Upload
qiannahayudisameida
View
185
Download
64
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Khutbah Idul Adha Menghayati Kebesaran Hari Besar cakrawalarafflesia
Citation preview
Khutbah Idul Adha: Menghayati
Kebesaran Hari Besar
Khutbah I
الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان بر الله أكبر.الله أكبر الله أكبر الله أكبر. الله أكبر الله أكبر الله أكبر. الله أكبر الله أك
هذه الله بكرة و أصيلا، الله أكبر ما تحرك متحرك و ارتج، و لبى محرم و عج، و قصد الحرم من كل فج, وأقيمت لله في
الأيام مناسك الحج، الله أكبر ما نحرت بمنى النحائر، وعظمت لله الشعائر، وسار إلى الجمارات سائر، وطاف بالبيت
الطواف مكبرين، وللسعي بين الصفا و المروة مهرولين، وللحجر الأسود مستلمين العتيق زائر، الله أكبر إذا أفاضوا لزيارة
و مقبلين، ومن ماء زمزم شاربين و متطهرين. الله أكبر سبحان ذي الملك و الملكوت، سبحان ذي العزة و الجبروت،
لله رب العالمين سبحان الحي الذي لا يموت، سبحان ربك رب العزة عما يصفون. وسلام على المرسلين و الحمد
أحمد الله حمد من وفقه فعرفه، وأشكر الله على ادراك ذي الحجة ويوم عرفة. واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له،
وأشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله نبي أرسله الله بالرحمة و الرأفة. اللهم صل وسلم وبارك على محمد و على اله و
و المعرفة وسلم تسليما كثيرا أصحابه اولى التقوى
أيها الناس اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. قال الله تعالى في كتابه الكريم : يا أيها الذ ين آمنوا اتقوا الل
ا قد ولتنظر نفس م إن الل خبير بما تعملون مت لغد واتقوا الل
Saudara-saudara kaum Muslimin hafidhakumullah,
Gemuruh takbir, tahmid dan tasbih sejak kemarin sore menggetarkan hati setiap jiwa yang
beriman dan takut kepada Allah جل جلاله. Seluruh kaum Muslimin tanpa terkecuali, mulai anak-
anak hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan, yang sehat maupun yang sakit, baik
sendiri-sendiri maupun berjamaah, baik berdiri, duduk ataupun tiduran, mengumandangkan
takbir, tahlil dan tahmid. Bahkan bebatuan, tumbuhan dan seluruh alam raya
mengumandangkan takbir untuk menghidupkan sunah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan mengagungkan
dan mensucikan asma Allah جل جلاله.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia,
Kalimat takbir adalah lafadh yang sangat agung. Islam telah mengajarkan takbir kepada kita
agar senantiasa mengagungkan asma Allah جل جلاله. Saat adzan kita mengumandangkan takbir, saat
iqamah kita melafalkan takbir, saat membuka shalat kita mengucapkan takbir, saat bayi lahir
kita tiupkan kalimat takbir pada kedua telinganya, saat menyembelih hewan kita membaca
takbir, bahkan saat di medan laga kita juga memekikkan suara takbir.
Ketika kita membaca takbir, الله أكبر maka kita tanamkan keyakinan dalam hati bahwa hanya
Allah yang memiliki keagungan dan kebesaran. Sungguh hanya Allah yang Mahabesar dan
Mahaagung, sedangkan selain Allah adalah kecil dan lemah. Segala hal yang sering kita
bangga-banggakan, berupa kekayaan harta, mobil mewah, rumah megah, kedudukan dan
pangkat yang tinggi, semuanya adalah kecil dan tidak berarti apa-apa dihadapan Allah جل جلاله.
betapa banyak orang kaya jatuh miskin mendadak, betapa banyak orang memiliki pangkat
dan kedudukan diturunkan dari jabatannya dan menjadi orang biasa. Kedudukan akan hilang,
kekayaan akan sirna dan kecantikan pun akan habis. Dan hanya Allah جل جلاله yang tetap maha
Agung selamanya.
Namun demikian lafadh takbir yang mengandung kemuliaan dan kebesaran tersebut, mulai
sering digunakan dan diucapakan dengan sembarangan. Kadang lafadh yang agung tersebut
diteriakan ketika demo anarkis, sambil merusak fasilitas umum, melempar batu dan dengan
mengganggu orang orang lain, bersamaan dengan itu mereka bertakbir. Apakah pantas
kebesaran lafadh takbir tersebut diucapkan bersamaan dengan mengganggu orang lain dan
merusak. Tentu tidak.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Hadirin yang dimuliakan Allah جل جلاله.
Di bulan Dzulhijjah ada dua gambaran bagi umat Islam. Bagi yang dipanggil Allah ke Tanah
Suci, mereka sibuk dengan rangkaian ritual ibadah haji, mulai wukuf di Arah, mabit di
Muzdalifah, Mina hingga tawaf ifhadah. Sedangkan umat Islam yang lain termasuk kita, kita
sibuk dengan ibadah puasa arafah, sedekah dan perayaan Idul adha serta memotong kurban
setelah ini.
Hari ini adalah hari yang sangat mulia. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim diceritakan; ketika Rasulullah berkhutbah id, tiba-tiba beliau bertanya, “Hai, bulan
apa sekarang?” “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?” jawab para sahabat. Nabi صلى الله عليه وسلم diam
beberapa saat sehingga para sahabat menduga-duga, jangan-jangan beliau akan menyebut
nama yang bukan nama sebenarnya. “Tidakkah ini bulan Dzulhijjah?” tanya beliau memecah
kesunyian.” “Ya,” jawab sahabat.
“Negeri apa ini?” beliau bertanya lagi. “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?” jawab sahabat.
Beliau diam sehingga para sahabat mengira beliau akan menyebut nama yang bukan nama
sebenarnya dari negeri dimaksud. Ternyata tidak. “Bukankah ini negeri haram (mulia)?” kata
beliau. “Ya,” jawab sahabat.
“Hari apakah ini?” beliau bertanya untuk ketiga kali.
“Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?” para sahabat menjawab. Lagi-lagi beliau diam agak lama.
Lagi-lagi para sahabat menyangka beliau memelesetkan nama hari itu. Tetapi tidak.
“Tidakkah ini hari penyembelihan (kurban)?” tandas beliau. “Ya,” jawab para sahabat.
Beliau bersabda, “Sungguh darah, harta dan kehormatan kalian adalah barang terlarang
(untuk dilanggar) bagi kalian sebagaimana terlarangnya (baca: mulianya) hari kalian ini, di
negeri kalian ini dan di bulan kalian ini. Sungguh kalian bakal menghadap pada Tuhan kalian,
lalu Dia akan menanyai kalian mengenai amal perbuatan kalian.” (HR Al-Bukhari dan
Muslim)
Idul Adha benar-benar hari yang besar. Ini bukan hari biasa, seperti hari-hari lainnya. Coba
rasakan kebesarannya, kewibawaannya, kemuliaannya, demikian kira-kira Nabi صلى الله عليه وسلم
menganjurkan pada kita.
Hadirin…
Kebesaran hari itu mestinya membawa dampak pada perilaku kita. Merasakan kebesarannya
mendorong kita tertunduk malu di hadapan Allah atas pelanggaran-pelanggaran yang kita
lakukan selama ini.
Tetapi sekarang, tampaknya, kebesaran dan kemuliaan hari seolah tak berbekas di hati kita.
Kita semakin tidak merasakan kebesarannya. Mungkin kita melakukan ritual rutin pada hari
itu: dengan melakukan shalat Idul Adha dan berkurban. Namun selebihnya, kita tidak
merasakan apa-apa. Yang melanggar larangan tetap saja melanggar larangan. Yang
mengabaikan perintah tetap saja tak peduli dengan perintah Allah.
Yang selama ini biasa mengambil hak milik orang lain secara tidak sah (entah dengan
mencuri, menipu, korupsi dan semacamnya) tetap saja melakukan hal itu meski telah
melewati hari nan besar itu. Yang biasa menindas orang lain, melecehkan kehormatan orang
lain, tetap saja melanjutkan kebiasaannya, meski telah melewati hari nan besar. Idul Adha
menjadi hambar bagi kita. Idul Adha menjadi tak banyak berarti bagi kita.
Yang mencaci tetap mencaci karena merasa lebih hebat dan lebih baik. Padahal Allah yang
lebih segalanya. Apalagi menjelang pemilu, semakin ramai cacian, makian dan hinaan
antarsesama Muslim, hanya karena beda pilihan. Padahal Rasul mengingatkan bahwa sesama
Muslim adalah mulia. Kenapa justru kita sendiri yang saling caci dan menghujat?
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Ibadah kurban merupakan ibadah yang diperintahkan Allah sejak jaman Nabi Adam AS.
Bahkan setiap Nabi yang diutus Allah جل جلاله memiliki perintah kurban. Ibadah kurban yang
diikuti Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak terlepas dari peristiwa historis Nabi Ibrahim As. Rasulullah
?suatu saat ditanya oleh sahabatnya mengenai apa udlhiyah (penyembelihan kurban) itu .صلى الله عليه وسلم
Beliau menegaskan: هذه سنة أبيكم إبراهيم (ini adalah sunnah bapakmu, Nabi Ibrahim As).
Nabi Ibrahim As hidup pada abad 18 SM. Masa persimpangan jalan pikiran umat manusia
tentang kurban-kurban manusia yang dipersembahkan kepada dewa-dewa atau tuhan-tuhan
mereka, sementara perintah Allah جل جلاله. kepada Nabiyullah Ibrahim As untuk menyembelih
anaknya, Nabi Ismail lantaran diilhami dari suatu ru’yah (mimpi) sebagaimana dikisahkan
dalam Al-Quran (As-Shaaffat: 102) :
ا بلغ معه السعي مر ستجدني إن شاء قال يا بني إني أرى في المنام أني أذبحك فانظر ماذا ترى قال يا أبت افعل ما تؤ فلم
ابرين من الص الل
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu, maka pikirkan apa pendapatmu!” Ia (Ismail) menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah Engkau akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang bersabar”.
Hadirin....
Setiap individu yang mengaku beriman pasti akan diuji oleh allah جل جلاله. Sebagai bapak akan
diuji, sebagai Ibu dan istri akan diuji dan juga sebagai anak juga akan diuji. Ujian tersebut
untuk membuktikan kebenaran iman kepada Allah جل جلاله.
Para mufassir menyatakan, perintah Allah جل جلاله kepada Ibrahim agar menyembelih putranya
sendiri hendak menyampaikan pesan kepada kita, bahwa betapapun besarnya cinta seseorang
kepada anak atau apapun yang dimiliki, bukanlah sesuatu yang berarti bila Allah
menghendakinya. Ridlo dan mahabbah Allahlah yang sejatinya yang paling berarti dalam
hidup ini.
Disebutkan juga dalam akhir kisah tersebut, Allah جل جلاله memberikan pengganti seekor domba
besar atas keberhasilan Ibrahim dan Ismail dalam melaksanakan perintah dan ujian yang amat
berat itu, seperti diungkap Al-Quran (As-Shaaffat: 107):
وفديناه بذبح عظيم
“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”.
Selain sebagai bukti keimanan kepada Allah جل جلاله dengan mengorbankan apapun jika memang
diperintahkan, maka peristiwa Nabi Ibrahim as, juga mengandung ‘ibrah (pelajaran) bahwa
Allah جل جلاله menjunjung tinggi harkat, martabat dan jiwa manusia, sehingga sama sekali tidak
memperkenankan manusia dijadikan kurban penyembelihan atau pembantaian serta sebagai
tumbal apapun yang pada akhirnya mengakibatkan pertumpahan darah atau melayangnya
nyawa manusia. Karena itu, Islam tidak pernah mentolerir terjadinya kekerasan, kebrutalan,
dan penindasan dalam bentuk apapun yang mengakibatkan pertumpahan darah dan
penderitaan umat manusia. Ia dengan tegas mengharamkan dan mengutuk perbuatan bunuh
diri, membunuh sesama atau membuat kerusakan apapun di muka bumi ini. Intinya kejahatan
kemanusiaan maupun kejahatan lingkungan secara tegas dilarang Al-Qur’an.
Dengan menangkap pesan dan ‘ibrah dari peristiwa besar yang tidak ada duanya dan tidak
akan terulang kedua kalinya dalam sejarah umat manusia itu, dapat disinyalir bahwa Muslim
sejati adalah yang memiliki kecintaan dan kepatuhan mutlak kepada Allah جل جلاله melebihi
kecintaannya kepada siapapun dan apapun. Perjuangan Nabi Ibrahim As dan putranya, Nabi
Ismail As hendaknya juga dapat dijadikan sarana introspeksi diri atas ketaatan kita, untuk
selanjutnya ritualitas kurban diharapkan mampu membentuk karakter kepribadian kita
sebagai manusia yang peka terhadap lingkungan dan masyarakat sekeliling kita, sebagai
manusia yang gemar berkorban dan mengulurkan tangan kepada mereka yang lemah dan
yang tertindas.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Saudara-saudara kaum Muslimin yang dimuliakan Allah.
Yang perlu kita perhatikan dalam Ibadah Kurban adalah makna kurban yang mengandung
nilai pengorbanan. Kurban, yang kita niatkan untuk Allah dan hanya ingin mendapatkan ridha
Allah bukan hanya memotong kambing atau sapi pada hari raya Idul Adha saja. Ajaran
mengorbankan kambing atau sapi dan dagingnya untuk dibagikan kepada orang miskin
hanyalah sarana latihan dan pengingat saja. Pengorbanan jiwa, raga dan harta harus dilakukan
setiap saat, untuk membuktikan derajat ketaqwaan dan keimanan kita.
Apa lagi pada saat ini, banyak bencana dan musibah melanda bangsa kita. Gemba besar di
NTB, Kekeringan, kapal tenggelam, angin topan, wabah penyakit hingga kebakaran atau
gedung yang runtuh. Di sinilah saat pengujian keimanan kita, seberapa besar ketaqwaan dan
keimanan kita kepada Allah. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk berkorban dengan segala
yang kita miliki demi kebahagiaan mereka yang terkena bencana. Bukan hanya kambing atau
sapi saja yang harus dikurbankan, namun juga kekayaan lainnya, baik uang, makanan,
pakaian bahkan tenaga kita harus juga kita kurbankan demi mencapai ketaqwaan dan
keimanan yang sempurna.
Kita harus menata kembali keimanan, membina negara, umat dan bangsa. Kita harus bersatu
dan berdamai dengan sesama saudara kita. Karena kita semua kaum Muslimin di seluruh
dunia sedang dijajah orang-orang Barat. Kaum Muslimin sedang diinjak-injak dan sedang
dalam kesengsaraan. Hal ini disebabkan perpecahan dan permusuhan diantara kita.
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Tepatlah apabila perayaan Idul Adha digunakan menggugah semangat kita untuk berkorban
bagi negeri kita tercinta yang saat ini sedang dirundung kesusahan. Krisis moral yang terus
menggerogoti, beban ekonomi masyarakat yang semakin berat, dan kulitas pendidikan di
negeri kita yang belum hebat, narkoba merajalela dan kenakalan remaja di mana-mana.
Dalam kondisi seperti ini sebenarnya kita banyak berharap dan mendoakan mudah-mudahan
para pemimpin kita, elit-elit kita, dalam berjuang tidak hanya mengutamakan kepentingan
pribadi dan kelompoknya, tapi untuk kepentingan bangsa dan negara. Pengorbanan untuk
kepentingan orang banyak tidaklah mudah, berjuang dalam rangka mensejahterahkan umat
memang memerlukan keterlibatan semua pihak. Semoga kita semua mampu menjadi orang
yang bertakwa yang sanggup berkorban demi kemajuan bersama.
Mudah-mudahan perayaan Idul Adha kali ini, mampu menggugah kita untuk rela berkorban
demi kepentingan agama, bangsa dan negara amiin 3x ya robbal alamin.
Akhirnya, semoga ibadah kurban kita diterima Allah جل جلاله, dikuatkan iman kita, semoga Allah
senantiasa menjaga kita semua, anak-anak kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, tetangga-
tetangga kita dari musibah dan bencana dan semoga kita semua diberi rezeki yang membawa
berkah untuk beribadah kepada Allah جل جلاله.
د وعلى انبيآئ د صلى الله عليه وسلم وعلى آل سيدنا محم بين وارض اللهم صل على سيدنا محم ك ورسلك وملآئكة المقر
حابة والتابعين وتابعي التابعين اللهم عن الخلفاء اشدين ابى بكروعمروعثمان وعلى وعن بقية الص لهم باحسان الى يوم الر
احمين . و الحمد لله رب العالم ين وارض عنا معهم برحمتك يا ارحم الر ين. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين الد
يه وثبتهم على ملة رسولك صلى الله عل والمسلمات وأصلح ذات بينهم وألف بين قلوبهم واجعل في قلوبهم الإيمان والحكمة
هم ك وعدو إله الحق واجعلنا منهم وسلم وأوزعهم أن يوفوا بعهدك الذي عاهدتهم عليه وانصرهم على عدو
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, Muslimin dan Muslimat, perbaikilah di
antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah,
kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu صلى الله عليه وسلم, berikanlah mereka agar mampu menunaikan
janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh
mereka, wahai Ilah yang haq jadikanlah kami termasuk dari mereka.
ح لنا آخرتنا التي فيها معادنا واجعل اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا وأصل
لنا في كل خير واجعل الموت راحة لنا من كل شر الحياة زيادة
Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami,
perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai
tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap
kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan.
ه إلينا الكف اشدين اللهم حبب إلينا الإيمان وزينه في قلوبنا وكر ر والفسوق والعصيان واجعلنا من الر
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati
kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah
kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.
ين واجعل دائرة السوء ر أعداء الد رك والمشركين ودم عليهم يا رب العالميناللهم أعز الإسلام والمسلمين وأذل الش
Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik,
hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam
semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka,
sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
بون رسلك ويقاتلون أولياءك ب الكفرة الذين يصدون عن سبيلك ويكذ اللهم عذ
Ya Allah siksalah orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustai rasul-rasul-Mu,
membunuh kekasih-kekasih-Mu.
ق جمعهم وشت ت شملهم وخذهم أخذ عزيز مقتدر إنك ربنا على كل شيئ قدير يا رب العالميناللهم فر
Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya
Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
بر على الحق والثبات على الأمر والعاقبة الحسنة والعافية من كل بلية والسلامة من كل إثم والغنيمة من اللهم ارزقنا الص
احمين كل بر والفوز بالجنة والنجاة من النار يا أرحم الر
Ya Allah, berilah kesabaran kepada kami atas kebenaran, keteguhan dalam menjalankan
perintah, akhir kesudahan yang baik dan ‘afiyah dari setiap musibah, bebas dari segala dosa,
keuntungan dari setiap kebaikan, keberhasilah dengan surga dan selamat dari api neraka,
wahai dzat yang Maha Pengasih.
تقبل الله منا ومنكم تلاوته وإنه هو السميع بارك الله لي ولكم فى القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بمافيه من آية وذكر الحكيم و
حيمالعل يم، وأقول قولي هذا فأستغفر الله العظيم إنه هو الغفور الر
Khutbah II
.الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
د ا والشكر له على توفيقه وامتنانه. وأشهد أن لا اله إلا الله والله وحده لا شريك ل الحمد لله على إحسانه ه وأشهد أن سيدنا محم
د اعبده ورسوله الداعى إلى رضوانه. اللهم صل على سيدنا محم ا كثير وعلى اله واصحابه وسلم تسليم
ا نهى واعلموا أن الله أمر ا بعد فيا ايها الناس اتقوالله فيما أمر وانتهوا عم سه كم بأمر بدأ فيه بنفسه وثـنى بملآ ئكته بقد أم
د وقال تعالى إن الله وملآئكته يصلون على النبى يآ ايها الذين آمنوا صلوا عليه وس ا. اللهم صل على سيدنا محم لموا تسليم
اشدين أبى صلى الله عليه وسلم وعلى آل سيدنا محم بين وارض اللهم عن الخلفاء الر د وعلى انبيآئك ورسلك وملآئكة المقر
حابة والتابعين وتابعي التابعين لهم باحسان ين وارض عنا معهم برحمتك الىي بكر وعمر وعثمان وعلى وعن بقية الص وم الد
احمين يا ارحم الر
رك لهم أعز الإسلام والمسلمين وأذ اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحيآء منهم والاموات ال ل الش
ين واخذل من خذل المسلمين دية وانصر من نصر الد ين واعل كلماتك إلى والمشركين وانصر عبادك الموح ر أعداءالد و دم
ين. اللهم ادفع عنا البلاء والو لازل والمحن وسوء الفتنة والمحن ما ظهر منها وما بطن عن بلدنا اندوني يوم الد سيا باء والز
ة يا رب العالمين. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وف ة وسائر البلدان المسلمين عآم ى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. ربنا خآص
أمرنا بالعدل والإحسان وإيتآء ذي القربى ظلمنا انفسناوان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين. عبادالله ! إن الله ي
شكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله عن الفحشآء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون واذكروا الله العظيم يذكركم وا وينهى
أكبر
Moch. Bukhori Muslim, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU