3
Kersen atau Keres mempunyai banyak nama, diantaranya: Baleci (Lumajang Jatim), Jamaican Cherry, Panama Berry, Singapore Cherry (Inggris), Manzanitas (Filipina), Takhop Farang (Thailand), Kerukup Siam (Malaysia), dan Japanis Kers (Belanda). Tanaman ini berasal dari Sentral Benua Amerika (Mexico, Caribbean) dan daerah Subtropis Amerika Selatan, kemudian ditanam dan tersebar di daerah Asia yang tropis. Pohon Kersen bisa dipakai sebagai peneduh di pinggir jalan, tumbuh liar dan muncul di tengah retakan tembok, atau tepi trotoar, akhirnya tumbuh dengan cepat, biasanya dibiarkan saja. Tanaman ini mengandung bermacam-macam flavonoida, diantaranya flavone, flavanone, flavan, dan biflavan. Selain itu juga ditemukan alkaloid, saponin dan tannin. Tanaman kersen (Muntingia calabura) adalah tanaman yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan proporsinya ramping. Tanaman ini asli dari Benua Amerika dan banyak dibudidayakan didaerah yang hangat seperti di Asia. Tanaman ini memiliki nama lain: pohon strawberry, cherry Jamaican (Inggris), cherry cina atau cherry jepang (India) dan cherry chettu (Telugu).Tamanan kersen merupakan tanaman perdu yang tingginya mencapai 2-10 m dengan daun yang berderet dan dahan menjuntai.Daun kersen memiliki ciri bentuk daun lanset, permukaan bulunya halus, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi daun bergerigi dengan panjang 4–14 cm dan lebar 1–4 cm, daging daun kersen

Kersen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

about tanaman kersen

Citation preview

Page 1: Kersen

Kersen atau Keres mempunyai banyak nama, diantaranya: Baleci (Lumajang Jatim), Jamaican Cherry, Panama Berry, Singapore Cherry (Inggris), Manzanitas (Filipina), Takhop Farang (Thailand), Kerukup Siam (Malaysia), dan Japanis Kers (Belanda). Tanaman ini berasal dari Sentral Benua Amerika (Mexico, Caribbean) dan daerah Subtropis Amerika Selatan, kemudian ditanam dan tersebar di daerah Asia yang tropis. Pohon Kersen bisa dipakai sebagai peneduh di pinggir jalan, tumbuh liar dan muncul di tengah retakan tembok, atau tepi trotoar, akhirnya tumbuh dengan cepat, biasanya dibiarkan saja. Tanaman ini mengandung bermacam-macam flavonoida, diantaranya flavone, flavanone, flavan, dan biflavan. Selain itu juga ditemukan alkaloid, saponin dan tannin.

Tanaman kersen (Muntingia calabura) adalah tanaman yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan proporsinya ramping. Tanaman ini asli dari Benua Amerika dan banyak dibudidayakan didaerah yang hangat seperti di Asia. Tanaman ini memiliki nama lain: pohon strawberry, cherry Jamaican (Inggris), cherry cina atau cherry jepang (India) dan cherry chettu (Telugu).Tamanan kersen merupakan tanaman perdu yang tingginya mencapai 2-10 m dengan daun yang berderet dan dahan menjuntai.Daun kersen memiliki ciri bentuk daun lanset, permukaan bulunya halus, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi daun bergerigi dengan panjang 4–14 cm dan lebar 1–4 cm, daging daun kersen menyerupai kertas dengan tulang daun mennyirip. Mahkota bunganya berbentuk bulat telur terbalik dan berwarna putih.

Kandungan kimia 100 gram daun kersen antara lain air (77,8 gram), protein (0,384 gram), lemak (1,56 gram), karbohidrat (17,9 gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 mg), fosfor (84mg), besi (1,18 mg), karoten (0,019g), tianin (0,065g), riboflavin (0,037g), niacin (0,554 g) dan kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram.

Tumbuhan kersen memiliki efek farmakologis, yaitu sebagai antiseptik. Kandungan dan rebusan daun kersen ternyata dapat berkhasiat sebagai pembunuh  mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai antiseptik. Rebusan daun  kersen dapat digunakan untuk membunuh bakteri C.Diptheriea, S. Aureus, P. Vulgaris,  S. Epidemidis dan  K. Rizhophil pada percobaan

Page 2: Kersen

yang dilakukan secara invitro. Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoid dan saponin yang dimilikinya. Kandungan saponin dan flavonoid pada daun kersen sangat memiliki peranan penting dalam menurunkan tingkat kejadian mastitis. Kedua senyawa tersebut terbukti memiliki kandungan zat antibakteri. Antibakteri adalah zat yang menghambat pertumbuhan bakteri. Mekanisme kerja  antibakteri  secara umum adalah merusak dinding sel, mengganggu permeabilitas sel, dan menghambat sintesis protein dan asam nukleat. Saponin merupakan metabolit sekunder yang banyak terdapat dialam. Saponin ini berasa pahit, berbusa dalam air dan bersifat antimikroba. Saponin dapat menurunkan tegangan permukaan dinding sel dan apabila berinteraksi dengan dinding bakteri, maka dinding tersebut akan pecah atau lisis. Flavonoid merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol dan aseton. Flavonoids dengan adanya gugus glikosida sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air. Senyawa ini bersifat desinfektan yang bekerja dengan cara mendenaturasi protein yang dapat menyebabkan aktifitas metabolisme sel bakteri berhenti karena semua aktifitas metabolisme sel bakteri dikatalisis oleh suatu enzim yang merupakan protein. Berhentinya aktifitas metabolisme ini akan mengakibatkan kematian sel bakteri.