Kista Nasopalatinus Merupakan Kista Dengan Dinding Epitel Dan Termasuk Kista Non

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kista Nasopalatinus

Citation preview

Kista nasopalatinus merupakan kista dengan dinding epitel dan termasuk kista non-odontogen yakni kista yang penyebabnya tidak bersumber dari gigi. Sering juga disebutnasopalatine duct cyst, incisive canal cyst,ataumedian anterior maxillary cyst.Kista ini berasal dari sisa-sisa epitel embrionik dalam kanalis nasopalatinus, juga merupakan suatu saku berisi cairan yang berasal dari kanal insisivus atau papila. Perkembangan kista duktus nasopalatinus di duga berkaitan dengan proliferasi sisa-sisa epitel dari saluran embrionik yang berpasangan di dalam kanal insisivus.

PATOFISIOLOGIDuktus nasopalatina biasanya berdegenerasi secara progressive walaupun begitu persistensi dari sisa epitel nantinya bisa menjadi sumber dari epitelial yang akan menjadi kista nasopalatinus dari salah satu proliferasi yang spontan atau proliferasi yang diikuti trauma contohnya pada (removable denture), infeksi bakteri, retensi mukus. Faktor genetik juga dapat mempengaruhi terjadinya kista ini. Adanya kelenjar mukus diantara proliferasi epitel dapat memberikan pembentukan kista sekunder oleh sekret musin dalam struktur yang tertutup (enclosed srtucture).Kista Duktus Nasopalatina dapat terbentuk dalam kanal insisivus yang lokasinya pada tulang palatum dan dibelakang prosessus alveolar dari insisivus sentral rahang atas atau pada jaringan lunak pada palatum yang menutupi foramen disebut kista insisivus papilla.

PREVALENSIPrevalensi 1 % dari populasi dan kista non-odontogenik maksila yang paling sering terjadi. Kista ini juga dapat ditemukan pada pasien dengan edentulous.Resiko terjadinya pada laki-laki 3 kali lebih besar dibandingkan perempuan. Biasanya berkisar pada usia antara 7-88 thn dan bisa juga pada bayi baru lahir, kebanyakan terjadi pada pasien dengan umur 30-60 thn. Sedangkan jika dilihat dari suku atau ras tidak terdapat perbandingan yang berarti.

HISTOPATOLOGIEpitel bagian luar pada kista ini yaitu epitel squamosa stratifikasi atau epitel columner bersilia atau keduanya. Tipe epitelium ini tergantung dari lokasi kista itu sendiri. Pada beberapa sell yang sudah mengalami inflamasi kronik biasanya terlihat dibawah epitelium pada beberapa bagian dari dinding kista tersebut tapi tidak begitu jelas. Kelenjar mucus sering terlihat di dinding kista.Gambaran yang tidak biasa terlihat adalah adanya neurovascular bundle pada dinding kista. Yang dimaksud adalah saraf spenho-palatine yg panjang dan pembuluh-pembuluh darah yang melewati kanal insisivus dan sering terlepas oleh kista.Pada raksi inflamasi yang kronik terdapat limfosit dan sel plasma yang ditemukan pada dinding kista. Dan juga ditemukan perdarahan pada 71 % kasus. airan kista terdiri dari eritrosit, leukosit, sel epitel desquamatif, debris tissue dan bakteri.

GAMBARAN KLINISKista ini tumbuh lambat dan menyerupai kista lain pada rahang, pada tempat tersendiri. Terkadang kista ini menyebabkan kesalaha yang intermitent terhadap rasa asin. Jika ini terus tumbuh membesar, dapat terjadi pembengkakan pada bagian tengah depan palatum, pada bagian superficial juga dapat terjadi yang disebut palatine papilla cyst. Biasanya asimptomatis atau gejala- gejala kecil yang masih dapat ditoleransi.Terjadi pembengkakan yang fluktuatif dan kebiruan jika kista terdapat di permukaan. Apabila terjadi tekanan yang diakibatkan oleh pembengkakan akan terasa seperti terbakar atau mati rasa pada mukosa palatum. Terkadang cairan kista tersebut keluar ke rongga mulut melalui sinus atau sisa dari duktus nasopalatinus.Pasien dapat mendeteksi cairan ini karena akan terasa asin.GAMBARAN RADIOLOGISGambaran radiologis terlihat daerah radiolusen yang bundar, ovoid atau terkadang heart-shaped(biasanya ukuran < 1,0 cm) dengan cirri khas adanya tepi sklerotik pada bagian tengah depan maksila. Kista ini biasanya simetri tetapi dapat juga besar pada satu sisi. Terlihat kerusakan dasar epithel antrum rahang maxilla. Pada beberapa individu prominentia canal insisivus terlihat radiolusen.Beberapa penulis setuju batas normal dari canal insisivus sekitar 6mm. Apabila terdapat radiolusen lebih besar diperkirakan berpotensi menjadi keadaan yang patologis.PERAWATAN-enukleasi pada kista ini yaitu pengangkatan kista beserta isinya.

PROGNOSISDiharapkan pada pasien terjadi regenerasi komplit pasca operasi. Setelah perawatan bedah, dilaporkan terjadi kista rekurent.

DIAGNOSIS BANDING-Kista odontogenik seperti kista radikuler, kista periodontal, keratokista.-Tumor odontogenik seperti ameloblastoma, myxoma odontogen.-Tumor non odontogen , seperti central giant cell tumor, brown of hipertiroidism, central hemangioma