90
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, tatanan kehidupan manusia pun melaju dengan dinamis . Perubahan sosial terjadi dan diikuti oleh dinamika pemerintahan sebagai respon terhadap perubahan lingkungan. Wujud dari dinamika pemerintahan adalah adanya perubahan institusi, reorganisasi pemerintahan, perubahan sikap dan perilaku birokrasi dan perubahan pola pikir untuk meningkatkan pelayanan publik yang optimal dan prima dengan menonjolkan paradigma yang sedang berkembang sekarang, yaitu reinventing government dan good governance. Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik menurut paradigma good governance, dalam prosesnya tidak hanya dilakukan berdasarkan pendekatan rule government (legalitas). Paradigma good governance mengedepankan proses dan prosedur, di mana dalam proses 1

Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Peningkatan dan Percepatan penyusunan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengkajian

Citation preview

Page 1: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, tatanan kehidupan manusia

pun melaju dengan dinamis. Perubahan sosial terjadi dan diikuti oleh

dinamika pemerintahan sebagai respon terhadap perubahan lingkungan.

Wujud dari dinamika pemerintahan adalah adanya perubahan institusi,

reorganisasi pemerintahan, perubahan sikap dan perilaku birokrasi dan

perubahan pola pikir untuk meningkatkan pelayanan publik yang optimal

dan prima dengan menonjolkan paradigma yang sedang berkembang

sekarang, yaitu reinventing government dan good governance.

Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan

publik menurut paradigma good governance, dalam prosesnya tidak hanya

dilakukan berdasarkan pendekatan rule government (legalitas). Paradigma

good governance mengedepankan proses dan prosedur, di mana dalam

proses persiapan, perencanaan, perumusan dan penyusunan suatu

kebijakan senantiasa mengedepankan kebersamaan dan dilakukan dengan

melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Pelibatan elemen pemangku kepentingan di lingkungan birokrasi

sangat penting, karena merekalah yang memiliki kompetensi untuk

mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan kebijakan. Penjaringan

aspirasi masyarakat (stakeholder) dilakukan secara optimal melalui

1

Page 2: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

berbagai teknik dan kegiatan, termasuk di dalamnya melalui kegiatan

penelitian/pengkajian.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (selanjutnya

disebut Pusjianbang) adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas

Kementerian Hukum dan HAM RI (selanjutnya disebut Kemenkumham) di

bidang pengkajian dan pengembangan kebijakan yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.

Pusjianbang mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan

pengembangan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual, keimigrasian,

pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta

administratif-fasilitatif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (pasal 1161-1162 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor :

M.03-PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Hukum dan HAM RI).

Keluaran (Output) dari kegiatan pengkajian dan pengembangan

kebijakan yang dilakukan oleh Pusjianbang adalah berupa rekomendasi

kebijakan sebagai bahan masukan bagi menteri dan pimpinan kementerian

lainnya (Unit-unit eselon I pada Kementerian Hukum dan HAM RI). Dilihat

dari bentuk output kegiatannya tersebut, maka Pusjianbang berperan dalam

proses pembuatan kebijakan. Perannya dalam proses pembuatan

kebijakan (policy making) dijabarkan dalam penyelenggaraan fungsi

pelaksanaan pengkajian, pengembangan, serta perumusan rekomendasi

kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual, keimigrasian,

2

Page 3: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta

administratif-fasilitatif. Karena output kegiatan penelitian yang dilakukan

adalah berupa rekomendasi kebijakan, maka dapat dikatakan bahwa jenis

penelitian yang dilakukan oleh Pusjianbang termasuk dalam kategori

penelitian kebijakan. Fokus penelitian kebijakan pada dasarnya adalah

beorientasi pada solusi dari permasalahan yang muncul akibat

diterapkannya sebuah kebijakan.

Peran Pusjianbang menjadi penting karena luas dan kompleksnya

tugas dan fungsi yang diemban Kemenkumham. Di jajaran Kemenkumham

terdapat 11 (sebelas) unit eselon I dan 33 Kanwil sebagai instansi vertikal di

daerah (provinsi). Kompleksitas tugas dan fungsi tersebut menyebabkan

makin kompleks pula permasalahan yang dihadapi oleh pimpinan di

kementerian. Permasalahan-permasalahan tersebut tidak dapat diatasi

sendiri tanpa pendapat atau informasi yang memadai, baik kualitatif

maupun kuantitatif.

Penelitian kebijakan (policy research) secara spesifik ditujukan

untuk membantu pembuat kebijakan (pimpinan kementerian) dalam

menyusun rencana kegiatan dengan jalan memberikan pendapat atau

informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Dinamika masalah

di Kemenkumham terjadi secara cepat dan membutuhkan pemecahan serta

pengambilan kebijakan (keputusan) yang cepat pula. Penelitian kebijakan

dengan demikian harus dapat mengimbangi dinamika perubahan yang

terjadi. Artinya, penelitian kebijakan harus dapat memberikan sumbangan

3

Page 4: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

rekomendasi kebijakan secara cepat dan tepat waktu. Rekomendasi

kebijakan yang diberikan tidak tepat waktu akan menyebabkan kebijakan

yang diambil menjadi tidak tepat pula.

Periode waktu penyelesaian sebuah penelitian/pengkajian

di Pusjianbang yang umum berlaku adalah 11 (sebelas) bulan atau

mengikuti waktu satu periode anggaran (satu tahun). Lamanya waktu

penelitian/pengkajian tersebut menyebabkan rekomendasi kebijakan

yang dihasilkan menjadi out of date, tidak dapat mengejar dinamika

masalah dan perubahan organisasi. Ketika rekomendasi kebijakan

disampaikan kepada pimpinan kementerian, rekomendasi tersebut

menjadi ‘basi’ dan tidak relevan lagi dengan kebutuhan organisasi.

Dengan kondisi tersebut, maka hasil-hasil penelitian/pengkajian

Pusjianbang menjadi kurang bermanfaat karena tidak dijadikan

sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan kementerian.

Kemudian pada tahun anggaran 2012, dilakukan terobosan

untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan

mempersingkat satu periode penelitian/pengkajian menjadi (hanya) 3

(tiga) bulan. Dengan periode yang cukup singkat tersebut, diharapkan

hasil penelitian/pengkajian berupa rekomendasi kebijakan menjadi

lebih dapat mengimbangi dinamika perubahan dan permasalahan

dalam organisasi Kemenkumham. Namun kenyataannya, sampai

4

Page 5: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

triwulan 4 tahun anggaran 2012, banyak kegiatan

penelitian/pengkajian yang belum terselesaikan sesuai periode waktu

yang telah ditetapkan. Dari sejumlah 18 judul (kegiatan)

penelitian/pengkajian yang telah dianggarkan, hanya 6 judul

(kegiatan) penelitian/pengkajian yang telah berhasil diselesaikan.

Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM tahun 2010 –

2014 menetapkan ukuran kinerja Pusjianbang dalam satuan jumlah

rekomendasi kebijakan yang dihasilkan. Keterlambatan penyelesaian

perumusan rekomendasi kebijakan bersama-sama dengan faktor

penghambat kinerja lainnya (kurangnya jumlah dan kompetensi

tenaga fungsional peneliti serta belum adanya database yang

memadai untuk mendukung kualitas penelitian/pengkajian) selain

berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian target kinerja, juga

berdampak pada tingkat kepercayaan stakeholder pemakai produk

penelitian/pengkajian yang dilakukan Pusjianbang. Tingkat

kepercayaan yang kurang akan menyebabkan kurangnya perhatian,

kebutuhan, dan minat para stakeholder untuk memanfaatkan hasil

penelitian/pengkajian yang dilakukan Pusjianbang sehingga ‘stigma’

atau anggapan yang melekat bahwa kegiatan penelitian/pengkajian

sebagai sesuatu yang tidak penting dan merupakan pemborosan

anggaran negara makin sulit untuk dihilangkan. Berdasarkan latar

5

Page 6: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

belakang tersebut, dalam Kertas Kerja Perseorangan ini penulis

menetapkan judul “Rencana Kerja Peningkatan Kinerja

Perumusan Rekomendasi Kebijakan Hasil Kegiatan

Pengembangan Pada Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengkajian dan Pengembangan

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian

Hukum dan HAM RI”

B. Isu Aktual

Berdasarkan latar belakang di atas dan dengan mempertimbangkan

relevansinya dengan bidang kerja penulis, maka dalam Kertas Kerja

Perseorangan ini penulis mengangkat isu aktual “Lambatnya

penyelesaian perumusan rekomendasi kebijakan hasil kegiatan

pengembangan pada Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi

Kebijakan”

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan isu aktual yang diangkat, maka

rumusan masalah Kertas Kerja Perseorangan ini adalah “Bagaimana

merumuskan rekomendasi kebijakan hasil kegiatan pengembangan

secara tepat waktu”

6

Page 7: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

D. Pengertian dan Lingkup Bahasan

1. Pengertian

Untuk memperjelas dan menyamakan persepsi atas permasalahan

yang diangkat, perlu dijelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan

isu aktual yang diangkat dalam Kertas Kerja Perseorangan ini. Konsep-

konsep yang berkaitan dengan Isu Aktual dalam Kertas Kerja

Perseorangan ini adalah sebagai berikut:

a. Rencana Kerja adalah rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan

pada masa yang akan datang.

b. Peningkatan adalah suatu kegiatan yang terencana dan bertujuan

untuk mempertinggi kegiatan kerja, sehingga hasil kerja yang

dilakukan tersebut meningkat.

c. Kinerja adalah hasil yang dapat dicapai seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengaan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

mewujudkan tujuan dari tanggung jawab masing-masing dalam

rangka mewujudkan tujuan dari organisasi secara legal dan tidak

melanggar hukum sesuai dengan moral dan etika.

d. Pusjianbang adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok

Kementerian Hukum dan HAM RI di bidang pengkajian dan

pengembangan kebijakan yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Pusjianbang

dipimpin oleh Kepala.

7

Page 8: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

e. Pimpinan Kementerian adalah Menteri Hukum dan HAM dan

Pimpinan Unit Eselon I pengguna hasil penelitian/pengkajian

Pusjianbang

f. Pengkajian adalah kegiatan pengumpulan data melalui

metode survei maupun eksperimen yang  hasilnya merupakan

informasi tentang  keadaan atau kondisi sasaran,  yang 

selanjutnya digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan  unit

dan institusi. Pengkajian melibatkan upaya pengumpulan data

secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga

masalah yang dihadapi dapat ditemukan pemecahannya.

Pengertian pengkajian dangat dekat dengan pengertian penelitian.

Kedua konsep tersebut dapat dan sering disamakan pengertiannya

dan kadang dibedakan. Kegiatan penelitian dan pengkajian sering

kali sulit untuk dibedakan. Jikapun harus membedakan, perbedaan

utama yang disepakati tentang keduanya adalah bahwa kegiatan

peneltian lebih merujuk pada kegiatan yang lebih ilmiah (untuk

pengembangan ilmu pengetahuan) dan pengkajian merujuk pada

kegiatan yang lebih berat kepada aspek yang aplikatif.

g. Kebijakan: kata kebijakan berasal dari kata dalam bahasa inggris

yaitu policy. Kata policy secara etimologis berasal dari kata polis

dalam bahasa Yunani (Greek), yang berarti negara-kota. Dalam

bahasa latin kata ini menjadi politia, artinya negara. Masuk ke

dalam bahasa Inggris lama (Middle English), kata tersebut menjadi

8

Page 9: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

policie, yang pengertiannya berkaitan dengan urusan perintah atau

administrasi pemerintah. Dalam pengertian umum kata ini

seterusnya diartikan sebagai,”…a course of action intended to

accomplish some end” atau sebagai “…whatever government

chooses to do or not to do”.

Kebijakan dapat pula diartikan sebagai seperangkat

keputusan yang diambil oleh pelaku-pelaku politik (penyelenggara

negara/pemerintah) dalam rangka memilih tujuan dan bagaimana

cara untuk mencapainya. Secara teoritikal kebijakan (policy) dapat

diartikan secara luas (board) maupun secara sempit (narrow). Dari

kepustakaan dapat diketahui bahwa policy dalam arti luas (board)

merupakan, “…a general pattern of decision and action by

governmental authorities that are tied together by a common and

general goal to which all of the decisions and action are directed”.

Sedangkan “policy“ dalam arti sempit (“narrow”) merupakan, “…is a

body of principles to guide action. It consists of decisions about the

future. It is an authoritative declarations of prescription consisting

of: Statutes, An appropriation, A set of rule, An executive order, or

A judicial decision reacted by political process.

Dengan pengertian tersebut tersirat makna adanya proses

berpikir yang cepat atau dapat menemukan jawaban bagi suatu

persoalan yang dihadapi secara cepat.

9

Page 10: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

h. Pengembangan kebijakan adalah suatu penyelidikan yang

menggunakan berbagai macam metode penelitian dan argumen

untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan

dengan kebijakan, sehingga dapat dimanfaatkan di tingkat politik

dalam rangka memecahkan masalah-masalah kebijakan.

i. Perumusan Kebijakan. Perumusan kebijakan atau policy

formulation merupakan salah satu tahap dalam proses pembuatan

kebijakan. Perumusan Kebijakan terkait dengan proses pemilihan

alternatif kebijakan oleh pembuat kebijakan yang biasanya

mempertimbangkan pengaruh langsung yang dapat dihasilkan dari

pilihan alternatif utama tersebut. Proses ini biasanya akan

mengekspresikan dan mengalokasikan kekuatan dan tarik-menarik

di antara berbagai kepentingan sosial, politik, dan ekonomi. Tahap

perumusan kebijakan melibatkan aktivitas identifikasi dan atau

merajut seperangkat alternatif kebijakan untuk mengatasi sebuah

permasalahan serta mempersempit seperangkat solusi tersebut

sebagai persiapan dalam penentuan kebijakan akhir .

Dengan mengutip pendapat dari Cochran dan Malone

(1999), menurut Sidney (2007:79) perumusan kebijakan mencoba

menjawab sejumlah pertanyaan, yaitu: apa rencana untuk

menyelesaikan masalah? Apa yang menjadi tujuan dan prioritas?

Pilihan apa yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut? Apa

saja keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan? Eksternalitas

10

Page 11: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

apa, baik positif maupun negatif yang terkait dengan setiap

alternatif? Perumus kebijakan perlu mempertimbangkan sejumlah

hal yang dapat meningkatkan peluang berhasilnya usulan kebijakan

yang dirumuskannya

j. Rekomendasi kebijakan adalah usulan pemecahan masalah yang

disertai dengan bukti-bukti yang didapatkan melalui kegiatan

pengembangan kebijakan (penelitian dan pengkajian) dan didukung

dengan data yang valid dan reliabel.

k. Kepercayaan adalah kemauan satu pihak (seseorang) untuk

bertumpu pada orang lain di mana ia memiliki keyakinan pada

orang tersebut. Kepercayaan dapat diartikan pula sebagai

kesediaan seseorang untuk menerima resiko dari tindakan pihak

lain. Ketika seseorang mengambil keputusan, ia akan lebih memilih

keputusan berdasarkan dari orang-orang (pihak-pihak) yang lebih

dapat dipercaya.

2. Ruang Lingkup

Kertas Kerja Perseorangan ini membahas tentang tugas pokok

dan fungsi Pusjianbang sebagai institusi yang mempunyai peran

membantu Menteri Hukum dan HAM dan pimpinan kementerian lain

dalam merumuskan, membuat, dan mengevaluasi kebijakan melalui

kegiatan pengkajian/penelitian. Pembahasan dalam Kertas Kerja

Perseorangan ini dibatasi hanya pada lingkup perumusan rekomendasi

kebijakan sebagai salah satu fungsi pada Sub Bidang Rekomendasi

11

Page 12: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Kebijakan Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pusjianbang

Kementerian Hukum dan HAM RI.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan solusi

alternatif permasalahan yang ada, dalam Kertas Kerja Perseorangan (KKK)

ini digunakan metode pengumpulan data primer dan data sekunder.

1. Metode pengumpulan data primer

Data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan

pengalaman penulis selama menjadi staf pada Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengkajian dan

Pengembangan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

Kementerian Hukum dan HAM RI.

2. Metode pengumpulan data sekunder

Data sekunder ini penulis ambil dengan beberapa cara antara lain :

a. Studi kepustakaan terhadap buku-buku, peraturan perundang-

undangan, dan literatur lain dan pencarian melalui internet yang

berkaitan permasalahan yang dibahas dalam Kertas Kerja

Perseorangan ini.

b. Diperoleh dari materi pelajaran selama penulis mengikuti Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV yang sedang berlangsung.

12

Page 13: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan Kertas Kerja

Perseorangan ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, membahas tentang Latar Belakang, Isu Aktual,

Pengertian dan Lingkup Bahasan, Metode Pengumpulan Data,

dan Sistematika Penulisan;

BAB II : Gambaran Keadaan Sekarang, menjelaskan Keadaan Sarana

dan Prasarana Pusjianbang, Keadaan Pegawai Berdasarkan

Kepangkatan/Golongan dan Jenis Kelamin, Keadaan Pegawai

Berdasarkan Pendidikan struktural/diklat kepemimpinan,

Keadaan Pegawai Berdasarkan Pendidikan/diklat teknis; Fakta,

Visi Misi, Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI)

BAB III : Keadaan yang diinginkan meliputi Tujuan Sasaran, Tugas

Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Manusia, Sarana dan

Prasarana, Gambaran Target dan Realisasi

BAB IV : Masalah dan Pemecahannya yang terdiri dari Identifikasi dan

Analisa Masalah, Sasaran, Alternatif Kegiatan, langkah-langkah

tindakan/kegiatan.

BAB V : Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dari Bab I sampai

dengan Bab IV Kertas Kerja Perseorangan ini.

13

Page 14: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

BAB II

GAMBARAN KEADAAN SEKARANG

A. Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah pernyataan tentang suatu gambaran masa depan

yang ingin dicapai oleh organisasi pada kurun waktu tertentu, yang

ditentukan dari hasil suatu perenungan yang mendalam. Dalam rangka

pencapaian masa depan yang diinginkan maka Pusjianbang sebagai

unsur pelaksanaan tugas Kementerian Hukum dan HAM RI di bidang

Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan akan selalu berupaya

mewujudkan visi Kementerian Hukum dan HAM RI yaitu:

“Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”

Untuk mendukung teruwudknya Visi Kementerian tersebut, sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya, Pusjianbang kemudian menyusun

Visi Organisasi (unit eselon II), yaitu:

“Menjadi institusi yang handal dalam mendukung

pengambilan keputusan strategis Pimpinan Kementerian

Hukum dan HAM RI melalui proses penelitian dan pengkajian

yang tepat dan efektif serta didukung oleh sumber daya

manusia yang profesional”

14

Page 15: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

b. Misi

Misi adalah suatu yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah

agar visi organisasi dapat dicapai dan berhasil dengan baik atau

pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Dengan adanya pernyataan misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak

yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan

mengetahui alasan keberadaannya maupun peranannya secara baik.

Dalam upaya mewujudkan misi tersebut Pusjianbang Kementerian

Hukum dan HAM RI mempunyai misi sebagai berikut:

“Menyajikan rekomendasi kebijakan yang tepat dan berkualitas

berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian dengan didukung

oleh manajemen organisasi dan sumber daya manusia yang

profesional”

D. Tugas Pokok dan Fungsi

Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI

Nomor M.HH-05.OT.01.01.2010 Tanggal 10 Desember 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM RI, Pusjianbang

mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan kebijakan

di bidang hak kekayaan intelektual, pemasyarakatan, keimigrasian,

pelayanan jasa hukum lainnya dan administrasi bidang lainnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15

Page 16: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana isi Pasal 1213 Keputusan

Menteri Hukum dan HAM Nomor.M.03-PR.07.10 tahun 2005 Pusat

Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi

penyusunan laporan Pusjianbang;

2. Pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan serta perumusan

rekomendasi kebijakan di bidang Hak Kekayaan Intelektual,

Pemasyarakatan, Keimigrasian, Pelayanan Jasa Hukum lainnya dan

Administrasi bidang lainnya serta administrasi fasilitatif;

3. Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Kepegawaian, Keuangan, Rumah

Tangga dan Perlengkapan di lingkungan Pusjianbang;

4. Pengelolaan Dokumentasi dan Perpustakaan;

5. Pengelolaan Administrasi Jabatan Fungsional.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian, analisa dan pengembangan kebijakan,

perumusan rekomendasi kebijakan serta pengelolaan urusan dokumentasi

dan perpustakaan.

16

Page 17: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Struktur organisasi Pusjianbang adalah sebagai berikut:

Pusjianbang adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok

kementerian di bidang pengkajian dan pengembangan kebijakan yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris

Jenderal. Pusjianbang dipimpin oleh Kepala

1. Tugas

Pusjianbang mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengkajian dan

pengembangan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual,

keimigrasian,

17

Page 18: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta

administrasi fasilitatif berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, Pusjianbang menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, program dan anggaran serta evaluasi dan

penyusunan laporan Pusjianbang;

b. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan serta

perumusan rekomendasi kebijakan di bidang Hak Kekayaan

Intelektual, Keimigrasian, Pemasyarakatan, Pelayanan Hukun dan

Jasa Hukum Lainnya serta Administrasi fasilitatif;

c. Pengolahan urusan Tata Usaha, Kepegawaian, Keuangan, Rumah

Tangga dan Perlengkapan di lingkungan Pusjianbang;

d. Pengelolaan Dokumentasi dan Perpustakaan;

e. Pengelolaan administrasi Jabatan Fungsional;

Pusjianbang terdiri atas:

1. Bagian Umum;

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

urusan tata usaha, kepegawaian, administrasi jabatan

fungsional, keuangan, serta pengelolaan urusan rumah

tangga dan perlengkapan.

18

Page 19: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Untuk melaksanakan tugas tersebut Umum

menyelenggarakan fungsi pengelolaan urusan tata usaha,

kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional;

pengelolaan urusan keuangan; dan pengelolaan urusan

rumah tangga dan perlengkapan.

Bagian Umum terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian;

mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan surat

menyurat, penataan kearsipan, kepegawaian dan administrasi

jabatan fungsional di lingkungan Pusjianbang.

b. Subbagian Keuangan;

mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan keuangan.

c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga,

penerimaan, pembukuan, pemeliharaan, perawatan barang

inventaris dan pengamanan sarana dan prasarana.

2. Bidang Program dan Pelaporan.

Bidang Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan

anggaran serta laporan Pusjianbang.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan

Pelaporan menyelenggarakan fungsi: penyiapan koordinasi dan

19

Page 20: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

penyusunan rencana, program dan anggaran ; dan penyiapan

evaluasi program dan penyusunan laporan.

Bidang Program dan Pelaporan terdiri atas:

a. Sub Bidang Penyusunan Rencana dan Anggaran; mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan

rencana, program dan anggaran

b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan; mempunyai tugas

melakukan evaluasi program dan laporan akuntabilitas kinerja di

lingkungan Pusjianbang.

3. Bidang Pengkajian dan Pengembangan

Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas

melaksanakan penelitian, pengkajian, analisa dan pengembangan

kebijakan, perumusan rekomendasi kebijakan serta pengelolaan

urusan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan kegiatan penelitian, dan pengkajian kebijakan;

b. pelaksanaan kegiatan pengembangan hasil penelitian dan

pengkajian kebijakan;

c. pembuatan perumusan rekomendasi kebijakan; dan

d. pengelolaan urusan dokumentasi, informasi dan perpustakaan.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan terdiri atas:

a. Subbidang Pengkajian dan Analisa Kebijakan; mempunyai tugas

melakukan penelitian, pengkajian, pengumpulan, pengolahan

20

Page 21: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

dan analisa data serta penyajian hasil penelitian dan pengkajian

kebijakan.

b. Subbidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan;

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan

melalui kegiatan diskusi, diseminasi, seminar dan sosialisasi

hasil penelitian dan pengkajian kebijakan serta perumusan atas

hasil pengembangan kebijakan guna dijadikan rekomendasi

kepada Pimpinan Kementerian.

c. Subbidang Dokumentasi dan Perpustakaan; mempunyai tugas

melakukan pengumpulan, pengelolaan dan penyiapan bahan

atas hasil penelitian, pengkajian dan pengembangan kebijakan

serta pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan guna

mendukung kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

B. Sasaran dan Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

Secara umum tugas dan tanggung jawab Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan adalah melalukan penyiapan

bahan pengembangan melalui kegiatan diskusi, diseminasi, seminar, dan

sosialisasi hasil penelitian dan pengkajian kebijakan serta perumusan atas

hasil pengembangan kebijakan guna dijadikan rekomendasi kepada

pimpinan kementerian

21

Page 22: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Dikaitkan dengan siklus pengembangan kebijakan

(penelitian/pengkajian), kerja Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan berada pada tahap akhir (setelah kegiatan

pembuatan proposal penelitian/pengkajian, pengambilan data, pengolahan

dan analisis data dan penyusunan laporan penelitian). Dengan posisi

tersebut, kecepatan penyelesaian tugas dan tanggung jawab Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan sangat tergantung pada Sub

Bidang lain yang terkait (tim-tim penelitian yang ada). Keterlambatan

penyelesaian pada salah satu atau beberapa tahap kegiatan akan

menimbulkan keterlambatan pada proses penyelesaian kerja pada Sub

Bidang Pengembangan dan Rekomendasi. Dengan kata lain, kinerja Sub

Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan sangat dipengaruhi

oleh tingkat kinerja sub bidang dan bidang-bidang terkait.

Percepatan proses pengembangan kebijakan bukannya tidak

diupayakan. Salah satu langkah yang telah ditempuh adalah dengan

memperpendek periode waktu kegiatan pengembangan kebijakan

(penelitian/pengkajian) menjadi setiap 3 bulan (triwulan). Dengan

memperpendek periode penelitian/pengkajian diharapkan kinerja Bidang

Pengkajian dan Pengembangan dapat ditingkatkan: berhasil merumuskan

rekomendasi kebijakan (hasil kegiatan pengembangan kebijakan, yaitu

penelitian dan pengkajian) secara lebih cepat.

Unsur ‘kecepatan’ dalam proses perumusan rekomendasi kebijakan

sangat penting karena sifat permasalahan yang sangat dinamis.

22

Page 23: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Permasalahan-permasalahan yang ditemukan di Kemenkumham harus

segera dicari solusi pemecahannya. Keterlambatan dalam perumusan

rekomendasi kebijakan akan membuat rekomendasi kebijakan menjadi basi

(out of date) atau ketinggalan jaman dan tidak lagi relevan.

SASARAN kegiatan yang ditetapkan untuk mengatasi hal tersebut di

atas adalah “Terwujudnya perumusan rekomendasi kebijakan hasil

kegiatan pengembangan pada Subbidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan secara tepat waktu”.

Untuk memenuhi tuntutan kerja yang dinamis, Subbidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan memerlukan dukungan

sumber daya manusia, program dan kegiatan, sarana dan prasarana serta

mekanisme kerja yang memadai. Akan tetapi hal itu belum dapat terpenuhi

secara optimal.

Adapun gambaran sekarang mengenai sasaran, program dan

kegiatan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam melaksanakan kegiatan, Kepala Sub Bidang Pengembangan

dan Rekomendasi Kebijakan didukung oleh 4 (empat) orang petugas

(staf) dengan komposisi sebagai berikut :

23

Page 24: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Tabel 1Komposisi Pegawai Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Berdasarkan Jenis KelaminNO JENIS KELAMIN JUMLAH

1. Laki – laki 3

2. Perempuan 1

JUMLAH 4

Jumlah tersebut dapat dikatakan kurang memadai untuk

penyelesaian perumusan rekomendasi kebijakan hasil kegiatan

pengembangan yang ada (6 kegiatan per triwulan). Jumlah tersebut

makin terasa kurang memadai jika dihubungkan dengan sifat kerja

kegiatan perumusan rekomendasi yang memerlukan kecepatan dan

kemampuan analisis yang tinggi,

Sedangkan komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2

Komposisi Pegawai Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1. S1 3

2 D2 1

JUMLAH 4

Tugas perumusan rekomendasi kebijakan memerlukan kemampuan

daya analisis yang tajam. Gambaran komposisi berdasar tingkat

24

Page 25: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

pendidikan seperti pada tabel di atas dapat dikatakan sudah cukup

memadai.

Sedangkan komposisi pegawai menurut jabatan dan golongan

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3Komposisi Pegawai Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Berdasarkan Golongan / Jabatan

NO JABATAN GOLONGAN JUMLAH

1. Kepala Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

IVA 1

2 Staf III/B 2

2 Staf IV/A 1

3 Staf III/D 1

JUMLAH 4

Dari tabel di atas dapat diketahui pada golongan kepangkatan

pegawai pada Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

adalah tinggi bahkan dapat dikatakan sudah terlalu tinggi untuk

menduduki jabatan sebagai staf (pelaksana).

2. Dukungan Sarana dan Prasarana

25

Page 26: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Dalam pelaksanaan tugas, ketersediaan sarana dan prasarana

sangatlah penting. Dukungan sarana dan prasarana pada Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan dijelaskan pada tabel

berikut:

Tabel 4Dukungan Sarana pada Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan

No Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1. Komputer (PC) 3 unit Kondisi:

1 unit baik

2 unit rusak

2. Jaringan Internet Koneksi menggunakan wifi

3. Printer 2 unit Kondisi baik

4. Meja dan Kursi Kerja 5 set

5. Filling Kabinet 2 unit

6. Lemari penyimpan arsip 1 unit

7. Pendingin ruangan (AC) 2 unit

Kondisi sarana dapat dikatakan sudah cukup memadai, kecuali

dengan ketersediaan komputer (PC). Mengingat sifat kerja pada Sub

Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan, ketersediaan PC

merupakan suatu keharusan.

Selain sarana tersebut, terdapat 2 (dua) ruangan yang terdiri dari :

a. Ruangan Kerja Kepala Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan.

b. Ruang kerja staf.

26

Page 27: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

3. Program dan Kerja Yang Telah Dilaksanakan

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Sub Bidang Pengembangan

dan Rekomendasi Kebijakan melaksanakan tugas rutin sebagaimana

telah tertuang dalam uraian tugas sebagai wujud pelaksanaan tugas dan

fungsi. Program dan kegiatan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5Program dan Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

NO PROGRAM KETERANGAN

1 Menyelenggarakan kegiatan seminar 2 Kegiatan

Menyelenggarakan kegiatan instansi terkait Berupa Bimtek kerjasama dengan UI dan Pusat Bahasa

2 Menyelenggarakan kegiatan Bimtek 2 Kegiatan

3 Menerbitkan jurnal ilmiah 3 edisi (satu edisi per triwulan)

4. Merumuskan rekomendasi kebijakan hasil kegiatan pengembangan kebijakan

18 rekomendasi kebijakan

4 Peningkatan kompetensi staf Memberi petunjuk dan pengarahan kepada staf

C. Gambaran Tingkat Kinerja Sekarang

Tingkat kinerja sekarang pada Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan dapat dikatakan cukup baik walaupun masih

terdapat kekurangan di sana-sini. Mengingat sifat kegiatan pengembangan

kebijakan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Pusjianbang adalah sebuah

siklus yang prosesnya terdiri dari beberapa tahap dan kegiatan yang

27

Page 28: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

menjadi tugas pada Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

berada pada tahap akhir, kendala-kendala yang dihadapi oleh Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan merupakan imbas atau

dampak dari kurangnya kinerja pada tahap sebelumnya.

Selain kendala yang sumbernya berasal dari faktor ekstern tersebut

di atas, kendala-kendala yang dihadapi oleh Sub Bidang Pengembangan

dan Rekomendasi dalam upaya pencapaian sasaran adalah:

1. Belum adanya pedoman penyusunan kertas kebijakan (perumusan

rekomendasi kebijakan)

Pedoman perumusan rekomendasi kebijakan yang jelas tentang

bagaimana menyusun rekomendasi kebijakan disertai langkah demi

langkah dan petunjuk teknisnya akan mempercepat penyelesaian

perumusan rekomendasi kebijakan

2. Tidak adanya kegiatan konsinyering penyusunan kertas kebijakan (untuk

merumuskan rekomendasi kebijakan hasil penelitian/pengkajian.

Konsinyering, penyelesaian perumusan rekomendasi kebijakan dengan

mengambil tempat dan waktu yang khusus, diperlukan agar para

personil perumus kebijakan dapat bekerja dengan lebih fokus sehingga

penyelesaiannya pun akan lebih cepat dan tepat.

3. Belum adanya database sebagai penyedia data pendukung perumusan

rekomendasi kebijakan. Kegiatan perumusan rekomendasi kebijakan di

satu pihak adalah kegiatan yang memerlukan ‘gerak’ cepat, namun di sisi

lain juga memerlukan pemikiran yang mendalam. Tuntutan tersebut akan

28

Page 29: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

terbantu jika ada dukungan data yang lengkap dan dapat diakses dalam

waktu cepat. Database yang terintegrasi merupakan sebuah kebutuhan.

4. Kurangnya kompetensi pegawai

Tingkat kompetensi pegawai di Pusjianbang yang tidak merata

menyebabkan terjadinya penumpukan beban kerja hanya pada beberapa

orang pegawai. Dengan kondisi yang demikian maka upaya

mempercepat penyelesaian perumusan rekomendasi kebijakan menjadi

sulit terlaksana.

Dengan adanya kendala-kendala tersebut, tingkat pencapaian

kinerja Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan pada

tahun 2012 dapat dikatakan masih rendah seperti digambarkan pada tabel

berikut:

29

Page 30: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

TABEL 6

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARANTAHUN 2012

SASARAN INDIKATORSASARAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN(TARGET)

REALISASI PROSENTASE PENCAPAIAN

RENCANA CAPAIAN

KET

Terselesaikannya perumusan

rekomendasi kebijakan hasil

kegiatan pengembangan

pada Sub Bidang Pengembangan

dan Rekomendasi Kebijakan secara

tepat waktu

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

18 6 34%

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan

1 Bulan 3 bulan 34%

Disiplin pegawai dalam penyelesaian rumusan rekomendasi kebijakan

100% 75% 75%

30

Page 31: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

BAB III

GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN

A. Sasaran Dan Kebijakan Operasional

Untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi pada Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan dalam menghasilkan rumusan

rekomendasi kebijakan (kertas kebijakan) secara tepat dan cepat, maka

diperlukan adanya pedoman penyusunan kertas kerja (rumusan

rekomendasi kebijakan), database sebagai penyedia data pendukung dalam

perumusan rekomendasi kebijakan dan alokasi anggaran untuk

menyelenggarakan kegiatan konsinyering penyusunan kertas kebijakan

(rumusan rekomendasi kebijakan).

Dalam kaitannya dengan penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini,

penulis mengangkat permasalahan yang dianggap sangat penting yaitu

tentang belum adanya buku pedoman penyusunan rekomendasi kebijakan

(kertas kebijakan) untuk mendukung terwujudnya penrumusan rekomendasi

kebijakan secara cepat dan tepat waktu.

Agar pelaksanaan penyusunan buku pedoman penyusunan perumusan

rekomendasi kebijakan (kertas kerja) dapat berjalan dengan baik, perlu

diupayakan hal-hal sebagai berikut: tersebut bisa berjalan dengan baik perlu

diupayakan hal-hal sebagai berikut :

1. Perlu adanya dukungan dari Kepala Pusjianbang

31

Page 32: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Dukungan dan komitmen dari pimpinan untuk bersama-bersama

memperbaiki kinerja dan maju bersama adalah sebuah kebutuhan.

Pimpinan akan dapat memberi dukungan jika ia setidaknya mengetahui

sifat dasar dan kebutuhan khusus dari pekerjaan di bidang

penelitian/pengkajian dan tertarik pada bidang penelitian/pengkajian.

2. Perlu adanya dukungan anggaran

Kegiatan penelitian/pengkajian bukanlah kegiatan yang dapat

dirasakan hasilnya dengan mudah cepat namun memerlukan alokasi

anggaran yang tidak sedikit. Alokasi anggaran yang memadai dengan

pengawasan penggunaan anggaran yang baik akan menghasilkan

penelitian/pengkajian yang berkualitas.

3. Perlunya koordinasi dan kerja sama yang baik antar sub bidang dan

bidang terkait

Kegiatan penelitian adalah pekerjaan yang berbentuk siklus dan

antar bagian dalam siklus saling kait mengkait. Hambatan pada satu

bagian siklus akan menghambat bagian yang lain. Maka kerja sama dan

koordinasi antar bagian menjadi sesuatu yang penting.

4. Motivasi yang kuat dari Kepala Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan dan seluruh staf dalam penyusunan buku

pedoman dimaksud.

B. Gambaran Tingkat Kinerja Yang Diinginkan

Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan sebagai salah

satu unsur penunjang kinerja Pusjianbang telah ikut memberi sumbangan

32

Page 33: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

bagi tercapainya target kinerja Pusjianbang. Namun demikian masih

terdapat hal-hal yang belum dapat dicapai untuk mewujudkan perumusan

rekomendasi kebijakan secara tepat waktu.

Pada Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Pusjianbang, tingkat kinerja yang diinginkan digambarkan pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 7

RENCANA KERJA TAHUNANTAHUN 2013

SASARANINDIKATORSASARAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)

Terselesaikannya perumusan rekomendasi kebijakan hasil kegiatan pengembangan pada Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan secara tepat waktu

1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dirumuskan

2. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan

3. Disiplin pegawai dalam penyelesaian rumusan rekomendasi kebijakan

18 Rekomendasi Kebijakan

1 (satu) Bulan

100%

33

Page 34: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Identifikasi Masalah Utama dan Analisis Masalah

Identifikasai masalah adalah salah satu cara untuk menentukan

masalah yang paling dominan dari keadaan sekarang dan keadaan yang

diinginkan. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan analisis masalah

dengan mempergunakan analisis pohon masalah. Metode ini berisi

pernyataan-pernyataan yang sifatnya negatif sehingga mengakibatkan

belum terwujudnya suatu sasaran yang diinginkan.

Pada umumnya terjadinya masalah adalah karena adanya kesenjangan

antara keadaan saat ini dan keadaan yang diinginkan. Kesenjangan

tersebut merupakan situasi dan kondisi yang tidak diinginkan terjadi dalam

pelaksanaan organisasi. Melalui instrumen pola kerja terpadu (PKT)

pengkajian masalah penentuan penyebab dan pemantauan sasaran dapat

dilakukan secara sistematis dengan menguji hubungan sebab akibat antara

masalah yang dihadapi dengan penyebab timbulnya masalah tersebut.

Masalah-masalah pokok penyebab kurang optimalnya kinerja Pusjianbang

adalah sebagai berikut:

34

Page 35: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

TABEL 8

MATRIK PERMASALAHAN POKOK

NO PENILAIAN

ISU/MASALAH

KriteriaTOTAL NILAI

PRIORITAS

U S G

1 Rendahnya tingkat kepercayaan pimpinan kementerian terhadap hasil penelitian/pengkajian Pusjianbang

5 5 5 15 I

2 Kurangnya kualitas penelitian/pengkajian

5 5 4 14 II

3 Terlambatnya penyusunan action plan hasil penelitian/pengkajian

4 4 4 12 III

Berdasarkan analisa tersebut, permasalahan pokok yang perlu dibahas

dalam Kertas Kerja Perseorangan ini adalah “rendahnya tingkat

kepercayaan pimpinan kementerian”

Permasalahan pokok tersebut terjadi karena beberapa masalah spesifik,

yaitu:

1. Terlambatnya perumusan rekomendasi kebijakan

Perubahan lingkungan yang cepat menuntut pula pengambilan

kebijakan/keputusan yang cepat pula. Lambatnya penyelesaian

rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan

keputusan tersebut menyebabkan kepercayaan pimpinan kementerian

menurun. Pusjianbang yang seharusnya menjadi unit yang dapat

35

Page 36: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

diandalkan dalam penyediaan rekomendasi kebijakan sebagai dasar

pengambilan kebijakan menjadi tidak dapat dipenuhi.

2. Kurang sesuainya rekomendasi kebijakan dengan kebutuhan pimpinan

kementerian

Hal ini langsung atau tidak langsung berkaitan dengan poin penyebab

masalah nomer 1. Keterlambatan perumusan rekomendasi kebijakan

menyebabkan rekomendasi yang dihasilkan menjadi ‘basi’ (out of date)

atau ketinggalan jaman. Ketika rekomendasi ‘disodorkan’ (kepada pimpinan

kementerian) bisa jadi masalahnya sudah makin rumit atau jika pun sudah

ditemukan solusinya, maka solusi penyelesaiannya menjadi kurang tepat.

3. Kurangnya kompetensi tenaga peneliti.

Pekerjaan bidang penelitian adalah pekerjaan yang dinamis, memerlukan

kemauan pengembangan diri yang tinggi. Ketika motivasi untuk

mengembangkan diri rendah, maka kompetensi juga menjadi rendah.

Rendahnya kompetensi turut memberi sumbangan dalam hal turunnya

tingkat kepercayaan pimpinan kementerian.

Dari hasil identifikasi masalah pokok selanjutnya dilakukan analisis

masalah spesifik yang paling dominan untuk dicarikan solusi

pemecahannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode pisau

analisis USG (Urgent, Seriousness and Growth) sebagai berikut :

36

Page 37: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

TABEL 9

MATRIK PERMASALAHAN SPESIFIK

NO PENILAIAN

ISU/MASALAH

KriteriaTOTAL NILAI

PRIORITAS

U S G

1 Kurangnya kompetensiTenaga Peneliti

3 4 3 10 III

2 Terlambatnya Perumusan Rekomendasi Kebijakan

5 5 4 14 I

3 Kurang sesuainya rekomendasi kebijakan dengan kebutuhan pimpinan

4 4 4 12 II

ket : 1= sangat kecil, 2= kecil, 3= sedang, 4= besar, 5 =sangat besar

Hasil dari analisis dengan metode USG yang digambarkan di atas

menunjukan bahwa masalah spesifik yang paling dominan adalah

“Terlambatnya Perumusan Rekomendasi Kebijakan”.

37

Page 38: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

AKIBAT

SEBAB

2MP

3MS

POHON MASALAH(Pernyataan Negatif)

a b c

a b c

Keterangan :- Masalah Utama adalah No.1- Penyebab Masalah No.1 adalah Masalah Pokok No.2b- Penyebab Masalah No.2b adalah Masalah Spesifik No.3b- Akibat masalah No.1 adalah No.4

38

KURANG TERCAPAINYA

TARGET KINERJA PUSJIANBANG

TIDAK DIPAKAINYA HASIL PENELITIAN SEBAGAI DASAR

PEMBUATAN KEBIJAKAN

TERLAMBATNYA PENYUSUNAN ACTION

PLAN HASIL PENGKAJIAN

KURANGNYA KUALITAS

PENELITIAN

RENDAHNYA TINGKAT KEPERCAYAAN PIMPINAN

KEMENTERIAN

KURANG SESUAINYA REKOMENDASI KEBIJAKAN

DENGAN KEBUTUHAN PIMPINAN KEMENTERIAN

TERLAMBATNYA PERUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN HASIL KEGIATAN

PENGEMBANGAN

KURANGNYA KOMPETENSI

TENAGA PENELITI

1

MU

4

Page 39: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

B. Analisis Sasaran dan Alternatif Kegiatan

Berdasarkan pernyataan negatif yang ada pada pohon masalah,

kemudian diubah menjadi pernyataan positif yang dapat digambarkan

dalam pohon sasaran yang diperoleh dari hubungan sebab akibat.

Sasaran pokok pada Sub Bidang Pengembangan dan Rekomendasi

Kebijakan Pusjianbang Kemenkumham adalah “Terwujudnya

kepercayaan pimpinan kementerian”.

. Sasaran pokok tersebut dapat terwujud dengan menggunakan

beberapa sasaran spesifik sebagai berikut :

1. Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang sesuai kebutuhan

pimpinan

2. Terwujudnya perumusan rekomendasi kebijakan yang tepat waktu

3. Tersedianya tenaga peneliti yang kompeten

39

Page 40: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

AKIBAT

SEBAB

2SP

3SS

POHON SASARAN(Pernyataan Positif)

a b c

a b c

Keterangan :- Sasaran Utama adalah No.1- Untuk meningkatkan sasaran No.1 adalah No.2b- Untuk meningkatkan sasaran No.2b adalah No.3b- Dengan meningkatnya sasaran No.3b maka sasaran No.4 juga

meningkat

Alternatif kegiatan untuk mengatasi masalah haruslah dalam bentuk

kegiatan yang realistis, dapat dilaksanakan dan dapat diukur, serta

merupakan alternatif yang memudahkan pencapaian sasaran yang

40

TERCAPAINYA

TARGET KINERJA PUSJIANBANG

TERPAKAINYA HASIL PENELITIAN SEBAGAI DASAR

PEMBUATAN KEBIJAKAN

TERSELENGGARANYA PENYUSUNAN ACTION PLAN

HASIL PENGKAJIAN TEPAT WAKTU

TERCIPTANYA PENELITIAN YANG

BERKUALITAS

TERWUJUDNYA KEPERCAYAAN PIMPINAN

KEMENTERIAN

TERSEDIANYA REKOMENDASI KEBIJAKAN YANG SESUAI KEBUTUHAN PIMPINAN

KEMENTERIAN

TERSELESAIKANNYA PERUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN HASIL KEGIATAN

PENGEMBANGAN TEPAT WAKTU

TERSEDIANYA TENAGA PENELITI YANG KOMPETEN

1

SU

4

Page 41: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

spesifik. Sasaran spesifik Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi

Keimigrasian adalah “Terwujudnya perumusan rekomendasi kebijakan

hasil kegiatan pengembangan pada Sub Bidang Pengembangan dan

Rekomendasi Kebijakan secara tepat waktu”.

Alternatif kegiatan yang efektif dalam mencapai sasaran dimaksud

adalah :

1. Membuat buku pedoman penyusunan rumusan rekomendasi

kebijakan.

2. Menyelenggarakan kegiatan konsinyering penyusunan rumusan

rekomendasi kebijakan

3. Menyediakan databasa pendukung penyusunan rumusan

rekomendasi kebijakan

Guna menentukan salah satu alternatif kegiatan yang efektif dalam

mencapai sasaran spesifik dimaksud adalah dengan menggunakan Cost

Benefit Analysis sebagai berikut :

Tabel 10PEMILIHAN ALTERNATIF KEGIATAN

COST BENEFIT ANALYSIS (CBA)

NO ALTERNATIF COS

T

BIAYA RASIO

1. Menyelenggarakan konsinyering

perumusan rekomendasi kebijakan 10 4 2,5

2. Membuat buku pedoman perumusan

kebijakan 10 3 3,4

3. Membuat database pendukung

41

Page 42: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

perumusan rekomendasi kebijakan 9 4 2,25

Dari analisis di atas yang mempunyai rasio yang paling tinggi adalah

“Membuat Buku Pedoman Perumusan Rekomendasi Kebijakan”. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada pohon alternatif sebagi berikut :

POHON ALTERNATIF

42

TERCAPAINYA

TARGET KINERJA PUSJIANBANG

TERPAKAINYA HASIL PENELITIAN SEBAGAI DASAR

PEMBUATAN KEBIJAKAN

TERWUJUDNYA KEPERCAYAAN PIMPINAN

KEMENTERIAN

Menyelenggarakan Konsinyering Perumusan

Rekomendasi Kebijakan

TERSELESAIKANNYA PERUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN HASIL KEGIATAN

PENGEMBANGAN TEPAT WAKTU

Membuat Buku Pedoman Perumusan

Rekomendasi Kebijakan

Membuat Database Pendukung Perumusan

Rekomendasi Kebijakan

Page 43: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Dari penjabaran di atas dapat ditentukan bahwa sasaran

utamanya adalah Tersusunnya pedoman perumusan rekomendasi

kebijakan sedang sasaran khususnya adalah Tersusunnya

pedoman perumusan rekomendasi kebijakan melalui pembuatan

satu buku pedoman perumusan rekomendasi kebijakan pada

tanggal 1 April sampai dengan 30 Juli 2013 dengan biaya

Rp.10.400.000,- sumber dana dari Dipa Pusjianbang Tahun 2013

yang dilaksanakan oleh Subbid. Pengembangan dan Rekomendasi

Kebijakan, Pusjianbang Kementerian Hukum Dan Ham RI.

C. Rencana Kerja

Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah, sasaran dan

alternatif pemecahannya, untuk mewujudkan sasaran spesifik yaitu

terselesaikannya perumusan rekomendasi kebijakan secara tepat waktu,

maka kegiatan yang dianggap efektif untuk mencapai hal tersebut adalah

membuat buku pedoman perumusan rekomendasi kebijakan.

Pada bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan berupa rencana

kerja yang menggambarkan tentang matriks rincian kerja, paket kerja,

penjadwalan, dan rekapitulasi biaya.

1. Matriks Rincian Kerja (MRK) dan Paket Kerja

43

Page 44: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Melalui Matrik Rincian Kerja (MRK), penulis akan menguraikan

secara terperinci dari masing-masing kegiatan tersebut yang

merupakan satu kesatuan yang memudahkan dalam pengawasan,

karena kegiatan tersebut menguraikan dengan siapa yang

mengerjakan, apa yang dikerjakan, bilamana sasaran akan

diwujudkan dan bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut.

Matriks Rincian Kerja (MRK) adalah merupakan penjabaran

kerangka hubungan antara sasaran, kegiatan dan pokok akhir yang

menunjukkan siapa, apa, bilamana, dimana, dan bagaimana

(SiABiDiBa), artinya ada keterangan yang menunjukkan suatu

tanggung jawab. Adapun pembuatan MRK perlu ditempuh melalui

prosedur sebagai berikut :

a. Menciptakan sasaran dalam bentuk bulatan.

b. Menetapkan kegiatan dalam bentuk empat persegi panjang.

c. Menetapkan pokok kerja ke dalam bagian yaitu persiapan,

pelaksanaan dan pengendalian.

d. Setiap pokok kerja tersebur selanjutnya dijabarkan lagi kedalam

pokok akhir (PA) yang merupakan poin-poin sebagai urutan suatu

kegiatan sesuai kebutuhannya.

e. Selanjutnya menentukan penanggungjawab SiaBiDiBa.

Matriks Rincian Kerja terdiri dari 3 (tiga) pokok kerja :

a. Persiapan yang merupakan pokok akhir kegiatan

b. Pelaksanaan yang meliputi pokok akhir kegiatan

44

Page 45: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

c. Pengendalian yang meliputi akhir pokok kegiatan

45

Page 46: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Sedang Paket Kerja merupakan penjabaran SiABiDiBa (setiap

penanggungjawab kegiatan memahami dan mengetahui apa yang

harus dikerjakan serta apa yang menjadi tanggung jawabnya),

maksudnya agar dapat memudahkan dalam hal pengendalian. Maka

setiap pokok akhir dalam MRK dibuat paket kerja berisi uraian

pekerjaan oleh setiap penanggungjawab sebagaimana duraikan

kedalam masing-masing paket kerja.

Paket kerja kegiatan pembuatan buku pedoman perumusan

rekomendasi kebijakan disajikan pada matrik berikut:

46

Page 47: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pembentukan Tim Kerja

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 1

Penyelesaian : 5 hari kerja (1 – 5 April 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Membuat konsep surat perintah kerja

Mengetik surat perintah kerja tim

Memeriksa ketikan dan

membubuhkan paraf pada hasil final

Menandatangani surat perintah kerja

Menggandakan dan penomoran surat

Menyiapkan dan menyebarkan surat

kepada pegawai/pejabat terkait

Memimpin rapat tim

Menyiapkan snack 20 orang x

@Rp.10.000

Menyelesaikan administrasi

keuangan

Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan (Bangrek)Marulah

Kabid Pengkajian dan Pengembangan (Jianbang)Kapusjianbang

Marulah

Marulah

Kabid Jianbang

Abdurahman

Bendahara

1

¼

¼

¼

¼

1

1

1

(5)

100.000

200.000

Jumlah 7 orang 5 300.000

47

Page 48: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Penyusunan Rencana Kerja

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 2

Penyelesaian : 8 hari kerja (8 – 15 April 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Membuat format rancangan program

Mengetik konsep rancangan

Menyiapkan bahan penggandaan

Mengundang tim pengembangan

Menyiapkan snack 20 orang x

@Rp.10.000

Menyempurnakan rancangan menjadi

rancangan kerja

Mengajukan rancangan kerja kepada

Kepala Pusjianbang

Memberitahukan kembali rancangan kerja

kepada tim kerja

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kabid Jianbang

Marullah

Abdurrahman

Kabid Jianbang

Abdurrahman

Kasubbid

Bangrek

Bendahara

2

1/3

1/3

1

1/3

1

1

2

(5)

200.000

200.000

Jumlah 7 orang 15 hari 400.000

48

Page 49: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pengajuan Anggaran

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 3

Penyelesaian : 6 hari kerja (17 – 22 April 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Membuat usulan biaya

Meneliti usulan biaya

Mengirim usulan biaya kepada Kabag

Umum

Menyetujui usulan biaya

Mengambil dan mencairkan dana bank

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubid Bangrek

Kabid Jianbang

Marullah

Kabag Umum

Abdurrahman

Bendahara

2

½

½

2

1

(6)

Jumlah 7 orang 6

49

Page 50: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pengumpulan Bahan

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 4

Penyelesaian : 14 hari kerja (18 April – 1 Mei 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

Membeli buku-buku referensi

Mengumpulkan informasi dari sumber

lain

Memfotocopy bahan-bahan referensi

Mendistribusikan bahan referensi

kepada anggota tim

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubid Bangrek

Kasubbid Bangrek

Abdulrrahman

Adurrahman

Bendahara

5

5

2

2

(14)

1.000.000

250.000

250.000

Jumlah 3 orang 14 hari

1.500.000

50

Page 51: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pembahasan Materi

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 5

Penyelesaian : 5 hari kerja (3 – 7 Mei 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Menulis konsep surat undangan

Mengetik surat undangan

Menandatangani surat undangan

Menggandakan dan memberi nomor

surat

Mendistribusikan surat undangan

Memimpin rapat

Membayar honor narasumber

Menyediakan snack 10 orang X 10.000

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubbid

Bangrek

Marullah

Kabid Jianbang

Marullah

Kabid Jianbang

Abdurrahman

Marullah

Bendahara

1/3

1/3

1/3

½

1

1

1

½

(5)

1.500.000

100.000

5 orang 5 1.600.000

51

Page 52: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pengetikan Draft

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 6

Penyelesaian : 31 hari kerja (9 Mei – 8 Juni 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11

Menulis konsep buku pedoman dengan

memadukan konsep dan hasil pertemuan

tim kerja

Mengetik konsep pedoman

Mengedit pedoman

Memeriksa dan mengoreksi konsep

pedoman

Mengetik hasil koreksi pedoman

Menggandakan dan mendistribusikan

konsep pedoman kepada para anggoata

tim

Meminta hasil koreksi dan masukan tim

Memperbaiki konsep pedoman

berdasarkan hasil masukan dan koreksi

dari tim

Mengetik draft akhir pedoman

Memeriksa draft akhir pedoman

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubbid

Bangrek

Marullah

Kasubbid

Bangrek

Kabid Jianbang

Marullah

Abdurrahman

Marullah

Kasubbid

Bangrek

Abdurrahman

Kasubbid

Bangrek

Bendahara

5

4

3

2

3

2

2

3

4

3

(31)

250.000

5 orang 31 250.000

52

Page 53: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pencetakan

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 7

Penyelesaian : 10 hari kerja (10 – 19 Juni 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Menghubungi penerbit

Menegosiasi harga

Mengirim draft ke penerbit

Memeriksa layout

Menyetujui layout

Mengirim ke penerbit

Mengambil hasil cetakan dari penerbit

Membayar percetakan 50 eksp X

30.000.000

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubag Rumah

Tangga

Kabid Jianbang

Marullah

Kasubbid

bangrek

Kabid Jianbang

Marullah

Abdurrahman

Abdurrahman

Bendahara

½

2

1

3

½

1

1

1

1

(10)

100.000

100.000

100.000

1.500.000

Jumlah 8 orang 10 hari 1.800.000

53

Page 54: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pendistribusian

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 8

Penyelesaian : 5 hari kerja (20 – 24 Juni 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Menerima buku hasil cetakan

Membuat konsep memo pendistribusian

Mengirim konsep memo ke Kabid

Jianbang

Memaraf memo

Mengirim memo ke Kabag Umum

Menandatangani memo

Menggandakan memo dan memberi

nomor

Mengirim buku pedoman beserta memo

kepada seluruh pegawai Pusjianbang

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubbid

Bangrek

Kabid Jianbang

Abdurrahman

Kabid Jianbang

Abdrurrahman

Kasubbid

Bangrek

Abdurrahman

Marullah

Bendahara

½

1

1/3

1/3

1/3

1/2

½

2

5 (hari)

50.000

Jumlah 5 5 50.000

54

Page 55: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pemantauan

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 9

Penyelesaian : 3 Bulan (1 April – 30 Juni 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab

Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Membuat jadwal pemantauan digitalisasi

Melaksanakan pencatatan pemantauan digitalisasi

Mengolah hasil pencatatan pemantauan digitalisasi

Pengetikan hasil pencatatan pemantauan digitalisasi

Menyerahkan hasil pemantauan digitalisasi kepada penanggung gugat

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kabid Jianbang

Abdurrahman

Kasubbid Bangrek

Abdurrahman

Abdurraahman

Bendahara

3

bulan

Jumlah 4 orang 3 Bulan

55

Page 56: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Penilaian

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 10

Penyelesaian : 3 Bulan (1 April – 30 Juni 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mempelajari hasil pemantauan

Membandingkan dengan standar

Mengecek waktu pelaksanaan

Mengidentifikasi hambatan dan

penyimpangan

Mengadakan koreksi bila ada

penyimpangan

Mengendalikan

Kasubbid Bangrek

Kasubbid Bangrek

Kasubbid Bangrek

Kasubbid Bangrek

Kabid Jianbang

Kabid Jianbang

3

Bulan

Jumlah 2 Orang 3 Bulan

56

Page 57: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pokok Akhir : Pelaporan

Penanggung Gugat : Kasubbid Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan

Paket Kerja Nomor : 11

Penyelesaian : 4 hari kerja (1 April – 31 Juli 2013)

No Uraian Kerja Penanggung Jawab Waktu (Hari)

Biaya(Rp.)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7

8.

9.

Menyiapkan bahan laporan

Membuat konsep laporan

Mengetik draft laporan

Meneliti draft laporan

Mengetik laporan final

Meneliti ketikan laporan

Menandatangani laporan

Mengirim laporan

Menyelesaikan administrasi keuangan

Kasubbid Bangrek

Kasubbid Bangrek

Marullah

Kasubbid Bangrek

Abdurrahman

Kasubbid Bangrek

Kabid Jianbang

Abdurrahman

Bendahara

4

Bulan 1.500.000

Jumlah 5 Orang 4 Bulan 1.500.000

57

Page 58: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

2. Rekapitulasi Biaya

Rekapitulasi biaya menunjukkan jumlah biaya yang dibutuhkan

sesuai dengan masing-masing pokok kegiatan pada masing-masing

paket kerja. Kebutuhan biaya kegiatan penyusunan buku pedoman

perumusan rekomendasi kebijakan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 12

REKAPITULASI BIAYA

No Pokok Akhir Biaya

(Rp)

1. Pembentukan tim kerja 300.000

2. Penyusunan rencana kerja 400.000

3. Pengajuan anggaran -

4. Pengumpulan bahan referensi 1.500.000

5. Pembahasan materi 1.700.000

6. Pengetikan draft 250.000

7. Pencetakan 1.800.000

8. Pendistribusian 50.000

9. Pemantauan -

10. Penilaian -

11. Pelaporan 1.500.000

Jumlah 7.750.000

3. Rencana Jadwal Kegiatan

Penjadwalan menunjukkan ukuran waktu suatu kegiatan

dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tahapan-tahapan

pokok kegiatan. Dimana akan mewujudkan sasaran yang

58

Page 59: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

menggambarkan kapan akan dimulai dan kapan direncanakan

selesai.

Penjadwalan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

TABEL 13PENJADWALAN

No Penjadwalan Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agus

1Pembentukan tim kerja

2Penyusunan rencana kerja

3Pengajuan anggaran

4Pengumpulan bahan

5Pembahasan materi

6Pengetikan draft

7 Pencetakan

8Pendistribusian

9 Pemantauan

10 Penilaian

11 Pelaporan

Keterangan:

: Persiapan : Pelaksanaan dan Pengendalian

(24 Juni – 30 Juni)

59

Page 60: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil uraian dan analisa yang telah dipaparkan pada

Bab I sampai dengan Bab IV, dapat disimpulkan bahwa masalah

utamanya adalah “rendahnya tingkat kepercayaan pimpinan

kementerian (terhadap kualitas kerja pusjianbang). Sedangkan

masalah pokoknya adalah terlambatnya perumusan rekomendasi

kebijakan hasil kegiatan pengembangan pada Sub Bidang

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan”. Masalah spesifik yang

dicari pemecahannya pada Kertas Kerja Perseorangan ini adalah

“belum adanya pedoman perumusan rekomendasi kebijakan”.

Dengan demikian sasaran utamanya adalah “terwujudnya

kepercayaan pimpinan kementerian” dan sasaran pokoknya adalah

“terwujudnya perumusan rekomendasi kebijakan secara tepat waktu.

Sasaran spesifiknya adalah tersedianya buku pedoman perumusan

rekomendasi kebijakan. Sasaran umum Kertas Kerja Perseorangan ini

adalah “tersedianya pedoman perumusan rekomendasi kebijakan”

dan sasaran khususnya adalah “tersedianya pedoman perumusan

rekomendasi kebijakan melalui pembuatan satu buku pedoman

perumusan rekomendasi kebijakan pada tanggal 1 April sampai

dengan 30 Juli 2013 dengan biaya Rp. 7.750.000,- sumber dana dari

DIPA Pusjianbang tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Subbidang

60

Page 61: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan Pusjianbang

Kementerian Hukum dan HAM RI.

61

Page 62: Kertas Kerja Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Pitoyo, MA dan Drs. Djoenaidi Tamim, Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia, Paket Kerja Terpadu (PKT), Jakarta, 2001.

W.J.S. Poerwadarminta, Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta, 2003.

Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta; Tahun

2010.

Drs. Suparman, SKM dan Drs. Djoenaedi Tamim, Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia, Kertas Kerja Perseorangan (KKP), Jakarta,

2004.

Kementerian Hukum dan HAM RI, Rencana Strategis Kementerian Hukum

dan HAM RI Tahun 2010 – 2014, Jakarta, 2010

62