13
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BAB I A.Pendahuluan a. Latar Belakang Dalam era otonomi daerah sesuai dengan ketentuan dalam UU No 22 Tentang Pemerintahan Daerah, maka kewenangan daerah akan sedemikian kuat dan luas sehingga diperlukan suatu peraturan perundang-undangan yang ketat untuk menghindari ketidakteraturan dalam menyusun kebijakan dalam bidang lingkungan hidup terutama dalam masalah penanganan penegakan hukum lingkungan dalam era otonomi daerah. Kewenangan pemerintah Daerah menurut UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sangatlah besar sehingga tuntutan untuk meningkatkan kinerja dan penerapan kebijakan dalam bidang lingkungan hidup sangatlah dibutuhkan. Sistem Pemerintahan Daerah otonom sebelum UU No 22 tahun 1999 terbagi dalam Sistem Pemerintahan Administratif dan Otonomi, dalam Sistem Pemerintahan Administratif Pemerintah Daerah berperan sebagai pembantu dari penyelenggaraan pemerintah pusat yang dikenal sebagai azas dekosentrasi dalam UU No 54 tahun 1970 tentang Pemerintah Daerah, hal ini diaplikasikan dalam Pemerintahan Daerah Tingkat I dan Pemerintahan Daerah tingkat II.Sedangkan dalam Sistem

Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB I

A.Pendahuluan

a. Latar Belakang

Dalam era otonomi daerah sesuai dengan ketentuan dalam UU No 22 Tentang

Pemerintahan Daerah, maka kewenangan daerah akan sedemikian kuat dan luas sehingga

diperlukan suatu peraturan perundang-undangan yang ketat untuk menghindari ketidakteraturan

dalam menyusun kebijakan dalam bidang lingkungan hidup terutama dalam masalah penanganan

penegakan hukum lingkungan dalam era otonomi daerah.

Kewenangan pemerintah Daerah menurut UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah sangatlah besar sehingga tuntutan untuk meningkatkan kinerja dan penerapan kebijakan

dalam bidang lingkungan hidup sangatlah dibutuhkan. Sistem Pemerintahan Daerah otonom

sebelum UU No 22 tahun 1999 terbagi dalam Sistem Pemerintahan Administratif dan Otonomi,

dalam Sistem Pemerintahan Administratif Pemerintah Daerah berperan sebagai pembantu dari

penyelenggaraan pemerintah pusat yang dikenal sebagai azas dekosentrasi dalam UU No 54

tahun 1970 tentang Pemerintah Daerah, hal ini diaplikasikan dalam Pemerintahan Daerah

Tingkat I dan Pemerintahan Daerah tingkat II.Sedangkan dalam Sistem Pemerintahan Otonomi

Pemerintahan Daerah adalah mandiri dalam menjalankan urusan rumah tanganya. Pemerintahan

Daerah memerlukan alat-alat perlengkapannya sendiri sebagai pegawai/pejabat –pejabat daerah

dan bukan pegawai/pejabat pusat. Memberikan wewenang untuk menyelenggarakan rumah

tangga sendiri berarti pula membiarkan bagi daerah untuk berinisiatif sendiri dan untuk

merealisir itu, daerah memerlukan sumber keuangan sendiri dan pendapatan-pendapatan yang

diperoleh dari sumber keuangan sendiri memerlukan pengaturan yang tegas agar di kemudian

hari tidak terjadi perselisihan antara pusat dan daerah mengenai hal –hal tersebut diatas.

Tetapi dalam UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka terjadi perubahan besar

dalam kewenangan Pemerintahan Daerah.

Page 2: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup sangatlah penting untuk dilihat dalam era otonomi daerah

sekarang ini karena lingkungan hidup sudah menjadi isu internasional yang mempengaruhi

perekonomian suatu negara. Pemerintahan Daerah diberikan kekuasaan yang sangat besar dalam

mengelola daerahnya terutama sekali Pemerintahan Kota atau Kabupaten.

Dalam makalah ini akan dibahas masalah lingkungan hidup di era otonomi daerah dan

bagaimana Kewenangan daerah terhadap lingkungan hidup juga akibat kewenangan yang besar

tersebut.

b.Pokok Permasalahan

1. Bagaimana Kewenangan Pemerintah Daerah dijalankan dalam bidang lingkungan hidup?

2. Dampak dari Kewenangan tersebut terhadap lingkungan hidup?

c.Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Kewenangan Pemerintah Pusat dan daerah

dalam pengelolaan lingkungan, adalah “memberikan penjelasan tentang kewenangan Pemerintah

Pusat dan daerah serta dampaknya di bidang lingkungan hidup”

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah memberikan masukan dan informasi

yang jelas kepada mahasiswa dan pelajar tentang bagaimana kewenangan dan dampak dari

kewenangan yang dijalankan oleh Pemerintahan Daerah di bidang Lingkungan Hidup.

BAB II

B. Pembahasan

1. Pemerintah Kewenangan Pusat dan daerah dalam UU No 22 tahun 1999.

Dalam bidang lingkungan hidup kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah sangat

menentukan akan tetapi dengan adanya UU No 22 tentang Otonomi daerah maka kewenangan

pengelolaan lingkungan hidup menjadi terbagi dua hal ini dapat dicermati dalam pasal 7 UU NO

22 tahun 1999, yaitu:

(1) Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintah, kecuali

kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,

moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.

(2) Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat(1), meliputi kebijakan tentang

perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana

Page 3: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian

negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang

strategis, konservasi, dan standarisasi nasional.

Dalam UU nomor 22 tahun 1999 memperlihatkan kewenangan pemetrintah pusat yang

ingin dibagi kepada daerah akan tetapi jika dilihat dari pasal 7 ayat 2 sangat terlihat pembatasan

kewenangan pemerintahan daerah, sebenarnya pasal 7 ayat 2 harus diperjelas lagi apa yang

dimaksud dengan kewenangan bidang lain yang diatur oleh UU No 22 tahun 1999. Kalau dilihat

dari ayat 2 maka akan terlihat kewenangan pemerintah pusat yang masih besar.

2. Penjelasan Kewenangan dalam Sistem Pemerintahan setelah UU No 22 tahun 1999

Untuk mengantisipasi berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun

1999, tim kerja Menko Wasbangpan dan Kantor Menteri Negara

Lingkungan Hidup/Bapedal telah mencoba merumuskan interpretasi

kewenangan pengelolaan lingkungan hidup menurut Undang-undang

Nomor 22 Tahun 1999.

Secara umum, kewenangan pengelolaan lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi :

Kewenangan Pusat

Kewenangan Propinsi

Kewenangan Kabupaten/Kota.

Kewenangan Pusat terdiri dari kebijakan tentang :

Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara

makro;

Dana perimbangan keuangan seperti menetapkan dan alokasi

khusus untuk mengelola lingkungan hidup;

Sistem administrasi negara seperti menetapkan sistem

informasi dan peraturan perundang-undangan di bidang

pengelolaan lingkungan hidup;

Lembaga perekonomian negara seperti menetapkan kebijakan

usaha di bidang lingkungan hidup;

Page 4: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia;

Teknologi tinggi strategi seperti menetapkan kebijakan

dalam pemanfaatan teknologi strategi tinggi yang

menimbulkan dampak;

Konservasi seperti menetapkan kebijakan pengelolaan

lingkungan hidup kawasan konservasi antar propinsi dan

antar negara;

Standarisasi nasional;

Pelaksanaan kewenangan tertentu seperti pengelolaan

lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam lintas

batas propinsi dan negara, rekomendasi laboratorium

lingkungan dsb.

Kewenangan Propinsi terdiri dari :

Kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat

lintas Kabupaten/Kota;

Kewenangan dalam bidang tertentu, seperti perencanaan

pengendalian pembangunan regional secara makro,

penentuan baku mutu lingkungan propinsi, yang harus

sama atau lebih ketat dari baku mutu lingkungan

nasional, menetapkan pedoman teknis untuk menjamin

keseimbangan lingkungan yang ditetapkan dalam rencana

tata ruang propinsi dan sebagainya.

Kewenangan dekonsentrasi seperti pembinaan AMDAL untuk

usaha atau dan kegiatan di luar kewenangan pusat.

Kewenangan Kabupaten/Kota terdiri dari :

Perencanaan pengelolaan lingkungan hidup;

Page 5: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

Pengendalian pengelolaan lingkungan hidup;

Pemantauan dan evaluasi kualitas lingkungan;

Konservasi seperti pelaksanaan pengelolaan kawasan

lindung dan konservasi, rehabilitasi lahan dsb.

Penegakan hukum lingkungan hidup

Pengembangan SDM pengelolaan lingkungan hidup.

3. Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Pusat dan daerah dalam melakukan pengelolaan

lingkungan hidup.

Pemerintah Pusat dalam melakukan kewenangannya di bidang pengelolaan lingkungan

hidup harus mengikuti kebijakan yang telah diterapkan oleh Menko Wasbangpan dan Menteri

Negara Lingkungan Hidup. Jangan sampai pengurangan kewenangan pemerintah Pusat di bidang

lingkungan hidup tidak bisa mencegah kesalahan pengelolaan lingkungan hidup demi mengejar

Pemasukan APBD khususnya dalam pos Pendapatan Asli Daerah.

Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf, bahwa

desentralisasi adalah mendelegasikan secara bertahap wewenang

pemerintah pusat kepada pemda dalam pelaksanaan pengelolaan

sumber daya alam secara selektif. Dalam penerapan desentralisasi

itu, menurut Sonny harus tercakup pula pemeliharaan lingkungan

hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga dan lestari.

Dengan demikian, kendati desentralisasi ala Indonesia tersebut

pada awalnya merupakan reaksi politik untuk mempertahankan

stabilitas dan integritas teritorial, namun paradigma otonomi

demi kesejahteraan masyarakat lokal tetap bisa diwujudkan tanpa

merusak kualitas lingkungan hidup setempat.

Permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah sekarang

adalah Pemerintahan daerah harus meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah mereka untuk memenuhi target APBD (Anggaran Penerimaan dan

Belanja Daerah) sehingga jalan termudah untuk memenuhi itu semua

Page 6: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

adalah mengeksploitasi kembali lingkungan hidup karena cara

tersebut adalah cara yang biasa dilakukan pemerintah pusat untuk

memenuhi APBN, dan cara ini akan terus dilakukan oleh Pemerintah

daerah dengan baik.

Sehingga jika waktu yang lalu pemusatan eksploitasi

lingkungan hidup hanya di daerah-daerah tertentu seperti Daerah

Istimewa Aceh, Riau, Irian Jaya/ Papua, Kalimantan dan sebagian

Proponsi di Pulau Jawa maka sekarang semua Pemerintah daerah di

Indonesia akan mengekspoitasi lingkungan hidup sebesar-besarnya

untuk memenuhi target APBD untuk daerah-daerah yang mempunyai

sumber kekayaan lingkungan hidup yang besar, sehingga akan dapat

terbayang semua daerah kota dan kabupaten di Indonesia akan

melakukan eksploitasi lingkungan hidup secara besar-besaran.

Karena desentralisasi dalam UU No 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dipunyai oleh daerah kota dan kabupaten.

Permasalahan yang timbul adalah antisipasi dari pemerintah

pusat sebagai pemegan kewenangan tertinggi dalam penyelenggaraan

pemerintahan. Karena seperti kita ketahui kewenangan Pemerintah

Pusat adalah:

Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara

makro;

Dana perimbangan keuangan seperti menetapkan dan alokasi

khusus untuk mengelola lingkungan hidup;

Sistem administrasi negara seperti menetapkan sistem

informasi dan peraturan perundang-undangan di bidang

pengelolaan lingkungan hidup;

Lembaga perekonomian negara seperti menetapkan kebijakan

usaha di bidang lingkungan hidup;

Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia;

Page 7: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

Teknologi tinggi strategi seperti menetapkan kebijakan

dalam pemanfaatan teknologi strategi tinggi yang

menimbulkan dampak;

Konservasi seperti menetapkan kebijakan pengelolaan

lingkungan hidup kawasan konservasi antar propinsi dan

antar negara;

Standarisasi nasional;

Pelak sanaan kewenangan tertentu seperti pengelolaan

lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam lintas

batas propinsi dan negara, rekomendasi laboratorium

lingkungan dsb.

Seperti dijelaskan diatas maka kewenangan pemerintah

pusat dalam melaksanakan otonomi daerah sangatlah penting

dalam lingkungan hidup. Sehingga jika terjadi berbagai

permaslahan yang timbul pemerintahan pusat harus menanganinya

secara baik karena pemrintah pusat masih mempunyai kewenangan

untuk mengadakan berbagi evaluasi kebijakan yang dilakukan

oleh pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah dapat

menjalankan kewenanganya secara proporsional dalam bidang

pengelolaan lingkungan hidup.

BAB III

ANALISA

Page 8: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

Kewenangan yang diberikan pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan tidak bisa

dijadikan suatu kesempatan untuk mengeksploitasi lingkungan

sehingga lingkungan menjadi rusak dan tidak bisa dipergunakan

lagi bagi kelangsungan bangsa ini dan hal ini dilakukan hanya

untuk mengejar Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah

sehingga hanya untuk hal yang jangka pendek investasi jangka

panjang dikuras habis.

Jika dilihat Kewenangan Pemerintah Pusat juga besar dalam

hal ini sehingga perlu diberdayakan peran pemerintah dalam

pengelolaan lingkungan dan juga fungsi dari pemerintah sebagai

suatu instansi pengawas jika terjadi pengelolaan lingkungan

yang tidak baik pad pemerintah daerah. Dalam hal ini perlu

dikaji kembali berbagai kebijakan yang ada pada pemerintah

Daerah sehingga tidak ada kebijkan-kebijakan yang berupa

peraturan daerah yang merugikan lingkungan dan tidak

memperhatikan keadaan masyarakat.

Oppenheim mengatkan dalam Nederlands Gemeenterecht bahwa:

“ Kebebasan bagian-bagin Negara sama sekali tidak boleh

berakhir dengan kehancuran hubungan negara. Di dalam

pengawasan tertinggi letaknya jaminan, bahwa selalu terdapat

keserasian anatara pelaksanaan bebas dari tugas Pemerintah

Daerah dan kebebasan pelaksanaan tugas Tugas Negara oleh

Penguasa negara itu.

Van Kempen juga menulis dalam “Inleiding tot het

Nederlandsch Indisch Gemeenterecht” bahwa otonomi mempunyai

arti lain daripada kedaulatan( souvereniteit), yang merupakan

atribut dari negara, akan tetapi tidak pernah merupakan

atribut dari bagian- bagiannya seperti Gemeente, Provincie dan

Page 9: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

sebagainya, yang hanya dapat memiliki hak-hak yang berasal

dari negara, bagaian-bagaian mana justru sebagai bagian-bagian

dapat berdiri sendiri( zelfstandig) akan tetapi tidak mungkin

dapat dianggap merdeka( onafhnjelijk), lepas dari, ataupun

sejajar dengan negara.

Dapatlah ditambahkan, bahwa pengawasan itu dimaksudkan pula

agar daerah selalu melakukan kebijkannya dengan sebaik-baiknya

sehingga produk kebijakan berupa peraturan daerah tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berada

diatasnya.

Hal ini juga memerlukan peran penting dan koordinasi yang

baik antara Meteri NegaraLingkungan Hidup denga aparat

Pemerintahan Daerah sehinggdapat terjalinnya kerjasama yang

baik antara pusat dan daerah dalam pengelolaan lingkungan.

Pengawasan oleh Pemerintah Pusat dapat dibenarkan untuk

membangun negara Indonesia karena Pemerintah Pusat yang

bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap penyelenggaraan

Pemerintah Negara dan Daerah.

Pengawasan terhadap segala tindakan Pemerintah Daerah

termasuk juga Keputusan-keputusan Kepala Daerah terutama

Peraturan-peraturan Daerah yang ada dapat diawasi, jika

menilik sifatnya bentuk pengawasan bisa dibagi dalam:

1. Pengawasan preventif

2. Pengawasan represif

3. Pengawasan umum

Dan pemerintah Pusat juga harus diawasi oleh lembaga

negara yang lain terutama lembaga perwakilan yang fungsinya

Page 10: Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan

berupa pengawasan, karena Pemrintah Pusat juga mempunyai

kebijakan yang menyangkut pengelolaan lingkungan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan

lingkungan sangatlah besar sehingga perlu adanya pembatasan

yang jelas dalam pengelolaan lingkungan tersebut.

Dan dalam melaksanakan hal tersebut telah diatur beberapa

batasan yang jelas dalam Keputusan Bersama Menteri Negara

Lingkungan Hidup dan Menko Wasbangpan.

Yang perlu dicermati adalah kewenangan Pemerintah Daerah

yang sangat besar sehingga perlu adanya bentuk pengawasan yang

baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat sehingga janagn

sampai terjadi berbagai kebijakan yang merusak lingkungan yang

terjadi di setiap kabupaten atau kota yang ada di Indonesia.

Pemerintah Pusat harus aktif dalam melakukan pengawasan

sehingga pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat

dijalankan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia baik oleh

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah