kkl klmp 4

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

    Diajukan sebagai Laporan Kuliah Kerja Lapangan di PG MADUKISMO dan UPT

    BPPTK LIPI Bantul-Yogyakarta

    Disusun oleh :

    1. Leni Susilo Andriani Ningsih (13620094)

    2. Faizatul Amanah (13620110)

    3. Muhammad sufyan Tsauri (13620124)

    4. Khairun Nisa (13620127)

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG

    2014

  • 2LEMBAR PENGESAHAN

    Judul : Laporan Kunjungan Kuliah Kerja Lapangan

    Sub Judul : Laporan Kunjungan Kuliah Kerja Lapangan PT. Madukismo danLIPI Bantul Yogyakarta

    Nama : Faizatul AmanahNIM : 13620110

    Nama : Khairun NisaNIM : 13620127

    Nama : Leni Susilo Andriani NingsihNIM : 13620094

    Nama : M. Sofyan TsauriNIM : 13620124

    Malang,03 Mei 2014Menyetujui,Pembimbing, Mahasiswa,

    Dr.Tias Pramesti G Sofyan Tsauri

    NIP. NIM.13620124

    Disahkan oleh,

    Ketua Jurusan

    Evika Sandi Savitri, M.P197410182003122002

  • 3KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat danhidayah-Nya sehingga dapat tersusunlah laporan ini tentang pabrik gula madukismo danUPT BPPTK LIPI yang ada di Yogyakarta dalam memenuhi tugas Kuliah Kerja Lapangan(KKL) teknik instrumentasi.

    Segala upaya telah kami lakukan untuk menyelesaikan dan menyempurnakanlaporan ini. Namun, tidak mustahil apabila dalam penyusunan laporan ini terdapatkekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun bahasa yang kami gunakan.Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila laporan ini masih jauh darikata sempurna, karena kami menyadari bahwa kesempurnaan mutlak milik-Nya sematadan segala kesalahan dan kekurangan adalah milik manusia.

    Demikian, semoga laporan KKL yang kami buat ini bermanfaat bagi kita semua.Amiin.

    Malang, 3 Mei 2014Penyusun,

    Kelompok empat

  • 4DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.........................................................11.2 Identifikasi Masalah..................................................21.3 Maksud dan Tujuan Laporan KKL ..............................21.4 Kegunaan Laporan KKL.............................................21.5 Kerangka Pemikiran..................................................31.6 Metode Penelitian dalam Pelaporan KKL.....................31.7 Lokasi dan Waktu KKL..............................................3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................4

    BAB III OBYEK KKL.............................................................16

    BAB IV PEMBAHASAN..........................................................17

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................26

  • 5BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kuliah kerja lapangan(KKL) adalah salah satu mata kuliah tambahan yang

    terkait dengan mata kuliah Teknik Instrumentasi untuk membekali Mahasiswa

    tentang pengetahuan tambahan tentang industri dan teknologi tentang industri

    dengan mengunjungi beberapa instansi yang berkaitan dengan hal tersebut.

    KKL ini kemudian dijadikan sebagai penelitian bagi mahasiswa dengan

    metode penelitian survey, yaitu mengunjungi instansi instansi industri

    kemudian mencatat riset riset apa saja yang dilakukan oleh instansi tersebut

    dan dikumpulkan dalam bentuk format laporan.

    Pabrik gula madukismo yogyakarta dan LIPI(lembaga Ilmu Penelitian

    Indonesia) menjadi instanti industri yang dipilih sebagai obyek penelitian

    KKl ini dikarenakan kedua instasi tersebut merupakan instansi industri yang

    banyak melakukan riset yang berhubungan dengan mata teknik instrumentasi

    ini

    Oleh karena itu dari latar belakang diatas kami membuat laporan ini dalam

    memenuhi tugas laporan KKL yang berhubungan denngan mata kuliah Teknik

    Instrumentasi

    1.2 Identifikasi Masalah

    Dari latar belakang diatas identifikasi masalah tersebut adalah:

    1) Pabrik dan laboratorium apa saja yang terdapat dalam pabrik gula

    madukismo tersebut?

  • 62) Kegiatan dan macam riset apa saja yang dilakukan dalam Pabrik Gula

    Madukismo dan LIPI?

    3) Bagaimana susunan struktur organisasi Pabrik Gula Madukismo dan

    LIPI?

    4) Bagaimana kegiatan dalam pabrik gula madukismo dan LIPI?

    5) Riset apa saja yang dilakukan dalam pabrik gula madukismo dan LIPI?

    1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

    Maksud dan tujuan penelitian KKL ini adalah:

    1) Untuk mengetahui pabrik apa sajakah yang terdapat Pabrik Gula

    Madukismo dan LIPI

    2) Untuk mengetahui kegiatan dan macam riset apa sajakh yang

    dilakukan dalam Pabrik Gula Madukismo dan LIPI?

    3) Untuk mengetahui bagaimana susunan struktur organisasi dalam

    Pabrik Gula Madukismo dan LIPI

    4) Untuk mengetahui kegiatan dalam Pabrik Gula Madukismo dan LIPI

    5) Untuk mengetahui riset apa saja yang dilakukan dalam Pabrik Gula

    Madukismo?

    1.4 Manfaat laporan KKL

    Manfaat laporan KKL ini adalah:

    1) Untuk memebrikan informasi kepada masyarakat tentang Pabrik Gula

    Madukismo dan LIPI

    2) Untuk memberikan informasi sekaligus pengetahuan kepada

    Mahasiswa tentang pabrik gula madukismo dan LIPI serta riset yang

    dilakukan didalamnya

  • 71.5 kerangka pemikiran

    1.6 metode penelitian dalam laporan KKL

    metode dalam penelitian KKL ini adalah metode observasi yaitu dimana

    mahasiswa mengadakan kunjungan ke lapangan secara langsung dan

    mengidentifikasi kegiatan dan riset riset apa saja yang dilakukan.

    1.7 lokasi dan waktu KKL

    KKL ini dilaksanakan di wilayah Yogyakarta pada tanggal 16-19 April

    2014

  • 8BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pabrik Gula Madukismo

    2.1.1 Sejarah Berdirinya Pabrik Gula Madukismo

    Pabrik Gula Madukismo berdiri pada tahun 1945 diwilayah Daerah

    Istimewa Yogyakarta Selatan Kec. Kasian Kab. Bantul dan dibangun atas

    prakarsa Sultan Hamengkubuwono IX. Setelah krang lebih 3 tahun berdiri

    barulah diresmikan oleh Presiden RI Ir.Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958.

    Dulunya pabrik ini hanya memproduksi gula, tapi mulai tahun 1959

    hingga saat ini mengelola gula, alkhohol/spirtus dan pengolahan limbah.

    Tanggal 14 juni 1955 memiliki nama P2G MADU BARU PT. saat itu yang

    memegang saham terbanyak dimilki Sri Sultan Hamangku Buwono IX yaitu

    75%, sedangkan 25%nya milik pemerintah RI. Saat ini sudah dirubah

    kepemilikan saham menjadi 65% milk Sri Sultan Hamagku Buwono X, 35 %

    milik pemerintah (dikuasakan pada PT. RAJAWALI NUSANTARA

    INDONESIA, sebuah BUMN).

    Maksud dan tujuan didirikannya pabrik yaitu agar masyarakat Indonesia

    bisa menikmati hasil pertanian dalam negri tidak hanya produk-produk dari

    luar. Sehingga pabrik tetap dipertahankan meskipun dulu pernah ada pilihan

    yang mengakibatkan perusahaan dibawah pimpinan PT. RAJAWALI

    NUSANTARA .

    Pabrik Gula Madukismo memperoduksi gula hanya pada bulan Mei-

    Oktober sedangkan selebihnya digunakan untuk budidaya tebu dengan

  • 9perkebunan tebu seluas 6000 H.. Pabrik Gula Madukismo memiliki kurang

    lebih 4500 karyawan yang terdiri dari 442 karyawan tetap, 950 karyawan

    tertentu dan 3000-3500 karyawan borong.

    2.1.2. Susunan Struktur organisasi

    1) komisaris utama

    GKR Pembayun

    2) komisaris

    Dr.Ir. Sumargono Kusumohadiningrat

    Ir. H. Bambang Sumardiko

    3) Direktur

    Ir. Rachmad Edi Cahyono, M.SI

    2.1.3 Riset Riset Yang Dilakukan

    2.1.3.1 Pembuatan Gula

    Tebu-tebu yang akan digunakan sebagai bahan utama berumur 4-5 bulan +

    nutrisi dan dipanen 12 bulan. Tebu-tebu didapakan dari petani petani tebu

    diberbagai daerah diantaranya: Kurtuarjo, Purworejo, Yogyakarta, Magelang

    dan lain-lain. Sebelum dikirim ke Stasiun Gilingan tebu diperiksa dulu kadar

    gulanya dengan menggunakan alat Stikometrik yaitu alat pengukur kadar gula.

    Untuk menjadi sebuah gula tebu tebu itu mengalami beberapa tahap

    pengolahan. Tahap tahap pengolahan tebu adalah:

    1. Pemerahan Nira

  • 10

    Tebu di kirim ke Stasiun Gilingan (ekstrasi) untuk dipisahkan

    antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula

    (nira mentah) dengan alat-alat yang berupa Unigrator Mark IV dan Cane

    Knife digabung dengan 5 gilingan masing masing terdiri atas 3 rol. Hasil

    dari pemerahan tebu berupa ampas dengan cairannya yang mengandung

    gula (nira mentah). Ampas pemerahan tebu dapat dimanfaatkan sebagai

    bahan baku kertas dan bahan bakar. Di Paabrik Gula Madukismo ampas

    tebu digunakan sebagai bahan bakar di Stasiun Ketel(pusat tenaga).

    Sedangkan nira mentah akan dikirm kebagian pemurnian untuk proses

    lebih lanjut.

    2. Pemurnian Nira

    Nira mentah ditimbang, kemudian dipanaskan hingga suhu

    mencapa 700-7500C, kemudian direaksikan dengan CA(OH)2 (susu

    kapur)dalam defeaktor. Pereaksiaan dengan kapur bertujuan untuk

    menghilangkan kotoran-kotoran yang ada didalam nira. Lalu diteruskan

    dengan proses sulfitasi, yakni pemberian SO2. Kemudia Nira jernihnya

    dikirim ke Stasiun Penguapan.

    3. Penguapan Nira

    Nira jernih akan dipekatkan dalam Stasiun penguapan.

    Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem

    multiple effect. Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat d in a i kk an

    m enj ad i 64 % d an d i s ebu t Ni r a ken t a l . N i r a k en t a l s i ap

    d ik r i s t a l k an d i S t a s i un Kristalisasi.sebelumnya Nira kental ini diberi

    gas SO2 untuk proses pemucatan.

  • 11

    4. Kristalisasi

    N i l a k en t a l d a r i S t a s i un P en gu ap an in i d iu apk an

    l ag i d a l am P an c i K r i s t a l i s a s i s am p ai melewati titik jenuh.

    Penguapan ini sampai suhu 1000-1500 C Sebelum dipisahkan antara

    kristal gula dengan stroop, gula lebih dahulu didinginkan

    didalam palung pendingin (kultrog) dan diuji dengan kaca apakah sudah

    ada kristalnya.

    5. Pemisahan gula

    P em is ah an gu l a d i l ak uk an d en gan p r os es

    k a r bo n a t as i yak n i m e r eak s ik an gu l a d en gan ga s karbon.

    Sehingga gula dengan stroop dapat terpisah .Hasil pemisahan

    berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop merupakan

    limbah dari proses pembuatan gula. Dimana Stroop yang menjadi tetes

    tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan etanol

    (C2H5OH).

    6. Penyaringan dan pengepakan

    Setelah gula terpisah dari stroop dilakukan proses

    penyaringan gula. Pemisahan antaragula halus, kasar, dan

    normal. Gula normal dan halus dikirim ke Gudang gula dan di

    kemasdalam karung plastik yang kwintal. Sedang gula kasar akan

    kembali diproses atau kembali ke proses kristalisasi.

    2.1.3.2 proses pengolahan alkohol,etanol

    1) pengenceran

  • 12

    Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki

    Pengencer Brix 14 tetes tebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di

    tangki ukur.

    2) Penyaringan (filtrasi)

    Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pHnya sekitar 4,8

    dengan diberi H2SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan

    bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagal dalam proses

    peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri

    khusus yangdapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki

    kandungan alkohol.

    3) Peragian

    Tetes tebu yang pHnya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke

    tangki pembibitan dan fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu

    diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyces Cerevisiae).

    4) Destilasi(penyulingan)

    Tetes tebu yang telah diberi ragi akan masuk ke prosess destilasi.

    Destilasi atau penyulingan bertujuan untuk memisahkan alkohol

    dengan air sehingga kadar alhohol lebih tinggi.

    2.1.3.3 Pengolahan Limbah

  • 13

    1. Blotong yang didapat dari proses pemurniaan nira

    direaksikan dengan zat-zatorganik. Blotong akan menjadi pupuk

    yang mengandung N, P, dan K.2

    2. Limbah dari gula berupa tetes dapat dimanfaatkan sebagai

    bahan baku alkohol.Pembuatan alkohol murni dengan cara

    menfermentasikan tetes dengan bakteriSacharomyces Cereviceae

    3. Bocoran minyak pelumas berasal dari Stasiun Gilingan dimpan didrum

    drum untuk kemudian dimanfaatkan kembali.

    4. Vinasse (slop)

    Berasal dari Stasiun Destilasi dimanfaatkan untuk pengairan irigasi

    pertanian karena mengandung N,P dan K

    2.2 UPT BPPTK LIPI

    2.2.1 Sejarah Berdirinya UPT BPPTK LIPI

    Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi

    Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-Yogyakarta, disingkat

    UPT BPPTK LIPI Yogyakarta, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

    Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 1022/M/2002,

    tanggal 12 Juni 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Balai

    Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK).

    UPT BPPTK LIPI di Yogyakarta merupakan satuan kerja yang

    dibentuk dengan peleburan ex UPT Bahan Baku dan Olahan Kimia

    (BBOK) LIPI yang berada di 3 (tiga) lokasi: Lampung, Bandung dan

    Yogyakarta. Bagian dari UPT BBOK LIPI yang berkedudukan di

  • 14

    Lampung merupakan satuan kerja terbesar di antara ketiga satuan kerja

    di atas. Kegiatan utama dari satuan tersebut adalah pertanian. Kegiatan

    utama satuan kerja yang berada di Kabupaten Gunungkidul,

    Yogyakarta, diarahkan pada pengembangan teknologi pengolahan

    pangan. Sub-satuan kerja yang berada di Bandung merupakan pusat

    kegiatan administrasi dan beberapa percobaan laboratorium. Sub-satuan

    kerja yang berada di Bandung merupakan pusat kegiatan administrasi

    dan beberapa percobaan laboratorium.

    Pembentukan UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi

    Kimia pada dasarnya merupakan peleburan ketiga sub-satuan kerja dari

    3 lokasi dengan penekanan kegiatan yang berbeda dapat menimbulkan

    dampak. Dampak tersebut perlu segera diantisipasi agar satuan kerja

    yang baru dapat menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya secara

    optimal. Tugas pokok UPT BPPTK mengacu pada LIPI yang memiliki

    tiga tanggung jawab, yaitu:

    1. kepada dunia ilmu pengetahuan

    2. kepada masyarakat

    3. kepada pemegang kepentingan (stakeholders)

    Lokasi UPT BPPTK LIPI Yogyakarta ada dua yaitu Desa Gading,

    Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul yang berjarak sekitar 31,5

    km dari Yogyakarta dan Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,

    Kabupaten Bantul.

    VISI LIPI adalah Menjadi lembaga ilmu pengetahuan nasional

    berkelas dunia yang dapat mendorong terwujutnya kehidupan bangsa

  • 15

    yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh

    ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.

    Misi LIPI adalah

    1. Menciptakan great science dan invensi yang dapat mendorong

    inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional

    2. Mendorong (meningkatkan) pemanfaatan pengetahuan dalam proses

    penciptaan good governance yang dapat memantapkan NKRI

    3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan

    kebudayaan berdasarkan prisip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah

    etika keilmuan

    4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan)

    dalam pergaulan internasional

    5. Memperkuat infrasruktur kelembagaan (Penguatan manajemen dan

    sistem)

    2.2.2 Susunan Struktur Organisasi

  • 16

    2.2.3 Laboratorium UPT BPPTK LIPI

    UPT BPPTK LIPI memiliki empat laboratorium yaitu laboratorium

    Pangan, Teknik Kimia,dan Ternak.

    Laboratotorium pangan yaitu tenpat program program dan riset

    riset pangan dilakukan dengan tujuan Pertama, Pengembangan

    makanan fungsional dengan memanfaatkan bahan pangan lokal berbasis

    umbi-umbian dan kacang-kacangan dan tujuan kedua, Pengembangan

    makanan siaga bencana.

    Produk-produk pangan yang dikembangkan ini berasal dari bahan

    pangan lokal hasil pertanian diantaranya yaitu umbi-umbian, pangan

    sumber protein nabati (kacang-kacangan) dan rumput laut. Umbi-

    umbian merupakan bahan pangan sumber karbohidrat. Makanan sehat

    yang dibuat dari umbi-umbian, mengandung serat, indeks glikemik yang

    rendah serta senyawa aktif yang dapat bermanfaat bagi para penderita

    diabetes mellitus. Kegiatan makanan fungsional untuk penderita

    diabetes melitus merupakan kegiatan unggulan program pangan yang

    bersinergi dengan salah satu kegiatan di Pusat Penelitian Kimia LIPI.

    Bahan pangan lainnya yang dikembangkan yaitu kacang-kacangan

    sebagai sumber protein. Bahan pangan sumber protein dipilih

    mengingat fungsi protein yang sangat penting bagi tubuh. Dalam

    pembuatan makanan sehat dari sumber protein nabati ini akan dilakukan

    optimasi proses, termasuk proses fermentasi, sehingga diharapkan dapat

    meningkatkan nilai cerna protein dalam tubuh. Dengan demikian

    diperoleh makanan sehat dengan tingkat kecernaan protein yang tinggi

  • 17

    dalam tubuh sehingga dapat memperlancar metabolisme. Untuk

    meningkatkan nilai gizi bahan pangan perlu diperkaya misalnya dengan

    zat besi dan folat.

    Laboratorium kedua yaitu, laboratorium teknik kimia.

    Laboratorium ini tempat Program Teknologi Kimia dan Lingkungan

    dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi berbagai

    bioproduk dan memperhatikan usaha-usaha dengan meminimalkan

    dampak terhadap lingkungan. Salah satu strategi yang tepat untuk

    perlindungan lingkungan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam

    adalah dengan menerapkan kebijakan produksi bersih untuk mengolah

    limbah atau memanfaatkannya agar memiliki nilai tambah bagi

    kehidupan. Program teknologi kimia dan lingkungan mencakup

    beberapa kegiatan di antaranya adalah pengembangan energi alternatif

    ramah lingkungan berbasis biomassa serta pengembangan berbagai

    sumber energi baru dan terbarukan yang lain. Kegiatan ini merupakan

    salah satu program prioritas nasional (PN) dan program unggulan di

    Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI yang bersinergi

    dengan satu kegiatan di Pusat Penelitan Kimia LIPI. Pengembangan

    berbasis biomassa dalam hal ini bahan pertanian diarahkan untuk

    biodegradable films sebagai bahan pengemas. Teknologi lingkungan

    akan memperhatikan aspek-aspek pengembangan sustainable

    development dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan khususnya

    pada penanggulangan limbah industri dan pelestarian lingkungan hidup.

    Program teknologi kimia dan lingkungan lainnya dirancang untuk

  • 18

    membentuk keunggulan melalui pemanfaatan bahan baku lokal dan

    memanfaatkan senyawa aktif untuk membentuk keunggulan pada

    produk baru. Produk-produk yang akan dikembangkan terutama yang

    berbahan baku empon-empon, mengkudu, daun sirih, bunga cranberry,

    pengembangan minyak atsiri dan bahan alam potensial lain. Produk-

    produk tersebut diolah secara kimia untuk memanfaatkan senyawa

    bioaktif yang terkandung di dalamnya. Produk yang mengandung

    senyawa bioaktif tersebut, sangat bermanfaat bagi industri-industri obat,

    pangan dan kosmetika. Senyawa bioaktif tersebut telah diketahui

    mempunyai efek antibacterial, antiviral, antifungal, antioxidant,

    anticancer dan mempunyai kemampuan aksi-farmakologi yang lain.

    Laboratorium terakhir adalah laboratorium pakan dan nutrisi ternak

    yaitu, laboratorium yang didalamnya dilakukan kebutuhan produk hasil

    ternak dan sebagainya. Untuk menunjang capaian produk pangan asal

    ternak yang sehat dan aman, perlu perhatian terhadap kuantitas dan

    kualitas bahan dan produk pakan.

    Kegiatan penelitian bidang pakan dan nutrisi ternak dikategorikan

    dalam 2 kegiatan penelitian yaitu pengembangan bioaditive untuk

    meningkatkan pertumbuhan (growth promotor) dan mendukung sistem

    kekebalan (immunostimulator) dan modifikasi pakan (modified feed)

    untuk peningkatan nilai tambah produk ternak yang aman dan sehat.

    Pembuatan bioaditive dilakukan dengan memanfaatkan peranan bakteri

    asam laktat dengan kombinasi bahan organik yang mengandung bioaktif

    yang memiliki aktivitas antimikrobia dan menstimulasi sistem

  • 19

    kekebalan tubuh ternak. Produk yang dihasilkan dari aplikasi produk

    bioaditive yang aman dan kaya akan nutrient esensial diharapkan akan

    memberikan kontribusi dalam penyediaan bahan pangan hewani sebegai

    sumber protein utama, aman dan menyehatkan.

    2.2.4 Riset Riset dan Produk Yang Dihasilkan

    Riset yang dilakukan adalah salah satunya pengalengan makanan

    sepeti gudeg, pecel, pembuatan susu kental tempe, tepung tempe yang

    digunakan sebagai bahan makanan serdadu dan penderita gizi buruk,

    kemudian produk yang sudah going on seperti Rica Rica keong yang

    diperoleh dari pantai, Nugget keong, biskuit bagi penderita diabetes

    melitus, tongseng,coffe lingzhie, olahan bandeng,dan mie ayo yang

    sudah didistribusikan dibeberapa daerah sekitar bantul

    Riset yang dilakukan dalam bidang pakan ternak nutrisi adalah

    pembuatan Lemo-Fit(peningkat cita rasa makan ternak) dan Imunno-

    CHICK(antibiotik ayam) kemudian penelitian hewan dan sampel

    digunakan adalah sapi dikarenakan pencernaan sapi yang paling lengkap

    dengan cara dirumen yaitu pelubangan pada bagian rumen sapi dengan

    Riset yang dilakuan dalam bidang Teknik Kimia Lingkungan

    adalah Bioetanol, Biogas Fiyed Dome, Biogas Floating Roof.

    UPT BPPTK LIPI juga mengadakan beberapa pelatihan diantaranya:

    1. Pelatihan pembuatan mokaf Dan starternya

    2. Pembuatan olahan rumput laut

    3. Sosialisasi probium pada ternak

    4. Pengolahan rumput laut

  • 20

    BAB III

    OBYEK PENELITIAN

    Obyek penelitian KKL ini adalah riset riset yang dilakukan oleh

    bidang industri dalam industri dan teknologi ilmu pengetahuan yang

    berhubungan dengan teknik instrumentasi.

    Dalam KKL ini yang dijadikan sebagai obyek penelitian ada dua

    tempat yaitu:

    1. Pabrik Pembuatan Gula Madukismo

    2. Lembaga penelitian UPT BPPTK LIPI

  • 21

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 PROSES PENGOLAHAN TEBU menjadi GULA di

    YOGYAKARTA

    4.1.1 Sejarah PT. MADU KISMO

    Kuliah kerja lapangan (KKL) yang dilaksanakan pada tanggal 16-

    19 April 2014. Tempat yang kami kunjungi pertama kali adalah PT

    Madukismo yang ada di kota Yogyakarta. PT Madu Kismo ini

    mengolahTebu menjadi Gula. Disana kami mengikuti acara yang

    menjelaskan tentang sejarah singkat dari PT Madukismo sekaligus

    mengenalkan proses pengolahan tebu menjadi gula secara singkat pula.

    Setelah kami mendapat gambaran bagaimana proses pengolahan gula

    kami memasuki kawasan pengelolahan tebu menjadi gula secara langsung,

    disana kami hanya dijelaskan cara pengolahannya dan kegunaan dari alat-

    alat yang ada di dalam pabrik tersebut karna kami mengunjungi PT Madu

    Kismo bukan pada bulan Mei melainkan pada bulan April. PT Madu

    Kismo ini melakukan aktifitasnya pada bulan Mei-September, karna pada

    bulan-bulan tersebut merupakan bulan pemanenan dari tebu yang akan

    digunakan untuk proses pembuatan gula.

    Sejarah berdirinya PT Madu yang baru ini pada tahun 1955 oleh

    Sri Sultan Humongkubowono yang ke IX, pada awalnya pabrik gula

    yang berhasil didirikan sebanyak 17 pabrik ini dijadikan sebuah markas

    oleh para penjajah jepang dan semuanya di bumi hanguskan oleh tangan-

  • 22

    tangan jepang, setelah itu datang kontraktor jerman timur yang berhasil

    membuat pabrik alkohol dan 2 pabrik gula dibagian selatan kecamatan

    Batul. Kabupaten Kasian , Yogyakarta.

    Produksi Gula yang diproses dari tebu bisa dihasilkan 3 tahun

    setelah PT Madu Kismo berdiri yaitu pada tahun 1958 menghasilkan 1500

    ton tebu per hari, dan semakin bertambah hari semakin bertambah pula

    produksi tebu per tahunnya . Pada saat ini tebu yang dihasilkan mencapai

    3500 ton per hari, dan pekerja di PT Madu kismo ini sangat banyak yaitu

    terdapat 4500 orang yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 422 orang

    dan karyawan managerial sebanyak 950 orang dan sisanya adalah

    karyawan burom.

    Kelebihan dari PT Madu Kismo ini yaitu memiliki perbedaan PT

    yang lainnya yaitu dapat memberikan sebagian hasil produksi gulanya

    kepada anak yang sekolah ditingkat SD-SMA yang berupa Beasiswa.

    4.1.2 Langkah-langkah pembuatan gula

    Langkah-langkah yang dapat di lakukan untuk pengolahan tebu menjadi

    butiran gula dapat dilihat dengan skema dibawah ini :

    Sutrisnoman,2011

  • 23

    Tebu-tebu yang akan digunakan sebagai bahan utama berumur 4-5 bulan +

    nutrisi dan dipanen 12 bulan. Sebelum dikirim ke Stasiun Gilingan tebu

    diperiksa terlebih dulu kadar gulanya dengan menggunakan alat Stikometrik

    yaitu alat pengukur kadar gula. Untuk menjadikan tebu-tebu sebagai gula

    tahap tahap yang diperlukan selama pemprosesan adalah :

    1. Pemerahan Nira

    Tebu di kirim ke Stasiun Gilingan (ekstrasi) untuk dipisahkan antara bagian

    padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah) yang

    menggunakan alat-alat seperti Unigrator Mark IV dan Cane Knife digabung

    dengan 5 gilingan masing masing terdiri atas 3 rol. Dan ampas pemerahan

    tebu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas dan bahan bakar.

    Di PT Madu Kismo ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar di Stasiun

    Ketel (pusat tenaga). Sedangkan nira mentah akan dikirim kebagian

    pemurnian untuk proses lebih lanjut.

    2. Pemurnian Nira

    Nira mentah ditimbang, kemudian dipanaskan hingga suhu 700-7500C,

    kemudian direaksikan dengan CA(OH)2 (susu kapur) dalam defeaktor.

    Pereaksiaan menggunakan susu kapur bertujuan untuk menghilangkan

    kotoran-kotoran yang ada didalam nira, kemudian di sulfitasi atau

    pemberian SO2. Kemudia Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan.

  • 24

    3. Penguapan Nira

    Nira jernih dipekatkan diuapkan di dalam pesawat penguap dengan

    sistem multiple effect. Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat

    d in a i kk an men j ad i 6 4% yan g d i s ebu t Ni r a ken t a l .

    K emu di an n i r a ken t a l s i ap d ik r i s t a l k an d i S t as i un

    Kristalisasi. Sebelumnya Nira kental ini diberi gas SO2 untuk proses

    pemucatan.

    4. Kristalisasi

    N i l a k en t a l d a r i S t a s i un P en guap an i n i d iu apk an l ag i

    d a l am P an c i K r i s t a l i s as i s am pa i melewati titik jenuh dengan suhu

    1000-1500 C, Sebelum dipisahkan antara kristal gula dengan

    stroop, gula didinginkan terlebih dahulu didalam palung pendingin

    (kultrog) kemudian diuji dengan kaca untuk mengetahui apakah sudah ada

    kristalnya apa belum.

    5. Pemisahan gula

    P em is ah an gu l a d i l ak uk an d en gan p ro s es k a r bo n a ta s i

    yak n i m e r e aks ik an gu l a d en gan ga s k a r b on . Hasil pemisahan

    berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop merupakan

    limbah dari proses pembuatan gula yang dapat dimanfaatkan sebagai

    bahan baku pembuatan etanol (C2H5OH).

    6. Penyaringan dan pengepakan

    Yaitu pemisahan antaragula halus, kasar, dan normal. Gula normal

    dan halus dikirim ke Gudang gula dan di kemas dalam karung plastik

  • 25

    yang berukuran kwintal. Sedang gula kasar diproses kembali di

    pengkristalan.

    4.1.3 Proses Pengolahan Alkohol dan Etanol

    1. pengenceran

    Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki

    Pengencer Brix 14 tetes tebu.

    2. Penyaringan (filtrasi)

    Tetes tebu diatur pHnya sekitar 4,8 dengan diberi H2SO4 agar tetes

    tebu tidak terkontaminasi dengan bakteri lain, karena dalam proses peragian

    tetes tebu akan diberi bakteri khusus yang dapat menjadikan tetes tebu

    memiliki kandungan alkohol.

    3. Peragian

    Tetes tebu yang pHnya telah diatur (4,8), dan dimasukan ke

    tangki pembibitan untuk fermentasi kemudian tetes tebu diberi ragi yang

    mengandung bakteri (Sacharomyces Cerevisiae).

    4. Destilasi(penyulingan)

    Destilasi atau penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan alkohol dengan

    air sehingga kadar alhohol lebih tinggi.

    4.1.4 Pengolahan Limbah

    1. Blotong yang didapat dari proses pemurniaan nira direaksikan

    dengan zat-zatorganik. Blotong akan menjadi pupuk yang

    mengandung N, P, dan K.2

  • 26

    2. Limbah dari gula berupa tetes dan dapat bermanfaat sebagai

    bahan baku alkohol. Pembuatan alkohol murni dengan cara

    menfermentasikan tetes dengan bakteriSacharomyces Cereviceae

    3. Bocoran minyak pelumas berasal dari Stasiun Gilingan disimpan didrum

    drum untuk dimanfaatkan kembali.

    4. Vinasse (slop)

    Berasal dari Stasiun Destilasi yang dimanfaatkan untuk pengairan irigasi

    pertanian karena mengandung N,P dan K yang sangat berguna untuk

    pertumbuhan tanaman.

    4.2 Laboratorium LIPI

    Laboratorium yang terdapat di LIPI adalah Laboratorium

    Pakan Ternak, pangan, dan Teknik Kimia Lingkungan.

    Laboratorium pakan ternak adalah laboratorium yang didalamnya

    dikerjakan beberapa riset yang berhubungan dengan nutrisi ternak dan

    penelitian ternak. yaitu pengembangan bioaditive untuk meningkatkan

    pertumbuhan (growth promotor) dan mendukung sistem kekebalan

    (immunostimulator) dan modifikasi pakan (modified feed) untuk

    peningkatan nilai tambah produk ternak yang aman dan sehat.

    Pembuatan bioaditive dilakukan dengan memanfaatkan peranan bakteri

    asam laktat dengan kombinasi bahan organik yang mengandung

    bioaktif yang memiliki aktivitas antimikrobia dan menstimulasi sistem

    kekebalan tubuh ternak. Produk yang dihasilkan dari aplikasi produk

    bioaditive yang aman dan kaya akan nutrient esensial diharapkan akan

  • 27

    memberikan kontribusi dalam penyediaan bahan pangan hewani

    sebegai sumber protein utama, aman dan menyehatkan.

    Laboratorium kedua adalah laboratorium pangan, laboratorium ini

    digunakan sebagai riset dalam pengolahan pangan yang bergizi untuk

    masyarakat. Bahan pangan yang digunakan adalah umbi umbian dan

    kacang kacangan yang serat akan gizi

    Laboratorium yang ketiga adalah Laboratorium Teknik

    Kimia dan Lingkungan yang didalamnya dilakukan beberapa riset

    dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi berbagai

    bioproduk dan memperhatikan usaha-usaha dengan meminimalkan

    dampak terhadap lingkungan. Salah satu strategi yang tepat untuk

    perlindungan lingkungan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam

    adalah dengan menerapkan kebijakan produksi bersih untuk mengolah

    limbah atau memanfaatkannya agar memiliki nilai tambah bagi

    kehidupan. Program teknologi kimia dan lingkungan mencakup

    beberapa kegiatan di antaranya adalah pengembangan energi alternatif

    ramah lingkungan berbasis biomassa serta pengembangan berbagai

    sumber energi baru dan terbarukan yang lain.

    Program teknologi kimia dan lingkungan lainnya dirancang

    untuk membentuk keunggulan melalui pemanfaatan bahan baku lokal

    dan memanfaatkan senyawa aktif untuk membentuk keunggulan pada

    produk baru. Produk-produk yang akan dikembangkan terutama yang

    berbahan baku empon-empon, mengkudu, daun sirih, bunga cranberry,

    pengembangan minyak atsiri dan bahan alam potensial lain. Produk-

  • 28

    produk tersebut diolah secara kimia untuk memanfaatkan senyawa

    bioaktif yang terkandung di dalamnya.

    4.2 struktur organisasi

    4.3 Riset Riset yang dilakukan

    Riset riset yang dilakukan adalah :

    1. Pengalengan makanan

    Proses pengalengan makanan adalahditimbang terlebih dahulu

    kemudian dihampakan setelah itu dipanaskan dalm suhu 80-900C

    setelah itu disterilisas

    2. Pembuatan Lemo-Fit

    Isolasi jamur dari bahan alami kemudian diinkubasi seelah itu isolasi

    dikultur dalam media tumbuh selama 5-7 hari, kemudian setelah 5-10

    menit tambahkan kapang kedalam campuran pncampuran bahan utama

    dan tambahan kemudian diinkubasi lagi, hasil fermentasi dipanen,

    pengeringan bertahap(dijemur panas matahri dan dioven), pengeringan

    kadar air

  • 29

    4.Pembuatan bahan makanan

    5.Pembuatan Imunno CHICK

    6.Penelitian hewan dengan cara mengambil sampel sapi terutama

    dirumen sapi.

    7.Pengolahan Bioetanol, Biogas Fiyed Dome, Biogas Floating Roof.

  • 30

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    1. Pabrik pabrik yang terdapat di Pabrik Madukismo adalah

    Pabrik yang berhubungan dengan pengolahan gula yaitu:

    pemerasan, pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan,

    pemisahan, penyaringan, dan pengepakan serta pabrik

    pembuatan alkohol yaitu destilasi, penyaringan dan

    pengenceran sedangkan laboratorium yang terdapat di LIPI

    adalah pangan,ternak dan Teknik Kimia.

    2. Kegiatan yang dilakukan dalam pabrik gula Madukismo adalah

    pembuatan gula,alhohol dan pemanfaatan limbah sedangkan

    kegiatan yang dilakukan di LIPI adalah pengolhan

    pangan,ternak dan Teknik Kimia Lingkungan

    3. Riset riset yang dilakukan dalam Pabrik Gula Madukismo

    adalah Pembuatan Gula,Alkohol dan pemanfaatan limbah

    sedangkan didalam LIPI adalah proses pengalengan,

  • 31

    pembuatan tepung tempe, nutrisi ternak, penelitian ternak dan

    program kimia lingkungan lainnya

    5.2 Saran

    1. Sebaiknya kami diberi waktu yang lama lagi dalam pembuatan

    laporan ini dan sebaiknya waktu KKL kami dibagi beberapa

    kelompok ketika dilokasi