Kesetimbangan Larutan.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    1/24

    KIMIA FISIKA 2

    Kesetimbangan)

    1. Kesetimbangan Larutan: Kuantitas molar

    parsial, termodinamika pencampuran, hukum

    Raoult, hukum Henry, dan sifat koligatif

    larutan.

    2. Kesetimbangan Kimia: Perumusan keadaan

    setimbang secara termodinamika, berbagai

    ungkapan K, penentuan nilai K, pengaruh suhuterhadap K, faktor penentu keadaan setimbang

    dan kesetimbangan heterogen.

    3. Kesetimbangan Sel Elektrokimia: Pengertian

    sel elektrokimia, Termodinamika sel

    elektrokimia, dan Penerapan konsep sel

    elektrokimia.

    4. Kesetimbangan Permukaan dan Koloid.

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    2/24

    Pengantar

    Kesetimbangan Larutan

    Fungsi Keadaan Syarat

    Tidak Ideal

    IdealTermodinamika

    (V, H, G, μ)T,P,n

    Tersekat : ∆S=0

    Tertutup : ∆G=0

    Larutan Biner

    Besaran MOLAR

    SISTEM

    Zat Terlarut

    Pelarut

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    3/24

    Beberapa Istilah :

    Sistem : Sejumlah materi/daerah dalam ruang

    yang dijadikan sebagai obyek

    Batas : Bidang yang bersifat riil maupun

    imajiner dapat berupa batas tetap atau batas

    berubah

    Fungsi Keadaan : Sifat sistem yang hanya

    ditentukan oleh KEADAAN SISTEM dan

    bukan oleh cara mencapai keadaan.

    Keadaan Sistem : Kumpulan nilai dari

    seluruh karakteristik yang dimiliki oleh

    sistem.

    Besaran Ekstensif : ditentukan oleh

    JUMLAH/KUANTITAS sistem misalnya

    volume, massa, energi, H, G, S.

    Besaran Intensif : TIDAK TERGANTUNG

    PADA JUMLAH/Kuantitas sistem misalnya

    tekanan P), Suhu T), densitas, viskositas,tegangan permukaan )

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    4/24

    SISTEM LARUTAN

    Pelarut Zat Terlarut Contoh

    Cair Padat Air gula

    Cair Cair Alkohol

    Cair Gas CO 2 dalam Air

    Padat Padat Alloy /Aliage

    Padat Cair Air Kristal

    Padat Gas Batu Apung

    Gas Padat Asap /Debu

    Gas Cair Embun

    Gas Gas Udara

    Catatan:

    1. Jika fasa sama maka jumlah massa yang lebih

    besar dianggap sebagai pelarut Solvent)

    2. Jika fasa berbeda maka fasa pelarut dianggap

    sama dengan fasa larutan

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    5/24

    Sifat penting zat sebagai pelarut :

    1. Keserupaan Komposisi Kimia antara Pelarut dan

    zat terlarut like dissolve like)

    Misalnya : larutan gula sirup)

    Gula : C 11 H22 O 11 perbandingan H : O = 2 : 1

    Air : H 2O perbandingan H : O = 2 : 1

    2. Konstanta Dielektrik Pelarut ε )

    Pelarut yang ε tinggi mudah melarutkansenyawa ion. Dasarnya adalah Hukum Coulomb

    F = gaya tarik antara ion + dan ion - dalam

    senyawa ion

    r = Jarak antara q 1 dan q 2

    ε = Konstanta dielektrik pelarut

    Contoh

    Pelarut dengan ε tinggi (Kepolaran >>; TD >>)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    6/24

    As. Format, Nitro metana, HCN, Asetonitril,Air, Metil tiosianat, Amonia, Metanol, Etilenglikol

    Pelarut dengan ε rendah Senyawa karbon dengan derivatnya.

    3. Sifat asam – basa pelarut

    Sifat ini sangat relative terhadap zat terlarutnya;

    sehingga

    Tingkat keasaman zat terlarut >>> bila

    pelarutnya basa dan tingkat kebasaan zat terlarut

    >>> bila pelarutnya asam.

    Sifat Fisika yang menunjang suatu zat

    sebagai pelarut:

    1. Daerah cairannya luas

    2. Berbentuk cair serta stabil dalam kondisi kamar

    3. Tidak Beracun

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    7/24

    TERMODINAMIKA PENCAMPURAN

    Potensial Kimia μ)

    Energi Bebas Gibbs ∆G)

    Entropi ∆S)

    Entalpi ∆H)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    8/24

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    9/24

    Hasil substitusi 2) dan 1) diperoleh

    Catatan :

    Pi = tekanan uap cairan murni

    Berlaku khusus larutan ideal

    Hukum tersebut dikenal dengan hukum Raoult

    Contoh :

    1. arutan benzene/toluene

    2. arutan klorobenzena/bromobenzena

    Hubungan antara tekanan dan fraksi mol, seperti

    gambar dibawah ini

    Potensial Kimia μ)

    Pi = xi . Pi 0

    P A = x A . P A0

    P B = x B . P B0

    Tekanan total

    P = P A + P B

    (Hukum Dalton)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    10/24

    Suatu larutan ideal dalam KESETIMBANGAN dengan

    uapnya pada temperatur tetap berlaku:

    μ i larutan) = μ i uap) 3)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    11/24

    Kalau disusun ulang :

    4)

    Catatan : Potensial kimia adalah besarnya koefisien)

    perubahan energi bebas Gibbs suatu sistem yang

    disebabkan adanya penambahan zat 1 zat pertama)

    yang ada dalam sistem tersebut pada tekanan,

    temperatur dan jumlah zat 2 tetap).

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    12/24

    ENERGI BEBAS G)

    Bila n A) mol cairan A dan dan n B mol cairan B

    dicampurkan dan membentuk larutan ideal, maka

    energi bebas Gibbs larutan :

    Sebelum dicampur : G i = n A . μ A0 + n B . μB0

    Sesudah Pencampuran : G f = n A . μA + n B . μB

    Perubahan ∆Gmix Setelah Proses Pencampuran)

    ∆Gmix = G f – G i

    = n A . μ A + n B . μB) – n A . μA0 + n B . μ B0)

    = n A μA – μ A0) + n B μ B – μB0)

    = n A RT ln X A + n B RT ln X B

    ∆Gmix = X A n A + n B) RT ln X A + X B n A + n B) RT ln X B

    Catatan : n A = X A . mol total

    nA + n B = mol total

    atau : ∆Gmix = nRT X A ln X A + X B ln X B)

    Secara Umum :

    ∆G mix = nRT X i ln X i 5)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    13/24

    ENTROPI dan ENTALPI

    Dari pers 5) dapat diturunkan entropi dan entalpi

    pencampuran

    = - n R x i ln x i

    Dari hubungan :

    ∆G = ∆H - T ∆S

    ∆Hmix = ∆Gmix + T ∆S mix

    = n R T x i ln x i – T n R x i ln x i)

    ∆Hmix = 0 artinya : Pembentukan larutan ideal tidak

    disertai dengan efek panas)

    Pertanyaan :

    Tunjukkan bahwa pada pembentukan larutan ideal

    tidak terjadi perubahan volume, ∆Vmix = 0 ???

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    14/24

    Jawab :

    ∆G = V . dP – S . dT

    Pada suhu tetap (T konstan) maka :

    Karena perubahan energi bebas ∆G) bukan fungsi P,

    maka hasil diferensialnya terhadap P = 0

    Sehingga : ∆Vmix = 0 6)

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    15/24

    SIFAT MOLAR PARSIAL

    Sifat kesetimbangan larutan biasanya dinyatakan

    dengan fungsi keadaan seperti : volume molar, entalpi,

    energi bebas Gibbs dsb. Fungsi ini bergantung pada

    tekanan P), temperatur T) dan jumlah zat n).

    Misalnya :

    nA mol A dengan volume molar V A0 + n B mol B dengan

    volume molar V Bo

    maka volume total larutan TIDAK SAMA dengan

    nA .VA0 + n B .VBo

    Andaikan volume larutan cukup besar, maka

    penambahan 1 mol zat A pada T dan P tetap, maka:

    Volume Molar Parsial dari A

    =

    VA )

    VA )

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    16/24

    Volume Total :

    V = V n A, n B)

    dV =

    dn A + dn B

    dV = dn A + dn B

    Jika diintegrasikan pada komposisi tetap

    V = n A + n B

    Hasil diferensiasi persamaan diatas :

    dV = dn A + n A + dn B + n B

    karena : dV = dn A + dn B

    maka untuk campuran biner, terjadi :

    nA + n B = 0, maka

    = =

    P,T)

    VA ) VB )

    VA ) VB )

    VA ) dVA VB ) dVB

    dVA dVB

    VA ) VB )

    dVA dVB dVB

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    17/24

    Secara umum :

    =

    =

    Persamaan diatas dikenal sebagai :

    PERSAMAAN GIBBS – DUHEM

    dXB dXBX

    X = setiap besaran Molar

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    18/24

    FUNGSI GIBBS MOLAR PARSIAL

    Selain volume molar parsial, konsep kuantitas molar

    parsial yang lain adalah “Fungsi Gibbs Molar Parsial ”

    dengan nama : POTENSIAL KIMIA μ )

    = μ A=

    G = G n A, n B)

    dG =

    dn A + dn B

    dG = dn A + dn B

    dengan analog yang sama seperti pada volume molar

    parsial, Jika diintegralkan persamaan diatas menjadi :

    G = n A + n B

    Kemudian persamaan tersebut diferensiasikan :

    dG = dn A + n A + dn B + n B

    G A )

    G A ) G B )

    G A ) G B )

    G A ) dG A G B ) dG B

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    19/24

    karena : dG = dn A + dn B maka

    nA + n B = 0, sehingga

    =

    =

    Catatan : = μ = Potensial Kimia

    =

    =

    Persamaan diatas dikenal sebagai :

    PERSAMAAN GIBBS – DUHEM

    Arti Persamaan Gibbs – Duhem diatas :

    “Potensial kimia campuran tidak dapat berubah secara

    bebas, dalam campuran biner campuran yang terdiri

    dari dua komponen kita akan sering menyederhanakan

    persamaan dengan menggunakan hubungan : X A + X B

    = 1), jika satu komponen bertambah, maka komponen

    dG A dG B dG B

    dG A dG B

    G A ) G B )

    dG

    dμA dμB dμB

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    20/24

    yang lain berkurang ” berlaku pada semua kuantitas

    molar parsial).

    CARA MENGUKUR KUANTITAS MOLAR PARSIAL

    Misalnya Volume Molar Parsial)

    adalah dengan cara mengukur kebergantungan volume

    pada komposisi dan menentukan kemiringan dV/dn)

    pada komposisi tertentu.

    dV

    dn

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    21/24

    TEKANAN UAP CAMPURAN CAIRAN

    MUDAH MENGUAP

    Dalam larutan ideal dua cairan, tekanan uap komponen

    – komponennya berhubungan dengan komposisinya.

    Berdasarkan Hukum Raoult :

    P A = x A . P A0 P B = x B . P B0

    Dengan : P A = tekanan uap A murni

    P B = tekanan uap B murni

    Sehingga tekanan uap total campuran HK Dalton)

    P = P A + P B

    = x A . P A0 + x B . P B0

    = x A . P A0 + 1 – xA) . P B0

    P = P B0 + P A0 – P B0) . x A

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    22/24

    Arti persamaan tersebut : tekanan uap total akan

    berubah secara linier berdasarkan komposisinya dari

    P B0 ke P A0

    Semua titik diatas garis menunjukkan fase cair

    tekanan yang mengenai sistem melebihi tekakan

    uapnya)

    Semua titik di bawah garis menunjukkan fase uap

    Garis menunjukkan kesetimbangan fase cair dan

    uapnya

    P

    x A

    P Bo

    0 1

    P Ao

    cair

    uap

    garis

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    23/24

    KOMPOSISI UAP

    Pada kesetimbangan fasa cair dan uap, komposisicairan dan uapnya tidak harus sama karena pada fasa

    uap, komposisi uap akan lebih banyak disbanding pada

    fasa cair.

    Besarnya tekanan parsial komponen dapat dihitung

    berdasarkan Hukum Dalton :

    P total = P A + P B

    Jadi :

    Besarnya fraksi mol dalam gas Y A dan Y B) adalah :

    Sehingga

  • 8/18/2019 Kesetimbangan Larutan.pdf

    24/24

    HUBUNGAN KOMPOSISI UAP dengan

    Mr SENYAWA

    Komposisi Uap pada fase uap :

    P A , P B = tekanan uap parsial A dan B

    Perbandingannya :

    n total = n = n A + n B)