31

Click here to load reader

Kerajaan sriwijaya (2)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerajaan sriwijaya (2)

1. Damoniar Sakha (7)

2. Dian Amalia Sari

3. Hardianti Azhari Putri (17)

4. Ghinaa Salsabila Rozi (16)\

5. Mona Yolanda (26)

KELAS X IPA 1

Page 2: Kerajaan sriwijaya (2)

1. SRIWIJAYA Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya; Thai: ศรี�วิ�ชั�ย atau "Ṣ̄� rī wichạy")

adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir Kalimantan.[1][2] Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya berarti "kemenangan" atau "kejayaan",maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682.Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa pada tahun 990, dan tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya

Page 3: Kerajaan sriwijaya (2)

Daerah yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya

Page 4: Kerajaan sriwijaya (2)

Pusat Sriwijaya

1. Pertama berpusat di Muara Takus, di pertemuan Sungai Kampar kanan-kiri.

2. Kemudian pindah ke Jambi dan Palembang

Page 5: Kerajaan sriwijaya (2)

FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN KERAJAAN SRIWIJAYA :

Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.

Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka.

Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.

Page 6: Kerajaan sriwijaya (2)

2. SUMBER BERITA SEJARAH Adapun sumber sejarah kerajaan Sriwijaya antara lain :

a. Berita ChinaBerdasarkan berita dari China yang di buat pada masa Dinasti Tang disebutkan bahwa di pantai timur Sumatra selatan telah berdiri sebuah kerajaan yang disebut She-li-fo-she. Nama kerajan tersebut diidentikkan dengan Sriwijaya. Pendeta Buddha dari China, I-Tsing juga pernah singgah di Sriwijaya pada tahun 685 M untuk menerjemahkan kitab suci agama Buddha selama 4 tahun di bawah bimbingan Sakyakirti.

b. Berita ArabBerita dari Arab menyebutkan adanya negara Zabag (disamakan dengan Sriwijaya) seperti dikatakan oleh Ibh Hordadbeh bahwa raja Zabag banyak menghasilkan emas setiap tahunnya seberat 206 kg emas. Begitu juga berita dari Alberuni mengatakan Zabag lebih dekat dengan China daripada India yang dikenal Swarnadipa (pulau emas) karena banyak menghasilkan emas.

Page 7: Kerajaan sriwijaya (2)

c. Berita IndiaDari Berita India, dapat diketahui bahwa raja dari Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan yang ada di India seperti dengan Kerajaan Nalanda, dan Kerajaan Chola. Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja Sriwijaya mendirikan sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda. Namun hubungan dengan Kerajaan Chola (Cholamandala) menjadi retak setelah raja Chola, yaitu Raja Rajendra Chola, ingin menguasai Selat Malaka.

d. Berita dalam negeriDari dalam negeri, terdapat sumber sejarah berupa prasasti-prasasti.

Page 8: Kerajaan sriwijaya (2)

PRASASTI-PRASASTI SRIWIJAYA

1. Prasasti Kedukan Bukit

2. Prasasti Talang Tuwo

3. Prasasti Kota Kapur

4. Prasasti Telaga Batu

5. Prasasti Karang Birahi

6. Prasasti Ligor

DENGAN HURUF PALAWA DAN BAHASA MELAYU KUNO

Page 9: Kerajaan sriwijaya (2)

Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.

Page 10: Kerajaan sriwijaya (2)

ARTI PRASASTI KEDUKAN BUKIT

Page 11: Kerajaan sriwijaya (2)

(dekat Palembang)

Page 12: Kerajaan sriwijaya (2)

ARTI PRASASTI TALANG TUO

Page 13: Kerajaan sriwijaya (2)

(dekat Palembang)

Page 14: Kerajaan sriwijaya (2)

Berangka tahun sama yaitu 686 Masehi.

Isi kedua prasasti itu juga hampir sama, yaitu permintaan kepada dewa yang menjaga Sriwijaya dan untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat terhadap Sriwijaya.

Berdasarkan kedua prasasti itu dapat disimpulkan bahwa daerah Bangka dan daerah Maringin (Melayu) telah ditaklukkan oleh Sriwijaya.

Sementara itu sang raja juga berusaha menaklukkan “bhumi jawa” atau Tarumanegara.

(dari daerah Jambi hulu)

Page 15: Kerajaan sriwijaya (2)

(dari Kotakapur,Bangka)

Page 16: Kerajaan sriwijaya (2)

PRASASTI LIGOR PRASASTI LIGOR Ditemukan di Tanah Genting (Thailand) dan berangka tahun 775 Masehi. Prasasti ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan bersisi tentang bangunan Trisamaya Caiya (bangunan suci yang terbuat dari batu bata untuk Budha), Awalokiteswara, dan Wajrapani. Bagian belakang berisi tentang RRaja Wisnu dan keluarga Sri Maharaja Syailendra.

Ditemukan di Kanton (China) dan berangka tahun 1079 Masehi. Berisi tentang bantuan Raja Sriwijaya dalam memperbaiki sebuh kuil agama Thao di Kanton.

Prasasti Katon

Page 17: Kerajaan sriwijaya (2)

Ditemukan di India dan berangka tahun 1006 M. Prasasti ini dikeluarkan oleh raja kerajaan Cola yang bernama Rajakesariwarman yang dikenal dengan Raja raja I. Isinya menyebutkan bahwa pada tahun 1006 M, Marawijayatunggawarman meresmikan wihara di India yang diberi nama Cudamaniwarmavihara atas ijin dari Rajakesariwarman, raja-raja I dari Cola.

Piagam Piagam Leinden Leinden

Page 18: Kerajaan sriwijaya (2)

PRASASTI NALANDA PRASASTI NALANDA

Page 19: Kerajaan sriwijaya (2)

2. Arca atau patungDitemukannya arca Buddha di Bukit Siguntang (sebelah barat Palembang). seperti berbagai arca Budha yang ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang, dan arca-arca Bodhisatwa Awalokiteswara dari Jambi, Bidor, Perak dan Chaiya, dan arca Maitreya dari Komering, Sumatera Selatan.

3. Candi Ditemukannya candi Muara Takus sebagai peninggalan dari kerajaan Sriwijaya. Seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Borobudur. di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal.

Page 20: Kerajaan sriwijaya (2)

Candi Muara Takus yang dibangun oleh BalaputradewaCandi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Jaraknya dari Pekanbaru, Ibukota Propinsi Riau, sekitar 128 Km. Kompleks Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Provinsi Riau. Candi ini bernuansa Buddhistis. Hal tersebut merupakan petunjuk bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini.

Page 21: Kerajaan sriwijaya (2)

STRUKTUR PEMERINTAHAN Kekuasaan tertinggi di Kerajaan Sriwijaya dipegang oleh

raja. Untuk menjadi raja, ada tiga persyaratan yaitu:

1. Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya.

2. Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan pada rakyatnya.

3. Ekachattra. Eka berarti satu dan chattra berarti payung. Kata ini bermakna mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya.

Belum diketahui secara jelas bagaimana struktur pemerintahan di bawah raja. Salah satu pembantunya yang disebut secara jelas hanya senapati yang bertugas sebagai panglima perang (pemimpin tentara).

Page 22: Kerajaan sriwijaya (2)

silsilah para Raja Kerajaan Sriwijaya :

1. Dapunta Hyang Sri Yayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Talangtuo 684 M)

2. Cri Indrawarman (berita Cina, 724 M)

3. Rudrawikrama (berita Cina, 728 M)

4. Wishnu (Prasasti Ligor, 775 M)

5. Maharaja (berita Arab, 851 M)

6. Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M)

7. Cri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M)

8. Cri Udayaditya (Berita Cina, 962 M)

9. Cri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti Leiden, 1044 M)

10.Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M)

11.Cri SanggramaWijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004 M)

Page 23: Kerajaan sriwijaya (2)

Kehidupan Politik

1. Raja Dapunta HyangBerita mengenai raja ini diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit (683 M). Pada masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah berhasil memeperluas wilayak kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi, yaitu dengan menduduki daerah Minangatamwan.Daerah ini memiliki arti yang sangat strategis dalam bidang perekonomian, karena daerah ini dekat dengan jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita-citakan agar Kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan Maritim.

2. Raja Balaputra DewaPada awalnya, Raja Balaputra Dewa adalah raja dari kerajaan Syailendra (di Jawa Tengah). Ketika terjadi perang saudara di Kerajaan Syailendra antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputra Dewa mengalami kekalahan. Akibat kekalahan itu, Raja Balaputra Dewa lari ke Sriwijaya. Di Kerajaan Sriwijaya berkuasa Raja Dharma Setru (kakek dari Raja Balaputra Dewa) yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan Raja Balaputra Dewa di Kerajaan Sriwijaya disambut baik. Kemudian, ia diangkat menjadi raja.

Raja-raja yang berhasil diketahui pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya diantaranya sebagai berikut.

Page 24: Kerajaan sriwijaya (2)

Keadaan Sosial Ekonomi Aspek Kehidupan Sosial

Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia. Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu,Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di AsiaTenggara.

Page 25: Kerajaan sriwijaya (2)

Kehidupan Politik

3. Raja Sanggrama WijayattunggawarmanPada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mendapat ancaman dari Kerajaan Chola. Di bawah pemerintahan Raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Raja Sriwijaya yang bernama Sanggrama Wijayattunggawarman berhasil ditawan. Namun pada masa pemerintahan Raja Kulotungga I di Kerajaan Cho, Raja Sanggrama Wijayattunggawarman dibebaskan kembali.

Page 26: Kerajaan sriwijaya (2)

Perdagangan Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi

pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas selat Malaka dan selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditi seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassalnya di seluruh Asia Tenggara

Page 27: Kerajaan sriwijaya (2)

Keadaan masyarakat.

Karena kerajaan sriwijaya dipengaruhi oleh agama budha maka kehidupan masyarakat sesuai dengan ajaranya selain itu masyarakat juga menjali hubungan dengan kerajaan lain. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan salah satu tokohnya yang terkenal ialah Dharmakirti.

Page 28: Kerajaan sriwijaya (2)

SRIWIJAYA PUSAT AGAMA SRIWIJAYA PUSAT AGAMA BUDDHA DI ASIA TENGGARABUDDHA DI ASIA TENGGARA

Seorang bhiksu Buddha dari Cina, I-tsing pada abad ke-7 singgah di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sansekerta.

Tahun 717 seorang pendeta Tantris, Wajrabodhi dan Amoghawajra datang ke Sriwijaya.

Tahun 1011 - 1023 M datang pendeta dari Tibet, Attisa untuk belajar agama Budha kepada Guru Besar Sriwijaya, Dharmakirti.

Seorang guru agama Buddha yang terkenal di Sriwijaya adalah Sakyakirti yang menulis buku berjudul Hastadandasastra.

Page 29: Kerajaan sriwijaya (2)

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa.

Dalam Prasasti Nalanda (860 M), Balaputradewa mengajukan permintaan kepada Raja Dewapaladewa dari Benggala untuk mendirikan biara bagi para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.

Balaputradewa adalah putra dari Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang memerintah di Jawa Tengah tahun 812 - 824 M.

Page 30: Kerajaan sriwijaya (2)

FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN :

a) Berulang kali diserang kerajaan Colomandala dari India. b) Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri

dari kekuasaannya.Misalnya Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi dan Sunda.

c) Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke arah selatan (semenanjung Malaya).

d) Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin hubungan dengan kerajaan Melayu ( di Jambi).

e) Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena Bandar-bandar pentingnya sudah melepaskan diri dari Sriwijaya.

f) Kemungkinan juga tidak adanya raja yang cakap dan berwibawa untuk memimpin kerajaan sebagai akibat dari kurangnya pengaderan.

g) Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara tahun 1337 M.

Page 31: Kerajaan sriwijaya (2)