Upload
julitamelisa
View
116
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kesimpulan dan saran penelitian IKM
Citation preview
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
Dari riwayat pesalinan di puskesmas Pasar Rebo, terdapat sebanyak 73,13 % ibu
memiliki riwayat persalinan normal. Umur ibu yang melahirkan di Pasar Rebo, paling
banyak sekitar usia 25-35 tahun, yaitu sebanyak 58,20 %.
Untuk taraf pendidikan ibu, sebanyak 66,42 % ibu mempunyai pendidikan terakhir
SMA/Sederajat. Distribusi pendidikan dengan Kunjungan ANC teratur didominasi
oleh kelompok SMA (47,76 %), dan yang tidak teratur juga didominasi oleh
kelompok SMA/Sederajat (18,66 %).
Terdapat 54,47 % ibu mempunyai 1 orang anak. Distribusi ibu yang jumlah parietas
dengan kunjungan ANC didominasi oleh kelompok jumlah parietas 1 anak (13.43%),
dan tidak teratur juga didominasi oleh kelompok jumlah parietas 1 anak (41.04%).
Sebanyak 79,85 % ibu di kecamatan Pasar Rebo melahirkan pada usia kehamilan <37
minggu. Ditribusi usia kehamilan saat persalinan dengan Kunjungan ANC teratur
didominsasi oleh kelompok <37 minggu (22.38 %), dan tidak teratur juga didominasi
oleh kelompok < 37 minggu (57.46 %).
Sebanyak 40,29% ibu melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali.
Namun, kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan kunjungan ANC teratur
didominasi oleh kelompok 2 kali (14.17 %), dan tidak teratur oleh kelompok >4 kali
kunjungan (39.55 %).
Didapatkan 115 ibu (85,82%) yang mengetahui pengertian tentang ANC atau
pemeriksaan kehamilan yaitu, Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala
untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Pengetahuan ibu yang kunjungan ANC-nya
teratur terhadap pengertian ANC atau pemeriksaan kehamilan yang diberikan kepada
ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya sebesar 61,94%.
Didapatkan 87 ibu (64,93%) yang mengetahui tentang tujuan ANC atau pemeriksaan
kehamilan yaitu, untuk memantau kemajuan kehamilan. Pengetahuan ibu yang
kunjungan ANC-nya teratur terhadap tujuan ANC atau pemeriksaan kehamilan pada
saat persalinan untuk memantau kemajuan persalinan mendominasi yaitu, 48,51%.
Didapatkan 105 ibu (78,36 %) yang mengetahui tentang pemahaman ibu mengenai
pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care pada Trimester pertama atau 1-3 bulan
usia kehamilan yaitu dilakukan sebanyak minimal 1 kali pemeriksaan. pengetahuan
85
ibu yang kunjungan ANC-nya teratur terhadap pengertian ANC atau pemeriksaan
kehamilan pada Trimester I yang dilakukan sebanyak minimal 1x pemeriksaan
mendominasi sebanyak 55,97 %.
Tentang jumlah pemeriksaan kehamilan selama dalam kehamilan yaitu dilakukan
sebanyak lebih dari 4x pemeriksaan, terdapat 75 ibu (55,97 %) yang mengerti. Ibu yang
kunjungan ANC-nya teratur terhadap jumlah ANC atau pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan sebanyak lebih dari 4x pemeriksaan sebanyak 44,78 %.
Terdapat 94 ibu (70,15 %) yang mengetahui dimana pemeriksaan kehamilan dapat
dilakukan, yaitu oleh bidan dan dokter. Ibu dengan kunjungan ANC teratur terhadap
dimana pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan sebanyak 20,8%.
Ada 119 ibu (88,80 %) yang mengetahui mengenai pelayanan yang sebaiknya
didapatkan ibu saat pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
2013 yaitu berupa, didata, mengukur tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar lengan,
dan pemeriksaan perut. Pengetahuan ibu yang kunjungan ANC-nya teratur terhadap
pelayanan yang didapatkan pada saat ANC atau pemeriksaan kehamilan yaitu didata,
mengukur tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar lengan, dan pemeriksaan perut
sebanyak 76.35%.
Didapatkan 99 ibu (73,88 %) mengatakan bahwa pemeriksaan kehamilan dilakukan di
rumah sakit dan puskesmas. Tempat ANC dengan kunjungan ANC teratur didominasi
oleh kelompok RS dan puskesmas (39,41%) dan tidak teratur oleh RS dan puskesmas
(12,81%).
Didapatkan 47,9 % ibu mengetahui tanda pasti kehamilan dari terlambatnya haid.
pengetahuan ibu tentang tanda pasti kehamilan dengan kunjungan ANC teratur di
dominasi oleh kelompok terdapatnya DJJ ( 25,62%) dan kunjungan ANC todak teratur
(28,57%) didominasi oleh kelompok terlambat haid
Terdapat 51,7% ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang ANC. terlihat bahwa
distribusi pengetahuan ibu tentang penyuluhan ANC dengan kunjungan ANC teratur
didominasi oleh kelompok pernah ( 29, 56%) dan kunjungan ANC tidak teratur
(36,95%) didominasi oleh kelompok tidak pernah.
didapatkan 50,3% ibu mengetahui informasi tentang ANC dari kader puskesmas.
distribusi pengetahuan ibu tentang informasi ANC dengan kunjungan ANC teratur di
dominasi oleh kelompok kader puskesmas ( 42, 36%) dan kunjungan ANC tidak
teratur (8,37%).
Didapatkan 48,7 % ibu mendapat anjuran dari tenaga kesehatan pada saat
86
pemeriksaan untuk datang kunjungan ulang , dan lebih sering jika ada keluhan. Dari
table di atas, terlihat bahwa distribusi tentang anjuran petugas kesehatan yang di dapat
oleh ibu yang melakukan ANC dengan kunjungan ANC teratur didominasi oleh
kelompok datang untuk kunjungan ilang dan datang lebih sering jika ada keluhan
(39,90) dan kunjungan ANC tidak teratur (15,27%) didomonasi oleh kelompok
banyak mengkonsumsi obat obatan.
Diatas didapatkan 51,7% ibu merasakan manfaat dari antenatal care terhadap
persalinan. terlihat bahwa distribusi tentang manfaat ANC yang di rasakan ibu
terhadap persalinan dengan kunjungan ANC teratur didominasi oleh kelompok iya
( 38, 92%) dan kunjungan ANC tidak teratur (27, 09%) didominasi oleh kelompok
tidak.
Didapatkan 83,74% ibu merasakan pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan untuk
lebih memantau keadaan ibu dan janin. diketahui bahwa kunjungan ANC teratur
didominasi oleh responden yang memiliki persepsi pemeriksaan wajib dilakukan jika
ibu telah hamil, sehingga dapat dipantau keadaan janin yaitu sebanyak 158 responden
(77,82%). Kunjungan ANC tidak teratur juga didominasi oleh responden yang
memiliki persepsi pemeriksaan wajib dilakukan jika ibu telah hamil, sehingga dapat
dipantau keadaan janin yaitu sebanyak 12 responden (5,91%).
Terdapat sekitar 93,6 % responden akan mengikuti ANC untuk kehamilan berikutnya.
responden yang riwayat persalinannya normal didominasi oleh responden yang
kehamilan menyatakan bahwa kehamilan berikutnya mengikuti ANC (77,34%)
Didapatkan 83,68% ibu mendapatkan anjuran untuk melakukan kunjungan ulang
apabila merasakan keluhan selama kehamilan. diketahui bahwa responden yang
memiliki kunjungan ANC teratur didominasi oleh responden yang menerima anjuran
petugas kesehatan untuk melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan, yaitu
sebanyak 150 responden (78,89%).
Selain mendapatkan informasi ANC melalui puskesmas, di dapatkan 70,44% ibu
mencari tahu tentang ANC melalui majalah. Kunjungan ANC teratur didominasi oleh
responden yang mencari tahu informasi tentang ANC dari majalah (selain dari
penyuluhan dan puskesmas) yaitu 63,54%.
Didapatkan 75,37% ibu merasakan manfaat dari antenatal care terhadap persalinan.
Kunjungan ANC teratur didominasi oleh responden yang melakukan kunjungan ANC
selama kehamilan sebanyak 4 kali yaitu sebanyak 129 responden (63,55%).
Di dapatkan 68,97% ibu berpendapat bahwa pemeriksaan ANC harus dilakukan
87
minimal 2 kali pada trimester ketiga. Kunjungan ANC teratur didominasi oleh
responden yang melakukan ANC pada trimester ke-3 sebanyak minimal 2X yaitu
sejumlah 119 responden (58,62%)
Hanya 42,86% ibu menganggap bahwa penimbangan berat badan selama kehamilan
hanya untuk mengetahui kenaikkan berat badan.
7.2 SARAN
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat keterbatasan dari para
peneliti. Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memperbaiki cara melakukan
penelitian yang benar. Mulai dari tahap awal pembuatan pendahuluan, penyusunan
metode yang digunakan dalam menyusun penelitian, serta pembuatan kuesioner sebagai
alat pengumpulan dari masyarakat untuk selanjutnya mendistribusikannya ke beberapa
puskesmas kelurahan secara random sebagai perwakilan dari masyarakat kecamatan
Pasar Rebo, dan belajar bagaimana mengolah data dengan benar secara manual, hingga
akhirnya belajar menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh.
Melalui tinjauan pustaka yang telah disusun diharapkan dapat memperluas
wawasan dari para peneliti. Dan untuk kedepannya diharapkan dapat memperluas
tinjauan kepustakaan lagi dengan menambah referensi dalam membahas penelitian.
Perluasan tinjauan pustaka dapat digunakan dengan menggunakan beberapa referensi,
seperti textbook, buku diktat, beberapa referensi dari situs resmi di internet, maupun
jurnal.
Melalui proses pembuatan penelitian ini, untuk kedepannya peneliti dapat lebih
mampu untuk mengatur waktu yang tepat dalam posisinya. Hal ini dimulai dari
menyususn pendahuluan, tinjauan kepustakaan, pengumpulan data dari masyarakat, dan
membuat kesimpulan. Sehingga kedepannya setiap peneliti dapat menyusun suatu
penelitian dalam waktu yang tepat dan setiap bagian dari penelitian dapat terselesaikan
dengan sempurna.
2. Bagi Masyarakat
Dengan selesainya penelitian ini diharapkan bagi masyarakat Pasar Rebo untuk
dapat meningkatkan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan perilaku ANC selama masa
88
kehamilan. Selain itu, diharapkan juga masyarakat dapat memperoleh informasi
selengkapnya tentang pemeriksaan ANC melalui pelayanan – pelayanan kesehatan
setempat, sehingga selanjutnya masyarakat kecamatan Pasar Rebo tidak hanya
mengetahui tentang pentingnya pemeriksaan ANC selama proses kehamilan.
Sangat disarankan bagi seluruh masyarakat kecamatan Pasar Rebo untuk terus
mendukung dan melaksanakan pemeriksaan ANC dimulai dengan pengetahuan masing-
masing ibu tentang pentingnya ANC terhadap proses persalinan. Selain itu, motivasi ibu
untuk melakukan pemeriksaan ANC turut berperan menyukseskan sebagian dari program
pemerintah ini dan pada akhirnya dapat memiliki manfaat yang baik bagi ibu.
3. Bagi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Setiap pusat pelayanan kesehatan masyarakat setempat, yaitu Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo dapat meningkatkan peran aktif untuk memperluas cakupan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di daerah yang kurang terjangkau terutama
dalam kegiatan penyuluhan mengenai pemeriksaan ANC. Hal ini dapat dilakukan dengan
tetap melakukan kegiatan penyuluhan secara teratur setiap bulan, secara merata
keseluruh daerah yang menjadi lingkupan kecamatan Pasar Rebo.
Meningkatkan kegiatan pembinaan dan pelatihan bagi para kader kesehatan
terutama dalam pentingnya melakukan pemeriksaan ANC, karena kader kesehatan lebih
dekat serta lebih mengenal sifat dan keinginan para warga setempat. Hal ini mengingat
bahwa kader merupakan bagian dari masyarakat setempat sehingga setiap kader
diharapkan dapat melakukan pendekatan yang lebih sesuai dengan masyarakat. Dengan
demikian, pendekatan mengenai Pemeriksaan ANC selama kehamilan dan pelaksanaan
ANC dapat dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan tenaga medis yang seharusnya
dan di tempat pelayanan kesehatan yang tepat.
Diharapkan puskesmas dapat memperluas penyebaran informasi tentang
pemeriksaan ANC baik tentang definisi, manfaat, maupun pelaksanaannya melalui
penyuluhan langsung ke masyarakat ataupun melalui kegiatan pelayanan kesehatan yang
ada.
89