121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM

PELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN

MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS)

Oleh:

HENDRA WIJAYANTO

D0107060

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Beruntunglah orang yang jika dicoba akan bersabar dan jika

memperoleh keberhasilan serta kegembiraan akan bersyukur.

(DR, Aidh Al Qarni)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Dan apabila kamu telah selesai dari satu urusan,

Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

(QS. Al-Insirah : 6-7)

( Penulis )

Page 5: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk :

1) Ayah dan ibuku tercinta yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang,

bimbingan serta motivasinya

2) Adikku yang selalu mendukungku dan tak pernah bosan untuk menanyakan

kapan kelulusanku.

3) Dosenku yang telah mendidik dan membimbingku dengan penuh kesabaran.

4) Sahabat-sahabat ku Tito, Achel, Chandra, Sofy, Agief, Sugiyanto, Aditya,

Yoga, Ganang, Fx Wahyu, Andriyanto yang selalu menemaniku.

5) Teman-temanku AN 2007

6) Almamaterku

Page 6: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT atas segala karunia, nikmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: KINERJA DINAS

KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM PELAKSANAAN

PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT

dengan baik. Skripsi ini penulis susun dan ajukan guna

memenuhi salah satu syarat akademis untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini

tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Semoga Allah

SWT membalas segala budi baik, bantuan, dan amalan beliau-beliau :

1. Ibu Asal Wahyuni Erlin Mulyadi, S.Sos, MPA. selaku pembimbing, atas

bimbingannya, arahan, dan motivasi serta kesabarannya sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Wahyu Nurharjadmo, M.Si selaku pembimbing akademis, atas

bimbingan akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. dan Dra. Sudaryanti, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Ida Angklaita, selaku Kepala UPTD PKMS yang telah memberikan

kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Supriyanto, selaku Kasubag TU PKMS yang telah memberikan

kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Arthaty selaku Kasi Manajemen Informasi Kesehatan yang telah

memberikan kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

8. Bapak dan Ibu semua pegawai di Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang

telah memberikan kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan

terbuka untuk perbaikan skripsi ini kedepannya. Semoga skripsi ini berguna untuk

pengembangan dan penelitian selanjutnya serta bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Oktober 2011

Penulis

Page 8: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABSTRACT .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Organisasi Publik .................................................................... 9

1. Pengertian Kinerja Organisasi....................................................... 9

2. Pengukuran Kinerja Organisasi..................................................... 10

3. Indikator-Indikator Kinerja........................................................... 13

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi...................... 31

C. Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS)..... 33

D. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta............................................. 37

E. Penelitian-Penelitian Terdahulu........................................................... 38

F. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 45

Page 9: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 48

B. Lokasi Penelitian.................................................................................. 48

C. Jenis Data ............................................................................................ 48

D. Teknik Penentuan Informan................................................................. 49

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 50

F. Validitas Data ...................................................................................... 52

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Lokasi.................................................................................... 55

1. Dasar Pelaksanaan dan Lokasi Instansi ...................................... 55

2. Visi ,Misi dan Struktur Organisasi.............................................. 56

3. Tujuan dan Program Pembangunan Kesehatan........................... 59

4. Unit Pelaksana Teknis (UPT)...................................................... 61

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam Pelaksanan

Program PKMS ......................................................................... 64

a. Indikator Responsivitas........................................................ 64

b. Indikator Responsibilitas....................................................... 75

c. Indikator Akuntabilitas ......................................................... 84

d. Indikator Efektivitas ............................................................. 89

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS................... 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 104

B. 107

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 Data Angka Kematian Ibu, Bayi dan Anak Balita

di Kota Surakarta tahun 2004- .......... 3

Tabel I.2 4

Tabel I.3 Data Jumlah Pendanaan PKMS..................................................... 6

Tabel II.1 Tabel Matriks Indikator Kinerja Organisasi.................................. 24

Tabel III.1 Tabel Matriks Penelitian-Penelitian Terdahulu............................. 42

Tabel IV.1 92

Tabel IV.2 Tabel Matriks Hasil Penelitian Kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS..................... 102

Page 11: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Model Kerangka Pemikiran...................................................... 47

Gambar III.1 Model Analisis Interaktif.......................................................... 54

Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota

Surakarta................................................................................... 63

Page 12: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Hendra Wijayanto. D0107060. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS). Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011. 113 Halaman.

Beragam persoalan dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan masih menjadi agenda pemerintah yang terus menerus diupayakan. Pemerintah Kota Surakarta menyikapi kondisi ini melalui program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta (DKKS) yang merupakan institusi pelayanan publik yang bertanggungjawab dalam bidang kesehatan di kota Surakarta. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan empat indikator yaitu responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan efektivitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran pada masing-masing indikator kinerja DKKS dalam pelaksanaan program PKMS adalah sebagai berikut: 1) Pada indikator responsivitas, DKKS telah responsif dalam pelaksanaan program PKMS. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan identifikasi masalah yang dilakukan sebagai perwujudan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda atau rumusan kebijakan, mengembangkan program atau kegiatan serta keterbukaan dalam menanggapi keluhan masyarakat, 2) Pada indikator responsibilitas, DKKS sudah melaksanakan pelayanan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, 3) Pada indikator akuntabilitas, DKKS telah mempertanggungjawabkan secara transparan kepada pemberi mandat (walikota). Namun demikian DKKS belum melakukan pertanggungjawaban kepada publik (masyarakat), dan 4) Indikator efektivitas, ditunjukkan dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau serta dalam hal pencapaian sasaran sampai dengan September 2011 baru tercapai + 69 %. Dengan demikian, berdasar pada pengukuran masing-masing indikator tersebut dapat diketahui bahwa kinerja DKKS dalam pelaksanaan program PKMS sudah cukup baik. Faktor pendorong kinerja yaitu kerjasama antara DKK yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit. Faktor penghambat kinerja meliputi masalah dana, kurangnya partisipasi masyarakat, minimnya fasilitas dan sarana di RSUD serta masyarakat belum paham mengenai pelayanan PKMS yang sifatnya berjenjang. Kata Kunci : Kinerja Organisasi, PKMS

Page 13: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

Hendra Wijayanto. D0107060. The Performance of Health Department of Surakarta Surakarta in the Implementation of Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) Program. Department of Administration Sciences. Faculty of Social and Political Sciences. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2011. 113 pages.

Various problems regarding the community needs on health care still become the priority agenda of the government. The government of Surakarta City act to this public issue by implementing a health progran namely Pemeliharaan kesehatan masyarakat Surakarta (PKMS). This study was conducted to know more on the performance of Health Department of Surakarta (DKKS) as a goverment institution responsible for health sector in the city of Surakarta. Such performance was measured using the four indicators: responsiveness, responsibility, accountability and effectiveness. This research is a qualitative descriptive study. To determine the targetted informants a purpossive technique - selecting those who is considered capable as data resources- was used. The data was collected through interviews, observation and study of the related documentation. To validity the data the triangulation of sources was performed. Data analysis technique used is the interactive analysis, include the data reduction, data display, and conclusions.

The results of this study shows that the measurements of each indicators measured are as follow: 1) For the indicator of responsiveness, DKKS has been responsive in implementing PKMS. This can be proved by the identification of activities undertaken as a manifestation of the problem to identify the community needs, setting the agenda or the formulation of policies, develop programs or activities, and the DKKS openness in responding to public complaints, 2) For the indicator of responsibility, DKKS has implemented the PKMS in accordance with the determined laws and regulations, 3) For the indicator of accountability, DKKS has transparently and routinely submitted a report to the responsible person (the mayor). However, in the case of reporting to public (community) DKKS has not done it yet, and 4) The indicators of effectiveness is indicated by the fulfillment of community needs for cheap and affordable medical care. In terms of achieving new targets, DKKS reached + 69% until September 2011. Therefore, based on the results of the four indicators of the performance measured, it can be understood that the performance of DKKS in implementing PKMS is more likely good enough. Some of push factors of the performance include the good collaboration achieved by DKKS with other health institution suc as hospitals and health centers. In other side, the factors need to be considered for an improvement include the lack of funds, community participation, infrastructure and facilities and the community knowledge on.

Key words : Organizational Performance, PKMS

Page 14: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah bagian dari kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi. Oleh

karena itu, bagi penggiat hak asasi manusia, kesehatan adalah bagian dari hak

asasi yang pemenuhannya mutlak dipenuhi oleh pemerintah sebagai pihak

penyelenggara pelayanan publik. Kesehatan sebagai salah satu aspek dari hak

asasi manusia tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 bahwa “setiap orang berhak

hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang

Nomor. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan

merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan. Dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, dilaksanakan berdasarkan prinsip

nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Setiap individu, keluarga dan

masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan negara

bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi seluruh

penduduknya, termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi hak rakyat

untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini berdasar

pada UU Nomor. 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Pada Bab II pasal 2 dan 3

Page 15: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan

perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, terhadap hak dan

kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik yang

bersifat promotif (promosi kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif

(penyembuhan penyakit), rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dan tradisional

(pengobatan dan perawatan) yang dilaksanakan secara terpadu dan

berkesinambungan (UU RI No. 36 Tahun 2009 Bab VI Pasal 47).

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan penyelenggaraan

pembangunan kesehatan terdapat beberapa tantangan yang dihadapi antara lain

rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang terlihat dari masih tingginya angka

kematian bayi (AKB), angka kematian anak balita (AKABA) dan angka kematian

ibu melahirkan (AKI). Rendahnya kualitas kesehatan penduduk berdasar

tingginya angka AKB, AKABA dan AKI terjadi pula di Kota Surakarta. Kondisi

tersebut seperti hasil pendataan BPS tahun 2008 yang disajikan daam tabel I.1

dibawah ini. :

Page 16: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tabel I. 1

Angka Kematian Ibu, Bayi dan Anak Balita di Kota Surakarta

Tahun 2004-2009

(Sumber : Hasil Pendataan BPS tahun 2008)

Berdasar data BPS tersebut jumlah angka kematian bayi dan balita di

Surakarta pada tahun terakhir mengalami penurunan dibandingkan dengan angka

kematian ibu Menurut data diatas jumlah angka kematian bayi dan balita di

Surakarta pada tahun terakhir mengalami penurunan dibandingkan dengan angka

kematian bayi dan balita pada tingkat Nasional maupun Jawa Tengah. Namun

demikian jumlah angka kematiaan ibu di kota Surakarta masih berada diatas

angka kematian ibu pada tingkat Nasional maupun Jawa Tengah.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin akses

penduduk terhadap pelayanan kesehatan. Pemerintah mengeluarkan berbagai

program di bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya Program

Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK), Program Dampak

Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) dan Program

ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin). Pegawai negeri sipil akses

pelayanan kesehatan sudah dijamin dengan Asuransi Kesehatan PNS.

Indikator 2004 2005 2006 2007 2008 2009 AngkaJateng

AngkaNas

Angka Kematian Bayi(per 1000 kelahiran hidup)

3,58 10,20 6,65 5,0 3,6 5,67 10,48 28

Angka Kematian Balita(per 1000 kelahiran hidup)

0,69 0,81 1,35 0,97 0,69 0,77 12,79 46

Angka Kematian Ibu(per 100.000 kelahiran hidup)

63 41,22 49,61 48,52 49,1 153,8 116 119

Page 17: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dalam menyikapi masih rendahnya kualitas kesehatan penduduk di kota

Surakarta, Pemerintah Daerah pada awal Januari 2008 meluncurkan program

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS). Program PKMS yang

diluncurkan oleh pemerintah kota Surakarta dalam rangka untuk menampung

kelompok masyarakat yang belum termasuk dalam jaminan kesehatan. Program

PKMS ini diharapkan mampu membantu masyarakat miskin dalam memperoleh

pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Program PKMS ini diatur dalam

Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2007 yang isinya tentang retribusi pelayanan

kesehatan. Perda tersebut menegaskan bahwa Pemerintah Kota memiliki tanggung

jawab dalam pemenuhan hak warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Masyarakat tidak perlu memikirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan.

Program PKMS yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Surakarta

disambut baik oleh seluruh masyarakat. Masyarakat sangat antusias dalam

merespon program PKMS ini. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya

jumlah masyarakat yang mengajukan permohonan PKMS sejak tahun 2008

sampai dengan 2011 (pertengahan bulan). Peningkatan jumlah peserta PKMS

selama empat tahun tersebut disajikan dalam tabel I.2 berikut ini :

Tabel I. 2

Jumlah Peserta PKMS di Kota Surakarta

No Jenis KartuPKMS

2008 2009 2010 2011(Juni)

1 Silver 139.252 168.523 195.391 206.1182 Gold 4.204 6.580 13.037 12.910

Total 143.456 175.103 208.428 219.028(Sumber data : Dinas Kesehatan Kota Surakarta)

Page 18: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Dari tabel diatas diketahui bahwa terjadi kenaikan jumlah peserta PKMS

tiap tahunnya. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah peserta PKMS sebesar

18,07 %, di tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah peserta sebesar 16,00 % dan

pada tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah peserta PKMS sebesar 4.84 %

Prosentase kenaikan jumlah peserta PKMS tertinggi terjadi pada tahun 2009.

Tingginya permintaan PKMS tersebut mengandung konsekuensi antar lain bahwa

pemerintah harus bekerja ekstra dalam mengimplementasikan program ini.

Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta atau warga yang mengajukan

permohonan PKMS maka jumlah dana atau anggaran yang dikeluarkan oleh

pemerintah untuk pembiayaan PKMS juga meningkat. Jumlah anggaran yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Kota mencapai milyaran rupiah. Anggaran tersebut

digunakan untuk membayar seluruh pelayanan kesehatan masyarakat yang

tercakup dalam program PKMS baik gold maupun silver. Besar anggaran atau

pembiayaan dalam pelaksanaan program PKMS dapat dilihat pada tabel I.3

berikut ini :

Page 19: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Tabel I. 3

Pendanaan PKMS Di Kota Surakarta

No Jumlah Dana

2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.) 2011 (Rp.)

1 Jumlah dana total

14.488.736.346 12.000.000.000 20.024.550.000 16.062.390.000

2 Realisasidana

10.215.312.800 11.965.997.793 20.014.436.150 -

3 Sisaanggaran

4.273.423.546 34.002.207 10.113.850 -

4 Jumlah dana untuk klaim

12.118161.346 11.814.340.00 19.858.430.000 15.797.040.000

5 JumlahKlaimMasuk

8.782.609.600 18.124.781.031 25.189.489.933 10.794.393.765

(Sumber data : Dinas Kesehatan Kota Surakarta)

Dapat diketahui bahwa program PKMS merupakan salah satu program

unggulan Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya mewujudkan kesehatan bagi

seluruh lapisan masyarakat. Program PKMS ini mendapat sambutan yang positif

dari masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan jumlah peserta PKMS dari

tahun ke tahun. Tentu saja kondisi ini membawa konsekuensi yang lebih

kompleks bagi pemerintah, terutama bagi Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai institusi penyelenggara

pelayanan di bidang kesehatan memiliki tanggungjawab dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat di kota Surakarta. Dalam permasalahan pemenuhan

kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ini peran dari Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS sangat penting

mengingat tugas pokok dan fungsinya sebagai badan penyelenggara urusan

pemerintah khususnya dalam bidang pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi

Page 20: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

masyarakat. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kesehatan

Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujunya

budaya hidup bersih dan sehat serta mutu pelayanan menuju Solo Sehat 2010.

Sebagai pihak yang berwenang dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan

program PKMS ini, Dinas Kesehatan Kota Surakarta dituntut agar mampu

meningkatkan kinerjannya terutama dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Kota Surakarta

memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kota

Surakarta untuk melaksanakan program PKMS tersebut.

Dalam menjalankan kinerjanya Dinas Kesehatan Kota Surakarta juga

menjumpai beberapa faktor yang mempengaruhi kinerjanya dalam pelaksanaan

program PKMS. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan dalam pencapaian

target Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam penyelenggaraan program PKMS.

Dengan memaksimalkan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan program PKMS

diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pemenuhan

kebutuhan kesehatan, sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat Kota Surakarta secara merata dan menyeluruh. Oleh karena itu,

penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surakarta serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya dalam

pelaksanaan program PKMS.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Page 21: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Bagaimana kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui pelaksanaan kinerja institusi penyelenggara serta

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan program PKMS.

2. Individual

Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana S1 pada

jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNS.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Manfaat yang diharapkan antara lain :

1. Sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam mempertimbangkan dan menyusun agenda peningkatan

kinerja terkait pelaksanaan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Surakarta.

2. Sebagai bahan acuan yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian

lanjutan Agar penelitian ini bermanfaat bagi Dinas Kesehatan sebagai

bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan kinerja terkait pelaksanaan

program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta.

Page 22: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Organisasi Publik

1. Pengertian Kinerja Organisasi Publik

Terdapat beberapa pendapat tentang pendefinisian kinerja organisasi.

Definisi mengenai kinerja organisasi dikemukakan oleh Bastian (dalam Hessel

Nogi, 2005:175) sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

tugas dalam suatu organisasi dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi tersebut. Menurut Yuwono, dkk (dalam Hessel Nogi, 2005:178)

mengatakan bahwa konsep kinerja organisasi berhubungan dengan berbagai

aktivitas dalam rantai nilai (value chain) yang ada pada organisasi.

Menurut Lembaga Administrasi Negara (dalam Joko Widodo, 2008:78)

kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi, visi, organisasi. Dengan kata lain, kinerja organisasi merujuk

kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Menurut

Edson Pinheiro de Lima (2008:113) bahwa “Performance Management system

may be defined as a system that uses the information to produce a positive

change to organizational culture, systems and processes”.

Yeremias T. Keban (2004:193) mengemukakan bahwa kinerja

organisasi menggambarkan sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai

hasil ketika dibandingkan dengan kinerjanya terdahulu (previous performance),

Page 23: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dibandingkan dengan organisasi lain (benchmarking) dan sampai seberapa jauh

pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan. Sementara itu,

Sedarmayanti (2003:147) mengartikan kinerja organisasi adalah suatu hasil

kerja yang dapat dicapai oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral dan etika. Disini terlihat bahwa kinerja organisasi merupakan

sesuatu yang penting dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi.

Dari berbagai definisi mengenai kinerja organisasi di atas, dapat

diambil kesimpulan bahwa kinerja organisasi pelayan publik adalah tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas atau progam yang telah

direncanakan. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan oleh suatu

organisasi yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian

kinerja suatu organisasi publik turut menentukan kualitas pelayanan publik

yang dilakukan organisasi tersebut.

Kinerja organisasi publik dapat dikatakan berhasil jika mampu

mewujudkan apa yang menjadi tugas dan fungsi utama dari organisasi

bersangkutan. Untuk itu seluruh komponen organisasi dalam melaksanakan

suatu kegiatan harus selalu berorientasi pada apa yang menjadi tugasnya.

2. Pengukuran Kinerja Organisasi Publik

Menurut Agus Dwiyanto (2005:74) penilaian kinerja organisasi adalah

suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran

Page 24: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Menurut Lohman

(dalam Mohamad Mahsun, 2006:25-26) mengemukakan bahwa pengukuran

kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu

yang diderivikasi dari tujuan strategis organisasi. Pada organisasi pelayan

publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai

seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan

dan memuaskan pengguna jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja

organisasi maka upaya untuk memperbaiki kinerja dapat dilakukan secara lebih

terarah dan sistematis.

Namun, penilaian kinerja birokrasi publik masih jarang dilakukan.

Berbeda dengan organisasi bisnis yang kinerja mudah dilihat dari profitabilitas,

sedangkan pada birokrasi publik tidak memiliki tolak ukur yang jelas dan tidak

mudah diperoleh informasinya oleh publik. Terbatasnya informasi mengenai

kinerja birokrasi pelayanan publik terjadi karena kinerja belum dianggap

sebagai sesuatu hal yang penting bagi pemerintah. Faktor lain yang

menyebabkan terbatasnya informasi mengenai kinerja organisasi publik adalah

kompleksitas indikator kinerjanya. Berbeda dengan organisasi swasta yang

indikatornya relatif sederhana dan tersedia di pasar, indikator birokrasi sangat

kompleks. Penilaian birokrasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan

menggunakan indikator yang melekat pada birokrasi seperti efisiensi dan

efektivitas, tetapi harus dilihat juga dari indikator-indikator yang melekat pada

pengguna jasa seperti, kepuasan pengguna jasa, akuntabilitas dan responsivitas.

Page 25: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Mardiasmo dalam Hessel Nogi (2005: 172) mengemukakan bahwa

tolok ukur kinerja organisasi publik berkaitan dengan ukuran keberhasilan

yang dapat dicapai oleh organisasi tersebut. James B. Whittaker (dalam Hessel

Nogi, 2005:171) mengemukakan bahwa pengukuran atau penilaian kinerja

merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Penilaian kinerja juga digunakan

untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (goals and objectives). Penilaian

kinerja dalam hubungannya dengan pelayanan publik juga disampaikan oleh

Dorothe Greiling (2009: 154) bahwa : “Promoters of performance

measurement are convinced that performance measurement can greatly

contribute to an efficiency boost in the field of public services. Performance

measurement will function as an efficiency driver for public services. Also, the

empirical basis which investigates the relationship between performance

measurement and efficiency is, up to now, very slim”.

Menurut Lohman (dalam Mohamad Mahsun, 2006:25-26) pengukuran

kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu

yang diderivikasi dari tujuan strategis organisasi. Whittaker menjelaskan

bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan

untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Sementara itu Joko Widodo (2008:94) mengemukakan bahwa pengukuran

kinerja menjadi suatu keharusan bagi setiap instansi pemerintah karena :

1) Jika kinerja tidak diukur, maka tidak mudah membedakan antara

keberhasilan dan kegagalan.

Page 26: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Jika suatu keberhasilan tidak diidentifikasi, maka kita tidak dapat

menghargainya

3) Jika keberhasilan tidak dihargai, kemungkinan besar malahan

menghargai kegagalan

4) Jika tidak mengenali keberhasilan, berarti juga tidak akan bisa belajar

dari kegagalan.

Dengan demikian, dengan melakukan pengukuran kinerja dapat

mengukur konsistensi suatu organisasi. Melalui pengukuran kinerja akan dapat

dinilai antara lain tentang identifikasi keberhasilan atau kegagalan dan

pembelajaran dari keberhasilan atau kegagalan tersebut.

3. Indikator-Indikator Kinerja

Untuk bisa melakukan pengukuran kinerja organisasi dibutuhkan

indikator-indikator kinerja. Indikator-indikator kinerja tersebut dapat dijadikan

sebagai patokan (standar) menilai keberhasilan atau kegagalan organisasi

dalam pencapaian tujuan. Ada berbagai macam patokan (standar) penilaian

kinerja yang dapat digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik.

Menurut Mohammad Mahsun (2006:77-78), indikato-indikator yang digunakan

untuk mengukur kinerja instansi pemerintah meliputi :

1. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

Indikator ini mengukur jumlah sumber daya seperti anggaran (dana),

sumber daya manusia, peralatan, material, dan masukan lain, yang

dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau

Page 27: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

distribusi sumber daya manusia, suatu lembaga dapat menganalisis

apakah alokasi sumber daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana

strategis yang ditetapkan. Tolok ukur ini dapat pula digunakan untuk

perbandingan dengan lembaga-lembaga relevan.

2. Indikator proses (process), dalam indikator proses, organisasi

merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan,

maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Rambu yang

paling dominan dalam proses adalah tingkat efisiensi dan ekonomis

pelaksanaan kegiatan tersebut. Efisiensi berarti besarnya hasil yang

diperoleh dengan pemanfaatan sejumlah masukan. Sedangkan yang

dimaksud dengan ekonomis adalah bahwa suatu kegiatan

dilaksanakan lebih murah dibandingkan dengan standar biaya atau

waktu yang telah ditentukan untuk itu.

3. Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung

dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau non

fisik. Indikator atau tolok ukur keluaran digunakan untuk mengukur

keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Dengan membandingkan

keluaran, instansi dapat menganalisis apakah kegiatan telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana. Indikator keluaran dijadikan

landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur

dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan

terukur. Oleh karena itu, indikator keluaran harus sesuai dengan

lingkup dan sifat kegiatan instansi. Misalnya untuk kegiatan yang

Page 28: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bersifat penelitian, indikator kinerja berkaitan dengan keluaran paten

dan publikasi ilmiah.

4. Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran pada jangka menengah (efek langsung).

Pengukuran indikator hasil seringkali rancu dengan indikator

keluaran. Indikator outcomes lebih utama dari sekedar output.

Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu

outcome kegiatan tersebut telah tercapai. Outcome menggambarkan

tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup

kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome, organisasi

akan dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam

bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan

memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak.

5. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan

akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat menggambarkan

manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. Manfaat tersebut baru

tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka

menengah dan panjang. Indikator manfaat menunjukkan hal yang

diharapkan dapat diselesaikan dan berfungsi secara optimal (tepat

lokasi dan waktu).

6. Indikator dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik

positif maupun negatif.

Page 29: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Yeremias T. Keban (2004:200) menyatakan bahwa penilaian kinerja

yang efektif adalah penilaian yang telah menggunakan prinsip-prinsip penilaian

dan secara tepat menilai apa yang seharusnya dinilai. Salim dan Woodward

(dalam Agus Dwiyanto, 2006:52-53), menyusun indikator penilaian kinerja

berdasar adanya aspek berikut :

1) Ekonomi

Aspek ekonomi diartikan sebagai strategi untuk menggunakan sumber

daya yang seminimal mungkin dalam proses penyelenggaraan

kegiatan pelayanan publik.

2) Efisiensi

Menunjukkan suatu kondisi tercapainya perbandingan

terbaik/proporsional antara input pelayanan dengan output pelayanan.

3) Efektivitas

Efektivitas ialah untuk melihat tercapainya pemenuhan tujuan dan

target pelayanan yang telah ditentukan.

4) Keadilan

Prinsip keadilan dalam pemberian pelayanan publik dilihat sebagai

ukuran untuk menilai seberapa jauh suatu bentuk pelayanan telah

memperhatikan aspek-aspek keadilan dan membuat publik memiliki

akses yang sama terhadap sistem pelayanan yang ditawarkan.

Untuk menilai kinerja organisasi, Kumorotomo (dalam Agus Dwiyanto,

2006:52) menggunakan beberapa kriteria sebagai pedoman penilaian kinerja

organisasi pelayanan publik, antara lain adalah :

Page 30: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1) Efisiensi

Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi

publik mendapatkan laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta

pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis. Apabila

diterapkan secara obyektif, kriteria seperti likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas merupakan kriteria efisiensi yang sangat relevan.

2) Efektivitas

Efektivitas mempertanyakan apakah tujuan dari didirikannya

organisasi pelayanan publik tersebut tercapai. Hal tersebut erat

kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi,

serta fungsi agen pembangunan.

3) Keadilan

Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang

diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat

kaitannya dengan konsep ketercukupan dan kepantasan. Keduanya

mempersoalkan apakah tingkat efektivitas tertentu, kebutuhan dan

nilai-nilai dalam masyarakat dapat terpenuhi. Isu-isu yang

menyangkut pemerataan pembangunan, layanan kepada kelompok

pinggiran, dan sebagainya, akan mampu dijawab melalui kriteria ini.

4) Daya tanggap

Berlainan dengan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan swasta,

organisasi pelayan publik merupakan bagian dari daya tanggap negara

atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh sebab itu,

Page 31: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

criteria organisasi tersebut secara keseluruhan harus dapat

dipertanggungjawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria

daya tanggap ini.

Zeithaml, Parasuraman & Berry (dalam Ratminto dan Atik, 2007:175)

menjelaskan tentang indikator yang digunakan untuk menilai kinerja

organisasi, yang terdiri atas beberapa faktor berikut :

1. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya petampakan fisik dari

gedung, peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh

providers.

2. Reliability atau reliabilitas adalah kemampuan untuk

menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

3. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong

customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.

4. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para

pekerja dan kemampuan dalam memberikan kepercayaan kepada

customers.

5. Empathy adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan oleh

providers kepada customers.

Levinne dkk. (dalam Ratminto dan Atik, 2007:176) mengemukakan

konsep untuk mengukur kinerja organisasi publik, yaitu :

1) Responsiveness atau responsivitas

Mengukur daya tanggap providers terhadap harapan, keinginan, dan

aspirasi serta keinginan customers.

Page 32: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Responsibility atau responsibilitas

Resposibilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa

jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan dengan tidak

melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

3) Accountability atau akuntabilitas

Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian

antara penyelenggara pelayanan dengan ukuran-ukuran eksternal yang

ada di masyarakat dan dimiliki oleh stakeholders, seperti nilai, norma

yang berkembang dalam masyarakat.

Agus Dwiyanto (2006:50) mengemukakan beberapa standar atau

ukuran untuk menilai kinerja organisasi publik yaitu sebagai berikut :

1. Produktivitas

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi

juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai rasio antara input dan output.

2. Kualitas pelayanan

Isu mengenai kualitas pelayanan cenderung semakin menjadi penting

dalam menjelaskan kinerja organisasi publik. Banyaknya pandangan

yang terbentuk mengenai organisasi publik. Dengan demikian,

kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indikator

kinerja organisasi publik. Keuntungan utama menggunakan kepuasan

masyarakat sebagai indikator kinerja adalah informasi mengenai

kepuasan masyarakat seringkali tersedia secara mudah dan murah.

Page 33: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Informasi mengenai kepuasan terhadap kualitas pelayanan seringkali

dapat diperoleh dari media massa atau diskusi publik. Akses terhadap

informasi mengenai kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan

relatif sangat tinggi, maka bisa menjadi satu ukuran kinerja organisasi

publik yang mudah dan murah dipergunakan.

3. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi publik untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas layanan,

mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas di

sini menunjuk pada keselarasan antara program dan kegiatan

pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas

dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena responsivitas

secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dan

menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

4. Responsibilitas

Menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu

dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau

sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

implisit.

Page 34: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5. Akuntabilitas

Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat publik yang

dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik

tersebut karena dipilih oleh rakyat. Dengan sendirinya akan selalu

mempresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, konsep

dasar akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa

besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan

kehendak masyarakat banyak. Suatu kegiatan organisasi publik

memiliki akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar

dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam

masyarakat.

Ratminto dan Atik (2007:179-182) mengemukakan bahwa untuk

mengukur kinerja organisasi dipergunakan dua jenis ukuran, yaitu ukuran yang

berorientasi pada proses dan ukuran yang berorientasi pada hasil. Ukuran yang

berorientasi pada proses meliputi:

1. Responsivitas : kemampuan providers dalam mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta

mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Yaitu mengukur daya tanggap

providers terhadap harapan, keinginan, dan aspirasi serta tuntutan

customers.

Page 35: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2. Responsibilitas : ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat

kesesuaian antara penyelenggara pemerintahan dengan hukum atau

peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

3. Akuntabilitas : ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat

kesesuaian antara penyelenggara pemerintahan dengan ukuran-ukuran

eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki stakeholders, seperti

nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

4. Keadaptasian : ukuran yang menunjukkan daya tanggap organisasi

terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungan.

5. Kelangsungan hidup : ukuran yang menunjukkan seberapa jauh

pemerintah atau program pelayanan dapat menunjukkan kemampuan

untuk terus berkembang dan bertahan hidup dalam berkompetisi

dengan daerah atau program lain.

6. Keterbukaan atau transparansi : ukuran prosedur atau tatacara,

penyelenggaraan pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar

mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun

tidak.

7. Empati : perlakuan atau perhatian pemerintah atau penyelenggara jasa

pelayanan atau providers terhadap isu-isu aktual yang sedang

berkembang di masyarakat.

Page 36: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Ukuran yang berorientasi pada hasil adalah :

1. Efektivitas : ukuran yang menunjukkan tercapainya tujuan yg telah

ditetapkan, baik dalam bentuk, sasaran jangka panjang maupun

misi organisasi.

2. Produktivitas : ukuran yg menunjukkan kemampuan pemerintah

daerah untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

3. Efisiensi : ukuran yang menunjukkan perbandingan terbaik antara

keluaran dan masukan. Jadi efisiensi disini dimaksudkan sebagai

perbandingan antara penyelenggaraan pelayanan tertentu dgn

masukan (biaya dan waktu).

4. Kepuasan : ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana

organisasi memenuhi kebutuhan para karyawan dan penggunanya.

5. Keadilan : ukuran yang menunjukkan jangkauan kegiatan dan

pelayanan yg diberikan harus diusahakan seluas mungkin dgn

distribusi yg merata dan diberlakukan secara adil.

Joko Widodo (2008:98) menyebutkan bahwa untuk mengukur kinerja

suatu instansi (lembaga) tertentu, tidak dapat dilakukan tanpa mengukur

kegiatan, program, dan kebijakan terlebih dahulu. Hasil penilaian kinerja dapat

digunakan untuk melihat tingkat kegagalan dan keberhasilan organisasi dalam

melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Pada

dasarnya kinerja digunakan untuk melihat seberapa jauh tingkat pencapaian

hasil yang telah dilakukan oleh birokrasi pelayanan. Sejalan dengan itu, dapat

Page 37: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

disimpulkan bahwa kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan suatu

capaian atau hasil kerja yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta untuk

mencapai tujuan, misi, dan visi sebagai institusi pelayan publik di bidang

kesehatan.

Dari beberapa indikator penilaian kinerja yang telah disebutkan, maka

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu indikator kinerja yang berorientasi

pada proses dan indikator kinerja yang berorientasi pada hasil.

Pengelompokan indikator-indikator dalam dua sudut pandang atau orientasi ini

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II. 1

Tabel Matriks Indikator Kinerja Organisasi

No PakarIndikator Kinerja

Orientasi Proses Orientasi Hasil1. Salim & Woodward

(2006: 52-53)a) Ekonomib) Efisiensic) Efektivitasd) Keadilan

2. Kumorotomo(2006: 52)

a) Daya tanggap atau Responsivenes

b) Efisiensic) Efektivitasd) Keadilan

3. Zeithaml, Parasuraman & Berry (2007: 175-176)

a) Reliabilityb) Responsivenesc) Assuranced) Empathy

e) Tangibles

4. Levinne dkk.(2007: 175)

a) Responsivitasb) Responsibilitasc) Akuntabilitas

5. Agus Dwiyanto(2006:50)

a) Responsivitasb) Responsibilitasc) Akuntablitas

d) Produktivitase) Kualitas

Pelayanan

Page 38: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

6. Ratminto dan Atik(2007:179-182)

a) Responsivitasb) Responsibilitasc) Akuntabilitasd) Keadaptasiane) Kelangsungan hidupf) Transparansig) Empati

h) Produktivitasi) Efektivitasj) Efisiensik) Kepuasanl) Keadilan

Mengacu pada indikator pengukuran kinerja organisasi tersebut,

penelitian ini menggunakan indikator yang berorientasi pada proses dan pada

hasil. Namun demikian dengan pertimbangan keterbatasan peneliti (waktu,

biaya dan kemampuan), tidak semua indikator pengukuran digunakan. Dengan

mengacu pada kesesuaian dengan rumusan permasalahan penelitian, tujuan dan

hasil penelitian sebelumnya, indikator yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi empat hal yaitu responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan

efektivitas. Tiga indikator yang pertama adalah indikator pengukuran kinerja

yang berorientasi pada proses dan satu indikator yang terakhir adalah

indikator pengukuran kinerja yang berorientasi hasil.

Berdasarkan beberapa indikator kinerja yang telah disampaikan di atas,

maka indikator digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Resposivitas

Responsivitas dipilih sebagai indikator untuk menilai kinerja, karena

dengan indikator tersebut dapat diketahui daya tanggap organisasi

terhadap aspirasi masyarakat yang berkaitan dengan keluhan yang

disampaikan oleh masyarakat dan kebutuhan masyarakat.

Page 39: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Responsibilitas

Responsibilitas dipilih sebaga indikator untuk menilai kinerja, karena

dengan indikator tersebut dapat diketahui seberapa jauh proses

pemberian pelayanan publik itu dilakukan dengan tidak melanggar

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

3. Akuntabilitas

Akuntabilitas dipilih sebagai indikator untuk menilai kinerja karena

dengan indikator tersebut dapat menunjukkan seberapa besar tingkat

kesesuaian dalam menyelenggarakan pelayanan dengan nilai-nilai yang

telah ditetapkan sebelumnya.

4. Efektivitas

Efektivitas dipilih sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja,

karena dengan indikator efektivitas dapat diketahui bahwa apakah tujuan

yang telah ditetapkan itu sudah tercapai atau belum.

Paparan mengenai batasan dari masing-masing indikator pengukuran

kinerja yang dipilih sebagai tolak ukur keberhasilan adalah sebagai berikut :

1. Responsivitas

Responsivitas ini dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja

karena responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan

organisasi publik dalam mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun

agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program

pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta

Page 40: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menanggapi apa yang menjadi keluhan dan aspirasi publik (Agus

Dwiyanto, 2006:50)

Birokrasi publik yang baik adalah birokrasi yang responsif terhadap

apa yang menjadi keluhan, masalah dan aspirasi publik. Untuk dapat

mengenali apa yang menjadi tuntutan, keinginan, dan harapan masyarakat,

maka sebuah organisasi dituntut untuk mengerti dan memahami kondisi

masyarakat sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk menghasilkan

sebuah produk atau hasil, baik berupa barang maupun jasa yang dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat. Demikian halnya, keberhasilan Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan Program PKMS juga

ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda, mengembangkan program atau kegiatan

dan keterbukaan dalam menaggapi keluhan masyarakat.

Dalam hal ini, pengukuran yang digunakan untuk menilai tingkat

responsivitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program

PKMS meliputi :

a. Kemampuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam mengenali

kebutuhan masyarakat

b. Kemampuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam menyusun

agenda dan prioritas pelayanan

c. Kemampuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

mengembangkan program atau kegiatan pelayanan

Page 41: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d. Kemampuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam menanggapi

keluhan masyarakat

2. Responsibilitas

Resposibilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan dengan

tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Menurut Agus

Dwiyanto (2006:50) responsibilitas menggambarkan apakah pelaksanaan

kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip

administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik

yang eksplisit maupun implisit. Demikian halnya Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam memberikan pelayanan kepada publik terkait dengan

program PKMS, harus mengacu pada ketentuan atau kebijakan organisasi

yang telah ditetapkan. Alasan pemilihan kriteria ini sebagai indikator

dalam menilai kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS yaitu untuk mengetahui apakah Dinas Kesehatan Kota

Surakarta telah responsibel dalam memberikan pelayanan terkait dengan

program PKMS sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi atau ketentuan

yang berlaku,

Dalam hal ini, pengukuran yang digunakan untuk menilai tingkat

responsibilitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS meliputi :

a. Dasar hukum prosedur pelayanan

b. Bagaimana tata pelaksanaan kepesertaan program PKMS

Page 42: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c. Bagaimana prosedur pelayanan dalam pengajuan PKMS

d. Bagaimana alur pelayanan kesehatan dalam program PKMS

e. Ada tidaknya hambatan

3. Akuntabilitas

Menurut Joko Widodo (2008:75) akuntabilitas publik merupakan

kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan

menerangkan kinerja atas tindakan seseorang atau badan hukum, pimpinan

suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau wewenang untuk

meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Dalam konteks ini organisasi pemerintah, akuntabilitas publik

adalah pemberi informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Penekanan utama akuntabilitas publik adalah pemberian informasi kepada

publik dan konstituen lainnya yang menjadi pemangku kepentingan.

Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pejabat publik untuk memberi

penjelasan, keterangan, dan jawaban baik diminta atau tidak kepada publik

tentang apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh para pejabat

publik. Demikian halnya Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pelaksanaan program PKMS perlu melakukan pelaporan atas tugas dan

fungsinya tersebut sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerjanya

dalam pelaksanaan program PKMS.

Alasan pemilihan kriteria ini sebagai indikator dalam menilai

kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program

PKMS yaitu untuk mengetahui apakah Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Page 43: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

telah mempertanggungjawabkan hasil kinerjanya kepada pihak yang

memberi mandat dan

Dalam hal ini pengukuran yang digunakan untuk menilai tingkat

akuntablitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program

PKMS meliputi :

a. Ada tidaknya laporan pertanggungjawaban

b. Ada tidaknya umpan balik

c. Dilaporkan secara transparan atau tidak

d. Ada tidaknya hambatan

4. Efektivitas

Efektivitas merupakan ukuran yang menunjukkan tercapainya

tujuan yg telah ditetapkan, baik dalam bentuk, sasaran jangka panjang

maupun misi organisasi. Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur

dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan. Efektifitas hanya diartikan sebatas tingkat

sejauh mana suatu organisasi merealisasikan tujuannya, semua konsep

hanya menunjukkan pada pencapaian tujuan organisasi dan tidak

membahas bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mengukur

efektifitas dapat dilakukan dengan membandingkan antar target yang

ditetapkan dengan hasil yang diperoleh. Organisasi dapat dikatakan efektif

apabila target yang telah ditentukan dapat tercapai. Alasan memilih

efektifitas sebagai indikator dalam mengukur kinerja dalam penelitian ini

Page 44: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

adalah untuk mengetahui bagaimana efektifitas dari Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam Pelaksanaan program PKMS. Pengukuran yang

digunakan untuk menilai tingkat efektivitas Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS meliputi :

a. Tujuan yang ingin dicapai

b. Hasil yang telah diperoleh atau dicapai

c. Ada hambatan atau tidak

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi

Organisasi publik dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik bagi

masyarakat, seringkali dihadapkan pada faktor-faktor tertentu yang mana dapat

mempengaruhi kinerja suatu organisasi atau instansi publik terutama dalam

memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja organisasi publik terutama dalam memberikan

pelayanan publik. Menurut Soesilo (dalam Hessel Nogi, 2005:180-181)

mengemukakan bahwa kinerja suatu organsiasi atau birokrasi publik di masa

depan dipengaruhi oleh faktor-faktor, diantaranya :

1. Struktur organsiasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan

fungsi yang menjalankan aktivitas organsasi

2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi

3. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan untuk

bekerja dan berkarya secara optimal

4. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan

database untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi

Page 45: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan

penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap

aktivitas organisasi.

Atmosoeprapto (dalam Hessel Nogi, 2005:181-182) mengemukakan

bahwa kinerja suatu organisasi dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

eksternal :

1. Faktor eksternal terdiri dari:

a) Faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan

kekuasaan negara yang berpengaruh pada keamanan dan ketertiban,

yang akan mempengaruhi ketenangan organisasi untuk berkarya

secara maksimal.

b) Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang

berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai daya beli

untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai suatu sistem

ekonomi yang lebih besar.

c) Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang ditengah

masyarakat, yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap etos

kerja yang dibutuhkan bagi peningkatan kinerja organisasi.

2. Faktor internal terdiri dari :

a) Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin

diproduksi oleh suatu organisasi.

b) Struktur organisasi, sebagai hasil desain antara fungsi yang akan

dijalankan oleh unit organisasi dengan struktur formal yang ada.

Page 46: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c) Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota

organisasi sebagai penggerak jalannya organisasi secara

keseluruhan.

d) Budaya organisasi, yaitu gaya dan identitas suatu organisasi dalam

pola kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang

bersangkutan.

C. Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS)

PKMS adalah suatu Program Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan

oleh Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang

berwujud bantuan pengobatan rawat jalan di Puskesmas dan RSD Surakarta

maupun rawat inap di Puskesmas rawat inap, RSD Surakarta dan Rumah Sakit

yang ditunjuk. Pemberian pemeliharaan pelayanan kesehatan ini meliputi

kegiatan pelayanan kesehatan yang sifatnya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif yang diberikan oleh Pemerintah bagi masyarakat kota Surakarta

pemegang kartu PKMS. Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Surakarta (PKMS) ini mulai diluncurkan oleh Pemerintah Kota Surakarta pada

awal tahun 2008 sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kota Surakarta

terhadap kesehatan masyarakat baik dari pelayanan yang didapat maupun dari

segi pembiayaan.

PKMS merupakan program yang diluncurkan oleh pemerintah kota

Surakarta untuk mengakomodasi warga masyarakat Surakarta yang belum

termasuk dalam program asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan. PKMS ini

merupakan semacam asuransi kesehatan yang berhak diperoleh masyarakat

Page 47: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Surakarta dalam hal pelayanan kesehatan. Jenis kartu kepesertaan PKMS ada

dua yaitu gold card dan silver card. Peserta gold card adalah masyarakat

miskin yang terdaftar di Keputusan Walikota tentang penetapan masyarakat

miskin tetapi belum tertampung di Program ASKESKIN Pemerintah Pusat (di

luar kuota dan masyarakat miskin yang belum masuk Surat Keputusan Wali

Kota dengan pernyataan dari kelurahan dan disahkan oleh Tim Verifikasi

Tingkat Kota, tim verifikasi adalah pegawai dari UPTD PKMS yang berada di

bawah dinas Kesehatan Kota Surakarta. Peserta silver card adalah semua

masyarakat kota Surakarta yang mendaftar sebagai peserta PKMS.

Program PKMS diselenggarakan untuk pembelajaran masyarakat dalam

rangka mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan yang menyeluruh bagi

penduduk Kota Surakarta. Penyelenggaraan PKMS mengacu pada prinsip

prinsip:

1. Pengelolaan dana amanat dan nirlaba dengan pemanfaatan dana semata-

mata untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Pelayanan kesehatan bersifat menyeluruh (komprehensif) sesuai standar

pelayanan medik yang cost effective dan rasional.

3. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan prinsip terstruktur dan berjenjang:

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama

adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health

services), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat

serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat

Page 48: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kesehatan masyarakat. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat

pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan.

b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua

adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut, telah bersifat rawat

inap dan untuk menyelenggarakannya telah dibutuhkan tersedianya

tenaga tenaga spesialis.

c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga

adalah pelayanan kesehatan yang bersifat lebih komplek dan

umumya diselenggarakan oleh tenaga tenaga subspesialis.

4. Mekanisme asuransi kesehatan sosial dengan iuran peserta dibayar oleh

Pemerintah Kota

5. Transparansi dan akuntabilitas.

Cara menjadi anggota PKMS dengan mendapatkan kartu PKMS

melalui pendaftaran diri ke UPTD PKMS di Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dengan syarat :

1. Membayar Rp. 1000 (Gratis bagi masyarakat miskin, dengan SKTM)

2. Membawa KTP atau KK

3. Membawa Foto 2X3, 2 lembar

Jenis pelayanan yang disediakan dalam program PKMS baik di unit

Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap, UPTD Rumah Sakit Daerah, maupun

Rumah Sakit Pemerintah/Swasta yang ditunjuk oleh Pemkot antara lain:

1. Jenis layanan di Puskesmas

a. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

Page 49: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

b. Pelayanan laboratorium

c. Tindakan medis

d. Pemeriksaan dan pengobatan gigi

e. Pemeriksaan ibu hamil/ ibu nifas/ menyusui, bayi, balita

f. Pemberian obat

2. Jenis layanan di Puskesmas Rawat Inap

a) Akomodasi rawat inap

b) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

c) Tindakan medis

d) Pemeriksaan dan pengobatan gigi

e) Pemberian obat

f) Pertolongan persalinan

g) Pelayanan gawat darurat

3. Pelayanan kesehatan rujukan di UPTD Rumah Sakit Daerah

a) Pelayanan rawat jalan

b) Pelayanan rawat inap dengan fasilitas kelas III

c) Pelayanan persalinan

4. Pelayanan kesehatan rujukan di Rumah Sakit Pemerintah/Swasta yang

ditunjuk oleh Pemkot (MOU)

a) Akomodasi rawat inap kelas III

b) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

c) Penunjang diagnosis : laboratorium klinik, radiologi dan

elektromedik

Page 50: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d) Tindakan medis kecil dan sedang

e) Pemberian obat sesuai formularium PKMS

f) Operasi kecil dan sedang

g) Pelayanan gawat darurat

D. Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam Pelakasanaan Program

PKMS

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS adalah kemampuan yang dimiliki

oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan

bagi masyarakat sehingga dapat mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat serta

mutu pelayanan menuju Solo Sehat 2010.

Sebagai organisasi publik yang bertanggungjawab dalam upaya

pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dituntut untuk selalu tanggap dalam mengenali kebutuhan

masyarakat yang menginginkan akses pelayanan kesehatan yang murah dan

terjangkau. Dinas Kesehatan Kota Surakarta diharapkan memberikan pelayanan

yang terbaik bagi masyarakat serta melaksanakan setiap program atau kegiatan

dengan efektif khususnya dalam peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi

masyarakat melalui program PKMS. Disamping itu juga Dinas Kesehatan Kota

Surakarta harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam

pelaksanaan program PKMS kepada pihak-pihak yang berhak memperoleh

pertanggungjawaban. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas

Page 51: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Kesehatan Kota Surakarta dalam rangka pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan

bagi publik dapat tercapai.

E. Penelitian Terdahulu

Agus Razikin (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kinerja Pelayanan Publik PDAM Kota Surakarta di Kecamatan Jebres”.

Penelitian ini memiliki kesamaan dari segi metode penelitan yang dipakai

seperti jenis penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,

validitas data dan analisis data dengan metode penelitian yang dipakai untuk

mengukur Kinerja Dinas Kesehatan kota Surakarta dalam pelaksanaan program

PKMS. Sedangkan terdapat perbedaan dalam penggunaan indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerjanya. Penelitian ini menggunakan 5 indikator

seperti produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan

akuntabilitas. Kelima indikator tersebut relevan dengan masalah yang diteliti

yaitu mengukur kinerja pelayanan PDAM Kota Surakarta di Kecamatan Jebres.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi produktivitas, responsibilitas

dan akuntabilitas kinerja PDAM Kota Surakarta dalam pelayanannya dirasa

telah cukup menampakkan hasil yang baik. Namun dari segi responsivitas dan

kualitas layanan yang diberikan oleh Pihak PDAM kota Surakarta di

kecamatan Jebres belum mampu meberikan pelayanan yang diharapkan

masyarakat ditunjukkannya masih banyaknya keluhan yang belum

mendapatkan tanggapan dari pihak PDAM sendiri.

Adi Nugraha (2010) melakukan penelitian dengan judul “Kinerja

Aparatur Rumah Sakit dalam Pelayanan SIMRS di kota Bandung”. Penelitian

Page 52: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

ini memiliki kesamaan dari segi metode penelitan yang dipakai seperti jenis

penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, validitas data

dan analisis data dengan metode penelitian yang dipakai untuk mengukur

Kinerja Dinas Kesehatan kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS.

Sedangkan terdapat perbedaan dalam penggunaan indikator yang digunakan

untuk mengukur kinerjanya. Penelitian ini menggunakan 5 indikator seperti

produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas.

Kelima indikator tersebut relevan dengan masalah yang diteliti yaitu mengukur

Kinerja Aparatur Rumah Sakit dalam pelayanan SIMRS di kota Bandung.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari indikator

produktivitas, kualitas layanan, responsibilitas dan akuntabilitas dalam

pelayanan SIMRS sudah baik dan memuaskan. Namun dari indikator

responsivitas belum menunjukkan hasil yang maksimal dikarenkan

kemampuan aparat rumah sakit yang belum memadai.

Kurnia Saniadi (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kinerja Kantor Pelayanan Terpadu dan Perijinan kabupaten Grobogan”.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengukur kinerjanya disini berbeda

dengan metode penelitian yang dipakai untuk mengukur kinerja Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS. Hal ini dapat

dilihat dari adanya perbedaan pada : jenis penelitian ini merupakan penelitian

survei, teknik pengambilan sampelnya dengan insidental sampling, teknik

pengumpulan datanya dengan wawancara, studi kepustakaan atau dokumentasi

ditambah dengan kuesioner dan teknik analisa data yang digunakan dalam

Page 53: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

penelitian ini yaitu analisa data secara kuantitatif. Disamping itu juga terdapat

perbedaan indikator-indikator yang dipakai untuk mengukur kinerja kantor

Pelayanan Terpadu dan Perijinan Kabupaten Grobogan dengan indikator yang

dipakai untuk mengukur kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pelaksanaan program PKMS. Indikator yang dipakai di dalam penelitian ini

meliputi responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas, keadaptasian,

kelangsungan hidup, keterbukaan, empaty, efektivitas, produktivitas, efisiensi,

kepuasan dan keadilan. Hasil yang diperoleh dari penelitian di lapangan maka

keseluruhan indikator-indikator kinerja menunjukkan bahwa kinerjanya dapat

dikategorikan kedalam tingkat sedang.

Hesti Dwi Cahyaningrum (2010) melakukan penelitian dengan judul

“Kinerja Dispendukcapil Kota Surakarta dalam pelaksanaan administrasi

kependudukan”. Penelitian ini memiliki kesamaan dari segi metode penelitan

yang dipakai seperti jenis penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik

pengumpulan data, validitas data dan analisis data dengan metode yang dipakai

untuk mengukur Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS. Sedangkan terdapat perbedaan dalam penggunaan indikator

yang digunakan untuk mengukur kinerjanya. Penelitian ini menggunakan

beberapa indikator seperti produktivitas, responsivitas dan akuntabilitas. Ketiga

indikator tersebut dirasa sudah cukup mewakili beberapa indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi publik. Ketiga indikator

yang dipilih tersebut relevan atau sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dari segi responsivitas,

Page 54: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

responsibilitas dan akuntabilitas telah menunjukkan hasil yang cukup baik.

Disamping tu juga tanggapan positif masyarakat terhadap pelayanan yang

diberikan oleh Dispendukcapil Kota Surakarta dalam pelaksanaan adminitrasi

kependudukan.

Ali Haryanto (2009) melakukan penelititan dengan judul “Kinerja

Kantor Lingkungan Hidup Kota Surakarta dalam pengendalian pencemaran

sungai akibat limbah industri”. Penelitian ini memiliki kesamaan dari segi

metode penelitan yang dipakai seperti jenis penelitian, teknik pengambilan

sampel, teknik pengumpulan data, validitas data dan analisis data dengan

metode penelitian yang dipakai untuk mengukur Kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS. Sedangkan terdapat perbedaan

dalam penggunaan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerjanya.

Penelitian ini menggunakan indikator-indikator seperti produktivitas,

efektivitas, responsivitas dan responsibilitas. Keempat indikator tersebut sesuai

dengan masalah yang diteliti yaitu mengukur kinerja Kantor Lingkungan

Hidup dalam pengendalian pencemaran sungai akibat limbah industri. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dari segi produktivitas dan efektivitas dalam

pengendalian pencemaran sungai masih belum menunjukkan hasil yang baik.

Sedangkan dari segi responsivitas dan responsibilitas Kantor Lingkungan

Hidup dalam pengendalian pencemaran sungai sudah cukup baik. Ini dilihat

dari tanggapan positif masyarakat terhadap upaya yang telah dilakukan oleh

pihak Kantor.

Page 55: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el I

I. 2

Mat

riks

Pen

elit

ian-

Pen

elit

ian

Ter

dahu

luM

enge

nai K

iner

ja O

rgan

isas

i Pub

lik

No

Judu

l Pen

litia

nN

ama

Met

ode

Has

il P

enlit

ian

1A

nalis

is K

iner

ja

Pela

yana

n Pu

blik

PD

AM

Kot

a Su

raka

rta

di K

ecam

atan

Jeb

res

Agu

s R

azik

in(2

010)

1.Je

nis

Pene

litia

n : D

eskr

iptiv

e ku

alita

tif2.

Tek

nik

peng

ambi

lan

sam

ple

: Pu

rpos

ive

sam

plin

g 3.

Tek

nik

peng

umpu

lan

data

: W

awan

cara

, Obe

serv

asi,

Stud

i D

okum

enta

si4.

Val

idita

s da

ta :

Tria

nggu

lasi

sum

ber

5.T

ekni

k an

lisis

dat

a : A

nalis

is in

tera

ktif

6.

Indi

kato

r yg

dip

akai

:a)

Prod

ukti

vita

sb)

Kua

litas

Pel

ayan

anc)

Res

pons

ivita

sd)

Res

pons

iblit

ase)

Aku

ntab

ilita

s

1.D

imen

si p

rodu

ktiv

itas,

pih

ak P

DA

M K

ota

Sura

kart

a, t

elah

m

ener

apka

n as

as,

sede

rhan

a, t

epat

wak

tu,

ekon

omis

dan

te

rbuk

a da

lam

m

embe

rika

n pe

laya

nan

kepa

da

pela

ngga

n ba

ru a

tau

pela

ngga

n la

ma

2.D

imen

si k

ualit

as

laya

nan

PDA

M

Kot

a Su

raka

rta

belu

m

mam

pu m

emen

uhi

hara

pan

pela

ngga

n,ha

l in

i te

rliha

t pa

da

Bul

an N

opem

ber

2009

ada

458

pel

angg

an y

ang

mel

apor

kan

air

yang

dip

rodu

ksi

mas

ih k

otor

dan

ber

bau,

kad

ang

air

mat

i, se

hing

ga m

erug

ikan

da

n m

enge

cew

akan

pel

angg

an

dan

men

ggan

ggu

kese

hata

n pe

lang

gan.

3.D

imen

si r

espo

nsif

itas,

Nam

pak

belu

m m

emen

uhi

hara

pan

pela

ngga

n,

hal

ini

terl

ihat

pa

da

Bul

an

Nop

embe

r 20

09

seba

nyak

751

pen

gadu

an ,

yang

bel

um d

ires

pon

seba

nyak

31

2 pe

ngad

uan.

4.D

imen

si

resp

onsi

bilit

as,

piha

k PD

AM

Su

raka

rta

tela

h m

enge

luar

kan

kebi

jaka

n on

e da

y se

rvic

e da

n on

e w

eek

serv

ice

bagi

par

a pe

lang

gan

baru

, seh

ingg

a pe

lang

gan

yang

m

emer

luka

n sa

mbu

ngan

bar

u se

panj

ang

pers

yara

tan

tela

h di

leng

kapi

dap

at t

erla

yani

den

gan

baik

. Pe

rmas

alah

an,y

ang

mun

cul

pada

dim

ensi

ini j

ustr

u te

rlih

at p

ada

pela

ngga

n la

ma

sepe

rti

mas

ih d

item

ukan

bel

um j

elas

nya

biay

a da

n w

aktu

ya

ng d

ibeb

anka

n ke

pada

pel

angg

an5.

Dim

ensi

ak

unta

bilit

as,

pada

di

men

si

ini

piha

k PD

AM

Su

raka

rta

berk

omitm

en b

ahw

a ap

a ya

ng d

ilaku

kan

tidak

se

mat

a-m

ata

bero

rient

asi

kepa

da

kepe

ntin

gan

pofi

t sa

ja,

teta

pi j

uga

mem

perh

atik

an m

asal

ah-m

asal

ah s

osia

l se

pert

i un

tuk

MC

K u

mum

, ru

mah

iba

dah,

dan

lem

baga

pen

didi

kan

biay

a re

lativ

e m

urah

.

42

Page 56: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2K

iner

ja A

para

tur

Rum

ah S

akit

dala

m

Pela

yana

n SI

MR

S di

ko

ta B

andu

ng

Adi

Nug

raha

(201

0)1.

Jeni

s Pe

nelit

ian

: D

eskr

iptif

kua

litat

if2.

Tek

nik

Peng

ambi

lan

Sam

pel :

Pu

rpos

ive

sam

plin

g3.

Tek

nik

Peng

umpu

lan

data

: O

bese

rvas

i, w

awan

cara

, dok

umen

tasi

4.V

alid

itas

data

: T

riang

gula

si S

umbe

r5.

Tek

nik

anal

isis

dat

a :

Ana

lisis

in

tera

ktif

6.In

dika

tor-

Indi

kato

r :a)

Prod

uktif

itas

b)K

ualit

as la

yana

nc)

Res

pons

ivita

sd)

Res

pons

ibili

tas

e)A

kunt

abili

tas

1.Se

gi p

rodu

ktiv

itas

dika

taka

n su

dah

terja

lin p

elay

anan

yan

g ba

ik d

iant

ara

apar

atur

dan

pas

ien.

2.

Beg

itu p

ula

dari

se

gi k

ualit

as p

elay

anan

yan

g di

beri

kan

suda

h ef

ektif

kar

ena

dila

kuka

n se

cara

cep

at d

an a

kura

t. 3.

Segi

res

pons

ivita

s di

rasa

bel

um c

ukup

bai

k ka

rena

mas

ih

belu

m m

emad

ainy

a ke

mam

puan

dar

i ap

arat

ur r

umah

sak

it da

lam

men

gope

rasi

kan

SIM

RS.

4.Se

gi

resp

onsi

bilit

as

dan

akun

tabi

litas

di

rasa

cu

kup

baik

ka

rena

mes

kipu

n te

rbat

asny

a ju

mla

hpe

rala

tan

atau

fas

ilita

s da

lam

pel

ayan

an S

IMR

S na

mun

did

ukun

g de

ngan

ada

nya

SDM

yan

g m

emad

ai s

erta

ada

nya

pela

pora

n be

rben

tuk

teks

do

kum

en y

ang

dise

rahk

an k

epad

a D

irek

tur

Rum

ah S

akit

di

Kot

a B

andu

ng d

an d

iser

ahka

n ke

pada

Pem

erin

tah

Prov

insi

Ja

wa

Bar

at

3A

nalis

is K

iner

ja K

anto

r Pe

laya

nan

Terp

adu

dan

Peri

jinan

kab

upat

en

Gro

boga

n

Kur

nia

Sani

adi

(200

8)

1.Je

nis

Pene

litia

n : P

enel

itian

Sur

vei

2.T

ekni

k pe

ngam

bila

n sa

mpe

l :

Insi

dent

al s

ampl

ing

3.T

ekni

k Pe

ngum

pula

n da

ta :

Waw

anca

ra, k

ueis

oner

, stu

di

kepu

stak

aan

dan

doku

men

tasi

4.T

ekni

k an

alis

a da

ta :

anal

isis

dat

a ku

antit

atif

5.In

dika

tor-

indi

kato

r :a.

Res

pons

ivita

s

h. E

mpa

tyb.

Res

pons

ibili

tas

i.P

rodu

ktiv

itas

c.A

kunt

abili

tas

j

. Efi

sien

sid.

Kea

dapt

asia

n

k. K

epua

san

e.K

eter

buka

an

l.

Kea

dila

n f.

Efe

ktiv

itas

g.K

elan

gsun

gan

hidu

p

1.K

iner

ja o

rgan

isas

i K

anto

r Pe

laya

nan

Ter

padu

dan

Per

ijina

n K

abup

aten

Gro

boga

n te

rmas

uk d

alam

kri

teri

a re

ndah

.2.

Kin

erja

org

anis

asi

dari

asp

ek p

rose

s ya

ng d

iuku

r m

elal

ui

indi

kato

r re

spon

sivi

tas,

re

spon

sibi

litas

, ak

unta

bilta

s,

kead

apta

sian

,kel

angs

unga

n hi

dup,

ket

erbu

kaan

/tran

spar

ansi

, em

pati

mas

ing-

mas

ing

term

asuk

dal

am k

rite

ria

seda

ng.

3.K

iner

ja

orga

nisa

si

dari

asp

ek h

asil

yang

diu

kur

mel

alui

in

dika

tor

efek

tivita

s,

prod

ukti

vita

s,

efis

iens

i, ke

puas

an,

kead

ilan

mas

ing-

mas

ing

term

asuk

dal

am k

rite

ria

seda

ng.

4.D

ari

kese

luru

han

indi

kato

r ya

ng d

ipak

ai u

ntuk

men

guku

r ki

nerj

a K

anto

r Pe

laya

nan

dan

Peri

jinan

Ter

padu

bai

k itu

re

spon

sivi

tas,

re

spon

sibi

litas

, ak

unta

bilit

as,

kead

apta

sian

, ke

lang

sung

an

hidu

p,

kete

rbuk

aan,

em

paty

, ef

ektiv

itas,

pr

oduk

tivi

tas

mak

a be

rdas

arka

n ha

sil

pene

litia

n ya

ng

dipe

role

h di

la

pang

an

kese

luru

han

indi

kato

r-in

dika

tor

kine

rja

men

unju

kkan

bah

wa

kine

rjan

ya d

apat

dik

ateg

orik

an

keda

lam

ting

kat s

edan

g.

43

Page 57: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4K

iner

ja D

ispe

nduk

capi

l K

ota

Sura

kart

a da

lam

pe

laks

anaa

nad

min

istr

asi

kepe

ndud

ukan

Hes

ti D

wi

Cah

yani

ngru

m(2

010)

1.Je

nis

Pene

litia

n : D

eskr

iptiv

e ku

alita

tif2.

Tek

nik

peng

ambi

lan

sam

ple

: Pu

rpos

ive

sam

plin

g 3.

Tek

nik

peng

umpu

lan

data

: W

awan

cara

, Obe

serv

asi,

Dok

umen

tasi

4.V

alid

itas

data

: T

riang

gula

si s

umbe

r5.

Tek

nik

anlis

is d

ata

: Ana

lisis

inte

rakt

if

6.In

dika

tor-

indi

kato

r :a)

Prod

uktiv

itas

b)R

espo

nsiv

itas

c)A

kunt

abili

tas

1.Se

gi

prod

ukti

vita

s,

Ter

penu

hiny

a ta

rget

pe

nerb

itan

doku

men

ke

pend

uduk

an

pada

ta

hun

2009

ya

itu

lebi

h da

ri

90%

. be

rjal

anny

a Si

stem

In

form

asi

Adm

inis

tras

i K

epen

dudu

kan

(SIA

K)

sehi

ngga

pen

erbi

tan

doku

men

lebi

h ce

pat.

2.Se

gi

repo

nivi

tas

Mem

beri

kan

kese

mpa

tan

pada

m

asya

raka

t un

tuk

seca

ra l

angs

ung

men

yam

paik

an k

eluh

anny

a. M

enga

daka

n pe

rtem

uan

seca

ra

rutin

se

tiap

dua

bula

n se

kali

deng

an

mas

yara

kat

di

setia

p ke

lura

han.

M

elak

ukan

so

sial

isas

i da

n pe

nyul

uhan

pad

a m

asya

raka

t m

enge

nai p

rose

dur d

an p

ersy

arat

an

pene

rbita

n do

kum

en s

erta

pen

tingn

ya d

okum

en k

epen

dudu

kan.

3.Se

gi a

kunt

abili

tas

adan

ya l

apor

an p

erta

nggu

ngja

wab

an b

erup

a la

pora

n pe

rtiga

bu

lan

dan

lapo

ran

tahu

nan.

L

apor

an

pert

angg

ungj

awab

an

ters

ebut

la

ngsu

ng

disa

mpa

ikan

pa

da

Wal

ikot

a K

ota

Sala

tiga.

Pro

sedu

r da

n pe

mun

guta

n bi

aya/

tari

f pe

nerb

itan

doku

men

ke

pend

uduk

an

dila

kuka

n se

suai

de

ngan

ke

tent

uan

yang

tela

h di

teta

pkan

.

5K

iner

ja K

anto

r L

ingk

unga

n H

idup

K

ota

Sura

kart

a da

lam

pe

ngen

dalia

npe

ncem

aran

sun

gai

akib

at li

mba

h in

dust

ri

Ali

Har

yant

o(2

009)

1.Je

nis

Pene

litia

n : D

eskr

iptiv

e ku

alita

tif2.

Tek

nik

peng

ambi

lan

sam

ple

: Pu

rpos

ive

sam

plin

g 3.

Tek

nik

peng

umpu

lan

data

: W

awan

cara

, Obe

serv

asi,

Dok

umen

tasi

4.V

alid

itas

data

: Tria

nggu

lasi

sum

ber

5.T

ekni

k an

lisis

dat

a : A

nalis

is in

tera

ktif

6.

Indi

kato

r-in

dika

tor :

a)Pr

oduk

tivi

tas

b)E

fekt

ivita

sc)

Res

pons

ivita

s d)

Res

pons

iblit

as

1.Se

gi

prod

uktif

itas

mas

ih

rela

tive

rend

ah

kare

na

kare

na

kete

rbat

asan

jum

lah

peng

awas

. 2.

Segi

ef

ektiv

itas

peng

enda

lain

pen

cem

aran

sun

gai

mas

ih d

iras

a be

lum

efe

ktif

kar

ena

mas

ih b

anya

knya

sun

gai y

ang

men

gand

ung

zat-

zat

kim

ia d

ari

limba

h in

dust

ri y

ang

mas

ih d

iata

s am

bang

ba

tas

baku

mut

u ya

ng te

lah

dite

tapk

an o

leh

pem

erin

tah.

3.

Segi

rep

onsi

vita

s da

pat

dika

taka

n ba

ik k

aren

a su

dah

adan

ya

sosi

alis

ai d

an p

embe

rita

haun

kep

ada

mas

yara

kat

atas

inf

orm

asi

penc

emer

an s

unga

i. 4.

Segi

res

pons

ibili

tas

cuku

p ba

ik

kare

na

pela

ksan

aan

kegi

atan

te

lah

dila

ksan

akan

ses

uai d

enga

n pr

osed

ur y

ang

tela

h di

teta

pkan

te

ruta

ma

pada

keg

iata

n pe

ngaw

asan

,pem

anta

uan

dan

pene

rtib

an.

5.T

erda

pat

fakt

or

pend

ukun

g da

n pe

ngha

mba

t

baik

da

ri se

gi

SDM

, du

kung

an

mas

yara

kat

sasa

ran

dan

kom

unik

asi

dala

m

upay

a pe

ngen

dala

in d

an p

ence

mar

an s

unga

i.

44

Page 58: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

F. Kerangka Pemikiran

Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan salah satu badan daerah yang

memiliki kompetensi di bidang kesehatan khususnya di Kota Surakarta. Hal ini

mengingat perannya sebagai badan daerah yang mempunyai tugas di bidang

urusan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota

Surakarta. Sesuai dengan visi yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta

yaitu pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang diwujudkan dengan budaya

hidup bersih dan sehat serta tercipta mutu pelayanan menuju Solo sehat 2010.

Dalam mencapai tujuannya tersebut Dinas Kesehatan Kota Surakarta memiliki

misi yang diemban agar pencapaian tujuan dapat berjalan dengan baik yaitu

memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,

melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat, meningkatkan upya kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta

membangun manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel.

Seiring mahalnya biaya kesehatan, membuat masyarakat miskin pada

khususnya di Kota Surakarta kesulitan untuk memperoleh layanan kesehatan yang

sesuai dengan apa yang mereka harapkan karena terbentur masalah biaya. Setelah

mengetahui kebutuhan masyarakat miskin akan pelayanan kesehatan, maka Dinas

Kesehatan Kota Surakarta berusaha merespon tuntutan dan harapan masyarakat

yaitu dengan mengeluarkan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kota

Surakarta (PKMS)

Dalam penelitian kali ini untuk menilai kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan Program PKMS digunakan 4 indikator, yaitu

Page 59: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan efektivitas. Keempat indikator

tersebut digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS. Keberhasilan kinerja Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS tidak terlepas dari

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya baik faktor penghambat maupun

faktor pendukung kinerja dalam mencapai tujuannya. Dengan melakukan

penilaian terhadap kinerjanya maka dapat dilakukan perbaikan atas kinerjanya

secara lebih terarah dan sistematis sehingga akhirnya Dinas Kesehatan mampu

mewujudkan tujuannya dalam pelaksanaan program PKMS yaitu terpenuhinya

kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara merata dan menyeluruh.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :

Page 60: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar II. 3Kerangka Pemikiran

Faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS

Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS

1. Responsivitas

2. Responsibilitas

3. Akuntabilitas

4. Efektivitas

Visi dan misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Keberhasilan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaanprogram PKMS

Page 61: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menurut Bogdan dan

Taylor (dalam Lexy J. Moleong, 2002:3) yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati yang bertujuan untuk menggambarkan

keadaan atau fenomena sosial tertentu. Penelitian ini menjelaskan tentang

kinerja Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan program PKMS dengan rincian

mengenai masing-masing indikator pengukuran sesuai dengan kenyataan yang

terjadi di lapangan.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang

berada di Jalan Jendral Sudirman nomor 2 Surakarta Kode Pos 57111. Dinas

Kesehatan Kota Surakarta merupakan instansi yang berwenang dan

bertanggungjawab dalam melaksanakan program PKMS. Deskripsi detail

tentang lokasi penelitian dijabarkan dalam bab IV.

C. Jenis Data

Data merupakan fakta atau keterangan dari obyek yang diteliti. Adapun

jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Page 62: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari orang-orang yang

mempunyai posisi tertentu dan memiliki informasi yang dapat dipercaya

terkait dengan permasalahan yang diteliti (Azwar, 2007:36). Data primer

ini diperoleh dari narasumber atau informan yang memiliki informasi

yang dapat dipercaya terkait dengan program PKMS.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui

dokumen, arsip, laporan, catatan statistik, buku-buku dan data lain yang

berkaitan dengan penelitian (Azwar, 2007:36).

D. Teknik Penentuan Informan

Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive

yaitu peneliti memiliki kecenderungan untuk memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (HB. Sutopo, 2002:56).

Peneliti cenderung memilih informan yang benar-benar dianggap mengetahui

betul mengenai pelaksanaan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Surakarta (PKMS). Informan dalam penelitian ini meliputi :

1. Kepala UPTD PKMS

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha PKMS

3. Kasi Manajemen Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota

Surakarta

4. Petugas dari Puskesmas Gajahan

Page 63: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau

informasi dengan bertanya langsung pada informan atau narasumber.

Menurut Lexy J. Moleong (2002:135), wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Untuk mempermudah dalam

proses wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang memuat

garis-garis pokok pertanyaan dan apabila dianggap perlu, peneliti dapat

mengajukan pertanyaan diluar pedoman wawancara tersebut. Pedoman

wawancara disusun berdasar pada kisi-kisi instrument penelitian. Kisi-

kisi yang dimaksud merupakan penyusunan variabel penelitian, indikator

serta pengukuran pada masing-masing indikator dengan berdasar pada

teori yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari asip dan dokumen, baik yang berada di tempat

penelitian maupun yang berada di luar tempat penelitian yang ada

hubungannya dengan penelitian tersebut. Studi dokumentasi ini

merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan

dengan fokus permasalahan penelitian (HB. Sutopo, 2002:54).

Page 64: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah dokumen resmi, referensi-

referensi, foto-foto dan rekaman kaset. Data ini dapat bermanfaat bagi

peneliti untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan jawaban dari

fokus permasalahan yang diteliti. Dokumen-dokumen yang digunakan

dalam penelitan ini antara lain :

1) Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2009

2) Pedoman pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat Surakarta

3) Arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian :

a. UU No. 8 Tahun 2007 tentang Retribusi Pelayanan

Kesehatan

b. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah

c. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 3B tahun 2011

tentang Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta

3. Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan

(lokasi Penelitian). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

observasi non partisipan. Obserrvasi non partisipan adalah pengamatan

mengenai fenomena-fenomena yang diteliti dengan tidak ikut dalam

peristiwa atau kegiatan yang diamati secara langsung (Lexy J. Moleong,

2002:125). Dalam observasi ini peneliti melakukan pengamatan yang

dilaksanakan bersamaan dengan dilakukannya wawancara.

Page 65: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

F. Validitas Data

Untuk menguji kebenaran data yang diperoleh, peneliti menggunakan

teknik trianggulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2002:178) Trianggulasi data

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Ada empat macam teknik trianggulasi yaitu trianggulasi

sumber, metode, teori dan penyidik (peneliti). Penelitian ini menggunakan

teknik trianggulasi sumber. Menurut HB. Sutopo (2002:79) Trianggulasi

sumber dilakukan dengan membandingkan data yang sama pada informan yang

berbeda, artinya apa yang diperoleh dari narasumber satu, dapat lebih teruji

kebenarannya jika dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari

narasumber lain sehingga keakuratan data dapat dipertanggungjawabkan.

Trianggulasi sumber yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menanyakan kembali informasi yang diperoleh dari sumber utama (informan)

kepada masyarakat. Konfirmasi kepada masyarakat pengguna layanan

dilakukan untuk mengetahui keakuratan informasi yang diperoleh.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif dari Miles dan Huberman (dalam HB. Sutopo, 2002:96).

Dalam analisis ini ada tiga komponen utama dalam analisis data yaitu: reduksi

data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Tiga komponen

tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan

hasil akhir analisis.

Page 66: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Proses analisis data dalam penelitian ini diawali dengan reduksi data

yaitu proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari

fieldnote. Proses ini dimulai dengan menyusun kerangka kerja konseptual.

Kerangka kerja konseptual berisi pokok-pokok dari keseluruhan penelitian

yang dilakukan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan program PKMS.

Dalam menyusun kerangka konseptual, peneliti melakukan pemilihan kasus

yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian, menyusun pertanyaan penelitian

atau pedoman wawancara dengan berdasara pada kisi-kisi instrumen penelitian

yang dijadikan acuan nantinya dalam proses pengumpulan data maupun

informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta menentukan waktu

dan cara pengumpulan data atau informasi yang yang akan digunakan.

Data atau informasi yang telah terkumpul supaya mudah dibaca maka

dilakukan proses penyajian data. Penyajian data yang dilakukan berdasar pada

hasil pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dengan melakukan

wawancara dengan narasumber atau informan yang berkaitan dengan program

PKMS. Proses penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini, dengan

merakit kalimat yang disusun secara logis dan sistematis. Kedalaman dan

kemantapan hasil analisis dalam penelitian ini sangat ditentukan oleh

kelengkapan penyajian datanya..

Proses penarikan kesimpulan akhir dan verifikasi. Dalam proses ini

peneliti harus memahami betul apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan

melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan,

arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi sehingga kesimpulan akhir dapat

Page 67: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dibuat. Kesimpulan akhir dalam penelitian ini mengacu pada hasil analisis

pengukuran dari masing-masing indikator yang dilakukan selama penelitian

berlangsung. Simpulan akhir yang diperoleh dalam penelitian ini, perlu

diverifikasi agar dapat diuji kebenarannya dan benar-benar bisa

dipertanggungjawabkan. Apabila proses penarikan kesimpulan dirasa kurang

mantap dikarenakan kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya,

maka peneliti dapat melakukan pengumpulan data lagi untuk melengkapi

kekurangan. Proses analisis data dala penelitian ini, menggunakan model

analisis interaktif, yang mana dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar II.1

Model Analisis Interaktif

(H.B. Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan data

Reduksi data Sajian data

Penarikansimpulan/verifikasi

Page 68: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI

1. Dasar Pelaksanaan dan Lokasi Instansi

Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan salah satu lembaga

pemerintah yang bersifat non departemen. Dinas ini memiliki kewenangan

dalam menjalankan setiap kebijakan atau program yang dikeluarkan oleh

pemerintah yaitu kebijakan di bidang kesehatan. Dalam menjalankan

tugasnya sebagai ujung tombak dalam peningkatan derajat kesehatan

masyarakat Kota Surakarta, Dinas Kesehatan Kota Surakarta harus selalu

tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lembaga ini dalam menjalankan tugasnya berada dibawah kewenangan

pemerintah daerah atau Pemerintah Kota Surakarta.

Setiap lembaga atau organisasi pemerintah selalu berpedoman pada

peraturan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Begitu pula Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam menjalankan tugas dan kewenangan selalu

berdasar peraturan ada. Sesuai dengan Undang-Undang nomer 32 tahun

2004 pasal 13 tentang kewenangan Kabupaten/Kota untuk menjalankan

kegiatan pemerintahannya. Sehubungan dengan hal itu maka kewenangan

atau tanggung jawab pemerintah Kota Surakarta dalam hal ini Dinas

Kesehatan Kota Surakarta berperan penting dalam peningkatan kesehatan

masyarakat kota Surakarta secara merata dan menyeluruh.

Page 69: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Letak Dinas Kesehatan Kota Surakarta berlokasi di Jalan Jendral

Sudirman No. 2 Surakarta, yang tepatnya berada di dalam kompleks

perkantoran Balaikota Surakarta. Lokasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta

yang berada di tengah atau pusat kota Surakarta, memberikan kemudahan

bagi masyarakat untuk mencapainya.

2. Visi, Misi, dan Struktur organisasi

Dalam menjalankan setiap tugas dan kewenangan yang diberikan

oleh Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Surakarta memiliki visi dan misi.

Dengan ditetapkan visi dan misi organisasi maka dapat diketahui tujuan

akhir yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Visi dari

Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah “Terwujudnya budaya perilaku

hidup bersih dan sehat serta mutu pelayanan untuk menyongsong Solo Sehat

2010”.

Dalam rangka pencapaain tujuan atau visi tersebut Dinas Kesehatan

Kota Surakarta memiliki beberapa misi agar pencapaian visi dapat berjalan

dengan baik. Misi Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah mendorong

kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, memberikan

kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan,

memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Dalam suatu organisasi publik diperlukan adanya pembagian tugas

atau kerja agar organisasi tersebut berjalan dengan efektif. Oleh karena itu

Page 70: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

untuk memperjelas tugas-tugas dari seluruh anggota organisasi maka perlu

dibentuk struktur organisasi. Struktur organisasi ini menggambarkan tugas

dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi sehingga tidak terjadi

tumpang tindih dalam arti seluruh anggota organisasi menajalan tugasnya

sesuai dengan bidangnya masing-masing. Demikian halnya Dinas

Kesehatan Kota Surakarta memiliki struktur organisasi yang didalamnya

menggambarkan uraian tugas dari setiap bagian yang ada atau tinggal dalam

lingkup Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam menjalankan tugas dan

kewenangannya membuat struktur organisasi guna memperjelas tugas dari

masing-masing bagian yang ada di dalamnya. Struktur organisasi Dinas

Kesehatan Kota Surakarta digambarkan secara hierarkis mulai dari atasan

sampai dengan bawahan. Bawahan selalu melaporkan hasil kinerjanya

kepada atasan sebagai wujud pertanggungjawabanan kepada pihak pemberi

mandat atau tugas. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota

tersebut akan dijelaskan dalam skema dibawah ini.

Kepala Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan-urusan

pemerintahan khususnya di bidang kesehatan. Kepala Dinas dalam

menjalankan tugasnya tidak bekerja secara sendirian melainkan dibantu oleh

bawahan yang terdiri dari Sekretariat, Kelompok jabatan fungsional, Kepala

Bidang serta UPT (Unit Pelaksana Teknis). Kepala Dinas dibantu oleh

sekretariat yang terdiri dari sub-sub bagian, diantaranya ada sub bagian

perencanaan, evaluasi dan pelaporan, sub bagian keuangan dan sub bagian

Page 71: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

umum dan kepegawaian. Disamping itu Kepala Dinas dibantu oleh beberapa

bidang yang dikepalai oleh seorang Kepala Bidang (Kabid). Bidang-bidang

yang berada langsung dibawah kewenangan Kepala Dinas Kesehatan Kota

Surakarta meliputi Bidang Promosi Kesehatan, Bidang Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan, Bidang Upaya Kesehatan dan Bidang Bina

Kesehatan Masyarakat. Setiap bidang mempertanggungjawabkan kinerjanya

langsung kepada kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta.

Dalam mempermudah dan meringankan tugasnya Kepala Bidang

dibantu oleh beberapa seksi. Setiap seksi dikepalai oleh seorang Kepala

Seksi (Kasi). Masing-masing seksi melaporkan hasil kinerjanya kepada

atasan yaitu Kepala Bidang. Kepala Bidang Promosi Kesehatan dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa seksi diantaranya Seksi

Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan, Seksi Manajemen Informasi

Kesehatan dan Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan. Kepala Bidang

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan dalam melaksanakan tugasnya

dibantu oleh beberapa kepala seksi yang meliputi Seksi Pencegahan

Penyakit dan Penanggulangan KLB, Seksi Pengendalian Penyakit dan Seksi

Penyehatan Lingkungan.

Bidang lainnya yang bertanggungjawab langsung kepada Kepala

Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah Bidang Upaya Kesehatan. Kepala

Bidang upaya kesehatan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh

beberapa Kepala Seksi seperti Seksi Pelayanan Kesehatan, Seksi

Kefarmasian Makanan, Minuman dan Perbekalan, Seksi Akreditasi dan

Page 72: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Resgistrasi. Terdapat pula Bidang Bina Kesehatan Masyarakat. Kepala

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat membawahi beberapa seksi diantaranya

Seksi Kesehatan Ibu Anak dan KB, Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat dan

Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia.

Kelompok Jabatan Fungsional dalam mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari pranata komputer, arsiparis,

pustakawan, dokter, tenaga perawat, pranata laboratorium kesehatan,

penyuluh kesehatan masyarakat, administrator kesehatan. Kelompok jabatan

ini bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota

Surakarta.

3. Tujuan dan Program Pembangunan Kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pembangunan kesehatan

masyarakat di kota Surakarta memiliki tujuan yang tercantum di dalam

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Tujuan yang tercantum

dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Surakarta tersebut menggambarkan

target yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pembangunan kesehatan masyarakat di kota Surakarta.

Tujuan akhir dari pembangunan kesehatan masyarakat yang

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah untuk

meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan yang berhasil

guna, berdaya guna serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat

dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif, meningkatkan

Page 73: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kemitraan dengan masyarakat, swasta, organisasi profesi dan dunia usaha

guna memenuhi ketersediaan sumber daya, meningkatkan penatalaksanaan

pembangunan kesehatan yang efektif, efisien dan akuntabel serta

memelihara kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta

lingkungannya.

Dalam mendukung pencapaian tujuan Dinas Kesehatan Kota

Surakarta yaitu terwujudnya budaya perilaku hidup bersih dan sehat serta

mutu pelayanan untuk menyongsong Solo Sehat 2010, Dinas Kesehatan

Kota Surakarta memiliki beberapa program kesehatan diantaranya program

Obat dan Perbekalan Kesehatan, Program Upaya Kesehatan, program

Pengawasan Obat dan Makanan, program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat, program Perbaikan Gizi Masyarakat, program

Pengembangan Lingkungan Sehat, program Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit, program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya, program Peningkatan

Saran dan Prasarana Rumah Sakit, program Kemitraan Peningkatan

Pelayanan Kesehatan, program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak

Balita, program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia, program

Pertolongan Persalinan Bagi Ibu Hamil Kurang Mampu dan program

unggulan Dinas Kesehatan Kota Surakarta yaitu program Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta (PKMS).

Perwujudan kepedulian Pemerintah Kota Surakarta terhadap

berbagai permasalahan kesehatan di Kota Surakarta salah satunya

Page 74: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ditunjukkan dengan mengeluarkan program PKMS. Program PKMS

merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Dinas

Kesehatan Kota Surakarta. Program PKMS yang diluncurkan oleh

Pemerintah Kota Surakarta tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan

pemeliharaan kesehatan secara komprehensif bagi masyarakat terutama

masyarakat miskin dan tidak mampu serta masyarakat Surakarta secara

umum yang belum tercakup dalam program jaminan kesehatan baik pribadi

oleh pemerintah maupun swasta. Pelayanan kesehata yang dijamin dalam

program PKMS yaitu pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di

Puskesmas secara gratis, pelayanan rawat inap di RSD Kota Surakarta

secara gratis serta bantuan biaya pelayanan rawat inap di Rumah Sakit.

4. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta juga membawahi UPT (Unit

Pelaksana Teknis), oleh karenanya UPT dalam melaksanakan tugasnya

bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota

Surakarta. Pada Dinas Kesehatan Kota Surakarta terdapat beberapa UPT

diantaranya ada UPT Puskesmas, UPT Instalasi farmasi, UPT Laboratorium

Kesehatan dan UPT PKMS. Masing-masing UPT melaporkan hasil

kinerjanya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta selaku lembaga pemerintah yang

bergerak di bidang kesehatan memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan

suatu program atau kebijakan pemerintah seperti program PKMS. Meskipun

di dalam Dinas Kesehatan Kota Surakarta terdapat beberapa bidang maupun

Page 75: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sub bagian. Akan tetapi yang diberi tugas dan kewenangan untuk

menjalankan program PKMS tersebut diserahkan kepada pihak UPT

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS).

UPT Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) itu

sendiri merupakan Unit Pelaksana Teknis yang ada dalam Dinas Kesehatan

Kota Surakarta yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional atau kegiatan penunjang Dinas di bidang

pemeliharaan kesehatan masyarakat Surakarta. Dibentuknya UPT PKMS

Dinas Kesehatan Kota Surakarta bertujuan untuk memberikan jaminan

pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota Surakarta secara

merata dan menyeluruh. UPT PKMS secara rutin melaporkan pekembangan

program PKMS kepada atasan yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kota

Surakarta disamping itu UPT PKMS juga melakukan analisa terhadap

pembiayaan dalam pelaksanaan program PKMS.

Page 76: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gam

bar

IV. 1

. Bag

an S

truk

tur

Org

anis

asi D

inas

Kes

ehat

an K

ota

Sura

kart

a

KE

PA

LA

Kel

ompo

kJa

bata

n

Sekr

etar

iat

Sub

Bag

ian

Per

enca

naan

, E

valu

asi d

an P

elap

oran

Sub

Bag

ian

Keu

anga

nSu

b B

agia

n U

mum

da

n K

epeg

awai

an

Bid

ang

Peng

enda

lian

Peny

akit

dan

Peny

ehat

an

Bid

ang

Upa

ya

Kes

ehat

anB

idan

g B

ina

Kes

ehat

anM

asya

raka

t

Bid

ang

Prom

osi

Kes

ehat

an

Seks

i Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t dan

K

emitr

aan

Seks

i Man

ajem

en

Info

rmas

i Kes

ehat

an

Seks

i Pen

gem

bang

an

Prom

osi K

eseh

atan

Seks

i Pen

cega

han

Peny

akit

dan

Pena

nggu

lang

an K

LB

Seks

i Pen

gend

alia

n Pe

nyak

it

Seks

i Pen

yeha

tan

Lin

gkun

gan

Seks

i Kes

ehat

an Ib

u A

nak

dan

KB

Seks

i Per

baik

an G

izi

Mas

yara

kat

Seks

i Kes

ehat

an

Rem

aja

dan

Lans

ia

Seks

i Pel

ayan

an

Kes

ehat

an

Seks

i Kef

arm

asia

n M

akan

an, M

inum

an

dan

Perb

ekal

an

Seks

i Akr

edita

si d

an

Reg

istra

si

UPT

UPT

UPT

63

Page 77: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. HASIL PENELITIAN

1. Kinerja Dinas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program PKMS

Di dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian tentang kinerja Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS. Untuk

mengetahui bagaimana kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pelaksanaan program PKMS digunakan empat indikator pengukuran kinerja

yaitu responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan efektivitas.

a. Indikator Responsivitas

Reponsivitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam memahami

apa yang menjadi kebutuhan masyarakat ditunjukkan dengan adanya

komunikasi yang baik antara masyarakat dengan pihak Dinas

Kesehatan Kota Surakarta. Hal ini mengingat bahwa keluhan, tuntutan,

kritik dan saran dari masyarakat akan membantu Dinas untuk lebih

responsif dalam mengenali kebutuhan masyarakat. Dengan demikian

untuk mengetahui kebutuhan masyarakat diperlukan adanya

komunikasi antara Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan masyarakat

secara langsung. Komunikasi tersebut dilaksanakan antara lain melalui

pertemuan rutin. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasubag TU

PKMS sebagai berikut :

“Dalam mengenali kebutuhan masyarakat kami melakukan beberapa pertemuan rutin dengan beberapa warga untuk membahas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.dalam pertemuan tersebut pihak kami berusaha mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.” (hasil wawancaratanggal 18 Agustus 2011)

Page 78: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dalam diskusi atau pertemuan tersebut dibahas mengenai

masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Di dalam pertemuan

atau diskusi tersebut pihak Dinas Kesehatan Kota Surakarta

mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat mengenai

permasalahan yang mereka hadapi. Dengan dilakukannya pertemuan

atau diskusi tersebut Dinas Kesehatan Kota Surakarta dapat tahu apa

yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Kami mengadakan pertemuan rutin guna membahas apa yang dibutuhkan masyarakat. Di dalam pertemuan itu juga kami juga mengundang warga untuk membahas masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Semua aspirasi atau keluhan yang disampaikan oleh masyarakat dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Temuan ini dibenarkan oleh penuturan salah seorang peserta

PKMS serta pernyataan dari Kepala Kelurahan Semanggi berikut ini :

“Saya pernah diajak oleh beberapa warga untuk menghadiri pertemuan di keluruhan dengan pihak Dinkes guna membahas permasalahan yang dihadapi oleh warga sini terutama di bidang kesehatan.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

“Saya pernah memperoleh undangan untuk hadir dalam pertemuan warga dengan pihak Dinkes. Di dalam pertemuan tersebut pihak dinas mendengarkan setiap aspirasi yang disampaikan oleh warga.” (hasil wawancara tanggal 19Agustus 2011)

Namun didalam pertemuan yang dilakukan antara Dinas

Kesehatan kota Surakarta dengan pihak masyarakat seringkali ada juga

dari mereka yang enggan datang dalam forum atau pertemuan yang

diadakan. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dirasa

Page 79: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

masih sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh sebagian dari mereka

merasa tidak peduli akan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Hal

tersebut seperti yang diutarakan oleh salah seorang peserta PKMS

sebagai berikut:

“Saya pernah diajak oleh tetangga saya untuk menghadiri pertemuan kampung di kelurahan dengan pihak Dinkes terkait kesulitan apa yang dihadapi masyarakat di bidang kesehatan. Tetapi, saya tidak datang karena mungkin sudah ada perwakilan dari kampung yang datang ke pertemuan tersebut.” (hasil wawancara tanggal 19 Agustus 2011)

Dengan adanya pertemuan yang dilakukan antara pihak Dinas

dengan masyarakat maka dapat diketahui apa masalah yang dihadapi

oleh masyarakat. Dari pertemuan yang dilakukan tersebut diperoleh

hasil bahwa masyarakat dihadapkan pada permasalahan pemenuhan

kebutuhan kesehatan. Masyarakat terutama yang berasal dari kalangan

atau keluarga miskin seringkali kesulitan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan dikarenakan terbentur biaya. Mereka kesulitan untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di

Rumah Sakit dikarenakan biaya untuk berobat cukup mahal.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kepala UPTD PKMS sebagai

berikut :

“Dari pertemuan yang dilakukan tersebut diperoleh hasil bahwa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yaitu masalah pemenuhan kebutuhan kesehatan. Masyarakat butuh pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau seiring dengan semakin mahalnya biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Page 80: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Dari hasil diskusi atau pertemuan yang dilakukan oleh pihak

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan masyarakat kemudian diambil

suatu keputusan bahwa masyarakat dihadapkan pada permasalahan

yaitu membutuhkan suatu pelayanan kesehatan yang murah dan

terjangkau. Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut maka segara

dibuat perencanaan guna penyusunan suatu kebijakan. Hal tersebut

seperti yang diutarakan oleh Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Setelah dilakukan diskusi dan pertemuan dengan masyarakat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat butuhpelayanan kesehatan yang murah. Kami segeramenindaklanjuti permasalahan tersebut. Kami segeramelakukan analisa dan membuat perencanaan terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Data-data atau informasi yang telah diperoleh akan dijadikan

sebagai acuan untuk menyusun agenda atau perencanaan diperoleh dari

berbagai sumber. Data atau informasi yang diperoleh menggambarkan

kondisi atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat khususnya

masyarakat miskin di kota Surakarta. Hal tersebut diperlukan agar data-

data yang diperoleh tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan

dalam pengambilan suatu keputusan. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Kasubag TU PKMS sebagai berikut :

“Dalam menyusun rumusan kebijakan kami selalumemprioritaskan kepentingan masyarakat sebagai pihak yang dilayani. Kami mendasarkan pada temuan atau data-data yang diperoleh dari berbagai sumber baik berasal dari data atau temuan dari Rumah Sakit, Puskesmas maupun RSUD. Data atau temuan di lapangan tersebut dianalisa dan segera dibuat perencanaan untuk selanjutnya dibuat kebijakan.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Page 81: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dari data-data atau temuan yang diperoleh dilapangan tersebut

kemudian mendapat tindaklanjut. Dinas Kesehatan Kota Surakarta

kemudian membentuk team yang berperan dalam perumusan kebijakan

tersebut. Team koordinasi tersebut bertugas menyusun draft atau

rumusan kebijakan dan detailnya. Dari proses perumusan tersebut maka

dihasilkan suatu rumusan kebijakan yang nantinya diajukan kepada

walikota untuk disahkan, baru kemudian bisa diimplementasikan. Hal

ini diungkapkan oleh Kasubag TU PKMS bahwa :

“Dari hasil temuan tersebut kemudian dibuat perencanaan atau perumusan kebijakan. Rumusan kebijakan yang telah dibuat kemudian kami ajukan kepada Badan Hukum, Bappeda, DPPKA, Dispendukcapil. Ini diperlukan untukmengkroscekkan datanya, bagaimana perencanaannya,keuangannya dan hukumnya dan apa saja yang mau diajukan.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Kepala UPTD PKMS

sebagai berikut :

“Data-data dan informasi yang ditemukan di lapangan tersebut digodok sedemikian rupa untuk dibuat suatu rumusan kebijakan. Rumusan kebijakan tersebut berupa peraturan (Perwali). Rumusan kebijakan yang telah dibuat tersebut kemudian kami ajukan ke walikota untuk mendapatkan persetujuan atau disahkan agar bisa dilaksanakan.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Berdasar pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat

diketahui bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan baru di bidang

kesehatan yaitu program PKMS yang mana kebijakan tersebut

ditujukan bagi seluruh masyarakat khususnya mayarakat miskin dan

Page 82: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tidak mampu di kota Surakarta. Dalam pelaksanaannya berada dibawah

kewenangan Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Dalam rangka mengembangkan dan memperkenalkan program

PKMS kepada masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta

memiliki beberapa kegiatan untuk mensosialisasikan kebijakan tersebut

kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi dilakukan ke beberapa tempat

seperti kecamatan dan kelurahan. Hal ini bertujuan untuk

menyampaikan informasi yang berkaitan dengan program PKMS.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasubag TU PKMS sebagai

berikut:

“Kami dalam mendukung pelaksanaan program PKMS ini memiliki program seperti Turba (Turun ke Bawah). Yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan seperti Juge dan Buge. JUGE yaitu kegiatan jalan jalan pagi ke rumah warga yang dilakukan oleh pegawai Dinkes Kota Surakarta untuk mempromosikan program PKMS langsung kepada masyarakat. Sedangkan BUGE yaitu kegiatan saresehan pada malam hari bersama sejumlah masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan program PKMS kepada masyarakat.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang

petugas dari Puskesmas Gajahan serta penuturan salah seorang peserta

PKMS yang mengatakan bahwa :

“Kami pernah mengadakan sosialisasi dengan sejumlah warga baik di tingkat RT, RW di kelurahan untuk sharing mengenai cara pendaftaran dan pelayanan kesehatan apa saja yang dapat dinikmati oleh warga jika menjadi peserta PKMS dikarenakanmasih ada sejumlah warga yang belum paham.” (hasil wawancara tanggal 19 Agustus 2011)

Page 83: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

“Kampung saya pernah didatangi petugas dari Dinkes dalam rangka mensosialisasikan program PKMS kepada masyarakat. Pada waktu itu dijelaskan mengenai bagaimana supaya masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program PKMS dan pelayanan kesehatan apa saja yang bisa diperoleh warga jika menjadi peserta PKMS.” (hasil wawancara tanggal 19 Agustus 2011)

Namun didalam memperkenalkan program PKMS tersebut

masih ada kendala yaitu ada sebagian masyarakat yang tidak datang

dalam pertemuan tersebut sehingga proses penyampaian informasi

kepada masyarakat sedikit terhambat. Hal tersebut tercermin dalam

penuturan salah seorang peserta warga peserta PKMS sebagai berikut :

“Saya tahu kalo ada sosialisasi mengenai PKMS, namun saya tidak bisa datang karena saya masih sedang bekerja. Tapi saya sudah tahu apa itu PKMS. Saya bisa memperoleh pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit dengan memakai kartu PKMS.” (hasil wawancara tanggal 19 Agustus 2011)

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa meskipun

warga sudah mengetahui ada kegiatan sosialisasi program PKMS,

mereka enggan datang dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Mereka

menganggap itu hanyalah program biasa yang nantinya akan mudah

dimengerti setelah mendaftar menjadi peserta dan ketika menggunakan

layanan kesehatan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dalam memperkenalkan program PKMS juga dilaksanakan secara tidak

langsung. Informasi-informasi terkait dengan program PKMS

disampaikan melalui berbagai media. Hal ini diutarakan oleh Kasi

Manajemen Informasi Kesehatan sebagai berikut :

Page 84: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

“Pihak kami telah menyampaikan sejumlah informasi seputar PKMS dengan memberitahukannya dan mencantumkannya lewat internet melalui website (PKMS.surakarta.go.id) dan kami sampaikan juga melalui selebaran atau leflet yang ditempelkan pada beberapa tempat seperti kelurahan, kecamatan, puskesmas, apotek dan rumah sakit. Didalamnya berisi informasi mengenai prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan pelayanan PKMS.” (hasil wawancara tanggal 15 Agustus 2011)

Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Kasubag TU PKMS

dan pernyataan salah seorang peserta PKMS sebagai berikut :

“Informasi seputar PKMS kami beritahukan melalui leflet dan spanduk yang ditempel pada beberapa mobil Puskesmas keliling milik kami serta kami juga memperkenalkan program PKMS tersebut melalui siaran radio.” (hasil wawancaratanggal 18 Agustus 2011)

“Saya rasa informasi yang disampaikan oleh Dinas terkait dengan program PKMS sudah cukup jelas. Saya tahu program PKMS dari selebaran yang ditempel di papan pengumuman yang berada di depan kelurahan dekat rumah saya. Didalamnya berisi prosedur dan persyaratan jika ingin menjadi peserta PKMS.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa pihak

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam memperkenalkan program

PKMS telah melakukan kegiatan sosialisasi dan menyampaikan

informasi seputar PKMS secara terbuka. Informasi-informasi seputar

PKMS disampaikan kepada masyarakat baik melalui pertemuan-

pertemuan rutin dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat

secara langsung maupun disampaikan secara tidak langsung melalui

siaran radio, selebaran, spanduk, leflet dan web atau internet.

Dengan adanya sosialisasi atau penyuluhan tersebut pihak Dinas

Kesehatan Kota Surakarta berharap agar masyarakat menjadi sadar akan

Page 85: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

pentingnya pemenuhan kebutuhan kesehatan. Hal ini dikarenakan

kesehatan sekarang mahal harganya. Oleh karena itu dengan adanya

program PKMS ini dapat membantu masyarakat dalam pemenuhan

kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.

Sebagai pihak penyelenggara pelayanan publik di bidang

kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surakarta harus mampu menanggapi

semua keluhan dari masyarakat dengan tangan terbuka. Keluhan dari

masyarakat dapat dijadikan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan

atau program selanjutnya yang lebih baik. Keluhan yang disampaikan

oleh masyarakat terkait dengan program PKMS kepada pihak Dinas

Kesehatan Kota Surakarta diungkapan oleh Kasi Manajemen Informasi

Kesehatan dan Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Keluhan yang disampaikan oleh masyarakat terkait dengan PKMS yaitu alur pelayanan PKMS. Berjenjang dalam arti jika mereka sakit mereka berobat ke puskesmas dahulu apabila penyakitnya tidak dapat ditangani oleh pihak puskesmas maka baru akan dibuat surat rujukan ke rumah sakit atau RSUD. Masyarakat tahunya kalo sakit mereka langsung saja periksa ke Rumah Sakit.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

“Keluhan atau aspirasi yang pernah disampaikan oleh masyarakat kepada pihak kami kaitannya dengan PKMS yaitu pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tidak sesuai dengan apa yang diharapkan peserta PKMS yang berobat.” (hasil wawancara tanggal 15 Agustus 2011

Hal tersebut kemudian dibenarkan oleh pernyataan dua peserta

PKMS sebagai berikut :

“Saya pernah waktu itu berobat ke rumah sakit. Pikir saya dengan berobat disana dengan pakai kartu PKMS saya bisa mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Akan tetapi ternyata pelayanannya tdak sesuai yang saya harapkan. Mereka

Page 86: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

terkesan mengabaikan pasien yang berobat dengan PKMS dan pelayanannyapun dibeda-bedakan antara peserta PKMS dengan masyarakat umum atau terkesan adanya diskriminatif dalam pemberian layanan kesehatan.” (hasil wawancaratanggal 18 Agustus 2011)

“Ketika saya periksa di Rumah Sakit dengan memakai kartu PKMS, ternyata pihak Rumah Sakit tidak bisa melayani, karena harus disertai surat rujukan dulu dari Puskesmas. Akibatnya saya harus bolak balik ke Puskesmas lalu ke Rumah Sakit.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011).”

Responsivitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta ditunjukkan

dalam menanggapi setiap keluhan yang disampaikan oleh masyarakat

terkait dengan pelaksanaan PKMS yaitu dengan menyediakan sarana

atau tempat untuk menampung keluhan dari masyarakat tersebut. Setiap

keluhan atau aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat akan

ditampung dan akan mendapatkan tindak lanjut dari pihak Dinas

Kesehatan Kota Surakarta. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh

Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Kami telah menyediakan tempat untuk menampung keluhan kaitannya dengan PKMS. Kami menyediakan kotak saran yang terletak didepan kantor dan juga bisa disampaikan kepada UPTD secara langsung atau via telepon.” (hasil wawancaratanggal 16 Agustus 2011)

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Kasi Manajemen

Informasi Kesehatan dan dibenarkan salah seorag peserta PKMS

sebagai berikut :

“Setelah laporan mengenai keluhan tersebut masuk kemudian kami tidak langsung menanggapinya. Kami terlebih dahulu melakukan verifikasi apakah keluhan yang disampaikan tersebut benar adanya. Kami mencari data-data dan informasi terkait dengan keluhannya tersebut kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelayanan program PKMS. Jadi informasi-

Page 87: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

informasi yang didapat diperoleh dari berbagai sumber sehingga dapat dicari solusi atau pemecahan yang terbaik atas keluhan yang disampaikan sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan nantinya.” (hasil wawancara tanggal 15 Agustus 2011)

“Memang disini sudah disediakan kotak saran sebagai tempat pengaduan keluhan, akan tetapi saya belum pernah menggunakannya untuk menyampaikan keluhan seputar PKMS.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan

Kota Surakarta telah menyediakan tempat untuk menyampaikan

keluhan masyarakat seputar PKMS, meskipun demkian masih belum

digunakan semaksimal mungkin oleh masyarakat. Keluhan yang

disampaikan oleh masyarakat diterima secara terbuka oleh pihak Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dan segera mendapatkan tindaklanjut.

Dengan demikian keluhan atau masukan tersebut nantinya dapat

digunakan sebagai bahan evaluasi atau perbaikan program selanjutnya.

Mengacu pada upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kota Surakarta sebagai wujud responsivitasnya terhadap masyarakat

maka dapat disimpulkan bahwa secara umum Dinas Kesehatan Kota

Surakarta telah dapat dikatakan responsif terutama dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat dan menanggapi setiap keluhan yang

disampaikan oleh masyarakat. Namun demikian tetap diperlukan

adanya peningkatan daya tanggap dari seluruh aparat Dinas Kesehatan

Kota Surakarta agar masyarakat semakin puas terhadap pelayanan yang

diberikan.

Page 88: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Indikator Responsibilitas

Responsibilitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dapat dilihat

dari sejauh mana pelaksanaan program PKMS tersebut sesuai dengan

ketentuan atau aturan serta prinsip-prinsip administrasi yang telah

ditetapkan oleh organisasi. Dalam melakukan tugasnya sebagai pihak

yang memberikan pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat,

Dinas Kesehatan Kota Surakarta mempunyai beberapa pedoman atau

acuan yang digunakan dalam memberikan pelayanan terkait dengan

program PKMS. Sebagaimana disampaikan oleh Kasubag TU PKMS

sebagai berikut :

“Disamping ketentuan-ketentuan dalam pemberian pelayanan kesehatan pada umumnya, dalam melaksanakan tugas pelayanan, acuan yang kami gunakan ada banyak mas, antara lain keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin, UU RI No 36 Tahun 2009 tentang upaya pembangunan kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan tradisional. Serta juga ada Perwali (Peraturan Walikota) No 3 B Tahun 2011 perubahan peraturan sebelumya No 25 tahun 2010.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dengan demikian dapat diketahui Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam

pelaksanaan program PKMS selalu berpedoman pada ketentuan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan yang dilakukan

oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program

PKMS sudah diatur dalam Perda No. 8 Tahun 2007 tentang retribusi

Page 89: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

pelayanan kesehatan, yang di dalamnya berisi ketentuan mengenai

biaya atau tarif pelayanan.

Pelaksanaan program PKMS sesuai dengan ketentuan yang

berlaku tersebut dikemukakan oleh Kepala UPTD PKMS dan Kasi

Manajemen Informasi Kesehatan sebagai berikut :

“Acuan hukum yang kami gunakan sabagai dasar pelaksanan program PKMS sekarang yaitu Perda No 8 Tahun 2007 tentang retribusi pelayanan kesehatan. Kami sering menggunakan aturan itu mas dalam pelaksanaan pelayanan program PKMS.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

“Dalam pemberian pelayanan kami selalu menerapkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan prosedur yang telah ditetapkan, serta adanya kejelasan mengenai tata cara, persyaratan, dan biaya pelayanan.” (hasil wawancaratanggal 15 Agustus 2011)

Dari beberapa pernyataan yang dikemukakan diatas maka dapat

dilihat bahwa dalam pemberian pelayanan program PKMS, pihak Dinas

Kesehatan selalu berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Hal ini diperlukan agar proses pemberian

pelayanan dapat berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi

penyimpangan.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam mendukung pelaksanaan

program PKMS membuat pedoman atau tata laksana program PKMS.

Tata laksana dalam pelaksanaan program PKMS mengacu pada

program Jamkesmas yang terlebih dahulu diinstruksikan oleh

pemerintah. Dengan demikian pihak Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Page 90: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dalam memberikan pelayanan harus berpedoman pada ketentuan atau

aturan yang telah ditetapkan.

Berdasar pada program Jamkesmas yang diinstruksikan oleh

Pemerintah maka tata pelaksanaan kepesertaan PKMS meliputi :

1) Peserta program PKMS adalah setiap orang miskin dan tidak

mampu yang tinggal di wilayah Surakarta dibuktikan dengan

KTP/KK yang belum termasuk dalam program Askes PNS, Askes

swasta, Askeskin atau Asuransi Kesehatan yang lainnya.

2) Jumlah sasaran peserta Program PKMS ditetapkan oleh SK

Walikota bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS).

3) Untuk mendapatkan peserta sesuai data BPS, diperlukan tim

sinkronisasi dan kelengkapan data melalui tim sinkronisasi di

kabupaten/kota.

4) Tim sinkronisasai sebagaimana dimaksud di atas, dibentuk oleh

Walikota yang terdiri dari unsur kependudukkan, Pemda, Dinas

Kesehatan, BPS serta unsur terkait lainnya. Untuk kelancaran

pelaksanaan sinkronisasi dan kelengkapan data mekanismenya

diatur dan menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan.

5) Setelah data tersebut lengkap, Walikota menerbitkan surat

keputusan tentang nama dan alamat masyarakat miskin sebagai

sasaran Program PKMS.

6) Pemerintah daerah mempunyai tanggungjawab penuh terhadap

penerbitan SKM.

Page 91: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

7) Penerbitan dan distribusi kartu menjadi tanggungjawab Dinas

Kesehatan.

8) Kartu PKMS tersebut hanya berlaku dalam jangka waktu 1 tahun

setelah itu warga harus memperpanjangnya jika ingin mendapatkan

pelayanan melalui program PKMS.

Dengan adanya tata laksana kepesertaan PKMS diatas maka

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam memberikan pelayanan PKMS

selalu mengacu pada ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh

pemerintah. Tanggapan masyarakat terkait dengan tata pelaksanaan

program PKMS yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dituturkan oleh salah seorang peserta PKMS bahwa :

“Saya sudah paham mengenai tata pelaksanaan program PKMS yang ditetapkan Dinas. Tata pelaksanaan PKMS yang ditetapkan oleh Dinas tersebut berisi aturan dalam menentukan kepesertaan PKMS.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dalam mendukung pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan

bagi masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta juga menyusun

prosedur tetap dalam pengajuan PKMS. Dengan adanya prosedur tetap

dalam pengajuan PKMS maka masyarakat dapat mengetahui bagaimana

prosedur yang harus dilalui masyarakat yang mengajukan PKMS.

Program PKMS itu sendiri terbagi kedalam dua kategori yaitu PKMS

gold dan PKMS silver. PKMS gold diperuntukkan bagi masyarakat

miskin yang terdaftar di Keputusan Wali Kota tentang penetapan

masyarakat miskin tetapi belum tertampung di Program ASKESKIN

Page 92: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk PKMS silver diperuntukkan bagi

semua masyarakat kota Surakarta yang mendaftar sebagai peserta

PKMS. Oleh karenanya prosedur dalam pengajuan PKMS baik gold

maupun silver yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta

pun berbeda.

Berdasar ketentuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta mengenai

prosedur tetap dalam pengajuan PKMS maka prosedur atau tahapan

yang harus diikuti oleh masyarakat yang hendak mengajukan PKMS

silver yaitu :

1. Masyarakat datang ke tempat pendaftaran PKMS di Kantor

Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Surakarta dengan

membawa persyaratan pendaftaran PKMS silver.

2. Melengkapi persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan :

a. Membawa fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan

menunjukkan aslinya.

b. Membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan menunjukkan

aslinya.

c. Membawa surat keterangan domisili 3 tahun dari RT, RW dan

Kelurahan

d. Membawa 2 lembar foto ukuran 2 x 3

e. Membayar biaya 1000.-

3. Dilakukan proses verifikasi berkas persyaratan dan verifikasi

kepesertaan dan proses input data.

Page 93: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

4. Apabila lolos dari verifikasi masyarakat dapat langsung ke proses

cetak kartu PKMS (sehari langsung jadi).

Prosedur atau tahapan yang yang harus diikuti oleh masyarakat

yang ingin mengajukan PKMS gold sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta yaitu

1. Masyarakat datang ke tempat pendaftaran PKMS di UPT PKMS

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan membawa persyaratan

pendaftaran PKMS gold.

2. Melengkapi persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan :

a. Membawa foto copy kartu PKMS Silver yang masih berlaku

dan membawa aslinya

b. Membawa foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang

masih berlaku dan menunjukkan aslinya

c. Membawa foto copy Katu Keluarga (KK) dan menunjukkan

aslinya

d. Foto kuran 2 x 3 cm sebanyak 2 lembar

e. Membawa surat keterangan domisili 3 tahun, surat keterangan

miskin dari RT, RW dan Kelurahan dan denah lokasi rumah

untuk di survey.

3. Dilakukan proses verifikasi persyaratan dan dilakukan survei atau

kunjungan ke rumah peserta pendaftar baru PKMS. Verifikasi di

lapangan tersebut dilakukan maksimal dalam waktu 7 hari. Dalam

verifikasi lapangan dilihat apakah masyarakat tersebut berhak atau

Page 94: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

memenuhi syarat atau kriteria miskin yang ditentukan oleh pihak

Dinas.

4. Apabila yang bersangkutan memenuhi syarat atau kriteria miskin

yang ditentukan oleh Dinas maka dapat langsung ke tahap cetak

kartu PKMS.

Prosedur atau tahapan dalam pengajuan PKMS yang ditetapkan

oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah dinyatakan dengan jelas.

Dengan adanya prosedur tetap serta persyaratan yang harus dipenuhi

masyarakat dalam pengajuan PKMS diharapkan akan mempermudah

masyarakat yang hendak mengajukan PKMS. Dengan demikian

masyarakat dapat paham dan mengerti bagaimana prosedur mengajukan

PKMS yang baik dan benar.

Prosedur dalam pengajuan PKMS tersebut pada umumnya telah

jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Berikut tanggapan

masyarakat berkaitan dengan prosedur pengajuan PKMS yang

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Seperti yang

dikemukakan oleh dua orang peserta PKMS sebagai berikut :

“Prosedur pelayanan pengajuan PKMS yang ditetapkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena saya yakin pihak sini telah berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

“Saya rasa prosedur pelayanan pengajuan PKMS cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami dan dalam pelayanan untuk mendapatkan kartu PKMS tidak berbelit-belit.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Page 95: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat tanggapan masyarakat

terhadap prosedur pelayanan dalam pengajuan PKMS yang ditetapkan

oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta bahwa prosedur yang ditetapkan

cukup sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat yang ingin

mengajukan PKMS. Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan program

PKMS juga menetapkan alur pelayanan yang harus diikuti oleh

masyarakat peserta PKMS yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan

melalui PKMS baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit. Alur

pelayanan kesehatan tersebut ditetapkan sesuai dengan ketentuan atau

peraturan yang berlaku. Alur pelayanan tersebut dijadikan acuan pihak

pemberi layanan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta

PKMS.

Berdasar ketentuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta mengenai

alur pelayanan kesehatan. Alur pelayanan yang harus diikuti oleh

masyarakat peserta PKMS yang ingin mendapatkan pelayanan

kesehatan baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit meliputi :

1) Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan datang berkunjung

ke puskesmas dan jaringannya.

2) Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan peserta harus

menunjukkan kartu PKMS. Dalam masa transisi, peserta masih

dapat menggunakan SKTM/Kartu Sehat/Kartu SLT/Kartu Gakin.

Page 96: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

3) Apabila peserta memerlukan pelayanan kesehatan rujukan, maka

peserta yang bersangkutan dapat dirujuk dengan disertai surat

rujukan dan semua persyaratan yang ditunjuk sejak awal berobat.

4) Pelayanan rujukan diatas meliputi :

a) Pelayanan rawat jalan spesialistik di puskesmas

b) Pelayanan rawat inap/persalinan di puskesmas

c) Pelayanan rawat jalan lanjutan di rumah sakit

d) Pelayanan rawat inap kelas III di rumah sakit

e) Pelayanan kesehatan spesimen dan penunjang diagnosik

5) Pada kondisi gawat darurat, peserta tidak diwajibkan atau

diharuskan menggunakan surat rujukan.

Alur pelayanan dalam dalam pelaksanaan program PKMS diatas

merupakan tata cara yang harus diikuti oleh masyarakat pemegang

kartu PKMS yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. Dengan

adanya alur pelayanan, diharapkan dapat mempermudah masyarakat

dalam mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program PKMS

secara cepat dan tidak melalui birokrasi yang berbelit-belit. Tanggapan

masyarakat peserta PKMS bahwa alur pelayanan yang ditetapkan oleh

Dinas Kesehatan Kota Surakarta sudah lumayan bagus. Hal ini

dikemukakan oleh dua orang peserta PKMS sebagai berikut :

“Kalau pakai PKMS bisa mendapat pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan saya. Kalau soal pelayanan ya sudah cukup baik lah karena sudah ada ketentuan yang mengaturnya. (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Page 97: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

“Karena saya sudah lama berobat disini, pelayananannya ya sudah lumayan bagus kok, mas. Kalau pakai kartu PKMS ya bisa dapat pelayanan disini dan biayanya murah. Kalo di Puskesmas sini kan bisa juga minta surat rujukan ke Rumah Sakit.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa alur

pelayanan yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan cukup jelas. Alur

pelayanan tersebut juga dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak pemberi

pelayanan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada peserta PKMS. Dengan demikian telah

terjadi kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan tanggapan

atau respon yang diberikan oleh masyarakat.

Berdasar pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa

responsibilitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS telah dilakukan sesuai dengan ketentuan atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut terlihat dari telah

ditetapkannya prosedur pengajuan PKMS, tata pelaksanaan PKMS dan

alur pelayanan PKMS sesuai dengan ketetntuan dan aturan yang

ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya prosedur, tata laksana dan

alur pelayanan tersebut, sehingga dapat meningkatkan pemahaman

masyarakat mengenai pelayanan PKMS yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kota Surakarta .

c. Indikator Akuntabilitas

Dalam penelitian ini, akuntabilitas digunakan sebagai indikator

yang menunjukkan kesesuaian antara pelaksanaan program PKMS yang

Page 98: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

dilakukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan nilai dan norma

yang berkembang di masyarakat. Akuntabilitas publik dapat digunakan

untuk menunjukkan seberapa besar kebijakan atau program Dinas

Kesehatan Kota Surakarta tersebut dapat konsisten dengan harapan

masyarakat sebagai pihak yang dilayani.

Dalam kaitannya dengan pertanggungjawaban Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka

semua pihak baik yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat harus bekerja dengan penuh

profesionalitas dan kedisiplinan.

Hal di atas perlu ditekankan mengingat tugas besar yang

dibebankan kepada Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai satu-

satunya pihak yang menjadi pelopor dalam peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan Kota Surakarta memegang

peranan penting dalam menjalankan tugasnya tersebut. Dalam

menjalankan tugasnya, Dinas Kesehatan Kota Surakarta harus

mempunyai laporan yang bisa dipertanggungjawabkan. Laporan

pertanggungjawaban tersebut sebagai bukti pelaksanaan tugasnya

dalam kurun waktu tertentu.

Laporan pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS telah dilakukan

secara berkala. Hal ini diungkapkan oleh Kasubag TU PKMS dan

Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

Page 99: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

“Disini telah dilakukan pelaporan pertanggungjawaban atas kinerja kami. Setiap seksi-seksi melaporkan pelaksanaan tugasnya, setelah terkumpul baru dijadikan satu dengan seksi-seksi lainnya. Tidak hanya itu mas, setiap program yang kami laksanakan pasti kita buat laporannya. Jadi dari laporan itu, nantinya akan diketahui hasil yang dicapai maupun hambatan-hambatan yang dihadapi sehingga selanjutnya dapat dilakukan perbaikan untuk program selanjutnya.” (hasil wawancaratanggal 18 Agustusi 2011)

“Begini mas, suatu organisasi publik dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surakarta merupakan organisasi publik yang memberikan pelayanan kepada publik dalam bidang kesehatandan Dinas ini ada karena ada kewenangan dari pemerintah. Oleh karenanya perlu adanya laporan pertanggungjawaban kepada pemberi mandat.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Dari pernyataan diatas diketahui bahwa untuk

mempertanggungjawabkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dalam pelaksanaan program PKMS dibuat laporan

pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban tersebut dapat

dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan program-program berikutnya.

Laporan pertanggungjawaban atas kinerja Dinas dalam

pelaksanaan program PKMS dilakukan tiap bulan dan di akhir tahun.

Hal ini diperlukan agar pemerintah mengetahui bagaimana

perkembangan pelaksanaan program PKMS. Hal ini dikemukakan oleh

Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Pelaporan pertanggungjawaban atas kinerja kami dalam pelaksanaan program PKMS ini berupa laporkan bulanan dan laporan pada akhir tahun.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Dari semua laporan pertanggungjawaban yang telah dibuat oleh

Dinas selanjutnya akan dilaporkan secara langsung kepada pihak yang

Page 100: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

memberi mandat. Pihak pemberi mandat disini adalah Walikota

Surakarta. Hal ini diungkapkan oleh Kepala UPTD PKMS dan

Kasubag TU PKMS bahwa :

“Pertanggungjawaban dari semua program maupun kegiatan yang kami lakukan langsung pada Walikota, yang berupa laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Lakip) dan laporan-laporan keuangan. Hal ini dikarenakan Walikota yang memberi mandat kepada kami untuk melaksanakan program tersebut.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustusi 2011)

“Pengawasan langsung dilakukan oleh Walikota sebagai pihak yang memberi mandat. Seluruh laporan pertanggungjawaban atas kinerja kami dalam pelaksanaan PKMS, kami laporkan langsung kepada pihak yang memberi mandat yaitu walikota.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustusi 2011)

Respon atau tanggapan dari Walikota yaitu berupa laporan

perbaikan atas kinerjanya dalam pelaksanaan program PKMS yang

ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Hal ini

dikemukakan oleh Kepala UPTD PKMS bahwa :

“Respon atau tanggapan pihak yang memberi mandat yaitu laporan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja. Secara intern kepala dinas kemudian melakukan evaluasi dengan mengadakan rapat koordinasi dalam jangka waktu tertentu. Dengan rapat tersebut dapat diketahui pekerjaan-pekerjaan yang belum mencapai target, pekerjaan-pekerjaan yang sudah terlaksana sejauh mana, sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa pelaksanaan program

PKMS oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah dapat

dipertanggungjawabkan kepada Walikota Surakarta, disini pihak yang

memberikan wewenang dan mandat. Dengan adanya laporan

pertanggungjawaban Dinas kepada Walikota maka dapat dilihat sejauh

Page 101: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mana kinerjanya, sehingga apabila masih ada kekurangan maka Dinas

dapat segera melakukan evaluasi atau perbaikan atas kinerjanya.

Pelaporan pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan oleh

Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebatas dilaporkan kepada pihak

pemberi mandat atau walikota Surakarta. Dinas Kesehatan Kota

Surakarta tidak melaporkan hasil dari kinerjanya dalam pelaksanaan

program PKMS kepada masyarakat. Temuan ini didasarkan pada

pernyataan KepalaUPTD PKMS dan Kasi Manajemen Informasi

Kesehatan bahwa :

“Wujud pertanggungjawaban mengeni hasil kinerja kami selama ini, hanya kami laporkan kepada pihak yang memberi mandat yaitu walikota, sedangkan pertanggungjawaban Dinas kepada masyarakat hanya sebatas pada penyampaian informasi yang berkaitan dengan PKMS, bukan pelaporan hasil kinerja kami dalam pelaksanaan program PKMS.” (hasil wawancaratanggal 16 Agustus 2011)

“Kami tidak melaporkan hasil kinerja kami dalam pelaksanaan program PKMS kepada masyarakat, dikarenakan tidak semuanya dilaporkan kepada publik. Publik sebatas mengetahui informasi-informasi yang berkaitan dengan program PKMS saja.” (hasil wawancara tanggal 15 Agustus 2011)

Berdasar pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa

akuntabilitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS telah dapat dipertanggungjawabkan secara transparan

kepada pihak yang memberi mandat. Namun demikian Dinas hanya

melaporakannya kepada pemberi mandat saja, pelaporan

pertanggungjawaban kepada publik tidak dilakukan mengingat

pelaporan kinerja Dinas sifatnya tertutup hanya kepada pemerintah atas.

Page 102: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Publik hanya sebatas mengetahui informasi yang berkaitan dengan

PKMS. Dapat dikatakan pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Kota

Surakarta kepada publik tidak dilakukan secara transparan.

d. Indikator Efektivitas

Efektivitas dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk

melihat apakah kinerja suatu organisasi itu baik atau buruk, dalam hal

ini efektivitas diukur dari perbandingan antara target yang telah

ditetapkan oleh organisasi tersebut dengan hasil yang telah dicapai.

Apabila hasil yang dicapai organisasi telah sesuai dengan target yang

ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif,

sedangkan jika hasil yang dicapai oleh organisasi belum sesuai dengan

target yang ditentukan maka organisasi tersebut belum efektif.

Demikian halnya dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, sebagai

sebuah organisasi publik, Dinas Kesehatan Kota Surakarta juga

mempunyai target-target yang ingin dicapai. Target-target yang ingin

dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta tercantum dalam Renstra

Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2006-2010.

Dalam penelitian ini konsep efektivitas dilihat dari tercapainya

tujuan organisasi. Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan

melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam organisasi publik untuk mengukur

efektivitas dapat dilakukan dengan membandingkan target yang telah

ditetapkan dengan hasil atau capaian yang diperoleh oleh organisasi

Page 103: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

dalam kurun waktu tertentu. Efektivitas dalam penelitian ini dapat

dipahami dengan mengkaji sejauh mana kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS, yang dilakukan dengan

cara membandingkan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah

dengan hasil atau capaian organisasi sesuai dengan kenyataan di

lapangan.

Sebagai instituis pelayanan publik yang bergerak di bidang

peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kota

Surakarta mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam hal pemenuhan

kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi Dinas

Kesehatan Kota Surakarta yaitu menjadi lembaga penggerak

pembangunan kesehatan guna terwujudnya budaya hidup bersih yang

sehat serta mutu pelayanan menuju Solo Sehat 2010. Dalam rangka

mewujudkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat serta mutu

pelayanan dalam menyongsong Solo Sehat 2010, Dinas Kesehatan Kota

Surakarta berupaya memaksimalkan kinerjanya agar dapat meraih

tujuan dengan baik. Hal ini diungkapan oleh Kasi Manajemen

Informasi Kesehatan dan Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Tujuan yang ingin kami capai dengan adanya program PKMS yaitu memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat kota Surakarta terutama bagi masyarakat miskinyang berupa pelayanan pengobatan baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.” (hasil wawancara tanggal 15 Agustus 2011)

Page 104: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

“Dengan adanya program PKMS ini dapat memberikanjaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat yang mana dilakukan melalui berbagai upaya baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Hal tersebut dibenarkan oleh penyataan salah seorang peserta

PKMS bahwa

“Dulu sebelum ada PKMS untuk berobat saya harus pinjam uang saudara. Setelah ikut PKMS, saya tidak harus lagi membayar biaya berobat alias gratis karena biayanya sudah ditanggung dengan kartu PKMS.” (hasil wawancara tanggal 18Agustus 2011)

Dari pernyataan yang dikemukakan diatas maka dapat diketahui

bahwa tujuan diluncurkannya program PKMS adalah untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan pola hidup bersih

dan sehat, terjaminnya kesehatan masyarakat dan pemenuhan

kebutuhan layanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa program PKMS yang

diluncurkan oleh pemerintah Kota Surakarta sangat mendukung dalam

rangka pencapaian target organisasi.

Sebagai bukti pelaksanaan dan pencapaian target atau sasaran

dalam program PKMS dapat dilihat dari jumlah peserta PKMS yang

tercatat di Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai berikut :

Page 105: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tabel IV. 1

Jumlah Target atau Sasaran PKMS Di Kota Surakarta

Jenis Kartu PKMS

Jumlah Sasaran hingga 30 September

2011

Jumlah Sasaran/ Target tahun

2011PKMS SilverPKMS Gold

209.241 peserta320.000 peserta12.790 peserta

Total 222.031 peserta 320.000 peserta

(Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta)

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah peserta PKMS

yang tercatat pada akhir bulan September 2011 sebesar 222.031. Jumlah

sasaran atau target yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota

Surakarta sebanyak 320.000 peserta yang mencakup peserta PKMS

silver dan PKMS gold. Namun pada tahun ini pencapaian target Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS baru

tercapai kurang lebih 69 %. Hal ini berarti bahwa pencapaian target atau

sasaran Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program

PKMS masih kurang atau belum mencapai target yang telah ditetapkan.

Kondisi ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala UPTD PKMS

sebagai berikut :

“Kami memiliki sasaran dalam pelaksanaan program PKMS yaitu sebanyak 320.000 peserta. Sasaran ini ditetapkan berdasarkan hasil pendataan masyarakat atau penduduk oleh Badan Pusat Statistik. Yang berhak ikut dalam program PKMS adalah semua penduduk asli Surakarta yang tidak mampu,dibuktikan dengan KK/ KTP dan belum termasuk dalam Program Askes PNS, Askes Swasta, Jamkesmas atau Asuransi Kesehatan lainnya. Namun demikian, jumlah peserta PKMS yang sudah tercatat disini sampai dengan bulan september

Page 106: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

2011 sebesar 222.031 peserta.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Dinas Kesehatan Kota

Surakarta belum efektif dalam pelaksanaan program PKMS. Hal ini

dibuktikan dengan masih belum tercapainya target atau sasaran

kepesertaan masyarakat dalam pelaksanaan program PKMS. Dari

keseluruhan 320.000 peserta, baru sekitar 222.031 masyarakat yang

tercatat sebagai peserta PKMS atau pencapaian sasaran baru tercapai +

70 %. Dengan membandingkan hasil pencapaian target sekarang

dengan sebelumnya maka dapat diketahui bahwa Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam penyelenggaraan program PKMS masih belum efektif

dikarenkan belum tercapainya target atau sasaran kepesertaan PKMS

sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengukuran dari masing-masing indikator

penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS yaitu responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan

efektivitas dapat diketahui bahwa kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS sudah cukup baik.

Page 107: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam Pelaksanaan Program PKMS

Kinerja suatu organisasi publik sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor

yang berasal dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Faktor-faktor

tersebut dapat berpengaruh dalam arti negatif yatu menghambat kinerja, maupun

yang positif yaitu mendukung kinerja. Dalam penelitian ini akan dibahas hasil

temuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Kesehatan

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS, faktor faktor tersebut meliputi :

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pelaksanaan program PKMS adalah faktor kemitraan dengan institusi

kesehatan lainnya. Institusi lainnya disini yaitu pihak pihak yang ditunjuk

oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat pemegang kartu PKMS. Pihak-pihak tersebut

diantaranya Puskesmas dan Rumah Sakit. Hal ini diungkapan oleh Kasi

Manajemen Informasi Kesehatan serta Petugas dari Puskesmas Gajahan

sebagai berikut :

“Kami dalam melaksanakan program PKMS bekerjasama dengan pihak lain seperti Puskesmas dan Rumah Sakit yang ada di wilayah Surakarta. Kami selalu berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan Rumah Sakit tersebut mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat peserta PKMS sehingga proses kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan baik.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Hal tersebut dibenarkan oleh pernyataan salah seorang petugas

dari Puskesmas Gajahan bahwa

Page 108: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak Dinkes dan melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan PKMS kepada Dinas sehingga apabila terjadi masalah dapat langsung melaporkannya kepada Dinas untuk segera mendapatkan penanganan.” (hasil wawancara tanggal 19 Agustus 2011)

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kerjasama antara pihak

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan beberapa Puskesmas dan Rumah

Sakit di kota Surakarta. Hal ini memberikan kemudahan bagi Dinas

Kesehatan Kota Surakarta dalam upaya memberikan jaminan pemeliharaan

kesehatan bagi seluruh masyarakat melalui program PKMS, serta

peningkatan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan demikian kerjasama antar berbagai lembaga sangat penting untuk

mendukung pelaksanaan program PKMS agar dapat berjalan dengan baik.

b. Faktor Penghambat

Faktor-faktor yang menghambat kinerja Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS meliputi :

1) Dana atau Anggaran

Dalam pelaksanaan program PKMS di Kota Surakarta,

Dinas Kesehatan Kota Surakarta menemui faktor penghambat

dalam hal dana. Sumber dana dalam pelaksanaan program PKMS

ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Surakarta. Dana untuk pembiayaan program PKMS setiap tahun

begitu besar. Meskipun begitu dana sebesar itu masih dianggap

kurang mencukupi untuk membiayai pelaksanaan program PKMS

karena seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang

menjadi peserta PKMS.

Page 109: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Berkaitan dengan pendanaan dan pembiayaan dalam

pelaksanaan program PKMS. Hal ini diutarakan oleh Kasubag TU

PKMS dan Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Masalah dana memang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan program PKMS ini. Jumlah dana yang kami ajukan kepada pemerintah untuk pembiayaan PKMS dari tahun ketahun semakin besar jumlahnya. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan jumlah peserta PKMS di Kota Surakarta.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

“Memang dana yang kami ajukan tiap tahunnyajumlahnya semakin besar. Hal ini disebabkan oleh adanya indikasi perpindahan warga luar kota Solo ke Kota Solo demi mendapatkan pelayanan kesehatan yang murah dan gratis melalui program PKMS.” (hasil wawancara tanggal16 Agustus 2011)

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat diketahui

bahwa permasalahan yang dihadapi oleh pihak Dinas Kesehatan

Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS yaitu adanya

indikasi perpindahan warga luar kota solo ke kota solo agar bisa

memperoleh pelayanan kesehatan melalui program PKMS. Hal

tersebut mengakibatkan semakin besarnya jumlah pembiayaan atau

dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk membayar

pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta PKMS dan

mengakibatkan terjadinya pemborosan anggaran PKMS. Upaya

yang dilakukan untuk mengatasi masalah dana tersebut yaitu

dengan mengajukan dana kepada Pemkot Surakarta. Disamping itu

juga dilakukan pengawasan secara ketat dalam pelaksanaan

Page 110: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

program PKMS dengan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan

kecamatan.

2) Fasilitas atau Sarana Penunjang

Kendala lain yang dihadapai Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS yaitu dinas belum

mempunyai Rumah Sakit sendiri. Rumah sakit yang dimiliki oleh

Dinas Kesehatan Kota Surakarta hanya ada satu buah yaitu RSUD

yang terletak di kawasan Banjarsari. RSUD tersebut tidak bisa

memberikan pelayanan kepada seluruh peserta PKMS yang begitu

besar jumlahnya. Minimnya fasilitas dan sarana prasarana yang

dimiliki oleh RSUD tersebut membuat pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat menjadi kurang maksimal. Hal ini dikemukakan

oleh Kasi Manajemen Informasi Kesehatan bahwa :

“Rumah sakit yang berada di bawah kewenangan kami hanya satu yaitu RSUD Banjarsari. RSUD tersebut dirasa belum mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal dikarenakan peralatan dan fasilitas yang dimiliki kurang memadai.” (hasil wawancara tanggal 15 Agustus 2011)

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Dinas Kesehatan hanya memiliki satu Rumah Sakit saja yaitu

RSUD yang terletak di Banjarsari, sehingga tidak semua peserta

PKMS dapat dilayani oleh RSUD tersebut. Selain itu juga fasilitas

dan prasarana yang dimiliki kurang memadai sehingga proses

pemberian pelayanannya kurang maksimal.

Page 111: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

3) Partisipasi Masyarakat

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS dihadapkan pada permasalahan yaitu kurangnya

partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PKMS.

Masyarakat seringkali tidak peduli dengan kebijakan yang

digulirkan oleh pemerintah. Kurangnya partisipasi masyarakat

dalam pelaksanaan program PKMS ditunjukkan dari mengurus

perpanjangan kartu PKMS. Hal ini diungkapkan Kasi Manajemen

Informasi Kesehatan dan Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Partisipasi mayarakat dirasa masih kurang. Khususnya dalam mengurus perpanjangan kartu PKMS. Mereka baru mau mengurusnya ketika sedang sakit saja sehingga pas berobat ke rumah sakit mereka baru sadar kalo masa berlaku kartu PKMS nya sudah habis, sehingga mereka kebingungan ketika disuruh membayar biaya berobat. Karena masa berlakunya sudah habis maka mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan PKMS.” (hasil wawancaratanggal 15 Agustus 2011)

“Masyarakat masih enggan untuk mengurus perpanjangan PKMS meskipun sudah habis masa berlakunya. Padahal persyaratan untuk perpanjangan kartu PKMS relatif mudah.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Hal tersebut dibenarkan oleh penuturan salah seorang

peserta PKMS yang mengatakan bahwa :

“Pernah waktu itu kartu PKMS saya sudah habis masa berlakunya. Namun, saya belum sempatmemperpanjangnya karena belum ada waktu.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi

Page 112: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

diri mereka sehingga apabila sakit saja mereka baru mau mengurus

PKMS. Disamping itu juga masyarakat kurang aktif mengurus

perpanjangan kartu PKMS meskipun sudah lewat batas berlakunya.

Apabila tidak diperpanjang maka kartu PKMS tersebut dianggap

tidak berlaku lagi dalam memperoleh layanan kesehatan baik di

Puskesmas maupun di Rumah Sakit. Dapat disimpulkan bahwa

masyarakat cenderung ingin mendapatkan haknya saja dan tidak

mau melakukan kewajibannya yaitu mengurus PKMS.

4) Belum Paham Mengenai Prosedur Pelayanan

Hambatan lain yang mempengaruhi kinerja Dinas

Kesehatan dalam pelaksanaaan program PKMS adalah masih

belum pahamnya masyarakat akan prosedur dalam pelayanan

PKMS yang sifatnya berjenjang. Hal ini seperti yang diutarakan

oleh Kepala UPTD PKMS sebagai berikut :

“Masyarakat pemegang kartu PKMS masih belum paham mengenai prosedur pelayanan PKMS. Apabila sakit mereka langsung saja berobat ke Rumah Sakit padahal pelayanan PKMS sifatnya berjenjang yaitu mereka bila sakit seharusnya memeriksakan ke Puskesmas dulu, apabila dirasa sakitnya parah dan butuh penanganan medis maka baru akan dirujuk ke Rumah Sakit. Tetapi masih ada juga masyarakat pemegang PKMS yang belum paham mengenai hal tersebut.” (hasil wawancara tanggal 16 Agustus 2011)

Hal tersebut dibenarkan oleh pernyataan dua orang peserta

PKMS sabagai berikut :

Page 113: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

“Saya tahunya dengan PKMS kita bisa periksa di Puskesmas dan Rumah Sakit. Namun pas saya sakit saya lebih suka periksa di Rumah Sakit karena lebih terjamin obatnya dibandingkan periksa di puskesmas.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

“Kalo dirawat di Rumah Sakit fasilitasnya lebih memadai, sehingga apabila kenapa-napa dapat segera langsung ditangani oleh dokter dan perawatnya yang jaga selama 24 jam nonstop.” (hasil wawancara tanggal 18 Agustus 2011)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

masyarakat pemegang kartu PKMS belum paham mengenai

pelayanan dalam program PKMS yang sifatnya berjenjang.

Seharusnya apabila sakit mereka harus memeriksakan sakitnya

terlebih dahulu ke Puskesmas, apabila sakitnya tidak mampu

ditangani maka akan diberi surat rujukan ke Rumah sakit.

Disamping itu, masyarakat apabila sakit lebih suka dirawat di

rumah sakit daripada di puskesmas, karena mereka berfikir bila

dirawat di rumah sakit dapat segera lekas sembuh, padahal biaya

pelayanan di rumah sakit itu sangat mahal, tapi dengan adanya

PKMS mereka bisa memperoleh pelayanan kesehatan dengan

murah ataupun gratis. Namun, hal tersebut mengakibatkan semakin

besarnya jumlah pembiayaan yang harus ditanggung oleh

pemerintah atas pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta

PKMS.

Berdasarkan keseluruhan uraian diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pelaksanaan program PKMS senantiasa dipengaruhi oleh faktor-

Page 114: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

faktor baik yang mendukung maupun menghambat kinerjanya.

Faktor pendukung yang dapat meningkatkan kinerjanya yaitu

adanya kemitraan atau kerjasama dengan pihak lain seperti

Puskesmas dan Rumah Sakit. Sedangkan Faktor yang menghambat

kinerjanya meliputi dana, fasilitas atau sarana penunjang,

kurangnya partisipasi masyarakat dan belum pahamnya masyarakat

mengenai pelayanan PKMS yang sifanya berjenjang.

Page 115: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el I

V.3

Mat

riks

Has

il P

enel

itia

n K

iner

ja D

inas

Kes

ehat

an K

ota

Sura

kart

a da

lam

Pel

aksa

naan

Pro

gram

PK

MS

No

Var

iabe

l ata

u In

dika

tor

Ket

eran

gan

1.K

iner

jaSe

cara

um

um k

iner

ja D

inas

Kes

ehat

an d

alam

pel

aksa

naan

pro

gram

PK

MS

suda

h cu

kup

baik

. T

emua

n in

i di

duk

ung

atas

tem

uan

pada

mas

ing-

mas

ing

indi

kato

r pe

nguk

uran

ki

nerj

a ya

itu r

espo

nsiv

itas,

re

spon

sibi

litas

, aku

ntab

ilita

s da

n ef

ektiv

itas

tela

h se

suai

den

gan

keny

ataa

n di

lapa

ngan

.

a.R

espo

nsiv

itas

1)T

elah

di

laku

kan

pros

es

kom

unik

asi

anta

ra

piha

k D

inas

K

eseh

atan

K

ota

Sura

kart

a de

ngan

m

enga

daka

n pe

rtem

uan

rutin

den

gan

seju

mla

h w

arga

unt

uk m

emba

has

perm

asal

ahan

yan

g se

dang

di

hada

pi m

asya

raka

t. 2)

Dal

am p

erum

usan

keb

ijaka

n m

elib

atka

n be

rbag

ai p

ihak

den

gan

men

gacu

pad

a ke

butu

han

dan

aspi

rasi

yan

g di

sam

paik

an o

leh

mas

yara

kat.

3)D

ilaku

kann

ya p

enge

mba

ngka

n pr

ogra

m a

tau

kegi

atan

dal

am r

angk

a m

empe

rken

alka

n pr

ogra

m

PKM

S ke

pada

mas

yara

kat

4)M

embe

ri k

esem

pata

n ke

pada

mas

yara

kat

untu

k m

enya

mpa

ikan

kel

uhan

kai

tann

ya d

enga

n pr

ogra

m

PKM

S.

b.R

espo

nsib

ilita

s1)

Din

as te

lah

mel

aksa

naka

n pe

laya

nan

sesu

ai d

enga

n ke

tent

uan

atau

prin

sip-

prin

sip

adm

inis

tras

i yan

g te

lah

dite

tapk

an.

2)T

erse

leng

gara

nya

kegi

atan

pel

ayan

an P

KM

S ya

ng m

elip

uti

tata

pel

aksa

naan

PK

MS,

pro

sedu

r pe

laya

nan

dala

m p

enga

juan

PK

MS

sert

a al

ur p

elay

anan

kes

ehat

an m

elal

ui p

rogr

am P

KM

Sse

suai

de

nga

kete

ntau

n ya

ng a

da.

3)T

angg

apan

pos

itif

mas

yara

kat

men

gena

i pr

osed

ur p

elay

anan

kai

tann

ya d

enga

n pr

ogra

m P

KM

S ya

ng d

iteta

pkan

ole

h D

inas

.

102

Page 116: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c.A

kunt

abili

tas

1)A

dany

a la

pora

n pe

rtan

ggun

gjaw

aban

yan

g be

rupa

lapo

ran

bula

nan

dan

lapo

ran

tahu

nan.

2)L

apor

an p

erta

nggu

ngja

wab

an a

tas

kine

rjan

ya d

ilapo

rkan

kep

ada

Wal

ikot

a ko

ta S

urak

arta

.3)

Bel

um tr

ansp

aran

nya

pert

angg

ungj

awab

an a

tas

kine

rja

Din

as k

epad

a pu

blik

.

d.E

fekt

ivita

s1)

Ter

penu

hiny

a ke

butu

han

mas

yara

kat

akan

pel

ayan

an k

eseh

atan

yan

g te

rjan

gkau

mel

alui

pro

gram

PK

MS.

2)T

erca

pain

ya ta

rget

atau

sas

aran

dal

am k

epes

erta

an P

KM

S di

Kot

a Su

raka

rta

+69

% d

ari k

esel

uruh

anta

rget

ata

u sa

sara

n ke

pese

rtaa

n ya

ng te

lah

dite

ntuk

an o

leh

Din

as K

eseh

atan

Kot

a Su

raka

rta

.2.

Fakt

or p

endu

kung

Ada

nya

kem

itraa

n at

au k

erja

sam

ant

ara

Din

as K

eseh

atan

Kot

a Su

raka

rta

deng

an P

uske

smas

dan

Rum

ah

Saki

t ter

utam

a da

lam

mem

beri

kann

pel

ayan

an P

KM

S.

3.Fa

ktor

Pen

gham

bat

Mas

alah

da

na

atau

ang

gara

n un

tuk

pem

biay

aan

PKM

S ya

ng

tiap

tahu

n m

enga

lam

i pe

ning

kata

n.

Kur

angn

ya p

artis

ipas

i m

asya

raka

t se

rta

belu

m p

aham

nya

mas

ayra

kat

men

gena

i pe

laya

nan

PKM

S ya

ng

sifa

tnya

ber

jenj

ang

dan

kura

ngny

a fa

silit

as a

tau

sara

na p

rasa

rana

yan

g di

mili

ki o

leh

RSU

D B

anja

rsar

i.

103

Page 117: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

pelaksanaan program PKMS dilakukan dengan menggunkan empat indikator

yaitu responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas dan efektivitas. Kesimpulan

hasil temuan penelitian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Indikator Responsivitas

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS telah

melakukan kegiatan identifikasi masalah yang dilakukan sebagai

perwujudan untuk mengenali kebutuhan masyarakat yang dilakukan

melalui pertemuan dengan sejumlah warga untuk mendengarkan aspirasi

masyarakat, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dalam perumusan kebijakan. Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah

mengembangkan program dan kegiatan untuk memperkenalkan program

PKMS kepada masyarakat. Disamping itu Dinas Kesehatan Kota

Surakarta menerima dengan terbuka setiap keluhan yang disampaikan

oleh masyarakat terkait dengan program PKMS. Dapat disimpulkan

bahwa Dinas Kesehatan Kota Surakarta dapat dikatakan telah responsif

dalam melaksanakan program PKMS tersebut.

Page 118: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

2. Indikator Responsibilitas

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKM telah

melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prinisip-prinsip

administrasi yang benar dan ketentuan yang berlaku. Kegiatan pelayanan

yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surkarta terkait dengan

program PKMS yaitu kepesertaaan PKMS, prosedur dalam pengajuan

PKMS dan alur pelayanan kesehatan dalam program PKMS. Pelayanan

yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta selalu berdasarkan

pada ketentuan yang ada, sehingga dapat meningkatkan pemahaman

masyarakat terhadap pelayanan PKMS yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kota Surakarta. Dapat disimpulkan responsibilitas dalam

kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kesehata Kota Surakarta

dalam pelaksanaan program PKMS telah sesuai dengan ketentuan atau

peraturan yang ditetapkan.

3. Indikator Akuntabilitas

Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS telah

melakukan pelaporan atas hasil kinerjnaya kepada pihak yang berhak

mendapatkan pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban tersebut

berupa laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) dan

laporan keuangan yang dilaporkan tiap bulan dan di akhir tahun. Laporan

mengenai hasil kinerjanya dalam pelaksanaaan progra PKMS, dilaporkan

langsung kepada walikota. Akan tetapi, Dinas Kesehatan Kota Surakarta

tidak melaporkan kinerjanya tersebut kepada publikatau masyarakat.

Page 119: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Publik hanya sebatas tahu mengenai informasi yang berkaitan dengan

PKMS saja. Dapat diketahui bahwa akuntabilitas Dinas Kesehatan Kota

Surakarta dapat dipertanggungjawabkan kepada pemberi mandat, namun

belum dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada publik.

4. Indikator Efektivitas

Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah efektif dalam pelaksanaan program

PKMS. Hal ini dibuktikan dengan telah tercapainya tujuan dari program

PKMS yaitu terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat serta tercapainya target sasaran kepesertaan masyarakat dalam

pelaksanaan program PKMS + 69 persen dari keseluruhan target atau

sasaran yang telah dicapai atau ditetapkan. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa pencapaian target atau sasaran dalam pelaksanaan

program PKMS telah cukup berhasil, akan tetapi masih belum efektif

dalam mencapai target atau sasaran PKMS yang telah ditentukan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan juga ditemukan adanya

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dalam pelaksanaan PKMS. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor pendukung

dan penghambat kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program PKMS

adalah terjalinnya kerjasama antara Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan

institusi pelayanan kesehatan lainnya seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.

Hal ini memberikan kemudahan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam

Page 120: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

upaya memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat

melalui program PKMS.

Faktor penghambat yang mempengaruhi kinerja yaitu dalam hal dana.

Dana yang disediakan masih kurang mencukupi untuk membiayai

pelaksanaan program PKMS karena seiring dengan semakin banyaknya

jumlah masyarakat yang menjadi peserta PKMS. Faktor penghambat lainnya

yaitu Rumah Sakit yang berada dibawah kewenangan Dinas Kesehatan Kota

Surakarta hanya RSUD Banjarsari, dengan sarana dan fasilitas yang masih

minim. Dikarenakan jumlah peserta PKMS tiap tahun mengalami

peningkatan maka RSUD tersebut kurang mampu memberikan pelayanan

kesehatan yang maksimal kepada para peserta PKMS. Kurangnya partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan program PKMS juga menjadi faktor

penghambat kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam pelaksanaan

program PKMS. Masyarakat masih belum paham mengenai prosedur

pelayanan PKMS yang sifatnya berjenjang yaitu terlebih dahulu harus ke

Puskesmas dan apabila tidak dapat ditangani akan dirujuk ke Rumah Sakit.

B. Saran

Berdasar hasil temuan penelitian yang telah dilakukan, penulis

memberikan saran bagi Dinas Kesehatan Kota Surakarta terkait dengan

pelaksanaan program PKMS sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sasaran untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai program PKMS.

Sosisalisasi dapat dilakukan melalui pertemuan warga yang dilakukan

Page 121: KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA DALAM … filePELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) Oleh: HENDRA WIJAYANTO D0107060 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

secara rutin di setiap wilayah sehingga dapat lebih efektif karena

disampaikan secara langsung kepada masyarakat.

2. Untuk menunjang pelaksanaan program PKMS, perlu dilakukan

perbaikan dan peningkatan kualitas sarana dan fasilitas RSUD sebagai

tempat rujukan akhir dalam pelayanan program PKMS.

3. Dinas Kesehatan Kota Surakarta agar lebih selektif dalam menentukan

masyarakat yang benar-benar berhak mendapatkan pelayanan melalui

program PKMS, mengingat adanya indikasi perpindahan warga luar kota

Surakarta ke Surakarta. Monitoring dan pengawasan ketat antar lain

dengan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan setempat.

4. Perlu dilakukan pelaporan hasil kinerja Dinas kepada publik sehingga

publik mengetahui sejauhmana pencapaian kinerja Dinas dalam

pelaksanaan program PKMS sehingga dapat memunculkan respon atau

tanggapan yang dapat menjadi masukan bagi perbaikan kinerja Dinas

Kesehatan Kota Surakarta.