Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    1/25

    HUKUM HENRY

    Dalam Larutan ideal baik zat terlarut maupun

    pelarutnya akan memenuhi hukum Raoult dimana

    komponen yang terlibat didalamnya mempunyai

    tekanan uap yang sebanding dengan fraksi mol dengan

    kemiringan kurvanya Pi

    0

     

    Hukum RAOULT :

    Pada Larutan Yang Menyimpang dari Hukum

    Raoult, jika komponen itu minoritas zat terlarut),

    tekanan uapnya masih sebanding dengan fraksi mol

    tetapi tetapan perbandingannya adalah K Konstanta

    dengan dimensi tekanan).

    Hukum HENRY :

    X

    zt

    : Fraksi mol zat terlarut Solute)

    K : Konstanta Henry dimensi Tekanan; atm, pascal dll)

    Pi = xi . Pi0 

    Pzt = xZt . K

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    2/25

     

    Catatan :

     Bagi larutan yang TIDAK IDEAL, Hukum Henry

    berlaku pada daerah yang sama dengan daerah

    berlakunya Hukum Raoult bagi zat pelarut.

     

      Bagi larutan yang IDEAL  Hukum Henry menjadi

    IDENTIK dengan Hukum Raoult dimana K = P

    i

    Contoh

    Dengan menggunakan Tetapan HK Henry K

    CO2

      =

    0,167.10

    9

     Pa), Hitung kelarutan CO

    2

     didalam air pada

    25

    0

    C jika tekanan parsial CO

    2

      pada suhu tersebut

    P

    0 1

    K

     

    P

    i

    o

    Deviasi

    Henry

    Deviasi

    Raoult

      Larutan Ideal

    (Hukum Henry)

      Larutan Ideal

    (Hukum Raoult)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    3/25

    adalah 1 atm. Anggaplah satu liter larutan mengandung

    1000 gram air 1 atm = 101.325 Pa).

    Jawab ;

    Kelarutan → molalitas

     =

     = ………10

    -9

     

    n

    CO2

    dapat diperoleh \\\\\

    karena :

    molalitas = mol zat terlarut/massa pelarut kg) dan

    jumlah pelarut = 1000 gram,

    Jadi, Kelarutan CO

    2

     ≈ mol CO

    2

     dalam larutan

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    4/25

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    5/25

     PENURUNAN TEKANAN UAP

    ∆P)

    Apabila zat terlarut solute) dimasukkan / dilarutkan

    dalam larutan, maka tekanan uap pelarut akan

    menurun. Hal ini dapat ditunjukkan berdasarkan Hukum

    Raoult :

    P

    A

      = x

    A

     . P

    A

    0

      1)

    ∆P = P

    A

    0

     – P

    A

      2)

    = P

    A

    0

     – [x

    A

     . P

    A

    0

    ]

    = P

    A0

     – [P

    A0

      1 – x

    B

    ) ]

    = P

    A

    0

     – [P

    A

    0

     – P

    A

    0

    . x

    B

    ) ]

    ∆P = P

    A

    0

    . x

    B

      3)

    Dengan : ∆P = Penurunan tekanan uap

    P

    A

    0

     = Tekanan uap murni pelarut solvent)

    P

    A

    = Tekanan uap larutan setelah

    ditambahkan solute)

    x

    B

    = Fraksi mol zat terlarut solute)

    x

    A

    = Fraksi mol pelarut solvent)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    6/25

    HUBUNGAN ∆P dengan Mr

     SUATU ZAT

    ∆P = P

    A

    0

    . x

    B

     

    Penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi

    mol zat terlarut Solute).

     

     

     

    A = zat pelarut Solvent)

    B = zat terlarut Solute)

    Untuk larutan yang sangat encer  Sehingga

     

     

    Berdasarkan Persamaan : ∆P = P

    A

    0

    . x

    B

     

     

     

     

     

     

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    7/25

     

     

     

    Zat B = zat terlarut Solute)

    Zat A = zat pelarut Solvent)

    Contoh soal :

    Tekanan uap eter Mr = 74), 442 mmHg pada 20

    0

    C.

    Jika 3 gram senyawa X dilarutkan ke dalam 50 gram

    eter pada suhu tersebut, tekanan uapnya menjadi 426

    mmHg. Tentukan M

    r

     senyawa X ???

    Jawab :

     

     

     

     

    M

    r

     X = ………………\\\\\ 

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    8/25

      KENAIKAN TITIK DIDIH ∆Tb

    )

    A = zat Pelarut Solvent)

    B = zat Terlarut Solute)

    Kesetimbangan antara uap zat terlarut dengan

    pelarut terjadi pada suhu tertentu sehingga :

     

     

     

    Disusun ulang :

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    ∆G

    P

      = energi bebas Gibbs Penguapan,

    x

    B

      = fraksi mol zat terlarut

    A (g)

    A (l) + B

    μ A*(g)

    μ A (l) 

    II

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    9/25

    Dari Hubungan :

    ∆G

    P

     =

    ∆H

    P

     – T

    ∆SP

     

     

     

     

    Pers 1)

    Jika x

    B

      = 0, maka titik didihnya titik didih cairan

    murninya, T

    *

     

    ,

    sehingga :

     

    Pers 2)

    Karena, ln 1 = 0, maka selisih pers 1) dan pers 2)

    adalah :

     

     

     –

     

    Pers 3)

    karena, x

    B

     

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    10/25

    Hasil Penyelesaian deret Virial :

     –

     –

     – ……

     

    Sehingga ; ln 1 – x

    B

    ) = – x

    B

     

    Pers 3) menjadi

      

     

     –

     

     

     

     –

     

    Karena, T≈ T* maka,

     –

     

     

     

     

     

     

    Pers 4)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    11/25

    Untuk larutan yang sangat encer; n

    A

     >>> n

    B

    , sehingga

     

     

    Dari hubungan jumlah mol pelarut dalam 1 kg pelarut

    dg Mr nya dimana ;

    n

    A

     = massa pelarut/M

    r

     Pelarut; sehingga

     

     

     

    Sehingga pers 4, menjadi ;

     

     

     

     

     

    Sehingga ; ∆

     

     

     

    ∆T

    b

      = Kenaikan titik didih

    K = Konstanta

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    12/25

    m

    B

      = molalitas larutan mol solute /1 kg pelarut)

    HUBUNGAN

    ∆T

    b

     dengan M

    r

     ZAT TERLARUT

    ∆T

    b

    = K

    B

     

    . m

    B

     

     

     

     

     

     

    Sehingga

     

     

      ∆

     

    ∆Tb

      = Kenaikan titik didih

    K

    b

      = Konstanta titik didih

    M

    r B

      = Massa molekul relatif zat terlarut

    W

    B

      = jml massa zat terlarut solute)

    W

    A

      = jml massa pelarut solvent)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    13/25

      PENURUNAN TITIK BEKU ∆Tf

    )

    A = zat Pelarut Solvent)

    B = zat Terlarut Solute)

    Kesetimbangan heterogen yang terjadi pada sistem

    tersebut adalah antara pelarut padat murni dan larutan

    dengan zat terlarut pada fraksi molnya, x

    B

    .

    Pada titik beku, potensial kimia A dalam kedua fasa itu

    sama :

     

     

     

    Disusun ulang :

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    ∆G

    f

      = energi bebas Gibbs Peleburan,

    x

    B

      = fraksi mol zat terlarut

    A(l)+ B

    A (s)II

    μA l)

    μ*A s)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    14/25

    Dari Hubungan :

    ∆G

    fus

     =

    ∆H

    fus

     – T

    ∆Sfus

     

    – ∆

     

     

    Pers 1)

    Jika x

    B

     = 0, maka titik bekunya adalah titik beku cairan

    murninya, T

    *

     

    ,

    sehingga :

     ∆

     ∆

     

     

    Pers 2)

    Karena, ln 1 = 0, maka selisih pers 1) dan pers 2)

    adalah :

     

     

     

     –

     

    Pers 3)

    karena, x

    B

     

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    15/25

    Sehingga ; ln 1 – x

    B

    ) = – x

    B

     

    Pers 3) menjadi

     

     

     ∆

     

     –

     

     

     

     –

     

    Karena, T

    ≈ T

    *

     

    maka,

     –

     

     

     

     

     

     

     

    Pers 4)

    ∆Hfus

      = Entalpi Peleburan pelarut

    T = Titik beku larutan

    T

    *

      = Titik beku murni

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    16/25

    Untuk larutan yang sangat encer; n

    A

     >>> n

    B

    , sehingga

     

     

    Dari hubungan jumlah mol pelarut dalam 1 kg pelarut

    dg Mr nya dimana ;

    n

    A

     = massa pelarut/M

    r

     Pelarut; sehingga

     

     

     

    Sehingga pers 4, menjadi ;

     

     

     

     

     

    Sehingga ;

     

     

     

    ∆T

    b

      = Penurunan Titik Beku

    K

    f

      = Konstanta titik beku freezing)

    m

    B

      = molalitas larutan mol solute / 1 kg pelarut)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    17/25

    HUBUNGAN ∆Tb

     dengan M

    r

     ZAT TERLARUT

    ∆T

    f

    = K

    f

     

    . m

    B

     

     

     

     

     

     

    Sehingga

     

     

     

      ∆

     

    ∆T

    f

      = Penurunan titik beku

    K

    f

      = Konstanta titik beku

    M

    r B

      = Massa molekul relatif zat terlarut

    W

    B

      = jml massa zat terlarut solute)

    W

    A

      = jml massa pelarut solvent)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    18/25

     TEKANAN OSMOSIS

     

      Tekanan osmosis merupakan tekanan yang diberikan

    kepada larutan sehingga dapat mencegah

    mengalirnya molekul pelarut memasuki larutan

    melalui selaput semipermeabel.

      Selaput semipermeabel merupakan selaput/membran

    yang dapat diresapi oleh pelarut tetapi tidak bisa

    dilewati zat terlarut.

    Pembahasan termodinamika tentang osmosis akan

    bergantung pada kesetimbangan potensial kimia

    pelarut pada kedua sisi membrane harus sama.

    SELAPUT SEMIPERMEABEL

    PELARUT

    MURNI

    LARUTAN

     

    P P+ 

    μA (P+)μA (P)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    19/25

     Pada sisi pelarut murni :

    μ*A P)

      potensial kimia pada

    P)

     Pada sisi larutan : potensial kimia diturunkan dengan

    memperhatikan adanya zat terlarut sebanyak fraksi

    mol x

    A

    , tetapi dinaikkan karena tekanan lebih besar

    P +

    π) yang dialami oleh larutan ;

    μA

      x

    A

    , P+

    π).

    Pada kesetimbangan, kedua tekanan tersebut harus

    sama:

     

     

      1)

    Dengan adanya zat terlarut

     

     

      2)

    Dari hubungan perhitungan efek tekanan :

     

     

       3)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    20/25

    Dengan menggabungkan ketiga persamaan tersebut,

    diperoleh :

     

     

    – 

     

     

      4)

    V

    m

     = Volume molar pelarut murni n/V)

    Untuk larutan sangat encer,

    ln x

    A

     = ln 1 – x

    B

    ) = – x

    B

      dan

     

     

     

    = V

    m

     . [P +π – P]

    = V

    m

     .π 

    Sehingga :

    – 

     

     

     

    RT . x

    B

      = V

    m

     .

    π  5)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    21/25

    Untuk larutan yang sangat encer; n

    A

     >>> n

    B

    , sehingga

     

     

    Dan hubungan :

     

    →  V = n

    A

     . V

    m

     

    Pers 5) akan menjadi :

       

    Sehingga

    RT . n

    B

     = V .

    π  ’  

     

     = C.R.T Pers.Tekanan Osmosis

    catatan :

     

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    22/25

    HUBUNGAN TEKANAN OSMOSIS dengan

    M

    r

     ZAT TERLARUT

      = C.R.T

    =

     

     

     

     

     

    M

    r

     

    B

      = massa molekul relative zat terlarut

      = tekanan osmosis

    R = tetapan gas universal

    T = suhu mutlak

    V = Volume larutan

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    23/25

     KELARUTAN

    Kelarutan bukanlah sifat koligatif yang sempurna TAPI

    jika dianggap kelarutan berperilaku sebagai suatu gas

    ideal maka kelarutan memiliki sifat koligatif)

    Jika zat terlarut padat dibiarkan kontak dengan suatu

    pelarut maka zat itu melarut sampai larutan menjadi

    jenuh, dan kejenuhan berarti telah terjadi

    kesetimbangan.

    Pada kesetimbangan, potensial kimia zat padat murni

    μB

    *

     s) akan sama dengan potensial kimia B dalam

    larutan μB

    .

    μB

     = μB

    *

     l) + RT ln x

    B

     

    A(l)+ B

    B (s)II

    μB l)

    μ*B s)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    24/25

    Pada kesetimbangan :

     

     

     

    Disusun ulang :

     

     

     

     

     

     ∆

     

    T = temperatur pada kesetimbangan

    ∆Gf

      = energi bebas Gibbs Peleburan,

    Dari Hubungan : ∆Gfus

     = ∆Hfus

     – T∆Sfus

     

     

    – ∆

     

     

     

    Pada titik leleh zat terlarut temperaturnya = T

    *

     

    dan pada

    keadaan tersebut

    ,

    ∆G

    fus

     = 0 sehingga:

     ∆

       

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan Lanjutan.pdf

    25/25

    Dengan menganggap entalpi dan entropi pelelehan

    tetap pada rentang temperatur tertentu, diperoleh

    hubungan

     

     

     –

     

    Jadi :

    Kelarutan B akan turun secara eksponensial jika

    temperatur diturunkan dari titik lelehnya.