22
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan dengan metode ilmiah (Soeparno, 1997:51); karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (Arifin, 2003:1). Artinya, pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah itu harus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan personal, dan disusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku dengan memperhatikan kaidah EYD dan Pembentukan Istilah. Namun pada kenyataannya masih ditemukan kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan ilmiah. Karena itu diperlukan idntifikasi kesalahan tersebut untuk menghasilkan penulisan ilmiah yang baik dan benar. b. Tujuan Mengetahui kesalahan penulisan ilmiah yang sering terjadi dan cara penanggulangannya.

Kesalahan penulisan dalam thesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berbagai jenis kesalahan yang sering ditemukan dalam thesis/jurnal ilmiah

Citation preview

Page 1: Kesalahan penulisan dalam thesis

BAB IPENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan

dengan metode ilmiah (Soeparno, 1997:51); karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta

dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (Arifin, 2003:1). Artinya,

pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah itu harus berdasarkan fakta, bersifat objektif,

tidak bersifat emosional dan personal, dan disusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang

digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku dengan memperhatikan kaidah EYD dan

Pembentukan Istilah. Namun pada kenyataannya masih ditemukan kesalahan yang sering terjadi

dalam penulisan ilmiah. Karena itu diperlukan idntifikasi kesalahan tersebut untuk

menghasilkan penulisan ilmiah yang baik dan benar.

b. Tujuan

Mengetahui kesalahan penulisan ilmiah yang sering terjadi dan cara penanggulangannya.

Page 2: Kesalahan penulisan dalam thesis

BAB IIPEMBAHASAN

Ada beberapa Kesalahan peulisan ilmiah yang sering dijumpai Raharjo (2005), dalam

tulisan mahasiswanya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:

• Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

• Salah dalam menyusun struktur pelaporan,

• Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),

• Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

• Penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan

benar,

• Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan

seenaknya sendiri).

a. Judul

Judul penelitian berisi pernyataan yang secara spesifik mencerminkan isi penelitian yang

akan dilakukan (mencerminkan konsep atau hubungan antarkonsep dari gejala/fenomena yang

diteliti), KDPPU PADJADJARAN (2010).

Singkat, 8 – 12 kata

Jelas/spesifik

Mencerminkan isi

Judul yang terlalu panjang diusahakan diperpendek . Bila tidak mungkin, dapat ditulis

menjadi dua bagian yaitu: judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan indeks,

judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci

b. Abstrak

Ringkasan/rangkuman isi naskah, bersifat informatif, berdiri sendiri satu alinea, tanpa

tabel, rumus, gambar dan acuan pustaka, menarik, mengandung informasi yang menimbulkan

minat pembaca untuk membaca keseluruhan naskah. Tersusun tidak lebih dari 200 – 250 kata,

dalam bahasa Indonesia dan Inggris biasanya ditulis setelah naskah tersusun karya tulis ilmiah

hasil penelitian memuat ringkasan tentang masalah, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan

masalah, metode, hasil utama dan kesimpulan. Hasil review memuat scope/lingkup, sumber yang

diacu/digunakan, metode dan hasil utama & kesimpulan. Abstrak adalah rangkuman dari isi

Page 3: Kesalahan penulisan dalam thesis

tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas

yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).

Penulisannya diawali dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital, diketik

lima ketukan dari margin kiri. Karya tulis dalam bahasa Indonesia diawali dengan abstrak dalam

bahasa Indonesia, kemudian abstrak dalam bahasa Inggris. Berlaku sebaliknya untuk karya tulis

dalam bahasa Inggris.

Menurut Stefanus (2005), abstrak menyajikan intisari dari Proposal Tesis, yang

mencakup:

a. masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya,

b. metode yang diusulkan,

c. hasil yang diharapkan.

Dalam abstrak tidak diperkenankan mencantumkan informasi yang tidak dibahas dalam

Proposal Tesis. Abstrak hendaknya tidak lebih dari 200 kata, terdiri dari satu paragraf, tidak

menyebutkan acuan, dan dilengkapi kata kunci (lihat Lampiran 12; tanpa diikuti penjelasan

halaman)..

c. Pendahuluan.

Bagian ini biasanya berisi latar belakang penelitian. Biasanya berisi pertanyaan-

pertanyaan seperti mengapa penelitian ini dilakukan, apa fokus dari penelitian, apa yang menjadi

batasannya. Survey terhadap karya-karya orang lain yang mirip biasanya dituliskan pada bagian

ini (atau pada bagian teori pendukung).

• Bagian Teori Pendukung. Bagian ini biasanya berisi teori-teori atau hal-hal yang menjadi

pendukung dari penelitian yang dilakukan. Bagian ini jangan terlalu mendominasi tulisan Anda.

Usahakan singkat dan arahkan pembaca kepada referensi yang Anda gunakan.

d. Hasil Dan Pembahasan

Hasil

Tampilkan hanya data yang relevan dan telah diolah berikut dengan perlakuan statistik yang

digunakan. Data tersebut ditampilkan dalam bentuk Tabel ataupun Gambar (pilih salah satu yang

sesuai)

Pembahasan

Pembahasan yang dilakukan haruslah objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (Tabel atau

Page 4: Kesalahan penulisan dalam thesis

Gambar) memperhatikan ataupun merujuk pula hasil penelitian lain ataupun terdahulu.

ungkapkan pula keterbatasan ataupun limitasi dari hasil yang diperoleh dan periksa apakah hasil

yang diperoleh telah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian tersebut, ungkapkan pula saran

ataupun penelitian lanjutan yang perlu dilaksanakan.

Bagian ini merupakan pokok utama dari tulisan Anda. Pada bagian ini Anda menjelaskan

desain yang Anda lakukan, implementasi, pengujian, dan hal-hal lain yang merupakan laporan

dari pekerjaan Anda. Bagian ini bisa terdiri dari beberapa bab, sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, Anda bisa membuat satu bab mengenai implementasi dan satu bab lagi mengenai

pengujiannya. Dasar-dasar kesimpulan ditarik atau diutarakan pada bagian ini. Nanti pada bagian

penutup ini dapat dituliskan kembali.

e. Bagian Kesimpulan

Seringkali penulisan kesimpulan yang bukan hasil dari penelitian yang dilakukan. Atau

kesimpulan yang dituliskannya tersebut tidak dibuktikan dalam penelitiannya. Tiba-tiba muncul

pernyataan pada bagian kesimpulan. Atau, kesimpulannya sebetulnya merupakan common sense,

atau pengetahuan yang sudah diketahui secara umum.

Sebagai contoh, apa yang salah dari kesimpulan berikut.

Program (software) ini berjalan lebih cepat pada komputer Pentium IV dengan kecepatan 1 GHz,

dibandingkan jika dia dijalankan di komputer Pentium II dengan kecepatan 233 MHz.

Kesimpulan seharusnya merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dengan kata lain,

jika tidak ada penelitian yang di lakukan maka kesimpulan tersebut tidak dapat ditarik. Dalam

contoh di atas, jika Anda tidak membandingkan program Anda dengan kedua jenis komputer

tersebut maka Anda tidak boleh menuliskannya dalam kesimpulan.

Salah satu cara untuk menguji apakah yang Anda tulis layak masuk dalam kesimpulan

adalah dengan mencoba melengkapi kalimat berikut: “Setelah saya uji, ternyata .... Perhatikan

kata-kata (yang diisi dengan titiktitik) setelah kata “ternyata” pada kalimat di atas. Kata-kata

tersebut bias menjadi bagian dari kesimpulan. Cara lain untuk menguji layaknya sesuatu “hal”

masuk ke dalam kesimpulan Anda adalah menjawab pertanyaan berikut: “Apakah tanpa

penelitian Anda maka orang tidak dapat mengambil kesimpulan tersebut?”. Jika ya, maka “hal”

tersebut bisa menjadi kesimpulan Anda. Jika tanpa penelitian Anda orang sudah dapat menarik

Page 5: Kesalahan penulisan dalam thesis

kesimpulan maka “temuan” Anda tersebut mungkin tidak layak masuk ke bagian kesimpulan.

Mungkin dia sudah menjadi pengetahuan umum.

Kesimpulan ini adalah kesimpulan menyeluruh hasil penelitian dan bukan kesimpulan

dari bagian-bagian peneitian ataupun percobaan.

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan: (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil

pembahasan (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus

berkorespodensi dengan tujuan penelitian.

Saran

Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukkan bagi: (a)

peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan (b) Kebijakan praktis (c)

perbaikan metoda.

f. Penulisan Daftar Pustaka

Menuliskan sumber referensi dalam tulisan ilmiah dapat dilakukan dengan bermacam

cara sesuai dengan standar yang digunakan masing-masing. Tata cara apapun dapat saja dipakai

asalkan terdapat konsistensi. Namun demikian apabila karya ilmiah yang ditulis ingin

dipublikasikan dalam media massa, journal, majalah tertentu, maka penulis harus menyesuaikan

dengan tata cara penulisan yang ditetapkan oleh redaksi media massa, journal, majalah tersebut.

Sekali lagi, karya tulis ilmiah di dalam aturannya perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang

berisi daftar sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan. Untuk itu dalam menuliskan

daftar pustaka tidak perlu menuliskan pustaka yang tidak digunakan (tidak dirujuk) di dalam

tulisan. Jika tidak menggunakan sesuatu pustaka, jangan menambahkan di dalam daftar pustaka.

Apalagi bila penambahan daftar pustaka ini hanya untuk menebalkan buku/naskah tulisannya

atau sekedar banyakbanyakan referensi.

Perlu diketahui bahwa kualitas rujukan turut menentukan kualitas materi tulisan, hal ini

tergantung sumber referensinya; apa berasal dari pustaka utama (primer) yang diupayakan

menghindari mengutip dari kutipan, referensi dimaksud mutakhir, dan relevan dengan materi

tulisan. Sumber rujukan dimaksud dapat berupa : a) majalah ilmiah, b) buku dan karangan ilmiah

lain c) materi-materi yang dipublikasikan, d) materi yang tidak dipublikqsikan, dan e) materi

elektronik (misalnya; akses internet

Page 6: Kesalahan penulisan dalam thesis

Sumber rujukan sebaiknya ditulis dalam format yang baik dan rinci sehingga pembaca

yang akan mencari sumber rujukan tersebut dapat mencarinya dengan mudah. Penulisannya

secara berurut. Urutan dapat ditentukan oleh beberapa hal. Ada journal, media massa, majalah

tertentu yang mengurutkan sumber rujukan berdasarkan urutan munculnya referensi tersebut

dalam kutipan pada tulisan. Ada juga yang mengurutkan berdasarkan nama penulis dari sumber

referensi. Rujukan majalah/penerbitan berkala lazim ditulis dengan urutan sebagai berikut, nama

pengarang (penulisan nama dengan nama belakang terlebih dulu), tahun, judul, nama majalah,

dan volume / nomor (edisi). Rujukan buku harus disertai nama penerbit, serta kota. Perlu diingat

bahwa di dunia internasional, khusus pengurutan nama penulis lazim menggunakan nama

belakang (last name dan/atau family name). Bagi orang Indonesia, hal ini sering membingungkan

karena sehari-hari terbiasa dengan urutan penggunaan nama depan. Yang jelas, semua pustaka

yang dikutip dalam teks tulisan harus ditulis di dalam daftar pustaka, disusun secara berurutan

menurut alfabetik (abjad) nama pengarang dan berikutnya disusul secara kronologis tahun

penerbitan.

Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar pustaka berisi

semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis tesis.

1. Hakikat Daftar Pustaka

Menurut Pedoman Penulisan Tesis (2011), Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang

ada dalam karya ilmiah (misalnya makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan

pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan). Daftar

pustaka merupkan suatu elemen yang harus ada (mutlak) dalam penulisan karangan ilmiah.

Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan

dalam pengkajian.

Penulisan daftar pustaka yang berkembang hingga saat ini dibedakan ke dalam dua jenis.

Pertama, bibliografi, yakni daftar bacaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas,

sekalipun tidak dirujuk secara langsung di dalam tulisan. Kedua, daftar rujukan (reference list),

yaitu yakni daftar bacaan yang dikutip dalam tulisan.

2. Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Unsur-unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut:

Page 7: Kesalahan penulisan dalam thesis

a. Nama pengarang, ditulis dengan urutan: nama belakang, nama depan dan nama tengah tanpa

gelar akademik.

b. Bila pengarang ada dua, nama yang dibalikkan urutannya hanya nama pengarang pertama.

Contoh: Pardede, Parlin dan Kerdit Simbolon. 2008. …

c. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti

oleh dkk. atau et. all.

Contoh: Tobing, Maruli dkk. 2009. …

d. Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departeman atau lembagalah yang ditulis; bila tidak

ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga.

Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

e. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin tik atau

tulisan tangan;

f. Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua;

g. Bila ada edisi/cetakan ditulis sesudah judul buku;

h. Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah

edisi atau judul buku. Jika tahun penerbitan buku asli tidak disebutkan, tuliskan kata ‘Tanpa

tahun’.

Contoh: Ary, D.C. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arif

Furhan. 1992. Surabaya: Usaha Nasional.

Segers, Rien T.1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. sayuti. 2000.

Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

i. Spasi dalam daftar pustaka adalah satu spasi;

j. Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi.

Page 8: Kesalahan penulisan dalam thesis

k. Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua dan selanjutnya diketik

lebih menjorok ke kanan antara 5-7 ketuk.

l. Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali;

nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang dan urutan

penulisannya berdasarkan tahun terbit;

Contoh: Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta: PT Gramedia.

_______ 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku 2, Cet. X, Bandung: Pustaka Prima.

m. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun

yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.

Contoh: Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT

Eresco.

_______ 1993b. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT

Eresco.

n. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal, nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan

tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), nama jurnal (cetak miring), tahun ke-n jurnal,

nomor jurnal dan nomor halaman artikel (dalam kurung, dipisahkan oleh tanda titik dua);

Contoh: Pardede, Parlindungan. 2009. “Developing Students Pronunciation Using Drill

Technique: An Action Research Report”. Dinamika Pendidikan, 3 (1: 1-17).

Jakarta: FKIP-UKI.

o. Bila rujukan merupakan artikel yang disajikan dalam seminar, lokakarya, atau penataran,

nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda),

kemudian dilanjutkan dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …” nama forum,

lembaga penyelenggara, tempat, tanggal, bulan dan tahun penyelenggaraan.

Contoh:

Page 9: Kesalahan penulisan dalam thesis

Pardede, Parlindungan. 2009. “Teaching Language Through Songs”. Makalah disajikan dalam

Lokakarya Teaching English to Young Learners yang diselenggarakan oleh FKIP-UKI di Jakarta

pada tanggal 25 September 2009.

p. Bila rujukan merupakan artikel individual yang diakses dari internet, nama penulis ditulis

paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, keterangan (Online), alamat sumber rujukan,

dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.

Contoh: Boon, J. (tanpa tahun). “An Introduction to Anthropology of Religion.” (Online)

http://www.joe.org/june33/95.html (Diunduh pada tanggal 17 Juni 2010).

q. Bila rujukan merupakan artikel dari jurnal yang diakses dari internet, nama penulis ditulis

paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, nama jurnal (cetak miring), keterangan (Online),

volume dan nomor, alamat sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit

tanda kurung.

Contoh: Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School: Mothering for Schooling.”

Education policy Analysis Archive. (Online). Vol. 3 No. 1.,

http://olam.ed.asu.edu/epaa/ (Diunduh pada tanggal 17 February 2007).

r. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal dalam CD-ROM, penulisannya sama dengan

rujukan dari artikel cetak, diakhiri dengan penyebutan CD-ROMnya dalam tanda kurung.

Contoh: Krashen, S. M. Long, dan R. Scarcella. 1977. “Age, Rate and Eventual Attainment in

Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 578-82 (CD-ROM:

TESOL Quarterly Digital).

s. Jika rujukan merupakan artikel yang diperoleh dari internet berupa e-mail pribadi,

penulisannya diawali dengan nama pengirim (jika ada), diikuti oleh alamat e-mail pengirim

dalam tanda kurung, tanggal, bulan, tahun, topik berita yang diapit oleh tanda petik ganda,

keterangan “E-mail kepada …, dan diakhiri dengan alamat e-mal penerima dalam tanda

kurung.

Page 10: Kesalahan penulisan dalam thesis

Contoh: Pardede, Parlindungan ([email protected]), 5 Juni 2010. Artikel untuk

Jurnal Dinamika Pendidikan. E-mail kepada Situjuh Nazara (SitujuhNazara

@uki.ac.id)

t. Perhatikan urutan penulisan; Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri (diakhiri

titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku, (diakhiri titik atau titik dua bila ada anak

judul dan dicetak miring), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama

penerbit (diakhiri titik).

Kutipan Pustaka yang Disajikan dalam Teks

PPSUB menetapkan penulisan pustaka dalam teks mengikuti cara nama dan tahun,

tahun ditaruh dalam kurung. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga.

Nama pengarang yang terdiri atas dua orang atau lebih, ditulis nama belakang. Contoh:

Irizarry et al. (1975). Bila pustaka yang dikutip ditulis dua orang, kedua nama tersebut ditulis

lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama dari semua (tiga) penulis

itu dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk penulisan

selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak perlu dicantumkan, diganti dengan

singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al. (1991). Bila pustaka ditulis oleh empat orang

atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto, dkk. (1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat

mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis

lainnya. Kutipan paling banyak lima buah. Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum

dalam pustaka lain.

Contoh:

1. Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan ...

Contoh:

Kader (1991) melaporkan ...……..

Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....…

Syarat mutu komoditas sirup yang dipakai dalam penelitian adalah .... (Sentono, 1994).

Page 11: Kesalahan penulisan dalam thesis

(1) Pengarang tunggal :

Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in Symbolic World. Cambridge:

Black Well.

(2) Pengarang bersama :

Corcoran, K. & Fischer,J. 1987. Measures for Clinical Practice : a Source Book. New

York : The Free Press.

(3) Redaksi atau Suntingan :

Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Penerbit

PT Gramedia.

(4) Terjemahan :

Scott,J.C. 2000. Senjatanya Orang-orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman

Zainuddin, Sayogyo dan Mien Joehaar. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

(5) Bab dalam buku :

Fleishman, I.A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam Fleishman,

I.A. & Hunt,J.G. (penyunting). “Current Development in the Study of

Leadership” Selected Reading, hlm. 1-37. Carbondale : Southern Illinois

University Press.

(6) Jurnal :

Persoon, G.A. 2002. Isolated Islanders of Indigenous People : the Political Discourse and

its Effects on Siberut (Mentawai Archipelago, West-Sumatra). Antropologi

Indonesia 68 : 25-39.

(7) Rujukan Elektronik :

Boon, J. (tanpa tahun). Anthropology of Religion. Melalui

<http://www.indiana.edu/~wanthro/ religion.htm> [10/5/03]

Kawasaki, Jodee L., and Matt R. Raveb. 1995. “Computer-Administered Surveys in

Extension”. Journal of Extension 33(June). E-Journal on-line. Melalui

http://www.joe.org/june33/95.html [06/17/00]

g. Bagian Akhir Tesis

Bagian akhir tesis adalah lampiran. Lampiran memuat data atau keterangan lain yang

berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis. Lampiran dapat

Page 12: Kesalahan penulisan dalam thesis

berupa: contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data

penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang

bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilamana disajikan dalam teks akan

mengganggu konteks bahasan.

Page 13: Kesalahan penulisan dalam thesis

BAB IIIPENUTUP

a. Kesimpulan

Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan ilmiah adalah

• Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

• Salah dalam menyusun struktur pelaporan,

• Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),

• Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

• Penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan

benar,

• Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan

seenaknya sendiri).

Karena itu diperlukan idntifikasi kesalahan tersebut untuk menghasilkan penulisan ilmiah

yang baik dan benar.

b. Saran

Dalam melakukan penulisan ilmiah, ketelitian sangat diharapkan untuk menghasilkan

penulisan ilmiah yang baik dan benar.

Page 14: Kesalahan penulisan dalam thesis

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Direktur Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. 2010. Pemberlakuan

Pedoman Penulisan Tesis Dan Disertasi Panduan Penulisan Artikel Ilmiah Dan Panduan

Penyusunan Dalil. Nomor : 287/H6.11/Kep/PPs/2010

Pedoman Penulisan Tesis. 2011. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Rahardjo. 2005. Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah: Thesis, Tugas Akhir,

dan Makalah.

Stefanus S., Reverse Engineering - Teori dan Aplikasi, Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, ISBN :979.704.311.8, 2005.

Page 15: Kesalahan penulisan dalam thesis

MAKALAH

KOLOKIUM

KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM PENULISAN ILMIAH

OLEH

TINCE A. NDUN

SEMESTER III

ILMU PETERNAKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2013