Upload
yohanes-cakrapradipta
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 KERATITIS_TIPUS 1-6.docx
1/4
A. Definisi
Keratitis sendiri diartikan sebagai peradangan pada kornea yang ditandai dengan
adanya infiltrasi sel radang dan edema kornea pada lapisan kornea manapun yang dapat
bersifat akut atau kronis yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain bakteri, jamur,
virus atau karena alergi.
B. Anatomi Kornea
Kornea adalah jaringan transparan avaskuler sebagai membran pelindung yang dilalui
berkas cahaya menuju retina. Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,54 mm di tengah,
sekitar 0,5 mm di tepi dan diameternya sekitar !! " !# mm $hori%ontal& dan !0 " !! mm
$vertikal&. 'ndeks refraksi kornea !.(). *etapi dalam mengkalibrasi keratometer untuk
menghitung kombinasi kekuatan optik lengkung kornea anterior dan posterior digunakan
indeks refraksi !.(()5. Kornea asferis, walaupun jari-jari lengkung kornea sering didapatkan
sebagai cermin cembung sferosilindris membentuk tengah permukaan anterior kornea, yang
disebut kornea gap.!
+ata-rata jari-jari tengah kornea )- mm $.)-.4 mm&. kornea member kontribusi
4(.#5 dioptri $)4& dari total 5.0 dioptri mata orang normal. Kornea juga menyebabkan
astigmatisme pada sistem optikal.!
Kornea merupakan jaringan transparan, yang bentuknya hampir sebagai lingkaran dan
sedikit lebih lebar pada daerah trasversal $!# mm& dari pada arah vertikal dan mengisi bola
mata di bagian depan. Kornea memiliki kemampuan refraksi yang sangat kuat, yang
menyuplai #/( atau sekitar )0 pembiasan sinar.Karena kornea tidak memiliki pembuluhdarah, maka kornea akan berwarna jernih dan memiliki permukaan yang licin dan mengkilat.
ila terjadi perubahan, walaupun kecil pada permukaan kornea, akan mengakibatkan
gangguan pembiasan sinar dan menyebabkan turunnya tajam penglihatan secara nyata.#
Kornea sangat sensitif karena terdapat banyak serabut sensorik. 1araf sensorik ini
berasal dari nervus cilliaris longus yang berasal dari nervus nasosiliaris yang merupakan
cabang saraf oftalmikus dari nervus trigeminus.Kornea dalam bahasa latin 2cornum3 artinya
seperti tanduk merupakan selaput bening mata dengan ketebalan kornea dibagian sentral
hanya 0,5 mm, yang terdiri dari lima lapisan, yaitu lapisan epitel, lapisan owman, stroma,
membran descemet, dan lapisan endotel.
!. apisan epitel $yang bersambung dengan lapisan epitel konjungtiva bulbaris&, merupakan
lapisan sel yang menutupi permukaan kornea. apisan ini terdiri dari 5- lapisan sel tipis, sel
polygonal dan sel gepeng yang saling tumpang tindih yang akan cepat berdegenerasi bila
kornea mengalami trauma. *ebal lapisan epitel kira-kira 0,05 mm. epitel dan film air mata
merupakan lapisan permukaan dari media penglihatan. ada sel basal sering terlihat mitosis
sel, dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan
menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal
di sampingnya melalui desmosom dan makula okluden6 ikatan ini menghambat pengaliran
air, elektrolit dan glukosa melalui barrier. 1el basal menghasilkan membran basal
yang melekat erat kepadanya. ila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.1edangkan epitel berasal dari ektoderem permukaan. 7pitel memiliki daya regenerasi. ila
7/26/2019 KERATITIS_TIPUS 1-6.docx
2/4
penetrasi trauma lebih dalam maka akan meninggalkan parut $scar&. arut yang timbul akan
meninggalkan area opak yang menyebabkan kornea kehilangan kejernihannya.#
#.Membrane Bowman, merupakan membran jernih yang aseluler terletak dibawah lapisan
epitel. 8erupakan lapisan kolagen yang tidak teratur seperti stroma dan berasal dari epitel
bagian depan stroma. Karena lapisan ini sangat kuat dan sulit untuk dipenetrasi, maka lapisanini melindungi kornea dari trauma yang lebih dalam, namun lapisan ini tidak memiliki daya
regenerasi.
(. 1troma, merupakan lapisan kornea yang paling tebal mencakup sekitar 0 dari ketebalan
kornea. agian ini tersusun dari lamellae fibril-fibril kolagen dengan lebar sekitar !9m yang
saling terjalin hampir mencakup seluruh diameter kornea yang tersusun sangat teratur
sedangkan dibagian perifer kolagen ini bercabang6 terbentuknya serat kolagen memakan
waktu lama, dan kadang mencapai !5 bulan. amellae ini berjalan sejajar dengan permukaan
kornea dan karena ukuran dan periodisitasnya yang membuat kornea menjadi lapisan dengan
yang jernih dan dapat dilalui cahaya. amellae terletak didalam suatu %at dasar proteoglikan
hidrat bersama dengan keratinosit yang menghasilkan kolagen dan %at dasar.(
4.Membrane Descemet, adalah sebuah membran elastik yang jernih tampak amorf pada
pemeriksaan mikroskopik elektron dan merupakan membran basalis dari endotel kornea.
8embran ini berkembang terus seumur hidup dan mempunyai tebal 40 mm.
5. apisan 7ndotel, berasal dari mesotelium, terdiri atas satu lapis sel berbentuk heksagonal,
tebal antara #0-40 mm melekat erat pada membran descemet melalui hemidosom dan %onula
okluden. 7ndotel dari kornea ini dibasahi oleh a:ueous humor. apisan endotel berbeda
dengan lapisan epitel karena tidak mempunyai daya regenerasi, sebaliknya endotel
mengkompensasi sel-sel yang mati dengan mengurangi kepadatan seluruh endotel dan
memberikan dampak pada regulasi cairan, jika endotel tidak lagi dapat menjaga
keseimbangan cairan yang tepat akibat gangguan sistem pompa endotel, stroma bengkak
karena kelebihan cairan $edema kornea& dan kemudian hilangnya transparansi $kekeruhan&
akan terjadi. ermeabilitas dari kornea ditentukan oleh epitel dan endotel yang merupakan
membran semipermeabel, kedua lapisan ini mempertahankan kejernihan kornea, jika terdapat
kerusakan pada lapisan ini maka akan terjadi edema kornea dan kekeruhan pada kornea.#,4,5
C. Fisiologi Kornea
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan 2jendela3 yang dilalui berkas cahaya
menuju retina. 1ifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang seragam, avaskuler dandeturgesens. ;eturgesens, atau keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh
pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel. 7ndotel lebih
penting dari epitel dalam proses dehidrasi.
7/26/2019 KERATITIS_TIPUS 1-6.docx
3/4
dapat melalui kornea, obat harus larut lemak dan larut air sekaligus. Kegunaan kornea adalah
sbb>
!. Kornea mempunyai kemampuan membiaskan cahaya yang paling kuat dibanding dengan
sistem optik retaktif lainnya.
#. Kubah kornea akan membiaskan sinar kelubang pupil didepan lensa. Kubah kornea yang
semakin cembung akan memiliki daya bias yang kuat.
(. eran kornea sangat penting dalam menghantarkan cahaya masuk kedalam mata untuk
menghasilkan penglihatan yang tajam, maka kornea memerlukan kejernihan, kehalusan dan
kelengkungan tertentu
1umber-sumber nutrisi untuk kornea adalah adalah pembuluh-pembuluh darah
limbus, humor a:uous dan air mata. Kornea superfisial juga mendapatkan oksigen sebagian
besar dari atmosfer. 1araf-saraf sensorik kornea didapat dari percabangan
pertama $oftalmika& dan nervus kranialis ? $trigeminus&.
*ransparansi kornea disebabkan karena beberapa faktor diantaranya karena kornea
tidak mempunyai %at tanduk, pembuluh darah, struktur dan susunan jaringan relatif homogen
dan teratur. ermukaan kornea dikelilingi oleh cairan , agar mampu menahan cairan pada
tingkat tertentu maka dibagian depan kornea terdapat epitel dan dibagian belakang diliputi
endotel, yang berfungsi memompa cairan keluar kornea apabila berlebihan.#
D. 7pidemiologi
@rekuensi keratitis di Amerika 1erikat sebesar 5 di antara seluruh kasus kelainan
mata. ;i negara-negara berkembang insidensi keratitis berkisar antara 5,-#0,) per !00.000
orang tiap tahun. 'nsidensi keratitis pada tahun !( adalah 5,( per !00.000 penduduk di
'ndonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan tidak begitu bermakna pada angka kejadian
keratitis. 1edangkan predisposisi terjadinya keratitis antara lain terjadi karena trauma,
pemakaian lensa kontak dan perawatan lensa kontak yang buruk, penggunaan lensa kontak
yang berlebihan, Berpes genital atau infeksi virus lain, kekebalan tubuh yang menurun karena
penyakit lain, serta higienis dan nutrisi yang tidak baik, dan kadang-kadang tidak diketahui
penyebabnya.#
E. Etiologi
enyebab keratitis bermacam-macam. akteri, virus dan jamur dapat menyebabkan
keratitis. enyebab paling sering adalah virus herpes simpleC tipe !. 1elain itu penyebab lain
adalah kekeringan pada mata, pajanan terhadap cahaya yang sangat terang, benda asing yang
masuk ke mata, reaksi alergi atau mata yang terlalu sensitif terhadap kosmetik mata, debu,
polusi atau bahan iritatif lain, kekurangan vitamin A dan penggunaan lensa kontak yang
kurang baik.5
F. atofisiologi
Karena kornea avaskuler, maka pertahanan pada waktu peradangan tidak segera datang,
seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi. 8aka badan kornea,
wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai
makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat dilimbus dan
tampak sebagai injeksi perikornea. 1esudahnya baru terjadi infiltrasi dari sel-sel
mononuclear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear $8D&, yang mengakibatkan timbulnya
infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas dan
permukaan tidak licin, kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbulah ulkus kornea.
7/26/2019 KERATITIS_TIPUS 1-6.docx
4/4
Kornea mempunyai banyak serabut saraf maka kebanyakan lesi pada kornea baik
superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. +asa sakit juga
diperberat dengan adanaya gesekan palpebra $terutama palbebra superior& pada kornea dan
menetap sampai sembuh. Kontraksi bersifat progresif, regresi iris, yang meradang dapat
menimbulkan fotofobia, sedangkan iritasi yang terjadi pada ujung saraf kornea merupakan
fenomena reflek yang berhubungan dengan timbulnya dilatasi pada pembuluh iris. @otofobia,
yang berat pada kebanyakan penyakit kornea, minimal pada keratitis herpes karena hipestesi
terjadi pada penyakit ini, yang juga merupakan tanda diagnostik berharga. 8eskipun berair
mata dan fotofobia umumnya menyertai penyakit kornea, umumnya tidak ada tahi mata
kecuali pada ulkus bakteri purulen.#
Karena kornea berfungsi sebagai jendela bagi mata dan membiaskan berkas cahaya, lesi
kornea umumnya agak mengaburkan penglihatan, terutama kalau letaknya di pusat.#
;A@E1
!. 1tuphin F7, editor. #00-#00) 7Cternal ;isease And Americanacademy of =pthalmology6 #00
#. ?aughan ;. =ftalmologi Emum. 7disi !4 Gidya 8edika6 #00
(. 'lyas 1. 'lmu enyakit 8ata. 7disi ketiga. Fakarta > alai enerbit @KE', #005
4. Gijana D. 'lmu enyakit 8ata. Fakarta > Abadi *egal6 !(
5. 8ansjoer A8. Kapita 1elekta. 7disi (. Fakarta> 8edia Aesculapius @KE', #00!