Upload
dangkhanh
View
215
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KEPESERTAAN KUNCI UTAMAPENGELOLAAN DANA PENSIUN
Disampaikan Dalam
SEMINAR NASIONAL PERKUMPULAN ADPI
Jakarta, 28 Nopember 2016
SularnoSekretaris Perkumpulan ADPI
Dirut DAPENMA PAMSI
Untuk Masa Depan Pegawai
“YayasanKesejahteraan”
UU No.11/1992 “DanaPensiun” UU No. 13/2003
“Ketenagakerjaan”
PP No. 45/2015“JaminanPensiun”
Dana Pensiun
Beban Pemberi Kerja
• Diundangkan regulasi lain yang bersifat mandatory (wajib)
bagi Pendiri / Mitra Pendiri / Pemberi Kerja / Perusahaan;
yang menimbulkan kewajiban untuk ikut mendanai.
Regulasi
Pendanaan
Dana Pensiu
n
• Adanya pemikiran atau pendapat bahwa beban Pendiri / Mitra
Pendiri / Pemberi Kerja / Perusahaan menjadi lebih berat
karena harus mendanai Dana Pensiun yang telah atau akan
didirikan dan masih harus mendanai program lain yang
bersifat mandatory (wajib).
Apa betul kelangsungan Dana Pensiun sedang
dalam tekanan?
YayasanKesejahteraan
sukarela
Dana PensiunUU No. 11
Th 1992
sukarela
PesangonUU No. 13
Th 2003
wajib
Diatur dalam PDP; pasal peralihan
Ps. 167 ayat(3)
JaminanPensiun-BPJS-Tk
PP No. 45 Th 2015
wajib
Asuransi Sosial
SISTEM JAMINAN KESEJAHTERAANDI INDONESIA (1)
Adanya kewajiban
perusahaan untuk ikut
Sistem Jaminan Sosial
Nasional
PEMBERI KERJA
DANA PENSIUNUU NO.11/1992
PROGAM PENSIUN
ASURANSIUU NO.40/2015
PROGAMASURANSI
SUKARELA
UANG PESANGON
(UP)
UANG PENGHARGAA
NMASA KERJA
(UPMK)
UANG PENGGANTIAN
HAK(UPH)
KETENAGAKERJAANUU NO.13/2003
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONALUU SJSN NO.40/2004
BPJSKESEHATAN
BPJSKETENAGAKERJAAN
JAMINAN KEMATIAN
(JKM)
JAMINAN HARI TUA(JHT)
JAMINAN PENSIUN (JP)
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
(JKK)
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
WAJIB
Offset…Ps.167 ayat (3);diposisikanuang pensiunsebagai bagiandari uangpesangon
SISTEM JAMINAN KESEJAHTERAANDI INDONESIA (2)
• ProgramKeberedaan Dana Pensiun tidakmenimbulkan benturan dengan programSJSN, karena manfaat pensiun yang iurannyadibayar perusahaan merupakan bagian darikewajiban memenuhi pesangon - UUNo.13/2003 Ps. 167 ayat (3)
• BebanKeberedaan Dana Pensiun tidak menambahbeban Perusahaan, iuran pensiundiposisikan sebagai pemupukan dana untukpesangon - PSAK 24 Revisi 2013
Kepastian Hukum
Contoh ImplementasiDana Pensiun (sukarela) Bagian Dari Pesangon (wajib)
DPPK-PPMP
Total Masa Kerja : 30 Tahun
PhDP Terakhir : 4.500.000Rp asumsi dari awal tidak berubah
Penghasilan / Gaji : 7.000.000Rp
% Iuran Normal Perusahaan terakhir : 9,12%
Perhitungan Pesangon Sesuai UU No.13/2003:
Pesangon: : 2 X (9 X Rp. 7.000.000,-)
: 126.000.000Rp
Penghargaan Masa Kerja : 1 X (10 X Rp. 7.000.000,-)
: 70.000.000Rp
Penggantian Hak : 15% X (Pesangon + Penghargaan Masa Kerja)
: 29.400.000Rp
Total Kewajiban Pesangon : 225.400.000Rp
Uang pensiun yg iurannya dibayar perusahaan : (masa kerja X 12 bulan) X PhDP X % Iuran Normal Perush terakhir
: 147.744.000Rp
Pesangon yang dibayarkan : (Rp. 225.400.000,- dikurangi Rp. 147.744.000,-)
: 77.656.000Rp
Manafaat Pensiun : 2,5% X MK X PhDP
: 3.375.000Rp / bln
Nilai Sekaligus : 371.992.485Rp
• iuran peserta; 81 jt
• Iuran
perusahaan;147,7 jt
• Pengembangan; 143,2
Dana Pensiun
BidangPenunjang
BidangKepesertaan
BidangInvestasi
• Administrasi
• Iuran &
Pendanaan
• Pensiun
• Administrasi
• Analisa & Pelaporan
• Transaksi (pasar
modal, pasar uang, PL & TB)
• Sekretariat
(rumah tangga,
kearsipan,
komunikasi)
• Keuangan
Operasional
Kepesertaan Kuat, apabila
Menyamakan
persepsi dan
menterjemahkan
pikiran
Risiko dan hasil
mempengaruhi pola
pendanaan
Keseimbangan
untuk Pemberi
Kerja, Pengurus
dan Peserta
DP untuk
kesejahteraan
peserta
Kepastian
pemenuhan
regulasi dan
hak
PEGAWAI
DANA PENSIUN
Membangun Komunikasi
PENDIRI
(Pemberi Kerja)MITRA PENDIRI
(Pemberi Kerja)KARYAWAN
PENDIRI
(Peserta)KARYAWAN
MITRA PENDIRI
(Peserta)
DEWAN
PENGAWASPENGURUS
DANA PENSIUN
(Sebagai Badan Hukum)
PDP, AI, TAKEL, MENRISK, RIT, RKA, Regulasi lainnya,
Pendanaan,
Kepesertaan, Pengembangan, Sosialisasi, Pemeriksaan,
Kesejahteraan
Strategi InvestasiTingkat pengembangan
yang harus dicapai
Pengurus dan
ditetapkan dalam
Arahan Investasi.
SHI dimaksudkan
untuk memenuhi
suku bunga aktuaria
dan biayaoperasional.
Kebijakan
pembukuan,
khususnya SBN,
Obligasi dan Sukuk;
keseimbangan antara
HTM (Hold to
Maturity) dan AFS
(Available For Sale)
Bobot masing-
masing Portofolio;
Contoh; Deposito
(10%), SBN (30%),
Obligasi (40%),
Saham (10%), PL
(5%) dan TB (5%)
Rasio biaya
operasiobal
Contoh; 0,5%
Kondisi pasar
contoh;
bunga
deposito
8,0%, yield
Obligas
9,0%/8,5%,
yield SBN
9,0%/7,0%,
laba
pelepasan
0,25% dll
SHI = 8,00% (konservatif) s/d 8,50% (
agresif)
Contoh
SASARAN HASIL INVESTASI
Pasal XX
(1) Sasaran hasil investasi yang harus dicapai oleh pengurus setiap
tahun sekurang-kurangnya 0,5% diatas suku bunga terknis
aktuaria yang berlaku.
(2) Sasaran Hasil Investasi (SHI) dihitung dengan rumus :
Total hasil investasi - total biaya investasi
SHI (%) = -----------------------------------------------------------
Nilai rala-rata Investasi *)
*) Nilai rata-rata Investasi (G) dihitung dengan rumus : G = n x1 X x2 X ...
X xn
G : Rata-rata Ukur (geometrik);
X : Nilai investasi akhir bulan;
N : Jumlah bulan (12 bulan)
Pasal XX
Strategi aset alokasi merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan dalam
proses berinvestasi. Keputusan penentuan strategi aset alokasi memiliki
kontribusi sangat besar dalam penentuan kinerja akhir portofolio investasi.
Pada tahap penentuan alokasi aset sangat penting untuk melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Diversifikasi
Dilakukan untuk mengurangi risiko dan mengoptimalkan imbal hasil serta
diputuskan jenis aset yang masuk dalam portofolio. Prinsip diversifikasi
membuka peluang untuk meningkatkan kinerja investasi dalam jangka
panjang.
2. Penentuan bobot tiap jenis aset
Pembobotan dilakukan untuk masing-masing jenis aset dalam portofolio.
Diperlukan analisa prediksi akan imbal hasil jangka panjang dari tiap jenis
aset, serta target imbal hasil keseluruhan portofolio yang diharapkan.
Besarnya bobot pada masing-masing jenis aset akan menentukan kinerja
akhir portofolio.
3. Fleksibilitas jangka pendek
Disebut sebagai tactical asset alocation yang bertujuan untuk
mengantisipasi gejolak jangka pendek. Memberikan fleksibilitas kepada
Dana Pensiun untuk memanfaatkan Market Timing. Dana Pensiun
diperbolehkan melakukan deviasi dari strategi aset alokasi dengan batasan
yang tidak melebihi persentase yang telah ditetapkan.
4. Penentuan tolok ukur
Keputusan untuk menggunakan tolok ukur kinerja berdasarkan kinerja
pasar bagi tiap jenis aset dalam portofolio.
Memetakan alokasi aset pendanaan untuk peserta aktif,pensiun ditunda dan pensiunan.
aset pendanaan yang dialokasikan untuk pensiun ditunda danpensiunan, pada saat menyusun RIT agar mempertimbangkantingkat risiko dan pendapatan yang akan direalisasi.
Ikut dikembangkan
Asumsi Aktuaria Paling Berpengaruh
(PPMP)
Asumsi Bunga Aktuaria(PPMP)
BungaAktuari
KewajibanAktuaria
Pemberi Kerja Peserta
Defisit dapat
diamorti-sasi tidak
harus dibayar
sekaligus
(No.113/PMK.05/200
5)
• Pra UU s/d th 2024
• Solvabilitas 3
tahun
• Masa Kerja Lalu15 tahun
Apabila aset neto
pendanaan <
kewajiban aktuaria
timbul defisitaktuaria
Mempertimbangkan pasar dan
risiko investasi = 7,50%
(konservatif) s/d 8,00% ( agresif)
BungaAktuari
NilaiSekarangManfaatPensiun
Perubahan dari
9,00%
ke
8,50%
9,00%
ke
8,00%
Iuran Normal
- Peserta tetap tetap
- Perusahaan ber+ 0,96% 2,00%
Kewajiban Solvabilitas 3,59% 7,52%
Kewajiban Aktuaria 4,07% 8,51%
Contoh Dampak Perubahan Bunga Teknis
Besarkecilnya
dipengaruhi struktur
peserta
Asumsi Kenaikan PhDP(PPMP)
Kwalitas pendanaan & kewajiban iuran “stabil”
Bunga teknis“diturunkan”
“Pinjam” asumsikenaikan PhDPdikurangi
Pengelolaan Adminitasi
• Alamat
• Ahliwaris
• Norek
• Ahliwaris
• Alamat
• Pemutakhiran Data
• Perpajakan
• Masa kerja
• PhDP
• Personal Account
• Iuran Pensiun
PendanaanPeserta
Aktif
PensiunDitunda
Pensiunan
Personal Account
AkumulasIuran
Peserta
AkumulasiPengembangan
atas Iuran Peserta
AkumulasiPembayaran
ManfaatPensiun
PP No: 76/1992 Pasal 32 ayat (1); apabila akumulasi
pembayaran manfaat pensiun < dari himpunan iuran peserta dan
hasil pengembangannya maka selisihnya harus dibayarkan
secara sekaligus kepada ahli waris yang sah.
Peduli Pensiunan
KenaikanMP
•Tertentu
•Secaraberkala
ManfaatLain •MP-13
ManfaatLain
“+an”
•Uang duka *)
•Manfaatkesehatan *)
KepedulianPemberiKerja, Dewas & Pengurus
UU No. 13/2003 Ps. 167 (3)
“MP yang iurannya dibayar
perush merupakan bagian
alat bayar hak pesangon”
Kekayaan Pendanaan
Peserta Aktif
Kekayaan Pendanaan
Peserta Pasif & Pensiunan
Total Kekayaan
Pendanaan
Hasil pengembangan porsi
kekayaan kelompok
pensiunan sebagiandisisihkan untuk pensiunan *)
*) masuk RPOJK; Iuran dan Manfaat Pensiun
Memiliki DanaPensiun yangdikaitkan denganpemenuhankewajiban pesangonjauh lebihmenguntungkanuntuk perusahaankarena adanya“PasilitasPerpajakan”.
Hasil investasi tertentu yangditerima Dana Pensiun bebaspajak/ ditanggung pemerintah
UU No. 36 Tahun 2008, Pasal 6 ayat (1).Besarnya PKP …ditentukan berdasarkanpenghasilan bruto dikurangi biaya …. Termasuk;c. iuran kepada dana pensiun …dst
UU No. 36 Tahun 2008, Pasal 4 ayat (3) Yangdikecualikan dari obyek pajak adalah…g. Iuranyang diterima atau diperoleh Dana Pensiun…dst
Insentif Perpajakan
KESIMPULAN1. Manfaat Pensiun yang dibayarkan Dana Pensiun merupakan
bagian/alat bayar oleh Perusahaan dalam memenuhi pesangon.
2. Membubarkan atau melikuidasi Dana Pensiun atau merubah
PPMP ke PPIP tidak mengurangi beban perusahaan.
3. Dalam aset neto terdapat kekayaan pendanaan hasil
kompensasi atau yang telah diperhitungkan dari hak pesangon,
pensiunan layak diperhatikan yang sumber pendanaannya dari
hasil pengembangan porsi aset pensiunan.
4. Perlunya penyesuaian sasaran hasil investasi dan bunga teknis
aktuaria dengan kondisi pasar yang wajar.
5. Pemupukan dana oleh Dana Pensiun (sebagai cadangan
pesangon), mendapat pasilitas perpajakan.
6. Membayar iuran pensiun mengurangi beban PPh Badan.
7. Defisit aktuaria dapat diangsur (defisit solvabilitas 3 tahun &
defisit masa kerja lalu 15 tahun)
“terima kasih”