Upload
ria-magdalena
View
14
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kdm
Citation preview
KESADARAN DAN
KEADAAN UMUM
MY GROUP :
Arwindi Putri Pratiwi P. 17420110038
Fitri Kurniawati P. 17420110046
Listiyanto Yoga U. P. 17420110053 Nurul Huda Zaen P. 17420110055
PENGERTIAN
Kesadaran ialah derajat hubungan antara Hemisperium Cerebri dengan Reticular Activiting System (dibagian atas batang otak). (Sumber: Physical Assessment oleh Dr. Andi Santosa Augustinus).
Keadaan umum adalah suatu kondisi konfrehensif yang bisa diamati secara langsung. (Sumber: Physical Assessment oleh Dr. Andi Santosa Augustinus).
ANATOMI FISIOLOGI
TINGKAT KESADARAN
Compos mentis = baik/ sempurna
Apatis = perhatian kurang
Somnolens = mudah tertidur walaupun sedang diajak bicara
Sopor = dengan rangsangan kuat masih memberi respon gerakan
Sopor- comatous
= hanya tinggal reflek cornea ( sentuhan ujung kapas pada kornea akan menutup kelopak mata)
Coma = tidak memberi respon sama sekali
PENILAIAN PADA GLASGUW COMA SCALE
Yaitu skala yang digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien
dalam kondisi koma atau tidak ) dengan
menilai respon yang diberikan pasien
terhadap rangsang yang diberikan.
Respon pasien yang perlu di perhatikan
mencakup 3 hal yaitu : membuka mata,
respon motorik dan respon verbal.
RESPON MOTORIK
Mematuhi perintah sederhana 6
Melokalisasi nyeri 5
Menarik karena nyeri (fleksi) 4
Fleksi abnormal (nyeri) rigiditas dekortikasi 3
Ekstensi abnormal (nyeri) R. desebrasis 2
Tidak terdapat respon motorik 1
RESPON VERBAL
Berorientasi 5
Bingung 4
Mengatakan kata-kata yang tidak tepat 3
Menyuarakan bunyi yang tidak bermakna 2
Tidak terdapat respon verbal 1
PEMBUKAAN MATA
Membuka mata spontan 4
Terbuka karena mata 3
Terbuka karena rangsangan nyeri 2
Tidak ada respon 1
PEMAKAIAN GCS
Selanjutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma maka didapatkan hasil :
GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan)GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang)GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat)
GANGGUAN KESADARAN
Disoroentasi
Permulaan kehilangan kesadaran, disorientasi
(waktu,. tempat, orang), gangguan memori
Lethargi
Keterabatasan pembicaraan, gerakan motorik
spontan, dapat dibangungkan dengan
pembicaran dna perabaan normal,
dapat/tidak disorientasi.
Obtudation
Kesadaran yg tumpul, keterbatsan keterjagaan,
acuh thd lingkungan, mudah tertidur, kecuali
dirangsangan secara verbal/perabaan, menjawab
pertanyaan dengan seminimal mungkin.
Delirium
Ketidaktenangan motorik, halusinasi, disorientasi,
delusi/waham. ketakutan dna mudah
terasangsang, kelainan metabolik/toksik,
impending coma.
Stupor
Tidur yang dalam, tidak responsif, hanya dapat
dinagunkan /jawaban motorik/verbal dengan
rangsangan yang kuat dan berulang, respon
menghindara/memegang rasngangan tersebut.
Koma
Hilangnya kesadaran, tampak seperti tidur, tidak
berespon terhadap rangsangan eksternal
Keadaan Vegetatif
Bernafas spontan, sirkulasi nomral, siklue
membukan dan menutup mata seperti tidur,
tapi tidak tanggap lingkungan, sepintas
penyembuhan dari keadaan koma dan
menetap sampai akhir kematian.
Kelainan difus bilateral pada korteks serebri
dengan BO, trauma kapitis, hipoksik-eskemia,
PEMERIKSAAN KLINIK
Anamnesis
-- penyakit - penyakit yang diderita
sebelumnya.
-- keluhan penderita sebelum terjadi gangguan
kesadaran.
-- obat-obat diminum sebelumnya.
-- apakah gangguan kesadaran terjadi
mendadak atau perlahan-lahan
Pemeriksaan fisik-- tanda-tanda vital : nadi, pernapasan, tensi, suhu.-- kulit : ikterus, sianosis, luka-luka karena trauma-- toraks : paru-paru, jantung.-- abdomen dan ekstremitas Pemeriksaan Neurologis-- Observasi umum-- Pola pernafasan-- Kelainan Pupil-- Refleks Sefalik-- Reaksi terhadap rangsang nyeri-- Fungsi traktus piramidalis-- Pemeriksaan laboratorik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Yang dapat dilakukan pada pasien dengan trauma kapitis adalah:
CT-Scan
Untuk melihat letak lesi dan adanya kemungkinan komplikasi jangka pendek.
Lumbal Pungsi
Untuk menentukan ada tidaknya darah pada LCS harus dilakukan sebelum 6 jam dari saat terjadinya trauma
EEG
Dapat digunakan untuk mencari lesi Roentgen foto kepala
Untuk melihat ada tidaknya fraktur pada tulang tengkorak
PENILAIAN KEADAAN UMUM
Kondisi yang jelas tertangkap ketika pasien
masuk ke ruangan konsultasi dan berkomunikasi
dengan dokter. (misalnya: pasien terlihat
pincang atau pasien mengalami ketulian
sehingga sulit berkomunikasi)
• Pasien tampak sakit berat
• Pasien tampak sakit sedang
• Pasien tampak sakit ringan
• Pasien tampak tidak sakit