29
BENTUK DAN MAKNA KATA Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa dapat memahami bentuk kata yang benar untuk memperoleh makna yang akurat. Tujuan Instruksionat Khusus: Mahasiswa dapat menyebutkan 7 satuan bentuk yang ada dalam bahasa. Mahasiswa dapat membedakan pengertian fonem, modem, frasa, kata dan kalimat. Mahasiswa dapat menjelaskan makna denotatif dan makna konotatif dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa dapat menggunakan satuan bentuk yang benar untuk menyampaikan maksud/gagasan. Satuan bentuk bahasa dalam bahasa Indonesia meliputi fonem, morfem, kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana/ karangan. Fonem dan huruf itu serupa, tetapi tidak sama. Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna arti. Sementara huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Misalnya: cari - jari - mari – tari kayu - sayu- layu – rayu kerang - terang - perang – serang Morfem adalah satuan bentuk terkecil dalam bahasa yang

kiki BI2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kiki BI2

BENTUK DAN MAKNA KATA

Tujuan Instruksional Umum:

Mahasiswa dapat memahami bentuk kata yang benar untuk memperoleh makna

yang akurat.

Tujuan Instruksionat Khusus:

Mahasiswa dapat menyebutkan 7 satuan bentuk yang ada dalam bahasa.

Mahasiswa dapat membedakan pengertian fonem, modem, frasa, kata dan

kalimat.

Mahasiswa dapat menjelaskan makna denotatif dan makna konotatif dalam

bahasa Indonesia.

Mahasiswa dapat menggunakan satuan bentuk yang benar untuk menyampaikan

maksud/gagasan.

Satuan bentuk bahasa dalam bahasa Indonesia meliputi fonem, morfem, kata,

frasa, kalimat, paragraf, dan wacana/ karangan. Fonem dan huruf itu serupa, tetapi

tidak sama. Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna

arti. Sementara huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem.

Misalnya:

cari - jari - mari – tari

kayu - sayu- layu – rayu

kerang - terang - perang – serang

Morfem adalah satuan bentuk terkecil dalam bahasa yang mempunyai atau

membedakan makna/arti. Morfem dibagi menjadi dua.

a. Morfem bebas / Morfem Tunggal: morfem yang dapat berdiri sendiri / tanpa

harus dihubungkan dengan morfem lain dan telah memiliki makna, contoh :

semua kata dasar (makan, kerja, belanja). Morfem bebas berbentuk kata dasar

seperti : kata bermorfem tunggal, misalnya: pergi, duduk, periksa, sehat.

b. Morfem terikat : morfem yang baru bermakna/jelas bila dihubungkan dengan

morfem lain, baik yang berupa imbuhan maupun partikel.

contoh : imbuhan ( ber, ter, di, dan lain-lain)

Page 2: kiki BI2

Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan

mempunyai makna. Kata di dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua

bentuk. Proses pembentukan kata bahasa Indonesia berasal dari bahasa Indonesia

dan berasal dari bahasa asing. Pembentukan kata yang berasal dari bahasa

Indonesia meliputi kata dasar dan kata turunan (kata berimbuhan, kata ulang, kata

majemuk, dan analogi).

Kata juga diartikan sebagai kumpulan bunyi/huruf yang megandung perhatian

(Wirjo Soedarmo, 1984) misalnya : sepeda, ambil, dingin, kuliah, adepes, libma,

ningid, hailuk.

Pembentukan kata dari bahasa asing meliputi penyerapan utuh, penyerapan

penyesuaian, penerjemahan, penerjemahan penyesuaian, dan mempertahankan

sifat unversal.

1. Pembentukan Kata dari Bahasa Indonesia

a. Kata Turunan

1) Kata berimbuhan

Imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan atas awalan (prefiks),

sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan imbuhan gabungan (konfiks). Kata yang

dibentuk dengan proses pemberian imbuhan disebut kata berimbuhan. Beberapa

imbuhan di dalam bahasa Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut.

1) Awalan me(N)-, pe(N)-, per-ber-, ter-, di-, ke-, dan se-.

Misalnya:

melarang, mencoba, mengecek, merawat, mengupas;

memakai, menyaring;

pelaris, penyanyi, pengebom, pencari, pegiat;

pekerja, perindang, perpanjang, pelbagai, pelajar, perawat;

bekerja, belajar, berobat, berkapasitas, berenang; terbersih;

terpercaya, telantar, telanjur, terdeteksi, terangkat;

teperdaya; diperiksa, didiagnosa, diopname, disuntik, dieliminasi;

ketua, kehendak, kekasih;

sebatas, seliter, sepulang, seluas, sedesa;

Page 3: kiki BI2

2) Sisipan -el-, -em-, -er-, dan -in-.

Misalnya:

telapak, telunjuk, gemetar, kemuning, seruling, gerigi, sinambung.

3) Akhiran -kan, -i, -an, -wan, -man, -is, -isme, -isasi, -if, -or, -al, -in, -at, dan -ah.

Misalnya:

bersihkan, obati, tinjauan, ilmuwan, seniman;

ekonomis, akademik, konsumerisme, modernisasi, deskriptif, provokator,

rasional, hadirin, muslimat, almarhumah.

4) Imbuhan gabung ke-/-an, me(N)-/-i, me(N) / -kan, pe(N)-/-an, per-/-an, per-/-

kan, per-/-i, ber-/-an, ber-/-kan, dan se/-nya.

Misalnya:

kesehatan, menugasi, menyeimbangkan, pengobatan, penyelesaian, perizinan,

pertajamkan, perbaiki, berjatuhan, bepergian, berdasarkan, sekembalinya.

b. Kata Ulang

Misalnya:

buku-buku, kampus-kampus, dokter-dokter;

rumah-rumah, rumah-rumah sakit, rumah-rumah sakit pemerintah;

obat-obatan, tari-tarian, tulis-menulis, berkejar-kejaran;

warna-warni, mahasiswa-mahasiswi, bolak-balik;

kura-kura, paru-paru, kupu-kupu, alun-alun (kata ulang semu).

c. Kata Majemuk

Misalnya:

meja tulis,

rumah sakit, orang tua, simpang lima, kereta api cepat luar biasa.

d. Analogi

Misalnya:

Daya daya tahan, daya saing, daya guna, daya serap

Tata tata tertib, tata boga, tata buku

Hari hari jadi, hari besar, hari libur nasional

Tutup tutup tahun, tutup buku, tutup usia

Page 4: kiki BI2

2. Pembentukan Kata dari Bahasa Asing

a. Penyerapan Utuh

Misalnya:

Bank bank

Embrio embrio

Opname opname

b. Penyerapan Penyesuaian

Misalnya:

Aphotheek apotek.

immunization imunisasi

injection injeksi

c. Penerjemahan

Misalnya:

Natural family planning keluarga berencana alami

Centering pregnancy pemusatan kehamilan

Placenta previa posisi ari-ari dibawah

d. Penyerapan danoenerjemahan

Misalnya:

Certified nurse perawat bersertifikasi

Drug administration administrasi obat-obatan

Section caesaria bedah sesar

e. Mempertahankan keuniversalan

Misalnya:

De facto,man sana in corpora sano, cum laude

3. Kesalahan pembentukan kata

a. Penanggalan awalan me- dan ber-

Misalnya:

Perusahaan farmasi konimex luncurkan produk barunya.(salah)

Perusahaan farmasi konimex meluncurkan produk barunya.(benar)

Kalau keberatan,saya mohonn Saudara kemukakan alasannya.(salah)

Kalau berkeberatan, saya mohon Saudara mengemukakan alasannya. (benar)

Page 5: kiki BI2

b. Peluluhan bunyi /c/

Misalnya:

Menyuci seharusnya mencuci

Menyintai seharusnya mencintai

Menyoba seharusnya mencoba

c. Bunyi /s,/k/,/p/, dan /t/ yang tidak luluh

Misalnya:

Mensukseskan seharusnya menyukseskan

Mengkaitkan seharusnya mengaitkan

Memparkir seharusnya memarkir

Mentaati seharusnya menaati

d. Penyengauan bunyi /l/,/r/

Misalnya:

Penglunasan seharusnya pelunasan

Penglaris seharusnya pelaris

Pengrusak seharusnya perusak

e. Pembentukan kata bersuku kata satu yang salah

Misalnya:

Mensahkan seharusnya mengesahkan

Mencek seharusnya mengecek

Membom seharusnya mengebom

f. Pembentukan kata dengan akhiran –ir

Misalnya

Melegalisir seharusnya melegalisasi

Terkoordinir seharusnya terkoordinasi

Memproklamirkan seharusnya memproklamasikan

g. Pembentukan kata dengan kata bersuku kata kluster yang tidak tepat

Misalnya:

Memrogram seharusnya memprogram

Memraktikkan seharusnya mempraktikan

Mengritik seharusnya mengkritik

Page 6: kiki BI2

h. Pembentukan kata dengan awalan ke- yang tidak tepat

Misalnya:

Ketawa, ketabrak,kebawa

Seharusnya

Tertawa, tertabrak, terbawa

4. Bentuk Jamak Dalam Bahasa Indonesia

a. Dengan pengulangan kata

Misalnya:

Kampus-kampus, bidan-bidan, kursi-kursi

b. Dengan menambahkan kata bilangan

Misalnya:

Beberapa kampus, semua bidan, tiga kursi

c. Dengan menambah kata bantu jamak

Misalnya:

Para tamu, peserta sekalian, hadirin

d. Dengan kata ganti orang

Misalnya:

Mereka, kami, kita, kalian

e. Bentuk jamak dari bahasa inggris

Misalnya:

TUNGGAL JAMAKalim ulama

alumnus alumnidatum datahadir hadirin

Catatan : Perubahan kata dasar menjadi kata turunan, selain mengakibatkan

perubahan bentuk, juga mengalami perubahan makna.

Misalnya:

Rumah (tempat tinggal)

Berumah (memiliki rumah)

Perumahan (kumpulan rumah)

Page 7: kiki BI2

Dirumahkan (dikembalikan ke rumah/dibuatkan rumah/di PHK)

Rumah tangga (keluarga)

Merumahsakitkan (dibawa ke rumah sakit)

5. Pembagian Kelas / Jenis Kata

a. Kata Kerja (Verba)

1) Kata yang menyatakan perbuatan (tindakan), proses, dan keadaan yang

bukan merupakan sifat.

2) Pada umumnya senagai predikat dalam kalimat

3) Afiks pembentuk kata kerja dan contohnya

Tabel 13Afiks Pembentuk Kata Kerja Dan Contohnya

BENTUK AFIKS CONTOHPrefiks ber-

di-me-per-ter-

berkarya, bertemudibawa, dipakaimelatih,membacaperindah, perkuatterbaca, tersenyum

Sufiks ikan

namai, tandaimaafkan, matikan

konflik ber-+-anber-+-kandi-+-ike-+-anmemper-memper-+-imemper-+-kanme-+-kanper-+-iper-+-kan

bepergian, berlarianberalaskan, berdasakandiselimuti, dicintaikedatangan, kemasukanmemperjelasmemperbaikimempertanyakanmeluruskanperbaikipertemukan

b. Kata Sifat (Ajektiva)

1) Kata yang menerangkan sifat, watak, atbiat orang atau benda

2) Pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat

Misalnya:

Aman, biru, sehat, bersih, sedih, ringan, mahal, jelas.

Page 8: kiki BI2

Tabel 14Afik Pembentuk Kata Kerja Dan Contohnya

BENTUK AFIKS CONTOHSufiks -al

-i-iah-if-ik-is-er

-wi

formal, nasionalalami, hewaniilmiah, alamiahaktif, reaktifmagnetic, elektronikpraktis, egoiskomplementer,parlementermanusiawi, surgawi

konflik ke-+-anse-+-nya

kekanak-kanakansebaik-baiknya

c. Kata keterangan (adverbia)

1) Kata yang menerangkan predikat suatu kalimat

2) Dapat digunakan untuk memperluas kalimat tunggal

3) Macam-macam kata keterangan adalah sebagai berikut.

a) Keterangan tempat : di sini, di bawah, di samping, dalam ruangan lewat

Yogyakarta.

b) Keterangan waktu : kemarin, besok, pada pkl. 21.00, setiap saat.

c) Keterangan alat : dengan linggis, dengan pena, dengan cekn dengan

mobil

d) Keterangan cara: dengan hati-hati, dengan cepat, dengan gembira

e) Keterangan modalitas: seyogyanya, sepantasnya

f) Keterangan aspek : akan, sedang, sudah, belum

g) Keterangan tujuan: agar bahagia, demi keluarga, bagi kits

h) Keterangan sebab : karena tekun, lantaran panik, sebab berkuasa

i) Keterangan yang menyatakan kemiripan: bagaikan karang, seperti

petinju

j) Keterangan yang menyatakan kesalingan : satu sama lain

k) Keterangan aposisi : keterangan yang sifatnya saling menggantikan

dengan kata yang diterangkan, dan tidak mengubah makna bila

dihilangkan.

Contoh keterangan untuk memperluas kalimat Kalimat Inti: Dokter pergi.

Dokter muda itu sudah pergi.

Page 9: kiki BI2

Dokter muda itu sudah pergi ke luar negeri.

Dokter muda yang rajin itu sudah pergi ke luar negeri.

Dokter muda yang rajin itu sudah pergi ke luar negeri tadi pagi.

Dokter muda yang rajin itu sudah pergi ke luar negeri tadi pagi dengan pesawat

terbang.

Dokter muda yang rajin itu sudah pergi ke luar negeri tadi pagi dengan pesawat

terbang melalui Bandana Adisucipto.

Dokter muda yang rajin itu sudah pergi ke luar negeri tadi pagi dengan pesawat

terbang melalui Bandara Adisucipto untuk memperdalam ilmu penyakit infeksi.

d. Kata Benda (Namina)

1) Kata yang mengacu kepada konkret maupun abstrak

2) Konkret: buku, mobil, kunci, dsb.

Abstrak :kejujuran, agama, pengetahuan, kehendak, pikiran, dsb.

3) Dalam kalimat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan

4) Dapat dibentuk dengan afiksasi

Tabel 15Afik Pembentuk Kata Kerja Dan Contohnya

BENTUK AFIKS CONTOHSufiks ke-

peter-

ketua, kekasih,kehendakpetinju, pembela, pendaftar, penghasutterdakwa, tersangka, terhukum

konflik -an-in-wan

pikiran, tepian, timbanganhadirin, musliminilmuan, karyawan, peragawan

infik -em--el--er--in-

kemuning, kemilautelunjuk, pelatuk, telapakserabut, serulingkinerja, kinasih

konfik ke-+-anpe-+-an

kehidupan, kemauan, keteranganpengunungan, pembelian,pendidikan

e. Kata Tugas (Partikel)

1) Tidak mempunyai arti leksikal

2) Sebagian besar tidak dapat berubah bentuk menjadi kata turunan, hanya ada

beberapa seperti berikut ini :

sebab : disebabkan

sampai : disampaikan, penyampaian

Page 10: kiki BI2

oleh : memperoleh, diperoleh

aduh: mengaduh

3) Peranan kata tugas sesuai dengan namanya

a) Kata Depan (Preposisi)

Letaknya di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk

frasa preposisional.

Misalnya:

di kantor, dengan semangat, oleh petugas, bagi almamater, sejak kecil,

pada hari Minggu, buat orang tua, dsb.

b) Kata Sambung/Penghubung (Konjungsi)

(1) Berfungsi menghubungkan dua kata (intrakalimat) dan dua kalimat

(antarkalimat)

(2) Kata penghubung intrakalimat majemuk setara

Tabel 16Kata Penghubung Intrakalimat Majemuk Setara

Jenis hubungan Konjungsipenjumlahan dan, serta, baik-maupunpertentangan tetapi, sedangkan, bukannya, melainkanpemilihan atauperurutan lalu, kemudian

Contoh pemakaian :

Perawat itu ramah don sabar.

la rajin membaca, baik sewaktu menjadi mahasiswa maupun setelah

menjadi dokter.

Kakaknya menjadi bidan, sedangkan adiknya menjadi notaris.

Sebenarnya dia itu dokter atau perawat?

Dokter itu memeriksa pasien kemudian menulis resep.

(3) Kata penghubung antarklausa dalam kalimat majemuk beringkat

Tabel 17Konjungsi Antarklausa Dalam Kalimat Majemuk BertingkatJenis hubungan Konjungsi

Waktu sejak, sedari, sementara, seraya, sambil, sehabis, sebelum, ketika, sampai, hingga, dsb

Syarat jika, seandainya, andaikata, andaikan,asalkan, kalau, apabila, bilamana

Page 11: kiki BI2

Tujuan konsesif agar, supaya, untuk, biar biarpun, walaupun, meskipun, kendati, sungguhpun

Perbandingan seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, ibarat

Penyebaban sebab, karenaPengakibatan sehingga, sampai, maka, akibatnyaCara dengan, tanpakemiripan seolah-olah, seakan-akan

Contoh pemakaian:

1. Dokter datang ketika kami sedang rapat.

2. Kesehatan lingkungan akan semakin baik andaikata kesadaran

masyarakat akan kebersihan tinggi.

3. Anda harus bekerja keras agar berhasil.

4. Semangat hidupnya tinggi meskipun penyakitnya parah.

5. Dia menjadi mahasiswa teladan karena tekun, cerdas, dan sopan.

6. Gempa itu sangat kuat sehingga meruntuhkan bangunan rumah sakit

itu.

7. Sebelum bekerja, para perawat melakukan brifing.

8. Ibunya diam saja seakan-akan tidak mengetahui diagnosis dokter.

9. Perbuatannya itu ibaratayam putih terbang siang tidak perlu ditutup-

tutupi.

(4) Selain menghubungkan dua kata/klausa, konjungtor juga dipakai untuk

menautkan dua kalimat sehingga ada kesinambungan antara kalimat

yang satu dengan kalimat berikutnya.

Misalnya :

meskipun demikian, selanjutnya, walaupun begitu, tambahan /lagi pula,

namun, kecuali itu, akan tetapi, dengan demikian, oleh karena itu,

sehubungan dengan itu.

Contoh Pemakaian:

Pak Susilo mengidap radang hati. Selain itu, dia juga terkena penyakit

kencing manis.

Dokter itu memeriksa pasien. Setelah itu, dia menulis resep kemudian

memberikannya kepada pada pasien itu.

Page 12: kiki BI2

Perawat itu tampak lelah sekali. Meskipun demikian, ia tetap tersenyum

menghadapi pasien.

c) Kata seru (interjeksi)

(1) Kata tugas yang dipakai untuk mengungkapkn seruan hati seperti

kagum, heran, dan jijik

(2) Dipakai dalam kalimat seruan/ perintah/ imperative.

Contoh:

Ayo, maju terus pantang mundur!

Aduh, gigiku sakit sekali!

Ih, bau benar kamar mandi itu!

Sial (an), memancing seharian, Cuma dapat sedikit!

Astaga, dia bukannya berjaga, malahan pergi!

Wah,lagi dapat untung besar rupanya!

d) Kata sandang

1) Kata tugas yang membatasi makna jumlah orang atau benda

2) Ada tiga macam artikel

Bermakna tunggal

Sang guru, sang putrid, sang suami, sang juara

Bermakna jamak

Para petani,para hakim, para pemimpin, para ilmuan

Bermakna netral

Si hitam manis, si dia, si cantik, si hidung mancung

e) Partikel

Partikel adalah unsur kecil dalam bahasa yang berperan membentuk kalimat

Tanya (interogatif), kalimat perintah, dan kalimat pertanyaan.

Misalnya:

Apakah pasien itu sudah minim obat?

Ke m,anakah mereka mencari pertolongan pengobatan IMS?

Kalau engkau mau ambillah apel itu!

Pergilah ke dokter sebelum penyakitmu semakin parah!

Siapatah gerangan yang mau menolongku?

Apa pun yang terjadi saya harus pergi!

Page 13: kiki BI2

Karena dosen berhalangan, kuliah pun dibatalkan.

Walaupun lelah, bidan sari tetap melayani pasiennya dengan sabar.

6. Frasa

Frasa adalah kelompok kata yang tidak mengandung predikat tetapi mempunyai

arti. Ciri frasa adalah sebagai berikut:

a. Konstruksinya tidak predikatif

b. Proses pemaknaannya berbeda dengan idiom

c. Susunan katanya berpola tetap

Adapun perbedaan antara frasa dan klausa

Tabel 18Perbedaan Antara Frasa Dan Klausa

FRASA KLAUSAbahasa indonesia belajar bahasa indonesiadi balik awan putih menghilang di balik awansejumlah persoalan membawa sejumlah persoalanair mineral minum air mineralbaju batik biru memakai baju batik biru

Perbedaan antara frasa dan idiom dalam makna

Frasa (A+B=AB)

Jumpa pers : berjumpa dengan pers (wartawan)

Haus kekuasaan : haus akan kekuasaan

Siap tempur : siap untuk bertempur

Salah hitung : salah dalam menghitung

Idiom (A+B=C)

Tipis kuping : tidak tahan sindiran

Gulung tikar : bangkrut

Panjang tangan : pencuri

Main api : menyerempet bahaya

Makan hati : menderita batin

Dalam kalimat, frasa dapat menduduki jabatan subyek, predikat,

obyek,pelengkap, dan keterangan.

Adapun macam-macam frasa adalah sebagai berikut:

Page 14: kiki BI2

a. Frasa verbal

Misalnya:

Asyik belajar, tidak harus pergi, makan sayuran dengan teratur, sedang

berpikir.

b. Frasa ajektival

Misalnya:

kosong melompong, sangat malu, terang benderang, tidak berbahagia,

kedap suara, sama sekali tidak sombong, malumalu kucing, makin lama

makin panas

c. Frasa adverbial

Misalnya:

pada zaman Jepang, dengan kereta api cepat, di atas meja makan, laksana

batu karang, sebelum subuh, karena cinta membara.

d. Frasa nomina

Misalnya:

penyakit berbahaya, anak tutu, formulir pendaftaran mahasiswa baru, wajib

pajak, kelahiran prematur, manajer rajin, pendapat aneh.

e. Frasa preposisional

Misalnya:

selain dari itu, di atas/tengah/belakang, sampai ke/dengan, ke dalam/depan,

oleh karena, dari samping.

7. Makna Kata dan Perubahannya

a. Makna leksikal/denotasi/lugas

makna kata lepas tanpa kaftan dengan kata yang lain dalam sebuah struktur

leksikal/leksikon= kamus=makna yang ada dalam kamus

digunakan dalam surat resmi, dagang, laporan, KTI

misalnya :

kata belah mempunyai makna : celah, sisi, pihak, setengah

kata sebelah mempunyai makna: setengah, arah, di samping

b. Makna Gramatikal/konotasi/structural

Makna yang timbul akibat proses gramatikal (sudah bergeser dari makna

leksikal)

Page 15: kiki BI2

Tergantung pada struktur tertentu sesuai dengan konteks dan situasi dimana

kata itu berada. Kata hitam mempunyai makna leksikal warna yang gelap

dan akan berubah makna setelah masukdalam sebuah kalimat, seperti :

Setelah insaf, dia tidak mau membicarakan masa lalunya yang hitam.

8. Beberapa Istilah yang Berhubungan dengan Makna

a. Sinonim/padan kata ialah ungkapan yang maknanya hampir sama.

Sinonim antar kalimat : Saya melihat dia = Dia kulihat

Sinonim antar frasa: dua tangkai bunga= bunga dua tangkai

Sinonim antar kata: nasib = takdir

Sinonim antar morfem: pemirsa=pirsawan

Kata yang bersitionim dapat'digabungkan untuk memberi kesan yang lebih

manis. Misalnya:

sunyi senyap, caci maki, fakir miskin, sehat wal afiat, gagah perkasa, warta

berita, kasih sayang, yatim piatu, sama rata. Yang harus dihindari adalah

penggabungan kata yang berlebihan sehingga melahirkan bentuk yang mubazir

seperti:

adalah merupakan, agar supaya, maka dengan demikian, guna untuk.

b. Antonim

ungkapan yang maknanya kebalikan dari ungkapan yang lain

untuk mempertentangkan dengan hal lain

dapat digabungkan untuk menyemarakkan kalimat

Misalnya:

atas bawah, luar dalam, bongkar pasang, maju mundur, jiwa raga, mau tak

mau, jual beli, utang piutang.

Misalnya:

Membongkar mesin itu mudah tetapi memasangnya sulit. Pak Budi menjual

sawahnya untuk membeli mobil. Di sana ia berutang di sini ia berpiutang.

Pasien itu lupa-lupa ingat pada peristiwa tabrak lari itu.

Antonim antarkalimat, misalnya : Dia sakit >< Dia tidak sakit

Antonim antarfrasa, misalnya: secara teratur >< secara tidak teratur

Antonim antarkata, misalnya: mustahil >< mungkin

Antonim antarmorfem, misalnya: prasarjana >< pascasarjana

Page 16: kiki BI2

c. Homonim

dua kata yang mempunyai bentuk dan ujaran sama dengan makna yang

berbeda

misalnya: mengukur, bisa, ganjil, buku, tanggal

d. Homofon

dua kata yang mempunyai ucapan sama, tetapi bentuk dan maknanya

berbeda.

misalnya : sanksi dan sangsi, tank dan tang, bank dan bang

e. Homograf

dua kata yang mempunyai bentuk yang sama tetapi bunyi/ucapannya serta

maknanya berbeda

misalnya : seret, mental, seri, beruang

f. Hipernim dan hiponim

Hipernim adalah suatu kata yang membawahi beberapa kata yang lain.

Hiponim adalah kata yang menjadi bawahan dari kata yang lain

Misalnya :

Hipernim : bunga

Hiponim : mawar, melati kenanga, anggrek, cempaka

9. Perubahan Makna

a. Meluas : cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang lama.

misalnya : kata putra-putri, bapak, ibu

b. Menyempit : cakupan makna dahulu lebih luas daripada makna sekarang.

Misalnya : sarjana, madrasah

c. Amelioratif: perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan

lebih tinggi atau lebih baik dari makna lama.

Misalnya : bini istri, nyonya

Perempuan wanita

d. Peyoratif : perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan

lebih rendah nilainya dari makna lama.

Misalnya: oknum, gerombolan

e. Sinestesia : perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan dua

indra yang berlainan.

Page 17: kiki BI2

Misalnya :

a) Tutur katanya manis didengar.

b) Mukanya masam karena keinginannya tidak terpenuhi.

f. Assosiasi : perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.

Misalnya : Beri dia amplop agar urusannya cepat selesai.

Soal dan Latihan

1. Fonem yang berfungsi membedakan arti terdapat pada kata

a. Fihak – pihak c. pikir-fikir

b. kompleks – complex d. olah – oleh

2. Kata mengikutsertakan terdiri atas

a. empat morfem c. tiga morfem

b. dua morfem d. satu morfem

3. Kalimat berikut ini yang hanya terdiri dari morfem-morfem bebas adalah

a. Pesta di Jalan Jaksa sangat meriah.

b. Pesawat tatih itu terbang tinggi.

c. Rakyat menyongsong HUT RI ke-57 dengan gembira.

d. Pesta akbar Arung Samudera dimulai besok pagi.

4. Deretan bentuk berikut ini yang hanya terdiri atas morfem adalah

a. perwira, perkasa, pertiwi

b. tertentu, terompet, terima

c. pelaut, pepaya, pelanduk

d. gemuruh, geletar, petir

5. Kata syarat bila diberi imbuhan satu me- + - kan akan menjadi

a. Mensyaratkan c. mensaratkan

b. Menyaratkan d. mesyaratkan

6. Tuturan berikut ini yang bukan frasa adalah

a. sabun mandi yang harum c. adik mandi

b. sabun mandi d. mandi pagi

7. Kelompok kata berikut tergolong klausa, kecuali

a. memiliki artikulasi yang baik

b. artikulasinya baik

Page 18: kiki BI2

c. pembawa acara yang kocak

d. acaranya menarik

8. Imbuhan per- + -an dalam membentuk persahabatan berfungsi membentuk

a. kata benda c. kata sifat

b. kata tugas d. kata kerja

9. Imbuhan ke- + -an dalam kata kesakitan berfungsi membentuk

a. ajektiva c. verba

b. numeralia d. nomina

10. Kata-kata berikut ini yang tidak termasuk rumpun nomina adalah

a. Siarkan c. siaran

b. kehumasan d. periklanan

11. Imbuhan per- +-an dalam kata persatuan dan perjanjian berfungsi sebagai

pembentuk

a. numeralia c. verba

b. ajektiva d. nomina

12. Terpidana si Polan dibebaskan dengan syarat. Fungsi awalan ter- dalam

terpidana adalah

a. membentuk nomina c. membentuk ajektiva

b. membentuk verba d. membentuk adverbial

13. Kata yang bermakna usaha mempersatukan adalah

a. Satuan c. penyatuan

b. menyatukan d. persatuan

14. Hal yang berhubungan dengan sistem pajak disebut

a. perpajakan c. pemajakan

b. kepajakan d. memajak

15. Pasien itu terjatuh dari tempat tidur. Makna awalan pada kalimat diatas sama

sifatnya dengan awalan ter- pada kalimat

a. Niatku membangun rumah sakit belum juga terlaksana.

b. Suaranya terdengar sampai ruang sebelah.

c. Obatnya terbawa olehku.

d. Doa ibuku akhirnya terkabul juga

16. Kata mengenai dalam kalimat berikut ini merupakan kata kerja (verba),

Page 19: kiki BI2

kecuali...

a. Tendangannya tidak mengenai sasaran.

b. Bola itu tepat mengenai jendela rumah itu.

c. Darah pasien itu mengenai baju seragamnya yang putih.

d. Rapat itu membicarakan mengenai HUT RI ke-60

17. lmbuhan me-+-iyang berfungsi membentukverba dengan makna “memberi

sesuatu pada objek” terdapat pada kata berikut ini, kecuali

a. menggarami c. menamai

b. membumbui d. menguliti

18. Awalan se- yang menyatakan makna ‘satu’ terdapat pada kalimat

a. Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga

b. Sepulang dari rumah sakit ia makin rajin beribadah.

c. Ada perasaan senasib dengannya

d. Jangan bertindak semau hati.

19. Kata ulang yang menunjukkan arti menyerupai terdapat dalam kalimat

a. Dahulu daerah Condet merupakan penghasil buahbuahan di Jakarta.

b. Daerah Pasar Minggu tadinya penghasil sayur-sayuran

c. Di Pasar Minggu banyak dijual mobil-mobilan

d. Di jalan raya ada pengendara yang kebut-kebutan.

20. Pusat penelitian penduduk terpaksa menangguhkan beberapa rencana

penelitian kareria belum ada tenaga, pelaksana yang siap. Konjungsi karena

pada kalimat di a menyatakan hubungan makna

a. Hasil c. pengakibatan

b. Cara d. penyebaban

21. Kata sangsi dan sanksi tergolong sebagai contoh

a. homonim c. homofon

b. homograf d. hiponim

22. Hubungan antara ayam, angsa, burung, bebek, dengan unggas adalah

a. Sinonim c. hiponim

b. homonim d. hipernim

23. Padan kata manifestasi yang tidak tepat adalah

a. Pengejawantahan c. pengungkapan

Page 20: kiki BI2

b. perwujudan d. pengamatan

24. Kata hati yang tidak memiliki makna idiomatik, pada

a. sakit hati c. permata hati

b. buah hati d. hati-hati

25. Kata beruang dalam ketiga kalimat berikut makna yang berbeda

1. Beruang betina itu beranak tiga.

2. Saya ingin sekali membeli buku beruang.

3. Rumah sakit itu tidak beruang memadai untuk pertemuan.

Ketiga bentuk kata beruang tersebut merupakan

a. homonim c. homograf

b. homofon d. homograf dan homofon

26. Arti konotatif kata merumahkan berikut ini benar, kecuali

a. Mengurung c. menahan

b. memenjarakan d. membuatkan rumah