35
Khutbah Idul Fitri 1431 H: Mewujudkan Hakikat Taqwa ر كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ر أل كب له أ ألَ لاَ فُ له ألِ دْ هَ يْ نَ م اَ نِ ل اَ مْ عَ أِ ! اتَ ِ يَ سَ ا وَ نِ سُ فْ نَ أِ رْ وُ رُ , شْ نِ مِ له الِ بُ ذْ وُ عَ نَ وِ هْ يَ لِ أُ تْ وُ ! تَ 5 نَ وُ هُ رِ فْ عَ ! تْ سَ نَ = وُ هُ يْ يِ عَ ! تْ سَ نَ وُ هُ دَ مْ حَ نَ نْ يِ مَ ل اَ عْ ل أِ تَ رِ ِ ُ دْ مَ حْ لَ أُ مَ لاَ س ل أَ وُ ! هَ لاَ ص ل أَ وُ هُ لْ وُ سَ رَ وُ هُ دْ نَ ع أً دَ مَ حُ مَ نَ أُ دَ هْ , شَ أَ وُ هَ لَ V كْ يِ رَ , شَ لاُ هَ دْ حَ وُ له ألَ لاِ أَ لهِ أَ لاْ نَ أُ دَ هْ , شَ . أُ هَ لَ يِ اذَ هَ لاَ فْ لِ لْ صُ يْ نَ مَ وُ هَ لَ لِ صُ م. َ نْ وُ حِ لْ فُ ! نْ مُ كَ لَ عَ لِ هِ ! يَ ع اَ طَ وِ له ألَ وْ ! قَ ! تِ ن يِ سْ فَ نَ وْ مُ كْ نِ صْ وُ : أِ له ألَ اذَ نِ ع اَ َ ف: ُ دْ عَ ن اَ مَ . أِ نْ يِ ألدِ مْ وَ ي ىَ لِ أُ هَ عِ تَ ! نْ نَ مَ وِ هِ ابَ حْ صَ أَ وِ هِ ألَ ي ءَ لَ عَ = وٍ دَ مَ حُ م اَ ِ } يِ نَ ن يَ لَ عَ نْ وُ مِ لْ سُ مْ مُ ! تْ نَ أَ وَ لاِ أَ نُ ! يْ وُ مَ ! تَ لاَ وِ هِ ! ابَ ! فُ ! نَ ! قَ حَ له وأ ألُ ! قَ ! ن وأ أُ تَ مَ أَ نْ يِ دَ ا ألَ هُ يَ اأَ : بِ مْ يِ رَ كْ ل أِ ن أْ رُ ! فْ ل ي أِ ف ىَ ل اَ عَ ! نُ له ألَ الَ ! فAllahu Akbar 3x Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Rahimakumullah. Ramadhan yang telah kita akhiri memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kita, hal ini karena ibadah Ramadhan yang salah satunya adalah berpuasa memberikan nilai pembinaan yang sangat dalam, yakni mengokohkan dan memantapkan ketaqwaan kita kepada Allah swt, sesuatu yang amat kita butuhkan dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Agar pencapaian peningkatan taqwa bisa kita raih dan dapat kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi penting bagi kita memahami hakikat taqwa yang sesungguhnya. Dalam bukunya Ahlur Rahmah, Syekh Thaha Abdullah al Afifi mengutip ungkapan sahabat Nabi Muhammad saw yakni Ali bin Abi Thalib ra tentang taqwa, yaitu: ِ لْ نِ لَ ! فْ ل اِ ا بَ ضِ ر ل أَ وِ لْ ِ حَ ر ل أِ مْ وَ تِ لُ أذَ دْ عِ ! تْ سِ لاْ أَ وِ لْ يِ رْ بَ ! ت ل اِ بُ لَ مَ عْ ل أَ وِ لْ نِ لَ حْ ل أَ نِ مُ فْ وَ حْ ل أTakut kepada Allah yang Maha Mulia, mengamalkan apa yang termuat dalam at tanzil (Al-Qur’an), mempersiapkan diri untuk hari meninggalkan dunia dan ridha (puas) dengan hidup seadanya (sedikit)

KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

  • Upload
    dangque

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

Khutbah Idul Fitri 1431 H: Mewujudkan Hakikat Taqwa

 

أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله

انفسنا شرور من بالله ونعوذ اليه ونتوب ونستغفره ونستعينه نحمده العالمين رب لله الحمد . ال وحده الله اال اله ال ان اشهد له هادي فال يضلل ومن له مضل فال الله يهد من اعمالنا ئات وسي

واصحابه ءاله وعلى محمد نا نبي على الم والس والصالة ورسوله عبده محمدا ان واشهد له شريك. : : . تفلحون كم لعل وطاعته الله بتقو ونفسي اوصيكم الله فياعباد بعد اما الدين يوم الى تبعه ومن

: مسلمون وانتم اال تموتن وال تقاته حق الله قوا ات امنوا ذين ال ها يااي الكريم القرآن فى تعالى الله قال

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Ramadhan yang telah kita akhiri memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kita, hal ini karena ibadah Ramadhan yang salah satunya adalah berpuasa memberikan nilai pembinaan yang sangat dalam, yakni mengokohkan dan memantapkan ketaqwaan kita kepada Allah swt, sesuatu yang amat kita butuhkan dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Agar pencapaian peningkatan taqwa bisa kita raih dan dapat kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi penting bagi kita memahami hakikat taqwa yang sesungguhnya. Dalam bukunya Ahlur Rahmah, Syekh Thaha Abdullah al Afifi mengutip ungkapan sahabat Nabi Muhammad saw yakni Ali bin Abi Thalib ra tentang taqwa, yaitu:

بالقليل ضا والر حيل الر ليوم واإلستعداد نزيل بالت والعمل الجليل من الخوف

Takut kepada Allah yang Maha Mulia, mengamalkan apa yang termuat dalam at tanzil (Al-Qur’an), mempersiapkan diri untuk hari meninggalkan dunia dan ridha (puas) dengan hidup seadanya (sedikit)

Dari ungkapan di atas, ada empat hakikat taqwa yang harus ada pada diri kita masing-masing dan ini bisa menjadi tolok ukur keberhasilan ibadah Ramadhan kita.

Pertama, Takut Kepada Allah. Salah satu sikap yang harus kita miliki adalah rasa takut kepada Allah swt. Takut kepada Allah bukanlah seperti kita takut kepada binatang buas yang menyebabkan kita harus menjauhinya, tapi takut kepada Allah swt adalah takut kepada murka, siksa dan azab-Nya sehingga hal-hal yang bisa mendatangkan murka, siksa dan azab Allah swt harus kita jauhi. Sedangkan Allah swt sendiri harus kita dekati, inilah yang disebut dengan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah).

Karena itu, orang yang takut kepada Allah swt tidak akan melakukan penyimpangan dari segala ketentuan-Nya. Namun sebagai manusia biasa mungkin saja seseorang melakukan kesalahan, karenanya bila kesalahan dilakukan, dia segera bertaubat kepada Allah swt dan meminta maaf kepada orang yang dia bersalah kepadanya, bahkan bila ada hak orang lain yang diambilnya,

Page 2: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

maka dia mau mengembalikannya. Yang lebih hebat lagi, bila kesalahan yang dilakukan ada jenis hukumannya, maka iapun bersedia dihukum bahkan meminta dihukum sehingga ia tidak menghindar dari hukuman. Allah swt berfirman:

﴿ ن� ق�ي �� ن م ل� ق ل� ن�� ق� م�� م� ل� ن�� ل� ن�� م� ن�� نا ن�� � ن�ا م� �ل ن� �ة �� ن ن ن� ل! م" ب# ن�� ب%� ة& �ن ق' ل) ن% ى( ن ق+� م�و� ق� ن-ا ١٣٣ن� ﴾

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS Ali Imran [3]:133).

Sebagai contoh, pada masa Rasul ada seorang wanita yang berzina dan ia amat menyesalinya, dari perzinahan itu ia hamil dan sesudah taubat iapun datang kepada Rasul untuk minta dihukum, namun Rasul tidak menghukumnya saat itu karena kehamilan yang harus dipelihara. Sesudah melahirkan dan menyusui anaknya, maka wanita itu dihukum sebagaimana hukuman untuk pezina yang menyebabkan kematiannya, saat Rasul menshalatkan jenazahnya, Umar bin Khattab mempersoalkannya karena ia wanita pezina, Rasulullah kemudian menyatakan:

جادت أن من أفضل وجدت وهل لوسعتهم المدينة أهل من سبعين بين قسمت لو توبة تابت لقدوجل عز بنفسها لله

Ia telah bertaubat, suatu taubat yang seandainya dibagi pada tujuh puluh orang penduduk Madinah, niscaya masih cukup. Apakah ada orang yang lebih utama dari seorang yang telah menyerahkan dirinya kepada hukum Allah? (HR. Muslim).

Ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya mendidik kita untuk menjadi orang yang takut kepada Allah swt yang membuat kita akan selalu menyesuaikan diri dengan segala ketentuan-ketentuan-Nya. Kalau kita ukur dari sisi ini, kenyataan menunjukkan bahwa banyak sekali orang yang belum bertaqwa karena tidak ada rasa takutnya kepada Allah swt.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Hakikat taqwa yang Kedua kata Ali bin Abi Thalib adalah Beramal Berdasarkan Wahyu. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt untuk menjadi petunjuk bagi manusia agar bisa bertaqwa kepada-Nya. Karena itu, orang yang bertaqwa akan selalu beramal atau melakukan sesuatu berdasarkan wahyu yang diturunkan oleh Allah swt, termasuk wahyu adalah hadits atau sunnah Rasulullah saw karena ucapan dan prilaku Nabi memang didasari oleh wahyu. Dengan kata lain, seseorang disebut bertaqwa bila melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya.

Dalam konteks inilah, menjadi amat penting bagi kita untuk selalu mengkaji al-Quran dan al Hadits, sebab bagaimana mungkin kita akan beramal sesuai dengannya, bila memahaminya saja tidak dan bagaimana pula kita bisa memahami bila membaca dan mengkajinya tidak.

Dalam kehidupan para sahabat, mereka selalu berusaha untuk beramal berdasarkan wahyu, karenanya mereka berusaha mengkajinya kepada Nabi dan para sahabat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang suka bertanya. Meskipun mereka suka melakukan sesuatu, tapi bila ternyata

Page 3: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

wahyu tidak membenarkan mereka melakukannya, maka merekapun berusaha untuk meninggalkannya.

Suatu ketika ada beberapa orang sahabat yang dahulunya beragama Yahudi, mereka ingin sekali bisa melaksanakan lagi ibadah pada hari Sabtu dan menjalankan kitab taurat, tapi turun firman Allah swt yang membuat mereka tidak jadi melakukannya, ayat itu adalah:

﴿ ن� ق0ي م�% ن�� م� ن� ل! م" ن م1 2� ن ق+� 3 ق5 ن6ا لي ن�7 � ق� نو� م6 م8 م9و� ق0 �� ن ن: ن�� ن� �ة <� ن ن=ا ق! ل� ب� � ق>ي م�و� م8 ل? � م�و� ن% آ� ن� قBي � ن � ن�ا م�ي ن�� ٢٠٨نيا ﴾

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (QS Al Baqarah [2]:208).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Ketiga yang merupakan hakikat taqwa menurut Ali bin Abi Thalib ra yang harus kita hasilkan dari ibadah Ramadhan kita adalah Mempersiapkan Diri Untuk Akhirat. Mati merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada setiap orang. Keyakinan kita menunjukkan bahwa mati bukanlah akhir dari segalanya, tapi mati justeru awal dari kehidupan baru, yakni kehidupan akhirat yang enak dan tidaknya sangat tergantung pada keimanan dan amal shaleh seseorang dalam kehidupan di dunia ini. Karena itu, orang yang bertaqwa akan selalu mempersiapkan dirinya dalam kehidupan di dunia ini untuk kebahagiaan kehidupan di akhirat.

Bila kita sudah menyadari kepastian adanya kematian, maka kita tidak akan mensia-siakan kehidupan di dunia yang tidak lama. Kita akan berusaha mengefektifkan perjalanan hidup di dunia ini untuk melakukan sesuatu yang bisa memberikan nilai positif, sebagai apapun kita. Karena itu bila kita tidak efektif dan orang mengkritik kita, harus kita terima kritik itu denga senang hati. Khalifah Umar bin Abdul Aziz salah satu contohnya.

Ketika Umar bin Abdul Aziz telah menerima jabatan sebagai khalifah, dia merasa perlu beristirahat karena kondisi badannya yang sudah amat lelah dan mata yang sudah amat ngantuk, apalagi ia baru saja mengurus keluarganya yang meninggal yakni Khalifah Sulaiman. Baru saja dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan meletakkan kepalanya di atas bantal, tiba-tiba datang Abdul Malik lalu berkata: “Ayah, apa yang akan ayah lakukan sekarang?”.

“Aku ingin istirahat sejenak anakku”, jawab Umar.

“Apakah ayah akan beristirahat, padahal ayah belum mengembalikan harta rakyat yang dirampas secara zalim kepada yang berhak?”.

“Aku akan lakukan semua itu nanti setelah zuhur, semalam aku tidak bisa tidur karena mengurus pamanmu”, jawab Umar.

Page 4: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

“Ayah, siapa yang bisa memberi jaminan bahwa ayah akan tetap hidup sampai zuhur nanti?”. Tanya Abdul Malik lagi menghentak.

Mendengar pertanyaan anaknya itu, terbakar rasanya semangat Umar sehingga seperti hilang rasa ngantuk dan lelah yang dialaminya, lalu Umar berkata: “Nak…mendekatlah kepadaku”.

Setelah Abdul Malik mendekat, Umar mencium keningnya lalu berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku anak keturunan yang membantuku dalam agamaku”.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz segera bangkit dari tempat tidurnya dan iapun mengumumkan: “Barangsiapa yang hartanya telah diambil secara zalim, maka hendaklah ia mengangkat permasalahannya”.

Efektifitas waktu hidup yang digunakan membuat Khalifah Umar bin Abdul Aziz sampai kesulitan mencari mustahik karena tingkat kesejahteraan yang tingggi. Harus kita akui banyak diantara kita yang merasa mati masih lama sehingga tidak muncul amal shaleh, baik sebagai pribadi, keluarga, masyarakat maupun organisasi sosial dan politik, keluhan kita adalah tidak punya waktu, kekurangan waktu, karena itu Allah swt mengingatrkan kita semua:

﴿ ة�� Cن ن�� ق1 ب# ن� ق& ن? ن0ا ق9 ق# Dل �ق ل7 مي ن�� ن� ةEا ق نFا ةHا ن ن� Iل ن ل9 ني ل� ن> ق1 ب# ن� Jن ن�ا ق م و �ل ني ن5 ن=ا ن� ن> 3 ن� Cق ن�� ن1 ىن ق+� ل! م" م� ىن ق+� نا 2� ن ن�� ن�ي ن ق+� ى( Cن ميو ل! م" م� Lل ب% �ن ن7 ن# ن2ا ن�� نا 2� ن ق+� Iل M١١٠م ﴾

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya” (QS Al Kahfi [18]:110).

Manakala seseorang sudah melakukan segala sesuatu sebagai bentuk persiapan untuk kehidupan sesudah kematian, maka orang seperti inilah yang disebut dengan orang yang cerdas, meskipun ia bukan sarjana. Karena itu, Rasulullah saw bersabda:

الموت بعد لما وعمل نفسه دان من س الكي

Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan nafsunya dan beramal bagi kehidupan sesudah mati (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah swt.

Hakikat taqwa yang Keempat menurut Ali bin Abi Thalib adalah Ridha Meskipun Sedikit. Setiap kita pasti ingin mendapat sesuatu khususnya harta dalam jumlah yang banyak sehingga bisa mencukupi diri dan keluarga serta bisa berbagi kepada orang lain. Namun keinginan tidak selalu sejalan dengan kenyataan, ada saat dimana kita mendapatkan banyak, tapi pada saat lain kita mendapatkan sedikit, bahkan sangat sedikit dan tidak cukup. Orang yang bertaqwa selalu ridha dan menerima apa yang diperolehnya meskipun jumlahnya sedikit, inilah yang disebut dengan qana’ah, sedangkan kekurangan dari apa yang diharapkan bisa dicari lagi dengan penuh kesungguhan dan cara yang halal. Korupsi yang menjadi penyakit bangsa kita hingga sekarang

Page 5: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

adalah karena tidak ada sikap ridha menerima yang menjadi haknya, akibatnya ia masih saja mengambil hak orang lain dan administrasi serta penguatan hokum atas penyimpangan yang dilakukannya bisa diatur, karenanya Allah swt mengingatkan kita semua dalam firman-Nya:

﴿ ن5 مو ن� ل9 ن: ل! م� ن��2 ن� ق! Nل ق+� ل� ق#ا Oق ��ا ن � Pق نو� ل% ن�� ل� ب% ة�ا ق�ي ن> م�و� م= ل�ا ن� ق Qق ن�"ا Eم ل � ) ن ق+� ن�ا ق# م و� ل� م: ن� Iق Rق ن0ا ل ق#ا م"! ن� لي ن# م"! ن نو� ل% ن�� م�و� م= ل�ا ن: ن�� ١٨٨ن� ﴾

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.(QS Al Baqarah [2]:188).

Suatu ketika, Ali bin Abi Thalib baru pulang lebih sore dari biasanya. Isterinya, Fatimah putri Rasulullah menyambut kedatangan suaminya dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.

Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah, “Aku mohon maaf karena tidak membawa uang sepeserpun.”

Tidak nampak sedikitpun kekecewaan pada wajah Fatimah, bahkan ia tetap tersenyum dan bisa memaklumi keadaan suami yang dicintainya.

Ali amat terharu terhadap isterinya yang begitu tawakkal meskipun ia tidak bisa memasak malam itu karena memang tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak.

Ketika waktu shalat tiba, seperti biasa Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama’ah. Sepulang dari shalat, seorang yang sudah tua menghentikan langkahnya menuju rumah. “Maaf anak muda, betulkah engkau Ali, anaknya Abu Thalib?”, tanya orang itu.

“Betul”, jawab Ali heran.

Orang tua itu merogoh kantungnya seraya berkata, “Dulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya.”

Dengan amat gembira Ali mengambil uang itu yang berjumlah 30 dinar. Sesampai di rumah, Ali kemukakan kepada isterinya rizki yang tidak terduga itu. Tentu saja Fatimah sangat gembira ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari. Tanpa berpikir panjang, Ali langsung berangkat menuju pasar.

Ketika hampir tiba ke pasar, Ali melihat seorang fakir menadahkan tangan, “Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepadaku, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan.”

Tanpa berpikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu dan Ali pulang dengan tangan kosong. Tentu saja melihat sang suami pulang tidak bawa apa-apa, Fatimah

Page 6: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

terheran-heran. Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya dan ini justeru membuat Fatimah begitu terharu terhadap sang suami. Dengan diiringi senyum yang manis, Fatimah berkata: “Apa yang engkau lakukan juga akan aku lakukan seandainya aku yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang dimurkai-Nya.”

Sikap menerima membuat kita bisa bersyukur dan bersyukur membuat kita akan memperoleh rizki dalam jumlah yang lebih banyak, bahkan bila jumlahnya belum juga lebih banyak, rasa syukur membuat kita bisa merasakan sesuatu yang sedikit terasa seperti banyak sehingga yang merasakan manfaatnya tidak hanya kita dan keluarga tapi juga orang lain. Inilah diantara makna yang harus kita tangkap dari firman Allah swt:

﴿ ن� ق�ي ن7 ن ق#ي �Bن ن� ن�5 ق+� ل! م: �ل ن' ن= �Sق ن ن� 3 ل! م" 2� ن ن� قTي ن�� ن� ل! م: �ل ن" Uن �Sق ن ل! م" م�# ن� ن5 Vن� ن�ا ن: Vل ق+� ٧ن� ﴾

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim [14]:7).

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa bertaqwa kepada Allah swt memerlukan kesungguhan sehingga kita dituntut untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Akhirnya marilah kita sudahi ibadah shalat Id kita dengan berdoa:

وارحمنا الغافرين خير ك فان لنا واغفر الفاتحين خير ك فان لنا وافتح اصرين الن خير ك فان انصرنا اللهموالكافرين الظالمين القوم من نا ونج واهدنا ازقين الر خير ك فان وارزقنا احمين الر خير ك .فان

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.

تى ال آخرتنا لنا وأصلح معاشنا فيها تى ال دنيان لنا وأصلح أمرنا عصمة هو الذى ديننا لنا أصلح اللهمشر كل من لنا راحة الموت واجعل خير كل فى لنا زيادة الحياة واجعل معادنا فيها

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

اليقين ومن تك جن غنابه تبل ما طاعتك ومن معصيتك وبين بيننا ماتحول خشيتك من لنا اقسم اللهم . ا من الوارث واجعله أحييتنا ما وقوتنا وأبصارنا بأسماعنا عنا مت هم الل الدنيا مصائب علينا به ماتهون وال علمنا مبلغ وال همنا أكبر الدنيا تجعل دينناوال فى مصيبتنا تجعل وال عادانا من على ثأرنا واجعله

يرحمنا ال من علينا ط تسل

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke

Page 7: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

قريب اغفرللمسلمينوالمسلماتوالمؤمنينوالمؤمناتاألحياءمنهمواألمواتانكسميع اللهمالدعوات .مجيب

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.

ار الن عذاب وقنا حسنة األخرة وفى حسنة الدنيا فى اتنا نا .رب

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

Islam KTP? Sobat lebaran tahu istilah ini? Istilah yang amat populer akhir-akhir ini karena ada sinetron yang mengangkat tema menarik ini. Istilah Islam KTP muncul karena pola kehidupan masyarakat yang tidak menjalankan rukun Islam dengan benar, khususnya menjalankan dengan benar rukun Islam yang hanya ada 5 butir.

Islam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai gambaran golongan yang mengaku beragama, namun tidak menunaikan kewajiban pokok dalam beragama. Hal tersebut tergambar dengan penduduk mayoritas Indonesia beragama Islam namun tak sedikit yang tidak menjalankan rukun Islam yang kedua, yaitu shalat fardu (shalat lima waktu).

Banyak yang mengaku Islam namun tidak menerapkan ajaran Islam dengan benar. Memang maju saat ini kebudayaan Barat, akan tetapi ajaran Islam memiliki nilai-nilai kehidupan yang baik.

Ada negara yang menomorduakan agama dalam tataran pemerintahannya, dengan istilah teoritisnya sekuler. Yang tidak mementingkan apa agamamu, melainkan bisa apa kamu untuk negaramu.

Hal ini memang baik untuk memosisikan negaranya siap bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Namun jika nilai-nilai agamis, terutama Islam, tidak dipahami dengan benar dan hanya menjadi agama di KTP saja akan menjadi tumpul moralitas masyarakatnya. Lebih terpuruk lagi jika awalnya sekuler lama kelamaan negara tersebut akan menjadi materialistis.

Materialistis inilah yang paling menyeramkan, karena masyarakat dapat menggadaikan keimanan dan moralitasnya hanya untuk materi belaka. Jika terus mengakar akan menjadi suatu negara tanpa moral dan keimanan, serta akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan materi semata.

Page 8: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

“Mengaku Islam di KTP namun untuk ibadah fardu saja tidak. Bahkan ada yang berpendidikan tinggi namun ibadahnya di nomor sekiankan. Hanya Jumat saja ia shalat, yaitu ketika shalat Jumat. Seandainya saja otaknya diasup dengan pendidikan tinggi, dan moral serta nurani diselimuti dengan keimanan kepada Allah SWT, niscaya negeri ini akan bangkit dari tidur panjangnya atau bahkan lebih maju dari negara-negara maju. Orang-orang Islam KTP inilah mungkin yang menjadi faktor banyaknya koruptor yang merajalela yang berasal dari golongan ini, yang berpendidikan namun imannya masih belang-belang atau bahkan hitam,” inilah kutipan menarik dari khotbah Jumat (05/10) di Masjid kompleks PLN wilayah Duren Tiga, Jakarta

 Amalan Setelah RamadhanPenulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

 

 

 

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فال مضل له ومن يضلل فال هادي له أشهد أن ال إلـه

دا عبده ورسوله الله وحده ال شريك له وأشهد أن محم .إال

سلمون. )آل عمران: وأنتم م يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته وال تموتن إال102)

يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجاال كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به واألرحام إن الله كان عليكم

(1رقيبا. )النساء:

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قوال سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم(71-70ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما. )األحزاب:

ا بعد :أم

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di manapun kita berada. Baik ketika kita sedang bersama orang banyak maupun ketika sendirian. Dan marilah kita senantiasa takut akan terkena adzab-Nya, kapan dan di mana pun kita berada. Karena kewajiban menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya bukan hanya pada waktu dan saat-saat tertentu saja. Bahkan beribadah kepada-Nya adalah

Page 9: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

kewajiban yang harus dilakukan hingga ajal mendatangi kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

واعبد ربك حتى يأتيك اليقين

“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai kematian mendatangimu.” (Al-Hijr: 99)

 

Hadirin rahimakumullah,

Belum lama berlalu, kaum muslimin berada di bulan yang penuh barakah. Bulan yang kaum muslimin berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih di malam harinya. Bulan yang kaum muslimin mengisinya dengan berbagai amal ketaatan. Kini bulan itu telah berlalu. Dan akan menjadi saksi di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang di bulan tersebut. Baik yang berupa amalan ketaatan maupun perbuatan maksiat. Maka sekarang tidak ada lagi yang tersisa dari bulan tersebut kecuali apa yang telah disimpan pada catatan amalan yang akan diperlihatkan pada hari akhir nanti. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ا ــو أن بينهــ ــود ل وء ت يوم تجد كل نفس ما عملت من خير محضرا وما عملت من ســوبينه أمدا بعيدا ويحذركم الله نفسه والله رءوف بالعباد

“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati (pada catatan amalan) segala kebajikan dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (Ali ‘Imran: 30)

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ibarat seorang pedagang yang baru selesai dari perniagaannya, tentu dia akan menghitung berapa keuntungan atau kerugiannya. Begitu pula yang semestinya dilakukan oleh orang yang beriman dengan hari akhir ketika keluar dari bulan Ramadhan. Bulan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi orang yang berpuasa dan shalat tarawih karena iman dan mengharapkan balasan dari-Nya. Dan pada bulan tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala bebaskan orang-orang yang berhak mendapatkan siksa neraka sehingga benar-benar bebas darinya. Yaitu bagi mereka yang memanfaatkan bulan tersebut untuk bertaubat kepada-Nya dengan taubat yang sebenar-benarnya.

Saudara-saudaraku seiman yang mudah-mudahan senantiasa dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Oleh karena itu, orang yang mau berpikir tentu akan melihat pada dirinya. Apa yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan? Sudahkah dia memanfaatkannya untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya? Ataukah kemaksiatan yang dilakukan sebelum Ramadhan masih berlanjut meskipun bertemu dengan bulan yang penuh ampunan tersebut? Jika demikian halnya, dia terancam dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Page 10: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

ورغم أنف رجل دخل عليه رمضان ثم انسلخ قبلأن يغفر له“Dan rugilah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan namun belum mendapatkan ampunan ketika berpisah dengannya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, beliau mengatakan hadits hasan gharib)

Namun demikian bukan berarti sudah tidak ada lagi kesempatan bagi dirinya untuk memperbaiki diri. Karena kesempatan bertaubat tidaklah hanya di bulan Ramadhan. Bahkan selama ajal belum sampai ke tenggorokan, kesempatan masih terbuka lebar. Meskipun bukan berarti pula seseorang boleh menunda-nundanya. Bahkan semestinya dia segera melakukannya. Karena kematian bisa datang dengan tiba-tiba dalam waktu yang tidak disangka-sangka. Dan seandainya seseorang mengetahui kapan datangnya kematian, maka harus dipahami pula bahwa taubat adalah pertolongan dan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga tidak bisa seseorang memastikan bahwa dirinya pasti akan bertaubat sebelum ajal mendatanginya. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, pada akhir hayatnya tidak bisa bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal yang mengingatkannya adalah orang terbaik dari kalangan manusia, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memberikan taufiq dan pertolongan-Nya, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu memberikannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap orang segera bertaubat dari seluruh dosanya. Sehingga dia akan mendapat ampunan dan menjadi orang yang tidak lagi memiliki dosa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ريب فأولئك ــون من قــ ــة ثم يتوب وء بجهال ــون الســ إنما التوبة على اللــه للذين يعمليئات ــون الســ ــة للذين يعمل ت التوب يتوب الله عليهم وكان الله عليما حكيمــا. وليســار أولئك ــون وهم كف حتى إذا حضر أحدهم الموت قال إني تبت اآلن وال الذين يموتأعتدنا لهم عذابا أليما

“Sesungguhnya Allah hanyalah akan menerima taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan karena ketidakhati-hatiannya dan kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang Allah terima taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan sehingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.’ Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi mereka itu telah Kami siapkan siksa yang pedih.” (An-Nisa`: 17-18)

 

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,

Adapun orang yang telah memanfaatkan pertemuannya dengan Ramadhan untuk bertaubat dan mengisinya dengan berbagai amal shalih, maka seharusnya dia bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memohon agar amalannya diterima serta memohon agar bisa istiqamah di atas amalan tersebut. Dan janganlah dirinya tertipu dengan banyaknya amalannya. Sehingga dia menyangka bahwa dirinya termasuk orang-orang yang paling baik dan paling hebat. Bahkan dia harus senantiasa memohon ampun dan beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena seseorang tidak bisa memastikan apakah amalan yang sudah dia lakukan diterima atau tidak. Seandainya diterima pun, sesungguhnya belum bisa untuk membalas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah ia terima. Karena amalan

Page 11: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

yang dia lakukan benar-benar tidak bisa lepas dari pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka sudah sepantasnya bagi dirinya untuk senantiasa tawadhu’ dan tidak merasa paling baik. Bahkan semestinya dia memperbanyak menutup amalannya dengan beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena begitulah sifat-sifat orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang sudah beramal dengan sebaik-baiknya namun masih merasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan kekurangan dirinya dalam beramal. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

والذين يؤتون ما آتوا وقلوبهم وجلة أنهم إلى ربهم راجعون

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut (tidak akan diterima). (Mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (Al-Mu`minun: 60)

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ketahuilah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang kita ibadahi di bulan Ramadhan adalah yang kita ibadahi pula di luar bulan tersebut. Begitu pula rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah terputus dan berhenti dengan berlalunya bulan Ramadhan. Maka doa yang senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala di bulan tersebut janganlah kemudian kita tinggalkan di bulan berikutnya. Begitu pula membaca Al-Qur`an yang senantiasa kita lakukan di bulan Ramadhan, janganlah kita tinggalkan setelah berlalunya bulan tersebut. Bahkan ibadah puasa pun semestinya tetap kita lakukan meskipun di luar bulan tersebut. Karena masih sangat banyak puasa-puasa sunnah yang memiliki keutamaan yang besar bagi orang-orang yang menjalankannya. Begitu pula shalat malam, adalah amalan ibadah yang semestinya tidak berhenti dengan berlalunya bulan Ramadhan, meskipun dilakukan hanya dengan beberapa rakaat saja. Karena menjaganya adalah salah satu sifat wali-wali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

ا رزقناهم ينفقون تتجافى جنوبهم عن المضاجع يدعون ربهم خوفا وطمعا ومم

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (untuk mengerjakan shalat malam) dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menginfakkan dari sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka.” (As-Sajdah: 16)

Hadirin rahimakumullah. Fenomena yang kita lihat setelah ramadhan berlalu adalah kebanyakan manusia merasa puas terhadap apa yang dikerjakan pada bulan ramadhan, kalau di bulan Ramadan shalat berjamah dimasjid tidak pernah ketinggalan, shalat qabliah-ba’diahpun tidak dilupakan.setelah Ramadan berlalu shalt wajib sudah berani ditinggalkan. Pertanyaan kita adalah mengapakebaikan itu tidak berlanjut? Jawabannya adalah tergantung dari kita bisa memaknai ibadah itu untuk apa dan untuk siapa. Dan manusia merasa dengan mengerjakan ibadah dibulan ramadhan semua dosa sebelum dan sesudah ramadhan akan diampuni dan semua kebaikan sebelum dan sesudah ramadhan akan diberikan secara otomatis oleh Allah SWT.

 

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,

Di antara tanda yang menunjukkan diterimanya amalan kita adalah berlanjutnya amalan tersebut pada waktu berikutnya. Karena amalan yang baik akan menarik amalan baik

Page 12: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

berikutnya. Maka marilah kita senantiasa menjaga amalan-amalan kita dan janganlah kita kembali kepada perbuatan maksiat setelah kita bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, bahwa di depan kita ada timbangan amalan yang akan menimbang amalan-amalan kita yang baik dan amalan kita yang jelek. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

هم في جهنم خالـــدون. تلفح روا أنفســـ ت موازينـــه فأولئك الذين خســـ ومن خفوجوههم النار وهم فيها كالحون

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.” (Al-Mu`minun: 102-103)

 

Hadirin rahimakumullah,

Orang yang mengetahui betapa besarnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan betapa butuhnya dia terhadap rahmat tersebut tentu akan terus berusaha untuk beramal shalih sampai ajal mendatanginya, sekecil apapun bentuknya. Selama dirinya mampu untuk melakukannya, maka dia tidak akan meremehkannya. Sebagaimana perbuatan maksiat, maka diapun akan meninggalkannya dan tidak menyepelekannya, sekecil apapun bentuknya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ــا وهــو بونه هين ونه بألسنتكم وتقولون بأفواهكم ما ليس لكم بــه علم وتحســ إذ تلقعند الله عظيم

“Dan kalian ucapkan dengan mulut-mulut kalian apa yang kalian tidak berilmu tentangnya dan kalian menganggapnya sebagai suatu yang sepele saja. Padahal hal itu di sisi Allah adalah sesuatu yang besar.” (An-Nur: 15)

Akhirnya kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menerima amalan-amalan kita dan memberikan kekuatan kepada kita agar senantiasa mampu untuk menjalankannya. Dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni seluruh kesalahan kita.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والــذكر الحكيم. أقول ما تسمعون وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كــل ذنب،ا في ميــزان حيم. تقبل اللــه عملنــا وعملكم وجعلهــ فاستغفروه إنه هو الغفور الــرحسناتنا، إنه ولي ذلك والقادر عليه

 

Khutbah Kedua

ــل نعمــه وهــو هور، وأحمده على جزي ف األيام والش الحمد لله مقدر المقدور ومصر الله وحده ال شريك لــه، لــه الملــك ولــه الحمــد كور، وأشهد أن ال إله إال الغفور الشراج ير النذير والســ ــ دا عبده ورسوله البش وهو على كل شيء قدير، وأشهد أن محم المنير، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا إلى البعث والنشور،ا بعد :أم

Page 13: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa menjaga ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan marilah kita senantiasa memikirkan betapa cepatnya berlalunya malam dan siang. Karena hal ini akan mengingatkan kita akan semakin dekatnya waktu perpindahan kita dari tempat beramal di alam dunia ini menuju saat pembalasan di akhirat nanti. Sehingga akan mendorong kita untuk segera memanfaatkan kesempatan yang ada untuk beramal shalih. Karena kesempatan hidup di dunia kalau tidak digunakan untuk ketaatan, maka kesempatan itu akan pergi dengan segera dan akan berakhir dengan penyesalan serta kerugian pada hari kiamat. Adapun apabila digunakan kesempatan hidup kita di dunia dengan ketaatan, niscaya akan kita rasakan hasilnya. Karena amal shalihlah sesungguhnya kekayaan yang akan kita bawa untuk hari akhir nanti. Adapun kekayaan yang berupa harta benda di dunia tidaklah bermanfaat kecuali kalau digunakan untuk beramal di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka apalah artinya kekayaan di dunia ini kalau akhirnya berujung dengan tidak memiliki apa-apa bahkan mendapat siksa di akhirat nanti. Sementara kalau kita gunakan kesempatan ini untuk beramal shalih maka kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan pernah berakhir. Bahkan berlanjut dari mulai di dunia ataupun setelah kita berpindah ke alam kubur sampai ketika saat hari kebangkitan dan berikutnya akan mendapatkan kenikmatan yang selamanya di surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهمبأحسن ما كانوا يعملون

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan dia beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang sangat membahagiakan dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)

 

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,

Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi. Namun akan datang waktu-waktu berikutnya yang akan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan kita. Maka bagi seorang muslim, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Bahkan lebih berharga dari harta yang dimilikinya. Karena harta apabila hilang dari dirinya maka masih ada kesempatan untuk dicari. Adapun waktu apabila telah berlalu maka tidak akan bisa untuk didapatkan lagi. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan hidup yang sangat sebentar ini dengan sebaik-baiknya. Janganlah amalan yang telah kita bangun pada bulan-bulan yang lalu kemudian kita robohkan lagi pada bulan berikutnya. Bahkan semestinya kita kokohkan dengan melanjutkan amalan tersebut pada bulan-bulan berikutnya. Dan janganlah kita mendekati setan setelah kita menjauhinya pada bulan Ramadhan yang lalu.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Di antara amal shalih yang sangat besar keutamaannya untuk dilakukan setelah bulan Ramadhan, yaitu pada bulan Syawwal, adalah puasa sunnah selama enam hari pada bulan tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Page 14: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

ال كان كصيام الدهر من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شو

“Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya dengan puasa enam hari dari bulan Syawwal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa besarnya rahmat dan kebaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Yaitu barangsiapa yang puasa selama enam hari baik secara berurutan ataupun berselang-seling, mulai hari kedua di bulan Syawwal, maka dia akan mendapat pahala orang yang puasa selama satu tahun. Tentu saja ini adalah keutamaan yang tidak akan dilewatkan begitu saja oleh setiap muslim. Maka dia akan segera menunaikannya. Karena semakin cepat dilakukan maka akan semakin baik. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فاستبقوا الخيرات

“Maka berlomba-lombalah kalian (dalam berbuat) kebaikan.” (Al-Baqarah: 148)

Namun keutamaan ini didapat bagi orang yang melakukannya setelah dia selesai menjalankan puasa Ramadhan baik dilakukan pada waktunya maupun di luar waktunya bagi yang memiliki hutang puasa. Untuk itu, semestinya orang yang memiliki hutang puasa segera membayarnya setelah hari raya Idul Fithri. Kemudian segera mengikutinya dengan puasa selama enam hari pada bulan tersebut.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita untuk selalu mendapatkan curahan rahmat-Nya.

حابه أجمعين وارض ــه و أصــ د وعلى آل ولك محم ــدك ورســ اللهم صل وسلم على عبحابة ــع الصــ ــر وعمــر وعثمــان وعلي وعن جمي دين أبي بك اشــ اللهم عن الخلفاء الررك والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. اللهم أعز اإلسالم والمسلمين وأذل الشوال لح أحــ ــ دين. اللهم أص ــادك الموح ر عب ــ ــدين، وانص ــداء ال ر أع ركين. ودم والمشــــا من لدنك رحمــة ــا بعــد إذ هــديتنا وهبلن المسلمين في كل مكان. ربنا ال تزغ قلوبناب. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار .إنك أنت الوه

ــذكر ــزدكم ول عباد الله … اذكروا الله العظيم الجليل يذكركم واشكروه على نعمه ي.الله أكبر والله يعلم ما تصنعون

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan kepada kita semua nikmat yang demikian besar, salah satunya adalah dipertemukannya kembali dengan hari kemenangan ini. Setelah bulan Ramadhan berlalu, orang akan terbagi menjadi beberapa bagian, namun secara garis besarnya mereka terbagi dua kelompok.

Kelompok yang pertama. Orang yang pada bulan Ramadhan tampak sungguh-sungguh dalam ketaatan, sehinggga orang tersebut selalu dalam keadaan sujud, shalat, membaca Alquran atau menangis, sehingga bisa-bisa anda lupa akan ahli ibadahnya orang-orang terdahulu (salaf). Anda akan tertegun melihat kesungguhan dan giatnya dalam beribadah. Namun itu semua hanya berlalu begitu saja bersama habisnya bulan Ramadhan, dan setelah itu ia kembali lagi bermalas-malasan, kembali mendatangi maksiat seolah-olah ia baru saja dipenjara dengan berbagai macam

Page 15: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

ketaatan kembalilah ia terjerumus dalam syahwat dan kelalaian. Kasihan sekali orang-orang seperti ini.

Sesungguhnya kemaksiatan itu adalah sebab dari kehancuran karena dosa adalah ibarat luka-luka, sedang orang yang terlalu banyak lukanya maka ia mendekati kebinasaan. Banyak sekali kemaksiatan-kemaksiatan yang dapat menghalangi seorang hamba untuk mengucap “La ilaha illallah” ketika sakaratul maut.

Setelah sebulan penuh ia hidup dengan iman, Alquran serta amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah, tiba-tiba saja ia ulangi perbuatan-perbuatan maksiatnya di masa lalu. Mereka itulah hamba-hamba musiman mereka tidak mengenal Allah kecuali hanya pada satu musim saja (yakni Ramadhan), atau hanya ketika di timpa kesusahan, jika musim atau kesusahan itu telah berlalu maka ketaatannyapun ikut berlalu.

Kelompok yang kedua. Orang yang bersedih ketika berpisah dengan bulan Ramadhan mereka rasakan nikmatnya kasih dan penjagaan Allah, mereka lalui dengan penuh kesabaran, mereka sadari hakekat keadaan dirinya, betapa lemah, betapa hinanya mereka di hadapan Yang Maha Kuasa, mereka berpuasa dengan sebenar-benarnya, mereka shalat dengan sungguh-sungguh. Perpisahan dengan bulan Ramadhan membuat mereka sedih, bahkan tak jarang di antara mereka yang meneteskan air mata.Apakah keduanya itu sama? Segala puji hanya bagi Allah! Dua golongan ini tidaklah sama, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya, “Katakanlah; Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan masing-masing ..” (Q.s. Al-Isra’: 84).

Para ahli tafsir mengatakan, makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai dengan keadaan akhlaq yang sudah biasa ia jalani.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Barang siapa berpuasa siang hari di bulan Ramadhan dan shalat di malam harinya, melakukan kewajiban-kewajibannya, menahan pandangannya, menjaga anggota badan serta menjaga shalat jum’at dan jama’ah dengan sungguh-sungguh untuk menyempurnakan ketaatannya sesuai yang ia mampu maka bolehlah ia berharap mendapat ridha Allah, kemenangan di Surga dan selamat dari api Neraka. Orang yang tidak menjadikan ridha Allah sebagai tujuannya maka Allah tidak akan melihatnya.Jangan seperti orang yang merusak tenunan yang kuat hingga bercerai beraiHati-hatilah, jangan seperti seorang wanita yang memintal benang (menenun) dari kain tersebut ia bikin sebuah gamis atau baju. Ketika semuanya telah usai dan nampak kelihatan indah, maka tiba-tiba saja ia potong kain tersebut dan ia cerai beraikan, helai demi helai benang dengan tanpa sebab.

Berhati-hati jualah Anda! jangan sampai seperti seorang yang diberi oleh Allah keimanan dan Alquran namun ia berpaling dari keduanya, dan ia lepaskan keduanya sebagaimana seekor domba yang dikuliti, akhirnya ia masuk keperngkap syetan sehingga jadi orang yang merugi, orang yang terjerumus di dalam jurang yang dalam, menjadi pengikut hawa nafsunya, Naudzu billah mindzalik.

Page 16: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya, “Dan bacakanlah kepada mereka berita kepada orang yang telah kamu berikan kepadanya ayat-ayat Kami, kemudian mereka melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syetan sampai ia tergoda, maka jadilah ia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesunguhnya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu. Tetapi ia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpa-maan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami maka ceritaklah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al-A’raaf: 175-176).

Amal yang paling dicintai oleh Allah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah ditanya, Amalan apa yang paling di sukai Allah? Beliau menjawab, “Yakni yang terus-menerus walaupun sedikit”.

Aisyah radhiyallah ‘anha ditanya, “Bagaimana Rasulullah mengerjakan sesuatu amalan, apakah ia pernah mengkhusus-kan sesuatu sampai beberapa hari tertentu” Ia menjawab, “Tidak, namun beliau mengerjakan secara terus-menerus, dan siapapun di antara kalian hendaknya ia jika mampu mengerjakan sebagaimana yang di kerjakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.”

Hadits ini memberikan beberapa pelajaran, antara lain:

Hendaknya, seluruh kebajikan kita laksanakan secara keseluruhan tanpa pilih-pilih menurut kemampuan kita dan dikerjakan secara rutin.

Tengah-tengah dalam beribadah (sedang-sedang), dan menjauhi segala bentuk berlebihan, agar jiwa selalu bersemangat dan lapang, maka dengan ini akan tercapai segala tujuan ibadah, dan sempurna dari berbagai segi.

Supaya rutin dalam beramal, suatu amalan meskipun sedikit jika dilakukan secara terus-menerus lebih baik dari pada amalan yang banyak namun terputus.

Dengan demikian amalan yang sedikit namun rutin akan memberi buah dan nilai tambah yang berlipat ganda dari pada amalan banyak yang terputus.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kemudahan di dalam menjalakan amal ibadah secara terus menerus dan mendapatkan limpahan pahala yang berlipat ganda disisiNya, amin.

الغفور هو إنه فاستغفروه والمسلمات المسلمين ولسائر ولكم لي الله أستغفر هذا قولي أقولالرحيم

[KHUTBAH JUMAT KEDUA]

من أعمالنا، ئات سي ومن أنفسنا شرور من بالله ونعوذ ونستغفره ونستعينه نحمده ه لل الحمد إن . أن وأشهد له شريك ال وحده الله إال إله ال أن أشهد له هادي فال يضلل ومن له مضل فال الله يهده

كثيرا تسليما م وسل وأصحابه آله وعلى محمد نا نبي على الله صلى ورسوله عبده .محمدا

Page 17: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Allah Yang Mahasuci dan Mahamulia telah berfirman kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam,“Beribadahlah kamu kepada Rabb-mu hingga datang kepadamu Al Yaqin”. Yakni maut. (Q.s. Al-Hijr: 99).Maksud ayat ini adalah: Janganlah kamu berhenti dari beribadah sehingga kamu mati. Jadikanlah batas ibadah adalah batas kehidupan.

Telah berkata hamba Allah Nabi Isa alaihi salam (dalam Alquran), artinya, “Dan Dia telah memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku masih hidup.” (Maryam: 31).Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya jika anak adam meninggal maka putus sudah amalnya..”

Maka dari sini tiada yang membatasi atau memutuskan amal ibadah kecuali bila telah datang maut. Jadi meskipun bulan Ramadhan telah berlalu maka seoarang Mukmin hendaknya jangan berhenti dari menjalankan puasa, karena masih banyak puasa-puasa yang lain yang disyariatkan dalam waktu setahun seperti puasa tiga hari dalam tiap bulan, puasa senin kamis, puasa Arofah dan lain-lain. Demikian juga meskipun qiyam di bulan Ramadhan (tarawih) telah usai maka seorang mukmin janganlah berhenti dari menjalakan shalat malam.

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullahMaka hendaklah Anda bersemangat untuk tetap teruskan kontinyu dalam beribadah sesuai dengan kemampuan Anda, dan perlu Anda ketahui beberapa cara untuk tetap berada di atas dinnullah dan ketaatan kepada-Nya:

Berdoa supaya senantiasa tetap di atas agama Allah, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam banyak-banyak membaca doa, dengan sabdanya, “Wahai dzat yang membolak-balikkan hati tetapkan-lah hatiku di atas agama-Mu.” (H.r. At-Tirmidzi, 4/390).

Sabar, firman Allah,

أجر نعم فيها خالدين األنهار تحتها من تجري غرفا ة الجن من هم لنبوئن الصالحات وعملوا آمنوا ذين واللون . يتوك هم رب وعلى صبروا ذين ال العاملين

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal. (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya. (Al-Ankabut: 58-59).

Menelusuri jejak orang-orang shaleh, firman Allah,

للمؤمنين وذكرى وموعظة الحق هذه في وجاءك فؤادك به ت نثب ما سل الر أنباء من عليك نقص وكال¼

Page 18: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Hud: 120).

Dzikrullah dan membaca Alquran. Mempelajari ilmu syar’i dan mengamalkannya, firman Allah,

للمسلمين وبشرى وهدى آمنوا ذين ال ت ليثب بالحق ك رب من القدس روح له نز قل

Katakanlah, “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Alquran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (Q.s. An Nahl: 102).

Terakhir, ketahuilah bahwa termasuk ciptaan Allah adalah Surga, yang jika anda ingin mendatanginya nampak penuh dengan kesusahan, dan ciptaan Allah yang lain adalah neraka, yang jika anda mendatanginya terasa sangat menyenangkan. Surga itu dihijab dengan hal-hal yang tidak disukai hawa nafsu, sedangkan neraka dihijab dengan syahwat dan hal-hal yang menyenangkan. Maka apakah termasuk orang-orang yang berakal jika seseorang menjual surga dan seisinya dengan kesenangan yang sesaat.

Jikalau Anda berkata, “Sesungguhnya meninggalkan syahwat (kesenangan yang menjerumuskan) itu perkara yang susah dan sulit.” Saya menjawab, “Sesungguhnya rasa berat itu hanyalah bagi orang-orang yang meninggalkan syahwat bukan karena Allah. Adapun jika Anda meninggalkannya secara sungguh-sungguh dan ikhlas, maka tidak akan terasa berat atau susah meninggalkannya kecuali pada awal permulaan saja, dan ini untuk menguji apakah benar-benar ingin meninggalkannnya atau hanya-main-main saja. Jika dalam masa-masa ini mau bersabar, maka Anda akan mendapati keutamaan dan kenikmatan dari Allah yang begitu membahagiakan, karena orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.”

Sebagai perumpamaan dari hal tersebut, yakni kaum muhajirin yang berhijrah meninggalkan harta mereka, tanah kelahiran mereka, kerabat dan teman, semata-mata karena Allah maka akhirnya mengganti dengan rezeki-rezeki luas di dunia dan di surga.

Nabi Ibrahim alaihis salam ketika pergi meninggalkan kaumnya, bapaknya dan apa-apa yang mereka sembah selain Allah, akhirnya Allah memberikan putra Ishaq alaihis salam dan Yakub alaihis salam serta anak turunan yang shaleh, Nabi Yusuf alaihis salam juga manakala ia bisa menahan nafsu dan menjaganya agar tidak tergoda rayuan dari majikannya. Dan ia bersabar di dalam penjara, ia lebih suka kepada penjara tersebut agar menjauhkan diri dari lingkaran kejahatan dan fitnah. Maka akhirnya Allah mengganti dengan kedudukan yang mulia di muka bumi.

مجيد إنكحميد صليتعلىإبراهيموعلىآلإبراهيم، كما وعلىآلمحمد علىمحمد صل اللهممجيب سميع إنك واألموات منهم األحياء والمؤمنات والمؤمنين والمسلمات للمسلمين اغفر اللهمالدعوات وال ربنا قبلنا من الذين على حملته كما إصرا علينا تحمل وال ربنا أخطأنا أو نسينا إن التؤخذنا ربنا

Page 19: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

الكافرين القوم على فانصرنا مولنا أنت وارحمنا لنا واغفر عنا واعف به لنا طاقة ماال .تحملنا . العالمين رب لله والحمد النار عذاب وقنا حسنة األخرة في و حسنة الدنيا في آتنا ربنا

=====================================================================

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

يهده من أعمالنا ئات سي ومن أنفسنا شرور من بالله ونعوذ ونستغفره ونستعينه نحمده لله الحمد إنمحمدا أن وأشهد له شريك ال وحده الله إال إلـه ال أن أشهد له هادي فال يضلل ومن له مضل فال الله

ورسوله عبدهمسلمون وأنتم إال تموتن وال تقاته حق الله قوا ات آمنوا ذين ال ها أي يا

كثيرا رجاال منهما وبث زوجها منها وخلق واحدة نفس من خلقكم ذي ال كم رب قوا ات اس الن ها أي يارقيبا عليكم كان الله إن واألرحام به تساءلون ذي ال الله قوا وات ونساء

الله يطع ومن ذنوبكم لكم ويغفر أعمالكم لكم يصلح سديدا قوال وقولوا الله قوا ات آمنوا ذين ال ها أي ياعظيما فوزا فاز فقد ورسوله

بعد :أما

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di manapun kita berada. Baik ketika kita sedang bersama orang banyak, maupun ketika sendirian. Dan marilah kita senantiasa takut akan terkena azab-Nya, kapan dan di mana pun kita berada. Karena, kewajiban menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya bukan hanya pada waktu dan saat-saat tertentu saja. Bahkan, beribadah kepada-Nya adalah kewajiban yang harus dilakukan hingga ajal mendatangi kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اليقين يأتيك ى حت ك رب واعبد

“Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai kematian mendatangimu.” (Al-Hijr: 99)

Hadirin rahimakumullah,

Belum lama berlalu, kaum muslimin berada di bulan yang penuh barakah. Bulan yang kaum muslimin berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih di malam harinya. Bulan yang kaum muslimin mengisinya dengan berbagai amal ketaatan. Kini, bulan itu telah berlalu. Dan akan menjadi saksi di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang di bulan tersebut. Baik yang berupa amalan ketaatan, maupun perbuatan maksiat. Maka, sekarang tidak ada lagi yang tersisa dari bulan tersebut, kecuali apa yang telah disimpan pada catatan amalan yang akan diperlihatkan pada hari akhir nanti. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

بعيدا أمدا وبينه بينها أن لو تود سوء من وماعملت محضرا خير من عملت ما نفس كل تجد يومبالعباد رءوف والله نفسه الله ويحذركم

Page 20: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati (pada catatan amalan) segala kebajikan dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (Ali ‘Imran: 30)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ibarat seorang pedagang yang baru selesai dari perniagaannya, tentu dia akan menghitung berapa keuntungan atau kerugiannya. Begitu pula yang semestinya dilakukan oleh orang yang beriman dengan hari akhir ketika keluar dari bulan Ramadhan. Bulan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi orang yang berpuasa dan shalat tarawih karena iman dan mengharapkan balasan dari-Nya. Dan pada bulan tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala bebaskan orang-orang yang berhak mendapatkan siksa neraka, sehingga benar-benar bebas darinya. Yaitu bagi mereka yang memanfaatkan bulan tersebut untuk bertobat kepada-Nya dengan tobat yang sebenar-benarnya.

Saudara-saudaraku seiman yang mudah-mudahan senantiasa dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Oleh karena itu, orang yang mau berpikir tentu akan melihat pada dirinya. Apa yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan? Sudahkah dia memanfaatkannya untuk bertobat dengan sebenar-benarnya? Ataukah kemaksiatan yang dilakukan sebelum Ramadhan masih berlanjut meskipun bertemu dengan bulan yang penuh ampunan tersebut? Jika demikian halnya, dia terancam dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

له يغفر أن قبل انسلخ ثم رمضان عليه دخل رجل أنف ورغم

“Dan rugilah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan, namun belum mendapatkan ampunan ketika berpisah dengannya.” (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi, beliau mengatakan hadits hasan gharib)

Namun demikian, bukan berarti sudah tidak ada lagi kesempatan bagi dirinya untuk memperbaiki diri. Karena kesempatan bertobat tidaklah hanya di bulan Ramadhan. Bahkan selama ajal belum sampai ke tenggorokan, kesempatan masih terbuka lebar. Meskipun, bukan berarti pula seseorang boleh menunda-nundanya. Bahkan, semestinya dia segera melakukannya. Karena, kematian bisa datang dengan tiba-tiba dalam waktu yang tidak disangka-sangka. Dan seandainya seseorang mengetahui kapan datangnya kematian, maka harus dipahami pula bahwa tobat adalah pertolongan dan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga, tidak bisa seseorang memastikan bahwa dirinya pasti akan bertobat sebelum ajal mendatanginya. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, pada akhir hayatnya tidak bisa bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal, yang mengingatkannya adalah orang terbaik dari kalangan manusia, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memberikan taufiq dan pertolongan-Nya, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu memberikannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap orang segera bertobat dari seluruh dosanya. Sehingga dia akan mendapat ampunan dan menjadi orang yang tidak lagi memiliki dosa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Page 21: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

وكان عليهم الله يتوب فأوالئك قريب من يتوبون ثم بجهالة وء الس يعملون ذين لل الله على وبة الت ما إنحكيما } عليما ي{ 17الله إن قال الموت أحدهم حضر إذا ى حت ئات ي الس يعملون ذين لل وبة الت وليست

أليما } عذابا لهم أعتدنا أوالئك كفار وهم يموتون ذين والال الئان {18تبت

“Sesungguhnya Allah hanyalah akan menerima tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan, karena ketidakhati-hatiannya dan kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang Allah terima tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan, sehingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertobat sekarang.’ Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi mereka itu telah Kami siapkan siksa yang pedih.” (An-Nisa`: 17-18)

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,

Adapun orang yang telah memanfaatkan pertemuannya dengan Ramadhan untuk bertobat dan mengisinya dengan berbagai amal shalih, maka seharusnya dia bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memohon agar amalannya diterima serta memohon agar bisa istiqamah di atas amalan tersebut. Dan janganlah dirinya tertipu dengan banyaknya amalannya. Sehingga, dia menyangka bahwa dirinya termasuk orang-orang yang paling baik dan paling hebat. Bahkan, dia harus senantiasa memohon ampun dan beristigfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena seseorang tidak bisa memastikan apakah amalan yang sudah dia lakukan diterima atau tidak. Seandainya diterima pun, sesungguhnya belum bisa untuk membalas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah ia terima. Karena, amalan yang dia lakukan benar-benar tidak bisa lepas dari pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, sudah sepantasnya bagi dirinya untuk senantiasa tawadhu’ dan tidak merasa paling baik. Bahkan, semestinya dia memperbanyak menutup amalannya dengan beristigfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena, begitulah sifat-sifat orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang sudah beramal dengan sebaik-baiknya, namun masih merasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan kekurangan dirinya dalam beramal. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

راجعون هم رب إلى هم أن وجلة وقلوبهم مآءاتوا يؤتون ذين وال

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut (tidak akan diterima). (Mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.” (Al-Mu`minun: 60)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ketahuilah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang kita ibadahi di bulan Ramadhan adalah yang kita ibadahi pula di luar bulan tersebut. Begitu pula rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah terputus dan berhenti dengan berlalunya bulan Ramadhan. Maka, doa yang senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala di bulan tersebut janganlah kemudian kita tinggalkan di bulan berikutnya. Begitu pula membaca Alquran yang senantiasa kita lakukan di bulan Ramadhan, janganlah kita tinggalkan setelah berlalunya bulan tersebut. Bahkan, ibadah puasa pun semestinya tetap kita lakukan meskipun di luar bulan tersebut. Karena, masih sangat

Page 22: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

banyak puasa-puasa sunnah yang memiliki keutamaan yang besar bagi orang-orang yang menjalankannya. Begitu pula shalat malam, adalah amalan ibadah yang semestinya tidak berhenti dengan berlalunya bulan Ramadhan, meskipun dilakukan hanya dengan beberapa rakaat saja. Karena, menjaganya adalah salah satu sifat wali-wali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya,

ينفقون رزقناهم ومما وطمعا خوفا هم رب يدعون المضاجع عن جنوبهم تتجافى

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (untuk mengerjakan shalat malam) dan mereka selalu berdoa kepada Rabb-nya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menginfakkan dari sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (As-Sajdah: 16)

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,

Di antara tanda yang menunjukkan diterimanya amalan kita adalah berlanjutnya amalan tersebut pada waktu berikutnya. Karena, amalan yang baik akan menarik amalan baik berikutnya. Maka, marilah kita senantiasa menjaga amalan-amalan kita dan janganlah kita kembali kepada perbuatan maksiat setelah kita bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, bahwa di depan kita ada timbangan amalan yang akan menimbang amalan-amalan kita yang baik dan amalan kita yang jelek. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

المفلحون } هم فأولئك موازينه ثقلت أنفسهم{ 102فمن خسروا ذين ال فأولئك موازينه خفت ومنخالدون م جهن في

“Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.” (Al-Mu`minun: 102-103)

Hadirin rahimakumullah,

Orang yang mengetahui betapa besarnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan betapa butuhnya dia terhadap rahmat tersebut tentu akan terus berusaha untuk beramal shalih sampai ajal mendatanginya, sekecil apapun bentuknya. Selama dirinya mampu untuk melakukannya, maka dia tidak akan meremehkannya. Sebagaimana perbuatan maksiat, maka diapun akan meninggalkannya dan tidak menyepelekannya, sekecil apapun bentuknya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اللهعظيم وهوعند تلقونهبألسنتكموتقولونبأفواهكمماليسلكمبهعلموتحسبونههينا إذ

“Dan kalian ucapkan dengan mulut-mulut kalian apa yang kalian tidak berilmu tentangnya dan kalian menganggapnya sebagai suatu yang sepele saja. Padahal, hal itu di sisi Allah adalah sesuatu yang besar.” (An-Nur: 15)

Page 23: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

Akhirnya, kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menerima amalan-amalan kita dan memberikan kekuatan kepada kita agar senantiasa mampu untuk menjalankannya. Dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni seluruh kesalahan kita.

. ما أقول الحكيم والذكر اآليات من فيه بما اكم وإي ونفعني العظيم، القرآن في ولكم لي الله بارك . حيم الر الغفور هو ه إن فاستغفروه ذنب، كل من المسلمين ولسائر ولكم لي الله وأستغفر تسمعون

عليه والقادر ذلك ولي ه إن حسناتنا، ميزان في وجعلها وعملكم عملنا الله ل تقب

KHUTBAH JUMAT KEDUA

كور، الش الغفور وهو نعمه جزيل على وأحمده هور، والش ام األي ف ومصر المقدور مقدر لله الحمدأن وأشهد قدير، شيء كل على وهو الحمد وله الملك له له، شريك ال وحده الله إال إله ال أن وأشهدم وسل وأصحابه آله وعلى عليه الله صلى المنير، راج والس ذير الن البشير ورسوله عبده محمدا

بعد أما شور، والن البعث إلى كثيرا :تسليما

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa menjaga ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan marilah kita senantiasa memikirkan betapa cepatnya berlalunya malam dan siang. Karena, hal ini akan mengingatkan kita akan semakin dekatnya waktu perpindahan kita dari tempat beramal di alam dunia ini menuju saat pembalasan di akhirat nanti. Sehingga, akan mendorong kita untuk segera memanfaatkan kesempatan yang ada untuk beramal shalih. Karena, kesempatan hidup di dunia kalau tidak digunakan untuk ketaatan, maka kesempatan itu akan pergi dengan segera dan akan berakhir dengan penyesalan, serta kerugian pada hari kiamat. Adapun apabila digunakan kesempatan hidup kita di dunia dengan ketaatan, niscaya akan kita rasakan hasilnya. Karena, amal shalihlah sesungguhnya kekayaan yang akan kita bawa untuk hari akhir nanti. Adapun kekayaan yang berupa harta benda di dunia tidaklah bermanfaat, kecuali kalau digunakan untuk beramal di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, apalah artinya kekayaan di dunia ini kalau akhirnya berujung dengan tidak memiliki apa-apa, bahkan mendapat siksa di akhirat nanti. Sementara kalau kita gunakan kesempatan ini untuk beramal shalih, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan pernah berakhir. Bahkan, berlanjut dari mulai di dunia ataupun setelah kita berpindah ke alam kubur sampai ketika saat hari kebangkitan dan berikutnya akan mendapatkan kenikmatan yang selamanya di surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ماكانوا بأحسن أجرهم هم ولنجزين بة طي حياة ه فلنحيين مؤمن وهو أنثى أو ذكر من صالحا عمل منيعملون

“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan dia beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang sangat membahagiakan dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,

Page 24: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi. Namun, akan datang waktu-waktu berikutnya yang akan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan kita. Maka, bagi seorang muslim, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Bahkan, lebih berharga dari harta yang dimilikinya. Karena, harta apabila hilang dari dirinya, maka masih ada kesempatan untuk dicari. Adapun waktu apabila telah berlalu, maka tidak akan bisa untuk didapatkan lagi. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan hidup yang sangat sebentar ini dengan sebaik-baiknya. Janganlah amalan yang telah kita bangun pada bulan-bulan yang lalu, kemudian kita robohkan lagi pada bulan berikutnya. Bahkan, semestinya kita kokohkan dengan melanjutkan amalan tersebut pada bulan-bulan berikutnya. Dan janganlah kita mendekati setan setelah kita menjauhinya pada bulan Ramadhan yang lalu.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Di antara amal shalih yang sangat besar keutamaannya untuk dilakukan setelah bulan Ramadhan, yaitu pada bulan Syawwal, adalah puasa sunnah selama enam hari pada bulan tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدهر كصيام كان شوال من ¼ا ست أتبعه ثم رمضان صام من

“Barang siapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya dengan puasa enam hari dari bulan Syawwal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.” (H.R. Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa besarnya rahmat dan kebaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Yaitu barang siapa yang puasa selama enam hari baik secara berurutan ataupun berselang-seling, mulai hari kedua di bulan Syawwal, maka dia akan mendapat pahala orang yang puasa selama satu tahun. Tentu saja, ini adalah keutamaan yang tidak akan dilewatkan begitu saja oleh setiap muslim. Maka, dia akan segera menunaikannya. Karena semakin cepat dilakukan, maka akan semakin baik. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

الخيرات فاستبقوا

“Maka, berlomba-lombalah kalian (dalam berbuat) kebaikan.” (Al-Baqarah: 148)

Namun, keutamaan ini didapat bagi orang yang melakukannya setelah dia selesai menjalankan puasa Ramadhan baik dilakukan pada waktunya, maupun di luar waktunya bagi yang memiliki utang puasa. Untuk itu, semestinya orang yang memiliki utang puasa segera membayarnya setelah hari raya Idul Fithri. Kemudian, segera mengikutinya dengan puasa selama enam hari pada bulan tersebut.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita untuk selalu mendapatkan curahan rahmat-Nya.

الخلفاء عن هم الل وارض أجمعين أصحابه و آله وعلى محمد ورسولك عبدك على م وسل صل اللهم . الدين يوم إلى بإحسان لهم ابعين والت الصحابة جميع وعن وعلي وعثمان وعمر بكر أبي اشدين الر

Page 25: KHUTBAH JUMAT - kemenagsbw.files.wordpress.com · Web viewIslam KTP muncul dan mungkin memang lahir di Indonesia sebagai ... makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai

. عبادك وانصر الدين، أعداء ودمر والمشركين رك الش وأذل والمسلمين اإلسالم أعز اللهم . من. وهبلنا هديتنا إذ بعد قلوبنا تزغ ال نا رب مكان كل في المسلمين أحوال أصلح هم الل الموحدين

. ار الن عذاب وقنا حسنة اآلخرة وفي حسنة الدنيا في آتنا نا رب الوهاب أنت ك إن رحمة دنك .لوالله … أكبر الله ولذكر يزدكم نعمه على واشكروه يذكركم الجليل العظيم الله اذكروا الله عباد

تصنعون ما يعلم