51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil kayu yang sangat banyak,baik jumlahnya maupun macam jenisnya. Sehingga mudah didapat dan harganya relatif murah. Oleh karena itu untuk pemakai konstruksi kayu bangunan ditinjau dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan. Kayu adalah produk alami yang menampakkan berbagai variasi dalam segi kualitas maupun sifat. Studi perihal kayu dimulai dari sebatang pohon hidup dan dengan meneliti tahap-tahap penebangan., pengubahan dan pengeringan, kesemua ini mempersiapkan kayu sehingga dapat digunakan oleh seorang tukang kayu. Jika sebatang kayu gelondongan tiba tiba ditempat penggergajian ia digergaji dijadikan papan-papan berbagai ukuran, proses kayu seperti ini dinamakan konversi kayu. Cara penggergajian kayu gelondongan seperti ini merupakan hal sangat penting, kayu berharga pun bisa menjadi sia-sia bila penggergajiannya dilakukan sembarangan.

Kerja Kayu !

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerja Kayu !

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara penghasil kayu yang sangat banyak,baik

jumlahnya maupun macam jenisnya. Sehingga mudah didapat dan harganya

relatif murah. Oleh karena itu untuk pemakai konstruksi kayu bangunan ditinjau

dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan.

Kayu adalah produk alami yang menampakkan berbagai variasi dalam segi

kualitas maupun sifat. Studi perihal kayu dimulai dari sebatang pohon hidup dan

dengan meneliti tahap-tahap penebangan., pengubahan dan pengeringan,

kesemua ini mempersiapkan kayu sehingga dapat digunakan oleh seorang

tukang kayu.

Jika sebatang kayu gelondongan tiba tiba ditempat penggergajian ia digergaji

dijadikan papan-papan berbagai ukuran, proses kayu seperti ini dinamakan

konversi kayu. Cara penggergajian kayu gelondongan seperti ini merupakan hal

sangat penting, kayu berharga pun bisa menjadi sia-sia bila penggergajiannya

dilakukan sembarangan.

1.2 Tujuan

Dengan peasatnya perkembangan teknologi khususnya dibidang industri

bangunan, perlu ditingkatkan sumber daya manusia yang merupakan faktor

utama yang dapat menentukan maju tidaknya industri bangunan disuatu negara,

misalnya memberikan ilmu tentang dasar kayu sebagai bahan utama didalam

kerja kayu. Disini kta dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta

keterampilan dengan jalan pengamatan prosedur kerja pengusaha ahli

dilapangan/proyek dan melakukan percibaan maupun keterampilan kita dalam

kerja kayu.

Page 2: Kerja Kayu !

Adapun hal pokok yang harus diketahui untuk suatu kerja instruksi kerja kayu

antara lain memuat :

- Industri bangunan

- Teknologi kayu dan bahan lainnya

- Alat-alat pengokoh

- Mengetahui peralatan tangan dan peralatan mesin

- Hubungan-hubungan dan sambungan kayu

- Konstruksi rangka didinding dan rangka atap

- Finishing.

Untuk kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan, seorang ahli teknik

yang baik memerlukan :

1. Pemahaman bahan-bahan yang diperlukan

2. Menguasai lengkap berbagi peralatan yang diperdagangkan

3. Pengetahuan praktis tentang konstruksi

4. Pengetahuan tentang pelaksanaan

5. Kemampuan dalam merencana

1.3 Kerja Bengkel

Tujuannya adalah untuk mendidik tenaga yang terampil, profesional, disiplin

dan jujur serta bertanggung jawab. Bengkel kerja kayu mempunyai tujuan untuk

menjadikan sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi dan terampil.

Adapun kemampuan yang harus dimiliki dalam teknik sipil, yaitu :

a. Paham dengan bahan yang dipakai, maksudnya tahu perbedaan bahan sesuai

dengan fungsi dan jenisnya.

b. Menguasai peralatan kerja kayu

c. Mempunyai pengetahuan praktis tentang konstruksi kayu

d. Mempunyai kemampuan didalam pelaksanaan pekerjaan

e. Mempunyai kemampuan merencanakan pekerjaan seperti :

Page 3: Kerja Kayu !

- Biaya :Beberapa bahan yang diperlukan serta jasanya

- Konstruksi :Beban, kemampuan bahan

Untuk menunjang semua itu diperlukan alat yang serba modern

dan otomatis. Tetapi alat tidak akan berfungsi jika yang

mengoperasikannya kurang terampil atau tidak bisa sama

sekali.

- Sebelum digunakan, periksa terlebih dahulu apakah alat tersebut dalam

keadaan baik atau tidak

- Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

- Pusatkan perhatian pada pekerjaan

- Bila sedang memperbaiki alat dan alat tersebut berhubungan dengan listrik

maka harus diputuskan dahulu listriknya

- Setelah selesai digunakan, alat tersebut harus dibersihkan

Kerja kayu meliputi :

- Bangunan gedung,

- Komponen bangunan gedung dan mebel,

- Konstruksi berat,

- Sebagai pekerjaan pendukung sementara.

Persyaratan ruang kerja / bengkel :

a. Penerangan harus cukup

b. Sirkulasi udara harus baik

c. Menjamin pekerja dapat berkonsentrasi dengan baik

d. Tersedia alat bantu K3 dan fire alarm

e. Peralatan diatur menurut aliran kerja

f. Dan lain-lain

Page 4: Kerja Kayu !

1.4 Dasar Teori

Seorang ahli dibidang bangunan harus mengetahui macam-macam sebuah

bangunan yang berhubungan dengan kayu. Kayu merupakan bahan bangunan

yang mudah didapat.

Kayu sebagai bahan bangunan dapat dibedakan dalam beberapa kelas kayu,

yaitu :

- Kelas kuat : Terbagi dalam 5 kelas

- Kelas awet : Terbagi dalam 5 kelas

Berdasarkan kekuatan kayu

Kelas kuat

Berat jenis kering

udara

(gr/cm )

Keteguhan lentur

mutlak

(Kg/cm )

Keteguhan tekan

mutlak

(Kg/cm )

I

II

III

IV

V

0,90

0,90 - 0,60

0,60 - 0,40

0,40 - 0,30

0,30 - 0,00

1100

1100 – 725

725 - 500

500 - 360

360

650

640 - 425

425 - 300

300 - 215

215

Berdasarkan keawetan kayu

Kelas kayu I II III IV V

-Selalu berhubungan

dengan tanah lembab

-Hanya terbuka terh-

8 Tahun 5 Tahun 2 Tahun Sangat

pendek

Beberapa

Sangat

pendek

Sangat

Page 5: Kerja Kayu !

adap angin dan iklim

tetapi dilindungi air

dan kelemasan

-Dibawah atap tidak

berhubungan dengan

tanah lembab dan

dilindungi terhadap

kelemasan

20 Tahun

Tak Hingga

15 Tahun

Tak hingga

10 Tahun

Sangat lama

tahun

Beberapa

tahun

pendek

Pendek

Berat kayu

Kelas berat Berat jenis

- Sangat berat

- Berat

- Agak berat

- Ringan

- Lebih berat dari 0,90

- 0,75 – 0,90

- 0,69 – 0,75

- Lebih ringan dari 0,69

Cacat-cacat kayu

Cacat kayu dapat menimbulkan akibat yang sangat serius terhadap :

- Kekuatan kayu

- Kekakuan kayu

- Keindahan kayu

Cacat setelah penggergajian

Kerusakan ini pada dasarnya diakibatkan karena penyusutan disamping

menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi.

Page 6: Kerja Kayu !

Perubahan dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari tiga arah

penampang kayu, yaitu :

1. Tangensial : Penampang menyentuh arah penampang tubuh. Angka

penyusutan bervariasi 4,3

2. Radial : Penampang yang melintang lingkaran tubuh.Angka penyusutan

berkisar 0,1 – 0,3

3. Aksial : Penampang arah memanjang kayu. Angka penyusutan berkisar

0,1 – 0,3.

Macam-macam cacat setelah penggergajian :

a. Spring, Perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian tepi

atau sisi kayu

b. Bow, Perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian

permukaan kayu

c. Cup (Bentuk mangkok), Perubahan bentuk melengkung pada arah lebar

kayu. Cacat semacam ini sering terjadi pada penggergajian back sing, hal

ini merupakan cacat yang cukup menimbulkan masalah pada pengerjaan

kayu.

d. Twist (Melenting), Pemutusan permukaan kayu yang berputar berlawanan

arah pada masing-masing kayu, ujung-ujung melengkung berputar

berlawanan arah melenting.

e. Pecah permukaan, pecah dangkal meluas sepanjang serat baik itu

permukaan ataupun diujung kayu pecah. Permukaan ini biasanya

menyebabkan tekstur permukaan kayu jadi jelek.

f. Pecah ujung, Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar sepanjang

papan serta cacat sepanjang permukaan kayu disebabkan oleh penyusutan

seperti diatas, sukar sekali dihindari tetapi dapat dicegah dengan cara

penumpukan yang baik dan meletakan beban-beban pemberat pada ujung

Page 7: Kerja Kayu !

dan diatas, serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses

penggergajian.

Cacat disebabkan serangan jamur

Keruskan terjadi pada permulaan pengeringan, yang banyak diserang pada

umumnya adalah bagian gubal, karena jamur dapat tumbuh subur pada

temperatur rendah dan kelembaban yang tinggi. Untuk mengendalikannya

dengan cara mempercepat pengeringan. Umumnya kerusakannya ini hanya

mengubah warna kayu,tidak menurunkan mekanik kayu. Macam-macam

jamur, seperti jamur pelapuk kayu,jamur pelunak kayu dan jamur warna kayu.

Cacat akibat bahan kimia dalam kayu

1. Cacat dari pohon

Cacat dari mata kayu adalah bagian dari cabang yang berada dipohon.

a. Mata kayu sehat

Mata kayu yang busuk, berpenampang keras tumbuh kukuh yang rapat

pada kayu, berwarna sama atau gelap dengan kayu setaranya.

b. Mata kayu lepas

Mata kayu yang tidak tumbuh rapat, pengerjaan mata kayu ini mudah

lepas.

c. Mata kayu busuk bergerombol

Mata kayu ini menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang biasanya

bergerombol dengan bagian-bagian kayu disekitarnya.

Pengaruh mata kayu antara lain :

- Mengurangi sifat-sifat keteguhan kayu

- Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak beraturan

- menyulitkan penggergajian dan pengerjaan karena kerasnya mata kayu

tersebut

- Menyebabkan lubang pada hasil finishing

Page 8: Kerja Kayu !

2. Cacat hati rapuh

Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun

lebar di daerah tropis, misalnya kayu meranti biasanya terdapat pada hati

kayu.

3. Cacat disebabkan serangga perusak kayu

Serangga dapat menimbulkan kerusakan sangat besar pada kayu, serangga

perusak kayu adalah kumbang-kumbang yang merusak kayu dengan jalan

bertelur pada retakan-retakan dan celah0celah kayu, telur yang menetas dan

larva-larvanya menyusup kedalam kayu meninggalkan sejumlah terowongan

di belakang mereka. Larva-larva tersebut sedikitnya hidup selama setahun

dalam kayu dan ada kalanya hingga bertahun-tahun tergantung dari

banyaknya zat tepung yang tersedia untuk dimakan.

Macam serangga yang sering merusak kayu adalah antara lain: kumbang

penggerek kayu, kumbang penunggu bangkai, kumbang zat tepung,

kumbang bertanduk panjang, kumbang penggerek di air laut dan kumbang

perabot rumah tangga. Kesemua kumbang tersebut sudah tentu dapat

mengurangi kekuatan kayu, karena serangga tersebut merusak kayu dengan

membuat lubang-lubang terowongan dalam kayu sebagai makanan dan

tempat tinggal serangga tersebut.

Klasifikasi kerja kayu :

1. Pekerjaan halus

Kayu tercipta diklasifikasikan karena menurut kadar air kayu. Yang

termasuk dalam pekerjaan halus adalah dalam pembuatan komponen

bangunan, seperti pembuatan kosen, daun pintu, jendela serta mebel.

2. Pekerjaan sedang

Pekerjaan sedang juga merupakan pekerjaan dalam pembuatan komponen

bangunan, seperti pembuatan kosen, lantai dan dinding serta rangka rumah

tangga kayu

Page 9: Kerja Kayu !

3. Pekerjaan kasar

Untuk komponen bangunan seperti kuda-kuda dan untuk konstruksi berat

seperti pekerjaan jembatan, menara dll.

Sifat-sifat kayu :

- Keuntungan penggunaan kayu :

a. Mudah dalam pengerjaan

b. Murah dan mudah didapat

c. Cukup awet

d. Artistik

e. Tidak mengantar panas dan listrik

f. Tahan terhadap bahan kimia yang berbahaya

g. Kuat dan elastis

- Kelemahan kayu :

a. Hidroskopis

b. Material tidak homogen

c. Mudah terbakar, pencegahannya dengan cara pengecatan

d. Beberapa jenis kayu mudah lapuk, dalam pemakaian kayu pada suatu

konstruksi bangunan dipilih jenis kayu dengan kelas awet dan mutu

yang sesuai

e. Keteguhan kayu tidak sama pada semua arah

1.5 Penyimpanan dan Pengawetan Kayu

1.5.1 Penyimpanan kayu

Maksud kayu disimpan yaitu dengan cara menumpuk kayu atau papan

dengan baik agar didapat kayu yang baik dan bagus.

Penyimpanan kayu dapat dibedakan atas dua macam cara , yakni :

- Penyimpana kayu bulat ( dolk ) :

Page 10: Kerja Kayu !

Batang pohon yang telah ditebang dipotong-potong menurut panjang

yang telah ditentukan, cepat-cepat dikeluarkan dari dalam hutan.

Kemudian kayu dolk tersebut disimpan / ditimbun pada tempat

penimbunan. Cara penimbunan dolk tersebut adalah : kayu dolk harus

ditimbun pada tempat yang rindang agar dolk-dolk tersebut tidak secara

langsung terkena panas matahari dengan begitu dolk-dolk tersebut tidak

mengalami proses pengeringan secara mendadak. Dalam penimbunan ini

dolk tidak boleh terkena langsung diatas tanah harus diletakkan alas agar

supaya penimbunan itu sangat lama dolk itu pada bagian bawah tidak

mudah lapuk/rusak dimakan binatang perusak. Pada tempat penimbunan

tidak boleh ada air tergenang dibawahnya.

- Penyimpanan kayu gergaji :

Untuk kayu gergajian yang sudah benar-benar kering dapat dilakukan

sebagai berikut : kayu disimpan dalam ruang yang beratap (gudang), kayu

disusun dalam berberapa tumpukan, kayu-kayu dalam tiap tumpukan

tidak perlu ada jarak antara, tiap tumpukan dapat mencapai tinggi 75 cm –

80cm. Antara tumpukan yang satu dengan yang lain diberi jarak antara,

baik kearah datar maupun tegak. Kayu gergajian tidak boleh terletak

langsung diatas tanah harus diberi alas.

Gbr.penyimpanan kayu dolk :

Page 11: Kerja Kayu !

Gbr. Penyimpanan kayu gergajian :

Page 12: Kerja Kayu !

Macam-macam cara penyusunan / penumpukan kayu :

1. Penumpukan cara vertikal

- Penumpukan silang

- Penumpukan sandar

2. Penumpukan cara horizontal

- Penumpukan sejajar

- Penumpukan persegi

- Penumpukan bersilang

- Penumpukan segitiga

1.5.2 Pengawetan Kayu

Pengawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, kayu dapat

dikatakan awet apabila unsur pemakaian lama umur (kayu berumur pakai

lama) jika mampu menahan bermacam-macam faktor perusak kayu atau

dengan kata lain daya tahan suatu jenis kayu terhadap faktor-faktor perusak

yang datang dari luar tubuh kayu itu sendiri.

Kerusakan kayu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Penyebab non mahluk hidup

- Faktor fisik : Keadaan / cuaca alam yang mampu merusak kayu

(suhu, udara, panas dan air

- Faktor mekanik : akibat sari proses kerja alam atau tindakan manusia

(pukulan, gesekan , tarikan)

- Faktor kimia : Faktor yang mempengaruhi unsur kimia.

2. Penyebab dari mahluk hidup

- Jenis jamur : yaitu serangan jamur yang mengakibatkan pelapukan dan

pembusukan

- Jenis serangga : serangga jamur yang tinggal dan makan kayu di

dalamnya

Page 13: Kerja Kayu !

Macam-macam pengawetan kayu menurut metode pengawetan :

1. Pengawetan dengan metode sederhana

- Cara perendaman

- Cara pencelupan

- Cara pemulas dan semprot

- Cara pembalutan

2. Pengawetan dengan metode khusus

- Proses sel penuh

- Proses sel kosong

1.6 Peralatan dan Bahan yang digunakan

Sebelum kita memulai pekerjaan praktek konstruksi kayu, maka terlebih

dahulu kita harus mengenal, memahami dan mengetahui cara penggunaan

peralatan yang digunakan dalam kerja kayu. Hal ini dimaksudkan supaya dalam

melakukan praktek kerja kayu tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan

atau paling tidak kita dapat mencegah hal tersebut. Disamping itu tidak kalah

pentingnya adalah cara perawatan dan perbaikan peralatan demi terjaminnya

kelangsungan kegiatan.

Secara garis besar alat yang dipergunakan terbagi atas :

1. Alat manual, yaitu alat yang dalam penggunaannya memakai kekuatan tangan

dan tubuh.

2. Alat mesin tangan, yaitu alat yang dalam penggunaannya memakai energi

listrik yang diubah dalam bentuk energi gerak.

Peralatan kerja kayu yang merupakan alat kerja manual :

1. Bangku kerja, biasanya berbentuk seperti meja yang terbuat dari kayu untuk

memudahkan pengerjaan kayu dengan menggunakan alat manual.

Page 14: Kerja Kayu !

2. Alat potong atau gergaji

Didalam melaksanakan kerja kayu gergaji adalah salah satu perkakas

yang sangat penting sebagai alat potong, untuk membelah dan membagi-bagi

kayu dalam beberapa bentuk potongan yang dikehendaki.

Gergaji terbuat dari sebilah baja tipis yang salah satu tepinya dibuat

bergigi tajam dan diberi tangkai pemegang dan kayu. Panjang gegaji tangan

yang terdapat dalam perdagangan adalah dari 10” sampai 30” atau 25 cm

sampai 75 cm .

Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu dan arah

menggergaji tegak lurus terhadap arah serat kayu, sedangkan posisi gergaji

membentuk sudut 45 tehadap permukaan kayu. Sedangkan gergaji

pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah

dengan serat kayu, sedangkan posisi gergaji membentuk sudut 60 terhadap

permukaan kayu.

Page 15: Kerja Kayu !

Macam-macam bentuk gergaji :

- Gergaji potong

- Gergaji belah

Page 16: Kerja Kayu !

- Geraji punggung

- Gergaji triplek

Page 17: Kerja Kayu !

- Gergaji gerek

- Gergaji kurva

- Gergaji tarik

Page 18: Kerja Kayu !

3. Pengetam ( Ketam )

Ketam adalah alat untuk meratakan permukaan kayu dan membuat lurus

permukaannya. Ketam terdiri ats beberapa bagian antara lain :

- Rumah ketam :

Adalah sebuah blok dari logam dalam mana mata ketam dibuat dari besi cor

berkualitas tinggi, yang memberikan kemantapan penggunaan dan mencegah

terjadinya lentikan.

- Ganjal ;

Untuk menjaga agar mata ketam tidak bergerak atau menjadi longgar dan ia

dirancang sedemikian rupa sehingga menggiring tatal kayu keluar dari badan

ketam, ganjal ketam yang dipasang dengan baik akan mencegah pecahnya

urat-urat kayu dan dengan demikian akan menjamin licinnya permukaan

kayu.

- Mata ketam :

Mata ketam dibuat dari baja yang diperkeras, mata ketam disetel pada ganjal

ketam dengan menggunakan sebuah sekrup, mata ketam dan ganjal ketam

harus disetel secara tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Posisi

yang tepat bagi mata ketam terhadap ganjal bervariasi tergantung dari kayu

yang akan diserut / diketam, namun tepi potong mata ketam tidak boleh

menonjol lebih dari 2mm dimuka ganjal.

Bagan ketam :

Page 19: Kerja Kayu !

Macam-macam ketam yang sering digunakan adalah :

- Ketam pendek kasar (jack plane)

- Ketam pendek halus (smooth plane)

- Ketam panjang (jointer plane)

- Ketam sponing ( rabbet plane)

- Ketam tongkat ( spoke shave)

Gbr. Jenis-jenis ketam :

Page 20: Kerja Kayu !

4. Pahat

Gbr. Pahat :

Bagian-bagian pahat ;

- Pegangan

Dibuat dari jenis kayu box atau dari plastik yang dibulatkan.

- Cincin pegangan

Cincin pegangan dibuat dari kuningan atau baja yang dipasang erat pada

leher pegangan, ia mencegah keretakan pegangan sewaktu-waktu putting

pahat dipasang kedalam pegangan.

- Putting

Adalah ujung daun yang dipasakkan kedalam pegangan, putting dibiarkan

lebih lunak dari pada daun pahat dan berbentuk seperti sebuah kerucut

panjang yang alasnya persegi.

- Daun

Daun pahat dibuat dari baja berkualitas tinggi yang diperkeras, tepi potong

sebuah pahat mempunyai dua buah lereng yang berbeda, lereng pertama

dibentuk dari sebuah gerinda dengan sudut 20 - 25 , lereng kedua diperoleh

sewaktu tepi pemotong bagian bawah diasah atau dilicinkan pada batu asah

minyak dengan sudut sekitar 30 .

- Pundak

Adalah bagian pahat yang tepat berada di belakang putting, fungsinya adalah

untuk mencegah putting terlampau jauh dimasukkan ke dalam pegangan.

Page 21: Kerja Kayu !

Ukuran pahat :

Ukuran pahat ditentukan oleh lebar daunnya, lebar pahat berkisar antara 3

mm – 50 mm.

Jenis-jenis pahat :

- Pahat kekar :

Digunakan untuk berbagai tujuan pemahatan seperti mengeluarkan sisa-sisa

kayu dari berbagi sambungan kayu.

- Pahat bertepi lereng :

Pahat ini lebih ringan dibandingkan pahat jenis kekar, Daunnya dimiringkan

pada seluruh kepanjangan pahat.

- Pahat tusuk :

Pahat ini digunakan untuk sisa-sisa kayu daei dari alur-alur yang panjang.

- Pahat lubang purus

- Pahat jenis terdaftar

- Pahat lubang kunci

Pahat ini digunaksn untuk menyayat dan membersihkan lubang-lubang

dalam untuk keperluan kunci pintu.

- Pahat kunci laci :

Pahat ini digunakan untuk memahat lubang yang akan dipasang gerendel

sebuah laci atau kunci meja tulis.

- Pahat kuku :

digunakan untuk alur-alur setengah lingkaran, lekukan-lekukan dan ukiran-

ukiran kayu.

- Pahat engkol :

Pahat ini digunakan untuk mengeruk alur-alur panajng yang berbentuk

lengkung.

- Pahat sendok :

Page 22: Kerja Kayu !

Pahat sendok digunakan untuk mengorek cekungan-cekungan yang

mempunyai kedalaman setengah lingkaran.

Gbr. Jenis pahat :

Page 23: Kerja Kayu !

Perlengkapan Kerja Kayu :

a. Pensil

Digunakan untuk membuat garis / tanda pada benda kerja. Kekerasan pensil

yang cocok untuk pemberian tanda gores adalah F, H dan HB.

b. Jangka

Digunakan untuk membuat lingkaran dan untuk memindahkan jarak serta -

untuk membagi sebuah kayu menjadi dua bagian yang sama.

c. Perusut

Digunakan untuk membuat tanda gores dengan garis yang sejajar dengan

satu tepi dari sebuah benda kerja. Umpama menunjukan lebar dan tebal

kayu yang akan diketam, juga untuk menandai membuat lubang atau pen.

Page 24: Kerja Kayu !

d. Siku putar

Digunakan untuk membuat garis tegak lurus pada kayu, tapi siku putar ini

sudutnya bebas. Kegunaan yang lainnya, yaitu membuat garis miring,

pengontrolan kemiringan, pemindahan sudut dari benda kerja.

e. Siku-siku

Digunakan untuk membuat garis tegak lurus pada kayu serta untuk

mengecek kesikuan.

f. Meteran

Meteran dalam kerja kayu biasanya ada yang bentuknya terbuat dari kayu

dan bisa dilipat, ada juga yang terbuat dari seng yang dapat digulung.

Gunanya adalah untuk mengukur suatu benda kerja.

Page 25: Kerja Kayu !

g. Klem

Klem merupakan alat yang terbuat dari besi baja yang dibuat sesuai dengan

fungsinya untuk menjepit suatu kayu atau benda lainnya. Klem ada yang

berbentuk C dan berbentuk F.

h. Palu kayu

Palu kayu digunakan untuk memukul / mengetok suatu kayu, pahat dll.

Palu kayu terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa.

Page 26: Kerja Kayu !

i. Obeng

Obeng berguna untuk mengencangkan skrup atau membuka skrup pada

suatu kerja kayu. Obeng terbuat dari baja dan gagangnya terbuat dari

kayu atau plastik.

Mesin kerja kayu ( Wood Working Machine ) :

- Power hand tools (Portable Machine)

Adalah mesin yang bisa digunakan dimana saja artinya bisa ditempat yang

bebas kecuali dilapangan saat hujan dan di ruangan yang bertekanan gas

atau bahan peledak.

- Heavy equipment machine ( Mesin besar )

Dalam pengoperasian mesin ada sebaiknya dipenuhi aturan-aturan K3,

yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuannya adalah untuk keamanan

bagi pekerja, alat dan bahan kerja.

a. Operator :

- Harus sehat jasmani dan rohani

- Mengerti dan paham terhadap peralatan dan komponen-komponen alat

seperti mengencangkan, mengendorkan, menghidupkan serta mematikan

mesin.

- Paham dan mengerti dengan pekerjaan yang dikerjakan

- Memakai pakaian kerja yang sesuai dan dilengkapi dengan peralatan K3.

b. Mesin :

- Kondisi mesin harus tetap baik

- Mesin harus dilengkapi dengan alat bantu seperti klem, bangku kerja dll

- Mesin harus digunakan sesuai dengan kapasitas dan fungsinya.

Page 27: Kerja Kayu !

Macam-macam alat kerja mesin :

1. Circular Arm Saw, Gunanya untuk memotong dan membelah kayu

2. Surface Planer, gunanya sebagai ketam perata kayu

3. Thicnessing Planer, gunanya sebagai ketam penebal kayu

4. Elektric Hand Drill, berguna untuk lubang penyekrupan / pemakuan

5. Circular Saw, gunanya untuk membelah kayu

6. Finishing Sandar, berfungsi pada saat finishing yaitu untuk menghaluskan

hasil pekerjaan ketika hendak dipelitur atau dicat, prinsifnya sama dengan

mengamplas memakai tangan.

Gbr. Alat-alat mesin tangan:

Page 28: Kerja Kayu !

BAB II

URAIAN KERJA

JOB II : SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT

Tujuan :

Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat :

1. Menggunakan alat kerja tangan dengan baik dan benar,

2. Membuat bentuk konstruksi sambungan-sambungan bibir miring berkait

dengan rapi rapi dan rapat,

3. Memahami fungsi-fungsi dan kegunaan sambungan tersebut.

4. Memahami dan mengerti syarat – syarat sambungan.

Peralatan yang digunakan :

- Gergaji pemotong

- Gergaji pembelah

- Gergaji punggung

- Ketam

- Siku-siku dan siku putar

- Meteran lipat

- Jangka

- Perusut

- Palu kayu

- Pahat pukul dan pahat tusuk

- Pensil / kraspen

- Obeng

- Bor tangan

- Klam penjepit

Page 29: Kerja Kayu !

Bahan yang dipakai :

- Balok kayu meranti ukuran 5/7 X 50cm yang akan diketam menjadi

4/6 X 50 .cm

- Skrup kayu ukuran 1,5 inchi

Langkah kerja :

1. Siapkan alat serta bahan kayu berukuran 5/7 x 55

2. Ketamlah kayu tersebut hingga lurus, rata dan siku pada sisi lebar dan tebal

sampai ukurannya 4/6 x 55.

3. Setelah kayu tersebut diketam, maka kita melukis bentuk sambungan bibir

miring berkait dengan ukuran 3h untuk panjang sambungannya. Untuk

membuat bentuk bibirnya / sambungan diberi ukuran 1/5h yang dilukis dari

pangkal dan ujung bibir sambungan. Untuk mendapatkan tengah kaitnya

gunakan jangka dan tarik garis yang bertemu itu, maka didapatlah kaitan

tengahnya.

4. Lukis juga pada sisi sebelahnya dengan berpedoman langkah no.3, ingat

jangan salah membentuk lukisannya.

5. Setelah dilukis berilah tanda bagian mana yang akan dibuang dengan

digergaji bagian yang dapat dipotong atau dibelah agar kayu yang akan

dipahat mudah dikerjakan dan tidak pecah.

6. Setelah dipahat dirapikan dengan ketam agar permukaannya halus dengan

tidak sampai mngenai garis lukisannya.

7. Setelah selesai buat juga pasangan sambungan bibir yang satunya seperti

langkah diatas.

8. Kemudian paskan sambungan itu sampai tidak ada celah-celah yang terlihat,

dan tanyakan pada instruktur apakah sambungan itu sudah benar atau belum.

9. Sambungkan kedua batang tersebut dengan diperkuat dengan skrup.

Page 30: Kerja Kayu !

Gbr. Sambungan bibir miring berkait.

Page 31: Kerja Kayu !

JOB II

2.1 Membuat Kusen Pintu

Tujuan :

Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat :

1. Membuat kosen pintu dengan baik dan benar

2. Dapat menggunakan alat mesin tangan dengan baik dan terampil

3. Mengetahui fungsi kusen pada konstruksi bangunan dengan menggunakan

kayu

4. Mengetahui bentuk sambungan pada kusen.

Peralatan dan bahan yang digunakan :

- Peralatan :

a. Pensil

b. Mistar siku

c. Perusut

d. Pahat

e. Meteran roll

f. Klem C dan F

g. Palu kayu

h. Alat mesin tangan

- Mesin potong dan belah

- Mesin ketam perata

- Mesin ketam penebal

- Mesin pahat / bor

- Mesin profil

- Bahan yang dipakai :

a. Kayu kulim ukuran 7/13 x 400

Page 32: Kerja Kayu !

b. Kayu ukuran 3/25 x 400

Langkah kerja :

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang digunakan

2. Potonglah kayu ukuran 7/13x400 tersebut menurut ukuran komponen yang

dibutuhkan dengan menggunakan circular arm saw

3. Kemudian ketam kayu tersebut dengan mesin ketam perata pada dua sisi

pertama 1 dan 2 ( lebar dan tebal ), kayu yang diketam dengan ketam perata

sebaiknya jangan terlalu pendek, kira-kira >30 cm untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan. Dan dilanjutkan pada dua sisi berikutnya 3 dan 4

dengan mesin ketam penebal. Penggunaan mesin sebaiknya dilakukan

sekaligus sampai selesai sesuai dengan aliran pemakaian mesin.

4. Setelah pemotongan dan pengetaman selesai, lukislah kayu tersebut sesuai

ukuran untuk mendapatkan bentuk sambungan yang akan dibuat.

5. Buat bentuk pen untuk sambungan dengan menggunakan mesin circular arm

saw, dan untuk lubang pen gunakan mesin bor.

6. Setelah membuat bentuk sambungan selesai, testlah dahulu kebentuk kosen

apakah pekerjaan kita telah benar atau belum.

7. Selanjutnya kita membuat sponning daun jendela dan sponning plesteran

dengan circular saw. Kemudian membuat bentuk profil untuk memperindah

kosen dengan moulden dan membuat alur plesteran.

8. Untuk ventilasi dipakai kayu 3/25x400.

9. Finishing

Page 33: Kerja Kayu !

Daftar komponen kosen yang dibutuhkan :

No Uraian Ukuran

Jumlah

Unit N unit

1

2

3

4

1

2

Kosen pintu

Vp1

Vp2

Hp1

Hp2

Ventilasi

Vp3

Hp3

6/11 x 242

6/11 x 36

6/11 x 132

6/11 x 152

2/7 x 16

2/7 x 59

2

1

1

1

14

4

2 batang

1 keping

Page 34: Kerja Kayu !

JOB III :

2.3 Membuat Kosen Jendela

Tujuan :

Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat :

1. Membuat kosen jendela dengan baik dan benar

2. Dapat menggunakan alat mesin tangan dengan baik dan terampil

3. Mengetahui fungsi kosen pada konstruksi bangunan dengan menggunakan

kayu

4. Mengetahui bentuk sambungan pada kosen

Peralatan dan bahan yang digunakan :

1. Peralatan :

a. Pensil

b. Siku-siku

c. Perusut

d. Pahat

e. Meteran gulung

f. Klem C dan F

g. Palu kayu

h. Alat mesin tangan

2. Bahan yang dipakai :

a. Kayu kulim ukuran 7/13 x 400

b. Papan ukuran 3/25 x 400

Page 35: Kerja Kayu !

Langkah kerja :

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang digunakan

2. Potonglah kayu ukuran 7/13x400 tersebut menurut ukuran komponen yang

dibutuhkan dengan menggunakan circular arm saw

3. Kemudian ketam kayu tersebut dengan mesin ketam perata pada dua sisi

pertama 1 dan 2 (lebar dan tebal). Kayu yang diketam dengan ketam perata

sebaiknya jangan terlalu pendek, kira-kira >30 cm untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan. Dilanjutklan dua sisi berikutnya 3 dan 4 dengan

mesin ketam penebal. Penggunaan mesin sebaiknya dilakukan sekaligus

sampai selesai sesuai dengan aliran pemakaian mesin.

4. Setelah pemotongan dan pengetaman selesai, lukislah kayu tersebut untuk

mendapatkan bentuk sambungan yang akan dibuat.

5. Buat bentuk pen untuk sambungan dengan menggunakan mesin circular arm

saw, dan untuk bentuk lubang pen gunakan mesin bor/pahat

6. Setelah selesai membuat bentuk sambungan, teslah membentuk rangka kosen

apakah pekerjaan kita telah selesai

7. Selanjutnya buat sponning daun pintu dan sponning plesteran. Kemudian

membuat bentuk profil untuk memperindah kosen dengan moulden dan

membuat alur plesteran .

8. Untuk ventilasi dipakai papan 3/25 x 400

9. Finishing

Page 36: Kerja Kayu !

Daftar komponen kosen yang dibutuhkan :

No Uraian Ukuran

Jumlah

Unit N unit

1

2

3

4

5

Kosen jendela

Vj1

Hj1

Hj2

Hj3

Vj2

6/11x198

6/11x218

6/11x198

2/7x62

2/7x16

4

2

1

6

21

4 batang

1 keping

Page 37: Kerja Kayu !