki dan mengetahui

kebutuhan guru untuk kelancaran KBM di kelas

32. Kepala sekolah memberikan perhatian dengan

cara mendengarkan keluhan guru demi

kenyamanan bersama

Pengukuran variabel kepemimpinan tranformasional dengan tabel di atas

dapat diperoleh dengan perhitungan nilai jawaban dari setiap partisipan. Jika

didapatkan semakin tinggi hasil pengukuran nilai kepemimpinan transformasional

maka peran kepemipinan transformasional semakin kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

54

b. Budaya Sekolah

Untuk pengkuran budaya sekolah dimodifikasi dari Sudrajat (2009).

Tabel 3.

Pengukuran Variabel Budaya Sekolah

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

Budaya Artefak / Fisik

1. Untuk dapat memberikan kepuasan kepada siswa,

sekolah ini berupaya menyediakan sarana dan

prasarana belajar yang dibutuhkan siswa.

2. Letak sekolah ini sangat strategis untuk

kepentingan belajar, mudah dijangkau kendaraan

umum, tidak terlalu ramai dan bebas dari

gangguan.

3. Setiap ruangan di sekolah ini ditata dengan rapih

dan bersih sehingga menimbulkan rasa betah.

4. Kondisi setiap bangunan terawat dengan baik

sehingga merasa aman dan nyaman untuk

menggunakannya.

5. Di halaman sekolah disediakan taman dan ditanami

pohon yang rindang sehingga tampak asri dan

indah.

6. Setiap ruangan memiliki penerangan dan ventilasi

yang memadai sehingga tidak terasa pengap.

7. Sekolah ini dikelilingi pagar atau tembok sekolah

sehingga mendukung terhadap keamanan dan

ketertiban sekolah.

8. Setiap personil sekolah tersedia meja dan tempat

duduk masing-masing, sehingga mereka dapat

nyaman untuk melakukan pekerjaan.

9. Kapasitas ruangan guru dan kelas disesuaikan

dengan jumlah penghuninya, sehingga tidak terasa

sumpek.

10. Pada umumnya para siswa mengenakan pakaian

seragam sekolah secara rapih dan tertib,

lengkap dengan atributnya, seperti tanda lokasi

sekolah, lambang OSIS, dan emblem sekolah.

11. Di sekolah ini dipampang tulisan-tulisan atau

monumen yang mencerminkan visi-misi sekolah

terhadap peningkatan mutu pendidikan.

12. Di setiap kelas, terpampang tata tertib siswa

dengan penataan yang mudah dilihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

55

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

Budaya akademik

13. Tata tertib/aturan yang diberlakukan di sekolah

ini, baik untuk guru maupun untuk siswa

dipandang telah cukup efektif untuk

mengendalikan perilaku guru maupun siswa.

14. Untuk menjamin mutu pendidikan di sekolah ini,

sekolah memberikan sanksi yang tegas kepada

guru maupun siswa yang sering melanggar

ketentuan atau peraturan sekolah.

15. Dalam berbagai kesempatan, guru maupun kepala

sekolah mengingatkan tentang isi dan

konsekuensi dari tata tertib siswa kepada para

siswa.

16. Banyak prestasi yang diraih dan menjadi sekolah

unggul sehingga siswa merasa bangga dengan

sekolahnya saat ini

17. Pada umumnya siswa di sekolah ini memiliki

disiplin yang tinggi, baik dalam kehadiran,

pergaulan, maupun dalam belajar.

18. Para siswa di sekolah ini memiliki semangat

gemar membaca

19. Di sekolah ini tidak terdapat kasus-kasus

kenakalan remaja, seperti perkelahian, terlibat

narkoba atau pergaulan bebas.

20. Setiap ada guru baru di sekolah ini selalu

diberitahukan tentang tata-tertib/atau aturan main

yang berlaku di sekolah ini

21. Di sekolah ini, para siswa pada umumnya

sudah memiliki kebiasaan belajar yang baik.

22. Di sekolah ini, kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran siswa sudah sangat

baik.

23. Motivasi kerja guru di sekolah ini sudah

sangat memadai.

24. Guru-guru di sekolah ini sudah dapat

menunjukkan keteladanan dan layak menjadi

panutan.

25. Seluruh warga sekolah, baik kepala sekolah, guru,

maupun para siswa telah menyadari tentang

pentingnya upaya meningkatkan mutu pendidikan

di sekolah ini.

26. Secara berkala, di sekolah ini diselenggarakan

acara pertemuan keluarga besar staf sekolah,

dengan suasana yang akrab dan penuh canda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

56

27. Secara berkala, di sekolah ini diselenggarakan

acara sarasehan atau temu wicara yang

melibatkan seluruh warga sekolah untuk bertukar

pikiran mengenai perkembangan dan kemajuan

pendidikan di sekolah ini.

28. Para siswa selalu menyapa dan mengucapkan

salam jika bertemu dengan guru.

29. Dalam percakapan sehari-hari dengan

sesama siswa, para siswa menggunakan bahasa

yang sopan dan dapat menunjukkan

keterpelajarannya.

30. Jika ada tamu yang datang ke sekolah, khususnya

orang tua siswa, kami selalu menyambut ramah

dengan mengatakan ada yang bisa saya bantu ?

atau ungkapan kalimat lain yang sejenis.

31. Sekolah mengembangkan kerja sama dengan para

pengusaha, tokoh masyarakat dan ahli untuk

kepentingan peningkatan mutu pendidikan di

sekolah ini.

32. Terjalin hubungan yang baik antara guru dan

siswa di sekolah ini

Sumber angket https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/03/angket-

budaya-sekolah.pdf

Pengukuran variabel budaya sekolah dengan tabel di atas dapat diperoleh

dengan menjumlahkan perhitungan nilai jawaban dari setiap responden. Jika

didapatkan semakin tinggi hasil pengukuran nilai budaya sekolah maka penerapan

budaya sekolah semakin baik.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang terkumpul yaitu data

kuesioner dan data wawancara.

1. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama peneliti menggunakan

data kuesioner dan data wawancara dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung data yang terkumpul melalui pembagian kuesioner kepemimpinan

transformasional dan budaya sekolah dianalisis dengan menggunakan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

57

deskriptif analitis. Ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan data persentase

yang terkumpul menurut jawaban responden terhadap setiap aspek yang

ditanyakan oleh peneliti dalam kuesioner penelitian (Loko,2016).

Rumus Deskriptif Persentase:

DP

Keterangan:

DP = Deskriptif persentase

n = Skor empirik (skor yang diperoleh dari jawaban responden)

N = Skor ideal

Sedangkan rumus untuk menentukan besarnya skor ideal (N) adalah:

Angka 4 di atas menunjukkan skor item tertinggi dalam tiap aspek

kuesioner kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah.

Data hasil deskriptif persentase akan dimasukkan ke dalam kategori

jawaban kemudian akan diperoleh kesimpulan mengenai setiap aspek yang

dianalisis. Kategori jawaban ini dimulai dari 1% - 100% (kategori sangat lemah –

kategori sangat kuat).

b. Pengukuran kepemimpinan transformasional

Tabel 4.

Kategori Tingkatan Jawaban Responden

Untuk variabel kepemimpinan transformasional (Cucun, 2011)

No Tingkatan Jawaban Kesimpulan

1 76% - 100% Sangat Kuat

2 51% - 75% Kuat

3 26% – 50% Lemah

4 1% - 25% Sangat Lemah

Skor Ideal (N) = 4 × jumlah partisipan untuk tiap

pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

58

Keterangan:

Skor capaian variebel kepemmpinan transformasional di atas diperoleh

dari skor empirik (skor yang diperoleh dari jawaban responden ) dibagi

dengan nilai ideal. Kesimpulan adalah standar yang diberikan untuk

menilai jawaban semua partisipan.

c. Pengukuran budaya sekolah

Tabel 5.

Kategori Tingkatan Jawaban Responden

Untuk variabel budaya sekolah (Desian, 2014)

No Tingkatan Jawaban Kesimpulan

1 76% - 100% Sangat baik

2 51% - 75% Baik

3 26% – 50% Cukup

4 1% - 25% Tidak Baik

d. Merangkum hasil wawancara tentang kepemimpinan transformasional dan

budaya sekolah berdasarkan kategori pada panduan wawancara. Untuk analisis

data kualitatif meliputi tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Analisis data kualitatif

yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain. Reduksi data adalah kegiatan pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data wawancara

tentang kepemimpinan transformasional dan budaya sekolah dari lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

59

Data yang terdiri dari catatan lapangan, komentar, dikelompokan, diberi kode

dan dikategorikan dengan tujuan menemukan tema.

e. Melakukan analisis dan menarik kesimpulan keterkaitan kepemimpinan

transformasional terhadap budaya sekolah berdasarkan hasil kuesioner,

wawancara dan observasi.

2. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kedua dianalisis berdasarkan hasil

temuan masalah 1 dan telaah dokumentasi dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

a. Menganalisis hasil kuesioner dan wawancara tentang kepemimpinan

transformasional dan telaah temuan dokumen data prestasi siswa.

b. Menganalisis keterkaiatan antara hasil pengukuran kepemimpinan

transformasional terhadap prestasi siswa

3. Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil kuesioner dan wawancara tentang budaya sekolah pada

masalah nomor satu dan berdasarkan hasil temuan telaah data prestasi siswa

pada masalah nomor dua.

b. Menganalisis keterkaitan antara hasil pengukuran budaya sekolah terhadap

prestasi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini merupakan data yang diperoleh melalui metode

kuisioner, wawancara, observasi dan telaah dokumentasi. Sebelum dipaparkan

hasil penelitiannya, terlebih dahulu penulis mendeskripsikan gambaran umum

lokasi penelitian, SMAK St. Igantius Loyola dan SMA Negeri I Komodo Labuan

Bajo, Manggarai Barat, NTT, mengingat kedua SMA tersebut merupakan tempat

dilaksanakannya penelitian ini.

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Deskrpsi Lokasi Penelitian SMAK St. Ignatius Loyola

A. Letak geografis

SMAK St. Ignatius Loyola secara geografis terletak di jalan Mgr. Van

Bekkum di tengah- tengah kota Labuan Bajo. SMAK Loyola berdiri pada tanggal

18 Juli 1983 berdasarkan persetujuan Kanwil Depdikbud melalui SK pendirian

sekolah nomor 15. 612/121.08/je.85. Status kepemilikan sekolah ini merupakan

milik yayasan. Sekolah ini semula berdiri di bawah Yayasan Pendidikan Katolik

Santo Ignatius Loyola (YAPENKATILA). YAPENKATILA yang diketuai oleh

Paulus Musa didirikan oleh beberapa tokoh katolik yang memiliki keprihatinan

sosial atas situasi sosial waktu itu. Awalnya, para tokoh tersebut membentuk

sebuah kelompok STRATEGIS, sejak tanggal 20 Agustus 1967 dengan anggota:

Paulus Musa, Yoseph Adu, Anton Hamtam, Saverinus Urus, dan Wlem Waku,

dengan penasihat Gabriel Gampur. Kelompok STRATEGIS ini sebagai kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

61

kerasulan awam merasa prihatin dengan kondisi yang dihadapi di Labuan Bajo.

Mereka pun membentuk Yayasan Pendidikan Katolik Santo Ignatius Loyola dan

mengusahakan transmigrasi untuk mengisi kekosongan tanah di Labuan Bajo dan

sekitarnya. Selanjutnya, YAPENKATILA menyerahkan pengelolaan SMAK

Santo Ignatius Loyola kepada SVD Provinsi Ruteng. Yayasan Serikat Sabda

Allah (YSSAR) yang berada di bawah naungan SVD Provinsi Ruteng mengelola

SMAK Santo Ignatius Loyola sejak tanggal 9 Juni 1985 sampai sekarang.

Sekolah yang memiliki luas wilayah sekitar 5 hektar ini dibangun pada

lokasi yang strategis dan tenang. Strategis karena sekolah ini mudah dijangkau

oleh masyarakat sekitarnya, posisi yang agak ke dalam dari jalan protokol

menimbulkan suasana tenang, aman nyaman dan suasana yang masih alami

karena di sekolah ini banyak tumbuh pohon besar, adanya kolam ikan, dan

terhindar dari kebisingan kendaraan mobil dan motor. Peserta didik di sekolah ini

terdiri dari siswa seminaris dan siswa-siswi non seminaris. Saat ini, SMAK St.

Ignatius Loyola merupakan sekolah menengah katolik favorit di Provinsi NTT

dan semakin bergengsi setelah mendapatkan SK dari Mendiknas sebagai SMA

rujukan tahun 2016 melalui Surat Keputusan Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No: 1740.1/D4/KU/2016.

Adapun profil sekolah dari SMA Negeri I Komodo Labuan Bajo sebagai

berikut.

Nama Sekolah : SMAK ST IGNATIUS LOYOLA

NPSN : 50305774

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

62

Jenjang Pendidikan : SMA

Status Sekolah : Swasta

Status Akreditasi : B

Alamat Sekolah : Jl. Mgr. Van Bekkum, No.1

Kode Pos : 86554

Kelurahan : Wae Kelambu

Kecamatan : Komodo

Kabupaten/ Kota : Manggarai Barat

Provinsi : Nusa Tenggara Timur

B. Visi, Misi dan Tujuan SMAK St. Iganatius Loyola

Visi -Misi merupakan tujuan universal sebuah institusi atau lembaga

untuk mengarahkan dan menjadi baromater keberhasilan tujuan yang ingin

dicapai. SMAK Loyola Labuan Bajo mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

Visi: Terwujudnya komunitas akademik yang berilmu, berbudaya, dan

beriman.

Misi :

1. Meningkatkan prestasi akademik lulusan

2. Membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa

3. Meningkatkan proses belajar dan bimbingan yang inovatif dan kreatif

4. Meningkatkan prestasi ektrakurikuler

5. Meningkatkan intensitas kegiatan ekstrakurikuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

63

6. Menghasilkan lulusan yang berprestasi dan berdaya saing sehingga dapat

diterima pada jenjang pendidikan berikutnya.

7. Menyelenggarakan tambahan kegiatan dan bimbingan belajar untuk mata

pelajaran UN dan mata pelajaran lainnya.

C. Keadaan Guru/Tenaga Pengajar serta TU

Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor penentu untuk

meningkatkan kompetensi dalam mengajar. Guru yang memiliki latar belakang

pendidikan yang tinggi dan sesuai di bidangnya serta menguasai disiplin ilmu

kependidikan, mampu memberikan kualitas pembelajaran dan kinerja yang akan

berdampak pada kualitas output yang dihasilkan dari lembaga pendidikan

tersebut. Jumlah guru SMAK pada tahun ajaran 2016/2017 42 guru, tata usaha

sebanyak 3 orang, pegawai perpustakaan 2 orang. Tenaga pendidik dan

kependidikan berlatar belakang pendidikan dari program sarjana pendidikan yang

lulusan S1,dan D3 dari beberapa perguruan tinggi, yang masing-masing guru

mempunyai latar belakang pendidikan yang bervariasi dan kepala sekolah berlatar

belakang S2.

D. Sarana dan Fasilitas Pembelajaran di Sekolah

Fasilitas dan sarana dalam lembaga pendidikan sangat penting, guna

menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran dan pendidikan secara umum.

Tahun 2015/2016 SMAK Loyola dalam sarana prasarana dapat dikatakan baik,

yang sebelumnya ruang kelas masih kekurangan, tidak ada aula pertemuan, mulai

tahun 2015/2016 sudah mulai dilengkapi. Berdasarkan observasi dan telaah

dokumen yang peneliti lakukan, sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

64

belajar mengajar di SMAK Loyola Labuan Bajo yaitu antara lain 24 ruang kelas,

1 ruang kepala sekolah, 2 ruang guru, 1 ruang bimbingan konseling (BK), 1

ruang tata usaha (TU), 1 ruang unit kegiatan sekolah (UKS), 1 ruang

perpustakaan, 1 ruang Komputer, 1 laboratorium IPA, 1 lab. Bahasa, 1 koperasi,

1 Kapela, 1 ruang dapur, 1 ruang operator sekolah, 1 kantin sekolah, 10 kamar

mandi (WC) siswa, 1 kamar mandi (WC) guru laki, 1 kamar manid (WC) guru

perempuan dan 2 lapangan olah raga. Sedangkan untuk kegitan ekstrakurikuler

yang diadakan di SMAK Loyola yaitu antara lain Pramuka, paduan suara,

kelompok teater, band, vokal, basket, volly, dan tari. Keadaan sarana gedung

SMAK meskipun baik namun masih ada beberapa fasilitas yang kurang

memadai khususnya fasilitas-fasilitas yang menunjang proses pembelajaran.

Fasilitas yang kurang misalnya white board, Lcd di setiap kelas dan koleksi buku

di perpustakaan yang masih minim.

E. Data Siswa di SMAK St. Ignatius Loyola

Adapun jumlah peserta didik di SMAK Loyola pada tahun ajaran

2016/2017 berjumlah 639 seperti terlihat dalam table berikut.

Tabel 6. Data Siswa SMAK Loyola SMAK Loyola

Tingkat pendidikan L P TOTAL

Kelas 10 108 118 226

Kelas 11 146 94 240

Kelas 12 104 69 173

total 358 281 639

Sumber: dokumentasi SMAK Loyola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

65

4.1.2. Deskripsi Lokasi Penelitian SMA Negeri I Komodo

A. Letak Geografis

SMA Negeri I Komodo merupakan salah satu sekolah milik pemerintah

daerah Kabupaten Manggarai Barat yang terletak di Kota Labuan Bajo. Sekolah

ini berdiri pada tahun 1985 yang berlokasi di Jln. Manggagolek, Kelurahan Batu

Cermin, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo. Secara geografis SMA Negeri I K

omodo ini terletak di tengah-tengah pusat perkantoran di Labuan Bajo. Letak

posisi sekolah SMA Negeri I Komodo yang cukup strategis, memungkin sekolah

ini mudah dijangkau oleh masyarakat sekitarnya. Namun di sisi lain sekolah ini

berada di pusat pemukiman pada penduduk dan berada berdampingan dengan

sekolah-sekolah swasta lain di kota Labuan Bajo, menyulitkan sekolah untuk

melakukan pengembangan. Namun demikian banyak para siswa yang

mendaftarkan diri untuk sekolah di SMA Negeri tersebut dan para orang tua siswa

memiliki kepekaan yang baik dalam upaya pengembangan sekolah, hal ini

terlihat dari sikap kontributif orang tua siswa melalui komite sekolah dalam

memberikan dukungan dan partisipasinya pada setiap program sekolah. Adapun

profil sekolah dari SMA Negeri I Komodo Labuan Bajo sebagai berikut.

Nama Sekolah : SMA Negeri I Komodo, Labuan Bajo

NPSN : 50304771

Jenjang Pendidikan : SMA

Status Sekolah : Negeri

Status Akreditasi : A

Alamat Sekolah : Cowang Ndereng Kode Pos: 86754

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

66

Kelurahan : Wae Kelambu

Kecamatan : Komodo

Kabupaten/ Kota : Manggarai Barat

Provinsi : Nusa Tenggara Timur

B. Visi, Misi SMA Negeri I Komodo-Labuan Bajo

Berdasarkan dokumen yang ada adapun visi-misi serta tujuan yang ingin

dicapai oleh SMAK ini dalam pengelolaan sekolah tersebut sebagai berikut.

Visi: Terwujudnya SMA Negeri I Komodo yang unggul, disiplin, mandiri,

beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berpijak pada budaya bangsa

serta berwawasan lingkungan.

Misi:

1. Membentuk peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan yang maha esa

2. Membentuk peserta didik yang unggul dalam bidang akademik

3. Membentuk peserta didik yang bisa bersaing memasuki perguruan

tinggi

4. Membentuk peserta didik yang unggul dalam bidang olahraga, kesenian

dan bahasa Inggris, serta bahasa asing lainnya.

5. Membentuk peserta didik yang memiliki apresiasi terhadap budaya

bangsa

6. Membentuk peserta didik yang bisa bersaing memasuki dunia kerja

7. Membentuk peserta didik yang berwawasan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

67

C. Keadaan Guru/Tenaga Pengajar dan TU

Berdasarkan dokumen yang ada jumlah guru SMA Negeri I Komodo pada

tahun ajaran 2016/2017 memiliki tenaga pendidik sebanyak 74 guru, pegawai tata

usaha sebanyak 2 orang, pegawai perpustakaan 2 orang. Tenaga pendidik dan

kependidikan berlatar belakang pendidikan dari program sarjana pendidikan yang

lulusan S1 sebanyak 56 orang, S2 sebanyak 2 orang dan D3 sebanyak 16 orang

dari beberapa perguruan tinggi, yang masing-masing guru mempunyai latar

belakang pendidikan yang bervariasi.

D. Sarana dan Fasilitas Pembelajaran di Sekolah

Berdasarkan hasil dokumen dan observasi mengenai keadaan sarana dan

prasarana di SMA Negeri I Komodo ternyata masih kurang dan belum

sepenuhnya dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Bangunan tersebut

terdiri dari 35 ruang kelas, 1 ruang BP/BK, 1 ruang perkantoran, 1 laboratorium

komputer, 1 laboratorium bahasa, 1 perpustakaan, 1 lapangan upacara, 1

laboratorium IPA, 6 toilet/wc siswa, 2 toilet/ wc guru, 1gudang, dan 1 tempat

parkir untuk guru. Kondisi fisik SMA Negeri I Komodo belum memadai karena

masih ada beberapa bangunan dan fasilitas pembelajaran yang belum optimal

untuk mendukung penyelanggaraan pendidikan di sekolah.

E. Data Siswa di SMA Negeri I Komodo Labuan Bajo

Adapun jumlah peserta didik di SMA Negeri I Komodo pada tahun

ajaran 2016/2017 berjumlah 1421 seperti dalam tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

68

Tabel 7. Data Siswa SMA Negeri 1 Komodo

Tingkat pendidikan L P TOTAL

Kelas 10 257 361 618

Kelas 11 140 219 359

Kelas 12 173 271 444

total 570 851 1421

Sumber: dokumentasi SMAN I Komodo

4.2. Hasil Penelitian di SMA Negeri I Komodo

4.2.1. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam Membentuk

Budaya Sekolah

Aspek pertama yang dikaji dalam penelitian ini adalah peran

kepemimpinan transormasional dalam membentuk budaya sekolah. Empat

komponen yang dinilai yatiu pengaruh ideal, stimulasi intelektual, motivasi

inspirasional dan perhatian terhadap individu. Untuk menjawab persoalan ini,

peneliti menggunakan data kuesioner dan data wawancara. Berikut dijelaskan

deskripsi distribusi jawaban masing-masing aspek kepemimpinan

transformasional pada SMA Negeri I Komodo.

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Pengaruh Ideal

Indikator pengaruh ideal kepemimpinan transformasional memiliki 7 dari

32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional. Kuesioner dibagikan

kepada 14 partisipan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan

untuk kuesioner ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa di SMA Negeri I

Komodo. Data kuesioner yang terkumpul dari 14 partisipan tersebut diolah untuk

mengetahui bagaimana kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

69

Negeri I Komodo. Untuk perhitungan skor empirik didapatkan dari hasil

penjumlahan nilai semua partisipan dalam setiap butir item kuesioner. Dan untuk

skor ideal didapatkan dari skor maksimal (4) dalam kuesioner dikalikan dengan

jumlah partsipan. Sedangkan untuk deskripsi persen diperoleh dari skor empirik

dibagi skor ideal kemudian dikali dengan 100%. Selanjutnya masing-masing

aspek pengaruh ideal kepemimpinan transformasional dapat dikategorikan dengan

membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel

sebagai berikut.

Tabel 8. Deskripsi Persen Aspek Idealized Influence

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah

menjalankan tugasnya

sesuai dengan visi dan misi

42 56 75.00% Kuat

2. Kepala sekolah

merumuskan visi dan misi

sekolah secara bersama

untuk menumbuhkan

wawasan guru

47 56 83.93% Sangat

kuat

3. Kepala sekolah

mengingatkan guru untuk

saling menghargai dengan

sesama guru

43 56 76.79% Sangat

kuat

4. Kepala sekolah,

memberikan contoh

perilaku yang baik

dilingkungan sekolah

46 56 82.14% Sangat

kuat

5. Kepala sekolah menamkan

komitmen yang tinggi

kepada guru terhadap visi

sekolah

48 56 85.71% Sangat

kuat

6. Kepala sekolah

mengurangi hukuman

terhadap kekeliruan

sebagai upaya profesional

36 56 64.29% Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

70

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

7. Kepala sekolah

memberikan kebebasan

kepada guru dalam

mengemban tugas yang

telah diberikan

45 56 80.36% Sangat

kuat

Total 307 392 78,32% Sangat

kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA

Negeri 1 Komodo menunjukkan bahwa indikator pengaruh ideal memperoleh

78,32% yang masuk dalam kategori sangat kuat. Tabel 7 juga menunjukkan

bahwa semua indikator pengaruh ideal kepemimpinan transformasional termasuk

dalam kategori sangat kuat, yaitu antara 64.29% - 85.71%. Pengaruh ideal

kepemimpinan terendah yaitu kebijakan dalam menerapkan hukuman dan

indikator yang sangat kuat adalah menanamkan komitmen yang ditunjukkan

angka deskripsi persen sebesar 85.71%.

Secara keseluruhan, deskriptor pada indikator pengaruh ideal masuk

dalam kategori sangat kuat, hal ini berarti bahwa kepala sekolah SMA Negeri 1

Komodo sudah memiliki pengaruh ideal kepemimpinan yang sangat kuat dalam

menanamkan komitmen kepada guru dan staf untuk berkomitmen dalam

melaksanakan tugas pembelajaran maupun pekerjaan yang menjadi tugas pokok

atau instruksi kepala sekolah. Memberikan contoh perilaku yang baik dan

melaksanakan visi-misi pendidikan bersama guru dan karyawan serta

memperingatkan guru dan karyawan untuk saling menghargai sesama. Hal ini

berarti pengaruh ideal yang deskriptornya sesuai yang terpapar di atas mulai dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

71

kepala sekolah melaksanakan visi dan misi sekolah, menerima kritik dan saran,

memiliki percaya diri yang tinggi, sampai dengan memiliki pendirian yang kuat

sudah ada pada diri kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah memiliki

perilaku yang menghasilkan rasa hormat dan rasa percaya diri dari guru-guru

dan para siswa di SMA Negeri tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara semi terstruktur kepada kepala sekolah, para

guru, TU dan siswa di sekolah tersebut umumnya mengakui bahwa kepala sekolah

telah melibatkan guru dan karyawan dalam penyusunan visi, misi, tujuan, dan

program kerja sekolah. Pada dimensi ini, kepala sekolah telah memiliki perilaku

tersebut dalam menjalankan tugas kepemimpinan ini pada sekolah tersebut. Hal

ini terungkap dari strategi yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam mewujudkan

visi dan misi sekolah dengan memberikan kesempatan dan pemahaman kepada

warga sekolah akan tanggung jawab bersama terhadap perkembangan pendidikan

di sekolah. Kepala sekolah selalu melibatkan mereka dalam perumusan visi dan

misi sekolah dan bersama-sama pula bertanggung jawab dalam mewujudkannya

melalui dukungan terhadap berbagai program kegiatan sekolah. Mereka mengakui

bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin yang menggerakkan berbagai kegiatan di

sekolah tersebut telah melibatkan guru dan dan stakeholder pendidikan lainnya

untuk mewujudkan visi misi sekolah secara bersama yang dirumuskan pada

rencana kegiatan sekolah. Dalam rapat-rapat beliau selalu menghimbau seluruh

elemen sekolah untuk menunjukkan kinerja yang baik untuk mewujudkan visi

misi sekolah. Dengan demikian kepala sekolah telah menjadi figur sekolah dalam

menjalankan kepemimpinannya yang mana tercermin dari pelaksanaan visi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

72

misi sekolah, yang mana kepala sekolah tidak hanya melaksanakan visi dan misi

akan tetapi juga melibatkan seluruh elemen dalam sekolah dalam mewujudkan

visi dan misi sekolah. Selain itu juga kepala sekolah selalu mengkomunikasikan

visi dan misi pada guru dan pada para siswa. Melalui perilaku yang memberi

pemahaman terhadap visi dan misi sekolah, menghargai serta melibatkan bawahan

dalam setiap keputusan yang telah diambil, seorang pemimpin menjadi role

model yang dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh bawahannya pada lembaga

pendidikan tersebut.

2. Aspek Stimulasi Intelektual

Indikator stimulasi intelektual kepemimpinan transformasional memiliki 5

dari 32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional. Selanjutnya masing-

masing aspek stimulasi intelektual kepemimpinan transformasional dapat

dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti

disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 9. Deskripsi Persen Aspek Stimulasi Intelektual

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah memberikan

buku atau referensi lainnya

kepada guru untuk dijadikan

acuan dalam pengembangan

diri guru

42 56 75.00% Kuat

2. Kepala sekolah memberikan

kesempatan kepada guru untuk

melakukan pendidikan dan

pelatihan

42 56 75.00% Kuat

3. Kepala sekolah memberikan

kebebasan berpendapat bagi

43 56 76.79% Sangat

kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

73

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

guru mengenai kebijakan yang

diberlakukan disekolah

4. Kepala sekolah melibatkan

guru untuk mengambil

keputusan dan melakukan

penilaian terhadap kegiatan

sekolah

41 56 73.21% Kuat

5. Kepala sekolah punya cara

tersendiri dalam memecahkan

masalah yang rumit

42 56 75.00% Kuat

Total 210 280 75.00% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA

Negeri 1 Komodo menunjukkan bahwa indikator pengaruh ideal memperoleh

75,00% yang masuk dalam kategori kuat. Diketahui semua indikator stimulasi

intelektual dalam kategori kuat, dilihat dari angka persen antara 73,21% - 76,79%.

Stimulasi intelektual terendah yaitu melibatkan bawahan dalam pengambilan

keputusan dan indikator yang sangat kuat adalah memberikan kebebasan untuk

menyampaikan pendapat yang ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar

80.36%. Hal ini berarti bahwa kepala sekolah SMA Negeri 1 Komodo telah

memiliki stimulasi intelektual yang kuat dalam mengelola seluruh sumber daya di

sekolah sekolah. Di mana kepala sekolah telah memiliki sikap dan perilaku

kepemimpinan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang berkembang dan

secara intelektual ia telah mampu menterjemahkannya dalam bentuk kinerja

yang produktif tanpa meninggalkan inovasi-inovasi didalamnya. Dalam hal ini

kepala sekolah memiliki kemampuan intelektual yang kuat dalam memberikan

referensi untuk pengembangan diri bagi guru dan karyawan, memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

74

kesempatan untuk meningkatkan pendidikan, melibatkan seluruh unsur sekolah

dalam pengambilan keputusan dan kepala sekolah mampu memecahkan masalah

yang rumit. Kepala sekolah juga memperhatikan aspirasi, ide maupun gagasan

pengembangan layanan pendidikan dengan memberikan kebebasan kepada unsur

sekolah untuk menyampaikan pendapat.

Berdasarkan hasil wawancara, para partisipan mengakui bahwa dimensi

intellectual stimulation pun telah dihayati oleh kepala sekolah dalam menjalankan

tugas kepemimpinan. Dalam perilaku intellectual stimulation kepala sekolah telah

melakukan peran sebagai inovator di sekolah. Ini bisa dinilai dari kemampuannya

dalam mencari, menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah

serta mendengarkan masukan dan saran serta meminta ide dari guru demi

perbaikan mutu sekolah. Kepala sekolah telah mendorong dan membina guru-

guru agar dapat berkembang secara optimal dalam melakukan tugas-tugas yang

diembankan yaitu dalam pengembangan diri agar semakin kreatif dan inovatif.

Tugas menstimulasi intelektualitas bawahan sangatlah diperlukan untuk

perkembangan dan perbaikan sekolah. Kepala sekolah mendukung dan berusaha

untuk mefasilitasi pengembangan kompetensi guru pada seklah tsersebut. Hal ini

dilakukan dengan mengikutsertakan para guru pada kegiatan MGMP

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran), KKG (Kelompok Kerja Guru) dan terobosan

lain seperti seminar, diklat dan workshop. Tentu saja hal ini bertujuan untuk

mendorong guru untuk berkembang dan berpikir dengan cara- cara yang baru

dalam menyukseskan berbagai kegiatan sekolah. Sebagaimana hasil wawancara

diungkapkan bahwa kepala sekolah selalu memberikan arahan dan menawarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

75

beberapa inovasi pemikiran kepada guru demi perbaikan kualitas pembelajaran di

sekolah. yang berdampak langsung kepada kualitas peserta didik. Kepala sekolah

berusaha membagi pemikiran ideal yang berasal dari dirinya dengan menawarkan

gagasan-gagasan yang baru kepada guru sebagai salah satu bentuk sosialisasi

pemikiran kepada anggota sekolah agar transformasi sekolah dapat diwujudkan.

Oleh karena itu, kepala sekolah harus punya cara tersendiri dalam memecahkan

masalah yang dihadapi sekolah dengan berusaha memfasilitasi pengembangan

keterampilan guru dalam pelatihan-pelatihan maupun kelompok kerja guru. Sebab

dimensi stimulasi intelektual adalah karakter seorang pemimpin transformasional

yang mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan

rasional. Artinya kepala sekolah dalam meraih kesuksesan lembaga pendidikan

perlu membangkitkan komitmen pengikutnya dengan kesadaran membangun

nilai-nilai organisasi pendidikan, melakukan terobosan-terobosan baru untuk

meningkatkan produktivitas organisasi pendidikan yang berdampak positif pada

kualitas peserta didik. Seorang pemimpin transformasional harus mampu

mendorong (menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif. Dengan

harapan adanya peningkatan pertumbuhan pengetahuan dan kompetensi

profesional para guru. Selain itu, dalam upaya mendorong segala kegiatan

pengembangan sekolah, kepala sekolah perlu memiliki inisiatif dan bersikap

kreatif untuk mengembangkan potensi para siswa. Di mana di sekolah ini sudah

ada kelompok belajar sepeti kelompok belajar gemar bahasa Inggris dan

kelompok mading.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

76

3. Aspek Motivasi Inspirasional

Indikator pengaruh motivasi inspirasional kepemimpinan transformasional

memiliki 11 butir dari 32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional.

Selanjutnya masing-masing aspek stimulasi intelektual kepemimpinan

transformasional dapat dikategorikan dengan membandingkan skor empirik

dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 10. Deskripsi Persen Aspek Motivasi Inspirasional

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah mempengaruhi

guru untuk optimis dalam

menghadapi masa depan

41 56 73.21% Kuat

2. Kepala sekolah memberikan

pengakuan atas kerja guru

dalam bentuk pujian secara

personal

40 56 71.43% Kuat

3. Kepala sekolah memberikan

semangat kepada guru untuk

melaksanakan tugas dengan

baik

45 56 80.36% Sangat

Kuat

4. Kepala sekolah memberikan

dukungan kepada guru untuk

memperoleh hasil yang baik

dalam mengajar di kelas

41 56 73.21% Kuat

5. Kepala sekolah menceritakan

succes story kepada rekan-

rekannya untuk memotivasi

guru agar dapat sukses seperti

mereka

39 56 69.64% Kuat

6. Kepala sekolah memberikan

dorongan kepada guru untuk

bekerja keras secara profesional

43 56 76.79% Kuat

7. Kepala sekolah memberikan

semangat guru untuk mencari

metode lain dalam memecahkan

permasalahn mengenai KBM di

kelas

36 56 64.29% Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

77

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

8. Kepala sekolah mendorong

guru untuk mempraktekan

pendekatan baru dalam

melaksanakan KBM

36 56 64.29% Kuat

9. Kepala sekolah

mengkomunikasikan tujuan

yang harus guru capai dengan

jelas

36 56 64.29% Kuat

10. Kepala sekolah memberikan

penghargaan/pujian kepada

guru yang telah menyelesaikan

pekerjaan dengan baik

34 56 60.71% Kuat

11. Kepala sekolah memberikan

waktu khusus kepada guru

untuk berdiskusi mengenai

bagaimana menyelesaikan tugas

dengan baik

39 56 69.64% Kuat

Total 430 616 69,81% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA

Negeri 1 Komodo menunjukkan bahwa indikator motivasi inspirasional kepala

sekolah memperoleh 69, 81% masuk dalam kategori kuat. Diketahui semua

indikator motivasi inspirasional dalam kategori kuat, dilihat dari angka persen

antara 60.71%-76.79%, motivasi inspirasional terendah yaitu memberikan respek

positif terhadap pencapaian kerja dan indikator yang paling kuat adalah

memberikan dorongan untuk melaksanakan tugas yang ditunjukkan angka

deskripsi persen sebesar 80.36%. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah

SMA Negeri 1 Komodo telah memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi

kepada seluruh elemen di sekolah secara khsus kepada guru dan karyawan serta

para siswa. Dengan memberikan motivasi maupun pengakuan terhadap hasil kerja

guru maupun siswa maka warga sekolah merasa mendapatkan perhatian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

78

terpacu untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Motivasi yang diberikan

kepala sekolah meliputi dorongan untuk mengembangkan kemampuan dan

berprestasi, bekerja profesional, mengembangkan metode pembelajaran.

Sedangkan pengakuan kepala sekolah terhadap guru dan karyawan meliputi

memberikan respek positif terhadap pencapaian kerja, memberikan pengakuan

terhadap hasil kerja guru dan karyawan.

Hasil wawancara juga menemukan pendapat yang menagatakan bahwa

dimensi Inspirational Motivation telah dimiliki oleh kepala sekolah. Hal ini bisa

dilihat dari kegiatan briefing kepala sekolah yang dilakukan setiap pagi hari.

Kepala sekolah selalu meningatkan dan mendorong siswa untuk displin belajar.

Sebagai motivator, kepala sekolah juga memberikan motivasi kepada guru untuk

melaksanakan tugas dengan baik dan bekerja keras secara profesional. Dalam

rapat juga kepala sekolah memberikan dorongan kepada guru agar selalu memberi

motivasi belajar bagai para siswa agar meraih prestasi yang baik. Karena itu

kepala sekolah berusaha menciptakan iklim kerja yang kondusif dan memberikan

rasa aman dalam bekerja serta kesempatan ikut pelatihan untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan. Budaya dan iklim kerja yang positif dan

kondusif memungkinkan setiap guru dan seluruh warga sekolah termotivasi untuk

menunjukkan kinerjanya dengan baik disertai dengan semangat untuk

meningkatkan kompetensinya.

Mereka juga mengakui bahwa kepala sekolah telah memberikan dorongan

kepada guru untuk bekerja keras secara profesional dan memberikan pengakuan

atas kerja guru dalam bentuk pujian secara personal maupun secara umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

79

Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dan para siswa dapat

dirangsang untuk meningkatkan semangat kerja dan belajar. Budaya penghargaan

terhadap hasil kinerja tentu memberikan semangat yang memotivasi kepada

seluruh komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan ini. Pengaruh motivasi

ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja, antusiasme, dan optimisme

sehingga harapan-harapan itu menjadi penting dan bernilai bagi mereka dan perlu

direalisasikan melalui komitmen yang tinggi dalam bekerja dan belajar.

4. Aspek Perhatian Terhadap Individu

Indikator perhatian terhadap individu kepemimpinan transformasional

memiliki 9 item dari 32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional.

Selanjutnya masing-masing aspek kepemimpinan transformasional dapat

dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti

disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 11. Deskripsi Persen Aspek Perhatian Terhadap Individu

Kepemimpinan Transformasional SMA Negeri 1 Komodo

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah memuji dan

memberikan penghargaan

terhadap hasil kerja atau

prestasi guru

34 56 60.71% Kuat

2. Kepala sekolah menerima

saran-saran perbaikan atas

kinerja yang dilakukannya

39 56 69.64% Kuat

3. Kepala sekolah secara rutin

memberikan waktu khusus

kepada guru dalam

menyampaikan setiap pendapat

39 56 69.64% Kuat

4. Kepala sekolah meminta

pendapat bapak/ibu mengenai

kepemimpinannya di sekolah

36 56 64.29% Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

80

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

5. Kepala sekolah melaksanakan

atau menindaklanjuti saran yang

pernah disampaikan bapak/ibu

guru

38 56 67.86% Kuat

6. Kepala sekolah memberitahu

guru untuk memeriksa hasil

evaluasi guna melengkapi

kekurangannya

40 56 71.43% Kuat

7. Kepala sekolah membimbing

dan melatih guru secara pribadi

apabila memiliki permasalahan

30 56 53.57% Kuat

8. Kepala sekolah mengetahui

keterampilan atau keahlian yang

guru miliki dan mengetahui

kebutuhan guru untuk

kelancaran KBM di kelas

35 56 62.50% Kuat

9. Kepala sekolah memberikan

perhatian dengan cara

mendengarkan keluhan guru

demi kenyamanan bersama

39 56 69.64% Kuat

Total 330 616 65,48% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA

Negeri 1 Komodo menunjukkan bahwa indikator perhatian terhadap individu oleh

kepala sekolah memperoleh 65, 48% yang masuk dalam kategori kuat. Diketahui

semua indikator perhatian terhadap individu dalam kategori kuat, dilihat dari

angka persen antara 53,57% - 69,64%. Perhatian terhadap individu terendah yaitu

melatih bawahan dalam penyelesaian masalah dan indikator memberikan evaluasi

kepada bawahan adalah indikator yang paling kuat yang ditunjukkan angka

deskripsi persen sebesar 71,43%. Hal ini berarti bahwa kepala sekolah SMA

Negeri 1 Komodo memberikan perhatian yang kuat terhadap semua bawahan.

Bentuk perhatian terhadap bawahan ditunjukkan dengan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

81

penghargaan/ insentif bagi bawahan yang berprestasi, perhatian terhadap potensi

masing-masing bawahan, memberikan perhatian terhadap keluhan dan

permasalahan yang dihadapi bawahan, mengakomodir ide dan gagasan kemudian

menindaklanjuti ide dan gagasan yang disampaikan dan memberikan evaluasi

kepada bawahan. Kepala sekolah juga memiliki sikap terbuka untuk menerima

kritik dan saran terhadap kebijakan yang ditetapkan dan penilaian bawahan.

Berdasarkan hasil wawancara umumnya menyatakan pendapat yang sama

bahwa dimensi Individualized Consideration telah dimiliki oleh kepala dengan

memberikan perhatian khusus kepada kebutuhan setiap individu untuk dapat

berkembang. Dengan cara bertindak sebagai penasihat atau pembina melalui

interaksi dan koumunikasi personal dengan bawahannya. Sebagian besar

partisipan mengakui bahwa kepala sekolah telah mewujudkan sikap perhatian

dengan sikap perhatian terhadap para guru dan murid-muridnya melalui berbagai

bentuk kepedulian. Kepala sekolah SMA Negeri tersebut dapat merefleksikan

dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam mendengarkan dan

menindaklanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dan segala masukan yang

diberikan guru-guru di sekolah. Kepala sekolah sangat responsif dan sangat

menghargai siapapun yang sedang diajak berkomunikasi, baik dengan guru,

siswa atau siapapun. Bentuk perhatian lain berupa pembinaan yang dilakukan

kepala sekolah terhadap bawahan menggunakan dua cara, yaitu secara global dan

individual. Pembinaan secara menyeluruh adalah pembinaan yang dilakukan di

dalam apel pagi dan ditujukan untuk semua guru, siswa maupun staf. Sedangkan

pembinaan yang dilakukan secara individual yaitu yang bersangkutan dipanggil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

82

perorangan. Pada saat pembinaan, kepala sekolah selalu memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi kepada guru, staf, maupun siswa yang disampaikan secara

langsung. Kepala sekolah selalu bersikap santai, tegas, fleksibel, disiplin tidak

terlalu formal tetapi tetap bertanggung jawab serta dapat mengayomi guru, staf,

maupun siswa. Selain itu, kepala sekolah juga memberi perhatian melalui

pemberian kesempatan kepada para guru di SMA untuk menanggung tugas-tugas

dalam kegiatan sekolah. Misalnya diberikan kesempatan sebagai wakil kepala

sekolah dan kordinator dalam kegiatan sekolah. Sebuah bentuk perhatian yang

memberikan kesempatan bagi bawahan untuk semakin berkreasi dan berinovasi

dalam menjalankan tugas.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti tentang sikap perhatian

kepala sekolah di tandai dengan adanya sikap kerjasama kepala sekolah dengan

dewan guru dan staf. Yaitu adanya pelimpahan tugas wewenang yang diberikan

oleh Kepala Sekolah kepada bawahan, dengan maksud supaya bawahan bisa

belajar untuk memimpin dirinya sendiri, memimpin lembaga, mengemban

amanah, berkarya dan berinovasi. Perhatian lain berupa penghargaan bagi yang

berprestasi meskipun hanya berupa ucapan terima kasih. Kepala sekolah

memberikan penghargaan kepada dewan guru yang memiliki kinerja yang baik

guna memberi motivasi kepada yang lain mewujudkan prestasi.

5. Hasil Pengukuran Kepemimpinan Transformasional

Berdasarkan hasil pengukuran Kepemimpinan Transformasional yang

meliputi 4 aspek kepemimpinan transformasional yaitu pengaruh ideal, stimulasi

intelektual, motivasi inspirasional dan perhatian terhadap individu. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

83

dijelaskan total skor secara keseluruhan variabel Kepemimpinan Transformasional

dari 14 responden, sebagai berikut:

Tabel 12. Total Skor Indikator-Indikator Kepemimpinan

Transformasional SMA Negeri 1 Komodo

Indikator Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

Pengaruh Ideal 307 392 78,32% Sangat

Kuat

Stimulasi Intelektual 210 280 75,00% Kuat

Motivasi Inspirasional 430 616 69,81% Kuat

Perhatian Terhadap Individu 330 504 65.48% Kuat

Total Skor 1.277 1.792 71,26% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA

Negeri I Komodo menunjukkan bahwa indikator pengaruh ideal memperoleh

78,32%, yang masuk dalam kategori sangat kuat, indikator Stimulasi

Intelektual sebesar 75,00% yang masuk dalam kategori kuat, indikator motivasi

inspirasional memperoleh 69,81% yang masuk dalam kategori kuat, indikator

perhatian terhadap individu memperoleh 65, 48% yang masuk dalam kategori

kuat. Sedangkan berdasarkan perolehan angka total skor penerapan kepemimpinan

transformasional pada SMA Negeri 1 Komodo dapat dikategorikan kuat karena

pereolehan persentase pada angka 71,26%. Hasil analisis ini memiliki arti bahwa

implementasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA Negeri 1

Komodo dalam kepemimpinan termasuk dalam kategori kuat. Hal ini berarti

bahwa Kepala sekolah telah memiliki kemampuan untuk menerapkan

kepemimpinan transformasional yang meliputi dimensi pengaruh ideal, stimulasi

intelektual, motivasi inspirasional dan perhatian terhadap individu yang kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

84

dalam menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang yang

bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian visi misi

sekolah melalui kerjasama dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mengelola

kegiatan sekolah. Sehingga pemimpin yang transformasional adalah pemimpin

yang mampu mengomunikasikan sebuah perubahan kepada yang dipimpinnya

baik melalui pembuatan visi dan misi yang menarik, memberikan motivasi untuk

berkarya dengna baik dan memberikan perhatian kepada individu dalam sebuah

organisasi.

B. Budaya Sekolah

Tiga komponen yang dinilai yaitu budaya artefak/ fisik sekolah, budaya

akademik dan budaya sosial. Untuk menjawab persoalan ini, peneliti

menggunakan data kuesioner dan data wawancara. Berikut dijelaskan deskripsi

distribusi jawaban masing-masing aspek budaya sekolah pada SMA Negeri I

Komodo. Distribusi jawaban pada masing-masing item pertanyaan dapat dilihat

pada perhitungan distribusi frekuensi di bawah ini.

1. Budaya Fisik/Artefak Sekolah

Aspek Budaya Artefak/Fisik terdiri dari yang terdiri dari 12 item dari 32

butir pertanyaan dalam kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 14 partisipan

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan untuk kuesioner ini

adalah kepala sekolah, guru dan siswa di SMA Negeri I Komodo. Data kuesioner

yang terkumpul dari 14 partisipan tersebut diolah untuk mengetahui bagaimana

budaya sekolah di SMA Negeri Komodo. Untuk perhitungan skor empirik

didapatkan dari hasil penjumlahan nilai semua partisipan dalam setiap butir item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

85

kuesioner. Dan untuk skor ideal didapatkan dari skor maksimal (4) dalam

kuesioner dikalikan dengan jumlah partsipan. Sedangkan untuk deskripsi persen

diperoleh dari skor empirik dibagi skor ideal kemudian dikali dengan 100%.

Selanjutnya masing-masing aspek budaya artifak/fisik SMA Negeri 1 Komodo

dapat dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan skor ideal,

seperti disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 13. Deskripsi Persen Aspek Budaya Fisik/Artefak

SMA Negeri 1 Komodo

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Untuk dapat memberikan

kepuasan kepada siswa,

sekolah ini berupaya

menyediakan sarana dan

prasarana belajar yang

dibutuhkan siswa

29 56 51.79% baik

2. Letak sekolah ini sangat

strategis untuk kepentingan

belajar, mudah dijangkau

kendaraan umum, tidak terlalu

ramai dan bebas dari

gangguan.

30 56 53.57% baik

3. Setiap ruangan di sekolah ini

ditata dengan rapih dan bersih

sehingga menimbulkan rasa

betah.

26 56 46.43% Cukup

4. Kondisi setiap bangunan

terawat dengan baik sehingga

merasa aman dan nyaman

untuk menggunakannya

30 56 53.57% baik

5. Di halaman sekolah

disediakan taman dan

ditanami pohon yang rindang

sehingga tampak asri dan

indah

30 56 53.57% baik

6. Di halaman sekolah

disediakan taman dan

ditanami pohon yang rindang

28 56 50.00% Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

86

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

sehingga tampak asri dan

indah

7. Sekolah ini dikelilingi pagar

atau tembok sekolah sehingga

mendukung terhadap

keamanan dan ketertiban

sekolah.

15 56 26.78% Cukup

8. Setiap personil sekolah tersedia

meja dan tempat duduk

masing-masing, sehingga

mereka dapat nyaman untuk

melakukan pekerjaan.

30 56 53.57% baik

9. Kapasitas ruangan guru dan

kelas disesuaikan dengan

jumlah penghuninya, sehingga

tidak terasa sumpek

27 56 48.21% cukup

10. Pada umumnya para siswa

mengenakan pakaian seragam

sekolah secara rapih dan

tertib, lengkap dengan

atributnya, seperti tanda lokasi

sekolah, lambang OSIS, dan

emblem sekolah.

31 56 55.36% baik

11. Di sekolah ini dipampang

tulisan-tulisan atau monumen

yang mencerminkan visi-misi

sekolah terhadap peningkatan

mutu pendidikan

31 56 55.36% baik

12. Di setiap kelas, terpampang

slogan-slogan sekolah dan

tata tertib siswa dengan

penataan yang mudah dilihat

27 56 48.21% Cukup

Total 334 672 49,70% Cukup

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian budaya sekolah SMA Negeri 1 Komodo

menunjukkan bahwa indikator budaya fisik sekolah SMA Negeri 1 Komodo

memiliki budaya fisik/ artefak yang cukup, ditunjukkan angka deskripsi persen

sebesar 49,70%. Artinya bahwa SMA Negeri tersebut belum memenuhi unsur-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

87

unsur fisik sekolah yang baik sebagai bagian budaya sekolah untuk mendukung

dan memberikan keyamanan dan kelancaran dalam proses pembelajaran di

sekolah. Sedangkan angka deskripsi persen pada setiap item besarnya antara

46,43% - 55,36%. Sebagian besar indikator budaya artefak/fisik SMA Negeri 1

Komodo dalam kategori baik, meliputi: memenuhi kebutuhan siswa, lokasi

sekolah yang mendukung belajar siswa, perawatan terhadap bangunan sekolah,

ketersediaan ruang terbuka hijau, sarana meja dan kursi belajar yang nyaman,

kapasitas ruangan belajar sesuai, penggunaan seragam sekolah, dan pemasangan

visi-misi di lingkungan sekolah. Selanjutnya beberapa indikator budaya artefak

sekolah termasuk dalam kategori cukup, meliputi: pemasangan tata tertib belajar

di ruang belajar, sistem ventilasi dan tata cahaya, tersedia pagar pengaman

sekolah dan penataan ruang sekolah yang nyaman.

Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar partisipan menyatakan

bahwa kondisi budaya sekolah dilihat dari fisik sekolah belum optimal. Mereka

mengakui bahwa budaya artefak di sekolah ini menjadi masalah dalam

pengembangan pendidikan pada lembaga pendidikan ini. Tata letak dan minimnya

fasilitas pembelajaran di sekolah memberikan iklim yang kurang baik bagi

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Fasilitas sekolah yang belum optimal

seperti aula pertemuan, tempat ibadah, kantor sekolah yang kurang luas, pagar

sekolah yang sudah jebol, ruangan laboratorium komputer yang kurang nyaman

dan media pembelajaran yang sangat minim. Alat-alat peraga di laboratorium

banyak yang sudah rusak. Mereka juga mengakui bahwa ruangan-ruangan kelas di

sekolah ini cukup sumpek dan pengecatannya sudah pudar sehingga kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

88

representatif dalam mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Ruang

perpustakaan tidak tertata dengan baik dan koleksi buku-bukunya kurang menarik.

Tentu saja ruang perpustakaaan yang kurang tertata rapih dan tidak nyaman

memberikan dampak yang negatif bagi pengembangan minat baca siswa.

Berbagai sarana-prasarana lainnya di sekolah juga masih kurang, kalaupun ada

tetapi sudah tidak layak dipakai.

Selain itu, kesadaran dan kepedulian untuk merawat dan menjaga

kebersihan lingkungan sekolah masih rendah sehingga lingkungan sekolah ini

kelihatan kurang asri. Meskipun dalam setiap briefing kepala sekolah selalu

menegaskan agar menghayati budaya bersih di lingkungan sekolah dan ruang

kelas, namun hal ini belum berhasil dalam mewujudkan budaya fisik yang baik di

lingkungan sekolah tersebut. Saat dilakukan observasi, ditemukan hal senada

dengan hasil wawancara seperti lingkungan sekolah belum dikelilingi pagar atau

tembok sekolah sehingga kurang mendukung terhadap keamanan dan ketertiban

sekolah. Koleksi buku-buku di perpustakaan masih sangat sedikit. Ruangan

laboratorium yang tidak bersih dan kurang tertata dengan baik, banyak alat peraga

yang sudah rusak serta ruangan kelas yang kurang reperenstatif di mana masih

ada sebagian ruang kelas yang terbuat dari gedek. Peneliti juga melihat bahwa

kondisi budaya fisik SMA Negeri I Komodo belum memiliki ruang perpustakaan

dan ruang guru yang layak dan belum ada mesin foto copy milik sekolah. Di

sekolah ini tidak terpampang tulisan-tulisan atau slogan-slogan yang

mencerminkan visi-misi sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

89

kurang membentuk budaya sekolah yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi

untuk siswa dalam meraih prestasi di sekolah.

Melihat kondisi seperti ini dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah di

SMA Negeri Komodo dilihat dari segi fisik belum terpenuhi dengan baik karena

masih banyak fasilitas ekolah yang belum optimal untuk mendukung kegiatan

pembelajaran di sekolah sehingga belum terciptanya lingkungan sekolah yang

nyaman. Kondisi ini tentunya menjadi hambatan bagi sekolah dalam upaya

peningkatan prestasi siswa melalui tersedianya budaya sekolah yang nyaman dan

mendukung bagi proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena itu

lingkungan sekolah sekolah harus aman, nyaman dan fasilitas pembelajaran yang

memadai perlu diperhatikan secara serius oleh pihak sekolah untuk mendukung

proses pembelajaran yang efektif di sekolah. Dengan demikian budaya fisik

sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk dipenuhi dalam memberikan

kenyamanan bagi proses pendidikan di sekolah agar visi dan misi sekolah tercapai

dengan baik.

2. Budaya Akademik

Aspek Budaya Akademik terdiri dari dari 13 item dari 32 butir pertanyaan

dalam kuesioner. Berikut distribusi jawaban responden terhadap aspek budaya

artefak/fisik sekolah di SMA Negeri I Komodo. Selanjutnya masing-masing aspek

budaya artifak/fisik SMA Negeri I Komodo dapat dikategorikan dengan

membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

90

Tabel 14. Deskripsi Persen Aspek Budaya Akademik

SMA Negeri 1 Komodo

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Tata tertib/aturan yang

diberlakukan di sekolah ini,

baik untuk guru maupun untuk

siswa dipandang telah cukup

efektif untuk mengendalikan

perilaku guru maupun siswa.

24 56 42.86% Cukup

2. Untuk menjamin mutu

pendidikan di sekolah ini,

sekolah memberikan sanksi

yang tegas kepada guru maupun

siswa yang sering melanggar

ketentuan atau peraturan

sekolah.

24 56 42.86% Cukup

3. Dalam berbagai kesempatan,

guru maupun kepala sekolah

mengingatkan tentang isi dan

konsekuensi dari tata tertib

siswa kepada para siswa.

26 56 46.43% Cukup

4. Banyak prestasi yang diraih dan

menjadi sekolah unggul

sehingga siswa merasa bangga

dengan sekolahnya saat ini

24 56 42.86% Cukup

5. Pada umumnya siswa di

sekolah ini memiliki disiplin

yang tinggi, baik dalam

kehadiran, pergaulan, maupun

dalam belajar.

26 56 46.43% Cukup

6. Para siswa di sekolah ini

memiliki semangat gemar

membaca

26 56 46.43% Cukup

7. Di sekolah ini tidak terdapat

kasus-kasus kenakalan remaja,

seperti perkelahian, terlibat

narkoba atau pergaulan bebas.

25 56 44.64% Cukup

8. Setiap ada guru baru di sekolah

ini selalu diberitahukan tentang

tata-tertib/atau aturan main

yang berlaku di sekolah ini

24 56 42.86% Cukup

9. Di sekolah ini, para siswa

pada umumnya sudah

27 56 48.21% Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

91

Item Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

memiliki kebiasaan belajar

yang baik

10. Di sekolah ini, kemampuan

guru dalam melaksanakan

pembelajaran siswa sudah

sangat baik.

28 56 50.00% Cukup

11. Motivasi kerja guru di

sekolah ini sudah sangat

memadai

28 56 50.00% Cukup

12. Guru-guru di sekolah ini sudah

dapat menunjukkan keteladanan

dan layak menjadi panutan

30 56 53.57% Baik

13. Seluruh warga sekolah, baik

kepala sekolah, guru, maupun

para siswa telah menyadari

tentang pentingnya upaya

meningkatkan mutu pendidikan

di sekolah ini.

28 56 50.00% Cukup

Total 316 728 43,41% Cukup

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian budaya sekolah SMA Negeri 1 Komodo

menunjukkan bahwa indikator budaya akademik di SMA Negeri 1 Komodo

memiliki budaya akademik yang cukup, ditunjukkan angka deskripsi persen

sebesar 43, 41. Angka deskripsi persen setiap item berada pada angka 42.86% -

53.57% dan item keteladanan guru bagi siswa adalah item yang paling kuat yang

ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar 53.57%. Sebagian besar indikator

budaya akademik SMA Negeri 1 Komodo dalam kategori cukup, meliputi:

penerapan aturan tata tertib dan kedisiplinan guru dan siswa, penerapan etika guru

dalam pembelajaran,minat membaca, perilaku siswa dalam mengikuti

pembelajaran yang ditujukan untuk mencapai prestasi yang membanggakan,

pengendalian kenakalan remaja dan kesadaran terhadap mutu pendidikan. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

92

ini menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Komodo memiliki budaya akademik yang

cukup baik di sekolah. Artinya bahwa nilai-nilai budaya akademik belum sungguh

dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan para siswa di sekolah tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara umumnya menyatakan pendapat yang sama

bahwa budaya akedemik belum berjalan optimal. Hal ini terjadi oleh karena

rendahnya kesadaran disiplin siswa. Banyak peraturan sekolah dan kebijakan yang

dikeluarkan oleh kepala sekolah tetapi tidak ditaati oleh sebagian warga sekolah

khsusnya para siswa. Nilai-nilai kedisiplinan dan norma-norma dalam sekolah

tidak berjalan dengan baik. Masih ditemui siswa yang melanggar aturan seperti

kurang menghayati disiplin waktu dan disiplin belajar. Mereka mengakui bahwa

kedisiplinan untuk para guru dan tata usaha di sekolah ini memang sudah berjalan

optimal, baik dalam disiplin waktu dimana jam masuk dan pulang sekolah tepat

waktu maupun dalam disiplin kerja. Hanya saja kendala internal yang sering

dihadapi oleh sekolah adalah peserta didik itu sendiri. Memang bukan semua

peserta didik hanya ada beberapa saja yang masih melanggar. Meskipun pihak

sekolah sudah berusaha melalui berbagai kebijakan seperti memberikan

peringatan dan sanksi, namun tetap saja masih ada yang melanggar. Hukuman

yang diberikan oleh pihak sekolah tidak memberikan efek jera pada siswa yang

melanggar. Hal ini tentu disebabkan karena masih kurangnya kesadaran budaya

disiplin dari peserta didik tersebut. Kondisi ini tentu menimbulkan budaya

akademik yang negatif di lingkungan sekolah sehingga berdampak kurang baik

pada upaya pencapaian prestasi sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

93

Hal lain yang diungkapkan oleh para partisipan adalah para peserta didik

belum sungguh menyadari upaya bersama meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah. Di sekolah ini, para siswa pada umumnya belum memiliki kebiasaan

belajar yang baik. Semangat membaca masih minim. Banyak para siswa tidak

memanfaatkan waktu kosong dengan membaca sebagai bagian dari kesadaran

akademik sehingga kurang mendukung terciptanya lingkungan akademik di

sekolah. Banyak para siswa yang jarang mengunjungi perpustakaan untuk mencari

informasi yang berkaitan dengan pelajaran. Padahal budaya membaca adalah

spirit akademik yang sangat penting dihayati oleh peserta didik agar dapat

menambah wawasan pengetahuan. Dalam konteks itulah, sekolah ini ditunjuk

oleh dinas pendidikan dari Provinsi sebagai sekolah literasi untuk membangkitkan

kesadaran literasi pada lembaga pendididkan tersebut. Mereka mengungkapkan

bahwa melalui gerakan literasi sekolah warga sekolah ini cukup disadarkan

memanfaatkan waktu luang untuk membaca dan banyak pihak terutama guru

mendorong minat baca dalam diri siswa. Gerakan literasi sekolah ini bukan saja

untuk siswa melainkan untuk guru yang dilakukan 15 menit sebelum pelajaran

dimulai yang dapat memberikan motivasi bagi seluruh warga sekolah untuk

memiliki jiwa akdemik melalui membaca. Hasil wawancara ini senada dengan

yang ditemukan peneliti saat observasi, misalnya di perpustakaan ditemukan

bahwa pada saat jam istirahat atau ada waktu luang siswa lebih suka bermain dan

ngobrol di perpustakaan. Bahkan saat pelajaran dilakukan di perpustakaan ada

beberapa siswa yang kurang minat dalam membaca malah asik bercanda. Saat

itu juga ditemui sebelum bel tanda masuk sekolah ada beberapa siswa lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

94

memilih menunggu waktu tanda masuk dengan nongkrong di depan teras ruangan

kelas.

Melihat kondisi seperti ini dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah di

SMA Negeri Komodo dilihat dari aspek budaya akademik belum terpenuhi

dengan baik karena masih banyak siswa yang melanggar aturan sekolah dan minat

membaca dari para siswa masih minim. Kondisi ini tentunya menjadi hambatan

bagi sekolah dalam upaya peningkatan prestasi siswa melalui semangat

kedisiplinan dan semangat membaca yang dihayati oleh warga sekolah. Nilai-nilai

dan norma-norma kedisiplinan belum berjalan secara optimal sehingga kurang

memberikan dampak yang signifikan dalam menciptakan budaya sekolah yang

unggul. Karena itu, nilai-nilai kedisiplinan dan norma-norma sekolah serta

semangat membaca yang ada di sekolah harus menjadi roh penggerak yang mesti

dihayati oleh seluruh warga sekolah. Sebab semangat kedisiplinan dan

terwujudnya budaya membaca yang baik di lingkungan pendidikan merupakan

bagian dari budaya akademik dalam lingkungan sekolah yang dapat memberikan

dampak yang positif bagi proses pembelajaran di sekolah agar visi-misi sekolah

tercapai dengan baik.

3. Budaya Sosial

Aspek budaya sosial terdiri dari dari 7 item dari 32 butir pertanyaan dalam

kuesioner. Berikut distribusi jawaban responden terhadap Aspek budaya sosial

sekolah di SMA Negeri 1 Komodo. Selanjutnya masing-masing aspek budaya

artifak/fisik SMA Negeri 1 Komodo dapat dikategorikan dengan membandingkan

skor empirik dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

95

Tabel 15. Deskripsi Persen Aspek Budaya Sosial

SMA Negeri 1 Komodo

Item Total

Skor

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Secara berkala, di sekolah ini

diselenggarakan acara

pertemuan keluarga besar staf

sekolah, dengan suasana yang

akrab dan penuh canda.

28 56 50.00% Cukup

2. Secara berkala, di sekolah ini

diselenggarakan acara

sarasehan atau temu wicara

yang melibatkan seluruh warga

sekolah untuk bertukar pikiran

mengenai perkembangan dan

kemajuan pendidikan di sekolah

ini.

30 56 53.57% Baik

3. Para siswa selalu menyapa dan

mengucapkan salam jika

bertemu dengan guru.

29 56 51.79% Baik

4. Dalam percakapan sehari-

hari dengan sesama siswa,

para siswa menggunakan

bahasa yang sopan dan dapat

menunjukkan keterpelajarannya

27 56 48.21% Cukup

5. Jika ada tamu yang datang ke

sekolah, khususnya orang tua

siswa, kami selalu menyambut

ramah dengan mengatakan ada

yang bisa saya bantu ? atau

ungkapan kalimat lain yang

sejenis.

30 56 53.57% Baik

6. Sekolah mengembangkan kerja

sama dengan para pengusaha,

tokoh masyarakat dan ahli

untuk kepentingan peningkatan

mutu pendidikan di sekolah ini.

27 56 48.21% Cukup

7. Terjalin hubungan yang baik

antara guru dan siswa di

sekolah ini

29 56 51.79% Baik

Total 200 392 51,02% Baik

Sumber: Data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

96

Dari hasil penelitian budaya sekolah SMA Negeri 1 Komodo

menunjukkan bahwa indikator budaya sosial di SMA Negeri 1 Komodo memiliki

budaya akademik yang cukup, ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar

51,02%. Diketahui, terdapat item budaya sosial dalam kategori baik dan ada pula

item yang dalam kategori cukup, dilihat dari angka persen antara 48.21% -

53.57%. Budaya sosial terendah yaitu etika komunikasi siswa dan hubungan

sekolah dengan masyarakat sekolah. Keramahan dan sopan santun paling baik

yang ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar 53.57%.

Indikator budaya sosial SMA Negeri 1 Komodo dalam kategori baik,

meliputi: komunikasi siswa dengan sekolah, budaya tegur sapa, keramahan dan

sopan santun dan penegakan aturan bagi pelanggar aturan dan disiplin.

Selanjutnya indikator budaya sosial yang termasuk dalam kategori cukup,

meliputi: hubungan kekeluargaan siswa dengan sekolah, penerapan etika dan

hubungan sekolah dengan masyarakat. Hasil ini menunjukkan bahwa SMA Negeri

I Komodo telah menciptakan lingkungan sosial yang baik di sekolah sebagai

upaya untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kelancaran pelaksanaan

pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara umumnya memberi pendapat yang sama

bahwa nilai-nilai sosial di sekolah ini sudah dihayati dengan baik. Para partisipan

mengungkapkan bahwa kebersamaan yang terjalin antara warga sekolah di

lingkungan pendidikan tersebut sudah berjalan dengan baik. Pada lingkungan

SMA Negeri Komodo terjalin sikap-sikap sosial yang diwujudkan dalam sikap

membangun kerjasama. Warga sekolah memiliki komitmen mendorong untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

97

saling membantu dan mendukung program-program sekolah yang sudah ada demi

terwujudnya visi dan misi sekolah. Segenap elemen sekolah juga sudah memiliki

tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan dengan cara mengajak semua warga

sekolah untuk melakukan semua kegiatan sekolah secara bersama dalam asas

kekeluargaan. Warga sekolah sudah memiliki sikap interaksi yang positif untuk

menciptakan budaya sekolah yang positif di lingkungan sekolah dengan merawat

nilai-nilai kebersamaan. Ada budaya bertegur sapa dan senyum apabila bertemu

serta saling menghormati satu sama lain.

Penghayatan budaya sosial di lingkungan sekolah ini diwujudkan juga

dalam sikap sosial kegamaan. Sebagian besar partisipan mengakui bahwa

meskipun sebagai sekolah negeri, kegiatan-kegiatan sosial keagamaan tetap

dikembangkan di SMA Negeri tersebut. Hal ini tunjukkan melalui kegiatan-

kegiatan rohani misalnya ada ibadah sekolah seperti saat menjelang natal dan

paskah, kemudian ada sholat bagi bagi yang beragama islam. Mereka juga

mengungkapkan bahwa di sekolah ini banyak anak murid dari berbagai agama.

Para murid tersebut diberi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan

mempunyai guru pendamping, tujuannya agar saling menghargai, menghormati

dan menjawabi kebutuhan setiap perbedaan. Nilai-nilai sosial keagamaan lain

yang diterapkan oleh warga sekolah yaitu sikap toleransi antar umat beragama.

Warga sekolah menghayati budaya silaturahmi baik pada saat lebaran ataupun

natal. Kemudian ada sikap saling membantu kepada sesama misalnya jika ada

guru, staf dan peserta didik yang membutuhkan bantuan atau mengalami musibah

maka pihak sekolah selalu membantu. Dengan adanya hubungan sosial yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

98

harmonis antara seluruh warga sekolah, sikap kerja sama dan saling menghormati

satu sama lain tentu saja memberikan pengaruh yang positif menciptakan iklim

kerja yang kondusif dalam mendukung proses penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran di lingkungan sekolah maka akan terbentuk sebuah budaya sekolah

yang unggul.

4. Hasil Pengukuran Budaya Sekolah

Berdasarkan hasil pengukuran budaya sekolah yang meliputi tiga aspek

yaitu budaya fisik, budaya akademik dan budaya sosial. Berikut dijelaskan total

skor secara keseluruhan variabel budaya sekolah dari 14 responden, sebagai

berikut:

Tabel 16. Total Skor Variabel Budaya Sekolah SMA Negeri 1 Komodo

Item

Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen (DP) Kategori

Budaya Artefak 334 672 49,70% Cukup

Budaya Akademik 316 728 43,41% Cukup

Budaya Sosial 200 392 51,02% Baik

Total Skor 850 1.792 47,43% Cukup

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan perolehan angka deskripsi persentase dibandingkan dengan

angka ideal, penerapan budaya sekolah pada SMA Negeri 1 Komodo dapat

dikategorikan cukup karena perolehan persentase pada angka 47,43%. Besarnya

nilai deskripsi persen pada masing-masing aspek yaitu budaya sosial sebesar

51,02% termasuk dalam kategori baik, sedangkan angka deskripsi persen budaya

artefak sebesar 49,70% dan budaya prestasi sebesar 43,41% termasuk dalam

kategori cukup. Hasil analisis ini memiliki arti bahwa penerapan budaya sekolah

pada SMA Negeri I Komodo belum terpenuhi secara optimal. Sekolah belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

99

cukup baik memenuhi aspek sarana-prasarana dan fasilitas pembelajaran di

sekolah serta belum berhasil menciptakan lingkungan akademik sekolah yang baik

sehingga kondisi tersebut kurang mendukung proses belajar mengajar di

lingkungan sekolah yang nyaman, tertib, aman dalam mewujudkan prestasi siswa

bagi sekolah tersebut.

Berdasarkan wawancara dan serta temuan peneliti tentang nilai-nilai

budaya sekolah yang dikembangkan di SMA Negeri I Komodo, nilai-nilai budaya

sekolah yang belum berjalan secara otptimal di lingkungan sekolah teresebut

adalah budaya fisik/artefak dan budaya akademik sekolah. Sekolah belum dapat

memberikan kepuasan kepada siswa dengan berupaya menyediakan sarana dan

prasarana belajar yang dibutuhkan siswa. Di mana fasilitas sekolah yang belum

optimal seperti laboratorium komputer, koleksi perpustakaan, media pembelajaran

yang kurang memberikan dampak positif untuk mendukung pembelajaran di

sekolah. Kemudian minimnya kesadaran membaca dan perilaku sebagian siswa

yang tidak disiplin belum mencerminkan semangat kedisiplinan dan kesadaran

akdemik yang baik untuk mendukung budaya akademik di sekolah. Warga

sekolah masih ada siswa yang melanggar aturan sekolah dan minat baca siswa ke

perpustakaan masih minim. Sedangkan budaya sekolah yang berhasil adalah nilai

budaya sosial, karena adanya sikap kerja sama warga sekolah yang tinggi untuk

menjaga persaudaraan dalam sekolah seperti adanya sikap saling menghargai

antara para guru dan adanya hubungan keagamaan yang penuh toleransi, sikap

silaturahmi, kekeluargaan dan adanya sikap saling membantu. Adanya hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

100

sosial dan emosional yang baik antara elemen sekolah maka akan terbentuk

budaya sekolah yang kuat.

5. Keterkaitan Peran Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

dalam Membentuk Budaya Sekolah

Berdasarkan kondisi yang ada, meskipun penerapan kepemimpinan

transformasional pada SMA Negeri I Komodo masuk dalam kategori kuat namun

belum memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk budaya sekolah

yang baik pada SMA Negeri tersebut. Kondisi ini ditunjukkan oleh angka

deskripsi persen kepemimpinan transformasional kepala sekolah negeri SMA

Negeri I sebesar 71,26% atau kategori kuat dan angka deskripsi persen budaya

sekolah SMA Negeri sebesar 47,43% atau kategori cukup. Hal ini dapat

menggambarkan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional yang kuat di

sekolah tersebut belum dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

penerapan budaya sekolah yang baik di lembaga pendidikan tersebut. Meskipun

keseluruhan dimensi kepemimpinan transformasional masuk dalam kategori kuat,

namun hal ini belum memberikan perubahan yang signifikan dalam membentuk

budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo. Berdasarkan analisis kuesioner

dimensi kepemimpinan transfromasional kepala sekolah yang memiliki persentase

paling kecil adalah sikap memberikan perhatian terhadap individu sebesar 65,48%

dan motivasi inspirasional kepada para bawahan sebesar 69,81%. Karena itu dapat

dianalisa juga bahwa kurangnya penerapan budaya sekolah yang baik pada

lembaga pendidikan tersebut, karena rendahnya sikap perhatian dan motivasi yang

diberikan oleh kepala sekolah terhadap seluruh warga sekolah. Maka dari itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

101

peningkatan dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional yang lebih kuat

akan mendukung terbentuknya budaya sekolah yang lebih baik pula.

Berdasarkan hasil wawancara ditemukan pendapat yang mengatakan

bahwa kepala sekolah memang sudah berupaya dalam menjalankan

kepemimpinan transformasional di lembaga pendidikan ini. Namun upaya tersebut

belum memberikan perubahan yang positif bagi terbentuknya budaya sekolah

yang baik di lembaga pendidikan tersebut. Kendala internal yang sering dihadapi

oleh sekolah adalah peserta didik itu sendiri. Memang bukan semua peserta didik

hanya ada beberapa saja yang masih melanggar. Walaupun pihak sekolah sudah

berusaha memberikan peringatan tetap saja masih ada yang melanggar. Hukuman

yang diberikan oleh sekolah tidak memberikan efek jera pada siswa yang

melanggar. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran disiplin dari

peserta didik tersebut. Kondisi ini tentu menimbulkan budaya akademik yang

negatif dalam lingkungan sekolah yang berdampak kurang baik pada pencapaian

prestasi sekolah. Hal lain yang diungkapkan oleh para partisipan adalah para

peserta didik belum sungguh menyadari upaya bersama meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah. Di sekolah ini, para siswa pada umumnya belum

memiliki kebiasaan belajar yang baik. Motivasi belajar masih minim. Banyak para

siswa tidak memanfaatkan waktu kosong dengan membaca dan jarang

mengunjungi perpustakaan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan

pelajaran. Kemudian dilihat dari segi fisik, budaya sekolah di SMA Negeri I

Komodo belum terpenuhi dengan baik karena masih banyak fasilitas sekolah yang

belum optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

102

kurang efektif mendukung proses pembelajaran di sekolah. Hal ini terlihat dari

masih minimnya fasilitas sarana prasarana seperti laboratorium, perpustakaan

beserta kelengkapan media pemebelajaran. Mereka mengakui bahwa di SMA

Negeri I Komodo masih ada ruang kelas yang terbuat dari gedek karena kelebihan

murid dan ruang kelas yang terbatas. Karena itu dalam proses perencanaan sarana

prasarana di sekolah ini sudah ada upaya dengan melibatkan guru-guru, tenaga

administrasi sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa dalam rapat tahunan

untuk membahas perencanaan sarana prasarana berdasarkan analisis kebutuhan

sekolah. Namun hal ini belum terlaksana dengan baik karena keterbatasan dana

dari pemerintah.

Hasil observasi juga menunjukkan bahwa lingkungan sekolah belum

dilengkapi dengan pagar yang baik dan pintu gerbang. Kondisi sarana prasarana

terlihat kurang tertata dengan baik dan kurang memadai, dimana sebagian sudah

mengalami kerusakan, seperti ruang perpusatakaan, ruang laboratorium yang

sudah tidak terawat dengan baik. Kemudian koleksi buku di perpustakaan sangat

sedikit dan penataan buku-buku yang tidak rapi sehingga mengurangi daya minat

baca siswa. Berdasarkan hasil obeservasi, sebagian besar ruangan kelas dan aula

sekolah kurang reprenstatif. Belum ada lapangan basket dan lapangan voli yang

representatif, tidak ada kantin sekolah dan tempat ibadah. Peneliti juga melihat

bahwa di sekolah masih ditemui siswa dan guru yang melanggar aturan datang

terlambat dan pulang lebih dulu.

Budaya sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar untuk mendukung

proses pendidikan di lingkungan sekolah apabila memiliki pemimpin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

103

transfomasional yang kuat. Pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan

memegang kendali utama dalam dunia pendidikan karena kepemimpinan kepala

sekolah merupakan upaya kepala sekolah dalam mempengaruhi, mengubah,

mendidik, menggerakkan, mendorong atau memotivasi tenaga pendidik, dan

kependidikan, siswa, serta masyarakat lingkungan sekolah. Karena itu untuk

mewujudkan tercapainya keberhasilan pendidikan di sekolah perlu adanya budaya

sekolah yang baik seperti, fasilitas belajar mengajar, iklim akademik dan budaya

kerja yang kondusif.

4.2.2. Dampak Kepemimpinan Transformasional terhadap Prestasi Siswa

Hasil analisis data kepemimpinan transformasional di atas menunjukkan

bahwa tingkat kepemimpinan transformasional di SMA Negeri I Komodo berada

pada kategori kuat dengan persentase 71,26%. Maka hasil ini digunakan untuk

mengukur tingkat keterkaitan kepemimpinan transformasional terhadap prestasi

siswa. Kajian terhadap prestasi belajar siswa dilakukan berdasarkan prestasi

akademik dari nilai rata-rata hasil ujian nasional siswa dan prestasi non akademik

siswa dari berbagai hasil prestasi perlombaan yang diikuti oleh sekolah di tingkat

kabupaten maupun tingkat provinsi.

A. Prestasi Akademik

SMA Negeri 1 Komodo memiliki tiga program studi, yaitu Bahasa, IPA

dan IPS dengan jumlah peserta tahun 2015/2016 meningkat menjadi 317 dengan

tingkat kelulusan mencapai 100% .

Berikut data siswa dan angka rata-rata nilai ujian nasional tahun

2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

104

Tabel 17. Data Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Komodo

Sekolah/ Tahun

Program Studi

Bahasa IPA IPS

Jumlah

Siswa

Nilai

Rata-

rata

Jumlah

Siswa

Nilai

Rata-

rata

Jumlah

Siswa

Nilai

Rata-

rata

SMA Negeri

TA 2015/2016 63 278,04 94 230,31 160 230,34

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, 2016-2017

Berikut ini disajikan prestasi akademik siswa berdasarkan nilai rata-rata

mata pelajaran ujian nasional per jurusan dan perbandingannya dengan tingkat

kabupaten, provinsi dan nasional. Data lengkap hasil Ujian Nasional Siswa

SMAN 1 Komodo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Data Prestasi Belajar Siswa SMAN 1 Komodo

Program/Mata Pelajaran

SMA N 1 Komodo RATA-RATA

Tertinggi Terendah Rata-Rata Kab Prov Nas

BAHASA

Bahasa Indonesia 80 24 51.4 61.25 49.93 54.69

Bahasa Inggris 68 14 30.89 47.99 36.63 45.16

Matematika 67.5 12.5 32.26 62.54 38.01 42.82

Sastra 82.5 37.5 65.24 66.28 61.4 63.00

Antropologi/SBU 76 26 51.65 60.08 53.28 59.23

Bahasa Jerman 80 18 46.6 61.36 44.55 58.23

IPA

Bahasa Indonesia 80 30 61.38 61.84 58.05 66.49

Bahasa Inggris 74 20 40.34 47.21 39.86 54.11

Matematika 77.5 7.5 28.14 43.12 32.07 53.03

Fisika 72.5 10 29.84 41.88 34.71 54.83

Kimia 72.5 7.5 35.85 48.62 36.33 54.1

Biologi 77.5 10 34.76 45.84 40.53 58.54

IPS

Bahasa Indonesia 74 22 52.81 51.2 48.59 59.76

Bahasa Inggris 60 12 30 42.91 34.37 46.81

Matematika 70 10 24.83 43.74 30.68 48.29

Ekonomi 70 12.5 36.08 44.8 37.86 53.79

Sosiologi 72 18 45.54 53.83 44.97 51.7

Geografi 78 18 41.08 49.94 40.25 56.32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

105

Berdasarkan perolehan hasil Ujian Nasional siswa SMA N 1 Komodo

Tahun 2015/2016 sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional per

jurusan lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata tingkat Kabupaten maupun

Tingkat Provinsi dan Nasional. Pada jurusan bahasa sebagian besar rata-rata nilai

pelajaran UN lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kabupaten, provinsi dan

nasional. Nilai rata-rata tertinggi pada mata pelajaran sastra sebesar 65,24

melebihi nilai rata-rata provinsi dan nasional, tetapi lebih rendah dengan nilai

rata-rata tingkat kabupaten. Kemudian program IPA sebagian besar nilai rata-rata

pelajaran UN lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kabupaten, provinsi dan

nasional. Demikianpun pada jurusan IPA sebagian besar nilai rata-rata mata

pelajaran lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tingkat kabupaten, dan

nasional. Hasil perbandingan nilai Ujian Nasional tersebut menunjukkan prestasi

akademik siswa SMA Negeri 1 Komodo pada semua program studi masih lebih

rendah di tingkat Kabupaten, provinsi dan nasional.

B. Prestasi Non Akademik

Prestasi yang bersifat non akademik adalah prestasi yang diperoleh siswa

berdasarkan atas kemampuan dari hasil pembelajaran di kelas dan kegiatan

ekstrakurikuler. Prestasi ini dapat dicapai karena minat dan bakat siswa atau

pelatihan tertentu sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi non akademik yang

dicapai pada SMA Negeri tersebut adalah prestasi yang diraih perlombaan bidang

studi, kegiatan olah raga, seni baik di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi

bahkan nasional. Berikut adalah prestasi unggulan yang diraih siswa dan kedua

SMA ini berpotensi pada setiap lomba yang diikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

106

Tabel 19. Daftar Prestasi Nonakademik SMA Negeri I Komodo

No Tahun Jenis Lomba Tingkat Prestasi

1 2015 Pidato Minat Baca Kabupaten Juara I

2 2015 Pidato Hari Pers Nasional Kabupaten Juara Umum

3 2015 Debat Bahasa Inggris Kabupaten Juara III

4 2015 Debat Bahasa Inggris Kecamatan Juara II

5 2015 Debat dengan tema”

Remaja Sehat dan Cerdas

Pariwisata Maju

Propinsi Juara II

6 2015 Penyuluhan hari anak

nasional

Kabupaten Juara III

7 2015 Seni tari berpasangan Propinsi Juara harapan I

8 2015

Seni tari sedaratan Flores Propinsi Juara I

9 2016 Pop singer Kabupaten Juara I dan II

10 2016 Festival lomba seni siswa

nasional

Propinsi Juara III

9 2016 Lari Sprint Propinsi Juara 2

10 2016 Lari Sprint Propinsi Juara 5

11 2016 Tenis Meja Kabupaten Juara 1

Sumber: dokumentasi SMAN I Komodo

Dari data di atas memperlihatkan bahwa prestasi non akademik pada

sekolah tersebut cukup banyak mendapatkan penghargaan yang cukup baik dalam

dua tahun ajaran terakhir di mana sekolah cukup berpotensi pada setiap cabang

lomba yang diikutinya baik di tingkat kabupaten, propinsi maupun tingkat

nasional.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas dapat dianalisa bahwa SMA Negeri I

Komodo meskipun telah menerapkan kepemimpinan transformasional kepala

sekolah yang kuat tetapi belum optimal dalam meningkatkan prestasi siswa.

Meskipun kepemimpinan transformasional kepala sekolah di atas menunjukkan

bahwa tingkat kepemimpinan transformasional di SMA Negeri I Komodo berada

pada kategori kuat dengan persentase 71,26%, namun belum memberikan dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

107

yang signifikan bagi upaya peningkatan prestasi akademik para siswa di sekolah

tersebut. Sebagian besar rata-rata nilai mata pelajaran ujian nasional lebih rendah

dibandingkan dengan tingkat kabupaten. Hal tersebut dapat dilihat dari data

prestasi yang diperoleh siswa pada saat ujian nasional. Berdasarkan perolehan

hasil ujian nasional siswa SMA N I Komodo Tahun 2015/2016 sebagian besar

nilai rata-rata mata pelajaran per jurusan lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata

tingkat Kabupaten maupun Tingkat Provinsi dan Nasional. Rendahnya prestasi

siswa di bidang akademik yang dicapai oleh sekolah membuktikan bahwa kinerja

kepemimpinan transformasional kepala sekolah belum memiliki pengaruh yang

signifikan dalam meningkatkan prestasi siswa di sekolah tersebut. Sedangkan

dalam bidang non akademik dalam dua tahun ajaran terakhir prestasi non

akademik pada sekolah tersebut cukup potensial dalam meraih prestasi pada

beberapa lomba baik bidang studi, olahraga dan seni. Hal ini dapat diartikan

bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah belum secara optimal

memberi dampak yang signifikan pada pencapaian prestasi siswa yang baik di

lembaga pendidikan tersebut. Meskipun secara keseluruhan dimensi

kepemimpinan transformasional masuk dalam kategori kuat, namun perlu

diketahui bahwa dimensi kepemimpinan transfromasional kepala sekolah yang

memiliki persentase paling kecil adalah sikap memberikan perhatian terhadap

individu sebesar 65,48% dan motivasi inspirasional kepada para bawahan sebesar

69,81%. Karena itu dapat dianalisa juga bahwa rendahnya pencapaian prestasi

akademik siswa pada sekolah tersebut, karena minimnya dimensi perhatian dan

motivasi yang diberikan kepala sekolah terhadap guru sehingga kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

108

memberikan dampak yang positif bagi upaya peningkatan prestasi siswa di

sekolah tersebut. Maka dari itu, peningkatan dimensi-dimensi kepemimpinan

transformasional yang lebih kuat penting dilakukan, tentu akan mendukung pada

pencapaian prestasi siswa yang lebih baik pula.

Gambaran tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang menemukan

bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah belum optimal dalam

meningkatkan prestasi siswa pada lembaga pendidikan tersebut. Meskipun diakui

bahwa kepala sekolah sudah memberikan motivasi dan arahan serta kesempatan

kepada seluruh elemen sekolah khususnya kepada para siswa untuk untuk meraih

prestasi yang baik di sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan kepala sekolah

dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan adalah dengan

mengikutsertakan para guru dalam dalam pelatihan-pelatihan, seminar, atau

yang lainnya, yang mana berfungsi untuk menambah wawasan bagi guru

dan juga memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilannya yang akan bermanfaat pada peningkatan mengajar yang

profesional. Kemudian dalam upaya meningkatkan prestasi siswa, maka kepala

sekolah SMA Negeri I Komodo mengadakan jam pelajaran tambahan, yaitu

Kegiatan Bimbingan Belajar (BIMBEL) dan les. Kegiatan tersebut dikoordinir

oleh guru-guru di SMA tersebut. Namun semangat kepemimpinan kepala sekolah

dan para guru di sekolah tersebut tidak didukung oleh semangat kedisiplinan dan

ketekunan belajar dari para siswa sehingga prestasi sekolah belum tercapai secara

maksimal. Menurut hasil wawancara umumnya berpendapat bahwa pihak sekolah

mengakui prestasi sekolahnya belum maksimal, hal ini terjadi karena rendahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

109

kesadaran kedisiplinan para siswa dalam belajar dan pengaruh sarana prasarana

sekolah yag masih minim sehingga kadang mengurangi motivasi siswa untuk

belajar. Kondisi ini tentu menimbulkan budaya akademik yang negatif dalam

lingkungan sekolah yang berdampak kurang baik pada pencapaian prestasi

sekolah. Hal lain yang diungkapkan oleh para partisipan adalah para peserta didik

belum sungguh menyadari upaya bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan

di sekolah. Di sekolah ini, para siswa pada umumnya belum memiliki

kebiasaan belajar yang baik. Banyak para siswa tidak memanfaatkan waktu

kosong dengan membaca dan jarang mengunjungi perpustakaan untuk mencari

informasi yang berkaitan dengan pelajaran. Karena itu, kepemimpinan

transformasional kepala sekolah yang kuat sangat diperlukan agar dapat

menunjang keberhasilan sekolah dalam meraih prestasi yang baik. Kepala sekolah

dalam hal ini perlu mensinergikan komponen- komponen sekolah seperti guru,

murid, dan kmponen sekolah lainnya agar tercipta budaya sekolah yang kondusif

yang diciptakan di sekolah sehingga budaya sekolah yang kuat akan

mempengaruhi setiap perilaku warga sekolah khsusnya para murid.

4.2.3. Dampak Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa

Hasil analisis data budaya sekolah yang sudah dipaparkan di atas

menunjukkan bahwa tingkat budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo berada

pada kategori cukup dengan persentase sebesar 47,43%. Maka hasil ini digunakan

untuk mengukur tingkat keterkaitan antara budaya sekolah terhadap prestasi

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

110

Berdasarkan analisis hasil ujian nasional tahun 2015/2016 SMA Negeri I

Komodo menunjukkan bahwa perolehan hasil ujian nasional siswa SMA Negeri I

Komodo tahun 2015/2016 sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran per jurusan

berada lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata tingkat Kabupaten

maupun Tingkat Provinsi dan Nasional. Hal ini terlihat berdasarkan perolehan

nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional pada semua jurusan. Pada jurusan

bahasa sebagian besar rata-rata nilai pelajaran UN lebih rendah dibandingkan

dengan tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Nilai rata-rata tertinggi pada

mata pelajaran sastra sebesar 65,24 melebihi nilai rata-rata provinsi dan nasional,

tetapi lebih rendah dengan nilai rata-rata tingkat kabupaten. Kemudian program

IPA sebagian besar nilai rata-rata pelajaran UN lebih rendah dibandingkan

dengan tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Demikianpun pada jurusan IPS

sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran lebih rendah dibandingkan dengan

rata-rata tingkat kabupaten, dan nasional. Hasil perbandingan nilai Ujian Nasional

tersebut menunjukkan prestasi akademik siswa SMA Negeri 1 Komodo pada

semua program studi masih lebih rendah di tingkat Kabupaten, provinsi dan

nasional. Hal ini dapat dianalisa bahwa dengan penerapan budaya sekolah yang

masih dalam kategori ‘cukup’ belum dapat mencapai prestasi nilai Ujian Nasional

yang lebih tinggi. Skor rata-rata terendah dari budaya sekolah terdapat pada

indikator budaya fisik sekolah sebesar 49,70% dan budaya akademik sebesar

43,41% termasuk dalam kategori cukup. Hasil analisis ini memiliki arti bahwa

sekolah belum cukup baik memenuhi aspek sarana-prasarana dan fasilitas

pembelajaran di sekolah serta belum mampu menciptakan lingkungan akademik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

111

sekolah yang baik sehingga kurang mendukung proses belajar mengajar di

sekolah yang lancar, nyaman, tertib dan efektif dalam mewujudkan prestasi siswa

di sekolah. Maka dari itu, peningkatan nilai-nilai budaya sekolah yang lebih baik

tentu akan mendukung pada pencapaian prestasi siswa yang lebih baik pula.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, para partisipan juga

mengakui bahwa kondisi budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo ini tidak

berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga belum berhasil secara signifikan

dalam mewujudkan prestasi siswa di sekolah. Berdasarkan hasil kuesioner skor

rata-rata aspek budaya sekolah yang memiliki persetase paling kecil adalah

budaya fisik/ artefak sekolah sebesar 49,70% dan budaya akademik sebesar

43,41%. Sekolah belum optimal memenuhi aspek sarana-prasarana dan fasilitas

pembelajaran di sekolah serta kesadaran disiplin yang masih minim sehingga

belum menciptakan lingkungan akademik sekolah yang baik sehingga berdampak

pada kurang baik dalam mendukung proses belajar mengajar di sekolah yang

nyaman, tertib, aman untuk meraih prestasi sekolah. Dalam wawancara mereka

mengakui bahwa ketersediaan fasilitas pembelajaran belum memadai untuk

mendukung proses pembelajaran di sekolah. Semangat kedisiplinan dan minat

membaca warga sekolah SMA Negeri I Komodo belum menjadi spirit akademik

yang menjiwai seluruh warga sekolah. Saat observasi yang dilakukan peneliti

menemukan bahwa minat baca siswa dan guru di perpustakaan masih rendah. Hal

ini ditunjukkan pada saat istirahat jam pertama siswa dan guru jarang membaca di

perpustakaan. Capek belajar dan kesibukan mengajar di sekolah merupakan salah

satu sebab mereka malas membaca di perpustakaan. Mayoritas siswa datang ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

112

perpustakaan hanya untuk meminjam buku. Selain itu, pihak sekolah juga kurang

memperhatikan masalah sumber daya petugas perpustakaan dan penyediaan

fasilitas perpustakaan, misalnya koleksi buku masih kurang. Karena itu dalam

wawancara mereka menyatakan pendapat yang umumnya sama yang mengatakan

bahwa minimnya prestasi akademik yang diraih oleh SMA Negeri ini selama ini

tidak terlepas dari pengaruh sarana dan prasarana yang belum memadai dan

semangat akademik yang belum optimal sehingga prestasi belajar siswa masih

rendah.

Melihat kondisi seperti itu tentunya ini menjadi hambatan bagi

sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu, secara artefak

budaya sekolah yang ada di lembaga pendidikan tersebut perlu adanya perbaikan

khususnya fasilitas sekolah yang belum optimal seperti laboratorium komputer,

koleksi perpustakaan, media pembelajaran yang memberikan dampak negatif bagi

proses pembelajaran di sekoah. Sebab fasilitas sangat penting untuk menunjang

dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan sebagai simbol dari upaya-upaya yang dilakukan sebuah lembaga

pendidikan dalam rangka meningkatkan budaya mutu sekolah. Kelengkapan

sarana pembelajaran di kelas dan fasilitas penunjang lainnya akan memberikan

dampak positif bagi terciptanya kualitas sekolah yang unggul. Fasilitas belajar

dan motivasi belajar penting dimilki oleh sekolah sehingga memberi dampak

posiitf yang konsisten terhadap prestasi agar tercipta budaya sekolah yang unggul.

Karena itu, lingkungan fisik dan budaya akademik sekolah yang memadai dan

kondusif perlu ditingkatkan agar terciptanya prestasi siswa yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

113

4.3. Hasil Penelitian di SMA Katolik St. Ignatius Loyola

4.3.1. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam Membentuk

Budaya Sekolah.

Aspek pertama yang dikaji dalam penelitian ini adalah peran

kepemimpinan transormasional dalam membentuk budaya sekolah. Empat

komponen yang dinilai yatiu pengaruh ideal, stimulasi intelektual, motivasi

inspirasional dan perhatian terhadap individu. Untuk menjawab persoalan ini,

peneliti menggunakan data kuesioner dan data wawancara. Berikut dijelaskan

deskripsi distribusi jawaban masing-masing aspek kepemimpinan

transformasional pada SMAK St. Ignatius Loyola.

A. Kepemimpinan Transformasional

1. Pengaruh Ideal

Aspek pengaruh ideal/idealized influence kepemimpinan transformasional

terdiri dari yang terdiri dari 7 item dari 32 butir pada kuesioner kepemimpinan

transformasional. Kuesioner dibagikan kepada 14 partisipan dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Partisipan untuk kuesioner ini adalah kepala sekolah,

guru dan siswa di SMAK Loyola. Data kuesioner yang terkumpul dari 14

partisipan tersebut diolah untuk mengetahui bagaimana kepeimpinan

transformasional kepala sekolah di SMAK Loyola. Untuk perhitungan skor

empirik didapatkan dari hasil penjumlahan nilai semua partisipan dalam setiap

butir item kuesioner. Dan untuk skor ideal didapatkan dari skor maksimal (4)

dalam kuesioner dikalikan dengan jumlah partsipan. Sedangkan untuk deskripsi

persen diperoleh dari skor empirik dibagi skor ideal kemudian dikali dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

114

100%. Selanjutnya masing-masing aspek pengaruh ideal kepemimpinan

transformasional dapat dikategorikan dengan membandingkan skor empirik

dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 20. Deskripsi Persen Aspek Pengaruh Ideal Kepemimpinan

Transformasional SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah menjalankan tugasnya

sesuai dengan visi dan misi

50 56 89.29% Sangat

kuat

2. Kepala sekolah merumuskan visi dan

misi sekolah secara bersama untuk

menumbuhkan wawasan guru

45 56 80.36% Sangat

kuat

3. Kepala sekolah mengingatkan guru

untuk saling menghargai dengan

sesama guru

49 56 87.50% Sangat

kuat

4. Kepala sekolah, memberikan contoh

perilaku yang baik dilingkungan

sekolah

46 56 82.14% Sangat

kuat

5. Kepala sekolah menamkan komitmen

yang tinggi kepada guru terhadap visi

sekolah

48 56 85.71% Sangat

kuat

6. Kepala sekolah mengurangi hukuman

terhadap kekeliruan sebagai upaya

profesional

36 56 64.29% Kuat

7. Kepala sekolah memberikan

kebebasan kepada guru dalam

mengemban tugas yang telah

diberikan

45 56 80.36% Sangat

kuat

Total 319 392 81,38% Sangat

kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian kepemimpinan transformasional kepala sekolah

menunjukkan bahwa indikator pengaruh ideal kepala sekolah memperoleh 81,

38% yang masuk dalam kategori sangat. Tabel 20 menunjukkan semua indikator

pengaruh ideal kepemimpinan dalam kategori sangat kuat, dilihat dari angka

persen antara 64,29% - 89,29 %. Pengaruh ideal kepemimpinan terendah yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

115

kebijakan dalam menerapkan hukuman dan indikator yang paling kuat adalah

menanamkan komitmen yang ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar 89,29%.

Hal ini berarti bahwa kepala sekolah SMA Katolik St. Ignatius Loyola memiliki

pengaruh ideal kepemimpinan yang sangat kuat dalam menanamkan komitmen

kepada guru dan karyawan untuk berkomitmen dalam melaksanakan tugas

pembelajaran maupun pekerjaan yang menjadi tugas pokok atau instruksi kepala

sekolah. Memberikan contoh perilaku yang baik dan melaksanakan visi-misi

pendidikan bersama guru dan karyawan serta memperingatkan guru dan karyawan

untuk saling menghargai sesama.

Hasil wawancara juga menemukan pendapat yang sama bahwa dalam

membangun visi–misi di sekolah ini Romo kepala sekolah selalu melibatkan para

guru dan para staf yang lain untuk menetapkan dan merumuskan visi-misi sekolah

secara bersama dengan seluruh komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan

ini. Kepala sekolah juga selalu mendorong keterlibatan dari seluruh tenaga

kependidikan untuk terlibat dalam setiap kegiatan sekolah secara partisipatif. Hal

ini bermanfaat untuk tercapainya visi-misi sekolah yang sudah ditetapkan. Mereka

mengakui bahwa Romo kepala sekolah melibatkan semua elemen sekolah, para

wakil wakil kepala sekolah yang ada, baik wakil kepala sekolah bagian

kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, dalam penyusunan visi, misi, tujuan, dan

program kegiatan sekolah. Semua yang dilibatkan dalam penyusunan visi,

misi, tujuan, program kegiatan sekolah diberikan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat mereka mengenai visi, misi, tujuan, dan program

kegiatan sekolah. Visi-misi suatu sekolah menjadi sangat penting untuk

menentukan masa depan sekolah ke mana akan diorientasikan, maka perlu ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

116

keterlibatan dari semua warga sekolah untuk menyampaikan pendapatnya dalam

penyusunan visi, yang disusul dengan misi, tujuan, dan program kegiatan sekolah

karena pada akhirnya semua warga sekolah akan bekerja sesuai dengan visi yang

dimiliki oleh sekolah.

2. Stimulasi Intelektual

Indikator pengaruh ideal kepemimpinan transformasional memiliki 5 dari

32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional. Selanjutnya masing-

masing aspek stimulasi intelektual kepemimpinan transformasional dapat

dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti

disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 21. Deskripsi Persen Aspek Stimulasi Intelektual

Kepemimpinan Transformasional SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah memberikan buku

atau referensi lainnya kepada guru

untuk dijadikan acuan dalam

pengembangan diri guru

42 56 75.00% Kuat

2. Kepala sekolah memberikan

kesempatan kepada guru untuk

melakukan pendidikan dan pelatihan

42 56 75.00% Kuat

3. Kepala sekolah memberikan

kebebasan berpendapat bagi guru

mengenai kebijakan yang

diberlakukan disekolah

43 56 76.79% Sangat

Kuat

4. Kepala sekolah melibatkan guru

untuk mengambil keputusan dan

melakukan penilaian terhadap

kegiatan sekolah

43 56 76.79% Sangat

Kuat

5. Kepala sekolah punya cara tersendiri

dalam memecahkan masalah yang

rumit

43 56 76.79% Sangat

Kuat

Total 213 280 76,07% Sangat

kuat

Sumber: Data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

117

Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa stimulasi intelektual

kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA Katolik St. Ignatius Loyola

termasuk dalam kategori sangat kuat, ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar

76,07%. Diketahui angka persen indikator stimulasi intelektual berkisar antara

75,00% - 76,79%. Stimulasi intelektual kepemimpinan terrendah yaitu

memberikan referensi untuk pengembangan diri dan memberikan kesempatan

untuk meningkatkan pendidikan. Kebijakan dalam menerapkan hukuman dan

indikator yang paling kuat adalah pimpinan mampu memecahkan masalah yang

rumit, melibatkan dalam pengambilan keputusan, dan memberikan kebebasan

untuk menyampaikan pendapat yang ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar

76,79%. Hal ini berarti bahwa kepala sekolah SMA Katolik St. Ignatius Loyola

memiliki kemampuan intelektual kepemimpinan yang sangat kuat dalam

pengelolaan kegiatan sekolah termasuk dalam merumuskan kebijakan dan

menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah. Namun

demikian kepala sekolah dalam kebijakan memberikan referensi untuk

pengembangan diri dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan

cenderung lebih rendah.

Hasil wawancara juga umumnya menemukan pendapat yang sama bahwa

kepala sekolah selalu memberi arahan untuk guru-guru dan staf di sekolah ini

untuk melakukan perubahan demi masa depan sekolah yang lebih baik dengan

mengirimkan secara bergiliran mengikuti penataran atau workshop. Kepala

sekolah pernah menghadirkan para narasumber untuk memberi pelatihan

kepemimpinan dan kurikulum di sekolah ini. Manfaat yang dapat diperoleh yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

118

dapat membangkitkan jiwa inovasi dan kreatifitas para guru. Inovasi lain yang

saya lakukan lain ialah menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah

Kabupaten Manggarai Barat dan lembaga pendidikan non-formal lainnya; seperti

adanya bantuan bus sekolah dari dinas untuk sekolah ini. Mereka mengakui

bahwa Sebelum Romo Yerem menjabat sebagai kepala sekolah pengelolaan

sekolah kurang maksimal, misal kurangnya disiplin. Akan tetapi setelah Romo

Yerem menjabat sebagai kepala sekolah sedikit demi sedikit ada perubahan yang

baik. Kepala sekolah mempunyai insiatif besar untuk mengubah lembaga

pendidikan tersebut sehingga mengalami kemajuan dibandingkan dengan

sebelumnya dan ditandai dengan sarana dan prasaran yang memadai. Karena itu

sekolah ini mendapat SK dari MENDIKNAS sebagai sekolah rujukan di Provinsi

NTT. Selain itu, dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai,

Romo kepala sekolah juga memberikan kesempatan kepada guru dan staf untuk

melakukan perubahan demi masa depan sekolah dengan mengikutsertakan guru

pada kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), seminar dan

pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh dinas pendidikan di kabupaten, Propinsi

bahkan ada yang dikirim ke Jakarta mengikuti pelatihan penerapan kurikulum

2013.

Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi dalam mewujudkan visinya

harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada terutama potensi yang

dimiliki oleh guru dan para staf di sekolah. Mengoptimalkan potensi seluruh

warga sekolah merupakan bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh kepala

sekolah. Karena itu, kepala sekolah mengembangkan profesionalisme guru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

119

para staf dengan cara mengadakan atau mengikutkan guru dan staf sekolah dalam

pelatihan, workshop, dan juga studi banding. Sebab kepemimpinan

transformasional kepala sekolah yang kuat mengandaikan kepala sekolah dapat

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terutama dalam mengembangkan

kompetensi guru dan para staf agar dapat memberikan perubahan yang baik bagi

pengembangan mutu pendidikan di sekolah.

3. Motivasi Inspirasional

Indikator motivasi inspirasional kepemimpinan transformasional memiliki

11 item dari 32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional. Selanjutnya

masing-masing aspek stimulasi intelektual kepemimpinan transformasional dapat

dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti

disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 22. Deskripsi Persen Aspek Motivasi Inspirasional

Kepemimpinan Transformasional SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah

mempengaruhi guru untuk

optimis dalam menghadapi

masa depan

42 56 75.00% Kuat

2. Kepala sekolah memberikan

pengakuan atas kerja guru

dalam bentuk pujian secara

personal

42 56 75.00% Kuat

3. Kepala sekolah memberikan

semangat kepada guru untuk

melaksanakan tugas dengan

baik

45 56 80.36% Sangat

Kuat

4. Kepala sekolah memberikan

dukungan kepada guru untuk

memperoleh hasil yang baik

dalam mengajar di kelas

47 56 83.93% Sangat

Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

120

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

5. Kepala sekolah menceitakan

succes story kepada rekan-

rekannya untuk memotivasi

guru agar dapat sukses seperti

mereka

39 56 69.64% Kuat

6. Kepala sekolah memberikan

dorongan kepada guru untuk

bekerja keras secara

profesional

45 56 80.36% Sangat

Kuat

7. Kepala sekolah memberikan

semangat guru untuk mencari

metode lain dalam

memecahkan permasalahan

mengenai KBM di kelas

39 56 69.64% Kuat

8. Kepala sekolah mendorong

guru untuk mempraktekan

pendekatan baru dalam

melaksanakan KBM

38 56 67.86% Kuat

9. Kepala sekolah

mengkomunikasikan tujuan

yang harus guru capai dengan

jelas

43 56 76.79% Sangat

Kuat

10. Kepala sekolah memberikan

penghargaan/pujian kepada

guru yang telah

menyelesaikan pekerjaan

dengan baik

35 56 62.50% Kuat

11. Kepala sekolah memberikan

waktu khusus kepada guru

untuk berdiskusi mengenai

bagaimana menyelesaikan

tugas dengan baik

46 56 82.14% Kuat

Total 461 504 74,84% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa motivasi

inspirasional kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMA Katolik St.

Ignatius Loyola termasuk dalam kategori sangat kuat, ditunjukkan angka

deskripsi persen sebesar 74,84%. Diketahui angka persen indikator motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

121

inspirasional berkisar antara 62,50 – 83,93%. Motivasi inspirasional

kepemimpinan terendah yaitu memberikan respek positif terhadap pencapaian

kerja. Indikator yang paling kuat adalah memberikan dorongan untuk berprestasi

yang ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar 83,93%. Hal ini berarti bahwa

kepala sekolah SMA Katolik St. Ignatius Loyola telah memiliki kemampuan

motivator dalam diri yang kuat dalam memberikan semangat kepada kepada

seluruh elemen sekolah untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Hasil wawancara juga menemukan pendapat bahawa bahwa Romo kepala

sekolah selalu memotivasi dengan memberikan kepercayaan kepada bawahannya

untuk menjalankan tugas-tugas di sekolah. Dengan kepercayaan yang diberikan

para guru termotivasi untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Kepala sekolah juga sering memotivasi dengan menggnakan bahasa-bahasa

religius yang dapat membangkitkan semangat/ motivasi dan inspirasi para guru.

Tidak hanya kata-katanya saja yang memotivasi kami untuk semangat

melaksanakan kegiatan di sekolah ini tetapi juga cara penyampaiannnya yang

humoris dan meyakinkan. Kepala sekolah juga selalu memberikan pengakuan atas

kerja guru dalam bentuk pujian maupun hadiah. Apabila ada guru yang

mempunyai prestasi, yaitu pada saat brefing pagi kepala sekolah mengucapkan

terima kasih dan aplouse kepada guru yang mempunyai prestasi atau telah

berhasil melakukan kegiatan sekolah. Melalui penghargaan ini para tenaga

kependidikan dan para siswa tentu saja dapat dirangsang agar semakin semangat

dalam meningkatkan kinerjanya dan tekun dalam belajar. Karena itu, kegiatan

pengembangan motivasi yang ditujukan kepada guru dan seluruh warga

sekolah tentunya harus didukung oleh kepala sekolah. Kepala sekolah harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

122

bisa memberikan motivasi kepada guru dan tenaga kependidikan dan para siswa

sehingga mereka bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya

dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Tentu saja pengaruh motivasi yang

diberikan dapat meningkatkan semangat kerja, antusiasme, dan optimisme

sehingga upaya visi misi sekolah dapat direalisasikan dengan baik melalui

komitmen yang tinggi dalam bekerja dan belajar.

4. Perhatian Terhadap Individu

Indikator perhatian terhadap individu kepemimpinan transformasional

memiliki 9 item dari 32 butir pada kuesioner kepemimpinan transformasional.

Selanjutnya masing-masing aspek stimulasi intelektual kepemimpinan

transformasional dapat dikategorikan dengan membandingkan skor empirik

dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel sebagai berikut

Tabel 23. Deskripsi Persen Aspek Perhatian Terhadap Individu

Kepemimpinan Transformasional SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Kepala sekolah memuji dan

memberikan penghargaan terhadap

hasil kerja atau prestasi guru

38 56 67.86% Kuat

2. Kepala sekolah menerima saran-

saran perbaikan atas kinerja yang

dilakukannya

38 56 67.86% Kuat

3. Kepala sekolah secara rutin

memberikan waktu khusus kepada

guru dalam menyampaikan setiap

pendapat

39 56 69.64% Kuat

4. Kepala sekolah meminta pendapat

bapak/ibu mengenai

kepemimpinannya di sekolah

45 56 80.36% Sangat

Kuat

5. Kepala sekolah melaksanakan atau

menindaklanjuti saran yang pernah

disampaikan bapak/ibu guru

41 56 73.21% Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

123

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

6. Kepala sekolah memberitahu guru

untuk memeriksa hasil evaluasi

guna melengkapi kekurangannya

41 56 73.21% Kuat

7. Kepala sekolah membimbing dan

melatih guru secara pribadi apabila

memiliki permasalahan

30 56 53.57% Kuat

8. Kepala sekolah mengetahui

keterampilan atau keahlian yang

guru miliki dan mengetahui

kebutuhan guru untuk kelancaran

KBM di kelas

37 56 66.07% Kuat

9. Kepala sekolah memberikan

perhatian dengan cara

mendengarkan keluhan guru demi

kenyamanan bersama

42 56 75.00% Kuat

Total 351 504 69,64% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa perhatian terhadap

individu kepemimpinan kepala sekolah SMA Katolik St. Ignatius Loyola

termasuk dalam kategori kuat, ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar

69,64%. Diketahui angka persen indikator motivasi inspirasional berkisar antara

53,57 – 80,36%. Perhatian terhadap individu terrendah yaitu melatih bawahan

dalam penyelesaian masalah. Indikator yang paling kuat adalah menerima

penilaian bawahan yang ditunjukkan angka deskripsi persen sebesar 80,36%. Hal

ini berarti bahwa kepala sekolah SMA Katolik St. Ignatius Loyola memberikan

perhatian yang kuat terhadap seluruh bawahan, baik guru maupun staf

kependidikan dalam pengelolaan kegiatan sekolah termasuk dalam memberikan

perhatian terhadap keluhan dan permasalahan serta evaluasi kepada bawahan,

memberikan penghargaan/ insentif bagi bawahan yang berprestasi, menerima

kritik dan saran terhadap kebijakan yang ditetapkan serta menerima penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

124

bawahan. Namun demikian kepala sekolah dalam kebijakan melatih bawahan

dalam penyelesaian masalah dan mengetahui potensi masing-masing bawahan

cenderung lebih rendah.

Berdasarkan wawancara ditemukan pendapat yang sama dimana

sebagaian besar partsipan mengakaui bahwa upaya yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam memberikan perhatian terhadap individu adalah dengan

memberikan kepercayaan bagi guru dan staf di sekolah ini. Kepala sekolah

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk berkembang. Ada

yang dikirim untuk mengikuti pelatihan keluar daerah maupun kegiatan workshop

yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan kabupaten di sekolah. Ada yang

dipilih sebagai wakasek dan koordinator kegiatan di sekolah dan proses tersebut

berdasarkan kompetensi mereka masing-masing. Bentuk perhatian lain yang

dilakukan oleh kepala sekolah melalui penghargaan. Bagi guru-guru dan siswa-

siswi yang berprestasi kepala sekolah memberikan pujian dan penghargaan karena

sudah melakukan yang terbaik untuk sekolah.

Selain penghargaan, kepala sekolah juga memberi sanksi sebagai bentuk

kepedulian biasanya berupa nasehat, teguran, bimbingan dan sampai memanggil

wali murid jika ada siswa yang bersalah dan yang bersangkutan tetap tidak

berubah menjadi lebih baik. Kepala sekolah sebagai pemimpin juga selalu

membimbing dan memberikan motivasi kepada bawahannya dalam melaksanakan

tugasnya secara maksimal. Kepala sekolah memberikan perhatian dengan cara

mendengarkan keluhan guru demi kenyamanan bersama. Kepala sekolah terbuka

untuk mendengar dan menerima segala masukan, keluhan dan kritikan demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

125

perbaikan kinerja sekolah. Kepala sekolah memperlakukan guru dan seluruh

warga sekolah sebagai teman dan tidak menggurui. Sehingga apa yang dilakukan

oleh kepala sekolah sebagai contoh atau role model dalam mengembangkan

sumber daya, potensi, dan kegiatan yang ada di sekolah.

Kepala sekolah selalu menciptakan hubungan yang harmonis dengan

memberikan perhatian kepada guru dan staf sekolah dengan mendekatkan diri

dengan para guru dan seluruh warga sekolah. Romo kepala sekolah selalu

bersikap bijak terhadap siapa saja tanpa mengenal perbedaan dan berbaur dengan

lingkungan sekitar. Romo juga memberikan perhatian secara individu terhadap

kami dengan memberikan kesempatan dan menfasilitasinya untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan, workshop dan sebagainya. Karena itu, kepemimpinan

transformasional kepala sekolah yang kuat mengisyaratkan dapat melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya dengan menghadirkan diri dalam tugasnya sebagai

teman, pemimpin, dan penasihat kepada guru dan seluruh warga sekolah sehingga

kedekatan yang diciptakan membuat para guru, staf dan siswa selalu nyaman

untuk bersekolah dan membuat suasana yang menyenangkan agar setiap

komponen merasa termotivasi untuk memberikan perubahan yang baik bagi

pengembangan mutu pendidikan di sekolah.

5. Hasil Pengukuran Kepemimpinan Transformasional

Berdasarkan hasil pengukuran Kepemimpinan Transformasional yang

meliputi 4 aspek kepemimpinan yaitu pengaruh ideal, stimulasi intelektual,

motivasi inspirasional dan perhatian terhadap individu. Berikut dijelaskan total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

126

skor secara keseluruhan variabel Kepemimpinan Transformasional dari 14

responden, sebagai berikut:

Tabel 24. Total Skor Variabel Kepemimpinan Transformasional

SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Emprik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

Pengaruh Ideal 319 392 81,38% Sangat

kuat

Stimulasi Intelektual 213 280 76,07% Sangat

Kuat

Motivasi Inspirasional 461 616 74,84% Kuat

Perhatian Terhadap Individu 351 504 69.64% Kuat

Total Skor 1.344 1.792 75.00% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa besarnya nilai deskripsi persen pada

masing-masing aspek yaitu pengaruh ideal sebesar 81,38%, Stimulasi Intelektual

sebesar 76,07% Motivasi Inspirasional sebesar 74,84%, Perhatian Terhadap

Individu sebesar 69,64%. Dan perolehan total skor berada pada angka 75,00%

yang masuk dalam kategori kuat. Hal ini berarti bahwa kepala sekolah memiliki

kemampuan untuk mengimplementasikan kepemimpinan transformasional yang

meliputi impelementasi stimulasi intelektual, motivasi inspirasional dan perhatian

terhadap individu yang kuat dalam memberikan pengaruh yang baik, motivasi dan

ide-ide serta perhatian dalam menjalankan fungsi kepemimpinan kepala sekolah

dalam mengelola kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Kepemimpinan

transformasional kepala sekolah SMAK Loyola menekankan bagaimana cara

memberdayakan fungsi serta peran bawahan, memberikan motivasi untuk

mengembangkan, memajukan pendidikan di SMAK Loyola. Romo kepala

sekolah memiliki kemampuan mengembangkan inovasi, mampu membagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

127

tugas kepada bawahan sehingga guru dan staf di sekolah tersebut melakukan tugas

dengan penuh semangat untuk mencapai hasil pendidikan yang maksimal.

B. Budaya Sekolah

Tiga komponen yang dinilai yatiu budaya artefak/ fisik sekolah, budaya

akademik dan budaya sosial. Untuk menjawab persoalan ini, peneliti

menggunakan data kuesioner dan data wawancara. Berikut dijelaskan deskripsi

distribusi jawaban masing-masing aspek budaya sekolah pada SMAK Loyola.

Distribusi jawaban pada masing-masing item pertanyaan dapat dilihat pada

perhitungan distribusi frekuensi di bawah ini.

1. Aspek Budaya Fisik/Artefak

Hasil pengumpulan data pada aspek Budaya Artefak/Fisik berdasarkan

pengumpulan data pada SMA Katolik St. Ignatius Loyola. Kuesioner dibagikan

kepada 14 partisipan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan

untuk kuesioner ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa di SMAK Loyola. Data

kuesioner yang terkumpul dari 14 partisipan tersebut diolah untuk mengetahui

bagaimana budaya sekolah di SMAK Loyola. Untuk perhitungan skor empirik

didapatkan dari hasil penjumlahan nilai semua partisipan dalam setiap butir item

kuesioner. Dan untuk skor ideal didapatkan dari skor maksimal (4) dalam

kuesioner dikalikan dengan jumlah partisipan. Sedangkan untuk deskripsi persen

diperoleh dari skor empirik dibagi skor ideal kemudian dikali dengan 100%.

Selanjutnya masing-masing aspek budaya artefak/fisik SMAK Loyola dapat

dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan skor ideal, seperti

disajikan pada tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

128

Tabel 25. Deskripsi Persen Budaya Fisik/Artefak

SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Untuk dapat memberikan kepuasan

kepada siswa, sekolah ini berupaya

menyediakan sarana dan prasarana

belajar yang dibutuhkan siswa

30 56 53.57% Baik

2. Letak sekolah ini sangat strategis

untuk kepentingan belajar, mudah

dijangkau kendaraan umum, tidak

terlalu ramai dan bebas dari

gangguan.

28 56 50.00% Cukup

3. Setiap ruangan di sekolah ini ditata

dengan rapih dan bersih sehingga

menimbulkan rasa betah.

29 56 51.79% Baik

4. Kondisi setiap bangunan terawat

dengan baik sehingga merasa aman

dan nyaman untuk menggunakannya

29 56 51.79% Baik

5. Di halaman sekolah disediakan taman

dan ditanami pohon yang rindang

sehingga tampak asri dan indah.

29 56 51.79% Baik

6. Setiap ruangan memiliki penerangan

dan ventilasi yang memadai sehingga

tidak terasa pengap.

31 56 55.36% Baik

7. Sekolah ini dikelilingi pagar atau

tembok sekolah sehingga mendukung

terhadap keamanan dan ketertiban

sekolah.

29 56 51.79% Baik

8. Setiap personil sekolah tersedia meja

dan tempat duduk masing-masing,

sehingga mereka dapat nyaman untuk

melakukan pekerjaan

37 56 66.07% Baik

9. Kapasitas ruangan guru dan kelas

disesuaikan dengan jumlah

penghuninya, sehingga tidak terasa

sumpek

31 56 55.36% Baik

10. Pada umumnya para siswa

mengenakan pakaian seragam

sekolah secara rapih dan tertib,

lengkap dengan atributnya, seperti

tanda lokasi sekolah, lambang OSIS,

dan emblem sekolah.

31 56 55.36% Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

129

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

11. Di sekolah ini dipampang tulisan-

tulisan atau monumen yang

mencerminkan visi-misi sekolah

terhadap peningkatan mutu

pendidikan.

29 56 51.79% Baik

12. Di setiap kelas, terpampang slogan-

slogan dan tata tertib siswa dengan

penataan yang mudah dilihat.

28 56 50.00% Cukup

Total 361 672 53,72% Baik

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa SMA Katolik St.

Ignatius Loyola memiliki budaya artefak sekolah yang baik, ditunjukkan dengan

angka deskripsi persen sebesar 53,72%. Hal ini berarti bahwa SMA Katolik St.

Ignatius Loyola telah memenuhi sarana-prasarana fisik sekolah sebagai bagian

budaya sekolah untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kelancaran

pelaksanaan pembelajaran yang efektif di sekolah. Sedangkan angka deskripsi

persen pada setiap indikator besarnya antara 50,00% - 55,36%. Sebagian besar

indikator budaya artifak/fisik SMA Katolik St. Ignatius Loyola dalam kategori

baik, meliputi: pemenuhan kebutuhan siswa, penataan ruang sekolah yang

nyaman, perawatan terhadap bangunan sekolah, ketersediaan ruang terbuka hijau,

sistem ventilasi dan tata cahaya, tersedia pagar pengaman sekolah, sarana meja

dan kursi belajar yang nyaman, kapasitas ruangan belajar sesuai, penggunaan

seragam sekolah dan pemasangan visi-misi di lingkungan sekolah. Selanjutnya

indikator budaya artifak termasuk dalam kategori cukup, meliputi: lokasi sekolah

mendukung belajar siswa dan pemasangan tata tertib belajar di ruang belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

130

Hasil wawancara juga menemukan pendapat yang sama bahwa beberapa

fasilitas di sekolah ini sudah mulai lengkap, ruangan kelas layak sehingga bisa

menampung para siswa di sekolah ini. Setiap ruangan memiliki penerangan dan

ventilasi yang memadai sehingga tidak terasa pengap dan lingkungan sekolah

dikelilingi pagar atau tembok sekolah sehingga mendukung terhadap keamanan

dan kondisi setiap bangunan terawat dengan baik sehingga merasa aman dan

nyaman untuk mendkung proses pembelajaran di sekolah. Aspek budaya sekolah

berupa fisik di SMAK Loyola dapat dilihat dari perlengkapan sarana dan

prasarana, gedung sekolah yang dilengkapi dengan pagar, semboyan, atau tulisan-

tulisan yang dipajang di tempat-tempat strategis. Misalnya di ruang guru,

ruang kepala sekolah, ruang tamu, dan ruangan-ruangan lain.Tulisan-tulisan itu

yang dipajangkan itu tentu berfungsi sebagai aksesoris sekolah, mengingatkan

siswa untuk melakukan hal yang terpuji serta memotivasi siswa.

Namun demikian mereka juga tetap mengakui bahwa meskipun fasilitas

pembelajaran sudah ada di sekolah, akan tetapi keberadaannya masih terbatas

terutama pengadaan LCD untuk setiap kelas masih kurang. Pihak sekolah terus

berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Sarana prasarana itu

antara lain aula sekolah yang sedang di bangun dan penambahan media

pembelajaran untuk tiap kelas hal ini untuk mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar sehingga mutu pendidikan dapat meningkat. Karena itu pihak

sekolah sudah mulai membenahi keterbatasan yang ada dengan melibatkan

berbagai pihak termasuk bantuan dari para orangtua. Hal ini dilakukan karena

dana bantuan dari yayasan maupun dinas pendidikan masih minim. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

131

observasi juga ditemukan bahwa SMAK ini letaknya strategis ini sangat strategis

untuk dijangkau. Suasana kelas yang kondusif dan nyaman. Halaman sangat luas

banyak pepohonan rindang mendukung kenyaman warga sekolah dalam proses

belajar mengajar. Selain itu dalam lingkungan sekolah sekolah ini terpampang

tulisan-tulisan yang mencerminkan visi-misi sekolah terhadap peningkatan mutu

pendidikan. Hal ini terlihat pada setiap ruang kelas dan tempat-tempat stratetegis,

terpasang slogan-slogan dan tata tertib siswa dengan penataan yang mudah dilihat

dan tentu memberikan motivasi insipirasi bagi warga sekolah.

Berdasarkan pembahasan tersebut, SMAK Loyola sudah memiliki aspek

budaya sekolah yang cukup memadai yang dapat dilihat dari ketersediaan sarana

dan prasarana, gedung sekolah yang dilengkapi dengan pagar dan tulisan-tulisan

yang memotivasi di tempat-tempat strategis. Sehingga dapat mendukung kegiatan

pembelajaran di sekolah dalam upaya meningkatan prestasi siswa melalui

tersedianya budaya sekolah yang nyaman. Dengan demikian budaya fisik sekolah

merupakan hal yang sangat penting untuk dipenuhi dalam memberikan

kenyamanan bagi proses pendidikan di sekolah agar visi dan misi sekolah tercapai

dengan baik.

2. Aspek Budaya Akademik

Deskripsi kondisi aspek budaya prestasi berdasarkan pengumpulan data

pada SMA Katolik St. Ignatius Loyola dapat dilihat pada masing-masing aspek

budaya akademik SMAK Loyola dapat dikategorikan dengan membandingkan

skor empirik dengan skor ideal, seperti disajikan pada tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

132

Tabel 26. Deskripsi Persen Budaya Akademik

SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Tata tertib/aturan yang diberlakukan

di sekolah ini, baik untuk guru

maupun untuk siswa dipandang telah

cukup efektif untuk mengendalikan

perilaku guru maupun siswa.

28 56 50.00% Cukup

2. Untuk menjamin mutu pendidikan di

sekolah ini, sekolah memberikan

sanksi yang tegas kepada guru

maupun siswa yang sering

melanggar ketentuan atau peraturan

sekolah

26 56 46.43% Cukup

3. Dalam berbagai kesempatan, guru

maupun kepala sekolah mengingatkan

tentang isi dan konsekuensi dari tata

tertib siswa kepada para siswa.

26 56 46.43% Cukup

4. Banyak prestasi yang diraih dan

menjadi sekolah unggul sehingga

siswa merasa bangga dengan

sekolahnya saat ini

28 56 50.00% Cukup

5. Pada umumnya siswa di sekolah ini

memiliki disiplin yang tinggi, baik

dalam kehadiran, pergaulan, maupun

dalam belajar.

26 56 46.43% Cukup

6. Para siswa di sekolah ini memiliki

semangat gemar membaca

25 56 44.64% Cukup

7. Di sekolah ini tidak terdapat kasus-

kasus kenakalan remaja, seperti

perkelahian, terlibat narkoba atau

pergaulan bebas

28 56 50.00% Cukup

8. Setiap ada guru baru di sekolah ini

selalu diberitahukan tentang tata-

tertib/atau aturan main yang berlaku

di sekolah ini

31 56 55.36% Baik

9. Di sekolah ini, para siswa pada

umumnya sudah memiliki kebiasaan

belajar yang baik

37 56 66.07% Baik

10. Di sekolah ini, kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran

siswa sudah sangat baik

28 56 50.00% Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

133

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

11. Motivasi kerja guru di sekolah ini

sudah sangat memadai

28 56 50.00% Cukup

12. Guru-guru di sekolah ini sudah dapat

menunjukkan keteladanan dan layak

menjadi panutan.

31 56 55.36% Baik

13. Seluruh warga sekolah, baik kepala

sekolah, guru, maupun para siswa

telah menyadari tentang pentingnya

upaya meningkatkan mutu pendidikan

di sekolah ini.

31 56 55.36% Cukup

Total 373 728 51,24% Baik

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa SMA Katolik St.

Ignatius Loyola memiliki budaya akademik yang baik, ditunjukkan angka

deskripsi persen sebesar 51,24%. Hal ini berarti bahwa SMA Katolik St. Ignatius

Loyola telah mengembangkan budaya akademik yang baik untuk mendukung

suasana pembelajaran yang kondusif di lingkungan sekolah sehingga setiap

elemen dalam sekolah termotivasi untuk menunjukkan kinerjannya secara unggul

dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan angka deskripsi persen pada

setiap indikator besarnya antara 44,64% - 55,36%. Selanjutnya beberapa

indikator budaya akademik yang termasuk dalam kategori cukup, meliputi:

diterapkan aturan tata tertib guru dan siswa, kesanggupan mematuhi aturan bagi

siswa, penerapan aturan dan tata tertib sekolah, penerapan aturan dan tata tertib

sekolah bagi guru baru, kedisiplinan siswa, gemar membaca siswa, pengendalian

kenakalan remaja, prestasi siswa membanggakan, kebiasaan belajar yang baik,

etika guru dalam melaksanakan pembelajaran, motivasi kerja guru dan kesadaran

terhadap mutu pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

134

Meskipun hasil hitungan kuisioner berada dalam kategori baik, namun

dalam wawancara sebagian partisipan tetap mengakui bahwa budaya akademik

pada sekolah tersebut belum berjalan secara maksimal. Kepala sekolah memang

selalu menekankan kedisiplinan namun hal ini belum disadari oleh seluruh warga

sekolah khususnya oleh sebagian peserta didik. Karena itu, kepala sekolah

mengeluarkan banyak kebijakan termasuk melakukan pengawasan dari segi waktu

yaitu dengan memeriksa kehadiran dan administrasi kehadiran para siswa. Untuk

guru dan staf memang sudah cukup disiplin karena di sekolah ini untuk para guru

tersedia presensi elektronik. Hanya saja kendala internal yang dihadapi sekolah

adalah minimnya kesadaran disiplin dan minat baca peserta didik yang masih

rendah. Maka untuk mendisplinkan para siswa, pihak sekolah memberikan

sanksi pada warga sekolah yang tidak disiplin. Kepala sekolah selalu menekankan

kedisiplinan dan menegaskan akan pentingnya penghayatan terhadap tata tertib

oleh seluruh warga sekolah. Tujuan ditetapkannya tata tertib sekolah adalah untuk

menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif. Dengan adanya lingkungan

pendidikan yang kondusif tentu akan membantu mendukung pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar yang efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Budaya kedisiplinan inilah yang menjadi kekhasan utama yang dimiliki oleh

lembaga pendidikan tersebut.

Pihak sekolah juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat

mendukung terciptanya suasana suasana akdemik yang baik di sekolah. Di mana

sejak tahun kemarin sudah mencanangkan gerakan literasi sekolah (GLS). GLS

sebagai program yang baru diterapkan dalam rencana aksi peningkatan mutu

pendidikan di SMAK Loyola ini. Gerakan literasi ini ditanamkan kepada peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

135

didik agar peserta didik dapat memiliki semangat dan minat membaca untuk

memperluas wawasan. Karena itu, dalam mengembangkan budaya akademik,

pihak sekolah berusaha membenahi perpustakaan yang siap dipergunakan untuk

mendukung menumbuhkan budaya gemar membaca. Sekolah juga biasa

menyelenggarakan lomba-lomba internal sehingga sekolah ini SMAK ini sering

menjadi utusan mengikuti berbagai perlombaan di luar sekolah. Hasil observasi

peneliti memperlihatkan bahwa siswa SMAK Loyola sudah banyak mengukir

prestasi dan menjadi juara dalam berbagai lomba di tingkat kabupaten ataupun

propinsi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah piala yang dipajang

di ruang kerja kepala sekolah.

Berdasarkan pembahasan di atas, upaya sekolah sekolah untuk

mewujudkan budaya akademik di sekolah dengan selalu menekankan kedisiplinan

dan menyelenggarakan beberapa event atau ajang untuk berprestasi dan

berkompetisi di kalangan siswa Loyola itu sendiri. Hal ini dilakukan sebagai

upaya memupuk tumbuhnya semangat berprestasi dan berkompetisi di kalangan

siswa. Selain itu pihak sekolah juga sering mengirimkan siswa-siswi SMAK

Loyola untuk mengikuti berbagai lomba di luar sekolah agar siswa

termotivasi untuk mampu berprestasi dan berkompetisi dengan siswa dari sekolah

lain.

3. Aspek Budaya Sosial

Kondisi aspek budaya sosial berdasarkan pengumpulan data pada SMA

Katolik St. Ignatius Loyola dapat dilihat pada masing-masing aspek budaya sosial

SMAK Loyola dapat dikategorikan dengan membandingkan skor empirik dengan

skor ideal, seperti disajikan pada tabel sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

136

Tabel 27. Deskripsi Persen Budaya Sosial Sekolah

SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Item Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

1. Secara berkala, di sekolah ini

diselenggarakan acara

pertemuan keluarga besar staf

sekolah, dengan suasana yang

akrab dan penuh canda.

33 56 58.93% Baik

2. Secara berkala, di sekolah ini

diselenggarakan acara

sarasehan atau temu wicara

yang melibatkan seluruh warga

sekolah untuk bertukar pikiran

mengenai perkembangan dan

kemajuan pendidikan di sekolah

ini.

30 56 53.57% Baik

3. Para siswa selalu menyapa dan

mengucapkan salam jika

bertemu dengan guru.

35 56 62.50% Baik

4. Dalam percakapan sehari-

hari dengan sesama siswa,

para siswa menggunakan

bahasa yang sopan dan dapat

menunjukkan keterpelajarannya

33 56 58.93% Baik

5. Jika ada tamu yang datang ke

sekolah, khususnya orang tua

siswa, kami selalu menyambut

ramah dengan mengatakan ada

yang bisa saya bantu ? atau

ungkapan kalimat lain yang

sejenis

29 56 51.79% Baik

6. Sekolah mengembangkan kerja

sama dengan para pengusaha,

tokoh masyarakat dan ahli

untuk kepentingan peningkatan

mutu pendidikan di sekolah ini

33 56 58.93% Baik

7. Terjalin hubungan yang baik

antara guru dan siswa di

sekolah ini

40 56 71.43% Baik

Total 223 392 59,44% Baik

Sumber: Data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

137

Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa SMA Katolik St.

Ignatius Loyola memiliki budaya sosial yang baik, ditunjukkan angka deskripsi

persen sebesar 59,44%. Hal ini berarti bahwa SMA Katolik St. Ignatius Loyola

telah mengembangkan interaksi sosial dalam lingkungan sekolah dengan baik dan

demokratis khususnya hak dan kewajiban sekolah dan para siswa sebagai upaya

untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kelancaran pelaksanaan

pembelajaran di sekolah. Sedangkan perolehan persentase mayoritas indikator dari

aspek sosial berkisar pada angka 51,79% - 71,43%. Selanjutnya indikator budaya

sosial yang termasuk dalam kategori cukup, meliputi: hubungan kekeluargaan

siswa dengan sekolah, komunikasi siswa dengan sekolah, budaya tegur sapa,

penerapan etika, keramahan dan sopan santun serta hubungan sekolah dengan

masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara umumnya berpendapat bahwa budaya sosial

di sekolah tesebut selalu terjaga dengan baik. Kepala sekolah berusaha menanam

budaya kerja yang positif di sekolah sehingga kharmonisan hubungan sosial

antara warga sekolah berjalan dengan baik . Hal ini terlihat dari adanya nilai-nilai

sikap menghormati, bekerja sama, akrab, adalah kekhasan sosial di sekolah ini.

Mereka merasa sebagai satu keluarga. Hubungan kekeluargaan di sekolah ini

terlihat ketika ada warga sekolah mendapat musibah, misalnya orangtua siswa

atau guru ada yang meninggal, pihak sekolah terlibat penuh di dalamnya.

Hubungan yang terjalin antara kepala sekolah dengan bawahan (staf, guru,

dan siswa) di SMAK Loyola ini selalu terjalin dengan baik, harmonis dan rukun,

karena kepala sekolah sangat berbaur dengan warga sekolah. Tidak hanya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

138

bawahan, kepala sekolah juga sangat ramah dengan orangtua siswa maupun

dengan masyarakat sekitar sehingga tercipta kekeluargaan yang terjalin antara

kepala sekolah dengan staf, guru, siswa serta orangtua siswa sangat erat.

Semangat kerja keras dan kerjasama antara kepala sekolah dengan staf,

guru, maupun siswa memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas

sekolah serta mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan (kebersamaan) untuk

mewujudkan visi misi sekolah dengan baik. Spiritulitas persaudaraan di sekolah

ini selalu terjaga dengan baik sehingga terciptanya iklim dan budaya kerja yang

positif di sekolah ini seperti nilai-nilai sikap menghormati, spiritual, bekerja sama,

akrab, yang tentu menjadi kekhasan sosial di sekolah ini. Sebagai sekolah berbasis

agama, sekolah ini banyak menjalankan kegiatan sosial kegamaan; ada kelompok

pencinta alam, ada kelompok koor, ada rekoleksi menjelang natal dan paskah dan

misa sekolah dilaksanakan setiap awal bulan.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya

sosial sudah tercipta di SMAK loyola dengan baik. Pihak sekolah

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial yang dapat mendukung terciptanya

suasana keharmonisan di sekolah. Dengan adanya hubungan sosial yang harmonis

antara seluruh warga sekolah, sikap kerjasama dan saling menghormati satu sama

lain akan memberikan pengaruh yang positif dalam menciptakan iklim kerja yang

kondusif sehingga mendukung proses pembelajaran di sekolah dalam meraih

prestasi siswa yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

139

4. Hasil Pengukuran Budaya Sekolah

Berdasarkan hasil pengukuran budaya sekolah yang meliputi 3 aspek yaitu

budaya fisik/artefak skolah, budaya akademik dan budaya sosial. Berikut

dijelaskan total skor secara keseluruhan variabel budaya sekolah dari 14

responden, sebagai berikut:

Tabel 28. Total Skor Variabel Budaya Sekolah

SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Indikator

Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

Budaya Fisik 361 672 53,72% Baik

Budaya Akademik 373 728 51,24% Baik

Budaya Sosial 223 392 59,44% Baik

Total Skor 967 1.792 53,96% Baik

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan perolehan angka deskripsi persentase dibandingkan dengan

angka ideal, total penerapan budaya sekolah pada SMA Katolik St. Ignatius

Loyola termasuk dalam kategori baik karena perolehan persentase pada angka

53,96%. Besarnya nilai deskripsi persen pada masing-masing aspek yaitu Budaya

artefak sebesar 53,72%, budaya akademik sebesar 53,24% termasuk dalam

kategori baik dan angka deskripsi persen budaya sosial sebesar 59,44% termasuk

dalam kategori baik. Hasil analisis ini memiliki arti bahwa penerapan budaya

sekolah pada SMA Katolik St. Ignatius Loyola sudah baik. Sekolah telah

memenuhi aspek sarana prasarana fisik yang merupakan bagian dari budaya

unggul sekolah, kemudian sekolah memiliki lingkungan akademik dan sosial yang

kondusif sehingga mendukung proses belajar mengajar di sekolah yang nyaman,

tertib, aman dan dapat mendukung pencapaian mutu pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

140

Berdasarkan wawancara dan serta temuan peneliti tentang nilai-nilai

budaya sekolah yang dikembangkan di SMAK Loyola, nilai-nilai budaya sekolah

pada lembaga pendidikan tesebut sudah berjalan secara otptimal. Hal ini bisa

dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Sekolah

memberikan kepuasan kepada siswa, dengan berupaya menyediakan sarana dan

prasarana belajar yang dibutuhkan siswa untuk mewujudkan budaya unggul

sekolah. Kemudian dalam mewujudkan budaya akademik sekolah menegakan

kedisiplinan dengan memberikan sanksi yang tegas kepada guru maupun siswa

yang sering melanggar ketentuan atau peraturan sekolah untuk menjamin mutu

pendidikan di sekolah ini. Demikianpun budaya sosial, nilai-nilai sosial di sekolah

dihayati dalam sikap kerja sama warga sekolah yang tinggi untuk menjaga

persaudaraan dalam sekolah seperti adanya sikap saling menghargai antara para

guru dan adanya sikap saling membantu. Dengan hubungan sosial dan emosional

yang baik akan terbentuk budaya sekolah yang kuat.

5. Keterkaitan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap

Budaya Sekolah

Berdasarkan kondisi yang ada, penerapan kepemimpinan

transformasional pada SMAK St. Ignatius Loyola yang kuat memberikan

kontribusi dalam membentuk budaya sekolah yang baik di SMAK tersebut.

Kondisi ini ditunjukkan oleh angka deskripsi persen kepemimpinan

transformasional kepala sekolah negeri SMA Loyola sebesar 75, 00% dan angka

deskripsi persen budaya sekolah SMA Loyola sebesar 53, 96 %. Hal ini dapat

menggambarkan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional yang kuat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

141

sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerapan

budaya sekolah yang baik di lembaga pendidikan tersebut. Berdasarkan hasil

kuesioner skor rata-rata tertinggi kepemimpinan transformasional terdapat pada

indikator pengaruh ideal sebesar 81,38% dan stimulasi intelektual sebesar

76,07%. Sikap pengaruh ideal yang dimiliki oleh kepala sekolah mampu

mendorong dan membangkitkan antusiasme serta optimisme seluruh warga skolah

sehingga energi yang ada dalam diri pemimpin mampu mempengaruhi bawahan

dalam mencapai tujuan dan visi misi lembaga pendidikan. Kepala sekolah

memiliki kemampuan menerapkan kepemimpinan transformasional sehingga

dapat mengubah potensi budaya sekolahnya menjadi jiwa untuk menggerakan

seluruh elemen sekolah meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Maka dari itu,

jika kepemimpinan transformasional dapat diterapkan lebih kuat lagi maka budaya

sekolah akan menjadi sangat baik.

Dari hasil wawancara juga ditemukan kesimpulan yang mengatakan bahwa

bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah memberikan perubahan

yang signifikan bagi terbentuknya budaya sekolah yang baik di lembaga

pendidikan tersebut. Mereka mengungkapkan sebelum Romo jadi kepala sekolah

pengelolaan sekolah kurang maksimal, misal kurangnya disiplin. Akan tetapi

setelah Romo Yerem menjabat sebagai kepala sekolah sedikit demi sedikit ada

perubahan. Bentuk perubahan yang penulis amati selama melaksanakan penelitian

di SMAK Loyola, diantaranya adanya bangunan yang megah dan seluruh ruang

guru maupun siswa punya ventilasi. Lingkungan yang indah, penataan bangunan

yang permanen. Selain itu adanya kebijakan kepala sekolah mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

142

kedisiplinan akademik dan pola hidup bersih di lingkungan sekolah. Dengan

kebijakan tersebut, SMAK Loyola mendapatkan penghargaan dari pemerintah

pusat, yaitu sebagai salah satu sekolah rujukan di Provinsi NTT. Kepala sekolah

mempunyai insiatif besar untuk mengubah lembaga pendidikan ini sehingga

mengalami kemajuan dibandingkan dengan sebelumnya dan ditandai dengan

sarana dan prasaran yang cukup memadai, budaya disiplin yag mulai membaik

dan hubungan sosial yang semakin akrab dalam lembaga pendidikan tersebut. Hal

yang menjadi bukti adalah selama beliau menjadi kepala sekolah, SMA tersebut

mendapat SK dari MENDIKNAS sebagai SMA rujukan di NTT. Hal ini

memperlihatkan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional kepala

sekolah yang kuat di sekolah pada sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi

terhadap pembentukan budaya sekolah yang baik. Kepala sekolah SMAK Loyola

mampu mengarahkan para guru dan sluruh komponen di sekolah untuk bersama-

sama bekerja keras tanpa adanya paksaan, karena pekerjaan dan tugas telah

dibagi dan diberikan kepercayaan kepada dewan guru untuk bekerja menurut

tugasnya dan bertanggung jawab sehingga menampilkan kinerja yang baik.

Penulis juga melakukan observasi ketika Romo Kepala Sekolah berbicara dalam

forum rapat, upacara bendera terlihat begitu optimis dan penuh dengan antusias

dengan menggunakan kata-kata religius dalam mengajak bawahannya dan seluruh

warga sekolah untuk berjuang membangun SMAK Loyola. Selain itu dewan guru

bersedia mengikuti kebijakan kepala sekolah tersebut muncul karena sebelum

beliau menyuruh kepada bawahan, beliau mencontohkan terlebih dahulu,

misalnya memberikan arahan agar disiplin dengan waktu, beliau telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

143

melaksanakannya terlebih dahulu berangkat tepat waktu dan sebelum

waktunya beliau sudah berada di sekolah dan pulangnya paling akhir. Demikian

yang membuat guru berusaha mengikuti jejak pemimpin dan patuh kepada

aturan yang ada sehingga memberikan semangat bekerja kepada bawahannya.

4.3.2. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Hasil analisis data kepemimpinan transformasional di atas menunjukkan

bahwa tingkat kepemimpinan transformasional di SMAK Loyola berada pada

kategori kuat dengan persentase 75,00%. Maka hasil ini digunakan untuk

mengukur tingkat keterkaitan kepemimpinan transformasional terhadap prestasi

siswa. Kajian terhadap prestasi belajar siswa dilakukan berdasarkan prestasi

akademik dari nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional siswa dan nilai non

akademik siswa dari berbagai prestasi perlombaan yang diikuti oleh sekolah di

tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.

a. Prestasi akademik

SMAK St. Ignatius Loyola memiliki tiga program studi, yaitu Bahasa, IPA

dan IPS dengan jumlah murid tahun 2015/2016 148 dengan tingkat kelulusan

mencapai100%. Berikut data siswa dan angka rata-rata nilai ujian nasional tahun

2015/2016.

Tabel 29. Data Prestasi Belajar Siswa SMAK Loyola

Sekolah/ Tahun

Program Studi Bahasa IPA IPS

Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

SMAK Loyola TA 2015/2016 20 379,98 60 278,87 68 287,17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

144

Berikut ini disajikan prestasi akademik siswa berdasarkan nilai rata-rata

mata pelajaran per jurusan dan perbandingannya dengan tingkat kabupaten,

provinsi dan nasional. Data lengkap hasil Ujian Nasional Siswa SMAK Loyola

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 30. Data Prestasi Belajar Siswa SMA Katolik St. Ignatius Loyola

Program/ Mata Pelajaran

SMA Katolik St. Ignatius Loyola RATA-RATA

Tertinggi Terendah Rata-Rata Kab Prov Nas

BAHASA

Bahasa Indonesia 86 42 66.3 61.25 49.93 54.69

Bahasa Inggris 72 24 49.5 47.99 36.63 45.16

Matematika 90 35 58.5 62.54 38.01 42.82

Sastra 90 42.5 74.88 66.28 61.4 63.00

Antropologi/SBU 80 26 67.2 60.08 53.28 59.23

Bahasa Jerman 90 38 63.6 61.36 44.55 58.23

IPA Bahasa Indonesia 86 4 68.37 61.84 58.05 66.49

Bahasa Inggris 72 22 47.33 47.21 39.86 54.11

Matematika 80 12.5 38.39 43.12 32.07 53.03

Fisika 65 15 32.83 41.88 34.71 54.83

Kimia 75 20 44.17 48.62 36.33 54.1

Biologi 82.5 22.5 47.88 45.84 40.53 58.54

IPS Bahasa Indonesia 82 30 62.99 51.2 48.59 59.76

Bahasa Inggris 66 16 37.19 42.91 34.37 46.81

Matematika 67.5 15 31.37 43.74 30.68 48.29

Ekonomi 70 12.5 41.55 44.8 37.86 53.79

Sosiologi 84 30 56.33 53.83 44.97 51.7

Geografi 82 24 54.69 49.94 40.25 56.32

Berdasarkan perolehan hasil Ujian Nasional siswa SMA Katolik St.

Ignatius Loyola Tahun 2015/2016 sebagian besar nilai rata-rata mata pelajaran

ujian nasional per jurusan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata tingkat

Kabupaten maupun Tingkat Provinsi dan Nasional, dan beberapa nilai rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

145

lebih rendah. Diketahui nilai tertinggi dicapai oleh siswa program Bahasa pada

mata pelajaran matematika, Sastra dan Bahasa Jerman dengan nilai masing-

masing 90 atau melebihi rata-rata tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Dan

nilai terendah diperoleh pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan nilai 72.

Kemudian siswa program IPA memperoleh nilai tertinggi pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia dengan nilai tertinggi 82 dan nilai rata-rata 68,37 atau melebihi

nilai rata-rata di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Siswa program IPS

memperoleh nilai tertinggi pada mata pelajaran sosiologi 84 dan nilai rata-rata

56,33 sedangkan angka terendah pada mata pelajaran fisika dengan nilai 15 dan

angka rata-rata 32,83 atau lebih rendah dibanding nilai rata-rata kebupaten,

provinsi dan nasional.

b. Prestasi non akademik

Selanjutnya prestasi non akademik yang diraih oleh siswa SMA Katolik

St. Ignatius Loyola , diantaranya:

Tabel 31. Daftar Prestasi Non Akademik SMAK St. Ignatius Loyola

No Tahun Jenis Lomba Tingkat Prestasi

1. 2015 Liga pendidikan Indonesia

(LPI)

Kabupaten Juara I dan II

2. 2015 Futsal junior BRI Kabupaten Juara I, II dan III

3. 2105 Lomba Sekolah Sehat Kabupaten Juara I

4. 2015 Futsal Ekspedisi NKRI

Koridor Kepulauan Nusa

Tenggara

Kabupaten Juara I

No Tahun Jenis Lomba Tingkat Prestasi

5. 2016 Debat Bahasa Inggris Kabupaten Juara I

6. 2016 Liga Pendidikan Indonesia

(LPI)

Kabupaten Juara I

7. 2016 Olimpiade Sains Nasional Juara harapan

8. 2106 Menulis opini peringatan

HUT RI 17 Agustus

Kabupaten Juara I,II,III, IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

146

No Tahun Jenis Lomba Tingkat Prestasi

9. 2016 Menulis karya ilmiah Kabupaten Juara I, II, III, IV, V

10. 2016 Menulis karangan

deskripsi

Kabupaten Juara I

No Tahun Jenis Lomba Tingkat Prestasi

11. 2016 Membaca puisi Kabupaten Juara I

12. 2016 Menulis cerita rakyat Propinsi Juara IV

13. 2016 Debat Bahasa Inggris Manggarai

Raya

(3kabupaten)

Juara I, II,III.

14. 2016 Debat Bahasa Inggris Propinsi Juara harapan I

Sumber: dokumentasi SMAK Loyola

Data di atas memperlihatkan bahwa prestasi non akademik pada sekolah

tersebut telah banyak mendapatkan prestasi unggulan di mana sekolah sangat

berpotensi pada setiap cabang lomba yang diikutinya baik ditingkat kabupaten,

maupun tingkat nasional.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas dapat dianalisa bahwa SMAK Loyola

yang menerapkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang kuat

memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan prestasi siswa pada

sekolah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa pada saat

ujian nasional pada SMA Katolik St. Ignatius Loyola di mana sekolah meraih

nilai mata pelajaran ujian nasional yang lebih tinggi. Berdasarkan perolehan hasil

ujian nasional siswa SMAK Loyola tahun 2015/2016 sebagian besar nilai rata-rata

mata pelajaran per jurusan lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata tingkat

Kabupaten maupun Tingkat Provinsi dan Nasional. Tingginya prestasi siswa di

bidang akademik yang dicapai oleh sekolah membuktikan bahwa kinerja

kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki pengaruh yang

signifikan dalam meningkatkan prestasi siswa pada lembaga pendidikan tersebut.

Demikianpun dalam bidang non akademik dalam dua tahun ajaran terakhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

147

prestasi non akademik pada sekolah tersebut telah banyak mendapatkan prestasi

yang baik dalam dua tahun ajaran terkahir di mana sekolah unggul pada setiap

cabang lomba yang diikutinya baik lomba bidang studi, olahraga dan seni. Hal

ini berarti bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang kuat

berdampak positif pada pencapaian prestasi siswa yang baik. Berdasarkan hasil

kuesioner skor rata-rata tertinggi kepemimpinan transformasional terdapat pada

indikator pengaruh ideal (81,38%) dan stimulasi intelektual (76,07%). Dimensi

pengaruh ideal dan stimulasi intelektual kepala sekolah yang mana tercermin dari

pelaksanaan visi dan misi sekolah, melibatkan dan mengkomunikasikan visi dan

misi pada guru mampu mendorong dan membangkitkan antusiasme serta

optimisme para guru terhadap upaya peningkataan prestasi siswa yang dicapai

oleh sekolah tersebut.

Gambaran tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang mengatakan

bahwa sejak Romo menjadi kepala sekolah, lembaga ini mengalami peningkatan

prestasi yang baik. Mereka mengakui bahwa prestasi akademik dan non akademik

yang dicapai tentu hasil dari proses kegiatan belajar mengajar dan peran seorang

kepala sekolah yang selalu mendorong seluruh elemen sekolah untuk bekerja

dengan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan visi misi sekolah. Sehingga

untuk prestasi akademik sekolah meraih rata-rata nilai mata pelajaran UN yang

lebih unggul dari sekolah lain di kabupaten tersebut. Hal ini terjadi berkat

dorongan dan dukungan kepala sekolah yang selalu mengajak dan mendorong

kepada seluruh dewan guru terutama yang ada hubungannya dengan mata

pelajaran yang menjadi prioritas dalam ujian nasional. Kepala sekolah menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

148

jam pelajaran sore untuk meningkatakn semangat belajar yang ada dalam diri

siswa. Demikianpun dalam bidang akademik mereka mengungkapkan bahwa

SMAK Loyola dalam banyak hal sering menjuarai berbabagai perlombaan baik

lomba tingkat kabupaten, propinsi bahkan nasional. Mereka mengakui bahwa

kepala sekolah selalu berupaya untuk mewujudkan SMAK ini menjadi komunitas

akdemik yang berilmu dan berbudaya serta unggul dalam berprestasi. Hal ini

terjadi karena adanya program pemberdayaan para guru dan kebijakan

penamabahan jam pelajaran di sore hari khsususnya pada mata pelajaran nasional

dan kegiatan ekstrakurikuler pada sore hari. Karena itu prestasi yang baik yang

diraih oleh SMAK loyola merupakan hasil upaya kepala sekolah untuk

mewujudkan sekolah tersebut sebagai sekolah yang berprestasi.

4.3.2. Dampak Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa

Hasil analisis data budaya sekolah yang sudah dipaparkan di atas

menunjukkan bahwa tingkat budaya sekolah di SMAK Loyola berada pada

kategori baik dengan persentase sebesar 53,96%. Maka hasil ini digunakan untuk

mengukur tingkat keterkaitan antara budaya sekolah terhadap prestasi siswa. Hasil

ujian nasional tahun 2015/2016 memperlihatkan bahwa sebagai besar nilai rata-

rata mata pelajaran ujian nasional pada setiap jurusan melampaui rata-rata

kabupaten, provinsi dan nasional. Hal ini berarti bahwa dengan penerapan budaya

sekolah yang baik dapat meraih nilai ujian nasional yang lebih tinggi. Berdasarkan

hasil kuesioner skor rata-rata tertinggi dari budaya sekolah terdapat pada indikator

budaya sosial sebesar 59,44% termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis ini

berarti bahwa sekolah yang memiliki budaya sosial yang baik, yang tercermin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

149

dalam semangat kolegialitas dan kerjasama antara kepala sekolah dengan staf,

guru, maupun siswa mampu memberikan kontribusi yang signifikan untuk

meningkatkan kualitas sekolah serta mengembangkan rasa persatuan dan

kesatuan (kebersamaan) dalam mewujudkan prestasi siswa secara optimal.

Spiritulitas persaudaraan di sekolah yang selalu terjaga dengan baik menciptakan

iklim kerja dan budaya kerja yang positif di sekolah ini seperti nilai-nilai sikap

menghormati, spiritual, bekerja sama, akrab, sehingga mendukung kenyamanan

proses belajar mengajar di sekolah. Karena itu, upaya peningkatan budaya sekolah

yang lebih baik akan mendukung pada pencapaian prestasi sekolah yang baik

pula. Hal ini berarti bahwa lembaga pendidikan harus berupaya memiliki budaya

sekolah yang baik sehingga mampu mencapai nilai ujian nasional lebih tinggi dan

memiliki prestasi non akademik yang lebih baik

Gambaran tersebut senada dengan hasil wawancara yang mengatakan

bahwa kondisi lingkungan sekolah, kesadaran akan kedisiplinan dan lingkungan

sosial sekolah yang kondusif di sekolah mendukung sekolah ini meraih prestasi

yang membanggakan. Mereka mengakui bahwa ketersediaan fasilitas dan

lingkungan akademik yang cukup memadai serta keharmonisan hubungan yang

baik dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di sekolah mendorong

sekolah ini meraih prestasi. Sebagian besar partisipan mengakui bahwa prestasi

akademik dan non akademik yang baik yang dicapai oleh SMAK Loyola tidak

terlepas dari pengaruh sarana dan prasaran yang mulai memadai di sekolah

tersebut sehingga para murid termotivasi untuk belajar. Budaya sekolah khsusnya

budaya belajar dan kedisiplinan akademik yang sudah mulai tertata serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

150

keharmonisan lingkungan sekolah yang kondusif mendorong seluruh elemen

sekolah memiliki komitmen dan semangat ketekunan dalam belajar sehingga

dapat mencapai nilai rata-rata ujian nasional yang baik.

4.4. Pembahasan

Setelah mengetahui kondisi kepemimpinan tranformasional dan budaya

sekolah di SMA Negeri I Komodo dan SMA Katolik St. Ignatius Loyola,

selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui kondisi kepemimpinan

transformasional dan penerapan pudaya sekolah pada dua SMA tersebut.

Perbandingan dilakukan dengan melihat besarnya angka deskripsi persen yang

menunjukkan kategorisasi pada setiap aspek kajian.

1. Kepemimpinan Transformasional

Tabel 32. Deskripsi Persen Kepemimpinan Transformasional

SMA Negeri 1 Komodo dan SMAK St. Ignatius Loyola

Indikator

SMA N 1 Komodo SMAK Loyola

Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori Skor

Empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

Persen

(DP)

Kategori

Pengaruh ideal 307 392 78,32% Sangat

Kuat

319 392 81,38% Sangat

kuat

Stimulasi

Intelektual

210 280 75,00% Kuat 213 280 76,07% Sangat

Kuat

Motivasi

Inspirasional

430 616 69,81% Kuat 461 616 74,84% Kuat

Perhatian

Terhadap

Individu

330 504 65.48% Kuat 351 504 69.64% Kuat

Skor Total 1.277 1.792 71,26% Kuat 1.344 1.792 75.00% Kuat

Sumber: Data primer diolah

Dari tabel perbandingan data di atas dapat dilihat bahwa besarnya nilai

deskripsi persen di SMA Negeri I Komodo pada masing-masing indikator yaitu,

pengaruh ideal memperoleh 81,38%, yang masuk dalam kategori sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

151

kuat, indikator stimulasi intelektual sebesar 75,00% yang masuk dalam kategori

kuat, indikator motivasi inspirasional memperoleh 69,81% yang masuk dalam

kategori kuat, indikator perhatian terhadap individu memperoleh 65, 48% yang

masuk dalam kategori kuat. Dan berdasarkan perolehan total skor penerapan

kepemimpinan transformasional pada SMA Negeri I Komodo dapat dikategorikan

kuat dengan perolehan persentase pada angka 71,26%. Sedangkan besarnya nilai

deskripsi persen di SMAK St. Ignasius Loyola pada masing-masing indikator

yaitu, pengaruh ideal sebesar 81,38%, stimulasi intelektual sebesar 76,07%,

motivasi inspirasional sebesar 74,84%, perhatian terhadap individu sebesar

69,64%. Dan perolehan total skor penerapana kepemimpinan transformasional

berada pada angka 75,00% yang masuk dalam kategori kuat.

Temuan menarik dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMA Katolik St. Ignatius

Loyola Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT lebih kuat dibandingkan

dengan penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah pada SMA

Negeri I Komodo. Hal ini ditunjukkan angka rata-rata penilaian responden

terhadap penerapan kepemimpinan transformasional yaitu angka DP SMA Negeri

I Komodo sebesar 71,26% dan angka deskripsi persen SMA Katolik St. Ignatius

Loyola sebesar 75,00%. Meskipun masuk pada kategori sama yaitu kuat.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan menemukan bahwa

dalam dimensi idealized influence, kedua kepala sekolah telah menjalankan

pengaruh idea kepemimpinan yang dapat dilihat dari pernyataan para guru dan

siswa yang menyatakan bahwa kepala sekolah telah memberi kepercayaan

kepada para guru dan melibatkan mereka dalam perumusan visi dan misi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

152

dan bersama-sama pula bertanggung jawab dalam mewujudkannya melalui

dukungan terhadap berbagai program kegiatan sekolah sehingga terjadi ikatan

emosional antara kepala sekolah dengan guru. Demikianpun dalam aspek

inspirational motivation, kedua kepala sekolah telah merefleksikan diri sebagai

motivator yang dapat dilihat dari pernyataan guru dan siswa yang menyatakan

bahwa kepala sekolah selalu memberikan motivasi dan bersemangat untuk terus

membangkitkan antusiasme dan optimism para guru dan siswa. Motivasi

biasanya diberikan berupa penghargaan, memberikan rasa aman dalam bekerja

dan pemberian kesempatan untuk ikut pelatihan dan pemberdayaan untuk

meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan dan semangat berprestasi bagi

para siswa.

Pada aspek intelectual stimulation, kedua kepala sekolah telah

melaksanakan dimensi kepemimpinan ini. Pernyataan yang mendukung bahwa

aspek ini telah diterapkan dapat dilihat dari pernyataan guru dan siswa yang

menyatakan bahwa kepala sekolah telah melakukan peran sebagai inovator di

sekolah. Hal ini bisa dilihat dari kemampuannya dalam membangun kerja sama

dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Kedua kepala sekolah selalu

mendorong dan membina guru-guru agar dapat berkembang secara optimal dalam

melakukan tugas-tugas yang diembankan dan meminta ide guru serta

membangkitkan semangat inovasi dan kreatifitas untuk mewujudkan perubahan

yang baik di sekolah. Demikianpun dalam aspek individualized consideration,

kepala sekolah telah menerapkannya yang dapat dilihat dari pernyataan para guru

dan siswa yang menyatakan bahwa kedua kepala sekolah telah berlaku sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

153

pembina dan penasihat. Kepala sekolah sering hadir ketika guru membutuhkan

dan komunikatif terhadap seluruh warga sekolah. Selain itu kepala sekolah juga

memperlakukan setiap guru dengan hormat dan mendengarkan apa yang

menjadi perhatian dan kebutuhan guru. Dengan demikian, kedua sekolah ini

telah memiliki kekuatan dalam melaksanakan peran kepemimpinan

transformasional.

2. Budaya Sekolah

Tabel 33. Deskripsi Persen Budaya Sekolah di

SMA Negeri I Komodo dan SMAK St. Ignatius Loyola

Indikator

SMA N I Komodo SMAK Loyola

Skor

empirik

Skor

Ideal

Deskripsi

persen Kategori

Skor

empirik

Skor

ideal

Deskripsi

persen Kategori

Budaya

fisik/

Artefak

Sekolah

334 672 49,70% Cukup 361 672 53,72% Baik

Budaya

Akademik 316 728 43,41% Cukup 373 728 51,24% Baik

Budaya

Sosial 200 392 51,02% Baik 223 392 59,44% Baik

Total Skor 850 1.792 47,43% Cukup 967 1.792 53,96% Baik

Dari tabel perbandingan data di atas dapat dilihat bahwa total penerapan

budaya sekolah pada SMA Negeri I Komodo dapat dikategorikan cukup karena

perolehan persentase pada angka 47,43%. Besarnya nilai deskripsi persen pada

masing-masing aspek yaitu budaya artefak sekolah sebesar 52,53%, budaya sosial

sebesar 51,02% termasuk dalam kategori baik, sedangkan angka deskripsi persen

yang paling kecil yaitu pada budaya akademik sebesar 43,41% termasuk dalam

kategori cukup. Sedangkan total penerapan budaya sekolah di SMA Katolik St.

Ignatius Loyola dapat dikategorikan baik dengan perolehan persentase pada angka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

154

53,96%. Besarnya nilai deskripsi persen pada masing-masing aspek yaitu budaya

artefak sebesar 53,72%, budaya akademik sebesar 53,24% termasuk dalam

kategori baik, sedangkan angka deskripsi persen yang besar yaitu pada budaya

sosial sebesar 59,44% termasuk dalam kategori baik.

Temuan menarik dari hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sekolah

di SMA Katolik St. Ignatius Loyola Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT

lebih baik dibandingkan dengan budaya sekolah pada SMA Negeri I Komodo-

Labuan Bajo. Hal ini ditunjukkan angka rata-rata penilaian responden terhadap

penerapan budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo sebesar 47,43% dan angka

deskripsi persen budaya sekolah di SMA Katolik St. Ignatius Loyola sebesar

53,96%.

Dari hasil wawancara dan observasi juga disimpulkan bahwa budaya

artefak di SMA Negeri Komodo belum memadai karena itu perlu adanya

perbaikan. Hal ini terlihat dari ruang kelas yang kurang representatif, minimnya

kesadaran akan kebersihan, kurangnya keasrian sekolah juga dan lingkungan yang

kurang nyaman tentu menghambat proses pembelajaran siswa. Selain itu, budaya

fisik sekolah yang belum memadai dan perlu adanya penambahan seperti ruangan

laboratorium, banyak alat peraga yang sudah rusak, ruang perpustakaan yang

kurang representatif, koleksi perpustakaan masih minim dan media pembelajaran

yang terbatas. Kondisi ini tentu memberikan dampak negatif terhadap

penyelenggaraan pendidikan untuk siswa di sekolah.

Demikianpun dalam budaya akademik, ditemukan bahwa perilaku warga

sekolah di SMA Negeri I Komodo belum menunjukkan kedisiplinan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

155

kesadaran akademik yang baik. Diantaranya masih ada siswa yang melanggar

aturan sekolah, datang terlambat dan semangat membaca masih minim. Peraturan

yang dibuat oleh sekolah dalam pelaksanaannya seperti nilai displin yang di

terapkan kurang berjalan secara optimal. Banyak siswa yang melanggar aturan-

aturan dan merasa kebal terhadap hukuman yang diberikan. Hukuman yang

diberikan guru tidak memberikan efek jera pada siswa, bahkan ada siswa yang

mengulangi pelanggaran-pelanggaran yang sama. Kenyataan lain yang

memperlihatkan minimnya budaya akademik pada sekolah tersebut adalah minat

baca siswa ke perpustakaan masih minim. Para siswa jarang mengunjungi

perpustakaan untuk menambah wawasan pengetahuan. Kondisi ini tentu

memperlihatkan bahwa para siswa belum menyadari tentang pentingnya upaya

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini. Sedangkan pada aspek budaya

sosial di sekolah ini sudah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya

kerjasama dan keharmonisan diantara warga sekolah yang penuh dengan asas

kekeluargaan. Adanya hubungan yang harmonis antar seluruh warga sekolah,

kerja sama yang baik, saling menghormati antar tugas pokok masing-masing

tentu akan mendukung terciptanya iklim kerja dan kinerja yang kondusif. Hasil

observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari-Februari juga

menemukan bahwa budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo dilihat dari kondisi

fisik sekolah berada di tengah pemukiman masyarakat dan dekat jalan keramaian.

Akses pintu masuk dan keluar hanya ada satu pintu gerbang sekolah yang ada di

depan halaman kantor sekolah. Saat observasi, peneliti melihat masih ada ruang

kelas yang terbuat dari gedek karena kelebihan murid dan ruang kelas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

156

terbatas. Dalam elemen budaya akdemik, peneliti juga melihat bahwa minat baca

siswa dan guru di SMAN I Komodo di perpustakaan belum optimal. Saat

observasi dilakukan di perpustakaan memang benar saat jam istirahat atau ada

waktu luang siswa lebih suka bermain. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya

tingkat kunjungan siswa dan guru jarang membaca di perpustakaan. Para siswa ke

perpustakaan biasanya hanya untuk meminjam buku-buku pelajaran, jarang sekali

duduk lama membaca di perpustakaaan. Peneliti juga melihat bahwa setelah guru

selesai mengajar, mereka tidak memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca

buku di ruangannya atau membaca di perpustakaan tetapi hanya duduk

mengobrol sesama rekan guru. Kebanyak para murid ke perpustakaan hanya

untuk meminjam buku-buku pelajaran. Suasana yang ada di lingkungan SMA

Negeri I Komodo juga kurang nyaman, tidak tertata dengan rapi, kurang

kondusif.

Sedangkan di SMAK Loyola berdasarkan hasil wawancara dan observasi,

peneliti melihat kondisi fisik sekolah dilihat dari gedung, lokasi maupun

perlengkapan lainnya sudah memadai. SMAK Loyola sudah memiliki berbagai

bangunan mulai dari kamar mandi, lapangan basket, lapangan sepak sepak bola,

lapangan voli, tempat ibadat, ruang musik, ruang kelas yang ventilasinya bagus,

ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang pengawas, ruang

bimbingan konseling, ruang tata usaha, kantin dan terpasang berbagai slogan dan

semboyan di tempat-tempat yang strategis misalnya di ruang guru, ruang kepala

sekolah dan pintu masuk sekolah. Kemudian untuk suasana yang ada di ruang

kantor guru yaitu: nyaman, damai, kondusif, representatif, namun kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

157

tertata dengan rapi. Budaya kedisiplinan yang dilaksanakn di sekolah ini juga

dapat diwujudkan dengan baik. Kedisiplinan kepala sekolah, guru dan para siswa

ditunjukan dengan ketepatan datang dan jm pulan serta kerapihan dalam

berpakaian. Pihak sekolah juga sering menyelenggarakan kegiatan atau ajang

untuk berprestasi.

4.4.1. Kepemimpinan Transformasional dalam Membentuk Budaya Sekolah

di SMA Negeri I Komodo dan SMAK Loyola

Berdasarkan kondisi yang ada, penerapan kepemimpinan transformasional

pada SMA Negeri I Komodo belum memberikan kontribusi yang signifikan dalam

membentuk budaya sekolah yang baik di SMA Negeri tersebut. Kondisi ini

ditunjukkan oleh angka deskripsi persen kepemimpinan transformasional kepala

sekolah negeri SMA Negeri I sebesar 71,26% atau kategori kuat dan angka

deskripsi persen budaya sekolah SMA Negeri sebesar 47,43% atau kategori

cukup. Hal ini menggambarkan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional

kepala sekolah di lembaga pendidikan tersebut belum memberikan dampak yang

positif terhadap penerapan budaya sekolah yang baik di sekolah tersebut.

Meskipun secara keseluruhan dimensi kepemimpinan transformasional masuk

dalam kategori kuat, namun hal ini belum memberikan perubahan yang signifikan

dalam membentuk budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo. Berdasarkan hasil

kuesioner, dimensi kepemimpinan transfromasional kepala sekolah yang memiliki

persentase paling kecil adalah dimensi memberikan perhatian terhadap individu

sebesar 65,48% dan motivasi inspirasional kepada para bawahan sebesar 69,81%.

Karena itu, dapat dianalisa bahwa rendahnya penerapan budaya sekolah yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

158

pada lembaga pendidikan tersebut, oleh karena sikap perhatian dan motivasi yang

diberikan oleh kepala sekolah terhadap seluruh warga sekolah masih rendah.

Maka dari itu, jika kepemimpinan transformasional diterapkan lebih kuat lagi

maka peningkatan budaya sekolah akan menjadi sangat baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMA Negeri I Komodo

juga menemukan pendapat yang sama bahwa kepala sekolah meskipun kepala

sekolah sudah berupaya dalam menjalankan kepemimpinannya dalam membentuk

budaya sekolah namun hal tersebut belum berhasil mewujudkan budaya sekolah

yang baik pada sekolah tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara

kepala sekolah, guru,pegawai TU dna siswa di sekolah tersebut:

Menurut kepala sekolah “sebagai kepala sekolah di lembaga

pendidikan ini saya memang sudah berusaha untuk selalu memberi

dorongan bagi pengembangan budaya yang baik sekolah ini. Melalui

keteladanan, kehadiran, motivasi dan perhatian terhadap seluruh elemen di

sekolah ini . Karena itu saya selalu berupaya untuk membudayakan

kedisiplinan di sekolah ini. Bentuk kedisiplinan yang diterapkan di sekolah

seperti disiplin waktu, disiplin belajar dan disiplin berpakaian. Saya

kadang memantau langsung dan mengadakan evaluasi terhadap siswa-

siswi dan para guru yang melanggar disiplin sekolah. Namun saya akui

bahwa upaya yang saya lakukan ini belum berhasil membentuk budaya

sekolah yang baik di sekolah ini. Ketersediaan fasilitas sekolah masih

minim di sekolah ini dan ini menjadi masalah bagi pengembangan sekolah

di lembaga ini. Belum lagi perilaku siswa, masih ditemui siswa yang

melanggar tata tertib seperti kasus membolos dan malas ikut kegiatan

tambahan di sekolah. Motivasi belajar siswa juga rendah sehingga

seringkali menjadi penghambat terciptanya budaya sekolah yang unggul di

lembaga pendidikan ini”. (Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala Sekolah SMAN I

Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-2017)

Menurut guru“ Betul bahwa upaya kepala sekolah belum berhasil

membangun budaya sekolah yang baik di lembaga pendidikan ini. Namun

kita akui bahwa kepala sekolah memang sudah berupaya dalam

menjalankan kepemimpinannya, melalui keteladanan dan kedisiplinan

serta motivasi yang diciptakan oleh kepala sekolah untuk membentuk

budaya sekolah di SMA Negeri I ini. Namun upaya-upaya tersebut belum

berhasil secara optimal mengubah kesadaran budaya seluruh warga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

159

sekolah di lembaga pendidikan ini. Untuk para guru memang sedikit ada

perubahan, yang biasanya datang terlambat sekarang menjadi agak tepat

waktu dan merasa tersemangati untuk datang pagi dan mengajar tepat

waktu. Guru menjadi lebih introspeksi diri dengan melihat keteladanan

kepala sekolah. Guru pun merasa malu ketika datang terlambat dan

sebisa mungkin berusaha agar tidak terlambat. Hanya saja kendala

internal selama ini adalah rendahnya kesadaran disiplin peserta didik.

Semangat ketekunan dalam belajar juga masih auh dari yang diharapkan.

Belum lagi kedisiplinan dalam kehadiran di sekolah, biasanya peserta

didik melihat temannya yang melanggar disiplin misalnya bolos maka

peserta didik lainnya akan mengikuti hal tersebut. Hal ini memang sudah

ditanggpi dalam setiap rapat ada evaluasi belajar dan kinerja dan pada saat

briefing pagi bersama para siswa. Dalam rapat, biasanya kepala sekolah

selalu mengingatkan guru untuk memberi arahan untuk meningkatkan

kedisiplinan untuk menyukseskan program sekolah. Sehingga selama ini

kalau ada peserta didik yang selalu bermasalah langsung kami bimbing

dan diarahkan. Namun belum juga efektif, setelah diarahkan malah

peserta didik tersebut makin melanggar aturan sekolah. Kemudian

masalah lain yang dihadapi adalah minimn fasilitas di sekolah sehinggaini

menjadi hambatan dalam proses pembelajaran di sekolah ini”. (Urbanus

Agur, guru akuntansi SMA Negeri I, tanggal 25-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha“ Betul bahwa kepala sekolah memang

sudah pernah berupya dalam kepemimpinannya untuk membentuk budaya

sekolah di lembaga ini. Namun upaya tersebut belum berhasil baik dalam

membentuk budaya karena kurang memperhatikan secara serius sarana dan

prasarana di sekolah ini. Fasilitas belajar di sekolah masih minim sehingga

menghambat proses pembelajaran di sekolah. Untuk penegakan aturan

memang sudah dilaksanakn namun upaya yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam hal ini melalui ketegasan memberi sanksi bagi yang

melanggar peraturan sekolah, belum berhasil baik dalam membentuk

budaya disiplin di lembaga ini”. ( Robertilde Widianti, staf TU SMAN I,

tanggal 30-1-2017)

Menurut siswa “Kepala sekolah memang sudah berupaya

membangun budaya yang baik di sekolah ini. Di mana kami selalu

diingatkan oleh kepala sekolah setiap apel pagi untuk disiplin dan tekun

dalam belajar serta selalu memberi motivasi untuk kami para siswa.

Namun upaya kepala sekolah belum berhasil dalam meningkatkan

kesadaran kedisiplinan di sekolah ini. Beliau memang sudah menerapkan

sanksi kepada peserta didik yang tidak disiplin sebagai bentuk kepedulian

kepala sekolah misalnya yang terlambat datang ke sekolah. Juga selalu ada

dorongan disetiap apel pagi agar peserta didik disiplin dalam kehadiran di

sekolah. Akan tetapi kesadaran disiplin di sekolah ini belum juga

terlaksana dengan baik”. (Ni Putu Pitryani, siswi kelas XII SMA Negeri,

tanggal 3-2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

160

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

transformasional kepala sekolah di SMA Negeri I Komodo belum berhasil dalam

membentuk budaya sekolah yang baik pada SMA Negeri tersebut. Hal ini bisa

dilihat dari minat baca siswa yang masih minim dan pemanfaatan waktu luang

tidak dilakukan dengan baik oleh siswa. Peraturan kedisiplinan dan serta sikap

motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah belum sepenuhnya disadari dan

ditaati oleh warga sekolah khususnya para siswa di SMA Negeri I Komodo.

Pelaksanaan aturan sekolah sehari-harinya seperti nilai-nilai kedisplinan yang

diterapkan kurang berjalan secara optimal. Sebagian besar partisipan mengakui

bahwa kepala sekolah memang sudah memberikan arahan kepada warga

seluruh warga sekolah terlebih terlebih kepada guru untuk memberi perhatian

terhadap para siswa. Namun hal tersebut belum dapat menghasilkan peubahan

yang baik bagi terbentuknya budaya sekolah yang bermutu di lembaga pendidikan

tersebut. Banyak siswa yang melanggar aturan-aturan dan merasa kebal terhadap

hukuman yang diberikan. Hukuman yang diberikan tidak memberikan efek jera

pada siswa, bahkan mengulangi pelanggaran-pelanggaran yang sama. Kondisi ini

tentu menimbulkan budaya akademik yang negatif dalam lingkungan sekolah

yang berdampak kurang baik pada pencapaian prestasi sekolah. Kemudian dilihat

dari segi fisik, budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo belum terpenuhi dengan

baik karena masih banyak fasilitas sekolah yang belum optimal dalam mendukung

kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga kurang mendukung terciptanya budaya

unggul di sekolah. Sekolah belum dapat memberikan kepuasan kepada siswa,

dengan berupaya menyediakan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

161

siswa. Dimana fasilitas sekolah yang belum optimal seperti laboratorium

komputer, koleksi perpustakaan, media pembelajaran yang kurang sehingga

kurang memberikan dampak positif dalam mendukung proses pengajaran dan

pembelajaran di sekolah. Hasil observasi juga memperlihatkan bahwa di SMA

Negeri I Komodo masih ada ruang kelas yang terbuat dari gedek karena kelebihan

murid dan ruang kelas yang terbatas. Padahal fasilitas sekolah yang memadai

sangat penting dalam sebuah lembaga pendidikan untuk memberikan rasa aman,

nyaman dan kelancaran dalam mendukung proses pembelajaran di sekolah.

Sehingga perlu adanya perbaikan yang memadai khususnya ruangan kelas yang

representatif dan fasilitas belajar yang memadai agar dapat mewujudkan budaya

sekolah yang unggul.

Sedangkan penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah

pada SMAK St. Ignatius Loyola memberikan kontribusi yang signifikan dalam

membentuk budaya sekolah yang baik di SMA Negeri tersebut. Kondisi ini

ditunjukkan oleh angka deskripsi persen kepemimpinan transformasional kepala

sekolah negeri SMA Loyola sebesar 75,00% dan angka deskripsi persen budaya

sekolah SMA Loyola sebesar 53,96 %. Hal ini menggambarkan bahwa

kepemimpinan transformasional yang kuat di sekolah tersebut memberikan

kontribusi yang positif dalam membentuk budaya sekolah yang baik pada SMAK

tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner, skor rata-rata tertinggi kepemimpinan

transformasional terdapat pada indikator pengaruh ideal sebesar 81,38% dan

stimulasi intelektual sebesar 76,07%. Karena itu dapat dianalisa bahwa, sikap

pengaruh ideal dan stimulasi intelektual yang dimiliki oleh kepala mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

162

mendorong dan membangkitkan antusiasme serta optimisme seluruh warga skolah

sehingga energi yang ada dalam diri pemimpin mampu mempengaruhi bawahan

dalam membentuk budaya sekolah sehingga visi misi lembaga pendidikan tercapai

dengan baik. Kepala sekolah memiliki kekuatan untuk menerapkan peran

kepemimpinan transformasional sehingga dapat mengubah potensi budaya

sekolahnya menjadi jiwa, roh yang menggerakan seluruh elemen sekolah untuk

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Maka dapat dipastikan jika

kepemimpinan transformasional diterapkan lebih kuat lagi maka budaya sekolah

akan menjadi sangat baik.

Hasil wawancara juga menemukan pendapat yang sama bahwa

kepemimpinan transformasional yang dijalankan oleh kepala sekolah SMAK

Loyola memberikan perubahan yang signifikan bagi terbentuknya budaya sekolah

yang baik di lembaga pendidikan tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan hasil

wawancara:

Menurut kepala sekolah “Saya selaku kepala sekolah selalu

berupaya agar terciptanya budaya sekolah yang baik di lembaga

pendidikan ini. Baik itu dari segi budaya fisik maupun budaya akdemik di

lembaga ini. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa fasilitas di sekolah ini

sudah mulai lengkap misalnya gedung dan ruang kelas sudah memadai

khusunya gedung dan ruang kelas yang representatif dan fasilitas

pembelajaran yang baik untuk siswa. Dalam mendukung pelaksanaan

budaya sekolah di lembaga ini saya tunjukan melalui keteladanan. Saya

tidak hanya merancang peraturan dan tata tertib sekolah tapi saya juga

mematuhinya dan memebri teladan pada warga sekolah. Kemudian dalam

mengembangkaan budaya akademik juga saya selalu memberi motivasi

dan mendorong para guru dan siswa untuk disiplin dalam pengajaran dan

belajar serta disiplin dalam kehadiran di sekolah. Dan dalam

mengembangkan budaya sosial yaitu harus dekat dengan guru dan tidak

menggurui, tapi mengajak kerjasama, penanaman disiplin dalam

penuntasan pekerjaan, kalau sudah ditargetkan tanggal sekian harus selesai

ya harus diselesaikan. Semua pihak dalam sekolah ini diminta untuk

tanggung jawab dengan pekerjaan yang dimiliki. Setiap pagi atau istirahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

163

saya selalu menyempatkan ke ruang guru, mengobrol bersama, makan

bersama, selalu memberikan salam kepada guru atau siswa. Saya

menyadari bahwa tugas membangun hubungan sosial dan emosional antara

kepala sekolah, guru, staf, dan peserta didik . Biasanya relasi sosial di

sekolah ini dibangun melalui saling mendengar dan menghormati

perbedaan, menerima kritik, melibatkan dalam pengambilan keputusan dan

silaturahmi. Saya biasanya mengunjungi guru dan staf yang sedang

sakit. Kebetulan di sekolah ini para guru mengadakan arisan keluarga guru

dan staf. Tentu saja dengan hubungan sosial dan emosional yang baik

maka terbentuk budaya sekolah yang baik di sekolah ini”.(Hasil

wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero SVD, M.Pd, tanggal 21-1-

2017)

Menurut guru “terbentuknya budaya sekolah yang baik di SMAK

ini tidak terlepas dari peran yang diberikan oleh kepala sekolah. Romo

kepala sekolah orangnya disiplin, transparan dan demokratis. Warga

sekolah di lembaga pendidikan ini selalu diberi motivasi dan dihimbau

oleh kepala sekolah agar selalu membangun budaya disiplin baik dalam

kehadiran maun dalam disiplin belajar. Sejak Romo Yerem jadi kepala

sekolah ada banyak perubahan yang baik di sekolah ini, terutama fasilitas

gedung dan kedisiplinan siswanya mulai membaik. Kepala sekolah juga

selalu meningatkan kami para guru untuk membangun hubungan sosial

dan emosional kepada sesama guru dan terutama kepada peserta didik.

Sehingga relasi sosial di sekolah ini baik adanya dalam arti tidak ada

konflik yang menggangu suasana kerja kami di sekolah ini. Karena itu di

sekolah ini kami menghayati kekeluargaan kalau ada yang duka pihak

sekolah selalu hadir demikianpun kalau ada anggota guru yang menikah

sekolah mengambil peran di dalamnya, pada hari raya kegamaan kami

mengadakan silaturahmi da nada arisan para guru. (Maria Hingi, guru

agama SMAK 31-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha“ Betul bahwa Romo Yerem

memberikan pengaruh yang baik bagi pembentukan budaya sekolah di

lembaga pendidikan ini. Kebetulan orangnya sangat tegas , disiplin dan

konsisten. Karena itu terciptanya budaya sekolah yang baik di lembaga

berkat kerjasama seluruh komponen dibawah kepemimpinan kepala

sekolah. Sehingga SMAK Loyola ini cukup memilki budaya sekolah yang

baik adanya perilaku warag sekolah yang cukup disiplin, tertib dan sarana-

prasarana yang memadai sehingga mendukung proses belajar menagajar

yang baik. Kemudian adanya suasana dan budaya kerja yang penuh

kekeluargaan di lingkungan sekolah ini karena Romo selalau memberikan

nasihat dan dorongan kepada kami untuk menjaga persaudaraan. Sehingga

di sekolah ini kami merasa satu keluarga. Seluruh anggota komunitas di

sekolah ini orangnya cukup partisipatif karena kami didukung oleh kepala

sekolah misalnya bila ada guru yang menikah atau ada duka kami selalu

bersama untuk bertasipasi”. (Vinsen Laja, staf TU SMAK, 23-1-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

164

Menurut siswa “Suasana lingkungan dan suasana belajar di

lembaga pendidikan ini berjalan baik karena Romo kepala sekolah

orangnya sangat disiplin. Kepala sekolah selalu mengingatkan kami untuk

belajar dan disiplin serta saling menghargai dan saing menghormati serta

menjunjung tinggi budaya sopan santun. Beliau juga selalu menyapa kami

sehingga kami tidak takut untuk menyampaikan keperluan kami. Dalam

banyak hal kepala sekolah biasanya mendukung kami untuk memupuk

rasa persaudaraan di sekolah ini. Setiap HUT sekolah ada pertandingan

persahabatan antara kelas dan biasanya ada perayaan valentine day di

sekolah”. (Maria D. Gampar, Siswi kelas XII SMAK 7-2-2017 )

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa peran kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dalam membentuk budaya sekolah di SMAK

Loyola terlaksana dengan baik. Hal tersebut dikarenakan adanya sikap dan

perilaku kepemimpinan kepala sekolah melalui keteladanan, kedisiplinan dan

motivasi yang selalu diberikan untuk seluruh warga sekolah. Selain itu kepala

sekolah juga bersikap demokratis dan berperan aktif dalam mengelola interaksi

sosial antara warga sekolah. Pihak sekolah juga telah memberikan kepuasan

kepada siswa, dengan berupaya menyediakan sarana dan prasarana belajar yang

cukup memadai untuk mewujudkan budaya unggul sekolah. Kemudian dalam

mewujudkan budaya akademik, sekolah mengeluarkan banyak kebijakan edukatif,

menegakan kedisiplinan dengan memberikan sanksi yang tegas kepada siswa

yang sering melanggar ketentuan atau peraturan sekolah untuk menjamin mutu

pendidikan di sekolah ini terselenggara dengan baik. Kedisiplinan dan motivasi

serta sikap demokratis yang selalu dihayati oleh kepala sekolah memberi dampak

yang positif bagi terbentuknya budaya sekolah yang baik di lembaga pendidikan

tersebut.

Bentuk perubahan yang penulis amati selama melaksanakan penelitian di

SMAK Loyola, diantaranya adanya bangunan yang megah dan seluruh ruang guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

165

maupun siswa punya ventilasi. Lingkungan yang indah dan penataan bangunan

yang permanen. Selain itu adanya kebijakan kepala sekolah mengenai

kedisiplinan akademik dan pola hidup bersih di lingkungan sekolah, di mana

warga sekolah tidak diperbolehkan membuang sampah secara sembarangan di

dalam lingkungan SMAK Loyola. Kebijakan semacam ini tentu mengajarkan

kepada warga sekolah agar memiliki kebiasaan disiplin dan hidup bersih. Dengan

kebijakan tersebut, maka SMAK Loyola mendapatkan penghargaan dari

pemerintah pusat, yaitu sebagai salah satu sekolah rujukan di Provinsi NTT. Di

samping itu kepala sekolah selalu mengajak kepada dewan guru untuk bersama-

sama membangun sikap sosial melalui semangat kerja sama di SMAK Loyola,

karena dengan adanya kerjasama yang baik masa depan SMAK Loyola akan

menjadi lebih baik. Sebagaimana hasil penelitian bahwa, saat ini SMA tersebut

sudah mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari masyarakat karena prestasi

siswanya selalu mengalami peningkatan. Melalui keberhasilan inilah seluruh

dewan guru mulai percaya, yakin, dan kagum dengan kepala sekolah atas

prestasinya dalam memimpin SMAK Loyola Labuan Bajo. Peran yang dilakukan

oleh kepala sekolah sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pembentukan

budaya sekolah yang baik di SMAK Loyola. Karena itu, kepala sekolah sebagai

pemimpin pada suatu sekolah memiliki peran penting dalam proses pembentukan

budaya sekolah. Kepala sekolah mesti melaksanakan pendekatan-pendektan yang

humanis dan memberikan panutan bagi semua warga sekolah. Sebab budaya

sekolah yang ada tergantung dari kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah.

Maka dari itu, jika kepemimpinan transformasional kepala sekolah

diterapkan lebih kuat lagi maka tentu saja dapat membentuk budaya sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

166

menjadi sangat baik. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat

dikatakan berhasil dalam mengelola lembaga pendidikan apabila seorang kepala

sekolah telah menjalankan peran dan fungsinya secara efektif serta mampu

menciptakan budaya sekolah yang kondusif. Menurut Ngang (2011) penerapan

budaya sekolah sangat ditentukan oleh kepemimpinan transformasional kepala

sekolah. Kepala sekolah punya peran terpenting dalam peningkatan budaya

sekolah. Kualitas kepemimpinan transformasional sangat mempengaruhi

tercapainya budaya sekolah yang positif. Kepala sekolah dalam hal ini sebagai

manajer pendidikan dituntut mampu memberdayakan seluruh potensi sekolah.

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah harus mampu memberdayakan

fungsi serta peran bawahan, memberikan motivasi untuk mengembangkan,

memajukan organisasi pendidikan dan memiliki kemampuan mengembangkan

inovasi, mampu membagi tugas kepada bawahan untuk mewujudkan budaya

sekolah yang kuat dan positif. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab utama

dalam penataan budaya sekolah yang kondusif. Kepala sekolah sebagai pemimpin

pendidikan memegang peranan yang sangat menentukan dalam membuat

kebijakan untuk mengembangkan budaya organisasi sekolah dalam mewujudkan

prestasi sekolah.

Sekolah yang unggul memiliki suasana tertib dan kondusif untuk belajar

dan mengajar. Sekolah yang sedang membangun visi tetapi membiarkan budaya

sekolah yang tidak baik, seperti fasilitas dan kedisipinan yang rendah menjadi

kontra produktif terhadap upaya kepemimpinan dalam meingkatkan kualitas

sekolah. Lingkungan sekolah yang aman, tertib dan kondusif mendukung proses

kegiatan belajar mengajar dan menjadikan siswa nyaman untuk belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

167

berinteraksi dengan baik, dan sebagainya. Untuk itu siswa diajari agar

berprilaku disiplin dan tertib melalui belajar bersama dan merasa sekolah milik

bersama untuk dijaga dengan baik. Hal ini tidak hanya membawa dampak pada

perkembangan budaya sekolah namun juga berdampak pencapaian prestasi

sekolah itu sendiri secara keseluruhan. Dengan demikian baik secara teori maupun

kondisi di lapangan menjelaskan bahwa perilaku kepemimpinan transformasional

yang berdaya ubah dan komunikatif memberi dampak yang baik pada

pembentukan budaya sekolah yang baik.

4.4.2. Dampak Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap

Prestasi Siswa pada di SMA Negeri I Komodo dan SMAK Loyola

SMA Negeri I Komodo memiliki tiga program studi, yaitu Bahasa, IPA

dan IPS dengan jumlah siswa 317 dengan tingkat kelulusan mencapai100%.

Demikianpun SMAK Loyola juga memiliki tiga program studi dengan jumlah

siswa 148 dengan tingkat kelulusan mencapai100%. Berikut data hasil Ujian

Nasional siswa berdasarkan nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional per

jurusan tahun ajaran 2015/2016.

Tabel 34. Tabel rata-rata nilai Ujian Nasional per jurusan

Sekolah/ Tahun

Program Studi

Bahasa IPA IPS

Jumlah

Siswa

Nilai

Rata-

rata

Jumlah

Siswa

Nilai

Rata-

rata

Jumlah

Siswa

Nilai

Rata-

rata

SMA Negeri Komodo

TA 2015/2016 63 278,04 94 230,31 160 230,34

SMA Katolik Loyola

TA 2015/2016 20 379,98 60 278,87 68 287,17

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, 2016-2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

168

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan

nilai rata-rata mata pelajaran UN per jurusan, prestasi siswa SMAK Loyola lebih

tinggi dibandingkan dengan prestasi siswa SMA Negeri I Komodo. Hal ini

memperlihatkan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah

SMAK Loyola yang telah menerapkan kepemimpinan transformasional yang kuat

dapat meraih prestasi nilai ujian nasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan

SMA Negeri I Komodo. Kondisi ini ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata

mata pelajaran ujian nasional per jurusan di SMAK Loyola seperti jurusan bahasa

nilai rata-ratanya sebesar 379,98, jurusan IPA sebesar 278,87 dan jurusan IPS

sebesar 287, 17. Selain prestasi akademik, siswa juga unggul dan mampu meraih

prestasi non akademik. Hal ini dapat diartikan bahwa kepemimpinan yang lebih

kuat akan berdampak pada pencapaian prestasi siswa yang tinggi. Sedangkan di

SMA Negeri I Komodo jumlah nilai rata-rata mata pelajaran ujian nasional per

jurusan lebih rendah dibandingkan dengan SMAK Loyola, yakni untuk jurusan

Bahasa sebesar 278,04, jurusan IPA sebesar 230,31 dan jurusan IPS sebesar

230,34. Hal ini dapat diartikan bahawa kepeminpinan transformasional kepala

sekolah SMA Negeri I Komodo belum berdampak positif pada pencapaian

prestasi siswa yang baik di SMA Negeri tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner,

dimensi kepemimpinan transfromasional kepala sekolah yang memiliki persentase

paling kecil adalah sikap kepala sekolah dalam memberikan perhatian terhadap

individu sebesar 65,48% dan motivasi inspirasional kepada para bawahan sebesar

69,81%. Karena itu dapat dianalisa bahwa rendahnya pencapaian prestasi

akademik siswa pada sekolah tersebut, karena kurangnya sikap perhatian individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

169

dan motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah terhadap guru sehingga kurang

memberikan dampak yang signifikan bagi upaya peningkatan prestasi siswa di

sekolah tersebut. Maka dari itu, peningkatan dimensi-dimensi kepemimpinan

transformasional yang lebih kuat penting dilakukan untuk mendukung pencapaian

prestasi siswa yang lebih baik.

Dari hasil wawancara juga ditemukan bahwa prestasi siswa yang ada di

SMA Negeri I Komodo belum optimal. Dalam hal ini kepala sekolah menemui

beberapa kendala dalam upaya meningkatan prestasi siswa. Hal tersebut diketahui

saat wawancara:

Menurut kepala sekolah “Kita akui bahwa prestasi yang diraih

oleh SMA Negeri ini belum optimal. Secara keseluruhan mamang

prosentase kelulusan 100% persen. Namun sebagian besar nilai-nilai rata

ujian nasional per mata pelajaran banyak di bawah standar. Saya dan

dewan guru memang sudah berupaya melalui berbagai bentuk kegiatan

pemberdayaan dan pemberian motivasi untuk mengatasi hal ini, namun

hasilnya selalu tidak memuaskan. Kesadaran dan daya juang belajar dari

siswa masih minim. Padahal saya selalu memberi motivasi bagi mereka

setiap kali briefing. Kemudian sikap guru dan pegawai dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya sudah cukup berjalan dengan baik. Namun

kesadaran budaya kedisiplinan siswa dan rendahnya minat untuk

membaca dan belajar menyebabkan nilai-nilai ujiannya banyak yang

rendah pada saat ujian nasional”. (Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala Sekolah

SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-2017)

Hal ini dikonfirmasikan kembali dengan wakil kepala sekolah

bidang Kurikulum yang menjelaskan bahwa :

“ Kita akui bahwa minimnya prestasi akademik yang diraih oleh

SMA Negeri ini selama ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat

kedisiplinan dan semangat membaca dari para siswa di sekolah ini. Kepala

sekolah dan para guru memang sudah berupaya melalui berbagai kebijakan

yang dikelurkan sekolah. Namun semangat ini tidak didukung oleh

kesadaran budaya membaca dan kedisiplinan para siswa di sekolah yang

masih jauh dari harapan. Kepala sekolah sudah memberikan kebijakan dan

motivasi dan kesempatan kepada kami para guru untuk berusaha

memajukan prestasi siswa di sekolah ini. Melalui tambahan jam pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

170

sore hari khsus untuk pelajaran UN namun selama ini kendalanya adalah

mimimnya kesadaran dari para siswa untuk disiplin dalam belajar dan

malas ikut pelajaran tambahan sore hari. Sehingga kita akui bahwa prestasi

belajar di sekolah ini belum maksimal karena semangat belajar dari para

siswa di SMA ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan”.

(Mohamad Albar S.E, wawancara tanggal 20-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “Betul bahwa prestasi nilai UN siswa

di sekolah ini rata-rata sangat rendah. Berdasarkan data di sekretariat

banyak nilai mata pelajarn UN di bawah rata-rata kabupaten. Kalau kita

lihat di dokumen sekolah, prestasi siswa yang diraih sekolah ini kurang

memberi kepuasan karena banyak yang rendah nilai ujiannya. Beberapa

tahun terakhir sekolah memang lulus 100% sejak otonomi kelulusan

dikembali ke sekolah. Bapak kepala sekolah memang sudah mendorong

mereka dan selalu mendorong kami dalam rapat-rapat khususnya kepada

para guru untuk semakin bertanggung jawab mendongkrak sekolah

semakin berprestasi. Hanya saja semangat ketekunan dan kedisplinan

belajar dari para siswa masih minim sehingga prestasi di sekolah ini belum

maksimal”. (Remigius Nahak, kepala TU SMAN I , 23-1-2017

Menurut siswa “ Prestasi di SMA Negeri ini memang selalu

tidak memuasakan. Kepala sekolah dan para guru memang selalu

mendorong kami untuk belajar tekun menjelang UN namun kedisiplinan

dan kesadaran kami para siswa seringkali mengecewakan buat sekolah ini.

Belum lagi dipengaruhi pergaulan kami peserta didik yang kurang disiplin

sehingga sering kali menghambat pencapaian prestasi siswa di sekolah

ini”( Mitha R. Nofus, siswi kelas XII SMAN I, 3-2-2017)

Melihat data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kepemimpinan

transformasional kepala sekolah SMA Negeri belum berhasil secara signifikan

dalam meningkatkan prestasi siswa di sekolah tersebut. Meskipun diakui bahwa

kepala sekolah sudah berupaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan

prestasi di lembaga pendidikan tersebut, seperti adanya arahan dan motivasi serta

kebijakan penambahan jam pelajaran sore hari, namun upaya tersebut belum

berhasil meningkatkan prestasi siswa. Hal ini terbukti dari sebagian besar rata-rata

nilai mata pelajaran UN pada SMA tersebut lebih rendah bila dibandingkan

dengan rata-rata tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Kendala internal yang

dihadapi oleh sekolah meliputi : sulitnya membangun komitmen kesadaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

171

kedisiplinan dari warga sekolah dan rendahnya motivasi belajar dari peserta didik.

Dalam kedisiplinan masih ada peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah,

baik dari disiplin kehadiran maupun disiplin waktu. Kebiasaan belajar yang baik

juga belum disadari oleh para siswa. Ini mengindikasikan kekuatan kepemimpinan

transformasional kepala sekolah perlu ditingkatakan untuk semakin meningkatkan

motivasi belajar dan kedisiplinan dari seluruh elemen sekolah untuk mewujudkan

prestasi siswa yang lebih baik. Komitmen dan upaya untuk melakukan perbaikan

secara terus menerus terhadap mutu sekolah hendaknya menjadi perhatian semua

komponen sekolah terutama kepala sekolah. Sekolah dituntut untuk memperbaiki

secara berkesinambungan sumber daya pendidikan agar prestasi siswa mengalami

peningkatan. Karena itu seluruh stakeholder sekolah hendaknya berupaya secara

intensif mengembangkan kompetensinya dalam rangka peningkatan mutu prestasi

siswa di sekolah.

Sedangkan di SMAK Loyola, berdasarkan wawancara yang diperoleh di

lapangan, sebagian besar partisipan mengakui kepemimpinan transformasional

kepala sekolah memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan prestasi siswa

yang baik pada sekolah tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner, skor rata-rata

tertinggi kepemimpinan transformasional terdapat pada indikator pengaruh ideal

(81,38%) dan stimulasi intelektual (76,07%). Adanya dimensi pengaruh ideal dan

stimulasi intelektual kepala sekolah yang tercermin dari pelaksanaan visi dan misi

sekolah, melibatkan dan mengkomunikasikan visi dan misi pada guru,

memberdayakan para guru, mampu mendorong dan membangkitkan antusiasme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

172

serta optimisme para guru memberi kontribusi yang positif terhadap upaya

peningkataan prestasi siswa yang dicapai oleh sekolah tersebut.

Hal tersebut senada dengan hasil wawancara dengan Romo kepala sekolah

SMAK Loyola yang menyatakan:

Menurut kepala sekolah “Upaya peningkatan prestasi siswa yang

dilakukan selama ini dengan memberikan motivasi dan kedisiplinan serta

memberikan kegiatan pemberdayaan kepada para guru dan siswa. Dalam

banyak hal saya selalu melibatkan seluruh elemen sekolah untuk bekerja

keras berjuang untuk meraih prestasi yang baik di sekolah ini. Karena itu

saya selalu menekakan kerja sama yang baik sehingga seluruh kegiatan

sekolah haruslah merupakan kegiatan bersama karena lahir dari keputusan

kolegial seluruh warga sekolah sehingga semuanya antusias dalam

menjalankannya. Untuk meningkatkan mutu prestasi di sekolah ini saya

sebagai kepala sekolah biasanya memberikan motivasi dan arahan kepada

guru untuk mengoptimalkan jam pembelajaran dengan memberikan

penambahan jam khusus untuk mata pelajaran UN seperti adanya

pengayaan untuk siswa. Sekolah mengadakan les privat disekolah

berkenaan dengan keahlian yang ada pada diri siswa untuk dikembangkan

melalui les yang dilaksanakan sekolah.Selain itu saya juga memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengikuti berbagai pelatihan baik yang

diselenggarakan oleh dinas maupun non dinas. Untuk para siswa biasanya

ada kegiatan perlombaan internal. Adanya kegiatan- kegiatan ini

memberikan manfaat yang baik bagi pencapain tujuan dan peningkatan

kualitas prestasi yang diraih di sekolah ini”. (Hasil wawancara dengan

Romo Yeremias G. Bero SVD, M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut guru” Banar bahwa upaya yang dilakukan oleh kepala

sekolah untuk meningkatkan prestasi di sekolah ini melalui motivasi dan

penegakan kedisiplinan serta pengembangan profesionalisme guru dan

pegawai memberikan perubahan yang baik bagi peningkatan prestasi

belajar di lembaga pendidikan ini. Romo kepala sekolah orangnya

konsisten dalam hal aturan. Beliau sangat tegas. Pelatihan pendidikan

untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang professional.

Dalam melaksanakn pelatihan ini biasanya kepala sekolah mengirim

beberapa guru untuk mengikuti pelatihan di tingkat nasional sesuai dengan

bidangnya, pelatihan dalam satu tahun dua sampai tiga kali. Biasanya juga

kepala sekolah mengikutkan guru dan staf dalam pelatihan, workshop,

studi banding, dan seminar sampai keluar daerah. Itu yang membuat

kami termotivasi. Disini ada MGMP, kemudian ada KKG. Untuk para

siswa biasanya ada penambahan jam belajar dan kesempatan untuk

mengikuti perlombaan-perlombaan. Hal ini cukup efektif dalam

meningkatkan kompetensi guru dan prestasi siswa di lembaga pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

173

ini”.(Egidius R. Patina S.Pd, guru matematika sekaligus wakasek

kesiswaan SMAK tanggal 23-1-20170

Menurut pegawai tata usaha “Prestasi yang draih sekolah ini tidak

terlepas dari upaya kepala sekolah yang selalu memberi motivasi dan

kesempatan seluas-luasnya untuk kami mengikuti pelatihan-pelatihan

utnuk meningkatan profesionalisme kami para guru dalam mengajar.

Romo kepala sekolah selalu mendorong kami untuk berkembang pada

tugas kami masing-masing agar bisa mewujdukan prestasi sekolah yang

baik. Sejauh ini kami merasa upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah

sudah cukup membantu kami untuk berkembang dan bertanggung jawab

pada tugas kami masing-masing dalam mendukung upaya peningkatan

prestasi siswa di lembaga pendidikan ini. Sekolah juga melakukan

bimbingan/privat kepada peseta didik secara kontinu semenjak siswa

akif belajar”. (Hyasintus Jehabun S.Pd,, kepala TU SMAK, 24-1-2017)

Menurut siswa “ Betul bahwa adanya les tambahan untuk siswa

yang wajib kami ikuti memberi manfaat yang baik bagi kami untuk

berprestas sehingga saat ini SMAK Loyola menjadi sekolah yang

berprestasi dan minat masyarakat di sini yang semakin tinggi untuk

menyekolahkan anaknya ke SMAK Loyola. Kepala sekolah mewajibkan

kami untuk disiplin dalam kehadiran di sekolah. Kami juga diwajibkan

untuk mengikuti agenda jam tambahan sore dalam satu minggu khsusnya

mengikuti pelajaran UN. Romo kepala sekolah selalu memberi motivasi,

memberi semangat kepada kami untuk belajar. Motivasi misalnya berupa

penghargaan kepada kami yang berprestasi kalaupun selama ini hanya

berupa ucapan terima kasih. Kemudian nama kami selalu disebut-sebut

ketika Romo Kepala sekolah memimpin upacara, atau saat mengajar di

kelas. Hal ini cukup memotivasi kami di sekolah untuk semakin tekun

dalam belajar. Kemudian Kebijakan Kepala Sekolah untuk menambah jam

tambahan di sore hari untuk membina siswa yang disiapkan untuk

mengikuti UN maupun ajang perlombaan membantu perkembangan

belajar kami. Sehingga tidak heran SMAK ini sering menjuarai lomba-

lomba pada keggiatan non akademik”. (Valentinus Yanuarius, siswa kelas

XII SMAK Loyola, tanggal 8-2-2017)

Melihat data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kepemimpinan

transformasional kepala sekolah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

pencapaian prestasi siswa di SMAK Loyola. Upaya kepala sekolah dalam

meningkatkan prestasi siswa di SMAK Loyola sesuai dengan data dilapangan

dapat dilihat dari adanya pembinaan siswa scara berkelanjutan, kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

174

pembinaan dan pelatihan dewan guru serta adanya kerja sama yang baik antara

kepala sekolah dengan dewan guru dalam menggali potensi siswa. Karena itu

kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMAK Loyola memberikan

pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi siswa di sekolah tersebut.

Kepala sekolah tampil sebagai sosok pemimpin yang dianggap berhasil

menciptakan perubahan-perubahan pada SMAK Loyola. Sebagaimana hasil

wawancara dan observasi, kepala sekolah SMAK Loyol berbicara penuh

semangat dan memiliki semangat bekerja. Hal tersebut terlihat dari cara berbicara

di depan peneliti dengan berbicara menceritakan tentang keadaan SMAK Loyola

yang dahulu dibandingkan dengan yang saat ini. Lembaga pendidikan ini sejak

dipimpinnya, menjadi lembaga yang banyak di anugerahi penghargaan.

Pada saat memberikan amanat upacara hari senin beliau berbicara

dengan penuh inspirasi dalam memberi motivasi kepada dewan guru dan siswa

agar dalam menjalankan tugas maupun pekerjaan harus ada peningkatan dalam

setiap harinya. Selain itu pada saat memimpin rapat, kepala sekolah juga

mengajak kepada dewan guru sama-sama berjuang agar sekolah tersebut selalu

dapat bersaing dan lebih unggul dari sekolah lain yang ada di provinsi NTT.

Beliau berkeyakinan, dengan adanya semangat pengabdian yang disiplin dan

sikap kerja sama yang harmonis bisa membawa lembaga yang dipimpinnya lebih

baik, maju dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Sesuai

kenyataan di lapangan, SMAK Loyola saat ini sudah mulai mendapatkan

perhatian dan kepercayaan lebih dari masyarakat karena prestasi siswanya selalu

mengalami peningkatan. Hasil kerja kepala sekolah dapat dilihat dari aktifitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

175

kepala sekolah dalam memberikan perhatian dan motivasi terhadap siswa. Siswa

diberikan jam tambahan yaitu Kegiatan Bimbingan Belajar (BIMBEL). Hal lain

yang dapat diamati adalah hasil pretasi siswa baik prestasi yang bersifat

akademik maupun prestasi yang bersifat non akademik. Dalam kaitannya

prestasi yang bersifat akademik , SMAK Loyoa mendapat peringkat I di tingkat

Kabupaten berdasarkan jumlah nilai Ujian Nasional. Sedangkan prestasi

siswa yang bersifat non akademik dapat dilihat dari berbagai macam lomba yang

telah diraih oleh siswa, SMAK Loyola sangat potensial dan unggul dalam

berbagai jenis perlombaan baik di tingkat kabupaten, propinsi, maupun tingkat

nasional. Dala wawancara diakui bahwa prestasi yang diraih SMAK Loyola

terjadi dikarenakan adanya peran serta dan dukungan (motivasi) dari seorang

kepala sekolah. Dengan demikian adanya kepemimpinan transformasional kepala

sekolah yang kuat sangat mendukung penuh adanya keberhasilan sekolah dalam

meningkatkan prestasinya, baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat

non akademik.

Prestasi siswa merupakan hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar

di sekolah. Prestasi siswa dapat dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan

pendidikan. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah merupakan salah

satu model pendekatan kepemimpinan untuk mewujudkan sekolah yang

berprestasi. Menurut Hendrawati dan Prasojo (2015) kepemimpinan

transformasional kepala sekolah dapat menciptakan budaya sekolah yang baik

yang berdampak pada peningkatkan prestasi siswa di sekolah. Kepemimpinan

transformasional kepala sekolah lebih mampu memberdayakan fungsi serta peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

176

bawahan, memberikan motivasi untuk mengembangkan, memajukan organisasi

pendidikan dan memiliki kemampuan mengembangkan inovasi, mampu

membagi tugas kepada bawahan, sehingga dapat menciptakan suasana kerja,

lingkungan belajar, dan pencapaian kualitas sekolah menjadi sebuah sekolah yang

unggul dalam menciptakan lulusan yang berprestasi. Karena pada dasarnya

peningkatan prestasi siswa tidak terlepas dari peran kepala sekolah. Oleh sebab

itu, dikatakan pula bahwa keberhasilan prestasi suatu sekolah adalah sekolah yang

memiliki kepemimpinan yang kuat. Ketercapaian tujuan pendidikan sangat

bergantung pada kecakapan dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang

merupakan kepemimpinan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat

ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola dan

memberdayakan seluruh warga sekolah. Karena itu kepemimpinan

transformasional kepala sekolah yang kuat sangat berdampak terhadap kemajuan

dan dapat menunjang keberhasilan sekolah menjadi sekolah yang berprestasi.

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah mempunyai peran

yang sangat strategis dalam mencapai tujuan lembaga pendidikan. Kebijakan-

kebijakan dan motivasi yang diberikan kepala sekolah memberikan perubahan

yang baik bagi peningkatan prestasi siswa. Himbauan-himbauan persuasif yang

dijalankan oleh kepala sekolah untuk siswa untuk mematuhi peraturan sekolah

dan kegiatan pemberdayaan bagi para guru dan siswa dapat meningkatkan

kompetensi dan semangat belajar para siswa untuk berjuang meraih prestasi yang

lebih baik. Dengan demikian, untuk mewujudkan sekolah yang berprestasi perlu

adanya kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang kuat, karena dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

177

mempengaruhi, mendidik, menggerakkan, mendorong dan mengawasi bawahan

untuk mencapai visi misi sekolah.

4.4.3. Dampak Budaya Sekolah Terhadap Prestasi Siswa

Hasil analisis data budaya sekolah di atas menunjukkan bahwa tingkat

budaya sekolah di SMA Negeri I Komodo berada pada kategori cukup dengan

persentase sebesar 47,43%. Sedangkan hasil analisis data budaya sekolah di

SMAK Loyola berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 53,96%. Dan

data prestasi siswa SMA Negeri Komodo lebih rendah berdasarkan nilai rata-rata

mata pelajaran UN per jurusan sedangkan nilai rata-rata mata pelajaran UN per

jurusan di SMAK Loyola lebih tinggi. Berdasarkan perbandingan kondisi

penerapan budaya sekolah SMA N 1 Komodo dengan perolehan persentase

dengan SMAK Loyola dan hasil ujian Nasional Tahun 2015/2016, dapat dianalisa

bahwa SMAK Loyola yang menerapkan budaya sekolah lebih baik dibandingkan

dengan SMA N 1 Komodo, siswa dapat meraih nilai Ujian Nasional yang lebih

tinggi. Hal ini juga menjelaskan bahwa penerapan budaya sekolah yang baik akan

mendukung pada pencapaian prestasi siswa yang baik. Selain Prestasi akademik,

siswa juga mampu meraih prestasi non akademik. Budaya sekolah yang baik akan

sangat mempengaruhi sikap dan perilaku kehidupan warga sekolah. Budaya

sekolah yang ada akan mencerminkan keberadaan sekolah tersebut di kalangan

masyarakat. Budaya sekolah tersebut menjadi identitas tersendiri bagi sebuah

sekolah.

Berdasarkan hasil kuesioner skor rata-rata terendah dari budaya sekolah

terdapat pada indikator budaya fisik/artefak sekolah sebesar 49,70% dan budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

178

akademik sebesar 43,41% termasuk dalam kategori cukup. Hal ini berarti bahwa

sekolah belum memenuhi aspek sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran di

sekolah, serta belum mampu menciptakan lingkungan akademik sekolah yang

baik sehingga kurang mendukung proses belajar mengajar di sekolah yang lancar,

nyaman dan tertib dalam mewujudkan prestasi siswa di sekolah. Maka dari itu,

peningkatan budaya sekolah yang lebih baik akan mendukung pada pencapaian

prestasi siswa yang lebih baik pula. Hasil wawancara dan observasi dapat

dikatakan secara artefak budaya sekolah yang ada di SMA Negeri I Komodo perlu

adanya perbaikan. Sebab fasilitas merupakan aspek pendukung tercapainya hasil

yang diharapkan sekolah terkait dengan kenyaman belajar untuk meraih prestasi.

Budaya sekolah yang perlu perbaikan ialah dari segi fasilitas sekolah yang

belum memadai seperti laboratorium komputer, koleksi perpustakaan, media

pembelajaran dan budaya kedisiplinan para siswa yang belum memberikan

sumbangsih yang positif dalam meningkatkan prestasi siswa. Hal tersebut

diketahui saat wawancara seperti diuraikan berikut:

Menurut kepala sekolah “kita akui bahwa rendahnya prestasi nilai

UN di SMA Negeri ini tidak terlepas dari minimnya kualitas budaya

sekolah yang ada di SMA ini khususnya mengenai sarana dan prasarana

dan semangat membaca dari siswa. Dari segi fasilitas, masih banyak

kendala atau masalah pendidikan di sekolah ini khsusnya mengenai

fasilitas pembelajaran dan ruangan kelas yang masih terbatas. Karena itu,

saya selaku kepala sekolah sedang berupaya untuk mengatasinya dengan

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di sekolah maupun yang

ada pada masyarakat, untuk memenuhi berbagai kekurangan dalam sarana

dan prasarana sekolah, saya melibatkan komite sekolah untuk bersama

memikirkan permasalahan ini. Kemudian rendahnya kedisiplinan dan

semangat membaca dari para siswa juga menjadi penghambat upaya

peningkatan prestasi di sekolah ini (Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala Sekolah

SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

179

Menurut Bapak Gabriel “ Betul bahwa prestasi nilai rata-rata UN di

sekolah ini masih banyak yang rendah. Semangat ketekunan belajar yang

rendah dan minimnya ketersediaan fasilitas seekolah dan media

pembelajaran di sekolah seringkali menjadi hambatan dalam proses

pembelajaran di sekolah sehingga menjadi kendalam dalam meraih

prestasi yang baik. Pihak sekolah memang sudah memikirkan hal ini,

karena itu dalam proses perencanaan sarana prasarana di sekolah tahun ini,

sudah ada upaya dengan melibatkan guru-guru, tenaga administrasi

sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa dalam rapat tahunan untuk

membahas perencanaan sarana prasarana berdasarkan analisis kebutuhan

sekolah. Namun hal ini kelihatannya belum optimal terlaksana dengan baik

mungkin karena keterbatasan dana dari pemerintah sehingga sekolah ini

dalam banyak hal mengalami kekurangan terutama ketersediaan sarana

prasarana. Padahal ini penting untuk ini dilakukan agar bisa menunjang

pembelajaran di sekolah. ( Gabriel Geong S.Pd, guru kimia sekaligus

wakasek sarpras SMA Negeri, 20-1-2017)”.

Menurut pegawai tata usaha “Kita akui bahwa sarana pendukung

pendidikan di sekolah ini masih minim. Seperti fasilitas laboratorium IPA,

koleksi buku di perpustakaan di sekolah ini saya rasa masih jauh dari

kelengkapan. Menurut saya, upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah

dalam proses ini sepertinya belum begitu nampak sehingga yang terjadi

adalah prestasi nilai UN belum memuaskan”.( Remigius Nahak, kepala

TU SMA Negeri)

Menurut siswa “fasilitas belajar yang ada di sekolah kurang

lengkap, seperti tidak rapihnya perpustakaan sekolah, ruang laboratorium

banyak alat peraga yang rusak, ruang kelas yang kecil uga membuat

suasana belajar menjadi tidak menyenangkan, dan media pembelajaran di

sekolah ini juga masih kurang lengkap”.( Ajeng P. Falira, siswi kelas XII

SMA Negeri,3-2-2017)

Berdasarkan observasi peneliti, perpustakaan yang berada di sekolah

dilihat dari segi bangunannya kurang tertata dengan rapih. Selain itu perpustakaan

yang sebenarnya menajadi pusat beajar kurang memiliki koleksi buku dan kondisi

alat peraga sebagian besar tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Dari data wawancara dan observasi peneliti menyimpulkan bahwa kondisi

budaya sekolah khususnya budaya fisik dan budaya akademik yang di SMA

Negeri I Komodo tidak mendukung upaya pencapaian prestasi siswa pada sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

180

tersebut. Hal ini berarti bahwa budaya sekolah di SMA Negeri belum bersinergi

positif dalam meningkatakan pencapaian prestasi siswa pada sekolah tersebut.

Minimnya ketersediaan fasilitas dan lingkungan akademik diakui oleh guru dan

siswa belum memadai untuk mendukung dalam proses pembelajaran. Melihat

kondisi seperti itu tentunya ini menjadi hambatan dalam meningkatkan

prestasi siswa. Oreh karena itu, secara artefak budaya sekolah yang ada di sekolah

tersebut perlu adanya perbaikan khususnya fasilitas sekolah yang belum optimal

seperti laboratorium komputer, koleksi perpustakaan, media pembelajaran yang

memberikan dampak negatif bagi proses pembelajaran di sekoah. Sebab fasilitas

sangat penting untuk menunjang dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Hal

ini sesuai dengan hasil pengamatan dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa

kondisi alat peraga sebagian besar tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Kondisi ini memberikan dampak bagi siswa sehingga mengurangi minat baca

siswa untuk meraih prestasi.

Sedangkan di SMAK Loyola berdasarkan wawancara dikatakan budaya

sekolah memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan motivasi seluruh

elemen sekolah untuk bekerja mencapai prestasi siswa. Dari hasil kuesioner skor

rata-rata tertinggi budaya sekolah terdapat pada indikator budaya sosial sebesar

59,44% termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis ini berarti bahwa sekolah

yang memiliki budaya sosial yang baik yang tercermin dalam semangat

kolegialitas dan kerja sama antara kepala sekolah dengan staf, guru, maupun

siswa mampu memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan

kualitas sekolah serta mengembangkan rasa persatuan dan kebersamaan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

181

mewujudkan prestasi siswa secara optimal. Berdasarkan wawancara sebagian

besar partispan mengakui bahwa ketersediaan faslitas yang cukup memdai dan

semangat kedisiplinan yang mulai tertata dengan baik baik di SMAK Loyola

mendorong terjadinya peningkatan prestasi siswa. Budaya sekolah yang nyaman

dan kondusif, fasilitas yang memadai, semangat kedisiplinan yang baik

mendukung tercapainya prestasi siswa. Dengan demikian budaya sekolah yang

baik akan sangat mempengaruhi upaya pencapaian prestasi siswa di SMAK

Loyola. Kondisi budaya sekolah yang baik menjadi identitas tersendiri bagi

sekolah dalam meraih prestasi yang baik. Hal tersebut senada dengan hasil

wawancara dengan partisipan yang menyatakan.

Menurut kepala sekolah” Prestasi akademik dan non akdemik yang

dicapai selalu ini tentu hasil dari proses kegiatan belajar mengajar dan

budaya sekolah yang baik di sekolah ini. Untuk prestasi akademik kita

akui bahwa sekolah ini secara kumulatif selalu lulus 100% dan rata-

ratanya nilainya sebagian besar melebih standar nasional. Hal ini terjadi

berkat kerja keras dan tanggung jawab dari seluruh elemen sekolah. Para

guru dan siswa aktif berperan dalam mendukung budaya sekolah di elamab

pendidikan ini. Dalam setiap kesempatan saya selalu mengajak dan

mendorong kepada seluruh dewan guru terutama yang ada hubungannya

dengan mata pelajaran yang menjadi prioritas dalam ujian nasional.

Karena itu di sekolah ini ada penambahan pelajaran sore hari khsusnya

untuk mata pelajarn UN. Di sekolah ini juga ada penyelenggaran event

atau ajang internal untuk berprestasi dan berkompetisi. Hal ini dilakukan

sebagai upaya untuk memupuk tumbuhnya semangat berprestasi dan

berkompetisi di kalangan siswa SMAK Loyola ini. Selain itu, prestasi yan

diraih selaa ini terjadi karena dukungan sarana dan fasilitas yang mulai

memadai di sekolah ini sehingga banyak anak-anak termotivasi untuk

belajar. Sehingga sekolah ini seringkali mengikuti lomba tingkat

kabupaten, propinsi bahkan nasional. Baru-baru ini lomba pelajaran

geografi tembus sampai tingkat nasional. Ini merupakan salah satu

perwujudan budaya akademik yang baik di sekolah ini. Oleh karenanya,

kualitas budaya sekolah yang baik di SMAK Loyola ini telah dihargai

melalui SK Mendiknas dimana sekolah ini ditunjuk oleh kementrian

pendidikan Nasional sebagai sekolah rujukan dari propinsi NTT” . (Hasil

wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero SVD, M.Pd, tanggal 21-1-

2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

182

Hal ini dikonfirmasikan kembali dengan wakil kepala sekolah bidang

kurikulum yang menjelaskan bahwa :

“ Benar bahwa prestasi UN di SMAK ini memang 100% dan rata-

rata nilai UN per mata pelajaran ujian nasional sebagaian besar melebihi

nilai rata-rata kabupaten. Hal ini kita akui berkat kerja keras dari para guru

dan semangat ketekunan dari para siswa.Selain itu budaya sekolah di

lembaga pendidikan ini memungkinkan para siswa untuk belajar meraih

prestasi. Kebetulan di sekolah ini ada pelajaran tambahan pada sore hari

untuk setiap mata plajaran ujian nasional. Sekolah juga menyelenggarakan

pelajaran tambahan pada sore hari untuk perispan UN. Untuk non

akademik prestasinya juga memuaskan karena pihak sekolah ini selalu ada

kegiatan ektsrkurikuler dan kalau ada perlombaan pasti persiapan jauh-

jauh hari sehingga kalau dinas pendidikan kabupaten tidak siap bisanya

siswa SMAK inilah yang dikirim ke propinsi untuk ikut perlombaan.

SMAK Loyola ini dipilih dari propinsi NTT ini sebagai sekolah rujukan.

Itu semua berkat semangat kerja sama tim yang baik dan sikap semangat

belajar yang dilakukan siswa dalam rangka mewujudkan budaya akademik

yang baik di lembaga pendidikan ini. Sikap kerajasama para guru dan

semangat kedisiplinan para siswa ditunjukan dengan partisipasi dalam

kegiatan ektraskurikuler di sekolah dan membina hubungan yang harmonis

serta adanya kerja sama tim para guru yang baik diantara para guru yang

dimbing oleh kepala sekolah ini”. (Aloisius Hagul S.Pd, guru fisika

sekaligus wakasek kurikulum SMAK, wawancara tanggal 22-1-2017).

Menurut pegawai tata usaha “ Kita akui bahwa SMAK Loyola ini

sekolah yang berprestasi di manggarai barat. Kekhasan sekolah ini

terletak pada budaya kedisiplinanannya yang baik dan hal ini selalu

ditekankan oleh kepala sekolah dalam setiap briefing. Sekolah ini juga ada

kegiatan ektrakurikulernya yang kreatif sebagai perwujudan budaya

akademik di lingkungan sekolah ini sehingga hal inilah yang mendukung

proses pencapaian prestasi yang dicapai sekolah selama ini”. (Hyasintus

Jehabun, S.Pd, kepala TU SMAK, 24-1-2017)

Menurut siswa” SMAK ini memang sekolah berprestasi di

manggarai barat. Kepala sekolah dan para guru selalu mendorong kami

untuk belajar tekun menjelang UN dan selalu menekankan kami agar

disiplin. Selain unggul dalam bidang akdemik juga unggul dalam banyak

bidang non akdemik. Di sekolah ini memang sangat ditekankan sekali soal

kedisiplinan dan banyak kegiatan ekstrakurikuler. Fasilitas yang ada di

sekolah ini juga membantu kami untuk belajar dengan baik. Pihak sekolah

sering mengirimkan siswa-siswa di SMAK ini untuk mengikuti berbagai

lomba di luar sekolah. Hal ini memotivasi kami untuk belajar agar mampu

berprestasi dan berkometisi dengan sekolah lain”. ( Flaviana A. Halim,

siswi kelas XII SMAK, wawancara tanggal 7-2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

183

Berdasarkan data-data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kondisi

budaya sekolah khsusnya fasilitas yang memadai dan lingkunagn akademik yang

kondusif memberikan dampak positif bagi peningkatan prestasi yang baik di

SMAK Loyola. Kondisi ini ditunjukkan ketersediaan fasilitas yang cukup

memadai dan kebijakan kepala sekolah menyelenggarakan pelajaran tambahan

serta beberapa kegiatan event atau ajang berprestasi di kalangan siswa SMAK

Loyola. Hal ini dilakukan untuk memupuk semangat belajar agar para siswa dapat

meraih yang baik. Melihat datat-data di atas dapat dikatakan budaya sekolah

sangat penting dan berpengaruh terhadap upaya peningkatan prestasi siswa.

Terciptanya lingkungan sekolah yang indah, penataan ruang bangunan yang

permanen dan representatif dan lingkungan akademik yang kondusif memberi

pengaruh yang positif dalam meningkatkan prestasi siswa di sekolah. Pemakaian

simbol-simbol budaya sekolah yang di pasang di tempat-tempat strategis dan

piala-piala atas prestasi- prestasi yang diperoleh sekolah menggugah kemampuan

dan skill serta motivasi para guru dan siswa untuk meraih prestasi. Dukungan

sarana dan prasarana yang memadai serta sistim nilai, seperti kedisiplinan,

semangat membaca dan keharmonisan hubungan sosial melahirkan budaya

sekolah yang baik sehingga dapat mempengaruhi pencapaian prestasi siswa.

Selain itu adanya kebijakan kepala sekolah mengenai kedisiplinan akademik dan

pola hidup bersih di lingkungan sekolah, semangat kerja keras dan kerjasama

antara dewan guru dan kepala sekolah maka SMAK Loyola sebagai sekolah

berprestasi di Kabupaten Manggarai Barat dan mendapatkan banyak penghargaan,

mulai dari tingkat Kota, provinsi dan Nasional. Melalui keberhasilan inilah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

184

seluruh dewan guru mulai percaya, yakin, dan kagum dengan kepala sekolah atas

prestasinya dalam memimpin SMAK Loyola Labuan Bajo.

Budaya sekolah yang didalamnya memuat nilai, norma, dan sikap diyakini

dapat membentuk prilaku warga sekolah dalam melakukan aktivitas di lingkungan

sekolah. Hal tersebut juga akan berdampak pada pencapaian prestasi siswa,

namun untuk mencapai prestasi siswa yang tinggi perlu adanya budaya sekolah

yang positif. Menurut Macneil, Prater & Busch (2009) budaya sekolah yang

positif dapat mempengaruhi perilaku warga sekolah termasuk peserta didik dalam

hal motivasi dan semangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik. Sebuah lembaga pendidikan dapat meraih prestasi yang baik

bilamana memungkinkan terciptanya budaya sekolah yang unggul, yang dapat

meningkatkan kinerja para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan

meningkatkan semangat belajar siswa untuk mencapai prestasi yang maksimal.

Dengan tumbuhnya motivasi berprestasi dan komitmen yang kuat dari

seluruh stakeholder sekolah maka mutu sekolah akan meningkat sehingga

melahirkan peserta didik yang berkualitas dan berprestasi. Budaya sekolah dapat

merupakan aset atau hambatan di dalam lembaga pendidikan. Budaya yang kuat

merupakan sumber komitmen dan stabilitas organisasi, namun budaya yang

lemah dapat menjadi sumber resistensi terhadap perubahan dan menimbulkan

ketertutupan warga sekolah terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan. Budaya

sekolah yang baik dapat juga mempengaruhi terselenggaranya pendidikan yang

bermutu serta pembentukan sikap moral yang positif. Karena itu, upaya

mewujudkan prestasi siswa di sekolah perlu meningkatkan budaya sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

185

menjadi kondusif melalui komunikasi dan interaksi antara peserta didik, pendidik

dan tenaga kependidikan, orangtua peserta didik dan masyarakat. Dengan

hubungan yang harmonis antara kepala sekolah,guru, murid dan keadaan budaya

sekolah yang nymana dan memadai akan berdampak pada peningkatan prestasi

belajar yang baik. Dengan demikian budaya fisik, akademik dan budaya sosial

yang memadai dan kondusif perlu ditingkatkan di lingkungan sekolah agar

tercapainya prestasi siswa yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

186

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian sekaligus

menjawab rumusan masalah dalam penelitian yang diajukan maka diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah pada SMAK Loyola

lebih kuat dibandingkan dengan SMA Negeri I Komodo. Kondisi ini

ditunjukkan oleh angka deskripsi persen kepemimpinan transformasional

SMAK Loyola sebesar 75.00% (kuat) sedangkan pada SMA Negeri I Komodo

sebesar 71,26% (kuat). Selanjutnya angka deskripsi persen pada budaya

sekolah pada SMAK Loyola sebesar 53,96% (baik) dan SMA Negeri I

Komodo sebesar 49,83% (cukup). Artinya meskipun kepemimpinan

transformasional pada dua sekolah dikategorikan baik tetapi pengaruhnya

dalam membentuk budaya sekolah dapat berbeda kategori, karena dipengaruhi

beberapa faktor lain. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang

lebih kuat berperan signifikan dalam meningkatkan penerapan budaya sekolah

yang baik di SMAK Loyola. Sedangkan kepemimpinan transformasional yang

lemah, kurang memberikan kontribusi yang positif bagi pembentukan budaya

sekolah yang baik di SMA Negeri I Komodo.

2. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah memberikan dampak terhadap

peningkatan prestasi siswa, baik dalam prestasi akademik maupun prestasi non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

187

akademik. Hasil perbandingan antara SMA Negeri I Komodo dengan SMAK

Loyola menunjukkan bahwa sekolah yang menerapkan kepemimpinan

transformasional yang lebih kuat mampu meraih nilai ujian nasional lebih

tinggi, dalam hal ini dilihat dari hasil rata-rata nilai mata pelajaran ujian

nasional, siswa SMAK Loyola lebih baik dibandingkan dengan SMA Negeri I

Komodo. Selain prestasi akademik, prestasi non akademik SMAK Loyola juga

lebih baik.

3. Penerapan budaya sekolah memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi

siswa, baik dalam prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Hasil

perbandingan antara SMA negeri I Komodo dengan SMAK Loyola

menunjukkan bahwa sekolah yang menerapkan budaya sekolah yang baik

mampu meraih rata-rata nilai mata pelajaran ujian nasional yang lebih tinggi

dan memiliki prestasi non akademik yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan

SMAK Loyola memiliki budaya sekolah yang lebih baik sehingga rata-rata

nilai hasil ujian nasional siswa dan prestasi non akademik lebih baik

dibandingkan dengan SMA Negeri I Komodo.

B. Saran

1. Untuk kepala sekolah, agar tetap mempertahankan budaya sekolah yang telah

berkembang dengan baik dan berusaha memperbaiki serta mengembangkan

nilai-nilai budaya sekolah yang belum optimal sebagai roh bagi kegiatan

pendidikan di sekolah dan lebih meningkatkan lagi dimensi-dimensi

kepemimpinan transformasional dalam pengembangan budaya sekolah agar

terjadi peningkatan kualitas prestasi siswa secara berkesinambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

188

2. Guru mata pelajaran kiranya lebih serius memperhatikan peserta didik yang

melanggar aturan sekolah baik itu disiplin waktu maupun disiplin belajar dan

tanggung jawab mengembangkan budaya sekolah merupakan tanggung

jawab semua tenaga pendidik serta semua warga sekolah untuk mendukung

tercapainya prestasi sekolah.

3. Sekolah hendaknya meningkatkan peran seluruh warga sekolah dengan

menghimbau seluruh warga sekolah untuk mengoptimalkan fasilitas-fasilitas

yang sudah disediakan di sekolah baik dari alat pembelajaran maupun sarana

prasarana untuk mewujudkan budaya sekolah yang bermutu agar tercapainya

prestasi siswa di sekolah.

4. Untuk dinas pendidikan dan yayasan pendidikan yang bersangkutan, kiranya

memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan budaya di sekolah

sehingga setiap sekolah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pengembangan

budaya sekolah dengan memberikan dukungan baik moril maupun materiil

demi kelancaran kegiatan-kegiatan pengembangan budaya sekolah.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan kepemimpinan transformasional

dalam membentuk budaya sekolah dan meningkatkan prestasi siswa hendaknya

mengkaji secara mendalam mengenai permasalahan ketiga variabel tersebut.

Kemudian bagi peneliti sendiri agar meneliti faktor-faktor lain yang dapat

meningkatkan prestasi siswa, sehingga dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis dalam memahami disiplin ilmu manajemen khusunya

manajemen kependidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

189

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam pelaksanaannya.

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: Peneliti belum menggali informasi

melalui wawancara kepada orangtua siswa, komite, dan masyarakat sekitar

terkait permasalahan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

190

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Naseer dan Saed Salfi Muhammad. 2007."Relationship among school

size, school culture and students' achievement at secondary level in

Pakistan", International Journal of Educational Management, Vol. 21 Iss

7 pp. 606 - 620

Ali, Lukman. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ansar dan Masaong. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Gorontalo: Sentra

Media

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Balyer,Aydın.2012.Transformational Leadership Behaviors of School Principals:

A Qualitative Research Based on Teachers’ Perceptions. International

Online Journal of Educational Sciences, 2012, 4 (3), 581-591

Bass, Bernard M and Riggio E. Ronald. (2006).Transformational Leadership.

Mahwah, New Jersey; Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Bolthouse, E.Jade. Efforts of Culture Creation in the K-8 School Setting; Northen

Michigan University, diakses tanggal 10 oktober 2016

Bush, Tony, dan Marianne Coleman. 2008. Manajemen Strategik Kepemimpinan

Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSOD

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan

publikdan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Carpenter, Daniel.2015."School culture and leadership of professional learning

communities", International Journal of Educational Management, Vol. 29

Iss 5 pp. 682– 694

Creswell W. John. 2013. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih di

antara lima pendekatan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Danim, S & Suparno. 2009. Manajemen dan kepemimpinan transformational

kekepalasekolahan: visi dan strategi sukses era teknologi, situasi krisis,

dan internationalisasi pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Depdiknas.2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Buku I

Konsep dan Pelaksanaan. Jakarta: Direktorat SLTP Dirjen Dikdasmen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

191

Depdiknas.2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK, SD,SMP,SMA,SMK&

SLB. Jakarta: BP.Cipta Karya

Desian, Aminullah, Lulup E. Tripalupi,I Ketut Dunia. 2014. Pengaruh

Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Iklim Sekolah

pada SMP 4 Negara. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4. No 1

Djamarah, S.B. 2002. Psikologi belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fattah, Nanang.2008. Landasan Manajmen Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Fauzuddin. 2011. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (Studi Multi

Kasus Pada Dua SMA Negeri dan Satu MA Negeri berpretasi di kota

Banda Aceh. Disertasi: UM

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung:

Alfa Beta

Hendrawati, Anik dan Prasojo Diat, Latip. 2015. Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Guru, Dan Budaya

Sekolah Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Akuntabilitas Manajemen

Pendidikan.Volume 3, No 2, (141-157)

Herman.2015 . Peranan Budaya Sekolah dalam meningkatkan kinerja dan

membangun mutu. http://103.11.96.117/download/2015/artikel/04-05-

2015/diakses tanggal 9 oktober 2016.

Hermino, Agustinus.2014. Kepemimpinan Pendidikan di Era Globalisasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Horner, Melissa.1997. "Leadership theory: past, present and future", Team

Performance Management: An International Journal, Vol. 3 Iss 4 pp. 270

– 287

Kahar, A. Irawaty. 2008. Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi

(Organizational Change) Pada Perpustakaan perguruan Tinggi. Jurnal

Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.4,No 1

Kartono, K. 1995. Psikologi anak: psikologi perkembangan, Mandar Maju,

Bandung.

Karuppiah Chanthravalli , Foo Say Fooi, Jamaliah Abdul Hamid and Bahaman

Abu Samah. 2014.Transformational Leadership, School Culture and Risk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

192

Management Practices at Elementary Schools in Malaysia. Middle-East

Journal of Scientific Research 19 (Innovation Challenges in

Multidiciplinary Research & Practice): 39-46, 2014

Keung K. Emerson, Szapkiw J. Rockinson-Amanda , (2012),"The relationship

between transformational leadership and cultural intelligence ", Journal of

Educational Administration, Vol. 51 Iss 6 pp. 836 – 85

Koentjraningrat. 2003. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Krishnan, V.R. 2005. Leader-Member Exchange, Transformational Leadership,

and Value System, Electronic Journal of Business Ethics and

Organization Studies, Vol 10, No 1, pp. 14-21.

Kulsum Umi. (2011). Implementasi Pendidikan Berbasis PAIKEM (Sebuah

Paradigma baru Pendidikan di Indonesia). Surabaya: Gena Pratama

Pustaka.

Kytheortis, Andreas, Andreas, Pashiardis Petros dan Kyriakides Leonidas.

(2010)."The influence of school leadership styles and culture on students'

achievement in Cyprus primary schools", Journal of Educational

Administration, Vol. 48 Iss 2 pp. 218 -240

Lailitu, Zahroh. 2015. Urgensi pembinaan iklim dan budaya sekolah. Jurnal

Pendidikan Agama Islam Volume 03, Nomor 01, hal 160-186

Loe Loko, Hendro Efrems. 2016. Evaluasi Kurikulum K 13 Di Tingkat Sekolah

Menengah (SMA) di Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Tesis USD

Lukas, Earl Stephen dan Jerry Wayne Valentine. 2002. Transformational

Leadership: Principals, Leadership Teams, And School Culture, New

Orleans,diakses 10 Oktober 2016

Macneil, P & Busch. (2009). “The effects of school culture and climate on

student achievement”, International Journal of Leadership in Education,

Vol. 12, No. 1, 73-84, January-March 2009

Martin, Shawn Terese. 2009. "Relationship Between the Leadership Styles of

Principals and School Culture . Electronic Theses & Dissertations.

Masaong, Selfiano Mooduto, Naway A. Fory. 2014. Hubungan gaya

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan budaya sekolah

dengan pengembangan karakter siswa di sekolah menengah atas Negri I

Gorontalo. Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2,no 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

193

Miles, Mathew. B & Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta:UI-Press

Muslimatun.2010. Kepemimpinan Transformasional Bidang Pendidikan Dalam

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah Pada SD Negeri Sudirman

KecamatanAmbarawa.http://eprints.walisongo.ac.id/143/1/Muslimatun_Te

sis_Sinopsis.pdf diakses pada tanggal 11-11-2016.

Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ngang, Tang Keow. 2011. The effect of Transformational Leadership On School

Culture in Male Primary Schools Maldives; Procedia-Social and

Behavioral Sciences

Nurdin, Ade Ruslan. 2013.Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala

Sekolah Dan Budaya Organisasi Terhadap Profesionalisme Guru Dalam

Mewujudkan Perilaku Dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan

dan Humaniora ISSN 2301-5004.

Nursalam. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta

Patton. M.Q. 2001. Qualitative Research and Evaluation Methods. Thousand

Oaks, CA: Sage Publication

Peterson, K.D. 1999. Time use flows from school culture: River of values and

traditions can nurture or poison staff development hours (versi electronic).

Journal of Staff Development, Vol.20,

Peterson, K.D. 2002. Reculturing School. Journal Of Staff Development, Summer

2002, Vol, 23, no. 3

Peterson, Kent D. and Terrence E. Deal. 2009. The Shaping School Culture

Filedbook. San Francisco: Josses-Bass.

Poerwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya.

Robbin, S.P. 1994. Alih Bahasa Yusuf Udaya, Teori Organisasi & Struktur

Organisasi, Jakarta: Arean.

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2009. Organizational Behavior. New

Jersey: Pearson Education Inc.

Saaravirta, Toni & Kumpulainen, (2016),"School autonomy, leadership and

student achievement: reflections from Finland", International Journal of

Educational Management, Vol. 30 Iss 7 pp. 1268 – 1278

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

194

Sudjana, Nana. 1998. Cara Belajar Siswa Objektif. Bandung: Tarsito Sudrajat,Ajat.(2011). Membangun Budaya sekolah berbasi karakter terpuji,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Membangun/Kultur/20Sekolah/20Berbasis/20Karakter.pdf,diakses tanggal 13 Oktober 2016.

Sugiyono.2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Sumarni, Siti. (2010). Membangun Kultur Sekolah http://

rivafauziah.wordpres.com/2005/06/26/ diakses tanggal 25 september 2016 Sunaengsih, Cucun .2011. Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala

sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu sekolah di smp negeri dan swasta wilayah kota bandung. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia

Thamsa Thulani Bhengu dan Themba Thulani Mthembu. 2014. Journal Effective

Leadership, School Culture and School Effectiveness: A Case Stdy of Two ‘Sister’ Schools in Umlazi Township. University of Kwazulu-Natal, South Africa.

Widiawati, Fransiska. 2012. Pendidikan Dalam Konteks Budaya dan Masyarakat

Manggarai. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan; Missio. Ruteng: STKIP. St. Paulus

Winkel WS. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Wijaya, Cece dan A.Tabrani Rusyan (1994). Kemampuan Dasar Guru Dalam.

Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT remaja Rosdakarya. Yang, Yingxiu. 2014."Principals’ transformational leadership in school

improvement", International Journal of Educational Management, Vol. 28 Iss 3 pp. 279- 288

Yukl, G. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Indonesia. Jakarta:

Penerbit PT Indeks. Zainuddin. 2016. Membangun Budaya Sekolah Berbasis Karakter Terpuji.

Universitas Negeri Malang. journal.um.ac.id/index.php/jwsd/article/ diakes 13-11-2016

Zamroni. 2011. Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

195

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

196

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

197

Lampiran 3

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DI SMA NEGERI I KOMODO LABUAN BAJO

No Fokus penelitian Observasi

1.

Idealized Influence

Menurut kepala sekolah dalam wawancara “ Sebagai kepala

sekolah di lembaga pendidikan ini saya telah melibatkan semua

elemen sekolah khsusnya para guru, pegawai tata usaha, komite

sekolah, dalam perumusan visi misi sekolah. Salah satu bentuk

pemberdayaanyang dilakukan terhadap selruh elemen di sekolah

ini adalah dengan memberikan kebebasan kepada guru dalam

menjalankan tugas yang telah diberikan. Ada yang diangkat

sebagai wakil kepala sekolah, koordinator kegiatan dan wali kelas.

Dan tentu saja dalam menjalankan tugas-tugas itu saya selalu

mengajak mereka saling menhargai dan membangun sikap kerja

sama sikap kerja sama yang baik demi meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah ini.”(Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala

Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-

2017)

Menurut guru “kepala sekolah sebagai pemimpin di lembaga ini,

telah menyusun program kerja sekolah secara bersama dan

menggerakkan berbagai kegiatan di sekolah ini. Beliau telah

melibatkan kami guru dan dan stakeholder pendidikan lainnya

untuk mewujudkan visi misi sekolah secara bersama yang

dirumuskan pada rencana kegiatan sekolah. Dalam rapat-rapat

beliau selalu menghimbau kami untuk menunjukkan kinerja yang

baik. Dengan memberikan pemahaman akan tanggung jawab

bersama, kepala sekolah bersama guru dan komite sekolah serta

orang tua siswa diajak juga untuk mewujudkan visi misi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

198

2.

Motivasi

inspirasional

melalui dukungan berbagai program kegiatan sekolah”. (Mohamad

Albar S.E, wawancara tanggal 20-1-2017)

Menurut staf tata usaha:“ Benar bahwa kepala sekolah sebagai

pemimpin di lembaga pendidikan ini telah melibatkan guru dan

kami semua untuk mewujudkan visi-misi sekolah di sekolah ini

secara bersama yang dirumuskan pada rencana kegiatan

sekolah.”(Remigus Nahak, tanggal 23-1-2017)

Menurut siswa: “Dalam banyak kesempatan bapak kepala sekolah

selalu mensosialisasikan visi dan misi sekolah ini sekaligus

mengingatkan kami untuk untuk aktif mengikiuti kegiatan

sekolah baik ekstrakurikuler maupun intrakurikuler agar visi

dan misi sekolah tercapai” .( Mitha R. Nufus, Siswi kelas XII

SMAN I Komodo, wawancara tanggal 3-2-2017)

Menurut kepala sekolah “Untuk meningkatkan semangat kerja di

lembaga pendidikan ini saya berusaha memotivasi seluruh

komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan ini. Dengan

menciptakan suasana kerja yang kondusif dan memberikan

kesempatan kepada para guru untuk ikut pelatihan. Saya berusaha

menciptakan iklim kerja yang kondusif dan memberikan rasa

aman dalam bekerja serta kesempatan pelatihan untuk

meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan. Budaya dan

iklim kerja yang positif dan kondusif akan memungkinkan setiap

guru dan seluruh warga sekolah lebih termotivasi untuk

menunjukkan kinerjanya secara unggul. Dengan memiliki iklim

lingkungan kerja yang kondusif dan positif, tentu saja mereka

merasa nyaman dama bekerja. Cara lain saya memotivasi mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

199

dengan penghargaan bagi guru dan para siswa yang berprestasi.

Karena itu, saat brefing pagi saya selalu mengajak para siswa

untuk meningkatkan displin belajar”.(Donatus Ja, S.Pd.Bio,

Kepala Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara

tanggal 17-1-2017)

Menurut guru “ Sebagai pemimpin di lembaga pendidikan ini

kepala sekolah tentu saja pernah dan selalu meberikan motivasi

bagi kami para guru dan kepada seluruh warga sekolah di lembaga

ini. Karena itu kepala sekolah berusaha menciptakan iklim kerja

yang kondusif dan memberikan rasa aman dalam bekerja serta

kesempatan ikut pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan. Salah satu bentuk motivasi yang dilakuan

oleh kepala sekolah adalah dalam upaya meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah ini. Kami diberi

kesempatan untuk ikut pelatihan, baik dalam MGMP maupun

KKG. Hal ini dilakukan agar para tenaga kependidikan semakin

profesional dalam bidang kami masing-masing sehingga mencapai

tujuan pembelajaran sesuai dengan visi misi sekolah. Motivasi lain

yang pernah dilakukan oleh kepala sekolah disekolah ini adalah

mengundang tenaga khusus dari Propinsi ahli kurikuum K13

memberikan materi di sekolah ini”( Gabriel Geong, S.Pd, guru

kimia sekaligus Waksek Kurikulum SMAN I Komodo wawancara

20-1-2017).”

Menurut staf TU “Betul bahwa kepala sekolah selalu memberikan

motivasi pada waktu briefing pagi. Setiap pagi hari ada breafing

selama 15 menit yang harus dikuti oleh semua guru dan staf tata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

200

3.

Stimulasi intelektual

usaha. Breafing ini bertujuan untuk menciptakan semangat kerja

dalam kebersamaan dan memicu motivasi kerja. Kepala sekolah

selalu menciptakan hubungan yang harmonis dengan guru dan

kami para staf sehingga kami merasa dekat dengan pemimpin.

Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap

hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal

mengoreksi terhadap guru dan staff serta para siswa, bila melihat

ada hal yang kurang sesuai. Kepala sekolah kelihatannya berusaha

menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan, yaitu adanya

sikap saling percaya, saling menghormati dan saling

menghargai”.( Robertilde Widianti, Staf TU SMAN I Komodo,

wawancara tanggal 30-1-2017)

Menurut siswa“ Dalam banyak kesempatan khsusnya saat briefing

pagi kepala sekolah selalu memberikan motivasi belajar untuk

kami para siswa. Kepala sekolah selalu mengajak kami untuk

mencinta disiplin waktu dan disiplin belajar. Kemudian motivasi

lain adalah penghargaan kepada kami yang berprestasi dalam

bidang akademik maupun yang non akdademik. Penghargaa ada

yang berupa uang dan sertifikatserta ada juga yang sekadar ucapan

terima kasih” ( Ajeng P. Falira, siswi kelas XII SMA Negeri I

Komodo, tanggal 3-2-2017

Menurut kepala sekolah “Saya terus berusaha membina hubungan

yang baik dengan semua guru karena saya tidak bisa bekerja

sendiri, saya membina hubungan langsung dengan guru dengan

memberikan arahan dan menawarkan beberapa inovasi kepada

guru demi perbaikan kualitas pembelajaran yang berdampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

201

langsung kepada kualitas peserta didik. Karena itu saya berusah

untuk memfasilitasi pegembangan kepemimpinan guru dengan

mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan, MGMP,KKG

dll. Saya juga mendengarkan masukan dan saran dan meminta ide

dari guru demi perbaikan mutu di sekolah ini. Di sekolah ini sudah

ada kelompok belajar sepeti kelompok belajar gemar bahasa

Inggris dan kelompok mading serta adanya kerjasama dengan

orangtua siswa yang dijembatani komite sekolah untuk perbaikan

infrastruktur di sekolah ini”.(Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala

Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-

2017)

Menurut guru“Betlul bahwa kami selau diber kesempatan untuk

ikut pelatihan MGMP, KKG dan seminar, workshop, dan diklat

lainnya. Berbagai pelatihan yang diikuti kepala sekolah juga

diimbaskan kepada guru dan kepala sekolah mengajak guru untuk

membahas dan mendiskusikan berbagai perkembangan

pembelajaran siswa. Kepala sekolah memberikan arahan dan

masukan untuk guru dan menghimbau guru untuk

melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya. Kepala sekolah

mengajak guru untuk bekerja sama dan dengan sikap kekeluargaan

dan terbuka menerima masukan dari guru sebagai pemimpin yang

menggerakkan kegiatan sekolah. Kepala sekolah memberikan

kepercayaan kepada bawahannya untuk melaksaksanakan

kegiatan sekolah dengan memberikan arahan yang sesuai yang

dibutuhkan. Khususnya dalam pengelolaan kurikulum sekolah

yang bersentuhan langsung dengan perbaikan kualitas peserta

didik. Dengan kepercayaan yang diberikan kepala sekolah, guru

Suasana sekolah sangat nyaman

dan rasa kekeluargaan yang

sangat erat antara kepala

sekolah dengan warga sekolah.

Pada saat istirahat atau waktu

luang, kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

202

4.

Individualized

consideration

melaksanakan kegiatan sekolah dengan penuh kreatif dan

ertanggung jawab” ( Gabriel Geong, S.Pd, guru Kimia sekaligus

Wakasek Sarpras SMAN I Komodo, tanggal 20-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “Kepala sekolah memberikan

pengarahan kepada kami, mengenai pelaksanaan tugas sebagai TU

agar lebih rapih, terampil dan tertib dalam pengurusan administasi

di sekolah ini. Ada beberapa gagasan yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam rangka memberi pembinaan kepada kami agar

mampu mengikuti tuntutan kinerja kesekeretariatan sekarang.

Salah satunya ada diklat, workshop ke Kupang dan terobosan lain

yang dilakukan oleh kepala sekolah menghadirkan orang-orang

penting di sekolah ini yang tentu saja mendorong kami untuk

bekerja dengan penuh tanggung jawab”.( Remigius Nahak, kepala

TU SMAN Komodo tanggal 23-1-2017)

Menurut siswa“ Bapak kepala sekolah selalu mengarahkan kami

untuk mngikuti pembinaan sore hari. Di sekolah ini sejak dua

tahun terakhir sudah ada kegiatan studi sore dan khusus kelas tiga

ada bimbingan jam belajar sore”(Husni Al Amin siswa kelas XII

SMAN I Komodo, tanggal 4-2-2017)

Menurut kepala sekola “Dalam memberikan perhatian terhadap

guru saya selalu berusaha untuk memahami masalah yang

dihadapi oleh guru. Saya menyadari bahwa semua orang hidup

pasti punya masalah. Jika ada masalah akan dibicara empat mata ,

gurunya saya panggil atau kalau ada murid yang bermasalah saya

panggil. Saya berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan baik,

mengunjungi kantor guru,

disana kepala sekolah

berbincang-bincang dengan

para guru yang ada di kantor,

bersenda gurau, dan

membicarakan pekerjaan

sekolah dengan suasana akrab

dan santai. Kepala sekolah

terlihat tidak merasa sebagai

seseorang yang paling ditakuti,

tetapi sebagai teman dan

tempat mencurahkan

permasalahan tugas yang

dimiliki oleh para guru dan

karyawan, sesekali kepala

sekolah memanggil beberapa

guru dan staf dan para siswa

untuk menanyakan hal-hal yang

berkaiatan dengan kegiatan

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

203

dengan pendekatan kekeluargaan. Kalau saya langsung

mendatangi siapa yang ingin ajak bicara. Kalau saya ada perlu

dengan guru ya saya langsung datang ke guru. Kalau siswa

biasanya saya panggil ke kantor. Kalau ada teman guru yang

menikah atau mengalami duka, pihak sekolah memberi perhatian

penuh. Saya dan rekan-rekan guru berusaha selalau hadir di sana

bahkan bertanggung jawab penuh di dalamnya. Dalam kaitannya

dengan pemberian tugas, saya memberikan kewenangan kepada

tugas kepada para wakil kepala sekolah dan staf serta masing-

masing koordinator MGMP di sekolah ini sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab mereka masing-masing. Kalau ada yang meraih

prestasi dalam menjalankan tanggung jawabnya saya beri pujian

dan penghargaan secara moril”.(Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala

Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-

2017)

Menurut guru“ Betul bahwa kepala sekolah sangat responsif dan

menghargai siapapun yang sedang diajak berkomunikasi, baik

dengan guru, siswa atau siapapun. Selama ini salah satu bentuk

perhatian yang iberikan oleh kepala sekolah terhadap para guru

adalah adanya pembinaan. Pembinaan yang dilakukan kepala

sekolah terhadap bawahan menggunakan dua cara, yaitu secara

global dan individual. Pembinaan secara menyeluruh adalah

pembinaan yang dilakukan di dalam apel pagi dan ditujukan

untuk semua guru, siswa maupun staf. Sedangkan pembinaan yang

dilakukan secara individual yaitu yang bersangkutan dipanggil

perorangan. Pada saat pembinaan, kepala sekolah selalu

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada guru, staf,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

204

maupun siswa yang disampaikan secara langsung. Kepala sekolah

selalu bersikap santai, tegas, fleksibel, disiplin tidak terlalu formal

tetapi tetap bertanggung jawab serta dapat mengayomi guru, staf,

maupun siswa. Beliau memberikan kesempatan kepada kami para

guru di SMA ini untuk menjadikan tugas-tugas yang kami emban

sebagai aktualisasi diri untuk berkembang, misalnya saya

diberikan kesempatan sebagai wakil kepala sekolah di bagian

kesiswaan khususnya kordinator kebersihan, sebuah kesempatan

untuk berkreasi dan berinovasi. Selalu ada pengharagaan bagi

yang berprestasi meskipun hanya berupa ucapan terima

kasih”.(Andreas Kasma, S.Pd guru agama katolik SMAN, 24-1-

2017)

Menurut pegawai tata usaha“Bapak kepala sekolah selama ini

selalu membangun komunikasi dengan para bawahannya.

Sehingga hampir seluruh kegiatan bersama di sekolah ini hasil

musyawarah bersama di sekolah ini. Bentuk perhatian lain adalah

kalau ada guru atau siswa yang bermasalah selalu dipanggil, ada

kounikasi personal jadi tidak langsung marah-marah dan tidak

dibongkar didepan umum”( Robertilde Widianti, Staf TU SMAN

I, 30-1-2017)

Menurut siswa“Bapak kepala sekolah selalau memberi perhatian

kepada kami. Misalnya selalu memanggil siswa-siswi yang

bermasalah, biasanya yang malas datang ke sekolah dan yang

mengalami kasus misalnya baru-baru ini ada siswi yang hamil,

sanksi yang diberikan kepala sekolah adalah disuruh cuti, dan bagi

yang terus nakal biasanya diruh berlutut. Jika dinasehati siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

205

tersebut masih belum berubah, maka orang tua siswa dipanggil ke

sekolah. Hal ini memotivasi kami menumbuhkan semanag

disiplin. Dan kepada siswa-siswi yang berprestasi bapak kepala

sekolah selalu memberikan penghargaan ini semua merupakan

bukti perhatian bapak kepala sekolah untuk kami”.(Alfridus

Dacosta, siswa kelas XII SMA Negeri I Komodo, 4-2-2017)

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA BUDAYA SEKOLAH SMA NEGERI I KOMODO-LABUAN BAJO

No Fokus Penelitian Wawancara Observasi

1.

Budaya fisik sekolah

Menurut kepala sekolah “Sarana dan prasarana di sekolah ini

menjadi masalah buat lembaga pendidikan ini. Saya mengakui

berbagai sarana prasarana masih kurang, kalaupun ada tetapi sudah

tidak layak dipakai. Tentu ini merupakan PR berat buat saya ke

depan. Fasilitas yang belum optimal seperti aula pertemuan, tempat

ibadah, kantor sekolah yang kurang luas, ruangan kelas yang

terbatas, pagar sekolah yang sudah jebol, ruangan laboratorium

komputer yang kurang nyaman, media pembelajaran yang sangat

minim. Dari segi letak sekolah ini strategis namun terlalu dekat

dengan pemukiman penduduk dan perkantoran sehingga kurang

memberikan kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Lokasi

yang berdampingan dengan pemukiman penduduk ini sangat

mempengaruh aktivitas lingkungan sekolah. Belum lagi, soal

kebersihan. Kesadaran akan kebershihan masih minim sehingga

lingkungannya kurang asri. Karena itu dalam setiap briefing selalu

saya ditekankan soal kebersihan lingkungan sekolah dan ruang

kelas namun belum maksimal pelaksanannya. Kelas-kelas masih

Adanya slogan-slogan sudah

ditempel di berbagai tempat

misalnya setelah pintu gerbang

masuk, dinding ruang guru, dan

setiap depan dinding ruang

kelas. Namun belum dapat

mewujudkan kebersihan ruang

kelas. Selain itu beberapa siswa

ditemui dengan baju tidak

dimasukan, ada juga yang

membuang sampah

sembarangan itu hal kecil yang

sudah ada slogan tetapi belum

optimal.

Beberapa ruang kelas masih

terbuat dari gedek. Selain itu

kondisi perpustakaan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

206

banyak yang kotor”.(Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala Sekolah SMAN

I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-2017)

Menurut guru “ Kita akui bahwa sarana-prasaran dis ekolah ini

masih minim. Dalam melaksanakan tugas belajar mengajar

kami para guru banyak menemui kendala, terutama dalam hal

sarana pendukung pendidikan. Seperti fasilitas laboratorium IPA,

di sekolah ini saya rasa masih jauh dari kelengkapan, sehingga

untuk mencapai pengajaran yang efektif kurang memungkinkan.

Pihak sekolah memang sedang berupaya untuk memperbaiki dan

melengkapi kekurangan sarana-prasarana di sekolah ini. Fasilitas di

sekolah ini belum cukup memadai seperti sempitnya ruang guru,

ruang kelas yang kurang nyaman jumlahnya terbatas, tidak adanya

aula yang digunakan untuk kegiatan. Ruangan-ruangana

laboratorium rusak dan tidak terawat. Belum lagi ruang

perpustakaan yang kurang nyaman. Padahal sekolah ini sudah lama

berdiri dan merupakan sekolah milik pemerintah. Namun terlihat

bahwa fasilitasnya sangat minim dibandingkan sekolah swasta di

kota labuan bajo ini. Kantor sekolah ini sempit. Ruang guru, ruang

kepala sekolah, dan ruang administasi satu bangunan di ruang ini

sehingga kelihatan sumpek dan hal ini pasti menggangu aktifitas

kami.( Gabriel Geong, SP.d. Kim, Wakasek Sarpras, Hasil

wawancara tanggal 20-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha“Sekolah ini belum optimal dari segi

fasilitas dan kami di bagian sekeretariat selama ini berjalan apa

adanya. Meski banyak kekurang dari segi fasilitas misalnya

komputer dan tidak ada mesin foto kopi. Namun sekolah tetap

rapih, laboratorium komuter

tidak bersih. Banyak alat

peraga yang rusak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

207

2.

Budaya akademik

berjalan seperti biasa dan tidak mmengurangi semangat kami

dalam bekerja karena memang kenyataannya begini. Karena itu

harapan saya pihak sekolah harus harus menambah fasilitas, apalgi

sekolah ini milik pemerintah karena banyak sarana dan prasarana

yang kurang memadai di sekolah ini” (Robertilde Widianti, staff

ata usaha di di SMAN I Komodo, wawancara tanggal 30-1-2017)

Menurut siswa“Ruangan-ruangan kelas di sekolah ini cukup

sumpek. Pengecatannya sudah pudar. Belum lagi kepedulian untuk

merawat masih rendah, sehingga lingkungan sekolah ini kelihatan

kurang asri. Ruang perpustakaan ,koleksi buku-bukunya kurang

menarik belum lagi ruang perpustakaaan yang kurang tertata rapih

sehingga malas dan tidak nyaman untuk membaca. Alat-alat peraga

di laboratorium juga banyak yang sudah rusak. Bapak dan ibu guru

dalam penyampaian materi jarang menggunakan media karena alat

peraga yang tersedia sudah rusak, sehingga guru dalam

penyampaian materi terkesan monoton”.( Ni Putu Pitryani, siswi

kelas XII SMA N I Komodo, wawancara tanggal 3-2-2017)

Menurut kepala sekolah” Untuk mewujudkan budaya akademik

yang baik dis ekolah ini, sebagai kepala s ekolah saya biasanya

datang lebih awal, sebelum pukul tujuh saya sudah di sekolah.

Di sekolah ini sangat ditekankan soal kedisiplinan. Karena iu

dalam banyak kesempatan saya selalu mengajak dan meningatkan

para siswa untuk disiplin dalam belajar dan displin waktu. Sejauh

ini para guru di sekolah ini juga senantiasa disiplin dalam bekerja,

baik dalam disiplin waktu yang umumnya jam masuk dan jam

pulang sekolah harus tepat waktu. Hanya saja kendala internal

Saat observasi dilakukan di

perpustakaan memang benar

saat jam istirahat atau ada

waktu luang siswa lebih suka

bermain. Bahkan saat pelajaran

dilakukan di perpustakaan ada

beberapa siswa yang kurang

minat dalam membaca malah

asik bercanda. Saat itu juga

ditemui sebelum bel tanda

masuk sekolah ada beberapa

siswa lebih memilih menunggu

waktu tanda masuk dengan

nongkrong di warung depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

208

yang sering dihadapi oleh sekolah adalah peserta didik itu sendiri,

memang bukan semua peserta didik ada beberapa saja, yang paling

sering yaitu dalam hal penegakan disiplin, walaupun kami sudah

berusaha memberikan peringatan tetap saja masih ada yang

melanggar. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran dari

peserta didik tersebut”. Belum lagi kalau soal budaya membaca,

dengan minat membaca masih minim. Karenanya sekolah ini kami

selenggarakan gerakan literasi sekolah. Kebetulan sekolah ini

dipilh oleh Propinsi sebagai sekolah literasi mungkin untuk

mendorong minat baca yang kian lesu. GLS ini juga bukan saja

untuk siswa melainkan untuk guru yang dilakukan 15 menit

sebelum pelajaran dimulai”. (Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala

Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-

2017)

Menurut guru “Ya memelihara budaya akademik di sekolah ini

kami tunjukan dengan kedisiplinan, melalui ketepatan jam

mengajar di kelas dan kedisiplinan dalam belajar. Hanya saja

selama ini, kesadaran diri dari peserta didik yang menjadi kendala

sekolah karena sekolah memiliki pelajar yang kapasitasnya banyak

jadi untuk membangun kesadaran mereka lebih ekstra ditingkatkan.

Masih banyak peserta didik yang suka melanggar peraturan

sekolah seperti yang biasa membolos dan merokok. Belum lagi

minat membaca yang kurang dari siswa-siswi. Kami senang baru-

baru ini sekolah ini dipilih untuk menyelenggarakan gerakan literas

sekolah. Melalui gerakan ini sekolah mendorong dan

menumbuhkan semangat, serta minat membaca siswa karena

perkembangan zaman. Gerakan literasi ini bukan saja untuk siswa

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

209

tetapi juga untuk para guru sebelum jam pelajaran dimulai wajib

bagi siswa dan guru untuk membaca. Sehingga baru-baru ini ada

perlombaan menulis dan membuat mading antar kelas untuk

meotivasi kami membaca”. ( Syaimah B. Saleh, guru penjaskes

SMAN I Komodo, wawancara tanggal 29-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “Disiplin yang diterapkan di sekolah

belum semua dipatuhi oleh seluruh warga sekolah khususnya

disiplin waktu dan disiplin belajar. Kami berharap dengan

terpilihnya SMA Negeri ini sebagai sekolah literasi dapat memcu

dan membangkitkan minat siswa untuk membaca dan mencintai

budaya disiplin karena ini yang menjadi tantangan berat di sekolah

ini”. (Robertilde Widianti, staf TU SMAN I Komodo, tanggal 30-

1-2017)

Menurut siswa“Kami akui bahwa di sekolah ini selalu dihimbau

oleh kepala sekolah dan guru agar mencintai disiplin waktu.

Karena kedisiplinan siswa di sekolah ini masih minim. Kepala

sekolah dan para guru selalu menintakna kami untuk belajar. Kami

diwajibkan oleh sekolah untuk rajin membaca agar dapat

menambah wawasan dengan selalu membaca buku.Kebetulan di

SMAN ini baru-baru diselenggarakan gerakan literasi sekolah, jadi

setiap pagi selama 15 menit kami harus membaca. Kami ada

lomba menulis dan membuat mading antar kelas untuk memotivasi

kami membaca, namun yah berkunjung ke perpustakaan koleksi

bukunya kurang menarik dan ruangannya tidak nyaman”.(Ignatius

S. Doron, siswa kelas XII SMAN I Komodo, 4-2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

210

3. Budaya sosial Menurut kepala sekolah“ Nilai-nilai sosial di sekolah ini baik

adanya. Kami bisa bekerja sama, ada toleransi, kami saling

bertegur sapa, menghormati satu sama lain. Nilai sosial keagamaan

kami hayati dalam sikap religiositas kami. Meskipun sebagi

sekolah negeri, kegiatan-kegiatan religius tetap dikembangkan di

SMA ini. Seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar, ada misa

sekolah misalnya saat menjelang natal dan paskah, kemudian ada

sholat bagi bagi yang beragama islam. Di sekolah ini banyak anak

murid dari berbagai agama, para siswa tersebut akan diberi

pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai guru

pendamping tujuannya agar kita saling menghargai dan

menghormati setiap perbedaan. Nilai-nilai sosial lain yang

diterapkan oleh warga sekolah yaitu toleransi antar umat beragama,

kami ada budaya silaturahmi saat lebaran ataupun natal. Di sekolah

ini ada juga arisan para guru sebuah kesempatan untuk saling

mengunjungi dalam relasi para guru. Kemudian saling membantu

pada misalnya jika ada guru, staf dan peserta didik yang

mengalami musibah maka warga sekolah sama-sama membantu

meringankan beban meraka”.(Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala

Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-

2017)

Menurut guru “Di SMA negeri ini guru-gurunya dan para siswanya

datang dari berbagai latar belakang suku dan agama yang berbeda-

beda. Hal inilah yang menjadi kekuatan kami di sekolah ini, kami

merasa satu keluarga. Menjadi kewajiban bagi kami untuk menjaga

dan saling menghargai sehingga budaya kerja di lingkungan

sekolah ini kondusif. Banyak pihak luar yang menagatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

211

SMA Negeri ini kompak, kalau ada guru nikah atau yang

kesusahan kami tanggap untuk membantu. Kebersamaan kami juga

wujudkan dalam kegiatan kegamaan yang dilakukan di sekolah ini

biasanya dilakukan ada ibadah menjelang natal dan paskah,

kemudian menjelang ujian nasional, bulan suci ramadhan, dan ada

budaya silaturahmi, kami saling mengunjungi”.(Urbanus

Agur,guru akuntansi SMA Negeri, wawancara tanggal 25-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “Hubungan sosial antara warga

sekolah di lembaga pendidikan ini sudah cukup baik. Ini

ditunjukan dengan terciptanya sikap saling menghargai dan

demokratis di sekolah ini. Ada rasa saling menghormati yang lebih

tua, saling akrab satu sama lain. Dalam kegiatan keagamaan ada

rekoleksi dan misa sekolah. Kemudian menanggung liturgi di

paroki. Ada ibadah di sekolah bagi yang beragam Islam saat bulan

puasa dan adanya budaya silaturahmi. Saya rasa banyak kegiatan

sosial dan kegamaan yang sudah diterapkan sehingga semanagat

kekeluargaan di sekolah ini semakin erat”.( Robertilde widianti,

staff tata usaha SMAN, 30-1-2017)

Menurut siswa “Di sekolah ini tercipta suasana kekeluargaan dan

kerja sama yang penuh persudaraan adanya sikap saling percaya,

saling menghargai. Seluruh anggota komunitas di sekolah ini selalu

kompak bila ada guru yang menikah atau ada orang tua siswa yang

duka kami selalu bersama untuk bertasipasi menanggung beban.”.

(Alfridus S. Dacosta, siswa kelas XII SMAN I Komodo,4-2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

212

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DI SMA NEGERI I KOMODO LABUAN BAJO

No Fokus penelitian Wawancara Observasi

Peran Kepemimpinan

transformasional kepala

sekolah dalam

membentuk budaya

sekolah

Menurut kepala sekolah “ sebagai kepala sekolah di lembaga

pendidikan ini saya memang sudah berusaha untuk selalu memberi

dorongan bagi pengembangan budaya yang baik sekolah ini.

Melalui keteladanan, kehadiran, motivasi dan perhatian terhadap

seluruh elemen di sekolah ini . Karena itu saya selalu berupaya

untuk membudayakan kedisiplinan di sekolah ini. Bentuk

kedisiplinan yang diterapkan di sekolah seperti disiplin waktu,

disiplin belajar dan disiplin berpakaian. Saya kadang memantau

langsung dan mengadakan evaluasi terhadap siswa-siswi dan para

guru yang melanggar disiplin sekolah. Namun saya akui bahwa

upaya yang saya lakukan ini belum berhasil membentuk budaya

sekolah yang baik di sekolah ini.Ketersediaan fasilitas sekolah

masih minim di sekolah ini dan ini menjadi masalah bagi

pengembangan sekolah di lembaga ini. Belum lagi perilaku

siswa,masih ditemu siswa yang melanggar tata tertib seperti kasus

membolos dan malas ikut kegiatan tambahan di sekolah. Motivasi

belajar siswa juga rendah sehingga seringkali hal-hal ini menjadi

penghambat terciptanya budaya sekolah yang baik di lembaga

pendidikan ini”. (Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala Sekolah SMAN I

Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-2017)

Menurut guru“ Kita akui bahwa kepala sekolah memang sudah

berupaya dalam menjalankan kepemimpinannya, melalui

keteladanan dan kedisiplinan serta motivasi yang diciptakan oleh

kepala sekolah untuk membentuk budaya sekolah di SMA Negeri

I ini. Namun upaya-upaya tersebut belum berhasil mengubah

Saat observasi di lakukan

memang benar saat jam istiraha

atau ada waktu luang siswa

lebih suka bermain. Bahkan

saat pelajaran dilakukan di

perpustakaan ada beberapa

yang kurang membaca malah

asik bercanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

213

kesadaran seluruh warga sekolah di lembaga pendidikan ini.

Untuk para guru memang sedikit ada perubahan, yang biasanya

datang terlambat sekarang menjadi agak tepat waktu dan merasa

tersemangati untuk datang pagi dan mengajar tepat waktu. Guru

menjadi lebih introspeksi diri dengan melihat keteladanan kepala

sekolah. Guru pun merasa malu ketika datang terlambat dan

sebisa mungkin berusaha agar tidak terlambat. Hanya saja

kendala internal selama ini adalah rendahnya kesadaran disiplin

peserta didik. Semangat ketekunan dalam belajar juga masih auh

dari yang diharapkan. Belum lagi kedisiplinan dalama kehadiran

di sekolah, biasanya peserta didik melihat temannya yang

melanggar disiplin misalnya bolos maka peserta didik lainnya

akan mengikuti hal tersebut. Hal ini memang sudah ditanggpi

dalam setiap rapat ada evaluasi belajar dan kinerja dan pada saat

briefing pagi bersama para siswa. Dalam rapat, biasanya kepala

sekolah selalu mengingatkan guru untuk memberi arahan untuk

meningkatkan kedisiplinan untuk menyukseskan program sekolah.

Sehingga selama ini kalau ada peserta didik yang selalu

bermasalah langsung kami bimbing dan diarahkan. Namun belum

juga efektif, setelah diarahkan malah peserta didik tersebut

makin melanggar aturan sekolah”. (Urbanus Agur, guru

akuntansi SMA Negeri I, tanggal 25-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha“ Betul bahwa kepala sekolah

memang sudah pernah berupya dalam kepemimpinannya untuk

membentuk budaya sekolah di lembaga ini. Namun upaya

tersebut belum berhasil baik dalam membentuk dan

memperhatikan secara serius sarana dan prasarana di sekolah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

214

Untuk penegakan aturan memang sudah cukup baik. Upaya yang

dilakukan oleh kepala sekolah dalam hal ini melalui ketegasan

memberi sanksi bagi yang melanggar peraturan sekolah, namun

hal ini juga belum berhasil baik dalam membentuk budaya sekoah

di lembaga ini”. ( Robertilde Widianti, staf TU SMAN I, tanggal

30-1-2017)

Menurut siswa “ Kami selalu diingatkan oleh kepal sekolah setiap

apel pagi untuk disiplin dan tekun dalam belajar serta selalu

memberi motivasi untuk kami para siswa. Namun upaya kepala

sekolah melalui keteladanan belum berhasil l dalam

meningkatkan kedisiplinan di sekolah ini. Beliau memang sudah

menerapkan sanksi kepada peserta didik yang tidak disiplin

sebagai bentuk kepedulian kepala sekolah misalnya yang

terlambat datang ke sekolah. Juga selalu ada dorongan disetiap

apel pagi agar peserta didik disiplin dalam kehadiran di sekolah.

Akan tetapi kesadaran disiplin di sekolah ini belum juga terlaksana

dengan baik”. (Ni Putu Pitryani, siswi kelas XII SMA Negeri,

tanggal 3-2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

215

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA SMA NEGERI I KOMODO LABUAN BAJO

No Fokus penelitian Wawancara Observasi

Kepemimpinan

transformasional

terhadap prestasi siswa

Menurut kepala sekolah “Kita akui bahwa prestasi yang diraih

oleh SMA Negeri ini belum optimal. Secara keseluruhan mamang

prosentase kelulusan 100% persen. Namun sebagian besar bahwa

nilai-nilai rata ujiannya banyak di bawah standar. Saya dan dewan

guru memang sudah berupaya melalui berbagai bentuk kegiatan

pemberdayaan dan pemberian motivasi untuk mengatasi hal ini,

namun hasilnya selalu tidak memuaskan. Kesadaran dan daya

juang belajar dari siswa masih minim. Padahal saya selalu

memberi motivasi bagi mereka setiap kali briefing. Kemudian

sikap guru dan pegawai dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya sudah cukup berjalan dengan baik. Namun kesadaran

budaya kedisiplinan siswa dan rendahnya minat untuk membaca

dan belajar menyebabkan nilai-nilai ujiannya banyak yang rendah

pada saat ujian nasional”. (Donatus Ja, S.Pd.Bio, Kepala Sekolah

SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara tanggal 17-1-2017)

Hal ini dikonfirmasikan kembali dengan wakil kepala sekolah

bidang Kurikulum yang menjelaskan bahwa :

“ Kita akui bahwa minimnya prestasi akademik yang diraih oleh

SMA Negeri ini selama ini tidak terlepas darirendahnya tingkat

kedisiplinan dan semangat membaca dari para siswa di sekolah

ini. Kepala sekolah memang sudah memberikan motivasi dan

arahan serta kesempatan kepada kami para guru untuk berusaha

memajukan prestasi siswa di sekolah ini. Melalui tambahan jam

pelajaran sore hari khsus untuk pelajaran UN namun selama ini

kendalanya adalah mimimnya budaya kesadaran dari para siswa

Saat peneliti melakukan

observasi melihat keadaan saat

upacara rutin hari Senin, kepala

sekolah saat menjadi pembina

upacara memberikan motivasi

kepada seluruh elemen warga

sekolah untukk selalu

berkoordinasi dan

berkomitmen memajukan

prestasi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

216

untuk disiplin dalam belajar dan malas ikut pelajaran tambahan

sore hari. Sehingga kita akui bahwa prestasi belajar di sekolah ini

belum maksimal karena semangat belajar di SMA ini tidak

berjalan sesuai dengan yang diharapkan”. (Mohamad Albar S.E,

wawancara tanggal 20-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “Betul bahwa prestasi nilai UN siswa

di sekolah ini rata-rata sangat rendah. Berdasarkan data di

sekretariat banyak nilai mata pelajarn UN di bawah rata-rata

kabupaten. Kalau kita lihat di dokumen sekolah, prestasi siswa

yang diraih sekolah ini kurang memberi kepuasan karena banyak

yang rendah nilai ujiannya. Beberapa tahun terakhir sekolah

memang lulus 100% sejak otonomi kelulusan dikembali ke

sekolah. Bapak kepala sekolah memang sudah mendorong mereka

dan selalu mendorong kami dalam rapat-rapat khususnya kepada

para guru untuk semakin bertanggung jawab mendongkrak

sekolah semakin berprestasi. Hanya saja semangat ketekunan dan

kedisplinan belajar dari para siswa masih minim sehingga prestasi

di sekolah ini belum maksimal”. (Remigius Nahak, kepala TU

SMAN I , 23-1-2017

Menurut siswa “ Prestasi di SMA Negeri ini memang selalu tidak

memuasakan. Kepala sekolah dan para guru memang selalu

mendorong kami untuk belajar tekun menjelang UN namun

kedisiplinan dan kesadaran kami para siswa seringkali

mengecewakan buat sekolah ini. Belum lagi dipengaruhi

pergaulan kami peserta didik yang kurang disiplin sehingga sering

kali menghambat pencapaian prestasi siswa di sekolah ini”( Mitha

R. Nofus, siswi kelas XII SMAN I, 3-2-2017)Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

217

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA SMA NEGERI I KOMODO

No Fokus Penelitian Wawancara Observasi

1. Dampak budaya

sekolah terhadap

prestasi siswa

Menurut kepala sekolah “mengakui bahwa rendahnya prestasi nilai

UN di SMA Negeri ini tidak terlepas dari minimnya kualitas

budaya sekolah yang yang ada di SMA ini khususnya mengenai

sarana dan prasarana dan semangat membaca dari para siswa. Dari

segi fasilitas, masih banyak kendala atau masalah pendidikan di

sekolah ini khsusnya mengenai fasilitas pembelajaran dan ruangan

kelas yang masih terbatas. Karena itu, saya selaku kepala sekolah

sedang berupaya untuk mengatasinya dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya yang ada di sekolah maupun yang ada pada

masyarakat, untuk memenuhi berbagai kekurangan dalam sarana

dan prasarana sekolah, saya melibatkan komite sekolah untuk

bersama memikirkan permasalahan ini. (Donatus Ja, S.Pd.Bio,

Kepala Sekolah SMAN I Komodo Labuan Bajo, wawancara

tanggal 17-1-2017)

Menurut Bapak Gabriel “ Betul bahwa prestasi nilai UN di sekolah

ini masih banyak di bawah rata. Semangat ketekunan dan

minimnya fasilitas pembelajaran di sekolah seringkali menjadi

hambatan dalam meraih prestasi yang baik. Karena itu dalam

proses perencanaan sarana prasarana di sekolah ini sudah ada

upaya dengan melibatkan guru-guru, tenaga administrasi sekolah,

komite sekolah dan orang tua siswa dalam rapat tahunan untuk

membahas perencanaan sarana prasarana berdasarkan analisis

kebutuhan sekolah. Namun hal ini kelihatannya belum optimal

terlaksana dengan baik mungkin karena keterbatasan dana dari

pemerintah sehingga sekolah ini dalam banyak hal mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

218

kekurangan terutama ketersediaan sarana prasarana. Padahal ini

penting untuk ini dilakukan agar bisa menunjang pembelajaran di

sekolah. ( Gabriel Geong S.Pd, guru kimia sekaligus wakasek

sarpras SMA Negeri, 20-1-2017).”

Menurut pegawai tata usaha “Kita akui bahwa sarana pendukung

pendidikan di sekolah ini masih minim. Seperti fasilitas

laboratorium IPA, koleksi buku di perpustakaan di sekolah ini saya

rasa masih jauh dari kelengkapan. Menurut saya, upaya yang

dilakukan oleh kepala sekolah dalam proses ini sepertinya belum

begitu nampak sehingga yang terjadi adalah prestasi nilai UN

belum memuaskan”.( Remigius Nahak, kepala TU SMA Negeri)

Menurut siswa “Kami cukup kurang puas dengan pelaksanaan

pendidikan di sekolah ini khususnya fasilitas belajar yang ada di

sekolah kurang lengkap, seperti tidak rapihnya perpustakaan

sekolah, ruang laboratorium banyak alat peraga yang rusak, ruang

kelas yang kecil juga membuat suasana belajar menjadi tidak

menyenangkan, dan media pembelajaran di sekolah yang

kurang lengkap”.( Ajeng P. Falira, siswi kelas XII SMA Negeri,3-

2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

219

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA SMAK ST. IGNATIUSLOYOLA

No Fokus Penelitian Wawancara

1.

Idealized Influence

Menurut kepala sekolah“sebagai kepala sekolah saya selalu

berupaya melibatkan semua warga sekolah dalam merumuskan

kegiatan-kegiatan di sekolah ini. Semua warga sekolah diharapkan

memahami dan melaksanakan visi dan misi sekolah dan hendaknya

tercermin pada kegiatan-kegiatan di sekolah. Saya juga selalu

mengontrol, mengarahkan guru dan pegawai ketika melakukan

tugas yang mereka laksanakan. Intinya dalam menyukseskan

program sekolah saya selalu menekankan adanya semangat

keterlibatan dan kerja sama dengan melibatkan warga sekolah.

Dalam meningkatkan kompetensi profesional para guru saya

Bapak/Ibu guru di sekolah ini ini untuk ikut diklat, pelatihan dan

seminar yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran

khususnya. Sehingga hal ini cukup memberikan manfaat untuk

kemajuan sekolah. (wawancara tanggal 17-1-2017)

Menurut guru “Sebagai guru di sekolah ini tentu saja ada tugas

tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah. Pelibatan dalam

tugas dan dukungan pemberdayaan yang difasilitasi oleh kepla

sekolah cukup memberi manfaat kepada kami. Sehingga kami

memperoleh wawasan baru yang berdampak pada pelayanan

kepada siswa. Kami juga diberi kesempatan oleh kepala sekolah

untuk bertanggung jawab dengan dengan tugas- tugas tambahan

seperti menjadi wakasek, kemudian dilibatkan dalam panitia

penyelenggaraan kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh

sekolah. Hal ini efektif memberikan motivasi yang baik kepada

kami untuk mengembangkan kinerja dan melatih kami untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

220

2.

Motivasi Inspirasional

bertanggung jawab yang berdampak pada pelayanan kepada

siswa”. (Alo Hagul guru Fisika sekaligus wakasek kurikulum

SMAN, 20-1-2017)

Menurut pegawai TU” “Romo kepala sekolah selalu melibatkan

kami dalam merumuskan program kerja sekolah di lembaga

pendidikan ini dan selalu mendorong kami untuk mewujudkan visi

misi di sekolah ini. Kalau kita lihat di muka pintu ruang kepala

sekolah dan ruang guru dan di depan ruang loby kantor sekolah ini

ditampilkan tulisan visi misi serta kode etik guru sehingga kami

selalu merenungkannya sehingga ada kesadaran untuk bertanggung

jawab mewujudkannya”. ( Vinsen Laja, S.Si, Staf TU SMAK

Loyola 23-1-2017)

“Menurut siswa “Romo kepala sekolah sejauh yang saya lihat

selalu mendorong kami untuk terlibat mengambil bagian dalam

kegiatan-kegiatan sekolah. Semua warga sekolah diharapkan

memahami dan melaksanakan visi dan misi yang tercermin pada

kegiatan-kegiatan di sekolah” (Valentinus Yanuarius siswa kelas

XII SMA Loyola, 8-2-2017)

Menurut kepala sekolah “Sebagai guru di sekolah ini tentu saja ada

tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah. Pelibatan

dalam tugas dan dukungan pemberdayaan yang difasilitasi oleh

kepla sekolah cukup memberi manfaat kepada kami. Sehingga

kami memperoleh wawasan baru yang berdampak pada pelayanan

kepada siswa. Kami juga diberi kesempatan oleh kepala sekolah

untuk bertanggung jawab dengan dengan tugas- tugas tambahan

seperti menjadi wakasek, kemudian dilibatkan dalam panitia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

221

3.

Stimulasi Intelektual

penyelenggaraan kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh

sekolah. Hal ini cukup memberikan motivasi yang baik kepada

kami untuk mengembangkan kinerja dan melatih kami untuk

bertanggung jawab yang berdampak pada pelayanan kepada

siswa”. (Mohamad Albar, S.E, guru Ekonomi sekaligus sakasek

kurikulum SMAN, 20-1-2017)

Menurut pegawai TU“ betul bahwa Kepala sekolah selalu

memberikan kesempatan kepada kami dalam menyukseskan

program-program disekolah ini. Dan kepercayaan tersebut

memotivasi kami untuk bertanggung jawab dalam menjalankan

pekerjaan- pekerjaan yang diberikan diberikan oleh kepala sekolah

untuk kami. Dan hal tersebut melatih kami untuk semakin

berkembang dan berkreasi. Dan kami senang karena dengan

kepercayaan yang kepala sekolah berikan kami terdorong untuk

bekerja dengan baik”.( Robertilde Widianti, staf TU SMAN I

Komodo, 30-1-2017)

Menurut siswa “Kepala sekolah memberi motivasi kepada kami

untuk belajar dan memberi kesempatan kepada kami untuk ikut

dalam perlombaan-perlombaan yang diselenggarakan oleh dinas

sehingga kami merasa termotivasi untuk belajar dan berkembang”.

(Ajeng P. Falira, siswi kelas XII SMAN I Komodo, 3-2-2017

Menurut Kepala sekolah “Saya selalu memberi arahan untuk guru-

guru dan staf di sekolah ini untuk melakukan perubahan demi masa

depan sekolah yang lebih baik dengan mengirimkan secara

bergiliran mengikuti penataran atau workshop. Memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

222

kesempatan bagi para guru dalam mengikiti kgiatan KKG maupum

MGMP agar selalu menemukan inovaasi baru dalam pembelajaran.

Di sekolah ini saya pernah menghadirkan para narasumber untuk

memberi pelatihan kepemimpinan dan kurikulum di sekolah ini.

Manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat membangkitkan jiwa

inovasi dan kreatifitas para guru. Inovasi lain yang saya lakukan

lain ialah menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah

Kabupaten Manggarai Barat dan lembaga pendidikan non-formal

lainnya; seperti adanya bantuan bus sekolah dari dinas untuk

sekolah ini”. (Hasil wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero

SVD, M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut guru“ Betul bahwa sejak Romo Yeem menjai kepala

sekolah ada perubahan yang baik di sekolah ini. Sebelum Romo

Yerem menjabat sebagai kepala sekolah pengelolaan sekolah

kurang maksimal, misal kurangnya disiplin. Akan tetapi setelah

Romo Yerem menjabat sebagai kepala sekolah sedikit demi sedikit

ada perubahan. Kepala sekolah mempunyai insiatif besar untuk

mengubah lembaga pendidikan ini sehingga mengalami kemajuan

dibandingkan dengan sebelumnya dan ditandai dengan sarana dan

prasaran yang cukup memadai , mendapat SK dari MENDIKNAS

sebagai SMA rujukan di NTT dan semakin banyak anak-anak

sekolah yang mendaftarkan diri di sekolah ini. Selain itu, dalam

upaya meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai, Romo

kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru dan staf

untuk melakukan perubahan demi masa depan sekolah dengan

mengikutertakan guru pada kegiatan MGMP (Musyawarah Guru

Mata Pelajaran), seminar dan meminta pelaporan kegitan tersebut”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

223

4.

Individualized

consideration

(Alfons Jehamur S.Pd, guru penjaskes sekaligus sakasek Sarpras

SMAK Loyola, 23-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “Romo Yerem selalu memberikan

pengarahan kepada guru pada setiap pagi sebelum memulai proses

pembelajaran selalu ada doa bersama dan briefing. Beliau terus

berupaya meningkatakan mutu guru dan pegawai di sekolah ini

dengan memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan yang di adakan oleh dinas pendidikan di

kabupaten, Propinsi bahkan ada yang dikirim ke Jakarta misalnya

baru-baru ini guru yang mengikuti pelatihan penerapan kurikulum

2013”.( Hyasintus Jehabun S.Pd, kepala TU SMAK Loyola, 24-1-

2017)

Menurut siswa“Romo kepala sekolah selalu mengigatkan kami

untuk memelihara kedisiplinan di sekolah ini. Setiap pagi saat

briefing beliau menghimbau kepada siswa bahwa harus bersikap

jujur, disiplin. Dan sejak romo Yerem jadi kepala sekolah, SMAK

ini kedisiplinan dan kebersihan lingkungan sekolah cukup baik”

Menurut kepala sekolah “Upaya yang dilakukan dalam

memberikan perhatian terhadap guru dalam lembaga pendidikan

dengan memberikan kepercayaan bagi guru dan staf di sekolah ini.

Saya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk

berkembang. Ada yang dikirim untuk mengikuti pelatihan dan

kebetulan di sekolah ini sering diselengarakan kegiatan dari dinas

kabupaten, banyak para guru yang ikut dalam pelatihan tersebut.

Prinsipnya, saya tidak menggurui mereka tetapi mengajak mereka

untuk bekerja sama memajukan sekolah ini dengan segala potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

224

yang dimilki. Pengendaliannya dilakukan dengan pemberian tugas

secara teamwork. Ada yang dpilih sebagai wakasek dan

koordinator dan pilih berdasarkan kompetensi mereka masing-

masing. Sya selaku Kepala sekolah juga memberikan perhatian

dengan cara mendengarkan keluhan guru demi kenyamanan

bersama. Kalau ada masalah dari para guru atau staf kepala sekolah

saya selalu siap terbuka untuk mendengar dan menerima segala

masukan, keluhan dan kritikan demi perbaikan kinerja sekolah.

Bentuk perhatian lain yang saya berikan melalui penghargaan, bagi

guru-guru dan siswa-siswi yang berprestasi pastilah diberikan

pujian dan penghargaan karena sudah melakukan yang terbaik

untuk sekolah. Namun saya juga memberi sanksi, biasanya saya

selalu memberikan nasehat, teguran, bimbingan dan sampai

memanggil wali murid jika ada siswa yang bersalah dan yang

bersangkutan tetap tidak berubah menjadi lebih baik. Jika ada

masalah yang dihadapi oleh guru saya membangun komunikasi

personal, saya memanggilnya dan saya tidak pernah marah dan

menegur langsung kalau ada guru yang melakukan pelanggaran.

Demikianpun kalau ada keluhan dari para guru atau staf saya

terbuka untuk mendengar dan menerima segala masukan dan

kritikan demi perbaikan kinerja sekolah ini”. (Hasil wawancara

dengan Romo Yeremias G. Bero SVD, M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut “Romo Yerem sejak menjadi kepala sekolah di SMAK ini

saya merasa sekolah kepala sekolah sudah menjalankan tugasnya

dengan baik dan memberikn tugas kepada bawahannya sesuai

dengan tanggung jawab masing-masing seperti wakil kepala

sekolah, wali kelas dan bendahara. Jika berhalangan hadir kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

225

sekolah melimpahkan wewenangnya kepada wakil kepala sekolah.

Romo kepala sekolah selalu bersikap bijak terhadap siapa saja

tanpa mengenal perbedaan dan berbaur dengan lingkungan

sekitar. Kepala sekolah juga memberikan perhatian dengan cara

mendengarkan keluhan guru demi kenyamanan bersama. Kalau ada

keluhan dari para guru atau staf kepala sekolah terbuka untuk

mendengar dan menerima segala masukan, keluhan dan kritikan

demi perbaikan kinerja sekolah. Romo juga memberikan perhatian

secara individu terhadap kami dengan memberikan kesempatan

dan menfasilitasinya untuk, mengikuti pelatihan-pelatihan,

workshop dan sebagainya. Bahkan ada yang diberi kesempatan

sampai keJerman untuk mengikuti pelatihan yang difasiitasi oleh

salah satu LSM di kota ini. Saya tahun lalu dikirim ke Bogor

pertemuan wakasek bagian kurikulum. Kepercayaan semacam ini

yang memotivasi kami karena lembaga ini memberi kesempatan

kepada kami untuk berkembang. Bimbingan dan perhatian

diberikan oleh kepala sekolah apabila da yang berprestasi dalam

kegiatan maka penghargaan berupa pujian diberikan oleh pimpinan

sekolah. Itulah yang selalu memotivasi kami. Dan kalau ada yag

bermasalah, sanksi sebatas yang saya lihat hanya sampai sebatas

teguran secara halus belum sampai ketahap yang berat.

Kebetulan juga guru-guru tidak pernah melanggar kode etik guru

yang berlebihan”.(Maria Hingi, S.Pd, guru agama SMAK, tanggal

31-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha “yang saya lihat hubungan yang

terjalin antara Romo kepala Sekolah dengan warga sekolah disini

sangat terlihat jauh dari sikap menjaga jarak dalam artian beliau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

226

sebagai Kepala sekolah sangat mengayomi dan memberi

kesempatan untuk kami berkembang dalam tugas kami masing-

masing. Beliau sebagai kepla sekolah sekaligus romo selalu siap

mendengar segala keluhan dan permasalah yang kami sampaikan.

Beliau juga tidak pernah campur tangan karena seluruh tanggung

jawab misalnya dana untuk kegiatan diserahkan ke bagian masing-

masing beliau hanya menyetujui. Romo memberi kepercayaan

penuh dan kesempatan kami untuk melaksanakan tugas sesuai

dengan TUPOKSI kami masing sehingga ada rasa tanggung jawab

terhadap kinerja”. Tentu sebagai sebagai pemimpin apalagi beliau

serorang Romo selalu bersikap arif dan bijaksana terhadap seluruh

warga sekolah sehingga tercipta suasana kekeluargaan antara beliau

sebagai orang tu, sebagai penasihat dan pembina bagi seluruh

komponen di sekolah ini.”.(Vinsen Laja, S.Si, staf TU SMAK

Loyola, 23-1-2017)

Menurut siswa “Romo kepala sekolah biasanya selalu memberikan

perhatian kepada kami melalui nasehat, teguran, bimbingan dan

sampai memanggil wali murid jika ada siswa yang terlalu nakal.

Ada yang dikeluarkan dari sekolah ini kalau malas datang sekolah.

Bukan hanya sanksi dan teguran, Romo kepala sekolah juga

memberikan penghargaan kepada kepada murid-murid yang

berprestasi. Penghargaan tersebut dapat berupa ucapan selamat,

applause (tepuk tangan), diumumkan pada saat rapat orangtua

murid, dan cindera mata. Selain itu, kepala sekolah juga selalu

memberikan hadiah-hadiah lainnya kepada siswa yang berprestasi

(Maria Regina Gampar, Siswi kelas XII SMAK Loyola, tanggal 7-

2-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

227

REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA SMAK ST. IGNATIUS LOYOLA

No Fokus Penelitian Wawancara

1.

Budaya fisik sekolah

Menurut kepala sekolah “Beberapa fasilitas di sekolah ini cukup

lengkap, ruangan kelas yang layak sehingga bisa menampung para

siswa di sekolah ini. Hanya saja media pembelajaran masih

kurang, koleksi buku di perpustakaan juga masih kurang sehingga

menjadi kadang menghambat proses pembelajaran di sekolah ini.

Kami berharap tahun ini sudah ada penambahan komputer, LCD

dan bantuan pengadaan buku untuk guru dan siswa dari para

alumni untuk memenuhi kekurangan sarana di sekolah ini. Saya

selaku kepala sekolah sudah berupaya untuk mencari peluang-

peluang yang ada dan melibatkan masyarakat dalam membantu

pengadaan beberapa fasilitas di sekolah dan dalam waktu dekat

barangnya sudah sampai di sekolah ini”. (Hasil wawancara dengan

Romo Yeremias G. Bero SVD, M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut guru“ Sarana dan prasarana yang di sekolah ini cukup

memadai. Ruang kelasnya sudah bisa menampung para siswa di

sekolah ini. Tahun ini juga akan di bangun aula skolah. Apalagi

letak sekolah juga strategis dekat jalan protokl kota ini. Fasilitas

pembelajaran sudah ada di sekolah, akan tetapi keberadaannya

masih sangat terbatas terutama untuk computer dan LCD untuk

setiap kelas masih terbatas. Kita akui memang fasilitas di sekolah

ini sudah mulai dibenahi karena masih terbatas jumlahnya

khususnya fasilitas pembelajaran. Dikarenakan dana yang ada

belum bisa sampai kesitu dan kita masih minim bantuan dari

yayasan maupun dinas terkait”.(Alfons Jehamur, guru penjaskes

Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan di Fasilitas

yang ada di SMAK LOYOLA

antara lain terdiri dari tempat

olahraga, tempat ibadah, tempat

kesenian, kantin, koperasi

sekolah, dan mobil. Ruang

kelas juga bersih dan terdapat

tong sampah setiap kelas. Di

depan kelas di tanami bunga

yang indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

228

2.

Budaya akademik

sekaligus wakasek sarpras SMAK Loyola, 23-1-1-17)

Menurut pegawai tata usaha“SMAK ini kalau kita lihat letaknya

strategis ini sangat strategis untuk dijangkau. Suasana kelas ya

kondusiflah, nyaman. Halaman sangat luas banyak pepohonan

rindang mendukung kenyaman warga sekolah dlam proses belajar

mengajar, dulu halaman sekolah luas sekali, sekarang baru

kelihatan banyak gedung karena banyak anak-anak yang berminat

masuk di sekolah ini hanya saja kesadaran budaya bersih masih

rendah sehingga tahun ini kami lihat sudah mulai digerakan

budaya bersih dimana di setiap kelas wajib punya tong sampah”.

Menurut siswa“Lingkungan sekolah ini memang nyaman dan

sejuk karena banyak pohon yang rindang. Ruangan kelasnya juga

nyaman untuk belajar. Penataan buku di perpustakaan memang

sudah rapih dan ada petugas yang menjaganya. Kemudian

disediakan meja dan kursi untuk duduk yang nyaman. Cuman

koleksi buku di perpustakaan masih minim lebih banyak buku

yang sudah lama”. ( Flaviana A. Halim, siswi kelas XII SMAK

Loyola, 7-2-2017)

Menurut kepala sekolah“Kita akui bahwa budaya akademik sudah

berjalan namun belum maksimal. Kendalanya adalah kedisiplinan

sehingga sering kali menggangu suasan akademik di sekolah.

Karean itu sejak saya jadi kepala sekolah, saya sangat

menekankan kedisiplinan. Saya selalu melakukan pengawasan

dari segi waktu yaitu dengan memeriksa kehadiran dan

administrasi kehadiran para guru dan siswa. Di sekolah ini untuk

Hasil observasi peneliti

memperlihatkan bahwa siswa

SMAK Loyola sudah banyak

mengukir prestasi dan menjadi

juara dalam berbagai lomba di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

229

guru ada presensi elektronik. Staff dewan guru yang saya nilai

sudah agak disiplin, meskipun masih ada beberapa guru yang

masih kurang mentaati peaturan, masih ditemui yangdatang

terlamat. Kendala besara selama ini adalah kesadaran disilpin

peserta didik yang masih rendah. Sekolah memberikan sanksi

pada warga sekolah yang tidak disiplin. Untuk guru dan staf

memang sudah cukup disiplin. Sedangkan untuk siswa ada sanksi

yang diberikan sekolah, seperti tercantum dalam tata

tertib.Kemudian kesadaran untuk membaca juga masih rendah

sehingg a pihak sekolah sejak tahun kemarin sudah mencanangkan

gerakan literasi sekolah (GLS). GLS program yang baru

diterapkan dalam rencana aksi sekolah SMAK Loyola ini. Jadi

gemar membaca ini harus kita tanamkan kepada peserta didik

karena dengan begitu peserta didik dapat memiliki minat

membaca agar memperluas wawasan. Dalam mengembangkan

budaya akademik sekolah menyediakan perpustakaan yang siap

dipergunakan untuk mendukung menumbuhkan budaya gemar

membaca. Sekolah juga biasa menyelenggarakan lomba-lomba

dalam sekolah ini dan SMAK ini sering menjadi utusan mengikuti

berbagai perlombaan di luar sekolah. Pihak sekolah juga sering

mengirimkan siswa-siswa untuk mengikuti berbagai lomba diluar

sekolah. Hal ini dimaksudkan agar siswa termotivasi untuk

mampu berprestasi dan berkompetisi dengan siswa dari sekolah

lain.”(Hasil wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero SVD,

M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut guru“ Benar bahwa kami disekolah ini ditekankan sekali

soal kedsisplinan oleh Romo kepala sekolah. Beliau orangnya

tingkat kabupaten ataupun

propinsi. Hal ini ditunjukkan

dengan banyaknya jumlah

piala yang dipajang di sebelah

kiri pintu masuk kantor

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

230

sangat displin, sehingga kami juga harus ikut. Kami berusaha

untuk datang tepat waktu dan pulang juga tepat waktu untuk

mendukung suasana akademik di sekolah ini. Kemudian untuk

siswa kedisiplinan siswa ditunjukkan dengan mematuhi tata tertib

yang telah ditetapkan. Misalnya datang ke Sekolah sebelum pukul

07.00, mengenakan seragam sekolah yang sesuai dengan pakaian

yayasan. Namun demikian masih ada sejumlah siswa yang

terlambat datang ke sekolah. Kalau ada guru yang sakit biasanya

ada pemeberitahuan. Apabila terdapat pembelajaran yang belum

tuntas, maka dilanjutkan pada waktu sore hari. Pihak sekolah

jarang menyelenggarakan event atau lomba berprestasi dan

berkompetisi yang mendatangkan peserta dari luar sekolah.

Sehingga sekolah ini sudah banyak mengukir prestasi”.(Egidius R.

Patina, guru matematika sekaligus wakasek kesiswaan SMAK,

wawancara tanggal 23-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha“Betul bahwa SMAK Loyola ini

sering menyelengarakan beberapa event atau ajang untuk

berprestasi dan berkompetisi dikalangan siswa sendiri. Hal ini

dilakukan sebagai upaya memupuk tumbuhnya semangat

berprestasi dan berkompetisi di kalangan siswa SMAK Loyola.

Nilai disiplin adalah hal yang sangat ditekankan di sekolah ini

seperti disiplin waktu dan disiplin berpakaian. Disiplin yang

diterapkan di sekolah yaitu disiplin waktu, diharapkan warga

sekolah bisa menghargai waktu dan disiplin berpakaian. Saya lihat

di sekolah ini, pihak sekoah selalu memberikan sanksi tegas

kepada peserta didik yang terlambat datang ke sekolah dan

himbauan disetiap apel pagi agar peserta didik disiplin”.( Vinsen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

231

3.

Budaya Sosial

Laja, S.Si, staf TU SMAK Loyola, 23-1-2017)

Menurut siswa“Betul bahwa pihak sekolah juga sering

mengirimkan siswa-siswa SMAK Loyola untuk mengikuti

berbagai lomba diluar sekolah. Pihak sekolah juga sering

menyelenggarakan event atau lomba berprestasi dan berkompetisi

di kalangan SMAK sendiri dan juga kadang-kadang

mendatangkan peserta dari luar sekolah. Dan hal yang lain adalah,

Romo Kepala sekolah sudah menerapkan banyak aturan disiplin di

sekolah ini. Dan kami merasa bahwa kedisiplinan menjadi

penekanan utama Romo kepala sekolah di sekolah ini. Kalau

kedisplinan guru dan kepala sekolah di sekolah ini mereka datang

tepat waktu ke sekolah dn ke kelas, namun kebiasaan kami

siswa-siswi yang tidak mendukung kedisiplinan di sekolah ini.

Masih ada siswa yang datang terlambat datang ke sekolah. Yah

mungkin karena rumahnya jauh. Untuk semangat membaca saya

senang dengan adanya budaya literasi di sekolah ini memaksa

kami untuk membaca dan rajin mengunjungi perpustakaan. Sejauh

ini memang sudah banyak yang sadar dan antusias dengan budaya

literasi yang mulai diterapkan di sekolah ini”.( Benediktus S.

Nasri 8-2-2017)

Menurut kepala sekolah “ Spiritulitas persaudaraan di sekolah ini

selalu terjaga dengan baik. Saya sejak diangkat sebagai kepala

sekolah saya berusaha menanam budaya kerja positif yang bagus

di sekolah ini, nilai-nilai sikap menghormati, spiritual, bekerja

sama, akrab, adalah kekhasan sosial di sekolah ini. Kami merasa

sebagai satu keluarga. Kami biasa bersenda gurau, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

232

membicarakan pekerja sekolah dengan suasana akrab dan santai.

Hubungan kekeluargaan di sekolah ini terlihat ketika ada warga

sekolah mendapat musibah, misalnya orangtua siswa atau guru

ada yang meninggal, baru-baru ini ada guru senior pak lamber

yang meninggal, kami terlibat penuh di dalamnya. Yah sebagai

sekolah katolik kegiatan-kegiatan spiritual diprioritaskan dan

inilah kekhasan loyola, unggul dalam kerohanian, ada misa

sekolah , ada rekoleksi dan retret bagi kelas tiga yang hendak

tamat”. (Hasil wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero SVD,

M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut guru “Hubungan yang terjalin antara kepala sekolah

dengan bawahan (staf, guru, dan siswa) di SMAK Loyola ini

selalu terjalin dengan baik, harmonis dan rukun, karena kepala

sekolah sangat berbaur dengan warga sekolah. Tidak hanya

dengan bawahan, tetapi juga kepala sekolah sangat ramah dengan

orang tua siswa maupun dengan masyarakat sekitar. Sehingga

kekeluargaan yang terjalin antara kepala sekolah dengan staf,

guru, siswa serta orangtua siswa sangat erat. Kerja keras dan

kerjasama antara kepala sekolah dengan staf, guru, maupun

siswa untuk meningkatkan kualitas sekolah serta mengembangkan

rasa persatuan dan kesatuan (kebersamaan) sangatlah besar dan

sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan oleh hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti terhadap kepala sekolah. Kepala sekolah

mengatakan bahwa demi memajukan sekolah dan menciptakan

sekolah yang aman, nyaman, damai, dan lebih berkembang, maka

rasa persatuan dan kesatuan itu harus dikembangkan setiap saat”.

(Maria H. Lepen, guru Bahasa Jerman SMAK Loyola, 31-1-2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

233

Peran kepemimpinan

transformasional kepala

sekolah terhadap budaya

sekolah

Menurut Pegawai tata usaha“ Di sekolah ini kami membina

hubungan yang harmonis dan keakraban di antara kami. Ini

ditunjukan dengan silaturhami ke rumah guru dan staf di sekolah

ini. Baik saat natal atau saat sakit dan saat duka bisanya ada saling

mengunjungi. Sebagai sekolah berbasis agama, sekolah ini banyak

menjalankan kegiatan sosial dan kegamaan; ada kelompok

pencinta alam, ada kelompok koor, ada rekoleksi menjelang natal

dan paskah dan misa sekolah dilaksanakan setiap awal

bulan”(Hyasintus Jehabun, S.Pd, ketala TU SMAK, 24-1-2017)

Menurut siswa“ Keakraban di antara kami para siswa dihayati

dalam cara kami melalui pergaulan ada senyuman, budaya

salaman, bertegur sapa, sharing dan silaturahmi. Kami juga

bergaul tidak membeda-bedakan karena kami merasa satu

keluarga. Kami harus kompak dalam persaudaraan. Sejauh ini di

sekolah ini beum pernah terjadi perkelahian di dalam lingkungan

sekolah”. (Klotilda K. Subin, siswi kelas XII SMAK Loyola,7-2-

2017

Menurut kepala sekolah “Saya selaku kepala sekolah selalu

berupaya agar terciptanya budaya sekolah yang baik di lembaga

pendidikan ini. Baik itu dari segi budaya fisik maupun budaya

akdemik di lembaga ini. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa

fasilitas di sekolah ini sudah mulai lengkap misalnya gedung dan

ruang kelas sudah memadai khusunya gedung dan ruang kelas

yang representatif dan fasilitas pembelajaran yang baik untuk

siswa. Dalam mendukung pelaksanaan budaya sekolah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

234

lembaga ini saya tunjukan melalui keteladanan. Saya tidak hanya

merancang peraturan dan tata tertib sekolah tapi saya juga

mematuhinya dan memebri teladan pada warga sekolah.

Kemudian dalam mengembangkaan budaya akademik juga saya

selalu memberi motivasi dan mendorong para guru dan siswa

untuk disiplin dalam pengajaran dan belajar serta disiplin dalam

kehadiran di sekolah. Dan dalam mengembangkan budaya sosial

yaitu harus dekat dengan guru dan tidak menggurui, tapi mengajak

kerjasama, penanaman disiplin dalam penuntasan pekerjaan, kalau

sudah ditargetkan tanggal sekian harus selesai ya harus

diselesaikan. Semua pihak dalam sekolah ini diminta untuk

tanggung jawab dengan pekerjaan yang dimiliki. Setiap pagi atau

istirahat saya selalu menyempatkan ke ruang guru, mengobrol

bersama, makan bersama, selalu memberikan salam kepada guru

atau siswa. Saya menyadari bahwa tugas membangun hubungan

sosial dan emosional antara kepala sekolah, guru, staf, dan peserta

didik . Biasanya relasi sosial di sekolah ini dibangun melalui

saling mendengar dan menghormati perbedaan, menerima kritik,

melibatkan dalam pengambilan keputusan dan silaturahmi. Saya

biasanya mengunjungi guru dan staf yang sedang sakit.

Kebetulan di sekolah ini para guru mengadakan arisan keluarga

guru dan staf. Tentu saja dengan hubungan sosial dan emosional

yang baik maka terbentuk budaya sekolah yang baik di sekolah

ini”.(Hasil wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero SVD,

M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Menurut guru “Terbentuknya budaya sekolah di SMAK ini tidak

terlepas dari penagruh positif yang diberikan oleh kepala sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

235

Romo kepala sekolah orangnya disiplin, transparan dan

demokratis. Warga sekolah di lembaga pendidikan ini selalu

diberi motivasi dan dihimbau oleh kepala sekolah agar selalu

membangun budaya disiplin baik dalam kehadiran maun dalam

disiplin belajar. Sejak Romo Yerem jadi kepala sekolah ada

banyak perubahan yang baik di sekolah ini, terutama fasilitas

gedung dan kedisiplinan siswanya mulai membaik. Kepala

sekolah juga selalu meningatkan kami para guru untuk

membangun hubungan sosial dan emosional kepada sesama guru

dan terutama kepada peserta didik. Sehingga relasi sosial di

sekolah ini baik adanya dalam arti tidak ada konflik yang

menggangu suasana kerja kami di sekolah ini. Karena itu di

sekolah ini kami menghayati kekeluargaan kalau ada yang duka

pihak sekolah selalu hadir demikianpun kalau ada anggota guru

yang menikah sekolah mengambil peran di dalamnya, pada hari

raya kegamaan kami mengadakan silaturahmi da nada arisan para

guru. (Maria Hingi, guru agama SMAK 31-1-2017)

Menurut pegawai tata usaha“ Betul bahwa Romo Yerem

memberikan pengaruh yang baik bagi pembentukan budaya

sekolah di lembaga pendidikan ini. Kebetulan orangnya sangat

tegas , disiplin dan konsisten. Karena itu kekhasan SMAK Loyola

ini memang terletak di budaya sekolahnya yang disiplin, tertib dan

sarana-prasarana yang memadai sehingga mendukung proses

belajar menagajar yang baik. Adanya suasana dan budaya kerja

yang penuh kekeluargaan di lingkungan sekolah ini karena Romo

selalau memberikan nasihat dan dorongan kepada kami untuk

menjaga persaudaraan. Sehingga di sekolah ini kami merasa satu

keluarga. Seluruh anggota komunitas di sekolah ini orangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

236

cukup partisipatif karena kami didukung oleh kepala sekolah

misalnya bila ada guru yang menikah atau ada duka kami selalu

bersama untuk bertasipasi”. (Vinsen Laja, staf TU SMAK, 23-1-

2017)

Menurut siswa “Suasana lingkungan dan suasana belajar di

lembaga pendiidkan ini berjalan baik karena Romo kepala sekolah

orangnya sangat disiplin. Kepala sekolah selalu mengingatkan

kami untuk belajar dan disiplin serta saling menghargai dan saing

menghormati serta menjunjung tinggi budaya sopan santun.

Beliau juga selalu menyapa kami sehingga kami tidak takut untuk

menyampaikan keperluan kami. Dalam banyak hal kepala sekolah

biasanya mendukung kami untuk memupuk rasa persaudaraan di

sekolah ini. Setiap HUT sekolah ada pertandingan persahabatan

antara kelas dan biasanya ada perayaan valentine day di sekolah”.

(Maria D. Gampar, Siswi kelas XII SMAK 7-2-2017 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

237

HASIL REDUKSI DATA WAWANCARA DI SMAK ST. IGNATIUS LOYOLA-LABUAN BAJO

No Fokus Penelitian Wawancara Observasi

Peran Kepemimpinan

Transformasional kepala

sekolah terhadap

prestasi siswa

Menurut kepala sekolah “Upaya peningkatan prestasi siswa yang

dilakukan selama ini dengan memberikan motivasi dan

kedisiplinan serta memberikan kegiatan pemberdayaan kepada

para guru dan siswa. Dalam banyak hal saya selalu melibatkan

seluruh elemen sekolah untuk bekerja keras berjuang untuk meraih

prestasi yang baik di sekolah ini. Karena itu saya selalu

menekakan kerja sama yang baik sehingga seluruh kegiatan

sekolah haruslah merupakan kegiatan bersama karena lahir dari

keputusan kolegial seluruh warga sekolah sehingga semuanya

antusias dalam menjalankannya. Untuk meningkatkan mutu

prestasi di sekolah ini saya sebagai kepala sekolah biasanya

memberikan motivasi dan arahan kepada guru untuk

mengoptimalkan jam pembelajaran dengan memberikan

penambahan jam khusus untuk mata pelajaran UN seperti adanya

pengayaan untuk siswa. Selain itu saya juga memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengikuti berbagai pelatihan baik

yang diselenggarakan oleh dinas maupun non dinas. Untuk para

siswa biasanya ada kegiatan perlombaan internal. Kegiatan-

kegiatan ini memberikan manfaat yang baik bagi pencapain tujuan

dan peningkatan kualitas prestasi yang diraih di sekolah ini”.

(Hasil wawancara dengan Romo Yeremias G. Bero SVD, M.Pd,

tanggal 21-1-2017)

Menurut guru” Banar bahwa upaya yang dilakukan oleh kepala

sekolah untuk meningkatkan prestasi di sekolah ini melalui

motivasi dan penegakan kedisiplinan serta pengembangan

Saat peneliti melakukan

observasi melihat saat birefing

pagi kepala sekolah saat

menjadi pembina upacara

memberikan motivasi dan

selalu menekankan

kedisiplinan kepada seluruh

elemen warga sekolah untuk

selalu berkoordinasi dan

berkomitmen memajukan

prestasi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

238

profesionalisme guru dan pegawai memberikan perubahan yang

baik bagi peningkatan prestasi belajar di lembaga pendidikan ini.

Romo kepala sekolah orangnya konsisten dalam hal aturan. Beliau

sangat tegas. Biasanya kepala sekolah mengikutkan guru dan

staf dalam pelatihan, workshop, studi banding, dan seminar

sampai keluar daerah. Itu yang membuat kami termotivasi. Disini

ada MGMP, kemudian ada KKG. Untuk para siswa biasanya ada

penambahan jam belajar dan kesempatan untuk mengikuti

perlombaan-perlombaan. Hal ini cukup efektif dalam

meningkatkan kompetensi guru dan prestasi siswa di lembaga

pendidikan ini”.(Egidius R. Patina S.Pd, guru matematika

sekaligus wakasek kesiswaan SMAK tanggal 23-1-20170

Menurut pegawai tata usaha “Kepala sekolah memberi

kesempatan seluas-luasnya untuk kami mengikuti pelatihan-

pelatihan dan selalu mendorong kami untuk berkembang pada

tugas kami masing-masing. Sejauh ini kami merasa upaya yang

dilakukan oleh kepala sekolah sudah cukup membantu kami untuk

berkembang dan bertanggung jawab pada tugas kami masing-

masing dalam mendukung upaya peningkatan prestasi siswa di

lembaga pendidikan ini”. (Hyasintus Jehabun S.Pd,, kepala TU

SMAK, 24-1-2017)

Menurut siswa“Betul bahwa kepala sekolah mewajibkan kami

untuk disiplin dalam kehadiran di sekolah. Kami juga diwajibkan

untuk mengikuti agenda jam tambahan sore dalam satu minggu

khsusnya mengikuti pelajaran UN. Romo kepala sekolah selalu

memberi motivasi, memberi semangat kepada kami untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

239

Dampak Budaya

Sekolah Terhadap

Prestasi Siswa

belajar. Motivasi misalnya berupa penghargaan kepada kami yang

berprestasi kalaupun selama ini hanya berupa ucapan terima kasih.

Kemudian nama kami selalu disebut-sebut ketika Romo Kepala

sekolah memimpin upacara, atau saat mengajar di kelas. Hal ini

cukup memotivasi kami di sekolah untuk semakin tekun dalam

belajar. Kemudian Kebijakan Kepala Sekolah untuk menambah

jam tambahan di sore hari untuk membina siswa yang disiapkan

untuk mengikuti UN maupun ajang perlombaan membantu

perkembangan belajar kami. Sehingga tidak heran SMAK ini

sering menjuarai lomba-lomba pada keggiatan non akademik”.

(Valentinus Yanuarius, siswa kelas XII SMAK Loyola, tanggal 8-

2-2017)

Menurut kepala sekolah” Prestasi akademik dan non akdemik

yang dicapai selalu ini tentu hasil dari proses kegiatan belajar

mengajar dan budaya sekolah yang baik di sekolah ini. Untuk

prestasi akademik kita akui bahwa sekolah ini secara kumulatif

selalu lulus 100% dan rata-ratanya nilainya sebagian besar

melebih standar nasional. Hal ini terjadi berkat kerja keras dan

tanggung jawab dari seluruh elemen sekolah. Para guru dan siswa

aktif berperan dalam mendukung budaya sekolah di elamab

pendidikan ini. Dalam setiap kesempatan saya selalu mengajak

dan mendorong kepada seluruh dewan guru terutama yang ada

hubungannya dengan mata pelajaran yang menjadi prioritas

dalam ujian nasional. Karena itu di sekolah ini ada penambahan

pelajaran sore hari khsusnya untuk mata pelajarn UN. Di sekolah

ini juga ada penyelenggaran event atau ajang internal untuk

berprestasi dan berkompetisi. Hal ini dilakukan sebagai upaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

240

untuk memupuk tumbuhnya semangat berprestasi dan

berkompetisi di kalangan siswa SMAK Loyola ini. Selain itu,

prestasi yan diraih selaa ini terjadi karena dukungan sarana dan

fasilitas yang mulai memadai di sekolah ini sehingga banyak

anak-anak termotivasi untuk belajar. Sehingga sekolah ini

seringkali mengikuti lomba tingkat kabupaten, propinsi bahkan

nasional. Baru-baru ini lomba pelajaran geografi tembus sampai

tingkat nasional. Ini merupakan salah satu perwujudan budaya

akademik yang baik di sekolah ini. Oleh karenanya, kualitas

budaya sekolah yang baik di SMAK Loyola ini telah dihargai

melalui SK Mendiknas dimana sekolah ini ditunjuk oleh

kementrian pendidikan Nasional sebagai sekolah rujukan dari

propinsi NTT” . (Hasil wawancara dengan Romo Yeremias G.

Bero SVD, M.Pd, tanggal 21-1-2017)

Hal ini dikonfirmasikan kembali dengan wakil kepala sekolah

bidang kurikulum yang menjelaskan bahwa :

“ Benar bahwa prestasi UN di SMAK ini memang 100% dan rata-

rata nilai UN per mata pelajaran ujian nasional sebagaian besar

melebihi nilai rata-rata kabupaten. Hal ini kita akui berkat kerja

keras dari para guru dan semangat ketekunan dari para siswa.

Kebetulan di sekolah ini ada pejaran tambahan pada sore hari

untuk setiap mata plajaran ujian nasional. Sekolah juga

menyelenggarakan pelajaran tambahan pada sore hari untuk

perispan UN. Untuk non akademik prestasinya juga memuaskan

karena pihak sekolah ini selalu ada kegiatan ektsrkurikuler dan

kalau ada perlombaan pasti persiapan jauh-jauh hari sehingga

kalau dinas pendidikan kabupaten tidak siap bisanya siswa SMAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

241

inilah yang dikirim ke propinsi untuk ikut perlombaan. SMAK

Loyola ini dipilih dari propinsi NTT ini sebagai sekolah rujukan.

Itu semua berkat semangat kerja sama tim yang baik dan sikap

semangat belajar yang dlakukan siswa dalam rangka mewujudkan

budaya akademik yang baik di lembaga pendidikan ini. Sikap

semangat siswa ditunjukan dengan partisipasi dalam kegiatan

ektraskurikuler di sekolah dan membina hubungan yang harmonis

serta adanya kerja sama tim para guru yang baik diantara para

guru yang dimbing oleh kepala sekolah ini”. (Aloisius Hagul S.Pd,

guru fisika sekaligus wakasek kurikulum SMAK, wawancara

tanggal 22-1-2017).

Menurut pegawai tata usaha “ Kita akui bahwa SMAK Loyola ini

sekolah yang berprestasi di manggarai barat. Kekhasan sekolah

ini terletak pada budaya kedisiplinanannya yang baik dan hal ini

selalu ditekankan oleh kepala sekolah dalam setiap briefing.

Sekolah ini juga ada kegiatan ektrakurikulernya yang kreatif

sebagai perwujudan budaya akademik di lingkungan sekolah ini

sehingga hal inilah yang mendukung proses pencapaian prestasi

yang di capai sekolah selama ini”. (Hyasintus Jehabun, S.Pd,

kepala TU SMAK, 24-1-2017)

Menurut siswa” SMAK ini memang sekolah berprestasi di

manggarai barat. Kepala sekolah dan para guru selalu mendorong

kami untuk belajar tekun menjelang UN dan selalu menekankan

kami agar disiplin. Selain unggul dalam bidang akdemik juga

unggul dalam banyak bidang non akdemik. Di sekolah ini

memang sangat ditekankan sekali soal kedisiplinan dan banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA ...KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DAN MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (Studi Kasus Pada Dua SMA di …

242

kegiatan ekstrakurikuler. Fasilitasnya juga membantu kami untuk

belajar dengan baik. Pihak sekolah sering mengirimkan siswa-

siswa di SMAK ini untuk mengikuti berbagai lomba di luar

sekolah. Hal ini memotivasi kami untuk belajar agar mampu

berprestasi dan berkometisi dengan sekolah lain”. ( Flaviana A.

Halim, siswi kelas XII SMAK, wawancara tanggal 7-2-201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI