Ketangguhan Sweet Boy Di Dataran Tinggi Belum Ada Tandingannya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ketangguhan Sweet Boy Di Dataran Tinggi

Citation preview

  • INFORMASI PRODUK

    Darimana ANDA mendapatkaninformasi produkprodukpertanian (Benih & Pestisida)?

    Petugas Lapang (PPL)Toko PertanianKegiatan Temu LapangIklan/Brosur/Baliho/PapanDemplotMajalah/Radio/TelevisiInternet

    Vote Results

    KETANGGUHAN SWEET BOY DI DATARAN TINGGI BELUM ADA TANDINGANNYABagi Anda, para petani pecinta jagung manis, tentu sudah cukup akrab dengan SweetBoy, salah satu varietas jagung manis hibrida yang sudah cukup lama menjadiprimadona. Hingga sekarang pun varietas ini masih tetap menjadi andalan para petani,terutama untuk kawasan dataran menengah ke atas yang sering direpotkan denganserangan penyakit hawar daun.

    Mardi sudah cukup lama akrab dengan Sweet Boy. Setiap kali tanam jagung manis diladangnya yang terletak di Dusun Sengi, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, KabupatenMagelang, Jawa Tengah, ia selalu memilih untuk menanam jagung manis hibridaproduksi dari PT. BISI International Tbk itu.

    Karena sudah terbukti baik jadi nggak mau tanam jenis lainnya. Petani di sini juga lebih memilih Sweet Boy. Tanamannyasesuai dan ukuran buahnya (tongkolred) pas, kata Mardi yang juga menjadi anggota Kelompok Tani Ayem Tentrem diDusun Sengi.

    Menurut Mardi, bagi petani seperti dirinya, kualitas tanaman dan jaminan hasil adalah hal yang penting. Seperti saat dirinyadan petani di dusunnya memilih Sweet Boy. Karakter tanamannya yang baik saat di lahan dan kualitas hasil panen yang bagusserta disukai pasar menjadi pertimbangan utamanya. Besar tongkolnya sesuai selera pasar dan lebih tahan simpan, artinyaklobotnya tetap hijau meskipun sudah beberapa hari disimpan, sambung Mardi.

    Ada satu hal lagi yang membuat Mardi dan petani di dusunnya enggan beralih dari Sweet Boy, yaitu ketahanannya terhadapserangan penyakit hawar daun yang biasa menjadi kendala para petani jagung manis di kawasan pegunungan. Sweet Boymemang tahan nglaras (karena serangan hawar daun), jadi petani lebih aman dan nyaman menanamnya, ungkap Mardiseraya tersenyum.

    Hal itu juga dibenarkan oleh Suryono, petani jagung manis dari Desa Pakurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung, JawaTengah. Semenjak dirinya menanam Sweet Boy, belum pernah sekalipun menemui kendala akibat serangan penyakit yangdipicu oleh jamur Helminthosporium turcicum ini.

    Sejauh ini saya belum pernah menemui masalah karena hawar daun. Tergantung perawatan petani juga sebenarnya. Tapijagung ini (Sweet Boy) memang lebih tahan, ungkap Suryono.

    Demikian juga dengan Basirotun, petani sekaligus pemilik kios pertanian di Desa Pandemulyo, Kecamatan Bulu,Temanggung. Menurut ibu tiga anak ini, saat menanam Sweet Boy, dirinya jarang menemui kendala akibat seranganpenyakit hawar daun.

    Jarang sekali yang terkena hawar daun. Petani di sini yang biasa mengambil benih di kios saya juga nggak pernah menemuimasalah karena penyakit itu, ujar Basirotun saat ditemui Abdi Tani di kediamannya.

    Sementara itu, Market Development Vegetables Seed Manager PT. Tanindo Intertraco Zainuri mengatakan, secara genetisjagung manis Sweet Boy memang lebih tahan terhadap serangan penyakit hawar daun. Menurutnya, penyakit yangdisebabkan oleh jamur Helminthosporium turcicum itu biasa menyerang lahan jagung di kawasan dataran menengah ke atas.

    Dampak yang bisa ditimbulkan oleh penyakit ini pun cukup serius, petani bisa mengalami kehilangan hasil (losses yield)hingga 70%. Pasalnya, penyakit ini menyerang langsung pada bagian daun tanaman, sehingga merusak klorofil daun yangberakibat terganggunya proses fotosintesis tanaman. Alhasil, tanaman akan mengalami gangguan suplai makanan dari hasilproses fotosintesis tersebut hingga akhirnya tanaman bisa mati mengering.

    Saat awal terjadi infeksi pada daun tanaman, muncul bercak kecil yang berbentuk oval dan akan semakin memanjanghingga bentuknya berubah elips. Kemudian bercak itu akan terus berkembang menjadi nekrotik yang disebut hawar,warnanya hijau keabuabuan atau coklat dengan panjang sekitar 2,5 15 cm.

    Bercak tersebut awalnya muncul pada bagian daun terbawah, kemudian berkembang ke bagian daun atas. Apabila infeksinyaparah, maka dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering.

    Tentunya dengan kelebihan yang dimiliki Sweet Boy itu, kata Zainuri, akan menjadi nilai tambah dan garansi tersendiri bagipara petani. Karena, secara genetis saja jagung manis ini sudah memberi perlindungan tersendiri terhadap seranganpenyakit, sehingga petani tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya lebih untuk mengendalikan serangan penyakit ini. (AT :Vol. 13 No. 1 Edisi XLIV, Januari Maret 2012)

    PT. BISI International Tbk PT. Tanindo Intertraco PT. Multi Sarana Indotani (MSI).

    Home Profil Perusahaan Produk Media Karir Galeri Links Kontak Search