8
KERUSAKAN LINGKUNGAN 1.DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN Dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan, memberi akibat kepada mahluk hidup di sekitarnya, baik dalam hutan maupun di luar hutan. Kerusakan hutan dengan intensitas yang besar berakibat negatif pada ekosistem hutan, namun ada kerusakan hutan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan permudaan di dalam hutan. Jenis-jenis pohon yang hidup di dalam hutan mempunyai kemampuan adaptasi yang berbeda terhadap cahaya. Ada yang tergolong dalam jenis intoleran atau jenis senang cahaya dan ada yang termasuk dalam jenis toleran atau jenis yang memerlukan naungan atau jumlah intesitas cahaya yang terbatas. Sedangkan ada jenis yang tergolong dalam "Gap Opportunists", banyak di dalamnya jenis-jenis dari family Dipterocarpaceae.

kerusakan hutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kerusakan hutan

KERUSAKAN LINGKUNGAN

1.DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN

Dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan, memberi akibat kepada mahluk

hidup di sekitarnya, baik dalam hutan maupun di luar hutan. Kerusakan hutan

dengan intensitas yang besar berakibat negatif pada ekosistem hutan, namun ada

kerusakan hutan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan permudaan

di dalam hutan.

Jenis-jenis pohon yang hidup di dalam hutan mempunyai kemampuan adaptasi

yang berbeda terhadap cahaya. Ada yang tergolong dalam jenis intoleran atau

jenis senang cahaya dan ada yang termasuk dalam jenis toleran atau jenis yang

memerlukan naungan atau jumlah intesitas cahaya yang terbatas. Sedangkan ada

jenis yang tergolong dalam "Gap Opportunists", banyak di dalamnya jenis-jenis

dari family Dipterocarpaceae.

Jenis-jenis gap opportunist mengambil keuntungan positif dari celah-celah (gap)

yang terbentuk karena tumbangnya pohon-pohon yang besar. Permudaan jenis ini

dapat tumbuh di bawah naungan pohon induk tetapi bila beberapa tahun tidak ada

perubahan cahaya matahari yang masuk sampai ke dasar maka akan terjadi

kematian masal dari semai-semai ini.

Page 2: kerusakan hutan

Dalam proses alami pohon-pohon akan menjadi tua dan mati, tumbangnya pohon-

pohon tua ini membuka peluang bagi hidupnya semai-semai yang memerlukan

cahaya dalam pertumbuhan. Kerusakan hutan atau istilahnya "disturbance"

ganguan-gangguan dalam intensitas yang terbatas memberikan dampat posistif

terhadap pertumbuhan semai-semai dan regenerasi di dalam hutan. Semua ini

terjadi agar keseimbangan ekosistem dalam hutan dapat terjadi melalui proses

alami yang berjalan dengan baik. Namun bila intensitas kerusakan hutan itu tinggi

melebihi "daya lenting" yang ada, maka akan terjadi deforestasi yang

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Dampak negatif dari kerusakan hutan terhadap lingkungan hidup adalah sebagai

berikut

Sistem hidro-orologis menjadi terganggu

Banjir dan tanah longsor pada musim hujan.

Kekeringan pada musim panas

Punahnya Biodiversitas

Kemiskinan dan Kerugian secara ekonomis

Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Rusaknya Ekosistem Darat maupun Laut

Abrasi Pantai dan Intrusi dari Laut

Hilangnya ciri khas budaya masyaraka

Page 3: kerusakan hutan

UPAYA MENGATASI KERUSAKAN HUTAN

UPAYA MENGATASI KERUSAKAN HUTAN

Upaya mengatasi kerusakan hutan:

a. Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak

melakukan . penebangan hutan.

c. Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab

terhadap . lingkungan hidup.

d. Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.

e. Mengadakan pengawasan,pengendalian, dan pengelolaan hutan.

f. Mengeluarkan Undang-undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-

undang

No.4 tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan hidup

         Langkah-langkah Mengatasi Kerusakan Hutan

Page 4: kerusakan hutan

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai penentu

kebijakan harus segera melakukan pemulihan terhadap kerusakan hutan harus

untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah. Untuk

melaksanakan pemulihan terhadap kerusakan hutan yang telah terjadi, pemerintah

dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan individu, kelompok

maupun organisasi perlu secara serentak mengadakan reboisasi hutan dalam

rangka penghijauan hutan kembali sehingga pada 10 - 15 tahun ke depan kondisi

hutan Indonesia dapat kembali seperti sedia kala. Pelaksanaan penghijauan

tersebut harus lebih mengaktifkan masyarakat lokal ( masyarakat yang berada di

sekitar hutan ) untuk secara sadar dan spontan turut menjaga kelestarian hutan

tersebut.

            Langkah kedua, pemerintah harus menerapkan cara-cara baru dalam

penanganan kerusakan hutan. Pemerintah mengikutsertakan peran serta

masyarakat terutama peningkatan pelestarian dan pemanfaatan hutan alam berupa

upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan latihan

serta rekayasa kehutanan.

            Langkah ketiga adalah   pencegahan dan peringanan. Pencegahan di sini

dimaksud kegiatan penyuluhan / penerangan kepada masyarakat lokal akan

penting menjaga fungsi dan manfaat hutan agar dapat membantu dalam menjaga

kelestarian hutan dan penegakan hukum yang tegas oleh aparat penegak hukum,

POLRI yang dibantu oleh POL HUT dalam melaksanakan penyelidikan terhadap

para oknum pemerintahan daerah atau desa yang menyalahgunakan wewenang

untuk memperdagangkan kayu pada hutan lindung serta menangkap dan

melakukan penyidikan secara tuntas terhadap para cukong - cukong kayu yang

Page 5: kerusakan hutan

merugikan negara trilyunan rupiah setiap tahunnya. Peringanan yang dimaksud di

sini adalah pemerintah harus melaksanakan analisa terhadap pelaksanaan

peraturan tersebut di dalam masyarakat. Bila ditemukan hal - hal yang tidak cocok

bagi masyarakat sebaiknya pemerintah mengadakan revisi terhadap undang -

undang tersebut sepanjang tujuan awal pembuatan undang - undang itu tidak

dilanggar.

            Langkah terkahir adalah adanya kesiapsiagaan yang berlangsung selama

24 jam terhadap penjagaan terhadap kelestarian hutan ini. Pemerintah harus

melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara rutin dan situasional terhadap

segala hal yang berkaitan adanya informasi kerusakan hutan yang didapatkan

melalui media massa cetak maupun elektronik ataupun informasi yang berasal

dari masyarakat sendiri. Pemerintah harus melakukannya secara kontinyu dan

terus - menerus sehingga kalaupun ada kerusakan hutan yang dilakukan oleh

oknum tertentu dapat segera diambil langkah yang tepat serta dapat mengurangi

akibat bencana/ disaster yang akan ditimbulkan kemudian.