Upload
arini-auliatika
View
17
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kesehatan Bank
Citation preview
KESEHATAN BANK
1. Latar Belakang
Mengapa Kesehatan Bank Harus Diawasi?~ Fungsi Bank Sebagai Lembaga
Intermediasi~ Fungsi Memperlancar Sistem Pembayaran~ Lembaga Perantara Kebijakan Moneter
2. Strategi Pengawasan Oleh Bank Indonesia
1. Pengawasan Normal (Rutin) Bank yang memenuhi kriteria tidak
memiliki potensi atau tidak membahayakan kelangsungan usahanya.
Lanjutan
2. Pengawasan IntensifBank memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya.~ Bank melaporkan hal-hal tertentu kepada BI~ Pembaharuan rencana kerja terhadap sasaran yang akan dicapai.~ Meyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.~ Menempatkan pengawas atau pemeriksa BI
pada bank(bila diperlukan)
Lanjutan
3. Pengawasan Khusus Bank yang mengalami kesulitan yang
membahayakan kelangsungan usahanya~ Memerintahkan bank untuk mengajukan rencana perbaikan permodalan(tertulis)~ Memerintahkan bank untuk memenuhi
kewajiban melaksanakan tindakan perbaikan
3. Sanksi terhadap Pelanggaran Ketentuan
~ Sanksi Administratifa.Denda uangb.Teguran tertulisc.Penurunan Tingat kesehatan bankd.Larangan Kliringe.Pembekuan kegiatan usaha tertentuf. Pemberhentian pengurus bankg.Pencantuman pengurus,pegawai/pemegang saham dalam daftar orang tercela
~ Sanksi Pidana
4. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
.
CAMELS
ManagementAsset
Earning
Liquidity
Capital
Sensitivity
Lanjutan
Penilain Tingkat Kesehatan Bank di Indonesia
No Faktor CAMELS Bobot
BU BPR
1 Permodalan 25% 30%
2 Kualitas Aktiva Produktif 25% 30%
3 Kualitas Manajemen 20% 20%
4 Rentabilitas(Earning) 10% 10%
5 Likuiditas 10% 10%
6 Sensitivitas 10%
5. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
~ Tujuan Penilain Tingkat Kesehatan Bank Umum
Salah Satu Sarana untuk Menetapkan StrategiUsaha Dimasa Akan Datang1
Salah Satu Sarana Penetapan dan ImplementasiStrategi Pengawasan Bank 2
Lanjutan
~Hal-hal yang Mempengaruhi Penilaian Kesehatan Bank Umum
Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit1
Pelanggaran Ketentuan Posisi Devisa Netto2
Pelanggaran Ketentuan Know Your Customer3
Pelanggaran Transparansi Produk Bank danPenggunaan Data Pribadi Nasabah4
Pelanggaran Ketentuan Penyelesaian Pengaduan Nasabah5
Lanjutan
~ Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Nilai kredit Predikat
Skor > 45
35< skor < 45
25< skor < 35
15< skor < 25
10< skor < 15
PK 1
PK 2
PK 3
PK 4
PK 5
Lanjutan
~ Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
PK 1
Bank Tergolong Sangat Baik dan Mampu Mengatasi Pengaruh Negatif Kondisi Perekonomian dan Industri
PK 2
Bank Tergolong Baik dan Mampu Mengatasi Pengaruh Negatif Kondisi Perekonomian dan Idustri Keuangan Namun Masih memiliki Kelamahan Minor yang dapat Segera Diatasi oleh Tindakan Rutin
PK 3
Bank Tergolong Cukup Baik Namun Terdapat Beberapa Kelemahan yang Dapat Menyebabkan Peringkat Kompositnya Memburuk Apabila Bank Tidak Segera Melakukan Tindakan Korektif
PK 4
Bank Tergolong Kurang Baik dan Sangat Sensitif terhadap Pengaruh Negatif Kondisi Perekono-mian dan Industri Keuangan
PK 5
Bank Tergolong Tidak Baik dan Sangat Sensitif Terhadap Pengaruh Negatif Perekonomian serta mengalami kesulitan yang Membahayakan Kelangsungan Usahanya
6. Penilaian Tingkat Kesehatan BPR
~ Tujuan Penilain Tingkat Kesehatan BPR
Tolak Ukur apakah Pengelolaan Bank sesuai Dengan Asas Perbankan yang Sehat dan Ketentuan yang Berlaku1
Tolak Ukur arah Pembinaan dan Pengembangan Bank 2
Lanjutan
~ Hal-hal yang Mempengaruhi Penilaian Kesehatan BPR
Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit1
Pelanggaran Ketentuan Know Your Customer2
Pelanggaran Transparansi Produk Bank danPenggunaan Data Pribadi Nasabah3
Lanjutan
~ Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan BPR
Nilai kredit Predikat
81 – 100
66 - < 81
51 - < 66
0 - < 51
SEHAT
CUKUP SEHAT
KURANG SEHAT
TIDAK SEHAT
7. Pelanggaran Aturan Kesehatan
Bank Indonesia dapat Melakukan Tindakan Agar:1. Pemegang saham menambah modal2. Mengganti dewan komisaris dan atau direksi3. Menghapus bukukan kredit/pembiayaan yang macet4. Melakukan merger/konsolidasi5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban6. Menyerahkan pengelolaan sebagian/seluruh kegiatan bank pd pihak lain7. Menjual seluruh/sebagian harta dan kewajiban kepada pihak lain
Lanjutan
1.BDR = Aktiva Produktif yg Diklasifikasikan x100% Total Aktiva Produktif
BACK
Lanjutan
• ROA = Laba sebelum pajak x 100% Total aktiva
• BOPO = Beban Oprasional x 100% Pendapatan Oprasional
BACK
Lanjutan
• LDR = Jumlah kredit yang diberikan x100%
Dana pihak ketiga + KLBI + Modal inti
BACK
RAHASIA BANK
Latar Belakang
Dasar dari kegiatan perbankan adalah
kepercayaan. Tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap perbankan dan juga
sebaliknya, maka kegiatan perbankan tidak akan berjalan
dengan baik.
Rahasia Bank adalah
“segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya”. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
Perubahan UU Rahasia Bank
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 dirubah menjadi Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
Konsekuensi Perubahan UU Rahasia Bank
• menyebabkan peningkatan posisi bank dalam berhubungan dengan debitornya, untuk menyelesaikan kredit-kredit bermasalah.
• menurunkan motivasi calon debitor untuk memperoleh bantuan dana pinjaman dari bank.
• Nasabah debitor biasanya juga sekaligus sebgai nasabah penyimpan dana.
Secara lebih rinci UU No. 7 tahun 1992 dan UU No. 10 tahun 1998 mengatur rahasia bank sebagai berikut:
Rahasia bank adalah segala sesuatau yang berhubungan
dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya.
Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya
Ketentuan tersebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi.
Pihak terafiliasi adalah :• Anggota dewan komisaris,
pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank.
• Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat, atau ota karyawan bank, khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pihak terafiliasi adalah :
• Pihak yang meemberikan jasanya kepada bank, antara lain, akuntan publik, penilai, konsultan hukum, dan konsultan lainnya.
• Pihak yang meurut penilaian BI turut memepengaruhi pengelolaan bank, antara lain, pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.
Pengecualian Terhadap Rahasia Bank
1. Kepentingan perpajakan2. Penyelesaian piutang bank yang
diserahkan ke BUPLN atau PUPN (Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara atau Panitia Urusan Piutang Negara)
3. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana
4. Perkara perdata antara bank dan nasabahnya
5. Tukar menukar informasi antar bank6. Atas permintaan, persetujuan, atau
kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis
7. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal
Sanksi Administratif dan Sanksi Pidana
a. Barang siapa tanpa membeawa perintah tertulis atau izin dari Pimpinan BI, dengan sengaja memaksa Bank atau Pihak Terafilisasi untuk memberikan keterangan, diancam dengan pidana 2th – 4th serta denda Rp 10M– 200M (Miliar)
Sanksi Administratif dan Sanksi Pidana
b. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wjaib dirahasiakan, diancam pidana penjara 2th – 4th serta denda Rp 4M – 8M (Miliar)
Sanksi Administratif dan Sanksi Pidana
c. Anggota dewan komisaris, diraksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi, diancam pidana penjara 2th – 7th serta denda Rp 4M- 15M (Miliar)