29
KIAT - KIAT PERCEPATAN SERAPAN ANGGARAN DAN TERTIB PENGELOLAAN ASET BIRO KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

KIAT-KIAT PERCEPATAN SERAPAN ANGGARAN DAN · PDF fileIV. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran 13 . STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012 a. ... Perencanaan kebutuhan dan

  • Upload
    ngotruc

  • View
    228

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

KIAT-KIAT PERCEPATAN SERAPAN

ANGGARAN DAN TERTIB PENGELOLAAN

ASET

BIRO KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERTANIAN

PENYEBAB RENDAHNYA PENYERAPAN

1. Lemahnya Perencanaan Kegiatan:

• Satker kurang siap dalam menyusun rencana anggaran sehingga

dalam pelaksanaan anggarannya memerlukan waktu untuk

melakukan penyesuaian-penyesuaian termasuk revisi dokumen

anggaran.

• Usulan kegiatan belum disertai dengan dokumen pendukung

sehingga mengakibatkan alokasi anggaran diblokir.

• Adanya pemindahan lokasi kegiatan yang berbeda dengan yang

telah direncanakan, sehingga harus dilakukan revisi dokumen

anggaran.

• Reorganisasi di beberapa K/L;

2

PENYEBAB RENDAHNYA PENYERAPAN (cont)

2. Lemahnya Pelaksanaan Kegiatan:

• Terlambatnya penunjukan Pejabat Perbendaharaan terutama untuk Tugas

Pembantuan yang harus ditunjuk oleh Menteri/Ketua Lembaga.

• Dokumen pendukung tagihan belum lengkap sehingga belum dapat

dilaksanakan pencairan anggaran. Proses pengumpulan bukti-bukti

pengeluaran dari unit pelaksana kegiatan di satker cukup memerlukan

waktu karena sebagian besar unit pelaksana kegiatan belum cukup

memahami ketentuan perbendaharaan.

• Pengadaan barang/jasa sudah dilaksanakan, namun pengajuan

pembayaran per termin belum dilaksanakan sehingga realisasi fisik lebih

besar daripada realisasi anggaran. Batas waktu pengajuan tagihan sudah

diatur dalam PMK Nomor 170/PMK.05/2010 tentang Penyelesaian

Tagihan Atas Beban APBN pada satuan kerja, namun belum dilaksanakan

sepenuhnya oleh satker.

• Pada Belanja Bansos, proses verifikasi dan penetapan penerima Bansos

memerlukan waktu yang cukup lama dan dilakukan setelah tahun

anggaran berjalan.

3

PENYEBAB RENDAHNYA PENYERAPAN (cont)

3. Kelemahan di bidang Pengadaan (procurement) :

• Adanya kehati-hatian dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan

jasa yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan barang dan

jasa.

• Transisi regulasi pengadaan dari Keppres 80 tahun 2003 ke Peraturan

Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 yang mengakibatkan lelang ulang

terhadap pengadaan barang/jasa tahun 2011 yang dilaksanakan sebelum

tahun anggaran 2011.

• Satker masih mengalami kesulitan dalam menyusun dokumen pelelangan

seperti RKS dan HPS

• Satker kekurangan petugas yang memiliki sertifikasi pengadaan barang

dan jasa sehingga proses lelang tidak dapat segera dilakukan mengingat

sesuai ketentuan Panitia Lelang wajib bersertifikat.

4

PENYEBAB RENDAHNYA PENYERAPAN (cont)

4. Kelemahan di bidang Regulasi :

• Kurangnya pemahaman terhadap pelaksanaan pengadaan

barang/jasa berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun

2010 yang berdampak kegagalan lelang sehingga lelang harus

diulang.

• Alokasi anggaran untuk pengadaan tanah/lahan tidak sesuai

dengan kenyataan di lapangan

• Ijin multiyears khusus untuk beberapa satker masih belum turun

sampai dengan saat ini karena satker belum dapat melengkapi

dokumen pendukung yang dipersyaratkan, sehingga kontrak-

kontrak paket baru multiyears tahun 2011 s.d. 2013 belum bisa

ditandatangani kecuali untuk paket multiyears yang sudah existing

(lanjutan tahun sebelumnya).

5

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN UNTUK MENDORONG PERCEPATAN

PENYERAPAN ANGGARAN 2012

6

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

I. Persiapan Pelaksanaan Anggaran Lebih Awal;

II. Percepatan Penyerapan Anggaran;

III. Strategi Pencapaian Output/Kinerja;

IV. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran;

V. Pertanggung-jawaban Keuangan dan Kinerja.

7

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

a. Satker segera meneliti kembali RKA-KL/DIPA yang telah diterima

dan apabila diketahui terdapat kesalahan (penggunaan akun,

kantor bayar, dll) agar segera diajukan revisinya di bulan Januari;

b. Menetapkan/menetapkan kembali Pejabat Perbendaharaan (KPA,

PPK, dan Bendahara) dan mencantumkannya dalam hal 1 DIPA

2012;

c. Mengirim specimen tanda tangan Pejabat Perbendaharaan

kepada KPPN dan pihak terkait;

d. Menetapkan Petugas Pembawa SPM yang memahami prosedur

dan ketentuan perbendaharaan, menyiapkan ID (KIPS);

I. Persiapan Pelaksanaan Anggaran Lebih Awal

8

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

e. Mengidentifikasi jenis-jenis belanja yang pengadaannya melalui

proses lelang (tender), pengadaan/penunjukan langsung, swa-

kelola;

f. Menunjuk/menetapkan PUMC/Bendahara Pengeluaran

Pembantu bilamana perlu;

g. Membuka Rekening Pengeluaran bila belum ada;

9

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

a. Menyusun Rencana Penyerapan Anggaran (disbursement

plan) yang disertai dengan rencana pengadaan (procurement

plan) yang sistematis;

b. Segera mulai melakukan proses tender, bagi yang belum

melaksanakannya;

c. Peningkatan koordinasi dengan LKPP untuk:

* mengatasi permasalahan pengadaan barang dan jasa;

* peningkatan kompetensi SDM dibidang pengadaan b&j;

* penggunaan e-procurement utk pengadaan b&j;

d. Segera membuat petunjuk teknis pelaksanaan pekerjaan

apabila diperlukan;

II. Percepatan Penyerapan Anggaran

10

e. Meningkatkan kemampuan SDM pengelola perbendaharaan di

Satker.

f. Mempercepat proses pembayaran terhadap pekerjaan yang telah

selesai/termin yang telah dipenuhi.

g. Merencanakan revisi alokasi untuk menutupi kekurangan

anggaran bila perlu.

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012 (cont)

11

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

7

a. Pengeluaran diarahkan untuk pencapaian output yang jelas dan

terukur;

b. Output yang dihasilkan dapat dinilai dengan indikator keluaran

kegiatannya;

c. Pencapaian output harus mendukung outcome yang

diharapkan;

d. Peningkatan Kualitas Belanja;

e. Mengutamakan pencapaian output/kinerja, dibandingkan

menghabiskan anggaran belanja.

III. Strategi Pencapaian Output/Kinerja

12

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

a. Menetapkan target bulanan/triwulanan capaian output/kinerja;

b. Mengupayakan keselarasan penyerapan belanja dan capaian

output/kinerja;

c. Melakukan pembinaan dan pendampingan bagi unit yang kinerja

keuangan dan outputnya tidak mencapai target;

d. Mencegah terulangnya kembali kinerja yang tidak optimal ditahun yang

lalu.

e. Membentuk helpdesk pelaksanaan anggaran dengan melibatkan unit

pengawasan internal;

f. Unit pengawasan internal melakukan pembinaan dan pengawasan

sejak awal tidak hanya post audit.

IV. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

13

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2012

a. Melaksanakan penatausahaan belanja dan capaian kinerja;

b. Menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai SAP;

V. Pertanggung-jawaban Keuangan dan Kinerja

14

RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN

1. Satuan kerja menyusun rencana penyerapan anggaran untuk

satu tahun anggaran yang dirinci untuk tiap bulan per jenis

belanja sebagai alat untuk memantau pelaksanaan pencapaian

kinerja satker.

2. K/L dan Kanwil DJPBN menganalisa rencana penyerapan

anggaran dari sisi kelayakan penarikan dan memberi solusi

apabila terdapat kelemahan penyusunannya.

3. Ditjen Perbendaharaan menyampaikan data realisasi secara

periodik kepada K/L sebagai alat untuk membandingkan antara

realisasi dan rencana.

4. K/L melakukan pendampingan terhadap Satker yang mempunyai

deviasi tinggi antara realisasi dengan rencana.

5. K/L dapat meminta bantuan pendampingan kepada DJPBN

(Kanwil DJPBN) untuk membantu pendampingan kepada Satker.

15

Mengidentifikasi jenis belanja atau

kegiatan

Non Kontraktual

Kontraktual

Penetapan target waktu penyelesaian kegiatan

Procurement Plan

Kalender Kegiatan

Pengalokasian Anggaran

Penelaahan dan Analisa

16

Rincian Rincian

Kode

Prg/Keg/Output/ Komponen/sub

Komp/akun/detil Pagu

Januari Februari Maret s.d Des

% Rp % Rp % Rp

Program Kegiatan Output Sub Output

Komponen Sub Komponen Akun Belanja Rincian/Detil Belanja

100.000

50%

50.000

25%

25.000

25%

25.000

Program,Fungsi,Sub Fungsi

Kegiatan Output Sub output Komponen Sub Komponen Akun Belanja Rincian/detil Bel

Program,Fungsi,Sub Fungsi

Kegiatan Output Sub output Komponen Sub Komponen Akun Belanja Rincian/detil Bel

Database RKA-KL

Database Aplikasi POK

Menyusun kalender kegiatan per bulan

Menetapkan target penyerapan anggaran berdasarkan kalender kegiatan dalam % atau Rupiah;

Hasilnya: Rencana Penyerapan Anggaran

Input data dapat dilakukan pada level komponen atau Akun belanja atau detil belanja, atau kombinasi ketiganya

PENYUSUNAN DISBURSEMENT PLAN PADA SATKER/KPA

1 2

3

4

Transfer

Data

17

RPA

DJPBN

Realisasi

RPA

Realisasi

Monev

Kanwil DJPBN

Monev

Es. I K/L

Kirim Data Realisasi

1a

1b

2a

2b

database

Keterangan: 1. A) Kanwil DJPBN menerima data realisasi

dari server DJPBN B) DJPBN mengirim data realisasi secara

berkala ke unit Es. I 2. A) Atas dasar data DP dan realisasi Kanwil

DJPBN melakukan monev dan menyampaikan hasilnya ke Kanpus DJPBN

B) Atas dasar data DP dan realisasi Unit Es. I melakukan monev

Kanpus DJPBN

Kirim Data Realisasi

18

Contoh: Analisa DP dan Monev

Disbursement Plan

Disbursement

Mengapa belanja modal/bansos baru diserap bulan Mei, apa kendalanya apabila dilakukan

bulan Januari/Pebruari?

Mengapa trend disb plan tahun 2012 sama dengan tren

realisasi 2011?

Mengapa uang makan/pembayaran honor dibayarkan per triwulan,

apa kendalanya ?

Berapa besar deviasinya? Mengapa terjadi deviasi? Apa solusi agar bulan

berikutnya deviasi diperkecil?

Perencanaan Pelaksanaan

1 2

Deviasi?

ya

Tindak Lanjut Deviasi harus

diserap bulan berikutya

3

19

Hasil Monev Penarikan Anggaran:

• Lebih spesifik sesuai dengan faktor penyebab, dapat berupa : a. Perbaikan perencanaan b. Perbaikan peraturan c. Bimbingan teknis / pendampingan

Tindak Lanjut Monev Penyerapan Anggaran:

• Faktor penyebab rendahnya penarikan anggaran • Pola penarikan anggaran satker dan Kementerian Negara/Lembaga • Kesesuaian (gap) antara rencana dan realisasi

TINDAK LANJUT

20

TERTIB PENGELOLAAN ASET

21

22

PENGERTIAN

Pengelolaan BMN adalah :

Suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menjamin terlaksananya Tertib Administrasi dan Tertib Pengelolaan BMN yang diperlukan adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dg pengelolaan BMN

<Penjelasan pada PP 6 Tahun 2006>

23

PRESIDEN: PEMEGANG KEKUASAAN

PENGELOLA. KEU. NEG

( PSL. 6 )

MENTERI KEUANGAN PENGELOLA FISKAL& WK. PEM.

DL. KEKY. NEG YG DIPISAHKAN

MENTERI/PIMP.LBG SELAKU PENGGUNA

ANGGARAN/BARANG

GUB/BUPT/WALKOTA KEPL. PEMR. DRH

UTK MENGELOLA KEU DAERAH &

WK PEMDA ATAS KEKAY

DAERAH YG DIPISAHKAN

DISERAHKAN DIKUASAKAN

UU No. 1 / 2004 : PEJABAT PERBENDAHARAAN DAN PENGELOLAAN BMN/D

MENTERI KEUANGAN

BEND UMUM NEGARA :

(MENETAPKAN KEBIJ &

PEDOMAN PENGELOLAAN

BMN)

MENTERI/PIMP LMBG

PENGGUNA BARANG PADA

KEMENTERIAN/LMBG

PUSAT.

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

•MENETAPKAN PJBT PENGELOLA BMD (PS 5)

•MENETAPKAN KEBIJKN PENGELOLA BMD (PS

43)

PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH

PP No. 6 / 2006 : PEJABAT PENGELOLAAN BMN/D

MENTERI KEUANGAN

SELAKU BUN ADALAH

PENGELOLA BMN

(PS 4)

MENTERI / PIMP. LBG

SELAKU PIMPINAN KMNTRN /

LMBG ADALAH PENGGUNA

BARANG (PS 6)

KEPALA KANTOR

ADALAH KUASA PENGGUNA

BMN DI LINGKUNGNNYA

(PS 7)

GUB./BUPT/WALIKOTA

PEMEGANG KEKUASAAN

PENGELOLAAN BMD (PS 5)

SEKRETARIS DAERAH

ADALAH PENGELOLA

BMD (PS 5)

KASATKER PERANG-

KAT DAERAH

ADALAH PENGGUNA

BMD (PS 8)

UU No. 17 / 2003 : KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

24

Menteri/Pimp Lembaga Selaku

Pengguna Barang

Menteri Keuangan Selaku

Pengelola Barang

Pengguna Barang

Lainnya

Pihak Lain (Selain

Kementerian/Lembaga)

Perolehan

BMN

Penyelesaian

Dok. Kepemilikan

Penetapan Status

Penggunaan BMN

Penggunaan sebatas

untuk penyelenggaraan

tupoksi

Barang Milik Negara:

•Tidak sesuai Tupoksi

•Berlebih

Tanah / bangunan

yg telah diserahkan

Tindak Lanjut:

• Pengalihan Status

Penggunaan

• Pemanfaatan

• Pemindahtanganan

Tanah/bangunan idle

wajib diserahkan kpd

Pengelola Barang

Penggunaan sebatas

utk penyelenggaraan

tupoksi

Fungsi

Pelayanan Pemindahtanganan:

Jual

Tukar menukar

Hibah

PMPP

Pemanfaatan:

Sewa

KSP

BSG/BGS

Pinjam pakai

PENGELOLAAN BMN

Non tanah dan bangunan

Persetujuan

pemanfaatan dan

pemindahtanganan

Fungsi

Budgeter

Perencanaan Perencanaan

25

ARAH PENGELOLAAN BMN 1. PENGELOLAAN MEMENUHI AZAS (FUNGSIONAL,KEPASTIAN

HUKUM,TRANSPARANSI,EFISIEN,AKUNTABILITAS,KEPASTIAN NILAI )

2. PERENCANAAN KEBUTUHAN MENGACU KEPADA STANDAR KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN ASSET

3. PENGADAAN MEMENUHI PRINSIP EFISIEN, EFEKTIF, TRANSPARAN, TERBUKA, BERSAING, ADIL, AKUNTABEL.

4. PENGGUNAAN SESUAI TUPOKSI DAN SESUAI TUJUAN PENGADAANNYA

5. PENGAMANAN ASET TERJAMIN (ADMINISTRASI, FISIK, HUKUM).

6. PENYERAHAN ASET IDLE BERUPA TANAH DAN GEDUNG KE DEPT KEUANGAN UNTUK DITETAPKAN STATUS PENGGUNAAN BAGI PENGGUNA LAINNYA.

7. PEMANFAATAN ASET IDLE UNTUK DISEWAKAN, DIPINJAM-PAKAIKAN, DI-KSP-KAN, DSB.

8. PEMINDAHTANGANAN ASET YANG TIDAK EKONOMIS

9. SASARANNYA: DIHINDARINYA PEMBOROSAN DALAM PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN & PENGAMANAN, MENINGKATKAN PNBP.

26

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Perencanaan kebutuhan dan penganggaran Pemanfaatan

Sewa Pinjam pakai

Kerjasama pemanfaatan Bagun guna serah dan bangun serah guna

Pengamanan dan pemeliharaan Penilaian Penghapusan Pemindahtanganan

Penjualan Tukar Menukar

Hibah Penyertaan Modal Pemerintah

Penatausahaan Pembukuan

Inventarisasi Pelaporan

Pengawasan dan pengendalian

27

LANDASAN HUKUM KEBIJAKAN PENGELOLAAN BMN

UU NO.17/2003- Keu Neg

UU NO.01/2004- Perbend Neg

UU NO.15/2004- Pemerik & Tj Keu Neg

UU NO. 33/2004-Perimb Keu PP&PD

KEPPRES 54/202010-Pengad Brg Jasa

PP. NO.71/2010- SAP

PP. 6/2006 – Pengel BMN/D

KMK.96/KMK.06/2007-Tatacara P4 BMN

KMK.29/06/2010-Kodefikasi BMN

PMK.120/PMK.06/2007-Penataus BMN

PMK.171/2007- Sis APK PP

PMK 102/PMK.05/2009-Rekon BMN

PMK PENYUSUNAN DIPA

DLL

28

TUGAS POKOK FUNGSI PENGELOLA BARANG

MERUMUSKAN KEBIJAKAN

PEMBERIAN IJIN/ PENETAPAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, DAN PEMINDAHTANGANAN.

MELAKSANAKAN PEMANFAATAN / PEMINDAHTANGANAN TANAH/BANGUNAN.

MENGELOLA DAN MENGAMANKAN TANAH/BANGUNAN YANG SUDAH DISERAHKAN OLEH PENGGUNA BARANG.

MENYIMPAN DOKUMEN KEPEMILIKAN ATAS TANAH.

MELAKUKAN SENDIRI/ MENUNJUK PENILAI UNTUK MELAKUKAN PENILAIAN ASET UNTUK KEPERLUAN LKPP, PEMANFAATAN, PEMINDAHTANGANAN.

MELAKUKAN PENATAUSAHAAN

TERIMA KASIH