17
1 Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1]. [1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. بسم: Dengan menyebut nama Allah ن الر: Yang Maha Pemurah الرح: Lagi Maha Penyayang رضاك مطلو دى و اهت مقصو الهىArtinya : Ya Tuhanku ! Hanya engkaulah yang aku tuju/maksud dan keridhoanmulah yang aku cari/harapkan. الهى: Ya Tuhanku ! اهت: Hanya engkaulah مقصودى: Yang aku tuju/maksud ورضاك: Dan keridhoanmulah مطلو: Yang aku cari/harapkan Artinya : Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 115). [83] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan dengan Allah.

Kitab Tauhid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TAUHID

Citation preview

Page 1: Kitab Tauhid

1

Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap

pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan,

minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang

berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi

makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah

yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya,

sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa

bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada

makhluk-Nya.

بسم هللا : Dengan menyebut nama Allah

الرمحن : Yang Maha Pemurah

الرحمي : Lagi Maha Penyayang

الهى اهت مقصودى ورضاك مطلوىبArtinya : Ya Tuhanku ! Hanya engkaulah yang aku tuju/maksud dan keridhoanmulah yang

aku cari/harapkan.

الهى : Ya Tuhanku !

اهت : Hanya engkaulah

مقصودى : Yang aku tuju/maksud

ورضاك : Dan keridhoanmulah

مطلوىب : Yang aku cari/harapkan

Artinya : Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di

situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha

Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 115).

[83] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di

mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan

dengan Allah.

Page 2: Kitab Tauhid

2

وهلل : Dan kepunyaan Allah-lah

املرشق : Timur

واملغرب : Dan barat

فايمنـا : Maka kemanapun

تولوا : Kamu menghadap

فمث وجه هللا : Disitulah Allah

ان هللا : Sesungguhnya Allah

واسع : Maha Luas (rahmat-Nya)

علمي : Lagi Maha Mengetahui

Bagi seorang Mukallaf (baligh dan aqil) diwajibkan mengetahui sifat Allah yang Wajib,

Mustahil dan Jaiznya.

1. Sifat yang Wajib ada 20 (dua puluh)

2. Sifat yang Mustahil ada 20 (dua puluh)

3. Sifat yang Jaiz ada 1 (satu)

Untuk sifat jaiznya Allah yang satu dijabarkan menjadi lima, sepuluh dan mustahilnya.

Jadi jumlahnya ada lima puluh yang disebut dengan Mu’takhot lima puluh yaitu sebagai

pengokohan terhadap hati dalam jumlahnya.

1. Wajib Allah memiliki sifat Wujud yang berarti Allah itu pasti ada dan Mustahil Allah

memiliki sifat ‘Adam yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu tidak

ada/ditiadakan. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya: Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya

dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi

kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi

syafa'at[1189]. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (Q.S. As-Sajdah, Ayat :

4)

[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan

kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

Page 3: Kitab Tauhid

3

[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau

mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi

Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

هللا : Allah-lah

اذلى : (Dzat) yang

خلق السموات : Menciptakan langit

والارض : Dan bumi

وما بيهنمـا : Dan apa yang adadi antara keduanya

2. Wajib Allah memiliki sifat Qidam yang berarti Allah itu terdahulu adanya dan

Mustahil Allah memiliki sifat Huduts yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu

baru adanya. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia

Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadid, Ayat : 3)

[1452] Yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang Telah ada sebelum segala sesuatu

ada, yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir

ialah, yang nyata adanya Karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang

tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.

هو : Dialah

الاول : Yang awal

والاخر : Dan yang akhir

3. Wajib Allah memiliki sifat Baqa’ yang berarti Allah itu pasti kekal dan Mustahil

Allah memiliki sifat Fana’ yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu

rusak/musnah. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Page 4: Kitab Tauhid

4

Artinya : Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Q.S.

Ar-Rahman, Ayat : 27).

ويبق : Dan tetap kekal

وجه ربك : Dzat Tuhanmu

ذو اجلالل : Yang mempunyai kebesaran

والامرام : Dan kemuliaan

4. Wajib Allah memiliki sifat Mukholafatuhu Lil Hawaditsi yang berarti Allah itu beda

dengan yang baru dan Mustahil Allah memiliki sifat Mumatsalatuhu Lil Hawaditsi

yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu sama dengan yang baru. Sebagaimana

firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : (dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri

pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),

dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang

serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat. (Q.S. Asy-

Syura’, Ayat : 11)

ليس : Tidak ada sesuatupun

مكثهل : Yang Serupa

ش ئي : Dengan dia, maksudnya Allah tidak serupa dengan sesuatu.

5. Wajib Allah memiliki sifat Qiyamuhu Bi Nafsihi yang berarti Allah itu berdiri dengan

sendirinya dan Mustahil Allah memiliki sifat Ihtiyajuhu Li Ghoirihi/Bi Mujudin yang

mempunyai arti mustahil jika Allah itu butuh pada yang lainnya. Sebagaimana firman

Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk

dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan

sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Al-‘Ankabut, Ayat : 6).

Page 5: Kitab Tauhid

5

ان هللا : Sesungguhnya Allah

لغين : Benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu)

عن العاملني : Dari semesta alam

6. Wajib Allah memiliki sifat Wahdaniyat yang berarti Allah itu Esa/Satu dalam dzat,

sifat dan perbuatannya menyatu yang tidak dapat dipisahkan dan Mustahil Allah

memiliki sifat Ta’addud yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu memiliki

bilangan/hitungan. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa. (Q.S. Al-Ikhlas, Ayat : 1)

قل : Katakanlah (Muhammad)

هو هللا : Dia-lah Allah

احد : Yang Maha Esa

7. Wajib Allah memiliki sifat Qudrat yang berarti Allah itu pasti kuasa dan Mustahil

Allah memiliki sifat ‘Ajzun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu tidak

kuasa/sial. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu

menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa

mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan

pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala

sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 20).

ان هللا : Sesungguhnya Allah

عىل لك ش ئي قدير : Berkuasa atas segala sesuatu, maksudnya atas segala sesuatu

Allah itu mampu atau berkuasa.

Page 6: Kitab Tauhid

6

8. Wajib Allah memiliki sifat Iradat yang berarti Allah itu pasti menghendaki dan

Mustahil Allah memiliki sifat Karahat yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu

tidak menghendaki/berharap sesuatu. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

.ان ربك فعال لـام يريدArtinya : Sesungguhnya tuhanmu (Muhammad) dapat melakukan sesuatu yang dikehendaki.

(Q.S. ..................., Ayat : 157).

9. Wajib Allah memiliki sifat ‘Ilmu yang berarti Allah itu pasti mengetahui dan Mustahil

Allah memiliki sifat Jahlun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu bodoh.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,

dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka menjumpai

kamu, mereka Berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka

menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah

(kepada mereka): "Matilah kamu Karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah

mengetahui segala isi hati. (Q.S. Ali 'Imron, Ayat : 119).

ان هللا : Sesungguhnya Allah

علمي بذات الصدور : Mengetahui segala isi hati

10. Wajib Allah memiliki sifat Hayat yang berarti Allah itu pasti hidup dan Mustahil

Allah memiliki sifat Mautun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu mati.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan

bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa

hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Furqan, Ayat : 58).

Page 7: Kitab Tauhid

7

وتولك : Bertawakkallah (Muhammad) kepada Allah

عىل احلي : Yang Hidup (kekal)

اذلى الميوت : Yang tidak mati

11. Wajib Allah memiliki sifat Sama’ yang berarti Allah itu pasti mendengar dan

Mustahil Allah memiliki sifat Shomamun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu

tuli. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu

akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang[222].

dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. Ali Imron, Ayat : 121).

[222] Peristiwa Ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke

3 Hijriyah.

وهللا : Dan Allah

مسيع : Maha Mendengar

علمي : Lagi Maha Mengetahui

12. Wajib Allah memiliki sifat Bashar yang berarti Allah itu pasti melihat dan Mustahil

Allah memiliki sifat ‘Aman yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu buta.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah

Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hujurat, Ayat : 18).

وهللا : Dan Allah

بصري : Maha Melihat

مبا تعملون : Apa yang kamu kerjakan

13. Wajib Allah memiliki sifat Kalam yang berarti Allah itu pasti berbicara dan Mustahil

Allah memiliki sifat Bakamun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu bisu.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Page 8: Kitab Tauhid

8

Artinya : Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang

mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang

mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan

langsung[381]. (Q.S. An-Nisa’, Ayat : 164).

[381] Allah berbicara langsung dengan nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan nabi Musa

a.s., dan Karena nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain

mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu nabi Muhammad

s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu

Mi'raj.

ولكم هللا : Dan Allah telah berbicara

موىس : Kepada Musa

تلكميـا : Dengan langsung

14. Wajib adanya Allah memiliki sifat Qadiran yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Kuasa dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat

‘Ajizan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha tidak

berkuasa/sial. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu

menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa

mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan

pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala

sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 20).

ان هللا : Sesungguhnya Allah

عىل لك ش ئي قدير : Berkuasa atas segala sesuatu, maksudnya atas segala sesuatu

Allah itu mampu atau berkuasa.

Page 9: Kitab Tauhid

9

15. Wajib adanya Allah memiliki sifat Muridan yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Menghendaki dan Mustahil adanya Allah memiliki

sifat Karihan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha

tidak berkehendak/berharap sesuatu. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

.ان ربك فعال لـام يريدArtinya : Sesungguhnya tuhanmu (Muhammad) dapat melakukan sesuatu yang dikehendaki.

(Q.S. ..................., Ayat : 157).

16. Wajib adanya Allah memiliki sifat ‘Aliman yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Mengetahui dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat

Jahilan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Bodoh.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,

dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka menjumpai

kamu, mereka Berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka

menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah

(kepada mereka): "Matilah kamu Karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah

mengetahui segala isi hati. (Q.S. Ali 'Imron, Ayat : 119).

ان هللا : Sesungguhnya Allah

علمي بذات الصدور : Mengetahui segala isi hati

17. Wajib adanya Allah memiliki sifat Hayyan yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Hidup dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat

Mayyitan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Mati.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan

bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa

hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Furqan, Ayat : 58).

Page 10: Kitab Tauhid

10

وتولك : Bertawakkallah (Muhammad) kepada Allah

عىل احلي : Yang Hidup (kekal)

اذلى الميوت : Yang tidak mati

18. Wajib adanya Allah memiliki sifat Sami’an yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Mendengar dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat

Ashomman yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha

Tuli. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu

akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang[222].

dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. Ali Imron, Ayat : 121).

[222] Peristiwa Ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke

3 Hijriyah.

وهللا : Dan Allah

مسيع : Maha Mendengar

علمي : Lagi Maha Mengetahui

19. Wajib adanya Allah memiliki sifat Bashiran yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Melihat dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat

A’maa yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Buta.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah

Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hujurat, Ayat : 18).

وهللا : Dan Allah

بصري : Maha Melihat

مبا تعملون : Apa yang kamu kerjakan

20. Wajib adanya Allah memiliki sifat Mutakalliman yang berarti wajib adanya Allah itu

memiliki sifat Dzat Yang Maha Berbicara dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat

Page 11: Kitab Tauhid

11

Abkam yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Bisu.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;

Artinya : Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang

mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang

mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan

langsung[381]. (Q.S. An-Nisa’, Ayat : 164).

[381] Allah berbicara langsung dengan nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan nabi Musa

a.s., dan Karena nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain

mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu nabi Muhammad

s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu

Mi'raj.

ولكم هللا : Dan Allah telah berbicara

موىس : Kepada Musa

تلكميـا : Dengan langsung

Jadi sifat wajib yang dimiliki Allah ada dua puluh dan sifat yang mustahil bagi Allah

juga ada dua puluh, sedangkan sifat jaiznya ada satu yang dijabarkan menjadi lima, sepuluh

dan mustahilnya yaitu dijadikan mu’taqad lima puluh yang harus diyakini.

Sifat jaiznya Allah yang satu dijabarkan menjadi lima, sepuluh dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu jaiz, mustahil jika wajib.

2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya kekuatan,

Mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya kekuatan.

3. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya pikiran,

Mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya pikiran.

4. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak diambil faedah, Mustahil

jika langit dan bumi segala isinya diambil faedah.

5. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya sesuatu yang baru, Mustahil

jika langit dan bumi segala isinya itu Qadim yakni terdahulu.

Sifat wajib Allah yang dua puluh dibagi mennjadi empat; Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani,

Ma’nawi.

1. Nafsiyah, artinya: Diri kita sendiri. Misalnya : Adanya Allah dan makhluk. Hal

ini ada satu macam kategori yang terdapat dalam sifat wujud.

Page 12: Kitab Tauhid

12

2. Salbiyah, artinya: Perabotan atau alat untuk memeriksa sesuatu yang tidak

sepatutnya dimiliki Allah. Hal ini ada lima macam kategori yang terdapat dalam

sifat Qidam, Baqa’, Mukhalatuhu Lil Hawaditsi, Qiyamuhu Bi Nafsihi,

Wahdaniyat.

3. Ma’ani, artinya: Allah memiliki sifat Ma’ani sebelum Allah menciptakan langit

dan bumi segala isinya. Hal ini ada tujuh macam kategori yang terdapat dalam

sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat, Sama’ Bashar, Kalam,

4. Ma’nawiyah, artinya: Allah memiliki sifat Ma’nawiyah setelah Allah

menciptakan langit dan bumi segala isinya. Hal ini ada tujuh macam kategori

yang terdapat dalam sifat Qadiran, Muridan ‘Aliman, Hayyan, Sami’an,

Bashiran, Mutakalliman.

Mu’takhot yang lima puluh dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu Istighna’ dan Iftiqar.

Artinya : Allah Dzat Yang Maha Kaya yang tidak butuh pada : اس تغناء لك مع سواه

lainnya.

.Artinya : Sesuatu yang diciptakan Allah pasti butuh pada-Nya : افتقار لك مع عداه

Istighna’ :

a. Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh delapan, yang terdiri dari sifat yang

wajib, Mustahil, Jaiz (50/28).

b. Dari empat puluh macam kategori ada dua puluh dua, yang terdiri dari sifat yang

wajib dan Mustahil (40/22).

c. Dari dua puluh macam kategori ada sebelas, yang terdiri dari sifat yang wajib

(20/11).

Misalnya :

1. Sifat Nafsiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat wujud. (1)

2. Sifat Salbiyah ada empat macam kategori, yaitu sifat Qidam, Baqa’, Mukhalatuhu

Lil Hawaditsi, Qiyamuhu Bi Nafsihi. (4)

3. Sifat Ma’ani ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sama’ Bashar, Kalam. (3)

4. Sifat Ma’nawiyah ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sami’an, Bashiran,

Mutakalliman (3)

Jadi jumlahnya ada sebelas, dua puluh dua dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya

ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu enam dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak diambil faedah, mustahil

jika langit dan bumi segala isinya diambil faedah.

2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya kekuatan,

mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya kekuatan.

Page 13: Kitab Tauhid

13

3. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya pikiran,

mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya pikiran.

Iftiqar :

a. Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh dua, yang terdiri dari sifat yang

wajib, Mustahil, Jaiz (50/22).

b. Dari empat puluh macam kategori ada belapan belas, yang terdiri dari sifat yang

wajib dan Mustahil (40/18).

c. Dari dua puluh macam kategori ada sembilan, yang terdiri dari sifat yang wajib

(20/9).

Misalnya :

1. Sifat Ma’ani ada empat macam kategori, yaitu sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat.

(4)

2. Sifat Ma’nawiyah ada empat macam kategori, yaitu sifat Qadiran, Muridan,

‘Aliman Hayyan. (4)

3. Sifat Salbiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat Wahdaniyat (1).

Jadi jumlahnya ada sembilan, delapan belas dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya

ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu dua, empat dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya Yang Maha, mustahil jika wajib.

2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu baru, mustahil jika Qidam

(terdahulu).

Istighna’ :

Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh delapan dijabarkan menjadi dua,

(Kamal dan Jamal). Kamal, artinya ; sempurna. Jamal, artinya ; indah/baik.

a. Kamal (sempurna) :

1) Dari lima puluh macam kategori ada dua dua belas, yang terdiri dari sifat yang

wajib, Mustahil dan Jaiz (50/12).

2) Dari empat puluh macam kategori ada sepuluh, yang terdiri dari sifat yang wajib

dan Mustahil (40/10).

3) Dari dua puluh macam kategori ada lima, yang terdiri dari sifat yang wajib (20/5).

Page 14: Kitab Tauhid

14

Misalnya :

1. Sifat Nafsiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat wujud. (1)

2. Sifat Salbiyah ada empat macam kategori, yaitu sifat Qidam, Baqa’, Mukhalatuhu

Lil Hawaditsi, Qiyamuhu Bi Nafsihi. (4)

Jadi jumlahnya ada lima, sepuluh dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya ditambah

dengan sifat jaiznya Allah yaitu satu, dua dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak diambil faedahnya, mustahil

jika diambil faedahnya.

2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu baru, mustahil jika Qidam

(terdahulu).

b. Jamal (indah/baik) :

1) Dari lima puluh macam kategori ada enam belas, yang terdiri dari sifat yang wajib,

Mustahil dan Jaiz (50/16).

2) Dari empat puluh macam kategori ada dua belas, yang terdiri dari sifat yang wajib

dan Mustahil (40/12).

3) Dari dua puluh macam kategori ada enam, yang terdiri dari sifat yang wajib (20/6).

Misalnya :

1. Sifat Ma’ani ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sama’, Bashar, Kalam. (3)

2. Sifat Ma’nawiyah ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sami’an, Bashiran,

Mutakalliman. (3)

Jadi jumlahnya ada enam, dua belas dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya

ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu dua, empat dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya kekuatan,

mustahil jika langit dan bumi memiliki daya kekuatan.

2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memilki daya pikiran,

mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya pikiran.

Iftiqar :

Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh dua dijabarkan menjadi dua, (Jalal dan

Qahhar). Jalal, artinya ; mulia/luhur. Qahhar, artinya ; mudah.

a. Jalal (mulia/luhur) :

1) Dari lima puluh macam kategori ada sepuluh, yang terdiri dari sifat yang wajib,

Mustahil dan Jaiz (50/10).

Page 15: Kitab Tauhid

15

2) Dari empat puluh macam kategori ada delapan, yang terdiri dari sifat yang wajib

dan Mustahil (40/8).

3) Dari dua puluh macam kategori ada empat, yang terdiri dari sifat yang wajib

(20/4).

Misalnya :

1. Sifat Ma’ani ada empat macam kategori, yaitu sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat .

(4)

Jadi jumlahnya ada empat, delapan dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya

ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu satu, dua dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya jaiz, mustahil jika wajib.

c. Qahhar (mudah) :

1) Dari lima puluh macam kategori ada dua belas, yang terdiri dari sifat yang wajib,

Mustahil dan Jaiz (50/12).

2) Dari empat puluh macam kategori ada sepuluh, yang terdiri dari sifat yang wajib

dan Mustahil (40/10).

3) Dari dua puluh macam kategori ada lima, yang terdiri dari sifat yang wajib (20/5).

Misalnya :

1. Sifat Ma’nawiyah ada lima macam kategori, yaitu sifat Qadiran, Muridan, ‘Aliman,

Hayyan, Sami’an. (5)

2. Sifat Salbiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat Wahdaniyat. (1)

Jadi jumlahnya ada lima, sepuluh dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya ditambah

dengan sifat jaiznya Allah yaitu satu, dua dan mustahilnya.

1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu baru, mustahil jika Qidam

(terdahulu).

Konsekuensinya yang dimaksud dengan apa yang dipaparkan diatas adalah termasuk

kalimat tauhid. Kalimat adalah suatu ucapan, sedangkan tauhid yaitu mengesakan Allah dan

bentuk dari bunyi kalimat tauhid tersebut terdapat pada kalimat La Ilaha Illallah. Untuk

Mu’takhot juga bisa termasuk pada huruf kalimat tauhid yang dibagi menjadi empat.

La Ilaha Illallah

- Kalimat La termasuk pada sifat Kamal (sempurna)

- Kalimat Ilaha termasuk pada sifat Jamal (bagus/baik)

- Kalimat Illa termasuk pada sifat Jalal (sepuluh)

- Kalimat Allah termasuk pada sifat Qahhar (dua belas)

Page 16: Kitab Tauhid

16

Sifat seseorang bila dimasukkan pada huruf kalimat tauhid yang dua belas dan

mu’takhot lima puluh dapat mengeluarkan dosa besar dalam satu hari (dua belas jam) dan

begitu pula dapat menghapus dosa kecil dalam satu tahun (dua belas bulan). Bila seseorang

memiliki nafsu yang sangat tinggi maupun pendek cukup hanya mengucapkan lafadz Allah

sebab dalam kalimat Allah itu sendiri merupakan lafadz Jalalah (suara yang mulia) yang

termasuk pada Mu’takhot lima puluh.

Lafadz Jalalah ada empat huruf : Alif, Lam, Lam dan Ha’.

1. Huruf Alif Jalalah dapat dimasukkan pada huruf alif-nya lafadz Akbar yang

termasuk pada sifat Kamal yang dua belas dengan menyempurnakan kalimat La-

nya kalimat tauhid yaitu La Nafi (tidak ada/tiada) untuk menyempurnakan pada

empat perkara; tidur, bangun, hidup dan mati.

2. Huruf Lam Jalalah yang pertama dapat dimasukkan pada huruf kaf-nya lafadz

Akbar yang termasuk pada sifat Jamal yang enam belas dengan memperindah

kalimat Ilahi-nya kalimat tauhid yaitu Ilahi Manfi (meniadakan) untuk

memperindah pada empat perkara; muda, tua, baik dan buruk.

3. Huruf Lam Jalalah yang kedua dapat dimasukkan pada huruf ba’f-nya lafadz

Akbar yang termasuk pada sifat Jalal yang sepuluh dengan memuliakan kalimat

Illa-nya kalimat tauhid yaitu Illa Isbat (mengeluarkan) untuk memuliakan pada

empat perkara; pergi, datang, ada dan tiada.

4. Huruf Ha’ Jalalah dapat dimasukkan pada huruf ra’-nya lafadz Akbar yang

termasuk pada sifat Qahhar yang dua belas dengan menghendaki kalimat Allah-

nya kalimat tauhid yaitu Allah Musbat (menetapkan) untuk menghendaki pada

empat perkara; kuat, lemah, kalah dan menang.

Lafadz Jalalah ada empat cabang ilmu : Syari’at, Thariqat, Haqiqat, Ma’rifat.

1. Syari’at :

Suatu peraturan

Perbuatannya berada dilisan

Orangnya harus berhati-hati (waspada)

Ibadah wudhu’nya harus memakai air

Shalatnya harus menghadap dengan ruku’, sujud, duduk dan memanggil

salam

Memiliki anggota badan

2. Thariqat :

Suatu jalan

Perbuatannya berada dihati

Orangnya harus meninggalkan Hasud (dengki)

Ibadah wudhu’nya berniat tidak terputus

Shalatnya harus penuh dengan kasih sayang

Memiliki hati

Page 17: Kitab Tauhid

17

3. Haqiqat :

Suatu yang nyata/nampak, (konkret)

Perbuatannya berada dinafas/nyawa

Orangnya harus meninggalkan Takabbur (sombong)

Ibadah wudhu’nya tidak terputus

Shalatnya harus dengan sabar

Memiliki nafas/nyawa

4. Ma’rifat :

Suatu yang diketahui/mengetahui

Perbuatannya berada dijiwa/rasa

Orangnya harus mengetahui

Ibadah wudhu’nya selalu tersambung

Shalatnya harus dengan sungguh-sungguh

Memiliki jiwa/rasa

Adapun nafsu yang terdapat dalam diri manusia ada beberapa macam diantaranya

ialah:

1. Ammarah :

2. Lawwamah :

3. Mulhimmah :

4. Muthmainnah :

5. Radhiyah :

6. Mardhiyah :

7. ‘Ubudiyah :

ال اهل الا هللا

ا ل ل ه

ا ك ب ر

لامل جامل جالل قهار

KALAH - MENANG PERGI - DATANG TUA - MUDA BANGUN – TIDUR

KUAT - LEMAH ADA – TIADA BAIK - BURUK HIDUP – MATI

MA’RIFAT HAQIQAT THARIQAT SYARI’AT