28
AKUNTANSI PEMERINTAHAN ”Kewajiban dan Ekuitas Dana” PAPER Oleh : Linda Trisna Juliana (120810301091) Reza A. Kahfi (120810301092) Aulia Rezy Fany (120810301098) JURUSAN AKUNTANSI

Kewajiban Dan Ekuitas Dana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rangkuman

Citation preview

AKUNTANSI PEMERINTAHANKewajiban dan Ekuitas Dana

PAPER

Oleh :

Linda Trisna Juliana (120810301091)Reza A. Kahfi(120810301092)Aulia Rezy Fany (120810301098)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JEMBER2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHutang dan Ekuitas dalam laporan posisi keuangan termasuk dari bagian pasiva. Selain memiliki asset yang merupakan aktiva dari entitas bisnis, suatu organisasi juga memiliki kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak lain. Istilah lain yang sering dipakai untuk menyebut kewaijban adalah utang. Secara definisi, kewajiban atau utang adalah sesuatu yang memberikan beban kewajiban bagi pemilik di masa depan di mana pembayarannya dilakukan dengan mengorbankan aset. Dalam akuntansi pemerintahan, kewajiban pemerintah dapat diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Selain mengetahui hal tersebut, juga harus memahami bagaimana pengakuan dan pengukuran kewajiban pemerintah. Adapun hal yang membedakan pengakuan dan pengukuran kewajiban sektor pemerintahan dengan sektor privat tergantung dari jenis kewajiban dan otorisasi terkait pengakuan dan pengukuran tersebut. Kemudian untuk penyajian dan pengungkapan kewajiban pemerintah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, harus disajikan dalam neraca sesuai dengan klasifikasinya. Untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada pemakainya, utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk daftar skedul utang, dan segala informasi tambahan harus diungkapkan ke dalam CALK.Selain kewajiban, bagian dari pasiva adalah ekuitas. Ekuitas tersebut merupakan simbol ownership (kepemilikan) dalam suatu entitas. Pada sektor pemerintahan, istilah ini disebut dengan ekuitas dana. Ekuitas dana dalam akuntansi pemerintahan sama dengan istilah Fund Balance dalam akuntansi sektor publik. Secara teoritis, ekuitas dana menunjukkan ketersediaan fund atau sumber daya yang dimiliki entitas. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mendefinisikan ekuitas dana sebagai kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Klasifikasi dan pengungkapan ekuitas dana menjadi sangat beragam, bergantung pada basis akuntansi yang digunakan. Ekuitas dana dalam akuntansi pemerintahan digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Sebenarnya dari ketiga kelompok ekuitas tersebut, yang merupakan hasil transaksi adalah kas atau SiLPA. Jenis ekuitas dana lainnya dimasukkan agar informasi-informasi tentang sumber daya selain kas dapat tersajikan.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa Pengertian Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan?2. Bagaimana Pengklasifikasian Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan?3. Bagaimana Pengakuan dan Pengukuran Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan?4. Bagaimana Penyajian dan Pengungkapan Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan?5. Apa Pengertian Ekuitas Dana dalam Akuntansi Pemerintahan?6. Bagaimana Klasifikasi Ekuitas Dana dalam Akuntansi Pemerintahan?

1.3 Tujuan1. Mengetahui Pengertian Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan2. Mengetahui Pengklasifikasian Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan3. Mengetahui Pengakuan dan Pengukuran Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan4. Mengetahui Penyajian dan Pengungkapan Kewajiban dalam Akuntansi Pemerintahan5. Mengetahui Pengertian Ekuitas Dana dalam Akuntansi Pemerintah6. Mengetahui Klasifikasi Ekuitas Dana dalam Akuntansi Pemerintahan

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Kewajiban2.1.1 Definisi kewajibanSelain memiliki harta, suatu entitas biasanya juga memiliki kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak lain. Istilah lain yang sering dipakai untuk menyebut kewaijban adalah utang. Secara definisi, kewajiban atau utang adalah sesuatu yang memberikan beban kewajiban bagi pemilik di masa depan di mana pembayarannya dilakukan dengan mengorbankan aset. Tiga karakteristik utama kewajiban atau utang adalah :a. Entitas mempunyai kewajiban masa kinib. Kewajiban adalah suatu fungsi tugas atau tanggung jaawab untuk bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.c. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemrintah, kewajiban pada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi,kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasi / relokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya.2.1.2 Klasifikasi kewajibanDalam neraca, kewajiban disajikan berdasarkan likuiditasnya dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.Kewajiban Jangka PendekSuatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar (atau jatuh tempo) dalam waktu 12 (dua belas) bulan dan lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset lancar. Untuk akuntansi pemerintah di Indonesia, berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2005, beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya.Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya bunga pinjaman, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang.Kewajiban Jangka PanjangKewajiban jangka panjang biasanya muncul sebagai akibat dari pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menutup defisit anggarannya. Secara umum, kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban pemerintah yang waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Akan tetapi, ada juga beberapa kewajiban yang jatuh tempo atau akan diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan dan tetap dilaporkan sebagai kewajiban jangka panjang. Beberapa kewajiban tersebut adalah yang memenuhi ketiga kondisi berikut :a. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulanb. Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjangc. Maksud tersebut didukung dengan adanya perjanjian pendanaan kembali (refinancing) atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.

2.1.3 Pengakuan dan Pengukuran KewajibanPada dasarnya, kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinannya bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yanag ada sampai saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andalMenurut PSAP 9, kewajiban diakui (dicatat) pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban tersebut dapat timbul dari transaksi dengan pertukaran (exchange transactions), transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions) sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan saat tanggal pelaporan kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (government related events), kejadian yang diakui pemerintah (government-acknowledged events).Transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing masing pihak dalam transaksi tersebut mengorbankan dan menerima suatu nilai sebagai gantinya. Dalam hal ini terdapat dua arus timbal balik atas sumber daya atau janji untuk menyediakan sumber daya. Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban diakui ketika satu pihak menerima barang atau jasa sebagai ganti janji untuk memberikan uang atau suber daya lain di masa depan.Contoh dari transaksi dengan pertukaran adalah saat pegawai pemerintah memberikan jasa sebagai penukar / ganti dari kompensasi yang diperolehnya yang terdiri atas gaji dan manfaat pegawai lainnya. Transaksi pertukaran timbul karena kedua belah pihak (pemberi dan penerima kerja) menerima dan mengorbankan suatu nilai. Kewajiban kompensasi meliputi gaji yang belum dibayar (sementara jasa telah diserahkan) dan biaya anfaat pegawai lainnya terkait jasa periode berjalan.Transaksi tanpa pertukaran timbul ketika satu pihak dalam suatu transaksi menerima nilai tanpa sadar secara langsung memberikan atau menjanjikan nilai sebagai gantinya. Hanya ada satu arah arus sumber daya atau janji. Untuk transaksi tanpa pertukaran, suatu kewajiban harus diakui atas jumlah terutang yang belum dibayar pada tanggal laporan.Ketika pemerintah pusat membuat program pemindahan kepemilikan, memberikan hibah, atau mengalokasikan dananya ke pemda, persayaratan pembayaran ditentukan oleh peraturan dan hukum yang ada serta bukan melalui transaksi dengan pertukaran. Beberapa contoh transaksi tanpa pertukaran dalam pemda adalah pemberian hibah, subsidi, atau bantuan keuangan kepada suatu entitas, seperti desa, organisasi kepemudaan, LSM, dan lain sebagainya.Kejadian yang berkaitan dengan pemerintah adalah kejadian yang tidak didasari transaksi namun berdasarkan adanya interaksi antara pemerintah dan lingkungannya. Kejadian tersebut mungkin berada di luar kendali pemerintah. Secara umum suatu kewajiaban diakui, dalam hubungannya dengan kejadian yang berkaitan dengan pemerintah, dengan basis yang sama dengan kejadian yang berkiatan dengan peemrintah,d engan basis yang sama dengan kejadian yang timbul dari transaksi dengan pertukaran.Pada saat pemerintah secara tidak sengaja menyebabkan kerusakan pada kepemilikan pribadi, kejadian tersebut menciptakan kewajiban saat timbulnya kejadian tersebut sepanjang hukum yang berlaku, dan kebijakan yang ada memungkinkan pemerintah membayar kerusakan dan sepanjang jumlah pembayarannya dapat diestimasi dengan andal. Contoh kejadian ini adalah kerusakan yang dilakukan dengan tidak sengaja terhadap kepemilikan pribadi yang disebabkan pelaksanaan kegiatan pemerintah.Kejadian yang diakui pemerintah adalah kejadian kejadian yang tidak didasarkan pada transaksi namun kejadian tersebut mempunyai konsekuensi keuangan bagi pemerintah karena pemerintah memutuskan merespons kejadian tersebut. Hal ini dikarenakan pemerintah mempunyai tanggung jawab luas untuk menyediakan kesejahteraan publik. Untuk itu, pemerintah sering diasumsikan bertanggung jawab terhadap satu kejadian yang sebelumnya tidak diatur dalam peraturan formal yang ada. Konsekuensinya, biaya yang timbul dari berbagai kejadia, yang disebabkan oleh entitas nonpemerintah dan bencana alam pada akhirnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun biaya biaya tersebut belum dapat memenuhi definisi kewajiban sampai pemerintah secara formal mengakuinya sebagai tanggung jawab keuangan pemerintah atas biaya yang timbul sehubungan dengan kejadian tersebut dan telah terjadinya transaksi dengan pertukaran atau tanpa pertukaran.Dengan demikian, pemerintah harus mengakui kewajiban dan biaya untuk kondisi tersebut ketika keduanya memenuhi dua kriteria berikut :a. Badan legislatif telah menyetujui atau mengotorisasi sumber daya yang akan digunakanb. Transaksi dengan pertukaran timbul (misalnya saat kontraktor melakukan perbaikan) atau jumlah transaksi tanpa pertukaran belum dibayar pada tanggal pelaporan (misalnya pembayaran langsung ke korban bencana)Dalam praktik akuntansi pemerintah di Indonesia, dengan digunakannya basis cash toward accrual, pengakuan utang tidak dilakukan secara langsung berdasarkan transaksi tetapi melalui jurnal penyesuaian yang secara terpisah menyatakan pengakuan utang dan pengurangan ekuitas danaNilai yang digunakan sebagai dasar pengukuran dan pencatatan kewajiban pemerintah pada umumnya adalah nilai nominal. Pembahasan berikut akan menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi dari tiap jenis kewajiban.

Kewajiban jangka pendekUtang perhitungan fihak ketiga (PFK)Pada akhir periode, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan. Utang PFK terkait dengan potongan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap transaksi yang dilakukannya. Contoh dari transaksi ini adalah sebagai berikut :Dibayarkan pembayaran gaji pokok sejumlah Rp 200 juta. Dari pembayaran ini dipotong IWP sebesar RP 2 juta dan Taperum Rp 1 juta. Jurnal untuk mencatatnya adalah Belanja gaji200.000.000Kas200.000.000Kas 3.000.000Utang PFK 3.000.000Utang BungaUtang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporanSebagai ilustrasi, pada tahun yang lalu Pemkot Harapan melakukan pinjaman kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp 50 juta yang akan jatuh tempo dalam lima tahun dengan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal 15 Januari. Jurnal yang akan dibuat pada akhir tahun adalah pengakuan utang bunga sebesar Rp 5 juta (10% x 50 juta)Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek5.000.000Utang bunga5.000.000

Sedangkan jurnal yang dibuat ketika dilakukan pembayaran bunga (15 Januari) adalah :Belanja bunga5.000.000Kas5.000.000Utang bunga5.000.000Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek5.000.000Bagian lancar utang jangka panjangNilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan unutuk bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Untuk itu, dari total utang jangka panjang yang belum jatuh tempo, jumlahnya akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian utang yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan dan bagian yang jatuh tempo setelah 12 bulan tersebut. Untuk itulah diperlukan adanya reklasifikasi dari utang jangka panjang menjadi bagian lancar utang jangka panjang.Misalkan tahun ini Pemkot Harapan memperoleh utang jangka panjang yang mensyaratkan pembayaran pokoknya dilakukan tiap tahun, setiap tanggal 10 Juni. Total utang jangka panjang tersebut adalah 40 juta dan dicicil selama 4 tahun. Pada akhir tahun ini jurnal reklasifikasi untuk mengakui adanya utang jangka pendek adalah :Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek10.000.000Bagian lancar utang dalam negeri 10.000.000Utang dalam negeri10.000.000Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang10.000.000Kewajiban Jangka Pendek LainnyaKewajiban jangka pendek lainnya adalah semua jenis utang yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang tidak termasuk dalam kategori yang ada. Termasuk dalam kewajiban jangka pendek lainnya ini adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan disusun.Pengukuran untuk masing masing item disesuaikan dengan karakteristik masing masing pos tersebut, misalnya utang pembayaran gaji kepada pegawai dinilai berdasarkan jumlah gaji yang masih harus dibayarkan atas jasa yang telah diserahkan oleh pegawai tersebutKewajiban Jangka PanjangPada dasarnya, kewajiban jangka panjang dicatat dan dilaporkan menggunakan nilai nominal atau nilai pari (par value). Akan tetapi untuk jenis kewajiban pemerintah yang dapat diperjualbelikan, seperti obligasi, harus dinilai dan dicatat sebesar nilai nominal dengan memperhitungkan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.Berikut akan diilustrasikan pencatatatn / penjumlahan kewajiban jangka panjangUntuk menutup defisit anggarannya, Pemkot Harapan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 950 juta, dengan tidak ada diskonto atau premium. Penerbitan obligasi ini merupakan transaksi pembiayaan yang akan dijurnal sebagai berikut :Kas950.000.000Penerimaan pembiayaan utang dalam negeri obligasi 950.000.000Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang950.000.000Utang dalam negeri obligasi 950.000.000Perubahan Valuta AsingUtang pemerintah pusat dalam mata uang asing dicatat menggunakan kurs tengah bank sentral saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal neraca, akun kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Selisih penjabaran akun kewajiban moneter dalam mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan.Penghapusan UtangPenghapusan utang adalah pembatalan secara sukarela tagihan oleh kreditor kepada debitor, baik sebagian maupun seluruhnya, jumlah utang debitor dalam bentuk perjanjian formal diantara keduannya. Atas penghapusan utang mungkin diselesaikan oleh debitor ke kreditor melalui penyerahan aset kas maupun nonkas dengan nilai utang di bawah nilai tercatatnya.Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan jumlah perbedaan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi kewajiban tersebut yang merupakan selisih lebih antara:a. Nilai tercatat utang yang diselesaikan (jumlah nominal dikurangi atau ditambah dengan bunga terutang dan premi, diskonto, biaya keuangan atau biaya penerbitan yang belum diamortisasi).b. Nilai wajar aset yang dialihkan ke kreditor.

2.1.4 Penyajian dan Pengungkapan KewajibanKewajiban yang dimiliki oleh pemerintah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, harus disajikan dalam neraca sesuai dengan klasifikasinya. Untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada pemakainya, utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk daftar skedul utang. Informasi-informasi terkait kewajiban pemerintah yang harus disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan diantaranya adalah:a. Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan berdasarkan pemberi pinjaman.b. Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya.c. Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang berlaku.d. Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo.e. Perjanjian restrukturisasi utang meliputi:1) Pengurangan pinjaman.2) Modifikasi persyaratan utang.3) Pengurangan tingkat bunga pinjaman.4) Pengunduran jatuh tempo pinjaman.5) Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman.6) Pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.f. Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan kreditor.g. Biaya pinjaman, meliputi perlakuan biaya pinjaman, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode terkait, dan tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.

2.1.5 Ilustrasi Kasus KewajibanKasus 1Pada akhir semester pertama, Pemkot Harapan ingin melakukan perhitungan bunga atas pinjaman dari pemerintah pusat. Pinjaman diterima di tahun yang berjalan pada tanggal 1 Februari sebesar Rp 1 miliar. Bunga yang dibebankan sebesar 4%, per tahun. Berapa utang bunga yang harus diakui dalam laporan keuangan semester pertama dan bagaimana jurnalnya?Jawab:Utang bunga yang harus diakui dalam laporan keuangan semester pertama adalah:4% x 6/12 x 1 M = 20 juta.Jurnal pengakuan utang bunga:Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek 20.000.000

Cr. Utang bunga20.000.000

Kasus 2Pada akhir semester dilakukan reklasifikasi utang jangka panjang pemerintah pusat menjadi bagian lancar utang jangka panjang. Total utang jangka panjang (pemerintah pusat) sebesar Rp 5 miliar. Dari utang ini, yang jatuh tempo satu tahun ke depan sebesar Rp 1 miliar. Buatlah jurnal reklasifikasi atas transaksi tersebut.Jawab:Jurnal reklasifikasi utang:Dr. Utang jangka panjangpemerintah pusat1.000.000.000

Cr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek1.000.000.000

Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek1.000.000.000

Cr. Bagian lancar utang jangka panjang1.000.000.000

Kasus 3Pemkot Harapan melakukan pembayaran atas pokok pinjaman kepada Bank Provinsi sebesar Rp 150 juta dan bunga sebesar Rp 25 juta. Terhadap pokok pinjaman ini sudah dilakukan reklasifikasi ke bagian lancar utang jangka panjang dan terhadap bunga sudah diakui sebagai utang bunga. Buatlah jurnal pembayaran pokok dan bunga pinjaman atas transaksi tersebut.Jawab:Jurnal pembayaran pokok utang:Dr. Pengeluaran pembiayaanpembayaran pokok utang150.000.000

Cr. Kas150.000.000

Dr. Bagian lancar utang jangka panjang150.000.000

Cr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek150.000.000

Jurnal pembayaran bunga:Dr. Belanja bunga25.000.000

Cr. Kas25.000.000

Dr. Utang bunga25.000.000

Cr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek25.000.000

Kasus 4Pemkot Harapan menerbitkan obligasi dengan nominal Rp 10 miliar. Obligasi ini dijual dengan harga nominal. Bagaimana jurnal akuntansi atas penerbitan obligasi tersebut?Jawab:Dr. Kas10.000.000.000

Cr. Penerimaan pembiayaanobligasi10.000.000.000

Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang10.000.000.000

Cr. Utang jangka panjangobligasi10.000.000.000

Kasus 5Pada tanggal 3 Maret 2007, Pemkot Harapan menandatangani perjanjian peminjaman dana dengan BNI sebesar Rp 10 miliar. Penarikan pinjaman dilakukan secara bertahap. Pada tanggal 3 Mei 2007 diambil sebesar Rp 2 miliar, pada tanggal 3 Juli 2007 sebesar Rp 5 miliar, dan sisanya pada tanggal 3 November 2007. Pada tanggal berapa untuk pertama kali utang pinjaman diakui? Buatlah jurnal untuk penarikan dana pinjaman tersebut.Jawab:Utang pinjaman pertama kali diakui pada tanggal 3 Mei 2007, yaitu pada saat penarikan pinjaman dilakukan.Jurnal penarikan dana pinjaman adalah:3 Mei 2007

Dr. Kas2.000.000.000

Cr. Penerimaan pembiayaanutang pinjaman BNI2.000.000.000

Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang2.000.000.000

Cr. Utang jangka panjangpinjaman BNI2.000.000.000

3 Juli 2007

Dr. Kas5.000.000.000

Cr. Penerimaan pembiayaanutang pinjaman BNI5.000.000.000

Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang5.000.000.000

Cr. Utang jangka panjangpinjaman BNI5.000.000.000

3 November 2007

Dr. Kas3.000.000.000

Cr. Penerimaan pembiayaanutang pinjaman BNI3.000.000.000

Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang3.000.000.000

Cr. Utang jangka panjangpinjaman BNI3.000.000.000

2.2 Ekuitas Dana2.2.1 Definisi Ekuitas DanaDalam akuntansi komersial dikenal istilah ekuitas. Ekuitas tersebut merupakan simbol ownership (kepemilikan) dalam suatu entitas. Ekuitas dana dalam akuntansi pemerintahan sama dengan istilah Fund Balance dalam akuntansi sektor publik. Secara teoritis, ekuitas dana menunjukkan ketersediaan fund atau sumber daya yang dimiliki entitas.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mendefinisikan ekuitas dana sebagai kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.2.2.2 Klasifikasi Ekuitas DanaKlasifikasi dan pengungkapan ekuitas dana menjadi sangat beragam, bergantung pada basis akuntansi yang digunakan. Pencatatan yang dilakukan dalam suatu entitas yang menggunakan basis kas didasarkan pada penerimaan atau pengeluaran kas. Oleh karena fokus pengukurannya adalah kas, maka yang akan muncul dalam neraca hanya dua item, yaitu kas (aset) dan ekuitas dana (kewajiban). Ekuitas dana dalam neraca yang disusun dengan basis kas pasti menggambarkan nilai kas yang dimiliki. Dengan demikian, penyajian ekuitas dana menjadi tidak penting untuk dilakukan.Sebaliknya pada entitas yang menggunakanbasis akrual dalam akuntansinya, ekuitas dana menunjukkan nilai aset bersih atau nilai sumber daya (resources) yang tersedia bagi entitas terkait, dan ekuitas dana merepresentasikan tidak hanya sumber daya yang bersifat jangka pendek (current), tapi juga yang jangka panjang (noncurrent). Oleh karena itu, penyajian ekuitas dana bagi entitas yang menggunakan basis akrual menjadi relevan dan penting untuk dilakukan.Dalam basis kas modifikasi, ekuitas dana yang dibentuk oleh transaksi-transaksi pelaksanaan anggaran adalah ekuitas dana yang berbasis kas, yaitu KAS. Akan tetapi, basis kas modifikasi ini menuntut neraca (termasuk bagian ekuitas dana) untuk menyajikan informasi-informasi sumber daya yang bersifat jangka panjang (noncurrent), sehingga dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk memasukkan nilai sumber daya, baik yang current maupun noncurrent.Akuntansi pemerintah menggunakan basis cash toward accrual yang secara konsep sama dengan kas modifikasi. Oleh karena itu, dalam Standar Akuntansi Pemerintahan terdapat tiga kelompok ekuitas dana, yaitu:a. Ekuitas Dana LancarEkuitas dana lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Contoh ekuitas dana lancar antara lain:1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)Sisa lebih perhitungan, yang selanjutnya disingkat SiLPA, adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.2) Cadangan Piutangmencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset lancar berupa piutang, seperti piutang pajak, piutang retribusi, dan piutang lancar lainnya.3) Cadangan Persediaanmencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset lancar berupa persediaan, semisal persediaan obat-obatan, ATK, aspal, bahan kimia, dan lain sebagainya.4) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.b. Ekuitas Dana InvestasiEkuitas dana investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset nonlancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.c. Ekuitas Dana CadanganEkuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-undangan.Dana cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Pemda dapat membentuk dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Sebenarnya dari ketiga kelompok ekuitas tersebut, yang merupakan hasil transaksi adalah kas atau SiLPA. Jenis ekuitas dana lainnya dimasukkan agar informasi-informasi tentang sumber daya selain kas dapat tersajikan.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanKewajiban atau utang adalah sesuatu yang memberikan beban kewajiban bagi pemilik di masa depan di mana pembayarannya dilakukan dengan mengorbankan aset. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Dalam neraca, kewajiban disajikan berdasarkan likuiditasnya dan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Menurut PSAP 9, kewajiban diakui (dicatat) pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban tersebut dapat timbul dari transaksi dengan pertukaran (exchange transactions), transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions) sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan saat tanggal pelaporan kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (government related events), kejadian yang diakui pemerintah (government-acknowledged events).Dalam praktik akuntansi pemerintah di Indonesia, dengan digunakannya basis cash toward accrual, pengakuan utang tidak dilakukan secara langsung berdasarkan transaksi tetapi melalui jurnal penyesuaian yang secara terpisah menyatakan pengakuan utang dan pengurangan ekuitas dana. Kewajiban yang dimiliki oleh pemerintah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, harus disajikan dalam neraca sesuai dengan klasifikasinya. Untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada pemakainya, utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk daftar skedul utang. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mendefinisikan ekuitas dana sebagai kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Klasifikasi dan pengungkapan ekuitas dana menjadi sangat beragam, bergantung pada basis akuntansi yang digunakan.Akuntansi pemerintah menggunakan basis cash toward accrual yang secara konsep sama dengan kas modifikasi. Oleh karena itu, dalam Standar Akuntansi Pemerintahan terdapat tiga kelompok ekuitas dana, yaitu Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan