2
BAB III KESIMPULAN Angka kejadian penyakit tetanus sudah mulai berkurang di Negara maju, namun berbeda dengan yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, insiden dan angka kematian akibat tetanus masih cukup tinggi, hal ini disebabkan karena tingkat sifat alami spora bakteri tersebut yang hidup dalam tanah dan feses hewan dan berbagai faktor lainnya seperti kebersihan masih sangat kurang, mudah terjadi kontaminasi, perawatan luka yang kurang diperhatikan, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kekebalan terhadap tetanus. Tetanus dapat dicegah melalui pemberian imunisasi aktif tetanus toksoid, higiene persalinan yang baik, dan manajemen perawatan luka yang adekuat. Pemberian imunitas pasif tetanus dengan antitetanus serum (ATS) sudah tidak dianjurkan karena risiko reaksi alergi tinggi, tetapi kebanyakan dokter umum di Indonesia pasti akan berhadapan dengan penggunaan ATS. Hal yang perlu diingat adalah melakukan tes sensitivitas sebelum pemberian ATS. Desensitisasi dengan metode Bedreska dapat digunakan untuk pasien yang sangat membutuhkan antitoksin (ATS) tetapi hasil tes sensitivitas positif. Skor Phillips masih merupakan pilihan dalam menentukan derajat keparahan penyakit tetanus pada saat pasien masuk dan juga dapat digunakan untuk menilai kemajuan perjalanan penyakit selama perawatan karena menilai banyak parameter dan penilaian unsur-unsurnya bersifat objektif. 23

Kesimpulan Tetanus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tetanus referat, referat tetanus, tetanus, tetanus general, tetanus sephalik, tetanus neonatorum, tetanus

Citation preview

BAB IIIKESIMPULANAngka kejadian penyakit tetanus sudah mulai berkurang di Negara maju, namunberbedadenganyangterjadi di negaraberkembangseperti Indonesia, insidendanangkakematianakibat tetanusmasihcukuptinggi, hal ini disebabkankarenatingkatsifat alamispora bakteri tersebut yang hidup dalam tanah dan feses hewandan berbagai faktor lainnyasepertikebersihanmasihsangat kurang, mudahterjadi kontaminasi, perawatanlukayangkurang diperhatikan, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dankekebalan terhadap tetanus. Tetanus dapat dicegah melalui pemberian imunisasi aktif tetanustoksoid, higiene persalinan yang baik, dan manajemen perawatan luka yang adekuat. Pemberian imunitas pasif tetanus denganantitetanus serum(AT! sudah tidakdianjurkan karena risiko reaksi alergi tinggi, tetapi kebanyakan dokter umum di Indonesiapasti akan berhadapan dengan penggunaan AT. "al yang perlu diingat adalah melakukan tessensiti#itas sebelum pemberian AT. $esensitisasi dengan metode %edreska dapat digunakanuntuk pasien yang sangat membutuhkan antitoksin (AT! tetapi hasil tes sensiti#itas positif.kor Phillips masih merupakan pilihan dalam menentukan derajat keparahan penyakittetanus pada saat pasien masuk dan juga dapat digunakan untuk menilai kemajuan perjalananpenyakit selama perawatan karena menilai banyak parameter dan penilaian unsur&unsurnyabersifat objektif.'(