Upload
wafi-nurhidayah
View
75
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TAUHID
Citation preview
1
Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap
pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan,
minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang
berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi
makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah
yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya,
sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa
bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada
makhluk-Nya.
بسم هللا : Dengan menyebut nama Allah
الرمحن : Yang Maha Pemurah
الرحمي : Lagi Maha Penyayang
الهى اهت مقصودى ورضاك مطلوىبArtinya : Ya Tuhanku ! Hanya engkaulah yang aku tuju/maksud dan keridhoanmulah yang
aku cari/harapkan.
الهى : Ya Tuhanku !
اهت : Hanya engkaulah
مقصودى : Yang aku tuju/maksud
ورضاك : Dan keridhoanmulah
مطلوىب : Yang aku cari/harapkan
Artinya : Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 115).
[83] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di
mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan
dengan Allah.
2
وهلل : Dan kepunyaan Allah-lah
املرشق : Timur
واملغرب : Dan barat
فايمنـا : Maka kemanapun
تولوا : Kamu menghadap
فمث وجه هللا : Disitulah Allah
ان هللا : Sesungguhnya Allah
واسع : Maha Luas (rahmat-Nya)
علمي : Lagi Maha Mengetahui
Bagi seorang Mukallaf (baligh dan aqil) diwajibkan mengetahui sifat Allah yang Wajib,
Mustahil dan Jaiznya.
1. Sifat yang Wajib ada 20 (dua puluh)
2. Sifat yang Mustahil ada 20 (dua puluh)
3. Sifat yang Jaiz ada 1 (satu)
Untuk sifat jaiznya Allah yang satu dijabarkan menjadi lima, sepuluh dan mustahilnya.
Jadi jumlahnya ada lima puluh yang disebut dengan Mu’takhot lima puluh yaitu sebagai
pengokohan terhadap hati dalam jumlahnya.
1. Wajib Allah memiliki sifat Wujud yang berarti Allah itu pasti ada dan Mustahil Allah
memiliki sifat ‘Adam yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu tidak
ada/ditiadakan. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya: Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi
kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi
syafa'at[1189]. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (Q.S. As-Sajdah, Ayat :
4)
[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan
kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
3
[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau
mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi
Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
هللا : Allah-lah
اذلى : (Dzat) yang
خلق السموات : Menciptakan langit
والارض : Dan bumi
وما بيهنمـا : Dan apa yang adadi antara keduanya
2. Wajib Allah memiliki sifat Qidam yang berarti Allah itu terdahulu adanya dan
Mustahil Allah memiliki sifat Huduts yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu
baru adanya. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia
Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadid, Ayat : 3)
[1452] Yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang Telah ada sebelum segala sesuatu
ada, yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir
ialah, yang nyata adanya Karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang
tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.
هو : Dialah
الاول : Yang awal
والاخر : Dan yang akhir
3. Wajib Allah memiliki sifat Baqa’ yang berarti Allah itu pasti kekal dan Mustahil
Allah memiliki sifat Fana’ yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu
rusak/musnah. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
4
Artinya : Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Q.S.
Ar-Rahman, Ayat : 27).
ويبق : Dan tetap kekal
وجه ربك : Dzat Tuhanmu
ذو اجلالل : Yang mempunyai kebesaran
والامرام : Dan kemuliaan
4. Wajib Allah memiliki sifat Mukholafatuhu Lil Hawaditsi yang berarti Allah itu beda
dengan yang baru dan Mustahil Allah memiliki sifat Mumatsalatuhu Lil Hawaditsi
yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu sama dengan yang baru. Sebagaimana
firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : (dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat. (Q.S. Asy-
Syura’, Ayat : 11)
ليس : Tidak ada sesuatupun
مكثهل : Yang Serupa
ش ئي : Dengan dia, maksudnya Allah tidak serupa dengan sesuatu.
5. Wajib Allah memiliki sifat Qiyamuhu Bi Nafsihi yang berarti Allah itu berdiri dengan
sendirinya dan Mustahil Allah memiliki sifat Ihtiyajuhu Li Ghoirihi/Bi Mujudin yang
mempunyai arti mustahil jika Allah itu butuh pada yang lainnya. Sebagaimana firman
Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk
dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Al-‘Ankabut, Ayat : 6).
5
ان هللا : Sesungguhnya Allah
لغين : Benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu)
عن العاملني : Dari semesta alam
6. Wajib Allah memiliki sifat Wahdaniyat yang berarti Allah itu Esa/Satu dalam dzat,
sifat dan perbuatannya menyatu yang tidak dapat dipisahkan dan Mustahil Allah
memiliki sifat Ta’addud yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu memiliki
bilangan/hitungan. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa. (Q.S. Al-Ikhlas, Ayat : 1)
قل : Katakanlah (Muhammad)
هو هللا : Dia-lah Allah
احد : Yang Maha Esa
7. Wajib Allah memiliki sifat Qudrat yang berarti Allah itu pasti kuasa dan Mustahil
Allah memiliki sifat ‘Ajzun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu tidak
kuasa/sial. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 20).
ان هللا : Sesungguhnya Allah
عىل لك ش ئي قدير : Berkuasa atas segala sesuatu, maksudnya atas segala sesuatu
Allah itu mampu atau berkuasa.
6
8. Wajib Allah memiliki sifat Iradat yang berarti Allah itu pasti menghendaki dan
Mustahil Allah memiliki sifat Karahat yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu
tidak menghendaki/berharap sesuatu. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
.ان ربك فعال لـام يريدArtinya : Sesungguhnya tuhanmu (Muhammad) dapat melakukan sesuatu yang dikehendaki.
(Q.S. ..................., Ayat : 157).
9. Wajib Allah memiliki sifat ‘Ilmu yang berarti Allah itu pasti mengetahui dan Mustahil
Allah memiliki sifat Jahlun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu bodoh.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,
dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka menjumpai
kamu, mereka Berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah
(kepada mereka): "Matilah kamu Karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah
mengetahui segala isi hati. (Q.S. Ali 'Imron, Ayat : 119).
ان هللا : Sesungguhnya Allah
علمي بذات الصدور : Mengetahui segala isi hati
10. Wajib Allah memiliki sifat Hayat yang berarti Allah itu pasti hidup dan Mustahil
Allah memiliki sifat Mautun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu mati.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Furqan, Ayat : 58).
7
وتولك : Bertawakkallah (Muhammad) kepada Allah
عىل احلي : Yang Hidup (kekal)
اذلى الميوت : Yang tidak mati
11. Wajib Allah memiliki sifat Sama’ yang berarti Allah itu pasti mendengar dan
Mustahil Allah memiliki sifat Shomamun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu
tuli. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu
akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang[222].
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. Ali Imron, Ayat : 121).
[222] Peristiwa Ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke
3 Hijriyah.
وهللا : Dan Allah
مسيع : Maha Mendengar
علمي : Lagi Maha Mengetahui
12. Wajib Allah memiliki sifat Bashar yang berarti Allah itu pasti melihat dan Mustahil
Allah memiliki sifat ‘Aman yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu buta.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah
Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hujurat, Ayat : 18).
وهللا : Dan Allah
بصري : Maha Melihat
مبا تعملون : Apa yang kamu kerjakan
13. Wajib Allah memiliki sifat Kalam yang berarti Allah itu pasti berbicara dan Mustahil
Allah memiliki sifat Bakamun yang mempunyai arti mustahil jika Allah itu bisu.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
8
Artinya : Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang
mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan
langsung[381]. (Q.S. An-Nisa’, Ayat : 164).
[381] Allah berbicara langsung dengan nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan nabi Musa
a.s., dan Karena nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain
mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu nabi Muhammad
s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu
Mi'raj.
ولكم هللا : Dan Allah telah berbicara
موىس : Kepada Musa
تلكميـا : Dengan langsung
14. Wajib adanya Allah memiliki sifat Qadiran yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Kuasa dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat
‘Ajizan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha tidak
berkuasa/sial. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah, Ayat : 20).
ان هللا : Sesungguhnya Allah
عىل لك ش ئي قدير : Berkuasa atas segala sesuatu, maksudnya atas segala sesuatu
Allah itu mampu atau berkuasa.
9
15. Wajib adanya Allah memiliki sifat Muridan yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Menghendaki dan Mustahil adanya Allah memiliki
sifat Karihan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha
tidak berkehendak/berharap sesuatu. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
.ان ربك فعال لـام يريدArtinya : Sesungguhnya tuhanmu (Muhammad) dapat melakukan sesuatu yang dikehendaki.
(Q.S. ..................., Ayat : 157).
16. Wajib adanya Allah memiliki sifat ‘Aliman yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Mengetahui dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat
Jahilan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Bodoh.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,
dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka menjumpai
kamu, mereka Berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah
(kepada mereka): "Matilah kamu Karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah
mengetahui segala isi hati. (Q.S. Ali 'Imron, Ayat : 119).
ان هللا : Sesungguhnya Allah
علمي بذات الصدور : Mengetahui segala isi hati
17. Wajib adanya Allah memiliki sifat Hayyan yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Hidup dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat
Mayyitan yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Mati.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Furqan, Ayat : 58).
10
وتولك : Bertawakkallah (Muhammad) kepada Allah
عىل احلي : Yang Hidup (kekal)
اذلى الميوت : Yang tidak mati
18. Wajib adanya Allah memiliki sifat Sami’an yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Mendengar dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat
Ashomman yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha
Tuli. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu
akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang[222].
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. Ali Imron, Ayat : 121).
[222] Peristiwa Ini terjadi pada perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke
3 Hijriyah.
وهللا : Dan Allah
مسيع : Maha Mendengar
علمي : Lagi Maha Mengetahui
19. Wajib adanya Allah memiliki sifat Bashiran yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Melihat dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat
A’maa yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Buta.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah
Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hujurat, Ayat : 18).
وهللا : Dan Allah
بصري : Maha Melihat
مبا تعملون : Apa yang kamu kerjakan
20. Wajib adanya Allah memiliki sifat Mutakalliman yang berarti wajib adanya Allah itu
memiliki sifat Dzat Yang Maha Berbicara dan Mustahil adanya Allah memiliki sifat
11
Abkam yang mempunyai arti mustahil jika adanya Allah itu Dzat Yang Maha Bisu.
Sebagaimana firman Allah yang berbunyi ;
Artinya : Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang
mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan
langsung[381]. (Q.S. An-Nisa’, Ayat : 164).
[381] Allah berbicara langsung dengan nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan nabi Musa
a.s., dan Karena nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang lain
mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. dalam pada itu nabi Muhammad
s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu
Mi'raj.
ولكم هللا : Dan Allah telah berbicara
موىس : Kepada Musa
تلكميـا : Dengan langsung
Jadi sifat wajib yang dimiliki Allah ada dua puluh dan sifat yang mustahil bagi Allah
juga ada dua puluh, sedangkan sifat jaiznya ada satu yang dijabarkan menjadi lima, sepuluh
dan mustahilnya yaitu dijadikan mu’taqad lima puluh yang harus diyakini.
Sifat jaiznya Allah yang satu dijabarkan menjadi lima, sepuluh dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu jaiz, mustahil jika wajib.
2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya kekuatan,
Mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya kekuatan.
3. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya pikiran,
Mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya pikiran.
4. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak diambil faedah, Mustahil
jika langit dan bumi segala isinya diambil faedah.
5. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya sesuatu yang baru, Mustahil
jika langit dan bumi segala isinya itu Qadim yakni terdahulu.
Sifat wajib Allah yang dua puluh dibagi mennjadi empat; Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani,
Ma’nawi.
1. Nafsiyah, artinya: Diri kita sendiri. Misalnya : Adanya Allah dan makhluk. Hal
ini ada satu macam kategori yang terdapat dalam sifat wujud.
12
2. Salbiyah, artinya: Perabotan atau alat untuk memeriksa sesuatu yang tidak
sepatutnya dimiliki Allah. Hal ini ada lima macam kategori yang terdapat dalam
sifat Qidam, Baqa’, Mukhalatuhu Lil Hawaditsi, Qiyamuhu Bi Nafsihi,
Wahdaniyat.
3. Ma’ani, artinya: Allah memiliki sifat Ma’ani sebelum Allah menciptakan langit
dan bumi segala isinya. Hal ini ada tujuh macam kategori yang terdapat dalam
sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat, Sama’ Bashar, Kalam,
4. Ma’nawiyah, artinya: Allah memiliki sifat Ma’nawiyah setelah Allah
menciptakan langit dan bumi segala isinya. Hal ini ada tujuh macam kategori
yang terdapat dalam sifat Qadiran, Muridan ‘Aliman, Hayyan, Sami’an,
Bashiran, Mutakalliman.
Mu’takhot yang lima puluh dijabarkan menjadi dua bagian, yaitu Istighna’ dan Iftiqar.
Artinya : Allah Dzat Yang Maha Kaya yang tidak butuh pada : اس تغناء لك مع سواه
lainnya.
.Artinya : Sesuatu yang diciptakan Allah pasti butuh pada-Nya : افتقار لك مع عداه
Istighna’ :
a. Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh delapan, yang terdiri dari sifat yang
wajib, Mustahil, Jaiz (50/28).
b. Dari empat puluh macam kategori ada dua puluh dua, yang terdiri dari sifat yang
wajib dan Mustahil (40/22).
c. Dari dua puluh macam kategori ada sebelas, yang terdiri dari sifat yang wajib
(20/11).
Misalnya :
1. Sifat Nafsiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat wujud. (1)
2. Sifat Salbiyah ada empat macam kategori, yaitu sifat Qidam, Baqa’, Mukhalatuhu
Lil Hawaditsi, Qiyamuhu Bi Nafsihi. (4)
3. Sifat Ma’ani ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sama’ Bashar, Kalam. (3)
4. Sifat Ma’nawiyah ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sami’an, Bashiran,
Mutakalliman (3)
Jadi jumlahnya ada sebelas, dua puluh dua dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya
ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu enam dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak diambil faedah, mustahil
jika langit dan bumi segala isinya diambil faedah.
2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya kekuatan,
mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya kekuatan.
13
3. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya pikiran,
mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya pikiran.
Iftiqar :
a. Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh dua, yang terdiri dari sifat yang
wajib, Mustahil, Jaiz (50/22).
b. Dari empat puluh macam kategori ada belapan belas, yang terdiri dari sifat yang
wajib dan Mustahil (40/18).
c. Dari dua puluh macam kategori ada sembilan, yang terdiri dari sifat yang wajib
(20/9).
Misalnya :
1. Sifat Ma’ani ada empat macam kategori, yaitu sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat.
(4)
2. Sifat Ma’nawiyah ada empat macam kategori, yaitu sifat Qadiran, Muridan,
‘Aliman Hayyan. (4)
3. Sifat Salbiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat Wahdaniyat (1).
Jadi jumlahnya ada sembilan, delapan belas dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya
ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu dua, empat dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya Yang Maha, mustahil jika wajib.
2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu baru, mustahil jika Qidam
(terdahulu).
Istighna’ :
Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh delapan dijabarkan menjadi dua,
(Kamal dan Jamal). Kamal, artinya ; sempurna. Jamal, artinya ; indah/baik.
a. Kamal (sempurna) :
1) Dari lima puluh macam kategori ada dua dua belas, yang terdiri dari sifat yang
wajib, Mustahil dan Jaiz (50/12).
2) Dari empat puluh macam kategori ada sepuluh, yang terdiri dari sifat yang wajib
dan Mustahil (40/10).
3) Dari dua puluh macam kategori ada lima, yang terdiri dari sifat yang wajib (20/5).
14
Misalnya :
1. Sifat Nafsiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat wujud. (1)
2. Sifat Salbiyah ada empat macam kategori, yaitu sifat Qidam, Baqa’, Mukhalatuhu
Lil Hawaditsi, Qiyamuhu Bi Nafsihi. (4)
Jadi jumlahnya ada lima, sepuluh dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya ditambah
dengan sifat jaiznya Allah yaitu satu, dua dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak diambil faedahnya, mustahil
jika diambil faedahnya.
2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu baru, mustahil jika Qidam
(terdahulu).
b. Jamal (indah/baik) :
1) Dari lima puluh macam kategori ada enam belas, yang terdiri dari sifat yang wajib,
Mustahil dan Jaiz (50/16).
2) Dari empat puluh macam kategori ada dua belas, yang terdiri dari sifat yang wajib
dan Mustahil (40/12).
3) Dari dua puluh macam kategori ada enam, yang terdiri dari sifat yang wajib (20/6).
Misalnya :
1. Sifat Ma’ani ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sama’, Bashar, Kalam. (3)
2. Sifat Ma’nawiyah ada tiga macam kategori, yaitu sifat Sami’an, Bashiran,
Mutakalliman. (3)
Jadi jumlahnya ada enam, dua belas dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya
ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu dua, empat dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memiliki daya kekuatan,
mustahil jika langit dan bumi memiliki daya kekuatan.
2. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya tidak memilki daya pikiran,
mustahil jika langit dan bumi segala isinya memiliki daya pikiran.
Iftiqar :
Dari lima puluh macam kategori ada dua puluh dua dijabarkan menjadi dua, (Jalal dan
Qahhar). Jalal, artinya ; mulia/luhur. Qahhar, artinya ; mudah.
a. Jalal (mulia/luhur) :
1) Dari lima puluh macam kategori ada sepuluh, yang terdiri dari sifat yang wajib,
Mustahil dan Jaiz (50/10).
15
2) Dari empat puluh macam kategori ada delapan, yang terdiri dari sifat yang wajib
dan Mustahil (40/8).
3) Dari dua puluh macam kategori ada empat, yang terdiri dari sifat yang wajib
(20/4).
Misalnya :
1. Sifat Ma’ani ada empat macam kategori, yaitu sifat Qudrat, Iradat, ‘Ilmu, Hayat .
(4)
Jadi jumlahnya ada empat, delapan dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya
ditambah dengan sifat jaiznya Allah yaitu satu, dua dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya jaiz, mustahil jika wajib.
c. Qahhar (mudah) :
1) Dari lima puluh macam kategori ada dua belas, yang terdiri dari sifat yang wajib,
Mustahil dan Jaiz (50/12).
2) Dari empat puluh macam kategori ada sepuluh, yang terdiri dari sifat yang wajib
dan Mustahil (40/10).
3) Dari dua puluh macam kategori ada lima, yang terdiri dari sifat yang wajib (20/5).
Misalnya :
1. Sifat Ma’nawiyah ada lima macam kategori, yaitu sifat Qadiran, Muridan, ‘Aliman,
Hayyan, Sami’an. (5)
2. Sifat Salbiyah ada satu macam kategori, yaitu sifat Wahdaniyat. (1)
Jadi jumlahnya ada lima, sepuluh dan mustahilnya sedangkan untuk sisanya ditambah
dengan sifat jaiznya Allah yaitu satu, dua dan mustahilnya.
1. Allah menciptakan langit dan bumi segala isinya itu baru, mustahil jika Qidam
(terdahulu).
Konsekuensinya yang dimaksud dengan apa yang dipaparkan diatas adalah termasuk
kalimat tauhid. Kalimat adalah suatu ucapan, sedangkan tauhid yaitu mengesakan Allah dan
bentuk dari bunyi kalimat tauhid tersebut terdapat pada kalimat La Ilaha Illallah. Untuk
Mu’takhot juga bisa termasuk pada huruf kalimat tauhid yang dibagi menjadi empat.
La Ilaha Illallah
- Kalimat La termasuk pada sifat Kamal (sempurna)
- Kalimat Ilaha termasuk pada sifat Jamal (bagus/baik)
- Kalimat Illa termasuk pada sifat Jalal (sepuluh)
- Kalimat Allah termasuk pada sifat Qahhar (dua belas)
16
Sifat seseorang bila dimasukkan pada huruf kalimat tauhid yang dua belas dan
mu’takhot lima puluh dapat mengeluarkan dosa besar dalam satu hari (dua belas jam) dan
begitu pula dapat menghapus dosa kecil dalam satu tahun (dua belas bulan). Bila seseorang
memiliki nafsu yang sangat tinggi maupun pendek cukup hanya mengucapkan lafadz Allah
sebab dalam kalimat Allah itu sendiri merupakan lafadz Jalalah (suara yang mulia) yang
termasuk pada Mu’takhot lima puluh.
Lafadz Jalalah ada empat huruf : Alif, Lam, Lam dan Ha’.
1. Huruf Alif Jalalah dapat dimasukkan pada huruf alif-nya lafadz Akbar yang
termasuk pada sifat Kamal yang dua belas dengan menyempurnakan kalimat La-
nya kalimat tauhid yaitu La Nafi (tidak ada/tiada) untuk menyempurnakan pada
empat perkara; tidur, bangun, hidup dan mati.
2. Huruf Lam Jalalah yang pertama dapat dimasukkan pada huruf kaf-nya lafadz
Akbar yang termasuk pada sifat Jamal yang enam belas dengan memperindah
kalimat Ilahi-nya kalimat tauhid yaitu Ilahi Manfi (meniadakan) untuk
memperindah pada empat perkara; muda, tua, baik dan buruk.
3. Huruf Lam Jalalah yang kedua dapat dimasukkan pada huruf ba’f-nya lafadz
Akbar yang termasuk pada sifat Jalal yang sepuluh dengan memuliakan kalimat
Illa-nya kalimat tauhid yaitu Illa Isbat (mengeluarkan) untuk memuliakan pada
empat perkara; pergi, datang, ada dan tiada.
4. Huruf Ha’ Jalalah dapat dimasukkan pada huruf ra’-nya lafadz Akbar yang
termasuk pada sifat Qahhar yang dua belas dengan menghendaki kalimat Allah-
nya kalimat tauhid yaitu Allah Musbat (menetapkan) untuk menghendaki pada
empat perkara; kuat, lemah, kalah dan menang.
Lafadz Jalalah ada empat cabang ilmu : Syari’at, Thariqat, Haqiqat, Ma’rifat.
1. Syari’at :
Suatu peraturan
Perbuatannya berada dilisan
Orangnya harus berhati-hati (waspada)
Ibadah wudhu’nya harus memakai air
Shalatnya harus menghadap dengan ruku’, sujud, duduk dan memanggil
salam
Memiliki anggota badan
2. Thariqat :
Suatu jalan
Perbuatannya berada dihati
Orangnya harus meninggalkan Hasud (dengki)
Ibadah wudhu’nya berniat tidak terputus
Shalatnya harus penuh dengan kasih sayang
Memiliki hati
17
3. Haqiqat :
Suatu yang nyata/nampak, (konkret)
Perbuatannya berada dinafas/nyawa
Orangnya harus meninggalkan Takabbur (sombong)
Ibadah wudhu’nya tidak terputus
Shalatnya harus dengan sabar
Memiliki nafas/nyawa
4. Ma’rifat :
Suatu yang diketahui/mengetahui
Perbuatannya berada dijiwa/rasa
Orangnya harus mengetahui
Ibadah wudhu’nya selalu tersambung
Shalatnya harus dengan sungguh-sungguh
Memiliki jiwa/rasa
Adapun nafsu yang terdapat dalam diri manusia ada beberapa macam diantaranya
ialah:
1. Ammarah :
2. Lawwamah :
3. Mulhimmah :
4. Muthmainnah :
5. Radhiyah :
6. Mardhiyah :
7. ‘Ubudiyah :
ال اهل الا هللا
ا ل ل ه
ا ك ب ر
لامل جامل جالل قهار
KALAH - MENANG PERGI - DATANG TUA - MUDA BANGUN – TIDUR
KUAT - LEMAH ADA – TIADA BAIK - BURUK HIDUP – MATI
MA’RIFAT HAQIQAT THARIQAT SYARI’AT