Upload
dira-sary
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KERUSAKAN LINGKUNGAN
1.DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
Dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan, memberi akibat kepada mahluk
hidup di sekitarnya, baik dalam hutan maupun di luar hutan. Kerusakan hutan
dengan intensitas yang besar berakibat negatif pada ekosistem hutan, namun ada
kerusakan hutan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan permudaan
di dalam hutan.
Jenis-jenis pohon yang hidup di dalam hutan mempunyai kemampuan adaptasi
yang berbeda terhadap cahaya. Ada yang tergolong dalam jenis intoleran atau
jenis senang cahaya dan ada yang termasuk dalam jenis toleran atau jenis yang
memerlukan naungan atau jumlah intesitas cahaya yang terbatas. Sedangkan ada
jenis yang tergolong dalam "Gap Opportunists", banyak di dalamnya jenis-jenis
dari family Dipterocarpaceae.
Jenis-jenis gap opportunist mengambil keuntungan positif dari celah-celah (gap)
yang terbentuk karena tumbangnya pohon-pohon yang besar. Permudaan jenis ini
dapat tumbuh di bawah naungan pohon induk tetapi bila beberapa tahun tidak ada
perubahan cahaya matahari yang masuk sampai ke dasar maka akan terjadi
kematian masal dari semai-semai ini.
Dalam proses alami pohon-pohon akan menjadi tua dan mati, tumbangnya pohon-
pohon tua ini membuka peluang bagi hidupnya semai-semai yang memerlukan
cahaya dalam pertumbuhan. Kerusakan hutan atau istilahnya "disturbance"
ganguan-gangguan dalam intensitas yang terbatas memberikan dampat posistif
terhadap pertumbuhan semai-semai dan regenerasi di dalam hutan. Semua ini
terjadi agar keseimbangan ekosistem dalam hutan dapat terjadi melalui proses
alami yang berjalan dengan baik. Namun bila intensitas kerusakan hutan itu tinggi
melebihi "daya lenting" yang ada, maka akan terjadi deforestasi yang
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Dampak negatif dari kerusakan hutan terhadap lingkungan hidup adalah sebagai
berikut
Sistem hidro-orologis menjadi terganggu
Banjir dan tanah longsor pada musim hujan.
Kekeringan pada musim panas
Punahnya Biodiversitas
Kemiskinan dan Kerugian secara ekonomis
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Rusaknya Ekosistem Darat maupun Laut
Abrasi Pantai dan Intrusi dari Laut
Hilangnya ciri khas budaya masyaraka
UPAYA MENGATASI KERUSAKAN HUTAN
UPAYA MENGATASI KERUSAKAN HUTAN
Upaya mengatasi kerusakan hutan:
a. Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak
melakukan . penebangan hutan.
c. Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab
terhadap . lingkungan hidup.
d. Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
e. Mengadakan pengawasan,pengendalian, dan pengelolaan hutan.
f. Mengeluarkan Undang-undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-
undang
No.4 tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan hidup
Langkah-langkah Mengatasi Kerusakan Hutan
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai penentu
kebijakan harus segera melakukan pemulihan terhadap kerusakan hutan harus
untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah. Untuk
melaksanakan pemulihan terhadap kerusakan hutan yang telah terjadi, pemerintah
dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan individu, kelompok
maupun organisasi perlu secara serentak mengadakan reboisasi hutan dalam
rangka penghijauan hutan kembali sehingga pada 10 - 15 tahun ke depan kondisi
hutan Indonesia dapat kembali seperti sedia kala. Pelaksanaan penghijauan
tersebut harus lebih mengaktifkan masyarakat lokal ( masyarakat yang berada di
sekitar hutan ) untuk secara sadar dan spontan turut menjaga kelestarian hutan
tersebut.
Langkah kedua, pemerintah harus menerapkan cara-cara baru dalam
penanganan kerusakan hutan. Pemerintah mengikutsertakan peran serta
masyarakat terutama peningkatan pelestarian dan pemanfaatan hutan alam berupa
upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan latihan
serta rekayasa kehutanan.
Langkah ketiga adalah pencegahan dan peringanan. Pencegahan di sini
dimaksud kegiatan penyuluhan / penerangan kepada masyarakat lokal akan
penting menjaga fungsi dan manfaat hutan agar dapat membantu dalam menjaga
kelestarian hutan dan penegakan hukum yang tegas oleh aparat penegak hukum,
POLRI yang dibantu oleh POL HUT dalam melaksanakan penyelidikan terhadap
para oknum pemerintahan daerah atau desa yang menyalahgunakan wewenang
untuk memperdagangkan kayu pada hutan lindung serta menangkap dan
melakukan penyidikan secara tuntas terhadap para cukong - cukong kayu yang
merugikan negara trilyunan rupiah setiap tahunnya. Peringanan yang dimaksud di
sini adalah pemerintah harus melaksanakan analisa terhadap pelaksanaan
peraturan tersebut di dalam masyarakat. Bila ditemukan hal - hal yang tidak cocok
bagi masyarakat sebaiknya pemerintah mengadakan revisi terhadap undang -
undang tersebut sepanjang tujuan awal pembuatan undang - undang itu tidak
dilanggar.
Langkah terkahir adalah adanya kesiapsiagaan yang berlangsung selama
24 jam terhadap penjagaan terhadap kelestarian hutan ini. Pemerintah harus
melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara rutin dan situasional terhadap
segala hal yang berkaitan adanya informasi kerusakan hutan yang didapatkan
melalui media massa cetak maupun elektronik ataupun informasi yang berasal
dari masyarakat sendiri. Pemerintah harus melakukannya secara kontinyu dan
terus - menerus sehingga kalaupun ada kerusakan hutan yang dilakukan oleh
oknum tertentu dapat segera diambil langkah yang tepat serta dapat mengurangi
akibat bencana/ disaster yang akan ditimbulkan kemudian.